30

Click here to load reader

HADRAH MADURA baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HADRAH MADURA baru

HADRAH MADURA

Musik Islamik dari Madura

(Oleh Yosep Nurdjaman Alamsyah)

Madura

Gambar 1Peta wilayah Madura

Sember: www. Google. Com

Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia,

jumlahnya sekitar 6,8 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-

pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang

Madura tinggal di bagian timur Jawa Timur, dari Pasuruan sampai utara

Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta

timur Probolinggo jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa.

Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang

bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan

Tengah. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi

kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura. Orang Madura pada dasarnya

adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik

untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua dan barang-

barang bekas lainnya. Selain itu, banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh.

Page 2: HADRAH MADURA baru

Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta

sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal

hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun

miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain

itu, orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang

melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).

Harga diri, merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan orang

Madura, karena mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang,

atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih

mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.

I. Sejarah Hadrah Madura

Gambar 2Jenis Kesenian Hadrah dari Madura,

kesenian ini sangat kental dengan nafas keislaman Sumber: video dokumentasi Prof. Sri Hastanto

Bagi sebagian masyarakat Madura, hadrah sering dipergunakan sebagai

pengiring dalam acara pernikahan. Seni budaya yang bernafaskan Islam ini,

sebenarnya sudah lama ada dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Apa

yang melatarbelakangi berdirinya?

Menurut catatan sejarah, Kesenian Hadrah di Kabupaten Sampang mulai

diperkenalkan kepada masyarakat sekitar tahun 1939. Tokoh yang mempelopori

Page 3: HADRAH MADURA baru

kesenian ini adalah K. H. Makki, beliau adalah seorang ulama kharismatik saat

itu. Awalnya, kesenian yang bernafaskan Islam ini bertujuan untuk

membangunkan kaum muslim untuk bersantap sahur pada bulan Ramadhan, serta

dimainkan dalam acara walimatul urs sebagai pertanda diberlangsungkannya

pernikahan.

Setelah kesenian ini berkembang pesat, sekitar tahun 1950-an dibentuklah

persatuan Hadrah Natijatus Salaf (NS) yang beranggotakan semua jam'iyah

hadrah yang ada di Sampang. Tujuan dibentuknya jam'iyah ini, menjaga

kelestarian dan keabadian kesenian hadrah. Tokoh yang pernah tercatat

memimpin jam'iyah ini adalah K. H. Makki, K. H. Hasyim Makki,

K. H. Baidhowi, K. H. Zayyadi, K. H. Syakur Hasyim, dan K. H. Umar Mansur

Zayyadi sampai sekarang.

Setiap tahun sekali, bertepatan dengan malam tanggal 12 Rabiul Awal,

kelompok jam'iyah Hadrah Natijatus Salaf ini mengadakan pagelaran seni

bersama dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid

Agung Sampang. Masing-masing jam'iyah berusaha menampilkan kekompakan

dan keserasian permainan timnya.

Kesenian hadrah ini, biasanya dimainkan oleh 23 sampai 45 orang, bahkan

ada keterangan yang mengatakan bahwa Kesenian hadrah ini pemainnya

mencapai 75 sampai 100 orang.

Perkembangan saat ini, selain digelar dalam acara Maulid Nabi Muhammad

SAW dan pernikahan, kesenian ini juga mulai ditampilkan di setiap acara-acara

hari besar nasional dan hari besar Islam yang lain. Bahkan sering tampil dalam

acara khitanan dan walimatul haji.

