39
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT UPAYA SEKTOR KESEHATAN MASYARAKAT DALAM TANTANGAN BONUS DEMOGRAFI DI JAWA BARAT Dr. Berli Hamdani Gelung Sakti, MPPM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

UPAYA SEKTOR KESEHATAN MASYARAKAT DALAM TANTANGAN BONUS DEMOGRAFIDI JAWA BARAT

Dr. Berli Hamdani Gelung Sakti, MPPM

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Page 2: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Agenda Pembangunan RPJMN IV: 2020-2024

Sumber: RPJMN 2020-2024

Melalui:1. Pengendalian penduduk2. Perlindungan sosial3. Akses pelayanan kesehatanberkualitas

melalui cakupan kesehatansemesta4. Pemerataan pendidikan berkualitas5. Peningkatan kualitas anak,perempuan,

dan pemuda6. Pengentasan kemiskinan7. Peningkatan produktivitas dan daya saing

SDM sehat, cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter

Page 3: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Human DevelopmentIndex:Dimanakah Indonesia?

Angka harapan hidup saat lahir

Tingkat pendidikan

Tingkat pendapatan

INDIKATOR

No. Country HDI (2018) Category

1 Singapore 0.935 Very High

2 Brunei 0.845 Very High

3 Malaysia 0.804 Very High

4 Thailand 0.765 High

5 Philippines 0.712 High

6 Indonesia 0.707 High

7 Vietnam 0.693 Medium

8 East Timor 0.626 Medium

9 Laos 0.604 Medium

10 Myanmar 0.584 Medium

11 Cambodia 0.581 Medium

Global Human Development Index, UNDP 2018

Urutan ke-111 di dunia

Page 4: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Isu Prioritas dalam Mewujudkan

SDM Berkualitas dan BerdayaSaing

penurunan AKI dan AKB1

penurunan stunting2

“Titik dimulainya pembangunan SDM dimulai dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak sekolah karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada stunting, kematian bayi, kematian ibu yang meningkat.”

Page 5: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Mengapa KesehatanPentingdalamPembagunan SDM?

Sumber Daya Manusia

Sumber: Bloom, D.E, et al. 2010. Health, Wealth, and Welfare.

Pendidikan

Kesehatan

Pendapatan

Page 6: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Korelasi antaraPeningkatanAngkaHarapan hidup, Rata-RataLamaSekolah,dan GDP per Kapita

Global, 1970-2010

Page 7: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

TANTANGAN BONUS DEMOGRAFI TAHUN 2035

Page 8: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Jumlah Penduduk Jawa Barat Tahun 2019

Page 9: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Page 10: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Upaya percepatan peningkatanIPM difokuskan kepada

peningkatan pelayanan dasar baikpendidikan maupun kesehatan

yang didukung oleh infrastrukturyang memadai serta mendorong

perekonomian masyarakatmelalui penciptaan lapangan kerja

dan wirausaha baru

Indeks Kesehatan terdiri dari variabel

mortalitas, morbiditas, dan fertilitas.

Indeks kesehatan Jawa Barat mengalami peningkatan selama

Tahun 2013- 2017. Di Tahun 2013 indeks kesehatan sebesar 73,06

dan meningkat terus sampaiTahun 2017 menjadi 80,72. Trenpositif ini menunjukkan semakin

baiknya derajat kesehatanmasyarakat Jawa Barat.

Page 11: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

AGENDA PEMBANGUNAN 3

Didukung Major Project, antara lain:1. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.02. Pembangunan Science Techno Park (Optimalisasi Triple Helix di 4 Major Universitas)3. Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting4. Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh

11

MENINGKATKAN SUMBER DAYA

MANUSIA BERKUALITAS & BERDAYA SAING

Mengentaskan Kemiskinan

Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing

Meningkatkan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda

Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan

Kesehatan Semesta

Memperkuat Pelaksanaan Perlindungan Sosial

Meningkatkan Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas

Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk & Memperkuat Tata Kelola Kependudukan

Page 12: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN12

Page 13: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

“Titik dimulainya pembangunan SDM

dimulai dengan menjamin

kesehatan ibu hamil,

kesehatan bayi, kesehatan

balita, kesehatan anak

sekolah karena merupakan umur

emas untuk mencetak manusia

Indonesia yang unggul. Jangan sampai

ada stunting, kematian bayi,

kematian ibu yang

meningkat.”

