Upload
vuongmien
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET
MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X-1
SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
ADITIA SATRIO NUGROHO
X4609001
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JUNI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Aditia Satrio Nugroho
NIM : X4609001
Jurusan : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul: “UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN
BERMAIN PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Mei 2012
Yang membuat pernyataan
Aditia Satrio Nugroho
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET
MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X-1
SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
ADITIA SATRIO NUGROHO
X4609001
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JUNI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Mei 2012
Pembimbing I
Drs. H. Agus Margono, M. Kes
NIP. 19580822198403 1 002
Pembimbing II
Tri Winarti Rahayu, S. Pd., M. Or
NIP. 19760129 200312 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Jum’at
Tanggal : 1 Juni 2012
Tim Penguji Skripsi:
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Drs. H. Sunardi, M. Kes
Sekretaris : Djoko Nugroho, S. Pd., M. Or
Anggota I : Drs. H. Agus Margono, M. Kes
Anggota II : Tri Winarti Rahayu, S. Pd., M. Or
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M. S
NIP. 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
ABSTRAK
Aditia Satrio Nugroho. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHU N PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2012
Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui peningkatan hasil belajar
dribble bola basket pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 dengan menerapkan pendekatan bermain.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dalam setiap siklus. Penelitian ini selesai dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 26 siswa putri dan 9 siswa putra. Data penelitian ini diperoleh melalui tes keterampilan dribble bola basket, pengamatan, dan tes tertulis. Data tersebut merupakan hasil belajar dribble bola basket yang meliputi aspek psikomotor, afektif, dan kognitif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012, di mana prosentase ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal adalah 31,42% (11 siswa), pada akhir siklus I menjadi 60% (21 siswa), dan pada akhir siklus II menjadi 82,85% (29 siswa). Kata kunci : pendekatan bermain, dribble bola basket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
ABSTRACT
Aditia Satrio Nugroho. IMPROVING STUDENTS’ BASKETBALL DRIBBLE LEARNING RESULT THROUGH PLAYING APPROACH AT THE X-1 STUDENTS OF SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Thesis, Faculty of Teacher Treaining and Education Sebelas Maret University Surakarta. May 2012
The aim of this research is to find out the students’ basketball dribble learning result at the X-1 students of SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali in the academic year of 2011/2012 through playing approach.
The writer conducted a Classroom Action Research (CAR) in two cycles which is each cycle consists of four steps: planning, implementation, observation, and reflection. The subject of this research is the students of X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali in the academic year of 2011/2012. There are 35 students in the class, 26 female students and 9 male students. The research data was obtained through a basketball dribbling skills tests, observation, and written test. The data is the learning result of basketball dribble that includes aspects of psycomotoric, affective and cognitive. To analyze data the writer used descriptive analysis by using percentage technique to find out the inclination during teaching and learning process.
Based on the result of the research, it can be concluded that: applying playing approach in basketball dribble can improve students’ learning result of X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali in the academic year of 2011/2012. The result of the research shows the number of students who pass the test is improve from the pre-test is 31,42% (11 students), at the end of cycle I 60% (21 students) and at the end of cycle II 82,85% (29 students). Key word: playing approach, basketball dribble
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
MOTTO
Budi pekerti yang paling luhur adalah kejujuran, jujurlah meskipun sulit.
( penulis )
Hidup akan berarti jika kita bermanfaat untuk orang lain.
( penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
� Bapak, Ibu, serta Kakak perempuanku tercinta, yang selalu mendo’akan
agar aku selalu hidup dalam kebaikan dan kejujuran.
� Keluarga besar dan saudara-saudara di rumah yang selalu mendo’akan.
� Teman-teman kos, Magastel FC, Migras FC, yang bisa menjadi lahan
hiburanku ketika penat melanda.
� Teman-teman satu angkatan di JPOK FKIP UNS.
� Kepala Sekolah, Guru Penjas serta segenap keluarga besar SMA Negeri 1
Ngemplak Boyolali yang selalu memberikan pengarahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
� Almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberi ilmu,
inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE
BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA
KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2011/2012 “.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis
menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah
memberikan ijin penulisan skripsi.
2. Drs. H. Mulyono, M. M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Waluyo, S. Pd., M. Or., Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. H. Agus Margono, M. Kes., sebagai pembimbing I dan Tri Winarti
Rahayu, S. Pd., M. Or., sebagai pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali yang telah
berkenan memberikan ijin penelitian.
6. Drs. Budi Karsono dan Samadi, S. Pd., guru penjasorkes SMA Negeri 1
Ngemplak Boyolali, yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan
yang bermanfaat dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
7. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Penjaskesrek JPOK FKIP UNS, yang telah
membantu lancarnya penelitian ini.
8. Siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran
2011/2012 sebagai subjek penelitian.
Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya, semoga skripsi
ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... ii
PENGAJUAN SKRIPSI ................................................................................ iii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iv
PENGESAHAN .............................................................................................. v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO .......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 6
1. Permainan Bola Basket ............................................................. 6
a. Pengertian Permainan Bola Basket ..................................... 6
b. Teknik Dasar Permainan Bola Basket................................. 6
1) Dribbling ....................................................................... 7
2) Passing .......................................................................... 7
3) Shooting ........................................................................ 7
2. Teknik Dasar Dribble Bola Basket ........................................... 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
a. Pengertian Dribble Bola Basket .......................................... 8
b. Cara Melakukan Dribble Bola Basket ................................ 9
c. Kesalahan dalam Melakukan Dribble Bola Basket ............ 10
3. Belajar ....................................................................................... 11
a. Pengertian Belajar ............................................................... 11
b. Prinsip-prinsip Belajar ........................................................ 12
1) Perhatian dan Motivasi .................................................. 12
2) Keaktifan ....................................................................... 12
3) Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman ....................... 13
4) Pengulangan .................................................................. 13
5) Tantangan ...................................................................... 13
6) Balikan dan Penguatan .................................................. 14
7) Perbedaan Individual ..................................................... 14
c. Ciri-ciri Perubahan Akibat Belajar...................................... 14
1) Belajar sebagai Sebuah Proses ...................................... 15
2) Belajar Motorik sebagai Hasil Langsung dari Latihan . 15
3) Belajar Motorik Tak Teramati secara Langsung ........... 16
4) Belajar Menghasilkan Kapabilitas untuk Bereaksi
(kebiasaan) .................................................................... 16
5) Belajar Motorik Relatif Permanen ................................ 16
6) Belajar Motorik Bisa Menimbulkan Efek Negatif ........ 17
7) Kurva Hasil Belajar ....................................................... 17
d. Penilaian Hasil Belajar ........................................................ 18
1) Aspek Kognitif .............................................................. 19
2) Aspek Afektif ................................................................ 20
3) Aspek Psikomotor ......................................................... 20
4. Pendekatan Pembelajaran.......................................................... 21
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran .................................. 21
b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran ................................. 22
5. Pendekatan Bermain.................................................................. 23
a. Pengertian Bermain .............................................................. 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Manfaat Bermain .................................................................. 23
1) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik ................ 24
2) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Motorik ........... 24
3) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Sosial .............. 24
4) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Emosi.............. 25
5) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Keterampilan
Olahraga ......................................................................... 25
c. Pengertian Pendekatan Bermain .......................................... 25
d. Pendekatan Bermain sebagai Media Pengajaran.................. 26
e. Pendekatan Bermain untuk Meningkatkan Dribble Bola
Basket ................................................................................... 27
B. Kerangka Berpikir ........................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 36
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 36
1. Tempat Penelitian ..................................................................... 36
2. Waktu Penelitian ...................................................................... 36
B. Metode Penelitian............................................................................ 36
C. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 36
D. Subjek Penelitian ............................................................................. 36
E. Sumber Data ................................................................................... 36
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 37
G. Uji Validitas Data ............................................................................ 38
H. Analisis Data ................................................................................... 38
I. Prosedur Penelitian.......................................................................... 39
1. Rancangan Siklus I .................................................................... 40
a. Tahap Perencanaan............................................................. 40
b. Tahap Pelaksanaan ............................................................. 40
c. Tahap Pengamatan ............................................................. 40
d. Tahap Evaluasi (Refleksi) .................................................. 41
2. Rancangan Siklus II .................................................................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
A. Deskripsi Kondisi Awal .................................................................. 42
B. Deskripsi Hasil Tindakan ................................................................ 47
1. Siklus I ...................................................................................... 48
a. Tahap Perencanaan............................................................. 48
b. Tahap Pelaksanaan ............................................................. 48
1) Pertemuan Pertama........................................................ 48
2) Pertemuan Kedua .......................................................... 50
c. Tahap Pengamatan ............................................................. 51
d. Tahap Refleksi ................................................................... 58
2. Siklus II ..................................................................................... 58
a. Tahap Perencanaan............................................................. 59
b. Tahap Pelaksanaan ............................................................. 59
1) Pertemuan Pertama........................................................ 59
2) Pertemuan Kedua .......................................................... 60
c. Tahap Pengamatan ............................................................. 61
d. Tahap Refleksi ................................................................... 67
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 69
A. Simpulan ......................................................................................... 69
B. Implikasi .......................................................................................... 69
C. Saran ................................................................................................ 71
1. Bagi Guru .................................................................................. 71
2. Bagi Siswa ................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Bentuk-bentuk Permainan menurut Gehard Stocker ......................... 27
Tabel 2. Bentuk-bentuk Permainan menurut Keven A. Prusak ........................ 30
Tabel 3. Bentuk-bentuk Permainan menurut Hannes Neumann ...................... 33
Tabel 4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................................. 37
Tabel 5. Prosentase Target Capaian ................................................................. 41
Tabel 6. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Kondisi Awal ............................................ 42
Tabel 7. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak
pada Kondisi Awal ............................................................................. 44
Tabel 8. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada
Kondisi Awal ..................................................................................... 45
Tabel 9. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Kondisi Awal ............................................ 46
Tabel 10. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I ...................................................... 52
Tabel 11. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak
pada Siklus I ....................................................................................... 54
Tabel 12. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada
Siklus I ............................................................................................... 55
Tabel 13. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I ...................................................... 56
Tabel 14. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II ..................................................... 61
Tabel 15. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak
pada Siklus II ..................................................................................... 63
Tabel 16. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada
Siklus II .............................................................................................. 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Tabel 17. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II ..................................................... 65
Tabel 18. Nilai Rata-rata Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 68
Tabel 19. Prosentase Ketuntasan Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan
Siklus II .............................................................................................. 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Berpikir .......................................................................... 35
Gambar 2. Tahap-tahap Penelitian ................................................................... 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I............................... 74
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................. 88
Lampiran 3. Daftar Nama dan Presensi Kehadiran Siswa ............................... 102
Lampiran 4. Petunjuk Pelaksanaan dan Pengukuran Tes Dribble Bola Basket 103
Lampiran 5. Lembar Observasi Psikomotor (Produk) dalam Pembelajaran
Dribble Bola basket .................................................................... 104
Lampiran 6. Lembar Observasi Psikomotor (Proses) dalam Pembelajaran
Dribble Bola basket .................................................................... 106
Lampiran 7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Afektif) dalam
Pembelajaran Dribble Bola basket ............................................. 108
Lampiran 8. Lembar Observasi Pemahaman Konsep (Kognitif) dalam
Pembelajaran Dribble Bola basket ............................................. 110
Lampiran 9. Soal Tertulis Materi Dribble Bola Basket Siklus I ...................... 112
Lampiran 10. Soal Tertulis Materi Dribble Bola Basket Siklus II .................. 113
Dokumentasi .................................................................................................... 114
Surat-surat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas
jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan
jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif
bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan
jasmani diselenggarakan di lingkungan lembaga pendidikan formal baik Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA)
maupun Perguruan Tinggi. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan
nasional secara keseluruhan, oleh karena itu seiring dengan tujuan pendidikan
secara umum maka pendidikan jasmani pun harus ditingkatkan. Melalui aktivitas
jasmani yang terstruktur diharapkan dapat mengembangkan individu secara
menyeluruh yang mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotor, mental,
emosional, sosial, dan spiritual.
Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani ada beberapa faktor
pendukung yang diperlukan antara lain faktor guru sebagai penyampai informasi,
siswa sebagai penerima informasi, sarana prasarana, dan juga model
pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih harus cocok digunakan dalam
proses pembelajaran teori atau praktek keterampilan, hal ini dikarenakan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisien proses. Proses pembelajaran dapat dikatakan
efektif apabila perubahan perilaku yang terjadi pada siswa setidak-tidaknya
mencapai tingkat optimal.
Pengelolaan proses belajar pendidikan jasmani pada prinsipnya anak
harus riang, gembira, banyak bergerak, semangat, dan bergairah, namun banyak
para guru yang kurang memperhatikan hal tersebut. Untuk mencapai
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan perlu penerapan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang ada di kurikulum sekolah
pada saat ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Bola basket merupakan salah satu olahraga permainan bola besar yang
terangkum dalam materi pokok pendidikan jasmani di SMA. Permainan bola
basket di sekolah menengah atas merupakan salah satu media dalam pendidikan
jasmani untuk mendorong perkembangan kemampuan fisik (psikomotor),
pengetahuan dan penalaran (kognitif), serta penghayatan nilai-nilai sikap (sikap-
mental-emosional-sosial-spiritual). Permainan bola basket memang kurang
populer di masyarakat, kalah dengan cabang-cabang olahraga yang lebih merakyat
seperti sepak bola, bola voli dan lainnya. Itu semua dikarenakan beberapa faktor
diantaranya minimnya klub-klub bola basket dan pembinaannya, selain itu juga
dipengaruhi oleh faktor fasilitas yang membutuhkan dana dan tempat yang
memenuhi syarat. Berbeda dengan permainan sepak bola dan bola voli yang di
mana ada tanah kosong di situ dapat digunakan untuk bermain. Dalam
pembelajaran di sekolah pun materi bola basket hanya diminati beberapa siswa
yang memang sudah mempunyai rasa senang atau hobi dalam bermain bola
basket. Dalam proses pembelajaran bola basket yang diberikan di SMA Negeri 1
Ngemplak Boyolali, penguasaan keterampilan bermain bola basket siswa pada
materi dribble belum mencapai hasil yang memuaskan. Masih banyak siswa
cenderung pasif dan terlihat malas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama melaksanakan kegiatan
PPL di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali, proses pembelajaran materi pokok
bola basket sudah berjalan, namun pada sub materi dribble hasil evaluasi belajar
siswa masih rendah. Mayoritas siswa kurang begitu senang dengan materi yang
diberikan, ini dibuktikan dengan antusias dan keaktifan siswa yang masih kurang
selama kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah guru belum menerapkan model pembelajaran yang dapat
menarik keafktifan siswa. Guru cenderung menerapkan model pembelajaran
konvensional yang hanya berorientasi pada teknik saja tanpa memperhatikan
respon dari siswa, hal ini menyebabkan siswa terlihat bosan dan malas selama
pembelajaran berlangsung. Siswa tidak berkonsentrasi pada materi yang diberikan
oleh guru, sehingga siswa tidak bisa memahami dan mempelajari materi yang
diberikan dengan baik, akibatnya hasil belajarnya pun menjadi rendah. Anggapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
susah mempelajari teknik dribble bola basket merupakan alasan yang paling
menonjol di dalam benak dan pikiran siswa. Kemonotonan guru di dalam
menerapkan model pembelajaran secara konvensional inilah yang memberikan
pengaruh paling besar terhadap rendahnya hasil belajar siswa dibandingkan
dengan faktor yang lainnya.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut di atas peneliti berupaya
menemukan jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
rendahnya hasil belajar dengan mencari model pembelajaran yang tepat sehingga
pembelajaran menjadi menarik dan memberikan ruang bagi siswa untuk terlibat
secara aktif dan senang sepanjang proses pembelajaran.
Dewasa ini muncul berbagai macam model pendekatan pembelajaran
yang dapat menjadi alternatif mencari jawaban dari permasalahan pembelajaran
yang ada. Upaya mengatasi permasalahan dalam pencapaian hasil belajar dribble
bola basket pada siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali diperlukan proses
pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis pendekatan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan salah satunya adalah pendekatan
bermain, yaitu dengan memasukkan unsur-unsur dribble bola basket ke dalam
bentuk-bentuk permainan. Karena pada dasarnya bermain mengandung unsur
kesenangan dan kegembiraan, jadi bukan hanya siswa sekolah dasar saja yang
suka bermain, siswa SMA pun suka dengan bermain. Hal ini bisa dilihat dari
seringnya siswa dalam memanfaatkan waktu luangnya ketika berada di sekolah
untuk bermain.
