Upload
anisha-ramadhani
View
254
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Isi Retensi Urin
1/47
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Retensi urin merupakan penumpukan urin dalam kandung kemih
akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.
Hal ini menyebabkan distensi vesika urinaria atau merupakan keadaan ketika
seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
(Kozier, 2009). enurut !runner " #uddarth (20$0), ada pula pengertian
retensi urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan isi kandung kemih
sepenuhnya selama proses pengeluaran urin.Hasil penelitian %arner (2009) mengatakan bah&a retensi urin umum
ter'adi setelah anastesi dan pembedahan, dengan laporan ke'adiannya antara
0 * +0. Kemudian ls-aruger ($999) mengatakan bah&a anastesi spinal
lebih signi-ikan menyebabkan retensi urin dibandingkan dengan anastesi
umum. dari pasien pas/a pembedahan dengan anastesi spinal memiliki
volume kandung kemih lebih 00ml (retensi urin) dan tidak memiliki
ge'ala distensi kandung kemih (amonerie, 200). 1alam $0 tahun terakhir
terdapat kasus tentang retensi urin.#alah satu penyebab retensi urine adalah !3H. !enign 3rostat Hyperplasia
merupakan penyakit yang sering diderita pada pria. 1i klinik 0 di'umpai
penderita !3H berusia 40*49 tahun, yang menimbulkan ge'ala*ge'ala bladder outlet
obstru/tion. 3ada &anita #alah satu komplikasi umum yang ter'adi setelah proses
persalinan, baik persalinan pervaginam atau se/tio /aesarea adalah retensi urin
postpartum. 3ada tahun $995, dr. Kartono dkk dari 6K78*R# :akarta melansir
data bah&a terdapat $+,$ ke'adian retensi urin pada ibu melahirkan yang telah
dipasang kateter selama enam 'am dan +,$ untuk yang dipasang selama 2 'am
pas/a operasi se/tio /aesarea. ;ip #K (Hongkong, $99+) melaporkan terdapat angka
$,4 untuk kasus retensi urin postpartum pervaginam.
3ada retensi urine, penderita tidak dapat miksi, buli*buli
penuh disertai rasa sakit yang hebat di daerah suprapubik dan hasrat ingin
miksi yang hebat disertai menge'an. Retensio urine dapat ter'adi menurut
lokasi, -a/tor obat dan -a/tor lainnya seperti ansietas, kelainan patologi
urethra, trauma dan lain sebagainya.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
2/47
mengembang melebihi kapasitas maksimal sehingga tekanan di dalam
lumennya dan tegangan dari dindingnya akan meningkat. !ila keadaan ini
dibiarkan berlan'ut, tekanan yang meningkat di dalam lumen akan
menghambat aliran urin dari gin'al dan ureter sehingga ter'adi hidroureter dan
hidrone-rosis dan lambat laun ter'adi gagal gin'al. Retensi urin 'uga men'adi
penyebab ter'adinya in-eksi saluran kemih (8#K) dan bila ini ter'adi dapat
menimbulkan ga&at yang serius seperti pielone-ritis dan urosepsis (=ard'ito,
2009).
3enatalaksanaan yang diberikan selama ini sesuai dengan masing*
masing kondisi dari retensi urin itu sendiri. aka dari itu hendaknya kita
sebagai /alon pera&at sangat penting untuk mempela'ari retensi urin danmemahami dari setiap indikasinya, sehingga dapat memberikan in-ormasi
kepada klien atau keluarga mengenai intervensi baik dalam men/egah maupun
mengatasi kasus retensi urin dengan baik dan sesuai kode etik kepera&atan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
ahasis&a diharapkan mampu men'elaskan kembali konsep dasar dan
mampu menyusun asuhan kepera&atan pada klien dengan retensi urin.1.2.2 Tujuan khusus
1. engetahui dan memahami de-inisi Retensi 7rin
2. engetahui dan memahami etiologi Retensi 7rin
3. engetahui dan memahami pato-isiologi Retensi 7rin
4. engetahui dan memahami mani-estasi klinis dari Retensi 7rin
5. engetahui dan memahami web of caution Retensi 7rin
6. engetahui dan memahami pemeriksaan diagnostik dari Retensi
7rin
. engetahui dan memahami penatalaksanaan dari Retensi 7rin
!. engetahui dan memahami komplikasi Retensi 7rin". engetahui dan memahami prognosis Retensi 7rin
1#. engetahui dan menyusun proses asuhan kepera&atan dari
Retensi 7rin
1.3 $an%aat
elalui pembela'aran ini, kita dapat mengetahui berbagai ma/am penyakit
yang berhubungan dengan retensi urin, serta memahami teori dan asuhan
kepera&atan pada pasien dengan retensi urin.
2
8/16/2019 Isi Retensi Urin
3/47
BAB 2
T&N'AUAN PU(TA)A
2.1 Anat*m+ , -+s+*l*g+ (+stem Perkem+han
#istem perkemihan terdiri atas gin'al, ureter,kandung kemih dan
uretra. 7ntuk men'aga -ungsi ekskresi, sistem perkemihan mempunya dua
gin'al yang memproduksi urin> dua ureter yang memba&a urin kedalam
3
8/16/2019 Isi Retensi Urin
4/47
kandung kemih> kandung kemih untuk penampungan sementara dan uretra
yang mengalirkan urin keluar dari tubuh (?ursalam " !atti/a/a, 2005).
rgan 3enyusun #istem 3erkemihan (
8/16/2019 Isi Retensi Urin
5/47
korteks renal, tubulus ini kemudian dilan'utkan ke tubulus rektus dan
koligentus kortikal yang menu'u ke duktus koligentus tunggal besar yang
turun ke medulla dan bergabung membentuk duktus yang lebih besar
se/ara progresi- yang akhirnya mengalir menu'u pelvis renal melalui
u'ung papila renal (uttaBin " #ari, 20$$).
8/16/2019 Isi Retensi Urin
6/47
plasma. #ekresi men'adi metode yang penting untuk membuang
beberapa material, seperti berbagai 'enis obat yang dikeluarkan
kedalam urine.
