25
BAB I Laporan Kasus I.1 Identitas Pasien Bayi Ibu Ayah Nama: By. Ny. Hairina Ny. Hairina Tn. Andi Umur: 10 hari 29 tahun 45 tahun Jenis Kelamin: Laki laki Perempuan Laki-laki Alamat: Jalan Raya Tg. Sengkuang, RT 01/ RW 09 Pekerjaan: - - Karyawan Pendidikan: - SMU SMU Agama: Islam Islam Islam Suku: Jawa Jawa Jawa Tanggal Masuk RS: 12 Mei 2012 I.2 Anamnesis Alloanamnesis dilakukan dengan ibu kandung pasien pada tanggal 22 Mei 2012 di bangsal Flamboyan RSOB. Keluhan Utama: Os datang dengan keluhan lahir prematur dan berat badan lahir sangat rendah. Keluhan Tambahan: Kulit tampak kuning pada hari ke - 3 Riwayat Penyakit Sekarang: OS datang ke IGD RSOB dengan keluhan lahir prematur berat badan lahir rendah. Os baru lahir ± 2 jam SMRS. Os lahir di bidan pada tanggal 12 Mei 2012 pada jam 18.15 WIB dengan persalinan spontan, usia kehamilan 28-29 minggu, ketuban jernih, AS=8/9, berat badan lahir 1300 gr, panjang badan 35 cm. Bayi lahir 1

CASE Izatul Bilirubin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CASE Izatul Bilirubin

BAB I

Laporan Kasus

I.1 Identitas Pasien

Bayi Ibu Ayah

Nama: By. Ny. Hairina Ny. Hairina Tn. Andi

Umur: 10 hari 29 tahun 45 tahun

Jenis Kelamin: Laki laki Perempuan Laki-laki

Alamat: Jalan Raya Tg. Sengkuang, RT 01/ RW 09

Pekerjaan: - - Karyawan

Pendidikan: - SMU SMU

Agama: Islam Islam Islam

Suku: Jawa Jawa Jawa

Tanggal Masuk RS: 12 Mei 2012

I.2 Anamnesis

Alloanamnesis dilakukan dengan ibu kandung pasien pada tanggal 22 Mei 2012 di

bangsal Flamboyan RSOB.

Keluhan Utama: Os datang dengan keluhan lahir prematur dan berat badan lahir

sangat rendah.

Keluhan Tambahan: Kulit tampak kuning pada hari ke - 3

Riwayat Penyakit Sekarang: OS datang ke IGD RSOB dengan keluhan lahir prematur

berat badan lahir rendah. Os baru lahir ± 2 jam SMRS. Os lahir di bidan pada tanggal

12 Mei 2012 pada jam 18.15 WIB dengan persalinan spontan, usia kehamilan 28-29

minggu, ketuban jernih, AS=8/9, berat badan lahir 1300 gr, panjang badan 35 cm.

Bayi lahir langsung menagis kuat dan gerak aktif. Kemudian bidan mengkonsulkan

Os dirujuk ke RSOB untuk tindakan lanjut.

Riwayat Penyakit Dahulu: Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga: Os adalah anak pertama. Tidak ada anggota keluarga

yang pernah mengalami keluhan seperti Os. Anggota keluarga Os tidak ada yang

memiliki riwayat hipertensi, kencing manis, asthma, alergi obat/makanan atau

penyakit lainnya.

