117
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKASISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 TALANG BAKUNG KOTA JAMBI SKRIPSI EFRIYONO NIM. TM. 151207 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKASISWA MADRASAH TSANAWIYAH

NEGERI 3 TALANG BAKUNG KOTA JAMBI

SKRIPSI

EFRIYONO

NIM. TM. 151207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKASISWA MADRASAH TSANAWIYAH

NEGERI 3 TALANG BAKUNG KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

EFRIYONO

NIM. TM. 151207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pengesahan

Page 4: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 5: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 6: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 7: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

PERSEMBAHAN

Ya Allah...

Engkau telah menganugerahkan setitik ilmu kepada hamba Mu ini

Sebagai ungkapan terima kasih, ku persembahkan skripsi ini untuk

orang-orang yang aku sayangi terutama

AyahandakuZainuridan IbundakuYusnani

Kakak ku tersayang Zai Zili, Muhammad, Siti Balqis, Herlan,

Suharman, dan Nurpadila

Serta Seluruh Anggota Keluargaku

Terima kasih atas pengorbanan lahir dan batin serta mendidik dan

mendo’akan Penulis tanpa rasa pamrih

Para sahabat dan seluruh teman-teman seperjuangan khususnya

mahasiswa Matematika angkatan 2015B dan orang-orang yang

mencintai ilmu pengetahuan

Terima kasih untuk segalanya

Semoga secercah keberhasilan ini akan menjadi amal ibadah dan

kesuksesan pada masa yang akan datang

Amin ya Robbal’Alamin

Page 8: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 9: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 10: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

ABSTRAK

Nama : Efriyono

Jurusan : Tadris Matematika

Judul : Deskripsi Kesulitan Dalam Menyelesaikan Soal

Matematika Siswa Madrasah Tsawaniyah Negeri 3 Talang

Bakung Kota Jambi

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kesulitansiswa dalam menyelesaikan soal

matematika pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIII MTs Negeri 3 Talang

Bakung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara

dan dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber

untuk menguji keabsahan data. Subjek penelitian menggunakan purposive

sampling, dipilih 6 subjek penelitian yaitu 2 subjek dengan kemampuan tinggi, 2

subjek penelitian dengan kemampuan sedang dan 2 subjek penelitian dengan

kemampuan rendah di MTs Negeri 3 Talang Bakung. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa siswa dengankemampuan tinggi mengalami kesulitan dalam

menentukan apa yang diketahu. Siswa dengan kemampuan sedang mengalami

kesulitan dalam menentukan rumus yang akan digunaan, proses penyelesaian soal,

dan penarikan kesimpulan. Sedangkan siswa dengan kemampuan rendah

mengalami kesulitan dalam menentukan apa yang diketahu dan ditanya, rumus

yang akan digunakan, proses penyelesaian soal dan penarikan kesimpulan.Adapun

penyebab kesulitan siswa dalam penelitian ini yaitu kurang menguasai materi,

kurang teliti, terburu-buru dalam mengerjakan soal, kurang mengulangi materi

matematika dan beranggapan bahwa matematika itu sulit.

Kata kunci : kesulitan, kubus dan balok

Page 11: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

ABSTRACT

Name : Efriyono

Departement :Mathematics Education

Title :Description of Difficulties in Working Math Problems Students of

Madrasah Tsawanwiyah Negeri 3 Talang Bakung Kota Jambi

This research aims to know the difficulties of students solving math problem on

the subject of cube and beems in eighth grade MTs Negeri 3 Talang Bakung .

This research is a type of descriptive research with a qualitative approach. Data

collerction techniques used the method of observation, interviews and

documentation. The researcher used technical triangulation and source

triangulation to test the validity of the data. The research subjects used purposive

sampling. The research subjects used purposive sampling, selected 6 research

subjects namely 2 subjects with high ability, 2 subjects with moderate ability and

2 subjects with low ability at MTs 3 TalangBakung. The results showed that

students who had difficulties were difficulties in understanding the problem,

difficulties in determining the formula to be used, the difficulty of the process of

solving the problem and the difficulty of drawing conclusions. The causes of the

difficulties of students in this study were lack of mastery of the material,

inaccuracy, rush in working on the problem, lack of repeating mathematical

material and assuming that mathematics was difficult.

Key words : Defficulties, Cube and Beam

Page 12: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

NOTA DINAS ....................................................................................................ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................iv

PERSEMBAHAN ..............................................................................................v

MOTTO .............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................vii

ABSTRAK .........................................................................................................viii

ABSTRACT .......................................................................................................ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................x

DAFTAR TABEL .............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Fokus Permasalahan ...........................................................................4

C. Rumusan Masalah ..............................................................................4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ....................................................................................6

1. Pengertian Matematika .................................................................6

2. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Matematika ..................8

3. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ..............................................9

4. Ciri-ciri Siswa Mengalami Kesulitan Belajar ...............................10

5. Kesulitan dalam Menyelesaikan Soal Matematika .......................11

6. Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika ..................15

7. Kubus dan Balok ..........................................................................17

B. Studi Relevan ......................................................................................19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian .....................................................22

B. Setting dan Subjek Penelitian .............................................................23

C. Jenis dan Sumber Data .......................................................................24

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................25

E. Teknik Analisis Data ..........................................................................26

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................27

Page 13: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ...................................................................................29

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ......................................................31

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................48

B. Saran ...................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRA-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 14: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa MTs Negeri 3 Talang Bakung ...........................32

Tabel 4.2 Penyajian Data Hasil Tes Soal MTs Negeri 3 Talang Bakung ...........34

Tabel 4.4 Penyajian data Hasil Tes Soal MTs Jauharul Ihsan Kota Jambi .........40

Page 15: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jawaban Siswa ................................................................................3

Gambar 1.2 Jawban Siswa ..................................................................................3

Gambar 2.1 Kubus ..............................................................................................17

Gambar 2.2 Kubus dan Jaring-jaring Kubus .......................................................17

Gambar 2.3 Kubus Satuan...................................................................................17

Gambar 2.4 Balok ...............................................................................................18

Gambar 2.5 Balok dan Jaring-jaring Balok ........................................................18

Gambar 2.6 Balok Satuan ...................................................................................19

Gambar 3.1 Google Map MTs Negeri 3 Talang Bakung ....................................23

Gambar 4.1 Jawaban S115 Soal Nomor 1 ..........................................................35

Gambar 4.2 Jawaban S115 Soal Nomor 2 ..........................................................35

Gambar 4.3 Jawaban S172 Soal Nomor 1 dan Nomor 2 ....................................37

Gambar 4.4 Jawaban S153 Soal Nomor 1 dan Nomor 2 ....................................39

Gambar 4.5 Jawaban S163 Soal Nomor 1 dan Nomor 2 ....................................41

Gambar 4.6 Jawaban S58 Soal Nomor 1 dan Nomor 2 ......................................43

Gambar 4.7 Jawaban S7 Soal Nomor 1 dan Nomor 2 ........................................45

Page 16: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII C MTs Negeri 3 Talang Bakung ..54

Lampiran 2 Hasil Tes Soal Siswa Kelas VIII C MTs Negeri 3 Talang Bakung .56

Lampiran 3 Jawaban Siswa S22 ..........................................................................58

Lampiran 4 Hasil Wawancara Siswa S22 ...........................................................60

Lampiran 5 Jawaban Siswa S36 ..........................................................................62

Lampiran 6 Hasil Wawancara Siswa S36 ...........................................................63

Lampiran 7 Jawaban Siswa S35 ..........................................................................65

Lampiran 8 Hasil Wawancara Siswa S35 ...........................................................66

Lampiran 9 Jawaban Siswa S36 ..........................................................................68

Lampiran 10 Hasil Wawancara Siswa S36 .........................................................69

Lampiran 11 Jawaban Siswa S2 ..........................................................................71

Lampiran 12 Hasil Wawancara Siswa S2 ...........................................................72

Lampiran 13 Jawaban Siswa S9 ..........................................................................73

Lampiran 14 Hasil Wawancara Siswa S9 ...........................................................74

Lampiran 15 Hasil Observasi ..............................................................................75

Lampiran 16 Instrumen Tes Soal Siswa..............................................................93

Lampiran 17 Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian ........................................94

Lampiran 18 Rubrik Penilaian ............................................................................97

Lampiran 19 Instrumen Observasi ......................................................................98

Lampiran 20 Instrumen Wawancara Siswa.........................................................101

Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian .................................................................102

Page 17: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina

kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan

kebudayaan dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti

bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang

dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai

usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar

menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih

tinggi dalam arti mental.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 yang berbunyi “pendidikan

adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari

mengerjakan soal, terutama soal matematika. Dalam menghadapi soal

matematika khususnya soal cerita, siswa harus terlebih dahulu melakukan

analisis dan interpretasi informasi sebagai landasan untuk menentukan

pilihan dan keputusan (Kartikasari, 2017). Keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar dapat diukur dari kemampuan siswa dalam

Page 18: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru (Hidayati, 2017). Banyak faktor yang

menyebabkan rendahnya kemampuan belajar siswa dalam pelajaran

matematika. Salah satu rendahnya pemahaman dan penguasaan siswa

terhadap materi yang disampaikan guru, tetapi dapat juga dipengaruhi oleh

faktor pengajar itu sendiri. Faktor yang bisa mempengaruhi kelancaran

belajar siswa diantaranya adalah guru yang mengajar, metode, siswa, dan

alat.

Dari pengalaman peneliti selama melaksanakan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) dari 25 September 2018 sampai 15 Desember 2018,

peneliti mengampu mata pelajaran matematika kelas VIII. Selama proses

belajar mengajar berlangsung, masih ada beberapa siswa yang kurang

memahami materi-materi matematika dasar yang pernah didapatkan di

Sekolah Dasar (SD) sehingga memperlambat proses pembelajaran. Dalam

menjalankan tugasnya sehari-hari peneliti seringkali berhadapan dengan

siswa-siswa yang prestasi akademiknya tidak sesuai dengan harapan

pengajar matematika. Siswa memiliki intelegensi, minat dan motivasi

belajar matematika yang rendah, serta kebiasaan belajar matematika yang

rendah atau malas dan pada saat belajar matematika konsentrasi siswa

kurang, banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

matematika dan saat melakukan evaluasi pembelajaran banyak siswa

mendapatkan nilai dibawah batas minimum nilai yang ditentukan, dari

kelas VIII sekitar 66,67% siswa yang memiliki nilai dibawah batasan

minimum yang telah ditentukan sekolah yaitu sebesar 75.

Gambar 1.1 Lembar Kerja Siswa

Gambar 1.1 lembar kerja siswa dalam menyelesaikan soal materi

persegi dan persegi panjang yaitu siswa diminta untuk mencari lebar dan

Page 19: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

luas kolam renang. Pada gambar diatas pada siswa sudah benar dalam

menulis rumus keliling persegi panjang, hanya saja siswa kesulitan dalam

mesubstitusikan atau memasukkan nilai yang diketahui dalam soal

terhadap rumus.

Gambar 1.2 Lembar Kerja Siswa

Gambar 1.2 lembar kerja siswa dalam menyelesaikan soal materi

persegi dan persegi panjang yaitu dimana siswa mencari panjang, lebar

dan luasnya. Pada gambar diatas siswa mampu menyelesaikan soal dengan

benar. Tetapi dalam proses penyelesaian siswa tidak melakukan

penyelesaian secara sistematis. Dimana siswa memasukkan 40 = 𝑝 + 𝑙

Tetapi siswa langsung menjumlahkan yang diketahuinya tanpa

melakukan proses substitusi terlebih dahulu 40 = 10𝑥. Seharunya

langkah-langkah yang diharapkan adalah 40 = 6𝑥 + 4𝑥.

Dari jawaban soal uraian diatas, peneliti berpendapat bahwa kesulitan

siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi persegi dan

persegi panjang tentu akan menjadi kesulitan siswa juga dalam

menyelesaikan soal matematika untuk materi berikutnya terutama materi

kubus dan balok.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut jelaslah bahwa ada yang

menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal matematika,

maka penulis merasa terdorong untuk mengkaji dan meneliti lebih lanjut

mengenai faktor penyebab kesulitan belajar matematika dalam bentuk

skripsi yang berjudul “Deskripsi Kesulitan dalam Menyelesaikan Soal

Matematika Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Talang Bakung

Kota Jambi.”

Page 20: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

B. Fokus Permasalahan

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini,

maka peneliti membataskan masalah agar peneliti lebih fokus pada siswa

MTs Negeri 3 Talang Bakung Kelas VIII C dan yang objek yang diamati

adalah kesulitan belajar matematika dalam menyelesaikan soal matematika

kelas VIII C materi kubus dan balok.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus permasalahan yang

diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut

1. Apa-apa saja bentuk kesulitan peserta didik dalam mengerjakan soal

matematika pada materi kubus dan balok.

2. Faktor-faktor apa saja yang siswa alami dalam menyelesaikan soal

matematika

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui kesulitan apa saja yang di alami siswa dalam

menyelesaikan soal matematika materi kubus dan balok

2. Kegunaan

Dalam penelitian ini penulis sangat berharap berguna untuk

meningkatkan mutu pembelajaran matematika serta bermanfaat untuk

berbagai pihak antara lain:

a. Bagi peneliti, dapat digunakan sebagai penambah bekal untuk terjun

dalam dunia pendidikan, serta menambah pengalaman dan

pengembangan pengetahuan.

b. Bagi guru, untuk memberikan informasi faktor yang dapat

menyebabkan kesulitan belajar peserta didik dalam menyelesaikan soal

matematika guna mengambil langkah-langkah perbaikan pembelajaran

dan layanan bimbingan belajar.

Page 21: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

c. Bagi siswa, dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam

rangka meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya keperluan

Bimbingan Konseling (BK) bagi lembaga pendidikan.

d. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata

Satu (S1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 22: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pengertian Matematika

Matematika berasal dari bahasa latin, mathanein atau mathema yang

berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam bahasa Belanda,

matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang semuanya berkaitan

dengan penalaran (Depdiknas,2001:7). Mata pelajaran matematika

merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang

pengajaran. Mata pelajaran matematika ini diperlukan untuk proses

perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam

menyelesaikan berbagai masalah.

Lerner (Abdurrahman, 2009:252) mengemukakan bahwa “matematika

di samping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang

memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, mengkomunikasikan ide

mengenai elemen dan kuantitas”, selain pendapat Lerner, Kline

(Abdurrahman, 2009:252) juga mengemukakan bahwa “matematika

merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara

bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif.”

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:723) matematika

mempunyai pengertian, “Ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan,

dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah

mengenai bilangan”. Imswatama dan Muhassanah (2016:1) menyatakan

bahwa matematika merupakan ilmu yang mempunyai ciri khas sebagai

ilmu yang memiliki objek abstrak, berpola pada pemikiran deduktif

aksiomatik, dan juga berlandaskan pada kebenaran. Sedangkan R. Soejadi

(2000:11) mengemukakan bahwa ada beberapa definisi dari matematika,

yaitu sebagai berikut:

Page 23: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir

secara sistematik.

b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.

c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan

berhubungan dengan bilangan.

d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan

masalah tentang ruang dan bentuk.

e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.

f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

Menurut Paling (Mulyono,2003:252), ide manusia tentang matematika

berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-

masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang

mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi, tetapi ada pula yang melibatkan

topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. Banyak pula yang

beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan

dengan berfikir logis. Selanjutnya, Paling mengemukakan bahwa

matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap

masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi,

menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan

pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah

memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan

menggabungkan hubungan-hubungan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah cabang ilmu pengetahuan eksak tentang bilangan dan bahasa

simbolis yang memungkinkan untuk berpikir baik secara induktif maupun

secara deduktif, kalkulasi, fakta-fakta kuantitatif, masalah bentuk dan

ukuran, aturan-aturan yang ketat, dan cara pandang untuk menggabungkan

aturan serta hubungan yang ada.