Musik yang paling popular di kalangan masyarakat “oreng alem” (istilah

untuk mengidentifikasi orang yang taat dalam beragama Islam) adalah Terbang

Hadrah. Oreng alem yang dominan di Madura seakan-akan memberikan

dukungan yang kuat terhadap eksistensi jenis musik ini. Awalnya, Terbang

Hadrah menjadi simbol musik pesantren, kemudian berkembang menjadi musik

Page 4: HADRAH MADURA baru

milik komunitas yang jauh lebih luas. Maka dari itu bermunculan ratusan

kelompok-kelompok hadrah yang selalu memenuhi events perayaan keagamaan,

arisan desa maupun komunitas kecil, hingga event yang disponsori pemerintah

(festival hadrah). Tingkat kompetisi yang sangat tinggi ini memang cenderung

terjadi pengembangan yang luar biasa. Bahkan aspeknya sampai ke urusan

panggung yang dirancang seperti bangunan mesjid, disertai pemasangan lampu-

lampu beraneka warna dan pelepasan lampion. Keadaan pementasan dibuat

sedemikian megah dan gemerlap.

Hal yang biasa terjadi di banyak tempat, jenis musik ini sering ditarikan

dalam atmosfir koreografi ruddhat1 ( baca: rodat). Instrumen yang dipergunakan

dalam jenis musik ini adalah alat musik terbang, yang terbagi ke dalam tiga polar

ritem, antara lain:

1. Korbhian, artinya: induk. Pola korbhian menjadi dasar pembentukan

“kalimat ritme” yang biasanya dimainkan oleh terbang ukuran besar

(dimainkan dengan dua pemain terbang).

2. Budu’an, artinya: anak. Pola ritemnya merupakan sisipan sederhana dari

pola utamanya. Dimainkan oleh dua pemain terbang dengan warna suara

lebih ringan.

3. Peca’an, artinya pemisah. Pola ritem inilah yang mampu menghidupkan

kesatuan interlocking pada musik ini. Biasanya, tingkat kecermelangan

variasi ritem dapat dilihat dari polar ritem ini.

Musik terbang hadrah semakin bergairah ketika mereka mulai memasukkan

instrumen jidor (bedug atau bass drum) yang sangat mendominasi kesan ritem

secara keseluruhan. Apalagi dalam sebuah pertunjukan, jidor tidak hanya ditabuh

biasa, melainkan ditabuh dengan cara digendong sambil melakukan atraksi yang

memukau menyatu dengan kelompok penari ruddhat.

Setiap pementasan, mereka tetap memegang model ritme standar, yaitu:

mateno’, jus, yahum, pinjang, jus pinjang (dua yang terakhir jarang dilakukan).

Pola-pola ritem tersebut sama sekali tidak mempengaruhi nyanyian yang

1 Ruddat adalah salah satu jenis tarian yang berasal dari Provinsi Banten.

Page 5: HADRAH MADURA baru

dibawakan para nasyid. Tidak seperti halnya musik gambus, kesenian hadrah ini

tidak berhubungan lagi dengan masyarakat Arab di Sumenep, bahkan citra

musiknya sekalipun.

Salah satu kelompok hadrah yang masih ada dan berkembang di Madura

adalah kelompok Ki Lemah Duwur. Kelompok ini berada di daerah Madura,

tepatnya di Barat Tambak, Bangkalan, Madura. Hadrah Ki Lemah Duwur ini

pemainnya semua laki-laki, dari yang umurnya masih remaja sampai orang tua

yang berumur 60-an ikut dalam kelompok hadrah tersebut. Namun, kebanyakan

pemainnya sudah berumur 30 ke atas. Tetapi walaupun mereka sudah berumur,

pertunjukan yang mereka sajikan sangat bagus, atraktif, dan dinamis.

II. Instrumen Musik dalam Handrah

Unsur musikal yang terdapat di dalam kesenian hadrah ini sangat

mendukung terhadap jalannya pembentukkan kesenian hadrah tersebut. Karena

unsur musik dan teks lagu hadrahnya saling mendukung dan menghasilkan sebuah

karya musik yang bagus dan sangat menarik untuk disimak.