Riwayat Kehamilan Ibu dan Persalinan:

1

Page 2: CASE Izatul Bilirubin

Kehamilan Morbiditas Kehamilan Asupan makanan baik, hipertensi (-), kencing manis(-), riwayat sakit lain (-)

Perawatan Antenatal Kontrol ke bidan teratur setiap bulan dan tidak ada masalah

Persalinan Tempat PuskesmasPenolong BidanCara Persalinan normalMasa Gestasi 28-29 mingguKeadaan Bayi Berat lahir : 1300 gr

Panjang badan: 35 cm Langsung menangis, gerak

aktif Apgar Score: 8/9 Cacat/kelainan bawaan (-)

Selama hamil, ibu pasien mengaku rajin melakukan periksa kehamilan di bidan dan

dokter pada setiap bulan di puskesmas berdekatan dengan rumahnya. Tidak ditemukan

masalah saat pemeriksaan dan bayi dalam keadaan baik. Selama 2 bulan sebelum

melahirkan, ibu pasien mengaku sering sakit, yaitu demam, batuk dan pilek. Ibu pasien

minum obat yang diberi oleh dokter. 1 hari sebelum melahirkan ibu Os mengatakan keluar

cairan jernih dari vaginanya. Namun, ia tidak mengetahui bahwa itu adalah air ketuban.

Kemudian tidak lama setelah itu, timbul rasa nyeri ringan pada perutnya. Ibu Os langsung

melakukan pemeriksaan dengan bidan. Setelah pulang dari puskesmas, nyeri pada perutnya

semakin hebat sehingga ibu os dibawa ke bidan dan langsung melahirkan.

Ibu os juga mengaku selama kehamilan ini tidak pernah mengonsumsi alkohol dan

juga tidak merokok. Selama kehamilan, diakui ibu menjaga kualitas makannya.

I.3 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 22 Mei 2012 di bangsal Flamboyan:

Keadaan Umum : Bayi terlihat bergerak aktif, menangis kuat.

Pemeriksaan Antropometrik :

BB: 1350 gram

PB: 35 cm

Lingkar kepala: 29 cm

Lingkar dada : 23 cm

Pemeriksaan Saat Lahir

2

Page 3: CASE Izatul Bilirubin

Warna air ketuban : Jernih

Apgar Score : 8/9

Bayi lahir tidak cacat

Warna kulit : Kemerahan

Keaktifan : Menangis kuat, gerak aktif (menurut surat rujukan Bidan Elpi)

Tanda-Tanda Vital :

HR: 158 x/menit

RR: 52 x/menit

Suhu: 37,0 0C

Sp O2: 96 %

Status Generalis:

Kepala : Normocephalia, ubun – ubun besar datar terbuka, hematoma sefal (-)

Mata : Mata membuka (+), bola mata (+)

Hidung : Sekret (-), pernafasan cuping hidung (-)

Telinga : Daun telinga (+), normotia (+)

Mulut : Palatum intak (+), refleks hisap (+) kuat, sianosis perioral (-)

Leher : KGB tidak teraba membesar, retraksi suprasternal (+)

Thorax :

o Inspeksi : Bentuk Pektus Ekskavatum

Gerak dinding dada simetris

Retraksi intercostal (-)

Periodic breathing (-)

o Palpasi : Fraktur klavikula (-)

Ictus cordis (+)

Dextrocardia (-)

o Auskultasi :

Jantung: Bunyi jantung I, II reguler, murmur (-), Gallop (-)

Paru : Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Abdomen :

o Inspeksi : Datar, retraksi epigastrium (-)

o Palpasi : Supel

o Auskultasi : BU (+)

Extremitas : Akral hangat (+) pada ke-4 extremitas, edema (-) pada ke-4

extremitas, sianosis (-) pada ke-4 extremitas.

Kulit : Tampak ikterik

3

Page 4: CASE Izatul Bilirubin

Pemeriksaan Ballard

4

Page 5: CASE Izatul Bilirubin

Kurva Lubchenco

I.4 Pemeriksaan Penunjang

5

Page 6: CASE Izatul Bilirubin

Pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan pada OS:

Laboratorium darah :

Tanggal Hb Ht (%) Leukosit

(mm3)

Trombosi

t (mm3)

Bilirubin

Total

(mg%)

Bilirubin

Direk

(mg%)

Bilirubin

indirek

(mg%)

