Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN RESILIENSI PADA
MAHASISWA YANG ORANGTUANYA BERCERAI
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nada Widya Larasati
15320168
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
i
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN RESILIENSI PADA
MAHASISWA YANG ORANGTUANYA BERCERAI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi
Nada Widya Larasati
15320168
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
ii
iii
HALAMAN MOTO
“ Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Dia menciptakan
manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api
tanpa asap.”
(Q.S. Ar-Rahman ayat 13-15)
“ Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, “Sesungguhnya jika
kalian bersyukur (atas nikmat-Ku), pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada
kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangatlah pedih.”
(Q.S. Ibrahim ayat 7)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
BISMILLAHIIROHMANIROHIM
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagimaha penyayang
Karya ini saya persembahkan untuk :
Semua orang tuaku tercinta
Almarhumah ibunda Suharyati, Ayahanda Hendiarto dan Mamah Onny
Terimakasih atas kasih sayang, pengertian, dukungan dan juga pengorbanan
yang dicurahkan untuk anak perempuanmu ini. Terimaksih sudah mau bersabar
membesarkan ku sampai tahap saat ini. Terimakasih atas doa yang tak pernah putus
yang dari lisannya selalu menyebut namaku di atas sajadah. Terimakasih atas Kasih
sayang dan pengorbanan tak terhingga yang telah ibu, ayah dan mama berikan, tidak
mampuku balas.
Keluarga dan sahabat tercinta
Untuk semua keluarga besar dan juga sahabat-sahabat, terimakasih untuk
segenap keluarga atas dukungan tanpa henti yang dicurahka, terimakasih telah menjadi
teman dan penghibur disaat lara dan duka juga menjadi tempat untuk berbagi pilu
ketika rindu akan rumah.
v
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul:
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DAN RESILIENSI PADA MAHASISWA YANG ORANGTUANYA BERCERAI
Telah dipertahankan di depan Dosen Penguji Skripsi Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Drajat Sarjana S-1 Psikologi
Telah Disetujui Pada Tanggal
...........................
Mengesahkan,
Program Studi Psikologi
Faktas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
Ketua Program Studi
Resnia Novtasari S.Psi., M..A Dewan Penguji Tangan Tangan
1. Drs. Sumedi P. Nugraha Ph.D., Psikolog.
2. Ratna Syifa'a Rachmahana, S.Psi., M.Si., Psikolog.
3. Hazhira Qudsyi,,S.Psi., M.A.
vi
PRAKATA
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
Bismillahirahmanirrahim, segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, atas kasih sayang dan segala rahmat yang dicurahkan hingga saya dapat
menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam yang tercurah bagi baginda
Rosulullah Muhammad Shallallahu’ wassalam yang telah berjuang untuk umatnya,
sehingga kita dapat merasakan kehidupan dan nikmat iman islam saat ini.
Pada semua pihak yang telah senantiasa membantu penelliti dalam
penyelesaian penelitian ini, baik secara langsung ataupun lewat doa yang dipanjatkan.
Saya mengucapkan terimakasih dari hati yang paling dalam kepada :
1. Bapak Dr. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., Psikolog, selaku Dekan Fakultas Psikologi
dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc, selaku Ketua Program Studi Psikologi
dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
3. Bapak Sumedi P. Nugraha B.A., M.Ed., M.Sc., Ph.D, selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan ilmu, arahan, serta dukungan salami ini.
4. Bapak Sumedi P. Nugraha B.A., M.Ed., M.Sc., Ph.D. Psikolog selaku Dosen
pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak masukkan serta telah
meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bantuan, dan pemahaman dengan
sangat baik.
vii
5. Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia, terimakasih banyak atas ilmu dan pengalaman yang telah
diberikan.
6. Seluruh staf dan karyawan akademik Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia.
7. Seluruh subjek yang sudah bersedia membantu penulis untuk menjawab kuesioner
yang teah diberikan.
8. Almarhumah ibuku tersayang, Ibu Suharyati. Terimakasih atas kasih sayang dan
juga pengorbanan yang telah diberikan selama hidup ibu di dunia dan juga doa
yang selalu terucap dalam sujud untuk ayang. Semoga kelak kita bisa bertemu lagi
dan berkumpul sebagai kelarga bahagia.
9. Ayahanda tersayang, Ayah Hendiarto. Terimakasih sudah selalu sabar dalam
membimbing, yang tidak pernah lelah mengingatkan di segala hal, juga doa yang
selalu mengiringi solatnya dan yang selalu mengapresiasi hasil apapun yang ayang
kerjakan. Terimakasih telah menjadi ayah yang baik untuk ayang selama ini.
10. Mamahku tersayang, Mama Onny. Terimakasih sudah selalu baik dan juga selalu
mendukung ayang selama ini, terimakasih sudah menyayangi ayang dengan
sepenuh hati dan selalu mendoakan ayang. Terimakasih telah menjadi mama yang
menjadi tempat untuk keluh kesah dan juga sebagai penghibur lara setiap ayang
sedih.
11. Kakak-kakakku tercinta terimakasih sudah menjadi semangat dan juga
memberikan warna setiapkali pulang.
viii
12. Bude dan pakde Hadi, Mbak Rupi dan Mbak Weni sudah menjadi keluarga kedua
dan selalu memberikan dukungan yang baik.
13. Mbak Silvi dan Mas Ipang terimakasih sudah mau direpotkan dan juga selalu
memeberikan dorongan dalam mengerjakan tugas akhir, sabar dan menerima adek
di rumah dengan baik, juga ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat untuk kehidupan
adek saat ini dan kelak.
14. Bude Tutik, Mbak Dati, dan Mbak Dani terimakasih sudah menjadi keluarga yang
direpotkan dan menerima adek di rumah dengan senang hati dan juga kasih saying.
15. Bella Safirane yang selalu ada dan selalu bersedia direpotkan setiap saat pagi samai
malam, terimakasih sudah selalu menjadi sahabat terbaik dan selalu mendukung
dan juga menyayangi satu sama lain.
16. Callista sebagai sahabat yang selalu membantu dan menyemangati dalam
mengerjakan skripsi, terimakasih sudah menjadi sahabat terbaik.
17. Difa, Ganang, Ijal, dan Gigih terimakasih sudah selalu sedia diajak berlibur
menjelajahi pemandangan indah Jogja.
18. Putri Meilani, terimakasih sudah selalu menjadi teman dikala sepi dan juga Pelepas
lara dan pilu ketika rindu akan rumah juga terimakasih sudah sealu membantu dan
menyemangati dalam mengerjakan tugas akhir dan sahabat baik sejak awal
perkuliahan.
19. Anita Dwinas, terimakasih sudah menjadi sahabat yang selalu membantu dalam
keadaan apapun sejak awal perkuliahan, juga Pelepas lara dan pilu ketika rindu
ix
akan rumah yang selalu ada dan juga selalu membantu dan menyemangati dalam
tugas akhir.
20. Siti Hajar, terimakasih sudah mewarnai dunia persahabatan kita sejak awal
perkuliahan sampai akhir, dan terimakasih atas semua pelajaran yang diberikan
selama ini, juga Pelepas lara dan pilu ketika rindu akan rumah terimakasih juga
telah membantu mengerjakan tugas akhir dengan penuh ketulusan.
21. Fatin, terimakasih telah menjadi pendengar yang baik dan sahabat yang baik
selama ini sejak awal perkuliahan, juga pelepas lara dan pilu ketika rindu akan
rumah terimakasih telah membantu banyak hal selama ini dan selalu memberikan
dukungan.
22. Dona, terimakasih telah menjadi pewarna dalam kehidupan kuliah dan juga
Pelepas lara dan pilu ketika rindu akan rumah. Juga mereka yang selalu siap sedia
membantu pagi hingga malam dalam menyelesaikan penelitian ini.
23. Citra Ilmi, terimakasih telah mewarnai dunia persahabatan perkuliahan selama ini
sejak awal perkuliahan, juga pelepas lara dan pilu ketika rindu akan rumah
terimakasih sudah menjadi teman yang selalu ceria.
24. Herlia Budok, terimakasih sudah mewarnai perjalanan persahabatan dan juga
perkuliahan selama ini, juga pelepas lara dan pilu ketika rindu akan rumah yang
berkenan membantu dengan suka cita dan tulus, juga dalam mengerjakan tugas
akhir ini.
x
25. Sahabat sahabat Mokns, Olas, Sabrina, Iko, Icad, Ikik, Dhea, Evan terimakasih
sudah benyak mengajarkan banyak hal tentang hal-hal yang aku tidak dapatkan
diluar sana.
26. Mutiara Jasmin, terimakasih sudah selalu membantu mempersiapkan uji angket
hingga sidang,
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii
MOTTO ....................................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v
PRAKATA ................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
ABSTRAK .................................................................................................. xv
BAB I PENGANTAR ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9
C. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9
D. Keaslian Penelitian ............................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 12
A. Resiliensi .......................................................................................... 12
1. Definisi Resiliensi ...................................................................... 12
2. Aspek-aspek Resiliensi .............................................................. 13
3. Faktor-faktor Resiliensi .............................................................. 16
B. Religiusitas ....................................................................................... 18
1. Definisi Religiusitas ................................................................... 17
2. Aspek-aspek Religiusitas ........................................................... 19
C. Hubungan Religiusitas dan Resiliensi ............................................. 21
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 27
xii
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 28
A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian ......................................... 28
B. Definisi Operasional......................................................................... 28
C. Partisipan Penelitian ......................................................................... 28
D. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 29
E. Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 31
F. Metode Analisis Data ....................................................................... 32
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ........................ 33
A. Orientasi Kancah dan Persiapan....................................................... 33
1. Orientasi Kancah ........................................................................ 33
2. Persiapan Penelitian ................................................................... 34
B. Laporan Pelaksanaan ....................................................................... 38
C. Hasil Penelitian ................................................................................ 39
1. Deskripsi Responden Penelitian ................................................. 39
2. Deskripsi Data Penelitian ........................................................... 41
3. Uji Asumsi ................................................................................. 43
a. Uji Normalitas ...................................................................... 43
b. Uji Linearitas ........................................................................ 43
4. Uji Hipotesis .............................................................................. 45
5. Analisa Tambahan ...................................................................... 46
D. Pembahasan ..................................................................................... 48
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 50
A. Kesimpulan ...................................................................................... 50
B. Saran ................................................................................................ 50
1. Responden Penelitian ................................................................. 50
2. Peneliti Selanjutnya .................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 51
LAMPIRAN ................................................................................................ 54
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 cetak biru Skala resiliensi ............................................................... 29
Tabel 2 cetak biru Skala Religiusitasi .......................................................... 31
Tabel 3 Distribusi butir Item Skala Religiusitas .......................................... 37
Tabel 4 Distribusi Butir Item Skala Resiliensi ............................................. 36
Tabel 5 Diskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 39
Tabel 6 Diskrisi Responden berdasarkan umur ........................................... 40
Tabel 7 Diskrisi Responden berdasarkan Tinggal Bersama ........................ 40
Tabel 8 Norma Kategorisasi Skala ............................................................... 41
Tabel 9 kategorisasi resiliensi ...................................................................... 42
Tabel 10 kategorisasi religiusitas ................................................................ 42
Tabel 11 uji normalitas ................................................................................ 43
Tabel 12 Uji Linearitas................................................................................. 44
Tabel 13 Uji Hipotesis ................................................................................. 44
Tabel 14 Analisa Tambahan......................................................................... 45
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala penelitian......................................................................... 53
Lampiran 2 Tabulasi data ............................................................................. 65
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 69
Lampiran 4 Uji Asumsi ................................................................................ 72
Lampiran 5 Uji Hipotesis ............................................................................. 75
Lampiran 6 Analisa Tambahan ................................................................... 77
xv
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUDITAS DAN RESILIENSI PADA AIMAHASISWA YANG ORANGTUANYA BERCERAI
Nada Widya Larasati
Sumedi P. Nugraha B.A
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas dan resiliensi pada mahasiswa yogyakarta yang orangtuanya bercerai. Responden dalam penelitian ini berjumlah 45 responden. Penelitian ini menggunakan skala variabel religiusitas yang disusun oleh Raiya (2008) dengan telah diadaptasi dalam bahasa indonesia, sedangkan untuk variabel resiliensi menggunakan The Connor- Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah diadaptasi dari aspek Campbell-Sills dan Stein (2007). Penelitian ini akan melalui uji normalitas dan linieritas untuk menjadi syarat uji Product moment pearson. Hasil uji korelasi menujukan bahwa nilai koefsien determinasi (r²) sebesar r² = 0.137 yang artinya religiusitas memiliki hubungan yang positif terhadap resiliensi. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Kata kunci : religiusitas, resiliensi, orang tua bercerai
xvi
RELATIONSHIP BETWEEN RELIGIOSITY AND RESILIENCE TO COLLEGE
STUDENTS IN YOGYAKARTA WHOSE PARENTS ARE DIVORCED
Nada Widya Larasati
Sumedi P. Nugraha B.A
ABSTRACT
This research aims to determine the relationship between religiosity and resilience to college students in Yogyakarta whose parents are divorced. The numbers of responden in this study is 45. This study use the religiosity scale from Raiya (2008) adapted to Bahasa and the resilience scale using The Connor- Davidson Resilience Scale (CD-RISC) adapted from Campbell-Sills dan Stein (2007) aspects. This study will conduct normality and linearity test as the Product Moment Pearson test is required. The result of the correlation showed the number coefficient of determination r² = 0.137 that is mean the religiosity has positive correlation to the resilience. Therefore, the hypothesis in this study is accepted. Keywords : religiousity, resilience, divorced parent
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga keluarga mempunyai peran penting untuk perkembangan anggota
keluarga, Lembaga keluarga memiliki peranan yang idealnya memberikan
kenyamanan dan rasa aman pada setiap anggota yang ada di dalamnya (Asriandari,
2015). Pernikahan adalah saat seorang wanita dan pria diikat secara lahir dan batin
sebagai suami istri untuk membangun sebuah keluarga Bahagia dan juga selalu
Bersama (yusuf, 2014). Namun, tidak semua lembaga keluarga bisa berjalan abadi dan
harmonis, karena adanya konflik yang tidak bisa diselesaikan.
