18
ASUHAN KALA I HAND OUT Mata Kuliah : ASKEB III Kode Mata Kuliah : Topik : Asuhan ibu bersalin Kala I Waktu : 100 Menit Dosen : Meldayetti Objektif Perilaku Siswa (OPS) 1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat mendeskripsikan batasan persalinan secara baik dan benar sesuai dengan penjelasan yang diberikan. 2. Mahasiswa mampu menguraikan fase-fase dalam kala 1 persalinan dengan benar tanpa melihat catatan. 3. Mahasiswa mampu memahami langkah untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan ibu hamil secara tepat dan benar sesuai dengan penjelasan yang diberikan. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan asuhan sayang ibu selama kala 1 persalinan dengan baik 5. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan asuhan kala 1 persalinan 6. Mahasiswa mampu menggunakan dan analisis hasil pencatatan pada partograf 7. Mahasiswa dapat mengenali secara dini berbagai masalah dan penyulit yang mungkin terjadi pada kala 1 persalinan MELDAYETT1

HAND OUT kala 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas kuliah Meldayetti

Citation preview

HAND OUT

Mata Kuliah: ASKEB III

Kode Mata Kuliah:

Topik

: Asuhan ibu bersalin Kala I

Waktu: 100 Menit

Dosen: Meldayetti

Objektif Perilaku Siswa (OPS)

1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat mendeskripsikan batasan persalinan secara baik dan benar sesuai dengan penjelasan yang diberikan.

2. Mahasiswa mampu menguraikan fase-fase dalam kala 1 persalinan dengan benar tanpa melihat catatan.

3. Mahasiswa mampu memahami langkah untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan ibu hamil secara tepat dan benar sesuai dengan penjelasan yang diberikan.

4. Mahasiswa dapat menjelaskan asuhan sayang ibu selama kala 1 persalinan dengan baik

5. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan asuhan kala 1 persalinan

6. Mahasiswa mampu menggunakan dan analisis hasil pencatatan pada partograf

7. Mahasiswa dapat mengenali secara dini berbagai masalah dan penyulit yang mungkin terjadi pada kala 1 persalinan

8. Mahasiswa dapat membuat keputusan klinik, merujuk ibu secara tepat pada kala

· Referensi :

· Mochtar,Rustam,2001. Sinopsis Obstetri ESG. Jakarta

· Depkes, RI,2006. Asuhan Persalinan Normal. Depkes. Jakarta

· JNPKKR,2007. Asuhan Persalinan Normal. Edisi Revisi, Jakarta

· Daftar Tilik Praktek Klinik Kebidanan

· Obstetric dan Ginekologi Universitas Padjajaran; Bandung.1984

MATERI

1. Batasan

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ktuban kluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya trjadi pada usia kehamilan cukup bulan tanpa disrtai adanya penyulit.

Persalinan dimulai (inpartu) sejak utrus berkontraksi dan mnybabkan prubahan pada serviks (membuka dan mnipis) dan berakhirnya dngan lajirnya plasenta lengkap.

Tanda dan gejala inpartu trmasuk :

· Penipisan dan pembukaan serviks

· Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi min 2 kali dalam 10 menit)

· Cairan lender brcampur darah melalui vagina

2. Fase – fase dalam kala 1 persalinan

persalinan kala I (satu) dimulai dari pembukaan 1cm sampai 10cm (lengkap).Fase-fasepersalinan kala IKala I fase laten :• pembukaan cervix kurang dari 3 cm• cervix membuka perlahan selama fase ini• fase laten biasanya berlangsung tidak lebih dari 8 jamKala I fase aktif :• pembukaan cervix 4 cm sampai 10 cm.• his dalam fase ini lebih kuat dan cervix membuka lebih cepat.• Fase aktif tidak boleh berlangsung dari 7 jam

3. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik ibu bersalin

Anamnesis dan pemeriksaan fisik secara seksama merupakan bagian dari asuhan sayang ibu yang baik dan aman selama persalinan. Catatkan semua temuan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik secara seksama dan lengkap. Jelaskan makna temuan dan kesimpulannya kepada ibu dan keluarganya.

a. Anamnesis

Tanyakan pada ibu :

