Upload
youngky-putra
View
223
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Skenario 1 Tutor 4
Benjolan di leherku kok makin membesar......
• Seorang usia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan ada ♂
benjolan di leher sebelah kanan. Pasien merasakan benjolan di lehernya sejak 2 bulan lalu, awalnya pasien mengabaikan benjolan tersebut, oleh karena tidak ada keluhan sakit di daerah benjolan, tetapi 1 minggu ini pasien merasakan benjolan semakin membesar, dan berat badan nya semakin menurun, karena rasa takut dan kawatir kalau benjolan tersebut menjadi kanker maka pasien datang periksa ke poliklinik. Pada pemeriksaan fisik status lokalis didapatkan massa padat pada regio coli dextra, diameter 3 cm, lekat dasar, permukaan rata, tenderness (-). Tidak ada hepatomegali maupun splenomegali. Dokter yang jaga di poliklinik saat itu mencurigai suatu lympadenopaty coli dextra. Selanjutnya dokter mengusulkan pemeriksaan laboratorium dan FNAB. Hasil laboratorium sebagai berikut; leukosit 5.000 /m3, Hb 11,2 gr/dL, trombosit 196.000 /m3.
Karifikasi Istilah
• Limfadenopati is defined as abnormality in size an consistency of lymph node, while the term lymphadenitis refers to lymphadenopaty that a occurs from infectious and other inflamatory process. (Shashi Sahai, 2013)
• Limfadenopati merupakan pembesaran kelenjar getah bening dg ukuran lebih besar dari 1 cm. (oehadian ,2013)
• Tenderness keadaan sangat sensitif terhadap sentuhan atau tekanan. (dorland edisi 29)
• Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus, fatty liver, penyakit keganasan dan metastasis dari keganasan. ( dr imran nito sp. Pd, 2007)
Karifikasi Istilah
• FNAB Fine needle Aspiration Biopsi suatu metode atau tindakan pengambilan sebagian jaringan tubuh dengan alat aspirator berupa jarum suntik yang bertujuan untuk membantu diagnosis berbagai penyakit tumor (atmajaya 2007)
• Splenomegali merupakan pembesaran pada spleen (dorland edisi 26)
• Cancer penyakit neoplastik dengan perjalanan alamia yang bersifat fatal sel-sel kanker menunjukkan sifat invasif serta metastatik dan sangat anaplastik (dorland ed. 28)
Rumusan Masalah1. Apa penybab benjolan pada leher tsb?2. Apakah benjolan dalam skenario ini termasuk neoplasma,
jika iya termasuk jinak atau ganas?3. Mengapa benjolan yang dialami pasien semakin membesar4. Apa yang menjadi dasar dokter tersebut menduga pasien
menderita lymphadenopaty?5. Adakah hubungan antara usia pasien dengan diagnosis itu?6. Bagaimana Hubungan hepatosplenomegali dengan
lymphadenopaty?7. Mengapa Hb dan BB kasus ini mengalami penurunan?8. Mengapa dokter menyarankan pemeriksaan FNAB, bukan
open biopsi?
Hipotesis• Apa penybab benjolan pada leher tsb?
– Malignancy (keganasan) – Infection (nyeri,lunak)– Immunologic (e.gAutoimmun Dissorder)– Miscelleneaous dan kondisi tak lazim– Iatrogenic (e.g :palpasi terlalu keras)– Terjadi karena kelainan connective tissue
desease, limfo proliferasi.– Endocrine– Lipid storage desease
Umum
Perbedaan Karakteristik benjolan neoplasma dan nonneoplasma
TEORI
Apakah benjolan dalam skenario ini termasuk neoplasma, jika iya termasuk jinak atau ganas?