Menurut Dagun (2002) perceraian akan berdampak mendalam bagi setiap
anggota keluarga. Dampak perceraian bukan hanya dirasakan oleh pasangan yang
bercerai tapi anak dengan umur dini sampai dengan dewasa. Perceraian dapat dikatakan
jalan keluar yang terbaik, juga merupakan sebuah keputusan akhir yang dibuat bagi
suami dan istri dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang sudah tidak mungkin
bisa dipertahankan lagi oleh keduanya baik suami maupun istri. Sehingga perceraian
adalah salah satu atau bahkan satu-satunya cara untuk menyelesaikan permasalhan
yang dihadapi. Selain itu, pernikahan dan juga perceraian adalah sauatu perbuatan yang
dilandasi oleh hukum dan perbuatan yang dilandasi oleh agama (Hamid, 2018).
2
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang resiliensi terhadap
mahasiswa yang orangtuanya bercerai. penelitian ini adalah berdasarkan dari
pengalaman pribadi peneliti yang menginspirasi melakukan penelitian ini. menurut
Willis (2011) Mahasiswa merupakan usia dewasa awal yang berkisaran pada umur 18
sampai dengan 24 tahun. Kehidupan mahasiswa di kampus dapat dikatakan sebagai
cerminan kehidupan nyata yang akan dijalankan kelak, karena dalam perkuliahan
diajarkan bagaimana seorang mahasiswa dapat mengatur waktu sedemikian rupa
sehingga dapat mengerjakan tugasnya dengan baik, dalam kampus juga bukan hanya
dituntut akan baik, namun juga keterampilan dalam bersosialisasi juga keterampilan
dalam memecahkan sebuah masalah dalam lembaga-lembaga yang diikutinya.
Menurut Hurlock (1990) dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhan dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa
lainnya. Begitu banyak kegiatan dan juga tanggung jawab yang dijalankan oleh
mahasiswa, dalam kondisi tersebut mahasiswa harus mampu dalam mengatasi segala
permasalahan yang ia hadapi di luar kampus seperti perceraian yang dialami orang
tuanya baik yang sudah terjadi maupun sedang dalam prosesnya dengan baik pula,
maka dari itu mahasiswa akan lebih baik jika memiliki resiliensi yang tinggi. Dengan
demikian peneliti tertarik meneliti tentang bagaimana hubungan religiusitas dan
resiliensi pada mahasiswa yang orangtuanya bercerai.
3
Peneliti melakukan wawancara dengan 3 mahasiswa perempuan dan laki-laki.
Semua responden yang peneliti wawancara pada penelitian ini berdomisili di
Yogyakarta. Responden pertama melakukan wawancara pada 13/07/2019 responden
pertama berinisial SK adalah seorang mahasiswi Ilmu komunikasi di salah satu
perguruan tinggi di Yogyakarta, orangtua SK bercerai saat SK berumur 14 tahun (sudah
9 tahun).
SK mengatakan bahwa pada awalnya SK tidak mengetahui bahwa orang tuanya
sudah bercerai saat itu. Namun, lama kelamaan SK mengerti bahwa orang tuanya sudah
bercerai. Pada awalnya, SK mengatakan bahwa ia merasa kesepian karena hanya
tinggal berdua Bersama ibunya. Terkadang SK merasa sangat iri dengan teman-
temannya dimana mereka memiliki orangtua yang utuh dan memiliki tempat
mencurahkan keluh kesahnya pada kedua orangtuanya. Sedangkan SK hanya memiliki
ibu saat itu, walaupun SK masih bisa bertemu kapan saja dengan ayahnya. Namun,
perasaannya tetap saja ada yang hilang. Seiring berjalannya waktu, SK menyadari
bahwa jika SK terus merasa kesepian dan merasa sedih, dirinya tidak akan bisa maju
dan hanya meratapi sedihnya. Ia sudah berusaha untuk selalu melihat sisi kebaikan dari
permasalahan yang dialaminya.
Disamping itu juga SK selalu mengalihkan pikirannya disaat sedih dengan
melakukan kegiatan-kegiatan yang membuatnya senang seperti bermain Bersama
teman-temannya, atau bahkan melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan
oleh SK sebelumnya, seperti mendaki gunung dan juga traveling ke kota-kota dengan
4
teman-temannya. SK juga mengakui bahwa semakin ia jauh rajin beribadah dan
menambahkan amalan-amalan agama dirinya merasa lebih tenang dan juga merasa
tidak menderita. SK memutuskan untuk menjadikan rasa sedihnya menjadi motivasi
dirinya dan menjadikan dorongan untuk dirinya agar hidup lebih baik lagi.
Kemudian pada tanggal 02/08/2019 dilakukan wawancara dengan Responden
kedua yaitu HT yang merupakan mahasiswa fakultas ekonomi di daerah Yogyakarta.
Ia merupakan anak kedua dari 3 bersaudara, semuanya laki-laki. Orangtuanya bercerai
sekitar 2 tahun lalu. Ia mengatakan bahwa pada awalnya orangtua HT sering cekcok
dirumah dan sering bertengkar. Namun dalam beberapa tahun orang tuanya masih
bertahan untuk tinggal Bersama. Kemudian, pada tahun 2017 lalu orang tuanya
memutuskan untuk berpisah.
HT merasa resah karena keadaan di rumah menjadi sangat berubah. Dirinya
merasa tidak nyaman berada dirumah dan merasa membenci kedua orang tuanya
bahkan ia membenci dirinya sendiri untuk beberapa saat. Seiring berjalan waktu, HT
merasa bahwa apa yang HT rasakan selama ini hanyalah mengganggu aktivitasnya
sehari-hari dan membuatnya tidak bisa berpikir jernih. Akhirnya HT mengatakan pada
dirinya sendiri bahwa HT tidak bisa terus menerus merasa terpuruk dari apa yang
dialaminya. Ia tidak membenci orang tuanya, karena kedua orang tuanya pun
merasakan kesedihan lebih dari dirinya.
Namun ia harus menganggap perceraian adalah solusi terbaik demi
keharmonisan rumah tangga mereka. Ia juga menganggap bahwa perceraiannya adalah
cobaan yang diberikan oleh Allah padanya agar dirinya bisa lebih baik dan juga
5
menjadi seseorang yang dapat menopang beban hidup. Saat ini HT sudah merasa jauh
lebih menerima keadaan keluarnya saat ini. Ia berusaha menjadi pribadi yang lebih
baik, mengingat dirinya adalah seorang kakak yang harus menjadi contoh baik untuk
adiknya, dan ia merasa seorang laki-laki harus menjadi lebih kuat dalam menghadapi
permasalahan yang ada dalam keluarganya.
Responden ke 3 dengan inisial UK dalam penelitian ini melakukan wawancara
pada tanggal 28/05/2019. Responden merupakan mahasiswa teknil sipil di perguruan
tinggi Gajah Mada. Respoonden merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara. Kedua
orangtuanya bercerai saat UK duduk di sekolah Menengah Pertama, dan UK melihat
secara langsung pertengkaran yang terjadi pada saat itu. UK merasa sangat takut pada
saat itu, dan hanya bias memeluk kakaknya, ingatan itu yang pertama muncul ketika
peneliti mulai mewawancarai UK.
Perceraian kedua orang Tua UK merupakan peristiwa yang tidak perna
dilupakan. Mulai saat itu UK mengatakan bahwa ia membeci ayahnya, dan tidak ingin
bertemu dengan ayahnya lagi. Hal ini dikarenakan UK sakit hati karena ayahnya telah
menyakiti perasaan ibunya. UK sempat kabur dari rumah selama beberapa hari hingga
akhirnya kembali lagi karena mendengar ibunya tidak berhenti menangis semenjak UK
kabur dari rumah.
UK mengakui sejak saat itu kepribadiannya berubah, seperti lebih cepat marah
dan juga lebih mudah terpancing emosinya. Selain itu UK mulai merokok dan mulai
meminum minuman keras, UK juga mulai pergi ke club malam sebagai Pelepas penat
nya. UK mengatakan bahwa ayahnya lah yang membuat UK menjadi seperti ini.
6
Sampai saat ini UK belum bias menerima keadaan yang dialaminya dan masih
menyalahkan keadaan.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa resiliensi pada
kedua responden yang diwawancarai oleh peneliti memiliki tingkatan yang baik,
karena keduanya dapat menerima bagaimana keadaan yang dialaminya dan juga
melihat sisi baik dari permasalah mereka. Kedua responden juga mengatakan bahwa
dengan menerima keadaan yang dialaminya mereka dapat merasakan hidup lebih baik.
Selain itu, mereka juga menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya. Namun satu
responden lain mengatakan bahwa dirinya belum bias menerima keadaan yang
dialaminya.
Asriandari (2015) mengatakan bahwa resiliensi merupakan kemampuan
meningkatkan aspek positif dalam hidup , individu yang resilien adalah seseorang
individu yang mampu melakukan tiga hal dengan baik, yaitu mampu menganalisis
risiko dari suatu masalah, mampu memahami dirinya dengan baik, dan mampu
menemukan makna serta tujuan hidup. Sehingga seseorang mampu mengembalikan
perasaannya seperti sedia kala , seperti penjalasan resiliensi merupakan cerminan dari
kemampuan mempertahankan keseimbangan yang stabil menurut (Banano, 2004).
Keberhasilan dalam menyesuaikan diri pada permasalahan yang terjadi atau
peristiwa buruk terutama perceraian dalam kasus penelitian ini yang menimpa
seseorang merupakan sebuah gambaran kapasitas yang dimiliki oleh seseorang tersebut
sebagai hasil positif dari permasalahan maupun peristiwa dalam kehidupan seseorang
tersebut yang peniuh dengan tekanan menurut (Setiawan, 2015). Kemampuan resiliensi
7
menjadi sangat penting bagi seseorang di segala umur dalam merespon sebuah masalah
dalam kehidupannya yang akan mempengaruhi bagaimana seseorang tersebut akan
merespon sebuah masalah yang terjadi secara positif (Kartika, 2017).
Kemampuan resiliensi ini sangat penting untuk dimiliki oleh individu dalam
segala usia terutama anak korban perceraian untuk merespon masalah yang terjadi
dalam kehidupannya. Setiap anak yang menjadi korban perceraian orang tuanya sangat
penting memiliki resiliensi yang tinggi, dikarenakan hal itu akan berpengaruh dengan
cara bagaimana kemampuan mereka menyikapi dan merespon masalah yang terjadi
dalam kehidupannya secara positif menurut Eka (2015) yang menyatakan bahwa
seseorang yang melakukan resilien berarti seseorang tersebut dapat menyesuaikan diri
dalam menghadapi permasalahan atau kondisi kurang baik yang sedang di alami
maupun telah dialaminya dalam hidup.
Dari aspek-aspek resiliensi yang disebutkan diatas, dapat dikatakan bahwa
religiusitas dapat berperan penting terhadap resiliensi, seperti dalam penelitian
sebelumnya dari jurnal ilmiah psikologi dengan judul Pengaruh Religiusitas terhadap
Resiliensi pada Pasien Rehabilitasi Narkoba Yayasan Rumah Damai Semarang yang
menyebutkan dalam penelitian tersebut diperoleh ada hubungan yang cukup signifikan
antara religiusitas terhadap resiliensi pada pasien rehabilitasi narkoba Yayasan Rumah
Damai Semarang, hasil yang diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,637 dengan p=
0,00. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja yang diajukan diterima yaitu “ada
hubungan antara religiusitas dengan resiliensi pada pasien rehabilitasi narkoba
Yayasan Rumah Damai Semarang”. Selain itu juga dari hasil wawancara yang telah
8
dilakukan peneliti dengan 2 responden sebelumnya menunjukan bahwa kedua
responden dapat dikatakan menunjukan hubungan antara religiusitas terhadap resiliensi
terhadap perceraian orang tua yang dialami kedua responden tersebut.