· Nama, umur, dan alamat

· Gravid dan para

· HPHT

· Kapan bayi akan lahir

· Riwayat alergi obat obatan

· Riwayat kehamilan sekarang

· Riwayat kehamilan sebelumnya

b. Pemeriksaan fisik

· Abdomen

· Menentukan tinggi fundus

· Memantau kontraksi uterus

· Memantau DJJ

· Menentukan presentasi (apakah presentasi kepala atau bokong)

· Menentukan penurunan bagian terbawah janin

· 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba diatas simpisis pubis

· 4/5 jika sebagian baian terbawah janin telah memasuki pintu ataa panggul

· 3/5 jika sebagian bagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul

· 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diatas simpisis dan bagian telah turun melewati bidang tengah rongga panggul

· 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat merasa bagian terbawah janin yang berada diatas simpisis dan 4/5 telah masuk ke dalam rongga panggul

· 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan luar dan seluruhnya bagian terbawah janin sudah masuk ke dalam rongga panggul

· Periksa dalam

· Nilai pembukaan dan penipisan serviks

· Pastikan tidak ada bagian yang menumbung

· Nilai penurunan bagian terbawah

· Pasikkan penunjuknya ubun-ubun , celah sagitalis, dan ukuran kepala janin apakah sesuai dengan ukuran jalan lahir

c. Mencatat dan mengkaji hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik

4. Pengenalan dini terhadap masalah dan penyulit

Pada saat memberikan asuhan bagi ibu bersalin, penolong harus selalu waspada terhadap kemungkinan timbulnya masalah penyulit. Ingat bahwa menunda pemberian asuhan kegawatdaruratan akan meningkatkan resiko kematian dan kesaktian ibu dan bayi baru lahir. Selama anamnesis dan pemeriksaan fisik, tetap waspada terhadap indikasi indikasi dan segera lakukan tindakan yang diperlukan. Langkah dan tindakan yang akan dipilih sebaiknya dapat member manfaat dan memastikan bahwa proses persalinan akan berlangsung aman dan lancarsehingga akan berdampak baik terhadap keselamatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan.

5. Persiapan Asuhan Persalinan

a. Mempersiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi

· Ruangan yang hangat

· Sumber air bersih utk cuci tangan

· Air DTT

· Kecukupan air bersih, klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan, perabotan

· Kamar mandi yang bersih

· Tempat yang lapang untuk I ibu berjalan jalan

· Penerangan yang cukup

· Tempat tidur yang bersih

· Meja yang bersih

· Meja untuk resusitasi ibu

b. Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan

· Periksa semua peralatan sebelum dan sesudah memberikan asuhan meliputi obat-obatan, bahan, partus set, peralatan untuk melakukan penjahitan, dan peralatan untuk resusitasi bayi.

· Pastikan semua sudahdalam keadaan steril

c. Persiapan rujukan

d. Memberikan asuhan sayang ibu

· Dukungan emosional

· Mengatur posisi

· Memberikan cairan dan nutrisi

· Kamar mandi

e. Pencegahan infeksi

6. Partograf

a. Pencatatan selama fae laten kala 1 persalinan

· Djj setiap ½ jam

· Frekuensi dan lamany frekuensi kontraksi uterus setiap ½ jam

· Nadi setiap setengah jam

· Pembukaan serviks setiap 4 jam

· Penuruunan bagian terbawah janin setiap 4 jam

· Tekanan darah dan suhhu tubuh setiap 4 jam

· Produksi urin, aseton, protein setiap 2 sampai 4 jam

b. Pencatatan selama fase aktif persalinan

· Informasi tentang ibu

· Kondisi janin

· Kemajuan persalinan

· Jam dan waktu

· Kontraksi uterus

· Obt-obatan dan cairan yang digunsanakan

· Kondisi ibu

c. Mencatat temuan pada partograf

· Informasitentangibu

· Kondisi janin (DJJ, warna dan adanya air ketuban, penyusupan)

· Kemajuan persalinan (pembukaan serviks, penurunan bagian terbawah janin, garis waspada dan garis bertindak

· Jam dan waktu (mulainya fase aktif, waktu saat penilaian)

· Kontraksi uterus

· Obat-obatan yng diberikan (oksitosin, obat lain dan cairan IV)

· Kondisi ibu (nadi,TD, dan suhu, volume urin,protein dan aseton)

· Asuhan pengamatan dan keputusan klinikn lainnya

d. pencatatan pada lembar belakang partograf

· data atau informasi umum

· Kala I

· Kala II

· Kala III

· Baayi baru lahir

· Kala IV

7. Penyulit Kala I

Temuan-temuan anamnesis dan/atau pemeriksaan

Rencana untuk asuhan

Riwayat bedah sesar

1.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang mempunyai kemampuan untuk melakukan bedah sesar.