Membelajarkan dribble bola basket dengan model permainan merupakan
strategi dalam pembelajaran. Namun kenyataaanya masih jarang guru penjasorkes
yang menerapkannya. Pada umumnya guru lebih cenderung membelajarkan
dribble bola basket secara konvensional, yang berorientasi pada teknik saja tanpa
memperhatikan respon dari siswanya. Guru hendaknya merancang proses
pembelajaran yang kondusif yang dapat memberikan rasa senang bagi siswa,
bernilai edukatif, menarik atau menantang, dan dapat pula membina kesehatan
dan percaya diri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Menerapkan pembelajaran dengan model permainan dapat meningkatkan
peran aktif siswa dalam pembelajaran karena dilakukan dalam situasi yang
senang. Dengan perasaan yang senang siswa akan memperhatikan instruksi yang
diberikan oleh gurunya, termasuk materi ajar yang harus dipelajari oleh siswa
tersebut. Dengan kata lain siswa akan lebih mudah dalam memahami dan
mempelajari materi yang diberikan, dan diharapkan hasil belajar siswa dapat
meningkat. Bermain mengandung unsur kegembiraan dan kesenangan, bebas dari
kedukaan. Permainan sangat erat dengan ekspresi diri, spontanitas, melatih diri
untuk siap melewati persaingan, siap menerima kemenangan sekaligus siap
menerima kekalahan, dan aktualisasi diri. Oleh karena itu permainan bersifat
mendewasakan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang nilai-nilai
kehidupan baik itu belajar keberanian, kemandirian, kepemimpinan, kerjasama,
sosialisasi, semangat, menghargai, dan nilai-nilai yang lainnya. Oleh sebab itu,
menerapkan pembelajaran dengan pendekatan bermain juga diharapkan dapat
mengembangkan semua aspek yang terdapat dalam diri peserta didik.
Siswa dikatakan berhasil mencapai kompetensi dalam melakukan
pembelajaran pendidikan jasmani pada materi dribble bola basket di SMA Negeri
1 Ngemplak Boyolali apabila mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sebesar 72. Sedangkan hasil dari evaluasi belajar menunjukkan hanya 31,42%
atau 11 dari 35, siswa yang tuntas. Ini berarti kurang dari 50% siswa yang dapat
mencapai KKM tersebut. Berdasarkan keinginan peneliti untuk memberikan
perbaikan terhadap hasil dan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani pada
materi dribble bola basket, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas di SMA
Negeri 1 Ngemplak Boyolali dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Dribble Bola Basket melalui Pendekatan Bermain pada Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimanakah penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan
hasil belajar dribble bola basket pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali tahun pelajaran 2011/2012?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, tujuan
penelitian ini adalah:
“Untuk meningkatkan hasil belajar dribble bola basket pada siswa kelas
X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 melalui
penerapan pendekatan bermain”
D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi guru penjasorkes SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali.
Dapat dijadikan pedoman bagi guru penjasorkes dalam menentukan
dan memilih model pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dribble bola basket untuk siswanya.
2. Bagi siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran
2011/2012.
a. Dapat digunakan sebagai pedoman/acuan untuk meningkatkan hasil belajar
dribble bola basket siswa.
b. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes.
c. Dapat meningkatkan kemampuan dribble bola basket, serta meningkatkan
minat siswa dalam bermain bola basket.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Permainan Bola Basket
a. Pengertian Permainan Bola Basket
Permainan bola basket diciptakan oleh orang Amerika yaitu Dr.
James A. Naismith pada tahun 1891. Bola basket merupakan suatu
permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu
terdiri dari lima orang pemain. Tujuan permainan bola basket adalah
membuat nilai sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke basket
(keranjang) lawan dan mencegah pemain lawan untuk membuat nilai.
Seperti yang dinyatakan di dalam FIBA Central Board (2008) bahwa: “Bola
basket dimainkan oleh dua (2) tim yang masing-masing terdiri dari lima (5)
pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk memasukkan bola ke
keranjang lawan dan berusaha mencegah lawan memasukkan bola” (hlm. 1).
Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991) juga menyatakan:
Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri atas 5 orang pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam keranjang lawan dan mencegah pihak lawan memasukkan bola ke dalam keranjangnya serta mendapatkan bola. Bola boleh dilemparkan, digelindingkan, dipantul-pantulkan dan didorong sesuai dengan peraturan (hlm. 167).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan
bola basket merupakan suatu permainan beregu yang dimainkan oleh dua
regu, masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Tujuan permainan
bola basket adalah membuat nilai sebantak-banyaknya dengan memasukkan
bola ke basket (keranjang) lawan dan mencegah pemain lawan untuk
membuat nilai.
b. Teknik Dasar Permainan Bola Basket
Menurut Suharno (1993), “Teknik dasar adalah suatu teknik yang
proses gerakan dalam melakukannya merupakan fundamental, gerakan itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dengan kondisi yang sederhana dan mudah” (hlm. 43). Dalam permainan
bola basket, ada beberapa teknik dasar yang harus dimiliki oleh seorang
pemain seperti yang dikatakan Muhammad Muhyi Faruq (2009) bahwa:
“teknik dasar permainan bola basket adalah cara-cara melakukan suatu
gerakan memainkan bola, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
oleh lembaga wewenang” (hlm. 37). Adapun lembaga yang berwenang
adalah Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) untuk skala
nasional, sedangkan internasional yaitu Federation International Basket
Ball Association (FIBA). Teknik dasar tersebut terdiri dari: (1) melempar
dan menangkap bola (passing ball), (2) memantul-mantulkan bola
(dribbling ball), (3) menembakkan bola ke dalam ring bola basket
(shooting). Berkaitan dengan teknik dasar bola basket, Zsolt Hartyani
(2006) menyatakan, “Di dalam bola basket terdapat tiga cara yang
digunakan untuk menggerakkan bola dalam permainan bola basket, yaitu
driblling, passing, dan shooting” (hlm. 19).
Dengan demikian maka teknik dasar dalam permainan bola basket
dapat dibagi menjadi tiga yaitu driblling (menggiring), passing
(mengumpan) dan shooting (menembak). Penjelasan dari ketiga teknik dasar
tersebut menurut Zsolt Hartyani (2006) adalah sebagai berikut:
1) Driblling atau menggiring Adalah salah satu cara untuk membawa bola seorang pemain dalam usahanya untuk melepaskan diri dari penjagaan lawan untuk melakukan passing atau untuk mendapatkan posisi menembak yang baik.
2) Passing atau mengumpan Adalah salah satu cara memainkan bola dengan cepat dan efektif dari satu pemain ke pemain lainnya. Operan yang akurat adalah operan pemain yang berada di dekat dengan keranjang dan mampu menerima operan dengan baik untuk mencetak angka dengan mudah. Assist yang baik memilki nilai yang sama dengan mencetak angka.
3) Shooting atau menembak Menembak adalah gerakan akhir dalam usaha untuk mencetak angka. Biasanya dalam permainan bola basket, menembak dilakukan setiap 15-20 detik waktu menyerang dan hampir separuh dari percobaan tembakan sukses (hlm. 19).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tiga (3) macam teknik dasar bermain bola basket di atas memiliki
kelebihan sendiri-sendiri, tergantung dari situasi yang dialami permain. Hal
ini dipengaruhi bagaimana pemain melatih teknik dasar secara terus
menerus atau tidak pernah sama sekali. Bila pemain melatih teknik dasar
secara berkesinambungan maka dia akan mendapatkan hasil yang maksimal,
lain halnya jika pemain jarang melatih teknik dasar tersebut maka pemain
tersebut juga tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Dari pendapat di atas diketahui bahwa dalam olahraga teknik
merupakan kemampuan dasar yang harus dipelajari. Menguasai teknik dasar
bola basket merupakan faktor yang fundamental dan harus dikuasai dalam
permainan bola basket. Teknik dasar dalam permainan bola basket dibagi
menjadi 3, yaitu: driblling (menggiring), passing (mengumpan) dan
shooting (menembak).
2. Teknik Dasar Dribble Bola Basket
a. Pengertian Dribble Bola Basket
Salah satu sisi menarik dari permainan bola basket yaitu
dilakukannya dribbling yang bervariatif baik arah maupun kecepatannya
untuk menerobos pertahanan lawan, dan selanjutnya memasukkan bola ke
dalam keranjang. Banyak angka tercipta karena diawali dengan dribble yang
baik dan diakhiri dengan tembakan yang akurat. Dribbling pada prinsipnya
membawa bola dengan dipantul-pantulkan dengan satu tangan yang
dilakukan dengan berjalan atau berlari. Menurut Vic Ambler (1990)
“Dribbling adalah membawa bola dengan cara memantul-mantulkannya”
(hlm. 10). Pendapat lain dikemukakan A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, Parno
dan Imam Sadikun (1992) bahwa, “Dribble bola diperbolehkan hanya
dengan satu tangan kanan atau kiri saja dan secara bergantian antara tangan
kanan dan kiri” (hlm. 229). Berkaitan dengan dribble/ menggiring bola,
Muhajir (2007) menyatakan bahwa:
Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa lari bola ke segala arah. Seorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola sambil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
dipantulkan baik dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola merupakan suatu usaha untuk membawa bola menuju ke depan/lapangan lawan (hlm. 15).
Berdasarkan pengertian dribble yang dikemukakan tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa, dribble merupakan suatu cara membawa bola ke
depan dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan atau
dua tangan secara bergantian baik dengan berjalan maupun berlari.
Hal lain yang tidak kalah penting dan harus diperhatikan dalam
melakukan dribble adalah melindungi bola agar bola tidak mudah direbut
lawan. Seperti dikemukakan Hal Wissle (2000) bahwa: “Kemampuan men-
dribble dengan tangan lemah dan tangan kuat adalah kunci untuk
meningkatkan permainan anda. Untuk melindungi bola, jagalah agar tubuh
anda berada di antara bola dan lawan” (hlm. 95). Dalam melakukan dribble
tubuh mempunyai peran penting, jika tangan yang digunakan men-dribble
lemah maka tubuh berfungsi untuk melindungi bola. Oleh karena itu, pada
saat men-dribble bola, tubuh harus selalu di antara bola dan lawan. Hal ini
dimaksudkan, jika lawan akan merebut bola maka tubuh siap untuk
menghalangi lawan.
b. Cara Melakukan Dribble Bola Basket
Ditinjau dari strategi dan taktik permainan dribble merupakan
teknik dalam bola basket yang dapat mendukung terciptanya angka. Banyak
manfaat yang diperoleh berawal dari dribble yang baik. Menurut Aip
Syarifuddin dan Muhadi (1991):
Tujuan dribbling adalah agar (1) lebih cepat menuju ke daerah lawan dalam usaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawan, (2) lebih mudah menyusup dan menerobos ke daerah pertahanan lawan, dan untuk mengacaukan pertahanan lawan dan, (3) permainan lawan menjadi tidak berkembang, sehingga permainan menjadi terhambat (hlm. 174).
Banyak manfaat yang diperoleh dari dribble yaitu lebih cepat
menuju ke keranjang lawan, untuk menerobos pertahanan lawan dan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
mengendalikan permainan. Oleh karena itu maka perlu dipahami bagaimana
cara melakukan dribble dengan baik.
Dribble dapat dilakukan dengan baik jika menguasai teknik yang
baik dan benar. Untuk memperoleh kualitas dribble yang baik maka seorang
pemain harus memahami dan menguasai teknik dribble. Aip Syarifuddin
dan Muhadi memberikan petunjuk cara melakukan dribble yang benar,
antara lain: (1) Sikap kaki kuda-kuda, lutut sedikit ditekuk, (2) badan sedikit
condong ke depan, berat badan berada pada kedua kaki, salah satu kaki
berada di depan, (3) gerakan tangan ke atas dan ke bawah, siku sebagai
sumbu gerak, (4) bola seolah-olah melekat pada telapak tangan, (5)
pandangan ke depan atau kepada lawan (1991).
Petunjuk cara melakukan dribble tersebut harus dipahami dan
dikuasai agar diperoleh kualitas dribble yang baik dan benar. Di dalam
pelaksaaaannya dribble dapat dilakukan dengan dribble bola tinggi dan
dribble bola rendah. Hal ini didasarkan pada kebutuhannya dalam
permainan. Seperti dikemukakan A. Sarumpaet dkk (1992), “Sesuai dengan
kebutuhannya jenis dribble ada dua cara yaitu: (1) dribble bola tinggi
(setinggi pinggang), (2) dribble bola rendah (setinggi lutut)” (hlm. 229).
Dribble bola setinggi pinggang digunakan untuk kebutuhan maju cepat ke
depan lurus. Sedangkan dribble rendah digunakan untuk menerobos atau
berbelokbelok sambil mengontrol bola.
c. Kesalahan dalam Melakukan Dribble Bola Basket
Dribble bola basket merupakan bentuk keterampilan yang memiliki
gerakan cukup kompleks. Bagi siswa sekolah kemungkinan besar akan
sering terjadi kesalahan pada saat men-dribble bola. Hal Wissel (2000)
menyatakan bahwa secara umum kesalahan dalam melakukan dribble yaitu:
1) Melihat bola ketika men-dribble. 2) Tidak melindungi bola ketika men-dribble atau men-dribble
terlalu tinggi dan jauh dari tubuh. 3) Kesulitan mengontrol bola. 4) Tidak mempunyai kekuatan cukup dalam men-dribble (hlm. 97).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan
dribble tersebut harus diperhatikan dalam pembelajaran bola basket. Setiap
kesalahan yang dilakukan siswa harus segera dibetulkan agar tidak terjadi
pola gerakan dribble yang salah.
3. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai
akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Berkaitan
dengan pengertian belajar, Suhaenah Suparno (2001) menyatakan bahwa:
“Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang
relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya”
(hlm. 2). Menurut A. Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar, dan Zainal Arifin
(1989), “Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman” (hlm. 7). Perubahan tingkah laku ini mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Husdarta dan Yudha M. Saputra
(2000) menyatakan, “Tingkah laku dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang
dapat diamati (behavioral performance), dan yang tidak dapat diamati
(behavioral tendency)” (hlm. 2). Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dimiliki siswa dapat diukur dari kecerdasannya. Kecerdasan ini dapat
merupakan kemampuan menyebutkan beberapa teknik dasar bermain bola
basket atau memperagakan teknik dasar bola basket dan sebagainya.
Dilihat dari kemampuan siswa dalam menangkap ilmu dari hasil proses
belajar maka guru dapat menilai sejauh mana siswa tersebut paham akan
ilmu yang guru terangkan. Suhaenah Suparno (2001) menyatakan bahwa:
“Perubahan-perubahan tersebut tidak disebabkan faktor kelelahan (fatigue),
kematangan, ataupun karena mengkonsumsi obat tertentu. Melainkan
merupakan hasil pengulangan-pengulangan yang berdampak memperbaiki
kualitas hidupnya” (hlm. 2).
Berdasarkan penjelasan mengenai belajar tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa, belajar merupakan suatu proses yang terjadi di dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
diri masing-masing individu. Seorang dikatakan telah belajar sesuatu
apabila terdapat perubahan-perubahan yang bersifat lebih baik dari pada
sebelumnya. Perubahan tersebut antara lain meliputi keterampilan,
pengetahuan, kecakapan, kebiasaan dan sikap. Hasil belajar ini bersifat
permanen, sehingga tidak akan cepat hilang.
b. Prinsip-prinsip Belajar
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pengetahuan tentang
teori dan prinsip-prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih
tindakan yang tepat. Guru dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang
kelihatannya baik tetapi nyatanya tidak berhasil meningkatkan proses
belajar siswa. Dimyati dan Mudjiono (2009) menyatakan, “Prinsip-prinsip
itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan,
serta perbedaan individual” (hlm. 42). Secara singkat prinsip-prinsip belajar
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1) Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan
belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila
bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu
dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, maka akan timbul motivasi
untuk mempelajarinya. Di samping perhatian, motivasi mempunyai
peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.
2) Keaktifan
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan
keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan
fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.
Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih
keterampilan-keterampilan dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis
misalnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep
dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis
yang lain.
3) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan
fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental
emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan
perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai
dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan
latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.
4) Pengulangan
Prinsip pengulangan dalam belajar mempunyai tujuan, yang
pertama pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa sedangkan yang
kedua dan ketiga, pengulangan untuk membentuk respons yang benar
dan membentuk kebiasaan-kebiasaan.
5) Tantangan
Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin
dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar,
maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan
mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi,
artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan
baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar pada siswa timbul motif
yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar
haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar
membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru,
yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat
siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang memberi
kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-konsep, prinsip-
prinsip, dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan
menemukan konsep-konsep, prinsip-prisip, dan generalisasi tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
6) Balikan dan Penguatan
Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang
baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar
lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning
atau penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai yang
jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena
takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat. Di sini nilai
buruk dan rasa takut tidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk
belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif. Di sini siswa
mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak menyenangkan, maka
penguatan negatif juga disebut escape conditioning.
7) Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua
orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan
yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian,
dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan
hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan
oleh guru dalam upaya pembelajaran.
c. Ciri-ciri Perubahan Akibat Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang mengarah pada perubahan
diri siswa, di mana siswa memiliki keterampilan yang lebih baik
dibandingkan sebelumnya. Pada prinsipnya perubahan yang terjadi akibat
belajar gerak adalah bersifat permanen. Ini artinya, keterampilan yang
telah diperoleh tidak langsung hilang sesudah kegiatan selesai dilakukan.
