32
22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 KAMIS [email protected] 0328-6770024 ant/vitalis yogi trisna LAPORKAN KPK KE KEJAGUNG. Rasman Arif Nasution (kanan) sebagai tim kuasa hukum Komjen Pol. Budi Gunawan memperlihatkan berkas ketika melaporkan pimpinan KPK ke Kejaksaan Agung di Jakarta, Rabu (21/1). Laporan itu terkait penetapan status tersangka terhadap Budi Gunawan oleh KPK yang dianggap menyalahgunakan wewenang karena tidak sesuai prosedur. “Posisi sebagai Kepala Biro diduga me- nerima janji. Kalau itu 2003-2006, mengapa rentan waktu dibiarkan lama, dan kenapa tidak jadi tersangka dari dulu?” ujar kuasa hukum Komjen BG, Eggy Sudjana di Kejak- saan Agung, Jakarta Rabu (21/1). Menurutnya, KPK cenderung meny- ampaikan status pada situasi genting. Contoh, Ketum PPP yang juga Menteri Agama Suryadharma Ali ditetapkan jadi tersangka menjelang pilpres, dan beberapa nama lainnya. “Pernyataan kita apakah KPK melaku- kan proses penyebutan seseorang sebagai tersangka kemudian disimpan. Pendeka- tan prosedural, pendekatan kebenaran. KPK melampaui azas kepatutan. Kami tidak mengerti ada kepentingan atau tidak”,jelasnya. Masih menurut Eggy, dalam undang- undang KPK mengatur komisioner KPK sebanyak lima orang. Pertanyaan, komi- sioner KPK sekarang hanya empat orang. Satu pimpinan, yaitu Busyro Muqoddas yang memasuki masa pensiun belum juga diganti. “Pimpinan KPK itu kolektif kolegial, kalau tidak cacat hukum. Yang tandatan- gani berapa orang pimpinan KPK, itu yang kita laporkan. Institusi apapapun harus diawasi,” bebernya. Sementara itu Ketua KPK, Abraham Samad santai menanggapi laporan dari Komjen Pol Budi Gunawan yang dilayang- kan ke Kejaksaan Agung. “Apa yang dia lakukan sudah sesuai prosedur hukum dan standar operasional prosedur penanganan perkara di KPK. Tidak ada yang dilanggar,” tandasnya. Secara terpisah, Wakil Ketua KPK, Zulkarnain menganggap gugatan praper- adilan yang sebelumnya diajukan pihak Komjen BG, Zulkarnain bilang tidak tepat. Sebab, domain praperadilan adalah ketika penegak hukum melakukan salah tangkap atau salah menahan seseorang. “Sesuai hukum acara penetapan orang men- jadi tersangka di penyidikan itu bukan domain praperadilan, praperadilan itu untuk salah tangkap atau salah tahan,” tandasnya. =GAM/ABD Komjen BG Adukan Dua Pimpinan KPK JAKARTA-Kapolri terpilih Komjen Pol Budi Gunawan melaporkan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dan Bambang Widjojanto ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Keduanya ditu-ding melakukan penyalahgunaan wewenang, dalam penetapan BG sebagai tersangka.

e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

Citation preview

Page 1: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV 122 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000KAMIS [email protected]

0328-6770024

ant/vitalis yogi trisna LAPORKAN KPK KE KEJAGUNG. Rasman Arif Nasution (kanan) sebagai tim kuasa hukum Komjen Pol. Budi Gunawan memperlihatkan berkas ketika melaporkan pimpinan KPK ke Kejaksaan Agung di Jakarta, Rabu (21/1). Laporan itu terkait penetapan status tersangka terhadap Budi Gunawan oleh KPK yang dianggap menyalahgunakan wewenang karena tidak sesuai prosedur.

“Posisi sebagai Kepala Biro diduga me-nerima janji. Kalau itu 2003-2006, mengapa rentan waktu dibiarkan lama, dan kenapa tidak jadi tersangka dari dulu?” ujar kuasa hukum Komjen BG, Eggy Sudjana di Kejak-saan Agung, Jakarta Rabu (21/1).

Menurutnya, KPK cenderung meny-

ampaikan status pada situasi genting. Contoh, Ketum PPP yang juga Menteri Agama Suryadharma Ali ditetapkan jadi tersangka menjelang pilpres, dan beberapa nama lainnya.

“Pernyataan kita apakah KPK melaku-kan proses penyebutan seseorang sebagai tersangka kemudian disimpan. Pendeka-tan prosedural, pendekatan kebenaran. KPK melampaui azas kepatutan. Kami tidak mengerti ada kepentingan atau tidak”,jelasnya.

Masih menurut Eggy, dalam undang-undang KPK mengatur komisioner KPK sebanyak lima orang. Pertanyaan, komi-

sioner KPK sekarang hanya empat orang. Satu pimpinan, yaitu Busyro Muqoddas yang memasuki masa pensiun belum juga diganti.

“Pimpinan KPK itu kolektif kolegial, kalau tidak cacat hukum. Yang tandatan-gani berapa orang pimpinan KPK, itu yang kita laporkan. Institusi apapapun harus diawasi,” bebernya.

Sementara itu Ketua KPK, Abraham Samad santai menanggapi laporan dari Komjen Pol Budi Gunawan yang dilayang-kan ke Kejaksaan Agung. “Apa yang dia lakukan sudah sesuai prosedur hukum dan standar operasional prosedur penanganan

perkara di KPK. Tidak ada yang dilanggar,” tandasnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua KPK, Zulkarnain menganggap gugatan praper-adilan yang sebelumnya diajukan pihak Komjen BG, Zulkarnain bilang tidak tepat. Sebab, domain praperadilan adalah ketika penegak hukum melakukan salah tangkap atau salah menahan seseorang. “Sesuai hukum acara penetapan orang men-jadi tersangka di penyidikan itu bukan domain praperadilan, praperadilan itu untuk salah tangkap atau salah tahan,” tandasnya.

=GAM/ABD

Komjen BG Adukan Dua Pimpinan KPK

JAKARTA-Kapolri terpilih Komjen Pol Budi Gunawan melaporkan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dan Bambang Widjojanto ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Keduanya ditu-ding melakukan penyalahgunaan wewenang, dalam penetapan BG sebagai tersangka.

Page 2: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV2 Berita Utama

JAKARTA- Mahkamah Konstitusi (MK) meng-gugurkan seluruh tun-tutan para pemohon uji materi Pasal 6 ayat 1 dan Pasal 7 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 42/2008 Tentang Pe-milihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (UU Pilpres).

Putusan ini sekaligus men-egaskan bahwa setiap kepala dae-rah tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya jika hendak maju dalam perhelatan Pilpres. “Mengadili, menyatakan meno-lak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya,” ucap Ketua Majelis Hakim Konstitusi Arief Hidayat saat membacakan amar putusan di Gedung MK, Jakarta, Rabu (21/1).

Mahkamah dalam pertimban-

gannya menyatakan, bahwa kepa-la daerah, baik gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota, maupun wakil walikota tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya ketika diusung atau dicalonkan oleh partai poli-tik (parpol) atau gabungan par-pol menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.

Sebab para kepala daerah itu seperti yang tertuang dalam Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 yang me-nentukan secara konstitusional segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan. Mahkamah juga menyatakan kepala daerah terikat dalam struktur pemerinta-han negara di bawah Presiden.

Adapun UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres diajukan oleh warga DKI Jakarta, Yonas Risakota dan Baiq Oktavianty. Mereka mempersoalkan Pasal 6 ayat 1 dan Pasal 7 ayat 1 dan 2. Kedua pasal itu dinilai diskrimi-natif yang dapat merugikan hak-

hak konstitusional mereka seba-gai warga DKI.

Misalnya, Pasal 7 ayat 1 yang mensyaratkan kepala daerah yang dicalonkan oleh parpol atau gabungan parpol sebagai calon presiden atau calon wakil pres-iden hanya harus meminta izin presiden dan tidak harus men-gundurkan diri. Namun, Pasal 6 ayat 1 mensyaratkan pejabat ne-gara (menteri, pimpinan lembaga negara) yang dicalonkan oleh par-pol atau gabungan parpol sebagai calon presiden atau calon wakil presiden harus mengundurkan diri dari jabatannya.

Karena itu, para pemohon meminta MK menyatakan Pasal 6 ayat 1 UU Pilpres inkonstitusional bersyarat sepanjang pejabat ne-gara tidak dimaknai ‘termasuk gubernur atau wakil gubernur, bupati atau wakil bupati, atau walikota atau wakil walikota’ dan membatalkan Pasal 7 UU Pilpres.

=GAM/ABD

MK: Maju Capres, Kepala Daerah Tak Perlu Mundur

Ia pun meminta bawahan-nya untuk menyiapkan diri menjadi saksi atas kasus dugaan kepemilikan rekening gendut Komjen BG. “Kita perintahkan silakan yang dipanggil siapkan diri,” ungkap Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/1)

Menurut Badrodin, bagi saksi-saksi yang dipanggil agar berkoordinasi, soal apakah yang diperlukan saat akan diperiksa penyidik. “Apa yang perlu dis-iapkan, itu dikomunikasikan,” pungkas Badrodin.

Diketahui, pada Selasa, (20/1) dari tiga saksi kasus Komjen Po Budi Gunawan mangkir dari dipanggil KPK. Mereka yakni, mantan Kepala Biro Perencanaan dan Admin-istrasi Inspektorat Pengawasan Umum, Brigjen (Purn) Heru Purwanto, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Irjen Pol Andayono, dan Wakil Kepala Kepolisian Resort Jombang, Kompol Sumardji.

Dan pada Senin (19/1) kemarin, dari tiga yang dipang-gil, hanya satu saksi saja yang memenuhi panggilan yakni Irjen Pol (Purn) Syahtria Sitepu selaku pengajar di Sekolah Pimpinan Polri. Sementara Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Mabes Polri Brigjen Pol. Herry Prastowo dan Dosen Utama di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Lembaga Pendidikan Polri, Kombes Ibnu Isticha kompak tak hadir.

Secara terpisah, Kepala Divi-si Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, belum mengetahui penyebab man-gkirnya 5 anggota Polri aktif itu dari panggilan KPK. Namun, Ronny yakin anggotanya bakal kooperatif dan mengirimkan surat alasan ketidakhadiran-nya sebagai saksi. “Biasanya ada pemberitahuan ke KPK soal ketidakhadiran mereka, alasan mereka tidak hadir apa. Kalau panggilan kan proses hukum. Setahu saya mungkin karena ada acara di luar,” kata Ronny di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (21/1).

Ronny menegaskan, Wakil Kepala Kepolisian RI yang juga Pelaksana Tugas Kapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk kooperatif dalam proses hukum kasus Budi Gunawan. Hal ini, kata Ronny, sebagai bentuk Polri menghor-mati penegakan hukum. “Sejak awal Pak Badrodin bilang, Polri menghormati penegakan hu-kum dari KPK berkaitan dengan pemanggilan dan sebagainya, itu mekanisme. Begitu mereka memanggil anggota Polri, mereka sudah punya jadwal sendiri,” ucap Ronny.

“Mungkin akan hadir di panggilan berikut, namanya juga dipanggil. Itu mekanisme hukum yang harus dijalankan,” tutup Ronny. =GAM/ABD

DIPANGGIL KPK, 5 POLISI MANGKIR

Plt Kapolri: Mereka Bakal KooperatifJAKARTA-Pelaksana tugas (Plt) Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti mempersilakan Komisi Pemberantsan Korupsi (KPK) memanggil dan memeriksa anggotanya guna penyidikan kasus yang melibatkan Kapolri terpilih Komjen Pol Budi Gunawan.

ant/sigid kurniawan PENYERAHAN TUGAS WEWENANG KAPOLRI. Mantan Kapolri Jenderal Pol. Sutarman (kiri) dan Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti (kanan) melakukan salam komando usai mengikuti upacara Penyerahan Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab Kapolri Kepada Wakapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/1). Sutarman menyerahkan wewenang tanggung jawabnya kepada Badrodin Haiti yang ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan tugas dan fungsi kewenangan Kapolri.

ant/agus bebeng TUNTUT KPK TIDAK BERPOLITIK. Mahasiswa yang tergabung dalam Per-gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di depan DPRD kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/1). Mereka selain menuntut KPK un-tuk tidak berpolitik juga mendukung reformasi di tubuh Polri.

Page 3: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO KAMIS 22 JANUARI 2015

No. 0530 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

Namun pertemuan itu tidak secara spesifik membahas politik terkini terkait pembersihan orang-orang SBY, melain-kan pandangan Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu menyangkut perkembangan geopolitik dan ekonomi internasional.

Selain itu, SBY juga berpesan agar para mantan menteri ini berkenan membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo ke depan. Namun, bantuan diberikan jika di-minta oleh pemerintahan Jokowi.

“Pesannya supaya menghadapi semua itu, untuk kesuksesan pemerintahan beri-kan kontribusi dan saran apabila diminta supaya pemerintah berjalan dengan baik. Kalau diminta loh,” kata Mantan Menteri

Koperasi dan UKM, Syarief Hasan di Jakar-ta, Rabu (21/1).

Beberapa diantaranya mantan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa; mantan Menko Polhukam, Djoko Suyanto, mantan Menko Perekonomian, Hatta Rajasa dan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo..

Syarief mengatakan, pertemuan di Cikeas hanya sekedar temu kangen den-gan pada mantan menteri. Dalam hal ini, sekaligus juga SBY memaparkan tentang kondisi geopolitik Indonesia dan interna-sional.

“Pak SBY menyampaikan pandangan geopolitik dan ekonomi dan kekuatan In-donesia bagaimana dengan Amerika den-gan Kuba, bagaimana dengan Uni Soviet dengan Tiongkok, bagaimana dengan ASE-AN, kemudian pengaruh kepada Indone-sia,” urainya.

Dia menjelaskan, pandangan ini dirasa penting bagi para mantan menteri SBY. Sebab, para menteri saat ini sudah memi-liki kegiatan masing-masing yang dirasa manfaat untuk memahami kondisi geopoli-tik terkini. “Ini kan banyak mantan menteri yang sekarang jadi pengusaha, ada yang

jadi dosen, ada yang kembali jadi politisi, jadi sudah menyebar,” terang Syarief.

Syarief juga menceritakan, pertemuan itu sekaligus dalam rangka SBY berteri-makasih kepada para pimpinan partai poli-tik yang sudah mengesahkan Perppu No 1 Tahun 2014 tentang Pilkada di DPR. Perppu itu dikeluarkan pada masa pemerintahan SBY sebagai pengganti UU Pilkada lewat DPRD. “SBY memberikan ucapan terima kasih kepada anggota DPR karena Perppu Pilkada sudah menjadi UU,” terang dia.

Ketua harian Partai Demokrat ini mem-bantah jika pertemuan itu membahas ten-tang isu politik terkini. Termasuk soal kis-ruh internal Polri dan kabar pembersihan orang-orang SBY oleh Jokowi, Syarief me-negaskan, hal itu sama sekali tidak dibahas. “Enggak ada sama sekali, enggak ada diba-has tentang itu,” terang dia.

Senada dengan Syarief, Politikus PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan memban-tah Presiden Jokowi sedang melakukan pembersihan orang-orang SBY. Langkah Jokowi mencopot Jenderal Sutarman ada-lah sesuatu yang biasa. “Enggak juga kayak begitu. Setiap era kan pasti ada yang digan-ti,” kata Trimedya di gedung DPR Senayan

Jakarta, Selasa (20/1).Lanjut dia, dalam masa pemerintahan

yang baru tiga bulan tidak mungkin Jokowi melakukan politik bersih-bersih. Pergan-tian beberapa jabatan utama di Polri pun merupakan bentuk penyegaran kepem-impinan.

“Belum tentu, baru tiga bulan pemerin-tahan Jokowi langsung seperti itu. Bebera-pa Kapolda yang sudah satu tahun ya wajib dong di ganti, beberapa jabatan-jabatan utama di Polri ya wajib dong di ganti. Bu-kan karena orang SBY-nya, itu merupakan siklus,” terang dia.

Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai tindakan Jokowi mencopot Jenderal Pol Sutarman dari posisi Kapolri dan Komjen Pol Suhardi Alius dari posisi Kabareskrim merupakan sesuatu yang lum-rah.

“Bukan politik bersih-bersih, jan-tung kekuasaan seorang Kapolri itu Ka-bareskrim, Intel dan Brimob. Kalau Anda tidak bisa kendalikan Kabareskrim, Brimob dan Intel, kekuatan Polri kan di situ,” kata Desmond J Mahesa di Gedung DPR, Sen-ayan, Jakarta, Rabu (21/1).

=GAM/ABD

JOKOWI BERSIH-BERSIH “ORANG SBY”?

SBY Kumpulkan Mantan MenteriJAKARTA-Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan selu-ruh mantan menteri Kabi-net Indonesia Bersatu II di kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor.

ant/fanny octavianus DUKUNG POLRI BERSIH. Aktivis dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Polri melakukan aksi teaterikal “Dukung Polri Bersih” di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (21/1). Aksi itu mendesak Presiden Joko Widodo mencabut pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri dan menonaktifkan Budi Gunawan sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri sehingga proses hukum tak mengganggu Polri.

Page 4: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV4 Nasional

“Rinciannya tambahan anggaran di-alokasikan Rp 2,04 triliun untuk Ditjen Perhubungan Darat dan akan digunakan untuk pembangunan pelabuhan penye-berangan di 65 lokasi sebesar Rp 640 mil-iar, pengadaan Bus Rapid Transit di 1.000 unit di 28 kota sebesar Rp 1,04 triliun,” jelas Mentri Perhubungan, Ignasius Jo-

nan dalam rapat pembahasan Rancan-gan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 ber-sama Badan Anggaran (Banggar) di ruang Banggar DPR RI Jakarta, Rabu (21/1).

Alokasi berikutnya diperuntukkan Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp 5,49 triliun, terdiri dari, penggarapan in-frastruktur perkeretaapian di luar Jawa sebesar Rp 4,72 triliun, pengembangan jalur ganda lintas Selatan Jawa sebesar Rp 771 miliar.

Tambahan anggaran juga mengucur ke Ditjen Perhubungan laut Kemenhub sebesar Rp 11,29 triliun, terdiri dari pen-gadaan dan pembangunan kapal berbagai jenis termasuk kapal patroli sebesar Rp 3,12 triliun , pengembangan pelabuhan di 77 lokasi Rp 8,17 triliun. “Ditjen Per-hubungan udara sebesar Rp 1,71 triliun serta untuk Badan Pengembangan Sum-ber Daya Manusia Rp 427,90 miliar,” terang Jonan.

Menurut dia, Kemenhub mempunyai tantangan penyerapan seluruh angga-ran. Lantaran sulit bagi pihaknya untuk menggunakan anggaran puluhan triliun tersebut karena alasan kontraktor. “Ka-lau semua anggaran belum terserap, jangan dikritik ya. Sebab semua digen-jot untuk merealisasikan proyek dengan nilai besar, karena mungkin saja yang

mengerjakannya nggak ada. Kan arahan Presiden diusahakan kontraktor dari daerah supaya uang nggak balik ke Ja-karta,” pintanya.

Namun demikian, Jonan mengatakan akan berusaha keras agar mengejar target pembangunan program prioritas tahun ini dengan tidak melanggar aturan atau arahan Presiden Jokowi.

“Kita kebanyakan pakai konstruksi sipil, di mana 4 sampai 5 tahuh lalu sisa 50 persen. Anggaran kan dibuat asumsi misalnya harga baja naik 10-15 persen, pasti banyak dihemat. Jadi tolong jangan dikritik kalau belum terserap semua, su-paya Satker saya nggak bilang habiskan saja semua,” tukas dia.

Seperti diketahui, tiga kementerian yang mendapatkan anggaran besar dari tambahan belanja sebesar Rp155 triliun. Tiga kementerian ini bergerak di bidang infrastruktur dan pangan untuk mem-bantu pembangunan Indonesia.

“Dari Rp155 triliun belanja tamba-han, yang terbesar itu untuk Kemente-rian PU, sekitar Rp33 triliun, Kemente-rian Perhubungan sebesar Rp20 trilun dan Kementerian Pertanian sebesar Rp16 triliun,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro beberapa waktu lalu.

=GAM/ABD

ANGGARAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Jonan Minta Tambahan Rp 20 T

JAKARTA-Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan pagu anggaran tambahan program prioritas ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub) sebesar Rp 20,02 triliun dalam Ran-cangan Anggaran Penda-patan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Jika disetujui maka total anggaran Kemenhub tahun ini mencapai Rp 64,95 triliun dari pagu APBN 2015 sebesar Rp 44,93 triliun.

ant/yudha manx UJI COBA LIFTING BAG. Sejumlah personel Basarnas melakukan uji coba Lifting bag di kapal KN Purworejo di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat, Kalteng, Selasa (20/1). Lifting Bag tersebut akan digunakan untuk mengangkat badan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh dperairan Selat Karimata.

ALIRAN SESAT

Pengikut Bunda Dilarang Baca Syahadat dan IstighfarBEKASI-Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah memastikan adanya dugaan praktik aliran sesat yang meresahkan warga di Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan.

“Saya sudah utus tim ke alamat orang yang melakukan praktik aliran sesat dan menurut saya memang ada praktik-praktik yang menjurus ke sana (aliran sesat),” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlind-ungan Masyarakat Kota Bekais Momon Sulaiman di Bekasi, Rabu.

Menurutnya diketahui pihak yang diduga melakukan aliran sesat tersebut merupakan sebuah keluarga yang terdiri atas suami istri berinisial NT (44) alias Bunda, SN (60), serta anak-anak mereka yakni SL (15), dan FS (13).

“Sejumlah perilaku yang menjurus ke aliran sesat karena pengikutnya dilarang membacakan syahadat, insyaal-lah, maupun astaghfiirulah. Kalau sudah di luar kepercayaan yang diakui oleh negara, namanya sesat,” katanya.

Menurut Momon, keluarga tersebut telah mendatangi sedikitnya 110 kon-trakan di Kelurahan Kranji Kecamatan Bekasi Barat, dan Kelurahan Kayuringin Kecamatan Bekasi Selatan.

Hingga saat ini diperkirakan ada sedikitnya 20 pengikut yang masih aktif menjalani ritual bersama Bunda pada setiap malam Jumat.

Ritual itu dilakukan mereka di ru-mah kontrakan Bunda Kavling Agraria, Perumnas I, Kayuringin, Bekasi Selatan.

Para pengikutnya berkumpul di rumah kontrakan milik Bunda, dan mel-akukan ritual sambil minum kopi.

Seluruh pengikut hanya diam sementara Bunda membacakan mantra-mantra sambil menggoyang-goyangkan tasbih.

Ajaran Bunda tidak memperbole-hkan pengikutnya shalat lima waktu dan tidak boleh membaca kalimat syahadat, insyaallah, maupun astaghfiirulah.

Menurut Momon, Bunda dan keluar-ganya diketahui juga pernah diusir dari sebuah rumah kontrakan di RT 06/04 Kranji, Bekasi Barat, karena dianggap meresahkan warga setempat.

“Hasil pengembangan kami ini akan kita rapatkan bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi untuk diputuskan apakah ajaran mereka masuk dalam kategori sesat atau tidak,” katanya.

=ANT/ANDI

Page 5: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV 5PROBOLINGGO KAMIS 22 JANUARI 2015

No. 0530 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

Untuk itu, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan tamba-han anggaran Rp 1,3 triliun ke Komisi VII

DPR untuk mengaliri listrik di wilayah ter-luar dan perbatasan.

Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementrian ESDM, Jarman mengungkap-kan, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015 sektor kelistrikan mendapat anggaran Rp 3,86 triliun. Jika ditambah Rp 1,3 triliun maka total angga-ran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 menca-pai Rp 5,3 triliun. “Total anggaran jadi Rp 5,3 triliun, tambahan APBN-P 1,3 triliun,” kata Jarman, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/1).

Jarman merinci dana Rp 3,86 triliun antara lain Rp 2,5 triliun untuk listrik desa, pembangunan transmisi Rp 1,7 triliun dan operasi instansi Rp 200 miliar.

Sedangkan tambahan anggaran yang

diajukan Rp 1,3 trilun tersebut, untuk melistriki wilayah terluar dan perbatasan, terdiri dari Rp 1 triliun untuk pembangki-tan dan Rp 300 miliar untuk pembangunan infrastruktur pendukung.

“APBN-P tambahan Rp 1,3 triliun, Rp 1 triliun untuk mendukung program pemer-intah melistriki perbatasan pulau terluar,” paparnya.

Dengan begitu, menurut Jarman tidak ada lagi ketimpangan energi lain antara wilayah perbatasan dengan negara tetang-ga yang terang benderang. “Sehingga bisa nyala, jangan sampai di perbatasan di luar Indonesia terang di dalam gelap karena itu kami usulkan Rp 1 triliun untuk pulau terluar, Rp 300 miliar untuk mendukung,” pungkasnya.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Kurtubi meminta pemerintah mempriori-

taskan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai solusi krisis listrik tanah air.

Nuklir dibutuhkan sebagai sumber energi utama dan seharusnya bukan lagi menjadi pilihan terakhir. “90 negara sudah membangun nuklir. Kita copy paste penga-manan negara lain yang paling aman,” ucapnya.

Dia berharap pemerintah Jokowi-JK mulai beralih menggunakan nuklir. Secara makro, ini akan membantu mengejar rasio elektrifikasi mencapai 99 persen. “Selain rasio, rata rata konsumsi listrik per kapita kita masih kecil. Saya minta PLTN dibuka sekarang, jangan jadikan pilihan terakhir,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jarman mengatakan masih ada 10 juta rumah tangga yang belum menikmati listrik di Indonesia. Data kami, 84,12 persen rumah tangga di Indonesia sudah menikmati listrik hingga akhir 2014. Sedangkan sisanya 15,9 persen belum menikmati atau setara dengan angka10 juta,” jelasnya.

Namun demikian, angka tersebut turun dibanding pada 2013 yaitu 19 juta rumah tangga. “10 juta kepala keluarga yang be-lum dapat listrik. Sebelumnya, 19 juta lebih yang belum dapat listrik sekarang 10 juta,” ujarnya.

=GAM

ANGGARAN LISTRIK

Pemerintah Ajukan Tambahan Dana Rp1,3 T

JAKARTA- Kebutuhan listrik Indonesia sangat tinggi. Se-lain rasio elektrifikasi yang rendah, rata-rata konsumsi listrik Indonesia juga masih kecil. Dibandingkan Malay-sia, konsumsi listrik Indo-nesia hanya seperlimanya saja. Hal ini mengakibatkan terjadinya krisis listrik di pelbagai daerah.

ant/aditya pradana putra TARGET PRODUKSI GABAH. Pekerja menjemur gabah hasil panenan di Karangtengah, Kabupaten Demak, Jateng, Rabu (21/1). Kementerian Pertanian menargetkan produksi padi pada tahun ini men-capai 73,4 juta ton gabah kering giling (GKG) atau meningkat dibandingkan pencapaian pada 2014 (data terakhir November) yang sebesar 70,6 juta ton GKG.

Page 6: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV6 Ekonomi

Dari pengaduan yang diterima OJK tersebut, hanya sebanyak 346 pengaduan yang memenuhi syarat administrasi untuk ditindaklanjuti dengan verifikasi lanjutan dan fasilitasi penyelesaian.

“Layanan konsumen OJK tercatat 31.553 yang terdiri dari 4.244 penyampaian

informasi, 24.191 pertanyaan, dan 3.118 pengaduan,” kata Anggota Dewan Komi-sioner OJK bidang Edukasi dan Perlindun-gan Konsumen, Kusumaningtuti S. Soetio-no, di Jakarta, Rabu, (21/1).

Menurutnya, dari 346 pengaduan tersebut, sebanyak 314 pengadun telah diselesaikan dan 30-nya ditindaklanjuti dengan pembayaran oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) sebesar Rp4,33 miliar dari total tuntutan pelapor sebe-sar Rp5,38 miliar. “Nilai pembayaran itu sudah 80,85%. Sementara sisanya masih memerlukan proses lebih lanjut,” ujar-nya.

Dia menambahkan, pengaduan tersebut paling banyak berasal dari nasabah perban-kan. Seperti, persoalan kredit, penggunaan kartu kredit, dan lainnya. Kemudian, diikuti persoalan asuransi dan pembiayaan.

“Kalau pembiayaan, biasanya men-

genai cicilan kendaraan. Telat bayar dari waktu yang ditentukan, pihak pembiayaan mengambil kendaraan itu, dan pelapor itu tidak terima,”jelasnya.

Lebih lanjut dia mengungkap-kan masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) men-dominasi pengaduan ke layanan konsumen OJK. “Mayoritas itu bukan masyarakat dae-rah, tetapi masyarakat yang ada di Jabo-detabek,” urainya.

Menurutnya, sedikitnya pengaduan masyarakat dari daerah karena tidak meng-etahui adanya layanan konsumen OJK, se-hingga ketika ada sengketa dengan industri keuangan langsung ke pengadilan.

“Masyarakat di sini (Jabodetabek) kan mengetahui adanya OJK dan layanannya. Makanya banyak yang melapor,” ucap Tituk sapaan akrab Kusumaningtuti.

=GAM

OJK Terima 3.118 Pengaduan Masyarakat

JAKARTA-Layanan kon-sumen keuangan terinte-grasi, Otoritas Jasa Keuan-gan (OJK) mencatat ada sebanyak 3.118 pengaduan masyarakat terhadap in-dustri keuangan hingga 16 Januari 2015.

TRANSAKSI FIKTIF

BPD Maluku dan Bank ANDA Diminta Tambah DanaJAKARTA-Otoritas Jasa Keuan-gan (OJK) menemukan masalah transaksi repo pada perusahaan sekuritas PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (PT AAAS) dengan dua bank masing-mas-ing, PT Bank BPD Maluku (BPD Maluku) dan PT Bank Antar Daerah (Bank ANDA).

Berdasarkan hasil pemeriksaan ru-tin di tahun 2014 yang dilakukan oleh Pengawas Perbankan OJK atas kedua bank itu, ditemukan transaksi Reverse Repo surat berharga sebesar Rp262 milyar di BPD Maluku, serta pembel-ian serta Reverse Repo surat berharga sebesar Rp146 milyar dan USD1.250 ribu di Bank ANDA.

“Kami juga meminta pemegang saham Bank ANDA menambah setoran modal dan atau dana segar sejumlah kerugian yang diderita oleh bank. Apa-bila dari hasil pemeriksaan terdapat pengurus bank yang terlibat maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Deputi Komisioner OJK Pengawas Bank 3 Irwan Lubis, di Jakarta, Rabu (21/1).

Sebagai informasi, transaksi repo merupakan transaksi jual surat berharga efek dengan janji dibeli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Sedangkan transaksi reverse repo adalah kebalikan dari transaksi repo, yaitu transaksi beli su-rat berharga (efek) dengan janji dijual kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan

Menurutnya, kedua Transaksi tersebut dilakukan masing-masing bank dengan PT AAAS namun tanpa didasari dengan underlying transaction yang telah diperjanjikan. PT AAAS se-harusnya menempatkan surat berharga yang ditransaksikan dimaksud pada sub account masing-masing bank pada PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI). Namun hal tersebut tidak dilaksanakan oleh PT. AAAS seba-gaimana mestinya.

“Kedua Bank telah melakukan pembentukan cadangan atas kerugian dimaksud, menghentikan transaksi surat berharga korporasi, pemegang saham Bank ANDA telah menyetorkan dana segar sejumlah kerugian yang diderita oleh Bank ANDA, serta kepada PT. AAAS diminta untuk bertanggung jawab atas kerugian kedua Bank akibat dari transaksi dimaksud,” jelasnya.

Sejauh ini ujarnya, kedua bank telah melakukan pembenahan mana-jemen risiko terkait pembelian surat berharga korporasi. =GAM

ant/aditya pradana putra PEMBATASAN TANGKAPAN RAJUNGAN. Sejumlah buruh memisahkan daging rajungan (Portunus spp.) dari cangkangnya di salah satu rumah pengo-lahan di Bonang, Demak, Jateng, Rabu (21/1). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeluarkan kebijakan larangan penangkapan rajungan, kepiting dan lobster dalam kondisi bertelur serta pengaturan ukuran layak tangkap ketiga spesies tersebut guna keberlangsungan ekosistem dan ketersediaan hewan itu sepanjang masa.

Page 7: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530| TAHUN IV 7

Harta kekayaan adik saya yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar Rp 8 miliar dan itu wa-

jar,”

Luqman HaitiKakak kandung Komisaris

Jenderal Badrodin Haiti

BangkalanBangkalan KAMIS 22 JANUARI 2015 No. 0530 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN

MADURA

ant/sigid kurniawanDILAPORKAN. Wakapolri Komjen, Pol. Badrodin Haiti yang mempunyai kekayaan sebesar Rp 8 miliar dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Luqman Haiti, kakak kandung Badrodin Haiti tersebut optimis adiknya tidak memiliki rekening gendut seperti yang diberitakan sejumlah media.

Keluarga Yakin Badrodin Tak Miliki Rekening Gendut

"Harta kekayaan adik saya yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar Rp 8 miliar dan itu wa-jar," kata Lukman di Kabupa-ten Jember, Jawa Timur, Rabu (21/1).

Menurut dia, almarhum kedua orang tuanya H. Ahmad Haiti dan Siti Aminah mem-berikan pendidikan agama yang kuat, sehingga hal terse-but menjadi bekal bagi tujuh

saudaranya yang lain, termas-uk Badrodin.

"Din (panggilan Badrodin) memang orangnya tidak banyak bicara dan sederhana, sehingga saya yakin dia tidak memiliki re-

kening gendut itu," ucap pensiu-nan PNS itu.

Luqman menjelaskan rumah orang tuanya di Desa Krajan Kulon, Desa Paleran, Kecama-tan Umbulsari juga biasa-biasa saja dan sederhana, meskipun adiknya memiliki jabatan tinggi di Polri.

"Kalau adik saya memang kaya, tidak menutup kemungki-nan ia akan membangun rumah di sini lebih besar, namun hal itu tidak dilakukan karena kami semuanya hidup secara seder-hana," paparnya.

Presiden Joko Widodo men-gangkat Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas Kepala Polri menggantikan Jen-deral Sutarman.

Komjen Pol Badrodin Haiti merupakan salah satu petinggi

Polri yang dikabarkan memiliki rekening gendut dan isu terse-but kembali mencuat sejak pe-nerima bintang Adhi Makayasa itu ditunjuk Presiden Jokowi untuk melaksanakan tugas Ka-polri.

Berdasarkan catatan di KPK, total harta Badrodin mencapai Rp 8,290 miliar dan 4.000 dolar AS dan Plt Kapolri itu terakhir melaporkan ke-kayaan saat diangkat menjadi Wakil Kepala Polri pada 2 Mei 2014.

Kekayaannya itu berupa harta tidak bergerak yang terdiri atas 1 tanah dan bangunan di Depok dan 11 petak tanah yang tersebar di Bekasi, Pandeglang, Jakarta Selatan, Semarang, dan Depok dengan total mencapai Rp 4,3 miliar.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Kakak kand-ung Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Luqman Haiti, optimistis adiknya tidak memiliki reke-ning gendut seperti yang diberitakan sejumlah media.

KIPRAH TNI

Distribusi Pupuk Dikawal

BOJONEGORO - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menginstruk-sikan jajarannya ikut mengawal pendistribusian pupuk bersubsidi sampai di petani, sebagai usaha mengamankan produksi padi se-cara nasional dan usaha menjaga swasembada beras.

"Kami minta seluruh jajaran TNI sampai Babinsa ikut menga-wal pendistribusian pupuk sam-pai petani. Kalau ada permasala-han dengan pendistribusian segera melapor, sebab kebutuhan pupuk berpengaruh dengan produksi," kata Kasad, dalam dialog dengan petani usai panen padi di lahan banjir Bengawan Solo di Bojonegoro, Rabu (21/1).

Lebih lanjut ia menjelaskan, TNI ikut membantu mengaman-kan produksi tanaman padi se-cara nasional sebagai usaha men-jaga swasembada beras, karena memperoleh perintah langsung dari Presiden Joko Widodo.

"Kalau TNI sudah memper-oleh perintah dari Presiden, ya harus berhasil. Taruhannya kalau tidak berhasil jabatan saya bisa dicopot," ucapnya, menegaskan.

Oleh karena itu, mantan Pangdam V/Brawijaya ini men-jelaskan pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) terkait percepatan pembangunan Bendung Karangnongko Benga-wan Solo, sebagaimana usulan Bupati Bojonegoro Suyoto.

Sesuai gambaran yang diteri-ma, katanya, keberadaan Bend-ung Karangnongko tersebut akan meningkatkan produksi tanaman padi di daerah setempat, bahkan juga Lamongan dan Gresik.

Apalagi, lanjut dia, Provinsi Jawa Timur pada 2015 memper-oleh target untuk meningkatkan produksi tanaman padi menjadi 14 juta ton GKG, yang tahun lalu hanya 12 juta ton gabah kering giling (GKG) .

"TNI juga akan melakukan berbagai langkah lainnya agar produksi tanaman padi secara nasional terus meningkat, seperti mengkoordinasikan dengan Men-teri Pertanian mengenai pemban-gunan jaringan irigasi," tandasnya.

Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring menjelaskan, saat ini Indonesia tidak impor beras, bah-kan produksinya surplus sekitar 8 juta ton/tahun.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 8: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Penempatan TKI Mencapai 22.000 Orang

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsos-nakertrans) Kabupaten Ponoro-go, Sumani, mengatakan jumlah tersebut merupakan peringkat kedua tertinggi di Jawa Timur setelah Kabupaten Malang yang mencapai 24.000 orang.

"Jumlah TKI Ponorogo cukup banyak, pada tahun 2014 menca-pai 22.000 orang. Setiap tahun-nya selalu banyak, hal itu sudah terlihat sejak tahun 2006 hingga sekarang," ujar Sumani kepada wartawan, Rabu (21/1).

Ia mengaku tidak mengeta-hui pasti alasan warga Ponorogo lebih senang bekerja sebagai TKI daripada bekerja di daerahnya. Diduga alasannya adalah untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari jumlah 22.000 TKI tersebut, sebanyak 2.000 TKI di antaranya merupakan TKI ilegal atau tidak melalui lembaga penyalur TKI yang jelas.

Kebanyakan para TKI Po-norogo tersebut memilih meng-

adu nasib atau bekerja di Negara Malaysia, Hong Kong, Arab Sau-di, Singapura, dan Korea Selatan.

Sementara, selama tahun 2014 tercatat ada 12 TKI yang meninggal dunia di negara tem-patnya bekerja. Sedangkan tahun 2013 ada 14 TKI yang meninggal dunia.

"Kebanyakan, para TKI yang meninggal dunia tersebut kare-na kecelakaan kerja. Namun ada juga yang sakit," katanya.

Adapun, kasus kematian TKI asal Ponorogo yang terbaru ada-lah TKI Yuni Indah asal Desa Balong, Kecamatan Balong, Po-norogo. Yuni Indah merupakan TKI yang menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Kalimantan

akhir Desember 2014.Ia bekerja sebagai pembantu

rumah tangga di Singapura se-lama empat tahun terakhir. Dia pulang ke Ponorogo selama satu bulan untuk menikmati masa cutinya sebelum akhirnya kem-bali ke Singapura dengan men-umpang pesawat AirAsia QZ8501 pada tanggal 28 Desember 2014.

Hingga kini belum ada ka-bar soal kondisi Yuni Indah dari pihak terkait. Dari sejumlah je-nazah yang ditemukan, belum ada yang teridentifikasi atas nama Yuni Indah. Dinsosnaker-trans setempat dan Kemenaker terus memantau kasus tersebut guna mendapingi pencairan hak-hak korban.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

PONOROGO - Jumlah penempatan tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang bekerja di berbagai negara tujuan selama ta-hun 2014 mencapai 22.000 orang.

KECELAKAAN AIRASIA

Tim DVI Kenali Identitas Satu Korban

SURABAYA - Tim "Disas-ter Victim Identification" (DVI) Polda Jatim berhasil mengenali identitas satu jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 pada hari ke-25 operasi pencarian atas nama David Har-tono (23).

"Jenazah berlabel B052 teridentifikasi berdasar-kan pemeriksaan primer dan sekunder," ujar Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono ke-pada wartawan di Posko Crisis Center Mapolda Jatim, Jalan Ah-mad Yani Surabaya, Rabu (21/1).

Berdasarkan metode primer dikenali dari pemeriksaan gigi terdapat kecocokan dengan data korban sebelum meninggal yang diperoleh dari dokter giginya se-lama masih hidup.

Ia menjelaskan, pada gigi korban ada bagian gigi yang ber-deret terdapat banyak tambalan, serta dari pemeriksaan meng-gunakan teknik tertentu, co-cok dengan gigi korban semasa hidup.

Sedangkan dari metode sekunder, Tim DVI menemukan adanya tato bergambar Barong Bali pada lengan kiri korban yang cocok dengan data "ante mortem" milik pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.

"Kemudian ada kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badannya juga mengalami keco-cokan," kata perwira menengah tersebut.

Tidak itu saja, pihaknya juga memastikannya dengan pemeriksaan properti pada analisa kamera tersembunyi di Bandara Juanda, sesuai dengan yang melekat pada tubuh kor-ban.

Diperkuat lagi, lanjut dia, dengan tambahan data melalui sosial media milik korban, yang diketahui sempat berfoto selfie sebelum terbang dan mengung-gahnya ke instagramnya.

"Saat berfoto selfie itu, juga sesuai dengan analisa cctv bah-wa korban mengenakan kaos warna biru, celana pendek hitam serta gelang bertuliskan LV," ucapnya.

Dengan teridentifikasinya satu jenazah hari ini maka total 47 korban dari 53 jenazah yang dievakuasi dan teridentifikasi telah diserahkan ke keluarga masing-masing.

"Masih ada enam jenazah yang sedang dalam proses. Tim DVI tidak akan berhenti berusa-ha mengungkap identitas mere-ka," tukasnya.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

BBM

Antrean di SPBU Berkurang

JEMBER - Antrean kendaraan untuk mengisi bahan bakar min-yak di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Kabupa-ten Jember, Jawa Timur, mulai berkurang, Rabu (21/1).

"Permintaan masyarakat masih tinggi, namun banyak SPBU yang meningkatkan penebusan atau 'delivery order' di Pertamina," kata Supervisor SPBU Jalan Gajahmada Jember, Iwan Hendarto.

Sejumlah SPBU di Kabupa-ten Jember kehabisan premium, pertamax, dan solar sejak ditera-pkannya harga baru pada Senin (19/1) pukul 00.00 WIB dengan harga Rp 6.600 untuk premium dan Rp 6.400 untuk solar, se-hingga banyak SPBU yang tutup.

Pada saat pengisian BBM di sejumlah SPBU, puluhan kendara-an sudah antre panjang dan stok BBM di SPBU tersebut habis dalam beberapa jam saja dan hal tersebut terjadi sejak harga BBM turun.

"Hari ini, antrean hanya di pintu masuk SPBU dan tidak meluber ke jalan raya seperti beberapa hari terakhir, sehingga diprediksi antrean akan kembali normal dalam dua hari ke depan," paparnya.

Antrean panjang kendara-an, lanjut dia, dipicu kepanikan masyarakat akan stok BBM dan sejumlah SPBU yang tutup karena kehabisan BBM, sehingga me-nyebabkan masyarakat melakukan aksi borong. "Stok premium di SPBU Jalan Gajahmada habis pada Selasa (20/1) malam, namun paso-kan BBM dari Depo Pertamina di Tanjungwangi Banyuwangi sudah datang, sehingga bisa melayani konsumen," katanya.

Iwan mengatakan pihaknya sempat menaikkan penebusan premium menjadi 32 kiloliter per hari, padahal pada hari normal penebusan dilakukan sebanyak 24 kiloliter dan biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen selama satu hari.

"Pasokan premium sudah diisi sebanyak 16 kiloliter dan diperkirakan habis pada siang ini, namun pihak SPBU sudah mela-kukan penebusan untuk hari ini sebanyak 24 kiloliter," paparnya.

Sementara Supervisor SPBU Jalan Ahmad Yani, Nurul Erfiani mengatakan antrean yang terjadi di sejumlah SPBU di Jember karena kepanikan warga Jember akan kehabisan stok BBM, padahal stok di Depo Pertamina masih banyak.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

ant/fikri yusuf

PENGASPALAN JALAN DESASejumlah anggota TNI/Polri, PNS Pemkab Madiun dibantu warga mela-kukan pengaspalan jalan di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kab.

Madiun, Jatim, Rabu (21/1). Pengaspalan jalan tersebut merupakan salah satu pembangunan infrastruktur untuk transportasi khususnya di wilayah

pedesaan.

Page 9: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Dinkes Bantah Penderita Diabetes Anak Capai Ribuan

"Setelah melakukan pengecekan data yang ada di Divisi Endoktrin Metabolik dan Diabetes Staf Medik Fungsional (SMF) Instalasi Penyakit Dalam Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, penderita dia-betes pada anak di Kota Malang hanya tercatat lima anak pada 2014, bahkan tahun 2013 tidak ada sama sekali," kata Kepala Dinkes Kota Malang Dr dr Asih Tri Rachmi Nuswantari di Ma-lang, Rabu (21/1).

Ia mengakui data yang dikirimkan RSSA ke Dinkes sebe-lumnya tidak sama, bahkan data yang sudah dipublikasikan jauh dari fakta sesungguhnya. Data yang tercatat di RSSA merupa-kan jumlah pasien dari berbagai daerah, tidak hanya dari Kota

Malang saja karena RSSA meru-pakan rumah sakit rujukan yang menerima pasien dari luar Kota Malang, bahkan se-Jatim.

Asih mengemukakan sampai saat ini warga Kota Malang yang terdaftar di RSSA sebagai pasien atau penderita diabetes secara kesuluruhan sebanyak 35 orang, dengan rincian 15 orang masuk kategori noninsulin dan 20 orang lainnya masuk kategori insulin.

Sedangkan penyakit diabetes pada anak masuk pada kategori diabetes Tipe I, yang artinya penderita sudah masuk kategori ketergantungan pada insulin akibat dari adanya kerusakan pada pankreas.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Dinkes Kota Malang

bersinergi dengan Dinas Pen-didikan (Disdik) setempat untuk terus melakukan sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui program UUnit Keseha-tan Sekolah (UKS) di tiap-tiap sekolah.

Dinkes, lanjutnya, secara berkala juga telah melaku-kan Program Screening Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular melalui Pusat Bina Terpadu (Puspindu) yang secara teknis dilakukan melalui posyandu dan kegiatan karang taruna. Kegiatan Screening tersebut diberlakukan untuk masyarakat usia 16 tahun ke atas pada setiap bulannya.

"Upaya ini terus dilakukan agar kesehatan masyarakat se-lalu terkontrol dan Dinkes dapat segera memberikan pelayanan kesehatan yang baik jika ada masyarakat yang menderita penyakit tertentu. Bahkan, sejak tiga tahun lalu Dinkes juga menggandeng Persatuan Diabe-

tes Indonesia (Persadia) untuk melakukan penyuluhan pada masyarakat serta melatih senam diabetes.

Sementara itu Disdik Kota Malang juga akan melakukan penggiatan pembelajaran olah-raga minimal 30 menit setiap hari. Disdik juga akan beru-paya melakukan penggeseran paradigma anak-anak yang saat ini sudah memiliki perilaku hidup yang serba instant dan sudah terkontaminasi dengan teknologi informasi mela-lui penggunaan gadget yang berlebihan.

Sebelumnya RSSA men-gungkapkan tingginya angka penderita diabetes di Kota Malang, yakni sekitar 6 persen dari jumlah penduduk kota itu yang hampir mencapai 1 juta jiwa atau sekitar 60 ribu jiwa. Dari jumlah tersebut, ribuan diantaranya masih berusia anak-anak.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Jawa Timur, membantah jika penderita diabetes, khususnya pada anak-anak dengan usia di bawah 14 tahun di daerah itu mencapai ribuan.

ant/rudi mulya PROTES JALAN RUSAK. Sejumlah warga mengelar aksi blokade jalan yang menghubungkan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (21/1). Aksi blokade jalan oleh warga tiga desa tersebut untuk memprotes Pemkab Kediri terkait kerusakan jalan yang belum diperbaiki.

PEMBANGUNAN

14 Proyek Selesai

SIDOARJO - Pemerintah Ka-bupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyelesaikan 14 proyek pem-bangunan infrastruktur dan pem-bangunan lain yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, mengatakan proyek pemban-gunan yang diresmikan ini untuk menunjang pelayanan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.

"Peresmian proyek pemban-gunan Kabupaten Sidoarjo me-rupakan bukti keseriusan Pem-kab Sidoarjo dalam penggunaan anggaran APBD," katanya saat peresmian proyek Jembatan Ke-dungcangkring, Sidoarjo, Rabu (21/1).

Ia mengatakan pihaknya tidak akan main-main dengan penggu-naan anggaran yang ada karena anggaran ini dari pajak rakyat dan harus kembali manfaatnya untuk rakyat.

"Khusus untuk peresmian jembatan Kedungcangkring Ja-bon, kami mengharapkan bisa memberi manfaat yang besar bagi warga Jabon dan sekitarnya," ka-tanya.

Ia mengatakan jika sebelumn-ya jalur di Jembatan Kedungcang-kring ini hanya satu arah, maka setelah diresmikan jalannya bisa dua arah.

"Infastruktur yang diresmikan di antaranya proyek jembatan dari Dinas PU Bina Marga, Proyek Di-nas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, serta Dinas Pengairan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Sigit Setyawan menyebutkan, bahwa tahun 2014 pemkab Sidoarjo melalui Di-nas PU Bina Marga pada angga-ran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2014 sekitar Rp 30 miliar.

"Jadi kami sudah membangun seluruh jembatan mulai jembatan di Wonocolo Kecamatan Taman sampai jembatan kedungcang-kring ini," katanya.

Ia berharap, bahwa jembatan yang setara jembatan nasional tersebut dirawat bersama agar bertahan lama.

"Jembatan yang kami ren-canakan ini setara dengan jalan nasional, jadi beban muatannya maksimal 10 ton per sumbu ken-daraan. Tapi tetap kami berharap, bahwa kendaraan yang melin-tas dijembatan ini juga dibatasi bebannya supaya jembatan ini awet," katanya.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Pakar: Kopi Instan Dapat Menyebabkan Hipertensi

"Kandungan krimer nabati yang ada di beberapa produk kopi instan berpotensi menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan," tuturnya kepada sejumlah warta-wan di Kabupaten Jember, Rabu (21/1).

Menurut dia, mengonsumsi krimer nabati yang ada di dalam kopi instan dengan jumlah berle-bihan dan dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan prob-lem kesehatan seperti hipertensi dan penyumbatan pembuluh da-rah.

"Krimer nabati tidak dapat

dicerna secara sempurna oleh tubuh," ucap Subagio yang juga Ketua Lembaga Penelitian (Lem-lit) Universitas Jember itu.

Ia memperagakan percobaan kecil dengan tiga buah lilin, ke-mudian menaburkan krimer nabati di atas lilin tersebut dan hasilnya nyala lilin semakin be-sar, bukan sebaliknya, mati.

"Api semakin membesar ka-rena krimer nabati bersifat ek-splosif (mudah meledak) yang tinggi dan tentunya kurang ba-gus untuk kesehatan," kata pa-kar pengolahan pangan lulusan

Jepang itu.Terlalu banyak mengonsum-

si kopi krimer, lanjut dia, sama halnya dengan mengonsumsi ko-lesterol kering karena tidak bisa dicerna oleh tubuh.

"Boleh mengosumsi kopi instan, namun jangan banyak-banyak," kata Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember itu.

Ia menambahkan proses pembuatan kopi putih sebenarn-ya juga tidak memenuhi standar kesehatan karena kopi disangrai dengan suhu kecil, sehingga kandungan kafein dan asam di dalam kopi tidak mengalami pe-nurunan.

"Hal itu dilakukan, agar war-na bubuk kopi yang dihasilkan tidak berwarna terlalu hitam. Kandungan kafein dan asam yang masih terlalu tingi karena

suhunya terlalu kecil, juga tidak bagus untuk kesehatan," tutur penemu modified cassava flour (mocaf) itu.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam mengonsumsi kopi putih dalam kemasan karena dapat menyebabkan penyakit kanker.

"Kopi tersebut sebenarnya bukan kopi putih. Warna putih pada minuman itu didapatkan dari estrak gula atau minyak nabati yang diekstraksi dan proses ekstraksi bahan tersebut menggunakan bahan kimia," paparnya.

Subagio menjelaskan se-makin banyaknnya produk kopi instan di pasaran dengan ber-bagai variasi rasa perlu disi-kapi secara bijaksana oleh kon-sumen.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Pakar pertanian yang juga peneliti dari Universitas Jember, Jawa Timur, Prof Ahmad Suba-gio mengatakan produk kopi instan dapat men-imbulkan efek yang buruk bagi kesehatan tubuh seperti hipertensi.

NARKOTIKA

Pemuda Bawa Narkoba Ditangkap

MADIUN - Petugas Satuan Resnarkoba Polres Madiun Kota, Jawa Timur, menangkap seorang pemuda yang diketahui sedang membawa narkoba dan diduga ia terlibat dalam peredaran narko-tika jenis sabu-sabu di wilayah hukum setempat.

Data Polres Madiun Kota men-catat, tersangka adalah Beni, warga Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Yang bersangkutan ditangkap petugas di sebuah warung tak jauh dari rumahnya tanpa perlawanan pada Selasa (20/1).

"Benar, kami menangkap seorang pemuda yang kedapatan memiliki barang yang dicurigai narkoba," ujar Kepala Polres Ma-diun Kota AKBP Farman kepada wartawan, Rabu (21/1).

Guna pemeriksaan lebih lanjut, pemuda yang diperkirakan berusia di atas dua puluh lima tahun itu, digelandang petugas ke Mapolres Madiun Kota.

Menurut dia, saat digeledah, petugas menemukan satu paket plastik berbentuk kristal putih yang diduga kuat narkoba jenis sabu-sabu dengan bobot sekitar 1 sampai 2,5 Gram.

Petugas juga mengamankan satu unit sepeda motor Yamaha Mio bernomor polisi H-4514-N milik korban untuk dijadikan barang bukti.

Diduga, tersangka akan me-lakukan transaksi saat dilakukan penangkapan petugas. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut guna menguak jarin-gan peredaran narkoba di wilayah Madiun dan sekitarnya.

"Saat ini kami masih menye-lidikinya untuk menjaring rekan-rekan dari pemuda tersebut. Juga untuk mengetahui dari siapa tersangka mendapat narkoba tersebut dan lain sebagainya," kata Farman.

Pihaknya belum dapat me-mastikan peran dari tersangka, apakah sebagai pengguna narkoba, sebagai pengedar, ataupun bandar narkoba. Sebab, pemeriksaan ter-hadap tersangka belum selesai.

Ia menambahkan, akan terus melakukan pengejaran terhadap pemakai, pengedar, serta bandar narkoba, guna memberantas peredaran narkotika di wilayah hukum Polres Madiun Kota.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

ant/fikri yusufPASAR MURAH MADIUN. Warga antre untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga bersubsidi di stand pasar murah yang digelar Pemkab Madiun di Desa Bantengan, Kec. Wungu, Kab. Madiun, Jatim, Rabu (21/1). Pasar murah yang menjual berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng dan gula den-gan harga lebih murah dibanding harga pasaran tersebut digelar untuk membantu masyarakat pada saat harga kebutuhan pokok yang cenderung fluktuatif.

Page 11: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Membangun Bilateral

Salam Songkem

Hubungan bilateral Indonesia-Belanda diyakini akan ter-usik. Keyakinan itu semakin

menguat setelah Belanda menarik Duta Besarnya dari bumi Indonesia sebagai bentuk protes negara terse-but atas kasus eksekusi warga ne-garanya, Ang Kiem Soei. Akan tetapi, Menteri Koordinator Bidang Kemariti-man Indroyono Soesilo memastikan kerjasama RI-Belanda dalam proyek Pembangunan Pelabuhan Kuala Tan-jung, Sumatera Utara, tetap berlan-jut. Adakah kerjasama ini menjadi indikasi hubungan bilateral kedua negara tersebut masih sehat?

Sekilas memang tampak ek-sekusi mati atas Ang Kiem Soei dan penarikan Duta Besar Belanda tidak berpengaruh negatif terhadap hubungan bilateral. Akan tetapi, proyek infrastruktur yang menjadi salah satu konsep tol laut yang men-jadi fokus pemerintahan Joko Widodo tersebut tak bisa dijadikan indikator hubungan bilateral kedua negara tersebut tak ada masalah pasca In-donesia mengeksekusi salah satu warga Belanda itu. Indonesia perlu mewaspadai kemungkinan terburuk yang barangkali akan timbul akibat kebijakan Presiden RI menolak grasi yang diajukan negara asal Ang Kiem Soei sehingga eksekusi tak bisa ter-hindarkan lagi.

Memang juru bicara Kemenlu, Armanatha Nasir menyatakan kedua negara, Indonesia-Belanda masih tetap bersahabat dengan baik. Hubungan bilateral tidak terganggu oleh eksekusi mati. Bahkan, Indone-sia sedang berusaha meningkatkan hubungan bilateralnya. Pernyataan deplomatis jubir Kemenlu ini sejat-inya menyiratkan hubungan bilateral sedang terganggu.

Sikap Indonesia yang menyambut dingin penarikan Dubes Belanda dan sejumlah negara lainnya bisa jadi merupakan wujud pernyataan untuk menutupi kegalauan dan menjaga harga diri semata di mata dunia. Itu juga yang terjadi pada negara lain, karena itulah sikap Indonesia itu tak juga bisa dijadikan alasan hubungan bilateral aman. Meskipun begitu, In-donesia memang tak perlu terlalu menghamba pada negara luar bila untuk memperbaiki hubungan yang sedang retak. (*)

Bermimpi Indonesia Tanpa Korupsi

Pasalnya sindrom korupsi sudah tidak lagi berkem-bang dikalangan pejabat

pusat, namun juga pejabat dae-rah. Tak berhenti sampai disini, seolah telah menjadi rutinitas, kegiatan haram ini juga sedang getol-getolnya dilakukan oleh mereka yang mengagungkan ilmu, kaum akademisi.

Korupsi memang merupakan cara paling mudah dan simpel untuk memperkaya diri. Selain itu, mereka juga berasumsi bah-wa dana yang mereka dapatkan dari korupsi akan sepadan den-gan ketiadaan mereka tidak bek-erja. Artinya, meskipun mereka ditahan di dalam jeruji besi, namun uang hasil korupsi yang pernah dia lakukan setidaknya mampu menggajinya ketika dia mendekam di penjara.

Apabila dipikir secara ra-sional hal ini memang benar adanya. Tindakan korupsi tidak pernah mendapatkan ganjaran hukum yang setimpal. Mereka yang berkecimpung dalam me-negakkan hukum pun seakan mengamini ini. bahkan tak ja-rang mereka juga terjerat kasus yang sama. Ironis memang, jika kita melihat realitas yang ada, mungkin negara ini akan benar-benar bebas dari korupsi ketika bangsa ini sudah rata dengan tanah.

Menurut Darmanto, Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan

Negara BPKP Jateng, mengung-kapkan bahwa setidaknya ada sejumlah kasus korupsi yang ditanganinya mencatat adanya kelompok profesi. Kepala dae-rah 7 orang, anggota DPRD kota/kabupaten 19 orang, Polri 2 orang, PNS 36 orang, BUMN/D 8 orang, kepala desa 37 orang, mahasiswa 1 orang, dan swasta 34 orang. Sedangkan modusnya penyalahgunaan wewenang sendiri sebanyak 84 kasus, pen-yalahgunaan dalam pengadaan barang dan jasa 24 kasus, pemo-tongan 4 kasus, kegiatan fiktif 6 kasus.

Hasil pemeriksaan BPK RI sendiri pada semester satu ta-hun 2013 menunjukkan adanya 42 kasus penyimpangan peng-gunaan keuangan negara senilai 3,67 triliun yang terindikasi tindak pidana korupsi. Selama 2003-2013 BPK telah melapor-kan 425 kasus serupa dengan nilai nilai kerugian mencapai 40,5 triliun. Sebanyak 310 dari 524 kepala daerah di Indonesia tersandung kasus, 86 persennya adalah perkara korupsi.

Ironis memang, disatu sisi Indonesia memiliki lembaga penegak hukum yang terus bek-erja dengan gigih, namun di-sisi lain kegigihan mereka akan membuat bangsa ini semakin tercoreng mukanya. Untuk itu, pencegahan terhadap tindak ko-rupsi merupakan sebuah langkah yang paling tepat. Sejauh ini KPK maupun lembaga-lembaga pen-egak hukum lainnya lebih banyak memerhatikan penanganan kasus korupsi, sementara pencegahan belum pernah dilakukan.

Penindakan kasus-kasus ko-rupsi memang perlu dilakukan, namun tindakan pencegahan-nya juga perlu untuk ditindak-lanjuti. Bentuk-bentuk pencega-han ini juga bermacampmacam, seperti memasukkan pendidikan karakter terhadap peserta didik dan sosisalisasi tentang bahaya laten korupsi serta pengaja-ran kepada masyarakat untuk mengubah gaya hidup hedonis menjadi asketis. Solusi lainnya yaitu menindak pelaku korupsi dengan hukuman yang berat,

termasuk hukuman mati.

Ketegaan dan KetegasanMengingat begitu maraknya

kasus korupsi di bumi pertiwi, perlu adanya sebuah pembaha-ruan yang dapat mengurangi atau pun bahkan meniadakan korupsi. Namun untuk mereal-isasikan hal tersebut tidaklah mudah. Perlu adanya sebuah gerakan yang melibatkan ban-yak kalangan. Terlebih adanya koalisi antara rakyat, pemerin-tah dan juga ormas-ormas ke-masyarakatan yang lain.

Sebenarnya di Indonesia su-dah ada lembaga yang bertindak untuk membongkar kekayaan-kekayaan pejabat yang ber-masalahan. Akan tetapi jika telah masuk ke tahap persidan-gan banyak terjadi kejanggalan. Kejanggalan ini termanifestasi dalam beberapa bentuk. Sep-erti penyelewengan hukum, penyuapan jaksa dan lain-lain. Hal inilah yang selalu menjadi masalah dasar dalam dunia per-sidangan di Indonesia.

Untuk itu perlu adanya ket-egasan hukum terhadap pelaku korupsi. Bukan hanya peneta-pan hukum penyitaan aset-aset dan juga kurungan saja yang perlu diterapkan. Akan tetapi juga pemberlakuan kesamaan hukum antar pelaku korupsi. Sering kali hukuman yang dit-impakan kepada seorang korup-tor tidak sesuai dengan apa yang telah dilakukannya. Bayangkan saja, seorang nenek-nenek yang mengambil sandal diganjar tu-juh bulan kurungan. Akan tetapi seorang pejabat yang meng-korupsi uang rakyat bermilyard-milyard hanya dijatuhi huku-man beberapa tahun saja.

Miris bukan, namun be-ginilah hukum di negeri kita. Hukum di Indonesia sering kali dipermainkan oleh mereka yang tak bertanggung jawab. Dengan uang, mereka mampu merubah

A menjadi B ataupun sebalikn-ya. Pejabat kita pun demikian, mudah tergiur akan rupiah. Bayangkan saja seorang ketua Mahkamah Konstitusi mau dis-uap dengan beberapa lembar recehan.

Selain itu perlu diberlakukan juga sikap tega. Tega disini mak-sudnya adalah pemberlakuan hukum yang sama terhadap sia-pa saja. Tidak ada lagi perlakuan khusus antara pejabat dengan rakyat, antara presiden dengan warga biasa dan lain-lain. Sikap tega ini nantinya diharapkan mampu membuat para pejabat berpikir ulang untuk melakukan korupsi. Pemberlakuan sikap sama dimata hukum nantinya juga mampu membuat resah mereka yang telah melakukan korupsi agar nantinya mau men-gakui kesalahannya.

Sikap tega lainnya yang perlu diterapkan kepada para koruptor adalah tega untuk memberikan hukuman mati kepada koruptor. Sebagaimana yang telah diterapkan di China. Pemberian hukuman mati ini di-rasakan paling masuk akal. Men-gapa demikian?. Pemberlakuan hukuman mati, tentunya akan membuat para pejabat takut un-tuk melakukan korupsi. Bukan hanya itu, mungkin mereka akan takut dan ngeri apabila menden-gar kata korupsi.

Pemberlakuan hukuman mati memang melanggar Hak Asasi Manusia, namun cara ini perlu diterapkan di Indonesia. Penerapan hukuman ini secara langsung nantinya akan men-gurangi jumlah koruptor di In-donesia atau bahkan mampu menniadakannya. Akan tetapi dengan satu catatan, pember-lakuan hukuman mati ini harus disertai dengan beberapa syarat. Seperti halnya bila uang yang dikorupsi haruslah melebihi an-gka sekian. Wallahu A’lamu bi Al-Shawab=

Tahun baru 2015 telah bergulir dan tinggal beberapa hari lagi akan beranjak memasuki bulan Februari. Di tahun yang sudah dinanti ini, semua orang pasti berharap untuk menjadi lebih baik lagi dibanding tahun kemarin. Namun bertolak belakan dari itu semua, semakin hari tindak pe-nyelewengan uang rakyat atau korupsi dirasakan sudah pada tahap genting.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO KAMIS 22 JANUARI 2015No. 0530 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Page 12: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO KAMIS 22 JANUARI 2015

No. 0530 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Ribuan botol miras itu adalah hasil razia cipta kondisi 2014 yang sudah digelar selama sebulan. Bo-tol miras itu di sita di beberapa distributor yang selama ini ber-operasi menjual miras ilegal.

Rata-rata yang berhasil yang disita miras jenis cukrik. Selain itu petugas juga memusnahkan obat-obatan terlarang seperti ganja, pil dan sabu-sabu hasil pengungka-pan satuan narkoba.

“Hasil operasi pekat 2014 se-

lama sebulan bulan Desember 2014 hingga Januari 2015 kita amankan ribuan jenis minuman keras,” kata Kapolres Probolinggo Kota AKBP Iwan Setiawan kepada wartawan, Rabu (21/1).

Selain berhasil memusnahkan barang-barang haram tersebut, polisi juga berhasil menangkap belasan pelaku kejahatan jalanan. Seperti jambret, pemalak, copet serta preman yang selama ini me-resahkan masyarakat.

“Pelaku jalanan yang mere-sahkan warga kita juga aman-kan. Agar para pengguna jalan arus mudik tidak khawatir ketika melintasi pantura di Proboling-go,” tambahnya.

Sementara itu, satuan polisi lalu lintas berhasil memusnahkan 212 knalpot brong dan menindak pemiliknya. “Dari satlantas sendi-ri memusnahkan knalpot brong hasil operasi simpatik 2014,” kata AKP. Mellysa Amalia, Kasatlantas Polres Probolinggo Kota.

AKP. Mellysa Amalia menam-bahkan, ratusan knalpot yang tidak sesuai dengan standar atau yang lebih dikenal dengan knal-pot brong hasil razia lalu lintas yang dilakukan oleh Satlantas

Polres Probolinggo Kota. “Knalpot yang dimusnahkan tersebut mer-upakan hasil operasi lalu lintas yang dilakukan selama sebulan,” tandasnya.

Sesuai data dari Satuan Lalu Lintas, 212 knalpot yang dimus-nahkan itu merupakan jumlah gabungan untuk kendaraan roda dua. Pihaknya masih tetap melak-sanakan pengamanan yang sama.

”Bagi siapapun yang menggu-nakan sepeda motor berknalpot brong, tidak memakai helm, atau-pun kelengkapan lain, maka akan dilakukan penilangan dan bahkan penyitaan,” ucap AKP. Mellysa Amalia.

Diketahui data ungkap kasus di Polres Probolinggo Kota, yakni

narkoba sebanyak 16 kasus den-gan 20 tersangka, edar farmasi 20 kasus dengan 23 tersangka, miras 147 kasus dengan 169 tersangka.

Sedangkan sabu-sabu seberat 13, 569 gram senilai Rp 27 juta, ektasi sebanyak 3 butir senilai Rp 1,5 juta, ganja sebanyak 6 poket senilai Rp 600 ribu. Totalnya se-nilai Rp 29.100.000.

Sementara itu minuman keras sebanyak 3.497 botol dari bebrba-gai minuman seperti arak putih, anggur, topi miring. Tak luput juga dimusnahkan pil triahex-phenidyl. Dextroneotrohika, obat ilegal tanpa merk, dan obat keras daftar G yang berjumlah 30 ribu butir senilai Rp 60 juta.

=M.HISBULLAH HUDA

Miras-Knalpot Brong DimusnahkanPROBOLINGGO - Ribuan botol minuman keras (Miras) dari berbagai merek, narkoba berbagai jenis dan knalpot brong dimusnahkan di depan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo, di Jalan Soeroyo.

DIMUSNAHKAN. Ribuan botol minuman keras dan knalpot.

Pelaku Kejahatan Meresahkan Warga

Page 13: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV 13Probolinggo

Peraturan tentang hal terse-but tertuang dalam nomor 2 ta-hun 2015 tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT). Peraturan tersebut menyebutkan tentang hak dasar PRT yang harus terpenuhi diantaranya, tentang masa libur dan kebebasan men-jalankan ibadahnya. Bahkan ke-wajiban juga harus dipenuhi oleh pemanfaat jasa kerja yakni ten-tang kejelasan tentang kontrak yang diketahui oleh pemerintah setempat yang harus dipsepekati oleh kedua belah pihak.

Menanggapi hal terse-but, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Probolinggo, Sigit Sumarsono

mengatakan, pihaknya memang secara teknis belum mendapa-takan edaran daroi pemerintah pusat maupun provinsi. “Saya dengarnya masih dari media saja mas,” terangnya kepada warta-wan, Rabu (21/1).

Menurutnya, pihaknya be-lum bisa menjalankan peraturan tersebut. Dan tetap menunggu keputusan tersebut. Sigit men-gaku dengan keputusan tersebut memang masih sifatnya dilema. Sebab besaran upah yang harus dibayar masih banyak pengguna jasa yang sulit untuk memen-uhinya.

“Karena kebanyakan mereka bekerja sesuai kesepakatan gaji

yang diberikan pengguna jasa. Tanpa melihat besaran upah sesuai UMK,” jelas Sigit Sumar-sono..

Jika memang dalam perjala-nannya, lanjut Sigit Sumarsono, para pengguna jasa harus mem-bayar sesuai UMK. Maka yang bisa dilakukan dalam waktu dekat adalah mengumpulkan para PNS di lingkungan pemkab Proboling-go. Para abdi negara yang meng-gunakan jasa PRT, harus memba-yar sesuai UMK. “Jika itu sudah aturan, kami tidak bisa berbuat banyak,” tandasnya.

Sementara itu UMK Kabupat-en Probolinggo tahun 2015 yang sudah ditetapkan oleh gubernur sebesar Rp 1.556.800 per bulan-nya. Bahkan saat ini jumlah PRT di Kabupaten Probolinggo jumlahnya tergolong banyak bahkan angkanya mencapai puluhan ribu. “Mereka rata-rata dari kalangan perempuan yang berstatus janda,” paparnya.

=MAHFUD HIDAYATALULLAH

Upah PRT Sebanding UMKDisnakertrans Belum Bisa Bertindak PROBOLINGGO - Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Republik Indonesia (RI) telah mengeluarkan keputusan tentang standar upah bagi para Pekerja Rumah Tangga (PRT) sesuai dengan ketetapan Upah Minimum (UMK) Kota/Kabupaten setempat.

HARUS TERPENUHI. Hak dasar PRT tentang masa libur dan kebebasan menjalankan ibadahnya

PROBOLINGGO-Permasala-han karyawan dengan pihak manajemen PTKL Kabupaten Probolinggo nampaknya belum juga selesai. Saat ini tidak hanya karyawan aktif yang menuntut hak gajinya yang tertunda. Namun karyawan yang statusnya pensiun sampai tahun ini belum juga memper-oleh gaji dan pesangonnya.

Total jumlah uang yang belum terbayarkan sebesar Rp 1,9 Milliar. Karyawan PTKL yang dinyatakan pensiun sejak April 2013 kemarin sebanyak 90 orang. Namun mereka sam-pai detik ini belum menikmati uang pesangon semasa kerjan-ya. ”Mereka belum memperoleh uang sepeserpun dari PTKL,” terang Asmawi Ketua Serikat Kerja (Sekar ) PTKL, kepada wartawan, Rabu (21/1).

Menurutnya, dari jumlah pensiunan yang belum menda-patkan hak kerjanya, sebanyak 25 orang telah memberikan kuasa kepada Sekar.”Kami su-dah mendapatkan mandat dari para pensiunan untuk mengu-rusi daji dan uang pesangon bagi karyawan yang sudah purna tugas,” jelas Asmawi.

Dia mengatakan, dari 90 karyawan yang sudah pensiun mereka rata-rata mendapatkan uang pesangon sekitar Rp 50 jutaaan dan tambahan gaji yang terhutang oleh perusa-haan sebelum mereka pensiun. ”Diperkirakan jumlah totalnya mencapai Rp 1.9 miliar,” ujarnya.

Dari tunggakan dana pe-

sangon pensiunan PTKL yang belum diterimanya. Pihaknya telah melakukan upaya penun-tutan kepada pihak manajemen untuk bisa memenuhi hak para pensiunan. “Bahkan pihaknya telah melakukan mediasi den-gan pihak manajemen,” kata Asmawi.

Dari upaya mediasi terse-but, lanjut Asmawi, pihaknya sudah dipertemukan dengan manajemen dengan difasili-tasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Probolinggo.Upaya mediasi sudah menapai dua kali perte-muan. “Namun masih belum ada solusi dan kesepakatan tentang tunggakan tersebut oleh pihak manajemen,” tan-dasnya.

Sementara itu, Kepala Di-visi Suberdaya Manusia (SDM) PTKL, Karyono membenarkan jika PTKL masih belum bisa memperoleh dana pesangon bagi para pensiunan. Tetapi dengan adanya tuntutan tersebut, manejemen akan membicarakan semua itu. “Kami belum bisa memberi-kan keterangan jelas tentang kepastian apakah tuntutan mereka akan dipenuhi atau masih ditunda,” ucapnya.

Pihaknya mengaku, kalau kondisi PTKL saat ini men-galami kebangkrutan, ”Secara otomatis perusahaan belum bisa memberikan gaji bagi para karyawan termasuk karyawan yang sudah pensiun,” tegas Karyono.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

PTKL

Gaji Pesangon Karyawan PTKL Digantung

DIGANTUNG. Karyawan PTKL yang statusnya pensiun sampai tahun ini belum juga memperoleh gaji dan pesangonnya.

Page 14: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV14 Probolinggo

PROBOLINGGO- Lantaran saluran irigasi sawah mampet, Sejumlah petani di Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo resah. Sehingga banyak tana-man petani yang tidak teraliri air lantaran aliran sungai yang menghubungkan dengan sawah petani dangkal. Petani yang mengaku resah dengan kurang lancarnya air irigasi yang menyebabkan sawah mereka minim air, diantaranya Desa, Warujinggo, Jorongan dan Juga Clarak.

Salah satu petani asal Desa Sumberbulu Warujinggo Kecamatan Leces Kabu-paten Probolinggo, Junaedi, mengatakan, memang di Desa keberadaan irigasi memang tersedia namun asas man-faatnya belum terasa oleh kalangan petani. “Karena air saat ini memang kesulitan, apalagi kalau sudah musim kemarau,” jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, petani tidak harus mengebor sumur dan menyewa mesin air untuk memaksimalkan un-tuk mendapatkan air. Namun yang paling penting aliran sungai yang dangkal perlu untuk dilakukan normal-isasi. “Diyakini air dikalangan sawah petani bisa terpenuhi secara maksimal,” ujarnya ke-pada wartawan, Rabu (21/1).

Dengan tidak lancarnya aliran irigasi menuju pesawa-han petani, lanjutmasyarakat berharapa kepada pemerin-tah untuk bisa memberikan solusi konkrit terkait persoa-lan sungai tersebut. Dengan melakukan upaya pengerukan terhadapa aliran sungai yang dinilai dangkal.

“Dangkalnya sungai tersebut karena masih banyak warga yang membuang lim-bah sampah rumah tangga ke sungai,” jelas Junaidi

Hal senada juga di ungka-pkan Slamet (37) petani asal Desa Jorongan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, mengaku Dengan kondisi tersebut pihaknya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa mesin bor.

Untuk satu kali sewa den-gan pembelian solar, satu kali penyiraman sawah seluas 800 meter persegi sebesar Rp 250 ribu. “Padahal kalau tanaman padi, dalam satu bulan mini-mal sekali,” ucapnya singkat.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

PERTANIAN

Irigasi Sawah Tersumbat

Selain mengamankan ter-sangka, Edi Surahman (32) salah satu petugas kebersihan Bank BRI Cabang Probolinggo juga mengamankan sepeda motor mi-lik korban. Setelah itu, tersangka dan barang bukti diserahkan oleh

petugas kebersihan BRI Cabang Kota Probolinggo lalu diserahkan ke Mapolres Probolinggo Kota un-tuk ditindak lanjuti lebih dalam lagi.

“Pelaku berhasil diamankan setelah kejar kejaran kearah se-

latan jalan Mastrip. Saya pepet dia terjatuh, dan melarikan diri. Beruntung warga juga ikut mem-bantu yang akhirnya bisa tertang-kap,” ujar warga Kelurahan Kani-garan Kota Probolinggo ini.

Kasus pencurian sepeda motor ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB pagi. Saat itu, Edi Surahman membersihkan rumput. Kemudian melihat ada sesorang yang membawa kabur sepeda motor milik Misnawi (40) salah satu satpam BRI Cabang Probolinggo. “Spon-tan saya punya isnting sepeda motor itu mau dibawa kabur, lalu saya langsung bergegas mengejarnya,” ucapnya.

Melihat korban kabur mem-bawa sepeda motor, Edi Surah-man, melakukan pengejaran hingga akhirnya tersangka ter-jatuh dan masih berusaha mel-arikan diri. “Beruntung banyak warga yang membantu, sehingga tersangka bisa ditangkap,” tan-dasnya.

Hingga kini, aparat Pol-res Probolinggo Kota, masih mengembangkan kasus tersebut. Kuat dugaan jika ini bukan aksi pertama yang dilakukan oleh tersangka. “Kini, kami tengah melakukan upaya pengamanan barang buktinya,” tandas petugas SPK Polres Probolinggo Kota.

=M.HISBULLAH HUDA

Warga Tangkap Maling Motor

PROBOLINGGO – Tidak selamanya, aksi pencurian yang dilakukan pelaku berjalan dengan baik. Seperti yang dialami pria paruh baya yang hampir menjadi bulan-bulanan massa lantaran tertangkap tangan oleh petugas kebersihan saat sedang melakukan pencurian sepeda mo-tor, milik Misnawi (40) salah satu Satpam, yang terparkir di area Bank BRI Cabang Probolinggo, jalan Soeroyo Kota Probolinggo, Rabu (21/1) siang.

DIAMANKAN. Barang bukti sepeda motor GL MX N.2156 TW dari tangan tersangka saat diserahkan ke Mapolres Probolinggo Kota.

Ada Seseorang Membawa Kabur Motor Milik Satpam

Page 15: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015

No. 0530 | TAHUN IV 15

Ronaldo dan Messi membagi gelar Ballon d’Or dalam tujuh tahun terakhir, sejak 2008. Ron-aldo merebut gelar bergengsi itu pertama kali pada 2008. Se-jak 2009-2012, gelar itu menjadi miliki Messi. Ronaldo baru mer-ebut kembali pada 2013 dan 2014. Keduanya juga menjadi runner up satu sama lain dalam enam tahun terakhir. Musim ini, keduanya juga memecahkan rekor gol ter-banyak di Liga Champions. Messi sudah melampaui rekor 71 gol Raul Gonzalez di Liga Champions, sedangkan Ronaldo sudah meny-amai rekor mantan Pangeran San-tiago Bernabeu itu.

Dalam wawancara dengan France Football yang diterbitkan pekan ini, Ronaldo mengungka-pkan bahwa persaingan mereka membantu keduanya meraih kes-uksesan. “Saya yakin persaingan di antara kami menjadi faktor yang memotivasi untuk dia juga.

Ini bagus buat saya, buat dia dan buat para pemain lain yang ingin berkembang. Messi sudah mer-aih empat gelar Ballon d’Or, saya baru mendapat tiga. Ini semua ba-gus untuk dunia sepakbola,” kata Ronaldo.

Pada bagian lain, kapten Tim Nasional Argentina ini mengakui belum terlalu puas dengan hasil dari tendangan bebas yang juga menjadi ciri khasnya dalam be-berapa bulan terakhir. “Saya seka-rang sedang mencoba mengem-bangkan kaki kiri saya, akselerasi dan tendangan langsung, tetapi saya belum berhasil. Saya tahu itu akan kembali. Ini masalah ke-jujuran untuk mengakui bahwa tanpa latihan keras, apa pun tidak akan maju. Penampilan di atas lapangan menjadi petunjuk saya,” imbuhnya.

Mantan penyerang Manches-ter United (MU) ini juga ingin menjaga kesempurnaan dalam

segala hal agar terus maju dan berkem-bang sebagai seorang pe-sepakbola, termasuk mengatur diet dan pemulihan.

“Saya bisa bermain lebih dari 60 pertandingan pada satu musim karena bisa menjaga diri sendiri. Saya tidur dengan baik dan makan teratur. Ini juga mer-upakan cara untuk menjaga kes-empurnaan. Bila tidak, seorang pemain tidak bisa menjaga ritme dan terus bermain pada level tinggi,” tutup pemain terbaik sepanjang masa Portugal itu. =ESPN/CAROL AJI

Messi Bantu Ronaldo Tampil MemukauMADRID - Penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo mengakui bahwa persaingannya dengan penyerang Barcelona Lionel Messi sangat memotivasinya sehingga selalu menampilkan permainan terbaiknya. Dia juga yakin Lionel Messi juga demikian. Kedua pemain ini tidak hanya bersaing bersama tim mereka masing-masing di Spanyol dan Eropa tetapi juga bersaing secara individu dalam meraih penghargaan dunia dan rekor gol.

MALABO - Dua tim favorit juara Piala Afrika 2015, Pantai Gading dan Kamerun, hanya ber-main imbang atas lawan-lawan-nya pada pertandingan Grup D, Selasa (20/1) atau Rabu (21/1) dini hari WIB di Malabo Stadium. Pantai Gading ditahan imbang oleh Guinea, sedangkan Kamerun juga bermain imbang 1-1 mela-wan Mali di tempat yang sama beberapa jam kemudian.

Pada laga Pantai Gading mel-awan Guinea, Pantai Gading tert-inggal terlebih dahulu sebelumm akhirnya disamakan oleh gol Sey-dou Doumbia, tidak lama setelah Gervinho mendapat kartu merah. Sedangkan Kamerun juga terting-gal terlebih dahulu dari Mali sebe-lum disamakan oleh gol Ambroise Oyongo menjelang pertandingan berakhir.

“Kami bisa bisa menyamakan kedudukan dan ini hasil yang baik untuk kami. Kami masih memi-

liki beberapa pertandingan dan saya harap kami memetik hasil lebih bagus pada pertandingan-

pertandingan sisa,” kata kapten Pantai Gading yang juga gelan-dang Manchester City, Yaya Toure.

Pelatih Pantai Gading Herve Renard menambahkan, “Sangat sulit mendapatkan hasil seperti ini dengan 10 orang pemain. Saya kira pemain sudah bermain san-gat bagus dalam organisasi yang berbeda setelah bermain dengan hanya 10 orang.”

Dari Coppa atau Piala Italia, AS Roma harus butuh waktu ek-stra untuk menghentikan langkah Empoli di Coppa atau Piala Italia dan memastikan langkah mereka ke perempat final, setelah meme-tik kemenangan tipis 2-1 pada laga di Stadio Olimpico, Roma, Selasa (20/1) malam waktu setempat atau Rabu (21/1) dini hari WIB.

Pada laga tersebut, AS Roma unggul terlebih dahulu ketika

pertandingan baru berjalan lima menit berkat gol Juan Manuel Iturbe. Tetapi Empoli berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-90 melalui gol Simone Verdi. Kedudukan 1-1 ini berta-han hingga laga usai dan memak-sa kedua tim bermain pada babak perpanjangan waktu.

Kemenangan Roma diten-tukan oleh Daniele Rossi hanya lima menit sebelum pertandin-gan berakhir atau tepatnya menit ke-115 berkat ekseksi penalti. Pelanggaran keras Piotr Zielin-ski terhadap Leandro Paredes di kotak terlarang memaksa wasit menunjuk titik putih. Daniele De Rossi yang maju sebagai ekseku-tor sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Ini adalah kemenan-gan pertama Roma dalam tiga laga terakhir.=ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

Piala afrika 2015

Pantai Gading dan Kamerun Hanya Raih Hasil Imbang

Bek Guinea Fode Camara (kiri) dan penyerang Pantai Gading Wilfried Bony berebut menyundul bola dalam laga yang berlangsung di Malabo Stadium, Rabu (21/1) dini hari WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16KAMIS 22 JANUARI 2015

No. 0530 | TAHUN IV

MESSI BANTURONALDO TAMPILMEMUKAUOLAHRAGA | 15

IVERPOOL - Pelatih Chelsea Jose Mourinho mengaku, tidak mudah, bahkan mustahil, meraih tiga gelar domestik Inggris musim ini. Hal itu diungkapkan Mourinho sete-lah ditahan imbang 1-1 oleh tuan

rumah Liverpool pada leg pertama babak semifinal Piala Liga di Anfield, Rabu (21/1) dini hari WIB.

Chelsea masih berpeluang menjuarai Liga Utama Inggris, Piala FA, dan Piala Liga musim ini. Bahkan, bukan tidak mung-kin gelar ini dilengkapi dengan trofi Liga Champions. Di Liga Utama Inggris mereka kokoh di puncak klasemen sementara den-gan unggul lima poin dari Manchester City di peringkat kedua. Sementara di Piala FA, Chelsea akan menantang tim dari League One, Bradford City di putaran keempat. Sedangkan di Piala Liga, “The Blues” akan menjamu Liverpool di Stamford Bridge pada leg kedua nanti. Bermain di kan-dang akan memudahkan mereka lolos ke final karena Stamford Bridge cukup ang-ker sepanjang musim ini. Mereka belum terkalahkan di kandang sendiri. Meski de-mikian, Mourinho merendah bahwa meraih tiga gelar domestik sangat tidak mungkin. “Tidak, itu terlalu sulit,” ucapnya.

Pada laga di Anfield dini hari tadi, Liv-erpool tampil perkasa dan sangat dominan atas Chelsea. Penguasaan bola mereka mencapai 62%, sementara Chelsea haya dengan 38 persen. Jumlah tendangan ke gawang juga bak langit dan bumi. Liver-pool 20 kali mengancam gawang Chel-sea, tujuh di antaranya tepat sasara. Sedangkan Chelsea hanya satu kali men-gancam gawang tuan rumah dan tidak

ada yang tepat sasaran. Chelsea cukup beruntung karena penampilan Thibaut

Courtois yang cemerlang di bawah mistar gawang. Pemain internasional Belgia ini melakukan lima penyelamatan gemilang.

Meski lebih banyak tertekan, justru Chelsea yang unggul terlebih dahulu ketika pertandingan baru berjalan 18 menit melalui eksekusi penalti Eden Hazard. Berawal dari pelanggaran Emre Can terhadap Eden Haz-ard di dalam kotak penalti, wasit menunjuk titik putih. Eden Hazard yang maju sebagai algojo sukses menaklukkan Simon Mignolet di bawah mistar gawang. Keunggulan Chel-sea ini bertahan hingga turun minum.

Liverpool baru bisa menyamakan kedudukan di babak kedua ketika pertand-ingan berjalan 14 menit melaui Raheem Sterling. Proses gol ini sangat cantik. Pe-main keturunanan Jamaika ini menggir-ing bola dari jarak 40 menter ke dalam kotak penalti, melewati beberapa pemain bertahan Chelsea sebelum menaklukkan Courtois di bawah mistar gawang. Kedudu-kan 1-1 pun bertahan hingga laga berakhir.

Menanggapi pertandingan ini, Mour-inho memuji penampilan Courtois. “Saya kira tiga kiper terbaik dunia saat ini ada-lah Petr Cech, Courtois, dan Manuel Neuer. Liga Utama Inggris memiliki banyak kiper bagus tetapi saya memiliki dua yang ter-baik. Hal ini yang memudahkan saya dan meningkatkan kepercayaan diri tim. =ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

Mustahil Raih Tiga

GelarLiverpool Tahan Imbang Chelseadi Anfield

L

Pemain Liverpool Lucas Leiva (kiri) mengawal ketat penyerang sayap Eden Hazard pada laga di Anfield, Rabu (21/1) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

bANTUAN PEMPROV MUbAZIR

KAKANKEMENAg TAK TEMUI HIMAPEsA

pAMeKASAN |gSUMeNep | B SAMpANg | K

KAMIS22 Januari 2015 No. 0530 | TAHUN IV

BANGKALAN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyita tiga mobil yang diduga milik ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron, Rabu (21/1) kemarin. Penyitaan dilakukan oleh tim penyidik anti rasuah itu di sela-sela pemeriksaan terha-dap sejumlah pejabat Pemkab Bangkalan. Ketiga mobil itu masing-masing jenis Odyssey warna hitam dengan nomor polisi (nopol) L 1607 VL dan mobil Honda Mobilio warna silver nopol M 393 AW serta Hyundai Silver Metalic nopol L 1833 WK.

Ketiga unit mobil terse-but tiba di Mapolres Bangka-lan sekitar pukul 14.30 WIB. Sebelumnya, KPK juga telah mengamankan tiga mobil mi-lik mantan Bupati dua periode itu, yakni jenis Alphard warna putih dengan nopol L 1956 M dan mobil Kijang Innova warna silver dengan nopol M 1299 GC. Keduanya, disita di garasi rumah mewahnya di Jalan Raya Letnan Mestu Kampung Saksak, Kelurahan Kraton. Kemudian, Toyota Land Cruiser bernomor polisi L 81 SM yang ditemukan poli-si di tepi jalan depan terminal bus Bangkalan.

Namun sayangnya, tak ada satu pun dari penyidik KPK yang bersedia memberi-kan keterangan pers terkait dari mana saja ketiga kend-araan itu diamankan. Sehing-ga tak banyak informasi yang diketahui terkait mobil yang

telah disita itu. Setidaknya, sampai saat ini terdapat em-pat mobil yang dititipkan di Mapolres setempat. Sedan-gkan dua mobil sebelumnya telah dipindahkan ke Polda Jawa Timur. Entah sampai kapan ketiga mobil itu akan dibawa oleh KPK.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Sulistyono juga tidak memberikan ket-erangan yang memuaskan terkait penyitaan tiga mobil tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui dari mana mobil tersebut diamankan. Han-ya saja, menyebutkan KPK menitipkan ketiga mobil itu di Mapolres. Apalagi Polres tidak memiliki kewenangan memberikan pernyataan terkait penyitaan tersebut.

"Disita dari tempat mana saya tidak tahu, silahkan konfirmasi langsung ke pe-nyidik KPK. Sekarang masih melakukan pemerik-saan kepada sejumlah pejabat di ruang K3I," ucapnya.

Perlu diketahui, politis Gerindra terse-but telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) kare-na telah melang-gar sebagaimana diatur dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dan Pasal 3 Ayat

(1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 yang diubah dengan Undang-Undang No-mor 25 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Pemberan-tasan Tindak Pidana Pencu-cian Uang. =DoNI HeRIyANTo/RAH

Satu per Satu Mobil Fuad DisitaKPK Tak Bersedia Memberi Keterangan Pers

Alphard Putih Nopol L 1956 M

Alphard Silver Nopol B 1250 TFU

Toyota Camry Hitam Nopol B 1341 TAE Kijang Innova Silver

Nopol B 1824 TRQ

Suzuki Swift Putih Nopol B 1683 TOM

Honda CRV Nopol B 1277 TJC

Hyundai Silver Metalic Nopol L 1833 WK

Kijang Innova Silver Nopol M 1299 GC

*) Disita dari Kampung Saksak Kelurahan Kraton Bangkalan.Mobil tersebut saat ini ada di Mapolda Jawa Timur.

*) Disita dari rumah Fuad Amin di kawasan Cipinang Cempedak Jatinegara Jakarta Timur. Mobil tersebut saat ini ada di KPK.

*) Ditemukan di tepi jalan depan terminal Bangkalan. Mobil tersebut saat ini ada di Mapolres Bangkalan

*) Disita dari kediaman Fuad Amin di Kampung Saksak Kelurahan Kraton Kecamatan Kota Bangkalan. Mobil tersebut saat ini ada di Mapolres Bangkalan.

Toyota Land Cruiser Hitam Nopol L 81 SM

Odyssey Hitam Nopol L 1607 VL

Honda Mobilio Silver Nopol M 393 AW

Disita pada Selasa 23 Desember 2014*

Disita pada Senin 22 Desember 2014*

Disita pada Selasa 6 Januari 2015*

Disita pada Rabu 21 Januari 2015*

Mobil-mobil milik Fuad Amin yang Disita KPK

DbD MENINgKAT 100 PERsEN

Page 18: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV BPROBOLINGGO KAMIS 22 JANUARI 2015

No. 0530 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

“Awalnya mesin ini merupa-kan bantuan dari Pemprov Jatim tahun 2006 lalu. Namun, setahun kemudian mesinnya sudah tidak bisa dipakai lagi karena kondis-inya sudah rusak,” kata Busyanto, Warga Desa Brakas, Kecamatan/Pulau Raas, Rabu (21/1).

Menurutnya, saat ini ke-beradaan sebagian mesinnya su-dah tidak ada di tempat semula. “Awalnya mesin ini dikelola oleh CV milik warga di sini. Tapi se-menjak kondisi mesin diesel ru-sak, pengelola memindahkan beberapa alat seperti dinamo, tangki minyak, instalasi listrik, dan piranti lain ke rumahnya,” terangnya.

Sebagai ganti untuk peneran-gan, pihak pengelola terpaksa mengganti dengan mesin yang baru. Sementara instalasinya tetap menggunakan yang lama. ”Ini yang membuat kami bingung. Padahal biasanya setiap ban-tuan dari pemerintah itu harus dikelola oleh pokmas (kelompok masyarakat). Tapi kenyataannya ini tidak,” ujarnya.

Untuk tarif listrik saat ini

dinilai cukup mahal. Setiap kepala keluarga harus menyediakan uang kurang lebih sebesar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Mahalnya tarif listrik itu, dinilai tidak sebanding dengan kebutuhan warga. Sebab,

di Pulau Raas warga hanya bisa menikmati penerangan selama 12 jam.

“Kami kira kondisi ini cukup menyakitkan bagi warga. Kita bandingkan saja, kalau di daratan,

dengan uang sebesar Rp 100 ribu sudah menerima layanan listrik selama 24 jam non-stop. Makanya saat ini sudah banyak warga yang berhenti, sebagai ganti peneran-gan ada yang mamakai lilin seba-

gian pula ada yang memakai gen-set pribadi,” tuturnya.

Sementara Kepala Kantor Energi dan Sumber Daya Min-eral (ESDM) Sumenep, Abd. Ka-hir membenarkan bahwa kondisi mesin genset bantuan pemerin-tah provinsi itu saat ini sudah tidak bisa dipakai lagi. ”Itu bantu-an dari Pemprov, dan saat mesin-nya sudah rusak. Sehingga, tidak bisa dipakai lagi,” terangnya.

Hanya saja, mantan Kabag Humas Setkab Sumenep itu tidak membenarkan jika pengelolaan-nya dilakukan oleh perseorangan. ”Itu diserahkan kepada Pokmas. Sebelumnya pihak pengelola per-nah memperbaikinya,” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya akan terus berusaha untuk mem-bantu masyarakat kepulauan, khususnya dibidang penerangan. “Kami tetap akan mengupayakan sesuai kemampuan yang ada. Ka-rena bagaimana pun daerah kepu-lauan masih bagian dari Kabupat-en Sumenep,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

Bantuan Pemprov Mubazir

SUMENEP - Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Kabag Pemdes) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli menyayangkan politik desa yang kerap berujung pada tindakan-tindakan mel-anggar hukum. Misalnya sampai memunculkan isu pemekaran desa.

Ramli tidak menampik bahwa politik desa selama ini memang seringkali berakhir tidak sesuai harapan bersama. Padahal, menurutnya, dalam

berpolitik harusnya para poli-tikus desa harus siap kalah dan menang.

"Karena dalam kontes apa pun, yang menang pasti satu. Jadi yang kalah harus bisa legowo. Apa pun yang terjadi pasca pilkades itu diduga karena dendam politik, dan kita sangat sayangkan hal itu," ucapnya.

Bahkan, menurut Ramli, yang paling disayangkan pas-ca pelaksanaan pilkades jika sampai muncul riak-riak ingin

memecah desa dengan modus pemekaran desa. Padahal, im-buhnya, pemekaran desa tidak boleh sampai bermuatan politis.

"Seperti halnya, karena tidak terima dengan hasil proses pilkades, lalu dimunculkan wa-cana pemekaran desa, ini yang tidak kami inginkan. Jadi aspi-rasi pemekaran desa itu harus murni, tanpa ada muatan nilai apa pun. Karena prinsip peme-karan desa itu adalah percepa-tan pembangunan di tingkat

desa," jelasnya.Selain itu, tindakan krimi-

nalitas seperti pencurian hewan (curwan), pencurian motor (curwan), dan bom po-tasium, di sejumlah desa pasca pelaksanaan pilkades juga dis-ayangkan pihaknya. Harusnya, tindakan-tindakan semacam itu tidak dilakukan oleh pihak manapun.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar kepala desa ter-pilih yang telah dikukuhkan

dengan pelantikan, tidak men-jadi arogan dalam menjalankan pemerintahannya. Hal itu di-maksudkan agar tidak membuat emosi lawan politiknya.

"Jangan sampai kepala desa hanya melayani pendukungnya saja, sementara pendukung calon lainnya tidak pernah diperhatikan. Ketika kades su-dah dilantik, dia merupakan pemimpin semua golongan," ujar Ramli.

=FATHOL ALIF

PEMERINTAH

Isu Pemekaran Desa Bermuatan Kepentingan Politis

Kepala ESDM: Itu Diserahkan kepada Kelompok MasyarakatSUMENEP – Mesin bantuan

dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM) Pemprov Jatim yang diserahkan sejak tahun 2006 di Desa Brakas, Kecamatan/Pulau Raas, saat ini sudah tidak berfungsi se-cara maksimal. Mesin tersebut berupa enam slinder berkapa-sitas ribuan watt.

TAK DIMANFAATKAN. Kondisi mesin bantuan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemprov Jawa Timur, Rabu (21/1). Bantuan tersebut saat ini sudah lagi dimanfaatkan.

Page 19: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV CSumenep

“Berdasarkan hasil temuan kami di lapangan, sejak tahun 2013 lalu hanya didistribusikan sebanyak dua kali. Yakni pada tahun 2013 satu kali dan pada tahun 2014 juga satu kali,” kata Muzakkir (41), warga Dusun Padatar Timur, Desa Duko, Ke-camatan Rubaru, Rabu (21/1).

Padahal, setelah dirinya beberapa waktu lalu melaku-kan klarifikasi ke Gudang Bulog Sumenep, penyaluran raskin ke Desa Duko, Kecamatan Rubaru, selama dua tahun telah ter-salurkan semua.

“Ini yang menjadi pertan-yaan besar bagi kami, kata petugas Bulog pendistribusian raskin ke desa kami lancar setiap bulan. Bahkan selama dua tahun tidak pernah ada tunggakan sedikitpun. Namun fakta di lapa-ngan kok tidak sama. Malah ban-yak penerima mengaku hanya menerima dua kali selama dua tahun,” terangnya.

Dikatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari petu-gas Kantor Bulog Sumenep, jatah raskin Desa Duko mulai tahun 2013 hingga tahun 2014 yang telah didistribusikan se-banyak 27 kali. Hanya saja, yang disalurkan kepada 221 RTS hanya dua kali.

Ceritanya, penerima man-faat tidak menerima utuh se-bagaimana takaran yang telah ditentukan pemerintah. Setiap RTS mestinya mendapatkan ja-tah 15 Kg dengan uang tebusan sebesar Rp 1.600 per kilogram. ”Setelah kami amati, setiap penerima hanya menerima se-banyak 7,5 Kg persatu kali me-nerima,” terangnya.

Sementara jatah raskin un-tuk Desa Duko, setiap kali dis-tribus sebanyak 3.315 Kg. Jadi dikalkulasikan, jatah raskin yang diduga diendapkan oleh kepala desa selama dua tahun kurang lebih sebanyak 82 ribu ton.

”Kami tidak akan main-main mengawal persoalan ini.

Kami sudah siap untuk melapor-kan ke penegak hukum. Apalagi saat ini data penting, termasuk daftar penerima manfaat, surat pernyataan dari penerima, sudah saya kantongi. Jadi, tinggal men-unggu waktu saja untuk dilapor-kan ke kejaksaan atau ke Polres Sumenep,” tegasnya.

Kepala Desa Duko, Munip membantah tudingan warganya. ”Itu tidak benar. Karena setiap kali penebusan saya langsung mendistribusikan kapada pener-imanya," turunya saat dihubungi melalui telepon selulernya oleh wartawan, kemarin.

Pada Rabu (31/12/14), pu-luhan warga Desa Duko, telah melaporkan kepala desanya, Munip, ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep den-gan tuduhan menyelewengkan distribusi beras untuk warga miskin (raskin).

Untuk diketahui, carut marut distribusi raskin bukan

hanya kali ini saja. Catatan Lit-bang Koran Madura, sepanjang tahun 2014, Kejaksaan Negeri Sumenep setidaknya telah me-nerima tiga laporan dugaan pe-nyimpangan distribusi raskin.

Selain raskin di Desa Duko, pada Kamis (11/12/2014), Se-jumlah warga Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Gu-luk, melaporkan Kepala Desa (Kades) setempat, Ikbal, ke-pada Kepolisian Resor (Polres) Sumenep dan Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.

Iqbal dan aparat desa lain-nya ditengarai melakukan pe-malsuan tanda tangan penerima bantuan beras untuk masyarakat miskin (raskin) dan melakukan penyelewengan raskin (Koran Madura, 12 Desember 2014).

Puluhan warga Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, men-datangi Kejaksaan Negeri (Ke-jari) Sumenep untuk melaporkan dugaan penyelewengan distri-busi beras untuk warga miskin (raskin), Jumat (22/8/2014).

=JUNAEDI/MK

82.000 Ton Raskin Diduga Digelapkan

SUMeNeP - Dua dari 168 pender-ita demam berdarah dengue di Kabu-paten Sumenep, yang terdeteksi pada Januari 2015 meninggal dunia.

"Dua penderita demam berdarah dengue (DBD) yang meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Kota dan Batang Batang," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Di-nas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Dwi Regnani di Sumenep, Rabu (21/1).

Ia menjelaskan sesuai laporan yang diterima dari pimpinan puskesmas dan rumah sakit di Sumenep, sejak 1 Janu-ari 2015 hingga sekarang terdeteksi 168 kasus demam berdarah dengue.

"Penderita demam berdarah dengue tersebar di puluhan kecamatan di dara-tan. Kami sudah meminta pimpinan puskesmas untuk mengingatkan warga waspada terhadap penyebaran demam berdarah dengue," ujarnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga pimpinan puskesmas untuk mengecek atau turun langsung ketika menerima dan atau mengetahui adanya warga yang diduga menderita demam berda-rah dengue.

"Pada setiap Desember 2014 dan Januari 2015 yang merupakan awal musim hujan, biasanya ada pening-katan jumlah kasus demam berdarah dengue. Untuk mencegah sekaligus memberantas penyebaran demam berdarah dengue, kami tetap butuh dukungan warga," katanya.

Dwi Regnani mengatakan,cara pal-ing efektif untuk mencegah dan mem-berantas penyebaran demam berdarah dengue adalah gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Dengan gerakan PSN bisa dipastikan nyamuk yang menjadi penyebab demam berdarah dengue tidak bisa berkembang biak, karena sarang beserta jentiknya yang dibinasakan," ujarnya.

Ia mengemukakan, pihaknya telah melakukan "fogging" atau pengasapan di sejumlah lokasi yang salah satu warganya positif menderita demam berdarah dengue sebagai bagian dari membasmi nyamuk penyebab demam berdarah.

Jumlah sementara penderita demam berdarah dengue pada Januari 2015 meningkat dibanding Januari 2014 yang sebanyak 37 orang.

=ABD AZIZ/ANT

KESEHATAN

Dua Penderita DBD Meninggal

STKNK Suzuki RC100 Nopol M 2022 VP, SIM C, ATM BRI, Kartu Askes, KTP atas nama Imam Hanafi d/a. Ds. Gunggung RT/RW: 01/01 Kecamatan Batuan, Sumenep. No. HP: 081 913 616 47

KEHILANGAN

Kepala Desa Duko: Itu Tidak Benar

Desa Kepala Desa laporan MoDus penyiMpangan

Lapa Laok, Kecamatan Dungkek

Suud Jumat, 22 Agustus 2014

- Sejak Januari-Agustus 2014, sebagian penerima manfaat tidak menerima raskin sama sekali. Sebagian penerima manfaat yang baru menerima raskin pada bulan kelima.

- Berat raskin menyusut 2 sampai 3 Kg.

Desa/Kecamatan Guluk-Guluk Iqbal

Kamis, 11 Desember

2014

- Pemalsuan tanda tangan penerima bantuan beras sebagai laporan pertanggung jawaban

- Raskin hanya didistribusikan pada bulan Juni sepanjang tahun 2014

Desa Duko Kecamatan

RubaruMunip

Rabu 31 Desember

2014

- Sepanjang tahun 2013-2014, raskin hanya didistribusikan sebanyak dua kali

SUMeNeP – Distribusi beras untuk rakyat miskin (raskin) di Desa Duko, Kecamatan Rubaru, ditengarai tak berjalan sebagimana mestinya. Aparat desa se-tempat diduga hanya mendistribusikan raskin kepada 221 rumah tangga sasaran (RTS) hanya sekali setiap tahunnya dalam dua tahun terakhir.

BeBer. Muzakkir, warga Dusun Padatar Timur, Desa Duko, Kecamatan Rubaru, membeberkan berkas raskin di desanya di tempat wartawan mangkal di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Selasa (21/1).

Laporan Penyimpangan Raskin Kejaksaan Negeri Sumenep 2014

Page 20: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV D Sumenep

Subiyakto menuturkan, kejadiannya sudah berlangsung cukup lama, yaitu pada 21 Juli 2012. Saat itu, Yakto didata-ngi oleh dua orang berinisial AS dan AB. Keduanya ber-tujuan ingin menawarkan dan menjual sebidang tanah dengan luas kurang lebih 900 meter persegi yang berlokasi

di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep.

"Saat itu kita sepakat den-gan akad jual Rp. 60 ribu per meter persegi. Kesepakatan lain yang dihasilkan saat itu, kedu-anya akan mengurus setifikat tanah terlebih dahulu, yang didanai oleh saya," tuturnya. Pengurusan itu pun ditindak-

lanjuti dengan pengukuran tanah oleh BPN (Badan Pertan-ahan Negara) Sumenep.

Lebih lanjut, ia mencerita-kan, untuk pembayaran per-tama pihaknya mengaku telah mengeluarkan uang sebesar Rp. 6 juta sebagai biaya pendafta-ran peta bidang. Setelah itu, ia membayar lagi sebesar Rp. 21 juta sebagai uang muka. Selanjutnya dibayar lagi sebesar Rp. 12 juta dan Rp. 5 juta untuk pendaftaran sertifikat.

Selain membayar langsung, ia juga mengaku pembayaran-nya juga dilakukan melalaui transfer rekening kepada ter-lapor, namun jumlah pastinya

belum dihitung oleh korban. Ia memperkirakan uang yang dibayarkan kepada terlapor sekitar Rp. 46 juta yang dibukti-kan dengan kuitansi.

Lebih lanjut, ia mengata-kan bahwa setelah pengurusan sertifikat tuntas dengan me-menuhi sejumlah pembayaran, akhirnya sertifikat itu terbit. Hanya saja, ketika pihaknya mengajak pemilik tanah, yakni AS untuk membuat akte jual beli ke notaris, si pemilik tanah justru menolak dengan alasan, tanah miliknya itu sudah dijual kepada orang lain.

Merasa dirugikan, akh-irnya korban melaporkan kasus

tersebut ke Mapolres Sumenep beberapa waktu lalu.

“Kasus ini sudah dua tahun yang lalu, tapi baru saya lapor-kan beberapa waktu lalu karena masih menunggu niat baik dari terlapor. Kedatangan kali ini untuk menanyakan perkemban-gan laporan saya itu,” ungka-pnya.

Sementara Kasatreskrim Polres Sumenep, Iptu I Gede Pranata Wiguna mengatakan akan mengusut kasus tersebut hingga tuntas. “Kasus ini akan kita terus selidiki. Selama kasus itu di BAP, pasti kita tangani,” tandasnya.

=FATHOL ALIF

KASUS PENIPUAN

Dua Tahun Perkara Diendapkan, Warga Lurug Mapolres

SUMENEP – Subiyakto, pejabat Dinas Kependudu-kan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sumenep, mendatangi Mapolres setempat, Rabu (21/01). Kedatangannya untuk menanyakan perkembangan laporan kasus penipuan dengan terlapor berinisial AS dan AB.

SUMENEP – Pertukaran jabatan di internal Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sume-nep, Sabtu (21/1) kembali disoal. Pasalnya, rolling jabatan yang dilakukan oleh petinggi Kankemenag itu dinilai tidak profesional.

Keluhan itu dikatakan mantan Kapala Kan-tor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ambunten, Sayiful Badri. Pertukaran jabatan itu dinilai sangat memberatkan. Pasalnya, PNS yang pernah bertu-gas di kepulauan penempatannya dikembalikan ke kepulauan.

“Memang secara normatif penempatan itu tidak ada ketentuan pasti. Tapi rasanya tidak elok jika orang yang pernah bertugas di kepulauan, masih diletakkan di kepulauan lagi,” katanya, Rabu (21/1).

Ia mencontohkan dirinya yang telah tiga tahun berturut-turut telah mengabdikan diri di daerah kepulauan. ”Saya sejak tahun 2009 hingga tahun 2011 sudah bertugas di kepulauan. Baru tahun 2011 sampai tahun 2014 dipindahtugaskan di Ambunten. Tapi awal 2015 kami dipindah lagi ke daerah kepu-lauan, yakni daerah Gayam,” terangnya.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Sumenep, Ach. Shodiq mengatakan, rotasi yang dilakukan itu sudah sesuai dengan SK Menteri Agama RI. ”Ber-dasarkan SK Menteri, semua PNS itu harus siap ditempatkan di seluruh Indonesia. Dan itu tidak ada masalah soal itu,” terangnya.

Semua petugas yang ditempatkan di daerah kepulauan akan mendapatkan dana uang saku lebih dibandingkan petugas di daerah daratan Sumenep. ”Sudah ada upaya dari pemerintah, un-tuk petugas yang berada di kepulauan ada uang transportnya dan honornya juga sudah ditambah,” tukasnya. =JUNAEDI/MK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

Pertukaran Jabatan Disoal

PERTUKARAN JABATAN. Pengemis di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, Rabu (21/1). Sejumlah pegawai di instansi tersebut mengeluhkan pertukaran jabatan.

Page 21: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV ESumenep

SUMENEP - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemudah dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sume-nep mendapat kucuran dana dari Ke-menterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebesar Rp. 1 miliar untuk perawatan pantai wisata Lombang. Namun, realisasi bantuan tersebut masih belum jelas.

Kepala Disbudparpora Kabupat-en Sumenep, Febriyanto membenar-kan bahwa pihaknya telah menerima kucuran dana sebesar Rp. 1 miliar untuk merenovasi beberapa fasilitas pantai Lombang yang sudah rusak, baik karena sudah lama tak direno-vasi maupun terkena terjangan om-bak.

Namun, saat disinggung men-genai kepastian realisasi dari dana yang telah diterima pihaknya, lelaki yang akrab disapa Totok itu enggan menyebutkan secara pasti. "Yang je-las perbaikan itu akan dilakukan ta-hun ini, tahun 2015. Kalau pastinya itu masih belum," tukasnya saat dite-mui di kantornya.

Begitu juga saat ditanya menge-nai total biaya yang kemungkinan akan dihabiskan dari dana Rp. 1 mil-iar itu, Totok masih belum bisa mem-berikan kejelasan. Pasalnya, lanjut dia, yang bisa menentukan taksiran biay-anya adalah konsultan perencanaan. "Kalau dari kita itu hanya menunjuk-kan, fasilitas apa saja yang harus diperbaiki. Nanti akan ada konsultan perencanaannya," jelasnya.

Selebihnya, ia memastikan bah-wa kucuran dana Rp. 1 miliar itu hanya akan digunakan untuk mem-benahi fasilitas yang telah ada dan sudah rusak. Pihaknya mengaku tidak akan melakukan pembangunan fasilitas apa pun.

Totok menilai, dana Rp. 1 miliar tidak akan cukup jika digunakan un-tuk membangun fasilitas baru. "Un-tuk apa sih, kalau hanya Rp. 1 miliar. Lebih baik saya membenahi fasili-tas yang sudah ada. Malahan, un-tuk program ke depan, tahun 2015, saya tidak akan membangun yang baru. Jadi akan fokus kepada pemeli-haraan," tegasnya.

Kalaupun ada pembangunan baru di pantai Lombang dengan menggunakan dana Rp. 1 miliar itu, menurutnya hanya pembuatan pagar pembatas antara lahan warga dan lahan milik Pemerintah Kabupaten Sumenep. "Agar, nanti kalau ada in-vestor, mereka bisa langsung tahu, mana tanah milik Pemkab dan mana milik warga," kata Totok. =FATHOL ALIF

DISBUDPARPORA

Realisasi Bantuan Belum Jelas

“Karena PKPU masih belum, maka kami masih belum bisa menetukan sikap, termasuk pe-nyusunan tahapan pilkada men-datang,” kata Ketua Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Sumenep, A. Warits, Rabu (21/1).

Namun, menurut Warits, pelaksaan pimilihan kepala daer-ah tahun ini akan berbeda dengan pelaksanaan pilkada sebelumnya.

Jika pelaksaan pilkada sebelumn-ya semua tahapan dipasrahkan kepada KPU daerah, namun saat ini KPUD murni hanya menjadi pelaksana. Sementara semua ta-hapan dilakukan oleh KPU RI. “Makanya kami masih menung-gu PKPU. Karena PKPU itu akan menjadi acuan kami selanjutnya nanti,” ungkapnya.

Hanya saja, sebagai persia-

pan awal, semua Komisioner KPU Sumenep terus menjalin koordinasi dengan sejumlah komisioner KPU, baik di tingkat provinsi maupun pusat. “Kita besok (hari ini) diundang oleh KPU Jatim untuk melakukan koordinasi dalam rangka mel-aksanakan pemilihan langsung ini,” terangnya.

Menurut Warits, sekalipun belum ada PKPU, KPU Sume-nep siap melakukan pilkada langsung. "Sebelum Perppu dis-ahkan menjadi UU, kami sudah siap melaksanakan pilkada,” terangnya.

Saat ini, KPU Sumenep telah menggelar beberapa kali

rapat internal untuk memba-has pra-persiapan pilkada. Ter-masuk menyusun estimasi ang-garan yang dibutuhkan. ”Jika pelaksanaan pilkada langsung, diperkirakan Rp 43 miliar,” terangnya.

Sementara Pemkab Sume-nep telah menyiapkan dana sebesar Rp25 miliar untuk kepentingan pilkada langsung.

Untuk diketahui, masa jabatan A Busyro Karim-Soeng-kono Sidik sebagai Bupati-Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015 yang merupakan hasil pilkada langsung setempat pada 2010, akan berakhir pada Okto-ber 2015. =JUNAEDI/MK

KPU Belum BisaMenentukan SikapTerkait Pelaksanaan Pilkada 2015SUMENEP – Meskipun Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah menetapkan pilkada akan dilakukan secara langsung, namun KPU RI belum mengeluarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Sehingga, KPU di daerah tidak bisa mengambil sikap.

KROSCEK. Komisioner KPU Sumenep, Malik Mustofa mengkroscek bilik suara, Selasa (21/1).

Page 22: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IVF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FKAMIS 22 JANUARI 2015No. 0530 | TAHUN IV

Dalam rapat koordinasi yang berlangsung secara tertutup bagi awak media, di ruang kerja Ka-polres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha, dengan damping Waka Polres Pamekasan, Kompol Didik Wulyo Basuki serta kepala satuan lainnya.

Usai pertemuan, Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail men-gatakan kedatangan komisi I un-tuk silaturahmi dengan Kapoles dan jajarannya. Selain itu untuk memberikan masukan atas pene-

gakan hukum yang perlu disikapi dengan serius oleh kepolisian Pamekasan.

“yang kami sampaikan banyak, salah satunya itu per-edaran Narkoba, yang menu-rut pengamatan kami semakin lama kian marak di Pamekasan. Sehingga perlu diungkap tun-tas. Agar generasi muda kita tidak semakin banyak yang terjerumus pada barang har-am itu,” kata Politisi Partai Demokrat ini.

Selain itu, lanjutnya, yang juga disampaiakn adalah tentang kegiatan judi sabung ayam, yang semakin marak terjadi di Pame-kasan, terutama di wilayah Pantai Utara, yang juga sudah meresah-kan masyarakat. Sehingga banyak masukan ke DPRP agar dibubar-kan.

Aduan yang di sampai-kan itu, terang Ismail, seba-gai langkah komisi I untuk ikut mendukung kinerja polisi dalam penegakan hukum di Pamekasan. sebab, tanpa disa-dari sejumlah persoalan yang terjadi telah menimbulkan ke-resahan masyarakat, sehingga perlu dukungan pihak lain, utamanya masyarakat.

“Ini sebagai bentuk kerja sama kami dengan polisi, sekaligus tu-

rut serta membantu kinerjanya sejauh yang komisi I bisa laku-kan. Agar citra polisi ditengah masyarakat terus membaik. Salah satunya dalam penegakan hukum yang sudah meresahkan, seperti peredaran Miras, Judi, Narkoba, balap liar dan Curanmor,” ungka-pnya

Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Sugeng Mun-taha, melalui Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Siti Maryatun mengaku siap un-tuk menindak lanjuti masukan dari Anggota DPRD Pamekasan tersebut.

Bahkan, dijelaskannya, sebel-umnya kepolisian sudah berupaya melakukan pengrebekan terhadap kegiatan judi sabung ayam. Tetapi pengrebekan tersebut gagal ka-

rena informasinya sudah bocor terlebih dahulu. Apakah anggota atau siapa yang membocorkan belum diketahui.

“Kalau memang bocornya itu dari anggota, kapolres den-gan tegas akan menindak. Kami tidak bisa menyebut lokasinya dimana, karena aktivitas sabung ayam dil okasi tersebut terus dalam pantauan kami. Jika se-waktu-waktu kembali ada per-judian akan digrebek lagi,” kata Maryatun.

Tambah AKP Maryatu, selain dari DPRD Pamekasan, pihakn-ya berharap adanya peran serta masyarakat untuk memberan-tas judi sabung ayam. Terutama dalam memberikan informasi ke-pada kepolisian.

=ALI SYAHRONI/RAH

Komisi I DPRD Datangi Mapolres PAMEKASAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, dari Komisi I mendatangi Mapolres setem-pat, untuk melakukan pertemuan membahas sejumlah persoalan hukum yang tengah meresahkan masyarakat Pamekasan, Rabu (21/1) kemarin.

Koordinasi. Komisi I DPRD dengan Kapolres AKBP Sugeng Muntaha beserta jajarannya di ruang kerja Kapolres Pamekasan, kemarin (21/1)

Kapolres Siap Menindaklanjuti Masukan dari DPRD

Page 23: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV GPamekasan

Perang dingin dalam per-bedaan pandangan itu terjadi antara Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail, yang men-dukung wacana tersebut, den-gan Wakil Ketua DPRD Pame-kasan, suli Faris, yang tidak sepakat wacana lalang jabatan itu direalisasikan.

Apabila sebelumnya Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Is-mail mengatakan pihaknya cukup apresiatif dengan wacana lelang jabatan tersebut. sebab, sistem mutasi itu akan memi-nimalisir praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Pasalnya, dengan cara mutasi tersebut publik dapat mengeta-

huinya karena dilakukan secara terbuka, sehingga masyarakat bisa lebih jelas melihat rekam je-jak calon pejabat yang ikut kom-petisi. Dengan catatan, dalam le-lang jabatan harus ada ketentuan yang membahas tentang sosial-isasi dan latar belakang kemam-puan calon pejabat.

“Yang ikut seleksi harus sesuai dengan keahliannya, jan-gan sampai tidak sinkron den-gan bidang kerjanya, agar tidak ada lagi muncul alasan pejabat SKPD yang kinerjanya buruk ka-rena latar belakang kemampuan profesionalnya tidak sejalur dengan bidang SKPD yang dip-impinnya,” kata Ismail

Kali ini, pandangan berbeda datang dari wakil ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris, yang mengatakan tidak ada aturan yang menjelaskan tentang lel-ang jabatan, sehingga jika tidak ada konsep yang matang maka hal itu akan bermasalah dike-mudian hari.

Apalagi, jelasnya, dalam sis-tem lelang jabata yang pernah diterapkan oleh mantan Guber-nur Joko Widodo di DKI Jakarta, tidak bisa memperbaiki sistem birokrasi. Sebab, konsep lelang pejabat yang ada hingga saat ini masih belum maksimal.

“Kalau saya melihat yang ter-jadi di Jakarta itu, lelang jabatan hanya pencitraan saja. Jadi, melalui sistem lelang atau tidak hasilnya tetap sama saja, karena hanya bungkus atau kulit luar saja yang ganti nama,” kata politisi PBB ini.

Menurut Suli, tidak penting mutasi itu dilakukan dengan

sistem lelang atau tidak. Ka-rena yang paling penting ada komitmen untuk memperbaiki birokrasi. Diakuinya, dalam lel-ang jabatan ada presentasi dari peserta yang terkesan terbuka. “Tapi apa bisa yang di presen-tasikan pejabat nanti itu bisa dilaksanakan dalam sisa 3 tahun masa jabatan bupati dengan tuntas,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebel-umnya, Bupati Pamekasan, Ach Syafii menyampaikan rencana penerapan sistem lelang jabat dalam mutasi pejabatanya. Na-mun pihaknya masih dalam tahan pengkajian dan studi banding ke daerah yang pernah menerapkannya. Namun, di-janjikan sistem lelang jabatan tersebut tidak lama lagi akan diterapkan meskipun akan men-coba dengan tahapan-tahapan sebelum benar-benar siap dilak-sanakan secara utuh.

=ALI SYAHRONI/RAH

DPRD Berbeda PendapatPAMEKASAN – Wacana lelang jabatan yang akan dit-erapkan di Kabupaten Pamekasan menjadi perdebatan yang sedang hangat di wilayah itu. Bahkan, di kalangan politisi yang duduk sebagai wakil setempat, tengah terjadi silang pendapat menyikapi wacana tersebut.

PAMEKASAN – Seiring den-gan curah hujan yang meningkat, jumlah pasien demam berdarah denguage (DBD) yang disebab-kan oleh nyamuk aides aigepty, di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Slamet Martodirdjo, Pamekasan, juga mengalami peningkatan hingga mencapai 100 persen lebih.

Hal itu berdasarkan data pasien DBD di rumah sakit milik pemerintah kabupaten setempat, yang menyebutkan selama bulan Desember 2014 pasien yang DBD hanya mencapai 20 orang, pada bulan Januari hingga kemarin (21/1) sudah mencapai 52 pasien.

Direktur RSUD dr. Slamet Martodirdjo dr. Farid Anwar mengatakan bahwa penyakit DBD lazimnya mengalami peningka-tan di musim penghujan. Hal itu terjadi faktor lingkungan yang tidak bersih, karena banyak air yang tergenang, utamanya di tempat-tempat yang tidak men-galir, yang kemudian menjadi sarang nyamuk.

Dijelaskannya, penyakit demam berdarah jika tidak cepat ditangani bisa berakibat fatal. Resiko kematian bisa terjadi, lebih-lebih ketika penderita men-galami demam berdarah akut. Hal ini biasa terjadi dari hari ketiga hingga hari ke tujuh dari pasien mengalami demam berdarah.

Untuk itu, terang dr. Faris, masyarakat perlu mengenali tanda-tanda pada penderita DBD, seperti panas tinggi, muncul bintik merah pada kulit, berak darah dan kaki tangan dingin se-mentara tubuh lainnya pasa. Jika mendapati tanda-tanda tersebut hendaknya segera dibawa pada pelayanan kesehatan terdekat agar bisa segera diobati.

“Jadi, saat musim musim hujan seperti sekarang penting membersihkan lingkungan seki-tar setelah hujan, untuk menutup atau mengubur tempat genagan air yang bakal jadi sarang ny-amuk. Selain itu dilakukan aba-tisasi dan fogging (pengasapan) agar jentik nyamuk bisa mati,” ungkap Farid Anwar.

Lebih jauh, Kepala Bidang (Kabid) medik RSUD dr. Saleh Lahadi menjelaskan bahwa pasien yang selama ini dirawat di rumah sakit plat merah tersebut, mayoritas anak-anak dan balita. Hal ini terjadi karena kondisi tu-buh anak-anak yang belum kebal tubuh secara sempurna.

=ALI SYARONI/RAH

DEMAM BERDARAH

DBD Meningkat 100 Persen

BERBARING. Sejumlah anak-anak pasien DBD di RSUD dr. Slamet Martodirdjo, Pamekasan, kemarin (21/1)

Lelang Jabatan Hanya Pencitraan

Page 24: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

PAMEKASAN-Usaha Pemer-intah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan untuk merubah nasib petani agar tidak menggantungkan nasib-ya pada tanaman tembakau, terus dilakukan. Setelah mengkampa-nyekan tanaman tebu, kini sirih wangi juga dapat dijadikan tana-man alternatif tembakau yang ser-ing disebut sebagai tanaman emas masyarakat Madura.

Tidak seperti tebu yang memakan waktu lama untuk memanen dan mengetahui hasilnya, sirih wangi hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk bisa mencicipi hasilnya.

Sekali tanam sirih wangi, pemanfatannya bisa lima sam-

pai enam tahun lamanya. Art-inya petani setiap panen, tidak usah melakukan pembibitan lagi, tinggal memberikan pupuk dan menyiram dengan air sela-ma dua minggu sekali.

Bupati Pamekasan, Ach-mad Syafii bersama sejumlah pimpinan SKPD terkait menin-jau lokasi penanaman sekali-gus produksi sirih wangi yang dikelola Kelompok Tani Bumi Kerapan, Desa Durbuk, Kecama-tan Pademawu, Rabu, (21/01). Tempat produksi dan alat pen-golahan sirih wangi yang terle-tak di pinggir sawah sangat se-derhana dan menggunakan alat racikan sendiri.

Menurut bupati, tanaman sirih wangi sangat layak dikem-bangkan dan menjadi tanaman arternatif tembakau selain tebu. Alasannya, proses penanaman jenis tanaman tersebut tidak menyulitkan masyarakat dan dapat dimanfaatkan bertahun-tahun. Keuntungan yang dida-pat juga cukup menjanjikan.

Jika petani memiliki tanaman sirih wangi 1 hektar akan meng-hasilkan 15 ton. Darti tanaman itu, keuntungan kasar yang akan dida-pat petani mencapai Rp 7.500.000 dalam sekali panen. Sehingga dalam setahun bisa mendapat ke-untungan diatas Rp 20 juta.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

SEREMONIAL

Sirih Wangi Layak Jadi Tanaman Alternatif Tembakau

Gedung sekolahnya retak dan pada plesteran dinding ge-

dung mengelupas. Termasuk besi cor yang diharapkan mam-pu mengendalikan bangunan, juga mengelupas. Padahal, se-kolah itu baru beroperasi tahun 1997 atau masih berumur sekitar 20 tahun.

Selain kualitas bangunannya sangat rendah, gedung tersebut

juga tergerus lahan pegaraman yang mengitari sekolah tersebut. Akibatnya, sejumlah bagian ge-dung mengelupas, akibat ting-ginya kandungan garam.

Tidak hanya itu, halaman se-kolah tersebut menjadi rawa. Aki-bat tergenangnya air garam dari lahan pegaraman milik PT. Ga-ram. Sehingga, sekolah tersebut tidak memiliki halaman sekolah yang standart.

Kepala SMPN 3 Pamekasan, Qodimul Azal mengaku sudah berupaya melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan kepala desa setempat, agar tidak menjual lahan di sekitar sekolah, untuk dijadikan lahan pegaraman oleh PT. Garam.

Sebab menurut informasi yang diterimanya, awalnya di sekitar sekolah tersebut, se-muanya lahan pertanian milik warga dan nyaris tidak ada la-han pegaraman. Namun, saat ini sudah berganti menjadi lahan pegaraman. Bahkan, di sebelah selatan sekolah, yang awalnya lahan pertanian, sudah dibeli oleh pengusaha garam, untuk lahan garam baru. Sisanya, han-ya disebelah barat sekolah yang masih menjadi lahan pertanian, yang kabarnya akan dibeli oleh pengusaha garam.

Azal mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, lahan tersebut milik petani secara pribadi. Ia hanya meminta per-lindungan dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, agar segera melakukan langkah-langkah,

agar di sekitar sekolah tersebut tidak dijadikan lahan pegara-man. Karena sangat menganggu terhadap proses kegiatan belajar mengajar khususnya saat musim kemarau.

“Sekalipun setiap ruangan belajar diberi kipas akan tetap panas. Sebab di sekitar sekolah semuanya lahan garam. Dan air nigari-nya menyerap bagian ge-dung sekolah, dan tidak seimbang dengan kualitas bangunan se-kolah,” ujarnya.

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii yang melakukan sidak ke sekolah tersebut mengaku akan memanggil kepala desa serta pen-gusaha yang akan membeli lahan di sekitar sekolah tersebut. Sebab, jika dibiarkan akan mengancam terhadap siswa dan guru di se-kolah tersebut.

Syafii juga meminta Disdik Pamekasan untuk segera mengu-sulkan anggaran perbaikan dan urukan di halaman sekolah yang sudah jadi rawa tersebut. Termas-uk, mendatangkan konsultan agar sekolah tersebut tidak mudah ru-sak.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Moh. Tarsun mengaku sudah mengu-sulkan anggaran perbaikan terse-but dalam perubahan anggaran APBD 2015. Namun, pihaknya akan mengakaji apakah lebih efektif melakukan perbaikan gedung, Dibandingkan dengan membangun sekolah baru di la-han yang aman.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Gedung SMPN 3 MemprihatinkanHalaman Sekolah Jadi RawaPAMEKASAN-Siswa dan guru yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 3 Pademawu yang terletak di Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu setiap harinya harus ketar-ketir. Sebab, kondisi bangunan di sekolah itu sangat memprihatinkan.

Page 25: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV IPamekasan

Kondisi itu dinilai cukup membahayakan. Karena jika tidak hati-hati atau memperhatikan dengan seksama saat melewati trotoar akan terperosok ke lubang yang tengah menganga tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabu-paten Pamekasan, Totok Har-tono mengatakan hilangnya tu-tup gorong-gorong yang terbuat

dari pelat besi itu, bukan hanya terjadi sekali ini, namun sudah kesekian kalinya. Bahkan, se-lama tahun 2014 PU Bina Marga mengganti sebanyak 77 tutup tersebut yang hilang.

Menurutnya, semakin hari jumlah penutup gorong-gorong yang hilang terus bertambah, saat ini diperkirakan sudah sekitar 18 tutup yang hilang kembali, sete-

lah pada tahun lalu dipasang yang baru karena hilang. Diperkirakan tutup itu diambil untuk dijual se-bagai besi tua.

“Tindakan tersebut menun-jukkan rendahnya moral pelaku, karena merusak fasilitas umum untuk kepentingan pribadi dan kurangnya rasa memiliki untuk kepentingan bersama. Tentu yang hilang itu akan dipasangi yang baru,” kata Totok.

Namun, terangnya, bahan yang akan digunakan untuk mengganti penutup yang hilang itu tidak lagi mengunakan plat besi, tetapi akan menggunakan beton. Kendati itu akan meny-ulitkan karena jauh lebih berat,

saat dibuka untuk membersihkan sampah di dalam gorong-gorong.

Selain membersihkan sampah, pemasangan tutup gorong-gorong itu digunakan sebagai pengontrol kondisi saluran drain-ase (pembuangan) yang ada di bawah trotoar, yang kadang terse-but oleh tanah yang terbawa arus saat hujan.

Rencana pergantian bahan penutup itu, lanjut Totok di-lakukan untuk menghindari aksi pencurian oleh tangan-tangan yang jahil yang merusak fasilitas umum. Sebab , pihaknya menduga pencurian itu dilakukan karena plat besi untuk penutup saluran drainase tersebut merupakan besi

berkualitas tinggi.“Saya kira tidak perlu pencu-

rian itu dibawa ke ranah hukum, karena sepertinya tidak baik kalau pemerintah berperkara dengan warganya sendiri. Ma-kanya solusi satu-satunya ada-lah terus mengawasi yang belum dicuri dan sudah hilang diganti dengan beton saja,” ungkap pria berkumis ini.

Tambah Totok, Pihaknya berharap kepada masyarakat untuk sama saling menjaga untuk tidak merusak fasilitas umum, karena semuanya itu diperuntukkan bagi kepentin-gan masyarakat.

=ALI SYAHRONI/RAH

Puluhan Tutup Drainase HilangPAMEKASAN – Tutup gorong-gorong (drainase) yang terpasang tengah trotoar di sejumlah titik di Jl Kabu-paten dan Jl P. Diponegoro Pamekasan diketahui hilang. Raibnya tutup trotoar itu diduga diambil orang yang tak bertanggung jawab.

Bolong. Tutup gorong-gorong yang terpasang di trotoar hilang dan membahayakan para pejalan di Jl Kabupaten, Pamekasan

Diduga Barang Curian Dijual Sebagai Besi Tua

Page 26: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IVJ

ryan hariyanto/koran madura

KAMIS 22 JANUARI 2015No. 0530 | TAHUN IV JSampangKORAN

MADURA

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhdhariyah, Asadur Rofoqi menceritakan, kejadian tersebut, Selasa (20/1) sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum kejadian, banyak santri yang dikirim makanan oleh orangtuanya dan juga ada yang menghadiri undangan maulid nabi.

Sehingga para santriwati pada waktu itu terbilang banyak makanan dari hasil maulid dan kiriman. “Sebenarnya bukan ker-acunan, mereka hanya merasa pu-sing, mual-mual. Dugaan semen-tara dari makanan,” ceritanya.

Setelah diketahui ada kejadian tersebut, pihak pengurus mem-

bawa 3 santri yang diduga kera-cunan makanan ke Puskesmas Ketapang. Kemudian, kejadian itu menimpa pada santri yang lain sebanyak 10 orang dan langsung dilarikan juga ke Puskesmas yang sama.

Pagi harinya, kata dia, ada 3 santri yang merasakan penyakit yang sama sehingga langsung dilarikan ke Puskesmas Robatal. “Dari santri yang dibawa ke Puskesmas Katapang ada juga se-bagian ke Puskesmas Robetal dan yang lebih banyak di Ketapang, yakni 13 santri,” katanya.

TU Puskesmas Robetal Joko Guntohati mengatakan, pihaknya

masih belum bisa mengetahui gejala mereka mengalami kera-cunan. Kerana, pihaknya tidak bisa memastikan kecuali sudah dilakukan pemerikasaan melalu laboratorium. Namun, dugaan se-mentara gara-gara makanan dan minuman.

“Kalau korbannya tidak ada. Namun yang sudah dirawat ada 17 santriwati, dari jumlah itu ada yang dirawat di Puskesmas Katapang, kemungkinan dugaan sementara makanan dan minuman” tuturnya.

Menurutnya, kondisi korban saat ini sudah mulai membaik. Se-banyak 6 orang dalam pengawasan. Dan ada 1 yang sudah rawat jalan atau sudah dipulangkan. Sedan-gkan yang dirawat di Puskesmas Ketapang sebanyak 10 orang.

Namun, pihaknya masih be-lum kroscek kondisi santri yang ada di Puskesmas Ketapang ka-rena masih fokus pada santri yang dirawat. “Kondisinya sudah mu-lai membaik. Namun, saya belum tahu kondisi santri yang dirawat

di Puskesmas Ketapang,” jelasnya.Nama santri yang diduga kera-

cunan yang dirawat di Puskesmas Ketapang, di antaranya Muslihah, Jumiyah, Arof, Shofia, Maisa-roh, Farroha, Ulin Nikmah, Firda, Cholifah, Chodijah. Sementara

yang dirawat di Puskesmas Ro-batal, Nuriyah, Azka, Nurul Mu-frida, Qurrotul Uyun, Sakdiyah, Maufirotul Jannah, Faisah. “Un-tuk Faisah sudah rawat jalan atau sudah dipulangkan,” imbuhnya.

=CR3/LUM

Belasan Santriwati Keracunan?

DIRAWAT: Seorang santriwati Pondok Pesantren

Al-Muhdhariyah Desa Pandiyangan Kecamatan

Robatal Sampangdirawat di Puskesmas

Robatal setelah mengalami mual-mual

dan pusing, Selasa (21/1). Ada 17 santri di pondok pesantren tersebut yang diduga keracunan makanan.

SAMPANG - Sedikitnya ada 17 santriwati Pondok Pesantren Al-Muhdhariyah, Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal Sampang, diduga keracunan makanan. Mereka mengalami pusing dan mual-mual.

Page 27: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV K

cr3/

kora

nmad

ura

Sampang

Pantauan Koran Madura, pen-ertiban itu dilakukan di empat titik yang dinilai marak dengan amal pembangunan masjid, sep-erti di Kecamatan Jrengik dan di Jl Suhada’ Desa Panggung. Di Kecamatan Jrengik ada tiga ti-tik, di antaranya Desa Jringek, Desa Bancelok dan Jungkarang. Sementara sisanya di Jl Suhada’ Sampang.

Dalam penertiban itu tim ga-bungan berhasil membawa alat alat perlengkapan amal berupa pengeras suara yang biasa mere-ka gunakan meminta amal dan spanduk bergambarkan masjid. Selain itu, tim penertiban juga membawa para peminta amal ke markas Polres Sampang untuk di-mintai keterangan lebih lanjut.

Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto mela-lui Kasatreskrim AKP Hari Siswo mengatakan, penertiban yang dilakukan merupakan kegiatan rutin yang ditingkatkan selama ini dengan tujuan untuk meng-

hindari kecelakaan lalu lintas. Karena mereka menarik atau me-minta amal di tengah jalan raya.

Katanya, sesuai dengan fatwa Majelis Ulama’ Indonesisa (MUI) bahwa amal pembangunan yang ada di pinggir jalan diharamkan.

“Ada dua tim gabungan mel-akukan penertiban terhadap amal pembangunan masjid yang ada di jalan raya. Pertama, untuk meng-hindari kecelakaan lalu lintas, dan yang kedua itu diharapkan sesuai fatwa MUI,” katanya pada awak media.

Menurutnya, para peminta amal yang ada di jalan raya sudah diperingatkan, diimbau, dan dite-gur. Namun, mereka tetap beroper-asi-aktif setiap hari. Tim gabungan menertibkan dengan membawa mereka dan alat pengeras suara ke markas Polres untuk diberikan pembinaan agar tidak mengulangi kegiatan tersebut.

“Sementara barang yang dibawa ke kantor Polres akan dia-mankan dulu. Sambil kita melaku-

kan pembinaan terhadap mereka agar tidak mengulangi perbuatan itu lagi,” ulasnya.

Selain itu, kata Hari, mereka juga melanggar peraturan daerah (perda) dan bisa dikena tindak pi-dana ringan (tipiring) setelah dis-idangkan dan juga melanggar lalu

lintas. “Mereka melanggar perda dan lalu lintas. Kalau disidangkan nanti mereka dikenak Tipiring,” imbuhnya.

Ketika disinggung apakah Polres akan memanggil takmir masjid? Pihaknya mengaku masih belum mempunyai rencana un-

tuk memanggil untuk dilakukan pemerikasaan. Namun, yang jelas, lanjut dia, mereka yang dibawa ke kantor akan diperiksa dan akan diberikan pembinaan. “Kita belum tahu itu, kami belum ada rencana untuk memanggil takmir Masjid,” tutupnya. =CR3/LUM

Amal Pembangunan Masjid Ditertibkan

SAMPANG – Kepala Kantor Kementrian Agama (Kakanke-menag) Sampang, Mudjalli, tidak menemui massa saat Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Sampang (Himapesa) Sampang melakukan audiensi, Rabu (21/1).

Kedatangan meraka untuk meminta Kantor Kemenag dan MUI Sampang merekomendasi-kan penutupan tempat-tempat maksiat. Mereka juga memper-tanyakan konflik SARA di Desa Nangkernang, Kecamatan Karang Penang.

Mahasiswa mengaku kecewa karena hanya ditemui Bagian Humas dan Perwakilan MUI. Tak lama setelah sampai di Kantor Kemenag, mahasiswa keluar dari ruang audiensi. Karena, pihak Kantor Kemenag dan MUI tidak bisa diajak dialog aktif terkait

permintaanya.Syamsul Arifin, perwakilan

Himapesa mengatakan, pihaknya mendatangi Kantor Kemenag dengan tujuan baik. Pihaknya ingin Kantor Kemenag dan MUI merekomendasikan kepada pemerintah untuk menutup tempat-tempat maksiat.

Selain itu, mereka memper-tanyakan hasil perkembangan rekonsiliasi konflik SARA yang ada di Kabupaten Sampang. Sebab, kata dia, Kantor Kemenag dan MUI merupakan tim penang-gulangan konflik tersebut.

“Permintaan kita tidak berat kok. Hanya meminta Kemenag dan MUI merekomendasikan kepada pemerintah menutup tempat maksiat. Ada tempat maksiat yang masih dibiarkan oleh pemerintah. Salah satunya Pasar Margalela, ter-

minal, dan rumah kos yang tidak ada IMB,” katanya.

Sementara itu, Humas Kantor Kemenag Sampang Faisol Ramd-

hani mengatakan, pihaknya tidak mempunyai tanggung jawab untuk menutup tempat maksiat yang ada di Kota Bahari. Hal itu adalah ranah Satpol PP.

“Saya kira mahasiswa salah datang ke Kemenag meminta menutup lokasi maksiat dan mempertanyakan konflik SARA. Mahasiswa seharusnya audiensi kepada tim yang sudah dibentuk oleh pemerintah, bukan ke Keme-nag,” katanya.

Akan tetapi, kata dia, Kan-tor Kamenag sudah melakukan kajian, penelitian, dan peng-kondisian. Namun, masih belum menemukan solusi yang pas. Karena ada perbedaan di tengah-tengah masyarakat. “Kami sudah melakukan kajian, penelitian dan pengondisian di lokasi konflik,” tutupnya. =CR3/LUM

KASUS SARA

Kakankemenag Tak Temui Himapesa

KELUAR: Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Sampang (Himapesa) saat beraudiensi Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Sampang, Rabu (21/1).

SAMPANG - Tim gabungan yang melibatkan Kepoli-sian Resor (Polres) Sampang, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang, Dinas Perhubungan, Ko-munikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sampang, dan TNI menertibkan pos amal pembangunan masjid yang ada di pinggir jalan raya, Rabu (21/1). Pasalnya, pos amal yang ada di pinggir jalan mengganggu lalu lintas kendaraan.

Page 28: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530| TAHUN IV L BangkalanBangkalan KAMIS 22 JANUARI 2015

No. 0530 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Polres Didesak Usut Tuntas Kasus PenembakanKapolres Bentuk Timsus yang Diback-up Polda dan KPK

"Aksi kami bukan hanya minta janji, tapi bukti untuk mengung-kap siapa pelaku penembakan terhadap saudara kami. Polisi jangan hanya tidur. Kasus pen-embakan ini telah menimbulkan keresahan bagi Masyarakat khu-susnya dikalangan aktivis yang getol menyuarakan aspirasi," teriak Korlap Aksi, Nanang Hi-dayat.

Selain berorasi mereka juga membentangkan sejumlah post-er dengan berbagaimacam tu-lisan. Diantara tulisan tersebut

yakni "Polisi mana janjimu, bila tak mampu pulang saja ke ru-mah lepas celanamu ganti saja dengan rok mini milik ibumu". Kritikan tersebut merupakan puncak kemarahan para aktivis atas maraknya kasus kekerasan dan teror yang terjadi selama ini. Mereka menganggap, maraknya kekerasan tersebut sebagai ben-tuk ketidak berdayaan polisi dalam mengungkap sejumlah kasus.

"Kenapa kekeresan yang di-alami aktivis tidak pernah ter-

ungkap. Sedangkan teroris yang bersembunyipun dengan mudah bisa ditangkap. Silahkan tu-runkan kekuatan terbaik polisi untuk menangani kasus ini. Kasus kekerasan dan ancaman pembunuhan selalu menghantui kami," teriak Nanang geram.

Menurutnya, hukum di bumi Bangkalan harus ditegakan. Cu-kuplah rakyat menderita dengan peristiwa pembacokan dan pen-embakan serta kekerasan lainnya yang sampai saat ini masih me-nyimpan misteri. Bangkalan saat ini sudah bukan lagi kota santri yang aman dan konsudif namun menjadi kota berdarah yang me-nakutkan. Rententan peritiwa pembacokan yang menimpa Fa-rillah (LSM Kompak), Mahmudi (PP. Jatim), Muzakki (aktivis Pro Demokrasi). Kemudian, pengani-ayaan terhadap Musleh (MCW), pembakaran rumah Aliman Haris (LeksDam), pengrusakan mobil Mathur Husairi serta penemba-kan yang dialami Mathur, tidak juga ada kejelasan.

"Kapolres jangan sampai ke-

tika tidak lagi menjabat disini menyisakan persoalan-persoalan yang belum diselsaikan secara tuntas," tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Sulistyono menyatakan pihaknya tidak ting-gal diam dalam upaya mengung-kap kasus tersebut. Bahkan, telah membentuk tim khusus yang didukung penuh oleh Polda Jawa Timur. Kemudian Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) juga memback up, jika insiden pen-embakan ada kaitannya dengan kasus korupsi di wilayah setem-pat. Hal itu merupakan bentuk keseriusan jajarannya untuk mengungkap kasus itu.

"Berikan kami waktu dan ke-percayaan. Jika ada informasi yang bisa membantu mengusut kasus ini silahkan datang kepada kami. Tentunya sangat mengun-tungkan jika bisa bekerja sama. Kami kedatangan 12 personel dari Polda untuk membantu dalam menyelesaikan kasus pen-embakan," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sejumlah massa yang terdiri dari mahasiswa, LSM, dan OKP Kabupaten Bangkalan, menggelar aksi demonstrasi di Polres setempat, Rabu (21/1). Mereka menuntut agar kasus pen-embakan yang menimpa aktivis anti korupsi, Ma-thur Husairi diusut tuntas dan menangkap pelaku kekerasan terhadap Direktur LSM Center Islam For Democration (CIDe) itu. Apalagi tak ada satu pun pelaku kasus kekerasan terhadap sejumlah aktivis yang berhasil diungkap. Ini menjadi pekerjaan ru-mah (PR) bagi korps berbaju cokelat tersebut.

doni heriyanto/koran maduraORASI. Gabungan Aktivis Bangkalan saat menyampaikan tuntutannya agar pelaku penembakan segera diungkap.

HARGA BBM TURUN

Harga Beras Justru Naik

BANGKALAN - Meskipun harga jual bahan bakar minyak (BBM) mengalami penurunan di SPBU, tidak berpengaruh terha-dap harga kebutuhan pangan. Justru penurunan harga BBM membuat harga beras naik di pasar baru Kamal. Bila sebelumn-ya harga beras lokal dipatok Rp 7.000 per kg. Kini, harganya naik menjadi Rp 8.000 per kg. Belum diketahui secara pasti penyebab naiknya harga beras. Namun, diperkirakan kenaikan beras lokal disebabkan belum masuk musim panen bagi para petani.

"Harga beras Madura naik menjadi Rp 8.000 perkg di pasar baru Kamal. Padahal, sebelumnya hanya Rp 7 ribu perkg. Adapun, beras yang berasal dari Jawa harg-anya mencapai Rp 11ribu perkilo untuk kualitas super," terang salah satu warga Kecamatan Kamal Nikmah saat dikonfirmasi.

Dia menduga, naiknya harga beras berdasarkan pengakuan pedagang karena sekarang belum memasuki panen, melainkan baru menanam. Akibatnya, stok beras yang ada sedikit. Sebab, beras yang dijual merupakan sisa hasil panen sebelum.

"Ya meskipun harga BBM turun, namun harga beras justru naik. Seharusnya kalau BBM turun, harga beras juga turun. Sebab, ketika harga BBM naik, harga sembako termasuk beras juga ikut naik," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagan-gan (Disperindag) Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso men-erangkan, untuk harga sejumlah komoditas memang ada yang tidak terlalu berpengaruh dengan kenaikan atau turunnya BBM. Sebab, flukktuasi musim tanam sangat berpengaruh.

"Seperti harga cabe itu tidak dipengaruhi BBM naik atau turun, tapi jika gagal panen pasti harg-anya mahal. Begitu juga halnya dengan beras, itu juga dipengaruhi dari hasil panen," terang Puguh.

Meskipun begitu, pihaknya menghimbau kepada pedagang supaya menurunkan harga sembako. Sebab, alasan kenaikan pada waktu lalu disebabkan fak-tor naiknya harga BBM, sehingga dagangan mereka pun ikut naik. Pedagang beralasan biaya trans-portasi membengkak tinggi.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 29: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530| TAHUN IV MBangkalan

TUNJANGAN

Guru Resah, Sertifikasi Dikabarkan Akan Dicabut

BANGKALAN - Kabar menge-nai tunjangan sertifikasi akan di-hapus beredar di kalangan guru. Mereka pun mulai khawatir jika pemerintah mencabut tunjang-an sertifikasi terhadap guru dan menggantinya menjadi tunjang-an fungsional.

Tunjangan sertifikasi menjadi hal yang paling diharapkan guru dalam menunjukkan profesion-alisme mereka. Untuk mendapat-kan predikat sertifikasi tersebut, guru mengaku harus belajar ekstra ketat. Di samping tugasnya sebagai pengajar di sekolah masing-masing.

"Para guru yang sudah lulus sertifikasi kali ini resah. Sebab beredar kabar kalau pemerintah akan mencabut itu. Tunjungan sertifikasi yang sudah kami teri-ma itu akan diganti dengan tun-jangan fungsional," kata Aminah, salah satu guru SD.

Mungkin jumlah tunjangan fungsional ini akan berkurang dibandingkan tunjangan sertifi-kasi. Sebab fungsional biasanya dinilai berdasarkan kepangkatan dan golongan. Kalau sertifikasi selama ini jelas, pemberiannya merupakan bentuk tunjangan satu kali gaji.

"Misalnya, guru menerima gaji Rp 3 juta per bulan, maka jumlah besaran penerima sertifi-kasi sama dengan itu. Akan teta-pi, sistem pembayarannya saja yang per tiga bulan," jelasnya.

Saat kampanye pencalonan Jokowi-JK memang berembus kabar tunjangan sertifikasi akan dihapus. Namun, Jokowi-JK menepis hal itu dengan alasan guru merupakan pilar bangsa yang dapat membawa perubahan untuk generasi penerus menjadi lebih baik. Sebab guru berperan penting dalam pendidikan SDM dan tak mungkin sertifikasi akan dicabut.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Bangkalan, Bambang Budi Mustika memban-tah tentang adanya pencabutan tunjangan sertifikasi. Sebab tidak ada perintah atau pemberita-huan tertulis dari pusat perihal penggantian tunjangan sertifikasi dengan tunjangan fungsional yang dimaksud.

= MOH RIDWAN/RAH

Mini Bus Hantam Motor Kepala Korban Pecah, Supir Mengalami Patah Tulang

Kronologis peristiwa tra-gis itu berawal dari kendara-an mini bus Elf dengan nomor polisi (nopol) M 7009 UH yang dikemudikan Rifa'i (55), warga Desa Langkap Timur Kecama-tan Socah melaju dari arah timur ke barat. Pada saat tiba di TKP, kendaraan nahas terse-but tidak bisa dikendalikan dan oleng ke kanan. Saat bersamaan dari arah berlawanan melintas

sepeda motor Suzuki Shogun nopol L 5084 QI yang dikend-arai korban.

Karena jarak yang begitu dekat, kecelakaan tersebut tak dapat dihindarkan. Mobil pe-numpang umum (MPU) yang berisi 5 orang tersebut lang-sung menghantam motor ber-warga biru itu. Korban dan mo-tor yang dikendarai terseret hingga 5 meter. Laju MPU ber-

warna putih ini terhenti setelah menabrak pohon mahoni yang berdiri tegak di sisi kanan ja-lan. Saat terseret korban berada di bawah dan tergencet badan mobil. Akibatnya, kepala kor-ban remuk dan banyak menge-luarkan darah.

Sedangkan supir MPU ter-jepit di bagian depan mobil dan mengalami patah tulang di kaki kanan dan kiri. Untuk menge-vakuasi supir tersebut, petugas kepolisian yang dibantu warga sekitar membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam den-gan cara menarik bagian depan yang sudah ringsek itu menggu-nakan truk. Upaya mengeluarkan supir yang terjepit menyulitkan petugas, karena berulang kali supir berteriak kesakitan. Petu-gas pun dengan sangat hati-hati berusaha menyelamatkan supir tersebut.

Untungnya, semua penump-ang yang ada di dalam mo-

bil tidak mengalami luka yang cukup serius. Hanya saja, kernet mini bus itu mengalami luka ringan. Semua korban langsung dilarikan ke rumah sakit Syam-rabu Bangkalan untuk diberikan perawatan medis. sedangkan kendaraan yang terlibat keca-lakaan diamankan oleh petugas Satlantas Polres setempat.

Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polres Bangkalan, Ipda Puji Purnomo menyatakan ber-dasarkan hasil olah TKP, ke-celakaan ini karena kelalain pengemudi mini bus. Sebab, di lokasi tidak ditemukan bekas rem yang menandakan upaya untuk mengurangi kecepatan saat hen-dak terjadi benturan. Kerugian yang ditimbulkan akibat insiden ini mencapai Rp 20 juta.

"Pengendara roda dua lang-sung meninggal karena terseret dan tergencet badan mobil," tan-dasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Kecelakaan maut antara kendara-an roda dua dan sebuah mini bus terjadi di Jalan raya Desa Tangkel, Kecamatan Burneh, Rabu (21/1) sekitar jam 09.30 Wib. Dalam insiden ini, peng-endara roda dua Faisol (33), warga Desa Bajeman, Kecamatan Trageh, tewas seketika di tempat kejadi-an perkara (TKP), sedangkan supir mini bus men-galami patah tulang kaki kanan dan kiri. Penyebab kecelakaan diduga karena pengemudi kendaraan pelat kuning itu kehilangan konsentrasi saat melaju dalam kecepatan tinggi.

doni heriyanto/koran maduraEVAKUASI. Supir mini bus yang menderita patah tulang saat tiba di rumah sakit untuk diberikan perawatan medis.

Page 30: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530| TAHUN IV N Bangkalan

Hasyim Muzadi: Usut Tuntas Penembakan Aktivis Bangkalan

"Aksi teror seperti ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus terjadi. Polisi harus segera men-gungkapnya," ujarnya di sela menjenguk korban di lantai 3 IRD RSU dr Soetomo Surabaya, Rabu (21/1).

Pihaknya mengaku meny-erahkan sepenuhnya terhadap aparat untuk mengungkap kasus ini, termasuk pelaku hingga motif di balik teror tersebut.

Disinggung apakah dirinya akan melapor ke Presiden Joko Widodo dalam kasus ini, Hasyim Muzadi enggan berkomentar dan menegaskan kedatangannya me-rupakan simpati terhadap korban.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang tersebut di-sambut sejumlah aktivis, antara lain Sukur (Madura Corruption Watch), Mahmudi (Poros Pemuda Jawa Timur), mantan Ketua DPRD Jatim Fathurrosyid dan mantan Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf.

Menurut mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut, kondisi Mathur sampai saat ini masih tergolek lemah dan belum bisa diajak berbicara kare-na masih menggunakan bantuan

alat pernafasan di ruang isolasi.Aktivis Mathur Husairi yang

menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Bangkalan pada Selasa (20/1) sekitar pukul 02.00 WIB di rumahnya di Jalan Teuku Umar itu dikenal sebagai aktivis vokal.

Ia juga mendukung pengusu-

tan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh KPK dengan ter-sangka mantan Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin Imron.

Disinggung tentang kaitan-nya dengan kasus mantan Bupati Bangkalan, Hasyim Muzadi me-nolak berandai-andai dan mem-biarkan polisi yang mengungka-

pnya hingga tuntas.Sebelumnya, aktivis LSM dan

mahasiswa lintas organisasi di Madura mengecam kasus pen-embakan tersebut dan meminta Polres Bangkalan maupun Polda Jatim mengusutnya tuntas.

Juru bicara aktivis mahasiswa dari Gerakan Pemuda Peduli

Pamekasan Tebo Chupang me-ngaku prihatin dan menilai pen-embakan sebagai bentuk pem-bungkaman dalam mengkritik kebijakan Pemkab Bangkalan yang melanggar aturan dan tidak berpihak kepada kepentingan rakyat kecil.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

SURABAYA - Anggota De-wan Pertimbangan Pres-iden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi meminta polisi mengusut tuntas kasus penembakan ter-hadap aktivis antikorupsi asal Bangkalan, Madura, Mathur Husairi yang ter-jadi pada Selasa (20/1).

BANGKALAN - Langkah Pemkab Bangkalan untuk meningkatkan kinerja aparatur negara di lingkungan kerjanya terus dilakukan. Salah satunya adalah penyerahan penghargaan kepada Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) untuk tiga kat-egori yakni 15 SKPD penyusun laporan keuangan terbaik Tahun Anggaran 2013. Selain itu, pencapaian target PAD Tahun Anggaran 2014 dan penyerahan simbolis Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (DPA) Tahun Angga-ran 2015.

Di samping itu, penyerahan penghargaan kepada tiga ke-camatan terbaik pelunasan PBB tahun 2015 diberikan kepada ke-camatan Tanah Merah, Tragah, dan Kwanyar. Adapun, peny-erahan panji hitam kepada tiga kecamatan terendah pelunasan PBB, yakni Kecamatan Kokop, Blega, dan Geger.

Bupati Bangkalan, RK. M. Makmun Ibnu Fuad menyam-

paikan kegiatan yang dilaku-kan sebagai upaya konstruktif membangun kinerja SKPD di lingkungannya. Kebijakan pem-kab Bangkalan tersebut akan dititikberatkan pada peningkat-an pendapatan asli daerah (PAD) terutama di sektor pajak daerah maupun retribusi daerah.

"Ada reward kepada lembaga pengelola dan penyusun ang-garan terbaik. Namun ada juga punishment berupa penyerahan panji hitam kepada tiga kecama-

tan dengan pencapaian terjelek target PBB-nya," jelas Bupati Makmun usai prosesi penyerahan penghargaan di Aula Diponegoro, Sekretariat Daerah Kab. Bangkalan.

Untuk penilaian SKPD terbaik penyusun laporan keuangan Tahun Anggaran 2013 kategori berat diraih oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan kategori sedang diraih oleh Dinas Per-tambangan dan Energi. Terakhir, kategori ringan diraih oleh Di-

nas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupatin Bangkalan.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Bang-kalan, Eddy Moeljono meng-harapkan agar tiga kecamatan peraih panji hitam ini untuk meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pungutan pajak bumi dan bangunan di sektor pedesaan. Nantinya, diharapkan realisasi pembayaran PBB di Tahun 2015 dapat tercapai.

= MOH RIDWAN/RAH

PENYERAHAN PENGHARGAAN

SKPD Terbaik Dapat Penghargaan Bupati

ant/m risyal hidayat KUNJUNGI KORBAN TEMBAK BANGKALAN. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Hasyim Muzadi (kedua kiri) mendoakan anggota aktiivis anti korupsi atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) Centre of Islamic Democratic Studies (Cides), Mathur Husairi korban temak yang dirawat di IRD Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya, Jatim, Rabu (21/1). Hasyim Muzadi meminta kasus penembakan oleh orang tak dikenal pada Mathur Husairi pada Selasa (20/1) dini hari di Bangkalan, Madura tersebut segera diusut tuntas pelakunya.

Page 31: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015

No. 0530 | TAHUN IV O

SUMENEP- Dalam dunia sepak bola, supporter memang sering disebut sebagai pemain kedua belas. Pasalnya, ke-beradaan supporter di pinggir lapangan dapat menambah semangat para pemain di lapangan hijau. Karenanya, sebagai bentuk apresiasi mana-jemen Madura United Perssu (MU-P), nomor 12 dikhususkan buat para supporter.

Manajer Madura United Perssu, Didik Untung Syamsidi menegaskan, saat skuad MU-P mengikuti kompetisi Divisi Uta-ma Liga Indonesia tidak ada yang akan mengenakan jersey berno-mor 12. Pasalnya, nomor tersebut sudah disiapkan bagi para pen-dukung setia MU-P.

“Kita sudah laporkan kepada PSSI bahwa nomor 12 di tim kita itu tidak ada. Karena nomor itu akan dikenakan oleh para sup-porter. Nanti di jerseynya ada nomor 12,” kata lelaki yang juga sebagai kepala Inspektorat Kabu-paten Sumenep itu.

Didik berharap, dengan cara semacam itu, dukungan sup-porter terhadap MU-P saat men-

jalani laga semakin kompak dan membuat para pemain semakin percaya diri. “Supporter sebagai pemain kedua belas, diharapkan dapat menambah semangat para pemain,” harapnya.

Selebihnya, ia juga berterima kasih kepada para supporter dan seluruh masyarakat Sumenep yang selama ini telah mendukung perjalanan MU-P. Didik tidak memungkiri, bahwa klub yang sebelumnya bernama Perssu itu berhasil masuk Divisi Utama juga berkat dukungan para supporter. “Jadi, terima kasih. Terutama ke-pada Pecot Mania yang sejak awal terus mendukung Perssu,” tan-dasnya.

=FATHOL ALIF

Didik Pastikan Nomor 12Bakal Dipakai oleh Peccot Mania

Suporter Madura United Perssu saat mendampingi timnya berlaga di Piala Nusantara. Untuk ke depannya, suporter akan mendapat nomor kaus khusus nomor 12.

Sejumlah pesepakbola Persepam Madura United (P-MU), mengikuti latihan “Happy Game” volly ball, di Lapangan Pendopo Kabupaten Pamekasan, Jatim, Rabu (14/1). P-MU akan melakukan serangkaian ujicoba dengan beberapa klub lokal, Divisi Utama (DU) dan Indonesia Super League (ISL) guna menentukan skema tim terbaik sebelum dimulainya kompetisi DU 2015 yang akan datang.

Page 32: e Paper Koran Madura 22 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 22 JANUARI 2015 | No. 0530 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAPKAMIS 22 JANUARI 2015

No. 0530 | TAHUN IV

DIDIK PASTIKANNOMOR 12

BAKAL DIPAKAIPECCOT MANIA

MADURA SPORT | O

MADURA UNITED

AMEKASAN- Setelah dua pekan tidak menda-pat kepastian dari Aldair Makatindu, manajemen

Persepam Madura Utama (Perse-pam MU) memutuskan untuk tidak melanjutkan komunikasi dengan pemain yang bersangkutan.

Manajer Persepam MU, MH Said Abdullah melalui asistennya, Nadi Mulyadi mengatakan sudah men-dapat pengganti yang sepadan un-tuk pemain di posisi striker. Pemain tersebut adalah mantan penyerang Persik Kediri Qischil Gandrumini.

Manajemen Persepam MU su-dah memberi kesempatan kepada Aldair hingga laga pra musim Pusa-mania Borneo FC usai. Rencananya, lanjut Nadi, jika Aldair Makatindu resmi bergabung dengan Laskar Sape Ngamok, julukan baru Pers-epam MU, akan diplot sebagai pe-nyerang bersama Sirvi Arfani dan Busari. Namun, hingga saat ini Al-dair tidak memberi keputusan pasti apakah akan menyeberang ke Pers-

epam MU atau bertahan di Pusa-mania Borneo FC.

Karena batas waktunya sudah lewat, maka manajemen Persepam MU memutuskan untuk tidak mel-anjutkan negosiasi dengan Aldair. Persepam MU pun mengalihkan perburuan pemain dengan men-gontak Qischil Gandrumini. Pe-main kelahiran Sidoarjo itu pun saat ini sudah berada di Madura. Kedatangannya juga diikuti oleh rekan setimnya di Persik Kediri yakni Faris Aditama.

Sementara itu, untuk kekurangan pemain di posisi penjaga gawang, klub mengontrak Sandi Firmansyah yang berasal dari Gresik United.

Meski skuat Persepam MU su-dah terbentuk, Nadi Mulyadi men-gatakan bongkar pasang pemain bisa saja dilakukan. Manajemen bersama tim pelatih nantinya akan melaku-kan evaluasi perkembangan tim se-cara menyeluruh untuk menentukan apakah perlu menambah pemain atau tidak.=FAKIH AMYAL/UZI/DAR

PERSEPAM MUTAK BUTUHALDAIRMAKATINDUP

PAMEKASAN-Persepam Madura Utama akan melaku-kan tur Jawa dalam rangka laga pramusim. Anak-anak asuh Widodo C. Putro itu akan ber-tolak dari Madura pada Jumat sore dengan destinasi pertama ke Kota Gresik. Rencananya, uji coba perdana akan melawan Persegres Gresik.

Kepastian ini disampaikan oleh Asisten Manajer Pers-

epam MU Nadi Mulyadi kepada wartawan, Rabu (21/1).

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh manaje-men, seluruh pemain saat ini dalam kondisi siap tempur untuk pertandingan melawan Pesegres Gresik. Tetapi, ia be-lum mendapat catatan dari tim pelatih siapa saja pemain yang akan dibawa dalam tur Jatim.

Disampaikan Nadi, setelah menjalani laga di Gresik, tim akan menuju Malang dan Batu untuk menjalani pemusatan latihan dan uji coba dengan sejumlah klub di Malang.

Dalam kesempatan itu, Nadi mengajak kepada pecinta bola di Madura serta komunitas suporter untuk memberikan dukungan langsung ke stadion Petrokimia Gresik, tempat di-langsungkannya uji coba antara Persepam MU dengan Perseg-res Gresik.=FAKIH AMYAL/UZI/DAR

LAGA PRAMUSIM

Jumat, Sape Ngamok Mulai Tur Jatim

Nadi MulyadiAsisten ManajerPersepam MU

ALDAIR MAKATINDU dalam sebuah pertandingan bersama tim nasional U-21. Karena sampai batas waktu yang ditetapkan Aldair tidak kunjung bergabung, Persepam Madura United memutuskan menghentikan negosiasi dengannya.