Page 24: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Matematika

Menurut Lerner (Abdurrahman, 2009:259) ada beberapa karakteristik

anak berkesulitan belajar matematika, yaitu:

a. Adanya gangguan dalam hubungan keruangan

Adanya gangguan dalam memahami konsep-konsep hubungan

keruangan dapat mengganggu pemahaman anak tentang sistem bilangan

secara keseluruhan. Karena adanya gangguan tersebut, anak mungkin

tidak mampu merasakan jarak-jarak antar angka-angka pada garis

bilangan.

b. Abnormalitas Persepsi Visual

Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan

untuk melihat berbagai objek dalam hubungannya dengan kelompok

atau set. Kesulitan semacam itu merupakan salah satu gejala adanya

abnormalitas persepsi visual.

c. Asosiasi Visual-Motor

Anak berkesulitan belajar matematika sering tidak dapat

menghitung benda-benda secara berurutan sambil menyebutkan

bilangannya “Satu, dua, tiga, empat, lima.” Anak mungkin baru

menganggap benda yang ketiga tetapi mengucapkan “lima” atau

sebaliknya, telah menyentuh benda kelima tetapi baru mengucapkan

“tiga” Anak-anak semacam ini dapat memberikan kesan mereka hanya

menghafal bilangan tanpa memahami maknanya.

d. Perseverasi

Ada anak yang perhatiannya melekat pada suatu objek saja dalam

jangka waktu yang relatif lama. Anak demikian mungkin pada mulanya

dapat mengerjakan tugas dengan baik, tetapi lama-kelamaan

perhatiannya melekat pada suatu objek tertentu.

e. Kesulitan Mengenal dan Memahami Simbol

Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan

dalam mengenal dan menggunakan simbol-simbol.

Page 25: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

f. Gangguan Penghayatan Tubuh

Anak berkesulitan belajar matematika sering memperlihatkan

gangguan penghayatan tubuh. Anak demikian merasa sulit untuk

memahami hubungan bagian-bagian dari tubuhnya sendiri.

g. Kesulitan dalam Bahasa dan Membaca

Matematika itu sendiri pada hakikatnya adalah simbolis . Oleh

karena itu, kesulitan dalam bahasa dapat berpengaruh terhadap

kemampuan anak di bidang matematika. Soal matematika yang

berbentuk cerita menuntut kemampuan membaca untuk

memecahkannya.

h. Skor PIQ Jauh Lebih rendah daripada Skor VIQ

Hasil tes inteligensi dengan menggunakan WIC (Wechsler

Intelligence Scale for Children) menunjukkan bahwa anak berkesulitan

belajar matematika memiliki skor PIQ (Performance Intellegence

Quotient) yang jauh lebih rendah daripada skor VIQ (Verbal

Intellegence Quotient). Rendahnya skor PIQ pada anak berkesulitan

belajar matematika tampaknya terkait dengan kesulitan memahami

konsep keruangan, gangguan persepsi visual, dan adanya gangguan

asosiasi visual-motor.

3. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Menurut sugihartono dkk (2007: 76-77) terdapat 2 faktor yang

mempengaruhi kesulitan belajar ayaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor yang timbul dari diri siswa itu sendiri atau disebut juga

dengan faktor internal meliputi kesehatan, minat, bakat, intelegensi,

perhatian dan kelelahan. Kesehatan merupakan termasuk kedalam faktor

jasmani, sedangkan minat, bakat, intelegensi, perhatian dan kelelahan

termasuk kedalam faktor psikologis.

Page 26: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

b. Faktor Eksternal

Faktor yang timbul dari luar diri siswa itu sendiri atau disebut juga

dengan faktor eksternal yang meliputi faktor keluarga dan sekolah.

Faktor sekolah dapat meliputi cara orang tua mendidik, hubungan antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian

orang tua. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar meliputi strategi

mengajar, hubungan guru dengan siswa, hubungan antar siswa dan

metode mengajar

4. Ciri-ciri Siswa Mengalami Kesulitan Belajar

Sebagai indikator adanya kesulitan belajar siswa menurut sugihartono

dkk (2007:154-155) dapat dilihat sebagai berikut:

a. Prestasi belajar rendah, artinya skor yang diperoleh dibawah skor rata-

rata

b. Usaha yang dilakukan kegiatan belajar tidak sebanding dengan hasil

yang dicapai

c. Lamban dalam mengerjakan tuggas dan terlambat menyelesaikan tugas

yang diberikan

d. Sikap acuh saat mengikuti pembelajaran

e. Meunjukkanperilaku yang menyimpang dari perilaku teman seusianya

seperti membolos, malas mengerjakan tugas yang diberikan.

f. Emosial yang tidak stabil misalnya mudah tersinggung, pemurung dan

merasa rendah diri

Sedangkan menurut Syamsul Bahri Djamarah (2008:212-213)

beberapa gejala sebagai indikator adanya kesulitan belajar siswa dapat

diilihat sebagai berikut:

a. Menunjukkan prestasi belajar rendah, dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM)

b. Hasil belajar tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan

c. Lamban mengerjakan tugas

Page 27: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

d. Siswa yang tergolong memiliki tingkat IQ tinggi namun prestasi belajar

yang diperoleh atau didapatkan rendah.

e. Siswa dengan prestasi belajar tinggi, tetapi di lain waktu prestasi

belajarnya menurun drastis

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri peserta

didik dapat digunakan sebagai acuan bahwa siswa menglami kesulitan

belajar diantaranya prestasi belajar rendah dari KKM yang ditentukan,

emosional, lamban mengerjakan tugas yang diberikan dan prestasi yang

dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan siswa.

5. Kesulitan dalam Menyelesaikan Soal Matematika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesulitan menunjukkan

keadaan yang sulit, kesukaran, dan kesusahan. Pada penelitian ini

kesulitan yang dimaksud adalah kesukaran yang dialami siswa dalam

menyelesaikan soal matematika materi kubus dan balok. Menurut Ahmadi

(2013:93), kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang

ditandai hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.

Menurut Suwarto (Bellakualita, 2018), kesulitan belajar adalah

kegagalan dalam mencapai tujuan belajar yang ditandai dengan prestasi

belajar yang rendah. Siswa yang mempunyai kesulitan belajar adalah

siswa yang tidak dapat mencapai penguasaan yang diperlukan sebagai

prasyarat untuk belajar di tingkat berikutnya sehingga siswa tersebut perlu

mengikuti remediasi untuk materi yang masih kurang tersebut.

Jadi, kesulitan belajar adalah kesukaran atau kurangnya pemahaman

yang dialami siswa dalam mencapai tujuan belajar, yang ditandai dengan

adanya hambatan serta penguasaan pengetahuan dan prestasi belajar yang

rendah yang disebabkan gangguan belajar.

Kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika dapat

diklasifikasikan (Novriani dan Surya, 2017) sebagai berikut:

Page 28: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

a. Siswa tidak memahami seluruh atau beberapa bagian dalam

menyelesaikan soal karena kurangnya imajinasi.

b. Siswa mengalami kesulitan dalam membaca dan pemahaman soal.

c. Kurangnya minat siswa untuk menyelesaikan soal.

d. Guru sering tidak hadir.

e. Guru cenderung membuat siswa menghafal “kata kunci” untuk

menyelesaikan soal dan diterapkan kedalam rumus.

f. Guru lebih terfokus kepada contoh yang diterapkan di buku daripada

mengajarkan prinsip-prinsip setiap masalah dalam soal.

g. Guru kurang perhatian dalam proses belajar siswa.

Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal

matematika antara lain (dalam Wibowa, 2016):

a. Kesulitan dalam memahami soal

Berkaitan dengan karakteristik kesulitan membaca. Siswa yang

kesulitan memahami soal akan terlihat dalam menentukan apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal.

b. Kesulitan merencanakan penyelesaian masalah

Siswa kesulitan dalam membuat model penyelesaian masalah dari

soal cerita atau rumus-rumus yang akan digunakan.

c. Kesulitan dalam melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah

Setelah membuat model penyelesaiannya, siswa masih harus

menyelesaikan perhitungan dari model penyelesaian tersebut, hal ini

berkaitan dengan keterampilan berhitung dalam menyelesaikan soal

tersebut.

d. Kesulitan pengambilan kesimpulan jawaban

setelah menyelesaikan perhitungan dari model penyelesaian yang

telah dibuat, siswa akan mengembalikan jawaban yang diperoleh dari

model penyelesaian ke dalam model masalah soal tersebut.

Page 29: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Kesulitan yang dialami siswa dapat ditinjau dari kesalahan-kesalahan

yang dilakukan. Kesalahan yang dilakukan siswa dapat menjadi tanda-

tanda adanya kesulitan yang dialami siswa. Menurut Singh (dalam

Kristani, 2017) mengemukakan jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal-

soal matematika sebagai berikut :

a. Kesalahan membaca

Kesalahan membaca dilakukan saat siswa membaca soal.

Kesalahan ini terjadi ketika siswa tidak mampu membaca kata-kata

maupun simbol sebagai informasi utama dari soal, sehingga siswa tidak

menggunakan informasi tersebut dalam mengerjakan soal dan jawaban

dari siswa tidak sesuai dengan maksud soal.

b. Kesalahan memahami

Kesalahan memahami terjadi setelah siswa mampu membaca soal

tetapi siswa kurang mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk

mengerjakan soal terutama dalam konsep, maupun siswa salah

menggunakan informasi yang terdapat dalam soal sehingga tidak dapat

menyelesaikan permasalahan.

c. Kesalahan transformasi

Kesalahan transformasi merupakan kesalahan yang terjadi ketika

siswa mampu memahami pertanyaan dari soal yang diberikan tetapi

siswa belum dapat mengubah soal kedalam bentuk matematika yang

benar maupun siswa gagal dalam memilih operasi matematika yang

tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

d. Kesalahan proses

Kesalahan proses terjadi apabila siswa mampu memilih operasi

yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan namun siswa tidak

dapat menjalankan prosedur dengan benar. Kesalahan proses juga

terjadi karena siswa belum terampil dalam melakukan perhitungan.

Page 30: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

e. Kesalahan menulis jawaban

Kesalahan tetap bisa terjadi meskipun siswa selesai memecahkan

permasalahan matematika, yaitu bahwa siswa salah menuliskan apa

yang dimaksudkan. Kesalahan ini juga terjadi karena siswa melakukan

kesalahan dalam proses penyelesaian.

Sedangkan menurut Amalia (2017:21) dalam penelitiannya

menyebutkan kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika,

yaitu: (a) kesalahan dalam memahami soal, yang terjadi jika siswa dalam

menemukan hal yang diketahui atau ditanyakan tidak dapat menuliskan

apa yang dikehendaki; (b) kesalahan dalam menggunakan rumus, yang

terjadi jika siswa tidak mampu mengidentifikasi rumus atau metode apa

yang akan digunakan atau diperlukan dalam menyelesaikan soal; (c)

kesalahan keterampilan proses, terjadi jika siswa tidak dapat

menyelesaikan perhitungan dengan baik; dan (d) kesalahan dalam menarik

kesimpulan, terjadi jika siswa tidak memperhatikan kembali apa yang

ditanyakan dari soal dan tidak membuat kesimpulan dari hasil

perhitungannya, karena siswa beranggapan bahwa hasil perhitungannya

merupakan penyelesaian dari permasalahan yang ada atau penyebab

lainnya karena siswa tidak mendapatkan hasilnya sehingga tidak perlu

menuliskan kesimpulan atau tidak terbiasa menuliskan kesimpulan.

Adapun dalam penelitian Rahmania (2016:167) menjelaskan kesalahan

dalam menyelesaikan soal matematika meliputi: (1) kesalahan konsep,

yaitu kesalahan yang dibuat siswa dalam menggunakan konsep-konsep

terkait dengan materi, (2) kesalahan prinsip, yaitu kesalahan dalam

menggunakan aturan-aturan atau rumus-rumus matematika atau salah

dalam menggunakan prinsip-prinsip yang terkait dengan materi, dan (3)

kesalahan operasi, yaitu kesalahan karena siswa tidak dapat menggunakan

operasi atau perhitungan dengan benar.

Page 31: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menyimpulkan kesulitan

siswa dalam menyelesaikan soal matematika sebagai berikut:

a. Kesulitan memahami soal

b. Kesulitan penggunaan rumus.

c. Kesulitan proses penyelesaian.

d. Kesulitan menarik kesimpulan

6. Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika

Soal cerita biasa digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal. Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal

dalam pelajaran matematika yang menggunakan kata-kata atau kalimat-

kalimat sehari-hari. Dalam soal cerita, siswa akan lebih mengerti dan perlu

adanya pemahaman pada soal. Untuk dapat menyelesaikan soal cerita

diperlukan kemampuan pemahaman. Banyak ahli yang mengemukakan

mengenai kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, salah satunya

(Fadillah, 2018) yaitu (1) kemampuan memahami soal, (2) menentukan

rencana menyelesaikan soal (3) kemampuan menyelesaikan menyelesaikan

soal (4) memeriksa kembali. Menyelesaikan soal mengacu pada proses

mental siswa untuk menghadapi suatu permasalahan dalam mengatasi

masalah melalui proses berpikir yang sistematis dan cermat.

a. Kemampuan memahami soal

Siswa diharapkan mampu menuliskan informasi dan masalah apa yang

ditanyakan. Siswa yang dikategorikan dengan kemampuan tinggi dalam

memahami soal yaitu siswa yang mampu memahami soal dengan cara

menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan baik, siswa dengan

kemampuan sedang memahami soal yaitu siswa mampu memahami soal

dengan cara menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan baik

tetapi ada kesalahan, sedangkan siswa dengan kemampuan rendah yaitu

siswa belum mampu memahami soal sehingga dalam menentukan apa

yang diketahui dan ditanyakan kurang tepat.

Page 32: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

b. Kemampuan membuat perencanaan

Siswa diharapkan mampu membuat rencana untuk menyelesaikan soal

berupa rumus yang akan digunakan. Siswa yang dikategorikan dengan

kemampuan tinggi dalam membuat perencanaan yaitu siswa yang mampu

menentukan rumus yang akan digunakan dengan benar, siswa dengan

kemampuan sedang membuat perencanaan yaitu siswa mampu

menentukan rumus yang akan digunakan tetapi ada kesalahan, sedangkan

siswa dengan kemampuan rendah yaitu siswa belum mampu menentukan

rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.

c. Kemampuan menyelesaikan soal

Siswa diharapkan mampu melakukan perencanaan atau mampu

menyelesaikan soal yang diberikan. Siswa yang dikategorikan dengan

kemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal yaitu siswa yang mampu

menyelesaikan soal yang diberikan dengan benar, siswa dengan

kemampuan sedang dalam menyelesaikan soal yaitu siswa mampu

menyelesaikan soal yang diberikan tetapi ada kesalahan dalam

menyelesaikan soal, sedangkan siswa dengan kemampuan rendah yaitu

siswa belum mampu menyelesaikan soal yang diberikan.

d. Melihat kembali

Siswa diharapkan mampu melihat kembali atau mampu menarik

kesimpulan hasil yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal. Siswa

yang dikategorikan dengan kemampuan tinggi dalam melihat kembali

yaitu siswa yang mampu membuat kesimpulan dengan baik, siswa dengan

kemampuan sedang dalam melihat kembali yaitu siswa yang mampu

membuat kesimpulan dengan baik tetapi ada kesalahan sehingga dalam

menarik kesimpulan kurang tepat, sedangkan siswa dengan kemampuan

rendah yaitu siswa belum mampu menarik kesimpulan atau tidak

melakukan penarikan kesimpulan dari hasil yang diperoleh.

Page 33: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

7. Kubus dan Balok

a. Kubus

Kubus adalah sebuah bangun ruang yang mempunyai sisi berdekatan

berbentuk persegi dan kongruen.

Gambar 2.1 Kubus

1) Luas Permukaan Kubus

Luas permukaan adalah jumlah luas seluruh sisi bangun ruang.

Gambar 2.2 Kubus dan jaring-jaring kubus

Luas permukaan kubus = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 − 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠

L= 6 𝑠2

Jadi, luas permukaan kubus dapat dinyatakan dengan rumus sebagai

berikut. 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 6 𝑠2,

dengan 𝑠 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠.

2) Volume Kubus

Volume adalah banyaknya kubus satuan yang tepat memenuhi suatu

bangun ruang

Gambar 2.3 Kubus satuan (a), Kubus (b), Kubus (c)

Page 34: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘 × 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘 × 𝑟𝑢𝑠𝑢𝑘

= 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 = 𝑠3

Jadi, volume kubus dapat dinyatakan sebagai berikut

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑠3

Dengan s merupakan panjang rusuk kubus.

b. Balok

Balok adalah suatu bangun ruang yang memiliki sepasang sisi

berhadapan yang berbentuk persegi panjang yang kongruen.

Gambar 2.4 Balok

1) Luas Permukaan Balok

Cara menghitung luas permukaan balok sama dengan

menghitung luas permukaan kubus, yaitu dengan menghitung semua

luas jaring-jaringnya. Coba kamu perhatikan gambar berikut.