2.$.27reter 7reter adalah organ yang berbentuk tabung ke/il yang ber-ungsi
untuk mengalirkan urin dari pileum gin'al ke kandung kemih. 3ada orang
de&asa pan'angnya kurang lebih 20 /m. 1indingnya terdiri atas mukosa
yang dilapisi oleh sel sel transisional, otot*otot polos sirkuler dan
longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik guna
mengeluarkan urin ke kandung kemih.
7reter memasuki kandung kemih menembus otot detrusor
didaerah trigonium kandung kemih. ?ormalnya ureter ber'alan se/ara
obliBue sepan'ang beberapa sentimeter menembus kadung kemih yang
disebut dengan ureter intramural kemudian belan'ut pada ueter
submukosa. Aonus normal dari otot detrusor pada dinding kandung kemih
/enderung menekan ureter, dengan demikian men/egah aliran balik urin
dari kandung kemih saat ter'adi tekanan di kandung kemih. #etiap
gelombang peristaltik yang ter'adi sepan'ang ureter akan meningkatkan
tekanan dalam ureter sehingga bagian yang menembus kandung kemih
membuka dan memberi kesempatan kandung urin mengalir kedalam
kandung kemih (uttaBin " #ari, 20$$).
!agian*!agian 7reter (!aradero et al , 2005)
2.$.Kandung Kemih
Kandung kemih (Eesika 7rinaria) ber-ungsi sebagai penampung
urin. rgan ini berbentuk sebagai buah pir. Kandung kemih terletak
dalam panggul besar, di depan isi lainnya, dan dibelakang isi simpubis.
6
8/16/2019 Isi Retensi Urin
7/47
3ada bayi letakknya lebih tinngi. !agian terba&ah adalah basis
sedangkan bagian atas adalah -undus. 3un/aknya mengarah kedepan
ba&ah dan ada dibelakang simpisis (?ursalam, 20$$).
1inding kandung kemih terdiri atas lapisan serus sebelah luar,
lapisan berotot, lapisan submukosa dan lapisan mukosa dari epitelium
transisional. Aiga saluran bersambung dengan kandung kemih. 1ua ureter
bermuara se/ara obliBue disebelah basis, letak obliBue menghindarkan
urin mrengalir kembali kedalam ureter. 7retra keluar dari kandung kemih
sebelah depan. 1aerah segitiga antara dua lubang ureter dan uretra
disebut segitiga kandung kemih (trigonum vesi/a urinarius). 3ada &anita
kandung kemih terletak diantara simpisis pubis, uterus, dan vagina. 1ariuterus kandung kemih dipisahkan oleh lipatan peritonium ruang
uterovesikal ayau ruang 1ouglas (?ursalam, 20$$).
8/16/2019 Isi Retensi Urin
8/47
dipersara-i oleh sistem somatik yang dapat diperintah sesuai keinginan
seseorang> pada saat ken/ing, s-ingter ini terbuka dan tetap menutup pada
saat menahan ken/ing.
3an'ang uretra &anita F * /m dengan diameter 5 mm, berada di
ba&ah sim-isis pubis dan bermuara di sebelah anterior vagina. F $G
medial uretra terdapat s-ingter uretra eksterna yang terdiri atas otot
bergaris. Aonus otot s-ingter uretra eksterna dan tonus otot evator ani
ber-ungsi mempertahankan agar urin tetap berada di dalam buli*buli pada
saat perasaan ingin miksi. iksi ter'adi bila tekanan intra vesika melebihi
tekanan intrauretra akibat kontraksi otot detrusor, dan relaksasi s-ingter
uretra eksterna.3an'ang uretra pria de&asa F 2*2 /m. 7retra posterior pria
terdiri atas uretra pars prostatika yaitu bagian uretra yang dilingkupi oleh
kelen'ar prostat, dan uretra pars membranasea. 7retra anterior adalah
bagian uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis> uretra
anterior terdiri atas C ($) pars bulbosa, (2) pars pendularis, () -ossa
navikularis, dan () meatus uretra eksterna.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
9/47
maupun kronis. enurut =eorge 1e&anto (2009), retensi urin adalah
ketidakmampuan mengeluarkan urin se/ara volunter saat kandung kemih
terisi. !erdasarkan re-erensi lain, !runner and #uddarth (20$0)
mengemukakan bah&a retensi urin adalah ketidakmampuan untuk
mengosongkan isi kandung kemih sepenuhnya selama proses pengeluaran
urin.
e&is et all (20$$), retensi urine merupakan ketidakmampuan untuk
mengososngkan kandung kemih meskipun ada rangsangan miksi atau
akumulasi urine di kandung kemih karena ketidakmampuan untuk berkemih.
1ari beberapa re-erensi kami dapat menyimpulkan de-inisi dari retensi
urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan isi kandung kemih
sepenuhnya selama proses pengeluaran urin yang dapat ter'adi se/ara akut
maupun kronis. Retensi 7rin akut adalah ketidakmampuan berkemih tiba*tiba
pada keadaan kandung kemih yang nyeri. Retensi 7rin kronis adalah keadaan
kandung kemih yang membesar, penuh, tidak nyeri dengan atau tanpa
kesulitan berkemih.
2.3 )las+%+kas+
enurut ans'oer (2000) dan 3ribakti (20$$), klasi-ikasi retensi urin
dibagi men'adi dua, yaitu C
1. Retensi urin akut
3ada retensi urin akut penderita seakan*seakan tidak dapat
berkemih (miksi). Kandung kemih perut disertai rasa sakit yang hebat di
daerah suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat disertai menge'an.
#ering kali urin keluar menetes atau sedikit*sedikit (ans'oer, 2000).
3ada kasus akut, bila penyebabnya tidak segera ditemukan maka
kerusakan lebih berat yang si-atnya permanen dapat ter'adi, karena otot
detrusor atau ganglia parasimpatik pada dinding kandung kemih men'adi
tidak dapat berkompromi (3ribakti, 20$$).
2. Retensi urin kronis
3enderita se/ara perlahan dalam &aktu yang lama tidak dapat
berkemih (miksi), merasakan nyeri di daerah suprapubik hanya sedikit
atau tidak sama sekali &alaupun kandung kemih penuh (ans'oer, 2000).
