Upload
azzulma-aieda
View
68
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Geologi Indonesia
Citation preview
STRUKTUR GEOLOGI PENYUSUN SUMATERA UTARA
Batuan yang dominan di Cekungan Sumatera Utara
- Batu pasir
- Batu gamping atau dolomit
Daerah ini merupakan bagian dari Back-arc Basin
lempeng Sunda yang meliputi suatu jalur sempit
yang terbentang dari Medan sapai ke Banda Aceh.
Di sebelah barat jalur ini jelas dibatasi oleh
singkapan-singkapan pra-Tersier
Dapat dikatakan bahwa yang dikenal sebagai
lempung hitam (black clay) dan batupasir bermika
(micaceous sandstone), mungkin merupakan
pengendapan non-marin.
Daerah cekungan ini juga terdiri dari
cekungan yang dikendalikan oleh patahan
batuan dasar. Semua cekungan tersebut
adalah pendalaman Paseh (Paseh deep). Di
sini jugalah letak dearah terangkat blok Arun,
yang dibatasi oleh patahan yang menjurus ke
utara-selatan
Transgresi baru dimulai dengan batupasir Peunulin
atau batupasir Belumai, yang tertindih oleh Formasi
Telaga. Formasi regresi diwakili oleh Formasi
Keutapang dan Formasi Seureula yang merupakan
lapisan resevoir utama
Pola struktur di Sumatra dikontrol oleh aktivitas tumbukan menyerong
antara Lempeng Eurasia dengan Lempeng Hindia-Australia, sehingga
pola struktur yang terbentuk didominasi oleh sesar mendatar dekstral
Sesuai dengan posisi jalur tumbukan lempengnya, maka arah dari jalur sesar
mendatarnya berarah baratlaut-tenggara. Sesar-sesar tua yang sudah terbentuk pada
batuan dasar (pre-rift) mengalami reaktifasi menjadi sesar-sesar normal di bawah
pengaruh sistem tegasan transtensional (syn-rift)
Tektonik inilah yang menghasilkan sejumlah cekungan sedimen tersier di
wilayah tersebut. Selanjutnya pada Akhir Tersier mengalami pengaktifan
kembali di bawah pengaruh tektonik transpresional (post-rift)
Tektonik yang terakhir inilah yang menyebabkan seluruh batuan sedimen terlipat dan
tersesarkan dengan kuat, serta diikuti dengan aktivitas magmatisma/volkanisma.
Seluruh aktivitas tektonik ini menghasilkan jalur tinggian yang dikenal sebagai
Pegunungan Barisan
Tumbukan menyerong di kawasan ini menghasilkan
lingkungan tektonik berupa palung, jalur vulkanik
dan cekungan sedimen, disamping menghasilkan
sistem sesar mendatar di kawasan Sumatra. Sesar
Sumatra dan Sesar Mentawai adalah dua contoh sesar
regional yang mempengaruhi proses geologi
selanjutnya
Dengan demikian dapat disimpulkan sesar mendatar di Pulau
Sumatra memiliki sifat yang mengakar ke dalam (deep
seated), sehingga menembus batuan dasarnya (basement
involved). Sifat dari sesar inilah yang memunculkan aktivitas
magmatisma/ volkanisma di permukaan
Gunungapi di Sumatra terletak di dalam zona gunungapi yang dikenal sebagai Bukit
Barisan. Di bagian ini membentang sesar regional Sumatra, sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan erat antara sesar mendatar dengan aktivitas
magmatisma/volkanismanya
Sistem Sesar Sumatera ini paling sedikit tersusun oleh 8 segmen sesar
berarah orientasi baratlaut-tenggara dengan pergerakan yang menganan
(dextral). Pergerakan sesar ini masih aktif, sebagai akibat dari dorongan
lempeng Samudera Hindia terhadap Lempeng Eurasia yang membentuk
zona penunjaman di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera.
Interaksi dari beberapa segmen tersebut mengakibatkan
lahirnya beberapa zona yang mengalami kompresi dan
regangan. Zona-zona kompresi mengalami pelipatan
dan sesar naik, sedangkan zona regangan mengalami
depresi dan sesar normal.Daerah panas bumi Sampuraga Mandailing
Natal Sumatra Utara adalah salah satu daerah
yang berada dalam zona depresi ini.