2.    Dampingi ibu ke tempat rujukan. Berilah dukungan dan semangat.

Perdarahan pervaginam selain dari lendir bercampur darah (show)

Jangan melakukan pemeriksaan dalam

1.    Baringkan ibu ke sisi kiri.

2.    Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan ringer loktat atau cairan garam fisiologis (NS).

3.    Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan untuk melakukan bedah sesar.

4.    Dampingi ibu ke tempat rujukan.

Kurang dari 37 minggu (persalinan kurang bulan)

1.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetrik dan BBL.

2.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat.

Ketuban pecah disertai dengan keluarnya mekonium kental

1.    Baringkan ibu ke sisi kiri

2.    Dengarkan DJJ

3.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan untuk melakukan bedah sesar.

4.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan bawa partus set, kateter penghisap lendir delle dan handuk/kain untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi kalau ibu melahirkan di jalan.

Ketuban pecah bercampur dengan sedikit mekonium disertai tanda-tanda gawat janin

Dengarkan DJJ, jika ada tanda-tanda gawat janin laksanakan asuhan yang sesuai (lihat di bawah)

Ketuban telah pecah (lebih dari 24 jam) atau ketuban pecah pada kehamilan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)

1.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan melakukan asuhan kegawat daruratan obstetrik.

2.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat.

Tanda-tanda atau gejala-gejala infeksi :

- Temperatur tubuh

- Menggigil

- Nyeri abdomen

- Cairan ketuban yang berbau

1.    Baringkan ibu miring kekiri

2.    Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan ringer laktat atau cairan garam fisiologis (NS) dengan tetesan 125 ml/jam.

3.    Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan untuk melakukan bedah sesar.

4.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat.

Tekanan darah lebih dari 160/ 110 dan/atau terdapat protein dalam urine (preeklamsia berat)

1.    Baringkan ibu miring kekiri

2.    Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan ringer laktat atau cairan garam fisiologis (NS)

3.    Jika mungkin berikan dosis awal 4 g MgSO4 20% IV selama 20 menit.

4.    Suntikan 10 g MgSO4 50% 15 g IM pada bokong kiri dan kanan.

5.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kapabilitas asuhan kegawat daruratan obstetrik dan BBL.

6.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat.

Tinggi fundus 40 cm atau lebih (makrosomia, polihidramniofis, kehamilan ganda

1.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan untuk melakukan bedah sesar.

2.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat dan dukungan.

Alasan :

Jika diagnosisnya adalah polihidramnion, mungkin ada masalah-masalah dengan janinnya. Dengan adanya makrosomia risiko distosia bahu dan perdarahan pasca persalinan atau lebih besar.

DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali/menit pada 2 x penilaian dengan jarak 5 menit (gawat janin)

1.    Baringkan ibu miring ke kiri, dan anjurkan untuk bernapas secara teratur.

2.    Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan renger laktat atau cairan garam fisiologis (NS) dengan tetesan 125 ml/jam.

3.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan obstetrik dan BBL.

4.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan dan semangat.

Primipara dalam persalinan fase aktif dengan palpasi kepala janin masih 5/5

1.    Baringkan ibu miring ke kiri

2.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan pembedahan bedah sesar.

3.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan dan semangat.

Presentasi bukan belakang kepala (sungsang, letak lintang, dll)

1.    Baringkan ibu miring ke kiri.

2.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan obstetri dan BBL.

3.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan dan semangat.

Presentasi ganda (majemuk) (adanya bagian janin, seperti misalnya lengan atau tangan, bersamaan dengan presentasi belakang kepala)

1.    Baringkan ibu dengan posisi lutut menempel ke dada atau miring ke kiri.

2.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan obstetri dan BBL.

3.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan dan semangat.