3ada retensi urin kronik, terdapat masalah khusus akibat
peningkatan tekanan intravesikal yang menyebabkan re-luks uretra,
in-eksi saluran kemih atas dan penurunan -ungsi gin'al (3ribakti, 20$$).
9
8/16/2019 Isi Retensi Urin
10/47
'en+s etens+ )eterangan
Retensi akut
1itandai dengan nyeri, sensasi kandung kemih yang
penuh dan distensi kandung kemih ringan.3enyebab tersering C
$.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
11/47
enurut 3urnomo (20$$) bah&a beberapa penyebab retensi urine C
$. Kelemahan otot detrusor C kelainan medula spinalis, kelainan sara-
peri-er
2. Hambatan obstruksi uretra C gumpalan darah, sklerosis leher buli*buli,
hiperplasi prostat, karsinoma prostat, striktur uretra, batu uretra, tumor
uretra, klep uretra, /edera uretra, -imosis, para-imosis, stenosis meatus
uretra.
. 8nkoordinasi antara detrusor I uretra C /edera kauda ekuina
enurut Kar/h (2005) dan =lendle (200+) ada beberapa -aktor yang
dapat menyebabkan ter'adinya retensi urin, antara lainC
$. #upra Eesikal (kerusakan pada pusat miksi di medulla spinallis yaitu
pada #2*# setinggi A$2*$). Kerusakan sara- simpatis dan parasimpatis
baik sebagian ataupun seluruhnya, misalnya pada keadaan pas/a operasi,
kelainan medulla spinalis yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat.
2. Eesikal (kelemahan otot detrusor karena lama mengalami peregangan)
. 8ntravesikal berupa pembesaran prostate, kekakuan leher vesika, striktur,
batu ke/il, tumor pada leher vesika, atau -imosis.
. 1apat disebabkan pula oleh ke/emasan, pembesaran porstat, kelainan
patologi urethra (in-eksi, tumor, kalkulus), trauma, dis-ungsi neurogenik
kandung kemih.
. !eberapa obat men/akup preparat antikolinergik antispasmotik
(atropine), preparat antidepressant antipsikotik (6enotiazin), preparat
antihistamin 3seudoe-edrin hidroklorida (#uda-ed), preparat penyekat
adrenergi/ (3ropanolol), preparat antihipertensi (hidralasin).
4. 3enyebab tersering retensi urin adalah hipertro-i prostat 'inak pada pria.
3enyebab lainnya diantaranya adalah 8#K. 3enyakit neurologis atau
keganasan prostat.
#edangkan menurut Kozier (2009), membagi retensi urin berdasarkan
penyebab lokasi kerusakan sara-, yaitu C
$. #upravesikal (kerusakan pusat miksi di medulla spinalis sakralis #2I
dan Ah$* $).
Kerusakan sara- simpatis dan parasimpatis baik sebagian atau
seluruhnya, misalnya C gangguan persara-an, operasi miles, mesenterasi
pelvis, kelainan medula spinalis (meningokel, tabes dorsalis, spasmus
s-ingter).
11
8/16/2019 Isi Retensi Urin
12/47
2. Eesikal
!erupa kelemahan otot destrusor karena lama teregang, berhubungan
dengan * masa kehamilan dan proses persalinan, misalnya C retensi urin
akibat iatrogenik, /ederaGin-lamasi, psikis, atoni pada pasien 1, dan
divertikel yang besar.
. 8ntravesikal
!erupa kekakuan leher vesika, striktur oleh batu ke/il atau tumor pada
leher vesika urinaria, misalnya C retensi urin akibat obstruksi adanya
tumor, batu ke/il atau -imosis.
. 6aktor lain*lain
Kelainan patologi urethra, trauma, !3H, striktur uretra, karsinoma
prostat dan obat*obatan golongan antikolinergik, anti spasmodik,
antidepresant, antihistamin dapat beresiko menyebabkan gangguan
eliminasi urin apabila dikonsumsi se/ara terus menerus dan dalam 'angka
&aktu yang lama dapat menyebabkan hambatan dari eliminasi urin.
2.5 Pat*%+s+*l*g+
enurut #elius !rian (2005) se/ara garis besar penyebab retensi dapat
dapat diklasi-ikasi men'adi 'enis yaitu akibat obstruksi, in-eksi,
-armakologi, neurologi, dan -aktor trauma. bstruksi pada saluran kemih
ba&ah dapat ter'adi akibat -aktor intrinsik, atau -aktor ekstrinsik. 6aktor
intrinsik berasal dari sistem saluran kemih dan bagian yang mengelilinginya
seperti pembesaran prostat 'inak, tumor buli*buli, striktur uretra, phimosis,
paraphimosis, dan lainnya. #edangkan -aktor ekstrinsik, sumbatan berasal
dari sistem organ lain, /ontohnya 'ika terdapat massa di saluran /erna yang
menekan leher buli*buli, sehingga membuat retensi urine. 1ari semua
penyebab, yang terbanyak adalah akibat pembesaran prostat 'inak.=eorge 1e&anto (2009) mengemukakan bah&a patologi retensi urin
ialah sebagai berikut C
$. esi supra pons
3ada kerusakan lobus -rontalis, tumor, demielinisasi periventrikuler,
dilatasi kornu anterior ventrikel lateral pada hidrose-alus atau kelainan
ganglia basalis, dapat menimbulkan kontraksi kandung kemih yang
hipere-leksi.
12
8/16/2019 Isi Retensi Urin
13/47
2. esi antara pusat miksi di pons dan bagian sakral medula spinalis
mengganggu 'aras yang menghambat kontraksi detrusor dan pengaturan
-ungsi s-ingter detrusor. !eberapa keadaan yang mungkin ter'adi antara
lain adalah C
a. Kandung kemih yang hiperre-leksi
b. 1isnergia detrusor*s-ingter (11#)
/. Kontraksi detrusor yang lemah
d. 3eningkatan volume residu pas/amiksi
. esi lo&er motor neuron (?)
