44
TOPIC LIST HERNIA Pembimbing: dr. Nangti Komarudin,Sp.B,FInaCS Disusun oleh: Mutiara Ratry Purwati Fitri Milasari

Css Hernia Mila Muti Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fk

Citation preview

Page 1: Css Hernia Mila Muti Fix

TOPIC LIST

HERNIA

Pembimbing:

dr. Nangti Komarudin,Sp.B,FInaCS

Disusun oleh:

Mutiara Ratry Purwati

Fitri Milasari

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH

RSUD R. SYAMSUDIN SH SUKABUMI

Page 2: Css Hernia Mila Muti Fix

2015

TINJAUAN PUSTAKA

HERNIA

ANATOMI ABDOMINAL WALL

Abdominal wall terbagi menjadi anterior wall, right & left lateral wall, (flanks),

dan posterior wall. Karena terdapat struktur di lateral wall yang juga berada di

posterior wall (saraf dan otot) maka para anatomis menggabungkan keduanya

menjadi anterlateral wall.

Page 3: Css Hernia Mila Muti Fix

Dinding abdomen terdiri dari skin, subcuntaneous tissue (superficial fascia) yang

terdiri dari jaringan lemak, muscle, deep fascia, emdoabdominal fascia / fat, dan

parietal peritoneum. Skin menempel tidak kuat (longgar) ke subcutaneous tissue

kecuali di bagian umbilicus yang menempel dengan kuat. Bagian terbesar dari

dinding abdomen ialah musculotendineous.

Kebanyakan anterolateral abdominal wall terdiri dari tiga musculotendinous layer

yang memiliki fiber berbeda. Strukturnya sama dengan intercostal space dalam

thorax.

Anterolateral abdominal wall memanjang dari thoracic cage ke pelvis. Ia dibatasi

oleh :

- superior : ribs ke 7 sampai 10 serta xyphoid process of the sternum

- inferior : inguinal ligament & pelvic bone

Page 4: Css Hernia Mila Muti Fix

FASCIA OF THE ABDOMINAL WALL

Subcutaneous (fascia) tissue mengandung sejumlah lemak. Di bagian inferior

dinding, subcutaneous tissue terdiri dari dua lapis:

- fatty (superficial) layer (Camper’s fascia)

- membranous (deep) layer (Scarpa’s fascia)

Page 5: Css Hernia Mila Muti Fix

Lapisan-lapisan anterolateral abdominal wall (dari luar) :

skin

fatty (Camper’s fascia)

membranous (Scarpa’s fascia)

deep fascia

external oblique muscle

deep fascia

internal oblique muscle

deep fascia

transverse abdominal muscle

transversalis fascia

endoabdominal (extraperitoneal) fat

parietal peritoneum

MUSCLES OF THE ANTEROLATERAL ABDOMINAL WALL

Ada lima otot di anterolateral abdominal wall, yaitu tiga otot yang flat dan dua

otot yang vertical. Tiga yang flat :

external oblique (superficial muscle yang muncul dari middle & lower

rib)

internal oblique (intermediate muscle yang fiber nya berjalan secara

horizontal di anetrior superior iliac spine lalu menyilang naik &

turun)

transverse abdominal (innnermost muscle)

Tiga otot tersebut berakhir pada aponeurosis di anterior.

Aponeurosis ini bersatu membentuk tendinous sheath dari rectus muscle yang

disebut dengan rectus sheath. Struktur lain yang terdapat dalam rectus sheath yaitu

superior & inferior epigastric arteries & veins, lymphatic vessels, dan ventral primary

rami of T7-T12 nerves .

Page 6: Css Hernia Mila Muti Fix

Sedangkan dua otot yang vertical ialah:

rectus abdominis

pyramidalis : small triangle muscle, tidak ada pada 20% manusia.

Anterior terhadap bagian inferior rectuus abdominis & menempel ke

permukaan anterior pubis & anterior pubic ligament. Berakhir di linea

alba (fibrous band yang ada di superior pubic symphysis)

Page 7: Css Hernia Mila Muti Fix

External Oblique Muscle

merupakan otot paling besar dan paling superficial dari ke 3 buah otot

aabdominal yang flat

muscle fiber berjalan secara inferomedial, sedangkan aponeurotic nya kira-

kira di midclavicular line & membentuk sheeth of tendinous fibers yang

menyilang di linea alba

medial terhadap pubic tubercle, aponeurosis nya menempel ke pubic crest

(gambar Moore hal.181 b). Tepi inferior aponeurosis nya tebal dan melipat ke

belakang membentuk inguinal ligamanent (fibrous band yang memanjang di

antara anterior superior iliac spine & pubic tubercle). Beberapa fiber inguinal

ligament menyilang di linea alba & bersatu dengan lower fibers of the

controlateral aponeurosis. Fibers ini membentuk reflected inguinal liogament.