12-5-2012 14,9 41,1 10300 282000 - - -

GDS : 32, Gol Dar : AB, Elektrolit : Na : 135, K : 5,2, Chlor ; 105

15-5- 2012 13,7 37,3 10200 406000 10,51 0,53 -

17-5-2012 - - - - 7.63 1,13 6,50

19-5-2012 11,8 31,2 12600 537000 - - -

20-5-2012 14,0 39,5 17300 567000 10,75 0,67 10,08

21-5-2012 - - - - 10,22 0,69 -

22-5-2012 - - - - 6,68 0,72 5,96

I.5 Resume

OS datang ke IGD RSOB dengan keluhan lahir prematur berat badan lahir sangat

rendah. Os baru lahir ± 2 jam SMRS. Os lahir pada tanggal 12 Mei 2012 pada jam 18.15

WIB, jenis kelamin laki – laki, persalinan pervaginam oleh bidan. Bayi dilahirkan kurang

bulan (usia gestasi 28-29 minggu), ketuban jernih, berat badan lahir sangat rendah (BBLSR =

1300 gr), Bayi lahir langsung menagis kuat dan gerak aktif (Apgar score = 8/9). Pada hari ke

– 3, Os terlihat ikterik pada badannya. Dari pemeriksaan fisik ditemukan, kulit tampak

ikterik. Dari hasil laboratorium didapatkan anemia dan hiperbilirubinemia.

I.6 Diagnosa Kerja

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, diagnosa

kerja pada os adalah Neonatus kurang bulan-Kecil masa kehamilan, berat badan lahir sangat

rendah, neonatal hiperbilirubinemia.

I.7 Diagnosa Banding

Diagnosa banding pada os adalah

NKB-KMK + BBLSR + Neonatal hiperbilirubinemia ec anemia hemolitik

I.8 Rencana Pemeriksaan

6

Page 7: CASE Izatul Bilirubin

Rencana pemeriksaan yang akan dilakukan:

Cek DL dan bilirubin (total, direk, indirek) rutin

Cek GDS / 6 jam

I.9 Penatalaksanaan

Non-medikamentosa:

o Rawat inkubator level III

o Termoregulasi 36,5 0C-37,5 0C

o Oksigenasi dengan CPAP Flow 5L/mnt, FiO2 50%, PEEP 5 cm H2O.

o Dipasang OGT terbuka

o Injeksi Vit K 0,5 mg (i.m)

o Kebutuhan cairan:

IVFD D10 % 4cc/jam

Medikamentosa:

Injeksi aminophyllin 2x4 mg IV

I.10 Prognosis

Ad vitam : Dubia ad bonam

Ad fungsionam : Ad bonam

Ad sanasionam : Dubia ad bonam

Follow Up7

Page 8: CASE Izatul Bilirubin

Ruang Flamboyan 13 Mei 2012- 24 Mei 2012

Anamnesis

13-5-2012 14-5-2012 15-5-2012 16-5-2012 17-5-2012 18-5-2012 19-5-2012

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(-)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(-)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(+)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(+)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(+)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(+)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(+)

Sianosis(-)

Minum(-)

puasa

Minum(-)

puasa

Minum(-)

puasa

Minum(+)

via OGT

Minum(+)

via OGT

Minum(+)

via OGT

Minum(+)

Via OGT

Muntah(-) Muntah(-) Muntah(-) Muntah(-) Muntah(-) Muntah(-) Muntah(-)

BAB(+) BAB(+) BAB(+) BAB(+) BAB(+) BAB(+) BAB(+)

BAK(+) BAK(+) BAK(+) BAK(+) BAK(+) BAK(+) BAK(+)

20-5-2012 21-5-2012 22-5-2012 23-5-2012 24-5-2012

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(+)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(+)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(-)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(-)

Sianosis(-)

Demam (-)

Sesak (-)

Kejang(-)

Ikterik(-)

Sianosis(-)

Minum(+)

via OGT

Minum(+)

via OGT

Minum(+)

via OGT

Minum(+) Minum(+)

Muntah(-) Muntah(-) Muntah(-) Muntah(-) Muntah(-)