Kerusakan pada radiks #2*# baik di dalam kanalis spinalis maupun
ekstradural akan menimbulkan gangguan -ungsi kandung kemih tipe
? dan hilangnya sensibilitas kandung kemih.
enurut !runner and #uddarth (20$0), proses berkemih melibatkan
dua proses yang berbeda yaitu pengisian atau penyimpanan urin dan
pengosongan kandung kemih. Hal ini saling berla&anan dan bergantian
se/ara normal.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
14/47
pudendus untuk merelaksasikan otot halus dan skelet dari sphin/ter eksterna.
Hasilnya keluarnya urin dengan resistensi saluran yang minimal.
Retensi postpartum paling sering ter'adi. #etelah ter'adi kelahiran
pervaginam spontan, dis-ungsi kandung kemih ter'adi 9*$ pasien, setelah
kelahiran menggunakan -or/ep, angka ini meningkat men'adi 5. Retensi
ini biasanya ter'adi akibat dari dissinergis antara otot detrusor*sphin/ter
dengan relaksasi uretra yang tidak sempurna yang kemudian menyebabkan
nyeri dan edema. #ebaliknya pasien yang tidak dapat mengosongkan kandung
kemihnya setelah section cesaria biasanya akibat dari tidak berkontraksi dan
kurang akti-nya otot detrusor.
3ada retensio urine, penderita tidak dapat miksi, buli*buli penuh
disertai rasa sakit yang hebat di daerah suprapubik dan hasrat ingin miksi
yang hebat disertai menge'an. Retensio urine dapat ter'adi menurut lokasi,
-aktor obat dan -aktor lainnya seperti ansietas, kelainan patologi urethra,
trauma dan lain sebagainya. !erdasarkan lokasi bisa dibagi men'adi supra
vesikal berupa kerusakan pusat miksi di medulla spinalis menyebabkan
kerusaan simpatis dan parasimpatis sebagian atau seluruhnya sehingga tidak
ter'adi koneksi dengan otot detrusor yang mengakibatkan tidak adanya atau
menurunnya relaksasi otot spinkter internal, vesikal berupa kelemahan otot
detrusor karena lama teregang, intravesikal berupa hipertro-i prostate, tumor
atau kekakuan leher vesika, striktur, batu ke/il menyebabkan obstruksi
urethra sehingga urine sisa meningkat dan ter'adi dilatasi bladder kemudian
distensi abdomen. 6aktor obat dapat mempengaruhi proses !
8/16/2019 Isi Retensi Urin
15/47
enurut =ra/e and !orley 2004 mani-estasi dari retensi urin antara
lainC
$) Retensi akutC ditandai dengan nyeri, sensasi kandung kemih yang penuh
dan distensi kandung kemih ringan.2) Retensi kronis ditandai dengan ge'ala*ge'ala iritasi kandung kemih
(-rekuesi, disuria, volume sedikit), atau tanpa nyeri, distensi nyata,
inkontinensia urin (sering berhubungan dengan 8#K sekunder)
) Retensi neurogenikC
a) 3enyebab dari neuron motorik atas (upper motor neuron, 7?)
menyebabkan retensi kronis dan inkontinensia re-leks.
b) 3enyebab dari neuron motorik ba&ah (lower motor neuron, ?)
menyebabkan retensi urin dengan inkontinensia overflow)
enurut :urnal uropean
8/16/2019 Isi Retensi Urin
16/47
1itandai dengan ge'ala*ge'ala iritasi kandung kemih (-rekuensi,
disuria, volume sedikit) atau tanpa nyeri, distensi yang nyata,
inkontinensia urin (sering berhubungan dengan in-eksi tra/tur urinary
sekunder) (=ra/e dan !orley, 200+).
2. /0
16
8/16/2019 Isi Retensi Urin
17/47
2.! Pemer+ksaan D+agn*st+k a. 6oto polos abdomen
#angat diperlukan sebelum melakukan pemeriksaan penun'ang saluran
kemih. 6ilm polos dapat menun'ukanC batu gin'al pada sistem
pelvi/aly/es, klasi-ikasi parenkim gin'al, batu uretere, klasi-ikasi dan
batu kandung kemih, klasi-ikasi prostat, atau deposit tulang sklerotik
(3atel 2004).
b. 7reum dan elektrolit
1igunakan untuk menentukan indeks -ungsi gin'al (Rubenstein Jet al
200)
/. Kultur dan sensitivitas #7
!erhubungan dengan in-eksi, termasuk sitologi 'ika di/urigai terdapat
tumor (=ra/e and !orley 2004).
d. #istogra-i
7ntuk memeriksa katup uretra, striktur. #istogra-i adalah pemeriksaan
radiogra-ik kandun kemih, setelah kandung kemih diisi oleh suatu
medium kontras (!rooker 2005).
e. 8E7 ( Inravenous Urography)
8ndikasi untuk pemeriksaan batu gin'alGkandung kemih. 3asen dengan
retensi urin dan in-eksi saluran kemih dian'urkan untuk melakukan
ultrasonogra-i dibandingkan 8E7. #etelah didapatkan -ilm abdomen
sebagai kontrol a&al, sebanyak 0*$00 ml media kontras dengan osmolar
rendah yang teriodinisasi disuntikan ke pasien. Kontras dengan /epat
men/apai gin'al dan akan dikeluarkan melalui -iltrasi glomelurus. 6ilm
yang diambil sesaat setelah penyuntikan kotras akan menggambarkan
-ase ne-rogram yang memperlihatkan parenkim gin'al dan batas*
17
8/16/2019 Isi Retensi Urin
18/47
batasnya. 6ilm*-ilm yang diambil , $0, dan $ menit setelah
penyuntikan akan memperlihatkan sistem pelvi/aly/es, ureter, dan
kandung kemih> urutan ini bervariasi tergantung pada masing*masing
pasien.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
19/47
) Klirens kreatininC nilai normal pria 90*$0 mlGmenit &anita 5*$2
mlGmenit. 3rosedur ini menilai ke/epatan gin'al untuk mengambil
kreatinin dari plasma
i. 7ro-lometri
7ro-lo&metri adalah pen/atatan tentang pan/aran urin selama proses
miksi se/ara elektronik. 3emeriksaan ini ditu'ukan untuk mendeteksi
ge'ala obstruksi saluran kemih bagian ba&ah yang tidak invasi-. 1ari
uro-lometri dapat diperoleh in-ormasi mengenai volume miksi pan/aran
maksimum, pan/aran rata*rata, &aktu yang dibutuhkan untuk men/apai
pan/aran maksimum dan lamanya pan/aran. '. 7retrogra-i
7retrogra-i adalah pen/itraan uretra dengan memakai bahan kontras.