Dengan demikian dalam belajar motorik terdapat karakteristik yang berbeda
dengan belajar pada umumnya. Menurut Rusli Lutan (1988) karakteristik
belajar gerak meliputi:
(1) Belajar sebagai sebuah proses, (2) belajar motorik sebagai hasil langsung dari latihan, (3) belajar motorik tak teramati secara langsung, (4) belajar menghasilkan kapabilitas untuk bereaksi (kebiasaan), (5) belajar motorik relatif permanen, (6) belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
motorik bisa menimbulkan efek negatif, (7) kurve hasil belajar (hlm. 102-107).
Untuk lebih jelasnya ketujuh karakteristik belajar motorik tersebut
akan diuraikan secara singkat sebagai berikut:
1) Belajar sebagai Sebuah Proses
Belajar sebagai sebuah proses yang dimaksud yaitu, di dalam
diri siswa terlibat suatu proses yang menyumbang kepada suatu
perubahan dalam perilaku motorik sebagai hasil dari belajar atau
berlatih dalam organisme yang memungkinkannya untuk melakukan
suatu yang berbeda dengan sebelum belajar atau berlatih. Proses
perubahan yang terjadi akibat dari belajar harus disadari oleh siswa,
sehingga siswa dapat merasakan bahwa dirinya telah mencapai
peningkatan keterampilan yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Suhaenah Suparno (2001) “Belajar juga dihasilkan
melalui kegiatan-kegiatan meniru hal-hal yang diamati dari lingkungan“
(hlm. 2). Dengan kemampuan siswa meniru hal-hal yang terjadi di
sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari maka secara tidak langsung
siswa tersebut mengalami perubahan di dalam dirinya, ini artinya telah
terjadi proses belajar gerak dalam diri siswa. Dengan terjadinya proses
belajar maka akan dicapai hasil belajar yang lebih baik.
2) Belajar Motorik sebagai Hasil Langsung dari Latihan
Perubahan perilaku motorik berupa keterampilan dipahami
sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Hal ini perlu dipertegas untuk
membedakan perubahan yang terjadi karena faktor kematangan dan
pertumbuhan. Faktor-faktor tersebut juga menyebabkan perubahan
perilaku (seperti anak yang dewasa lebih terampil melakukan suatu
keterampilan yang baru daripada anak yang lebih muda), meskipun dapat
disimpulkan perubahan itu akibat dari belajar.
Sugiyanto (1996) menyatakan bahwa: “Perubahan-perubahan
hasil belajar gerak sebenarnya bukan murni dari hasil suatu
pengkondisian proses belajar, melainkan wujud interaksi antara kondisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
belajar dengan faktor-faktor perkembangan individu” (hlm. 33). Ini
artinya perubahan kemampuan individu dalam penguasaan gerak
ditentukan oleh adanya interaksi yang rumit antara faktor keturunan dan
pengaruh lingkungan. Perkembangan individu berproses sebagai akibat
adanya perubahan anatomis-sosiologis yang mengarah pada status
kematangan. Pertumbuhan fisik yang menunjukkan pada pembesaran
ukuran tubuh dan bagian-bagiannya, terkait dengan perubahan-
perubahan fungsi faal dan sistem lain pada tubuh. Pola-pola perubahan
tersebut pada gilirannya akan selalu mewarnai pola penguasaan gerak,
sebagai hasil proses belajar gerak.
3) Belajar Motorik Tak Teramati secara Langsung
Belajar motorik atau keterampilan olahraga tak teramati secara
langsung. Menurut Rusli Lutan (1988):
Proses yang terjadi dibalik perubahan keterampilan sangat kompleks dan system persyarafan, seperti misalnya bagaimana informasi sensori diproses, diorganisasi dan kemudian diubah menjadi pola gerak otot-otot. Perubahan itu semuanya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan eksistensinya dari perubahan yang terjadi dalam keterampilan atau perilaku motorik (hlm. 103).
4) Belajar Menghasilkan Kapabilitas untuk Bereaksi (kebiasaan)
Pembahasan belajar motorik juga dapat ditinjau dari munculnya
kapabilitas untuk melakukan suatu tugas dengan terampil. Kemampuan
tersebut dapat dipahami sebagai suatu perubahan dalam sistem syaraf.
Tujuan belajar atau latihan adalah untuk memperkuat atau memantapkan
jumlah perubahan yang terdapat pada kondisi internal. Kondisi internal
ini sering disebut dengan kebiasaan. Rusli Lutan (1988) menyatakan:
Kapabilitas ini penting maknanya karena berimplikasi pada keadaan yaitu jika telah tercipta kebiasaan dan kebiasaan itu kuat, keterampilan dapat diperagakan jika terdapat kondisi yang mendukung, tetapi jika kondisi tidak mendukung (lelah) keterampilan yang dimaksud tidak dilakukan (hlm. 104).
5) Belajar Motorik Relatif Permanen
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, lelah dan lain sebagainya,
tidak dapat digolongkan sebagai perubahan akibat belajar. Perubahan
yang terjadi akibat proses belajar bersifat menetap atau permanen. Hasil
belajar gerak relatif bertahan hingga waktu yang relatif lama. Sebagai
contoh, kemampuan siswa melakukan lempar lembing gaya jengket tidak
akan hilang begitu saja, melainkan akan semakin berkembang jika terus
digunakan atau berlatih secara teratur. Memang sukar untuk menjawab,
berapa lama hasil belajar itu akan melekat. Meskipun sukar ditetapkan
secara kuantitatif, apakah selama satu bulan, bertahun tahun atau hanya
dua atau tiga hari. Untuk kebutuhan analisis dapat ditegaskan bahwa,
belajar akan menghasilkan beberapa efek yang melekat pada diri siswa
setelah melakukan belajar gerak.
6) Belajar Motorik Bisa Menimbulkan Efek Negatif
Dilihat hasil yang dicapai dari belajar gerak menunjukkan
bahwa, belajar dapat menimbulkan efek positif yaitu, penyempurnaan
keterampilan atau penampilan gerak seseorang. Namun di sisi lain,
belajar dapat menimbulkan efek negatif. Sebagai contoh, seorang
perenang berlatih gaya bebas bolak balik. Tiba-tiba ditengah kolam
kakinya kram, dia hampir saja tenggelam. Akibat kejadian ini muncul
rasa trauma untuk mencoba kembali untuk berenang dan dibutuhkan
waktu yang lama untuk menghilangkan rasa trauma tersebut. Dari contoh
semacam ini dapat dipakai sebagai ilustrasi gejala kemunduran suatu
keterampilan sebagai rangkaian akibat kegiatan belajar pada waktu
sebelumnya. Tetapi hendaknya dari kejadian pahit tersebut dijadikan
pendorong ke arah perubahan positif dan menjadi semangat untuk lebih
giat belajar hingga mencapai hasil yang lebih baik lagi.
7) Kurva Hasil Belajar
Salah satu persoalan yang paling rumit dalam proses belajar
gerak adalah tentang penggambaran perkembangan hasil belajar dan
kecermatan dalam hasil hal penafsiran. Menurut Rusli Lutan (1988),
“kurva hasil belajar adalah gambaran penguasaan kapabillitas untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
bereaksi (yaitu kebiasaan) dalam satu jenis tugas setelah dilakukan
berulang-ulang” (hlm. 107). Kurva hasil belajar ini seharusnya dibuat
grafik, dimana grafik tersebut menampilakan perkembangan penampilan
kemampuan gerak sebagai cerminan dari proses belajar internal yang
berlangsung dalam diri seseorang.
Meskipun kurva belajar tidak mampu sepenuhnya
mencerminkan perubahan internal pada diri seseorang, tetapi untuk
kebutuhan praktis atas dasar penampilan nyata dapat ditafsirkan
kemajuan, kemandegan atau kemunduran hasil belajar yang dicapai
seseorang pada suatu waktu.
d. Penilaian Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang bertujuan, artinya akhir dari
belajar akan diperoleh hasil belajar yaitu terjadinya perubahan pada diri
siswa. Seperti yang dinyatakan Nana Sudjana (2006), “Penilaian hasil
belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang
dicapai siswa dengan kriteria tertentu” (hlm. 3).
Hasil belajar mengajar dapat diketahui apabila dilakukan evaluasi
atau penilaian. Melalui penilaian akan diketahui apakah materi diberikan
dapat dikuasai dengan baik ataukah sebaliknya. Penilaian diberikan atas
dasar kriteria tertentu yang mana melalui pernilaian tersebut akan
diketahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai siswa. Nana Sudjana
(2006) menyatakan:
Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana keefektifan dan efisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses (hlm. 3).
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa, hasil belajar
yang dicapai oleh siswa menggambarkan cerminan dari guru dan siswa.
Maksudnya adalah hasil belajar yang dicapai siswa menandakan sejauh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
mana siswa dapat menguasai materi yang diterimanya. Sedangkan bagi
guru, hasil belajar yang dicapai siswa dapat dijadikan indikator tercapai
tidaknya tujuan pengajaran yang telah direncanakan. Untuk itu penilaian
sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Evaluasi yang dipakai dalam pembelajaran dribble bola basket ini
ada dua yaitu: (1) Evaluasi proses, adalah penilaian terhadap cara-cara yang
ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses kegiatan
pembelajaran dan produk yang dihasilkan dalam pembelajaran yang
dilakukan oleh peserta didik. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman
(2000), ”Sebagai sebuah proses yang berencana, evaluasi juga merupakan
upaya sadar untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan dan
diharapkan berhasil dicapai. Evaluasi pendidikan jasmani sejalan dengan
upaya untuk meningkatkan mutu dan kemajuan program” (hlm. 1), dan (2)
Evaluasi hasil, adalah penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik
yang dilakukan melalui indikator dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000), ”Evaluasi merupakan
proses penentuan nilai atau kelayakan data yang terhimpun, evaluasi
mencakup pemanfaatan tes dan pengukuran atau sebagai proses penilaian
kualitatif data yang telah diperoleh melaui pengukuran” (hlm. 22). Dalam
penilaian ini terdapat tiga aspek yang harus dievaluasi, yaitu meliputi:
1) Aspek Kognitif
Menurut Bloom dalam Rusli Lutan dan Adang Suherman
(2000), ”Domain kognitif mencakup tujuan yang berkenaan dengan
kemampuan untuk mengingat atau menguraikan kembali pengetahuan
dan perkembangan kemampuan oleh keterampilan intelektual” (hlm. 77).
Meskipun pendidikan jasmani berorientasi pada pembinaan
perkembangan kemampuan motorik sebagai tujuan yang utama, evaluasi
terhadap aspek pengetahuan dalam pendidikan jasmani dan kesehatan
juga dilaksanakan, dengan catatan pelaksanaannya sesuai dengan
proporsi yang direncanakan dan mememenuhi kesahihan isi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Adang Suherman dan Agus Mahendra (2001) menyatakan
bahwa: “Isi atau materi aspek kognitif dalam penjas bukan hanya yang
berkaitan dengan apa dan bagaimana tentang fenomena gerak, tetapi
meliputi pula aspek mengapa hal itu bisa terjadi, termasuk faktor apa
yang berpengaruh” (hlm. 116). Selanjutnya Adang Suherman dan Agus
Mahendra (2001) menambahkan, “Para ahli sepakat, bahwa pengetahuan
yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan relevan, akan bertahan
lebih lama dari pada hanya melalui mendengar atau membaca” (hlm.
116-117) Berkaitan dengan pengetahuan yang lengkap tersebut, guru
dapat mengajarkannya langsung di lapangan ketika siswa sedang
melakukan gerak. Harus diyakini pula bahwa pembelajaran akan lebih
cepat terjadi ketika siswa mengerti prinsip-prinsip yang terlibat dalam
pelaksanaan keterampilan.
2) Aspek Afektif
Menurut Krathwoohl, Bloom, dan Maria dalam Rusli Lutan dan
Adang Suherman (2000), ”Aspek afektif mencakup tujuan yang
berkenaan perubahan dalam minat, sikap dan nilai serta perkembangan
apresiasi dan penyesuaian” (hlm. 78). Dalam pendidikan jasmani
pengembangan aspek afektif menjadi salah satu tujuan pendidikan yang
sangat penting karena pendidikan jasmani dan olahraga memang
menyangkut sikap, perhatian, dan nilai yang melandasi perilaku
seseorang untuk membentuk watak, atau perlunya pengembangan ”fair
play” dalam pertandingan yang merupakan sifat untuk mengendalikan
kehidupan. Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000) menyatakan bahwa:
”Pengembangan sikap dalam domain afektif melekat dalam setiap tugas
ajar pendidikan jasmani, perkembangan afektif berlangsung melalui
suatu proses sebagai atribut psikologi, sifat-sifat afektif dapat diukur
perorangan” (hlm. 123).
3) Aspek Psikomotor
Menurut Simpon, Kibbler, dkk dalam Rusli Lutan dan Adang
Suherman (2000) bahwa: ”Domain psikomotor mencakup tujuan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
berkenaan dengan keterampilan pekerjaan tangan dan keterampilan
motorik” (hlm. 79). Pengukuran kesehatan jasmani siswa merupakan
bagian penting dari kegiatan assesmen dan evaluasi dalam pendidikan
jasmani. Hasil pengukuran dapat dipakai untuk menafsirkan tingkat
keberhasilan program, menyempurnakan isi program dan menentukan
metode pelaksanaan program, maka tes perlu dipilih yang sesuai dengan
kaidah validitas dan reliabilitas. Yang terpenting pelaporannya harus
bermakna sebagai informasi umpan balik bagi siswa dan orang tua.
Laporan ini merupakan paparan deskriptif yang menjelaskan sejauh mana
kemajuan belajar siswa ditinjau dari derajat kebugaran jasmaninya.
Penilaian psikomotor berhubungan dengan keterampilan gerak
siswa dalam menguasai keterampilan dalam pendidikan jasmani, dalam
hal ini adalah dribble bola basket. Penilaian psikomotor di sini dapat
ditekanankan pada penilaian keterampilan teknik dasar, keterampilan
bermain, dan keterampilan lain yang berhubungan dengan materi yang
diberikan.
4. Pendekatan Pembelajaran
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
“Pendekatan dapat diartikan sebagai proses, perbuatan, atau cara
untuk mendekati sesuatu” (Depdikbud, 1990: 180). Sedangkan
pembelajaran merupakan kegiatan mengatur faktor eksternal dalam suatu
kegiatan belajar yang menjaga dan mendorong tercapainya tujuan
pengajaran. Dengan demikian pendekatan pembelajaran merupakan suatu
proses membuat orang belajar memanipulasi lingkungan sehingga dapat
memberikan kemudahan bagi dirinya dan orang lain untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang tepat ditentukan berdasarkan dari
analisis dan penilaian terhadap hal-hal tertentu. Dari hal-hal tertentu itulah
dapat dijadikan faktor-faktor untuk menentukan langkah-langkah apa yang
harus diambil dalam menentukan pendekatan pembelajaran apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
cocok untuk diterapkan. Dengan demikian pendekatan pembelajaran adalah
cara kerja yang mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses
pembelajaran atau pelatihan, dan membelajarkan siswa guna membantu
siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan
pendekatan pembelajaran, Wahjoedi (1999) menyatakan, “Pendekatan
pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa
agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh
hasil belajar secara optimal” (hlm. 121).
b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran
Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru atau
pengajar untuk memberikan perubahan kepada siswa. Menurut Rusli Lutan
(1988), “Mengajar adalah seperangkat kegiatan sengaja oleh seseorang yang
memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih daripada yang diajar”
(hlm. 381). Untuk menyajikan seperangkat kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk tercapainya tujuan yang diinginkan, salah satunya adalah
pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang ingin diterapkan
hendaknya mengacu pada pertemuan yang terarah dan pemecahan masalah.
Penemuan dan pemecahan masalah tersebut merupakan pendekatan yang
membantu tercapainya tujuan dengan mengacu pada pendekatan terkendali,
dengan seksama menyusun seri-seri pembelajaran yang memberi urutan
pembelajaran terhadap tujuan yang telah dirumuskan.
Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral
yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya
tujuan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang
diterapkan guru maupun pelatih. Dengan pendekatan pembelajaran yang
tepat akan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga akan
mendukung pencapaian hasil belajar yang lebih optimal. Hal tersebut di atas
seperti halnya yang dinyatakan Samsudin (2008) bahwa: “Efektivitas
pengajaran sangat ditentukan oleh pendekatan pengajaran yang dipilih guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat keterampilan atau tugas gerak
yang akan dipelajari siswa” (hlm. 30).
5. Pendekatan Bermain
a. Pengertian Bermain
Menurut Yudha M. Saputra (2001), “Bermain adalah suatu kegiatan
yang bentuknya menyenangkan. Kegiatan bermain sangat disukai oleh para
siswa. Bermain yang dilakukan secara tertata, mempunyai manfaat yang
besar bagi perkembangan siswa” (hlm. 6). Berkaitan dengan pengertian
bermain, Rusli Lutan (1992) berpendapat mengenai ciri-ciri dari bermain
yaitu, "Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar,
suka rela tanpa paksaan dan tak sungguhan dalam batas waktu, tempat dan
ikatan peraturan" (hlm. 4).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil makna bahwa suatu
kegiatan dapat dikatakan sebagai aktivitas bermain jika kegiatan tersebut
memiliki ciri-ciri khusus yang merupakan ciri dari aktivitas bermain.