Page 14: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Mewujudkan masyarakat Indonesiayang mandiri, maju, adil dan makmurmelalui percepatan pembangunan diberbagai bidang dengan menekankanterbangunnya struktur perekonomianyang kokoh berlandaskan keunggulankompetitif di berbagai wilayah yangdidukung oleh SDM berkualitas danberdaya saing

SASARAN PEMBANGUNAN2020 - 2024

Prioritas RPJMN IV2020 - 2024

Page 15: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

RPJMN 2020-

2024MeningkatkanSDMBerkualitas dan BerdayaSaing

ARAH KEBIJAKAN

1. PeningkatanKesehatanIbuAnak, KBdanKesehatanReproduksi

2. Percepatan PerbaikanGiziMasyarakat

3. Peningkatan PengendalianPenyakit4. Penguatan GerakanMasyarakat

HidupSehat5. PenguatanPelayananKesehatan

dan Pengawasan Obat dan Makanan

STRATEGI

Agenda 3

• AKI

• AKB

• Unmet

Need KB

• ASFR

• Stunting

• CPR

• Imunisasi dasar

lengkap

• FKTP terakreditasi

• FKRTL terakreditasi

• SDM Kesehatan di

Puskesmas

• Penyakit

menular

(HIV, TB,

Malaria)

• Merokok

• Obesitas

Page 16: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Sasaran Pokok RPJMN 2020-2024 Bidang Kesehatan

1

2

3

4

Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Kesehatan Reprodukssi

Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

Peningkatan Pengendalian Penyakit

Penguatan Gerakan Masyarakat HidupSehat

Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat dan Makanan

Meningkatkan Pelayanan Kesehatanmenuju cakupan kesehatan semestaterutama penguatan pelayanan kesehatandasar (Primary Health Care) denganmendorong peningkatan upaya promotifdan Preventid, didukung inovasi danpemanfaatan teknologi melalui:

5

Page 17: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

KB dan Kematian Ibu danAnak

Bila seluruh kebutuhan kontrasepsi modern terpenuhi

(met need for modern contraceptives)

100% **

CPR Global (2012)

64,2% * telah 44%Jumlah kematian ibu

akan

70%

74%

+ 25%

18%

Jumlah kehamilan tak direncanakan(unintended pregnancy)

Jumlah aborsi yang tidak aman(unsafe abortion)

Jumlah kematian ibu

Jumlah kematian bayi baru lahir* Ahmed et al, the Lancet 2012** WomenDeliver

Page 18: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 – 2023

Yang Mengedepankan Kolaborasi Dan Sinergi

Dengan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah

Kabupaten/ Kota, Serta Mendorong Peran Serta

Masyarakat Termasuk Dunia Usaha Dengan Visi

“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Bathin

Dengan Inovasi Dan Kolaborasi” Yang Salah

Satu Misi nya Adalah “Melahirkan Manusia Yang

Berbudaya, Berkualitas, Bahagia Dan Produktif

Page 19: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

SINERGITAS PROGRAM PRIORITAS UTAMA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN PEMERINTAH PUSATTAHUN 2018 - 2023

Page 20: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Angka Harapan Hidup (AHH) TAHUN 201972,62 – 72,92

Sumber Data : RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018 - 2023

Page 21: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

ANALISA SITUASI KESEHATAN IBU DAN ANAK

Page 22: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

ANGKA KEMATIAN

IBU

/100.000 KH

SUPAS 2015

Target 2019

Target 2024

MASALAH KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR

ANGKA KEMATIAN

NEONATAL

/1.000 KH

SDKI 2017

Target 2019

Target 2024

Banten Study II 2015-2017

------------------ KAPAN TERJADI KEMATIAN IBU ----------------------

Selama persalinan dan 24 jam pertama, paska salin

1/3 total kematian

Paska salin, terutama

hari 8-42 25%

------------------ KAPAN TERJADI KEMATIAN BAYI ----------------------

Kematian terbanyak

terjadi sebelum usia

1 bulan (masa

neonatal)

Page 23: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

23

MASALAH KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR

77

2,515,6

4,9

Rumah Sakit Faskeslainnya

Rumah Perjalanan keRS/Faskes

TEMPAT KEMATIAN IBU

Page 24: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Jumlah Kematian Ibu Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Periode bulan Januari – Juli Tahun 2020

• Jumlah kematian ibu tahun 2020 sebesar 416 kasus, jumlah kasus kematian ini

hampir sama dengan tahun 2019 (417), namun pada tahun 2020 ini masih

cenderung ada kenaikan karena belum semua kab/kota melaporkan kematian

ibu). Tahun 2019-2020, kasus kematian ibu tertinggi di kabupaten Bogor.