Adapun alat-alat musik yang biasa dipakai dalam pertunjukan kesenian

hadrah ini adalah sebagai berikut:

1. Rebana

Gambar 3Alat musik rebana

yang dipakai dalam pertunjukan hadrah Sumber: www. Google. Com

Page 6: HADRAH MADURA baru

Rebana atau tebrang adalah salat satu alat musik yang berfungsi untuk

mengiringi hadrah. Rebana ini merupakan alat yang sangat dominan dalam

pertunjukan hadrah. Warna suara yang dihasilkan oleh rebana ini sangat singkron

dengan teks lagu hadrah, karena dengan pola motif pukulan yang dihasilkan oleh

rebana tersebut lebih ke nuansa Arab atau Timur Tengah, sehingga kesesuaian

antara teks lagu hadrah yang menggunakan bahasa Arab dengan pola motif

pukulan rebana yang terjalin dengan sangat dinamis dan enak untuk didengar.

Rebana merupakan alat musik yang terbuat dari kayu, yang dibentuk bulat

yang bagian atas dan bawahnya dibuat bolong yang dibentuk seperti elips. Jarak

antara lubang atas dan bawahnya sekitar lima centimeter sampai sepuluh

centimeter. Lubang bagian atas ditutup dengan kulit yang terbuat dari kulit sapi

atau kulit kerbau. Untuk mengencangkan kulitnya, dibagian ujung kulit

ditempelkan ke kayu, kemudian dikencangkan dengan menggunakan paku payung

atau dapat juga dengan menggunakan paku. Cara memainkan rebana yaitu dengan

menggunakan telapak tangan. Jadi telapak tangan kita langsung dipukulkan ke

membran atau ke muka kulit rebana tersebut.

Suara yang dihasilkan oleh rebana ini bisa keras dan juga bisa pelan atau

lirih, tergantung kepada pemain memukul rebananya. Keras dan lirihnya suara

rebana di dalam hadrah disesuaikan dengan teks lagu hadrah itu sendiri dan

disesuaikan pula dengan gerakan tari yang dibawakan oleh pemain hadrahnya

sendiri.

Rebana di dalam pertujukkan hadrah ini mempunyai dua fungsi, yakni

sebagai berikut:

a. Berfungsi untuk mengiringi teks lagu yang dibawakan oleh vokal

yang mandiri atau vokal solo; dan

b. Berfungsi untuk mengiringi tarian yang dibawakan oleh para

pemain hadrah itu sendiri.

Page 7: HADRAH MADURA baru

2. Bedug atau Jidor

Gambar 4Alat musik bedug

atau jidor yang digunakan dalam hadrah Sumber:video dokumentasi Prof. Sri Hastanto

Bedug di dalam hadrah juga merupakan salah satu alat musik yang sangat

dominan terhadap musikalitas yang terdapat dalam hadrah tersebut, karena warna

suara bedug yang low2, sehingga ritmik yang dihasilkan oleh bedug tersebut

merupakan titik dasar tempo ketika jalannya pertunjukan hadrah.

Bedug terbuat dari kayu yang besar dengan panjang satu meter, kemudian

diameternya lima puluh centimeter . Kayu tersebut bagian tengahnya dilubangi,

sehingga pada bagian tengahnya bolong. Pada salah satu ujung lobangnya tersebut

ditutup dengan kulit kerbau, kemudian untuk mengencangkan kulit tersebut

dengan menggunakan bambu tali yang dilingkarkan ke ujung kayu yang akan

ditutup oleh kulit, kemudian ujung kulit tersebut dililitkan ke bambu tali, sehingga

kulitnya menjadi nempel dan kuat. Bedug mempunyai diameter yang cukup besar,

sehingga suara yang dihasilkanya pun warna suaranya ngebass.

Bedug ini cara memainkannya dengan menggunakan alat pemukul, yang

terbuat dari kayu, bentuknya seperti tabung dengan panjang tiga puluh centimeter

dan diameter lima centimeter, kemudian disalah satu ujungnya dibentuk bundar

seperti bola. Posisi menggunakan alat pukulnya yaitu tangan memegang sebelah

kayu yang datar, kemudian yang bagian bundarnya dipukulkan ke bedug.