Bermain merupakan kegiatan yang disukai setiap orang, termasuk siswa di
sekolah. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa yang banyak digunakan
untuk bermain pada saat waktu luang saat berada di sekolah maupun di
rumah..
b. Manfaat Bermain
Bermain dapat memberikan manfaat yang besar terhadap aspek
perkembangan siswa. Selain itu bermain juga dapat memberikan
pengalaman belajar yang sangat berharga bagi siswa. Pengalaman itu bisa
berupa membina hubungan sesama teman dan menyalurkan perasaan yang
tertekan. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat memanfaatkan kegiatan
bermain untuk mengembangkan bermacam-macam aspek perkembangan
siswa tersebut. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Yudha M. Saputra
(2001), ”Aspek yang dikembangkan dari bermain mencakup fisik, motorik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
sosial, emosional, kepribadian, kognisi, keterampilan, olahraga, dan
sebagainya” (hlm. 7).
Untuk lebih jelasnya manfaat yang terkandung dalam aktivitas
bermain dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
1) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik
Apabila siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan
kegiatan yang melibatkan banyak gerakan tubuh, maka tubuh siswa
tersebut akan menjadi sehat, otot-otot tubuh akan tumbuh menjadi kuat.
Siswa dapat menyalurkan energi yang berlebihan dengan aktivitas
bermain, sehingga tidak merasa gelisah. Dalam melakukan kegiatan
bermain, siswa tidak dibatasi dengan aturan-aturan yang mengikatnya.
Agar kegiatan bermain memberi sumbangan yang positif bagi
perkembangan fisik siswa, maka guru dapat merancang kegiatan bermain
yang kontruktif bagi perkembangan fisik anak.
2) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Motorik
Aspek motorik kasar seperti lari, lempar dan lompat dapat
dikembangkan melalui kegiatan bermain. Salah satu contohnya adalah
tampak pada saat kita amati siswa yang lari kejar-kejaran untuk
menangkap temannya. Pada awalnya belum terampil untuk berlari, tetapi
dengan bermain kejar-kejaran, kemudian siswa berminat untuk
melakukannya dan menjadi lebih terampil dalam berlari. Keteraturan dan
kreativitas siswa mengalami perkembangan tingkat kemampuannya
dalam aspek motorik halus (fine movement). Kedua keterampilan akan
berkembang melalui pengalaman belajar yang kaya dan kesempatan yang
banyak bagi siswa untuk melakukannya dengan penuh keceriaan.
3) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Sosial
Biasanya kegiatan bermain dilakukan oleh siswa dengan teman
sebayanya. Siswa akan belajar berbagai hak milik, menggunakan mainan
secara bergiliran, melakukan kegiatan bersama, mempertahankan
hubungan yang sudah terbina, atau mencari cara pemecahan masalah
yang dihadapi dengan teman bermainnya. Perkembangan sosial pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
siswa tingkat SMA sedang memasuki masa pencarian jati diri. Mereka
akan selalu mencari teman sebaya untuk bisa berafiliasi satu sama
lainnya. Pengalaman belajar yang disuguhkan melalui pendekatan
bermain biasanya mampu memenuhi keinginan siswa untuk berafiliasi.
Dengan rancangan pengajaran yang kreatif, pengalaman itu akan berhasil
merangsang perkembangan sikap sosial siswa.
4) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Emosi
Bagi siswa tingkat SMA sekalipun, bermain merupakan suatu
kebutuhan. Tidak ada siswa yang tidak suka bermain. Melalui bermain
siswa dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya. Misalnya, siswa
yang sering gagal untuk meraih prestasi belajar yang baik, ia dapat
bermain peran seakan-akan menjadi murid yang terpandai. Dari kegiatan
bermain yang dilakukan bersama sekelompok teman, siswa akan
mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan yang dimiliki,
sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri ke arah yang lebih
positif.
5) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Keterampilan Olahraga
Apabila siswa yang terampil berlari, melempar dan melompat,
maka ia lebih siap untuk menekuni bidang olahraga tertantu pada saatnya
nanti. Jadi, kalau siswa terampil melakukan kegiatan tersebut, maka lebih
percaya diri dan merasa mampu melakukan gerakan yang lebih sulit.
Kegiatan-kegiatan yang relevan dengan perkembangan siswa adalah
atletik. Atletik memiliki kegiatan yang khas yakni, jalan, lari,lompat dan
lempar. Kegiatan ini akan menjadi fundasi bagi siswa dalam berolahraga.
Khususnya dalam konteks pendidikan jasmani, perlu ditata secara serius
mengenai kegiatan atletik yang bernuansa permainan.
c. Pengertian Pendekatan Bermain
Menurut Wahjoedi (1999), “Pendekatan bermain adalah
pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan” (hlm.
121). Pendapat lain dikemukakan oleh Beltasar Tarigan (2001), “Pengajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
melalui pendekatan bermain adalah meningkatkan kesadaran siswa tentang
konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan
masalah atau situasi dalam permainan sesungguhnya” (hlm. 17).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan
bermain merupakan bentuk pembelajaran yang mengaplikasikan teknik ke
dalam suatu permainan atau latihan teknik suatu cabang olahraga yang
dibentuk dalam model-model permainan. Pendekatan bermain dalam nuansa
keriangan dan kesenangan memiliki tujuan yang melekat di dalamnya.
d. Pendekatan Bermain sebagai Media Pengajaran
Bagi siswa, bermain merupakan urusan serius, dan keseriusan yang
dikaitkan dengan tujuan pendidikan akan memberikan nilai pendidikan.
Bermain merupakan cara agar anak mengeksplorasi dan bereksperimen
dengan lingkungan anak tinggal. Karena anak akan membentuk atau
membangun hubungan-hubungan dengan lingkungannya, orang lain, dan
dirinya sendiri. Dengan bermain anak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, bagaimana menguasai keterampilan baru, bagaimana cara
mendapatkan kepercayaan, cara mengatasi persoalan hidup, yang mana
semua itu manfaat dari bermain. Bermain memberikan sesuatu alat atau
cara agar anak dapat mengatasi sejumlah situasi hidup yang tak ada
habisnya. Bermain merupakan cara paling baik agar anak belajar mengatasi
masalah yang ia hadapi dalam dunia nyata. Dengan pendekatan bermain
anak dapat belajar pola-pola kehidupan dasar dan memungkinkan anak
menerima dan mengembangkan berbagai peran, perasaan, sikap, dan
emosinya, serta dapat menampilkan skill dan strategi dalam permainan.
Dalam hal ini pendekatan bermain digunakan dalam
menyampaikan materi untuk mempelajari lebih dalam tentang keterampilan
dribble bola basket. Karena dengan pendekatan bermain siswa dapat lebih
mudah untuk mengerti apa yang disampaikan pengajar, disebabkan siswa
melakukannya dengan perasaan senang dan gembira.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
e. Pendekatan Bermain untuk Meningkatkan Dribble Bola Basket
Pendekatan bermain untuk meningkatkan dribble bola basket yang
dimaksud yaitu mempelajari keterampilan dribble bola basket yang sudah
dikonsep dalam bentuk-bentuk permainan. Permainan yang diberikan
kepada siswa dirancang mulai dari bentuk permainan yang sederhana
menuju bentuk permainan yang lebih kompleks. Seperti yang dinyatakan
oleh Agus Margono (2010), “Strategi rangkaian permainan adalah bentuk
metode pembelajaran yang diurutkan dari bentuk permainan yang sederhana
ke urutan permainan yang lebih sulit menuju permainan yang sebenarnya”
(hlm. 22). Permainan yang diberikan harus terdapat unsur-unsur yang dapat
meningkatkan dribble bola baket. Dalam hal ini permainan yang diberikan
kepada siswa telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Berikut ini adalah beberapa contoh permainan yang dapat
meningkatkan keterampilan dribble bola basket.
Tabel 1. Bentuk-bentuk Permainan menurut Gehard Stocker
Permainan Pelaksanaan Variasi Ujian dribbling
Setiap pemain melakukan berbagai jenis gerakan dribbling yang biasa dipakai dalam permainan bola basket, sambil berusaha sedapat-dapatnya agar jangan sampai melakukan kesalahan.
1. Dribbling dengan berbagai bentuk (sambil berdiri, berjalan, berlari) tergantung dari kemampuan, selama kira-kira satu menit (pemain lain tak boleh saling tersentuh).
2. Jenis dribbling ditentukan: kiri, kanan, silih berganti, tinggi, rendah, dan seterusnya).
3. Setengah pemain melakukan dribbling sambil berdiri atau berlari, sedang setengahnya lagi bergerak melalui rintangan-rintangan yang tidak bergerak. Setelah waktu tertentu peranan berganti.
Dribbling dengan pasangan 1. Setiap dua pemain
mendapat satu bola. Seorang melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
dribbling sambil lari. Setelah bola 20 kali menyentuh lantai, pemain berhenti lalu mengoperkan bola pada pasangan yang ikut lari mengiringi.
2. Setiap dua pemain mendapat satu bola. Satu mencoba mengganggu dribbling atau merebut bola. Jika bola berhasil direbut, peranan berganti.
3. Setisp pemain mendapat bola. Sambil melakukan dribbling, masing-masing pemain berusaha menggagalkan dribbling pemain lawan sebanyak mungkin.
Dribbling beranting
Pemain baris berbanjar saling berhadapan. Bola dibawa dengan dribbling dengan menempuh lintasan lurus, kemudian bola diserahkan ke pemain paling depan di banjar yang lain. Setelah melakukan dribbling, pemain kembali menempati posisi paling belakang, begitu seterusnya.
1. Dribbling bolak-balik. Setiap pemain melakukan dribbling menuju sebuah tanda lalu kembali dan memberikan bola pada pemain berikutnya. Lintasan lurus.
2. Dribbling melingkar. Para pemain melakukan dribbling sambil bergerak melingkar.
3. Dribbling mengular (zig-zag). a. Dengan susunan
pemain seperti awal, ditaruh rintangan-rintangan benda pada lintasan gerak dribbling.
b. Pemain dari regu sendiri menjadi rintangan, tetapi tanpa mengganggu dribbling teman.
c. Pemain yang berdiri sebagai rintangan berusaha merebut bola dari pemain yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
melakukan dribbling, tetapi tanpa boleh beranjak dari tempat masing-masing.
Hitam lawan putih
Pemain dibagi dalam dua regu. Semua pemain berdiri ditempat dan salah satu regu melakukan dribbling. Wasit/guru menyerukan nama salah satu regu (misalnya: ‘Hitam!’), dan regu yang dipanggil semua harus berusaha kembali ke daerah sendiri sambil dribbling. Pemain regu ‘Putih’ mengejar sambil dribbling dan berusaha merebut bola lawan sebanyak mungkin, tetapi tanpa sampai menyentuh tubuh lawan.
1. Perubahan posisi awal (berjongkok, bersila, dan sebagainya – perbesar jarak antara masing-masing pemain).
2. Para pemain dari regu yang melarikan diri harus menembus rintangan yang dibuat dari pemain lawan.
Tukar tempat
Pemain dibagi menjadi beberapa regu. Setiap pemain dari masing-masing regu berusaha melakukan dribbling tanpa terputus sampai ke garis batas seberang, tanpa menyentuh pemain lain dari regu sendiri maupun regu lawan.
1. Dribbling ditentukan: kiri, kanan, atau silih berganti.
2. Dribbling lewat gawang yang semakin dipersempit.
Menerobos Setiap pemain dari satu regu secara berturut-turut berusaha melakukan dribbling sambil melampaui seorang pemain regu lawan. Lapangan permainan dibagi secara memanjang dalam dua atau tiga jalur lintasan. Pada setiap lintasan berdiri dua regu berhadap-hadapan, masing-masing di belakang gaaris batas. Pemain pertama satu regu bermain melawan pemain pertama regu yang lain. Apabila percobaan menerobos sambil dribbling berhasil (atau gagal), peranan bertukar mulai dari sisi seberang. Penerobosan baru dinilai berhasil, jika pemain yang melakukan dribbling berhasil sampai di tepi seberang.
1. Pemain yang bertahan melipat tangan di punggung lalu berusaha menghalang-halangi terobosan pemain yang melakukan dribbling.
2. Pemain yang bertahan mengambil sikap pertahanan.
3. Pasangan pemain berikut ikut maju ke lapangan dan beraksi sebagai blocking.
4. Seperti pada poin 3, tetapi dengan mengambil alih penjagaan. Pasangan pemain dari pembawa bola memblok salah satu pemain yang berusaha mencegah.
5. Semua pasangan pemain turun ke lapangan dan berfungsi sebagai blok:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
a. Tanpa mengambil alih penjagaan.
b. Dengan mengambil alih penjagaan.
6. Bola yang sedang di-dribbling boleh dioperkan pada pemain seregu, tetapi pemain ini tak boleh melakukan dribbling.
Tabel 2. Bentuk-bentuk Permainan menurut Keven A. Prusak
Permainan Tujuan Pelaksanaan Tepukan dribble tercepat
1. Pemanasan otot besar, tendon, dan ligamen serta mempersiapkan tubuh untuk latihan kelenturan atau kegiatan-kegiatan yang lebih berat berikutnya.
2. Mempraktikkan keterampilan men-dribble dalam situasi yang menyerupai permainan bola basket.
3. Mengenal keadaan yang mendesak dan kompetisi ringan.
1. Pasang-pasangkan siswa. Semua siswa bergerak di separuh lapangan, men-dribble sambil mencoba menepuk siswa lain yang menjadi pasangannya dan menghindar agar tidak ditepuk. Pemain yang berhasil ditepuk harus keluar dan mendapat hukuman, setelah itu baru boleh mengikuti permainan kembali.
2. Jika kedua siswa saling tertangkap pada saat yang bersamaan, kedua siswa tersebut harus keluar. Jika siswa kehilangan kontrol dan keluar dari garis yang sudah ditentukan, dia harus keluar.
Dribble jatuh bangun
1. Mempraktikkan gerak dribble sambil memeriksa sekitar.
2. Melatih kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.
3. Bertanding sebagai tim sambil berusaha mencapai satu tujuan bersama.
1. Pada masing-masing separuh lapangan, letakkan kerucut-kerucut atau botol minuman dengan jumlah yang sama dengan posisi berdiri.
2. Bagi siswa menjadi 2 atau 4 kelompok. Para pemain dari kelompok pertama men-dribble bola, sementara tangan kidalnya merobohkan kerucut-kerucut atau botol minuman sebanyak mungkin. Jika pemain kehilangan kontrol bola, dia harus mengembalikan kerucut ke posisi berdiri sebelum mengambil dan men-dribble bola lagi.
3. Pemain-pemain dari kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
kedua men-dribble bola, sementara tangan kidalnya mengembalikan kerucut-kerucut ke posisi berdiri. Jika pemain kehilangan kontrol bola, maka dia harus merobohkan lagi kerucutnya sebelum mengambil bola dan men-dribblenya lagi.
4. Setelah permainan berhenti, berikan satu angka kepada kelompok kedua untuk masing-masing kerucut yang masih berdiri.
Hiu dan ikan teri
1. Mempratikkan keterampilan-ketrampilan bertahan dan menyerang.
2. Menyusun strategi saat bermain.
3. Mempraktikan dribble melewati pemain bertahan.
4. Mempraktikkan pergantian arah dan langkah.
1. Instruksikan kepada siswa untuk mengambil bola dan berbaris di sepanjang garis tepi lapangan ( sebagai “teri”). Pilih tiga atau lima sebagai “hiu” dan posisikan mereka di sekitar lapangan tengah.
2. Hiu-hiu akan bertahan dari ikan teri saat ikan teri mencoba men-dribble menyeberangi garis tepi lapangan hiu. Sementara itu hiu harus mencoba menghentikan ikan teri dengan mencuri bola.
3. Jika hiu berhasil mencuri bola maka ia mendapat satu point. Dan ikan teri yang kehilangan bola harus meletakkan bola di tepi lapangan.
4. Ikan teri yang berhasil melewati lapangan hiu tanpa tercuri bolanya mendapatkan 1 point.
Dribble dua bola
1. Mempraktikkan men-dribble dengan kedua tangan secara bersamaan.
2. Belajar memfokuskan perhatian lebih dari hal sekaligus.
1. Instruksikkan para siswa untuk berpasangan. Jelaskan bahwa mereka akan melakukan “kontes melotot”.
2. Instruksikan siswa untuk mengambil dua bola dan menyebar ke seluruh lapangan. Instruksikan kepada mereka untuk memegang bola dengan kedua telapak tangan dan mulai men-dribblenya sambil saling memandang pasangannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
3. Siswa yang kehilangan kontrol bola, berkedip atau melihat ke arah lain kehilangan 1 point.
Dribble dan konsentrasi
1. Mempraktikkan dribble sambil memandang sekitar.
2. Mengembangkan keterampilan dribble.
3. Bertanding dalam kegiatan seperti permainan bola basket sesungguhnya.
1. Instruksikan kepada siswa untuk berpasang-pasangan. Jelaskan bahwa mereka akan melakukan “kontes melotot”.
2. Instruksikan para siswa untuk menghadap ke arah rekannya dan saling memandang (kontak mata dengan kepala tegak) sambil melakukan dribble di tempat. Siswa yang kehilangan kontrol bola, atau melihat ke arah lain harus mengulangi lagi.