!ahan kontras dimasukkan langsung melalui klem !roadny yang
di'epitkan pada glans penis. =ambaran yang mungkin ter'adi adalah C
$) :ika terdapat striktura uretra akan tampak adanya penyempitan atau
hambatan kontras pada uretra.
2) Arauma uretra tampak sebagai ekstravasasi kontras keluar dinding
uretra.
) Aumor uretra atau batu non opak pada uretra tampak sebagai filling
defect pada uretra.
k. 7retrosistoskopi.
3emeriksaan ini se/ara visual dapat mengetahui keadaan uretra prostatika
dan buli*buli. Aerlihat adanya pembesaran, obstruksi uretra dan leher
buli*buli, batu buli*buli, selule dan divertikel buli*buli. 7retrosistoskopi
diker'akan pada saat akan dilakukan tindakan pembedahan untuk
menentukan perlunya dilakukan A783, A7R3, atau prostatektomi terbuka.
1isamping itu pada kasus yang disertai dengan hematuria atau dugaan
adanya karsinoma buli*buli sistoskopi sangat membantudalam men/ari
lesi pada buli*buli.
l. 7ltrasonogra-i.
3rinsip pemeriksaan ultrasonogra-i adalah menangkap gelombang bunyi
ultra yang dipantulkan oleh organ*organ ('aringan) yang berbeda
kepadatannya. 3emeriksaan ini tidak invasi- dan tidak menimbulkan e-ek
radiasi. 7#= dapat membedakan antara massa padat (hiperekoik ) dengan
massa kistus (hipoekoik ). 3ada kelen'ar prostat, melalui pendekatan
19
8/16/2019 Isi Retensi Urin
20/47
transrektal (AR7#) dipakai untuk men/ari nodul pada keganasan prostat
dan menentukan volume G besarnya prostat. :ika didapatkan adanya
dugaan keganasan prostat, AR7# dapat dipakai sebagai penuntun dalam
melakukan biopsy kelen'ar prostat.
2." Penatalaksanaan
!erdasarkan artikel dari uropean 7rology dan #elius (2005),
beberapa penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada pasien dengan
retensi urin yaitu C
$ Retensi urin akut G a/ute urinary retention (
8/16/2019 Isi Retensi Urin
21/47
ter'adinya in-eksi. 3engobatan 'angka pan'ang untuk retensi urin akut
tergantung dari penyebabnya (le&is,20$$).
b #istostomi #uprapubik
#istostomi adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengalirkan
ken/ing melalui lubang yang dibuat di supra pubik untuk
mengeluarkan urine dari buli*buli serta mangatasi retensi urine dan
menghindari komplikasi (s/h&artz,2002).
$. #istostomi Arokar
Aindakan ini diker'akan dengan anestasi lokal dan menggunakan
alat trokar. 8ndikasi sistostomi tro/ar adalah untuk kateterisasi
gagal C #triktur, batu uretra yang menan/ap (impacted ) katerisasi
tidak dibenarkan C adanya robekan uretra karena trauma.
=ambar $. emasukkan alat trokar (!asuki, 200)
21
8/16/2019 Isi Retensi Urin
22/47
=ambar 2. Arokar masuk ke buli*buli (6urBan, 200)
2. #istostomi terbuka#istostomi terbuka diker'akan bila terdapat kontra indikasi pada
tindakan sistostomi trokar atau tidak terdapat alat
trokor.dian'urkan untuk melakukan sistostomi terbuka 'ika
terdapt sikatriksG bekas operasi pada daerah suprasim-isis
,sehabis mengalami trauma didaerah panggul yang men/ederai
buli*buli dan adanya bekuan darah pada buli*buli yang tidak
mungkin dilakukan tindakan per uretram.
=ambar . preparat sistostomi
(!asuki, 200)
/ 3ungsi buli*buli
22
8/16/2019 Isi Retensi Urin
23/47
erupakan tindakan darurat sementara bila katerisasi tidak berhasil
dan -asilitas atau sarana untuk sistostomi baik trokar maupun terbuka
tidak tersedia. 3ada tindakan pungsi buli digunakan 'arum pungsi
dan penderita segera diru'uk ke pusat pelayanan dimana dapat
dilakukan sistostomi.
=ambar . 3osisi Aindakan aspirasi #uprapubik " en/ari okasi
untuk
8/16/2019 Isi Retensi Urin
24/47
karena penumpukan urin yang terus menerus tertahan di dalam vesika
urinaria sehingga vesika urinaria semakin membesar sehingga vesika
urinaria tidak dapat berkontraksi dan berdilatasi se/ara sempurna. :ika
hal ini menyebabkan se/ara terus menerus dapat menyebabkan
menurunnya elastisitas dan menyusutnya kekuatan kontraksi otot vesika
urinaria
2 Hidrone-rosis dan =agal gin'al
3ada retensi urin ter'adi penumpukan urin yang berlebih. !ila keadaan ini
dibiarkan berlan'ut, tekanan yang meningkat didalam lumen akan
menghambat aliran urin dari gin'al dan ureter sehingga ter'adi hidroureter
dan hidrone-rosis dan lambat laun ter'adi gagal gin'al.