• Benjolan ini belum tentu neoplasma, tetapi berdasarkan data yang didapatkan kemungkinan neoplasma,
• untuk pembedaan antara jinak atau ganas dibedakan berdasarkan sifat tumor
• Jinak: berkapsul, well differentiated, pertumbuhan ekspansif tidak metastas
• Ganas: metastatik, infiltratif, • Untuk penentuan ganas atau tidak bisa
dilakukan Tumor Dublling time :
Mengapa benjolan yang dialami pasien semakin membesar
• Sifat kanker tumbuh terus-menerus,• autonom, • angiogenesis.• Sel kanker terjadi karena ada mutasi, (proto-
onkogen,gen tumor Suppressor,Enzim Perbaikan DNA)
• Faktor Penderita (DM, usia)• Faktor Tumor(keganasan, rasio tumbuh,• Faktor Linkungan
Apa yang menjadi dasar dokter tersebut menduga pasien menderita lymphadenopaty
mengapa tidak yg lain?
• Terdapat gambaran klinis:– BB turun– Benjolan >1 cm
• Anamnesis• Pemeriksaan Fisik• Pemeriksaan Penunjang
Adakah hubungan antara usia pasien dengan diagnosis itu?
Usia mempengaruhi resiko keganasan. > 40th prevalensi keganasan lebih tinggi.
Bagaimana Hubungan hepatosplenomegali dengan lymphadenopaty?
• lymphadenopaty bisametastase ke organ hepar atau spleen.
• Splenomegali : terjadi karena reaksi imunitas tubuh.
Mengapa Hb dan BB kasus ini mengalami penurunan?
• Karena tnf mereduksi pembentukan Hb dan dapat menurunkan berat badan(peningkatan katabolisme), eritrosit, TNF diproduksi karena tumor.
Mengapa dokter menyarankan pemeriksaan FNAB, bukan open biopsi?
• Bejolan masih terlihat, sehingga masih mudah dilakukan FNAB,
Learning ObjectiveMahasiswa Mampu Memahami dan menjelaskan mengenai
1. Perbedaan Karaktersitik bejolan neoplasma dan non-neoplasma (hafif)2. Patofisiologi terbentuknya tumor,Biologi tumor dan prinsip onkologi
(ulfia)3. Karakteristik tumor jinak dan ganas (Ari)4. Diagnosis banding (etiologi, patofisiologi singkat, Manifestasi Klinis)
a. Lymphoma Malignan • Hodgkin (Lolyta)• Non Hodgkin (Ricky)
b. Nasopharins (Dwi Wilyani)c. Skin Cancer (Youngky)d. tuberculosa (viral/bacteria (alfien)e. Toxoplasma & leukemia(Rara)
5. Penatalaksanaan Lymphoma Malignan , prognosis, KIE (Dian R)
Peta konsepAnamnes
is
Lelaki 55 th
benjolan 2 bln
Membesar dlm 1 minggu
BB ↓
Psikologi: cemas
terkena kanker
Efek dari zat kimi yg
dikeluarkan sel kanker
(TNF)
PX Fisik
Massa
Regio Coli
Dextra
3 cm
Melekat dg dasar
Permukaan rata
keras
Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Dx
Lymphadenopaty
Lymphoma
MalignanNasopha
rinsSkin
Cancer tubercul
osa (viral/bac
teria Toxoplasma
Leukemia
Px Penunjan
g :
Lab:
leukosit 5.000/m
3
Hb 11,2 gr/dL
trombosit 196.000
/m3
FNAB
DDX
Pembahasan
Neoplasmadan
Non Neoplasma
Hafif Fitra Alief Sultana (201310330311094)
Pengertian
• Neoplasma (L “Pertumbuhan baru”) : massa abnormal jaringan, dengan pertumbuhan yang berlebihan dan tidak selaras dengan pertumbuhan jaringan normal sekitarnya.
• Non-Neoplasma : suatu perubahan sel (penambahan, diferensiasi, dll.) bersifat terkendali dan akan mereda bila stimulus primernya dihentikan.
Cara Membedakan
1. Anamnesis :• Sudah sejak kapan?• Sebelum begini pernah ada kejadian kecelakaan,
jatuh, tertatap tembok, dll. ?• Dulu benjolannya seberapa?• Apa ada riwayat genetik kanker?• Pekerjaan?2. Pemeriksaan Penunjang : FNAB
Tumor Doubling Time (TDT)
• Yaitu waktu yang diperlukan sel tumor untuk membesar sehingga volumenya 2 kali dari ukuran semula.