3. Sebagai variasi tantanglah mereka untuk bergerak ke kiri, kanan, depan, atau belakang (keduanya tetap sambil berpandangan).
Dribble hulahup
1. Mempraktikkan keterampilan dribble dan kontrol bola.
2. Mempelajari pengaturan jarak dan berlatih bertanggung jawab dalam ruang gerak masing-masing.
3. Merespons dan mendengarkan instruksi.
4. Belajar mengawasi lapangan dan mengambiil keputusan serta melakukan penyesuaian saat dalam permainan sambil mempraktikkan keterampilan.
1. Instruksikan para siswa untuk meletakkan hulahup di lantai, mengatur jarak secukupnya di antaranya.
2. Mintalah siswa-siswa mulai men-dribble di antara hulahup di seluruh penjuru ruang dengan menggunakan teknik-teknik dribble yang benar. Instruksikan kepada mereka untuk berhenti dan mencari hulahup paling dekat tempat mereka akan melakukan salah satu kegiatan yang diberikan kemudian.
3. Setiap 10 sampai 30 detik, berikan aba-aba lisan untuk berganti kegiatan.
Tabel 3. Bentuk-bentuk Permainan menurut Hannes Neumann
Permainan Tujuan Pelaksanaan Dribbling beranting
Melatih dribbling secara cepat dengan tangan kanan kanan dan kiri
Pemain dibagi dalam 2 kelompok yang sama banyak jumlahnya. Pemain pertama masing-masing kelompok membawa bola ke seberang lapangan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
lalu kembali sambil membawa bola dengan tangan kiri. Penyerahan bola pada pemain berikut harus dilakukan di belakang garis start.
Dribbling sambil menepis bola lawan
Melindungi bola yang dibawa dengan tubuh. Melepaskan pandangan dari bola untuk memperhatikan situasi permainan
Kumpulkan pemain sebanyak mungkin di lapangan, masing2 dengan sebuah bola. Semua melakukan dribbling secara serempak, sambil berusaha menepis bola pemain lain. Tetapi gerakan dribbling tidak boleh sampai terputus. Pemain yang bolanya berhasil ditepis pemain lain, harus berhenti bermain. Lapangan permainan dipersempit apabila jumlah pemain semakin berkurang.
Menepuk pemain lawan
Melatih dribbling dengan tangan kanan dan kiri. Mengubah-ubah tempo gerak dribbling. Melepaskan pandangan dari bola
Lapangan permainan dibagi-bagi dalam beberapa petak yang tidak terlalu besar. Pemain yang mendapat giliran dribbling harus berusaha menepuk seorang lawan yang bergerak tanpa bola. Pemain yang melakukan dribbling harus bergerak tanpa kehilangan kontrol terhadap bola. Pemain lawan boleh mengelak dan lari dalam batas-batas petak permainan mereka. Keduanya bertukar peranan apabila pengejaran berakhir dengan tepukan, atau apabila ternyata masih tetap tak berhasil meski sudah agak lama.
Dribbling secara menyilang
Melatih kemahiran dribbling dengan tempo berubah-ubah dan tanpa melihat bola
Pemain dibagi dalam 4 kelompok. masing-masing kelompok ditempatkan pada setiap sudut lapangan. Pemain (1) dan (2) mendapat bola. Pada saat aba-aba diberikan, keduanya serentak melakukan dribbling secara diagonal menuju kelompok di sudut seberang. Sesampai di sana bola dioperkan pada pemain terdepan. Pemain ini begitu mendapat aba-aba harus melakukan dribbling ke arah yang berlawanan, dan begitu seterusnya. Kedua pemain yang sedang melakukan dribbling harus berjaga-jaga, jangan sampai bertubrukan di titik tengah. Jadi mereka harus mempercepat atau memperlambat gerakan dribbling.
Sprint beranting
Mengubah tempo saat dribbling
Pemain dibagi dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Semua pemain dalam kelompok melakukan dribbling. Pemain yang berada di ujung belakang kelompok harus berlari cepat mendahului tanpa kehilangan kontrol terhadap bola yang dibawa, dan begitu terus susul-menyusul.
B. Kerangka Berpikir
Pada awal pembelajaran dribble bola basket, guru masih menggunakan
pembelajaran konvensional, hal ini mengakibatkan siswa terlihat cepat bosan
dalam mengikuti pelajaran dan sulit menyerap informasi yang diberikan.
Keaktifan pun kurang ditunjukkan oleh siswa di dalam kegiatan pembelajaran.
Hal itu disebabkan model pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh guru,
guru lebih menekankan pada terselesainya materi pelajaran daripada
memperhatikan tingkat kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai
materi yang disampaikan. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara yang diterapkan untuk
memudahkan seorang guru memberikan materi pelajaran kepada siswa dengan
cara-cara tertentu dan efektif agar materi dapat diterima dan dikuasai oleh siswa.
Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, salah satunya adalah dengan pendekatan bermain.
Pembelajaran dribble bola basket dengan pendekatan bermain merupakan
cara belajar, dimana tugas ajar yang diberikan disajikan dalam bentuk permainan.
Dalam hal ini teknik dribble bola basket dipelajari melalui bentuk-bentuk
permainan yang telah disusun. Bentuk-bentuk permainan tersebut sudah dikonsep
berdasarkan referensi yang ada kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Maksud dan tujuan pembelajaran dribble bola basket melalui pendekatan
bermain adalah untuk memudahkan siswa dalam memahami dan mempelajari
keterampilan maupun konsep dribble bola basket dengan baik dan benar. Di
samping itu juga untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam mengikuti proses
pembelajaran, dikarenakan pembelajaran telah dikonsep dalam situasi yang
senang dan gembira. Pada akhirnya semua itu nanti ditujukan agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Berdasarkan kajian teori di atas, maka dikemukakan kerangka berpikir
bahwa pendekatan bermain dalam proses pembelajaran dribble bola basket
diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan hasil belajar
dribble bola basket siswa, sehingga tujuan pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan dapat tercapai secara optimal. Secara skematis alur dari
kerangka beripikir tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Kondisi awal
Tindakan
Kondisi akhir
Hasil belajar dribble bola basket rendah
Pembelajaran konvensional
Pembelajaran dengan pendekatan bermain
Siklus I Dengan target, hasil belajar siswa dapat
meningkat mencapai 50%
Nilai KKM= 72
Siklus II Dengan target, hasil belajar siswa dapat
meningkat mencapai 70%
Nilai KKM= 72
Hasil belajar dribble bola basket siswa meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngemplak, Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember sampai Desember
tahun 2011.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan dirancang dalam satu unit
sebagai satu siklus.
C. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas
Persiapan sebelum PTK dilaksanakan, dibuat berbagai instrument yang
dikenakan untuk perlakuan dalam PTK, yaitu:
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2. Lembaran penilaian dan lembaran observasi siswa.
D. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 9
siswa putra dan 26 siswa putri.
E. Sumber Data
Data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah berupa skor
kemampuan siswa dan hasil observasi yang telah dikelompokkan berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
aspek-aspek yang diobservasi. Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa, untuk mendapatkan data evaluasi belajar dribble bola basket
melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1
Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.
2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan
pembelajaran dribble bola basket melalui pendekatan bermain pada siswa
kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun ajaran 2011/2012.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
antara lain sebagai berikut:
1. Observasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang aktivitas
siswa selama mengikuti proses pembelajaran dribble bola basket melalui
pendekatan bermain.
2. Tes, untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah
pemberian tindakan. Tes disusun dan dilakukan untuk memperoleh data
tentang hasil keterampilan dribble bola basket siswa.
3. Wawancara, digunakan untuk mendapatkan data pendukung yang
ditujukan kepada guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran dan juga
beberapa siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Secara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat
dideskripsikan dalam tabel berikut :
Tabel 4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
No. Sumber Data
Jenis Data Teknik Pengumpulan
Instrumen
1. Siswa Hasil keterampilan dribble bola basket (hasil)
Test praktik Tes keterampilan dribble bola basket
2.
Siswa Kemampuan melakukan dribble bola basket (proses)
Unjuk kerja praktik dan pengamatan
Lembar observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
3. Siswa Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung (perilaku)
Pengamatan Lembar observasi
4. Siswa Pemahaman tentang konsep materi pembelajaran
Tes tertulis Soal-soal dribble bola basket
G. Uji Validitas Data
Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi
peningkatan validitas data dalam penelitian. Trianggulasi yang digunakan yaitu :
(1) Trianggulasi data, (2) Trianggulasi sumber, (3) Trianggulasi metode. Validitas
data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan :
1. Trianggulasi data, yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenaranya
bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.
2. Trianggulasi sumber, yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan
informan atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain, atau pihak-
pihak yang lain (Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid).
3. Trianggulasi metode, yaitu mengumpulkan data dengan metode yang
berbeda agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga
didapat hasil yang akurat mengenai subjek.
H. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Data
yang dianalisis di dalam penelitian ini meliputi:
1. Keterampilan dribble bola basket siswa, yaitu dengan menganalisis hasil
tes dribble bola basket siswa kemudian dikategorikan dalam klasifikasi
skor yang telah ditentukan.
2. Aktivitas belajar siswa, yaitu dengan menggunakan lembar observasi
siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
3. Pemahaman materi siswa, yaitu dengan tes tertulis soal-soal dribble bola
basket.
I. Prosedur Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar dribble bola basket. Langkah pertama yang dilakukan
adalah menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu penelitian
tindakan kelas (PTK). Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang
dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni:
(1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan
interprestasi; (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Tahap-
tahap pelaksanaan PTK ini bisa dilihat dari gambar di bawah ini:
Gambar 2. Tahap-tahap Penelitian
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator menyusun skenario
pembelajaran. Adapun tahapan tersebut terdiri dari:
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
perencanaan
Siklus I
pengamatan
perencanaan
Siklus II
pengamatan
pelaksanaan refleksi
pelaksanaan refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran dribble bola
basket melalui pendekatan bermain.
3) Menyususn instrument penilaian yang digunakan dalam siklus PTK.
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
5) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan hal-hal yang direncanakan dalam tahap perencanaan, yaitu
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Langkah-
langkah skenario pembelajaran tersebut pembelajaran tersebut antara lain:
1) Menjelaskan materi yang akan diajarkan, yaitu dribble bola basket.
2) Melakukan pemanasan.
3) Melaksanakan pembelajaran dribble bola basket melalui penerapan
pendekatan bermain, yaitu menerapkan bentuk-bentuk permainan yang
telah disusun di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
4) Melakukan pendinginan.
5) Evaluasi pembelajaran.
c. Pengamatan Tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap: (1) hasil keterampilan dribble
bola basket siswa baik yang ditunjukkan selama melakukan unjuk kerja
maupun tes di akhir siklus, (2) aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung, (3) pemahaman siswa terhadap materi dribble bola basket
secara tertulis.
d. Tahap Evaluasi (Refleksi)
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
berikutnya. Prosentase indikator pencapaian keberhasilan PTK dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5. Prosentase Target Capaian
Aspek yang dinilai Prosentase target capaian
Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
Hasil belajar dribble bola basket 31,42 % 50 % 70 %
2. Rancangan siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan
jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi,
serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum Tindakan penelitian diterapkan, terlebih dahulu dilaksanakan
kegiatan survey awal untuk mengetahui kondisi sebenarnya serta mencari
informasi tentang kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dribble bola
basket di SMA Negeri 1 Ngemplak khususnya kelas X-1. Kegiatan survey awal
dilakukan sebagai observasi awal untuk mengetahui seberapa besar aktivitas dan
hasil belajar dribble bola basket siswa sebelum diberi tindakan, yaitu berupa
pembelajaran dribble bola basket dengan pendekatan bermain. Kondisi awal
diukur melalui tes unjuk kerja, observasi, dan tes tertulis. Setelah peneliti
melakukan pendekatan dengan guru penjasorkes di SMA tersebut dan mengamati
keadaan siswa melalui observasi pembelajaran, peneliti menemukan bahwa
pembelajaran bola basket pada materi dribble masih dirasa sulit oleh siswa. Hal
ini menyebabkan aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi kurang sehingga nilai
pelajaran penjasorkes tidak optimal.
Berdasarkan nilai tes dribble bola basket sebelum tindakan penelitian,
dapat diketahui bahwa prosentase ketuntasan hasil belajar siswa masih tergolong
rendah. Hal tersebut dilihat pada tabel 6 berikut di bawah ini:
Tabel 6. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1
Ngemplak pada Kondisi Awal.
No. Nama Siswa L/P Hasil
Capaian (detik)
Nilai Nilai
Proses Keterangan
1. Agung Apri P L 12,7 25 20 Tuntas 2. Aisah Uswatun Khasanah P 19,4 10 20 BT 3. Anis Nur Laili P 17,4 15 15 BT 4. Ari Wahyu Saputro L 16,9 15 15 BT 5. Danang Pratama L 15,1 15 15 BT 6. Dhebi Oftafiani P 18,1 15 15 BT 7. Dwi Antasari P 20,7 5 15 BT 8. Elen Rio Edisaputro L 12,4 25 20 Tuntas 9. Elita Yuniar P 18,5 15 10 BT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
10. Endah Kuswardani P 16,8 20 15 BT 11. Endah Wahyuningsih P 17,4 15 15 BT 12. Eni Purwanti P 25,7 5 10 BT 13. Erfani Permata Sari P 23,6 5 10 BT 14. Fitri Rahayu P 15,5 20 20 Tuntas 15. Hufa Indracahya L 12,3 25 20 Tuntas 16. Ika Novi Susanti P 18,5 15 15 BT 17. Isnaini Lathifatun N P 22,5 5 10 BT 18. Muh. Aji Sholeh L 14,7 20 20 BT 19. Muh. Chaerudin L 13,8 20 20 Tuntas 20. Muh. Irwan Suryo N L 13,6 5 20 BT 21. Noviana Wulansari P 23,3 5 10 BT 22. Nuha Marzuqna P 16,6 20 15 BT 23. Rani Kiki Adhisty P 16,9 20 15 BT 24. Sevi Avianingsih P 15,7 20 10 Tuntas 25. Senopati Sawung P L 10,4 25 20 Tuntas 26. Siska Rini Pl P 18,6 15 15 BT 27. Sri Lestari P 19,6 10 15 BT 28. Sri Wahyuni P 19,6 10 15 BT 29. Tria Miftaqul Jannah P 13,4 25 10 Tuntas 30. Umi Hanifah P 16,3 20 15 BT 31. Utik Lestari P 15,5 20 15 Tuntas 32. Widoningsih Sulastri P 15,4 20 20 Tuntas 33. Windhy Erizha Maulina P 13,9 25 20 Tuntas 34. Yayan Dwi Sutarni P 16,9 20 15 BT 35. Yurika Prastiana P 16,8 20 15 BT
Rata-rata 16,28 15,57
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar
keterampilan dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak masih
sangat kurang, hanya 11 siswa atau 31,42% siswa yang mampu tuntas
melaksanakan tes keterampilan dribble bola basket dengan standar ketuntasan
yang telah ditentukan. Standar waktu ketuntasan bagi siswa laki-laki adalah 13
detik dan siswa perempuan adalah 15 detik.
Selain hasil kemampuan dribble bola basket, peneliti juga melakukan
pengamatan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa sesuai dengan indikator
perilaku yang diharapkan. Dari pengamatan yang dilakukan dapat diketahui
bahwa aktivitas belajar dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Ngemplak masih tergolong rendah. Rendahnya aktivitas belajar dapat dilihat pada
tabel 7 berikut di bawah ini:
Tabel 7. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada
Kondisi Awal.