2 Low merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya rendah. Maksudnya adalah bahwa suara bedug ini menghasilkan warna suara yang rendah.

Page 8: HADRAH MADURA baru

Bedug di dalam hadrah ini mempunyai fungsi untuk mengiringi teks lagu

dan untuk mengiringi tarian hadrah.

3. Kendang

Gambar 5 Kendang yang dipakai dalam hadrah

‘posisi tidur dengan tali yang bersilang’ Sumber: video dokumentasi Prof. Sri Hastanto

Menurut pengamatan saya, ketika melihat dan menyimak pertunjukan dari

video yang dijadikan bahan untuk dianalisis, posisi kendang dalam hadrah ini

fungsinya tidak terlalu dominan seperti rebana dan bedug. Kesimpulan saya ketika

melihat video hadrah, kendang di sini berfungsi sebagai metronom, yang nantinya

saling bersahutan dan saling mengisi dengan alat musik dogdog. Kesatuan yang

dibangun antara kendang dan dogdog memberikan warna ornamentasi perkusi

yang sangat bagus dan enak untuk didengar.

Kendang dalam hadrah ini bentukanya sama dengan kendang yang berasal

dari Makasar. Kendangnya berbentuk simetris datar, dan berbeda dengan kendang

yang berasal dari Jawa barat yakni kendangnya berbentuk simetris cembung. Cara

memainkan kendang yaitu dengan menggunakan telapak tangan, sama seperti cara

memainkan rebana.

Cara membuat kendang pada dasarnya semuanya sama, namun dari segi

bentuk yang membedakan, kemudian bentuk itu pula yang menjadikan identitas

asal masing-masing kendang tersebut.

Page 9: HADRAH MADURA baru

Kendang hadrah terbuat dari kayu yang besar dengan panjang enam puluh

centimeter, kemudian diameternya tiga puluh centimeter. Kayu tersebut bagian

tengahnya dilubangi, sehingga pada bagian tengahnya bolong. Kedua ujung

lobangnya tersebut ditutup dengan kulit Kerbau, kemudian untuk mengencangkan

kulit tersebut dengan menggunakan bambu tali yang dilingkarkan ke ujung kayu

yang akan ditutup oleh kulit, kemudian ujung kulit tersebut dililitkan ke bambu

tali, sehingga kulitnya menjadi nempel dan kuat. Untuk mengencangkan antara

ujung atas dan ujung bawah agar kulitnya bisa distem, yaitu dengan menggunakan

tali yang terbuat dari kulit, kemudian tali ini disampulkan ke tiap ujung dari

membran kendang sekelilingnya.

4. Tambourin

Gambar 6Alat musik tambourin

dalam pertunjukan hadrah Sumber: video dokumentasi Prof. Sri Hastanto

Menurut pendapat penulis tambourin merupakan salah satu alat musik yang

dipergunakan dalam pertunjukan hadrah. Kedudukan tambourin di dalam hadrah

ini sangat memberikan warna yang khas, artinya warna suara yang dihasilkan oleh

tambourin ini selain memberikan tempo, tambourin juga memberikan kesan

hangat dan rame, kemudian memberika efek semangat kepada pada pemain

hadrah tersebut. Apabila tambourin tidak ada dalam pertunjukan hadrah ini

rasanya ada sesuatu yang kurang sempurna.

Page 10: HADRAH MADURA baru

Dokumentasi foto di atas merupakakan gambar tambourin yang tidak utuh,

sebenarnya tambourin yang masih bagus itu bentuknya utuh tidak potong seperti

itu, mungkin karena cara memainkan tambourinya yang salah. Seharusnya cara

memainkan tambourin itu dipukulkan ke telapak tangan sebelah kanan atau

sebaliknya, tidak dipukulkan ke tanah seperti yang terlihat di foto. Hal itu yang

menyebabkan tambourinya menjadi rusak dan patah. Bentuk tambourin yang utuh

dan bagus yaitu sepeti gambar di bawah ini.