BAB(+) BAB(+) BAB(+) BAB(+) BAB(+)

BAK(+) BAK(+) BAK(+) BAK(+) BAK(+)

Pemeriksaan Fisik

13-5-2012 14-3 2012 15-5-2012 16-5-2012 17-5-2012 18-5-2012 19-5-2012

8

Page 9: CASE Izatul Bilirubin

KU Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

HR

(x/mnt)

150 145 133 132 155 159 145

RR

(x/mnt)

51 50 56 58 56 60 60

Suhu (0C) 37,3 36,5 37,8 37,4 36,8 37,6 37

Sp O2 (%) 100 100 99 100 98 96 97

BB (gr) 1390 1390 1390 1420 1370 1390 1350

Kepala Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normoceph

alia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Leher Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Jantung S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

Paru SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

Abdomen Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastr

ium (-)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastriu

m (-)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastriu

m (-)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastrium

(-)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastriu

m (+)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastriu

m (-)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastriu

m (-)

Extremitas Akral

hangat (+),

edema (-),

sianosis

Akral

hangat (+),

edema (-),

Sianosis

Akral

hangat (+),

edema (-),

sianosis

Akral

hangat (+),

edema (-),

sianosis

Akral

hangat (+),

edema(-),

Sianosis

Akral

hangat (+),

edema (-),

sianosis

Akral

hangat (+),

edema (-),

sianosis

9

Page 10: CASE Izatul Bilirubin

(-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)

20-5-2012 21-3 2012 22-5-2012 23-5-2012 24-5-2012

KU Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

Gerak aktif

(+),

menangis

kuat (+)

Gerak

aktif (+),

menangis

kuat (+)

HR

(x/mnt)

159 150 139 148 145

RR

(x/mnt)

60 55 58 57 60

Suhu (0C) 37,0 36,8 37,5 36,9 36,7

Sp O2 (%) 99 97 95 92 96

BB (gr) 1340 1400 1350 1400 1420

Kepala Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normoceph

alia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Normocep

halia, PCH

(-),

sianosis

perioral (-)

Leher Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Retraksi ss

(-)

Jantung S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

S1,2 reg,

M(-),G(-)

Paru SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi sela

iga (-)

SN ves,

R-/-,

W-/-,

retraksi

sela iga (-)

Abdomen Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastriu

m (-)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastriu

m (-)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastriu

m (-)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastrium

(-)

Supel,

datar, BU

(+),

retraksi

epigastriu

m (+)

Extremitas Akral Akral Akral Akral Akral

10

Page 11: CASE Izatul Bilirubin

hangat (+),

edema (-),

Sianosis(-)

hangat (+),

edema (-),

Sianosis(-)

hangat (+),

edema (-),

sianosis (-)

hangat (+),

edema (-),

sianosis (-)

hangat (+),

edema (-),

sianosis (-)

Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Hb Ht (%) Leukosit

(mm3)

Trombosi

t (mm3)

Bilirubin

Total

(mg%)

Bilirubin

Direk

(mg%)

Bilirubin

indirek

(mg%)

15-5- 2012 13,7 37,3 10200 406000 10,51 0,53 -

17-5-2012 - - - - 7.63 1,13 6,50

19-5-2012 11,8 31,2 12600 537000 - - -

20-5-2012 14,0 39,5 17300 567000 10,75 0,67 10,08

21-5-2012 - - - - 10,22 0,69 -

22-5-2012 - - - - 6,68 0,72 5,96

Penatalaksanaan (Mei 2012)

13 14 15 16 17 18 19

Rawat inkubator

level III,

inkubator

level III,

inkubator

level III,

terapi

sinar

inkubator

level III,

terapi

sinar

inkubator

level III,

terapi

sinar

inkubator

level III,

terapi

sinar

inkubator

level III,

terapi sinar,

Transfusi

PRC

20cc/3jam,

Inj

Lasix 1,5mg

Termoregulasi 36,5 0C-37,5 0C

Oksigenasi CPAP : Flow 5L/mnt, FiO2 50%,

PEEP 5cm H2O.