No. Nama Siswa
Perilaku yang Diharapkan Skor Nilai
Ks Kj M S Pd
1. Agung Apri P 2 2 2 3 3 12 24 2. Aisah Uswatun Khasanah 3 2 2 3 3 12 24 3. Anis Nur Laili 2 2 3 3 2 12 24 4. Ari Wahyu Saputro 1 2 3 2 1 9 18 5. Danang Pratama 1 2 3 2 1 9 18 6. Dhebi Oftafiani 1 1 2 3 3 9 18 7. Dwi Antasari 2 3 2 3 3 12 24 8. Elen Rio Edisaputro 2 2 1 2 2 9 18 9. Elita Yuniar 2 2 1 2 2 9 18 10. Endah Kuswardani 2 2 2 3 3 12 24 11. Endah Wahyuningsih 2 2 3 3 2 12 24 12. Eni Purwanti 1 1 3 2 2 9 18 13. Erfani Permata Sari 1 1 3 2 2 9 18 14. Fitri Rahayu 1 2 3 2 1 9 18 15. Hufa Indracahya 1 1 3 3 1 9 18 16. Ika Novi Susanti 1 1 2 3 2 9 18 17. Isnaini Lathifatun N 2 2 1 2 2 9 18 18. Muh. Aji Sholeh 1 2 3 2 1 9 18 19. Muh. Chaerudin 1 2 3 2 1 9 18 20. Muh. Irwan Suryo N 1 1 1 2 1 6 12 21. Noviana Wulansari 1 1 1 2 1 6 12 22. Nuha Marzuqna 1 2 3 2 1 9 18 23. Rani Kiki Adhisty 1 1 1 2 1 6 12 24. Sevi Avianingsih 1 1 1 2 1 6 12 25. Senopati Sawung P 2 2 3 3 2 12 24 26. Siska Rini Pl 1 1 3 2 2 9 18 27. Sri Lestari 1 1 2 1 1 6 12 28. Sri Wahyuni 1 1 1 2 1 6 12 29. Tria Miftaqul Jannah 1 1 3 2 2 9 18 30. Umi Hanifah 2 2 2 3 3 12 24 31. Utik Lestari 3 2 2 3 2 12 24 32. Widoningsih Sulastri 1 1 3 2 2 9 18 33. Windhy Erizha Maulina 1 1 1 2 1 6 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
34. Yayan Dwi Sutarni 1 1 1 2 1 6 12 35. Yurika Prastiana 2 2 2 3 3 12 24
Rata-rata 18,34 Ks: Kerjasama; Kj: Kejujuran; M: Menghargai; S: Semangat; Pd: Percaya Diri
Pada kondisi awal ini peneliti juga menggali data melalui tes tertulis
untuk mengetahui hasil belajar siswa secara tertulis atau kognitif tentang materi
dribble bola basket. Dari angket soal yang diberikan, diperoleh data hasil belajar
siswa pada tabel 8 di bawah ini:
Tabel 8. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada
Kondisi Awal.
No. Nama Siswa Skor Nilai
1. Agung Apri P 7 14 2. Aisah Uswatun Khasanah 10 20 3. Anis Nur Laili 10 20 4. Ari Wahyu Saputro 6 12 5. Danang Pratama 5 10 6. Dhebi Oftafiani 7 14 7. Dwi Antasari 6 12 8. Elen Rio Edisaputro 5 10 9. Elita Yuniar 6 12 10. Endah Kuswardani 8 16 11. Endah Wahyuningsih 9 18 12. Eni Purwanti 6 12 13. Erfani Permata Sari 5 10 14. Fitri Rahayu 5 10 15. Hufa Indracahya 6 12 16. Ika Novi Susanti 6 12 17. Isnaini Lathifatun N 7 14 18. Muh. Aji Sholeh 8 16 19. Muh. Chaerudin 8 16 20. Muh. Irwan Suryo N 7 14 21. Noviana Wulansari 6 12 22. Nuha Marzuqna 6 12 23. Rani Kiki Adhisty 5 10 24. Sevi Avianingsih 5 10 25. Senopati Sawung P 6 12 26. Siska Rini Pl 7 14 27. Sri Lestari 8 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
28. Sri Wahyuni 6 12 29. Tria Miftaqul Jannah 7 14 30. Umi Hanifah 5 10 31. Utik Lestari 7 14 32. Widoningsih Sulastri 7 14 33. Windhy Erizha Maulina 5 10 34. Yayan Dwi Sutarni 7 14 35. Yurika Prastiana 6 12
Rata-rata 13,14
Berdasarkan ketiga data pada kondisi awal di atas dapat diketahui nilai
hasil belajar siswa secara keseluruhan pada materi dribble bola basket pada
kondisi awal. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini:
Tabel 9. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1
Ngemplak pada Kondisi Awal.
No.
Nama Siswa L/P
Kog
nitif
Afe
ktif
Psikomotor
Nilai Akhir
Ket
Pro
ses
Pro
duk
1. Agung Apri P L 14 24 20 25 83 Tuntas 2. Aisah Uswatun Khasanah P 20 24 20 10 74 Tuntas 3. Anis Nur Laili P 20 24 15 15 78 Tuntas 4. Ari Wahyu Saputro L 12 18 15 15 60 BT 5. Danang Pratama L 10 18 15 15 58 BT 6. Dhebi Oftafiani P 14 18 15 15 62 BT 7. Dwi Antasari P 12 24 15 5 56 BT 8. Elen Rio Edisaputro L 10 18 20 25 73 Tuntas 9. Elita Yuniar P 12 18 10 15 55 BT 10. Endah Kuswardani P 16 24 15 20 75 Tuntas 11. Endah Wahyuningsih P 18 24 15 15 72 Tuntas 12. Eni Purwanti P 12 18 10 5 45 BT 13. Erfani Permata Sari P 10 18 10 5 43 BT 14. Fitri Rahayu P 10 18 20 20 68 BT 15. Hufa Indracahya L 12 18 20 25 75 Tuntas 16. Ika Novi Susanti P 12 18 15 15 60 BT 17. Isnaini Lathifatun N P 14 18 10 5 47 BT 18. Muh. Aji Sholeh L 16 18 20 20 74 Tuntas 19. Muh. Chaerudin L 16 18 20 20 74 Tuntas 20. Muh. Irwan Suryo N L 14 12 20 5 51 BT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
21. Noviana Wulansari P 12 12 10 5 39 BT 22. Nuha Marzuqna P 12 18 15 20 65 BT 23. Rani Kiki Adhisty P 10 12 15 20 57 BT 24. Sevi Avianingsih P 10 12 10 20 52 BT 25. Senopati Sawung P L 12 24 20 25 71 BT 26. Siska Rini Pl P 14 18 15 15 62 BT 27. Sri Lestari P 16 12 15 10 53 BT 28. Sri Wahyuni P 12 12 15 10 49 BT 29. Tria Miftaqul Jannah P 14 18 10 25 67 BT 30. Umi Hanifah P 10 24 15 20 69 BT 31. Utik Lestari P 14 24 15 20 73 Tuntas 32. Widoningsih Sulastri P 14 18 20 20 72 Tuntas 33. Windhy Erizha Maulina P 10 12 20 25 67 BT 34. Yayan Dwi Sutarni P 14 12 15 20 61 BT 35. Yurika Prastiana P 12 24 15 20 71 BT
Rata-rata 13,14 18,34 15,57 16,28 63,2
Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa nilai mata pelajaran
penjasorkes pada materi dribble bola basket masih tergolong kurang. Dari 35
siswa hanya 11 atau 31,42% siswa yang mampu mencapai KKM (KKM=72), itu
artinya belum ada separuh dari jumlah siswa yang ada yang dapat tuntas mencapai
KKM pada materi tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti bersama dengan
kolaborator berusaha untuk meningkatkan nilai hasil belajar penjasorkes
khususnya pada materi dribble bola basket dengan menerapkan pendekatan
bermain. Hal ini dimaksudkan agar nilai hasil belajar Penjasorkes siswa pada
materi dribble bola basket lebih optimal dan memuaskan.
B. Deskripsi Hasil Tindakan
Di dalam deskripsi hasil penelitian ini akan diungkapkan mengenai
proses penelitian yang dilaksanakan dalam dua (2) siklus yang masing-masing
siklus terdiri dari empat (4) tahapan, yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap
pelaksanaan, (3) tahap observasi, dan (4) tahap refleksi. Adapun di dalam
pelaksanaan tindakan peneliti berperan langsung sebagai guru yang menerapkan
pendekatan bermain dalam pembelajaran dribble bola basket, guru penjasorkes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
SMA Negeri 1 Ngemplak sebagai kolaboratornya. Berikut ini adalah deskripsi
hasil tindakan siklus I dan siklus II.
1. Siklus I
Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri
dari 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) yang dilaksanakan pada jam pelajaran
penjasorkes. Pertemuan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
16 dan 23 Nopember 2011, yang diikuti oleh siswa kelas X-1 sebanyak 35
siswa. Adapun tahapan yang dilaksanakan dalam siklus I adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Secara rinci langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah
sebagai berikut:
1) Memilih dan menetapkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator dengan berpedoman pada Silabus SMA.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengacu pada
tindakan yang akan diberikan dalam penelitian yaitu pembelajaran
dribble bola basket dengan menerapkan pendekatan bermain.
3) Menyusun kriteria penilaian, lembar penilaian, observasi, dan soal
tertulis.
4) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan
pertama dan pertemuan kedua masing-masing dilaksanakan selama 2 x 45
menit sesuai jam pelajaran penjasorkes di SMA.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16
Nopember 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pukul 07.00
- 08.30 WIB, dengan materi dribble bola basket.
Pada kegiatan awal, guru memeriksa kesiapan siswa dan
mengkondisikan kelas, kemudian guru memberi salam, memimpin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
berdo’a, dan melakukan presensi kehadiran siswa. Selanjutnya, guru
memberikan instruksi kepada siswa agar melakukan pemanasan.
Pemanasan dialokasikan selama 15 menit yang terdiri dari lari
mengelilingi lapangan, pemanasan statis, dan pemanasan dinamis.
Setelah selesai pemanasan guru melakukan apersepsi yaitu tanya jawab
seputar materi yang akan diberikan yaitu dribble bola basket, kemudian
penjelasan singkat tentang materi yang akan diajarkan. Kegiatan
selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar
siswa mampu memahami, mempelajari, dan mempraktikkan materi
dengan baik dan benar.
Kegiatan inti diawali dengan melaksanakan permainan olah
bola. Guru menjelaskan tentang permainan tersebut, kemudian
dipraktikkan oleh siswa secara berkelompok. Kegiatan selanjutnya guru
memberikan petunjuk bagaimana cara melakukan dribble bola basket
dengan baik dan benar. Selanjutnya siswa mempraktikkan teknik tersebut
di tempat, dengan berjalan, dan berlari. Dalam hal ini siswa dituntut
keaktifannya. Kegiatan inti dilanjutkan dengan melaksanakan permainan
dribbling beranting. Setelah siswa melakukan permainan secara
berkelompok kemudian permainan dilaksanakan dalam bentuk
perlombaan dengan tujuan agar siswa lebih bersemangat dan termotivasi.
Kemudian permainan yang dilaksanakan selanjutnya adalah permainan
menerobos lawan. Permainan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk
pertandingan. Permainan dapat diulang dengan tidak mengabaikan waktu
dan respon dari siswa.
Setelah kegiatan inti selesai dilaksanakan, siswa dikumpulkan
untuk dievalusai oleh guru mengenai proses pembelajaran. Selesai
dilaksanakan evaluasi siswa dipimpin berdo’a dan dibubarkan dengan
tertib.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23
Nopember 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pada pukul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
07.00 – 08.30 WIB. Pada pertemuan ini guru memberikan pembelajaran
dengan melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu materi
yang telah disusun dalam RPP siklus I.
Pelajaran dimulai dengan guru memberi salam kepada siswa,
dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas, memeriksa kesiapan siswa,
memimpin berdo’a dan presensi kehadiran. Kemudian guru memberi
instruksi agar siswa melakukan pemanasan. Pemanasan meliputi lari
mengelilingi lapangan, pemanasan statis, dan pemanasan dinamis.
Permainan hitam hijau diberikan agar pemanasan tidak membosankan.
Setelah selesai pemanasan guru mengulang sedikit materi yang telah
diberikan pada pertemuan sebelumnya dan kemudian menyampaikan
materi yang akan diajarkan.
Kegiatan inti dimulai dengan melaksanakan permainan hitam
lawan putih. Kemudian permainan dilaksanakan dalam bentuk
perlombaan agar siswa tertantang karena terdapat unsur kompetisi.
Permainan yang selanjutnya dilaksanakan yaitu permainan dribbling
beranting dengan peraturan yang sudah dimodifikasi dari pertemuan
sebelumnya. Setelah permainan selesai dilaksanakan siswa dipersilahkan
melakukan latihan dribble dengan cara zig-zag melewati lintasan yang
telah disediakan. Kegiatan inti diakhiri dengan melaksanakan tes
keterampilan dribble bola basket.
Pembelajaran diakhiri dengan mengevaluasi pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Guru memberi reward kepada siswa terbaik dengan
tidak mengabaikan siswa yang lain. Guru menutup pelajaran dengan
berdo’a dan diakhiri dengan salam, kemudian siswa dibubarkan dengan
tertib.
c. Tahap Pengamatan Tindakan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti bersama dengan kolaborator,
pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran. Pada tahap ini yang
diamati adalah aspek perilaku yang dimunculkan oleh siswa selama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
pelajaran berlangsung, dan kemampuan siswa dalam mempelajari,
memahami, dan menguasai materi yang diajarkan.
Dari pengamatan yang telah dilakukan ada beberapa hal yang dapat
dikatakan sebagai kelebihan di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan bermain. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:
1) Siswa merasa tertarik dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan
karena tugas ajar yang diberikan dikemas dalam bentuk-bentuk
permainan, hal ini terlihat dari respon siswa yang terlihat senang selama
pelajaran berlangsung.
2) Perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru meningkat meskipun
masih ada saja siswa yang tidak memperhatikan, hal ini memudahkan
guru dalam menyampaikan materi dan tugas ajar yang harus dipahami
dan dipelajari oleh siswa.
3) Siswa merasa bersemangat selama pembelajaran berlangsung, hal ini
terlihat dari keaktifan dan respon siswa dalam melaksanakan tugas ajar.
4) Dilihat dari aspek psikomotor, siswa terlihat lebih luwes dalam
mempraktikkan dribble bola basket dibandingkan dengan saat kegiatan
survey awal yang terlihat masih kaku.
Di samping kelebihan, adapun kekurangan-kekurangan dalam
pelaksanaan tindakan, kekurangan-kekurangan tersebut antara lain sebagai
berikut:
1) Masih terdapat siswa yang datang terlambat dan tidak memperhatikan
penjelasan dari guru.
2) Pemanasan yang dilakukan kurang mengena dan variatif, dikarenakan
guru meminta salah satu siswa agar memimpin pemanasan.
3) Sikap bersemangat siswa yang berlebihan kadang mengganggu siswa
yang lain karena selalu ingin mencoba, sehingga guru harus sering
mengatur keadaan kelas.
4) Siswa terkadang lupa melaksanakan tugas ajar dengan baik dan benar
dikarenakan terbawa situasi permainan, sehingga guru sering kali
memberikan evaluasi pada sela-sela pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
5) Ada beberapa siswa yang masih kesulitan dalam mempraktikkan tugas
ajar.
Kelebihan dan kekurangan tersebut di atas dijadikan sebagai tolak
ukur keberhasilan tindakan pada siklus I dan refleksi rencana tindakan pada
siklus berikutnya. Di samping pengamatan terhadap proses pembelajaran,
pengambilan data juga dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah diberi tindakan. Hasil belajar siswa merupakan gabungan dari nilai 3
aspek, yaitu: psikomotor, afektif, dan kognitif, yang kriteria penilaiannya
sudah disusun oleh peneliti bersama dengan kolaborator. Adapun data yang
diambil terdiri dari: (1) kemampuan dribble bola basket siswa baik yang
ditunjukkan selama melakukan unjuk kerja maupun tes keterampilan
(psikomotor), (2) aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung (afektif),
dan (3) pemahaman siswa terhadap materi dribble bola basket (kognitif).
Data-data hasil pengamatan pada siklus I dapat dilihat pada tabel-
tabel berikut. Nilai hasil kemampuan dribble bola basket siswa kelas X-1
SMA Negeri 1 Ngemplak pada siklus I dapat dilihat pada tabel 10 di bawah
ini:
Tabel 10. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I.
No. Nama Siswa L/P Hasil
Capaian (detik)
Nilai Nilai Proses
Keterangan
1. Agung Apri P L 11,9 25 20 Tuntas 2. Aisah Uswatun Khasanah P 15,3 20 20 Tuntas 3. Anis Nur Laili P 14,8 25 20 Tuntas 4. Ari Wahyu Saputro L 14,4 20 15 Tuntas 5. Danang Pratama L 13,7 20 15 Tuntas 6. Dhebi Oftafiani P 18,9 15 15 BT 7. Dwi Antasari P 18,5 15 15 BT 8. Elen Rio Edisaputro L 11,0 25 20 Tuntas 9. Elita Yuniar P 19,2 10 10 BT 10. Endah Kuswardani P 15,4 20 15 Tuntas 11. Endah Wahyuningsih P 16,4 20 15 BT 12. Eni Purwanti P 20,5 10 10 BT 13. Erfani Permata Sari P 17,6 15 10 BT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
14. Fitri Rahayu P 16,8 20 20 BT 15. Hufa Indracahya L 11,5 25 25 Tuntas 16. Ika Novi Susanti P 19,4 10 15 BT 17. Isnaini Lathifatun N P 23,1 5 10 BT 18. Muh. Aji Sholeh L 14,3 20 20 Tuntas 19. Muh. Chaerudin L 11,5 25 20 Tuntas 20. Muh. Irwan Suryo N L 15,2 15 20 BT 21. Noviana Wulansari P 23,3 5 10 BT 22. Nuha Marzuqna P 15,9 20 15 Tuntas 23. Rani Kiki Adhisty P 15,2 20 15 Tuntas 24. Sevi Avianingsih P 14,6 25 10 Tuntas 25. Senopati Sawung P L 11,8 25 20 Tuntas 26. Siska Rini Pl P 16,9 20 15 BT 27. Sri Lestari P 18,6 15 15 BT 28. Sri Wahyuni P 19,6 10 15 BT 29. Tria Miftaqul Jannah P 19,3 10 10 BT 30. Umi Hanifah P 16,3 20 20 BT 31. Utik Lestari P 13,4 25 15 Tuntas 32. Widoningsih Sulastri P 14,4 25 20 Tuntas 33. Windhy Erizha Maulina P 14,0 25 15 Tuntas 34. Yayan Dwi Sutarni P 17,0 15 15 BT 35. Yurika Prastiana P 15,8 20 10 Tuntas
Rata-rata 18,28 15,71
Hasil pengamatan kemampuan dribble bola basket yang dilakukan
dengan tes keterampilan dribble bola basket pada siklus I menunjukkan
bahwa 18 atau 51,42% siswa berhasil tuntas sesuai dengan standar
ketuntasan tes yang telah ditentukan. Standar waktu ketuntasan bagi siswa
laki-laki adalah 13 detik dan siswa perempuan adalah 15 detik. Jika pada
kondisi awal hanya 11 atau 31,42% siswa yang tuntas tes keterampilan,
dengan demikian berarti ada peningkatan 21% dari kondisi awal.