Page 8: Css Hernia Mila Muti Fix

Internal Oblique Muscle

aponeurosis nya berada di midclavicular line & membentuk rectus sheath

inferior aponeurosis melengkung di sepanjang spermatic cord & melewati

inguinal canal

fibernya turun ke posterior ke superficial inguinal ring (gambar moore

hal.182) & menempel ke pubic crest & pecten pubis (sambungan supeior

pubic ramus)

aponeurosis fiber nya menyatu dengan aponeurosis fiber transverse abdominal

muscle sehingga membentuk conjoint tendon

di antara internal oblique muscle dan transverse abdominal muscle terdapat

neurovascular plane yang berisi:

thoracoabdominal nerve, anterior abdominal (cutaneus) branches of

ventral primary rami (intercostal nerves) of T7-T11

Subcostal nerve, the large ventral ramus of T12 nerve

Iliohypogastric & ilioinguinal nerves, branches of the ventral ramus of L1

nerve

Inferior intercostal, subcostal & lumbar arteries

Deep circumflex iliac artery, a branch of the external iliac artery

Transverse Abdominal Muscle

Fibernya kebanyakan berjalan secara transversomedial kecuali di inferior nya

yang parallel dengan internal oblique muscle.

Rectus Abdominal Muscle

Otot panjang yang kuat yang merupakan vertical muscle di anterior abdominal

wall

Ada sepasang yaitu kanan & kiri, keduanya dipisahkan oleh linea alba

Luas & tipis di superior, dan menyempit serta menebal di inferior

Page 9: Css Hernia Mila Muti Fix

Rectus muscle menempel ke lapisan anterior rectus sheath pada tiga atau lebih

tendinous intersections (ditandai dengan celah dalam kulit di antara rectus

muscle yang menggembung)

Intersections ini biasanya ada setinggi xiphoid process, umbilicus, dan di

tengah struktur tersebut

Memiliki rectus sheath yang kuat, terdiri dari fibrous rectus abdominis dan

pyramidalis muscle dan dibnetuk oleh aponeurosis abdominal muscle.

Rectus sheath mempunyai :

a. Anterior layer

2/3 superior dari aponeurosis internal oblique terbagi menjadi dua

layer (disebut juga laminae) di tepi lateral rectus abdominis. Satu

lamina melewati anterior rectus abdominal muscle (disebut anterior

laminae of the internal oblique aponeurosis), dan satu lagi melewati

posteriornya (disebut posterior laminae of the internal oblique

aponeurosis).

Anterior layer dari rectus sheath ini terdiri dari aponeurosis external

oblique dan anterior lamina nya aponeurosis internal oblique

Page 10: Css Hernia Mila Muti Fix

b. Posterior layer

Terdiri dari posterior lamina of the internal oblique aponeurosis dan

transverse abdominal aponeurosis

c. Crescentic line (arcuate line)

Yang menandai transisi antara aponeurotic posterior wall of the rectus

sheath yang membungkus ¾ superior rectus abdominis muscle, dan

transversalis fascia yang membungkus ¼ inferior nya.

Function & Actions of the Anterolateral Abdominal Wall

1. Men-support struktur anterolateral abdominal wall

2. Melindungi abdominal viscera dari injury

3. Menekan abdominal contents

4. Menjaga tekanan intra-abdominal, menahan diaphragma, dan berperan dalam

expirasi

5. Menggerakan trunkus dan menjaga postur tubuh

Nerves of the Anterolateral Abdominal Wall

Page 11: Css Hernia Mila Muti Fix

Kulit dan otot di anterolateral abdominal wall disuplai oleh :

1. Thoracoabdominal (yang membentuk inferior intercostal) nerves, yaitu

anterior abdominal (cutaneous) cabang dari ventral primary rami of the

inferior six thoracic nerves (T7 sampai T11)