Gambar 7Alat musik tambourin

Sumber: www. Google. Com

5. Maruas

Gambar 8Alat musik maruas

yang digunakan dalam hadrahSumber: www. Google. Com

Kedudukan alat musik Maruas dalam hadrah ini sama dengan alat musik

rebana. Namun, pola menabuhnya saling bergantian dengan rebana. Maksudnya

ketika rebana yang dimainkan oleh pemain yang berada di shap pertama berhenti

Page 11: HADRAH MADURA baru

kemudian langsung disambung dengan permainan rebana pada shap ke dua dan ke

tiga bersamaan dengan Maruas. Pola ritmiknya bersautan atau imbal dengan pola

motif permainan rebana.

Paduan yang terjalin antara Maruas dengan Tambourin sangat dinamis,

sesuai dengan fungsinya yakni sebagai pengiring teks lagu dan mengiringi tarian

yang dibawakan oleh pemain yang berada di shap pertama.

6. Dogdog

Gambar 9Alat musik dogdog

dalam pertunjukan hadrah Sumber: video dokumentasi Prof. Sri Hastanto

Sebagaimana yang telah dijelasken sepintas masalah dogdong di penjelasan

kendang, bahwa dogdog di dalam hadrah ini perannya sama seperti kendang.

Dogdog dengan kendang dalam pertunjukannya menjalin satu-kesatuan yang

dinamis. Pola motif tabuh yang dimainkan oleh dogdog dan kendang masing-

masing saling mengisi. Fungsinya sama seperti kendang, yakni sebagai pengiring

teks lagu dan tarian yang dibawakan oleh pemain hadrah tersebut.

Dogdog terbuat dari kayu yang dengan panjang empat puluh lima

centimeter, kemudian diameternya tiga puluh centimeter. Kayu tersebut bagian

tengahnya dilubangi, sehingga pada bagian tengahnya bolong. pada salah satu

ujung lobangnya tersebut ditutup dengan kulit kerbau, kemudian untuk

Page 12: HADRAH MADURA baru

mengencangkan kulit tersebut dengan menggunakan bambu tali yang dilingkarkan

ke ujung kayu yang akan ditutup oleh kulit, kemudian kemudian ujung kulit

tersebut dililitkan ke bambu tali, sehingga kulitnya menjadi nempel dan kuat.

Warna suara yang dihasilkan oleh dog-dog ini sama dengan suara kendang pada

hadrah ini. Cara memainkannya yaitu dengan menggunakan telapak tangan, sama

percis seperti cara memainkan kendang.

III. Kostum yang Dipakai dalam Pertunjukan Hadrah

Pada dasarnya baju atau kostum yang dipergunakan dalam pertunjukan

hadrah ini tidak mempunyai pakaian yang khusus seperti baju yang dipakai oleh

jenis-jenis kesenian yang lain, misalnya kostum Tari Badaya, Cakil, dan lain-lain.

Adapun kostum yang dipakai dalam pertunjukan hadrah ini adalah sebagai

berikut:

a. Pakaian Koko

Pakaian atau kostum yang dipakai dalam pertunjukan hadrah yaitu dengan

menggunakan baju dengan motif Koko, biasanya baju Koko ini sering digunakan

oleh orang yang mau melaksanakan shalat, pengajian, atau pertemuan-pertemuan

yang bertemakan Islami. Biasanya baju Koko yang digunakan warnanya bebas,

tetapi apabila eventnya seperti festival, warna baju yang dipergunakan harus sama

sesuai dengan kesepakatan bersama.

Ada kebiasaan warna baju Koko yang digunakan oleh pemain hadrah yaitu

dengan menggunakan baju Koko yang berwarna putih. Kepana warna putih?

Karena dalam kepercayaan agama Islam warna putih merupakan warna yang suci.