Selain pengamatan terhadap kemampuan dribble bola basket
pengamatan juga dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar
siswa sesuai dengan indikator perilaku yang diharapkan. Hasil pengamatan
nilai aktivitas belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini:
Tabel 11. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak
pada Siklus I.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
No. Nama Siswa Perilaku yang Diharapkan Skor Nilai
Ks Kj M S Pd
1. Agung Apri P 2 2 2 3 3 12 24 2. Aisah Uswatun Khasanah 3 2 2 3 2 12 24 3. Anis Nur Laili 2 2 3 3 2 12 24 4. Ari Wahyu Saputro 1 2 3 2 1 9 18 5. Danang Pratama 1 2 3 2 1 9 18 6. Dhebi Oftafiani 1 1 2 3 2 9 18 7. Dwi Antasari 2 3 2 3 3 12 24 8. Elen Rio Edisaputro 2 2 2 3 3 12 24 9. Elita Yuniar 2 2 3 3 2 12 24 10. Endah Kuswardani 2 2 2 3 3 12 24 11. Endah Wahyuningsih 3 2 2 3 2 12 24 12. Eni Purwanti 1 1 3 2 2 9 18 13. Erfani Permata Sari 1 1 3 2 2 9 18 14. Fitri Rahayu 1 2 3 2 1 9 18 15. Hufa Indracahya 1 1 3 3 1 9 18 16. Ika Novi Susanti 2 2 3 3 2 12 24 17. Isnaini Lathifatun N 1 1 3 2 2 9 18 18. Muh. Aji Sholeh 1 1 3 2 2 9 18 19. Muh. Chaerudin 1 2 3 2 1 6 12 20. Muh. Irwan Suryo N 1 1 3 3 1 6 12 21. Noviana Wulansari 1 1 2 3 2 9 18 22. Nuha Marzuqna 2 3 2 3 3 12 24 23. Rani Kiki Adhisty 2 2 1 2 2 9 18 24. Sevi Avianingsih 1 1 2 3 2 9 18 25. Senopati Sawung P 2 3 2 3 3 12 24 26. Siska Rini Pl 2 2 1 2 2 9 18 27. Sri Lestari 1 1 1 2 1 6 12 28. Sri Wahyuni 1 1 1 2 1 6 12 29. Tria Miftaqul Jannah 1 2 3 2 1 9 18 30. Umi Hanifah 2 2 3 3 2 12 24 31. Utik Lestari 1 2 3 2 1 9 18 32. Widoningsih Sulastri 1 2 3 2 1 9 18 33. Windhy Erizha Maulina 1 1 1 2 1 6 12 34. Yayan Dwi Sutarni 1 1 3 2 2 9 18 35. Yurika Prastiana 2 2 2 3 3 12 24
Rata-rata 19,37 Ks: Kerjasama; Kj: Kejujuran; M: Menghargai; S: Semangat; Pd: Percaya Diri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Tes tertulis digunakan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana
hasil belajar siswa dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
disediakan dalam bentuk soal tertulis. Soal-soal dijawab oleh siswa secara
individu. Nilai hasil belajar dari tes tertulis dapat dilihat pada tabel 12 di
bawah ini:
Tabel 12. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak
pada Siklus I.
No. Nama Siswa Skor Nilai
1. Agung Apri P 8 16 2. Aisah Uswatun Khasanah 8 16 3. Anis Nur Laili 7 14 4. Ari Wahyu Saputro 10 20 5. Danang Pratama 10 20 6. Dhebi Oftafiani 8 16 7. Dwi Antasari 10 20 8. Elen Rio Edisaputro 5 10 9. Elita Yuniar 5 10 10. Endah Kuswardani 8 16 11. Endah Wahyuningsih 8 16 12. Eni Purwanti 8 16 13. Erfani Permata Sari 10 20 14. Fitri Rahayu 8 16 15. Hufa Indracahya 6 12 16. Ika Novi Susanti 6 12 17. Isnaini Lathifatun N 8 16 18. Muh. Aji Sholeh 10 20 19. Muh. Chaerudin 8 16 20. Muh. Irwan Suryo N 8 16 21. Noviana Wulansari 6 12 22. Nuha Marzuqna 7 14 23. Rani Kiki Adhisty 5 10 24. Sevi Avianingsih 5 10 25. Senopati Sawung P 5 10 26. Siska Rini Pl 10 20 27. Sri Lestari 8 16 28. Sri Wahyuni 10 20 29. Tria Miftaqul Jannah 8 16 30. Umi Hanifah 5 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
31. Utik Lestari 8 16 32. Widoningsih Sulastri 7 14 33. Windhy Erizha Maulina 10 20 34. Yayan Dwi Sutarni 5 10 35. Yurika Prastiana 10 20
Rata-rata 15,31
Setelah dilakukan pengamatan terhadap 3 aspek penilaian, maka
dapat dilihat hasil belajar siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak secara
keseluruhan pada matei dribble bola basket setelah diberi tindakan pada
siklus I pada tabel 13 di bawah ini:
Tabel 13. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I.
No. Nama Siswa L/P
Kog
nitif
Afe
ktif
Psikomotor
Nilai Akhir Ket
Pro
ses
Pro
duk
1. Agung Apri P L 16 24 20 25 85 Tuntas 2. Aisah Uswatun Khasanah P 16 24 20 20 80 Tuntas 3. Anis Nur Laili P 14 24 20 25 83 Tuntas 4. Ari Wahyu Saputro L 20 18 15 20 73 Tuntas 5. Danang Pratama L 20 18 15 20 73 Tuntas 6. Dhebi Oftafiani P 16 18 15 15 64 BT 7. Dwi Antasari P 20 24 15 15 74 Tuntas 8. Elen Rio Edisaputro L 10 24 20 25 79 Tuntas 9. Elita Yuniar P 10 24 10 10 54 BT 10. Endah Kuswardani P 16 24 15 20 75 Tuntas 11. Endah Wahyuningsih P 16 24 15 20 75 Tuntas 12. Eni Purwanti P 16 18 10 10 54 BT 13. Erfani Permata Sari P 20 18 10 15 63 BT 14. Fitri Rahayu P 16 18 20 20 74 Tuntas 15. Hufa Indracahya L 12 18 25 25 80 Tuntas 16. Ika Novi Susanti P 12 24 15 10 61 BT 17. Isnaini Lathifatun N P 16 18 10 5 49 BT 18. Muh. Aji Sholeh L 20 18 20 20 78 Tuntas 19. Muh. Chaerudin L 16 12 20 25 73 Tuntas 20. Muh. Irwan Suryo N L 16 12 20 15 63 BT 21. Noviana Wulansari P 12 18 10 5 45 BT 22. Nuha Marzuqna P 14 24 15 20 73 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
23. Rani Kiki Adhisty P 10 18 15 20 63 BT 24. Sevi Avianingsih P 10 18 10 25 63 BT 25. Senopati Sawung P L 10 24 20 25 79 Tuntas 26. Siska Rini Pl P 20 18 15 20 73 Tuntas 27. Sri Lestari P 16 12 15 15 58 BT 28. Sri Wahyuni P 20 12 15 10 57 BT 29. Tria Miftaqul Jannah P 16 18 10 10 54 BT 30. Umi Hanifah P 10 24 20 20 74 Tuntas 31. Utik Lestari P 16 18 15 25 74 Tuntas 32. Widoningsih Sulastri P 14 18 20 25 77 Tuntas 33. Windhy Erizha Maulina P 20 12 15 25 72 Tuntas 34. Yayan Dwi Sutarni P 10 18 15 15 58 BT 35. Yurika Prastiana P 20 24 10 20 74 Tuntas
Rata-rata 15,31 19,37 15,71 18,28 68,7
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui nilai hasil belajar
dribble bola basket siswa secara keseluruhan setelah diberi tindakan pada
siklus I. Dari tabel di atas 21 siswa atau 60% siswa mampu tuntas mencapai
KKM (KKM=72). Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa dibandingkan dengan kondisi awal sebelum diberi tindakan
meskipun peningkatannya belum maksimal. Pada kondisi awal hanya 11
atau 31,42% siswa yang mencapai KKM pada materi dribble bola basket,
jadi ada peningkatan sebesar 28,58%.
Indikator target capaian pada siklus I adalah 50%. Dari hasil belajar
siswa yang ditunjukkan pada tabel 11 di atas dengan jumlah siswa yang
tuntas mencapai KKM adalah 21 siswa atau 60%, itu artinya target capaian
pada siklus I sudah tercapai.
d. Tahap Refleksi Tindakan 1
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama pemberian
tindakan dapat diperoleh temuan adanya keberhasilan dalam menerapkan
pendekatan bermain dalam pembelajaran dribble bola basket, karena
pembelajaran dikonsep dalam bentuk permainan yang bersifat
menyenangkan, sehingga siswa tidak cepat merasa bosan selama mengikuti
pelajaran. Namun di samping adanya keberhasilan, diketahui juga adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
kendala ataupun kekurangan dalam pelaksanaan tindakan penelitian.
Berdasarkan pengamatan tersebut, peneliti bersama dengan kolaborator
membahas solusi guna memperbaiki kekurangan yang masih ada dengan
harapan dapat diperoleh hasil belajar yang lebih optimal. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa penelitian pada siklus I perlu dilanjutkan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan
terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) yang dilaksanakan setiap jam
pelajaran penjasorkes. Pertemuan pada siklus II ini dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 30 Nopember 2011 dan Jum’at tanggal 16 Desember 2011, hal
ini dikarenakan pada tanggal tanggal 1 s/d 9 Desember 2011 digunakan untuk
kegiatan UAS dan pada tanggal 10 s/d 14 Desember 2011 digunakan untuk
kegiatan remidial. Pelajaran penjasorkes diikuti oleh siswa kelas X-1 sebanyak
35 siswa. Adapun tahapan yang dilaksanakan dalam siklus II adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus I,
diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa kelas X-1 SMA Negeri
Ngemplak tetapi belum maksimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih
ada 14 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran dribble bola basket.
Masih terdapat kekurangan di dalam pelaksanaan siklus I tersebut. Dengan
berpedoman pada hasil refleksi pada siklus I tersebut maka langkah-langkah
yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
1) Memilih dan menetapkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator dengan berpedoman pada Silabus SMA.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengacu pada
tindakan yang akan diberikan dalam penelitian yaitu pembelajaran
dribble bola basket dengan menerapkan pendekatan bermain.
3) Menyusun lembar penilaian, observasi dan soal tertulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
4) Mempersiapkan alat media pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan
pertama dan pertemuan kedua masing-masing dilaksanakan selama 2 x 45
menit sesuai jam pelajaran penjasorkes di SMA.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30
Nopember 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pukul 07.00
- 08.30 WIB, dengan materi dribble bola basket.
Pada kegiatan awal, guru memeriksa kesiapan siswa dan
mengkondisikan kelas, kemudian guru memberi salam, memimpin
berdo’a, dan melakukan presensi kehadiran siswa. Selanjutnya, guru
memberikan instruksi kepada siswa agar melakukan pemanasan.
Pemanasan dialokasikan selama 15 menit yang terdiri dari lari
mengelilingi lapangan, pemanasan statis dan dinamis, dan permainan 5
bintang berbanjar. Setelah selesai pemanasan guru melakukan apersepsi
yaitu tanya jawab seputar materi yang akan diberikan yaitu dribble bola
basket serta penjelasan singkat tentang materi yang akan diberikan.
Kegiatan selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yaitu agar siswa mampu memahami, mempelajari, dan mempraktikkan
materi dengan baik dan benar.
Kegiatan inti dimulai dengan melaksanakan permainan yang
langsung mengarah pada teknik dasar dribble bola basket, yaitu
permainan hitam putih. Kemudian guru memberikan petunjuk bagaimana
cara melakukan dribble bola basket dengan baik dan benar. Selanjutnya
siswa mempraktikkan teknik tersebut di tempat, dengan berjalan, dan
berlari. Dalam hal ini siswa dituntut keaktifannya. Kegiatan inti
dilanjutkan dengan melakukan latihan dribble zig-zag dalam permainan
dribbling beranting. Permainan ini bisa dilaksanakan dalam bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
perlombaan dengan tujuan agar siswa lebih termotivasi karena terdapat
unsur kompetisi.
Setelah kegiatan inti selesai dilaksanakan, siswa dikumpulkan
untuk dievalusai oleh guru mengenai proses pembelajaran, kemudian
guru membenarkan gerakan-gerakan yang masih salah. Selesai
dilaksanakan evaluasi siswa dipimpin berdo’a dan dibubarkan dengan
tertib.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 16
Desember 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pada pukul
07.00 – 08.30 WIB. Pada pertemuan ini guru memberikan pembelajaran
dengan melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya.
Pembelajaran dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan
salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas, memeriksa kesiapan
siswa, memimpin berdo’a dan presensi kehadiran. Kemudian guru
memberi instruksi agar siswa melakukan pemanasan. Pemanasan
meliputi lari mengelilingi lapangan, pemanasan statis, dan pemanasan
dinamis. Setelah selesai pemanasan guru bertanya tentang materi yang
telah diberikan pada pertemuan sebelumnya dan kemudian
menyampaikan materi yang akan diajarkan.
Kegiatan inti pada pertemuan ini diawali dengan mengulang
sedikit materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yaitu langsung
pada latihan teknik dasar dribble bola basket guna memantapkan teknik
yang telah dikuasai oleh siswa. Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini
difokuskan pada kompetisi permainan bola basket sederhana dengan
peraturan yang telah dimofikasi sebelumnya. Hal-hal yang dimodifikasi
meliputi waktu, jumlah pemain, dan peraturan. Siswa dibagi menjadi 4
tim dengan sistem gugur. Setiap tim berusaha memenangkan kompetisi
tersebut. Tim yang dapat memenangkan kompetisi akan mendapatkan
reward. Kegiatan inti diakhiri dengan melaksanakan tes keterampilan
dribble bola basket.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Pembelajaran diakhiri dengan guru mengevaluasi pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Guru memberi reward kepada tim terbaik atau
tim yang dapat memenangkan kompetisi. Guru menutup pelajaran
dengan berdo’a dan diakhiri dengan salam, kemudian siswa dibubarkan
dengan tertib.
c. Tahap Pengamatan Tindakan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti bersama-sama dengan
kolaborator terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat
diketahui data hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pada siklus II.
Tabel 14. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II.
No. Nama Siswa L/P Hasil
Capaian (detik)
Nilai Nilai Proses
Keterangan
1. Agung Apri P L 10,3 25 20 Tuntas 2. Aisah Uswatun Khasanah P 16,2 20 15 Tuntas 3. Anis Nur Laili P 13,3 25 20 Tuntas 4. Ari Wahyu Saputro L 13,3 20 20 Tuntas 5. Danang Pratama L 10,8 25 20 Tuntas 6. Dhebi Oftafiani P 14,6 25 15 Tuntas 7. Dwi Antasari P 18,0 15 20 BT 8. Elen Rio Edisaputro L 10,5 25 25 Tuntas 9. Elita Yuniar P 14,8 25 15 Tuntas 10. Endah Kuswardani P 15,6 20 15 Tuntas 11. Endah Wahyuningsih P 12,4 25 15 Tuntas 12. Eni Purwanti P 16,2 20 15 Tuntas 13. Erfani Permata Sari P 17,4 15 15 BT 14. Fitri Rahayu P 14,5 25 15 Tuntas 15. Hufa Indracahya L 11,3 25 25 Tuntas 16. Ika Novi Susanti P 16,2 20 20 Tuntas 17. Isnaini Lathifatun N P 16,1 20 15 Tuntas 18. Muh. Aji Sholeh L 11,0 25 20 Tuntas 19. Muh. Chaerudin L 10,5 25 20 Tuntas 20. Muh. Irwan Suryo N L 11,8 25 25 Tuntas 21. Noviana Wulansari P 17,0 15 15 BT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
22. Nuha Marzuqna P 13,0 25 15 Tuntas 23. Rani Kiki Adhisty P 14,3 25 15 Tuntas 24. Sevi Avianingsih P 15,3 20 15 Tuntas 25. Senopati Sawung P L 11,2 25 25 Tuntas 26. Siska Rini Pl P 16,6 20 20 Tuntas 27. Sri Lestari P 14,8 25 15 Tuntas 28. Sri Wahyuni P 18,2 15 15 BT 29. Tria Miftaqul Jannah P 11,8 25 20 Tuntas 30. Umi Hanifah P 15,8 20 20 Tuntas 31. Utik Lestari P 14,2 25 15 Tuntas 32. Widoningsih Sulastri P 11,7 25 20 Tuntas 33. Windhy Erizha Maulina P 13,8 25 15 Tuntas 34. Yayan Dwi Sutarni P 15,2 20 20 Tuntas 35. Yurika Prastiana P 13,6 25 15 Tuntas
Rata-rata 22,42 18
Dari tabel hasil kemampuan dribble bola basket yang dilakukan
melalui tes keterampilan dribble bola basket pada siklus II di atas
menunjukkan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya. Jika pada siklus I
18 atau 51,42% siswa yang tuntas tes keterampilan, pada siklus II 31 atau
88,57% siswa berhasil tuntas sesuai dengan standar ketuntasan tes yang
telah ditentukan. Dengan demikian berarti ada peningkatan sebesar 37,15%
dari siklus I.