8nkontinensia ver-lo&!ila tekanan didalam vesika urinaria meningkat dan melebihi besarnya
hambatan didaerah uretra, urin akan meman/ar berulang*ulang (dalam
'umlah sedikit) tanpa bisa ditahan oleh penderita, sementara itu buli*buli
tetap penuh dengan urin. Keadaan ini disebut inkontinensia paradoksa
atau Lover-lo& in/ontinen/eM
8n-eksi #aluran Kemih
Aer'adinya penumpukan urin dalam &aktu yang lama dapat men'adi
tingginya resiko ter'adinya in-eksi saluran kemih (8#K)
enurut !runner and #uddarth (20$0), ter'adinya retensi urine yang
berkepan'angan, maka kemampuan elastisitas vesi/a urinaria menurun, dan
ter'adi peningkatan tekanan intra vesika yang menyebabkan ter'adinya re-lu@,
sehingga penting untuk dilakukan pemeriksaan 7#= pada gin'al dan ureter
atau dapat 'uga dilakukan -oto !?*8E3. !eberapa komplikasi lain yang
dapat ter'adi adalahC
$ 7rolitiasis atau ne-rolitiasis2 3ielone-ritis
Hydrone-rosis
3erdarahan
kstravasasi urine
4 ver-lo& retensi
2.11 Pr*gn*s+s
24
8/16/2019 Isi Retensi Urin
25/47
Aergantung penyebabnya. #ebanyak +0 kasus retensi urin akut
sembuh dalam seminggu setelah pera&atan inisial. !3H merupakan penyebab
tersering dari rekurensi retensi urin akut. (3ier/e
8/16/2019 Isi Retensi Urin
26/47
pada usia lan'ut dan 'enis kelamin pria), suku G bangsa, alamat,
agama, pendidikan,peker'aan, tanggal R#, 'am R#, diagnosa.
2. Keluhan utama
3asien biasanya datang dengan keluhan berupa rasa tidak nyaman
hingga nyeri yang hebat pada perut bagian ba&ah hingga daerah
genital (nyeri suprapubis) dan kesulitan untuk berkemih
. Ri&ayat penyakit sekarang
erupakan gangguan yang berhubungan dengan gangguan yang
dirasakan saat ini. !agaimana pola berkemih pasien, meliputi
-rekuensi, &aktu, dan banyaknya urin.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
27/47
Ka'i apakah klien merupakan perokok apa bukan.Klien merokok
se'ak usia berapa dan setiap hari mengkonsumsi berapa batang
rokok. !aru berhenti merokok kapan
9. Ri&ayat operasi dan tindakanRetensi dapat ter'adi pada pasien pas/aoperati-, khususnya pasien
yang men'alani operasi di daerah perineum atau anal sehingga timbul
spasme re-luk s-inger.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
28/47
bilateral. 3ada retensi kronis ditandai dengan ge'ala iritasi
kandung kemih (disuria, volume sedikit) atau tanpa nyeri,
distensi yang nyata, inkontinensia.
- ! (bowel)Konstipasi dapat menyebabkan obstruksi parsial pada uretra
yang mungkin menyebabkan inadeBuat pengosongan kandung
kemih. akukan auskultasi bising usus klien adakah peningkatan
atau penurunan, serta palpasi abdomen klien adanya nyeri tekan
abdomen atau tidak ataupun ketidaknormalan gin'al. 3ada
perkusi abdomen ditemukan ketidaknormalan atau tidak.
3ada pasien dengan retensi urin biasanya ter'adi
ketidakseimbangan asam basa (dalam keadaan asam)
menyebabkan mual muntah dan na-su makan menurun
- !4 (bone)
3emeriksaan kekuatan otot dan membandingkannya dengan
ekstremitas yang lain, adakah nyeri pada persendian. Retensi
urine dapat ter'adi pada pasien yang harus tirah baring total.
3era&at mengka'i kondisi kulit klien.
- &nseks+
$ 1aerah perinealC Kemerahan, le/et namun tidak ditemukan
adanya pembengkakan.
2 Aidak ditemukannya adanya ben'olan atau tumor spinal
/ord.
1itemukan adanya tanda obesitas dan sempitnya ruang
gerak pada klien
3eriksa &arna, bau, banyaknya urine biasanya bau
menyengat karena adanya aktivitas mikroorganisme
(bakteri) dalam kandung kemih serta disertai keluarnyadarah.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
29/47
Aerdengar suara redup pada daerah kandung kemih.
* Auskultas+
1itemukan peristaltik (F), bruit (F) 'ika ter'adi obstruksi
steanosis arteri/ 3emeriksaan penun'ang
3emeriksaan penun'ang, yaitu melakukan pemeriksaan*pemeriksaan
laboratorium, radiologi atau imaging (pen/itraan), uro-lo&metri, atau
urodinamika, elektromiogra-i, endourologi, dan laparoskopi. 3ada
pemeriksaan laboratorium paling sering digunakan kateter dan
uro-lo&metri, yaitu untuk mengukur volume dan residu urin pada
kandung kemih. #elain itu 'uga dapat digunakan /ystourethrogra-i untuk
melihat gambaran radiogra-i kandung kemih dan uretra. enurut dr.
!asuki 3urnomo, volume maksimal kandung kemih de&asa normal
berkisar antara 00*0 ml dengan volume residu sekira 200 ml.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
30/47
?yeri
8/16/2019 Isi Retensi Urin
31/47
dalam 'umlah sedikit
7rin menetas keluar dalam
'umlah sedikit (merembes)
8/16/2019 Isi Retensi Urin
32/47
pera&ata tentang kondisi
penyakitnya.