• 0 –7 hari (Inflamasi)• < 8 –200 hari (Maligna)• > 201 (Benigna)
Kasus
♂ 39 tahun mengeluh sejak 4 bulan yang lalu ada benjolan sebesar telur puyuh lalu membesar hingga sekarang sebesar
telur ayam.
Pembesaran tumor dari telur puyuh ke telur ayam ± 3x lipat
Waktu pembesaran : 4 bulan (120 hari)TDT = 120 : 3 = 40 hari
Jadi perkiraan TDT adalah 40 hari susp. MALIGNA
Neoplasma
Non Neoplasma
• Abses• Oedema• Inflamasi• Acne
FNAB
Daftar Pustaka
• Chandrasoma, et al. 2006. Patologi Anatomi. Jakarta : EGC
Patofiologi terbentuknya tumor, biologi tumor, dan prinsip
onkologi
Ulfia Safitri
Tumor
• Definisi Tumor (Dorland ed 28, 2012) :Pembengkakan, salah satu tanda utama
peradangan, pembesaran abnormalPertumbuhan baru jaringan yang multiplikasi
selnya tidak terkontrol dan progresif
Tumor : a. Non Neoplastik b. Neoplastik
Non neoplastikKISTE :Adalah suatu tumor yang berupa kantongan dan didalamnya berisi cairan encer atau setengah padat. Sebagian besar kiste adalah suatu non neoplasmic lesion, hanya kiste tertentu yang dindingnya merupakan neoplasmaMis : kista sebaceum = atheroma non neoplasma
Cysto sarcoma phylloides neoplasma
RADANG :Pembesaran/tumor akibat proses radang yang disebabkan oleh : infiltrasi / sebukan sel-sel radang oedema –vasodilatasi
HIPERTROFIA :Pembesaran suatu organ akibat bertambah besarnya sel-sel jaringan penyusunnya
HIPERPLASIA :Pembesaran suatu organ akibat bertambah banyaknya sel-sel jaringan penyusunnya
DISPLASIA :Pembesaran suatu organ akibat bertambah banyaknya dan bertambah besarnya sel-sel jaringan penyusunnya disertai dengan susunan sel jaringan yang berbeda
Neoplastik• NEOPLASMA :Massa/jaringan baru – abnormal yang terbentuk dalam tubuh mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda dari sel/ jaringan asalnya/sesungguhnya. Keadaan yang disebabkan adanya pertumbuhan dan differensiasi abnormal akibat kerusakan gen pengaturnya.
• SEL NEOPLASMASel neoplasma adalah sel tubuh itu sendiri yang mengalami mutasi dan transformasi sehingga bentuk dan sifatnya, yang berakibat pertumbuhannya menjadi autonom dan tak terkendali. Mutasi dan transformasi ini terjadi karena kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan differensiasi, dimana kerusakan yang terjadi ini dapat ringan sampai berat dan luas. Bila kerusakannya ringan akan terbentuk sel/jaringan neoplasma jinak dan bila berat dan luas akan terbentuk sel/jaringan neoplasma ganas yang lebih akrap dikenal sebagai kanker.
Patofisiologi dan Biologi Tumor
Penyebab• Jejas :1. Hipoksia2. Fisika3. Kimia4. Infeksi5. Reaksi Imunologik6. Kelainan Genetik7. Ketidakseimbangan gizi
• Empat sistem intra seluler yang mudah terganggu :1. Pemeliharaan keuthan membran sel2. Respirasi aerobik dan produksi ATP3. Sintesis enzim dan protein struktural4. Mempertahankan keutuhan aparatus genetik
Adaptasi Sel
• Atrofi• Hipertrofi• Hiperplasia• Metaplasia• Displasia
Fase-fase neoplasma1. Fase inisiasi
sel normal tubuh menjadi sel yang peka / terinitated
2. Fase induksisel tubuh yang sudah peka itu oleh karsinogen akan merubah menjadi sel kanker. Fase initiasi dan
fase induksi tidak bisa diketahui, diperkirakan dapat berlangsung puluhan \ tahun.