Religiusitas adalah bentuk dari hubungan antar makhluk manusia dengan
Tuhan yang dilakukan dengan cara beribadah, juga diartikan sebagai kepercayaan dan
keyakinan pada Tuhan Maha Esa yang mengatur segala bentuk hubungan yang dijalin
antara manusia atau antara manusia dengan alam sekitarnya (prapanca, 2017).
Religiusitas dapat membantu seseorang dalam mempertahankan kesehatan mental pada
masa-masa sulit menurut Hallahmi dan (Argyle, 1997). Sehingga dapat dikatakan
bahwa, religiusitas dapat memberikan dampak yang cukup terhadap perkembangan
psikologis seseorang. Beberapa peneliti juga telah menlakukan penelitian yang
menyebtkan bahwa adanya hubungan yang positif dengan masalah psikologis ( Eid,
2020).
Dari pernyataan diatas, maka religiusitas sangat penting dalam kehidupan
sehari- hari manusia, karena di dalam ajaran agama menuntun untuk seseorang individu
agar dirinya merasa aman, merasa damai dan merasakan tentram dalam dirinya,
sebagaimana resiliensi yang berperan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadikan
seseorang individu lebih tegar dan lebih kuat dalam menghadapi permasalahan atau
peristiwa yang buruk maupun tidak sesuai dengan keinginan yang menimpa dalam
hidup karena pemahaman-pemahaman agama dapat mempertahankan kesehatan
mental pada setiap individu. Maka dari itu, religiusitas dan resiliensi berperan sangat
penting dalam menjaga keseimbangan dan menjaga kesehatan mental seseorang.
9
B. Tujuan Penelitian
Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana religiusitas memiliki
hubungan dengan pencapaian resiliensi pada mahasiswa korban orang tua bercerai.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara praktis, penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengembangan teori, orangtua, mahasiswa dan terutama bagi mahasiswa
yang mengalami permasalahan yang serupa.
2. Manfaat Praktis.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan juga perkembangan ilmu psikologi terutama pada konsentrasi psikologi
perkembangan dan juga psikologi klinis.
D. Keaslian Penelitian
Pada penelitian sebelumnya yang serupa dengan judul penelitian yang berjudul
Pengaruh Tingkat Religiusitas terhadap Self Resiliensi Siswa Kelas X Sekolah
Menengah Atas Negeri 2 karanganyar yang ditulis oleh Pandu Prapanca dkk pada tahun
2017, (Prapanca, 2017). Penelitian tersebut menggunakan metode analisis data dengan
menggunakan Teknik regresi linear. Dengan responden berjumlah 143 siswa kelas X
Penelitian ini memiliki hasil analisis data yang menunjukan bahwa ada pengaruh
10
religiusitas terhadap resiliensi. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah adanya
pengaruh tingkat religiusitas terhadap self resiliensi pada siswa kelas X SMAN 2
Karanganyar, dengan kontribusi yang disumbangkan tingkat religiusitas terhadap
resiliensi.
Rodiatul Hasanah dan Rahma Yuliani (2015) melakukan penelitian yang
berjudul antara Religiusitas dan Resiliensi pada Penyintas Erupsi Gunung Sinabung.
Penelitian ini dilakukan pada 166 subjek dengan dipilih secara accidental sampling
dengan menggunakan klas religiusitas dan skala resiliensi, penelitian ini menggunakan
uji statistic dengan Teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil dari penelitian
ini adalah semakin tinggi religiusitas penyintas erupsi Gunung Sinabung semakin
tinggi resiliensinya dalam menghadapi bencana erupsi tersebut. Hasil penelitian ini
menunjukkan ada hubungan yang positif antara religiusitas dengan resiliensi pada
penyintas erupsi Gunung Sinabung Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan
yang positif antara religiusitas dengan resiliensi pada penyintas erupsi Gunung
Sinabung.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ari Suryaman (2014) dengan judul
“Pengaruh Religiusitas terhadap Resiliensi pada Pasien Rehabilitasi Narkoba Yayasan
Rumah Damai Semarang”. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 33 pasien rehabilitasi
narkoba di Yayasan Rumah Damai Semarang. Metode dalam penelitian ini adalah
kuantitatif korelasional dengan hasil yang menunjukan bahwa adanya pengaruh positif
yang signifikan antara religiusitas dengan resiliensi pada pasien dengan hasil diagram
pada religiusitas maupun resiliensi menunjukkan persentase keduanya diatas 85%.
11
Dalam penelitian lain yang berjudul “Hubungan Religiusitas dan Resiliensi
pada Karyawan” yang diteliti oleh Rachel Lucia dan Jimmy Ellya (2017). Penelitian
ini menggunakan Subjek berjumlah 101 yang merupakan karyawan sebuah universitas
di Surabaya, penelitian ini menggunakan sebaran skala dengan hasil menunjukan
adanya hubungan positif antara religiusitas dan resiliensi pada karyawan. Dibuktikan
dengan nilai ρ =0.178 dan p-value = 0.037 yang mengacu pada critical values for
pearson product- moment correlation oleh Fisher & Yates (dalam Spatz, 2010).
Penelitian “Dimensi Religiusitas dan Resiliensi Pada Residen Narkoba di BNN
Lido” yang diteliti oleh Pertiwi (2011) Subjek dalam penelitian ini yang berjumlah 124
orang 64 diantaranya residen primary green, 31 residen primary hope, dan 29 residen
re entry. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel religiusitas terhadap variabel resiliensi yaitu sebesar 0,248 atau 24,8%.
Dalam penelitian ini peneliti tidak memiliki banyak perbedaan dari
penelitian yang dilakukan sbelumnya, namun yang dapat membedakan dari penelitian
di-penelitian di atas adalah subjek penelitian ini merupakan mahasiswa yang
orangtuanya bercerai yang tinggal di yohyakarta.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Resiliensi
1. Definisi Resiliensi
Menurut Connor dan Davidson (2003) resiliensi sebagai kualitas individu yang
memungkinkannya dalam menghadapi berbagai tekanan dan kesulitan. Resiliensi
merupakan kemampuan individu dalam bertahan pada keadaan yang tertekan sekalipun
atau bahkan terhadap kesengsaaraan maupun trauma yang dialami (Reivich & Shatte,
2002). Menurut Nazriati, dan Firdaus (Lucia, 2017) Resiliensi di definisikan sebagai
penyesuaian ataupun adaptasi pada perubahan, kekecewaan, tuntutan yang akan
muncul dalam kehidupan. Asriandari (2015) mengatakan bahwa Resiliensi adalah
suatu kemampuan dalam meningkatkan aspek positif dalam hidup, individu yang
resilien mampu melakukan tiga hal dengan baik, yaitu mampu menganalisis risiko dari
suatu masalah, mampu memahami dirinya dengan baik, dan mampu menemukan
makna serta tujuan hidup.
Seseorang yang memiliki resiliensi yang tinggi akan bertindak secara positif
dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupannya.
Resiliensi telah dijadikan ciri sebagai kemampuan dalam bangkit kembali setalh
melewati pengalaman emosional ataupun permasalahanyang negatif dalam hidupnya,
juga adaptasi secara fleksibel terhadap tuntutan pengalamann yang buruk. experiences
J. H. Block & Block, 1980; J. Block & Kremen,( 1996; Lazarus, 1993
(Tugade,20014)). Snyder dan Lopez (2002) mengatakan bahwa resiliensi adalah
13
sebuah fenomena yang memunculkan ciri adaptasi positif individu saat berhadapan
dengan kesulitan atau masalah.
Dapat disimpulkan dari beberapa uraian di atas bahwa resiliensi adalah
kemampuan seorang individu dalam menyesuaikan diri dengan keadaan yang buruk
dan tidak sesuai dengan keadaan seharusnya ataupun kemampuan untuk bertahan
dalam secara positif dalam menghadapi permasalahan yang sedang maupun sudah
dialami.
2. Aspek- Aspek Resiliensi
Menurut Canor dan Davidson (2003) terdapat 5 aspek resiliensi yaitu
a. Kompetensi dalam diri terkait kegigihan/kesungguhan
Seseorang yang memiliki kemampuan dalam diri terkait kegigihan/
kesungguhan tidak mudah untuk menyerah dalam menghadapi berbagai
situasi dan cobaan. Kegigihan dan kesungguhan yang dimiliki oleh
seseorang menjadikan diri semakin kuat serta tidak mudah putus asa.
Kegigihan dan kesungguhan yang dimiliki oleh seseorang juga akan
memberikan hasil yang positif dan akan membawa dampak yang baik bagi
kehidupan.
b. Toleransi pada situasi yang tidak menyenangkan
Sikap individu dalam menghadapi situasi tidak baik yang sedang
dialaminya dengan fokus, tenang dan tetap berhati-hati dalam bertindak dan
mengambil keputusan.
14
c. Penerimaan positif akan suatu perubahan dan hubungan sosial yang tetap
terjaga
Sikap individu dalam menerima atau emngahdapi permasalahan yang
sedang dialaminya. Kemampuan seorang individu dalam menjaga
hubungan sosialnya ketika seseorang tersebut mengalami cobaan dalam
hidupnya yang membuat seseorang tersebut merasa terpuruk sekalipun,
namun masih sanggup bersosialisasi dengan lingkungannya.
d. Kemampuan dalam mengendalikan situasi
Kemampuan individu dalam mengontrol diri dalam menggapai tujuan
dalam hidupnya dan dapat meminta bantuan dari lingkungan. Kemampuan
yang dimiliki seseorang ketika mengalami permasalahan dalam
kehidupannya, namun ia tetap berusaha mengendalikan dirinya agar tidak
terlalu larut dalam kesedihan, dan mampu membuat situasi yang sedang
dialaminya tidak bertambah rumit, namun ia berushaa tenang dan tetap
mencari jalan keluar atas permasalahan yang sedang di alaminya.
e. Spiritualitas
Keyakinan seorang individu pada ketetapan Tuhan Yang Maha Esa.
Kemampuan seseorang dalam meyakini bahwa apa yang sedang ia lewati
adalah cobaan yang diberikan Tuhan kepadanya, sehingga saat melewati
cobaan tersebut, maka seseorang tersebut hendak merasa cobaan yang
dierikan adalalh salah satu bentuk kasih saying Tuhan dan cobaan untuk
15
menaikan derajatnya. Sehingga ia yakin bahwa disetiap cobaan yang ia
hadapi adalah ketetapan dari Tuhan.
Selain itu, Campbell-Sins dan Stein (2007) melakukan exploratory factor
analysis dari Canor dan Davidson (2003) dan diperoleh empat aspek resiliensi,
yaitu hardiness, social support/purpose, faith dan persistence. Namun, setelah
dilakukan analisis confirmatory factor terhadap empat aspek tersebut, ternyata
hanya ada dua aspek saja yang terbukti konsisten, yaitu
a. Hardiness
Menggambarkan ketahanan hati seseorang dalam menyikapi keadaan
terburuk yang dialami. Kemampuan dalam melihat sisi humor dari
keadaan yang sedang dihadapi suatu masalah serta menggambarkan
kemampuan individu dalam mengatasi perubahan terhadap situasi atau
kondisi yang tidak terduga dan menekan, penyakit kronis/kesulitan dan
perasaan yang tidak menyenangkan.
b. Persistence
Menggambarkan kegigihan individu dalam mencapai sesuatu, tidak
menyerah, keyakinan atas kemampuan yang dimiliki dan bekerja keras
untuk meraih tujuan yang diinginkan walaupun dalam keadaan yang sulit.
Dari penjelasan Aspek-aspek di atas, peneliti lebih condong pada aspek
Campbell-Sins dan Stein (2007) karena sesuai dengan teori dan juga tema yang
16
diambil dalam penelitian ini. Selain sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia,
Aspek dalam Campbell-Sins dan Stein (2007) hanya menggunakan 2 aspek, namun
dua aspek tersebut sudah cukup menjabarkan karakteristik resiliensi yang ada dalam
responden penelitian ini.
a. Faktor-Faktor Penentu Resiliensi
Secara umum menurut Ifdil dan Taufik (2016) terdapat faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi resiliensi, yaitu:
a. Kemampuan kognitif
Kemampuan seseorang dalam berfikir. Bagaimana seorang
individu berfikir dalam memecahkan sebuah permasalahan yang sedang
dialaminya, kemampuan untuk memilih jalan keluar dalam sebuah
permasalahan yang dihadapi.
b. Konsep diri
Pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Bagaimana
seseorang individu menyikapi permasalahan yang dialaminya dengan
bijak dari sisi berbagai pandang, sehingga ia mampu mengendalikan
dirinya.
c. Harga diri
Nilai terhadap diri sendiri. Bagaimana seseorang individu dapat nilai
dari pandangan dirinya sendiri, sehingga memiliki sesuatu yang dipegang
dan menjadi sebuah tolak ukur seberapa berharga dirinya dimana dirinya
sendiri maupun di mata orang lain.
17
d. Kompetensi sosial
Kemampuan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan efektif
yang dimiliki individu. Bagaimana seseorang tetap dapat menjaga
hubungan dengan orang lain dikala menghadapi sebuah permasalahan,
menjadikan hubungan baik dengan lingkungannya, sehingga individu
dapat merasa bahwa dirinya tidak melewati permasalahan hidupnya
sendiri.
e. Gender
Perbedaan peranan perempuan dan laki-laki dalam kehidupannya.