Gambar 2.5 Balok (a), Jaring-jaring balok (b)

Misalkan, rusuk-rusuk pada balok diberi nama p (panjang), l

(lebar), dan t (tinggi) seperti pada gambar. Dengan demikian, luas

permukaan balok tersebut adalah:

Luas permukaan balok

L= 2(pl + lt + pt)

Page 35: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Jadi, luas permukaan balok dapat dinyatakan dengan rumus sebagai

berikut.

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 2(𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡)

2) Volume Balok

Proses penurunan rumus balok memiliki cara yang sama seperti

pada kubus. Caranya adalah dengan menentukan satu balok satuan

yang dijadikan acuan untuk balok yang lain.

Gambar 2.6 Balok satuan (a), Balok (b), dan Balok (c)

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡

B. Studi Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan menggunakan analisis deskriptif

faktor penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika

telah dibahas oleh kalangan dengan berbagai latar belakang masalah yang

berbeda-beda. Sejauh pengamatan dan penelaahan yang peneliti lakukan

terdapat skripsi dan jurnal-jurnal yang mempunyai tema relevan,

diantaranya:

Haryati, Anggina Pratiwi (2014), judul: Identifikasi Faktor-faktor

Penyebab Kesulitan Belajar Pada Siswa SMP Negeri 5 Kota Jambi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kesulitan

siswa dalam belajar baik dari segi faktor internal maupun eksternal.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Subjek

penelitian yang dilakukan menggunakan seluruh subjek yang memiliki

kuantitas dan karakteristik kesulitan belajar. Teknik pengumpulan data

yang digunakan berupa angket. Responden hanya diberikan kesempatan

untuk memilih jawaban (Ya atau Tidak) yang sesuai dengan kondisinya.

Page 36: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut: 1. Penyebab kesulitan belajar siswa yang dikarenakan faktor

jasmani yang meliputi cacat tubuh, memiliki penyakit dan kelemahan pada

panca indra. 2. Penyebab kesulitan belajar siswa yang dikarenakan faktor

psikologi yang meliputi intelegensi, perhatian dan kesiapan, dan semangat.

3. Penyebab kesulitan belajar siswa dikarenakan faktor emosi dan

kebiasaan yang salah yang meliputi malas belajar, kurang berminat, sering

bolos dan aktifitas yang kurang menunjang. 4. Penyebab kesulitan belajar

siswa dikarenakan faktor lingkungan keluarga 5. Penyebab kesulitan

belajar siswa dikarenakan faktor lingkungan sekolah .

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah sama-sama

meneliti penyebab siswa berkesulitan belajar matematika. Sedangkan

perbedaanya adalah pada penelitian diatas lebih terfokus kepada faktor

intern dan ekstern kesulitan belajar sedangkan pada penelitian ini lebih

mengkhususkan permasalahannya yaitu dalam menyelesaikan soal

matematika.

Nurrahmah, Djadir, Ilham (2018) degan judul penelitian ”Deskripsi

Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Dimensi

Tiga pada Kelas VIII” Jurnal Jurusan Matematika, Fakultas MIPA,

Universitas Negeri Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian yang diambil adalah 3 orang

siswa kelas VIII yang kemudian dikategorikan kecenderungan kesulitan

fakta, kesulitan konsep, kesulitan operasi dan kesulitan prinsip. Tahapan

yang dilakukan peneliti adalah dengan memberikan soal tes diagnostik

dan wawancara semi terstruktur yang telah divalidasi oleh ahli. Data yang

terkumpul berupa jawaban tes diagnostik dan transrkip wawancara yang

dianalisis menggunakan analisis dengan langkah-langkah yaitu Data

Condenstation atau proses memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan,

dan atau mentransformasikan data, Data Display atau pengklasifikasian

dan mengidentifikasi data, dan Conclusion Drawing/Verifications

kesimpulan.

Page 37: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini sama-sama meneliti

tentang kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi

tiga dimensi, sedangkan perbedaanya adalah pada penelitian diatas hanya

meneliti kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal

matematika sedangkan pada penelitian ini selain untuk mengetahui

kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dengan subjek

penelitian adalah siswa yang teridentifikasi mengalami kesulitan dan

informasi tambahan dari guru.

Page 38: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat post positivisme,

digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah, dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi

(Sugiyono, 2016:9).

Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang lebih bersifat

deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan

dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik.

Dalam hal ini peneliti akan mendeskripsikan kesulitan yang dialami

siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi kubus dan balok, dan

mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal materi kubus dan balok.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif bukan menguji hipotesis, melainkan

mendeskripsikan fenomena yang muncul dilapangan, yang menjadi

sasaran dalam penelitian ini adalah mencari dan menggambarkan tentang

kesulitan siswa dalam mengerjakan soal. Menurut Arikunto (2010:234)

penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu

keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Sehingga penelitian ini dilakukan tanpa melakukan usaha atau

pengontrolan terhadap sunjek yang diteliti.

Page 39: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Jambi yaitu MTs

Negeri 3 Talang Bakung yang beralamat di Jalan Eka Jaya Kelurahan

Talang Bakung Kecamatan Pal Merah Kota Jambi. Peneliti memilih MTs

Negeri 3 Talang Bakung sebagai tempat penelitian karena disana peneliti

sebelumnya telah melakukan praktek kompetensi mengajar dan juga lebih

mudah untuk meminta izin melakukan penelitian disana. Selain itu, siswa

MTs juga lebih mudah untuk diajak berkomunikasi, sehingga dapat

mempermudah peneliti dalam melakukan wawancara untuk menelusuri

lebih dalam mengenai kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan

soal matematika. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 5 April

2019 sampai tanggal 5 Mei 2019.

Gambar 3.1 Google Map MTs Negeri 3 Talang Bakung

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah siswa/i kelas VIII C di MTs Negeri 3

Talang Bakung Tahun pelajaran 2018/2019. Peneliti memilih siswa

kelas VIII karena materi tes yang akan dilakukan merupakan materi

dasar tentang kubus dan balok, materi tersebut hanya ada di kelas VIII.

Pada penelitian ini dalam menentukan subjek penelitian tidak dipilih

secara acak, tetapi pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling,

dimana pengambilan subjek penelitian dengan pertimbangan.

Pertimbangan tertentu dalam penelitian ini adalah memilih siswa yang

Page 40: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

termasuk dalam kriteria pemilihan subjek penelitian, kriteria tersebut

adalah:

1) Siswa telah mendapatkan pembelajaran dengan pokok bahasan

kubus dan balok.

2) Siswa terdeteksi mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

yang diberikan peneliti.

3) Siswa dimungkinkan dapat mengungkapkan pemikirannya secara

lisan maupun tulisan dengan baik berdasarkan saran guru mata

pelajaran matematika.

Berdasarkan hal tersebut, maka subjek penelitian dalam penelitian

ini ada 6 subjek penelitian sebagai sampel di kelas VIII C MTs Negeri 3

Talang Bakung. Pengambilan subjek pada penelitian ini di MTs Negeri

3 Talang Bakung terdiri dari 2 subjek kemampuan tinggi, 2 subjek

kemampuan sedang, 2 kemampuan rendah.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti

kepada sumbernya, tanpa adanya perantara. Sumber yang dimaksud

dapat berupa benda-benda atau sumber manusia. Teknik pengumpulan

data primer ini tergantung dari jenis data yang diperlukan tentang

manusia, maka peneliti dapat memperolehnya dengan menyiapkan

seperangkat alat instrumen untuk melakukan observasi langsung

terhadap subjek atau setting yang diteliti.

Oleh karena itu, data primer yang peneliti maksud dalam

penelitian ini adalah data-data yang menyangkut hal-hal tentang

bagaimana kesulitan yang terjadi dalam menyelesaikan soal pada

materi kubus dan balok.

Page 41: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

b. Data Sekunder

Menurut Husain (2009:42) data sekunder merupakan data

primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh

pihak pengumpul data primer atau pihak lain dari tangan kedua,

ketiga, dan seterusnya, artinya melewatin satu atau lebih pihak yang

bukan penelitian sendiri. Data sekunder dalam penelitian ini adalah

data yang terdapat di MTs Negeri 3 Talang Bakung adalah historis

MTs Negeri 3 Talang Bakung.

2. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah

seluruh siswa yang menyelesaikan soal tes pokok bahasan kubus dan balok

yang diberikan peneliti. Sumber data tersebut yaitu siswa kelas VIII MTs

Negeri 3 Talang Bakung. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

dari sumber pertama atau tempat objek penelitian yaitu jawaban hasil tes

soal dan hasil wawancara siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut ini akan dijelaskan

teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sebagai

berikut:

1. Observasi

Di dalam metode observasi atau yang disebut pula dengan

pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek

dengan menggunakan seluruh indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan

melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.

Dalam penelitian ini adanya observasi peneliti dapat mengetahui kegiatan

guru mengajar dan siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Page 42: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-

hadapan secara fisik menggunakan panduan wawancara. Dalam penelitian

ini, peneliti mencatat semua jawaban dari responden sebagaimana adanya.

Pewawancara sesekali menyelingi jawaban responden, baik untuk meminta

penjelasan ataupun untuk meluruskan bilamana ada jawaban yang

menyimpang dari pertanyaan. Jenis wawancara yang digunakan dalam

penelitian ini adalah wawancara terstruktur.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari

data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik data itu berupa catatan

harian, memori atau catatan penting lainnya. Dokumentasi yang digunakan

dalam penelitian ini berupa jawaban siswa mengerjakan soal yang

diberikan.

E. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2016:245) menyatakan bahwa analisis data penelitian

dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan

setelah dilapangan. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2016:246)

ada tiga tahapan menganalisis data dalam penelitian kualitatif yaitu:

1. Reduksi data

Peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data lapangan dengan

observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data hasil

penelitian tersebut direduksi dengan cara memilah hal pokok yang

mendukung penelitian serta data yang kurang sesuai direduksikan. Proses

reduksi ini mempermudah peneliti mengumpulkan data selanjutnya bila

data masih diperlukan.

2. Penyajian data

Page 43: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Penyajian data merupakan proses menyaji sekumpulan informasi

terusan yang memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan dan

pengambilan tindakan.

3. Penarikan Simpulan

Simpulan merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang telah

dirumuskan sejak awal penelitian. Dalam penelitian ini, data diambil dari

hasil kerja siswa dalam menyelesaikan soal kubus dan balok. Kemudian

melakukan sesi wawancara dengan siswa mengenai proses pengerjaan soal

matematika tersebut.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Triangulasi adalah cara yang paling umum digunakan dalam

penjaminan validitas data dalam penelitian kualitatif. Triangulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan data atau

sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,2013:330). Ada tiga

macam triangulasi yang pertama, triangulasi sumber data yang berupa

informasi dari tempat, peristiwa dan dokumen serta arsip yang memuat

catatan berkaitan dengan data yang dimaksud. Kedua, triangulasi teknik

atau metode pengumpulan data yang berasal dari wawancara, observasi,

dan dokumen. Ketiga, triangulasi waktu pengumpulan data merupakan

kapan dilaksanakannya triangulasi atau metode pengumpulan data.

Dalam penelitian ini tiangulasi yang digunakan adalah triangulasi

teknik. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Peneliti menggunakan Observasi, wawancara dan

dokumentasi untuk sumber data yang berbed-beda dengan teknik yang

sama.

Page 44: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Uji keabsahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Kredibilitas

Menurut Sugiyono (2016:270) kredibilitas merupakan validitas

internal dalam penelitian kualitatif. Uji kredibilitas data atau kepercayaan

terhadap hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan enam teknik yaitu

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi

dengan teman, analisis kasus negatif, dan member check.

Uji kredibilitas dalam penelitian ini tidak menggunakan semua

teknik, hal ini dengan pertimbangan kehadiran peneliti untuk melakukan

penelitian dapat mengganggu kenyamanan guru. Oleh karena itu, peneliti

hanya menggunakan teknik peningkatan ketekunan, triangulasi, dan

menggunakan bahan referensi yaitu sebagai berikut:

a. Peningkatan Ketekunan

Peningkatan ketekunan dalam penelitian ini dilakukan secara

lebih cermat dan berkesinambungan agar kepastian data dan urutan

peristiwa dapat direkam secara pasti dan sistematis. Selain itu, dengan

meningkatkan ketekunan, peneliti dapat melakukan pengecekan

kembali apakah data telah ditemukan itu salah atau tidak dan juga

peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis

tentang apa yang diamati.

b. Triangulasi

Triangulasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peneliti

terhadap apa yang telah ditemukan. Penelitian ini peneliti

menggunakan triangulasi teknik. Triangulasi teknik dilakukan untuk

menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang

diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.

c. Menggunakan bahan referensi

Menggunakan bahan referensi dalam penelitian ini adalah

sebagai pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan

oleh peneliti. Adapun bahan referensi yang dapat digunakan peneliti

Page 45: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

berupa wawancara, catatan hasil observasi, kumpulan teori, dan

sebagainya.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2016:277) uji reliabilitas atau depenebility

adalah keabsahan data dengan melakukan audit terhadap keseluruhan

proses peneliti oleh auditor independen. Penelitian ini peneliti melakukan

uji reliabilitas dengan audit secara langsung oleh pembimbing mulai dari

masalah atau fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data,

melakukan analisis, melakukan uji keabsahan data sampai membuat

kesimpulan.

Page 46: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

Penelitian dilakukan di MTs Negeri 3 Talang Bakung. MTs Negeri 3

Talang Bakung adalah salah satu dari enam MTs Negeri yang ada di kota

Jambi. Madrasah ini di negerikan pada tahun 25 Oktober 1993 berdasarkan

SK Menteri Agama Nomor : 244 Tahun 1993 tentang Pembukaan dan

Penegerian Madrasah MTs Swasta Al–Hidayah Talang Bakung Jambi

menjadi MTs N 3 Talang Bakung Kota Jambi dan berdasarkan KMA

Nomor 681 Tahun 2016 MTs N Talang Bakung berubah menjadi MTs N 3

Kota Jambi. Gedung sekolah MTs Negeri 3 Talang Bakung berlokasi di

Jalan Eka Jaya Kel.Talang Bakung Kota Jambi. Luas tanah yang dimiliki

sekolah ini adalah 4071𝑚2 (dalam proses sertifikasi) dan 1867𝑚2 (sudah

sertifikasi). Gedung sekolah memiliki 20 ruang belajar. Selain itu, ruangan

lain yang ada di area gedung sekolah antara lain ruang kepala sekolah/tata

usaha, ruang guru, ruang koperasi, ruang UKS, ruang OSIS, ruang

Pramuka, ruang perpustakaan, kantin, musholla, labor komputer,

laboratorium, dan kamar mandi/WC. Letak MTs Negeri 3 Talang Bakung

yang berada di tepi jalan dan di kelilingi rumah warga sehingga suasana

belajar sangat kondusif karena posisi sekolah tidak di tepi jalan raya.

Hanya saja saat pulang sekolah sangat macet karena jalan di depan sekolah

hanya untuk bisa dilalui oleh dua kendaraan sepada motor, jika kendaraan

mobil masuk sudah dipastikan membuat kemacetan saat pulang sekolah.

MTs Negeri 3 Talang Bakung membuka tujuh kelas VII, enam kelas

VIII, dan tujuh kelas IX. Untuk setiap kelas berisi rata-rata 38 sampai 40

siswa. Hal ini membuat proses pembelajaran kurang efektif. Selain itu,

setiap ruang kelas memiliki fasilitas yang sama yaitu meja dan kursi siswa,

meja dan kursi guru, papan tulis, dan kipas angin. Adanya fasilitas seperti

ini juga dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar. Seperti

Page 47: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

sekolah pada umumnya, setiap kelas diampu oleh satu guru wali kelas.

Hubungan antara guru dengan siswa di sekolah ini dapat dikatakan baik

karena hubungan antara keduanya terjalin dengan akrab.