Oksigen

blender

Flow ½-1L

Oksigen

blender

Flow ½-1L

Oksigen

blender

Flow ½-1L

Oksigen

blender

Flow ½-1L

Kebutuhan

cairan

IVFD

RL(75cc)+

Aquabidest

(25cc)

4tpm

IVFD 2A

6tpm

(mikro)

IVFD 2A

6tpm

(mikro)

IVFD 2A

6 tpm

(mikro),

ASI/PASI

8x-5-10cc

IVFD 2A

6tpm

(mikro),

ASI/

PASI

IVFD 2A

6tpm

(mikro)

ASI/PASI

8x5-10cc

IVFD 2A

6tpm(mikro)

ASI/PASI

8x10-20cc

11

Page 12: CASE Izatul Bilirubin

8x5-10 cc

Obat-

obatan Inj. Aminophyllin 2x4 mg IV

20 21 22 23 24

Rawat inkubator

level III,

terapi

sinar

inkubator

level II,

terapi

sinar

inkubator

level II

inkubator

level II

inkubator

level II

Termoregulasi 36,5 0C-37,5 0C

Oksigenas

i

Oksigen

blender

Flow ½-1L

- - - -

Kebutuhan

cairan

IVFD 2A

ASI/PASI

8x10-20cc

ASI/PASI

8x30cc

ASI/PASI

8 x 30cc

ASI/PASI

8 x 30cc

ASI/PASI

8 x 30 cc

Obat-

obatan

Inj.

Aminophyllin

2x4 mg IV

Aminophyllin puyer 2x1mg

Polygran 4 x 1 tetes

Lyteers 4 x 1 tetes

BAB II

ANALISA KASUS

Diagnosa :

12

Page 13: CASE Izatul Bilirubin

1. BBLSR

Ditegakkan diagnosa BBLSR (berat badan lahir sangat rendah) karena pada kasus ini,

os adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 1500 gram, yang ditimbang dalam 1

jam setelah lahir. Menurut literature, yang dimaksud dengan bayi berat lahir rendah (BBLR)

adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Dan

ditimbang dalam 1 jam setelah lahir.1,2 BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan ( <37

minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth restriction/IUGR)

2. Neonatus Kurang Bulan – Kecil Masa Kehamilan (NKB-KMK).

Ditegakkan diagnosa Neonatus Kurang Bulan – Kecil Masa Kehamilan (NKB –KMK)

pada pasien ini karena karena melalui alloanamnesis pada ibu pasien, didapatkan usia gestasi

28-29 minggu, tetapi pada pemeriksaan Ballard, didapatkan usia kehamilan 35 minggu.

Menurut literature, yang dimaksud dengan bayi premature atau kurang bulan adalah bayi yang

lahir dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari). 1,4

Selain itu, didapatkan BBL adalah 1300 gram, dengan PB adalah 35 cm dan LK adalah

29 cm. Bila nilai ini dimasukkan ke dalam Lubchenco Chart maka semuanya berada di bawah

percentile 10, yang menunjukkan bahwa bayi ini kecil dengan masa kehamilannya.

Menurut literature untuk menentukan apakah bayi adalah bayi yang sesuai masa

kehamilan, kecil untuk masa kehamilan atau besar untuk masa kehamilan, maka digunakan

penilaian Ballard Score untuk menentukan masa kehamilan (disamping juga data dari HPHT

ibu, atau melalui pemeriksaan USG). Kemudian hasil antropometrik pada bayi baru lahir

dimasukkan kedalam Lubchenco Chart. Dikatakan sesuai masa kehamilan apabila data – data

tersebut terdapat diantara percentile 10 – 90. Dan dikatakan besar untuk masa kehamilan bila

lebih dari percentile 90, serta kecil untuk masa kehamilan bila kurang dari percentile 10.