3. Fase insitu sel kanker itu bertumbuh terus tetapi masih pada tempatnya, belum menembus membrana
basalis intra epitelial, intra lobuler. Fase ini lamanya sangat bervariasi bisa selamanya tetap dalam fase ini, biasanya berlangsung sampai 5 tahun
4. Fase Invasif sel kanker telah keluar dari membrana basalis dan menginfiltrasi jaringan sekitarnya. Fase ini
lebih cepat berlangsung kira-kira kurang dari 5 tahun.
5. Fase disseminasi sel kanker itu sudah tumbuh jauh diluar organnya. Bila telah mencapai fase ini dikatakan kanker
sudah tak dapat diobati dan biasanya berlangsung sangat cepat (1 – 5 tahun)
• Multiple controls by mutiple genes :
– Oncogenes– Tumor suppressor genes– Apoptosis-regulating genes– + DNA repairing genes
Cell Cycle
Apoptosis
Angiogenesis
Metastasis
PRINSIP ONKOLOGI
Filosofi yang mendasari terciptanya PRINSIP ONKOLOGI:
1. TERAPI PERTAMA HARUS YANG TERBAIK
2. TERAPI KE-2 TIDAK DAPAT MEMPERBAIKI KESALAHAN TERAPI KE-1
SECARA SEMPURNA
Tujuan PRINSIP ONKOLOGI:
Mengurangi risiko residif lokal (local recurrent) sedangkan
residif umum tidak bisa dicegah ok sel-sel Ca akan “homing” mll
pembuluh darah
7 PRINSIP ONKOLOGIdalam PEMBEDAHAN KANKER
1. Jgn pakai anestesi lokal infiltrasi ok sel-sel Ca akan menyebar
2. Jgn menekan-nekan tumor
3. Jgn menarik-narik tumor
4. Eksisi sesuai batas infiltrasi sel tumor
5. KGB regional hrs diangkat (sebisa mungkin “intoto” dgn tumor
primernya)
6. Jgn menggangu/memotong bekas biopsi/operasi yang tidak radikal
(tumor hrs diangkat dgn insisi diluar tumor)
7. Tumor yg berulkus/infiltrasi ke kulit Jgn diinsisi tapi di
“cauter”/ditutup kasa agar tdk terpegang o/ operator/asisten.
ok sel tumor akan lepas
Sumber:Slide dr. Aleq Sander, Sp.B Slide dr. Dian Y, Sp.PARobbins “Dasar Patologik Penyakit jilid 1”Mochamad Aleq Sander, dr., M.Kes., SpB “Atlas Berwarna Patologi Anatomi edisi kedua”Vincent, Samuel, dkk. “Cancer Principles & Practice of Oncology”Jurnal “ Dasar Bedah Onkologi”
Perbedaan Tumor Jinak dan Ganas
Siti Adrianti
Tumor Jinak Tumor Ganas
Differensiasi Tumor Baik Tidak baik
Dismorfisme Kecil Besar
Pembelahan Inti Tidak ada/sedikit Banyak, sering patologis
Pola pertumbuhan Eksofitik, ekspansif Infiltratif (invasif)
Hubungan dengan jaringan sekitar
Mendorong, mendesak Merusak
Kapsul Sering ada Tidak ada
Batas Jelas Tidak jelas
Laju Pertumbuhan Relatif lambat Cepat
Perubahan Sekunder Jarang berdarah, nekrosis, dapat terjadi kalsifikasi/kistik
Berdarah, nekrosis
Residif dan Metastatis Tidak ada/sangat jarang Sering
Pengaruh bagi tubuh Relatif kecil Relatif besar, bahkan fatal
Lymphoma Hodgkin
By: Lolyta
Pendahuluan
• Definisi penyakit Hodgkin: Keganasan system limforetikuler dan jaringan pendukungnya yang sering menyerang kelenjar getah bening dan disertai gambaran histopatologi yang khas
• Ciri khas histopatologi: terdapat sel Reed-Sternberg
Epidemiologi dan Faktor Resiko
• Laki-laki : perempuan 1,3-1,4 : 1• Sering pada usia 15-34 tahun, > 55 tahun• Faktor resiko: - infeksi virus ( EBV, HIV, HHV-6)
- Defisiensi imun - Genetika
Patofisiologi
Gejala Klinis
• Limfadenopati dengan konsistensi ruberry dan tidak nyeri
• Demam, tipe Pel- Ebstein• Hepatoslenomegali• Neuropati• Tanda-tanda obstruksi lain
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium1. Pemeriksaan
darah2. Pemeriksaan