2. Subcostal nerves (T12)

3. Iliohypogastric & ilioinguinal nerves (L1)

4. T7 sampai T9 mensuplai kulit superior dari umbilicus

5. T10 menginervasi kulit di sekeliling umbilicus

6. T11 dan cutaneous cabang subcostal (T12), iliohypogastric, dan ilioinguinal

(L1), mensuplai kulit inferior dari umbilicus

Vessels of the Anterolateral Abdominal Wall

1. Superior epigastric dari internal thoracic vessels

2. Inferior epigastric dan deep circumflex dari external iliac vessels

3. Superficial circumflex iliacs dan superficial epigastrics dari femoral artery dan

greater saphenous vein

4. Anterior & collateral cabang posterior intercostal vessels di intercostal space

ke 10 & 11, dan dari anterior cabang subcostal vessels

5. Cabang dari musculophrenic vessels dari internal thoracic vessel

Lymphatic Drainage of the Anterolateral Abdominal Wall

Page 12: Css Hernia Mila Muti Fix

1. Superficial lymphatic vessels bersama dengan subcutaneous vein. Terbagi

menjadi dua, yaitu superficial lymphatic vessels yang superior terhadap

umbilicus yang akan men-drainase axillary lymph nodes dan beberapa ke

parasternal lymph nodes; serta superficial lymphatic vessels yang inferior

terhadap umbilicus yang akan men-drainase ke superficial inguinal lymph

nodes.

2. Deep lymphatic vessels bersama dengan deep veins & men-drainase ke

external iliac, common iliac, dan lumbar (lateral aortic) lymph nodes.

INGUINAL REGION

Inguinal region (groin / lipatan) adalah area yang penting dalam pembedahan

karena ia merupakan tempat inguinal hernia yang terjadi baik pada wanita maupun

pria (namun lebih sering pada pria).

Inguinal region merupakan area terlemah di abgian inferior dari anterolateral

abdominal wall terutama pada laki-laki, karena spermatic cord melewati struktur

inguinal canal.

Page 13: Css Hernia Mila Muti Fix

INGUINAL CANAL

Pada orang dewasa bentuknya oblique, dengan panjang 4 cm. Inguinal canal

merupakan vaginal processes yang berkembang dari kantung peritoneum.

Struktur yang melewati inguinal canal ialah spermatic cord (pada laki-laki) &

round ligament of the uterus (pada wanita). Selain itu juga terdapat blood vessel &

lymphatic vessel serta ilioinguinal nerve (baik pada laki-laki maupun wanita).

Inguinal canal memiliki pembukaan / lubang (opening) di setiap ujungnya,

yaitu deep (internal) inguinal ring dan superficial (external) inguinal ring.

Deep (internal) inguinal ring

Page 14: Css Hernia Mila Muti Fix

Merupakan jalan masuk ke inguinal canal

Berada di transversalis fascia, sekitar 1,25 cm superior terhadap

middle of the inguinal ligament & lateral terhadap inferior epigastric

artery

Berawal dari evaginasi di transversalis fascia, lalu membentuk

pembukaan / opening (seperti jalan masuk ke gua)

Transversalis fascia menyambung ke canal, membentuk internal fascia

dari struktur yang menyilang canal

Tempat lewatnya ductus deferens / vas deferens serta gonadal vessel

(pada laki-laki) atau round ligament of the uterus (pada wanita)

Page 15: Css Hernia Mila Muti Fix

Superficial (external) inguinal ring

Slitlike opening (pembukaan yang membelah) antara diagonal fibers

dari aponeurosis external oblique

Terletak di superolateral terhadap pubic tubercle

Tempat lewatnya spermatic cord (pada laki-laki) dan round ligament

of the uterus (pada wanita) yang muncul dari inguinal canal

Tepi lateral dan medial superficial ring dibentuk oleh celah / belahan

(split) di aponeurosis yang disebut dengan crura

Terdapat dua macam crura, yaitu lateral crus (yang menempel ke

pubic tubercle) dan medial crus (yang menempel ke pubic crest)

Terdapat intercrural fibers yang muncul dari inguinal ligament, di

lateral terhadap superficial ring arch. Fibers ini berfungsi untuk

mencegah kedua buah crura melebar (menjaga celah dalam

aponeurosis tersebut dari expansi)

Inguinal canal memiliki dua dinding (yaitu anterior wall dan posterior wall), roof

(atap), serta floor (lantai).