39 38

3127

23 22 22 20 1916 16 16 16 15 14 14 13

9 9 8 8 6 6 5 3 1 00

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Kematian Ibu sd Juli 2020

Perdarahan28%

Hipertensi29%Infeksi

4%

Gangguan Darah12%

Gangguan Metabolik

3%

Lain224%

Penyebab Kematian Ibu

Penyebab kematian ibu masih

didominasi oleh Perdarahan 28% dan

Hipertensi 29%, meskipun penyebab

lain-lain juga masih tinggi yaitu 24%

Page 25: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Jumlah Kematian Bayi Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Periode bulan Januari – Juli Tahun 2020

156

11811296

80 79 76 70 62 55 48 42 40 39 39 38 36 28 25 21 20 18 14 12 9 6 30

20406080

100120140160180

GA

RU

T

IND

RA

MA

YU

KA

B. S

UK

AB

UM

I

KA

B. T

ASI

KM

ALA

YA

KA

RA

WA

NG

KA

B. B

AN

DU

NG

KA

B. C

IREB

ON

BA

ND

UN

G B

AR

AT

BO

GO

R

SUM

EDA

NG

CIA

MIS

KU

NIN

GA

N

KOTA

CIA

NJU

R

MA

JALE

NG

KA

SUB

AN

G

PU

RW

AK

AR

TA

KO

TA B

OG

OR

KO

TA B

AN

DU

NG

DEP

OK

CIM

AH

I

KO

TA S

UK

AB

UM

I

PA

NG

AN

DA

RA

N

KA

B. B

EKA

SI

KO

TA B

EKA

SI

KO

TA B

AN

JAR

KO

TA C

IREB

ON

Kematian Neonatal

49

21 19 19 19 18 17 16 14 14 13 11 11 11 10 8 7 6 6 5 5 4 1 1 1 1 00

10

20

30

40

50

60

KA

B. S

UK

AB

UM

I

SUM

EDA

NG

KA

B. B

AN

DU

NG

KO

TA B

AN

DU

NG

KO

TA B

AN

JAR

KA

B. T

ASI

KM

ALA

YA

KU

NIN

GA

N

CIA

MIS

BO

GO

R

IND

RA

MA

YU

MA

JALE

NG

KA

CIA

NJU

R

KA

RA

WA

NG

KO

TA C

IREB

ON

PA

NG

AN

DA

RA

N

KO

TA B

OG

OR

KO

TA T

ASI

KM

ALA

YA

PU

RW

AK

AR

TA

KO

TA S

UK

AB

UM

I

GA

RU

T

KA

B. C

IREB

ON

DEP

OK

SUB

AN

G

KA

B. B

EKA

SI

KO

TA B

EKA

SI

CIM

AH

I

BA

ND

UN

G B

AR

AT

Kematian Post Neonatal

BBLR42%

Asfiksia29%

Sepsis3%

Kelainan10%

Lain216%

PENYEBAB KEMATIAN NEO

Pneumonia

23%

Diare10%

Saluran Cerna

6%Kelainan

Saraf1% Malaria

0%

Lain260%

PENYEBAB KEMATIAN POST NEO

Kematian bayi sd

bulan Juli sebanyak

1.649 kasus,

meningkat

dibandingkan tahun

2019 pada periode

yang sama yatu

sebesar 1.575 kasus

Proporsi kematian

bayi 81% adalah

kematian neonatal,

19% adalah

kematian post

neonatal (29hr – 11

bulan)

Penyebab kematian

neonatal tertinggi

BBLR 42% dan

Asfiksia 29%.