faal ginjal• Biopsi sumsum
tulang• Radiologis
Pentahapan (staging)
• Menurut Cotswolds (1990) modifikasi dari Ann Arbor (1971)
• Keterangan:- A: tanpa gejala- B: Demam (suhu> 38°C), keringat malam, penurunan
berat badan > 10% dalam waktu 6 bulan sebelumnya- X: Bulky disease (pembesaran mediastinum >1/3,
adanya massa kelenjar dengan diameter maksimal 10 cm)
- E: Keterlibatan 1 organ ekstranodal - CS: Clinical stage- PS: pathologic stage
•
Klasifikasi Limfoma Hodgkin
Limfoma non hodgkin
Pengertian
• Limfoma Non Hodgkin adalah keganasan primer berupa gangguan proliferatif tidak terkendali dari jaringan limfoid (limfosit B dan sistem sel limfosit T).
Etiologi
Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya NHL• Umur : banyak pada usia diatas 60 tahun• Gender : << Laki• Paparan radiasi• Sistem imun lemah• Infeksi virus : EBV, • Penyakit autoimun
PatofisiologiFaktor pencetus:
- Gangguan sel B
- Herediter
Faktor lingkungan:Infeksi virus, infeksi
bakteri, radiasi, obat tertentu
Faktor predisposisi:
Penyakit autoimun,
supresi imun
Gangguan pada kelenjar getah bening
Limfadenopati
Menyerang satu/ seluru kelenjar limfe perifer
Limfoma non hodgkin
Klasifikasi
• Limfoma non Hodgkin agresifdisebut NHL level tinggi, tumbuh dengan cepat, lebih mungkin mengalami kesembuhan total daripada yang indolen
• Limfoma non Hodgkin indolenDisebut NHL level rendah, tumbuh lambat, tidak ada nyeri, lebih sering ditemukan secara kebetulan
Manifestasi klinisGejala Penyebab Kemungkinan timbulnya gejala
Gangguan pernafasan
Pembengkakan wajah
Pembesaran kelenjar getah bening di
dada
20-30%
Hilang nafsu makan
Sembelit berat
Nyeri perut atau perut kembung
Pembesaran kelenjar getah bening di
perut
30-40%
Pembengkakan tungkai Penyumbatan pembuluh getah bening di
selangkangan atau perut
10%
Penurunan berat badan
Diare
Malabsorbsi
Penyebaran limfoma ke usus halus 10%>
Pengumpulan cairan di sekitar paru-
paru
(efusi pleura)
Penyumbatan pembuluh getah bening di
dalam dada
20-30%
Daerah kehitaman dan menebal di
kulit yang terasa gatal
Penyebaran limfoma ke kulit 10-20%
Penurunan berat badan
Demam
Keringat di malam hari
Penyebaran limfoma ke seluruh tubuh 50-60%
Anemia
(berkurangnya jumlah sel darah
merah)
Perdarahan ke dalam saluran pencernaan
Penghancuran sel darah merah oleh
limpa yang membesar & terlalu aktif
Penghancuran sel darah merah oleh
antibodi abnormal (anemia hemolitik)
Penghancuran sumsum tulang karena
penyebaran limfoma
Ketidakmampuan sumsum tulang untuk
menghasilkan sejumlah sel darah merah
karena obat atau terapi penyinaran
30%, pada akhirnya bisa mencapai 100%
Mudah terinfeksi oleh bakteri Penyebaran ke sumsum tulang dan
kelenjar getah bening, menyebabkan
berkurangnya pembentukan antibody
20-30%
Staging
Pemeriksaan penunjang
• Peeriksaan sitology• Laboratorium: darah lengkap• Aspirasi dan biopsy sumsum tulang• CT scan atau USG
Tatalaksana dan prognosis limfoma hodgkin dan non hodgkin
Komplikasi
• Anemia hemolitik• Bendungan vena cava superior• Gatal yang sulit sembuh• Efusi pleura• Paraplegia• Sarkoma hodgkin
Penatalaksanaan limfoma hodgkin
• Terapi umum :1. Istirahat 2. Diet 3. Medikamentosa Obat pertama :Bila masih terlokalisasi stadium ( IA, IIA ) ditanggulangi dengan radioterapi, bila sudah tersebar pada stadium ( IIIB , IV ) dengan kemoterapi kombinasi.