Tabel 4.1

Daftar Nama Siswa MTs Negeri 3 Talang Bakung

No Nama Siswa Jenis Kemain

1 Abdil Qodir Al Jailani Laki-laki

2 Ali Ramadhan Laki-laki

3 Amelia Hasanah Perempuan

4 Annisa Dwi Karyani Perempuan

5 Auliya Harirahtul Jannah Perempuan

6 Badriah Perempuan

7 Chandra Prayoga Laki-laki

8 Diva Raihanda Puspa Perempuan

9 Hady Darmawansyah Laki-laki

10 Hanin Taqwil Khusnah Perempuan

11 Ilham Laki-laki

12 Jenny Nabila Putri Perempuan

13 Kwantun Agus Jefryyan Laki-laki

14 M. Fajri Habibie Laki-laki

15 M. Iqbal Hambali Laki-laki

16 M. Rizky Abiel Laki-laki

17 Maulidiyah Marlen Perempuan

18 Maya Restiyani Perempuan

19 Mita Maharani Perempuan

20 Muhammad Angga Hidayat Laki-laki

21 Nabila Dwi Safitri Perempuan

22 Nadia Rima Sagianti Perempuan

23 Najwa Kirana Perempuan

24 Naufal Afif Laki-laki

25 Rachmat Aji Gunawan Laki-laki

26 Risak Aunis S Perempuan

27 Riswanda Perempuan

28 Satria Nurfajri Laki-laki

29 Sherlita Puja Rahmalianti Perempuan

30 Sherlya Firnanda Perempuan

31 Surya Andika Laki-laki

32 Syarian Sulayni Perempuan

33 Wardatul Huda Perempuan

Page 48: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

34 Widya Elyan Syafrinda Perempuan

35 Yolanda Rizaka Az Zahra Perempuan

36 Yosika Elivia Putri Perempuan

37 Zikra Ramadhani Perempuan

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Temuan Khusus

a. Deskripsi Observasi Penelitian

Penelitian ini diawali dengan observasi pembelajaran. Pedoman

observasi terhadap kegiatan pembelajaran dikelas terlampir pada

lampiran 15. Hal yang di observasi adalah aktivitas guru dan siswa di

kelas serta kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran.

Hasil observasi pembelajaran materi kubus dan balok di kelas VIII C di

MTS Negeri 3 Talang Bakung diperoleh data yang menujukkan bahwa

pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang bisa menumbuhkan

semangat belajar siswa dikarenakan metode pembelajaran yang

digunakan guru dalam mengajar adalah metode ceramah atau metode

konvensional dimana guru sebagai media penyampaian informasi

sedangkan siswa mempunyai peran sebagai pendengar.

Sifat pembelajaran yang menerapkan metode tersebut yang

menyebabkan bosan dan monoton bagi siswa, sehingga timbulnya rasa

acuh saat guru menjelaskan materi meski dalam proses pembelajaran

terkadang diselingi dengan sedikit bercanda. Kesiapan dan keaktifan

siswa dalam pembelajaran dapat dikatakan masih kurang. Karena pada

saat pelajaran dimulai siswa masih ada yang tidak membawa buku.

Sedangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat ditemukan saat

siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran, yaitu siswa masih ada yang

mengobrol saat guru menjelaskan, tidur serta hampir tidak ada siswa

yang mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang

disampaikan oleh guru.

Dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar guru sudah cukup

baik dalam melakukan interaksi hanya saja guru tidak memeriksa

Page 49: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

kesiapan ruangan ketika hendak mengajar, kurangnya melakukan

apersepsi dan jarangnya menggunakan media pembelajaran. Ketika

pelaksanaan pembelajaran berlangsung guru sudah memfasilitasi siswa

agar terjadinya interaksi, hanya saja siswa kurang partisipatif dalam

pelaksanaan pembelajaran.

Cara mengajar guru yaitu guru menjelaskan materi tiap sub bab,

kemudian guru memberikan contoh soal dan mengerjakan contoh soal

tersebut bersama-sama siswa. Kondisi siswa saat pembelajaran

cenderung berisik dan ramai. Dari observasi pembelajaran yang

dilakukan diperoleh data mengenai proses pembelajaran yang guru serta

aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Selama proses

pembelajaran berlangsung, guru sudah baik dalam melaksanakan

tahapan-tahapan mengajar namun ada beberapa yang semestinya

ditingkatkan kualitasnya yaitu guru lebih tegas dalam menghadapi

siswa sehingga keadaan kelas lebih kondusif dan nyaman dalam belajar

dan meningkatkan interaksi guru terhadap siswa secara individu.

2. Pembahasan

Setelah dilakukannya observasi, maka langkah selanjutnya yaitu

menguji instrumen tes soal. Tes soal yang digunakan dalam penelitian

berupa soal uraian sebanyak 2 soal dengan skor maksimal 12. Langkah

selanjutnya yaitu menganalisis hasil tes soal yang meliputi:

a. Uji Validitas (rxy) dan Reliabilitas (r11)

Berdasarkan uji coba soal yang telah dilakukan dengan N=37 dan

df = N-2 pada taraf signifikan 5% didapat rtabel = 0,3246. Jadi setiap

butir soal dikatakan valid jika rhitung > 0,3246. Hasil uji coba dari 2 butir

soal menunjukkan ke 2 soal valid.

Uji Validitas menggunakan rumus

Page 50: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Uji Realiabilitas menggunakan teknik Alpha Crobach

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan Validitas dan uji reliabilitas soal

No Nama Siswa Skor Butir Soal

Y Y2 1 2

1 Abdil Qodir Al Jailani 4 0 4 16

2 Ali Ramadhan 1 0 1 1

3 Amelia Hasanah 4 0 4 16

4 Annisa Dwi Karyani 5 2 7 49

5 Auliya Harirahtul Jannah 12 4 16 256

6 Badriah 3 0 3 9

7 Chandra Prayoga 11 4 15 225

8 Diva Raihanda Puspa 12 5 17 289

9 Hady Darmawansyah 0 0 0 0

10 Hanin Taqwil Khusnah 11 2 13 169

11 Ilham 11 6 17 289

12 Jenny Nabila Putri 4 0 4 16

13 Kwantun Agus Jefryyan 12 4 16 256

14 M. Fajri Habibie 3 4 7 49

15 M. Iqbal Hambali 8 1 9 81

16 M. Rizky Abiel 6 0 6 36

17 Maulidiyah Marlen 12 6 18 324

18 Maya Restiyani 9 2 11 121

19 Mita Maharani 8 2 10 100

20 Muhammad Angga Hidayat 3 0 3 9

21 Nabila Dwi Safitri 10 0 10 100

22 Nadia Rima Sagianti 12 11 23 529

23 Najwa Kirana 6 0 6 36

24 Naufal Afif 6 2 8 64

25 Rachmat Aji Gunawan 2 0 2 4

26 Risak Aunis S 4 0 4 16

27 Riswanda 6 0 6 36

28 Satria Nurfajri 9 2 11 121

29 Sherlita Puja Rahmalianti 4 0 4 16

30 Sherlya Firnanda 5 0 5 25

31 Surya Andika 3 0 3 9

32 Syarian Sulayni 12 4 16 256

33 Wardatul Huda 7 2 9 81

Page 51: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

34 Widya Elyan Syafrinda 3 0 3 9

35 Yolanda Rizaka Az Zahra 11 3 14 196

36 Yosika Elivia Putri 11 11 22 484

37 Zikra Ramadhani 10 3 13 169

∑ 340 4462

∑ X 260 80

∑ X2 2332 466 ∑ XY 3164 1298

rxy 0,94 0,90

σ2i 13,65 7,92

∑σ2i 21,57

σ2t 36,15

r11 0,41

Dengan df (N-2) = 35 diperoleh rtabel dengan taraf signifikan 5% =

0,3246 sedangkan taraf 1% = 0,4182, maka ke 2 soal tersebut valid

dengan tingkat validitas yang tinggi. Sedangkan pada tingkat reliabilitas

cukup.

b. Hasil Tes Soal

Dari hasil tes soal siswa, peneliti dapat mengetahui kesulitan yang

dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika dengan pokok

bahasan kubus dan balok. Kesulitan yang dialami siswa dapat diketahui

dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa saat menyelesaikan atau

menjawab soal tersebut dan dapat juga dilihat dari ketidak mampuan

siswa dalam menyelesaikan atau mengerjakan soal tersebut.

1) Pengelompokan skor soal

Pengelompokan skor soal dalam menyelesaikan soal

matematika terbagi menjadi tiga kategori yaitu siswa dengan skor

tinggi, siswa dengan skor sedang, siswa dengan skor rendah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Solekah dkk (2017:157)

menyatakan bahwa siswa yang memiliki skor tinggi mempunyai

skor 𝑋 > 59, Siswa yang memiliki skor sedang mempunyai nilai

Page 52: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

26 < 𝑋 < 59, sedangkan siswa yang mempunyai skor rendah

mempunyai nilai 𝑋 < 26. X adalah skor siswa dalam

menyelesaikan soal pokok bahasan kubus dan balok.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengelompokkan skor

siswa berdasarkan skor yang didapat siswa saat mengerjakan soal

dengan nilai standar sesuai ketentuan yang berlaku di sekolah yaitu

70. Siswa yang memiliki skor tinggi mempunyai skor 𝑋 > 70

Siswa yang memiliki skor sedang mempunyai nilai 40 < 𝑋 < 70

sedangkan siswa yang mempunyai skor rendah mempunyai nilai

𝑋 < 40. X adalah skor siswa dalam menyelesaikan soal materi

kubus dan balok

Berdasarkan hasil jawaban soal siswa terlihat siswa MTs

Negeri 3 Talang Bakung berjumlah 37 siswa dengan skor tes soal

yang tertinggi yaitu 96 dan nilai tes soal terendah yaitu 0. Dengan

skor tertinggi berjumlah 5 anak, skor sedang berjumlah 11 anak,

skor terendah berjumlah 21 anak. Hal tersebut dapat dilihat pada

lampiran2.

Pengambilan subjek penelitian siswa berdasarkan ranking dari

hasil tes yang diajukan. Subjekpenelitian terdiri dari 2 siswa

dengan skor tinggi, 2 siswa dengan skor sedang atau rata-rata dan 2

siswa dengan skor rendah, sehingga jumlah keseluruhan subjek

penelitian terdiri dari 6 siswa yang selanjutnya akan dilakukan

wawancara.

c. Deskripsi Hasil Tes Soal Disertai Wawancara Lanjutan

Setelah dilaksanakan koreksi dan analisis data maka peneliti

melakukan wawancara dengan siswa yang mengalami kesulitan. Dalam

penelitian ini, di MTs N 3 Talang Bakung terdapat 6 subjek penelitian.

Pada penelitian ini yang akan diteliti lebih lanjut guna untuk

mengetahui penyebab siswa mengalami kesulitan menyelesaikan soal

matematika dengan materi kubus dan balok. Berikut penyajian data

Page 53: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

hasil tes soal 6 siswa di MTs Negeri 3 Talang Bakung yang terdiri dari

kemampuan tinggi, sedang dan rendah dengan 2 soal uraian.

Tabel 4.2

Penyajian Data Hasil Tes Soal MTs Negeri 3 Talang Bakung

Kemampuan Subjek

Penelitian Soal Data Temuan

Tinggi

S 22

1 siswa menjawab soal dengan benar

2 Siswa mengalami kesalahan yaitu kurang

tepat menulis apa yang diketahui

S 36 1

siswa mengalami kesalahan, yaitu lupa

menulis hasil yang dicari

2 siswa menjawab soal dengan benar

Sedang

S 35

1 siswa menjawab soal dengan benar

2

Siswa dapat menulis apa yang diketahui

dan ditanya dengan benar, tetapi siswa

tidak menjawab soal yang diberikan

S 37

1

Siswa mengalami kesalahan pada proses

penyelesaian soal yaitu siswa melakukan

kesalahan menghitung

2

Siswa dapat menulis apa yang diketahui

dan ditanya dengan benar, tetapi siswa

tidak menjawab soal yang diberikan

Rendah

S 2 1

Siswa mengalami kesalahan dalam

menulis apa yang diketahui yaitu siswa

salah dalam menuliskan simbol

matematika dan tidak menulis apa yang

ditanyakan soal dan siswa tidak menjawab

soal yang diberikan

2 Siswa tidak menjawab soal yang diberikan

S 9 1 Siswa tidak menjawab soal yang diberikan

2 siswa tidak menjawab soal yang diberikan

(1) Subjek 1 siswa skor tinggi (S22)

Berdasarkan hasil tes soalsiswa dengan skor tinggicenderung

tidak mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal hal tersebut

dapat dilihat pada jawaban siswa yaitu:

Page 54: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Gambar 4.1 Jawaban S22 Soal Nomor 1

Dari gambar 4.1 jawaban nomor 1 S22 diatas, terlihat S22 dapat

memahami masalah dengan menuliskan yang diketahui dan yang

ditanya dengan tepat.S22 dapat menuliskan rumus yang digunakan

dengan tepat, dan menyelesaikan perhitungan serta menuliskan

kesimpulan dengan baik.Hal ini berarti S22tidak mengalami

kesalahan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 1 di atas sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Saja’ah (2018:104)

menyebutkan bahwa siswa dikatakan tidak ada kesulitanatau

kendala dalam menyelesaikan soal jika berhasil menjawab soal

dengan baik dan benar.

Gambar 4.2 Jawaban S22 Soal Nomor 2

Page 55: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Dari gambar 4.2 jawaban nomor 2 S22 diatas, terlihat S22

sedikit kurang tepat dalam memahami masalah dengan menuliskan

apayang diketahui dan apa yang ditanyakanpada soal kurang tepat.

S22 dapat menuliskan rumus yang digunakan dengan tepat, dan

menyelesaikan perhitungan serta menuliskan kesimpulan dengan

baik. Hal ini berarti S22 mengalami kesalahan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 2 diatas sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahayu (2017:337)

menyebutkan bahwa kesulitan dalam memahami soal, yang terjadi

jika siswa tidak bisa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan dalam soal.

Adapun isi potongan wawancara S22 berikut ini.

P : coba kamu tentukan apa yang diketahui sari soal

S22 : alas akuarium berukuran 100 cm x 80 cm dan rusuk kubus 40 cm

P : tuhkan kurang tepat, alas akuarium berbentuk apa?

S22 : persegi panjang

P : rumus luas persegi panjang apa?

S22 : panjang kali lebar pak

P : coba kamu subtitusikan

S22 : (mengerjakan) 100 cm x 80 cm

P : nah itu tau panjangnya berapa, lebarnya berapa?

S22 : panjangnya 100 cm, lebarnya 80 cm

P : nah itu tau

S22 : oh iya ya pak, maaf pak (tertawa)

Dari potongan wawancara terlihat bahwa S22 terkendala pada

bagian memahami soal nomor 2 yaitu dalam menentukan apa yang

diketahui. Hal ini berarti S22 mengalami kesulitan berdasarkan

kesalahan pemahaman soal.

Berdasarkan hasil analisis tes soal dan wawancara di atas

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Andriani dkk

(2018:260) menyebutkan bahwa kesulitan dalam memahami soal,

yang terjadi jika siswa tidak bisa membedakan atau menuliskan apa

yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal dengan tepat.

Page 56: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

(2) Subjek 2 siswa skor tinggi (S36)

Berdasarkan hasil tes soalsiswa dengan skor tinggicenderung

tidak mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal hal tersebut

dapat dilihat pada jawaban siswa yaitu:

Gambar 4.3 Jawaban S36 Soal Nomor 1dan Nomor 2

Dari gambar 4.3 jawaban nomor 1 S36 diatas, terlihat S36

dapat memahami masalah dengan menuliskan apayang diketahui

dan apa yang ditanyakan soal dengan tepat. S36 dapat menuliskan

rumus yang digunakan dengan tepat, dalam proses menyelesaikan

soal siswa mampu menjawab namun dalam menyelesaikan

perhitungan S36 tidak menuliskan hasil dari rumus melainkan

langsung mengurangkan dengan panjang kawat. Hal ini berarti S36

mengalami kesalahan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 1 di atas sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sari dkk (2018:260)

menyebutkan bahwa siswa kesulitan dalam menjawab soal terjadi

jika siswa salah dalam menghitung yang disebabkan terburu-buru

dalam menyelesaikan soal dan tidak melakukan pengecekan

kembali setelah menyelesaikan soal.

Page 57: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Dari gambar 4.3 jawaban nomor 2 S36 diatas, terlihat S36

sedikit kurang tepat memahami masalah dengan menuliskan apa

yang diketahui kurang tepat. S36 dapat menuliskan rumus yang

digunakan dengan tepat, dan menyelesaikan perhitungan serta

menuliskan kesimpulan dengan baik. Hal ini berarti S36

mengalami kesalahan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 2 diatas sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahayu (2017:337)

menyebutkan bahwa kesulitan dalam memahami soal, yang terjadi

jika siswa tidak bisa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan dalam soal.

Adapun isi potongan wawancara S36 berikut ini.

P :terus kenapa ini bisa jawabannya begini? Kenapa bisa tiba-tiba

langsung 150 - 140 cm

S36 : (tertawa) lupa pak

P : terus seharusnya gimana?

S36 : dijawab dulu hasil kawat yang dipakai pak baru panjang :kawat

keseluruhannya dikurang dengan kawat yang terpakai

P : coba kamu tentukan apa yang diketahui sari soal

S36 : alas balok 100 cm x 80 cm sudah itu rusuk kubus 40 cm

P : nah itu tau panjangnya berapa, lebarnya berapa?

S36 : panjangnya 100 cm, lebarnya 80 cm

P : nah itu tau

S36 :oh iya ya pak, maaf tidak kepikiran sampai disitupak (tertawa)

Dari potongan wawancara terlihat bahwa S36 pada soal nomor

1 terkendala pada bagian proses mengerjakan soal. Hal ini berarti

S36 mengalami kesulitan berdasarkan kesalahan proses

penyelesaian dan soal nomor 2 yaitu dalam menentukan apa yang

diketahui. Hal ini berarti S36 mengalami kesulitan berdasarkan

kesalahan pemahaman soal.

Berdasarkan hasil analisis tes soal dan wawancara diatas

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Andrianidkk

(2018:260) menyebutkan bahwa kesulitan dalam memahami soal,

yang terjadi jika siswa tidak bisa membedakan atau menuliskan apa

yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal dengan tepat

Page 58: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

dan menurut penelitian yang sudah dilakukan Rahayu (2017:338)

Tahapan kemampuan proses atau proses penyelesaian soal terjadi

jika kesalahan yang dilakukan siswa meliputi kesalahan dalam

berhitung, kesalahan dalam melakukan operasi aljabar, kesalahan

pada langkah-langkah pengerjaan atau prosedur kurang tepat.

(3) Subjek 3 siswa berkemampuan sedang (S35)

Berdasarkan hasil tes soalsiswa dengan skor sedang cenderung

mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal hal tersebut dapat

dilihat pada jawaban siswa yaitu:

Gambar 4.4 Jawaban S35 Soal Nomor 1 danNomor 2

Dari gambar 4.4 jawaban nomor 1 S35diatas, terlihat S35dapat

memahami masalah dengan menuliskan yang diketahui dan yang

ditanya dengan tepat.S35dapat menuliskan rumus yang digunakan

dengan tepat, dan menyelesaikan perhitungan serta menuliskan

kesimpulan dengan baik.Hal ini berarti S35tidak mengalami

kesalahan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 1 di atas sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Saja’ah (2018:104)

Page 59: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

menyebutkan bahwa siswa dikatakan tidak ada kesulitan atau

kendala dalam menyelesaikan soal dan berhasil menjawab soal

dengan benar.

Dari gambar 4.4 jawaban nomor 2 S35 diatas, terlihat S35

dapat memahami masalah dengan menuliskan yang diketahui dan

yang ditanya dengan tepat. S35 tidak dapat menuliskan rumus atau

menentukan rumus yang digunakan dengan tepat sehingga S35

tidak menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini berarti S35

mengalami kesalahan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 2 diatas sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sari dkk (2017:89)

menyebutkan bahwa kesulitan dalam menentukan rumus yang

digunakan terjadi jika siswa tidak mampu menuliskan rumus yang

akan digunakan. Kesulitan proses penyelesaian soal terjadi jika

kesalahan yang dilakukan siswa dalam berhitung atau tidak

menyelesaikan soal yang diberikan, sedangkan kesulitan menarik

kesimpulan terjadi jika siswa tidak membuat kesimpulan jawaban,

dari hasil soal yang diberikan.

Adapun isi potongan wawancara S35 berikut ini.

S35 : kurang paham pak kalau soal nomor 2 tu,

P : kurang paham gimana?

S153 : tidak tau rumusnya

Dari potongan wawancara terlihat bahwa S35 pada soal nomor

2 terkendala pada bagian mengerjakan soal. Hal ini berarti S35

mengalami kesulitan berdasarkan kesalahan penggunaan rumus,

kesalahan proses penyelesaian dan kesalahan dalam menarik

kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal dan wawancara soal diatas

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Andriani dkk

(2018:260) menyebutkan bahwa Kesulitan penggunaan rumus yang

akan digunakan terjadi jika siswa tidak mampu menentukan rumus

apa yang akan digunakan, kesulitan proses menyelesaikan soal

Page 60: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

terjadi jika siswamelakukan kesalahan dalam pengoperasian

matematikaatau tidak dapat menyelesaikan soal yang diberikan.

Kesulitan menarik kesimpulan terjadi jika siswa tidak bisa

menyelesaikan permasalahan.

(4) Subjek 4 siswa berkemampuan sedang (S37)

Berdasarkan hasil tes soalsiswa dengan skorsedang cenderung

mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal hal tersebut dapat

dilihat pada jawaban siswa yaitu:

Gambar 4.5 Jawaban S37 Soal Nomor 1 dan Nomor 2

Dari gambar 4.5 jawaban nomor 1 S37 diatas, terlihat

S37dapat memahami masalah dengan menuliskan yang diketahui

dan yang ditanya dengan tepat. S37dapat menuliskan rumus yang

digunakan dengan tepat, namun ada sedikit kesalahan yaitu pada

proses penyelesaian soal yaitu ada sedikit kesalahan menghitung

sehingga dalam menarik kesimpulan terjadi kesalahan. Hal ini

berarti S37 mengalami kesalahan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 1 diatas sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahayu (2017:337)

menyebutkan bahwa kesulitan dalam memahami soal, yang terjadi

Page 61: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

jika siswa tidak bisa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan dalam soal dengan tepat. Dan berdasarkan dilakukan

oleh Sari dkk (2018:20) menyebutkan bahwa siswa kesulitan dalam

menjawab soal terjadi jika siswa salah dalam menghitung yang

disebabkan terburu-buru dalam menyelesaikan soal dan tidak

melakukan pengecekan kembali setelah menyelesaikan soal.

Dari gambar 4.5 jawaban nomor 2 S37 diatas, terlihat S37

dapat memahami masalah dengan menuliskan yang diketahui dan

yang ditanya dengan tepat. S37tidak dapat menuliskan rumus atau

menentukan rumus yang digunakan dengan tepat sehingga S37

tidak menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini berarti S37 sedikit

mengalami kesalahan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 2 diatas sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sari dkk (2017:89)

menyebutkan bahwa kesulitan dalam menentukan rumus yang

digunakan terjadi jika siswa tidak mampu menuliskan rumus yang

akan digunakan. Kesulitan proses penyelesaian soal terjadi jika

kesalahan yang dilakukan siswa dalam berhitung atau tidak

menyelesaikan soal yang diberikan, sedangkan kesulitan menarik

kesimpulan terjadi jika siswa tidak membuat kesimpulan jawaban,

dari hasil soal yang diberikan.

Adapun isi potongan wawancara S37 berikut ini.

P : Terus soal nomor dua kenapa Cuma jawab sampai batas yang

diketahui dan ditanya

S37 : kurang paham pak kalau soal nomor 2 tu,

Dari potongan wawancara terlihat bahwa S37 pada soal nomor

1 terkendala pada bagian mengerjakan soal. Hal ini berarti S37

mengalami kesulitan berdasarkan kesalahan proses penyelesaian

dan soal nomor 2 terkendala pada bagian mengerjakan soal. Hal ini

berarti S37 mengalami kesulitan berdasarkan kesalahan

penggunaan rumus dan proses penyelesaian dan menarik

kesimpulan.

Page 62: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Berdasarkan hasil analisis tes soal dan diatas sesuai dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Hanipa dkk (2017:89)

Tahapan transformasi atau penggunaan rumus dilakukan jika siswa

tidak membuat model matematika, tahapan kemampuan proses atau

proses penyelesaian soal terjadi jika kesalahan yang dilakukan

siswa meliputi kesalahan dalam berhitung, tahapan menarik

kesimpulan terjadi jika siswa tidak membuat kesimpulan jawaban,

tidak menemukan hasil akhir jawaban.

(5) Subjek 5 siswa berkemampuan rendah (S2)

Berdasarkan hasil tes soalsiswa dengan skorrendah cenderung

mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal hal tersebut dapat

dilihat pada jawaban siswa yaitu:

Gambar 4.6Jawaban S2 Soal Nomor 1dan Nomor 2

Dari gambar 4.6 jawaban nomor 1 S2diatas, terlihat S2 kurang

tepat memahami masalah dengan menuliskan yang diketahui ada

yang tidak dituliskan dan apa ditanyakan tidak dituliskan. S2 tidak

dapat menuliskan rumus yang digunakan sehingga tidak dapat

menjawab atau menyelesaikan soal sampai akhir. Hal ini berarti S2

mengalami kesalahan.

Page 63: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Dari gambar 4.6 jawaban nomor 2 S2 diatas, terlihat S2 tidak

dapat menjawab soal yang diberikan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 1 dan nomor 2 diatas

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahayu

(2017:337) menyebutkan bahwa kesulitan dalam memahami soal,

yang terjadi jika siswa tidak bisa menuliskan apa yang diketahui

dan apa yang ditanyakan dalam soal dengan tepat. Dan berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk (2017:89) menyebutkan

bahwa kesulitan dalam menentukan rumus yang digunakan terjadi

jika siswa tidak mampu menuliskan rumus yang akan digunakan.

Kesulitan proses penyelesaian soal terjadi jika kesalahan yang

dilakukan siswa dalam berhitung atau tidak menyelesaikan soal

yang diberikan, sedangkan kesulitan menarik kesimpulan terjadi

jika siswa tidak membuat kesimpulan jawaban, dari hasil soal yang

diberikan.

Adapun isi potongan wawancara S2 berikut ini.

P : kenapa kamu hanya menjawab yang diketahui saja pada soal nomor

1?

S58 : (tertawa) tidak paham pak, pusing belajar mtk pak

P : terus kenapa kamu bisa jawab bagian apa diketahui?

S58 : itu aja nyontek pak diam-diam

Dari potongan wawancara terlihat bahwa S2 pada soal nomor 1

dan 2 tidak dapat memahami soal dengan baik. Hal ini berarti S58

mengalami kesulitan berdasarkan kesalahan pemahaman soal,

penggunaan rumus, proses penyelesaian dan menarik kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal dan wawancara diatas

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahayu

(2017:337) menyebutkan bahwa kesulitan dalam memahami soal,

yang terjadi jika siswa tidak bisa menuliskan apa yang diketahui

dan apa yang ditanyakan dalam soal dan tidak mampu memahami

simbol-simbol matematikadan menurut Sari dkk (2017:89)

Tahapan penggunaan rumus dilakukan jika siswa tidak membuat

model matematika, tahapan proses penyelesaian soal terjadi jika

Page 64: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

kesalahan yang dilakukan siswa meliputi kesalahan dalam

berhitung atau tidak menyelesaikan soal yang diberikan. Tahapan

menarik kesimpulan terjadi jika siswa tidak membuat kesimpulan

jawaban, tidak menemukan hasil akhir jawaban, kekeliruan dalam

menuliskan hasil akhir jawaban dikarenakan tidak melakukan

pengecekan ulang jawaban.

(6) Subjek 6siswa berkemampuan rendah (S9)

Berdasarkan hasil tes soalsiswa dengan skorrendah cenderung

mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal hal tersebut dapat

dilihat pada jawaban siswa yaitu:

\

Gambar 4.7 Jawaban S9Soal Nomor 1 danNomor 2

Dari gambar 4.7 jawaban nomor 1 dan 2 S9 diatas, terlihat S9

terlihat S7 tidak dapat menjawab atau tidak mengerjakan soal.

Berdasarkan hasil analisis tes soal nomor 1 dan nomor 2 diatas

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahayu

(2017:337) menyebutkan bahwa kesulitan dalam memahami soal,

yang terjadi jika siswa tidak bisa menuliskan apa yang diketahui

dan apa yang ditanyakan dalam soal dan menurut Sari dkk

(2017:89) Tahapan penggunaan rumus dilakukan jika siswa tidak

membuat model matematika, tahapan proses penyelesaian soal

Page 65: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

terjadi jika kesalahan yang dilakukan siswa meliputi kesalahan

dalam berhitung atau tidak menyelesaikan soal yang diberikan.

Tahapan menarik kesimpulan terjadi jika siswa tidak membuat

kesimpulan jawaban, tidak menemukan hasil akhir jawaban,

kekeliruan dalam menuliskan hasil akhir jawaban dikarenakan

tidak melakukan pengecekan ulang jawaban.

Adapun isi potongan wawancara S9 berikut ini.

P : kenapa kamu tidak menjawab soal yang bapak berikan?

S9 : susah pak

Dari potongan wawancara terlihat bahwa S9 pada soal nomor 1

dan 2 tidak dapat memahami soal dengan baik. Hal ini berarti

S9mengalami kesulitan berdasarkan kesalahan pemahaman soal,

penggunaan rumus, proses penyelesaian dan menarik kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis tes soal dan wawancara diatas

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahayu

(2017:337) menyebutkan bahwa kesulitan dalam memahami soal,

yang terjadi jika siswa tidak bisa menuliskan apa yang diketahui

dan apa yang ditanyakan dalam soal dan menurut Sari dkk

(2017:89) Tahapan penggunaan rumus dilakukan jika siswa tidak

membuat model matematika, tahapan proses penyelesaian soal

terjadi jika kesalahan yang dilakukan siswa meliputi kesalahan

dalam berhitung atau tidak menyelesaikan soal yang diberikan.

Tahapan menarik kesimpulan terjadi jika siswa tidak membuat

kesimpulan jawaban, tidak menemukan hasil akhir jawaban,

kekeliruan dalam menuliskan hasil akhir jawaban dikarenakan

tidak melakukan pengecekan ulang jawaban.

b. Penyebab siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

matematika

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, peneliti selain

bertanya tentang kesulitan yang terjadi pada siswa peneliti juga

bertanya penyebab kesulitan siswa menyelesaikan soal matematika,

Page 66: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

maka dapat disimpulkan bahwa penyebab siswa mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan soal matematika pokok bahasan kubus dan balok

yang berasal dari diri siswa yaitu 1) Anggapan negatif terhadap

pelajaran matematika, siswa menganggap matematika itu sulit. 2)

Kurangnya pemahaman siswa dengan materi. 3) Ketidak telitian siswa

dalam mengerjakan soal matematika. 4) Kurangnya belajar matematika

di luar jam pelajaran. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Ixganda dan Suwahyo (2015:107) penyebab kesulitan siswa yaitu

metode mengajar guru, alat dan bahan pelajaran, kesukaran materi dan

lingkungan belajar. Hal yang serupa dikemukakan Haqiqi (2018:42-43)

sesuai dengan hail analisis tes soal dan wawancara faktor yang

menyebabkan siswa mengalami kesulitan yaitu berasal dari diri

siswayaitu kurangnya minat siswa dan motivasi siswa dalam belajar.

Selain itu Nurjannah dkk (2015:826) mengatakan bahwa siswa yang

mengalami kesulitan yaitu siswa kurang teliti dan kurang adanya latihan

dalam berhitung.

Page 67: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB V

PENUTUP

2. Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

maka diperoleh kesimpulan berikut:

1. Berdasarkan analisis dari jawaban tes soal matematika materi kubus dan

balok di MTs Negeri 3 Talang Bakung diperoleh jenis-jenis kesulitan

siswa berdasarkan kesalahan yang dilakukan saat menyelesaikan soal

yaitu: (a) Kesulitan memahami soal, kesulitan yang dialami siswa yang

disebabkan tidak dapat menjawab atau menulis apa yang diketahui dan

apa yang ditanya. Selain itu siswa juga kurang mengerti mengenai

simbol-simbol matematika. (b) kesulitan menentukan rumus, pada

tingkat kesulitan ini siswa tidak mampu menentukan bentuk

penyelesaian atau menentukan rumus yang akan digunakan, jika siswa

mampu menentukan rumus apa yang digunakan tetapi rumus tersebut

kurang tepat. (c) kesulitan proses menyelesaikan soal, pada tingkatan

ini siswa tidak mampu menyelesaikan soal atau tidak mampu

melakukan operasi aljabar. (d) kesulitan menarik kesimpulan, pada

tahap ini siswa yang dikatakan sulit menarik kesimpulan jika siswa

tidak melakukan penarikan kesimpulan, tidak melakukan pengecekan

ulang jawaban, dalam pengambilan kesimpulan kurang tepat atau keliru

dalam mengambil kesimpulan jawaban akhir.

2. Pengelompokkan skor siswa berdasarkan skor yang didapat siswa

saat mengerjakan soal dengan nilai standar sesuai ketentuan yang

berlaku di sekolah yaitu 70. Siswa yang memiliki skor tinggi

mempunyai skor 𝑋 > 70 Siswa yang memiliki skor sedang

mempunyai nilai40 < 𝑋 < 70 sedangkan siswa yang mempunyai

skor rendah mempunyai nilai𝑋 < 40. X adalah skor siswa dalam

menyelesaikan soal materi kubus dan balok. Berdasarkan hasil

jawaban soal siswa terlihat siswa MTs Negeri 3 Talang Bakung

berjumlah 37 siswa dengan skor tes soal yang tertinggi yaitu 96 dan

Page 68: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

nilai tes soal terendah yaitu 0. Dengan skor tertinggi berjumlah 5

anak, skor sedang berjumlah 11 anak, skor terendah berjumlah 21

anak.

3. Faktor yang menyebaban terjadinya kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika materi kubus dan balok di MTs Negeri

3 Talang Bakung adalah sebagai berikut: (a) Kurang menguasai materi.

(b) Kurang teliti dalam mengerjakan soal. (c) Terburu-buru dalam

mengerjakan soal. (d) Menganggap matematika itu sulit. (e) Kurangnya

mengulang materi matematika.

3. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang

diajukan peneliti diantaranya sebagai berikut:

1. Guru sebaiknya memberikan contoh soal yang bervariasi baik jenis

maupun bentuknya sehingga dapat meminimalisir kesalahan siswa, dan

mengaitkannya kedalam kehidupan sehari-hari

2. Memberikan kuis agar dapat mengasah kemampuan siswa terutama

dalam pemahaman konsep.

3. Siswa harus lebih teliti dalam mengerjakan soal.

4. Diharapkan kepada peneliti lain dapat memperbaiki kekurangan-

kekurangan yang ada, agar dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan di

indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan caradapat

mengembangkan penelitian ini lebih baik lagi.

Page 69: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR PUSTAKA

Abda, Acef. 2013. Kubus dan Balok. Cirebon: Universitas Swadaya Gunung

Jati

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta:Rineka Cipta

Agus, Nuniek Avianti. 2008. Mudah Belajar Matematika 2. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Ahmadi, H. Abu. 2013. Psikologi Belajar (edisi revisi). Jakarta : Rineka

Cipta. Bandung : Alfabeta.

Andirani, Sutarto, Febrilia. (2018). Analisi kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita matematika pada materi keliling dan luas

lingkaran SMPN 3 Narmada ditunjau dengan peta kognitif. Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan

Indonesia. ISSn 2598-1978, 252-261.

Arifin. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. 1988. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bellakualita, Clara Elvina. (2018). Analisis Kesulitan Siswa dalam

Menyelesaikan Soal Irisan dan Gabungan Himpunan Pada SiswaKelas

VII SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2017/2018. (Skripsi; Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan: UniversitasSanata Dharma,

Yogyakarta, 2018).

Depdikbud. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (1997). Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas. (200)1. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Aneka Cipta

Hanipa, Akbar. & Sari Veny. T,A. (2018). Analisis Kesalahan Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Pada

Siswa Kelas VIII MTs Di Kabupaten Bandung Barat. Journal On

Education 1(2) 15-22

Haqiqi, Arghob. K. (2018). Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar IPA

Page 70: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Siswa SMP Kota Semarang. Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika

6(1) 37- 42

Haryati, Anggina Pratiwi. (2014). Identifikasi Faktor-faktor Penyebab

Kesulitan Belajar Pada Siswa SMP Negeri 5 Kota Jambi. (Skripsi

FKIP Universitas Jambi)

Hidayati, Nurjanah. (2017). Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan

Soal-soal pada Materi Bilangan Bulat di Kelas VII SMP

Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2016/2017. (Jurnal

MIPA STKIP-PGRI Lubuk Linggau

Imswatama, A., Muhassanah, N. (2016). Analisis kesalahan mahasiswa

dalam menyelesaikan soal geometri analitik bidang materi garis dan

lingkaran. Suska Journal of Mathematics Education. 2(1), 1-12.

Ixganda, Oksy. & Suwahyo. (2015). Analisis deskripsi Faktor Penyebab

Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Chassis dan Pemindahan Daya

Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Jurnal

Pendidikan Teknik Mesin 15(2), 103-108

Januari, Eva. (2017). Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Luas

Permukaan Bangun Ruang di SMP Kristen Maranatha

Pontianak.(artikel penelitian: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tanjungpura 2017)

Kartikasari, Respina. (2017). Analisis Kesulitan Dalam Menyelesaikan Soal

Cerita Matematika Pada Siswa SMP.(Skripsi; Universitas

Muhammadiyah Surakarta)

Komsiyah, Siti. (2015). Analisis Kesulitan dalam Menyelesaikan Soal

Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Datar pada Siswa Kelas VIII-

A MTs Sultan Agung Jabalsari Sumbergempol tahun ajaran

2014/2015. (Skripsi; FakultasKeguruan IAIN Tulung Agung, 2015).

Kristani, Veronika D. (2017). Analisis Kesulitan dan Kemampuan Siswa

Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Kubus dan Balok Pada

Siswa Kelas VIII A SMP Institut Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017.

(Skripsi; Universitas Santa Dharma Yogyakarta, 2017)

Page 71: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lestari, Diyah Puji. (2010). Kesulitan-kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan

Soal Matematika Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Ketileng

03 Todanan-Blora. (Skripsi thesis: Prodi Pendidikan Matematika,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta 2010)

Masita, Adkha. 2019. Modul Pengayaan Matematika Untuk SMP/MTs

Kelas VIII Semester 2. Surakarta: Putra Nugraha

Moleong, L.J. (2004). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung:

Rosdakarya.

Mulyono, Abdurrahman. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan

belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Novriani, Milda R & Surya, Edy. (2017). Analysis of Student Difficulties in

Mathematics Poblem Solving Ability at MTs Swasta Ira Medan.

International (Journal of Sciences: Basicand Applied Researc, Volume

33, No 3, pp 63-75)

Nuharini, Dwi. Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Nurjanah, Siti. Istiqomah & Sujdi. A.A. (2015). Analisis Kesulitan Siswa

Dalam Menyelesaikan Soal Program Lienear Pada Siswa Kelas X TKJ

SMK PIRI 2 Yogyakarta. Posiding Seminar Nasional Etnomatnesia.

ISBN: 978-602-6258-07-6

Nurrahmah. Djadir. Ilham. 2018. Deskripsi Kesulitan Siswa dalam

Menyelesaikan Soal Matematika Materi Dimensi Tiga pada Kelas

VIII. (Jurnal Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri

Makasar.)

Rahayu, Putri. (2017). Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam

Menyelesaikan Soal SPLDV. Prosiding seminar Nasional

Etnomatnesia, 978-602-6258-07-6

Saifuddin, Azwan. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Saja’ah, Ummu. F. (2018). Analisis Kesulitan Siswa Kelas IV Sekolah

Page 72: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Dasar Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah. Jurnal

Pendidikan Dasae 10(2) 98-104

Sari, P. P, Hasbi, M., Umam, K. (2017). Analisis kesalahan siswa menurut

Newman dalam menyelesaikan soal matematika materi aljabar kelas

VIII SMPN 1 Banda Aceh. (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan

Matematika. 2(2), 81-90.

Soedjadi, R. (2000). Kiat pendidikan matematika di Indonesia. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional.

Solekah, L.M., Anggraeini, D., & Waluyo,A. (2017). Analisis Kesulitan

Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau Dari Koneksi

Matematis Materi Limit Fungsi. Journal Wacana Akademia, 1(2),

151-164

Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

-----------. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Susilowati, Endar. (2007). Faktor-faktor Kesulitan Penyelesaiaan Soal

Cerita Pada Siswa Kelas IV SD (Studi Kasus di SDN IV Wonogiri).

(Skripsi; Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017)

Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. 1989.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Presiden RI

Wibowa, Agustinus Tomi. (2016). Analisis Kesulitan Siswa Kelas VIII C

dan VIII F SMPN 2 Piyungan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada

Materi Pokok Bahasan Kubus dan Balok. (Skripsi: Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta 2016)

Page 73: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 1

Daftar Nama Siswa Kelas VIII C MTs Negeri 3 Talang Bakung

No Nama Siswa Jenis Kemain

1 Abdil Qodir Al Jailani Laki-laki

2 Ali Ramadhan Laki-laki

3 Amelia Hasanah Perempuan

4 Annisa Dwi Karyani Perempuan

5 Auliya Harirahtul Jannah Perempuan

6 Badriah Perempuan

7 Chandra Prayoga Laki-laki

8 Diva Raihanda Puspa Perempuan

9 Hady Darmawansyah Laki-laki

10 Hanin Taqwil Khusnah Perempuan

11 Ilham Laki-laki

12 Jenny Nabila Putri Perempuan

13 Kwantun Agus Jefryyan Laki-laki

14 M. Fajri Habibie Laki-laki

15 M. Iqbal Hambali Laki-laki

16 M. Rizky Abiel Laki-laki

17 Maulidiyah Marlen Perempuan

18 Maya Restiyani Perempuan

19 Mita Maharani Perempuan

20 Muhammad Angga Hidayat Laki-laki

21 Nabila Dwi Safitri Perempuan

22 Nadia Rima Sagianti Perempuan

23 Najwa Kirana Perempuan

24 Naufal Afif Laki-laki

25 Rachmat Aji Gunawan Laki-laki

26 Risak Aunis S Perempuan

27 Riswanda Perempuan

28 Satria Nurfajri Laki-laki

29 Sherlita Puja Rahmalianti Perempuan

30 Sherlya Firnanda Perempuan

31 Surya Andika Laki-laki

32 Syarian Sulayni Perempuan

33 Wardatul Huda Perempuan

34 Widya Elyan Syafrinda Perempuan

35 Yolanda Rizaka Az Zahra Perempuan

36 Yosika Elivia Putri Perempuan

37 Zikra Ramadhani Perempuan

Page 74: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 2

Hasil Tes Soal Siswa Kelas VIII C MTs Negeri 3 Talang Bakung

No Nama Siswa Nilai Kode

Siswa

Jenis

Kemain

1 Abdil Qodir Al Jailani 21 S 1 Laki-laki

2 Ali Ramadhan 4 S 2 Laki-laki

3 Amelia Hasanah 17 S 3 Perempuan

4 Annisa Dwi Karyani 29 S 4 Perempuan

5 Auliya Harirahtul Jannah 67 S 5 Perempuan

6 Badriah 13 S 6 Perempuan

7 Chandra Prayoga 63 S 7 Laki-laki

8 Diva Raihanda Puspa 71 S 8 Perempuan

9 Hady Darmawansyah 0 S 9 Laki-laki

10 Hanin Taqwil Khusnah 54 S 10 Perempuan

11 Ilham 71 S 11 Laki-laki

12 Jenny Nabila Putri 17 S 12 Perempuan

13 Kwantun Agus Jefryyan 67 S 13 Laki-laki

14 M. Fajri Habibie 29 S 14 Laki-laki

15 M. Iqbal Hambali 38 S 15 Laki-laki

16 M. Rizky Abiel 25 S 16 Laki-laki

17 Maulidiyah Marlen 75 S 17 Perempuan

18 Maya Restiyani 46 S 18 Perempuan

19 Mita Maharani 42 S 19 Perempuan

20 Muhammad Angga Hidayat 13 S 20 Laki-laki

21 Nabila Dwi Safitri 43 S 21 Perempuan

22 Nadia Rima Sagianti 96 S 22 Perempuan

23 Najwa Kirana 25 S 23 Perempuan

24 Naufal Afif 33 S 24 Laki-laki

25 Rachmat Aji Gunawan 8 S 25 Laki-laki

26 Risak Aunis S 17 S 26 Perempuan

27 Riswanda 25 S 27 Perempuan

28 Satria Nurfajri 46 S 28 Laki-laki

29 Sherlita Puja Rahmalianti 17 S 29 Perempuan

30 Sherlya Firnanda 21 S 30 Perempuan

31 Surya Andika 13 S 31 Laki-laki

32 Syarian Sulayni 67 S 32 Perempuan

33 Wardatul Huda 38 S 33 Perempuan

34 Widya Elyan Syafrinda 13 S 34 Perempuan

35 Yolanda Rizaka Az Zahra 58 S 35 Perempuan

36 Yosika Elivia Putri 92 S 36 Perempuan

37 Zikra Ramadhani 54 S 37 Perempuan

Page 75: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 3

Jawaban Siswa S22

Page 76: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 77: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 4

Hasil wawancara siswa S22

P : apakah menurut kamu soal nomor 1 ini mudah atau sulit?

S22 : mudah lah pak, tapi ada sedikit bingung

P : bingung bagian mananya?

S22 : bagian pas mau ngubah m ke cm pak

P : tapi jawaban kamu benar kok

S22 : iya pak (tertawa)

P : Terus soal nomor dua gimana? Sulit atau mudah?

S22 : lumayan mudah pak, kemaren be harus beberapa kali mahami soalnya gimana

P : tapi jawaban kamu benar, meski pada bagian untuk diketahuinya ada sedikit

kurang tepat

S22 : benar kok pak, dari yang saya baca memang itu pak

P : coba kamu tentukan apa yang diketahu sari soal

S22 : alas akuarium berukuran 100 cm x 80 cm sudah tu rusuk kubus 40 cm

P : tuhkan kurang tepat, alas akuarium berbentuk apa?

S22 : persegi panjang

P : rumus luas persegi panjang apa?

S22 : panjang kali lebar pak

P : coba kamu subtitusikan

S22 : (mengerjakan) 100 cm x 80 cm

P : nah itu tau panjangnya berapa, lebarnya berapa?

S22 : panjangnya 100 cm, lebarnya 80 cm

P : nah itu tau

S22 : oh iya ya pak, maaf pak (tertawa)

P : suasana belajar dikelas seperti apa?

S22 : lumayan ribut pak

P : terus pelajaran mtk materi ini sulit atau mudah sudah tu suka dengan pelajaran

matematika?

S22

: mudah pak, soalnya kan sudah pernah dipelajari pas SD. Antara suka dengan

idaklah pak, kalau materinya mudah saya suka pak tapi kalau susah saya dak

suka, pening kepalak pak kalau materinya susah

P : kamu sering belajar mtk gak diluar jam sekolah atau jam pelajaran?

S22 : kadang-kadang pak, itupun pas ikut les sama kalau ada PR

P : terimakasih ya sudah meluangkan waktunya untuk bapak wawancara

S22 : iya pak sama-sama

Page 78: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 5

Jawaban Siswa S36

Page 79: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 6

Hasil wawancara siswa S36

P : apakah menurut kamu soal nomor 1 ini mudah atau sulit?

S36 : mudah pak

P : terus kenapa ini bisa jawabanya begini? Kenapa bisa tiba-tiba langsung 150 - 140 cm

S36 : (ketawa) lupa pak

P : terus seharusnya gimana?

S36 : dijawab dulu hasil kawat yang dipakai pak baru panjang kawat keseluruhannya

dikurang dengan kawat yang terpakai

P : Terus soal nomor dua gimana? Sulit atau mudah?

S36 : mudah pak, kan Cuma hitung ketinggian air yang naik kalau dikasih kubus didalam

akuariumnya

P : tapi bagian untuk diketahuinya ada sedikit kurang tepat kamu tulis

S36 : benar kok pak, dari yang saya baca memang itu pak

P : coba kamu tentukan apa yang diketahu sari soal

S36 : alas balok 100 cm x 80 cm sudah tu rusuk kubus 40 cm

P : masih kurang tepat. gini aja, alas balok berbentuk apa?

S36 : persegi panjang

P : rumus luas persegi panjang apa?

S36 : panjang kali lebar pak

P : coba kamu subtitusikan

S36 : (mengerjakan) 100 cm x 80 cm

P : nah itu tau panjangnya berapa, lebarnya berapa?

S36 : panjangnya 100 cm, lebarnya 80 cm

P : nah itu tau

S36 : oh iya ya pak, maaf pak (tertawa)

P : suasana belajar dikelas seperti apa?

S36 : ribut pak

P : terus pelajaran mtk materi ini sulit atau mudah, sudah tu suka dengan pelajaran

matematika?

S36 : mudah pak. Ya gitulah pak kadang suka kadang tidak pak

P : kenapa kok begitu?

S36 : kalau pelajarannya muda saya baru suka pak, tapi kalau susah saya tidak suka pak.

P : kamu sering belajar mtk gak diluar jam sekolah atau jam pelajaran?

S36 : kadang-kadang pak, itupun kalau ada PR

P : terimakasih ya sudah meluangkan waktunya untuk bapak wawancara

S36 : iya pak sama-sama

Page 80: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 7

Jawaban Siswa S35

Page 81: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 8

Hasil wawancara siswa S35

P : kamu cukup unik cara menjawab nomor 1 carinya satu-satu

S35 : (tertawa) iya pak

P : oke menurut kamu soal nomor 1 ini mudah atau sulit?