3. Neonatal Hiperbilirubinemia

Pada bayi ini ditegakkan diagnosa Neonatal Hiperbilirubinemia karena pada pemeriksaan

kadar bilirubin total, direk dan indirek pada hari ke-3,4,6,7 dan 8 setelah lahir didapatkan

peningkatan melebihi 10 m/dL. Menurut literature, diagnosa Neonatal Hiperbilirubinemia

ditegakkan apabila kadar bilirubin total dalam darah melebihi 12 mg/dL pada bayi aterm atau

10 mg/dL pada bayi pre term. 7,10,1

Penatalaksanaan

Non-medikamentosa:

o Rawat inkubator level III dan setelah ada perbaikan dipindahkan ke level II

13

Page 14: CASE Izatul Bilirubin

o Terapi sinar karena didapatkan peningkatan kadar bilirubin total, indirek dan direk

pada hari ke 3. Dengan terapi sinar, terjadinya isomerisasi bilirubin indirek yang

mudah larut di dalam plasma dan lebih mudah dieksresi oleh hati ke dalam saluran

empedu. Meningkatnya fotobilirubin di dalam empedu menyebabkan bertambahnya

pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus meningkat dan

bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus, Energi sinar akan merubah senyawa

bilirubin menjadi mudah larut dalam air.

o Termoregulasi 36,5 0C-37,5 0C

o Oksigenasi dengan CPAP : Flow 5L/mnt, FiO2 50%, PEEP : 5 cm H2O. Menurut

literature, CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) merupakan suatu alat yang

mempertahankan tekanan positif pada saluran napas neonates selama pernapasan

spontan. Biasanya digunakan untuk pasien – pasien dengan gangguan pernafasan.

CPAP juga sering dipakai pada bayi – bayi premature, dimana parunya belum

berkembang secara sempurna. CPAP terdiri atas 3 komponen, yaitu FiO2, Flow dan

PEEP (Peak End Expiratory Pressure) yaitu tekanan positif pada akhir ekspirasi yang

berfungsi untuk mencegah kolaps paru pada saat akhir ekspirasi. Pemasangan CPAP

dianjurkan segera setelah lahir pada bayi – bayi premature dan berat badan lahir

rendah. Setelah 4 hari pemakaian CPAP, os dapat bernafas dengan mudah dan

dilanjutkan dengan CPAP weaning, yaitu FiO2 diturunkan secara bertahap dengan

penurunan 2-5% secara bertahap dipandu oleh pembacaan pulse oximeter. Kebutuhan

FiO2 akan menurun hingga ke tingkat udara kamar.

o Transfusi PRC 20 CC dengan injeksi lasix 1x2 mg IV di tengah-tengah transfusi

untuk mengoreksi kadar hemoglobinnya yang rendah. Anemia pada neonates yaitu Hb

vena sentral < 13g/dL, Hb kapiler <14,5 g/dL. Pada bayi baru lahir kadar eritropoietin

yang rendah sehingga menyebabkan produksi sel darah merah berkurang. Disamping

itu usia sel darah merah pada bayi baru lahir lebih pendek.

o Kebutuhan cairan:

IVFD D10 % (hari pertama di rawat)

IVFD RL (75cc) + Aquabidest (25cc) ( Hari ke -2 )

IVFD 2A ( Hari ke 3 – 9)

Medikamentosa:

Injeksi aminophyllin 2x8 mg IV diberikan untuk memonitor sistem respirasi

dan kardiovaskular.

Menurut literature, penatalaksanaan pasien dengan :

14

Page 15: CASE Izatul Bilirubin

1. BBLR1

1. Mempertahankan suhu tubuh normal

2. Pemberian minum

ASI merupakan pilihan utama

Pemberian minum minimal 8x/hari. Apabila bayi masih menginginkan

maka dapat diberikan lagi.

Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovascular dan respirasi yang

tidak stabil, IUGR berat, dan berat lahir < 1000gram.