• Kemoterapi kombinasi :Adriamisin (doksorubisin), bleomisin, vinkristin, dakarbasin atau divariasi dengan mekloretamin , rokarbazin, dan prednison → min 6x siklus.Obat alternative :Kombinasi kemoterapi lain : adriamisin +
doksorubisin + bleomisin + vinblastin +dakarbazin
4. Radioterapi Dilakukan pada stadium I, II , III dan terlokalisasi
Prognosis
Tergantung dari stadiumnya :• Stadium IA dan IIA dengan radioterapi
prognosis baik, 80% hidup sampai 10 tahun
• Stadium IIIA dan IV 50-60% hidup sampai 5 tahun
• Prognosis buruk pada orang tua dan limfosit rendah
Penatalaksanaan limfoma non-hodgkin
• Terapi yang dilakukan biasanya melalui pendekatan multidisiplin:
1. Derajat Keganasan Rendah (DKR)/indolen: Pada prinsipnya simtomatik - Kemoterapi: obat tunggal atau ganda (per oral), jika dianggap perlu: COP (Cyclophosphamide, Oncovin, dan Prednisone) - Radioterapi: LNH sangat radiosensitif. Radioterapi ini dapat dilakukan untuk lokal dan paliatif. Radioterapi: Low Dose TOI + Involved Field Radiotherapy saja2,3,7,8
• 2. Derajat Keganasan Mengah (DKM)/agresif limfoma - Stadium I: Kemoterapi (CHOP/CHVMP/ BU)+radioterapi CHOP (Cyclophosphamide, Hydroxydouhomycin, Oncovin, Prednisone) - Stadium II - IV: kemoterapi parenteral kombinasi, radioterapi berperan untuk tujuan paliasi.
• 3. Derajat Keganasan Tinggi (DKT) DKT Limfoblastik (LNH-Limfoblastik) - Selalu diberikan pengobatan seperti Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) - Re-evaluasi hasil pengobatan dilakukan pada: 1. setelah siklus kemoterapi ke-empat 2. setelah siklus pengobatan lengkap
Prognosis limfoma non-hodgkin• LNH dapat dibagi 2 kelompok prognostik : indolen
lymphoma & agresif lymphoma. • LNH indolen → prognosis yang relatif baik, dengan
median survival 10 tahun, tetapi biasanya tidak dapat disembuhkan pada stadium lanjut. Sebagian besar tipe indolen adalah noduler atau folikuler.
• Tipe limfoma agresif memiliki perjalanan alamiah yang lebih pendek, namun lebih cepat disembuhkan secara signifikan dengan kemoterapi kombinasi intensif. Resiko kambuh lebih tinggi pada pasien dengan gambaran histologis ”divergen” baik pada kelompok indolen maupun agresif.
• Terdapat 5 faktor yang mempengaruhi prognosis berdasarkan International Prognostik Index (IPI) :
• usia, serum LDH, status performans, stadium anatomis, dan jumlah ekstranodal.
• Tiap faktor memiliki efek yang sama terhadap outcome, sehingga abnormalitas dijumlahkan untuk mendapatkan indeks prognostik. Skor yang didapatkan antara 0-5.
