17
Higroma kistik Amelia Febiana Handjaja 406138037

higroma kistik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buat ditelusuri

Citation preview

Higroma kistik

Amelia Febiana Handjaja406138037

Anatomi Leher

Kelenjar Limfatik Servikal

Definisi

• Higroma (bahasa Yunani) : tumor yang berisi air.

• Higroma merupakan kelainan kongenital dari sistem limfatik

• Kista higroma adalah suatu lesi kistik yang berasal dari massa dilatasi limfe

Prevalensi

Belum banyak data yang menjelaskan, akan tetapi hygroma kistik dapat terjadi antara 1,7:10000 atau sekitar 0,83 % kehamilan mempunyai risiko terjadi anomaly. Higroma kistik ini dapat terjadi kira-kira 1 % pada janin mulai umur kehamilan 9 minggu sampai 16 minggu. Kejadian pada bayi sekitar 50 % - 65 % dan pada anak usia 2 tahun sekitar 80 % - 90 %.

Etiologi

Idiopatik

Faktor genetik

Faktor lingkungan

Patofisiologi

Kegagalan drainase ke sistem vena menyebabkan dilatasi dari saluran limfe. Apabila berukuran besar maka akan menjadi kista higroma

Kegagalan pembentukan hubungan struktur menyebabkan terjadinya stasis aliran limfe dan sakus limfatik jugularis akan melebar sehingga terbentuklah kista di daerah leher.

Aliran limfe yang statis akan menyebabkan kista membesar dan muncul sebagai suatu massa pada leher bayi baru lahir

Gejala klinis• Benjolan di leher yang telah

lama atau sejak lahir tanpa nyeri atau keluhan lain berbentuk kistik, berbenjol-benjol, dan lunak, permukaannya halus, lepas dari kulit, difus, berbatas tegas, dan sedikit melekat pada jaringan dasar

• Jarang menimbulkan gejala akut, tetapi dapat cepat membesar karena radang dan menimbulkan gejala gangguan pernafasan.

• Bila lebih besar maka perluasan terjadi ke arah wajah, lidah, kelenjar parotis, laring, atau dada (15% meluas ke mediastinum)

• Timbul gangguan menelan dan bernafas

• Perluasan ke aksilla dapat menyebabkan penekanan pleksus brakhialis dengan berbagai gejala neurologik.

Staging

Stadium tumor dapat di bedakan menjadi 5 stage menurut De Serres, yaitu:• Stage I : Unilateral infrahyoid (17 % complication rate)• Stage II : Unilateral suprahyoid (41 % complication rate)• Stage III :Unilateral and both infrahyoid and suprahyoid

(67 % complication rate)• Stage IV : Bilateral suprahyoid (80 % complication rate)• Stage V : Bilateral infrahyoid and suprahyoid (100 %

complication rate)

Diagnosis • Penegakan diagnosis pada prenatal kista higroma

meliputi:• Ultrasound lengkap, temasuk echocardiogram,

untuk melihat jenis anomali yang lain untuk menentukan penyebab dari higroma.

• Riwayat keluarga yang lengkap• Amniosintesis. • Pengkajian virus pada cairan amnion dilakukan jika

ada indikasi adanya hydrops. S

Pemeriksaan fisik

• Inspeksi • Palpasi

Pemeriksaan radiologi

• USG • CT SCAN• MRI

Penatalaksanaan

• Eksisi• Aspirasi

Komplikasi

• Infeksi pada lesi• Perdarahan kista• Gangguan pernafasan dan disfagia

Prognosis

• Prognosis lebih baik jika kejadian higroma kistik tidak diikuti dengan kelainan kromosom

• Secara keseluruhan, kasus higroma kistik pada prenatal memiliki prognosis yang buruk

Kesimpulan • Kista Higroma Coli merupakan salah satu kelainan

kongenital yang disebabkan oleh obstruksi saluran limfe yang menyebabkan dilatasi sakus limfe dan berubah menjadi massa kistik.

• Angka kejadiannya jarang. • Dapat ditemukan dari masa prenatal, saat lahir

dan sebelum usia 2 tahun. • Penatalaksanaan kista higroma Coli yang paling

utama adalah eksis kista. Ada kemungkinan angka kejadian rekuren pada beberapa kasus.

ThankYou