Sedangkan pada

post neo, tertinggi

akibat penyebab

lain2 60% dan

pneumonia 23%

Page 26: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

RATIO KEMATIAN IBU – BAYI PROVINSI JAWA BARATBERDSARKAN JUMLAH KASUS KEMATIAN BULAN JANUARI –AGUSTUS

2020KABUPATEN/KOTA JUMLAH LAHIR HIDUP

JUMLAH LAHIR HIDUP

(AGUSTUS 2020)KEMATIAN IBU RATIO KEMATIAN IBU KEMATIAN BAYI RATIO KEMATIAN BAYI

BOGOR 117.040 78.027 44 56,39 92 1,18

KAB. SUKABUMI 43.339 28.893 29 100,37 183 6,33

CIANJUR 40.387 26.925 20 74,28 56 2,08

KAB. BANDUNG 71.937 47.958 23 47,96 102 2,13

GARUT 50.171 33.447 37 110,62 159 4,75

KAB. TASIKMALAYA 28.102 18.735 17 90,74 125 6,67

CIAMIS 16.899 11.266 16 142,02 66 5,86

KUNINGAN 17.167 11.445 18 157,28 64 5,59

KAB. CIREBON 35.940 23.960 24 100,17 99 4,13

MAJALENGKA 18.440 12.293 9 73,21 58 4,72

SUMEDANG 17.122 11.415 10 87,61 85 7,45

INDRAMAYU 26.382 17.588 24 136,46 153 8,70

SUBANG 23.966 15.977 11 68,85 60 3,76

PURWAKARTA 17.545 11.697 25 213,74 52 4,45

KARAWANG 40.450 26.967 42 155,75 97 3,60

KAB. BEKASI 77.386 51.591 17 32,95 14 0,27

BANDUNG BARAT 30.841 20.561 29 141,05 96 4,67

PANGANDARAN 5.676 3.784 5 132,14 25 6,61

KOTA BOGOR 19.002 12.668 6 47,36 40 3,16

KOTA SUKABUMI 5.650 3.767 10 265,49 24 6,37

KOTA BANDUNG 38.966 25.977 15 57,74 51 1,96

KOTA CIREBON 5.194 3.463 1 28,88 7 2,02

KOTA BEKASI 52.097 34.731 8 23,03 13 0,37

DEPOK 44.480 29.653 18 60,70 30 1,01

CIMAHI 10.480 6.987 5 71,56 24 3,44

KOTA TASIKMALAYA 11.074 7.383 16 216,72 62 8,40

KOTA BANJAR 2.822 1.881 0 0,00 29 15,41

PROVINSI JAWA BARAT 868.555 579.037 479 82,72 1866 3,22

TARGET RENSTRA

RATIO KEMATIAN TAHUN

2020

85/100.000 KH TERCAPAI 5.2/1.000 KH TERCAPAI

Page 27: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

10.8% (2013)

Bayi di Jawa Barat lahir dengan beratbadan rendah(< 2.500 gram)

6.3% (2018)

10.9% (2013)

Balita di Jawa Barat memiliki beratbadan yang tidaksesuai dengan

Tingginya (Kurus)

8.4% (2018)

35.3% (2013)

Balita di Jawa Barat memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan

usianya (Pendek)

31.1% (2018)

26.21% (2019)

Sumber: Riskesdas 2013, 2018 & SSGBI 2019

15.7 % (2013)

Balita di Jawa Barat memiliki berat badanyang tidak sesuaidengan Usianya

(Kurang)

13,2% (2018)

BBLR, GIZI KURANG, KURUS,

& STUNTING masih menjadi

MASALAH KESEHATAN

MASYARAKAT

6,6 % (2019)13,0% (2019)