Beberapa sesar normal ini menjadi media
keluarnya magma ke permukaan dan
membentuk gunung api seperti Gunung Sorik
Marapi.
STRUKTUR BATUAN SUMATERA UTARA SAMPURAGA, MANDAILING NATAL
Batuan di daerah penyelidikan
dapat dikelompokkan ke dalam 9
satuan batuan, yang terdiri dari 1
satuan batuan sedimen, 5 satuan
batuan vulkanik, 2 satuan batuan
terobosan, dan 1 satuan endapan
permukaan. Sebagian dari batuan
vulkanik tersebut diperkirakan
berasal dari 3 titik erupsi yang
berbeda, yaitu: Gunung Adian
Gongona, Gunung Hombang dan
Gunung Sorikmarapi
Batuan sedimen di daerah penyelidikan terdiri dari endapan sedimen
danau pengisi depresi, sedangkan endapan permukaan terdiri dari
material lepas yang termasuk dalam satuan aluvium. Urutan satuan
batuan atau stratigrafi dari tua ke muda adalah Satuan Granit, Lava
Andesit Porfiri, Lava Andesit, Lava Andesit Basaltis, Endapan
Aliran Piroklastik, Lahar Sorikmarapi dan Endapan Aluvium.
Urutan satuan batuan atau stratigrafi dari tua ke muda adalah
Satuan Granit
Lava Andesit Porifiri
Lava AndesitLava Andesit
Basaltis
Endapan Aluvium
Lahar Sorikmarapi
Endapan Aliran Piroklastik
Granit
Satuan ini terdiri dari batuan beku jenis granit. Singkapan
batuan yang masih segar sangat keras, meskipun di beberapa
tempat telah mengalami pelapukan yang menghasilkan pasir
kasar berkomposisi dominan kuarsa dan berkembang kekar.
Granit ini merupakan batuan terobosan dari Satuan Batolit
Panyabungan yang berumur Kapur bagian awal (Early
Cretaceous),
Lava Andesit Porfiri
Satuan Lava Andesit Porfiri ini berada di bagian tengah,
memanjang dari selatan ke utara . terdiri dari batuan beku
andesit dan batu sabak. Andesit yang tersingkap merupakan
andesit porfiri seperti yang tersingkap di Sungai Aek
Longat, Sirambas, dan Sungai Gatang. Sedangkan
singkapan batusabak ditemukan di Sungai Aek Longat
Lava Andesit
Satuan batuan ini disusun oleh aliran lava andesitik.
Singkapan batuan yang relatif masih segar terdapat di
Sungai Bargot. Satuan batuan ini terpotong oleh struktur
Sesar Normal Longat yang berarah relatif utara-selatan.
Satuan Aliran Lava Andesit (Tla) ini diperkirakan berumur
Miosen Tengah.
Lava Andesit Basaltis
Singkapan yang baik terdapat di Sungai Bargot, Sungai Sirambas, dan
Sungai Aek Nagari, Lumban Dolok. Pengamatan megaskopis di lapangan,
batuan tersebut merupakan aliran lava berjenis andesit basaltis, berwarna
abu-abu tua-kehitaman, dan bertekstur afanitik. Berdasarkan analisis
petrograf, lava ini batuannya berjenis Andesit Piroksen. Pusat erupsi
diperkirakan berasal dari Gunung Adian Gongona yang ada di sebelah barat
dari daerah telitian. Satuan ini diperkirakan berumur Miosen Atas.
Dasit
Satuan Dasit berada di Bukit Kemuning. Satuan ini terdiri dari
batuan terobosan berjenis dasit, berkomposisi dominan kuarsa.
Dasit ini diperkirakan sebagai batuan terobosan (intrusi) yang
menerobos lava dari Satuan Aliran Lava Andesit Porfiri pada
Kala Plistosen bagian awal.