Bagaimana seorang individu mampu menempatkan dirinya sesuai degan
gendernya. Sehingga dapat menjalankan peranan sebagaimana mestinya
sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
f. Keterikatan individu dengan budaya.
Seorang individu menjalankan kehidupannya dengan norma-norma
yang ada dalam budaya yang ia jalani. Bagaiamana seorang individu hidup
dalam suatu budaya yang memiliki nilai dan normanya tersendiri, sehingga
seorang individu dapat menempatkan diri dan juga dapat bertindak sesuai
dengan norma dan nilai yang tertera dalam budaya yang ada di sekitarnya.
g. Keluarga
Bagaimana seorang individu dibesarkan atau di didik. Keluarga
merupakan Lembaga utama dimana seorang individu akan belajar tentang
kehidupan.keluarga adalah tempat seorang individu lahir dengan
18
kemampuan yang dipelajarinya dalam keluarga tersebut.
h. Komunitas
Kelompok sosial yang memiliki kesan lingkungan maupun
ketertarikan. Kelompok sosial atau komunitas ini tidak kalah penting
peranannya dengan keluarga, karena di dalamnya seorang individu
mempelajari berbagai macam hal dan bagaimana seorang individu
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya juga bertindak dalam setiap
pengambilan keputusan dalam menjalankan kehidupannya.
B. Religiusitas
1. Definisi Religiusitas
Menurut Glock & Stark (Ancok & Suroso, 2005) menjelaskan bahwa
religiusitas merupakan suatu kepercayaan individu terhadap ajaran-ajaran agama
tertentu yang diterapkan dalam keseharian dan ajaran tersebut memiliki dampak
terhadap kehidupan sehari-hari. Sementara Wulff (Raiya, 2008) mengungkapkan
bahwa agama berasal dari bahasa latin yaitu religio, yang artinya sebagai kekuatan
atau tingkah laku m komitmen yang dimiliki umat muslim. Sementara Smith (Raiya,
2008) mengatakan bahwa religiusitas mengacu pada sesuatu yang dilakukan
seseorang atau yang dirasakan seseorang secara mendalam. Disisi lain Pargament
(Raiya, 2008) mengatakan bahwa agama betujuan untuk mencapai sebuah makna
kehidupan, pengembangan diri, tujuan sosial, dan kedekatan dengan orang lain.
19
Seperti menjalani kedekatan dengan Allah SWT dan menjalin kehidupan dengan
orang lain berlandaskan moral dan etika agama. Religiusitas merupakan berapa jauh
pengetahuan yang dimiliki, kokohnya keyakinan yang dimiliki, seberapa sering
pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan bagaimana penghayatan agama yang
dianutnya (Nashori, 2002).
Berdasarkan penjelasan yang terkait dengan definisi religiusitas pada
penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa religiusitas merupakan kekuatan
serta suatu yang diyakini individu sebagai pedoman untuk mencapai makna
kehidupan. Religiusitas membawa dampak positif bagi individu, karena religiusitas
mampu membuat individu patuh akan aturan atau larangan yang telah Allah SWT
tetapkan bagi umatnya.
2. Aspek-Aspek Religiusitas
Glock dan Stark (Ancok & Suroso, 2005) terdapat lima aspek religiusitas,
antara lain:
a. Keyakinan
Sejauh mana seseorang mendapatkan ajaran tentang ilmu agama
dalam keberimanan dan mempercayai pada takdirnya. Bagaimana sikap
yang ditunjukan oleh seseorang dalam mempercayai sebuah kejadian
yang dialaminya merupakan suatu takdir yang ditulis oleh Tuhan untuk
dirinya.
b. Praktik Agama
20
Sejauh mana seseorang mengaplikasikan ajaran agama yang
telah dipelajarinya dengan cara menjalankan ibada seperti sholat, puasa,
zakat, haji, ataupun praktik muamalah lainnya sesuai dengan ajaran
yang telah dipelajarinya. Dengan contoh seseorang melakukan puasa
Ramadhan juga sunnah dan menjalankan sholat fardu 5 waktu dan juga
sholat sunnah lainnya.
c. Pengalaman Agama
Berhubungan dengan perasaan dalam pengalaman religiusitas
seseorang. Contohnya Seperti rasa takut akan melakukan dosa, rasa
keinginan untuk dekat dengan sang Maha Pencipta dan sebagainya.
Rasa penyesalan telah melakukan perbuatan yang telah dilanggar oleh
agama.
d. Pengetahuan Agama
Sejauh mana seseorang dapat mengetahui dan memahami tentang
pelajaran agama.dengan contoh seseorang dapat menjelaskan
bagaimana islam turun dan apa saja yang dianjurkan dalam agama
maupun hal yang dilaang dalam agama.
e. Efek Agama
Sejauh mana seseorang dapat mengaplikasikan dan mengukur
dalam menerapkan ajaran agama di kehidupannya. Bagaimana
seseprang menjadikan agama sebagai tolak ukur seseorang menjadikan
dirinya pribadi yang lebih baik menurut agama.
21
Sedangkan menurut Raiya (2008) religiusitas terdiri dari lima aspek, antara
lain:
a. Keyakinan
Keyakinan merupakan kepercayaan yang dimiliki oleh umat Islam,
yaitu keyakinan akan keberadaan Allah SWT, hari pembalasan, serta
keyakinan akan adanya surga, dan neraka. Keyakinan berkaitan dengan
individu menilai dasar agama untuk menghadapi hal-hal yang berkaitan
dengan kehidupan seseoran
b. Peribadatan atau pengalaman
Merupakan sebuah ketaatan seseorang dalam menjalankan ajaran
agama Islam. Seperti Sholat, zakat, puasa, membaca Al- Qur’an, ibadah
haji (bagi yang mampu), dan ajaran agama islam lainnya. Berkaitan
dengan ketaatan seseorang dalam hal menjalankan perintah yang telah
ditetapkan Allah Subhanahu Wa Ta’alla.
c. Etika perilaku yang boleh dikerjakan
Dimana agama Islam memiliki etika dalam berperilaku, seperti
rendah hati, menghormati orang tua dan memperlakukan orang lain secara
adil, sering membantu teman dan tetangga apabila mengalami musibah.
Menekankan pada penilaian perilaku yang telah diajarkan dalam agama
Islam.
22
d. Etika perilaku yang tidak boleh dikerjakan
Dalam agama islam etika perilaku dalam Islam yang di larang ialah,
mengkonsumsi daging babi, meminum minuman keras, alkohol dan
menggunakan narkoba, serta tidak melakukan hubungan suami istri di
luar pernikahan. Menekankan pada perilaku yang dilarang dalam agama
Islam.
e. Persatuan Islam
Memandang bahwa setiap umat muslim baik laki-laki maupun
perempuan berkewajiban saling melindungi dan turut serta ikut
merasakan setiap penderitaan umat islam. Menekan terkait bagaimana
seorang muslim memandang silam secara umum. Bagaimana seseorang
muslim menjadi satu kesatuan dalam bahu-membahu.
Dari aspek-aspek yang sudah dijabarkan diatas, penelitian ini menggunakan Aspek dari
Raiya (2008), karena peneliti melihat kesesuaian karakteristik dalam aspek religiusitas
dan rsiliensi. Selain itu juga karna sudah di terjemahkan dalam bhasa Indonesia dan
juga dapat menjabarkan secara spesifik.
C. Hubungan Religiusitas dengan Resiliensi pada Mahasiswa yang
Orangtuanya Bercerai.
Resiliensi merupakan suatu kemampuan individu dalam penyesuaian
ataupun adaptasi pada perubahan, kekecewaan, tuntutan yang akan muncu dalam
kehidupan, Nazriati, & Firdaus (Lucia, 2017). Resiliensi adalah cara seorang individu
23
untuk mengatasi permasalahan yang dialami, juga dapat dijelaskan sebagai
penyesuaian diri dalam menghadapi seuah permasalahan dan kondisi-kondisi kurang
baik yang sedang bahkan telah dilaluinya. Religiusitas adalah sesuatu pedoman yang
dianut oleh suatu umat, dengan menjalankan ibadah dalam memenuhi amalan-amalan
yang dianutnya.
Religiusitas Menurut Glock & Stark (Ancok & Suroso, 2005) adalah suatu
kepercayaan individu terhadap ajaran-ajaran agama tertentu yang diterapkan dalam
keseharian dan ajaran tersebut memiliki dampak terhadap kehidupan sehari-hari.
Religiusitas dapat dikatakan sebagai hubungan seorang individu dengan Tuhan, ibadah
adalah cara seorang individu melakukan hubungannya dengan Sang Pencipta. Dengan
adanya hubungan antara seseorang dengan tuhannya, maka seseorang tersebut akan
merasa lebih tenang karena merasa bahwa dirinya tidak sendiri dan juga merasa bahwa
permasalahan yang sedang dialaminya adalah suatu ujian yang diberikan Tuhannya
pada seseorang tersebut, dengan demikian seseorang tersebut dapat menjalankan
kehidupan sehari-hari dengan lebih tenang dan menerima situasi yang ada dalam
rumahnya dalam keadaan orangtua yang bercerai.
Sebagaimana kemampuan berfikir manusia dalam memecahkan suatu
permasalahan yang dialaminya, bagaimana manusia mampu berfikir dan mencari jalan
keluar dari permasalahan yang dialaminya dengan kemampuan kognitif dalam
resiliensi, namun juga dalam hal tersebut, seseorang juga harus memperhatikan apa
yang menjadi tolak ukurnya dalam mengambil keputusan tersebut. Dengan pedoman
agama yang dimiliki, seseorang akan mampu mencari jalan keluar untuk memecahkan
24
permasalahan yang dialaminya sesuai dengan pedoman tersebut, maka ia tidak akan
keluar dari jalur yang sudah ditentukan.
Religiusitas merupakan kekuatan serta sesuatu yang diyakini individu
sebagai pedoman untuk mencapai makna kehidupan. Religiusitas membawa dampak
positif bagi individu, karena religiusitas mampu membuat individu patuh akan aturan
atau larangan yang telah Allah SWT tetapkan bagi umatnya. Menurut Naufalisari &
Andriani (2013) dalam Lucia, (2017), dalam hal tersebut maka religiusitas dapat
berpengaruh terhadap resilien seseorang tidak terkecuali dengan seseorang yang
mengalami perceraian orang tuanya, peningkatan resiliensi dapat dibuktikan
berkorelasi dengan aspek-aspek yang ada dalam religiusitas dimana dengan adanya
perubahan perasaan seseorang menjadi lebih tenang ketika seseorang tersebut
melakukan banyak ibadah dan berdoa pada Tuhan, yang kemudian timbul keyakinan
dalam dirinya bahwa ia dapat menghadapi permasalahan yang dialami dalam hidupnya,
selain itu manusia juga akan merasakan perasaan optimis dalam hidupnya dan berpikir
secara positif, sehingga mereka memiliki pandangan yang baik unttuk masa depannya
dan tetap merasakan bahwa keluarga yag bercerai tidak akan berpengaruh buruk dalam
menjalankan kehidupannya sehari-hari.
Manusia pada dasarnya adalah mahkluk spiritual dimana jika seorang
manusia dekat dengan Sang Penciptanya maka manusia akan mendapatkan kedamaian
dan juga ketentraman dalam hidupnya Sehingga setiap manusia yang sedang diberikan
bahkan yang telah diberikan masalah atau cobaan akan lebih dapat menghadapi
permasalahan, menentukan keputusan dengan bijak, dan juga mengontrol emosi dalam
25
dirinya. Sebagaimana individu tersebut tetap gigih dalam mencari jalan keluar dalam
permasalahannya, tidak menyerah dan tetap yakin bahwa ia dapat melewati setiap
permasalahan dengan baik. Jika seseorang memiliki komitmen yang kuat, maka
seseorang tersebut percaya bahwa tetap terlibat dalam sebuah peristiwa maupun
dengan orang-orang di sekitarnya merupakan hal yang penting, tidak perduli seberapa
stress hal tersebut (Maddi, 2006).
Seseorang individu yang memiliki kemampan mengonrol dirinya, secara
tidak langsung seseorang tersebut dapat mengembalikan dirinya seperti kondisi normal
sebelumnya. Penelitian dari Aisha (2014) menunjukkan bahwa seorang Individu yang
menjalankan ibadahnya dengan baik dan sungguh-sungguh maka individu tersebut
lebih mampu mengontrol emosinya. Seseorang dengan kemampuan penerimaan dan
juga mengembalikan perasaan dan prilaku seperti awal semula maka memilliki
kemampuan pula untuk cepat pulih kepada kondisi sebelum trauma atau permasalahan
yang dialami, kebal dari banyak permasalahan negatif yang dihadapi dalam kehidupan,
juga mampu beradaptasi dengan kesengsaraan dan stres ekstrim (Holaday, 1997)
Ketaat seseorang dalam beribadah merupakan sebuah komitmen dalam diri
seorang muslim terhadap agamanya. Bagaiamana seorang muslim dapat berserah diri
dan juga dapat meyakinkan segala sesuatunya kepada Allah. Seorang muslim yang
memiliki keyakinan kepada Allah, maka akan dapat mengontrol diri agar tetap bersabar
dan berdoa kepada Allah agar hatinya dapat menerima permasalahan yang sedang
dihadapinya dengan lapang dada. Seperti yang dijelaskan oleh Uyun & Rumiani (2012)
bahwa kesabaran membuat seseorang menemukan makna dalam kehidupannya tanpa
26
ada perasaan marah, kesal, menyesal dan khawatir saat menghadapi situasi dengan
penuh dengan tekanan. Dengan demikian hal tersebt menggambarkan bahwa seseorang
tersebut dapat memiliki kemampuan mengontrol diri dalam menyikapi keadaan
terburuk.