Tali pusat menumbung (jika tali pusat masih berdenyut)

1.    Gunakan sarung tangan disinfeksi tingkat, letakan satu tangan divagina dan jauhkan kepala janin dari tali pusat janin. Gunakan tangan yang lain pada abdomen untuk membantu menggeser bayi dan menolong bagian terbawah bayi tidak menekan tali pusatnya. (keluarga mungkin dapat membantu).

2.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan obstetri dan BBL.

3.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan

ATAU

1.    Minta ibu untuk melakukan posisi bersujud dimana posisi bokong tinggi melebih kepala ibu, hingga tiba ke tempat rujukan.

2.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan BBL.

3.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.

Tanda-tanda gejala syok :

a.    Nadi cepat, lemah (lebih dari 110 kali/menit)

b.    Tekanan darahnya rendah (sistolik kurang dari 90 mm Hg

c.    Pucat

d.    Berkeringat atau kulit lembab, dingin.

e.    Napas cepat (lebih dari 30 x/menit)

f.     Cemas, bingung atau tidak sadar

g.    Produksi urin sedikit (kurang dari 30 ml/jam)

1.    Baringkan ibu miring ke kiri

2.    Jika mungkin naikkan kedua kaki ibu untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.

3.    Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau cairan garam fisiologis (NS), infuskan 1 liter dalam waktu 15 – 20 menit, jika mungkin infuskan 2 liter dalam waktu 1 jam pertama, kemudian turunkan tetesan menjadi 125 m/jam.

4.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan obstetri dan BBL.

5.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan dan semangat.

Tanda-tanda gejala persalinan dengan fase laten yang memanjang.

a.    Pembukaan serviks kurang dari 4 cm setelah 8 jam.

b.    Kontraksi teratur lebih dari 2 dalam 10 menit)

1.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kapasitas kegawatdaruratan obstetri dan BBL.

2.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat.

Tanda dan gejala belum inpartu

a.    Kurang dari 2 kontraksi dalam 10 menit, berlangsung kurang dari 20 detik

b.    Tidak ada perubahan serviks dalam waktu 1 – 2 jam.

1.    Anjurkan ibu untuk minum dan makan.

2.    Anjurkan ibu untuk bergerak bebas dan leluasa.

3.    Jika kontraksi berhenti dan/atau tidak ada perubahan serviks, evaluasi djj, jika tidak ada tanda-tanda kegawatan pada ibu dan janin. Persilahkan ibu pulang dengan nasehat untuk :

a.    Menjaga cukup makan dan minum

b.    Datang untuk mendapatkan asuhan jika terjadi peningkatan frekuensi dan lama kontraksi.

Tanda dan gejala partus lama

a.    Pembukaan serviks mengarah kesebelah kanan garis waspada (partograf)

b.    Pembukaan serviks kurang dari 1 cm perjam

c.    Kurang dari 2 kontraksi dalam waktu 10 menit, masing-masing berlangsung kurang dari 40 detik.

1.    Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan BBL.

2.    Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.

8. Rujuk ibu pada kala I

Rujuk ibu apabila ditemui salah satu atau lebih penyulit seperti berikut :

1. Riwayat bedah sesar

2. Pendarahan pervaginam

3. Persalinan kurang bulan (kurang dari 37 mggu)

4. Ketuban pecah disertai mekonium kental

5. Ketuban pecah dan persalinan kurang bulan

6. Ikterus

7. Anemia berat

8. Tanda dan gejala infeksi

9. Preeclampsia/ hipertensi dalam kehamilan

10. Tinggi fundus 40cm atau lebih

11. Gawat janin

12. Primipara dalam fase aktif kala I dan kepala masih 5/5

13. Presentasi bukan belakang kepala

14. Presentasi ganda (majemuk)

15. Kehamilan ganda atau gamelli

16. Tali pusat menumbung

17. Syok

LATIHAN SISWA

1.  Sebutkan Pengertian dari Batasan persalinan

2. Sebutkan Fase-fase dalam kala 1

3. Jelaskan Cara dan langkah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik ibbu bersalin

4. Jelaskan Asuhan sayang ibu selama kala 1

5. Sebutkan Persiapan asuhan kala 1

6. Jelaskan cara pengisisan partograf

7. Jelaskan penyulit pada Kala 1

8. Sebutkan keputusan klinik rujuk ibu

MELDAYETT1