Jadi, sudah barang tentu semua orang sebagai penganut agama yang baik,

kesucian harus dicapai, salah satunya yaitu dengan menggunakan baju yang

berwarna putih.

b. Peci atau Kopiah

Page 13: HADRAH MADURA baru

Salah satu perlengkapan kostum yang dipakai dalam pertunjukan hadrah

yaitu dengan menggunakan peci atau kopiah. Kopiah biasanya digunakan untuk

menutupi kepala dan rambut.

Kopiah di Indonesia sudah menjadi salah satu identitas warga Indonesia

yang menganut agama Islam, namun apabila dibandingkan dengan negara-negara

di Eropa misalkan Yunani, Rusia, mereka juga suka memakai kopiah. Kopiah

yang dipakai oleh orang Eropa yang diluar agama islam adalah salah satunya

dipergunakan untuk kostum dalam pertunjukan tari.

Kembali ke pembahasan hadrah, kopiah yang dipergunakan dalam

pertunjukan hadrah menggunakan warna yang bebas, kemudian coraknya juga

bebas. Tetapi ketika pertunjukka hadrah tersebut memasuki ranah festival, maka

para pemainnya menggunakan kopiah dengan warna, bentuk, dan corak yang

sama sesuai dengan kesepakatan bersama.

c. Sarung

Sarung merupakan salah satu perlengkapan kostum yang dipergunakan

dalam pertunjukan hadrah. Sarung dipakai untuk menutupi wilayah aurat laki-laki.

Sarung juga biasanya dipergunakan oleh orang yang akan melaksanaka shalat,

pengajian, dan lain-lain. Warna yang dipergunakan dalam pertunjukan hadrah ini

tidak ada ketentuan yang khusus, kecuali pertunjukannya masuk ke events yang

resmi, festival, tentunya akan menggunaka sarung dengan warna yang sama,

sehingga nilai estetiknya akan muncul.

Perlengkapan kostum yang diutarakan di atas merupakan kostum yang

dipergunakan ketika pertunjukan hadrah dengan para pemain semuanya laki-laki.

Tetapi apabila personilnya perempuan tentunya tidak mungkin memakai kostum

yang biasa dikenakan oleh pemain laki-laki.

Kostum yang dipergunakan oleh pemain hadrah wanita, biasanya memakai

pakaian yang menutup aurat, diantaranya adalah: memakai baju dengan tangan

panjang, berjilbab, kemudian celana yang diapakai juga biasanya menggunakan

Page 14: HADRAH MADURA baru

motif rok yang panjangnya sampai mata kaki. Pakaian yang dipergunakan

menggunakan warna yang sama sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati

bersama.

Gambar 10Pertunjukan hadrah perempuan

dalam event festivalSumber: Www. Google. Com

IV. Stuktur Penyajian Hadrah

Ketika menyimak struktur secara keseluruhan dari pertunjukan hadrah

tersebut, maka apabila disusun dari awal pertunjukan sampai akhir

pertunjukannya sebagai berikut:

a. Vokal

Pertunjukan hadrah ini diawali dengan lantunan vokal solo, dengan

manggunakan teks lagu yang berbahasa Arab atau tepatnya lantunan vokal solo ini

berupa shalawat Nabi Muhammada SAW. Pembawaan vokal solo ini tanpa

diiringi oleh musik, jadi kalau dimasukan ke dalam rumpun istilah vokal Sunda,

jenis vokal tersebut dinamakan sekar irama merdika3.

Laras yang digunakan untuk melantunkan teks lagu hadrah tersebut yakni

lebih ke nada-nada Timur Tengah, namun setelah penulis simak ternyata laras

yang digunakan untuk melantunkan teks lagunya yaitu dengan menggunakan laras

pelog pada gamelan Jawa.

Adapun teks lagu yang dilantunkannya yakni sebagai berikut:3 Sekar irama merdika adalah pembawaan vocal dengan tanpa irama. Artinya vokalis yang membawakan teks lagunya yakni tanpa ada tempo yang mengikatnya.