Sumber
• DEXA MEDIA, No. 4, Vol. 17, Oktober - Desember 2009
Karsinoma Nasofaring
Epidemiologi
Epidemiologi
• Cina Selatan, Hongkong, Singapura, Malaysia dan Taiwan 10-53 kasus per 100.000/tahun
• L : P 2-3:1• X = 45-55 tahun• Pasien muda survival rate > pasien tua
Patofisiologi
Insepsi• Genetik• Lingkungan• Viral
Silent period
Invasi lokal• Mukus campur
darah• Sumbatan tuba
eustachius
Kelenjar limfe retrofaringeal/pen
yebaran lokoregional
(paranasofaringeal/parafaringeal,
erosi dasar tengkorak)
Penyebaran sistemik
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
• Gejala lanjut Limfadenopati servikal• Penyebaran limfogen• Konsistensi: keras, tidak nyeri, tidak mudah
digerakkan• Soliter• KGB pada leher bagian atas jugular superior,
bawah angulus mandibula
Manifestasi Klinis
• Gejala lokal lanjut gejala saraf• Penjalaran petrosfenoid dapat mengenai
saraf anterior (N II-VI), sindroma petrosfenoid Jacob
• Penjalaran petroparotidean mengenai saraf posterior (N VII-XII), sindrom horner, sindroma petroparatoidean Villaret
DIAGNOSIS
• Rhinoskopi posterior• Nasofaring direct/indirect• Biopsi• CT Scan/ MRI• FNAB KGB • Titer IgA anti :
– VCA: sangat sensitif, kurang
spesifik– EA: sangat kurang sensitif,
spesifitas tinggi
•DPL•Evaluasi gigi geligi•Audiometri•Neurooftalmologi•Ro Torax•USG Abdomen, Liver Scinthigraphy•Bone scan
1. Anamnesis2. Pmx Fisik3. Pmx Penunjang
Staging• Untuk penentuan stadium dipakai sistem
TNM menurut UICC (2002)
Skin Cancer
Youngky
94
Apa kah yang dimaksud dengan
kanker kulit
•Kanker kulit merupakan kanker yang sering terjadi. Di dunia
•Sebagian besar kanker kulit sifatnya :• slow-growing
• easy to recognize
• relatively easy to treat when detected early
Most skin cancers are caused by too much exposure to ultraviolet (UV) rays, mostly from the sun but also from tanning beds.
Diagnosis Kanker kulit
• Anamnesis• Pemeriksaan Fisik• Dermascopy• Skin Biopsy
Tipe kanker kulit
Basal cell carcinoma
Squamous cell carcinomas
Di seluruh dunia kanker kulit yang tersering adalahkarsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS)dan melanoma
Tipe kanker kulit
Malignant Melanoma
BCC: • HEAD, NECK 85%• NOSE, 30%• FOREHEAD• EARS• CHEEKS• UPPER TRUNK
Squamous cell carcinoma
• Squamous cell carcinoma is the second most common skin cancer after basal cell carcinoma.
• It typically occurs on sun-exposed areas of the body and is more common in light-skinned men greater than 55 years.
• The incidence of SCC increases closer to the equator.
Squamous cell carcinoma
• Lesions on the lower lip (13.7%), or in a scar (37.9%), have up to a 40% probability of metastasizing.
• Desmoplastic SCC are 6 times more likely for metastasis
• Lesions on sun-damaged skin have a 2% tendency to metastasize.
• Metastasis is primarily by way of the lymphatics, generally first to regional lymph nodes.
104
– A (Asymmetry) one portion of the mole does not match the other
– B (Border) edges are irregular, notched, or blurred
– C (Color) different shades of black or brown, patchy colors
– D (Diameter) spot is 6 millimeters across, or growing larger
A B
C D
Use ABCD Rule to Spot Melanoma
105
Signs and Symptoms of Melanoma Change in the size, shape or color of a
mole, such as:– Signs that a mole’s border is
becoming more ragged– Spread of pigmentation beyond its
border Scaliness, bleeding or change in the
appearance of a bump or nodule Change in sensation, itchiness,
tenderness or pain in a mole or other growth
Pencegahan
???