Efek agama dalam kehidupan sehari-hari juga sangat menunjang bagaimana
keberhasilan seseorang dalam proses resilien, sehingga seseorang yang dapat
mengaplikasikan ajaran agama yang cenderung dapat menjalankan hidup lebih baik,
karena ia mengerti bagaimana cara menerapkan dan mengukur hal-hal apa saja yang
baik untuk dilakukan dalam kehidupannya.. Seperti yang dinyatakan oleh Wagnild &
Young (1993) bahwasannya resiliensi adalah kekuatan atau stamina emosional yang
digunakan guna menjelaskan seseorang yang menunjukkan kemampuan beradaptasi
juga keberanian terhadap sitasi-situasi permasalahan hidup sulit yang sedang
dialaminya. Setelah itu menjalankan puasa sebagaimana seseorang muslim
menjalankan puasa, baik wajib maupun sunnah kita harus dapat menahan lapar dan jga
menahan emosi amarah kita, dimana ini secara tidak langsung seseorang individu akan
berusaha bagaimana seseorang berusaha menata hatinya dan juga bagaimanaseseorang
berusaha menahan emosi dalam setiap permasalahan sehingga dapat berfikir dengan
jernih dan baik.
27
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara
religiusitas dan resiliensi pada mahasiswa Yogyakarta yang orang tuanya mengalami
perceraian. Diharapkan semakin tinggi tingkat variabel religiusitas maka semakin
tinggi pula tingkat variabel resiliensi juga sebaliknya, semakin rendah tingkat variabel
religiusitas semakin rendah tingkat variabel resiliensi.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah :
1. Variable bebas : Religiusitas
2. Variable tergantung : Resiliensi
B. Definisi Operasional Penelitian
1. Resiliensi
Resiliensi merupakan skor yang diperoleh dari partisipan dalam mengisi
skala resiliensi. Skala resiliensi yang digunakan oleh peneliti ini diadaptasi dari
The Connor- Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dianalisis
psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007) yang menjadi 10 aitem.
2. Religiusitas
Religiusitas merupakan jumlah dari skor yang diperoleh dari partisipan
yang merupakan mahasiswa yang orangtuanya bercerai dengan menggunakan
skala PMIR (Psychological Measure of Islamic Religiousness). Skala
religiusitas ini terdiri dari 26 aitem.
C. Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian adalah mahasiswa yang orang tuannya bercerai
dengan kriteria sebagai berikut:
29
1. Usia 18-24 tahun
2. Mahasiswa / mahasiswi
3. Jenis kelami laki-laki dan perempuan
4. Beragama islam
5. Berasal dari orangtua yang bercerai
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode angket atau kuesioner untuk mendapatkan jenis data kuantitatif yaitu
menggunakan skala religiusitas dan skala resiliensi.
1. Skala resiliensi
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari The Connor-
Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah diadaptasi dari aspek Campbell-
Sills dan Stein (2007) dengan aitem yang berjumlah 10 yang merupakan aitem
favourable. Skala ini terdiri dari 4 skor sebagai berikut, (1) Sangat tidak sesuai, (2)
Tidak sesuai, (3) Sesuai, (4) Sangat Sesuai.
Tabel 1 Cetak Biru Skala Resiliensi
Aspek-aspek Distribusi Aitem Nomor Aitem Jumlah Aitem
1. Hardiness 2. Persistence
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10 6
9 1
Jumlah 10
30
2. Skala Religiusitas
Skala dalam penelitian ini menggunakan skala yang mengacu oleh
Raiya (2008) skala ini telah diadaptasi dalam bahasa Indonesia. Skala
religiusitas ini terdiri dari 26 aitem dengan tujuan mengungkap tinggi atau
rendahnya religiusitas pada responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
Skala religiusitas yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga
bagian berdasarkan pilihan jawaban yang tersedia.
Pertama, aspek yang bertujuan mengukur tingkat keyakinan, terdiri
dari skor 1 sampai 5 sebagai berikut, (1) hampir tidak pernah, (2) jarang, (3)
kadang-kadang, (4) sering, (5) hampir selalu. Selanjutnya adalah skala untuk
mengukur pengalaman, setiap aitem terdiri dari 6 jawaban dari skor a sampai
dengan skor f sebagai berikut (a) Tidak pernah, (b) Beberapa kali setahun, (c)
Beberapa kali sebulan, (d) Beberapa kali seminggu (e ) Sebagian besar waktu
shalat 5 waktu, (f) Lima kali dalam satu hari ditambah dengan shalat sunnah.
Selanjutnya adalah skala yang terakhir adalah skala yang ditujukan untuk
mengukur aspek etika perilaku dan aspek Islamic universality yang terdapat 5
skor jawaban sebagai berikut, (1) Sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)
Netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.
31
Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Religiusitas Sebelum Uji Coba.
No. Aspek Butir Favorable Nomor Butir Jumlah
1. Belief 1, 2, 3, 4, 5 5 2. Practices 6, 7, 8, 9, 10, 11 6 3. Ethical conduct-do 12, 13, 14, 15, 16 5 4. Ethical conduct-don’t 17, 18, 19, 20, 21 5 5. Islamic universality 22, 23, 24, 25, 26 5 Total 26
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas merupakan ketepatan alat ukur dalam menjalankan fungsinya,
alat ukur dalam sebuah penelitian harus memiliki ketepatan dan akurasi yang
baik. Validitas alat ukur sendiri sangat berkaitan dengan ketepatan dalam
pengguguran indikator untuk menjabarkan arti dari konsep yang hendak diteliti
(Azwar, 2005). Uji validitas ini dilakukan dengan cara mengoreksikan antara
skor item dengan skor total dalam sebuah alat ukur.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan konsistensi atau kepercayaan dari hasil ukur,
dimana mengandung makna kecermatan pengukuran. Tinggi rendahnya
reliabilitas dapat diukur menggunakan koefisien reliabilitas Cronbach dari nilai
0 - 1, jika alat ukur memiliki nilai koefisien reliabilitas Cronbach minimal 0,07
maka dapat dikatakan reliabel dengan menggunakan pengukuran dari program
SPSS (Azwar, 2005).
32
F. Metode Analisis Data
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui adanya korelasi anatara variabel
religiusitas dan variabl resiliensi pada mahasiswa yang orang tuanya bercerai.
Penelitian ini akan melalui uji normalitas dan linieritas untuk menjadi syarat uji
Product moment pearson. Metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan
ini akan menggunakan bantuan dari program Statistical Product and Service Solution
(SPSS).
33
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa dari keluarga yang bercerai di
Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana hubungan
religiusitas terhadap resiliensi pada mahasiswa dari keluarga bercerai di
Yogyakarta.dari berbagai perguruan tinggi setempat berjenis kelamin laki-laki maupun
perempuan dengan rentan umur 18 sampai 25 tahun. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 45 responden
Dalam penelitian ini, pengumpulan data tidak terbatas oleh perguruan tinggi
tertentu, melainkan tersebar di seluruh kota Yogyakarta dan sekitarnya. Alasan kota
Yogyakarta dan sekitarnya adalah karena lingkungan peneliti berada di daerah tersebut.
Peneliti melakukan penelitian ini berdasarkan pengalaman pribadi peneliti sebagai
anak yang berasal dari keluarga bercerai, selain itu lingkungan peneliti juga merupakan
lingkungan yang cukup banyak anak dari orangtua yang bercerai, sehingga peneliti
memilih tema dan juga wilayah yang sudah disebutkan.
34
2. Persiapan penelitian
a. Persiapan Administrasi
Dalam penelitian ini, peneliti sebelumnya melakukan
wawancara pada 3 subjek. Persiapan selanjutnya adalah memilah
kategori subjek yang sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan
dalam penelitian ini yaitu, mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18
sampai 24 tahun. Untuk mendapatkan data yang diinginkan peneliti
membuat google form dan dibagikan secara online melalui media sosial
peneliti dibantu oleh teman-teman peneliti untuk menyebarkan google
form.
b. Persiapan Alat Ukur
Kedua sekala religiusitas maupun skala resiliensi dalam peneliti
ini adalah menggunakan try out terpakai, hal ini dikarenakan jumlah
responden yang terbatas, selain itu juga keterbukaan responden dalam
memberikan informasi lebih jauh tentang kehidupannya.
1) Skala Religiusitas
Penelitian ini menggunakan skala religiusitas merupakan
jumlah dari skor yang diperoleh dari partisipan menggunakan skala
PMIR (Psychological Measure of Islamic Religiousness). Skala ini
mengacu oleh Raiya (2008) skala ini telah diadaptasi dalam bahasa
Indonesia. Skala ini terdiri dari 26 aitem.
35
2) Skala resiliansi
Penelitian ini menggunakan alat ukur The Connor-
Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah diadaptasi oleh
Campbell-Sills dan Stein (2007) dengan jumlah 10 aitem.
c. Uji coba alat ukur
Uji coba alat ukur ini menggunakan skala religiusitas (Raiya,
2008) dan skala Resiliensi (Campbell-Sills,2007). Uji coba alat ukur
ini digunakan untuk mengetahui hasil dari uji validitas dan reliabilitas
alat ukur dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan try out
terpakai yang merupakan teknik dalam pengambilan data dalam satu
kali. Penelitian ini menggunakan Teknik try out terpakai, hal ini
dikarenakan jumlah dari partisipan dan juga kurangnya keterbukaan
mahasiswa yang orang tuanya bercerai dalam berbagi cerita
kehidupannya. Dalam penelitian ini data diambil pada 24 Juli sampai
dengan 13 Agustus 2020 dalam jejaring internet dengan menggunakan
aplikasi Google form, setlah itu link dari Google form tersebut akan
dibagikan secara personal melalui media sosial. Selain dibagikan
secara personal oleh peneliti, kuisioner ini juga akan dibagikan secara
umum dengan menggunakan media social peneliti dibantu untuk
menyebarkan melalui media sosial oleh teman-teman peneliti dengan
mencantumkan link Google form. Jumlah aitem dalam alat ukur yang
36
tersebut sebanyak 36 aitem yang terdiri dari skala Religiusitas dan
Resiliensi.
d. Hasil uji coba alat ukur
1. Validitas
Dalam penelitian ini dilakukan uji item total correlation pada
kedua skala religiusitas dan resiliensi. Skala religiusitas memiliki
26 aitem pertanyaan, sedangkan religiusitas memiliki 10 aitem
pertanyaan. Menurut Azwar (2012) alat ukur yang baik adalah alat
ukur yang memiliki nilai korelasi total antar aitem sebesar 0,3. Hasil
uji coba alat ukur ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas pada alat ukur dalam penelitian ini.
1) Skala religiusitas
Hasil analisis pada skala religiusitas dalam penelitian ini
tidak ada aitem yang gugur, sehingga dapat dikatakan semua
item dinyatakan shahih. Dalam penelitian ini, hasil uji validitas
skala religiusitas menunjukan angka koefisien reliabilitas Alpha
sebesar 0,913 yang menunjukan bahwa skala religiusitas
dinyatakan valid.
37
Tabel 3
Distribusi butir Item Skala Religiusitas
No.
Aspek-aspek Distribusi Aitem Nomor aitem Jumlahaite
m 1. Belief 1, 2, 3, 4, 5 5 2. Practices 6, 7, 8, 9, 10, 11 6 3. Ethical conduct-do 12, 13, 14, 15, 16 5 4. Ethical conduct-don’t 17, 18, 19, 20, 21 5 5. Islamic universality 22, 23, 24, 25, 26 5 Total 26
2) Skala resiliensi
Berdasarkan hasil analisis terhadap skala resiliensi pada
penelitian ini dinyatakan tidak ada aitem yang gugur, maka dari
itu dapat dikatakan semua item dalam skala resiliensi ini
dinyatakan shahih. Hasil uji validitas skala resiliensi
menunjukan angka koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0, 845
yang menunjukkan bahwa skala religiusitas dinyatakan valid.
Tabel 4
Distribusi Butir Item Skala Resiliensi
Aspek-aspek
Distribusi Aitem Nomor Aitem Jumlah Aitem
1. Hardiness 2. Persistence
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10 6
9 1
Jumlah 10
38
2. Reliabilitas alat ukur
Hasil uji reliabilitas nilai Cronbach Alpha pada
religiusitas adalah 0,913 dan skala resiliensi sebesar 0,845.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa skala
religiusitas dan skala resiliensi memiliki reliabilitas yang baik.