Endapan Aliran Piroklastika
Satuan ini mengisi celah depresi Panyabungan dan mengikuti
celah yang dibentuk jalur sesar. Satuan batuan ini diperkirakan
sebagai Endapan Aliran Piroklastik hasil erupsi celah (fissure
eruption) sepanjang sesar-sesar berarah utara-selatan. Satuan
aliran piroklastik ini diperkirakan berumur Kuarter Bawah
menutupi struktur sesar yang ada di daerah telitian, diperkirakan
berumur Plio-Plistosen
Lahar Sorikmarapi
Singkapan lahar yang baik terdapat di Daerah Purba Lama. Lahar
berkomposisi andesit ini diperkirakan bersumber dari Gunung
Sorik Marapi yang berada di bagian selatan, di luar daerah
penyelidikan. Satuan ini diperkirakan berumur Kuarter, sebanding
dengan Satuan Batuan Gunungapi Sorik Merapi, yang tersusun
oleh lahar andesitik dan breksi gunungapi
Batuan Sedimen
Merupakan sedimen danau/depresi, terdiri dari batupasir dan
lempung yang berselingan dengan kemiringan lapisan secara umum
relatif datar. Singkapan yang baik terdapat di Sungai Sirambas dan
Batang Gadis. Proses pengendapan (sedimentasinya) berlangsung
pada Zaman Kuarter (Plistosen),
Endapan Aluvium
Endapan Aluvium merupakan endapan sekunder hasil rombakan
batuan di permukaan yang telah terbentuk sebelumnya. Endapanterdiri dari material lepas berupa lempung, pasir, bongkahan andesit,
granit, dan batusabak. Penyebarannya di sepanjang tepi SungaiBatang Gadis, muara Sungai Sirambas, Aek Sarir, Aek Nagari dan
Sungai Aek Pohan. Proses pengendapan material-material tersebutmasih berlangsung sampai sekarang.
Perselingan batupasir dengan
batulempung, dengan sifat fisik
yang sangat keras, terkekarkan
kuat, beberapa disertai vein
kuarsa. Batuan ini smerupakan
batuan dasar berumur pra-
Tersier yang tersingkap di
Sungai Buluh, Tangkahan
Bidang lapisan batugamping dengan
kedudukan U300T/20, tersingkapdi lokasi Bukit Lawang
Fault rock (fault breccia) sebagai
jejak adanya pensesaran di lokasi
Sungai Buluh
Gunungapi aktif Sibayak-Brastagi
di lingkungan tektonik volcanic
arc. Kedudukan gunungapi
dilatarbelakangi oleh struktur
sesar yang sifatnya mengakar ke
dalam (deep seated), dalam hal
ini dikontrol oleh habitat struktur
strike slip sebagai akibat
adanya tumbukan miring antara
lempeng Hindia-Australia dengan
Eurasia
Ngarai Sianok
DANAU TOBA Daerah Toba (Sumatera Utara), antarasungai barumun dan sungai Wampu pada
masa Plio-Pleistosen terjadi pengangkatan
berbentuk dome yang disebut Batak Tumor
Batak Tumor mengalami erupsi hebat,
memuntahkan magma sekitar 2000km,
terbentuk gua dibawah kepundan
Sebagai akibat gaya beratnya atap
gua runtuh membentuk depresi yang
kemudian terisi air membentuk danau
Toba
Kemudian gaya dari dapur magma
mendorong runtuhan atap gua, sehingga
terungkit ke atas dan muncul ke
permukaan danau sebagai pulau
Sumatera Utara juga terdapat backarc basin/foreland
basin, merupakan daerah yang paling kaya dengan
minyak dan gas bumi. Basin Sumatera Utara, terletak
di kaki timur laut bukit barisan, basin ini dikenal
sebagai daerah minyak dan gas bumi di Sumatera
Utara antara lain Rantau.
Produksi kumulatifnya sudah melebihi 100 juta
barel pada tahun 1980-an, Ladang gas Arun,
produksinya sudah > milyar kaki kubik,
cadangannya 17 triliun, dengan kandungan CO2= 15% Diski dan Batumandi
POTENSI TAMBANG
STRUKTUR GEOLOGI ACEH
TERIMAKASIH