Page 16: Css Hernia Mila Muti Fix

a. Anterior wall, dibentuk oleh aponeurosis external oblique & bagian

lateral dinding yang diperkuat oleh fibers internal oblique

b. Posterior wall, dibentuk oleh transversalis fascia dengan bagian

medial dinding yang diperkuat oleh conjoint tendon (inguinal falx,

telah dijelaskan di bab anterolateral abdominal wall), yaitu gabungan

aponeurosis internal oblique & transverse abdominal yang menempel

ke pubic menjadi sebuah common tendon

c. Roof, dibentuk oleh lengkungan fibers internal oblique & transverse

abdominal muscle

d. Floor, dibentuk oleh permukaan superior dari in-curving inguinal

ligament yang membentuk celah dangkal. Diperkuat di bagian medial

dindingnya oleh lacunar ligament ke pectoral line nya pecten pubis

(sambungan supeior pubic ramus)

Sebenarnya terdapat struktur lain yang juga berperan dalam membentuk dinding

posterior inguinal canal yaitu iliopubic tract. Iliopubic tract (deep crural arch)

merupakan tepi inferior yang tebal dari transversalis fascia yang tampak sebagai

fibrous band yang berjalan parallel & posterior (deep) terhadap inguinal ligament.

Iliopubic tract hanya tampak ketika region inguinal dilihat dari aspek internalnya. Ia

berfungsi sebagai jembatan external iliofemoral vessels dari iliopectineal arch ke

superior pubic ramus. Iliopubic tract membatasi tepi inferior deep inguinal ring dan

tepi superomedial dari femoral canal (yang berisi femoral vessels).

Terdapat suatu struktur yang disebut dengan inguinal (Hesselbach) triangle yang

berada di antara inferior epigastric artery, rectus abdominis muscle, dan inguinal

ligament.

Page 17: Css Hernia Mila Muti Fix

HERNIA

DEFINISI

Protrusi dari suatu organ/jaringan sepanjang yang menutupinya dan diluar

cavitas tubuh normalnya

. Type Hernia dari dinding abdominal

Inguinal abdominal wall

o Indirect

o Direct

o Femoral

Anterior abdominal wall

o Umbilikal

o Epigastrik

o Spigelian

o Supravesikal

Pelvic

o Obturator

o Sciatic

o Perineal

Lumbar

o Superior lumbar triangle (grynfelt)

o Inferior lumbar triangle (Petit)

Page 18: Css Hernia Mila Muti Fix

Gambar 16

Definisi hernia secara umum adalah:

• Protrusi atau penonjolan isi suatu rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen,

isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-

aponeurotik dinding perut.

• Penonjolan viskus melalui suatu celah pada dinding rongga dimana viskus

tersebut terletak.

Hernia terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia.

Hernia diberi nama menurut letaknya misalnya diafragma, inguinal, umbilikal dan

femoralis.

Page 19: Css Hernia Mila Muti Fix

Epidemiologi

Pada anak-anak:

10 – 20/ 1000 kelahiran hidup

Laki-laki : perempuan = 4: 1

Mayoritas indirecta, directa <1%

Bayi prematur 7 – 10 %

Pada dewasa:

Angka kejadian = 10 – 15%

Rasio laki-laki : perempuan = 12 : 1

Pada usia 25 – 40 th = 5 – 8%

Pada usia ≥ 75 tahun = ≥ 45%

Etiologi

Masih kontroversial

Terbagi menjadi 2, yaitu: Kongenital dan Didapat

Tiga faktor penting:

o adanya “performed sac”

o peninggian tekanan intra-abdomen yang berulang

o melemahnya otot dan jaringan seiring dengan waktu

Hernia menurut lokasi kantungnya dibagi menjadi:

1. Eksterna à kantung menonjol keluar dari dinding abdomen

2. Interparietal à terletak pada dinding abdomen

3. Interna à bila kantungnya terdapat di dalam rongga visceral

Page 20: Css Hernia Mila Muti Fix

JENIS HERNIA

Berdasarkan terjadinya → hernia bawaan dan hernia dapatan. Hernia diberi nama

menurut letaknya, misal inguinal, umbilikal atau femoral.

Menurut sifatnya, hernia reponibel → isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar

jika berdiri atau mengedan dan masuk jika berbaring atau didorong masuk → tidak

ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Ireponibel → isi kantong hernia tidak

dapat dikembalikan kedalam rongga → biasanya disebabkan oleh perlengketan isi

kantong pada peritoneum kantong hernia → hernia akreta. Tidak ada keluhan nyeri

ataupun tanda sumbatan usus.

Bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia → h.inkerserata/strangulata → isi

kantong terperangkap, tidak dapat kembali kerongga perut disertai akibatnya berupa

gangguan pasase/vaskularisasi.

Secara klinis, h.inkarserata dimaksudkan untuk h.ireponibel dengan gangguan

pasase sedangkan gangguan vaskularisasi → hernia strangulata.

Bentuk Hernia:

1. Inguinalis Lateralis à Pintu hernia terletak lateral dari Vasa epigastrica

inferior = Inguinalis Indirecta

2. Inguinalis Medialis à Pintu hernia terletak medial dari Vasa epigastrica

inferior = Inguinalis Directa

3. Hernia inkarserata → operasi terbanyak nomor dua setelah opersai darurat

untuk apendisitis. Selain itu hernia inkarserata merupakan penyebab obstruksi

usus nomor satu di Indonesia.

4. Hernia Richter à mengalami strangulasi hanya sebagian dinding usus,

biasanya pasase usus masih ada. Mungkin terganggu karena usus terlipat

sehingga disertai obstruksi usus.

5. Hernia spiegel muncul melalui tempat lemah diantara tepi lateral m.rektus

abdominis dengan linea semisirkularis à jarang terjadi

Page 21: Css Hernia Mila Muti Fix

6. Hernia lumbalis menempati dinding perut bagian lateral, contohnya hernia

sikatyrik pada bekas luka operasi ginjal.Hernia sikatriks atau hernia insisional

terjadi pada bekas luka laparotomi.

7. Bentuk hernia yang lain yang jarang dijumpai ialah hernia obturatia, dan

hernia diafragmatika melalui foramen bochdalek di diafragma. Hernia littre

adalah hernia dengan divertikulum Meckel sebagai isi kantong hernia.

8. Hernia Umbilikalis à Hernia kongenital umbilikus yang hanya ditutup

peritoneum dan kulit. Dengan gambaran klinik penonjolan yang mengandung

isi rongga perut yang masuk melalui cairan umbilikus akibat peninggian

tekanan intraabdomen.

9. Hernia Para Umbilikalis à Merupakan hernia melalui suatu celah di garis

tengah di tepi kranial umbilikus, jarang terjadi di tepi kaudalnya. Penutupan

secara spontan jarang terjadi sehingga umumnya diperlukan operasi koreksi.

Klasifikasi

Menurut Nyhus :

1. Tipe 1 = HIL dengan ukuran cincin interna yang normal

2. Tipe 2 = HIL dengan ukuran cincin interna yang melebar

3. Tipe 3A = HIM dengan kelemahan dinding posterior

4. Tipe 3B = HIL dengan kelemahan dinding posterior

5. Tipe 3C = Hernia femoralis

6. Tipe 4 = Hernia rekurens

PATOGENESIS

Tiga faktor penting yang saling mempengaruhi yaitu patent processus

vaginalis

Peningkatan tekanan intra abdomen yang berulang, Kelemahan otot dan jaringan

ikat daerah abdomen. Processus vaginalis patent Dianggap sebagai causa primer

hernia inguinalis pada bayi, anak-anak , maupun dewasa. Penelitian Post mortem

Page 22: Css Hernia Mila Muti Fix

oleh Jan dan Surana à 20-30% orang dewasa memiliki processus vaginalis patent

tanpa hernia sepanjang hidupnya .

Peningkatan tekanan intra abdomen kronis/ akut Aktivitas fisik yang

berlebihan yang disebabkan karena Konstipasi,Batuk kronis ,Gangguan berkemih

obstruktif dan Kehamilan multipel . Kelemahan otot dan jaringan ikat abdomen

yang dapat disebabkan karena Atrofi karena proses penuaan ,Kurang olah

raga,Kehamilan multipel ,Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan

kelemahan umum dan penyakit kelainan sintesa kolagen

Hernia inguinalis

Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab yang

didapat. Hernia dapat dijumpai pada setiap usia, Lebih banyak terjadi pada pria

ketimbang wanita

Pada orang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinyahernia

inguinalis:

1. kanalis inguinalis yang berjalan miring

2. struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup anulis internus

ketika kontraksi

3. fasia transversa yang cukup kuat menutupi trigonum Hasselbach

Faktor yang diperkirakan kausal hernia inguinalis:

1. Prosesus vaginalis yang terbuka

2. peninggian tekanan di dalam rongga perut

3. kelemahan otot dinding perut karena usia

Tipe inguinal hernia :

Page 23: Css Hernia Mila Muti Fix

Hernia inguinalis media:

Nama lain hernia direk. Hernia ini hampir selalu disebabkan oleh faktor

peninggian tekanan intra abdominal kronik dan kelemahan otot dinding di

trigonum Hasselbach. Oleh karena itu umumnya terjadi bilateral, khususnya

pada pria tua. Hernia ini jarang bahkan tidak pernah terjadi inkarserata atau

stranggulata.