Seperti yang dinyatakan oleh azwar (2012) jika nilai Cronbach
Alpha mendekati angka 1, maka alat ukur tersebut memiliki
reliabilitas yang baik.
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini mengambil data yang dilakukan pada tanggal 25 Juli sampai
dengan 10 Agustus. Penelitian ini ditujukan pada responden yang mengalami
perceraian pada orang tuanya yang berada di daerah Yogyakarta. Proses dalam
pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berupa sebaran Google
Form di media sosial peneliti dibantu oleh teman-teman peneliti untuk menyebarkan
kuesioner yang ditujukan kepada responden yang sesuai dengan kualifikasi responden
yang dibutuhkan peneliti. Dalam sebaran tersebut dijelaskan bahwa penelitian ini
membutuhkan responden dengan keadaan mahasiswa yang orangtuanya bercerai dalam
kisaran umur 18-24 tahun. Responden dapat menyamarkan identitasnya jika dirasa
responden tidak ingin. Peneliti juga mencantumkan kolom untuk nomor telepon yang
39
dapat diisi oleh responden jikalau peneliti membutuhkan informasi lebih berkenaan
responden. Dalam pengambilan data ini, responden tidak dipaksa sama sekali dalam
proses pengambilan data ini. Sifat kuesioner yang dibagikan sangat terbuka bagi
responden yang ingin membantu peneliti dari keinginan sendiri.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden Penelitian
Penelitian ini menyebarkan kuesioner dari dua skala melalui internet dengan
menggunakan aplikasi Google form dan mendapat sebanyak 45 responden dengan
rentang usia 18 sampai 24 tahun, juga kualifikasi mahasiswa yang orangtuanya bercerai
di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Berikut adalah data mengenai deskripsi responden dalam penelitian ini:
Tabel 5
Tabel Diskrisi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki Perempuan
14 31
31.1% 69.9%
Total 45 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat responden dalam penelitian ini
berjumlah 45 orang yang terdiri dari 14 orang laki, laki dan 34 orang perempuan.
40
Tabel 6
Tabel Diskrisi Responden berdasarkan
Usia Jumlah Persentase
18 0 0%
19 0 0%
20 1 2,2%
21 7 15,6%
22 14 31,1%
23 14 31,1%
24 9 20%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rentang umur responden
dalam penelitian ini menunjukan umur 20 sampai dengan 24 tahun.
Tabel 7
Tabel Diskrisi Responden berdasarkan Tinggal Bersama
Tinggal bersama Jumlah Persentase
Ibu 19 43,2%
Ayah 9 20,5%
Kerabat dan orangtua sambung
17 36,3%
Berdasarkan tabel di atas data diketahui bahwa responden yang tinggal
Bersama ibu nya berjumlah 19 orang, tinggal Bersama ayah 9 orang dan 17 orang
lainnya merupakan responden yang tinggal Bersama kerabatnya.
41
2. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian ini dilakukan guna mengetahui kriteria kategorisasi
di dalam kelompok responden pada setiap variabel yang diteliti. Kategorisasi disini
untuk menempatkan setiap individu ke dalam masing masing kelompok yang terpisah
secara berjenjang sesuai dengan suatu kontinum sebesar atribut yang telah diukur,
dimana kontinum jenjang ini dari yang terendah ke tertinggi Azwar (2012).
Kategorisasi ini dibagi atas lima kategori sebagai berikut sangat rendah, rendah,
sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
Tabel 8 Norma Kategorisasi Skala
Kategori Rumus Norma Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinggi
Sangat Tinggi
X < (µ - 1,8 σ) (µ – 1,8 σ < X ≤ (µ + 0,6
σ) (µ + 0,6 σ) < X ≤ (µ + 1,8
σ) (µ + 0,6 σ) < X ≤ (µ + 1,8
σ) X> (µ + 1,8 σ)
Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas, maka responden dalam penelitian
ini dapat dikelompokan dalam lima kategori dari kedua variabel yang digunakan.
Berikut adalah tabel kategorisasi variabel Resiliensi dan Religiusitas.
42
Tabel 9
Tabel kategorisasi resiliensi
Rating skor kategorisasi P Persentase
x≤14,32 14,32≤X<18,6 18,6≤X<22,4 22,4≤X<26,8
≥26,8
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat tinggi
4 10 18 9 4
8,9% 22,2% 40% 20% 8,9%
Berdasarkan data empiris pada penelitian ini, dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa responden dalam penelitian ini yang memiliki tingkat resiliensi sangat rendah
berjumlah 4 orang dengan persentase (8,9%), Kategori rendah berjumlah 10 orang
dengan persentase (22,2%), kategori sedang 18 orang dengan persentase (40%),
kategori tinggi 9 orang dengan persentase (20%) dan kategori sangat tinggi 4 orang
dengan persentase (8,9%).
Tabel 10
Tabel kategorisasi resiliensi
Rating skor kategorisasi P Persentase
x≤58,26 58,26≤X<69,42 69,42≤X<80,58 80,58≤X<91,74
≥91,74
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat tinggi
1 5 12 12 15
2,2% 11,1% 26,7% 26,7% 33,3%
Berdasarkan data empiris dari tabel di atas, menunjukkan bahwa responden
yang memiliki resiliensi sangat rendah berjumlah 1 orang (2,2%), kategori rendah
43
berjumlah 5 orang (11,1%), kategori sedang 12 orang (26,7%), kategori tinggi 12 orang
(26,7%) dan kategori sangat tinggi 15 orang (33,3%).
3. Uji Asumsi
Uji asumsi ini dilakukan guna mengetahui apakah data yang terkumpul sudah
memenuhi syarat yang sudah di tentukan atau tidak, maka peneliti harus melakukan uji
asumsi. Uji asumsi ini dilakukan dengan uji normalitas dan uji linieritas pada data yang
ada dalam penelitian ini. Uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
bantuan program SPSS versi 23.0
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini terdistribusi secara
normal atau tidak maka peneliti harus dilakukan uji normalitas. Jika hasil dari
perhitungan yang dilakukan nilai p > 0.05, maka data yang dihitung
menggunakan perhitungan Kolmogorov Smirnov dalam program computer
SPSS maka dapat dikatakan bahwa distribusi data pada peneitian tersebut
normal.
Tabel 11
Tabel uji normalitas
Variable KS-Z P Keterangan
Resiliensi 0.090 0.200 Normal
Religiusitas 0.077 0.200 Normal
44
Sebagaimana dijelaskan pada tabel diatas, terdapat distribusi normal
dengan skala resiliensi dengan koefisien KS-Z = 0.090 dan p = 0.200 (p >0.050)
dan skala religiusitas dengan koefisien KS-Z = 0.077 dan p = 0.200 (p >0.050).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil dari uji normalitas dari
skala penelitian ini adalah berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan guna melihat bahwa adanya hubungan antara
dua variabel bebas dan tergantung secara linear dari penelitian ini. Uji linearitas
dikatakan memenuhi syarat jika p < 0.05
Tabel 12
Tabel uji LInieritas
Variable F P Keterangan
Resiliensi 7,411 0.011 Linear
Religiusitas
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini hasil dari
uji linearitas menunjukan hasil dengan asumsi F = 7.411 dan p = 0.011 hal ini
menunjukan bahwa korelasi pada kedua variable, yaitu vairabel religiusitas dan
resiliensi dalampenelitian ini dapat dinyatakan bersifat linier dan tidak
menyimpang dari garis lurus.
45
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah hubungan yang positif, antara
resiliensi dengan religiusitas pada mahasiswa yang orangtuanya bercerai. Berdasarkan
dari hasil uji normalitas yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah populasi yang
berdistribusi normal. Hasil dari uji linieritas diketahui bahwa variabel resiliensi dan
religiusitas dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang linear, maka uji hipotesis
penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson.
Tabel 13
Tabel uji hipotesis
Variable r r² P Keterangan
Resiliensi 0,371 0.137 0.00 Signifikan
Religiusitas
Berdasarkan hasil dari analisis korelasi menunjukan bahwa antara resiliensi
dengan religiusitas pada mahasiswa yang orangtuanya bercerai memiliki hubungan
yang signifikan dengan perolehan angka r = 0,371 dan p = 0,00 (p<0,01). Hasil analisis
koefisien determinasi (r²) dari variabel religiusitas dan resiliensi menunjukan angka r²
= 0.137. hasil tersebut menunjukan bahwa adanya pengaruh dari religiusitas sebesar
13,7% terhadap resiliensi pada mahasiswa yang orangtuanya bercerai.
46
5. Analisa Tambahan
Peneliti menambahkan beberapa analisis lain untuk mengetahui hubungan
Religiusitas dengan Resiliensi pada mahasiswa yang orang tuanya bercerai pada spek
religiusitas dan aspek resiliensi.
Tabel 14 Hasil Uji Korelasi Aspek-aspek Resiliensi dengan aspek-aspek Religiusitas statistic deskriptif R P Keterangan
Hardiness*Beliefes
Hardiness*Practice
0.196
0.283
0.197
0.059
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Hardiness*Ethical conduct do
Hardiness*Ethical conduct don’t
Hardiness*Islam Universality
Persistence*Beliefes
Persistence* Practice
Persistence* Ethical conduct do
Persistence* Ethical conduct don’t
Persistence* Islam Universality
0.188
0.265
0.285
0.159
0.385
0.395
0.420
0.544
0.215
0.078
0.067
0.298
0.009
0.007
0.004
0.000
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
signifikan
signifikan
signifikan
signifikan
Dari hasil uji aspek-aspek resiliensi dan aspek-aspek religiusitas, dimana
saat nilai R pada semakin mendakati angka 1, maka korelasinya semakin kuat.
Sedangkan untuk nilai P jika angka p > 0,05 maka aspek tersebut dikatakan signifikan.
Dalam Analisa diatas maka dapat dilihat bahwa aspek hardiness dengan kepercayaan
menunjukan nilai p = 0,197 dan R = 196 dimana dapat dikatan bahwa hubungan
47
keduanya tidak signifikan. Aspek hardiness dengan pengalaman agama menunjukan
p= 0,059 dan R = 0,283 dimana dapat dikatan bahwa hubungan keduanya tidak
signifikan, aspek hadiness dan priklaku yang boleh dilakuakan menunjukan nilai p =
0,215 dan R = 0,188 dimana dapat dikatan bahwa hubungan keduanya tidak signifikan,
aspek hadiness dengan aspek prilaku yang tidak boleh dilkukan menunjukan nilai p=
0,265 dan R = 0,078 dimana dapat dikatan bahwa hubungan keduanya tidak signifikan,
aspek hardiness dengan aspek persatuan islam menunjukan nilai p = 0,068 dan R =
0,285 dimana dapat dikatan bahwa hubungan keduanya tidak signifikan.
Aspek relisiensi dangan aspek-aspek religiusitas, aspek persistence dengan
aspek kepercayaan menunjukan nilai p = 0,159 dan nnilai R = 0,298 dimana dapat
dikatan bahwa hubungan keduanya tidak signifikan, aspek persistence dengan aspek
pengalaman agama menunjukan nilai p = 0,385 dan nilai R= 0,009 dimana dapat
dikatan bahwa hubungan keduanya adalah signifikan, aspek persistence dengan aspek
perilaku yang boleh dilakukan menunjukan nilai p= 0,395 dan nilai R = 0,007 dimana
dapat dikatan bahwa hubungan keduanya signifikan, asepk persistence dan aspek
perilaku yang tidak boleh dilakukan menunjukan nilai p = 0,420 dan hasil R= 0,004
dimana dapat dikatan bahwa hubungan keduanya signifikan, aspek persistence dengan
aspek persatuan islam menunjukan hasil p= 0,544 dan nilai R= 0,000 dimana dapat
dikatan bahwa hubungan keduanya signifikan.
48
D. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan
resiliensi pada mahasiswa yang orangtanya bercerai. Hasil analisis dari penelitian ini
dapat dikatakan bahwa adanya hubungan antara religiusitas dengan resiliensi melalui
hasil yang menunjukan r = 0,371 dan p = 0,00 (p<0,01), hasil ini menunjukan bahwa
terjadinya hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dan resiliensi pada
mahasiswa yang orang tuanya bercerai yang mana arinya, jika religiusitas seseorang
tinggi, maka tingkat resiliensi seseorang tersebut juga akan tinggi, begitu pula
sebaliknya.
Hasil uji korelasi menujukan bahwa nilai koefsien determinasi (r²) sebesar
r² = 0.137 yang artinya variable bebas yaitu religiusitas mampu memberi sumbangan
efektif sebebsar 13,7% terhadap resiliensi pada mahasiswa yang orangtuanya bercerai.
Dengan demikian maka dapat dikatakan hipotesis dalam penelitian ini diterima, dengan
hasil analisis data yang telah disebut dan juga dijabarkan diatas. Dalam penelitian ini
korelasi variable bebas atau variable religiusitas memiliki pengaruh terhadap variable
tergantung atau variable resiliensi sebesar 13,7% sedangkan 82,3% lainnya dapat
dipengaruhi oleh variabel lain.