MASALAH GIZIBALITA

DI JAWA BARAT

Page 28: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

UPAYA YANG DILAKUKAN

Page 29: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

• Wajib belajar 12 tahun

• Pencegahan

Pernikahan Anak

• Peningkatan Peran

Perempuan dalam

Ekonomi

• Kespro remaja dan

Catin

• Peran tokoh

masyarakat, tokoh

agama dan public figure

• Pengasuhan anak

• Air bersih, udara

bersih dan jamban

keluarga

• ANC sesuai standar

• KB

• Rumah Tunggu Kelahiran

• Jampersal

• PONED & PONEK

• Regionalisasi

Sistem Rujukan

• UTD & Bank Darah

• Ketersediaan SDM, Sarpras,

obat dan vaksin

• ASI eksklusif, Imunisasi

Dasar lengkap

• JKN

INTERVENSI MULTISEKTOR

INTERVENSI KESEHATAN

AKI ↓

AKB ↓

PILAR 2

Konvergensi dan

Koordinasi Program Pusat,

Daerah & Masyarakat

PILAR 3

Peningkatan Akses &

Kualitas Yankes

PILAR 1

Komitmen dan

Visi Pimpinan

PILAR 4

Peningkatan Kesehatan

Gender & Pemberdayaan

Perempuan

PILAR 5

Pemantauan dan

Evaluasi

KERANGKA PENDEKATAN MULTISEKTOR PENURUNAN

AKI DAN AKB29

Spesifik

Sensitif

Page 30: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI

Upaya Terobosan

Penguatan Tata Kelola

PeningkatanAkses PelayananKesehatan Ibu

dan Anak

PeningkatanKualitas

PelayananKesehatan

PemberdayaanMasyarakat

STRATEGI INTERVENSI

Peningkatan fasilitas kesehatan

(Puskesmas, Bidan Praktek Swasta dan

RSUD Kab/Kota) dalam penanganan

kegawatdaruratan ibu dan bayi,

ketersediaan rumah tunggu kelahiran,

keterjangkauan layanan KB

Penempatan dokter spesialis (obgin,

anak, penyakit dalam, anestesi, bedah),

ketersediaan Unit Transfusi Darah/Bank

Darah RS di kab/kota, penguatan

antenatal, persalinan, dan postnatal

sesuai standar, pengampuan & pembinaan

dari RSUP

Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu

& Anak, Kelas ibu hamil dan ibu

balita, Posyandu, pemanfaatan

dana desa, peran PKK

perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi (ambulan

desa, donor darah)

Penguatan upaya promotif & preventif di

Puskesmas, pelacakan-pencatatan-

pelaporan kematian ibu dan bayi,

pemantauan implementasi regulasi

Page 31: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Sumber: SDKI 2017, Riskesdas 2018, Data Rutin 2018

Page 32: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Page 33: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

33

Page 34: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Page 35: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Page 36: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Anak usia

sekolah

Bayi & Balita

INTERVENSI BERDASARKAN SIKLUS HIDUP

RemajaCatin &

PUS

Mempersiapkan generasi sejak dini Kondisi

layak hamil

• PENUNDAANUSIA PERKAWINAN

• PenambahanPuskesmas PKPR

• Pemberian Tablet Tambah Darah

• Pendidikan Kespro di Sekolah

• KONSELING PRA NIKAH – KesproCatin

• GP2SP –wanita perkerja

• Pemberian Imunisasidan TTD

• Konseling KB Pra marital

• Konseling Gizi Seimbang

Ibu Hamil,

Bersalin, Nifas

• JAMINAN MUTU ANCTERPADU

• RUMAH TUNGGU KELAHIRAN

• PERSALINAN DI FASKES

• Konseling IMD & KB Pasca Persalinan

• Penyediaan Buku KIA• Kelas Ibu Hamil• P4K• PELAYANAN KB PASCA

PERSALINAN

• REVITALISASI POSYANDU

• Penguatan Kelembagaan POKJANAL

• Transformasi Buku KIA – KMS

• Penguatan KaderPos Yandu

• PMT Balita• SDIDTK• Imunisasi• Kelas Ibu Balita

• REVITALISASI UKS• Penguatan

Kelembagaan TP UKS

• Pemberian PMT AS• Penggunaan Rapor

Kesehatan• Penguatan SDM

Puskesmas• Imunisasianak

sekolah• Penjaringananak

usia sekolah

Page 37: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

GERMASPEMBUDAYAAN

Kebijakan Germas sesuai

dengan tugas dan fungsi

Individu & Keluarga

AktivitasFisik

Edukasi

dan

Perilaku

HidupSehat

KualitasLingkungan

Page 38: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

SIMPULAN

• Bonus Demografi : peluang yang harus diraih dengan pendekatan “kolaborasi” dan inovasi

/terobosan2

• Program Prioritas : menurunkan kematian Ibu dan Bayi, serta menurunkan prevalensi stunting

sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM

• Upaya yang dilakukan mencakup :

• Peningkatan akses layanan kesehatan semesta

• Peninngkatan kualitas layanan kesehatan Pemenuhan input, penguatan manajemen pelayanan, dan

penguatan monev

• Penguatan rujukan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota

• Pemberdayaan Masyarakat untuk terlibat aktif dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya

• Penguatan tata kelola

• Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup dan sehat untuk mempertahankan kesehatan individu

maupun kelompok

Page 39: DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Hatur nuhun