S35 : mudah pak

P : terus soal nomor 2 kenapa Cuma jawab sampai batas yang diketahui dan

ditanya?

S35 : kurang paham pak kalau soal nomor 2 tu,

P : kurang paham gimana?

S35 : tidak tau rumusnya

P

: oke bapak jelaskan, begini dari soal inikan akuarium berbentuk balok yang

berisi air denga panjang alas 100 cm dan lebar 80 cm. Selanjutnya

dimasukan kubus dengan rusuk 40 cm, otomatiskan airnya melimpah

karena airnya diganti kubus dan yang ditanya ketinggian air yang naik

S35 : (diam sambil memperhatika)

P

: maka airakurium itu sama dengan kubus, maka rumus yang kita gunakan sama

sperti penjelasan tadi, yaitu isi balok sama dengan kubus, maka rumusnyta

Volume balok sama dengan Volume kubus. Sampai disini paham?

S35 : paham pak

P : coba kamu kerjakan

S35 : (mengerjakan)

P : berapa hasilnya

S35 : belum selesai pak baru sampai 64000 sama dengan 8000 x t pak

P :oke lanjutkan

S35 : 8 cm pak hasilnya

P : ya benar. Ini kamu paham, kenapa gak dijawab?

S35 : gak paham pak. Ini aja paham lantaran bapak menjelaskan dengan rinci

P : oke kita lanjutkan. suasana belajar dikelas seperti apa?

S35 : ribut nian pak, banyak ngomong ketimbang belajar

P : terus pelajaran mtk materi ini sulit atau mudah, sudah tu suka dengan

pelajaran matematika?

S35 : susah pak, kadang kalau baru dijelasi tau pas guru lah keluar lupa semua pak

(tertawa)

P : Terus kamu sering belajar mtk gak diluar jam sekolah atau jam pelajaran?

S35 : jarang pak, kalau ada PR aja baru belajar sama kalau mau ulangan

P : terimakasih ya sudah meluangkan waktunya untuk bapak wawancara

S35 : iya pak sama-sama

Page 82: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 9

Jawaban Siswa S37

Page 83: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 10

Hasil wawancara siswa S37

P : apakah menurut kamu soal nomor 1 ini mudah atau sulit?

S37 : mudah pak

P : terus kenapa ini bisa jawabanya begini? Kenapa bisa 1,5 m x 10 = 150?

S37 : (ketawa) salah tulis pak yang 10 nya aturan 100

P : oke tidak masalah, coba kamu hitung 60+44+36 berapa?

S37 : (mencari jawaban) 140 pak

P : ini kenapa kamu bikin 130?

S37 : maaf pak, mungkin saya kurang teliti lagi dalam menghitung

P : Terus soal nomor dua kenapa Cuma jawab sampai batas yang diketahui dan ditanya

S37 : kurang paham pak kalau soal nomor 2 tu,

P : kurang paham gimana?

S37 : hmm dak tau pak (tertawa)

P

: oke bapak jelaskan, begini dari soal inikan akuarium berbentuk balok yang berisi air

denga panjang alas 100 cm dan lebar 80 cm. Selanjutnya dimasukan kubus dengan

rusuk 40 cm. Coba kamu tentukan apa yang ditanya

S37 : ketinggian air yang naik pak

P : selanjutnya jika akuarium tadi dimasukkan kubus berarti air tadi apa dan kubus itu

apa

S37 : air itu volume akuarium pak

P : terus kubusnya apa

S37 : (baca soal dalam hati) hmm dak tau pak

P : begini akuariumnya berisi air, isinya itu kita ganti air. Jadi isi akuarium sama gak

dengan kubus yang dimasukkan

S37 : sama pak

P : nah terus kalo sama kita menggunakan rumus apa?

S37 : hmm dak tau pak (tertawa)

P : seharusnya begini, isi akuarium sama dengan isi balok kan?

S37 : hmm dak tau pak (tertawa)

P : paham?

S37 : tidak pak, bingung kok bisa isi akuarium tu sama dengan balok

P : begini, kan kubus itu menggantikan air dalam akuarium. Air itukan isinya berarti

kalo air di ganti kubus maka air sama dengan kubus, paham gak sampai sini?

S37 : paham pak

P : jadi rumus yang kita gunakan apa?

S37 : rumus volume balok dengan volume kubus dak pak?

P : ya benar. Ini kamu paham, kenapa gak dijawab?

S37 : ya kan baru bapak bejaskan makanya saya paham paham.

P : oke kita lanjutkan. suasana belajar dikelas seperti apa?

Page 84: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

S37 : ribut nian pak pak

P : terus pelajaran mtk materi ini sulit atau mudah, sudah tu suka dengan pelajaran

matematika?

S37 : sebenarnya sih mudah pak kalau teliti dan baca soal dengan benar

P : ya kamu benar. Terus kamu sering belajar mtk gak diluar jam sekolah atau jam

pelajaran?

S37 : jarang pak, kalau ada PR aja baru belajar sama kalau mau ulangan

P : terimakasih ya sudah meluangkan waktunya untuk bapak wawancara

S37 : iya pak sama-sama

Page 85: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 11

Jawaban Siswa S2

Page 86: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 12

Hasil wawancara siswa S2

P : kenapa kamu hanya menjawab yang diketahui saja pada soal nomor 1?

S2 : (tertawa) tidak paham pak, pusing belajar mtk pak

P : terus kenapa kamu bisa jawab bagian apa diketahui?

S2 : itu aja nyontek pak diam-diam

P : jadi kamu tidak paham sama sekali mengenai matematika?

S2 : paham lah pak kalu Cuma tambah-tambahan

P : oke terus menurut kamu soal nomor 1 dan 2 itu sulit?

S2 : iya pak sulit semua

P : jadi menurut kamu materi kubus dan balok ini sulit?

S2 : iya pak, ribet

P : kalau dirumah sering belajar mtk dak?

S2 : tidak pak, kalau ada PR aja nyontek di kelas

P : terimakasih ya sudah meluangkan waktunya untuk bapak wawancarai

S2 : iya pak sama-sama

Page 87: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 13

Jawaban Siswa S9

Page 88: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 14

Hasil wawancara siswa S9

P : kenapa kamu tidak menjawab soal yang bapak berikan?

S9 : susah pak

P : terus kenapa gak usaha mencari

S9 : tidak lah pak, kalau nyontek pun percuma kalau tidak paham

P : terus menurut kamu soal nomor 1 dan 2 itu sulit semua?

S9 : iya pak, nak nyontek percuma

P : kenapa tidak belajar, kan materinya sudah dipelajari?

S9 : iya pak emang sudah dipelajari, tapi kami dak paham

P : kamu memperhatikan tidak saat guru mengajar?

S9 : memperhatikan kok pak

P : terus kenapa tidak paham, kalau memang memperhatika

S9 : tidak semuanya pak saya memperhatika, banyak mainya sma ngobrol

sama kawan (tertawa)

P : terus, kalau ada waktu kosong sering belajar mtk?

S9 : boro-boro mau belajar mtk pak

P : terimakasih ya sudah meluangkan waktunya untuk bapak wawancarai

S9 : iya pak sama-sama

Page 89: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 15

Hasil Observasi

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Talang Bakung

Kelas : VIII A

Pokok Bahasan : Kubus dan Balok

Hari/Tanggal : 29 Maret 2019

Nama Guru : Chusnus Sa’adah S.Pd

Petunjuk:

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar

2. Tuliskan tanda centang (√) pada kolom Ya dan Tidak sesuai keadaan yang

diamati kemudian deskripsikan hasil pengamatan pada kolom keterangan!

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1 Persiapan

Pembelajaran

Memeriksa kesiapan

ruang, alat

pembelajaran, dan

media pembelajaran

yang digunakan

Guru menyuruh siswa

membuang sampah

disekitar tempat

duduk siswa

Memeriksa kesiapan

siswa √

2 Membuka

Pembelajaran

Membuka

pembelajaran dengan

salam/doa

Mengecek kehadiran

siswa √

Melakukan kegiatan

apersepsi √

Menyampaikan

kompetensi yang akan

dicapai dan rencana

kegiatan pembelajaran

3 Kegiatan Inti

Penguasaan materi

pembelajaran √

Guru menguasi materi

yang diajarkan dan

cukup jelas dalam

menjelaskan isi materi

Menyampaikan materi

sesuai dengan rencana

pembelajaran

Mengaitkan materi

dengan kehidupan √

Page 90: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

sehari-hari

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan kompetensi

yang akan dicapai

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan tingkat

perkembangan dan

kebutuhan siswa

Guru mengajar tidak

memperhatikan siswa

yang lamban dalam

belajar, lebih

mempukul ratakan

perlakuan antar siswa.

Melaksanakan

pembelajaran secara

runtut

√ Guru menjelaskan

materi secara

sistematis

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu

Keterampilan dalam

menggunakan media √

Menggunakan media

secara efektif dan

efisien

Melibatkan siswa

dalam pemanfaatan

media

Menumbuhkan

partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

Memfasilitasi

terjadinya interaksi

antara guru-siswa dan

siswa-siswa

√ Guru melakukan

interaksi tanya jawab

dengan siswa

Menerima secara

terbuka respon dari

siswa

Menumbuhkan

keceriaan dan

antusisasme siswa

dalam belajar

√ Guru sering bercanda

dalam belajar

Page 91: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Memberikan tugas

sesuai kompetensi √ Guru memberikan

latihan soal

Melakuan penilaian

sesuai kompetensi √

Menggunakan bahasa

yang lisan yang baik √

Menggunakan bahasa

tulisan yang baik √

Menyampaikan pesan

pembelajaran yang

menarik

4 Penutup

Melakukan refleksi

pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Guru tidak melakukan

refleksi pembelajaran

dengan siswa

Menyusun rangkuman

untuk pembelajaran

berikutnya

Menyampaikan

materi untuk

berikutnya

Menutup

pembelajaran dengan

salam/doa

Page 92: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Instrumen Observasi

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Talang Bakung

Kelas : VIII B

Pokok Bahasan : Kubus dan Balok

Hari/Tanggal : 01 April 2019

Nama Guru : Chusnus Sa’adah S.Pd

Petunjuk:

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar

2. Tuliskan tanda centang (√) pada kolom Ya dan Tidak sesuai keadaan yang

diamati kemudian deskripsikan hasil pengamatan pada kolom keterangan!

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1 Persiapan

Pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang,

alat pembelajaran, dan media

pembelajaran yang

digunakan

Guru menyuruh siswa

membuang sampah

disekitar tempat

duduk siswa

Memeriksa kesiapan siswa √

2 Membuka

Pembelajaran

Membuka pembelajaran

dengan salam/doa √

Mengecek kehadiran siswa √

Melakukan kegiatan

apersepsi √

Menyampaikan kompetensi

yang akan dicapai dan

rencana kegiatan

pembelajaran

3 Kegiatan Inti

Penguasaan materi

pembelajaran √

Guru menguasi materi

yang diajarkan dan

cukup jelas dalam

menjelaskan isi materi

Menyampaikan materi sesuai

dengan rencana pembelajaran √

Mengaitkan materi dengan

kehidupan sehari-hari √

Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi

yang akan dicapai

Page 93: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan tingkat

perkembangan dan

kebutuhan siswa

Guru mengajar tidak

memperhatikan siswa

yang lamban dalam

belajar, lebih

mempukul ratakan

perlakuan antar siswa.

Melaksanakan pembelajaran

secara runtut √

Guru menjelaskan

materi secara

sistematis

Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu √

Guru mengajar

melebihi batas waktu

mengajar

Keterampilan dalam

menggunakan media √

Menggunakan media secara

efektif dan efisien √

Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media √

Menumbuhkan partisipasi

aktif siswa dalam

pembelajaran

Memfasilitasi terjadinya

interaksi antara guru-siswa

dan siswa-siswa

√ Guru melakukan

interaksi tanya jawab

dengan siswa

Menerima secara terbuka

respon dari siswa √

Menumbuhkan keceriaan dan

antusisasme siswa dalam

belajar

Guru sering bercanda

dalam belajar

sehingga tidak

terlalau serius dalam

mengajar

Memberikan tugas sesuai

kompetensi √

Guru tidak

memberikan latihan

soal maupun tugas

rumah

Melakuan penilaian sesuai

kompetensi √

Menggunakan bahasa yang

lisan yang baik √

Page 94: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Menggunakan bahasa tulisan

yang baik √

Menyampaikan pesan

pembelajaran yang menarik √

4 Penutup

Melakukan refleksi

pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Guru tidak melakukan

refleksi pembelajaran

dengan siswa

Menyusun rangkuman untuk

pembelajaran berikutnya √

Menyampaikan materi untuk

berikutnya √

Guru

menyamampaikan

sekilas materi yang

akan dipelajari

selanjutnya

Menutup pembelajaran

dengan salam/doa √

Page 95: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Hasil Observasi

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Talang Bakung

Kelas : VIII C

Pokok Bahasan : Kubus dan Balok

Hari/Tanggal : 02 April 2019

Nama Guru : Chusnus Sa’adah S.Pd

Petunjuk:

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar

2. Tuliskan tanda centang (√) pada kolom Ya dan Tidak sesuai keadaan yang

diamati kemudian deskripsikan hasil pengamatan pada kolom keterangan!

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1 Persiapan

Pembelajaran

Memeriksa kesiapan

ruang, alat pembelajaran,

dan media pembelajaran

yang digunakan

√ Ruangan kotor ketika

mengajar

Memeriksa kesiapan

siswa √

2 Membuka

Pembelajaran

Membuka pembelajaran

dengan salam/doa √

Mengecek kehadiran

siswa √

Melakukan kegiatan

apersepsi √

Menyampaikan

kompetensi yang akan

dicapai dan rencana

kegiatan pembelajaran

3 Kegiatan Inti

Penguasaan materi

pembelajaran √

Guru menguasi materi

yang diajarkan dan

cukup jelas dalam

menjelaskan isi materi

Menyampaikan materi

sesuai dengan rencana

pembelajaran

Mengaitkan materi

dengan kehidupan

sehari-hari

Page 96: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang

akan dicapai

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan tingkat

perkembangan dan

kebutuhan siswa

Guru mengajar tidak

memperhatikan siswa

yang lamban dalam

belajar, lebih

mempukul ratakan

perlakuan antar siswa.

Melaksanakan

pembelajaran secara

runtut

√ Guru menjelaskan

materi secara

sistematis

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu

Keterampilan dalam

menggunakan media √

Menggunakan media

secara efektif dan efisien √

Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media √

Menumbuhkan

partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

√ Guru terlal terfokus

menjelaskan materi

Memfasilitasi terjadinya

interaksi antara guru-

siswa dan siswa-siswa

√ Guru melakukan

interaksi tanya jawab

dengan siswa

Menerima secara terbuka

respon dari siswa √

Menumbuhkan keceriaan

dan antusisasme siswa

dalam belajar

√ Guru sering bercanda

dalam belajar

Memberikan tugas sesuai

kompetensi √

Guru tidak

memberikan latihan

soal maupun tugas

Melakuan penilaian

sesuai kompetensi √

Tidak adanya

penilaian yang terjadi

Menggunakan bahasa

yang lisan yang baik √

Page 97: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Menggunakan bahasa

tulisan yang baik √

Menyampaikan pesan

pembelajaran yang

menarik

√ Guru terlalu monoton

dalam mengajar

4 Penutup

Melakukan refleksi

pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Guru tidak melakukan

refleksi pembelajaran

dengan siswa

Menyusun rangkuman

untuk pembelajaran

berikutnya

Menyampaikan materi

untuk berikutnya √

Menutup pembelajaran

dengan salam/doa √

Page 98: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Hasil Observasi

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Talang Bakung

Kelas : VIII D

Pokok Bahasan : Kubus dan Balok

Hari/Tanggal : 02 April 2019

Nama Guru : Chusnus Sa’adah S.Pd

Petunjuk:

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar

2. Tuliskan tanda centang (√) pada kolom Ya dan Tidak sesuai keadaan yang

diamati kemudian deskripsikan hasil pengamatan pada kolom keterangan!