Seperti penelitian Hasanah, (2018) yang berjudul Hubungan antara Religiusitas
dengan Resiliensi Santri Penghafal Al-Qu’ran di Pondok Pesantren menunjukan hasil yang
diperoleh dari analisis penelitian ini menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,350
49
dengan (p=0,013) Efektif antara religiusitas terhadap resiliensi sebesar 12,3%,
ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) =0,123.
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang berjudul Hubungan
Religiusitas dengan pada Survivor Kanker Payudara (Rachman, M, 2018), dimana
dalam penelitian tersebut hipotesisnya diterima. Hasil dari hipotesis yang dilakukan
nilai Pvalue sebesar 0.00 < 0.05, dengan nilai koefisien korelasi 0.597, selanjutnya
nilai r2 sebesar 0.356 atau 35.6% dimana artinya, antara religiusitas dengan resiliensi
resiliensi pada survivor kanker payudara memiliki hubungan yang positif.
Penelitian ini masih sangat banyak kelemahan di dalamnya. Variabel yang
tidak terkontrol dalam penelitian ini masih terhitung banyak, seperti penelitian ini tidak
menuliskan berapa lama responden mengalami perceraian orangtuanya, karena waktu
perceraian juga dapat terjadi perbedaan dalam penerimaan. Bisa terjadi disaat masih
belum mengerti segala sesuatu, atau bahkan sudah dewasa dan sudah mengerti
permasalahan orangtua sehingga dapat menerima dengan bai, atau bahkan tidak
menerima keadaan.
Penyebab perceraian juga merupakan salah satu kekurangan dalam
penelitian ini, karena peeltian ini tidak menyertakan alasan perceraian pada orangtua
responden. Penyebabnya bias bermacam-macam seperti, selingkuh, pertengkaran,
ditinggal dalam jangka waktu lama, harta dan kemungkinan lainnya. Kekurangan
dalam penelitian ini masih harus banyak yang diperbaiki, sehingga mempengaruhi hasil
dari penelitian ini pada mahasiswa yang orangtuanya bercerai. Selain kekrangan pada
50
peneliti, terbatasnya orang-orang yang terbuka dalam menigsi kisioner maupun
menjadi partisipan di penelitian ini.
50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil data dalam penelitian yang dilakukan dalam penelitian
ini, maka menunjukan bahwa adanya hubungan positif antara religiusitas dan
resiliensi pada mahasiswa yang orangtuanya bercerai. Semakin tinggi tingkat
religiusitas, maka semakin tinggi pula tingkat resiliensi mahasiswa yang orangtuanya
bercerai.
B. Saran
1. Bagi Partisipan
Dapat dilihat dalam analisis data dalam penelitian ini pada partisipan
yang merupakan mahasiswa yang orang tuanya bercerai diharapkan dapat
menjalankan kehidpan dan setiap permasalah dengan lapang dada
mengendalikan diri dan hati agar selal dapat memandang kedepan agar
dapat menjalankan hidup dengan bahagia dan selalu bersyukur atas apa
yang telah diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'alla dalam keadaan apapun.
2. Bagi Peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan lebih banyak
responden dan juga lebih memperhatikan spesifikasi yang hendak di teliti
sehingga memiliki data yang lebih akurat agar dapat mengklasifikasikan
responden dengan baik dan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan
51
sebenarnya.. responden dengan baik dan sesuai dengan kondisi yang ada di
lapangan sebenarnya.Peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan detail
kapan perceraian terjadi, apa penyebab perceraian dan detail-detai yang
memungkinkan memberikan perbedaan pandangan pada setiap responden
yang berpartisipasi
52
DAFTAR PUSTAKA
Asriandari. E (2015) Resiliensi Remaja Korban Perceraian Orangtua Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 9 Tahun ke-4 2015
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Barankin, T & Khanlou, N. (2007). Growing Up Resilience. North America. Camh Publication
Bonanno, G. A. (2004). Loss, trauma, and human resilience: Have we undersetimated the human capacity to thrive after extremely aversive events?. American Psychologist. 59, 20-28
Campbell-Sills, L., & Stein, M. B. (2007). Psychometric Analysis and refinement of the Conner-Davidson Resilience Scale (CD-RISC): Validation of a 10-item measure of resilience. Journal of Traumatic Stress, 20(6), 1019-1028.
Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of A New Resilience Scale: The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Depression And Anxiety, 18:76-82.
Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of A New Resilience Scale: The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18, 76-82
Eid, N. A. Al., Alqahtani, M. MJ., Marwa, Khaldoun, Boshra A A., Alswailem, H. S., & Toaim, Al A. A. (2020). Religiosity, Psychological Resilience, and Mental Health Among Breast Cancer Patients in Kingdom of Saudi ArabiaBreast Cancer: Basic and Clinical Research Volume 14: 1–13
Elqerenawi, A.Y., Tabet, A.A., & Vostanis. P. (2017). Job stressors, coping and resilience among nurse in gaza trip. Clinical and experimental psychology 3 (3) 1-8
Everall, Robin D., Altrows, K. Jessica, & Paulson, Barbara L. (2006). Creating a Future: A Study of Resilience in Suicidal Female Adolescents. Journal of Counseling & Development. Vol. 8. 461-470.
Grotberg, E. H. (1995). A Guide to Promoting Resilience in Children: Strengthening The Human Spirit. The Hague, The Netherlands: Bernard van leer foundation
53
Hallahmi, B. B., & Argyle, M. (1997). The Psychology-of-Religious Behaviour, Belief, and Experience. Routledge. Londo
Hamid, Hasmiah. (2018). Perceraian dan Penangannya. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 4(4). Hal: 24-29.
Holaday, M., & McPhearson. (1997). Resilience and Server Burns. Journal of Conseling and Development, 75(1), 346-357.
Hurlock, B. E. (1990). Psikologi Perkembangan: Surat Pendekatan dalam Suatu Rentang Kehidupan. Jakarta. Erlangga
Kartika, Y. (2017). Resilience: Phenomenological Study On The Child Of Parental Divorce And The Death Of Parents. Ijasos- International E-Journal of Advances in Social Sciences, Vol. III,1035-1042.
Lucia, Rachel & Kurniawan, Jimmy Ellya. (2017). “ Hubungan antara Regiliusitas dan Resiliensi pada Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya”. Psychopreneur Journal. Vol. 1(2): 126-136.
Maddi, Salvatore R. (2006). Hardiness: The courage to grow from stresses. The Journal of Positive Psychology, Vol; 1(3): 160–168.
Nashori, F., & Mucharam, R. D. (2002). Mengembangkan Kreativitas Dalam Perspektif Psikologi Islam. Yogyakarta: Menara Kudus
Prapanca, Pandu. (2017). Pengaruh Tingkat Religiusitas Terhadap Self Resiliensi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Karanganyar. E-Journal Bimbingan dan Konseling. Vol. 1(6). Hal: 62-70.
Raiya, A. H. (2008). A Psychological measure of Islamic religiousness : Evidence for relevance, reliability and validity. Disertasi. United states: Boeling Green State University.
Setiawan, A., Peratitis, Niken, T. (2015). Religiusitas, Dukungan Sosial dan Resiliensi Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 4, No. 02, hal 137 – 144.
Siregar, Rodiatul H. & Yurliani Rahma (2015).Hubungan antara Religiusitas dan Resiliensi pada Penyintas Erupsi Gunung Sinabun. Psikologia, Vol. 10, No.3, hal. 92-98
Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2002). Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press.
54
Suryaman, M.A., Stanislaus, S., Mabruri, . I. (2014). Pengaruh Religiusitas Terhadap Resiliensi Pada Pasien Rehabilitasi Narkoba Yayasan Rumah Damai Semarang. Institusi jurnal ilmiah psikologi. Vol 6 (4). Hal: 99-103.
Tugade, Michele M. & Fredrickson, Barbara L. (2004). Resilient Individuals Use Positive Emotions to Bounce Back From Negative Emotional Experiences. J Pers Soc Psychol; 86(2): 320–333.
Uyun, Q., & Rumiani. (2012). Sabar dan Shalat Sebagai Model untuk Meningkatkan Resiliensi di Daerah Bencana, Yogyakarta. Jurnal Intervensi Psikologi, 4 (2), 253-267
Wagnild. G.M., & Young, H.M. (1993). Development and psychometric evaluation of Nursing Measurement,1(2), 165-178.
Yusuf,M, Y. (2014). Dampak perceraian orang tua terhadap anak. Jurnal Al Bayan, 20 (29). Retrieved from http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/viewFile/112/101
https://news.detik.com/berita/d-4495627/hampir-setengah-juta-orang-bercerai-di-indonesia-sepanjang-2018. Rabu (3/4/2019) detikcom
Willis, S. S. (2011). Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta.
55
LAMPIRAN 1
SKALA PENELITIAN
56
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Saya Nada Widya Larasati mahasiswa Psikologi 2015 Universitas Islam
Indonesia. Pada kesempatan kali ini dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir, saya
dengan segala kerendahan hati memohon bantuan dari teman-teman rentang umur 19
sampai 24 tahun dengan kondisi orangtua bercerai untuk mengisi Kuisioner yang
saya buat.
Kuisioner ini berisikan 2 bagian pertanyaan yang harus teman-teman jawab.
Dengan mengisi Kuisioner ini teman-teman telah bersedia menjadi partisipan dalam
penelitian ini. Teman-teman dimohon untuk mengisi kuisiner ini sesuai dengan
kondisi yang dirasakan teman-teman saat ini, tidak ada jawaban benar atau salah
dalam kuisioner ini. Informasi yang diberikan oleh teman-teman sangat berguna bagi
penelitian ini.
Semua bentuk informasi dalam identitas teman-teman akan terjamin
kerahasiaannya dalam etika akademik.
Bagi 30 orang yang beruntung akan mendapatkan pulsa sebesar 10.000
sampai dengan 20.000
Atas kesediaan dalam mengisi kuisioner ini, saya ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya. semoga teman-teman diberikan pahala yang melimpah.
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
hormat saya
Nada Widya Larasati
57
IDENTITAS DIRI
Nama(Inisial) :
Usia :
Jenis Kelamin :
Tinggal Bersama :
Status perceraian : Bercerai/ Cerai Mati
(Lingkari yang sesuai dengan keadaan anda)
Nomor Telepon :
Yogyakarta, 2020
( )
58
SKALA I PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1 Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda saat ini, semua jawaban adalah benar. Jawaban terdiri dari:
1 : sangat tidak setuju 2 : tidak setuju 3 : setuju 4 : sangat setuju
SKALA I
SKALA II
No Pertanyaan (1) STS
(2) TS
(3) S
(4) SS
1 Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan
2 Dapat mengatasi semua hal yang terjadi
3 Mencoba melihat sisi humor atau lucu dari suatu masalah Coping stress dapat menguatkan diri saya
4 Dapat mengatasi semua hal yang terjadi
5 Cenderung mampu bangkit kembali setelah mengalami sakit/kesulitan
6 Berusaha mencapai tujuan meskipun menghadapi halangan
7 Berusaha tetap tenang meskipun dibawah tekanan
8 Tidak mudah putus asa karena kegagalan
9 Menganggap diri sendiri adalah orang yang kuat
10 Dapat menangani perasaan yang tidak menyenangkan
59
PETUNJUK PENGISIAN SKALA II SKALA RELIGIUSITAS BAGIAN 1
Pilihan Jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda saat ini, semua jawaban
adalah benar.
HTP : Hampir Tidak Pernah
JRG : Jarang
KK : Kadang-kadang
SRG :Sering
HS : Hampir Selalu
SKALA II
BAGIAN 1
No Pertanyaan HTP JRG KK SRG HS
1. Seberapa yakin Anda dengan Keberadaan
Allah SWT
2. Seberapa yakin Anda dengan keberadaan
hari perhitungan/kiamat?
3. Seberapa yakin Anda dengan keberadaan
surga dan neraka?
60
4. Seberapa yakin Anda dengan Malaikat, Jin
dan Setan?
5.
Seberapa yakin Anda dengan para Nabi dan
Rasul yang di utus Allah SWT dan Kitab Suci
yang diturunkan kepada mereka?
61
PETUNJUK PENGISIAN SKALA II BAGIAN 2
Isilah pertanyaan dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan anda saat ini, semua
jawaban adalah benar.
SKALA II BAGIAN 2
6. Seberapa sering kamu sholat?
a. Tidak pernah.
b. Beberapa kali setahun.
c. Beberapa kali sebulan.
d. Beberapa kali seminggu.
e. Sebagian besar waktu shalat 5 waktu.
f. Lima kali dalam satu hari ditambah dengan shalat sunnah.
7. Seberapa sering kamu berpuasa?
a. Tidak pernah.
b. Beberapa kali dalam hidup.
c. Beberapa hari dalam bulan Ramadhan di setiap tahunnya.
d. Setengah bulan Ramadhan di setiap tahunnya.
62
e. Satu bulan penuh Ramadhan setiap tahun.