Hernia inguinalis lateralis:

Disebut lateralis karena menonjol dari perut lateral pembuluh epigastrika

inferior. Nama lainnya adalah hernia indirek. Disebut indirek karena keluar

melalui dua pintu dan saluran yaitu anulus dan kanalis inguinalis. Pada

pemeriksaan hernia lateralis, akan tampak tonjolan berbentuk lonjong.

Pada bayi dan anak, hernia lateralis disebabkan oleh kelainan bawaan berupa

tidak menutupnya prosessus vaginalis peritoneum sebagai akibat penurunan

testis ke skrotum. Hernia ini dapat terjadi bilateral, sebelah kanan isi hernia

biasanya terdiri dari caecum dan sebagian colon ascenden, sebelah kiri terdiri

dari sebagian colon descenden.

Page 24: Css Hernia Mila Muti Fix

PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi:

Hernia ingunalis lateralis à berbentuk ellips, tidak mudah tereduksi,

terkadang mencapai skrotum.

Hernia inguinalis medialis à bentuk sirkular, simetris, terletak dekat cincin

externa. (Trigonum Hasselbach

Physical Examination

Penilaian :

• Position

• Temperature

• Pain

• Size

• Shape

• Tensile strength

• Composition (solid, gas, liquid)

• Changes with cough

Page 25: Css Hernia Mila Muti Fix

Palpasi

Tes Kompresi:

Jari pemeriksa menutup cincin interna dan penderita diminta melakukan manuver

valsalva:

1. Tidak ada penonjolan = HIL

2. Terdapat penonjolan = HIM

Tes Zieman :

• Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (o/ penderita)

• Hernia kanan diperiksa dg tgn kanan

• Jari ke 2 diletakkan di annulus internus, jari ke 3 di annulus externus & jari ke

4 di fossa ovalis

• Penderita disuruh batuk, bila rangsangan pada :

• Jari ke 2 à h. inguinalis lateralis

• Jari ke 3 à h. inguinalis medialis

• Jari ke 4 à h. femoralis

Page 26: Css Hernia Mila Muti Fix

Diagnosis dan Gambaran Klinik

Gejala klinik banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel

satu-satunya adalah benjolan di lipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk,

bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri jarang

dijumpa, kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau

paraumbilikalberupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu

segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau

muntah baru timbul jika terjadi inkarserasi karena ileus atau nekrosis dan ganggren

karena stranggulasi

Page 27: Css Hernia Mila Muti Fix

Clinical grading

Grade Reduction pain Obstruction toxic

• reponible + - - -

• irreponible - - - -

• incarceration - colic + -

• strangulation - steady + ++

increase leucocytosis

Penunjang Diagnosis

A. CT Scan:

1. Belum banyak digunakan

2. Untuk menyingkirkan Diagnosa Banding

causa massa di Regio inguinal

B. Ultrasonography :

Non invasif, Real time dengan kapasitas soft tissue kontras baik

Mampu membedakan kondisi inkarserasi/ strangulasi

Alat bantu reduksi manual dan monitoring pasca reduksi

Annals of Royal College of Surgeons England 2003; 85; 178-180 :

a. Hernia femoralis (100%)

b. Hernia directa (Sensitivitas 86% dan spesifitas 97%)

c. Hernia indirecta (Sens. 97% dan spesf. 87%)

Page 28: Css Hernia Mila Muti Fix

Gambaran USG

a.potongan longitudinal b. potongan transversal

(panah panjang menunjukkan loop usus halus yang terdilatasi dan berisi

cairan

panah pendek menunjukkan koleksi cairan intra kantung )

panah panjang menunjukkan hernia yang berisi jaringan lemak

panah pendek menunjukkan adanya koleksi cairan

Page 29: Css Hernia Mila Muti Fix

cairan dengan penebalan dinding

panah pendek menunjukkan adanya koleksi cairan dalam kantung

Diagnoss Banding

1. Lipoma

2. Limfadenitis

3. Limfadenopati

4. Abses

5. Hematoma

6. Varikokel

7. Hidrokel

8. Tumor Testis

9. Torsio Testis

10. Epididimitis

11. Testis Ektopik

12. Anerisma dan psedoanerisma femoral

13. Kista

14. Seroma

Page 30: Css Hernia Mila Muti Fix

Pengelolaan

Pada prinsipnya semua jenis hernia harus dioperasi. Tidak ada kontraindikasi

absolut pada seorang penderita hernia inguinal. Apalagi jika penderita tersebut

mengalami hernia inkarserata atau bahkan strangulata. Pada penderita usia tua dengan

manifestasi penyakit penyerta yang berat dapat cukup menggunakan anastesi lokal

atau spinal untuk meminimalisir efek samping atau resiko penggunaan obat-obat

anestesi umum. Namun selain operasi masih ada beberapa pilihan non operatif

dengan terapi konservatif, misalnya dengan penggunaan korset. Hal ini tidak dapat

menyembuhkan hernia.

Pada hernia inguinalis inkarserata, dapat dicoba dengan teknik reposisi, yang

hanya boleh dilakukan dalam 4 jam pertama sejak terjadi hernia. Bila sudah

terlambat, teknik ini dapat menyebabkan bahaya perforasi, suatu reposisi isi hernia

yang sudah gangren. Reposisi akan lebih mudah setelah pengosongan buli-buli.

Reposisi spontan dapat dilakukan dengan pemberian analgetik dan sedatif serta

dengan memposisikan penderita dalam posisi trendelenburg. Disarankan penggunaan

teknik reposisi ini hanya saat menunggu persiapan emergensi.

Prinsip dasar operasi terdiri dari herniotomi dan hernioplastik. Pada herniotomi

dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi

hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit

ikat setinggi meungkin lalu dipotong. Pada hernioplastik dilakukan tindakan

memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis

inguinalis. Pada orang dewasa, tindakan herniotomi saja tidak cukup untuk mencegah

terjadinya rekurensi. Barier alami berupa otot dan fasia pada hernia gagal

menjalankan fungsinya, sehingga harus diganti oleh barier mekanik dengan

mempergunakan jaringan sekitar atau dengan sintetik.

Teknik operatif :

Eduardo Bassini Herniorhhapy :

Page 31: Css Hernia Mila Muti Fix

Chester B McVay,MD,PhD 1940 (Cooper’s ligament repair):

S EE Shouldice, 1945

multilayer repair

recurrence rate < 1%

complicated,

extensive dissection

Page 32: Css Hernia Mila Muti Fix

Tension Free =Mesh Graft

1987 : Gilbert

Komplikasi

Walaupun operasi hernia merupakan tindakan yang aman, komplikasi masih

mungkin terjadi. Komplikasi yang terjadi dapat berupa:

1. Pendarahan

Biasanya terjadi ekimosis pada kulit sekitar insisi

2. Cedera pada vesika urinaria

Bisa terjadi pada saat melakukan diseksi pada kantong hernia direk

ataupun indirek yang besar

3. Komplikasi pada testis seperti pembengkakan, orchitis, dan atrofi testis,

lebih disebabkan oleh terikatnya vena spermatic cord

4. Cedera pada vas deferens

5. Cedera pada usus dan saraf

6. Infeksi

7. Seroma

8. Hematoma

9. Post operative neuralgia

Page 33: Css Hernia Mila Muti Fix

DAFTAR PUSTAKA

Snell. Richard S. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6.

Jakarta : EGC . 2006

Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia dari Sel ke Sistem, Edisi I. Jakarta :

EGC. 2001.

Guyton, Arthur, C. Hall, John, E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.

Jakarta : EGC; 2008. p. 843

Bickley, Lynn S, Peter G. Szilagyi. Bate’s Guide to Physical Examination

And History Taking Tenth Edition.China;Wolters Kluwer Lippincott Williams and

Wilkins. 2009. p. 454-455.

Bernard M. Jaffe and David H.Berger. Brunicardi F. Charles et all.

Schwartz’s: Principles of Surgery 9th Edition. 2010.

Sjamsuhidayat.R & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi III. Jakarta :

EGC. 2010.