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1 Persiapan

Pembelajaran

Memeriksa kesiapan

ruang, alat pembelajaran,

dan media pembelajaran

yang digunakan

Ruangan kotor ketika

mengajar dan masih

ada siswa yang belum

masuk kelas

Memeriksa kesiapan

siswa √

2 Membuka

Pembelajaran

Membuka pembelajaran

dengan salam/doa √

Mengecek kehadiran

siswa √

Melakukan kegiatan

apersepsi √

Menyampaikan

kompetensi yang akan

dicapai dan rencana

kegiatan pembelajaran

3 Kegiatan Inti

Penguasaan materi

pembelajaran √

Guru menguasi materi

yang diajarkan dan

cukup jelas dalam

menjelaskan isi materi

Menyampaikan materi

sesuai dengan rencana

pembelajaran

Mengaitkan materi

dengan kehidupan sehari-

hari

Page 99: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang

akan dicapai

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan tingkat

perkembangan dan

kebutuhan siswa

Guru mengajar tidak

memperhatikan siswa

yang lamban dalam

belajar, lebih

mempukul ratakan

perlakuan antar siswa.

Melaksanakan

pembelajaran secara

runtut

√ Guru menjelaskan

materi secara

sistematis

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu

Keterampilan dalam

menggunakan media √

Menggunakan media

secara efektif dan efisien √

Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media √

Menumbuhkan partisipasi

aktif siswa dalam

pembelajaran

√ Guru terlal terfokus

menjelaskan materi

Memfasilitasi terjadinya

interaksi antara guru-

siswa dan siswa-siswa

√ Guru melakukan

interaksi tanya jawab

dengan siswa

Menerima secara terbuka

respon dari siswa √

Menumbuhkan keceriaan

dan antusisasme siswa

dalam belajar

√ Guru sering bercanda

dalam belajar

Memberikan tugas sesuai

kompetensi √

Guru tidak

memberikan latihan

soal maupun tugas

Melakuan penilaian

sesuai kompetensi √

Tidak adanya

penilaian yang terjadi

Menggunakan bahasa

yang lisan yang baik √

Page 100: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Menggunakan bahasa

tulisan yang baik √

Menyampaikan pesan

pembelajaran yang

menarik

√ Guru terlalu monoton

dalam mengajar

4 Penutup

Melakukan refleksi

pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Guru tidak melakukan

refleksi pembelajaran

dengan siswa

Menyusun rangkuman

untuk pembelajaran

berikutnya

Menyampaikan materi

untuk berikutnya √

Menutup pembelajaran

dengan salam/doa √

Page 101: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Hasil Observasi

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Talang Bakung

Kelas : VIII E

Pokok Bahasan : Kubus dan Balok

Hari/Tanggal : 30 Maret 2019

Nama Guru : Chusnus Sa’adah S.Pd

Petunjuk:

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar

2. Tuliskan tanda centang (√) pada kolom Ya dan Tidak sesuai keadaan yang

diamati kemudian deskripsikan hasil pengamatan pada kolom keterangan!

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1 Persiapan

Pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang,

alat pembelajaran, dan

media pembelajaran yang

digunakan

Ruangan kotor ketika

mengajar dan masih

ada siswa yang

berbicara

Memeriksa kesiapan siswa √

2 Membuka

Pembelajaran

Membuka pembelajaran

dengan salam/doa √

Mengecek kehadiran siswa √ Guru mengabsen

siswa

Melakukan kegiatan

apersepsi √

Menyampaikan kompetensi

yang akan dicapai dan

rencana kegiatan

pembelajaran

3 Kegiatan Inti

Penguasaan materi

pembelajaran √

Guru menguasi materi

yang diajarkan dan

cukup jelas dalam

menjelaskan isi materi

Menyampaikan materi

sesuai dengan rencana

pembelajaran

Mengaitkan materi dengan

kehidupan sehari-hari √

Melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan

dicapai

Page 102: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan

tingkat perkembangan dan

kebutuhan siswa

Guru mengajar tidak

memperhatikan siswa

yang lamban dalam

belajar, lebih

mempukul ratakan

perlakuan antar siswa.

Melaksanakan

pembelajaran secara runtut √

Guru menjelaskan

materi secara

sistematis

Melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu

Keterampilan dalam

menggunakan media √

Menggunakan media secara

efektif dan efisien √

Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media √

Menumbuhkan partisipasi

aktif siswa dalam

pembelajaran

√ Guru terlal terfokus

menjelaskan materi

Memfasilitasi terjadinya

interaksi antara guru-siswa

dan siswa-siswa

√ Guru melakukan

interaksi tanya jawab

dengan siswa

Menerima secara terbuka

respon dari siswa √

Menumbuhkan keceriaan

dan antusisasme siswa

dalam belajar

√ Guru sering bercanda

dalam belajar

Memberikan tugas sesuai

kompetensi √

Guru tidak

memberikan latihan

soal maupun tugas

Melakuan penilaian sesuai

kompetensi √

Tidak adanya

penilaian yang terjadi

Menggunakan bahasa yang

lisan yang baik √

Menggunakan bahasa

tulisan yang baik √

Menyampaikan pesan

pembelajaran yang menarik √

Guru terlalu monoton

dalam mengajar

Page 103: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

4 Penutup

Melakukan refleksi

pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Guru tidak melakukan

refleksi pembelajaran

dengan siswa

Menyusun rangkuman

untuk pembelajaran

berikutnya

Menyampaikan materi

untuk berikutnya √

Menutup pembelajaran

dengan salam/doa √

Page 104: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 16

Instrumen Tes Soal Siswa

Nama Sekolah :

Kelas :

Pokok Bahasan :

Hari/Tanggal :

No Kompetensi Dasar Indikator Soal

1 1.2 Membuat kerangka dan

jaring-jaring kubus dan balok

Siswa dapat membuat

kerangka dan jaring-

jaring kubus dan

balok (C3)

Angga ingin membuat kerangka balok menggunakan

kawat. Angga memiliki kawat sepanjang 1,5 𝑚. Balok

yang ingin dibuat Angga mempunyai panjang

15 𝑐𝑚, 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 11𝑐𝑚, 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 9 𝑐𝑚. Berapa panjang

kawat Angga yang tersisa?

2 1.3 Menghitung luas

permukaan dan volume kubus,

balok, prisma serta limas

Siswa dapat

menentukan tinggi

balok jika volume

balok sama dengan

volume kubus (C3)

Pak Beni mempunyai akuarium berbentuk balok. Pada

suatu saat Pak Beni memasukkan kubus kedalam akuarium

tersebut. Berapa ketinggian air yang naik jika akuarium

mempunyai alas berukuran 100 𝑐𝑚 𝑥 80 𝑐𝑚 dan kubus

yang dimasukkan mempunyai panjang rusuk 40 𝑐𝑚.

Page 105: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 17

Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian

No Soal Jawaban Analisis Kesulitan

1

Angga ingin membuat kerangka balok

menggunakan kawat. Angga memiliki kawat

sepanjang 1,5 𝑚. Balok yang ingin dibuat Angga

mempunyai

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 15 𝑐𝑚 , 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 11𝑐𝑚, 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

9 𝑐𝑚. Berapa panjang kawat Angga yang tersisa?

Diketahui:

Panjang kawat Angga 1,5 𝑚 = 150 𝑐𝑚

Panjang balok (𝑝) = 15 𝑐𝑚

Lebar balok (𝑙) = 11 𝑐𝑚

Tinggi balok (t) = 9 cm

Ditanya:

Sisa panjang kawat yang dimiliki Angga?

Jawab:

Panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat

kerangka balok = 4𝑝 + 4𝑙 + 4𝑡

=4(𝑡 + 𝑙 + 𝑡)

=4(15𝑐𝑚 + 11𝑐𝑚 + 9𝑐𝑚)

=4(35𝑐𝑚)

=140𝑐𝑚

Sisa panjang kawat Angga

= panjang kawat yang dimiliki Angga – panjang

kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka

balok

Sisa = 150𝑐𝑚 − 140𝑐𝑚

Kesulitan memahami soal dalam

menentukan apa yang diketahui dan

kesulitan dalam perhitungan konversi

satuan panjang

Kesulitan memahami soal dalam

menentukan apa yang ditanya

Kesulitan dalam menentukan rumus,

kesulitan dalam menghitung,

kesulitan dalam memilih operasi

matematika untuk menyelesaikan

soal

Kesulitan dalam menghitung sisa

kawat dan tidak dilakukannya

pemeriksaan kembali jawaban serta

tidak melakukan pengecekan kembali

Page 106: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

=10𝑐𝑚

Jadi, sisa panjang kawat yang dimiliki Angga

adalah 10 𝑐𝑚

jawaban

Kesulitan dalam menarik kesimpulan

2 Pak Beni mempunyai akuarium berbentuk balok.

Pada suatu saat Pak Beni memasukkan kubus

kedalam akuarium tersebut. Berapa ketinggian air

yang naik jika akuarium mempunyai alas

berukuran 100 𝑐𝑚𝑥 80 𝑐𝑚 dan kubus yang

dimasukkan mempunyai panjang rusuk 40 𝑐𝑚.

Diketahui:

Panjang balok (𝑝) = 100 𝑐𝑚

Lebar balok (𝑙) = 80 𝑐𝑚

Panjang rusuk kubus = 40 𝑐𝑚

Ditanya:

Ketinggian air yang naik pada akuarium yang

dimasukan kubus(𝑡)?

Jawab:

Mencari ketinggian air yang naik pada akuarium

yang dimasukan kubus

Kesulitan memahami soal dalam

menentukan apa yang diketahui

Kesulitan memahami soal dalam

menentukan apa yang ditanya

Kesulitan dalam menentukan rumus,

kesulitan dalam menghitung,

kesulitan dalam memilih operasi

matematika untuk menyelesaikan

Page 107: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠

𝑝 × 𝑙 × 𝑡 = 𝑟 × 𝑟 × 𝑟

100𝑐𝑚 × 80𝑐𝑚 × 𝑡 = 40𝑐𝑚 × 40𝑐𝑚 × 40 𝑐𝑚

8000𝑐𝑚2 × 𝑡 = 64000𝑐𝑚3

t = 64000𝑐𝑚3

8000𝑐𝑚2

t = 8𝑐𝑚

jadi, ketingian air yang naik adalah 8𝑐𝑚

soal dan kesulitan dalam proses

perhitungan aljabar serta tidak

dilakukannya pengecekan kembali

jawaban

Kesulitan dalam menarik kesimpulan

Page 108: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 18

RUBRIK PENILAIAN

No Kriteria Skala

0 1 2 3

1. Kesalahan

Pemahaman Soal

Siswa tidak menjawab

Siswa mengerti perintah soal

tetapi hanya menuliskan apa

yang diketahu atau yang

ditanyakan tidak sesuai

Siswa mengerti perintah soal

tetapi menuliskan apa yang

diketahui dan yang ditanyakan

tidak sesuai

Siswa mengerti perintah soal

2. Kesalahan

Penggunaan

Rumus

Siswa tidak menjawab

Siswa tidak paham rumus

yang akan digunakan

Siswa menuliskan rumus yang

digunakan tetapi ada sedikit

kesalahan

Siswa menuliskan rumus

dengan tepat

3. Kesalahan Proses

Penyelesaian

Siswa tidak menjawab

Siswa paham

menjabarkan rumus yang

digunakan tetapi tidak selesai

mengerjakan

Siswa mengerti penjabaran

rumus yang digunakan namun

terdapat sedikit kesalahan dalam

operasi perhitungan

Siswa mengerti penjabaran

rumus yang digunakan dan

dapat menyelesaikannya

dengan tepat

4. Kesalahan Menarik

Kesimpulan

Siswa tidak menjawab

Siswa tidak mampu

membuat kesimpulan

Siswa mampu membuat

kesimpulan tetapi tidak tepat

Siswa mampu membuat

kesimpulan

Page 109: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 19

Instrumen Observasi

Nama Sekolah :

Kelas :

Pokok Bahasan :

Hari/Tanggal :

Nama Guru :

Petunjuk :

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar

2. Tuliskan tanda centang (√) pada kolom Ya dan Tidak sesuai keadaan yang diamati kemudian

deskripsikan hasil pengamatan pada kolom keterangan!

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1 Persiapan

Pembelajaran

Memeriksa kesiapan

ruang, alat

pembelajaran, dan

media pembelajaran

yang digunakan

Memeriksa kesiapan

siswa

2 Membuka

Pembelajaran

Membuka

pembelajaran dengan

salam/doa

Mengecek kehadiran

siswa

Melakukan kegiatan

apersepsi

Menyampaikan

kompetensi yang akan

dicapai dan rencana

kegiatan pembelajaran

3 Kegiatan Inti

Penguasaan materi

pembelajaran

Menyampaikan materi

sesuai dengan rencana

pembelajaran

Mengaitkan materi

dengan kehidupan

sehari-hari

Page 110: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan kompetensi

yang akan dicapai

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan tingkat

perkembangan dan

kebutuhan siswa

Melaksanakan

pembelajaran secara

runtut

Melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu

Keterampilan dalam

menggunakan media

Menggunakan media

secara efektif dan

efisien

Melibatkan siswa

dalam pemanfaatan

media

Menumbuhkan

partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

Memfasilitasi

terjadinya interaksi

antara guru-siswa dan

siswa-siswa

Menerima secara

terbuka respon dari

siswa

Menumbuhkan

keceriaan dan

antusisasme siswa

dalam belajar

Memberikan tugas

sesuai kompetensi

Page 111: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Melakuan penilaian

sesuai kompetensi

Menggunakan bahasa

yang lisan yang baik

Menggunakan bahasa

tulisan yang baik

Menyampaikan pesan

pembelajaran yang

menarik

4 Penutup

Melakukan refleksi

pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Menyusun rangkuman

untuk pembelajaran

berikutnya

Menyampaikan materi

untuk berikutnya

Menutup pembelajaran

dengan salam/doa

Page 112: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 20

Instrumen Wawancara Siswa

Nama Siswa :

Kelas :

Hari/Tanggal :

No Faktor yang

dikaji Panduan Wawancara

1

Kemampuan

siswa dalam

mengerjakan

soal

1. Menurut anda soal nomor 1 ini mudah atau sulit?

2. Menurut anda soal nomor 2 ini mudah atau sulit?

3. Dapatkah anda merubah soal cerita tersebut menjadi bentuk model

matematika?

4. Apakah anda merasa kesulitan dalam menentukan apa yang diketahui

dan ditanyakan?

5. Dari soal tersebut bagian mana yang anda merasa sulit

mengerjakannya?

6. Jika anda merasakan kesulitan dalam mengerjakan soal nomor 1,

bisakah anda menjelaskan kenapa soal tersebut menurut anda sulit?

7. Jika anda merasakan kesulitan dalam mengerjakan soal nomor 2,

bisakah anda menjelaskan kenapa soal tersebut menurut anda sulit?

8. Apakah anda merasa kesulitan dalam menghitung saat mengerjakan

soal tersebut?

9. Apakah anda merasa sulit dalam menentukan rumus mana yang akan

digunakan?

10. Disaat anda selesai mengerjakan soal, apakah anda merasa sulit

dalam mengambil atau menarik kesimpulan jawaban anda?

2 Faktor Intern

1. Bagaimana perasaan anda saat mengikuti pembelajaran dikelas?

2. Menurut anda materi kubus dan balok sulit atau mudah? Jika sulit,

bagian manakah yang menurut anda sulit?

3. Apakah anda menyukai pelajaran materi kubus dan balok ?

4. Apakah anda mempelajari materi ketika diluar jam pelajaran?

5. Seberapa sering anda meluangkan waktu untuk belajar matematika?

Page 113: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Lampiran 21

Dokumentasi Penelitian

Suasana Belajar di dalam Kelas

Proses Wawancara Siswa

Proses Mengerjakan Soal

Page 114: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 115: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 116: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 117: DESKRIPSI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Pengalaman-Pengalaman

Pendidikan Formal:

1. SDN 144/IV Kota Baru Lulus Tahun 2009

2. SMP N 8 Kota Jambi Lulus Tahun 2012

3. SMK Nusantara Jambi Lulus Tahun 2015

Pendidikan Non Formal:

1. Praktek Kuliah Lapangan Terpadu (PKLT) Ikatan Mahasiswa Tadris Matematika UIN STS

Jambi di P4TK Yogyakarta 2018

2. Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tadris Matematika

Pengalaman Organisasi

1. Anggota HMJ Tadris Matematika Periode 2016/2017

2. Anggota HMJ Tadris Matematika Perode 2017/2018

3. Anggota Sobat Eksplorasi Anak Dalam (SEAD Jambi)

Nama : Efriyono

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang,07 Agustus 1997

Alamat : Jalan Jambi RT.37 No. 86

Kel.Simpang Tiga Sipin

Kec. Kota Baru

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 0898-8660-360