3.1.3 D+agn*sa )eeraatan
$ ?yeri akut (00$2) berhubungan dengan distensi kandung kemih
berlebihan
2 =angguan liminasi urin (000$4) berhubungan dengan penurunan
otot dinding bladder akibat retensi urin
3 Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
berhubungan dengan mual muntah akibat dari peningkatan asam
4 =angguan integritas kulit (0004) berhubungan dengan 7rin
menetes keluar dalam 'umlah sedikit (merembes)
5 Resiko 8n-eksi (0000) berhubungan dengan tindakan pembedahan
6
8/16/2019 Isi Retensi Urin
33/47
nyeri (-armaka dan non -armaka)
d. Klien melaporkan perubahan
ge'ala nyeri yang terkontrol pada
tim medise. Klien mengetahui onset nyeri
2. evel nyeri
$) aporan nyeri
2) 1urasi nyeri
) kspresi &a'ah klien
hidup klien (
8/16/2019 Isi Retensi Urin
34/47
selama @2 'am nutrisi klien terpenuhi ,
dengan kriteria hasil C
%utritional status (&')
a 8ntake nutrisi
b 8ntake makanan
/ 8ntake /airan
d nergi
e 8A
- Hidrasi
$ engka'i nutrisi pasien dan kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
2 engka'i adanya alergi atau intoleransi
makanan engkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan 'umlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
eningkatkan lingkungan yang nyaman
saat pasien makan
elakukan atau membantu pasien dalam
pera&atan mulut sebelum makan
4 enga'arkan pasien bagaimana membuat
/atatan makanan harian
+ emonitor 'umlah nutrisi dan kandungan
kalori
5 1orong keluarga untuk memba&a
makanan -avorit pasien sementara di
9 rumah sakit atau -asilitas pera&atan
$0 emonitor !! pasien
11 emberikan in-ormasi tentang kebutuhan
nutrisi
D+agn*sa
8/16/2019 Isi Retensi Urin
35/47
antibakteri dan anti'amur)
D+agn*sa es+k* &n%eks+ 8####49 :erhu:ungan ;engan t+n;akan
em:e;ahanN0 N&
Au'uan C setelah dilakukan tindakan
kepera&atan selama 2 @ 2 'am, diharapkan
in-eksi terkontrol dengan /riteria hasil C
isk *ontrol ($902)
$. 8denti-ikasi -a/tor resiko in-eksi
2. emberitahu -aktor resiko in-eksi
. en'aga kebersihan lingkungan
. elakukan strategi kontrol in-eksi
Infection protection (!')
$. emonitor tanda dan ge'ala in-eksi dari
sistemik maupun lo/al
2. onitor kerentanan terhadap in-eksi
. eningkatkan pemasukan /airan
. eningkatkan istirahat
. enga'arkan pasien dan keluarga
tentang tanda dan ge'ala in-eksi serta
bila ter'adi tanda dan ge'ala tersebut
segera melaporkan ketenaga kesehatan
4. enga'arkan pasien dan keluarga untuk
men/egah in-eksi
D+agn*sa Ans+etas 8##1469 :erhu:ungan ;engan k*n;+s+ en7ak+t
N0 N&
Au'uan C setelah dilakukan tindakan
kepera&atan selama 2 @ 2 'am, klien tidak
menun'ukkan ke/emasan dengan /riteria
hasil C
.n/iety 0elf-*ontrol ($02)
$. ontrol respon ansietas
2. =unakan teknik relaksasi untuk
mengurangi ansietas
. onitor intensitas dari ansietas
. Kurangi stimulus yang menyebabkan
ansietas
.n/iety eduction (520)
$. Ka'i tingkat ke/emasan klien
2. =unakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
. :aga peralatan pera&atan 'auh dari
pandangan
. engan'urkan keluarga untuk tetap
berada bersama klien
5. enyediakan ob'ek yang dapat
memberikan kenyamanan pada klien
D+agn*sa )urang engetahuan 8##1269 :erhu:ungan ;engan kurang +n%*rmas+
N0 N&
Au'uan C setelah dilakukan tindakan
kepera&atan selama 2 @ 2 'am, klien
mengetahui tentang penyakitnya dengan
kriteria hasil C
eaching 1isease Process (!2)
$. #ediakan in-ormasi kepada keluarga
tentang keadaannya
2. 8denti-ikasi dan 'elaskan perubahan -isik
35
8/16/2019 Isi Retensi Urin
36/47
3nowlegde acute illness management
( &4'')
$. Klien mengetahui penyebab dan
pemi/u penyakitnya2. Klien mengetahui tanda dan ge'ala
penyakitnya
. Klien mengetahui ge'ala dan tanda
komplikasi
. Klien mengetahui pilihan terapi untuk
penyakitnya
yang dialami klien kepada keluarga
. :elaskan tentang tanda dan ge'ala
penyakit klien
. 8denti-ikasi penyebab yang mungkin
melatar belakangi timbulnya penyakit
. 1iskusikan tentang pilihan terapi yang
memungkinkan berikutrasional dari
terapi tersebut
4. 1eskripsikan komplikasi*komplikasi
yang dapattimbul.
3.1.5 Ealuas+
$ ?yeri berkurang dibuktikan denganCa Klien melaporkan nyeri berkurang
b Aidak ada ekspresi nyeri
2 liminasi optimal dibuktikan denganC
a 3ola eliminasi normal
b %arna, bau, 'umlah, ke'ernihan normal
?utrisi klien seimbang dengan kebutuhan tubuh dibuktikan denganC
a ?a-su makan meningkat
b !! dalam rentang normal
/ Aidak ada mual muntah
8ntergritas kulit kembali normal dibuktikan denganC
a Aidak ada lesi pada kulit b Aidak ada kemerahan
3asien terhindar dari resiko in-eksi dibuktikan denganC demam
menurun
4
8/16/2019 Isi Retensi Urin
37/47
22@Gmenit. #aat pemeriksaan -isik ditemukan adanya distensi kandung kemih,
nyeri saat ditekan dan redup saat diperkusi. Klien mengatakan gatal dan risih
pada area perineal karena rembesan urin. Klien mengaku pernah dira&at 1i
R#7< karena !atu 7retra. 1iagnosa medis C Retensi 7rin
3.2.1 Pengkaj+an
a.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
38/47
4 Ri&ayat merokok C Klien tidak pernah merokok
+ 3ola persepsi dan tata laksana hidup sehat C Klien tidak pernah
menahan untuk berkemihG!
8/16/2019 Isi Retensi Urin
39/47
#ilai normaln$a 13,0 % 16,0 g!lb &'# klien( 14,2 mg!l !an kreatinin klien( 76,3 ').
"onsentrasi &'# normal besarn$a antara 5*25
mg!l, se!angkan konsentrasi kreatinin +lasma
besarn$a 70 % 160 ').c lbumin !alam !ara- +asien !i!a+at 3 mg!l.
#ilai normaln$a( 3*5 mg!l! "a!ar #a klien( 138 mmol)..
#ilai normaln$a 135 % 145 mmol)e "a!ar " klien( 4.0 mmol)
#ilai normaln$a 3,5 % 5,0 mmol).