Selain observasi tentang hasil kemampuan dribble bola basket,
observasi juga dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar
siswa sesuai dengan indikator perilaku yang diharapkan. Hasil dari
pengamatan aktivitas belajar dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada siklus II dapat dilihat pada tabel 15 di bawah ini:
Tabel 15. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak
pada Siklus II.
No. Nama Siswa
Perilaku yang Diharapkan Skor Nilai
Ks Kj M S Pd
1. Agung Apri P 2 2 3 3 2 12 24 2. Aisah Uswatun Khasanah 1 2 3 2 1 9 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
3. Anis Nur Laili 1 2 3 2 1 9 18 4. Ari Wahyu Saputro 2 3 2 3 3 12 24 5. Danang Pratama 2 2 2 3 3 12 24 6. Dhebi Oftafiani 2 2 3 3 2 12 24 7. Dwi Antasari 2 2 2 3 3 12 24 8. Elen Rio Edisaputro 3 3 3 3 3 15 30 9. Elita Yuniar 1 2 3 2 1 9 18 10. Endah Kuswardani 3 3 3 3 3 15 30 11. Endah Wahyuningsih 1 2 3 2 1 9 18 12. Eni Purwanti 2 2 3 3 2 12 24 13. Erfani Permata Sari 1 2 3 2 1 9 18 14. Fitri Rahayu 3 3 3 3 3 15 30 15. Hufa Indracahya 2 3 2 3 3 12 24 16. Ika Novi Susanti 2 2 1 2 2 9 18 17. Isnaini Lathifatun N 1 1 2 3 2 9 18 18. Muh. Aji Sholeh 2 3 2 3 3 12 24 19. Muh. Chaerudin 3 3 3 3 3 15 30 20. Muh. Irwan Suryo N 3 3 3 3 3 15 30 21. Noviana Wulansari 3 2 2 3 2 12 24 22. Nuha Marzuqna 2 2 3 3 2 12 24 23. Rani Kiki Adhisty 1 2 3 2 1 9 18 24. Sevi Avianingsih 1 2 3 2 1 9 18 25. Senopati Sawung P 3 3 3 3 3 15 30 26. Siska Rini Pl 2 2 1 2 2 9 18 27. Sri Lestari 3 3 3 3 3 15 30 28. Sri Wahyuni 2 2 1 2 2 9 18 29. Tria Miftaqul Jannah 3 3 3 3 3 15 30 30. Umi Hanifah 2 2 2 3 3 12 24 31. Utik Lestari 2 2 3 3 2 12 24 32. Widoningsih Sulastri 3 3 3 3 3 15 30 33. Windhy Erizha Maulina 2 2 3 3 2 12 24 34. Yayan Dwi Sutarni 2 2 1 2 2 9 18 35. Yurika Prastiana 2 2 3 3 2 12 24
Rata-rata 23,48 Ks: Kerjasama; Kj: Kejujuran; M: Menghargai; S: Semangat; Pd: Percaya Diri
Tes tertulis digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar
siswa secara tertulis dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
disediakan. Nilai hasil belajar siswa dari angket dapat dilihat pada tabel 16
di bawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Tabel 16. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak
pada Siklus II.
No. Nama Siswa Skor Nilai
1. Agung Apri P 7 14 2. Aisah Uswatun Khasanah 8 16 3. Anis Nur Laili 8 16 4. Ari Wahyu Saputro 10 20 5. Danang Pratama 10 20 6. Dhebi Oftafiani 7 14 7. Dwi Antasari 10 20 8. Elen Rio Edisaputro 8 16 9. Elita Yuniar 8 16 10. Endah Kuswardani 8 16 11. Endah Wahyuningsih 8 16 12. Eni Purwanti 8 16 13. Erfani Permata Sari 10 20 14. Fitri Rahayu 8 16 15. Hufa Indracahya 8 16 16. Ika Novi Susanti 8 16 17. Isnaini Lathifatun N 7 14 18. Muh. Aji Sholeh 10 20 19. Muh. Chaerudin 8 16 20. Muh. Irwan Suryo N 8 16 21. Noviana Wulansari 7 14 22. Nuha Marzuqna 9 18 23. Rani Kiki Adhisty 8 16 24. Sevi Avianingsih 8 16 25. Senopati Sawung P 5 10 26. Siska Rini Pl 10 20 27. Sri Lestari 7 14 28. Sri Wahyuni 10 20 29. Tria Miftaqul Jannah 8 16 30. Umi Hanifah 7 14 31. Utik Lestari 8 16 32. Widoningsih Sulastri 8 16 33. Windhy Erizha Maulina 7 14 34. Yayan Dwi Sutarni 8 16 35. Yurika Prastiana 7 14
Rata-rata 16,22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Dari hasil tes tertulis siswa dapat diketahui bahwa ada peningkatan
pemahaman siswa terhadap materi dribble bola basket dari siklus
sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai. Pada siklus I rata-rata
nilai adalah 15,31 sedangkan pada akhir siklus II rata-rata nilai adalah
16,22. Meningkatnya hasil belajar dalam aspek kognitif
di atas sangat ditunjang oleh aktivitas belajar siswa yang juga
meningkat.Hasil penilaian dari ketiga aspek di atas kemudian digabung
menjadi satu sebagai nilai keseluruhan siswa pada materi dribble bola
basket setelah diberi tindakan pada siklus II. Nilai akhir siswa dapat dilihat
pada tabel 17.
Tabel 17. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola basket Siswa Kelas X-1 SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II.
No. Nama Siswa L/P
Kog
nitif
Afe
ktif
Psikomotor
Nilai Akhir Ket
Pro
ses
Pro
duk
1. Agung Apri P L 14 24 20 25 83 Tuntas 2. Aisah Uswatun Khasanah P 16 18 15 20 69 BT 3. Anis Nur Laili P 16 18 20 25 79 Tuntas 4. Ari Wahyu Saputro L 20 24 20 20 84 Tuntas 5. Danang Pratama L 20 24 20 25 89 Tuntas 6. Dhebi Oftafiani P 14 24 15 25 78 Tuntas 7. Dwi Antasari P 20 24 20 15 79 Tuntas 8. Elen Rio Edisaputro L 16 30 25 25 96 Tuntas 9. Elita Yuniar P 16 18 15 25 74 Tuntas 10. Endah Kuswardani P 16 30 15 20 81 Tuntas 11. Endah Wahyuningsih P 16 18 15 25 74 Tuntas 12. Eni Purwanti P 16 24 15 20 75 Tuntas 13. Erfani Permata Sari P 20 18 15 15 68 BT 14. Fitri Rahayu P 16 30 15 25 86 Tuntas 15. Hufa Indracahya L 16 24 25 25 90 Tuntas 16. Ika Novi Susanti P 16 18 20 20 74 Tuntas 17. Isnaini Lathifatun N P 14 18 15 20 67 BT 18. Muh. Aji Sholeh L 20 24 20 25 89 Tuntas 19. Muh. Chaerudin L 16 30 20 25 91 Tuntas 20. Muh. Irwan Suryo N L 16 30 25 25 96 Tuntas 21. Noviana Wulansari P 14 24 15 15 68 BT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
22. Nuha Marzuqna P 18 24 15 25 82 Tuntas 23. Rani Kiki Adhisty P 16 18 15 25 74 Tuntas 24. Sevi Avianingsih P 16 18 15 20 69 BT 25. Senopati Sawung P L 10 30 25 25 90 Tuntas 26. Siska Rini PL P 20 18 20 20 78 Tuntas 27. Sri Lestari P 14 30 15 25 84 Tuntas 28. Sri Wahyuni P 20 18 15 15 68 BT 29. Tria Miftaqul Jannah P 16 30 20 25 91 Tuntas 30. Umi Hanifah P 14 24 20 20 78 Tuntas 31. Utik Lestari P 16 24 15 25 80 Tuntas 32. Widoningsih Sulastri P 16 30 20 25 91 Tuntas 33. Windhy Erizha Maulina P 14 24 15 25 78 Tuntas 34. Yayan Dwi Sutarni P 16 18 20 20 74 Tuntas 35. Yurika Prastiana P 14 24 15 25 78 Tuntas
Rata-rata 16,22 23,48 18 22,42 80,14
Dari tabel 15 tersebut di atas dapat diketahui bahwa 29 siswa atau
82,85% siswa mampu tuntas mencapai KKM (KKM=72). Hal ini
menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan
dibandingkan pada saat kondisi awal dan siklus I. Indikator target capaian
pada siklus II adalah 70%. Dari hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada
tabel 15 di atas, prosentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 82,85%,
artinya target capaian pada siklus II sudah tercapai.
d. Tahap Refleksi Tindakan II
Hasil analisis data dan diskusi antara peneliti dengan kolaborator
terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan
bermain, secara umum telah menunjukkan peningkatan yang signifikan,
dimana aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Dengan aktivitas
pembelajaran siswa yang semakin meningkat maka proses kegiatan belajar
mengajarpun lebih menyenangkan.
Dari analisis data pengamatan padaakhir siklus II, masih ada 6
siswa yang belum tuntas mencapai KKM. Dari keenam siswa tersebut
sebenarnya sudah ada peningkatan pada setiap siklus yang dilaksanakan,
akan tetapi peningkatan tersebut belum bisa mencapai KKM yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
ditentukan. Hal ini disebabkan keterampilan motorik siswa yang lambat, dan
siswa tidak menunjukkan sikap yang baik selama pembelajaran. Meskipun
demikian, tingkat ketuntasan siswa dalam nilai keseluruhan menunjukkan
angka 82,85% atau 29 siswa telah tuntas mencapai KKM. Dengan indikator
target capaian pada siklus II adalah 70% jadi hasil tersebut sudah
menunjukkan ketercapaian dari target yang telah direncanakan. Meskipun
demikian,
Atas dasar ketentuan tersebut dan melihat hasil yang diperoleh
pada data pengamatan, maka pembelajaran dengan menerapkan pendekatan
bermain yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga tidak
perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Dengan demikian penelitian ini
dapat dikatakan berhasil.
Tabel 18. Nilai Rata-rata Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II.
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Psikomotor Produk 16,28 18,28 22,42 Proses 15,57 15,71 18
Afektif 18,34 19,37 23,48 Kognitif 13,14 15,31 16,22 Nilai Total 63,2 68,7 80,14
Tabel 19. Prosentase Ketuntasan Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan
Siklus II
Kondisi Awal Siklus I Siklus II Tes Keterampilan Dribble Bola basket
31,42% (11 siswa) 51,42% (18 siswa) 88,57% (31 siswa)
Nilai Total 31,42% (11 siswa) 60% (21 siswa) 82,85% (29 siswa)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas X-1
SMA Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran 2011/2012, analisis data yang telah
dilakukan, dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, maka
diperoleh simpulan bahwa:
Penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes dapat
meningkatkan hasil belajar dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1
Ngemplak tahun pelajaran 2011/2012. Dari data hasil penelitian menunjukkan
bahwa ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari 31,42% pada kondisi awal
menjadi 60% pada siklus I dan meningkat 82,85% pada siklus II.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran bahwa keberhasilan proses
pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain
dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan.
Faktor dari pihak guru antara lain kemampuan guru dalam mengembangkan dan
menyampaikan materi, mengelola kelas, serta menggunakan metode yang tepat
dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari faktor siswa yaitu minat dan motivasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketersediaan alat/media
pembelajaran yang menarik dapat juga membantu motivasi siswa belajar siswa
sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Faktor-faktor tersebut saling
mendukung satu sama lain, sehingga harus diupayakan dengan maksimal agar
semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran yang berlangsung. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik
dalam menyampaikan materi dan mengelola kelas serta didukung oleh metode dan
sarana dan prasarana yang sesuai, maka guru dapat dengan mudah menyampaikan
materi dengan baik. Materi tersebut dapat dengan mudah diterima oleh siswa
apabila siswa juga memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
proses pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar, kondusif, efektif, dan efisien.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan
pendekatan bermain dalam pembelajaran dribble bola basket dapat meningkatkan
hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat
digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru penjasorkes yang ingin
menerapkan pendekatan bermain di dalam pembelajaran. Bagi guru penjasorkes,
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan
proses pembelajaran penjasorkes khususnya yang berkaitan dengan peningkatan
hasil belajar dribble bola basket, serta sebagai referensi dalam melaksanakan
pembelajaran yang menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus
persepsi siswa mengenai pembelajaran penjasorkes yang pada awalnya
membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.
Dengan diterapkannya model pembelajaran dengan pendekatan bermain
untuk peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dribble bola basket,
maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses
pembelajaran penjasorkes. Pembelajaran penjasorkes yang pada awalnya
dianggap membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi siswa. Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan
deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama
proses pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat
diatasi pada pelaksanaan tindakan berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan,
kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Dari hasil refleksi
dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas dan hasil belajar siswa
(baik hasil maupun proses). Dari segi proses pembelajaran penjasorkes, penerapan
model pembelajaran melalui pendekatan bermain ini dapat merangsang aspek
motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran
penjasorkes yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran
jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill, dan mengembangkan
sikap kompetetif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
C. Saran
1. Bagi guru penjasorkes SMA Negeri 1 Ngemplak
a) Dalam proses pembelajaran guru seharusnya memperhatikan kondisi dan
respon dari siswa, serta menggunakan metode mengajar yang bervariasi.
Dengan demikian akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
b) Hendaknya pembelajaran dengan penerapan pendekatan bermain dapat
dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran dribble bola basket di
sekolah tersebut.
c) Bagi guru yang belum menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan
bermain hendaknya mencoba teknik tersebut dalam pembelajaran
penjasorkes sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil
belajar anak didiknya
.
2. Bagi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak
a) Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan metode
pembelajaran apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan
kesadaran sendiri untuk mengikuti arahan yang diberikan guru.
b) Siswa perlu meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai
metode belajarnya yang sekaligus bisa menjadi sarana memperluas
pengetahuan dan wawasannya. Belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-
tugas dari guru untuk berlatih mempraktikkan teknik dan gerakan yang ada
dalam materi pelajaran penjasorkes.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
DAFTAR PUSTAKA
Adang Suherman dan Agus Mahendra. 2001. Menuju Perkembangan Menyeluruh,
Menyiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Depdiknas.
Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.
Agus Margono. 2010. Permainan Bola Basket. Surakarta: UPT Penerbitan dan Percetakan UNS.
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Ambler, V. 1990. Petunjuk untuk Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung: Tarsito.
A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, Parno dan Imam Sadikun. 1992. Permainan Bola Besar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
A. Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar dan Zainal Arifin. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya CV.
Beltasar Tarigan. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bola Basket. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga.
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
FIBA. 2008. Peraturan Resmi Bola Basket 2008. Beijing: International Basket Ball Federation.
Hartyani, Z. 2006. Bola Basket untuk Semua. Jakarta: Bidang III PB PERBASI.
Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMA. Jakarta: Erlangga.
Muhammad Muhyi Faruq. 2009. Meningkatkan Kebugaran Jasmani melalui Permainan dan Olahraga Bola Basket. Surabaya: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Neumann, H. 1984. Bola Basket. Jakarta: PT Gramedia.
Prusak, K.A. 2007. Permainan Bola Basket. Klaten: PT Citra Aji Pratama.
Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti.
Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Supervisi Pendidikan Jasmani Konsep dan Praktik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: PT Fajar Interpratama.
Soeharno. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Stocker, G., dkk. 1982. Bola Basket. Jakarta: PT Gramedia.
Sugiyanto. 1996. Belajar Gerak 1. Surakarta: UNS Press.
Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Wahjoedi. 1999. Jurnal Iptek Olahraga. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK (PPPITOR). Kantor Menteri Negara dan Olahraga.
Wissel, H. 2000. Bola Basket Dilengkapi dengan Program Pemahiran dan Teknik. Alih Bahasa Bagus Pribadi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yudha M. Saputra. 2001. Dasar-dasar Keterampilan Atletik. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga.