32
26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN [email protected] 0328-6770024 BERITA TERKAIT Hal 2,3 5000 TKI di Sabah Malaysia Terdeteksi Berpenyakit Nasional hal 4 JAKARTA-Presiden Joko Wido- do meminta agar jangan ada kriminalisasi baik di tubuh Polri dan Komisi Pemberan- tasan Korupsi. “Bahwa kita sepakat institusi KPK dan Polri harus menjaga kewibawaan sebagai institusi penegak hukum termasuk Kejak- saan dan Mahkamah Agung. Oleh sebab itu jangan ada kriminalisasi, saya ulangi jangan ada kriminalisasi,” kata Presiden dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Minggu malam. Presiden meminta bila ada proses hukum yang dialami oleh anggota Polri maupun KPK agar dapat dilakukan secara jelas dan terbuka. “Kasus hukum yang ada personel KPK dan Polri harus terang benderang dan transparan agar proses hukum berjalan den- gan baik, dan jangan ada intervensi dari siapapun,” katanya. “KPK dan Polri perlu bahu membahu memberantas korupsi biarkan KPK bekerja dan Polri bekerja dan semua tidak diatas hukum, keduanya harus membuktikan bahwa bertindak benar sesuai perundang- undangan yang berlaku, sekali lagi harus terang benderang dan jangan ada krimi- nalisasi,” kata Presiden menegaskan. Mendampingi Presiden dalam keter- angan pers sejumlah tokoh yang dipanggil oleh Presiden untuk dimintai pendapat antara lain mantan Wakil Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, Erry Riyana, Widodo Umar, mantan Ketua MK Jimly Asshidiqie, ahli hukum Hikmahanto Juwana dan mantan Wakapolri Oegrose- no. Sementara itu Bambang Widjojanto menyerahkan nasibnya kepada pimpi- nan KPK dan Presiden. Sebab menurut perundang-udangan Pimpinan KPK yang bersetatus tersangka seharusnya mengun- durkan dari dari jabatannya. =ANT/PANCA Presiden: JANGAN ADA KRIMINALISASI

e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

Citation preview

Page 1: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV 126 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN [email protected]

0328-6770024

BERITA TERKAIT

Hal 2,3

5000 TKI di Sabah Malaysia

Terdeteksi Berpenyakit

Nasionalhal 4

JAKARTA-Presiden Joko Wido-do meminta agar jangan ada kriminalisasi baik di tubuh Polri dan Komisi Pemberan-tasan Korupsi.

“Bahwa kita sepakat institusi KPK dan Polri harus menjaga kewibawaan sebagai institusi penegak hukum termasuk Kejak-saan dan Mahkamah Agung. Oleh sebab itu jangan ada kriminalisasi, saya ulangi jangan ada kriminalisasi,” kata Presiden dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Minggu malam.

Presiden meminta bila ada proses hukum yang dialami oleh anggota Polri maupun KPK agar dapat dilakukan secara jelas dan terbuka.

“Kasus hukum yang ada personel KPK dan Polri harus terang benderang dan transparan agar proses hukum berjalan den-gan baik, dan jangan

ada intervensi dari siapapun,” katanya.“KPK dan Polri perlu bahu membahu

memberantas korupsi biarkan KPK bekerja dan Polri bekerja dan semua tidak diatas hukum, keduanya harus membuktikan bahwa bertindak benar sesuai perundang-undangan yang berlaku, sekali lagi harus terang benderang dan jangan ada krimi-nalisasi,” kata Presiden menegaskan.

Mendampingi Presiden dalam keter-angan pers sejumlah tokoh yang dipanggil oleh Presiden untuk dimintai pendapat antara lain mantan Wakil Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, Erry Riyana, Widodo Umar, mantan Ketua MK Jimly Asshidiqie, ahli hukum Hikmahanto Juwana dan mantan Wakapolri Oegrose-no.

Sementara itu Bambang Widjojanto menyerahkan nasibnya kepada pimpi-nan KPK dan Presiden. Sebab menurut perundang-udangan Pimpinan KPK yang bersetatus tersangka seharusnya mengun-durkan dari dari jabatannya.

=ANT/PANCA

Presiden: JANGAN ADA KRIMINALISASI

Page 2: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV2

“Segalanya memang perlu uang. Tapi uang bukan segala-galanya.” Ungkapan yang sengaja dibuat terbalik ini bisa jadi sangat pas menggambarkan dunia pen-didikan negeri ini. Alokasi dana APBN dan APBD untuk dunia pendidikan sudah sangat luar biasa namun sejauh ini ternyata belum memberikan pengaruh signifikan pe-ningkatan kualitas dunia pendidikan.

Sejak era reformasi, negara berkomitmen membenahi dunia pendidikan sebagai prioritas utama untuk mening-katkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Secara normatif komitmen itu ditegaskan dalam UUD 1945 dalam bentuk penegasan pengalokasian pengang-garan dunia pendidikan mencapai 20 persen dari APBN. Secara bertahap rincian perhatian melalui peningkatan anggaran dalam berbagai kegiatan pendidikan terus di-lakukan. Dalam APBN tahun ini misalnya dana tunjungan sertifikasi guru mencapai sekitar 70 triliun rupiah.

Pertanyaannya, sejak prioritas perhatian negara pada dunia pendidikan dari era reformasi, apakah ada pening-katan kualitas anak atau peserta didik? Adakah perbaikan mendasar kualitas pendidikan nasional terutama pada peningkatan kualitas lulusan institusi pendidikan di negeri ini? Tidak mudah menjawabnya. Namun secara kasat mata masyarakat negeri ini harus berlapang dada mengakui bahwa perkembangan peningkatan kualitas pendidikan relatif masih jalan di tempat. Kualitas anak didik dari institusi pendidikan negeri, masih jauh dari harapan.

Sementara secara faktual dunia pendidikan yang dikelola swasta terjadi ketimpangan signifikan. Benar ada sebagian pendidikan swasta mencapai kualitas relatif baik namun tak bisa diingkari masih jauh lebih banyak pengembangan pen-didikan swasta yang bahkan be-lum memenuhi standar sejajar dengan pendidikan negeri.

Terhadap pendidikan swasta pemerintah selama ini memberikan bantuan sebatas

kemampuan dan ketersediaan anggaran. Swasta memang masih harus bekerja keras memenuhi hampir seluruh ke-butuhan pembiayaan pendidikannya. Namun untuk pen-didikan negeri secara obyektif perhatian pemerintah saat ini relatif jauh lebih baik. Beberapa pemerintahan daerah kaya bahkan meningkatkan kebutuhan pendanaan pen-didikan terutama pada peningkatan kesejahteraan guru. Ini memberi gambaran persoalan penganggaran dunia pendidikan negeri terutama terkait kesejahteraan guru, yang selama ini menjadi keluhan banyak kalangan dapat dikatakan terpenuhi.

Persoalannya, ternyata keterpenuhan kesejahteraan guru belum menggerakkan kualitas pendidikan mening-kat pesat. Ketersediaan prasarana pendidikan negeri, belum mampu menjamin pendidikan menjadi jauh lebih baik. Ini menegaskan kompleksitas persoalan pendidikan di negeri ini masih sangat serius dan membutuhkan per-hatian seluruh jajaran dunia pendidikan dan bukan hanya terkait persoalan penganggaran.

Ada di luar persoalan ketersediaan dana yang dibutuhkan dunia pendidikan. Mengaca dari perjalanan sejarah dunia pendidikan negeri ini –yang antara lain melahirkan istilah guru pahlawan tanpa jasa- saat ini diperlukan komitmen dan kesungguhan seluruh jaja-ran dunia pendidikan terutama guru. Merekalah yang menentukan arah perjalanan pendidikan akan kemana tertuju. Merekalah yang menentukan kualitas pendidikan di negeri ini.

Dengan terpenuhinya kesejahteraan guru, ketersedia-an dana, prasarana, kemudahan informasi dan komuni-kasi dunia pendidikan negeri ini seharusnya melangkah jauh. Ketika segalanya ada, seharusnya peningkatan kualitas pendidikan dapat diupayakan optimal. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV 2

Ketersediaan prasarana pendidi-kan negeri, belum mampu menjamin pendidikan men-

jadi jauh lebih baik

Bonaran Laporkan Bambang ke PolisiJAKARTA-Setelah Komi-sioner Adnan Pandu Praja diadukan ke Bareskrim Polri atas tuduhan pe-malsuan surat notaris dan penghilangan saham PT Desy Timber, kini, Bupati nonaktif Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang juga melaporkan Komi-sioner Bambang Widjojan-to (BW) ke Bareskrim Polri. Aduan ini terkait dugaan suap terhadap mantan Ketua MK Akil Mochtar semasa Bambang menjadi pengacara.

Ini merupakan kasus kedua bagi BW setelah sebelumnya dilaporkan oleh Sugianto Sabran terkait kasus pemberian keterangan palsu di depan sidang sengketa Pilkada Kotawa-ringin Barat, Kalimantan Tengah, pada 2010. BW akhirnya ditangkap Bareskrim Polri dan ditetapkan se-bagai tersangka meski pada akhirnya ditangguhkan penahanannya. “Saya mengetahui ada tindak pidana. Pak Akil mengatakan pernah ketemu Pak BW di mobil. Saya minta laporkan dong kan itu nggak boleh pengacara ketemu dengan Akil,” kata Bonaran di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (25/1).

Bonaran menjelaskan, kasus

yang menimpa BW sudah masuk dalam penyidikan Polri pada 15 Januari lalu. Akil akan menjadi saksi kunci dalam dugaan suap yang di-lakukan BW.

Ia mengaku telah melaporkan dugaan suap ini jauh sebelum ada isu serupa.

Langkah kepolisian yang terus membongkar kejahatan masa lalu, seperti skandal Pilkada Kotawar-ingin tahun 2010 yang diduga meli-batkan petinggi KPK, khususnya BW, sepatutnya didukung.

Dia mengimbau para aktivis an-tikorupsi seperti ICW untuk tidak berusaha mengintervensi dengan opini seolah-olah Polri sedang mengkriminalisasikan petinggi KPK. Sehingga, mengganggu pro-ses hukum yang sedang berjalan di Bareskim Mabes Polri. “Aktivis, khu-susnya ICW jangan membabi buta membela BW ? Harus rasional dan objektif,” tegasnya.

Sekedar diketahui, rentetan kasus sumpah palsu yang disangka-kan kepada BW berawal pada tanggal 12 Juni 2010, KPU Kobar menetap-kan pasangan Sugianto Sabran dan Eko Sumarno sebagai kepala daerah terpilih dengan perolehan 67.199 suara. Sedang rivalnya, pasangan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto meraih 55.281 suara.

Tanggal 16 Juni 2010, pasangan Ujang-Bambang melalui kuasa hu-kum dari kantor Bambang Widjo-janto, Sonhadji dan Associates me-

ngajukan gugatan perselisihan hasil Pilkada ke MK.

Majelis hakim MK mendiskuali-fikasi pasangan Sugianto-Eko dan menetapkan pasangan Ujang-Bam-bang sebagai bupati dan wakil bu-pati terpilih. Namun pada 9 Oktober 2010, Bareskim Polri menahan saksi Ujang-Bambang, Ratna Mutiara atas kesaksian palsu di bawah sumpah MK. Ratna dikenakan sangkaan pasal 242 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Sementara itu, Adnan Pandu Praja diadukan oleh kuasa saham PT Desy Timber, Mukhlis Ramdhan. Kkasus bermula pada 2006 ketika Ad-nan Pandu Praja dan Mohamad Indra Warga Dalam menjadi kuasa hukum perusahaan. “Sejak 2006, Adnan Pan-du Praja dan Mohamad Indra Warga Dalam terlibat dalam pemalsuan su-rat notaris dan penghilangan saham dari berbagai institusi, termasuk dari pesantren,” katanya.

Kala itu, sebanyak 40% saham pe-rusahaan telah diserahkan ke pihak koperasi pesantren Al Banjari di Balikpapan dan perusahaan daerah (BUMD) serta sebagian masyarakat. Adapun sisa 60% dikuasai oleh kelu-arga pemilik PT Desy Timber.

Namun Adnan Pandu Praja me-nilai pelapornya ingin memanfaat-kan situasi pelemahan fungsi terha-dap KPK. “Orang yang melaporkan saya itu orang yang cari popularitas dan keuntungan di balik peristiwa ini,” katanya. =GAM/ABD

ant/zabur karuruAKSI SAVE KPK. Wakil Ketua Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja (kanan) berorasi bersama puluhan aktivis dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Antikorupsi saat aksi solidaritas “Selamatkan KPK” di Jakarta, Minggu (25/1). Aksi mengkampayekan dukungan dan cinta pada KPK serta Polri yang bersih.

SertifikasiOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Page 3: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 26 JANUARI 2015

No. 0532 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

KISRUH POLRI-KPK

Presiden Diminta Keluarkan Perppu Hak Imunitas KPK YOGYAKARTA- Presiden perlu menge-luarkan Peraturan Pemerintah Peng-ganti Undang-undang yang mengatur pemberian hak imunitas bagi komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, kata pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Zainal Arifin Mochtar.

“Perppu kami harapkan bisa dikeluarkan Presiden untuk memberikan hak imunitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ter-masuk pekerja pemberantasan korupsi lainnya di Indonesia,” kata Zainal di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Minggu.

Perlakuan hukum khusus, kata dia, sudah selayaknya diberikan kepada pekerja pembe-rantasan korupsi, terutama KPK.

Sebab, ia menilai dalam bidang kerjanya mereka rentan dijegal dengan berbagai upaya kriminalisasi oleh pihak yang merasa terancam dengan kinerja mereka dalam memberantas korupsi.

Menurut dia, perlakuan terhadap pegawai maupun komisioner KPK selayaknya sama de-ngan Ombudsman RI, di mana sesuai Undang-undang Ombudsman, pekerjaan mereka tidak dapat digugat dan ditahan di depan pengadilan.

Selain itu, dia membandingkan, dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi (UNCAC) pasal 37 ayat 3 dikemukakan bahwa negara harus mempertimbangkan upaya “kekebalan dari penuntutan” bagi orang yang memberikan kerja sama substansial dalam penyelidikan hukum (justice collaborator). Apalagi terhadap pekerja pemberantas ko-rupsinya, menurut dia, justru patut mendapat-kan perlakuan hukum khusus.

Kendati demikian, lanjut Zainal, Perppu yang mengatur hak imunitas tersebut dapat dikecualikan apabila para pihak yang dimak-sudkan terbukti melakukan kejahatan dalam operasi tangkap tangan.

“Ya kalau sudah tangkap tangan, berarti sudah nyata-nyata kejahatnnya,” kata dia.

Menurut Zainal, sejarah konflik antara Kepolisian dan KPK sudah sekian kali terjadi, sehingga diharapkan peristiwa yang berulang tersebut dapat menjadi pelajaran bagi pemerin-tah untuk merumuskan kebijakan yang tepat.

“Ini kan ‘cicak vs buaya’ jilid tiga. Mestinya pemerintah bisa belajar dari sejarah, karena ini sudah berkali-kali terjadi,” kata dia.

Markas Besar Kepolisian RI pada Jumat (23/1) pagi menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka kasus dugaan menyuruh memberikan kesaksian palsu saat menjadi kuasa hukum perkara sengketa pemilihan Bupati Kotawaringin Barat, Kaliman-tan Tengah, pada 2010.

=ANT/LUQMAN HAKIM

JAKARTA-PDI Perjuangan membantah telah menggang-gu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menjalankan pemerintahannya. Termasuk mendesak Presiden Jokowi untuk memilih dan melantik Komjen Budi Gunawan seba-gai Kepala Polri.

“Kalau dibilang bahwa kita men-ganggu Presiden, rasanya terlalu jauh asumsi itu dibuat,” kata politisi PDI Perjuangan, Dwi Ria Latifa dalam dis-kusi bertema ‘Ada Apa dengan Jokowi’ yang digelar di Eatology Cafe, Jalan Sa-bang, Jakarta Minggu (25/1).

Ria meminta agar masyarakat tidak terlalu menghakimi partainya dengan menuduh macam-macam. Masyarakat harus melihat persoalan KPK dan Polri secara utuh.

Menurutnya, permasalahan antara

KPK dengan Polri memang harus segera diputuskan oleh Jokowi. Tapi, tetap PDI Perjuangan meminta penyelesaian-nya tanpa merusak proses hukum dan tatanan politik. “Semua Presiden pasti ada sejarah bahwa tidak mudah mem-impin bangsa ini. PDIP tetap berharap semua KPK dengan fungsinya tetap ja-lan, Polri juga tetap kita jaga. PDI Per-juangan itu save KPK, save Polri, dan save Presiden juga,” jelas Ria.

Sementara itu, Komisi Kepolisian Nasional mengapresiasi ketegasan Presiden Jokowi dalam menyikapi perseteruan Polri dan KPK.

Anggota Kompolnas Adrianus Me-liala menilai biar kisruh tersebut ber-jalan sesuai proses hukum masing-masing.

“Makanya, desakan Surat Perin-tah Penghentian Perkara (SP3) kepada Bambang Widjojanto itu jangan dilaku-kan. Biarkan saja dia diproses secara hukum,” ujarnya dalam diskusi berte-ma ‘Ada Apa dengan Jokowi’ di Eatolo-

gy Cafe, Sabang, Jakarta Minggu (25/1).Jokowi, kata Adrianus, tak perlu

terpengaruh untuk mendesak Polri mengeluarkan SP3 terhadap BW. Ala-sannya, penyebab 2 kasus antara Budi Gunawan dan Bambang Widjojanto tidak sama. “Dua kasus ini bisa dibeda-kan, meskipun saling terkait,” tandas-nya.

Menurutnya, posisi Presiden harus berada di tengah-tengah. “Jadi, biarkan Budi Gunawan jalani proses hukumnya, Bambang Widjojanto juga,” bebernya.

Senada dengan Adrianus, politikus Hanura Syarifuddin Sudding berharap agar Presiden Jokowi tidak mengin-tervensi soal penangkapan BW oleh Bareskrim Polri. Jokowi dinilai tak per-lu intervensi, karena kisruh Polri dan KPK murni persoalan hukum. “Pres-iden tidak boleh intervensi terhadap penegakan hukum. Tidak ada perlu yang menengahi, tidak perlu ada yang intervensi,” katanya.

=GAM/ABD

PDIP: Kita Save KPK, Polri, dan Presiden

ant/wahyu putro DENGAR PENDAPAT FRAKSI GOLKAR. Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie melambaikan tangan ke peserta yang menghadiri rapat dengar pendapat Fraksi Golkar DPR dengan pemimpin daerah di Jakarta, Minggu (25/1). Rapat tersebut untuk menjaring aspirasi pemimpin daerah terkait Perppu nomor 1 tahun 2014 tentang Perubahan UU nomor 22 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota serta Perppu nomor 2 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Page 4: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV4 Nasional

“PPP menilai uji publik ini dilakukan untuk uji menguji kompetensi, integ-ritas, sekaligus menelisik penerimaan masyarakat,” kata Ketua Umum DPP PPP hasil muktamar Surabaya Muhammad Romahurmuziy di Jakarta, Minggu.

Menurut Romy, panggilan Romahur-muziy, pada uji publik, PPP juga mengu-sulkan tidak hanya melibatkan KPU dae-rah, tapi juga lembaga penegak hukum

untuk memastikan bakal calon kepala daerah tersebut bersih dari persoalan hu-kum.

Namun, soal waktu uji publik PPP mengusulkan, dibatasi paling lama hanya enam bulan, karena jika terlalu lama, se-lain menghambat jadwal tahapan pilkada juga dapat dimanfaatkan “incumbent” untuk terus melakukan sosialisasi.

Anggota DPR RI ini menjelaskan, persyaratan uji publik ini sejalan den-gan persyaratan yang diterapkan PPP dalam menyeleksi bakal calon kepala daerah yang diusulkannya, yakni kom-petensi, integritas, loyalitas, dan aksep-tabilitas.

Guna mendapatkan figur yang me-miliki loyalitas tinggi, kata dia, PPP akan lebih mengutamakan kader internal, ka-rena sudah berjuang di PPP sehingga ada rasa memiliki terhadap partai.

“Kelebihan kader internal, setelah terpilih menjadi kepala daerah, tetap me-

miliki loyalitas lebih tinggi kepasa par-tai,” katanya.

Persyaratan lainnya yang diutamakan PPP adalah, integritas dan akseptabilitas yakni figur yang bersih dan diterima pub-lik.

Menurut dia PPP tidak ingin figur yang tidak diterima publik, karena ada cacat moral atau cacat hukum, juga men-calonkan diri.

“Soal figur yang akan diusulkan seba-gai bakal calon kepala daerah, kami tidak melihat apakah dari KIH atau KMP, tapi lebih memprioritaskan kader yang loyal kepada PPP,” katanya.

Romy menambahkan, PPP juga akan menggandeng partai-partai mitra berba-sis kearifan lokal untuk sama-sama men-gusung calon kepala daerah.

Pilkada serentak direncanakan akan diselenggarakan di 204 daerah, pada akh-ir 2015 atau awal 2016.

=ANT/RIZA

PPP Setuju Uji Publik Balon Kepala Daerah

JAKARTA- DPP PPP hasil muktamar Surabaya me-nyetujui persyaratan uji publik terhadap bakal calon kepala daerah guna menguji kompetensi, in-tegritas, dan penerimaan di tengah masyarakat.

ant/indriantoPERINGATAN MAULID NABI PPP. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Surabaya M. Romahurmuziy (tengah) berbincang dengan Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman yang juga mantan Ketua Umum Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) KH. Syukron Makmun (kanan) pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H di Pondok Pesantren Daarul Rahman III, Bojong-sari, Depok, Jawa Barat, Minggu (25/1). PPP menggelar peringatan Maulid Nabi dengan tema “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah Dalam Membangun Demokrasi” dalam rangkaian kegiatan harlah ke-42 partai berlambang kakbah tersebut.

TENAGA KERJA

5000 TKIdi Sabah Terdeteksi Berpenyakit NUNUKAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Kaltara mendapatkan laporan dari peme-rintah Kerajaan Malaysia bahwa sebanyak 5.000 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah terdeteksi menderita berbagai penyakit selama 2013.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Andi Ahmad mengaku lapo-ran tersebut disampaikan Growarisan Sdn.Bhd sebuah lembaga kesehatan yang dipercayakan pemerintah Malay-sia untuk memeriksa kesehatan TKI di Negeri Sabah.

Hasil pemeriksaan lembaga ini di-sebutkan, pada umumnya TKI mende-rita penyakit hepatitis, paru-paru dan penyakit kelamin serta sedang hamil, kata dia kepada wartawan.

Ia mengharapkan, TKI yang me-ngalami penyakit tersebut seyogyanya dipulangkan ke Indonesia melalui Kabu-paten Nunukan namun tidak dilakukan pemerintah Malaysia.

“Seharusnya WNI yang bekerja di Negeri Sabah yang terdeteksi menderita penyakit dipulangkan saja tapi hal itu tidak dilakukan pemerintah Malaysia,” ujar Andi Ahmad.

Sehubungan tidak adanya pemula-ngan, maka Pemkab Nunukan memper-tanyakan komitmen pemerintah Malay-sia yang tidak bersedia mempekerjakan WNI yang mengalami sakit sehingga harus menjadi kekhawatiran bersama.

Atas peristiwa ini, maka Pemkab Nunukan berkewajiban mempertegas dalam nota kepahaman bersama yang akan ditandatangani dengan Growarisan Sdn.Bhd dengan Pemkab Nunukan yang sempat ditunda pada Jumat (23/1) lalu.

“Angka-angka ribuan WNI yang menderita penyakit di Negeri Sabah diperoleh dari Jabatan Kesehatan Ma-laysia selama 2013,” jelas Andi Ahmad sekaligus mengulangi bahwa ketentuan-nya WNI yang dinyatakan “unfit” harus dipulangkan ke negaranya.

PJTKI Cuma SatuBalai Pelayanan, Penempatan dan

Perlindungan TKI (BP3TKI) Kabupaten Nunukan, Kaltara menyebutkan, hanya satu perusahaan jasa tenaga kerja Indo-nesia (PJTKI) yang masih memiliki izin operasi di Kabupaten Nunukan.

Kepala Bp3TKI Kabupaten Nunu-kan, Edi Sudjarwo di Nunukan, Sabtu mengatakan dari ratusan PJTKI yang pernah beroperasi di daerah itu saat ini tersisa satu saja yang masih memiliki izin operasi.

=ANT/M. RUSMAN

Page 5: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV 5PROBOLINGGO SENIN 26 JANUARI 2015

No. 0532 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

“Dunia usaha khawatir sekali. Kis-ruhnya malah antar lembaga hukum yang paling sentral di negara ini. Ini harus cepat dituntaskan,” ujar Sekretaris Jenderal Ga-bungan Pelaksana Konstruksi Nasional In-donesia (Gapensi) Andi Rukman Karumpa

di Jakarta, Minggu (25/1).Menurutnya, kisruh tersebut membuat

optimisme investor untuk berinvestasi di Indonesia menjadi rusak. “Ada banyak perbincangan diantara pengusaha kita, iklimnya sepertinya mundur lagi,” ujarnya.

Padahal dunia usaha awalnya optimis dengan dengan stabilitas politik di Indo-nesia. Serta proyeksi dan rencana kerja pemerintahan baru dalam mendorong in-vestasi dan pembangunan infrastruktur. Gapensi juga melihat banyak terobosan yang telah dibuat oleh pemerintahan baru.

Namun, munculnya gesekan antar ke-dua lembaga hukum membuat dunia usaha terhenyak. Dikhawatirkan lagi, situasi ini dapat berkembang ke ranah politik. Pada-hal, kepastian dan kestabilan hukum dan politik itu menjadi kunci sukses pencapa-ian target investasi.

Andi mengharapkan agar pemerin-

tah segera menuntaskan kisruh tersebut. Pasalnya sejumlah kendala lain ikut mem-pengaruhi iklim investasi di Indonesia, seperti minimnya infrastruktur, pelema-han kinerja komoditas seperti batubara, mi-nyak dan CPO, serta implementasi pro-gram hilirisasi industri yang masih pada tahap awal.

Sebagaimana diketahui pemerintah menargetkan investasi tahun 2015 men-capai Rp519 triliun dengan pertumbuhan sebesar 15 persen. Badang Koordinasi Pe-nanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada 2013 sebesar Rp406 triliun dan target tahun 2014 sebesar Rp456 trili-un.

Sementara itu, pengamat Valas Farial Anwar mengatakan politik dan ekonomi saling menopang. Tanpa situasi poli-tik yang kondusif maka perekonomian suatu bangsa akan menuai masalah. “Ka-

lau politik terganggu, nggak bisa tenang ekonominya. Karena politik berperan pen-ting dalam perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu negara,” tegasnya.

Untuk itu, dia meminta pemerintah bersikap tegas mengatasi konflik yang ter-jadi saat ini.

Sisi lain pintanya, pemerintah dapat benar-benar menjalankan komitmen mem-bangun pemerataan infrastruktur. Dengan demikian, aliran modal asing lewat por-tofolio investasi dapat masuk ke Indone-sia dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kalau pembangunan infrastruktur dan reformasi struktural berjalan dengan baik, tentu saja dampaknya positif untuk ekono-mi kita. Tapi antara rencana dan kenyataan biasanya jauh. Jadi kita lihat saja nanti,” pungkasnya.

=GAM

Politik Kisruh, Investor KaburJAKARTA-Pengusaha ber-harap kisruh antar lembaga hukum tidak berlarut-larut. Kegaduhan antar lembaga hukum kian menegaskan adanya ketidakpastian hu-kum di Indonesia yang dapat memicu investor kabur dari Indonesia.

“Ekspor peralatan kesehatan (Alkes) ke Uni Emirat Arab (UEA) meningkat sebesar 252,02%,” ujar Dirjen Pengembangan Eks-por Nasional, Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Minggu (25/1).

Menurutnya, tren peningka-tan kinerja ekspor alkes di ka-wasan Timur Tengah dan Afrika juga tak lepas dari upaya promosi yang dilakukan secara aktif, kon-sisten, serta berkesinambungan sejak 2006 yang didukung oleh Asosiasi Produsen Alat Keseha-tan Indonesia (ASPAKI).”UEA merupakan hub atau pintu masuk ekspor bagi kawasan Timur Te-ngah. Negara-negara sekitarnya membutuhkan berbagai produk peralatan kesehatan, terutama negara-negara yang tengah terli-bat konflik,” imbuhnya.

Tren ekspor peralatan kese-hatan Indonesia ke dunia selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 9,35% dengan nilai ekspor sebesar USD 298,91 juta pada 2013. Hubungan perdagangan Indonesia dengan UEA meningkat sebesar 31,79% selama periode Januari-Oktober 2014 sebesar USD 3,57 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pasar Timur Tengah jelasnya sebagai kawasan negara kaya seperti UEA, Arab Saudi, Qatar, dan Bahrain, sangat potensial. Peningkatan permintaan Alkes di Timur Tengah digerakkan oleh tingginya pertumbuhan populasi dan urbanisasi, serta kepedulian menjaga kesehatan sebagai ba-gian gaya hidup masa kini.

Peluang ini dijawab Kemen-terian Perdagangan melalui kegiatan promosi dalam pame-ran Arab Health Fair yang akan berlangsung pada 26–29 Januari 2015 di Dubai, UEA. Pameran ini merupakan pameran produk ke-sehatan terbesar untuk kawasan Afrika dan Timur Tengah yang dikunjungi oleh para importir, wholesaler, dan distributor dari berbagai negara. “Partisipasi Indonesia dalam pameran ini bertujuan agar produk kesehatan Indonesia kian dikenal dan di-serap oleh pasar di dua kawasan tersebut khususnya dan dunia umumnya,” katanya.

Nus berharap Indonesia dapat meraih peluang bisnis seoptimal mungkin dalam pameran ini, sehingga dapat meningkatkan ekspor produk kesehatan Indone-sia. =GAM

ALAT KESEHATAN

Genjot Ekspor ke Timur TengahJAKARTA-Pemerintah terus berupaya menggenjot nilai ekspor demi merealisasikan pencapaian target yang telah ditetapkan sebesar 300 persen. Salah satunya melalui pasar potensial peralatan kesehatan di kawasan Timur Tengah.

ant/dedhez anggara PERSAINGAN PASAR BUAH LOKAL. Pembeli memilih buah yang dijual di salah satu toko buah di Indramayu, Jawa Barat, Minggu (25/1). Selain membatasi impor buah, pemerintah juga akan meningkatkan kualitas produk pertanian khususnya buah-buahan dalam negeri guna menghadapi persaingan pasar MEA.

Page 6: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV6 Ekonomi

Naskah kerjasama ini merupakan kese-pakatan tahap ketiga yang merupakan per-luasan dari naskah kerjasama sebelumnya.

Direktur Internasional OJK Triyono mengatakan untuk Operational Coopera-tion telah ditandatangan pada 30 Oktober 2013 dan 13 Juni 2014.

Cakupan naskah kerjasama meliputi peningkatan kemampuan pengawasan di bidang Industri Keuangan non-Bank dan Pasar Modal, serta kerja sama di bidang Perbankan. Sedangkan kerjasama Super-visory Cooperation mencakup kerjasama mekanisme pengawasan lintas batas bagi

seluruh sektor lembaga keuangan.Sebagaimana diketahui bahwa ke-

beradaan lembaga keuangan Jepang di In-donesia dan lembaga keuangan Indonesia di Jepang sudah cukup lama (Cross-border Establishment). Dalam kegiatan penga-wasan lintas batas ini, pengawas bagi lembaga keuangan asing (Host Supervisor) seringkali membutuhkan informasi dari kantor pusat/induk usaha dari lembaga keuangan tersebut. Informasi dimaksud dapat diperoleh dari pengawas lembaga keuangan di tempat asal (Home Supervisor).

“Untuk kepentingan efektifitas penga-wasan, diperlukan adanya mekanisme ker-jasama yang menjamin bahwa arus pertu-karan informasi tidak memiliki hambatan di kedua belah pihak. Kelancaran pertu-karan informasi ini diperlukan agar tinda-kan pengawasan dapat berlangsung secara cepat dan efektif,” ujarnya dalam keteran-gan tertulis di Jakarta, Minggu (25/1).

Menurutnya, kerjasama yang dibuat antara OJK dan JFSA tetap menjunjung tinggi semangat timbal balik dan mengun-tungkan kedua belah pihak, sebagaimana diamanatkan oleh UU no. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Selain itu, sebagaimana naskah kerjasa-ma lainnya, dokumen ini merupakan se-buah gentlemen agreement yang kedudu-kannya tetap berada di bawah kerangka

hukum yang berlaku di kedua negara.

Asuransi Bencana AlamSelain menjalin kerjasama dengan FSA,

OJK juga menggelar pertemuan dengan General Insurance Association of Japan yang bertujuan untuk mendalami masalah Natu-ral Catastrophes Insurance.

Jepang sangat maju dalam hal pengem-bangan industri asuransi, termasuk tentang asuransi bencana alam. Inisiatif dari asur-ansi bencana alam ini akan dikembangkan di Indonesia dan saat ini juga sudah meru-pakan salah satu inisiatif di dalam ASEAN Insurance Regulators Meeting. Model bisnis dari asuransi bencana alam ini akan sangat bermanfaat bagi Indonesia.

“Meskipun Indonesia termasuk negara yang memiliki risiko bencana alam cukup besar, namun hingga saat ini belum ada model bisnis asuransi bencana alam yang komprehensif,” katanya.

Untuk asuransi yang memiliki Prob-able Maximum Loss sangat besar, misalnya asuransi gempa bumi, diperlukan adanya dukungan dari Pemerintah, karena akan sulit untuk ditanggung secara komersial. “Bentuk dukungan dari Pemerintah ini juga perlu diciptakan, misalnya mekanisme reassuransi kepada pemerintah ataupun bentuk lainnya,” pungkasnya.

=GAM

OJK Gandeg FSA JepangBersama, Awasi Industri Keuangan non-Bank dan Pasar Modal

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjalin kerjasama di Bidang Pen-gawasan Lembaga Keuan-gan dengan Financial Ser-vices Agency of Japan (JFSA). Kerjasama ini merupakan hubungan kerjasama yang cukup intensif yang men-cakup Operational Coopera-tion dan Supervisory Coop-eration.

INDUSTRI MIGAS

Pemerintah Perpanjang Renegosiasi Kontrak FreeportJAKARTA-Pemerintah mem-perpanjang masa pemba-hasan amandemen kontrak karya dengan PT Freeport Indonesia hingga enam bulan ke depan. Berdasarkan nota kesepahaman ditekan kedua belah pihak sebelumnya, masa pembahasan amande-men kontrak karya seharusn-ya berakhir Sabtu lalu.

“Diperpanjang 6 bulan supaaya keduanya memiliki waktu untuk menyepakati sejumlah hal. Setelah itu diputuskan perpanjangan kontrak,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Jakarta, Minggu (25/1).

Sudirman mengungkapkan, hanya dua dari enam poin re-negosiasi kontrak karya diajukan pemerintah belum disepakati Freeport. Yaitu, pembangunan smelter dan penaikan royalti pemerintah.

“Poin lain seperti penyesua-ian wilayah, privatisasi, pen-ingkatan konten lokal dan peran masyarakat setempat sudah disepakati. Yang masih menggan-tung hingga akhir Desember soal jumlah kontribusi freeport dan smelter,” katanya.

Namun, pemerintah mengul-timatum Freeport untuk tetap membangun smelter. Jika tidak, izin ekspor konsentrat Freeport bakal dicabut.

Akhirnya, kemarin, Freeport memberikan kejelasan pemban-gunan smelter di lahan milik Petrokimia Gresik. Sebagai im-balannya, pemerintah memutus-kan memperpanjang masa berlaku izin ekspor mineral Freeport dengan kuota 756.300 ton hingga enam bulan mendatang.

Dengan demikian, poin re-negosiasi masih harus dibicarakan terkait peningkatan royalti atau kontribusi Freeport terhadap Indonesia.

“Pemerintah ingin beri ruang kepada Freeport utk mengkaji ulang secara komprehensif aspek-aspek apa yang bisa dikontribusi utuk pembangunan papua dan Indonesia keseluruhan,” ungka-pnya.

=GAM/ABD

ant/ismar patrizkiPERPANJANG PEMBAHASAN MOU FREEPORT. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (kanan) bersama Chairman Free-port-McMoran James R Moffet (tengah) dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin (kiri) memberi keterangan pers di Kemen-terian ESDM, Jakarta, Minggu (25/1). Pemerintah dan PT Freeport Indonesia sepakat memperpanjang pembahasan nota kesepahaman operasional PT Freeport Indonesia selama 6 bulan.

Page 7: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalanBangkalan SENIN 26 JANUARI 2015

No. 0532 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Ribuan Warga Ramaikan Festival Topeng Maulud

"Sebenarnya ini penyeleng-garaan yang kedua kalinya. Me-mang saya minta ke Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisa-ta). Tujuannya supaya anak-anak Surabaya tahu ada budaya seper-ti ini di Surabaya. Anak-anak ke-cil jadi tahu ada Topeng Maulud," kata Wali Kota Surabaya Tri Ris-maharini di acara tersebut.

Pada kegiatan tersebut ter-lihat puluhan ragam topeng

Maulud yang dipajang di Hala-man Taman Surya, gunungan hasil bumi seperti sayur-sayuran, buah-buahan serta gunungan apem (jajanan) khas Surabaya.

Selain itu, ada beragam penampilan dari siswa-siswi sekolah, komunitas sanggar tari/seni, dan juga dari pewaki-lan kecamatan yang terkemas dalam parade topeng Maulud 2015. Di antaranya, tari topeng Shalawat dari SMPN 12 Sura-baya, juga drum band SMAN 19 Surabaya.

Setelah pembacaan doa, acara dilanjutkan dengan ritual keberkahan yang diawali dengan Tarian Topeng Gedeg oleh Sang-gar Surabaya Menari, dilanjutkan pembagian topeng Maulud oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaha-rini. Kemudian dilanjutkan den-gan rebuan gunungan apem dan gunungan hasil bumi.

Menurut dia, Festival To-

peng Maulud 2015 ini memiliki kepedulian tinggi untuk ikut merawat budaya kearifan lokal agar tidak lenyap dan tergusur oleh modernitas zaman.

Untuk itu, wali kota mene-gaskan acara seperti ini akan ru-tin diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya. "Ke depannya akan te-rus kita sempurnakan sehingga anak-anak tahu kekayaan budaya di Surabaya," katanya.

Topeng Maulud merupa-kan salah satu budaya kearifan lokal yang ada di Surabaya selain ludruk, manten pagon, tari remo, undukan doro dan gulat okol. Pemkot Surabaya telah melaku-kan berbagai upaya untuk mer-awat budaya lokal tersebut agar tetap ada dan dikenal generasi muda.

Perwakilan Dinas Kebu-dayaan dan Pariwisata (Disbud-par) Kota Surabaya Fauzie M Yos mengatakan Festival Topeng

Maulud 2015 diramaikan oleh sekitar 1.200 warga yang terdiri dari pelajar sekolah, komunitas sanggar tari dan seni, serta juga partisipasi dari kecamatan-ke-camatan di Surabaya.

"Selain untuk melestarikan budaya, kami juga berharap keg-iatan tahunan ini nantinya bisa menjad destinasi wisata di Sura-baya," ujarnya.

Salah satu penggagas acara Festival Topeng Maulud 2015 Herry Lento mengatakan, sejak dulu, di Surabaya ada tradisi per-ayaan Maulud Nabi Muhammad SAW di mana anak-anak akan memakai topeng Maulud.

"Dulu, ibu-ibu yang yang per-gi ke pasar, membelikan anak-anaknya topeng Maulud. Di kam-pung-kampung semuanya pakai topeg itu. Itu yang kemudian kita hidupkan kembali tradisi ini," ka-tanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Ribuan warga ikut meramaikan Festival Topeng Maulud Nabi Muhammad SAW 2015 yang digelar Pe-merintah Kota (Pemkot) Surabaya setempat di halaman Taman Surya Kota Surabaya, Minggu (25/1).

ant/suryanto GREBEG MAULID SURABAYA. Sejumlah warga berebut gunungan berupa hasil bumi dan sayur mayur saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di halaman Balai Kota, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/1). Selain untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Grebeg Maulid ini juga me-rupakan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

KRIMINALITAS

Peredaran Uang Palsu Miliaran Rupiah Terungkap

JEMBER - Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, mengungkap sindikat peredaran uang palsu di kabupaten setempat yang menca-pai Rp 12,2 miliar.

"Kami mengamankan dua ter-sangka, Agus Sugiato (49) warga Kabupaten Jombang dan Aman (35) warga Sumatera Selatan," kata Kapolres Jember AKBP Sa-bilul Alif dalam surat elektronik yang diterima Antara di Kabupa-ten Jember, Minggu (25/1).

Menurut dia, kronologi kejadiannya berawal dari pen-angkapan Aman yang sedang me-nunggu di salah satu bangunan yang berada di sekitar Terminal Tawangalun, Kecamatan Ram-bipuji, Sabtu (24/1) pukul 19.30 WIB.

"Tersangka pengedar uang palsu itu ditangkap oleh ang-gota Satuan Reskrim Polres Jember dan ditemukan uang yang diduga palsu sebesar Rp 100 juta di dalam tas kecil warna hitam," tuturnya.

Berdasarkan penangkapan tersangka Aman, lanjut dia, polisi mengembangkan kasus tersebut dan menangkap Agus Sugioto di Rumah Makan Pujasera, Kecama-tan Kaliwates, sekitar pukul 21.45 WIB.

"Dari tangan tersangka asal Sumatera Selatan itu, polisi berhasil menyita uang palsu sebesar Rp1,8 miliar dan satu unit mobil Avansa warna hitam dengan nomor polisi S 919," paparnya.

Setelah dilakukan pengem-bangan kembali terhadap dua tersangka, Polres Jember berhasil mengamankan lagi uang palsu mencapai Rp10,3 miliar dari dua pelaku lainnya.

"Total uang palsu yang kami sita sekitar 12,2 miliar dan diamankan di Mapolres Jember untuk proses hukum lebih lanjut," ucap mantan Kapolres Bondow-oso itu.

Sabilul menjelaskan langkah aparat kepolisian, yakni menga-mankan tersangka, mengaman-kan barang bukti, memeriksa sejumlah saksi, dan melakukan pengembangan untuk melacak keberadaan mesin pembuat uang palsu tersebut.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

Page 8: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Pemprov Jatim Tetapkan 11 Daerah KLB Demam

"Penetapan KLB demam berdarah ditandatangani oleh Gubernur Jatim Soekarwo dan sudah disampaikan ke masing-masing kepala daerah," ujar Kepala Dinas Kesehatan dr Harsono di Surabaya, Minggu (25/1).

Ke-11 daerah yang termasuk KLB DB yakni, Kabupaten Jom-bang, Kabupaten Banyuwangi,

Kabupaten Probolinggo, Kabu-paten Kediri, Kabupaten Sume-nep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Mojok-erto, Kabupaten dan Kota Ma-diun.

Pihaknya mengimbau kepada kepala daerah setempat untuk menangani persoalan demam berdarah juga dengan cara KLB seperti yang sudah diatur.

"Gubernur sudah mengin-struksikan langsung melalui su-rat dan kepala daerah wajib me-nanganinya dengan cara KLB," katanya ditemui di sela jalan se-hat dalam rangka Hari Osteopo-rosis Nasional.

Mantan Bupati Ngawi terse-but juga menyampaikan, angka penderita demam berdarah di 38 kabupaten/kota di Jatim saat ini sudah mencapai 1.054 penderita, dengan 25 penderita di antara-nya meninggal dunia.

Selain peran pemerintah, pihaknya berharap keaktifan

masyarakat untuk mencegah an-caman nyamuk demam berdarah yang bisa menyerang siapa saja dan berapapun usianya.

Menurut dia, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupa-kan cara paling efektif untuk mencegah nyamuk "aedes aegyp-ti" berkembang biak, antara lain dengan gerakan 3M, yakni men-gubur, menguras dan menutup.

"Bukti keberhasilan masyarakat dengan cara PSN ter-jadi di Kota Mojokerto dan Sura-baya yang tahun lalu termasuk endemis demam berdarah. Tapi kali ini berkurang karena keakti-fan PSN," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Pemprov Jatim, tren demam berdarah pada Januari cenderung meningkat setiap ta-hunnya.

Rinciannya, pada 2010 dari total 26.059, terdapat 5.599 kasus di antaranya terjadi pada Januari. Kemudian, tahun berikutnya di bulan yang sama terjadi 1.035

kasus dari 5.420 kasus dalam se-tahunnya.

Pada 2012 dari 8.257 kasus yang terjadi, total 1.225 kasus terjadi pada Desember. Akan tetapi pada 2013, banyaknya kasus demam berdarah terjadi lagi pada Januari yang menca-pai 3.264 kasus dari 14.936 kasus dalam setahunnya.

Selanjutnya, pada 2014 to-tal terdapat 8.906 kasus dan 973 kasus di antaranya terjadi Janu-ari.

Sementara itu, Wakil Guber-nur Jawa Timur Saifullah Yu-suf berharap masyarakat lebih waspada terhadap penyebaran penyakit ini dan tidak mereme-hkan apabila terdapat anggota keluarga yang terserang gejala-gejalanya.

"Jangan biarkan anak pa-nasnya tinggi. Segera bawa ke rumah sakit untuk mencegah ke-mungkinan terburuk," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

SURABAYA - Peme-rintah Provinsi Jawa

Timur menetapkan 11 daerah di Jawa Timur

berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) pen-

yakit demam berdarah (DB) karena jumlah

kasus yang terjadi di daerah setempat.

ant/suryantoANGKASA PURA PANGKAS JAM OPERASIONAL. Sejumlah calon penumpang berada di area boarding pass di Terminal II Bandara Juanda Surabaya, Sidoar-jo, Jawa Timur, Minggu (25/1). Angkasa Pura I (AP I) selaku pengelola Bandara Juanda akan memangkas jam operasional bandara untuk proses perbaikan landasan pacu (runway) di bandara tersebut.

INFRASTRUKTUR

Proyek Jembatan THP Kenjeran Disoroti

SURABAYA - DPRD Kota Surabaya menyoroti rencana proyek pembangunan jembatan di kawasan Pantai Kenjeran yang dilelang pada akhir Desember 2014, namun hingga kini belum jelas kelanjutannya.

Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji, mengatakan proyek pembangunan jembatan dengan panjang 700 meter dan biaya Rp 200 miliar dari APBD Kota Sura-baya itu minim sosialisasi.

"Saya juga sudah cek ke be-berapa teman di wilayah terse-but, mereka juga banyak yang tidak tahu. Mulanya saya tidak percaya masak proyek sebesar itu warga sekitar tidak tahu. Tapi, ternyata memang benar banyak warga sekitar yang belum tahu," katanya, Minggu (25/1).

Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Sura-baya Sukadar mengatakan warga sekitar mengakui minimnya informasi yang diperoleh tentang proyek itu. Padahal sekarang sudah akhir Januari, sedangkan proyek akan dimulai pada awal Februari 2015.

"Tapi anehnya kok masih banyak warga sekitar yang belum tahu? Warga tahunya hanya dari media," kata Sukadar.

Pembangunan Jembatan Ken-jeran yang menurut rencana akan dibangun di wilayah Kelurahan Nambangan, Kecamatan Bulak Banteng, tersebut, sebetulnya merupakan rencana lama, tapi tertunda-tunda terus pelaksan-aannya.

Menurut dia, beberapa pe-nyebabnya, di antaranya adalah perubahan disain jembatan, se-perti perubahan panjang bentang dan penambahan bangunan pada bagian tengahnya, yang menurut keterangan Wali Kota Tri Risma-harini akan dibangun air mancur pada bagian tengah jembatan.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya yang tinggal di seputar area Kenjeran, Riswanto mengatakan banyak warga yang tidak tahu. "Proyek Pemban-gunan Jembatan Kenjeran itu, proyek misterius. Jadi saat ditanya warga, saya tidak bisa jawab," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Rutin Bergerak Cegah Osteoporosis

"Jangan pernah berhenti bergerak, terutama pagi hari atau ketika matahari bersinar," ujarnya di sela jalan sehat mem-peringati Hari Osteoporosis Nasional di Parkir Timur Plaza Surabaya, Minggu (25/1).

Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak lupa mengonsumsi susu berkalsium tinggi setiap harin-ya sebagai salah satu upaya pencegahan terkena penyakit ini.

"Mencegah lebih baik dari-pada mengobati sehingga mu-lai dari sekarang sudah harus dilakukan pencegahan agar se-makin bertambahnya usia tidak

membuat tulang keropos," kata mantan Bupati Ngawi tersebut.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan Perhimpunan Os-teoporosis Indonesia (Perosi) dr Damayanti mengatakan dua dari lima orang Indonesia berisiko terserang osteoporosis akibat kurang bergerak.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, khususnya Surabaya untuk tidak meremehkan ancaman penyakit osteoporosis dengan melakukan pencegahan sendiri dalam ke-hidupan sehari-hari.

Menurut dia, ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk mencegah tulang keropos, yakni

asupan gizi seimbang yang di-imbangi kaya kalsium vitamin D sesuai usia, kemudian latihan fisik yang benar, terukur serta teratur.

"Satu hal lagi adalah gaya hidup harus aktif dan postur tu-buh yang dirasakan harus tegak agar tulang tidak rusak, jangan takut sinar matahari serta rutin mengecek kekuatan tulang," tu-kasnya.

Osteoporosis merupakan penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang.

Gejalanya sering diabaikan oleh pasien karena tidak ada ge-jala spesifik, seperti berupa nyeri pada tulang dan otot, terutama sering terjadi pada punggung.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

SURABAYA - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr Harsono menyatakan rutin bergerak setiap hari akan mampu mencegah ancaman pen-yakit osteoporosis atau tulang keropos.

ant/m risyal hidayat HARI OSTEOPOROSIS NASIONAL 2015. Ribuan peserta mengikuti gerak jalan sepanjang empat kilometer dalam acara puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2015 di Surabaya, Jatim, Minggu (25/1). Selain gerak jalan sepanjang empat kilometer, kegiatan yang bertemakan "Waktunya Bergerak Sekarang" tersebut yang diikuti sekitar 5000 peserta yakni senam pencegahan osteoporosis, pemeriksaan tulang gratis yang berguna bagi kesehatan tulang.

OLAHRAGA

Jatim Targetkan Juara Umum Kejurnas

SURABAYA - Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jawa Timur menargetkan juara umum sekaligus menyapu bersih semua medali emas di nomor yang dipertandingkan dalam kejuaraan nasional senior di Surabaya, 16-18 April 2015.

"Karena itu mulai sekarang atlet, pelatih dan pengurus harus serius mempersiapkan se-muanya untuk mencapai target tersebut," ujar Ketua Umum Pengprov PTMSI Jatim Marzuki Rofii di sela raker pengurus di Surabaya, Minggu (25/1).

Sejumlah nomor yang dipertandingkan yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, beregu putra, beregu putri dan ganda campuran.

Sebagai tuan rumah, target itu dinilai tidak berlebihan karena selama ini Jawa Timur dikenal memiliki atlet-atlet tenis meja berprestasi, khu-susnya di kelas senior.

"Kalau semua disapu bersih maka Jatim keluar sebagai juara

umum. Ini target realistis dan harus tercapai," kata dia.

Sebagai bentuk upaya, selama tiga bulan ini pihaknya mem-berikan porsi latihan lebih kepada atlet yang akan diturunkan, antara lain latihan dua kali dalam sehari.

Total ada 12 atlet yang akan diterjunkan, yakni tujuh atlet putra serta lima atlet putri dan nantinya akan mewakili Jawa Timur bertanding melawan atlet-atlet dari provinsi-provin-si lainnya se-Indonesia.

Kendati demikian, pihaknya tetap melaksanakan proses pro-mosi degradasi memilih atlet yang benar-benar berkualitas dengan mempertemukan enam atlet binaan pengprov melawan sembilan atlet pemusatan lati-han daerah (Puslatda) Jatim.

"Setelah kejurnas di Surabaya, kami juga masih dihadapkan Pra Pekan Olahrana Nasional (PON) sehingga tetap diperlukan sistem promosi degradasi," tukas pria yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kes-ehatan Surabaya (STIKES) tersebut.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

DPC Gerindra Laporkan Kader Pemboikot ke DPP

Ketua DPC Gerindra Kota Surabaya Sutadi menegaskan siapapun yang berupaya atau telah melakukan pemboikotan kegiatan partai akan diberikan sanksi oleh partai.

"Pasti ada sanksi bagi kader yang tidak kompromi dengan keputusan partai. Dalam waktu dekat ini akan saya klarifikasi dulu sebelum saya laporkan ke pusat (DPP Partai Gerindra)," kata Sutadi saat menggelar rapat konsolidasi partai di kantor DPC Gerindra Surabaya Jl. Gayungsari Surabaya, Minggu (25/1).

Rapat konsolidasi yang di-

gelar kali ini adalah memin-ta klarifikasi Bendahara DPC Gerindra Surabaya Aden Dhar-mawan dan sejumlah pimpinan anak cabang (PAC) yang diang-gap telah melakukan boikot pada saat raker beberapa waktu lalu.

Diketahui hampir mayoritas dari tujuh pengurus PAC yang terlibat sikap boikot ternya-ta tidak hadir. Hanya salah satu Ketua PAC Tambaksari Abdurah-man yang spontan menyampai-kan permohonan maafnya ke-pada seluruh PAC dan pengurus harian DPC.

"Cuma ketua PAC yang hadir dan mengajukan permintaan maaf karena boikot raker," kata Ketua PAC Lakasantri Tarno yang juga koordinator PAC-PAC Gerin-dra Surabaya.

Sementara itu, Aden Dhar-mawan bersikukuh bahwa di-rinya tidak hadir di acara itu karena tidak diundang. Selain itu, lanjut dia, pihaknya tidak berniat untuk tidak mengucur-kan dana bantuan politik (ban-pol) yang digunakan saat raker/sarasehan.

"Bukannya saya tidak mau mencairkan, tapi saat itu hari li-bur, bank tutup," katanya.

Pernyataan ini spontan ditanggapi oleh Koordina-tor acara sarasehan AH. Toni karena dianggap tidak sesuai dengan pernyataannya di me-dia dan kronologis menjelang

sarasehan dan raker dilaksa-nakan.

Ini karena dirinya mendapat kabar bahwa dana raker tidak akan dicairkan oleh bendahara, karena desakan tujuh PAC Gerin-dra yang melakukan boikot. "Se-hari sebelum raker digelar, saya mendapat kabar itu, sehingga saat itu juga saya harus memu-tar otak untuk mencari pinjaman agar raker tetap terselenggara. Bagaimana tidak, undangan su-dah tersebar dan sudah memesan makanan dan booking tempat," katanya.

Mendapati hal itu, Sutadi melerai perdebatan yang terjadi dengan berjanji akan memang-gil secara personal terhadap tu-juh ketua PAC dan Bendara PAC Gerindra Surabaya Aden Dhar-mawan.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA DPC Partai Gerindra Kota Surabaya akan melaporkan sejumlah kader yang memboikot terhadap kegiatan partai berupa sarasehan dan rapat kerja (raker) Gerindra Surabaya pada Minggu (8/1) lalu.

ant/muhammad adimajaSURVEI EVALUASI DAN REGENERASI POLITIK. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) bersama Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto (kedua kiri), Ang-gota DPD I Gede Pasek Suardika (ketiga kiri) dan Politisi Partai Golkar Priyo Budi Santoso (kiri) memaparkan pandangannya pada acara Survei Partai Politik di Mata Publik di Jakarta, MInggu (25/1). Survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) temuan 10-18 Januari 2015 tersebut mengusung subtema Evaluasi Kinerja dan Regenerasi Politik.

DRAMA HUKUM

Ansor Jatim Minta KPK-Polri Tidak Permainkan Hukum

SURABAYA - PW GP Ansor Jawa Timur meminta KPK dan Polri selaku penegak hukum tidak mempermainkan hukum dan mempertontonkan "per-mainan" (drama) hukum itu, sedangkan aktivis 1998 meminta Presiden Joko Widodo juga tidak mempermainkan konstitusi (UUD 1945).

"Kami merasa prihatin melihat apa yang terjadi saat ini. Rakyat diberi tontonan atau dra-ma hukum oleh elit-elit penegak hukum di negeri ini," kata Wakil Ketua Bidang Politik dan Hukum GP Ansor Jatim, Khoirul Huda, di Surabaya, Minggu (25/1).

Menurut dia, permainan hukum itu diulang kembali oleh elit-elit penegak hukum itu (KPK-Polri) hingga tiga kali, setiap ada proses hukum anggota Polri oleh KPK, maka Polri lang-sung "menembak" komisioner KPK.

"Mestinya, elit penegak hu-kum itu memberi pembelajaran yang baik bagi masyarakat dalam upaya strategi penegakan hukum, bukan sebaliknya," katanya, did-ampingi ketua tim media center Ansor Jatim, Abdul Hady JM.

Oleh karena itu, PW Ansor Jatim menolak segala upaya pele-mahan pemberantasan korupsi dan menolak pembusukan lem-baga antirasuah serta mendesak pengusutan terduga korupsi tanpa pandang bulu. "Save KPK dan save Polri," katanya.

Sementara itu, aktivis 1998, Syafrudin Budiman, memin-ta Presiden Joko Widodo tidak mempermainkan atau justru melanggar konstitusi (UUD 1945) dan Pancasila dengan menginter-vensi KPK.

"Kalau Abraham Samad (Ketua KPK) menolak mem-berikan hasil penyidikan Budi Gunawan, maka Presiden Jokowi harus menghargai agar proses hukum berjalan secara yuridis, bukan politis," katanya.

Apalagi, UUD 1945 tidak memberi hak dan wewenang kepada Presiden untuk mengeta-hui hasil penyidikan KPK, karena itu tindakan Jokowi akan justru melanggar konstitusi (UUD 1945) dan Pancasila.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Penegak Hukum

Salam Songkem

Konflik KPK dan Polri Makin me-manas saja. Berawal dari pen-etapan Budi Gunawan, yang

diusulkan RI 1 sebagai satu-satunya calon Kapolri, sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK, sehingga pelantikannya tertunda, bahkan ter-ancam gagal. Kasus itu membuat Polri melakukan perlawanan secara hukum.

Polri pun menetapkan seorang wakil Ketua KPK, Bambang Widjo-janto, sebagai tersangka atas kasus keterangan palsu terkait pemilukada tahun 2010 di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, yang ditangani MK. Sangat kuat dugaan, penetapan BW sebagai tersangka, terkesan ba-las dendam.

Apabila itu yang terjadi, publik bisa dengan mudah memberikan pe-nilaian terhadap dua lembaga pene-gak hukum di negara ini, masih perlu lebih didewasakan lagi. Agar tidak mudah tersulut amarah. Apalagi pen-egak hukum, seharusnya memberi-kan keteladanan bagi rakyat Indo-nesia, dengan menghormati proses hukum, bukan mempolitisasi hukum.

Memang, siapa pun yang ber-salah secara hukum memang harus ditindak secara hukum, baik itu petu-gas KPK ataupun pejabat Polri, seba-gaimana warga negara yang lain. Di negara ini jangan sampai ada yang kebal hukum, sehingga kasus yang dialami Budi Gunawan dan Bambang Widjojanto harus disikapi secara de-wasa, biarkanlah keduanya menjala-ni proses hukum atas dugaan pelang-garan hukum yang dilakoninya agar terbukti kebenarannya.

Perlawanan hukum yang dilaku-kan Polri jangan sampai membuat KPK menjadi lemah. Apalagi melaku-kan kompromi-kompromi di antara kedua lembaga penegak hukum yang sedang berseteru itu. Rakyat harus memantau ketat wujud kompromi yang bukan tidak mungkin dilakukan keduanya, sehingga memperlemah penegakan hukum di Indonesia, teru-tama terhadap kasus hukum yang melibatkan pejabat di dua lembaga penegak hukum tersebut.

Ketegangan KPK dan Polri me-mang perlu segera diakhiri, namun di-pastikan tidak mudah, karena keduan-ya sama-sama ingin menjaga wibawa lembaga masing-masing. (*)

Menagih Janji Manis Jokowi

Di luar kekecewaannya, politisi PDI-P ini juga memuji tindakan Jokowi

yang berani untuk meminta Budi Gunawan mundur hanya dalam hitungan jam setelah pelantinkannya sebagai calon tunggal. Hal itu dimaksudkan untuk menyelamatkan kehor-matan presiden dan Lembaga Legislatif setelah keluar keputu-san Rapat Paripurna DPR. Dalam rapat tersebut, DPR menetapkan Komisaris Jenderal Komjen Budi Gunawan sebagai calon kapolri menggantikan Jenderal Sutar-man akan ditunda. Dengan hal ini, semakin jelas saja motif kepentingan di balik pengang-katan Budi Gunawan. Baik motif balas budi maupun rekomendasi dari Megawati.

Namun, sangat disayangkan sekali, mengingat salah satu janji Presiden Jokowi sebelum dilantik adalah membentuk ka-binet profesional dan mengu-rangi bagi-bagi kursi menteri dengan mitra koalisi. Jokowi juga menyatakan akan ada sistem seleksi mirip “lelang jabatan” yang pernah ia terapkan dalam menyeleksi calon pejabat camat dan lurah ketika masih menjabat

sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menyatakan bahwa ini tidak berarti menteri tidak ada yang berasal dari partai politik, karena ada juga orang partai yang profesional.

Mekanisme lelang jabatan akan menjadi antitesis dari pengangkatan pejabat birokrasi yang sebelumnya lekat dengan nuansa KKN. Pihak Koalisi Mer-ah Putih (KMP) pun menyatakan sedang mengamati reaksi par-tai pengusung Jokowi di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terkait sikapnya yang enggan melantik Budi Gunawan yang sebagai ter-sangka kasus dugaan gratifikasi. Sehingga, dalam kasus tipikor KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka.

Menurut politisi PKS Nasir Djamil, PDI Perjuangan sebagai partai pendukung Jokowi harus mengambil sikap tegas, terkait kebijakan Jokowi. Pasalnya, par-tai tersebut sangat antusias un-tuk meloloskan Budi Gunawan di DPR. Akibatnya, Nasir menilai persoalan yang terkait dengan penundaan pelantikan Budi Gunawan sebagai kapolri meru-pakan keputusan yang tak tepat.

Dalam UU No 2 Tahun 2002 menyebutkan tentang pengang-katan kapolri, dimana kepolisian mengharuskan presiden mel-antik kapolri baru saat kapolri lama diberhentikan. Selain itu, presiden juga harus meminta persetujuan DPR apabila ingin mengangkat pelaksana tugas kapolri. Akan tetapi, Presiden Jokowi tidak mengindahkan peraturan tersebut. Hal itu da-pat dibuktikan dengan melantik budi Gunawan sebagai kapolri.

Pekan lalu Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan memutuskan untuk menunda pelantikan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai Kepala Polri. Ia menuturkan, bahwa ber-hubung Komisaris Jenderal Poli-si Budi Gunawan sedang men-jalani proses hukum, maka kami pandang perlu untuk menunda pengangkatan sebagai Kepala Kepolisian RI. Jadi menunda, bukan membatalkan, ini yang

perlu digarisbawahi. Akan tetapi, Jokowi dalam

melantik Budi Gunawan sebagai Kepala Polri tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sehingga, hal tersebut menjadi urgen tersendiri bagi Jokowi dalam melibatkan atau tidak dari dua lembaga tersebut.

Padahal, prosedur dalam pemilihan calon menteri harus melibatkan KPK dan PPATK guna memfilter pembantu presiden. Namun, begitu pemilihan jaksa agung dan Kapolri, Jokowi yang pernah berjanji mendukung pem-berantasan korupsi tidak melibat-kan dua lembaga ujung tombak pemberantasan kejahatan luar biasa tersebut. Tindakan tersebut dianggap melenceng dari peratu-ran perundang-undangan yang telah ditetapkan.

Menurut Bambang Widodo Umar (Pengamat kepolisian Departemen Kriminologi FISIP Universitas Indonesia), dengan dibuatnya regulasi soal peli-batan KPK dan PPATK akan ada kesamaan prosedur. Sehingga tidak ada lagi kesan kebijakan seenaknya saja. Perlu diingat, Presiden Jokowi itu memilihkan Kapolri untuk rakyat.”Bukan untuk dirinya sendiri. Karena itu, Jokowi juga harus menyerap aspirasi masyarakat ini,”

Hal yang sangat penting dalam pemilihan Kapolri den-gan calon tunggal itu merupa-kan hak prerogatif presiden, sebenarnya hak prerogatif itu memerlukan sejumlah persyara-tan untuk bisa ditempuh.Di antaranya, negara berada dalam keadaan darurat atau kepolisian dalam kondisi yang membahay-akan. ”Kalau tidak ada kondisi darurat ini, presiden jangan sekali-kali menggunakan hak prerogatif,” ujar bambang.

Korupsi, kolusi, dan nepo-tisme (KKN) ternyata tidak bisa

dihilangkan dari suatu struktur pemerintahan negara. Bahkan, tetap mengakar dalam kepem-impinan baru yang seumur jag-ung itu. Jokowi memberikan ke-san kuat melakukan nepotisme. Teman, kerabat, dan saudara di-jadikan pejabat.

Bahkan Alqur’an sendiri mengecam tindakan korupsi, seperti halnya dalam Q.S. Ali-Imran: 159 disebutkan “…Ka-rena rahmat Allah, maka kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu keras dan kasar, mereka tentu men-jauhimu. Tetapi maafkanlah mereka. Mohonkan ampun buat mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu (ekonomi, politik, dan lain-lain). Kemudian bila kamu membu-latkan tekad, maka tawakallah kepada Allah. (Sebab) sesung-guhnya Allah menyukai orang-orang yang takwa kepadaNya.”

Melalui ayat ini, Allah Swt. memerintahkan Nabi Saw untuk melaksanakan musyawarah, me-minta pendapat kaum Muslimin. Ia juga sekaligus perintah bagi kaum Muslimin untuk melaksan-akannya sampai hari kiamat. Art-inya, Al-Qur’an telah menggaris-kan bahwa syura adalah salah satu pelengkap struktur pemerintahan Islam. Rasulullah Saw merinci fungsinya sebagai jalan keluar setiap masalah kehidupan, semi-sal urusan perang, politik dalam dan luar negeri, pemeliharaan urusan umat, atau musyawarah di bidang tasyri’ yang terbatas dalam masalah mubah.

Oleh sebab itu, jika Presiden Jokowi menginginkan pemer-intahan yang kokoh, maka se-harusnya beliau menerapkan sistem pemerintahan Rasulullah Saw. yang sesuai dengan syariat Islam. Islam merupakan sum-ber yang tidak pernah menyi-sakan berbagai persoalan untuk tidak dipecahkan. Wallahu A’lam Bishawab=

Akhir-akhir ini Indonesia dikejutkan dengan tinda-kan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang semena-mena. Hal ini berawal dari kebijakan Jokowi yang mengangkat beberapa pejabat, seperti halnya menunjuk Budi Gunawan sebagai calon Kapolri tunggal. Bahkan, seorang politikus Partai Persatuan Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tri-medya Panjaitan meng-gungkapkan kekecewaan-nya atas tindakan Jokowi. Dia menilai, tindakan itu seolah-olah mencoreng nama baik DPR.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SENIN 26 JANUARI 2015No. 0532 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Page 12: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 26 JANUARI 2015

No. 0532 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Sejumlah nama kandidat Ket-ua Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan pun bermunculan un-tuk bersaing. Informasi internal pengurus menyebutkan sejum-lah nama kandidat, seperti Ketua Paguyuban PKL yang lama, Alifur-rochman dan Sekretarisnya, Mar-sam. Selain itu, muncul juga nama Napi dari sektor PKL di Jalan Dr. Soetomo Kota Probolinggo.

Dari ketiga nama kandidat itu mayoritas pengurus dan anggota Paguyuban PKL Kota Probolinggo. Namun sampai hari kedua pem-bukaan pendaftaran, tak satu pun dari calon ketua mendaftarkan

diri ke sekretariat panitia pelak-sana di GOR Ahmad Yani Kota Probolinggo.

Ketua Panitia Musyawarah Kota (Muskot) Pertama Paguy-uban Pedagang Kreatif Lapa-ngan (PKL) Kota Probolinggo, Nurhasan, mengatakan, dalam muskot akan menentukan pro-gram kerja dan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan kepentingan pedagang kreatif lapangan.

Semua proses pembentukan panitia Muskot Paguyuban PKL berjalan kondusif dan tidak ter-jadi perpecahan.Sebab, semua

anggota PKL dan semua bakal calon yang ada tetap mengusung kebersamaan untuk kebesaran Paguyuban.

”Soal nama kandidat yang me-mang sudah bermunculan, lihat saja nanti saat Muskot,” terangnya kepada wartawan, Minggu (25/1).

Menurutnya, musyawarah kota (Muskot) pertama akan di-gelar secara sederhana di tem-pat yang sederhana pula karena memang Paguyuban PKL Kota Probolinggo bukanlah kelompok berduit. “Kita sengaja mengguna-kan tempat yang sederhana seba-gai tempat Muskot sebagai simbol dukungan terhadap usaha PKL,” tandas Nurhasan.

Paguyuban pedagang kaki lima, lanjut Nurhasan,bisa men-jadi wadah bagi PKL untuk meningkatkan usahanya. PKL mempunyai potensi yang cukup besar karena jumlahnya mencapai ribuan orang.

“Apabila ini dikelola dengan

baik bisa memberikan kemandi-rian bagi kesejahteraan PKL. Mungkin bukan dalam bentuk pa-jak yang rumit. Cukup lewat iuran wajib yang lebih fleksibel dan se-derhana,” terang Nurhasan.

Nurhasan menambahkan, PKL sebetulnya umumnya memiliki mentalitas enterpreuner. Namun karena berbagai kendala akhirnya PKL dalam posisi lemah. Karena itu, pihaknya menyarankan kalan-gan PKL menerapkan manajemen by networking, agar menjadi satu kesatuan ekonomi yang kuat. Se-lanjutnya, PKL bisa maju dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan pemerintah.

“Karena itu keberadaan PKL sangat dibutuhkan. Tapi keny-ataan kelompok ini sering dia-baikan dan dimarginalkan. Kalau PKL ini bisa diikat seperti sapu lidi akan bisa membersihkan ban-yak masalah yang dihadapi PKL,” paparnya.

=M.HISBULLAH HUDA

Kandidat Ketua Bermunculan Pedagang Kreatif Lapangan Gelar MuskotPROBOLINGGO –Setelah sekian tahun berdiri, akh-irnya Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) Kota Probolinggo, akan menggelar Musyawarah Kota (Muskot) Pertama, Sabtu (31/1) mendatang. Dalam Musyawarah Kota Pertama tersebut, akan memilih Ketua dan Pengurus Paguyuban Pedagang Kaki Lima Kota Probolinggo, untuk periode 2015-2018.

SEPI PENDAFTAR. Sekretariat Panitia Pelaksana Muskot Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan di GOR Ahmad Yani Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO- Utang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Proboling-go, tergolong besar mencapai Rp 20 miliar yang belum ter-lunasi. Saat ini beban hutang PDAM juga menjadi tanggung pemkab Probolinggo. Bahkan untuk bisa membayar hutang tersebut pemkab mengusulkan untuk bisa dilakukan penyer-taan modal melalui APBD.

Kepastian mekanisme dengan memberikan dana segar dan selanjutnya dibayarkan kepada Kementerian Keuangan RI disampaikan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Tanto Walono saat ditemui Kabar Probolinggo usai rapat digelar. “Ada beberapa opsi dari hasil rapat itu. Di antaranya melalui penyertaan modal yang bersumber dari APBD,” terangnya kepada wartawan, Minggu, (25/1).

Menurutnya, opsi itu merupakan opsi yang tera-khir. Sebelum opsi penyer-taan modal itu dipilih, PDAM terlebih dahulu diminta untuk mengusulkan penghapusan piutang. “Dulu sudah per-nah dilakukan, tapi kandas. Harapannya upaya kedua ini berhasil dengan penghapusan piutang,” jelas Tanto Walono.

Berdasarkan hasil rapat, pihak PDAM akan datang ke Kementerian Keuangan guna mengurus administrasi pen-gajuan penghapusan piutang itu. Jika memang upaya itu tidak bisa atau kandas lagi, maka opsi penyertaan modal menjadi opsi terakhir. ”Mau bagaimana lagi, itu memang sudah kewajiban yang harus dibayar. Daripada terus mem-bengkak,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo, Bambang Lasmono mengatakan, pihaknya akan berupaya semak-simal mungkin agar mendapat penghapusan itu. “Ini menjadi agenda utama PDAM pada tahun 2015,” katanya.

Ia optimis pengajuan penghapusan itu bakal berjalan maksimal. Sebab, pada saat Ra-pat Kerja Persatuan Perusahaan Air Minum (Perpamsi) Jawa Timur, pengajuan penghapusan itu menjadi agenda utama selu-ruh PDAM se Jawa Timur.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

UTANG PDAM

Penyertaan Modal Mulai Jadi Pilihan

Page 13: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV 13Probolinggo

Wakil Direktur RSUD Dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo, dr. Tau-fiqurrahman menyebutkan pada musim hujan biasanya mening-kat penderita DBD dan Diare. Se-jak empat bulan terakhir penyakit DBD dan Diare menempati uru-tan teratas dari sepuluh penyakit yang umumnya diderita warga saat musim hujan.

Peningkatan mencapai lima puluh persen terjadi sejak awal Oktober 2014 hingga pertenga-han Januari 2015. Bahkan pihak rumah sakit memprediksi pening-katan akan terus terjadi hingga akhir Pebruari 2015.

Banyaknya jumlah pasien penderita DBD dan Diare akibat anomali cuaca hujan yang tak menentu dengan kondisi ling-kungan yang kurang bersih,” ujar dr. Taufiqurahman,Wakil Direk-

tur RSUD Dr. Mho. Saleh Kota Probolinggo, kepada wartawan, Jumat (23/1) kemarin.

Menurutnya, sedikitnya dua puluh pasien demam berdarah dengue (DBD) dan penderita diare di rawat di RSUD Dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo, pada awal Jan-uari hingga akhir Januari 2015.

Pasien penderita DBD dan Di-are meningkat antara dua puluh persen sampai lima puluh persen sejak bulan Oktober 2014 hingga januari 2014. Kondisi ini terjadi akibat anomali cuaca hujan yang terjadi secara tak menentu.

“Dari keseluruhan pasien pen-derita DBD dan Diare yang dirawat mayoritas penderita adalah balita dan anak-anak. Gejala yang ter-jadi di mulai dengan kondisi de-mam panas dingin tinggi. Bahkan sebagian pasien juga hingga mun-

cul bercak merah pada kulit,” tan-das dr. Taufiqurahman.

Meningkatnya kasus penyakit DBD dan Diare, diperkirakan aki-bat dari hujan deras yang mel-anda Kota Probolinggo dan seki-tarnya beberapa pekan terakhir. Tidak saja itu, minimnya pema-haman akan masalah kebersihan lingkungan, ikut menyebabkan bibit penyakit tumbuh kembang dan menyerang masyarakat.

Pihaknya menyarankan masyarakat untuk mengubah ke-biasaan pola hidup tidak sehat, berganti dengan pola hidup sehat, seperti membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan se-belum makan, serta menghindari ada genangan air pada wadah tertentu, agar nyamuk penyebab deman berdarah tidak dapat berkembang biak.

“Dengan pola hidup sehat, saya yakin wabah penyakit bisa dicegah. Kubur dan tutup wadah-wadah penampung air, sehingga nyamuk tidak berkembang biak. Demam berdarah sangatlah ber-bahaya,” urainya.

Disebutkan, hingga kini kasus diare dan DBD masih tergolong biasa, dan belum masuk kategori kejadian luar biasa. “Jumlah ini masih biasa, dan belum masuk kejadian luar biasa,” beber dr. Taufiqurahman.

Menyoal kapasitas atau daya tampung RSUD, terkait pening-katan penderita diare dan DBD, dr. Taufiqurahman menyebut-kan semua masih terkontrol dan pihaknya terus bersiaga, apabila ada peningkatan pasien yang harus menjalani rawat inap.

“Kita siaga terus kalau menin-gkat kita siapkan tempat tidur tam-bahan. Kami harap tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan. Kami minta masyarakat waspada dan mengu-tamakan kebersihan,” paparnya.

Sementara penyebaran pen-yakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Probolinggo awal tahun 2015, peningkatannya cukup tinggi. Se-lama bulan Januari 2015 ini, pen-derita DBD yang dirawat di Ru-mah Sakit Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo mencapai

108 orang, dan itu didominasi anak-anak dan balita.

”Januari 2015, ada belasan pasien anak-anak yang harus menjalani perawatan intensif,” ujar Sugianto, Humas Rumah Sak-it Walujo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

Sugianto menambahkan, ada enam anak yang ditangani saat ini, terbilang cukup parah, dan empat anak masih diruang perawatan biasa yakni di ruangan Dahlia, dua anak lainnya sudah dipindah ke UPI (Unit Perawatan Intensif).

Berdasarkan data dari RSUD Waluyo Jati, menyebutkan, selama tahun 2013 tingkat penderita DBD sebanyak 197 orang. Pada tahun 2014 sebanyak 113 orang. Sedan-gkan dari Januari 2015, penderita DBD jumlah keseluruhan mencapai 108 orang. Meninggal 3 orang.

“Saat ini penderita DBD ter-bilang mengalami peningkatan sekitar 10 persen dibanding dari tahun 2013 dan tahun 2014 lalu, dan itu di dominasi anak-anak,” jelas Sugianto.

=M.HISBULLAH HUDA

Penderita DBD-Diare MeningkatPeringkat Teratas dari Sepuluh Penyakit Umum

PROBOLINGGO - Musim hujan yang terjadi saat ini me-nyebabkan adanya peningkatan pasien menderita De-mam Berdarah Dengue (DBD) dan Diare yang dirawat di Rumah Sakit Dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo.

ANTISIPASI. Pengasapan intensif dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo untuk mencegah sedini mungkin penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).

Page 14: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV14 Probolinggo

Salah satu penyedia obat pem-basmi hama wereng, Lukmanul Hakim mengatakan, walang san-git itu biasanya hingga ke tana-man padi pada saat proses pem-buahan padi dari bunga menjadi padi.

Pada proses itu, walang yang mengeluarkan bau tidak sedap itu menghisap sari pati bunga. Akibatnya, saat proses pertumbu-han bunga tidak bisa berkembang biak. Akibatnya, dimungkinkan petani mengalami gagal panen. ”Rupa-rupanya kini sudah mulai menyerang, dan oleh petani dis-ebut dengan hama wereng,” ka-tanya kepada wartawan, Minggu (25/1).

Menurutnya, musimpenghu-jan menjadi faktor yang sangat dominan, sebab, walang sangat

mengalami perkembangbiakan yang sangat cepat. “Potensi me-nyerang padi pada saat hujan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan musim kemarau,” jelas Lukmanul Hakim..

Salah satu petani asal Desa Brumbungan, Kecamatan Gend-ing Kabupaten Probolinggo, Heru mengatakan tanaman padi me-mang ada serangan dari binatang jenis serangga itu. “Memang ada, sudah mulai menyerang,” katan-ya.

Ia menjelaskan, akibat dari serangan itu, banyak bunga padi yang seharusnya tumbuh kini su-dah tidak bisa berkembang. Agar tidak berlanjut, menurutnya ada dua cara bisa dilakukan. Pertama dengan memberikan jaring pada tanaman.

“Tanaman padi yang diberi-kan jaring biasanya tidak bisa dihinggapi serangga itu.Kalau su-dah dijaring, kemungkinan besar akan. Aman dari serangan hama,” tandas Heru.

Hanya saja, lanjut Heru, biaya yang dikeluarkan relatif besar. Untuk sewa jaring ukuran 800 meter persegi saja untuk satu kali masa tanam mencapai Rp 2 juta. “Itu sudah termasuk biaya pa-sang,” ucapnya.

Cara kedua dengan cara me-nyemprotkan pupuk insektisida yang tersedia di berbagai produk obat. Hanya saja, cara ini masih mengandung risiko. Jika terlalu banyak obat kimia itu, Akan mengakibatkan penyakit kun-ing.

Jika kuning juga akan berim-bas pada kegagalan panen. “Kalau kuning itu karena daun padi tidak kuat menerima zat insektisida. Bisa jadi juga akan gagal panen. Karena buah padi akan kempis,” papar Heru.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Padi Mulai Terserang HamaPROBOLINGGO - Para Petani yang menanam padi kini tengah resah. Pasalnya, tanaman penghasil bahan pokok makanan sehari-hari itu diserang walang sangit atau hama wereng.

MENYERANG. Penyakit walang yang mengeluarkan bau tidak sedap itu menghisap sari pati bunga.

PROBOLINGGO – Pemkot Probolinggo menambah satu lagi ruang terbuka hijau (RTH). Hal itu sesuai arahan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang. Setiap kota dan kabupaten berkewa-jiban memiliki RTH sekitar dua puluh persen dari total luasan kota.

“Sesuai amanat undang-un-dang tersebut, RTH dua puluh persen itu dicapai dalam dua puluh tahun perencanaan. Kota Probolinggo sendiri, penam-bahan RTH Semeru di Kelura-han Triwung Kidul Kecamatan Kademangan sudah masuk ren-cana detail tata ruang (RDTR) Kota Probolinggo,” ujar Waho-no, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Probolinggo, di sela-sela persemian RTH Se-meru, kepada wartawan, Jum’at (23/1) kemarin.

Menurutnya, pembangunan RTH Taman Semeru merupa-kan salah satu implementasi dari Kementerian PU, yang tiga tahun ini mendapat bantuan progam pengembangan kota hijau(P2KH ).

“RTH Taman Semeru ini dalam rangka implementasi kota, dan sekaligus mema-tuhi UU Nomor 26 tahun 2007, tentang tata ruang dan un-tuk menyambung RTH untuk perkotaan, dan interaksi sosial masyarakat,” tandas Wahono.

Lebih lanjut Wahono, men-

gatakan biaya berasal dari APBD melalui bantuan P2KH.RTH Semeru di bangun pada tanah asset Pemerintah Kota Probolinggo, dan sudah me-menuhi keadaan.

“RTH Taman Semeru mem-punya area lahan parkir, sumur resapan, green wash, area baca dan play ground taman bermain anak,” ucapnya.

Terpisa, Walikota Hj. Rukmi-ni mengatakan pembangunan RTH Taman Semeru ini meru-pakan langkah menjadi kota hi-jau, harus berkelanjutan dan ini sebagai langkah nyata, untuk memenuhi ketetapan UU nomor 26 tahun 2007, tentang tata ru-ang serta menjawab perubahan iklim.

“Kota Hijau harus berkelan-jutan, seluruh masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong untuk menanam pohon,” ka-tanya.

Saat ini Probolinggo mem-punyai taman popular, seperti-taman wahana study lingkungan (TWSL), ruang terbuka hijau kawasan perkotaan (RTHKP) Kedopok, dan Maramis, Alun – Alun serta RTH Taman Semeru ini.

”Taman bisa digunakan un-tuk, olahraga, kesenian dan in-teraksi sosial secara aktif, taman ini harus dijaga dan dirawat dengan baik,” papar Walikota Hj.Rukmini.

=M.HISBULLAH HUDA

RTH

Kota Tambah Ruang Terbuka Hijau

LANGKAH NYATA. Pemkot Probolinggo menambah satu lagi ruang terbuka hijau (RTH) Taman Semeru di Kelurahan Triwung Kidul Kecamatan Kade-mangan Kota Probolinggo.

Page 15: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 26 JANUARI 2015

No. 0532 | TAHUN IV 15

Pemimpin klasemen semen-tara, Chelsea kalah 2-4 dari klub divisi dua, Bradford City di Stam-ford Bridge, sedangkan Manches-ter City yang berada di peringkat kedua klasemen sementara kalah dua gol tanpa balas juga oleh klub divisi dua, Middlesbrough. Adapun Southampton yang menempati peringkat tiga klase-men sementara Liga Utama Ing-gris takluk dari sesama klub Liga Primer, Crystal Palace.

Di Anfield, tuan rumah Liv-erpool ditahan imbang tanpa gol oleh tim dari divisi bawah Bolton Wanderers. Sedangkan sehari sebelumnya, Manchester United ditahan imbang tanpa gol oleh tuan rumah Cambridge United. Keempat tim ini pun harus mela-koni laga ulangan untuk me-mastikan satu tempat di putaran kelima. Laga antara Liverpool versus Bolton dilakukan tanggal 4 atau 5 Februari mendatang di kandang Bolton.

Di Stamford Bridge, Chelsea unggul dua gol terlebih dahulu

sebelum disamakan oleh Brad-ford hingga akhirnya menunduk-kan “The Blues” di depan pub-liknya sendiri dengan skor akhir 2-4. Kiper Chelsea Petr Cech me-nilai, kegagalan timnya dan tim-tim besar lainnya di Piala FA ini adalah sebuah bencana dan Sabtu (24/1) menjadi Sabtu kelabu bagi tim-tim besar Liga Utama Inggris.

“Saya sempat berpikir ketika kami unggul 2-0, kami punya sebuah keuntungan besar tapi itu memang “tricky”. Karena kami sesungguhnya mencetak gol setelah tanpa peluang-pel-uang berarti dan mereka punya kesempatan-kesempatan sebel-umnya. Kami tahu laga ini akan sulit dan segera setelah mereka mencetak gol penyama, kami kehilangan kontrol akan apa yang kami ingin lakukan. Hari ini mereka jauh lebih antusias dalam pertandingan,” kata Cech.

Dia melanjutkan, “Ini ada-lah Sabtu kelam untuk tim-tim Liga Utama Inggris. Setiap ta-hun Anda bisa melihat hasil

semacam ini di Piala FA. Itulah sebabnya saya selalu menye-butnya spesial. Cuma sial saja hari ini, untuk pertama kali, saya ada di sisi yang salah dalam kea-jaiban ini. Kredit untuk Bradford, mereka mencetak empat gol ba-gus dan layak melaju ke babak berikutnya.”

Sementara itu, pelatih Liv-erpool Brendan Rodgers men-gaku, anak-anak asuhnya sudah melakukan segala upaya untuk mencetak gol. Hal itu terlihat dari dominasi mereka dalam mengua-sai bola hingga mencapai 69%. Liverpool juga agresif dalam me-nyerang. Buktinya, mereka 24 kali mengancam gawang Bolton, sembilan di antaranya tepat sasa-ran. Tekanan gencar anak-anak Liverpool itu membuat kiper Bol-ton, Adam Bogdan, melakukan enam kali penyelamatan. Sayang, anak-anak asuhnya gagal menc-etak gol.

“Itu adalah pertandin-gan yang sangat bagus. Saya menikmatinya, atmosfernya juga luar biasa dan kredit untuk kedua tim, saya pikir kami ung-gul. Kami melakukan segalanya kecuali mencetak gol. Saya san-gat bangga pada tim. Kami terus menggedor, kiper mereka mel-akukan beberapa penyelamatan hebat,” kata Rodgers.

Dia melanjutkan, “Saya tidak bisa mengeluh, kepercayaan diri dan penempatan posisi kami san-gat bagus, kami masuk ke ruang yang bagus, tapi tidak ada sentu-han akhirnya.” =BBC/CARol AJI

ROMA - Pelatih AC Mi-lan Filippo Inzaghi mengakui timnya bermain buruk sehingga layak kalah dari Lazio pada lanjutan Liga Serie A Italia di Stadio Olimpico, Roma, Min-ggu (25/1) dini hari WIB. Milan kalah telak 1-3 dari Lazio. Kekalahan ini memperpuruk posisi “I Rossoneri” di papan klasemen sementara. Kekala-han ini membuat posisi Inzaghi semakin tertekan.

“Itu adalah performa yang buruk, tapi para pemain telah mengerahkan segalanya dan jelas tidak menahan diri. Laga telah dimulai di trek yang tepat ketika kami meraih keunggu-lan, tapi kemudian kesulitan di bawah tekanan Lazio,” kata Inzaghi .

Dia melanjutkan, “Pada momen-momen seperti ini kami hanya perlu terus bekerja dan menatap ke laga berikutnya, mengingat kami akan mengha-dapi Lazio lagi pada hari Selasa di Coppa Italia. Saya yakin tim ini bisa kembali bermain lebih baik, sebagaimana kami lakukan sampai sebulan lalu. Untuk tiga dan empat laga kami memang tidak tampil baik, tapi kami harus mencoba dan menda-patkan yang terbaik dari para pemain ini.”

“Saat ini mudah menga-takan kami harus mengubah segalanya. Kami harus men-gubah sejumlah hal, jadi kami akan menganalisis pertandin-gan, melihatnya kembali dan mencari tahu apa yang perlu disesuaikan. Beberapa pekan lalu kami bertarung seimbang dengan AS Roma dan Napoli, jadi saya tidak merasa ini adalah Milan sesungguhnya,” tutupnya.

Pada laga dini hari kemarin itu, Milan unggul cepat di menit keempat melalui Jeremy Menez. Namun setelah itu Rossoneri bermain buruk dan terus dapat tekanan sepanjang pertandingan. Kesulitan menembus gawang Diego Lopez di babak pertama, Lazio akhirnya bisa melakukann-ya di babak kedua. Tak tanggung-tanggung, skuat besutan Stefano Pioli mencetak tiga gol di paruh kedua. Marco Parolo menyama-kan kedudukan jadi 1-1, Miroslav Klose membalikkan keadaan jadi 2-1 dan Parolo kembali menc-etak gol untuk memastikan tuan rumah menang.

Kekalahan ini menambah panjang catatan buruk Milan di awal 2015. Dari empat laga setelah pergantian tahun, skuat besutan Filippo Inzaghi cuma mencatatkan satu hasil imbang dan tiga kekalahan. Sebelumnya Milan sempat mengalahkan Napoli 2-0 dan menahan im-bang Roma medio Desember lalu. Mereka selanjutnya akan kembali berhadapan dengan Lazio di perempatfinal Coppa Italia, Rabu (28/1) dini hari WIB nanti.

Hasil laga ini juga dipastikan membuat posisi Inzaghi makin disorot, di mana rumor pemecat-an dirinya sudah berembus ken-cang sejak mengalami kekalahan beruntun sepanjang bulan ini.

Kekalahan Milan ini masih diperparah oleh kartu merah yang diterima bek Philippe Mex-es. Bek asal Prancis itu dikartu merah karena mencekik Stefano Mauri dan sempat terlibat keribu-tan seusai pertandingan di injury time. Mexes terancam dihukum sanksi lebih berat oleh otoritas sepakbola Italia.

=Sky SpoRTS/CARol AJI

SERIE A

AC Milan Kalah Lagi, Inzaghi Tertekan

Tim-tim Elite Keok dari Tim GuremLONDON - Klub-klub papan atas Liga Utama Inggris yang berada di zona Liga Champions harus tersingkir dari ajang Piala FA setelah kalah di putaran keem-pat dari lawan-lawannya pada laga yang berlangsung terpisah Sabtu (24/1) malam WIB. Sedangkan MU yang berada di peringkat keempat klasemen sementara dan Liverpool harus menjalani laga ulang setelah bermain imbang. Ironisnya, tim-tim yang menyulitkan dan menghentikan langkah tim-tim elite ini adalah tim-tim gurem yang bermain di kompetisi bawah Liga Inggris.

Chelsea secara mengejutkan kalah dari Bradford City 2-4 saat bermain di kandang sendiri, Stamford Bridge.

Striker Lazio melepaskan tembakan yang tidak bisa dijangkau kiper AC Milan Diego Lopez pada laga Minggu (25/1) dini hari WIB di Stadion Olimpico, Roma. AC Milan kalah dari tuan rumah Lazio 1-3.

Page 16: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16SENIN 26 JANUARI 2015

No. 0532 | TAHUN IV

AC MILANKALAH LAGI,INZAGHI TERTEKANOLAHRAGA | 15

LCHE - Barcelona me-lanjutkan tren penampi-lan positif pada 2015 ini sejak dikalahkan Real

Sociedad 0-1 pada laga pertama tahun ini. Pada Minggu (25/1) dini hari WIB di Stadion Martinez Valero, Lionel Messi dan kawan-kawan menyikat Elche dengan enam gol tanpa balas. Ini adalah kemenangan ketiga El Barca atas Elche dalam satu bulan terakhir. Total, Messi dan kawan-kawan sudah mencetak 15 gol ke gawang Elche pada tiga laga tersebut tan-pa kebobolan.

Dua pertemuan sebelumnya terjadi di babak 16 besar Copa Del Rey. Pada leg pertama di Sta-dion Martinez Valero, Barcelona menyikat Elche lima gol tanpa balas. Sedangkan pada leg kedua di Camp Nou, Barcelona yang diperkuat pemain lapis kedua juga menang telak dengan empat gol tanpa balas.

Dominasi Barcelona kem-bali terjadi dini hari kemarin di Stadion Martinez Valero, lagi-lagi dengan skor telak 6-0. Lionel Messi dan Neymar menjadi bin-tang pada laga tersebut. Teru-tama Messi, selain mencetak dua gol, dia juga memberi asis untuk dua gol Neymar. Sedangkan dua gol lainnya dicetak oleh Gerrard

Pique sebagai pembuka pesta gol Barcelona dan Pedro Rodriguez sebagai penutup.

Neymar menilai, penampilan Barca saat ini sangat menakutkan. Tidak ada satu pun tim, kata dia, yang bisa menghetikan langkah Barcelona. Secara pribadi dia juga puas atas penampilannya. “Saya senang dan puas atas apa yang saya lakukan di atas lapangan. Dengan sikap yang kami tunjuk-kan dan cara kami bermain saat ini, kami sedang sulit untuk di-hentikan,” kata Neymar.

Dengan hasil ini, Barca yang ada di posisi kedua klasemen mengoleksi poin 47 --tertinggal satu angka di belakang Real Ma-drid yang pada laga terpisah juga menang atas Cordoba, tapi de-ngan skor tipis 2-1. Bahkan ke-menangan ini masih diwarnai de-ngan diusirnya Cristiano Ronaldo keluar lapangan karena mendapat kartu merah dari wasit.

Sedangkan tempat ketiga masih dikuasai Atletico Madrid yang menang 3-1 atas Rayo Val-lecano pada laga di kandang sendiri, Vicente Calderon, Min-ggu (25/1) dini hari WIB. Antoine Griezmann menjadi motor ke-menangan Atletico dengan men-cetak dua gol. Sedangkan satu gol lainnya dibuat oleh gol bunuh

diri Manucho Golcalves. Sedan-gkan satu-satunya gol Vallecano dibukukan Roberto Trashorras. Atletico mengoleksi 44 poin, tertinggal tiga angka dari Barcelona.

Pelatih Atletico, Diego Simeone me-nyanjung Griezmann setinggi langit. Dia menilai Griez-mann telah berkembang menjadi pe-n y e r a n g y a n g komplet y a n g dibutuh-kan oleh A t l e t i c o . “Benar bah-wa Griezmann sudah banyak berkembang sejak November. Ini adalah pemain yang kami butuh-kan. Seperti juga gol dan assist-nya, saya menilai kapasitas ker-janya untuk tim,” sebut Simeone.

Pria Argentina itu melan-jutkan, “Dia menunjukkan tidak hanya bisa bermain di sayap, tapi di posisi manapun di lini serang dan bisa membongkar perta-hanan lawan dengan kecepatan dan talentanya.”

=Sky SpoRTS/ESpN/cARol AJI

Laju Barca Tak TerBendungE

Penyerang Barcelona Neymar mengecoh penjaga gawang Elche Tyton pada laga Minggu (25/1) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Kasus Penembakan AktivisMotif dAn PelAKu BeluM terungKAP

KinerjA Polres BeluM MeMBAnggAKAn

SAMPANG |klAPSUS | l PAMEkASAN |F

SENIN26 Januari 2015 No. 0532 | TAHUN IV

AdA ruMdin BeluM difungsiKAn?

“Sejak lima tahun terakhir banyak kasus tindak pidana korupsi yang dilaku-kan, utamanya di berbagai SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)," kata Tim Inves-tigasi SCW Junaidi, Minggu (25/1).

Ia mencontohkan realisasi DAK (Dana Alokasi Khusus) Dinas Pen-didikan (Disdik) yang dinilai tidak tepat sasaran. Selain itu, pelak-sanaan perbaikan lapangan Giling dinilai tidak sesuai petunjuk teknis.

"Ada juga yang terindikasi menga-rah ke tipikor (tindak pidana korupsi), yakni penga-daan obat-obatan senilai Rp 5 miliar di RSUD. Dr. H. Moh. An-war. Selain itu, realisasi raskin di setiap desa masih terus me-nuai kontroversi. Bahkan sampai menggelinding ke Ke-jaksaan," terangnya.

Pasangan Abussidik juga dinilai gagal menata aset daerah dengan baik. Pem-bahasan APBD (Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2015 molor. Kondisi pendidikan yang masih lemah.

Berdasarkan hasil survei JPIP, katanya, pendidikan di Sumenep masih berada di urutan 34 di Indonesia. "Selain itu, hasil audit BPKP, Sumenep selama tiga tahun selalu mendapatkan predikat WDP (wajar dengan pengecualian). Ini juga menyata-kan jika ada salah satu roda pemerintahan yang tidak jalan," ungkapnya.

Bahkan lanjut Junaidi, yang lebih parah lagi adalah janji politik Abussidik saat kam-panye pada tahun 2010 lalu. Dalam kam-

panyenya berjanji bahwa jika terpilih akan menggratiskan PBB (pajak bumi dan ba-ngunan). Padalal PBB merupakan kewajiban setiap warga negara untuk membayarnya dalam kurun waktu satu tahun sekali.

Meski janji tersebut terealisasi, na-mun Abussidik dinilai telah melabrak atu-ran juga telah membohongi masyarakat Sumenep. Sebab, secara tidak langsung masyarakat Sumenep tetap melakukan pembayaran PBB setiap tahun. Pemba-yaran tersebut dilakukan dengan cara di-ambilkan dari dana ADD (Alokasi Dana Desa).

Modusnya, setelah ADD dicairkan oleh pemerintah terhadap semua kepala desa, semua kepala desa harus mengembalikan dana tersebut ke-pada pemerintah daerah sesuai biaya pajak yang harus ditanggung selama setahun.

"Ini kan sudah indikasi kegagalan. Ka-rena pasti di dalamnya juga ada yang fiktif, seperti halnya LPJ dan semacamnya. Soal ini kami sudah melaporkan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) tahun 2014 yang lalu," ungkapnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekda-kab) Sumenep, Hadi Soetarto menampik jika roda pemerintahan selama lima ta-hun dikatakan tidak baik. Menurut mantan

Kepala Bappeda itu, pemkab setiap tahun-nya selalu mengalami peningkatan yang cukup drastis di setiap bidang.

Hal itu bisa dibuktkan dengan setiap tahun perekonomian dan kesejahteraan masyarakat selalu mengalami peningka-tan. Selain itu, Kabupaten Sumenep selama beberapa tahun terakhir selalu mendapat-kaan prestasi. Prestasi itu membuktikan jika roda Pemerintah Sumenep tidak berja-lan di tempat.

H a d i

Soetarto menga-takan, dilihat dari segi capaian kinerja pada setiap tahunnya juga selalu mengalami ke-naikan. Terbukti pada tahun 2013 untuk be-lanja langsung yang hanya RP 76 miliar pada tahun 2014 meningkat sampai kurang lebih Rp 80 miliar.

“Kita lihat, pada tahun 2014 capaian PAD (Pendapatan Asli daerah) sudah terlampaui dengan baik. Bahkan APBD (Anggran Pen-dapatan dan Belanaja Daerah) tahun 2015 juga menagalami kenaikan hingga mencapai lebih dari Rp 2 triliun,” terangnya

Ditanya soal beberapa program yang dinilai tidak berjalan maksimal, seperti Pasar Anom dan realisasi penggunaan DAK, pihaknya tidak mau berspekulasi. Namun yang jelas, menurutnya, pemban-

gunan pasar segera diselesaikan dan tidak akan menggunakan anggaran dari APBD tahun 2015. ”Untuk DAK kan ada plat-formnya tersendiri dan tidak harus terea-lisasi semua. Karena kemungkinan adanya efisiensi,” terangnya.

Lebih lanjut Atok mengatakan, jika ada salah satu pihak yang kurang percaya jika Sumenep selalu ada perubahan setiap ta-hunnya, pihaknya menganjurkan

untuk mengkaji LKPJ Bupati yang akan di-sampaikan mendatang. ”Jadi semua capain itu nantinya akan disampai-kan di LKPJ tahun 2015. Kita tunggu saja nanti,” terangnya.

Sebagaimana kita ketahui bersama, kekuatan Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep tahun 2015, mencapai Rp. 2.011.880.223.395

atau naik 13,58 persen sebesar Rp. 240.612.028.205 dibandingkan dari tahun 2014 sebesar Rp. 1.771.268.195.190.

Dalam kekuatan APBD ini, meliputi pendapatan dan belanja daerah. Untuk pendapatan daerah tahun 2015 senilai Rp. 1.852.476.718.273, naik 15,33 persen atau Rp. 246.273.069.619 dari tahun 2014 sebe-sar Rp. 1.606.203.648.654. Sedangkan be-lanja daerah pada tahun 2015 sebesar Rp. 2.011.880.223.395 atau naik 13,58 persen sebesar Rp. 240.612.028.205 dari tahun 2014 senilai Rp. 1.771.268.195.190.

Masa jabatan A. Busyro Karim-Soeng-kono Sidik sebagai Bupati-Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015 yang merupa-kan hasil pilkada langsung setempat pada 2010, akan berakhir pada Oktober 2015.

=JUNAEDI/Mk

SUMENEP – Memasuki ta-hun kelima, kepemimpinan Bupati Sumenep A. Busyro Karim dan Wakil Bupati So-engkono Sidik (Abussidik) dinilai tidak bisa mencip-takan pemerintahan yang baik (good government).

Sumenep Belum “Good Government”

SCW: Sejak Lima Tahun Terakhir Banyak Kasus Tipikor

Stiker Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati A. Busyro Karim - Soengkono Sidik lima tahun lalu.

Page 18: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SENIN 26 JANUARI 2015

No. 0532 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Berdasarkan data yang dikantongi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, per 22 Januari 2015, penderita kusta mencapai 508 orang. Se-banyak 298 orang berpotensi menularkan penyakit tersebut kepada yang lainnya. Semen-tara sisanya, yaitu 210 sudah mendapatkan penanganan medis sehingga kecil kemung-kinan untuk menular.

Kepala Dinkes Sumenep, A. Fatoni mengungkapkan, ting-ginya angka penderita kusta membuat Sumenep dinobat-kan sebagai daerah dengan jumlah penderita kusta ter-tinggi kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Sampang. “Kita menduduki tempat ked-

ua setelah Sampang di Jawa Timur,” ungkapnya.

Dikatakan oleh Fatoni, dari sekian banyak penderita lepra, sebutan lain untuk penyakit kusta, tersebar di beberapa ke-camatan di Sumenep. Namun, dari berbagai kecamatan yang ada, Batuputih termasuk ke-camatan dengan jumlah pend-erita kusta tertinggi.

Selain Batuputih, tertinggi kedua adalah Kecamatan Pra-gaan. Kemudian disusul oleh Kecamatan Talango. “Tapi tidak setiap kecamatan ada penderita kustanya. Penyakit kusta itu biasanya hanya di daerah-daerah tertentu saja. Misalnya di Pragaan. Di sana tidak di setiap desa ada pen-

derita kustanya. Kalau di sana di bagian utara saja, di dataran tinggi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Fatoni me-nuturkan, dari tahun ketahun penderita penyakit kusta di Sumenep telah mengalami pe-nurunan. Hal itu bisa dilihat dari tahun 2012 hingga 2013. Namun untuk tahun 2014, pihaknya mengakui bahwa penderita kembali mengalami peningkatan. “Mungkin itu karena masyarakat sudah ban-yak yang tahu, dan petugasnya juga sudah banyak yang tahu sehingga dapat didiagnosa lebih cepat dan lebih akurat,” dalihnya.

Fatoni juga menjelaskan, penyakit kusta merupakan jenis penyakit yang serius se-hingga membutuhkan pen-ganan secara khusus. Namun demikian, ia menegaskan kalau penyakit kusta bukan meru-pakan penyakit kutukan seba-gaimana opini yang berkem-bang di masyarakat.

“Penyakit kusta itu bisa diobati. Cuma harus diakui, penanganannya memang lama. Karena kalau penyakit kusta itu tidak ada imunisasi. Jadi memang sulit sekali. Lama waktu pengobatannya bisa lama, sampai ada yang harus dua tahun,” tukasnya.

Untuk menekan tingginya angka penderita kusta di Sume-nep, pihaknya mengaku akan melakukan sosialisasi yang lebih keras lagi kepada masyarakat. Ia menyarankan agar masyarakat juga berperan aktif mengurangi tingginya penyakit kusta itu dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Lebih dari itu, ia mengaku saat ini pihaknya memang fokus melakukan penelitian tentang penyakit kusta. Bah-kan, menurutnya, salah satu organisasi dunia, World Health Organization (WHO) sudah pernah datang untuk melaku-kan hal yang sama.

=FATHOL ALIF

Kusta Masih Menggurita

SUMENEP – Rencana Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengoperasi-kan melakukan penerbangan perintis di akhir bulan Januari ini sepertinya masih jauh panggang dari api. Pasalnya, hingga Minggu (25/01) belum tampak Cessna Grand Caravan milik maskapai Susi Air di Bandara Trunojoyo.

Pantauan Koran Madura di lokasi, tak tampak pesawat milik maskapai Susi Air tersebut. Di sana hanya tampak 2 pe-sawat latih Cessna 72P dan pesawat Trans Asia Pacific. Kedua pesawat itu terlihat diparkir dan ditutupi selimut. Sementara di luar landasan pacu pesawat, terlihat beberapa orang anak menonton pesawat tersebut sambil lalu selfie.

Masih belum tampaknya pesawat mi-lik maskapai Susi Air yang akan dioprasi-kan di Bandara Trunojoyo itu membuat anggota komisi C DPDR Sumenep, Indra Wahyudi bertanya-tanya. Ia mengata-kan, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Dishub beberapa waktu lalu, me-mang ada wacana pesawat akhir Januari sudah akan beroperasi.

Indra melanjutkan, jika sampai detik ini belum datang, pihaknya mengaku akan kembali meminta penjelasan kepada Dishub untuk klarifikasi masalah pe-nerbangan perintis. Sebab, imbuhnya, dalam rapat koordinasi sebelumnya dengan pihak Dishub, yang dibahas hanya masalah rute dan tarif.

Menurut Indra, jadwal dan teknis penerbangan memang menjadi tanggung jawab Dishub. Mulai dari kapan kira-kira proses peswatat datang dan jadwal penerbangan akan dimulai. ”Dishub memang tidak janji terkait dengan jadwal pesawat. Tapi, kami akan minta klarifi-kasi,” paparnya.

Selebihnya, politisi Partai Demokrat itu menyarankan agar tidak sampai muncul stigma politis agar masyarakat tertarik. Ia mengaku tidak ingin ada kesan muatan politik terkait penerbangan di Bandara Trunojoyo. Pasalnya, menurut ia saat ini merupakan tahun politik.

Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dishub Sumenep, Mo-hamad Fadillah mengaku masih belum mendapat informasi terkait kapan pas-tinya pesawat milik masakapai Susi Air itu akan datang ke Sumenep.

Sementara saat disinggung mengenai jadwal pengoperasiannya, menurut Fadil-lah maskapai penerbangan Susi Air masih menyiapkan segala sesuatunya. Menurut dia, persiapan itu dilakukannya dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara. ”Kami posisi masih menunggu,” tandasnya. =FATHOL ALIF

ALAT TRANSPORTASI UDARA

Pesawat Susi Air Belum Tiba di Bandara

SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep harus perupaya optimal untuk menekan tingginya penyakit kusta. Pasalnya, Sumenep menjadi daerah dengan penderita penyakit kusta tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Sampang.

Dinkes: Kita Menduduki Kedua Setelah Sampang

Warga menunjukkan penyakit kusa yang diderita anaknya, Minggu (25/1). Sumenep menjadi daerah dengan penderita penyakit kusta tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Sampang.

Page 19: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV CSumenep

STKIP PGRI Ajak Wali Mahasiswa Aktif

Seremonial

SEMANGAT. Ketua STKIP PGRI Sumenep Musaheri saat memberikan sambutan pada acara Pertemuan Orang Tua/Wali Mahasiswa di Auditorium Lt. III STKIP PGRI Sumenep, Minggu (25/01).

BERSAMA. Musaheri memberikan penghargaan kepada pengelola dan dosen terbaik, mahasiswa berprestasi, dan sekolah terbaik (foto kiri). Musaheri berfoto bersama dengan pimpinan instansi yang diajak kerjasama usai penandatan-gan memorandum of understanding (MoU).

SUMENEP – Sumenep Corruption Watch (SCW) menggelar kerja sama dengan PT Radio Nada FM Madura. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU).

Penandatanganan MoU dilakukan Koordinoator Tim Investigasi SCW Junaidi dan Station Manager PT. Ra-dio Nada FM Madura, Ibnu Hajar, di

Studio Radio Nada FM Jl KH. Mansyur Sumenep.

“Kegiatan ini akan dilakukan setiap hari Selasa pukul 15.00 sam-pai pukul 16.00 WIB. Program ini akan dikemas dialog interaktif atau talkshow yang diberi nama REBAK (Rembuk Anti Korupsi),” kata Tim Koor-dinator SCW Junaidi.

=ADV/JUNAEDI

SEREMONIAL

SCW Kerja Sama dengan Nada FM

SEREMONIAL

STKIP Gelar Turnamen Bola Voli

JunaidiTim Investigasi SCW

SUMENEP - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep menggelar Pertemuan Orang Tua/Wali Mahasiswa, Minggu

(25/01) di Auditorium Lt. III STKIP PGRI Sumenep. Ketua STKIP PGRI Sumenep, Musaheri dalam

sambutannya memaparkan, saat ini tingkat membaca mahasiswa masih tergolong renda. Padahal, membaca bagi mahasiswa sangat penting.

“Dari jumlah keselurah mahasiswa STKIP yang jumlahnya ribuan, per hari hanya ada sekitar 200 ma-hasiswa yang berkunjung ke perpustakaan. Padahal, perpustakaan yang dimiliki STKIP merupakan yang terbaik di Madura,” tuturnya.

Selain itu, ia juga memaparkan bahwa kebanyakan mahasiswa juga jarang mau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh kampus. Misalnya seminar dan pelatihan-pelatihan. Padahal, lanjutnya, seminar dan pelatihan dapat membantu mahasiswa mendapat-kan pengetahuan yang tidak diajarkan di ruang kelas.

Untuk itu, ia mengharap kepada semua wali maha-siswa yang hadir dalam pertemuan itu untuk bersama-sama mendorong anak-anaknya agar bisa aktif dalam kegiatan studi mahasiswa yang diselenggarakan oleh STKIP PGRI. “Mari pacu bersama agar putra dan putri sampean bisa menjadi mahasiswa yang benar-benar berkualitas,” tandasnya.

Selain itu, bentuk dukungan yang harus dipenuhi oleh para wali siswa, menurut Musaheri adalah kebu-tuhannya terhadap buku dan laptop. Pasalnya, kedua-nya sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, terutama saat sudah mulai menggarap skripsi.

Pantauan Koran Madura, pada acara tersebut, STKIP PGRI juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) de-ngan beberapa instansi. Salah satunya adalah KNPI Sumenep, BPMP-KB Sumenep, dan Koran Madura. =ADV/FATHOL ALIF

Sekretaris DPD PAN Sumenep, Faisal Muhlis mengungkapkan, tiga kandidat yang akan maju ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep, berkomunikasi dengan pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) setempat.

"Secara keseluruhan ada tiga orang, di antaranya Sahnan dan Zainal Abidin. Mereka ingin men-jadikan PAN sebagai kendaraan poli-tik untuk Pilkada Sumenep," kata, di Sumenep, Jumat (23/1).

Sahnan adalah warga asal Pulau Kangean, Sumenep, dan seka-rang memimpin lembaga swadaya masyarakat (LSM), yakni "Gerakan Masyarakat Sumenep Sejahtera".

Sementara Zainal Abidin adalah warga asli Sumenep yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur.

"Pak Sahnan secara resmi menga-jukan surat lamaran kepada PAN Sumenep, sedangkan Pak Zainal baru

bersilaturrahim dan mengutarakan niat untuk maju sebagai kandidat Pilkada Sumenep melalui PAN," ujarnya.

Hingga sekarang, kata dia, pihaknya belum melakukan penyari-ngan maupun penjaringan kandidat secara formal dalam rangka meng-hadapi Pilkada Sumenep.

"Kami belum membuka pen-daftaran bagi kandidat yang ingin maju ke pilkada. Namun, kami tidak mungkin menolak atau melarang orang yang ingin berkomunikasi maupun melamar ke PAN menjelang pilkada," ucapnya.

Sesuai aturan main di PAN, kata Faisal, penetapan nama yang akan diusung sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep ditentukan oleh DPW PAN Jawa Timur.

"Kami di DPD PAN Sumenep melalui rapat harian yang diperluas hanya bisa menetapkan nama untuk diusulkan ke DPW. Nantinya, DPW yang memutuskannya. Kami di DPD wajib melaksanakan putusan DPW,"

katanya, menambahkan.Pada Sabtu (25/1), Zainal Abidin,

berkomunikasi dengan pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjua-ngan (PDIP) setempat.

"Kami sengaja bersilaturrahim dengan pengurus PDIP Sumenep sebagai bagian dari komunikasi politik dalam rangka maju ke pilkada. Alham-dulillah, kami diterima oleh sejumlah pengurus PDIP dalam suasana penuh keakraban," katanya, usai bertemu dengan pengurus PDIP setempat.

Pihaknya mengakui tidak hanya menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan. ”Sebelum ke PDIP, kami sudah berkomunikasi dengan pengurus Partai Demokrat dan PAN Sumenep,” ujarnya.

Sementara Ketua DPC PDIP Sumenep, Hunain Santoso menjelas-kan, pihaknya tidak mungkin meno-lak kehadiran seseorang yang ingin melakukan komunikasi politik.

"Pak Zainal adalah salah seorang yang selama ini disebut-sebut akan maju ke Pilkada Sumenep. Alhamdulil-lah, Pak Zainal ternyata menemui kami di DPC dalam rangka bersilaturrahim sekaligus menanyakan mekanisme di internal kami tentang penjaringan kan-didat pilkada," katanya. =ABD AZIZ/ANT

JELANG PILKADA

Kandidat Mulai Merapat ke ParpolSUMENEP - Menjelang pemilihan Bupati Sumenep yang direncanakan akan digelar pada Desember 2015, sejumlah kandidat mulai merapat ke partai politik, seperti yang di-lakukan Zainal Abidin dan Moh. Sahnan.

Pembukaan STKIP CUP II, Minggu (25/1) di di lapangan voli kampus STKIP PGRI.

SUMENEP - STKIP PGRI Sumenep me-nyelenggarakan turnamen kejuaraan bola voli Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Se Madura dengan tajuk STKIP CUP II. Acara pembukaan turnamen tersebut di-laksanakan Minggu (25/01) .

Ketua STKIP PGRI Sumenep Musaheri mengatakan, kegiatan tersebut untuk mela-hirkan atlet-atlet yang dapat dibanggakan, baik oleh sekolah maupun daerahnya.

Selain itu, kegiatan tersebut bertujuan agar generasi muda senantiasa melaku-kan hal-hal positif. “Kita ingin kegiatan ini menjadi agenda tahunan,” tukasnya.

Peserta dalam ajang kejuaraan bola voli yang diselenggarakan oleh STKIP PGRI Sumenep itu sebanyak 37 tim. Dengan rincian, 25 tim putera dan 12 tim puteri.

=ADV/FATHOL ALIF

Page 20: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV D Sumenep

Partai yang diperbolehkan mengusung bakal calon hanya partai yang mempunyai legali-tas formal dan dapat dipertang-gungjawabkan secara hukum. "Keabsahan itu harus ditunjukkan melalui Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)," kata Ketua KPU Sumenep, A Warits Umar, Minggu (25/1).

Menurut Warits, persyaratan tersebut untuk mencegah mun-culnya dua bakal calon dari satu partai. Sebab, hingga saat ini se-bagian parpol masih terjadi du-alisme kepemimpinan di tingkat pusat.

"Ada sebagian partai yang masih terjadi konflik internal, seperti halnya Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Saat ini di pusat masih mengalami dualisme kepemim-pinan, menjelang pelaksanaan pilkada serentak ini,” terangnya.

Pihaknya hanya akan mene-rima pendaftaran bakal calon bu-pati yang diusung partai politik

yang mendapatkan legalitas dari Kemenkumham. "Yang jelas kami tetap merujuk terhadap legali-tas formal. Dan KPU hanya akan mengakui partai politik, apabila telah memenuhi persyaratan dan keabsahan sebagai partai dan undang-undang yang berlaku,” ungkapnya.

Sementara Wakil Ketua DPC PPP Sumenep Ahmad Salim saat dikonfirmasi belum bisa mem-berikan kejelasan terkait dua-lisme kepemimpinan partainya di tingkat pusat. Saat dihubungi melalui telepon seluler tidak mer-espons.

Wakil Sekretaris DPC PPP M Syukri optimis PPP tetap bisa ber-partisipasi dalam pesta demokra-si di tingkat daerah. ”Saya yakin konflik yang terjadi di internal PPP akan segera terselesaikan sebelum pilkada dilakukan,” ka-tanya.

Disinggung soal legalitas dari Kemenkumham, pihaknya men-egaskan legalitas PPP bisa diper-tanggungjawabkan secara hu-

kum. Sebab, Kemenkumham tidak pernah mencabut SK struktural kepengurusan yang sebelumnya. ”Terjadi konflik diinternal PPP memang benar. Tapi, kalau PPP dikatakan tidak formal itu yang salah,” tegasnya.

PDI PerjuanganPimpinan Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumenep menyatakan lima nama masuk bursa kandidat yang layak diusung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat.

"Itu hasil sementara sesuai hasil penyaringan dan penjar-ingan yang dilakukan kami di dewan pimpinan cabang (DPC) maupun dewan pimpinan anak cabang (DPAC)," kata Ketua DPC PDIP Sumenep Hunain Santoso di Sumenep, Sabtu (24/1).

Lima nama tersebut ada-lah MH Said Abdullah (anggota DPR RI), Hunain Santoso, Dekky Purwanto (Sekretaris DPC PDIP Sumenep), A Busyro Karim (Bu-pati Sumenep), dan Zainal Abidin

(mantan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur).

"Sejak beberapa waktu lalu, kami memang melakukan penyar-ingan dan penjaringan kandidat sekaligus membuka pendaftaran hingga Rabu (28/1) bagi warga yang ingin maju ke Pilkada Sume-nep melalui PDIP," ujarnya.

Sesuai aturan main di PDIP, kata dia, kandidat yang ingin maju ke pilkada melalui PDIP harus mengisi formulir khusus. "Mereka yang mengisi formulir khusus itu yang akan kami usulkan sebagai bakal calon bupati ke DPD PDIP Jawa Timur dan selanjutnya diter-uskan ke DPP PDIP," ucapnya.

Ia menjelaskan, hingga seka-rang belum satu pun nama yang masuk bursa kandidat itu mengisi formulir khusus untuk maju seba-gai bakal calon bupati melalui PDIP.

"Selain melakukan persiapan internal, kami juga terus berko-munikasi dengan pimpinan se-jumlah partai politik lainnya dalam rangka penjajakan koalisi untuk mengusung calon bupati,"

kata Hunain, menambahkan.Masa jabatan A Busyro Karim-

Soengkono Sidik sebagai Bupati-Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015 yang merupakan hasil pilkada langsung setempat pada 2010, akan berakhir pada Oktober 2015.

Sebelumnya, Seongkono menyatakan akan maju sebagai bakal calon bupati menggandeng mantan Bupati Sumenep, KH Moh Ramdlan Siraj, untuk dijadikan sebagai bakal calon wakil bupati.

"Kalau nanti pilkadanya tetap satu paket (memilih bupati dan wakil bupati), kami memastikan akan menjadikan Kiai Ramdlan sebagai calon wakil bupati. Ka-lau hanya memilih kepala daerah, kami pastikan akan meminta Kiai Ramdlan sebagai wakil bupati, ke-tika nantinya terpilih," tegasnya.

Sementara KPU Sumenep hingga sekarang masih menung-gu petunjuk pelaksanaan dan pe-tunjuk teknis dari KPU RI tentang pelaksanaan pilkada setempat.

=JUNAEDI/MK

PPP dan Golkar Bisa Tak Usung Calon

PDIP: Lima Nama Masuk Bursa Kandidat Pilkada

SUMENEP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep,

menegaskan tidak semua partai poli-

tik bisa mengusung calon bupati (cabup)

pada bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilka-

da) tahun 2015.

FESTIVAL TOPENG MAULID Sejumlah pelajar menampilkan aneka kreasi Tari Topeng saat Tari Topeng Massal disela-sela Festival Topeng Maulid yang digelar di halaman Balai Kota, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/1). Tari Topeng Massal yang digelar dalam rangka memper-ingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini diikuti oleh kalangan pelajar, karang taruna, dan sanggar tari di Kotamadya Surabaya.

foto: ant/suryanto

Page 21: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV ESumenep

Berdasarkan data yang di-himpun Koran Madura dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep per 20 Januari 2015, jumlah penderita DBD di Kecamatan Saronggi se-banyak 50 orang, Kota Sumenep 23 orang, Bluto 13 orang, Gapura 11 orang, Manding 9 orang, Len-teng 8 orang, Talango 8 orang, Ka-lianget 8 orang, Rubaru 7 orang, Dasuk 6 orang, Dungkek 5 orang, Ganding 1 orang, Batuputih 1 orang, Ambunten 1 orang, serta Pragaan 1 orang.

Dari jumlah tersebut, saat ini yang sudah terjangkit men-capai 168 orang yang tersebar di 78 desa. Rinciannya, Kecamatan Kota Sumenep sebanyak 13 desa, Saronggi 13 desa, Bluto 6 desa, Manding 6 desa, Kalianget 6 desa, Gapura 5 Desa, Talango 6 desa, Lenteng 4 desa, Dasuk 4 Desa, Dungkek 3 desa, Batang-Batang 3 desa, Rubaru 3 desa, Pragaan 2 Desa, Pasongsongan 1 desa, Am-bunten 1 desa, Batuputih 1 desa, Ganding 1 desa, dan Batuan 1 desa.

"Dari laporan yang kami teri-ma per 20 Januari 2015 sebanyak 168 orang yang berasal dari 18 ke-

camatan. Sedangkan jumlah desa yang terinfeksi sebanyak 78 desa. Dari jumlah tersebut ada 2 orang yang meninggal dunia, yakni war-ga Kecamatan Batang-Batang dan Kecamatan Kota Sumenep," urai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, A. Fatoni.

Menurut mantan Sekretaris Dinkes itu, jumlah penderita penyakit DBD di Kabupaten Sumenep dimungkinkan akan terus bertambah hingga bebera-pa hari ke depan. Mengingingat intensitas hujan masih cukup tinggi.

"Berdasarkan hasil laporan dari petugas puskesmas, rata-rata 20 orang setiap harinya. Korban saat ini ada yang dirawat di RSUD dr. H. Moh. Anwar dan sebagian lagi ada yang dirawat di puskes-mas. Sedangkan yang sudah pa-rah seperti shock sudah dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Suetomo Sura-baya," terangnya.

Pihaknya berjanji akan ter-us berusaha untuk melakukan pencegahan. Termasuk melaku-kan pengasapan (fogging) di ber-bagai lokasi yang dinilai jadi sa-rang nyamuk, meskipun cara

tersebut dinilai tidak efektifKatanya, fogging hanya bisa

membasmi nyamuk dewasa. Se-mentara larva dan telur nyamuk yang belum menetas tidak bisa

dibinasakan dengan cara fogging. "Oleh karena itu, kami imbau agar masyarakat juga ikut serta dalam mencegah merambahnya DBD ini. Yakni dengan cara 3M dan mem-

bersihkan genangan air, baik yang ada di saluran pinggir jalan mau-pun yang ada di sekitar pemuki-man warga," tukasnya.

=JUNAEDI/MK

DBD Tertinggi di SaronggiDinkes: Penderita Demam Berdarah Rata-rata 20 Orang Setiap HariSUMENEP - Kecamatan Saronggi daerah paling tinggi angka penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal tahun 2015 se-Kabupaten Sumenep. Dari 18 kecamatan yang terserang penyakit yang disebab-kan gigitan nyamuk agepty itu, di Kecamatan Saronggi terdapat 50 penderita.

SUMENEP- Pasangan muda-mudi yang ditangkap oleh Satu-an Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumenep saat tertangkap berdua di kamar kosnya di sebelah timur Termi-nal Arya Wiraraja mengaku di-mintai uang sebesar Rp. 2 juta oleh pihak Satpol PP.

Perempuan yang berinisial UL itu mengaku, dirinya bersa-ma kekasihnya berinisial FF di-gerebek oleh Satpol PP saat se-dang tinggal berdua di kamar kosnya pada hari Sabtu (24/01) sore. Ia menduga, keberadaan-nya diketahui oleh Satpol PP berdasarkan laporan warga sekitar.

Menurut keterangan UL, dari tempat kosnya keduanya digelandang ke kantor Satpol PP Sumenep sekitar pukul 16.30 WIB. Sesampainya di kantor Satpol PP, pihaknya dimintai keterangan. Tak hanya itu, UL juga mengaku dimintai uang sebesar Rp. 2 juta oleh salah se-orang pegawai Satpol PP mela-lui teman kekasihnya yang juga datang ke kantor Satpol PP.

Namun, karena tidak memi-liki uang sebanyak yang diminta, ia tidak lantas membayarnya. “Saya waktu itu bilang, kalau se-banyak itu, saya tidak punya. Tapi kalau cuma Rp. 3 ratus ribu sam-pai Rp. 5 ratus ribu, saya punya.

Saya waktu itu takut. Karena ka-lau tidak membayar mau ditahan, katanya,” tutur UL.

Lebih lanjut, ia mencerita-

kan, karena dirinya tidak me-miliki uang Rp. 2 juta untuk membayarnya, ia dan pasa-ngannya tak kunjung dibiarkan meninggalkan kantor Satpol PP. Bahkan, lanjutnya, ia be-rada di kantor Satpol PP sampai berjam-jam, mulai pukul 16.30 sampai sekitar pukul 21.00 WIB.

Karena sudah lama dan mer-asa bosan ditanya-tanya, akhir-nya FF, kekasih UL membayar uang Rp. 1 juta. Setelah itu, baru keduanya “dibebaskan”. Namun, ia mengaku tidak tahu uang sebesar itu akan digunakan un-tuk apa. “Tapi saya tidak tahu, apa setiap orang yang ditangkap Satpol PP itu harus bayar atau

tidak,” tandasnya.Sementara itu, Kasatpol PP

Sumenep, Abd Majid mengaku tidak tahu kalau pada Sabtu sore lalu anggotanya menggerebek sepasang kekasih di kamar kos-nya. Ia mengatakan bahwa tidak ada laporan yang masuk kepada dirinya. Karena itu, ia juga me-ngaku tidak tahu menahu adanya permintaan uang tersebut.

“Tidak ada laporan yang masuk kepada saya. Kalau benar ada permintaan uang itu, lapor-kan langsung kepada saya. Siapa itu yang melapor? Laporkan langsung kepada saya,” dalihnya saat dihubungi Koran Madura, Minggu (25/01). =FATHOL ALIF

PENGGEREBEKAN

Satpol PP Peras Remaja?

Tidak ada laporan yang masuk kepada

saya. Kalau benar ada permintaan uang itu,

laporkan langsung ke-pada saya”

Abd MajidKepala Satpol PP

Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumenep NO KECAMATAN PENDERITA DESA 1. Saronggi 50 orang 13 desa 2. Kota Sumenep 23 orang 13 desa 3. Bluto 13 orang 6 desa 4. Gapura 11 orang 5 desa 5. Manding 9 orang 6 desa 6. Lenteng 8 orang 4 desa 7. Talango 8 orang 6 desa 8. Kalianget 8 orang 6 desa 9. Rubaru 7 orang 3 desa 10. Dasuk 6 orang 4 desa 11. Dungkek 5 orang 3 desa 12. Ganding 1 orang 1 desa 13. Batuputih 1 orang 1 desa 14. Ambunten 1 orang 1 desa 15. Pragaan 1 orang 2 desa 16. Batang-Batang 1 orang 3 desa 17. Pasongsongan 1 orang 1 desa 18. Batuan 1 orang 1 desa

Page 22: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IVF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSENIN 26 JANUARI 2015No. 0532 | TAHUN IV

Keduanya adalah berinisial R dan M, kini sudah ditetapkan se-bagai tersangka. R terlibat dalam curanmor di Jl Trunojoyo I, Pame-kasan, pada hari Minggu (7/1) lalu, sekitar pukul 11.00 WIB, bersama rekannya AA, 35, warga Desa Ko-mondung, Kecamatan Omben, Sampang, yang kini sudah dita-han di Mapolres Pamekasan.

Dalam penangkapan AA itu polisi menyita barang bukti beru-pa sepeda motor, Honda Vario M 4602 BB, warna putih, milik kor-ban Syaiful Bahri, satu kunci T yang digunakan untuk merusak kontak dan HP merek Samsung.

Kemudian, M terlibat dalam curanmor di depan pasar palawi-ja Desa Waru Barat, Kecamatan

Waru, Pamekasan, pada Senin (22/12/2014), sekitar pukul 16.30 WIB, bersama temannya MV, 18, warga Dusun Lompelle, Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, yang kini ditahan di Mapolres Pame-kasan.

Dalam penangkapan MV itu polisi menyita berang bukti beru-pa Yahama Vega yang sudah di-modifikasi dan tanpa pelat nomor untuk balapan liar dan kunci T. M terdeteksi polisi sudah melarikan diri ke Kabupaten lain di pulau Madura.

Kapolres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha, melalui Kasu-bag Humas Polres Pamekasan, AKP Siti Maryatun mengatakan

pihaknya akan terus mencari ke-beradaan pelaku yang kini masih bersembunyi dalam pelariannya.

Bahkan, tersangka M sem-pat terdeteksi sedang berada di wilayah hukum Sumenep. Na-mun, saat akan dilakukan pen-angkapan, M sudah tidak berada di tempat. Sehingga pihaknya menduga M merupakan anggota jaringan curanmor yang memiliki mata-mata.

“Untuk mengungkap kasus curanmor yang cukup meresah-kan masyarakat tidak mudah, kami telah mempelajari, baik dari pemilik, situasi, dan kondisi, lingkungan sekitar serta faktor pendukung lainnya. Kami sudah punya strateginya, tapi tidak bisa

disampaikan ke publik,” kata Mar-yatun.

Dia menjelaskan dalam kasus curanmor yang terjadi, polisi juga telah menahan dua orang yang di-duga penadah motor hasil curan-mor, yaitu RG, 40, warga Dusun Perreng, Desa Pangtonggal dan AM, 22, warga Dusun Pangbeluk, Desa Rangperang Daja, Kecama-tan Proppo, Pamekasan.

“Saat Operasi, motor yang digunakan RG dan AM diketa-hui tidak dilengkapi surat-surat yang sah, setelah dilakukan cek pada nomor mesin dan rangka, ternyata motor Suzuki Spin yang digunakannya hasil curanmor,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Kinerja Polres Belum MembanggakanPolisi Masih Memburu Dua Orang DPO CuranmorPAMEKASAN – Kepolisian Polres Pamekasan masih belum membanggakan. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum juga berhasil menangkap pelaku curanmor. Polisi hanya mengaku tengah memburu dua orang yang terlibat dalam aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah hukum polres setempat. Keduanya sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) di polres Pamekasan.

RILIS. Kepolisian Polres Pamekasan menunjukkan hasil tangkap sejumlah tindakan kriminal, seperti curanmor, Jumat (23/1) lalu

Page 23: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV GPamekasan

Himpunan Mahasiswa Is-lam (HMI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, meminta agar insti-tusi KPK dan Polri segera men-gakhiri konflik yang terjadi. “Jika konflik kedua institusi ini terus berkepanjangan, ini akan sama halnya dengan membuka ruang bagi masyarakat untuk meniru seperti yang saat ini terjadi,” kata Koordinator Majelis Pekerja Komisariat (MPK) HMI STAIN Pamekasan Hernan Muhni di Pamekasan, Sabtu.

Persepsi publik yang berkem-bang pascapenangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto karena institusi Polri tidak terima sosok yang hendak dicalonkan sebagai Kapolri dan telah disetu-jui DPR dijadikan tersangka oleh

KPK.Dari sisi hukum, kata dia,

polisi menetapkan Bambang sebagai tersangka, tidak salah, karena semua orang sama kedudukannya di mata hukum. Sebagaimana juga KPK tidak salah dalam menetapkan BG (Budi Gunawan) sebagai ter-sangka kepemilikan rekening gendut. Sebab keduanya memi-liki alat bukti permulaan yang cukup. Hanya saja, kesan yang mengemuka, setelah Bambang Widjojanto ditangkap, cara pan-dang publik telah terarah, bah-kan menganggap sebagai “san-dera” atas penetapan tersangka calon Kapolri Budi Gunawan.

Oleh karenanya, sambung dia, pihaknya meminta agar konflik

kedua institusi itu hendaknya di-akhiri. Salah satu caranya, kedua tokoh di KPK dan Polri itu sama-sama mengundurkan diri.

“Bambang sebaiknya mundur dari jabatannya di KPK dan de-mikian juga Budi Gunawan mun-dur dari pencalonannya sebagai Kapolri,” katanya.

Langkah ini, diyakini Hernan, akan mampu mengembalikan persepsi publik yang selama ini berkembang bahwa penangkapan Bambang Widjojanto dan pen-etapan tersangka Budi Gunawan murni merupakan penegakan hu-kum, bukan karena adanya upaya politisasi hukum.

Mantan Ketua Umum HMI Komisariat STAIN Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, meski di satu sisi “kisruh” Polri-KPK ini menjadi polemik dan menimbul-kan persepsi publik yang negatif, namun di sisi lain bisa menjadi-kan pelajaran bahwa siapa pun bisa terjerat hukum.

“Kasus ini juga seolah mem-berikan penjelasan kepada kita

bahwa semangat penegakan su-premasi hukum di negeri ini mu-lai tampak, tapi tentunya harus dibarengi dengan itikat baik, yakni siapa saja yang terindikasi terlibat pelanggaran hukum dan sedang atau akan menjabat se-bagai pejabat publik, hendaknya mengundurkan diri,” katanya.

Saat ini, kata dia, tinggal men-unggu komitmen dari Bambang Widjojanto dan Budi Gunawan, apakah masih tetap akan men-duduki jabatannya saat ini, atau memilih mundur untuk kepentin-gan bangsa yang lebih baik, serta upaya menciptakan persepsi bah-wa institusi penegak hukum be-bas dari pejabat yang terindisikasi pelanggaran hukum.

Hernan menilai, sebenarnya konflik KPK-Polri adalah kasus pribadi pejabat di dua institusi itu. Namun, karena jabatan itu me-lekat pada diri seseorang, maka timbul persepsi bahwa kasus itu merupakan konflik antara insti-tusi Polri dan KPK.

=ANTARA/ABD. AZIZ/RAH

KPK-Polri Belum Dewasa?HMI Minta Bambang dan Budi Gunawan MundurPAMEKASAN – Konflik KPK dan Polri mengindikasikan dua lembaga penegak hukum itu belum dewasa, karena seharusnya keduanya dapat memberikan contoh yang menyejukkan, bukan malah menampakkan seteru di ha-dapan publik, apa pun alasannya.

BURUH ANGKUT PASIR. Sejumlah buruh menurunkan pasir dari perahu di Desa Bunder, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Minggu (25/1). Pasir yang diambil dari Pulau Takat, Sumenep itu selain digunakan untuk bahan bangunan, juga untuk infrastruktur jaklan yang dijual Rp 750 ribu per truk.

PAMEKASAN - Dinas Perindustrian dan Perdagan-gan (Disperindag) Pemkab Pamekasan mencium ban-yak makanan dan minuman (mamin) serta sejumlah sembako kadaluwarsa beredar di sejumlah toko ataupun warung yang ada di desa-desa.

Untuk itu pihak disperind-ag meminta masyarakat untuk mewaspadai peradaran terse-but. Dan meminta masyarakat proaktif melaporkan adanya mamin kadaluarsa.

Kepala Disperindag Pem-kab Pamekasan, Bambang Edi Suprato mengatakan mamin tersebut dengan mudah menyebar. Karena pemilik toko ataupun warung tidak membeli ke sales, melainkan membeli langsung ke pusat grosir di Pamekasan.

Mamin kadarluarsa terse-but, disebabkan karena terlalu lama penyimpanan di dalam toko grosir dan dijual dengan jumlah banyak serta murah yang memikat pemilik toko membelinya.

Bambang menambahkan, saat ini pihaknya tengah me-nerjunkan tim untuk mel-akukan pemantauan terhadap distribusi mamin di pedesaan. Termasuk intens melakukan komunikasi dengan distributor mamin yang ada di Pamekasan.

Bambang berharap partisi-pasi masyarakat jika men-emukan toko ataupun warung yang kedapatan menjual makanan ataupun minuman serta sembako yang kadarlu-arsa, sekalipun, harganya ter-golong murah. Sebab, hal itu mengancam kesehatan pem-beli. Ia meminta masyarakat untuk tidak terkecoh dengan barang murah, sementara, kualitasnya belum terjamin dengan baik, bahkan, barang kadaluarsa.

Ditanya soal sanksi terha-dap pemilik toko yang menjual barang kadaluarsa, Bambang mengaku hanya bisa memberi-kan teguran dan belum bisa memberi sanksi tegas.

Hanya saja jika ada masyarakat dirugikan terha-dap barang kadaluarsa, berhak mengembalikan ke distributor ataupun toko tempat mem-belinya. Jika pemilik toko menolaknya, agar dilaporkan langsung ke Disperindag Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

MAMIN KADALUWARSA

Potensial Menyebar di Pedesaan

Page 24: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Imam Hosairi menyoroti sejumlah ruas jalan dalam kota yang dibi-arkan rusak dan berlubang tanpa perbaikan, terutama di akses ja-lan menuju pusat pemerintahan, seperti di Jalan Kabupaten hingga depan pendopo Ronggosukowati dan Kantor Bupati Pamekasan.

Koordinator Komisi III DPRD Pamekasan, yang membidangi pembangun ini mengaku prihatin, sebab jalan itu merupakan akses utama menuju pusat pemerin-tahan dan apabila tetap dibiar-kan tanpa perbaikan juga dapat membahayakan pengguna jalan

di dalam kota yang cukup padat kendaraan.

“Sebenarnya semuanya pent-ing tapi yang sangat kami harapkan adalah jalan-jalan yang menuju pu-sat pemerintahan. Jadi kami hara-pkan dan sekaligus tekanan agar supaya peningkatan, utamanya di dalam kota ini segera dilaksana-kan,” kata Politisi PKB ini.

Tambahnya, akses jalan dalam kota lainnya yang belum tersen-tuh perbaikan diantaranya di Simpang Tiga Jalan Pintu Ger-bang – jalan Kabupaten yang ter-letak tidak jauh dari lokasi pen-dopo Ronggosukowati serta Jalan

Dirgahayu, Pamekasan. Di tempat terpisah, Kepala

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Pamekasan, Totok Suhar-tono mengatakan secara umum masyarakat tidak mau tahu ten-tang kewenangan perbaikan jalan-jalan di dalam Kota Pame-kasan. Masyarakat hanya ingin jalan tersebut kondisinya baik.

Salah satunya di dalam kota Pamekasan yang menjadi ke-wenangan Pemprov yang sering dikeluhkan adalah Jl Diponogoro dan Kabupaten atau jalur dari ta-man Arek Lancor ke arah kebarat hingga perbatasan di Kecamatan Proppo, Pamekasan, dengan Ke-camatan Omben, Sampang.

“Jalan jurusan Pamekasan-Omben tahun 2015, Pemprov me-nyiapkan anggaran Rp 5 miliar. Dengan anggaran yang sedikit jika dibanding panjang jalan-nya, kami perkirakan hanya per-baikan bukan peningkatan jalan seperti pada jalan yang menjadi kewenangan kabupaten,” kata To-

tok.Dari hasil koordinas itu, di-

jelaskannya, dana Rp 5 miliar itu akan di lelang pada bulan Feb-ruari mendatang, sehingga pada bulan April 2015, pengerjaannya sudah bisa gelar. Pihaknya mem-perkirakan pada Bulan Juni (Ram-adhan) sudah selesai.

Padahal terang Totok, Bupati Pamekasan, Ach syafii melalui PU Bina Marga setempat telah men-girimkan surat kepada Pemprov untuk melakukan peningkatan jalan di Pamekasan, sehingga kondisi tidak membahayakan pengguna jalan yang mayoritas masyarakat Pamekasan.

“Harapan kami itu adanya peningkatan jalan oleh Pemprov, agar dapat menyeimbangkan den-gan ruas-ruas jalan dalam kota yang telah dilakukan hotmik oleh pemkab. Semoga saja pemprov tergugah melihat jalan kabupaten sehingga tidak hanya melakukan perbaikan saja,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Jalan Provinsi Harus DitingkatkanDPRD Menyoroti Akses Menuju Pusat PemerintahanPAMEKASAN – Sejumlah ruas jalan di kota Pame-kasan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Timur sering mendapat keluhan dari masyarakat, karena kondisinya yang rusak. Dengan kondisi itu, terkesan Pemprov belum mampu menyeim-bangkan dengan kondisi jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

GRESIK - Laskar Sape Ngamok berhasil mena-han imbang klub yang akan berkompetisi di Indonesia Su-per Liga (ISL) yakni Pesegres Gresik dengan skor kacamata (0-0), dalam laga uji coba yang digelar di Stadion Petrokimia Gersik, Sabtu (24/1). Namun, pelatih Persepam Madura Utama (Persepam MU), Wido-do Cahyono Putro mengaku belum puas terhadap gaya permainan yang ditampilkan anak asuhnya.

Menurut Widodo, dalam pertandingan menjamu Laskar Joko Samudro, banyak peluang terbuang sia-sia. Salah satu penyebabnya, karena koordinasi yang belum padu di lini depan.

Tiga penyerang, Sirvi Arva-ni, Qhischil Gandrum yang ditopang oleh Busari sebagai second striker, dinilai kurang maksimal dalam penyelesa-ian akhir dan sering terlambat mengambil keputusan untuk mengeksekusi bola. Hanya tendangan keras Busari pada menit ke-47 atau 2 menit sete-lah kick off babak kedua nyaris dikonversi menjadi gol namun membentur tiang gawang.

Pengusaan bola oleh setiap pemain juga dinilai belum maksimal. Sekalipun diakui pemainnya cepat merebut bola dari kaki lawan, tetapi, mereka juga sering kehilangan bola. Padahal, peluang sangat terbuka untuk mencetak gol.

Namun secara umum kata pelatih kelahiran Cilacap Jawa Tengah ini, anak asuhnya sudah mampu berdaptasi dan meng-etahui keinginan antar sesama pemain. Bahkan, ia mengakui anak asuhnya sudah menunjuk-kan sebuah tim yang solid.

Tinggal selanjutnya dirinya bersama tim pelatih melakukan racikan strategi serta terus beru-paya untuk melakukan evaluasi dan menggenjot kemampuan masing-masing pemain. Khususnya di lini depan dan lini tengah, agar terus diperta-jam. Sementara di sisi sayap, ia menganggap sudah sangat sesuai dengan keinginannya.

Sementara Pesegres Gresik, sekalipun di lini belakang diperkuat pemain asingnya Sasa Zecevic dan pemain sen-ior Bima Sakti, masih mudah diterobos oleh Faris Aditama dan Rosi Noprianis. Sekalipun, penyelesaian akhirnya juga belum maskimal.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PERSEPAM MU

Tanduk Lasklar Sape Ngamok Belum Tajam

HALAU. Busari, pesepakbola Persepam Madura Utama berusaha menghalau pesepakbola Persegres Gresik Kacong, Khairul Munif, dalam laga persahabatan di Persepam MU vs Persegres Gresik di Stadion Petrokimia, Sabtu (24/1)

Page 25: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV IPamekasan

Sebelas tersangka yang telah ditetapkan Kejari, masing-masing berinisial SUH (Mantan Kepala Bulog Sub Divre XII Madura), PRA (Mantan Wakil Kepala Bulog Sub Divre XII Madura), ESA (Petugas Adm Bulog Sub Divre XII Madura ), HAS (pengawas internal Bulog), SM (Mitra), P (penghubung), dan M (Mitra Bulog), KAD, IDP, NS, dan SUN (Mitra Bulog).

Penilaian itu disampaikan Prayitno, Mantan Wakil Kepala Bulog Sub Divre XII Madura. Men-

urutnya, dalam perkara tersebut, pihaknya yang paling awal men-gungkap hilangnya beras seban-yak 1.504 ton di internal Bulog.

Tersangka yang berinisial PRA ini menceritakan bahwa pada Senin (6/10/2014) pihaknya mem-inta tim, yang terdiri dari internal Bulog Subdivre Madura dan pen-gawasan Bulog, untuk melaku-kan pemeriksaan jumlah beras di gudang tersebut, sehingga pada Kamis (9/10/2014) tim tersebut melaksanakan perintah dengan

memeriksa jumlah beras.Hasilnya, tim tersebut men-

emukan kekurangan jumlah beras sekitar 1.600 ton. Lalu, kata Pray-itno, pihaknya memanggil kepala Gudang, Kadiono, untuk memper-tanyakan kurangnya beras terse-but, yang kemudian keluar surat penyataan dari Kadiono, atas hi-lang beras tersebut.

“Setelah itu, kami selaku pimpinan Bulog meminta agar beras yang hilang itu dikemba-likan dengan batas waktu tiga minggu. Tapi setelah lewat batas waktu saya bentuk tim lagi, hasilnya ada pengembalian beras sebanyak 100 ton,” kata Prayino, yang menghubungi Koran Madura melalui sambungan telepon.

Kemudian, lanjutnya, sete-lah pemeriksaan beras kedua itu, kepala Gudang kembali mem-

buat pernyataan yang sama, yang ditindaklanjuti dengan laporan Bulog Sub Divre XII Madura ke Bulog Divre Jawa Timur pada Ju-mat (31/10/2014).

Atas laporan itu, dikatakan Proyitno, Bulog Divre Jawa Timur kemudian melaporkan kurangnya beras tersebut ke Kejari Pame-kasan. Yang membuat pihaknya merasa aneh (janggal) dalam pe-nyelidikan di Kejari, karena secara mengejutkan pihaknya ditetap-kan sebagai tersangka.

“Padahal temuan itu bukan oleh pengawasan Bulog. Tapi pengawasan itu atas perintah kami selaku pimpinan. Jadi, jelas tidak ada pembiaran dari kami. Semestinya, kami mendapat penghargaan atas upaya kami memperbaiki Bulog,” ungkapnya.

Namun, tambah Prayitno, se-

bagai warga Negara yang baik, pihaknya kan tetap menjalani proses hukum yang dilakukan Kejari. Sebab pihaknya yakin perjuangan untuk memperbaiki Bulog Madura, akan terbukti di hadapan hukum. “Saya meny-ampaikan ini agar pemberitaan seimbang, agar tidak terkesan kami membiarkan kejahatan yang terjadi di Bulog,” kata Prayitno.

Di tempat terpisah, Kepala Kasi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Pamekasan, Samiaji Zaka-ria mengatakan penetapan ter-sangka dalam perkara pengadaan beras fiktif di Gudang Bulog itu sudah sesuai prosedur hukum. “Dua alat bukti atas semua ter-sangka sudah terpenuhi, termas-uk mantan pimpinan Bulog,” kata Samiaji melalui pesan Blackberry.

=ALI SYAHRONI/RAH

Penyelidikan Kejari JanggalAda Pengembalian Beras Bulog Sebanyak 100 TonPAMEKASAN – Salah seorang tersangka dalam perkara beras hilang di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre XII Madura, Jl Raya Larangan Tokol, Pamekasan, menyatakan ada yang janggal dalam penyelidikan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, sebelum menetap-kan 11 orang tersangka.

PENDERITA DBD MENINGKAT. Seorang balita penderita demam berdarah dengue (DBD) mendapat perawatan di RSUD dr. Slamet Mardirdjo, Pamekasan, Jatim, Jumat (23/1). Pada musim hujan saat ini penderita DBD di sejumlah wilayah di Indonesia terus mengalami peniingkatan.

Page 26: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IVJ

ryan hariyanto/koran madura

SENIN 26 JANUARI 2015No. 0532 | TAHUN IV JSampangKORAN

MADURA

Hal itu disampaikan Kasi So-sial Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang Moh Amin, Minggu (25/1). Menurutnya, angka pe-ngangguran pada tahun 2013 lalu mengalami peningkatan yang sig-nifikan dari tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan lapangan kerja yang ada di Kota Bahari tidak me-

madai. Sehingga dimungkin tahun

berikutnya akan lebih mening-kat mengingat penduduk yang ada rata-rata sudah cenderung membutuhkan lapangan peker-jaan. “Kami mengakui angka penganguran di Sampang terus meningkat. Dan ini harus dicari-

kan solusi. Sebenarnya solusi itu adalah lapangan pekerjaan untuk mereka,” katanya.

Amin menjelaskan, berdasar-kan data BPS untuk tahun 2012, angka pengangguran di Sam-pang mencapai 8,469 jiwa atau 1,78 persen, sementara pada ta-hun 2013 mencapai 21,826 atau 4,74 persen. Angka tersebut sa-ngat signifikan jika dibanding-kan dari tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding den-gan jumlah lapangan kerja. “An-gka itu sangat tinggi. Satu fak-tornya yaitu lapangan pekerjaan

tidak sebanding dengan angka-tan kerja setiap tahunnya,” im-buhnya.

Angka pengangguran untuk 2014 dan 2015, lanjut Amin, masih belum diketahui. Karena, angka untuk penganguran bisa diketahui setelah satu tahun berjalan. Dan juga data 2014 belum divalidasi. “Data 2014 be-lum ada, data itu bisa diketahui setelah satu tahun berjalan. Saat ini masih tahap validasi data,” tutunya.

Angka pengangguran tersebut rata-rata didominasi masyarakat pantura. Seperti Ke-

camatan Banyuates, Ketapang, Sokobanah dan Kecamatan Sam-pang. Namun, masyarakat yang menganggur di daerah pantura mayoritas menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

“Sebenarnya, keinginan masyarakat tidak mau jadi TKI. Sulitnya lapangan pekerjaan di Sampang membuat para pe-ngangguran rela merantau ke luar negeri. Ada yang ke Arab Saudi. Ada juga ke Negara Malaysia, kan pengangguran berpotensi masalah terhadap kehidupan ke-luarga, sosial dan lain-lain,” tu-tupnya. =CR3/LUM

SAMPANG– Anggaran mili-aran rupiah yang digelontorkan pemerintah untuk pendidikan yang ada di Kabupaten Sampang belum mampu memberikan sa-rana dan prasarana yang mema-dai kapada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Terbukti, masih ada PAUD yang dibiarkan tanpa prasarana yang cukup.

Tutwuri Handayani, Kelura-han Pamolongan di Jl Raya Man-gkubumi Sampang menjadi salah contoh sekolah yang minim fasili-tas dan sarana prasarana hingga saat ini. Pantauan Koran Madura, lembaga tersebut sangat tidak layak ditempati jika dilihat dari sisi halaman sekolah yang pe-nuh dengan rumput. Bahkan, di halamanyan tergenang air.

Ironisnya, sekolah untuk pen-didikan anak usia dini yang mem-butuhkan kelestraian alam dan kebersihan alam sudah sangat sulit ditemukan di Kota Bahari. Padahal, pendidikan untuk anak-anak tidak hanya bermain dan be-lajar. Tetapi juga menjaga keseha-tan tubuhnya agar terhindar dari kotoran. Berbeda dengan lembaga PAUD Tutwuri Handayani yang saat ini kondisnya sangat mem-perihatinkan.

Selain itu, sekolah yang sudah berdiri sejak 2001 itu sampai saat ini masih belum memiliki pagar. Dan halamanya berpotensi ter-genang air dari saluran air sawah

di sekitar. Jika terjadi hujan deras halaman sekolah tersebut dipasti-kan banjir.

“Kami bukan mengadu tapi realitanya seperti ini. Padahal ya, pemerintah menggelontorakn anggaran untuk pendidikan mili-aran rupiah. Namun, kondisi sekolah untuk PAUD belum dis-entuh. Termasuk lembaga ini,” tutur Kepala PAUD Sri Wahyuni, Minggu (25/1).

Menurut keterangan Sri Wah-

yuni, sekolah yang dipimpin itu terus mengajukan proposal untuk pembangunan pagar dan paving halaman. Karena, pihaknya me-nilai muridnya tidak mempunyai kebebasan istirahat atau bermain. Sebab, halaman sekolah yang ada penuh dengan kotoran. Bahkan, bisa dikatakan becek.

“Kami sering mengajukan pro-posal ke Disdik. Namun, tidak ada respons positif sampai sekarang. Ini membuktikan bahwa Disdik

tidak prihatin terhadap lembaga yang masih belum mempunyai sarana prasarana,” imbuhnya.

Menurutnya, pagar sekolah sangat dibutuhkan untuk mem-perindah sekolah yang ada. Apalagi, lanjut dia, sekolah yang ada di pinggir jalan tersebut di-lihat barbagai kalangan. Selain itu, sekolah yang mempunyai siswa kurang lebih 27 itu juga membutuhkan halaman yang bersih.

Karena, yang sering terjadi saat musim hujan, halaman se-kolah selalu dipenuhi dengan air. Sehingga berakibat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diliburkan. ”Sekolah manapun pasti menginkan sarana prasa-ran yang cukup. Apalagi sekolah tingat PAUD yang membutuhkan halaman yang memadai, pagar dan prasarana lainya yang seki-ranya bisa menunjang kenyaman siswa,” tutupnya.=CR3/LUM

Jumlah Pengangguran MeningkatDidominasi Masyarakat Pantai Utara

SAMPANG - Angka pengangguran di Kabupaten Sam-pang setiap tahunnya semakin meningkat. Pasalnya, dalam angkatan kerja setiap tahunnya tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada.

PENDIDIKAN

PAUD Perlu Perhatian

Page 27: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV KSampang

Kerusakan fasilitas itu sangat disayangkan oleh para pengun-jung karena fasilitas umum untuk anak-anak sangat dibutuhkan pengunjung monumen. Fasilitas tersebut diketahui sudah lama rusak. Namun, hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah. Padahal, Monumen Trunojoyo salah satu tempat yang menjadi ciri khas Kota Bahari.

Arofah (32), salah satu pen-gunjung Monumen mengatakan, pihaknya sudah lama meng-etahui fasilitas tersebut rusak. Sebab, pekan yang lalu Arofah dan anaknya yang masih umur 5 tahun saat berkunjung sudah mengetahui fasilitas tersebut su-dah rusak parah. Sehingga pada waktu itu, anaknya yang bernama Taufiq terpaksa tidak bermain. Karena kondisi fasilitasnya men-gancam keselamatan anaknya.

“Itu sudah lama rusak, pekan lalu saya dengan keluarga berkun-jung sudah diketahui rusak. Seka-rang saya ke sini lagi. Eh, ternyata fasilitasnya masih belum diper-baiki,” kata Arofa sambil gendong anaknya di Monumen Trunojoyo,

Minggu (25/1).Menurutnya, seharusnya

pemerintah yang bertanggung jawab mengelola monumen tersebut segara memperbaiki agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang berkunjung, termasuk ayunan anak-anak yang saat ini sudah tidak bisa diguna-kan. Bahkan, ayunan yang rusak mengancam keselamatan anak-anak jika tetap digunakan.

Sebab, anak di bawah umur kalau lepas dari pengawasan orangtua di monumen bisa saja menggunakan maskipun rusak. “Saya khawatir, kalau anak saya lepas dari pengawasam pasti akan menggunakan. Karena, anak di masa itu tidak tahu mana fasilitas yang rusak atau tidak. Yang pen-ting bisa bermain,” tutur perem-puan asal Karang Penang itu.

Pihaknya, mengharapkan kepada pemerintah atau yang bertanggung jawab segera memperbaiki. Atau kalau tidak, kata Arofah, dikasih tanda atau bacaan bahwa fasilitas tersebut rusak dan tidak bisa digunakan.

“Kan kalau ada bacaan seperti

itu, anak-anak tidak akan menggu-nakan. Kemudian, orangtua pasti akan lebih hati-hati menempatkan anaknya untuk bermain. Saya ber-harap fasilitas itu segera diperbaiki oleh pemerintah,” harapnya.

Sementara itu, Kabid Perta-manan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sampang Husen menga-takan, fasilitas yang sudah rusak biasanya dibuka dan dipindah se-perti di Pemda. Karena, kalau tidak dibuka dikhawatirkan mengancam keselamatan pengunjung.

Namun, untuk di Monumen Trunojoyo masih belum dibuka karena masih menunggu ang-garan 2015. “Sebenarnya untuk perbaikan fasilitas tersebut tidak ada anggaran khusus. Namun, kami tetap berusaha akan mem-perbaiki,” ucapnya.

Dikatakan, faktor kerusakan fasiltas anak-anak yang ada di Monumen Tronojoyo diakibatkan masyarakat yang berkunjung dan bermain tidak hanya anak di bawah umur. Akan tetapi, pe-

muda dan dewasa juga bermain. Sehingga, fasilitas tersebut cepat rusak.

“Kami sudah sering mengim-bau kepada masyarakat yang sudah berusia dewasa untuk tidak bermain di fasiltas anak-anak. Karena, bahan yang digunakan tidak kuat. Kadang tidak hanya anaknya yang bermain. Akan tetapi orangtuanya juga. Seperti fasilitas ayunan yang sering digu-nakan orang dewasa,” ujarnya.

=CR3/LUM

SAMPANG – Fasilitas rumah dinas (rumdin) dokter yang ada di Jl Teku Umar, tepatnya di utara Terminal Sampang terkesan dia-baikan oleh pemerintah. Pasalnya rumah tersebut sampai saat ini ditengarai tidak digunakan seba-gaimana mastinya.

Informasi yang dihimpun Ko-ran Madura, aset berupa rumah dengan bangunan yang masih lu-mayan bagus itu sudah lama tidak digunakan. Bahkan, aset terse-but terkesan diabaikan. Terbukti, kondisi saat ini rumah yang sem-pat ditempati para dokter terse-but tidak terawat dengan baik.

Menurut HS (inisal) warga setempat menuturkan, pihaknya sempat mendapatkan informasi bahwa rumah itu rumah dinas dokter yang bertugas di Sampang. Namun sudah lama tidak ditem-pati sampai sekarang.“Saya tidak tahu persis. Apa itu rumah dinas dokter atau tidak. tapi yang jelas,

bangunan itu milik pemerintah. Dan sempat ditempati,” tuturnya.

Selain itu, lanjut HS, rumah

dengan luas 1.758 meter itu setelah tidak ditempati banyak masyarakat setempat yang sering

bertanya dengan status kepemi-likanya. Karena sampai saat ini tidak ada orang yang menempati. Padahal rumah itu masih bagus. “Saya yakin itu milik pemerintah. Karena rumah tersebut ditempati dokter,” ucapnya.

Sementara itu Kabid Aset Dispindaloka Sampang Bambang mengakui kepemilikan aset atau rumah dinas dokter itu milik pemerintah. Akan tetapi bukan milik pemerintah daerah mel-ainkan milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. “Kemarin memang sempat ditempati dok-ter. Namun sekarang tidak ada. Dan status kepemilikannya itu milik Dinkes Provinsi,” akunya.

Dikatakan, pada tahun ini Pemda akan melakukan koordinasi dengan kementerian untuk men-galihkan kepemilkan aset provinsi menjadi aset daerah. Karena, Ba-rang Milik Negara (BMN) dalam pengajuan pengalihan kepemilikan

aset ditujukan kepada kemente-rian keuangan. Maka dari itu, kata Bambang, pihaknya akan segara melakukan pengajuan. “Kami akan segera melakukan pengajuan pen-galihan milik provinsi untuk men-jadi aset daerah kepada kemente-rian keuangan,” imbuhnya.

Katanya, pada tahun sebel-umnya pemerintah daerah sudah berhasil mendapatkan aset milik provinsi menjadi milik daerah. Salah satunya kantor Bakesbang-pol dan BKD. Namun, masih ba-nyak aset yang dimiliki pemerin-tah pusat dan provinsi yang ada di Kota Bahari. Akan tetapi, pihak-nya optimis akan mendapatkan. Karena, tahun sebelumnya sudah ada koordinasi dengan kemente-rian. “Pada tahun ini kami akan mengajukan pengalihan aset lagi. Siapa tahu direspons dengan baik. Namun, sebelum mengajukan, kami akan koordinasi dulu,” tu-tupnya. =CR3/LUM

FASILITAS MONUMEN RUSAK

BLH Berdalih Tak Ada AnggaranSAMPANG - Kondisi fasilitas umum di Monumen Trunojoyo, Kabupaten Sampang, tidak bisa diman-faatkan oleh masyarakat. Pasalnya, fasilitas yang ada untuk permainan anak di bawah umur rusak parah.

FASILITAS DOKTER

Ada Rumdin Belum Difungsikan?

RUSAK. Dua fasilitas anak yang ada di area Monumen Trunojoyo dalam keadaan rusak parah.

Page 28: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532| TAHUN IV L

Bangkalan

BangkalanBangkalan SENIN 26 JANUARI 2015 No. 0532 | TAHUN IV LLaporan KhususKORAN

MADURA

Aktivis Sering DiterorLIRA Menduga Ada Penegak Hukum dan Kroni Fuad Terlibat

Dalam catatan Koran Madura, selain Mathur, dalam beberapa tahun terakhir setidaknya ada lima orang yang pernah men-galami kasus kekerasan di Bang-kalan yang diduga berkait dengan aktivitas mereka mengawal kasus korupsi di kabupaten ujung barat Madura tersebut.

Mereka antara lain, Aliman Haris, Ketua Pusat Kajian Kebi-jakan dan Anggaran Jawa Timur yang dibacok tangannya oleh orang tak dikenal; Mohammad Fachrillah, aktivis Lumbung In-formasi Rakyat (LIRa) Bangkalan yang dianiaya dan mobil serta ru-mahnya dirusak.

Aktivis lainnya yang men-galami teror dan tindak kekerasan adalah Muzakki dan Mahmudi ibnu Khatib yang dibacok tan-gannya. Kemudian Musleh dari Madura Corruption Watch (MCW) yang juga dianiaya orang tidak dikenal.

Sayangnya, berbagai kasus kekerasan itu belum satu pun yang berhasil diungkap, baik pelaku maupun motifnya. “Kami sangat kecewa dengan sikap aparat kepolisian yang hingga saat ini belum bisa mengungkap pelaku dan dalang aksi kekerasan itu sampai saat ini,” kata koordi-nator Forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bangkalan, Edrus Syamsi, saat berunjukrasa di depan Mapolres Bangkalan, Rabu (21/1).

Mathur sebelum dirinya ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya di Jalan Tengku Umar, masih sempat memper-baharui status Blackberry-nya ,”Ampuunnn….. berbuat jahat kok bangga,”. Status itu ditulisnya Selasa (20/1) sekitar pukul 00.30 WIB atau satu jam sebelum peri-stiwa penembakan.

Para aktivis MCW di Bangka-lan menyatakan tidak bisa me-mastikan apakah penembakan dan serangkaian aksi kekerasan itu dilakukan oleh orang-orang suruhan Bupati Bangkalan atau bukan. Namun, kejadian yang di-

alami para aktivis itu bersamaan dengan saat mereka mengkritisi kebijakan penguasa Bangkalan, termasuk saat dipimpin Fuad Amin, yang diduga sarat dengan unsur korupsi. Bahkan pengani-ayaan yang dialami Aliman Haris, terjadi sekitar 15 menit setelah menerima ancaman dari Bupati Bangkalan yang saat itu dijabat Fuad Amin.

Mathur Husairi ditembak orang tak dikenal, Selasa (20/1) dini hari, saat baru pulang dari Surabaya bertemu dengan tokoh masyarakat untuk membicarakan kasus korupsi di Bangkalan.

Saat akan membuka pagar rumahnya, dua orang yang men-gendarai sepeda motor mendekat dan melepaskan tembakan dan langsung melarikan diri. Mathur sempat melakukan pengejaran. Namun karena luka tembak yang dialaminya, ia jatuh tersungkur hingga harus dilarikan ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya, untuk menjalani perawatan. Polisi men-yatakan senjata yang digunakan menembak aktivis adalah senjata rakitan

Mathur dikenal sebagai ak-

tivis yang berani bersuara meny-uarakan anti korupsi di Bangka-lan sejak 2006 lalu, saat mencuat dugaan korupsi proyek pemban-gunan Pelabuhan Madura Indus-trial Seaport City di Kecamatan Socah yang diduga dilakukan Bu-pati Fuad Amin.

Tahun lalu ia juga melapor-kan kasus dugaan korupsi proyek pengaspalan jalan Bujuk Sarah di Desa Martajesah ke Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK). Dua pekan lalu, ia memimpin unjuk rasa memprotes dugaan pungu-tan liar pada Dinas Pendidikan setempat serta dugaan penyim-pangan dalam pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah.

Kepolisian Resor (Polres) Bangkalan, Jawa Timur, menyata-kan senjata yang digunakan men-embak Mathur Khusairi, seorang aktivis anti korupsi di Bangkalan, adalah senjata rakitan berkaliber 9 milimiter.

Kepala Polres, AKBP Sulisti-yono mengatakan berdasarkan hasil uji laboraturium Polda Jatim terhadap proyektil peluru yang bersarang di tubuh aktivis yang

ditembak pada Selasa (20/1) dini hari itu dipastikan pelaku meng-gunakan sejata rakitan.

“Kami sudah menerima pem-beritahuan hasil uji laboratori-um, senjata pelaku penembakan adalah senjata rakitan,” katanya, Kamis (22/1).

Ia mengatakan, saat ini telah dibentuk tim pengusut yang ang-gotanya 12 orang terdiri dari ang-gota Polres Bangkalan dibantu anggota dari Polda Jatim untuk mengusut kasus tersebut. Sehing-ga diharapkan, penanganannya bisa berlangsung cepat dan pro-fesional.

“Kami akan menyidik kasus ini secara profesional dan terbu-ka. Apalagi penanganan kasus ini mendapat back up dari Polda dan KPK,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Lum-bung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur, Jusuf Rizal menduga adanya keterlibatan oknum pen-egak hukum dan kroni Fuad Amin di balik peristiwa penembakan itu. Sebab Mathur merupakan salah seorang saksi pelapor dalam kasus dugaan korupsi yang meli-batkan mantan Bupati Bangkalan

tersebut.Sebelum peristiwa penemba-

kan itu, korban sudah sering me-nerima teror berupa pesan sing-kat maupun perusakan rumah dan pembakaran sepeda motor. Bahkan, tahun lalu, rumah di Ja-lan Tengku Umar dilempari bom molotov oleh orang tidak dike-nal saat korban yang juga aktivis LIRA mengungkap kasus dugaan korupsi.

“Dua hari sebelum ditembak, ia menjadi nara sumber utama di salah satu majalah nasional ten-tang kasus korupsi di Bangkalan. Itu juga diketahui mereka,” kata Jusuf.

Ia meminta agar Plt Kapolri, Komjen Badroddin Haiti menja-min adanya pengusutan secara tuntas kasus tersebut dan kasus-kasus lain yang menimpa aktivis di Bangkalan. Sebab peristiwa yang dialami Mathur itu bukan pertama kali terjadi di wilayah itu.

“Sebelumnya, kasus-kasus lain juga menimpa aktivis anti korupsi lainnya sejak 2010 lalu,” jelasnya.

= G.MUJTABA/RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Aksi teror dan tindak kekerasan terhadap aktivis anti

korupsi di Kabupaten Bangkalan sudah biasa terjadi. Sebelum kasus penembakan terhadap

Mathur Khusairi, Direk-tur Pusat Kajian Islam

dan Demokrasi (Center for Islam and Democracy Studies/CIDe) Bangkalan,

Selasa (20/1) dini hari, tindakan kekerasan juga pernah menimpa aktivis

lainnya di wilayah itu.

ant/m risyal hidayatKUNJUNGI KORBAN TEMBAK BANGKALAN. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Hasyim Muzadi (kanan) berbincang dengan Mutmainah, istri dari anggota aktiivis anti korupsi atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) Centre of Islamic Democratic Studies (Cides), Mathur Husaini yang dirawat di IRD Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya, Jatim, beberapa hari yang lalu. Hasyim Muzadi meminta kasus penembakan oleh orang tak dikenal pada Mathur Husaini pada Selasa (20/1) dini hari di Bangkalan, Madura tersebut segera diusut tuntas pelakunya.

Page 29: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532| TAHUN IV MBangkalanBangkalan SENIN 26 JANUARI 2015

No. 0532 | TAHUN IV MBangkalanKORAN MADURA

Page 30: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532| TAHUN IV N Bangkalan

Mayat Perempuan Belum Dijemput KeluargaJenazah Akan Dikebumikan di TPU, Penabrak Asal Pamekasan

"Kalau memang selama dua hari atau 2x24 jam tidak ada yang menjemput, mayat tersebut akan kami kubur di TPU. Tapi kami juga mau lihat situasi dan kondisi apa-kah hari ini (26/1) atau lusa," jelas Kepala Kamar Mayat RSUD Syam-rabu Bangkalan, Sugianto, SH.

Menurutnya, mayat per-empuan yang diduga memiliki kelainan jiwa itu diperkirakan berumur kira-kira 65 tahun. Ke-mudian panjang rambut sebahu dan kulit sawo matang. Dengan kondisi baju yang dikenakan tidak beraturan dan kondisi tubuh tak terawat itulah yang mengindi-kasikan mayat tersebut memang

tidak normal. Pihaknya berharap, salah satu keluarganya mengeta-hui korban tewas saat ini berada di kamar mayat.

"Ya kami harap ada keluar-ganya yang mengetahui. Sehing-ga bisa diambil dan dikebumi-kan di kampung halamannya. Bagaimanapun juga, mayat ini pasti memiliki keluarga," ucapnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Nopta His-taris melalui Kanit Lakalantas Ipda Puji Purnomo mengatakan, perempuan tanpa identitas itu te-was setelah ditabrak

Mobil Toyota Avanza bernopol M 1814 E yang dikendarai R Bam-bang Sumintorogo,(48), warga Jalan Veteran 24 Kecamatan/Ka-bupaten Pamekasan.

"Pelaku mengaku kaget saat tiba-tiba ada orang berdiri di tengah jalan. Karena jarak begitu dekat korban langsung ditabrak dan tewas di TKP. Disana memang gelap meski ada PJU karena ada pohon," terangnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN – Jenazah perempuan tua yang te-

was karena ditabrak mo-bil di Jalan Raya Desa Lo-

maer Kecamatan Blega, kemarin dini hari (24/1)

sekitar pukul 00.45 WIB, hingga saat ini masih be-rada di ruang pendingin

kamar mayat RSUD Sy-amrabu Bangkalan. Jika dalam waktu 2x24 jam, mayat tanpa identitas

tersebut tidak dijemput oleh keluarganya, akan langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) di sekitar

rumah sakit.

doni heriyanto/koran maduraTERBUJUR. Mayat tanpa identitas hingga saat ini belum ada salah satu kerabat yang menjemputnya.

Page 31: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURASENIN 26 JANUARI 2015

No. 0532 | TAHUN IV O

faki

h am

yal/k

oran

mad

ura

SUMENEP- Pasca men-jadi arsitek Madura United Perssu (MU-P) saat masih berkom-petisi di Piala Nusan-tara tahun 2014 lalu dan mengundurkan diri dari klub yang berjuluk Laskar Madhura Ong-ghu, kedua eks pelatih MU-P sejauh ini masih belum menemukan baru untuk dilatih.

Budiardjo Thalib dan M Fahmi Amiruddin merupakan arsitek MU-P saat masih ber-

laga di Piala Nusantara. Menu-rut Budiardjo, mantan pelatih kepala MU-P di Piala Nusan-tara, saat ini dirinya masih be-lum menjalin komunikasi de-ngan klub lain.

Pelatih yang sukses me-ngantarkan MU-P berlaga di kompetisi Divisi Utama 2015 itu mengaku sedang menikmati masa jeda kompetisi 2014. Se-lain itu, ia juga mengapresiasi langkah manajemen MU-P yang memiliki rencana mendatang-kan pelatih Bonggo Pribadi.

Menurutnya, Bonggo Pri-badi merupakan salah seorang pelatih berkelas. Dia yakin, pelatih yang direncakan pihak manajemen untuk mengar-siteki MU-P musim depan akan

mempu membawa MU-P ke arah yang lebih baik. “Semoga MU-P prestasinya meningkat tahun ini,” harapnya.

Namun demikian, Budi tak menampik bahwa dirinya akan menjalin komunikasi dengan klub lain menjelang bergulirnya kompetisi 2015. Hanya saja, se-jauh ini dirinya memang masih belum membuka diri kepada klub lain yang akan menjadi tempat berlabuh selanjutnya.

Ia mengatakan, aktivitas sehari-harinya saat ini masih fokus mengajari teman-teman-nya di kampung halamannya bermain bola. “ Bisa saja saya ke Real Madrid suatu hari nanti,” tutur Budi sambil guyon.=FATHOL ALIF

GERSIK - Bagi masyarakat Gresik, nama Widodo Cahyono Putro sudah sangat famaliar. Sebab suami Adna Rohani Tucu-nan itu pernah menjadi bagian dari klub sepakbola daerah setem-pat, yakni sebagai Pelatih Kepala Pesegres Gresik. Sehingga Widodo tahu betul karakter masyarakat Gresik, termasuk ketika anak as-uhnya di Persepam Madura Utama menjadi lawan mantan klub yang pernah ditanganinya itu.

Dalam pertandingan ujicoba yang berlangsung di Stadion Petrokimia Gersik tersebut, Widodo tidak hanya mendapat dukungan dari Suporter Per-sepam MU. Sebab pria kelahiran 8 November 1970 itu, ternyata juga mendapat sambutan dari suporter fanatik Persegres Ger-

sik yakni Ultras Mania. Bahkan usai pertandingan persahabatan itu, Ultras Mania satu persatu mencari Widodo ke dalam lapa-ngan, untuk sejenak meminta tanda tangan dan meminta foto bersama dengan Widodo.

Ultras Mania juga memberi-kan persembahan lagu khusus untuk Widodo, dengan judul ”Piye Kabare Widodo Putro”. Dalam kesempatan itu para su-porter mendatangi Widodo dan mengelilinginya di pintu masuk ruang ganti pemain.

Widodo mengaku bangga kepada Ultras Mani, sekalipun dirinya sudah tidak lagi mena-ngani Pesegres Gersik. Tetapi, semangat dukungan Ultras Mania kepadanya tetap tinggi. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Mantan Pelatih MU-P Menganggur

FOTO BARENG. Sejumlah suporter

Persegres Gresik (Ultras Mania)

meminta foto bersama dengan Widodo

NOSTALGIA

Ultras Mania Sambut Widodo C. Putro

Page 32: e Paper Koran Madura 26 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 26 JANUARI 2015 | No. 0532 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAP

fakih amyal/koran madura

SENIN 26 JANUARI 2015No. 0532 | TAHUN IV

BATU - Tidak butuh waktu lama bagi manajemen Persepam Madura Utama (PMU) untuk mengisi keko-songan posisi setelah Erol Iba me-milih mengundurkan diri karena dibekap cedera. Manajemen men-datangkan pemain baru yang kuali-tasnya tidak jauh beda dengan Erol Iba. Tidak hanya satu pemain, tapi langsung dua pemain.

Pemain baru yang didatangkan Persepam MU bernama lengkap Dedy Indra. Sebelumnya, Dedy ber-main untuk Persegres Gresik. Posisi naturalnya adalah bek kiri. Pemain yang kedua adalah Waluyo, mantan

pesepakbola Arema Cronus yang berposisi sebagai bek tengah.

Hadirnya dua pemain ini mem-buat lini pertahanan Laskar Sape Ngamok semakin kokoh. Mereka diharapkan segera nyetel dengan Aang Suparman, Fx Yanuar, Rivai, dan Deny Rumba.

Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi mengakui sangat mudah mendapatkan Dedy Indra dan Waluyo. Sebab manajemen hanya berkomunikasi satu kali dengan pemain tersebut dan yang bersangkutan langsung setuju ber-gabung tim.

Pada uji coba melawan Perse-gres Gresik, dua pemain ini sudah diturunkan oleh pelatih Widodo C. Putro. Berdasarkan penampilan dan skill yang ditunjukkan di lapangan, Widodo sudah menyetujui untuk mengontrak dua pemain tersebut.

Nadi mengaku salut dengan gaya permainan Dedy Indra. Seka-lipun dirinya bermain melawan mantan klubnya yang didukung ribuan Ultras Mania yang mema-dati stadion, tetapi penampilan pemain yang juga pernah berkos-tum Persela Lamongan ini sangat memukau dan mampu menunjuk-

kan kecepatan dan skil individu dalam mengolah bola.

Sementara hal yang sama juga ditunjukkan Waluyo yang ditu-runkan di babak kedua, juga diakui menampilkan gaya permainan yang apik. Nadi bahkan menyebut Waluyo sebagai pengganti Fahrud-din, pemain Persepam musim lalu yang kini sudah berkostum Sriwi-jaya FC. Kemampuannya dalam menghadang bola yang dikuasai lawan juga sangat baik, termasuk dalam melakukan determinasi juga sangat mumpuni.=FAKIL AMYAL/UZI/RAH/DAR

BATU - Sekalipun Minggu (25/1) sore, Kota Batu diguyur hujan, tidak menyurutkan para pemain Persepam Madura Utama (Persepam MU) serta tim pelatih yang melakukan latihan di Sta-dion Brantas, Kota Batu. Busari dkk, melahap setiap sesi latihan yang diprogramkan tim pelatih. Rencananya, Laskar Sape Ngamok menjalani pemusatan latihan di tempat ini hingga 31 Januari.

Dari pantauan Koran Madura, pelatih kepala Persepam Widodo C. Putro yang dibantu Suwandi HS, Muhtar dan Anis Fuad banyak menekankan latihan pada aspek kerjasama tim dan fokus dalam penguasaan bola. Selain itu, TC

ini juga direncanakan untuk me-mantapkan kondisi fisik para pe-main Laskar Sape Ngamok.

“Fisik, stamina, kelincahan serta kekuatan para pemain juga akan digembleng di program (TC, red) ini. Saya akan mem-persiapkan tim sebaik mungkin, sebab target kami harus lolos ke ISL musim depan. Itulah menga-pa semua pemain harus siap luar dalam demi merealisasikan tar-get yang diinginkan manajemen,” ujar Widodo.

Kepada Koran ini, Widodo menyampaikan latihan ini seba-gai kelanjutan evaluasi dan pem-benahan tim, pasca pertandingan uji coba dengan Pesegres Gresik

dan persiapan menjelang uji coba selanjutnya yang bakal dilakoni

Laskar Sape Ngamok. “Tidak hanya latihan, tapi

kami juga akan melaksanakan uji coba lagi. Kami akan melawan Perseru Serui tanggal 27 Januari mendatang,” jelas Widodo.

Widodo menambahkan, anak asuhnya mulai menunjukkan ker-ja sama tim yang baik. Ia berharap kemampuan tersebut tetap diper-tahankan, khususnya dalam laga uji coba resmi yang bakal dilakoni oleh anak asuhnya.

Lebih lanjut ditegaskan, ke-matangan tim dan kerja sama tim harus terus dilakukan. Hingga pada akhirnya terbentuk tim yang hebat. Apalagi, tim ini menurut Widodo masih belum lama ter-

bentuk. Sehingga, dibutuhkan polesan dan proses pematangan yang berkelanjutan.

“Ini tim, baru kemarin ter-bentuk, apalagi ada beberapa pemain yang baru bergabung, se-hingga dibutuhkan proses untuk penyesuaian tim. Dan saya meli-hatnya sudah mulai nampak,” ujar mantai pemain yang terkenal dengan tendangan saltonya ini.

“Dengan materi pemain dan waktu yang masih tersisa, saya tetap optimis bisa kembali mem-bawa Persepam menjuarai Divisi Utama musim depan, dan kembali berlaga di ISL musim berikutnya,” ujar Widodo.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH/DAR

Erol Pergi, Waluyo dan Dedy Datang

TRAINING CENTER BATU. Sejumlah pesepakbola Persepam Madura Utama sedang menjalani latihan di Stadion Brantas, Kota Batu

PEMUSATAN LATIHAN

Di Bawah Guyuran Hujan, Pemain Tetap Latihan