2. Pemeriksaan a!iologi
Pa!a +emeriksaan 'ro/ometri !i!a+atkan -asil
resi!u urin sebesar 350m), normaln$a 200m). "lien
mengalami retensi urin.
3.2.2 Anal+sa Data
N
*
Data Et+*l*g+ $)
$
.
1#C
3asien mengeluhkan tidak bisa!
8/16/2019 Isi Retensi Urin
40/47
tampak meringis menhan
nyeri.
* 3engka'ian nyeri
3 N #akitnya akibat
adanya distensi kandung
kemih yang berlebihan
O N #aat aktivitas yang
berlebih
R N ?yeri terdapat pada
bagian suprapubis
# N ?yeri yang dirasakan
+ (skala nyeri $*$0)
A N 3ada kasus ini nyeri
lebih sering dirasakan
pada saat pagi hari.
1istensi kandung
kemih berlebihan
enekan reseptor
nyeri
erangsang syara-
a-eren
8mpuls sampai ke
korteks serebri
Ahalamus
?yeri
8/16/2019 Isi Retensi Urin
41/47
1# C
Klien mengatakan tidak tahu
tentang penyakitnya
1 C
* Klien tidak dapat
men'a&ab pertanyaan
terkait penyakitnya.
* Klien tidak tahu apa yang
harus dilakukan terkait
penyakitnya
Retensi 7rin akut
Klien belum pernah
menderita penyakit ini
sebelumnya
Kurang 8n-ormasi
Kurang pengetahuan
Kurang
3engetahuan
3.2.3 D+agn*sa )eeraatan$) ?yeri
8/16/2019 Isi Retensi Urin
42/47
h. Klien dapat mengetahui intervensi
yang dilakukan untuk mengurangi
nyeri (-armaka dan non -armaka)
i. Klien melaporkan perubahan
ge'ala nyeri yang terkontrol pada
tim medis
'. Klien mengetahui onset nyeri
. evel nyeri
) aporan nyeri
) 1urasi nyeri
4) kspresi &a'ah klien
$.
8/16/2019 Isi Retensi Urin
43/47
D+agn*sa
8/16/2019 Isi Retensi Urin
44/47
2 liminasi optimal dibuktikan denganC
a 3ola eliminasi normal
b %arna, bau, 'umlah, ke'ernihan normal
8ntergritas kulit kembali normal dibuktikan denganC
a Aidak ada lesi pada kulit b Aidak ada kemerahan
3asien mengetahui kondisi pennyakitnya dibuktikan denganC
e. Klien mengetahui penyebab dan pemi/u penyakitnya
-. Klien mengetahui tanda dan ge'ala penyakitnya
g. Klien mengetahui ge'ala dan tanda komplikasi
h. Klien mengetahui pilihan terapi untuk penyakitnya
BAB 4
PENUTUP
44
8/16/2019 Isi Retensi Urin
45/47
4.1 )es+mulan
Retensi urin merupakan penumpukan urin dalam kandung kemih
akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung
kemih. Hal ini menyebabkan distensi vesika urinaria atau merupakan keadaan
ketika seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
(Kozier, 2009).
!eberapa penyebab retensi urine antara lain kelemahan otot detrusorC
kelainan medula spinalis, kelainan sara- peri-er> hambatan obstruksi uretraC
gumpalan darah, sklerosis leher buli*buli, hiperplasi prostat, karsinoma
prostat, striktur uretra, batu uretra, tumor uretra, klep uretra, /edera uretra,
-imosis, para-imosis, stenosis meatus uretra> inkoordinasi antara detrusor I
uretraC /edera kauda ekuina (3ur&ono, 20$$)
Aanda dan ge'ala dari retensi urin antara lain (a) retensi akutC ditandai
dengan nyeri, sensasi kandung kemih yang penuh dan distensi kandung
kemih ringan, (b) retensi kronis ditandai dengan ge'ala*ge'ala iritasi kandung
kemih (-rekuesi, disuria, volume sedikit), atau tanpa nyeri, distensi nyata,
inkontinensia urin (sering berhubungan dengan 8#K sekunder), (/) retensi
neurogenikC penyebab dari neuron motorik atas (upper motor neuron, 7?)
menyebabkan retensi kronis dan inkontinensia re-leks> penyebab dari neuron
motorik ba&ah (lower motor neuron, ?) menyebabkan retensi urin
dengan inkontinensia overflow)5
1engan adanya tanda klinis diatas, pera&at diharapkan dapat
memberikan asuhan kepera&atan yang holistik dan pro-esional, untuk
memberikan pelayanaan kesehatan yang e-isien dan komprehensi- dengan
mengetahui pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan pada retensi urin.
1iharapkan dengan mengetahui, hal tersebut 3era&at dapat mendiagnosa
kepera&atan dan memberikan intervensi kepera&atan yang sesuai dengan
kode etik kepera&atan dan dapat melakukan tindakan kolaborati- terhadap
tenaga medis dalam satu visi dan misi kesehatan yaitu mense'ahterakan
masyarakat 8ndonesia yang sehat dan men'adi lebih baik.
4.2 (aran
#ebagai seorang pera&at yang memiliki dasar keilmuan diharapkan
setiap melaksanakan asuhan kepera&atan senantiasa berpegang pada konsep
45
8/16/2019 Isi Retensi Urin
46/47
yang sudah diberikan pada perkuliahan sehingga penatalaksanaan klien
dengan retensi urin dapat terlaksana dengan tepat dan benar.
DA-TA PU(TA)A
!la/k, : " Ha&ks, :H. 2009. #edical 0urgical %ursing *linical #anagement
for Positive 6utcomes5 +th Edition. #t. ouis I issouri C #aunders lsevier
8n/.
*orwin, lizabeth :. (2&). 7ands 8ook of Pathophysiologi. :akarta C =
46
8/16/2019 Isi Retensi Urin
47/47
6urBan. 200. Evaluasi biakan urin pada penderita 8P7 setelah pemasangan
kateter menetap Pertama 3ali dan 8erulang . !agian 8lmu !edah, 6akultas
Kedokteran 7niversitas #umatera 7tara
httpCGGlibrary.usu.a/.idGdo&nloadG-kGbedah*-urBan.pd- diakses pada tanggal 09