Page 15: HADRAH MADURA baru

Bismilaalhirrohmaanirrohiim

Innalloha malaaikatuhu yusolluu alannabi

Yaa ayyuhalladziina aamanuu solluu’alaihi wasallimu tasliimaa

Allohummasolli wasallim wabaarik’alaih

Setelah vokal solo melantunkan teks lagu di atas, kemudian dilanjutkan

dengan lantunan vokal bersama dengan teks lagu sebagai berikut:

Wa’alaa alihii wasohbih

Setelah itu, masuk vokal solo dan vokal bersama dengan teks lagu sebagai

berikut:

Vokal solo:

Alloohu yaa maulaa maulla

Alloohu yaa maulaa maulaa

Yaa khoirolhadasi mubiin maulaa

Yaa khoirolhadasi mubiin maulaa

Vokal bersama:

Alloohu yaa maulaa ya maulla

Alloohu yaa maulaa ya maulaa

Alloohu yaa maulaa

Yaa khoirolhadasi mubiin ya maulaa

Vokal solo:

‘Ainal kitaaba kholii maulaa

Affaturridhoo fasmudii maulaa

Yaumul kitaajul madri

Issaibil awaakul mubiin maulaa

Vokal bersama:

Alloohu yaa maulaa ya maulla

Alloohu yaa maulaa ya maulaa

Page 16: HADRAH MADURA baru

Alloohu yaa maulaa

Yaa khoirolhadasi mubiin ya maulaa

Vokal solo:

Yaa muta’ii mubinaa maulaa

Ya’iimu hattuu motirii maulaa

Ya aanallihaabil hudaa

Wakuunil’aduu listanii maulaa

Vokal bersama:

Alloohu yaa maulaa ya maulla

Alloohu yaa maulaa ya maulaa

Alloohu yaa maulaa

Yaa khoirolhadasi mubiin ya maulaa

Vokal solo:

ya mingkolbu

biikufrikuu annahabikuu abadii

anna yaanabii ya Muhammad

amin waafidi minyasiid

Vokal bersama:

Alloohu Allooh

Alloohu alloohu allooh

Alloohu alloohu allooh

Alloohu alloohu allooh

Yaakhoiril annaa bil mubiin

Vokal solo:

Suunnal hadii

Page 17: HADRAH MADURA baru

‘alaikal soddaa mungtasii

Wasaki aduuma akoo

Wahukkil hakkuu abadii

Vokal bersama:

Alloohu Allooh

Alloohu alloohu allooh

Alloohu alloohu allooh

Alloohu alloohu allooh

Yaakhoiril annaa bil mubiin

Vokal solo:

Ya tabla maziid aminnal ilmuu annabi sollu

Sullu rii farid yahuu

Afatur hakkuu aahuakiyyaa

Idakoitaa koyamusadid yahuu

Vokal bersama:

Yaamagissamii ibdikolabii

Yaamagissamii ibdikolabiyahuu

‘alaisal mubii idna Muhammad

‘alaisal mubii idna Muhammad yahuu

Vokal solo:

Ayyasannumaa umman haffatuu

Abil’an kitaab ifakodroobiyyahuu

Allaunal ijib ijibrinnabii

Aukonibtihii tihisumajidyahuu

Vokal bersama:

Yaamagissamii ibdikolabii

Page 18: HADRAH MADURA baru

Yaamagissamii ibdikolabiyahuu

‘alaisal mubii idna Muhammad

‘alaisal mubii idna Muhammad yahuu

Vokal solo:

Annayannabi nabiyahuda amitfafiidik fidiklialik

Alloohu allooh alloohu allooh ya khoirul anna annabil mughdi

Assolin’alan ‘alanmustofa kitil wama wamabilmughdi

Alloohu allooh alloohu allooh ya khoirul anna annabil mughdi

Alloohu allooh alloohu allooh ya khoirul anna annabil mughdi

Alloohu allooh alloohu allooh ya khoirul anna annabil mughdi

b. Instrumen Musik

Pola tabuh instrumen dalam pertunjukan hadrah ini terbagi menjadi tiga

bagian, yakni penulis menggunakan istilah musiknya sebagai berikut:

1) Bagian awal, vokal tanpa iringan musik;

2) Bagian kedua, vokal menggunakan iringan musik; dan

3) Bagian ketiga, vokal menggunakan iringan musik yang menggunakan

motif imbal.