8. Satu bulan penuh pada bulan Ramadhan ditambah dengan puasa sunnah. Seberapa
sering kamu pergi ke masjid?
a. Tidak pernah.
b. Beberapa kali dalam hidup.
c. Beberapa kali dalam satu tahun.
d. Beberapa kali dalam satu bulan.
e. Sekitar sekali atau dua kali seminggu.
f. Sekali sehari atau lebih.
9. Selain sholat, seberapa sering Anda membaca atau mendengarkan quran suci?
a. Tidak pernah.
b. Beberapa kali dalam hidup.
c. Beberapa kali dalam satu tahun.
d. Beberapa kali dalam satu bulan.
e. Sekitar satu atau dua kali dalam satu minggu.
f. Sekali sehari atau lebih.
63
10. Selain pada saat sholat, seberapa sering Anda melakukan dzikir atau bertasbih?
a. Tidak pernah.
b. Beberapa kali dalam hidup.
c. Beberapa kali dalam satu tahun.
d. Beberapa kali dalam satu bulan
e. Sekitar satu atau dua kali dalam satu minggu
f. Sekali sehari atau lebih
11. Jenis jilbab apa yang kamu pakai? (khusus wanita)
a. Tidak memakai jilbab.
b. Tidak menutupi semua kepala dan telinga tetapi menutupi sebagian rambut.
c. Menutupi semua rambut tetapi memakai pakaian yang modis dan trendi.
d. Menutupi semua rambut dan leher tetapi memakai pakaian yang modis.
e. Menutupi semua rambut dan memakai baju yang tidak ketat. Memakai khimar
dan cadar yang menutupi kepala dan sebagian wajah
64
SKALA II BAGIAN 3 PETUNJUK PENGISIAN SKALA II BAGIAN 3 Isilah pertanyaan dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan anda saat ini, semua
jawaban adalah benar.
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
SKALA II BAGIAN 3
No. Pernyataan STS TS N S SS
12. Islam adalah alasan utama
saya menjadi orang yang
rendah hati.
13. Islam adalah alasan utama
saya menghormati orang tua
saya.
14. Islam adalah alasan utama
saya membantu saudara
kandung dan tetangga saya.
65
15. Islam adalah alasan utama
saya membantu orang yang
membutuhkan dan anak
yatim.
16. Islam adalah alasan utama
saya menjadi orang yang
toleran.
17. Islam adalah alasan utama
saya untuk tidak makan
daging babi.
18. Islam adalah alasan utama
saya tidak meminum alkohol.
19. Islam adalah alasan utama
saya untuk tidak berhubungan
seks sebelum menikah.
20. Islam adalah alasan utama
saya untuk tidak melakukan
hal yang tercela seperti bunuh
diri.
21. Islam adalah alasan utama
saya tidak terlibat dalam
gosip.
22. Saya menganggap setiap
muslim di seluruh dunia
sebagai sudara saya.
66
23. Saya ikut merasakan
penderitaan yang dialami
umat muslim di seluruh dunia.
24. Menjadi seorang muslim bagi
saya adalah hal yang
membanggakan.
25. Saya tinggal di lingkungan
yang menerapkan prinsip
dasar Islam.
26. Saya percaya bahwa
persaudaraan adalah salah
satu prinsip dasar Islam.
67
LAMPIRAN 2
TABULASI DATA
70
TABULASI DATA RESILIENSI RESPON
DEN P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 RESILI ENSI
R1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28 R2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 21 R3 4 3 3 3 4 4 2 3 4 2 32 R4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 R5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 37 R6 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 33 R7 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1 27 R8 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 34 R9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29 R10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 R11 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 23 R12 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 29 R13 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 31 R14 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 27 R15 4 3 3 3 4 4 2 3 4 2 32 R16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 R17 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 33 R18 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 38 R19 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 27 R20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 R21 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 27 R22 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 33 R23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 R24 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
71
R25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 R26 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 25 R27 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38 R28 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 34 R29 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 25 R30 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 31 R31 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 29 R32 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 27 R33 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 28 R34 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 22 R35 3 2 2 3 4 1 2 3 3 3 26 R36 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 23 R37 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32 R38 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 R39 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 32 R40 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 35 R41 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 34 R42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 R43 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 33 R44 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 34 R45 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
72
TABULASI DATA RELIGIUSITAS
RES
PON
DEN
P 1
P 2
P 3
P 4
P 5
P 6
P 7
P 8
P 9
P 10
P 11
P 12
P 13
P 14
P 15
P 16
P 17
P 18
P 19
P 20
P 21
P 22
P 23
P 24
P 25
P 26
RELI GIUS SITA
S R1 5 5 5 4 5 6 6 3 6 6 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 3 4 117 R2 5 5 5 5 5 5 3 1 2 6 2 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 101 R3 5 4 4 4 4 2 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 3 2 2 2 3 2 3 4 85 R4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 6 0 3 4 4 5 3 5 5 3 5 4 3 3 4 2 1 101 R5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 129 R6 5 5 5 5 5 5 5 2 4 6 4 2 5 4 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 113 R7 5 4 5 5 5 6 5 5 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 105 R8 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 5 4 5 115 R9 4 4 5 5 5 5 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 3 5 4 4 112 R10 4 4 4 3 4 5 5 2 2 6 4 2 2 2 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 91 R11 4 5 5 5 5 6 6 3 5 6 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 126 R12 5 4 5 5 5 6 5 5 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 105 R13 5 5 5 5 5 5 6 4 5 5 6 3 3 3 3 5 5 5 5 5 3 4 4 4 2 3 113 R14 5 4 4 3 5 5 5 2 4 4 3 3 4 4 4 3 5 5 5 4 4 3 3 5 3 4 103 R15 5 4 4 4 4 2 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 3 2 2 2 3 2 3 4 85 R16 5 5 5 5 5 5 6 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 110 R17 5 5 5 5 5 5 6 3 5 6 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 125 R18 5 5 5 5 5 5 6 5 4 6 0 5 5 2 5 2 5 5 3 5 2 5 3 5 2 5 110 R19 5 5 5 5 5 5 6 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 3 4 5 4 107 R20 5 5 5 5 5 6 5 3 4 6 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 125 R21 5 5 4 4 4 3 5 5 4 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 100
73
R22 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 0 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 112 R23 4 4 3 4 4 5 5 5 3 4 0 5 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 102 R24 4 4 3 4 4 5 5 5 3 4 0 5 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 102 R25 5 5 5 5 5 6 6 5 6 6 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 123 R26 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 1 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 5 4 98 R27 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 119 R28 4 3 3 4 4 2 2 2 3 1 1 5 4 4 5 4 5 2 5 1 2 5 4 3 4 4 86 R29 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 121 R30 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 1 3 2 2 5 2 5 4 4 5 3 5 3 4 3 5 104 R31 5 5 5 5 5 6 5 4 5 6 3 3 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 117 R32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 3 3 5 4 4 105 R33 5 5 4 4 4 5 6 6 6 6 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 121 R34 4 3 3 3 3 4 1 3 1 1 0 3 2 2 2 2 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 71 R35 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 0 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 97 R36 5 4 5 4 5 4 5 3 1 1 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 93 R37 5 5 4 4 5 5 6 4 6 6 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 4 3 4 115 R38 5 5 5 5 5 5 6 4 5 6 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 129 R39 5 4 4 4 4 5 6 6 5 6 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 108 R40 5 5 5 5 5 6 5 5 5 6 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 127 R41 5 5 5 5 5 6 5 4 6 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 119 R42 5 5 5 5 5 6 6 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 126 R43 4 5 5 4 4 5 6 5 4 4 6 4 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 119 R44 5 5 5 5 5 5 6 5 6 5 0 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 121 R45 5 5 5 5 5 5 6 4 5 6 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 129
73
LAMPIRAN III
UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
74
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS RESILIENSI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.845 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
aitem_1 18.02 14.568 .687 .820
aitem_2 18.24 14.325 .585 .827
aitem_3 18.38 15.422 .434 .841
aitem_4 18.00 14.682 .637 .823
aitem_5 17.84 14.725 .567 .829
aitem_6 17.89 15.374 .412 .843
aitem_7 18.07 14.927 .549 .831
aitem_8 18.09 15.492 .440 .840
aitem_9 18.02 14.522 .530 .833
aitem_10 18.24 13.825 .619 .824
75
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS RELIGIUSITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 26
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
aitem_1 80.4000 180.791 .288 .913
aitem_2 80.5333 172.845 .741 .908
aitem_3 80.5556 173.616 .573 .909
aitem_4 80.6222 174.559 .547 .910
aitem_5 80.4222 176.749 .551 .910
aitem_6 80.1333 166.891 .637 .907
aitem_7 79.8889 167.010 .626 .907
aitem_8 81.1778 175.922 .222 .917
aitem_9 80.8444 160.862 .665 .907
aitem_10 80.2222 162.949 .573 .909
aitem_11 82.3111 173.128 .222 .920
aitem_12 81.2000 172.709 .439 .911
aitem_13 81.0222 168.931 .597 .908
aitem_14 81.2000 168.073 .652 .907
aitem_15 80.9333 170.473 .594 .908
aitem_16 81.0444 168.498 .605 .908
aitem_17 80.4000 177.882 .476 .911
aitem_18 80.7556 168.053 .735 .906
aitem_19 80.9111 172.765 .520 .910
aitem_20 80.9556 165.225 .665 .907
aitem_21 81.5556 168.525 .637 .907
aitem_22 81.2444 173.007 .472 .910
aitem_23 81.3778 174.059 .480 .910
76
aitem_24 80.9111 168.310 .711 .906
aitem_25 81.2000 173.709 .423 .911
aitem_26 80.9556 176.362 .373 .912
77
LAMPIRAN IV
UJI ASUMSI
78
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
resiliensi
mahasiswa religiusitas mahasiswa
N 45 45 Normal Parametersa,b Mean 20.09 84.11
Std. Deviation
4.236 13.585
Most Extreme Differences
Absolute .090 .077 Positive .090 .072 Negative -.087 -.077
Test Statistic .090 .077 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .200c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
79
UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
religiusitas
mahasiswa *
resiliensi
mahasiswa
Between
Groups
(Combined) 3905.894 16 244.118 1.622 .128
Linearity 1115.548 1 1115.548 7.411 .011
Deviation from
Linearity 2790.346 15 186.023 1.236 .304
Within Groups 4214.550 28 150.520 Total 8120.444 44
80
LAMPIRAN V
UJI HIPOTESIS
81
UJI HIPOTESIS
Correlations
resiliensi
mahasiswa
religiusitas
mahasiswa
resiliensi mahasiswa Pearson Correlation 1 .371*
Sig. (2-tailed) .012
N 45 45
religiusitas mahasiswa Pearson Correlation .371* 1
Sig. (2-tailed) .012 N 45 45
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
82
LAMPIRAN VI ANALISA TAMBAHAN
83
Correlations
y_hardiness X_belief x_practices
x_ethical_
do
x_ethical_
dont
x_islam_univ
ersality
y_hardiness Pearson
Correlatio
n
1 .196 .283 .188 .265 .285
Sig. (2-
tailed) .197 .059 .215 .078 .057
N 45 45 45 45 45 45
X_belief Pearson
Correlatio
n
.196 1 .641** .332* .563** .232
Sig. (2-
tailed) .197 .000 .026 .000 .125
N 45 45 45 45 45 45
x_practices Pearson
Correlatio
n
.283 .641** 1 .344* .681** .415**
Sig. (2-
tailed) .059 .000 .021 .000 .005
N 45 45 45 45 45 45
x_ethical_do Pearson
Correlatio
n
.188 .332* .344* 1 .614** .553**
Sig. (2-
tailed) .215 .026 .021 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45
x_ethical_dont Pearson
Correlatio
n
.265 .563** .681** .614** 1 .551**
Sig. (2-
tailed) .078 .000 .000 .000 .000
84
N 45 45 45 45 45 45
x_islam_universalit
y
Pearson
Correlatio
n
.285 .232 .415** .553** .551** 1
Sig. (2-
tailed) .057 .125 .005 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
y_persistenc
e X_belief
x_practice
s
x_ethical_d
o
x_ethical_do
nt
x_islam_uni
versality
y_persistence Pearson
Correlation 1 .159 .385** .395** .420** .544**
Sig. (2-tailed) .298 .009 .007 .004 .000
N 45 45 45 45 45 45
X_belief Pearson
Correlation .159 1 .641** .332* .563** .232
Sig. (2-tailed) .298 .000 .026 .000 .125
N 45 45 45 45 45 45
x_practices Pearson
Correlation .385** .641** 1 .344* .681** .415**
Sig. (2-tailed) .009 .000 .021 .000 .005
N 45 45 45 45 45 45
x_ethical_do Pearson
Correlation .395** .332* .344* 1 .614** .553**
Sig. (2-tailed) .007 .026 .021 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45
x_ethical_dont Pearson
Correlation .420** .563** .681** .614** 1 .551**
85
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45
x_islam_universal
ity
Pearson
Correlation .544** .232 .415** .553** .551** 1
Sig. (2-tailed) .000 .125 .005 .000 .000
N 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).