Panduan Pemberian Minum Berdasarkan BB (BB 1500 – 2500gram) : 2

Pemberian minum melalui pipa lambung (gavage feeding)

Pemberian minum awal ≤ 10 ml/kg/hari

ASI PERAH/term formula/half-strength preterm formula

Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik:

tambahan 2-4 ml interval 3 jam setiap ≥12-24 jam.

Setelah 2 minggu: ASI PERAH+HMF/full-strength preterm formula sampai

berat badan mencapai 2000 gr

Kebutuhan cairan : mL/kg/day

BB : 1251-1500 gram

Hari 1-2 : 90cc

Hari 3-15 : 130cc

Hari >15 : 130+

2. Premature 3,4

Pertahankan suhu : incubator, warmer

Monitoring RR, HR, SpO2

Pemasangan pipa lambung karena refleks isap dan menelan masih lemah

Pertimbangan pemasangan ventilator, CPAP, nasal kanul bila terjadi

gangguan nafas

Pada pasien ini juga diberikan Aminophilin yang merupakan derivat xanthine dan

bekerja sebagai bronchodilator untuk memonitor sistem respirasi dan kardiovaskular pada

bayi premature yang tidak bugar. Obat ini bekerja langsung pada medulla menyebabkan

peningkatan rate and depth of breathing. Dan pada myocardium menyebabkan

peningkatan kekuatan kontraksi jantung, cardiac out put dan penurunan venous pressure.

3. Neonatal hiperbilirubinemia

Tabel Indikasi Terapi Sinar Pada Neonatus Kurang Bulan Sehat

15

Page 16: CASE Izatul Bilirubin

Berat Badan (gr) Kadar Bilirubin (mg/dL)Hingga 1.000 5-71.001 – 1.500 7 – 101.501 – 2.000 10

>2.000 10-12

4. Anemia

Menurut literature, pada kasus anemia berat perlu dilakukan trnasfusi darah segera

dan pada os sudah diberikan transfusi PRC sebanyak 20 cc untuk mengatasi kekurangan

eritrositnya saja dan injeksi lasix untuk mengurangi beban volumenya. 13

Prognosis

Ad vitam : Dubia ad bonam

Ad Sanationam : Ad bonam

Ad Functionam : Dubia ad bonam

Dari literature, tidak ditemukan bagaimana prognosis pada bayi yang sekaligus

dengan 6 kondisi diatas, namun untuk masing – masing kondisi tersebut diatas memiliki

prognosis sebagai berikut :

Prognosis pada Berat Badan Lahir Sangat Rendah tergantung dari berat ringannya

masalah perinatal, misalnya masa gestasi. Semakin muda masa gestasi atau makin rendah

berat bayi semakin tinggi angka kematian. Selain itu, tergantung juga dari keadaan sosial

ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan, dan post

natal. Bayi berat badan lahir rendah cenderung memperlihatkan gangguan pertumbuhan

setelah lahir. 1

Prematurity adalah penyebab tersering kematian pada bayi. Namun, dengan

penatalaksanaan yang tepat maka kemungkinan hidup lebih besar. Semakin besar usia

kehamilan, semakin besar kemungkinan hidup. Pada bayi – bayi premature, mungkin akan

mengalami efek jangka panjang seperti kelainan tumbuh kembang yang mungkin berlanjut

hingga masa kanak-kanak. Semakin premature dan semakin rendah berat badan bayi lahir,

semakin besar kemungkinan untuk mengalami gangguan pada perkembangan dan tumbuh

kembang anak.4

Menurut literature, Neonatal Hyperbilirubinemia umumnya memiliki prognosis yang

baik hanya dengan terapi sinar dan rehidrasi yang cukup. Tidak diperlukan pengobatan

dengan obat – obatan tertentu.5 Komplikasi berbahaya yang ditakuti pada kasus

16

Page 17: CASE Izatul Bilirubin

hiperbilirubinemia adalah terjadinya kern ikterik, namun hal ini dapat dicegah dengan

penatalaksanaan fototherapy segera.8

17