Masing-masing instrumen memainkan alatnya dengan motif sebagai berikut:

a) Bedug

d d d d

b) Rebana

Motif pertama dimankan secara bersama-sama:

Page 19: HADRAH MADURA baru

T t t t t

Motif kedua diaminkan secara imbal dengan motif yang dibagi-bagi,

sehingga akan menghasilkan motif seperti berikut:

t t t t t t t t t t t t cara memainkannya ditekan

t t t t t t t t t t t t cara memainkannya dilepas

c) Kendang

Sebagaimana yang telah dijelaskan di sub-bab instrumen, bahwa fungsi

kendang dalam penyajian hadrah ini yakni sebagai metronom atau alat untuk

memperkuat ketukan sebagai pegangan untuk tempo semuat instrumen.

t t t t kendang congo atau membran bagian kanan

t t kendang bagian memberan kiri

d) Tambourin

Tambourin menggunakan ritmik seperti berikut:

t t t t t t

e) Dogdog

Page 20: HADRAH MADURA baru

Dimainkan secara berulang-ulang, dan hasilnya akan bersahutan dengan

motif kendang.

T t t t t

f) Maruas

Pada dasarnya motif ritmik maruas ini sama dengan motif rebana, jadi

fungsinya sebagai pengental dari ritmik yang sudah ada. Ketika rabana shap depan

berhenti, maruas yang mengisi kekosongan rebana dengan motif yang sama

seperti rebana.

t t t t t t t t t t t t

Kesimpulan

Page 21: HADRAH MADURA baru

Kesenian hadrah ini merupakan salah satu jenis kesenian yang sangat erat

kaitannya dengan nuansa keagamaan, khususnya agama Islam. Walaupun pada

aplikasinya kesenian kadrah ini sering pertunjukan di tempat nikahan, khitanan,

atau acara-acara keagamaan, misalkan Muludan, Rajaban, dan lain-lain. Tetapi

dengan menggunakan teks lagu yang berbahasa Arab, kemudian warna

musikalnya pun lebih ke nuansa Timur Tengahan, maka jelaslah bahwa kesenian

hadrah ini sangat kental dengan keagama Islamannya.

Kegiatan-kegiatan festival yang diselenggarakan baik oleh pemerintahan

Madura, atau oleh organisasi-organisasi tertentu yang respek terhadap

perkembangan kesenian hadrah ini, merupakan salah satu langkah supaya hadrah

tidak mencapai kepada titik kepunahan.

Demikian analisis penulis tentang Hadrah Madura, mudah-mudahan

tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Musik Nusantara adalah milik seluruh

warga Indonesia. Kita sebagai insan negara yang baik, sudah barang tentu

berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan Musik Nusantara yang kita miliki.

Page 22: HADRAH MADURA baru

Daftar Pustaka

http://etnomusikologisolo.wordpress.com/2010/04/06/budaya-musik-daerah-etnis-madura/. 24-11-10. 15.30.

http://hanafimohan.blogspot.com/2009/05/cerbung-senja-merah-jingga-16-seni.htm. 24-11-10. 15.55.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madura. 25-11-10. 14.30

Kuntowijoyo, Madura: Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris 1850-1940. Yogyakarta: Matabangsa, 2002.

http://www.indonesiaindonesia.com/f/15122-sejarah-carok-madura/. 26-11-10. 16.00.