ReferensiGawkrodger, David J. Ed3. Dermatology: AN ILLUSTRATED COLOURTEXT. University of Sheffield Royal
Hallamshire Hospital Sheffield, UK
Johnson ,Chris. 2005. Basic Epidemiology of Skin Cancer. McCleary Center Saint Alphonsus Regional Medical Center. USA
Rockoff A. Skin Cancer Prevention, Treatment, Types, Signs and Information. www.medicineNet.com,2015
Video : http://www.5min.com/Video/Understanding-Squamous-Cell-Carcinoma-29158691
Different Diagnosis of Lymphadenopathy on Infection
Alfien Rusdiana
Mononucleosis/ Kissing Disease
Etiology and Pathophysiology
Epstein-Bar Virus(EBV)
replicates
B-lymphocytes
Ep. Pharynx and parotid
duct
Incubation for 4-8 weeks
Spread by saliva dormant
Tuberculous lymphadenopathy (LNTB)
• TB lymphadenopathy, caused by lymphatic spread of the organism, is one of the commonest forms of extra-pulmonary TB. Involvement of the lymph nodes is usually a complication of primary TB and is commoner in children. It is to also found in the later stages of HIV infection.
Clinical features • Patients usually present with slowly enlarging lymph
nodes and may otherwise be asymptomatic.• Malaise, weight loss, night sweats
Kawasaki Disease
Definition
• Kawasaki disease (KD) is an acute febrile vasculitic syndrome of early childhood.
Etiology
• Unknown
Kawasaki disease symptoms appear in phases.
First phase•Fever > 39 C and lasts more than five days•Extremely red eyes (conjunctivitis) without a thick discharge•A rash on the main part of the body (trunk) and in the genital area•Red, dry, cracked lips and an extremely red, swollen tongue (strawberry tongue)•Swollen, red skin on the palms of the hands and the soles of the feet•Swollen lymph nodes in the neck and perhaps elsewhere
Second phase•Peeling of the skin on the hands and feet, especially the tips of the fingers and toes, often in large sheets•Joint pain•Diarrhea•Vomiting•Abdominal pain
Third phase•In the third phase of the disease, signs and symptoms slowly go away unless complications develop. It may be as long as eight weeks before energy levels seem normal again.
• http://www.physio-pedia.com/• http://emedicine.medscape.com/• National Tuberculosis Management Guidelines
2014. Department of Health, Republic of South Africa 2014
• American Academy of Family Physicians
Toksoplasmosis
TOKSOPLASMOSIS
Toksoplasmosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
Toxoplasma gondii, merupakan penyakit parasit
pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia
(Hiswani, 2005)
Toksoplasmosis
Parasitemia
Pembentukan antibodi
Fase kronik
Manifestasi klinis
• Limfadenopati• Rasa lelah• Demam
• Sakit kepala• Ruam
makulopapuler
Leukemia
Leukemia
Leukimia adalah neoplasma yg berasal dari sel hemapoetik yg
pada awalnya berproliferasi di
sumsum tulangsebelum menyebar ke darah tepi, limpa, kelenjar
limfe dan jaringan lain.
Leukemia
Akut
LLA
LMA
Kronis
LLK
LMK
Etiologi & Predisposisi
• Etiologi belum diketahui
Faktor eksogen1. Radiasi
2. Zat kimia3. Infeksi virus
Faktor endogen:1. Bersifat herediter2. Kelainan genetik
Sumber
• http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati-5172-2-bab2.pdf
• Harrison, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam vol.4, 2000, Yogyakarta, EGC
Bagaimana perbedaan limfoma hodgkin dan non hodgkin
Hodgkin• Sentripetal• Contigous• Hepar jarang • Dg kemoterapi sembuh
Non Hodgkin• Sentrifugal• Non Contigous• Hepar low grade sering• Higrade jarang
• Low grade tk sembuh dengan kemo
• Intermediate sembuh dg kemo
• Hi-grade sembuh dg kemo
Sentripetal• Dari ekstremitas ke organ
visceral
Sentrifugal
Kesimpulan
Terima Kasih