60
TAHAPAN PERKEMBANGAN KARYA ANAK 1 1 Sumber: Departemen Pendidikan Nasional, 2009. 0

Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN

KARYA ANAK1

1Sumber: Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

0

Page 2: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

TAHAPAN MAIN SENSORIMOTOR

Tahap 1

Mengulang gerakan beberapa kali untuk melanjutkan tanggapan pancaindera; reaksi perputaran pertama; anak hanya terlibat dengan badannya; mainan dan benda lain tidak digunakan.

Contoh:1. Memercikkan air dengan tangan;2. Menepuk atau meremas-remas pasir;3. Bertepuk atau melambaikan tangan.

Tahap 2

Mengulang-ulang gerakan dengan benda atau beberapa benda beberapa waktu untuk menjaga lingkungan yang menarik pandangan, pendengaran, atau yang terkait dengan perabaan.

Contoh:1. Memukul-mukul pasir;2. Menuang air dari wadah dengan tangan;3. Memercikkan air ke mainan.

Tahap 3

Mengulang-ulang urutan sebab-akibat sederhana, kemudian memilih cara untuk mencapainya, seperti: mengosongkan, mengisi, menyembunyikan, menemukan, membangun, dan merobohkan.

Contoh:1. Mengisi keranjang atau wadah lainnya menggunakan sekop

dan/atau tangan (anak terlihat memiliki tujuan mengisi wadah dan menggunakan urutan sebab/akibat yang sederhana [misalnya: mengisi sekop dan menuangkannya ke dalam wadah] untuk mencapai tujuan).

1

Page 3: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

2. Menuangkan air ke dalam teko dengan tujuan mengisi penuh teko tersebut.

3. Menyembunyikan dan menemukan benda di dalam air atau pasir.

4. Menyusun balok-balok ke atas, kemudian merobohkannya kembali.

Tahap 4

Anak mulai mencoba-coba. Tujuan main di pertahankan tetapi perilaku untuk mencapai tujuan tidak menjadi hal utama. Cara yang dilakukan oleh anak selama pengulangan berubah-ubah. Mungkin mereka memiliki perasaan: “Saya sedang mencoba mengerti ini.”

Contoh:1. Anak mengisi keranjang dengan pasir dengan menggunakan

sebuah sekop, tetapi penggunaan sekop dilakukan dengan berbagai cara selama proses bermain (coba-coba);

2. Anak mengosongkan teko air dengan cara menuangkan dengan berbagai cara sambil mengamati air yang dituang.

2

Page 4: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN MERONCE(BERMAIN BIJI MANIK-MANIK DAN TALI)

Tahap 1 Main mengosongkan/mengisi

Tahap 2 Merangkai – digunakan sebagai bahan main peran seperti kalung atau mobil-mobilan

3

Page 5: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 3 Merangkai terus menerus

Tahap 4 Merangkai berdasarkan warna

4

Page 6: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 5 Merangkai berdasarkan bentuk

Tahap 6 Merangkai berdasarkan warna dan bentuk

5

Page 7: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 7 Merangkai berdasarkan warna, bentukdan ukuran

6

Page 8: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 8 Membuat pola sendiri

7

Page 9: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 9 Membaca pola kartu dari bermacam-macam tingkat kesulitan

8

Page 10: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN MENGGUNTING

Pra Menggunting

Memungut atau Menjepit Banda-benda Kecil

Kegiatan yang memperkuat koordinasi tangan dan genggaman penjepit harus dimulai sejak bayi dengan:

Memungut benda-benda kecil dengan tangan atau penjepit;

Main jari menggunakan jari-jari untuk menulis (ibu jari, telunjuk dan jari tengah);

Kegiatan ini harus dilanjutkan selama masa usia dini.

Merobek dan MeremasPengalaman awal menggunting lainnya untuk memperkuat koordinasi tangan dan genggaman penjepit:

MEREMAS

MEROBEK

MEROBEKDENGAN UJUNG JARI

Latihan ini membuat anak siap menggunting. Anak harus dibolehkan untuk meremas, merobek dan menggunting setiap hari.

9

Page 11: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

PERKEMBANGAN MENGGUNTING

Tahap 1 Menggunting Sekitar Pinggiran Kertas

Tahap 2 Menggunting Dengan Sepenuh Bukaan Gunting

Tahap 3 Membuka dan Menggunting Terus Menerus Sepanjang Kertas

10

Page 12: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 4 Menggunting Diantara Dua Garis Lurus

11

Page 13: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 4 Menggunting Bentuk Tetapi Tidak Pada Garis

Tahap 5 Menggunting Pada Garis Tebal Dengan Terkendali

12

Page 14: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 6 Menggunting Bermacam-Macam Bentuk

13

Page 15: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN KARYA SENI ANAK

Tahap 1

Menggambar MelukisCoretan awal; coretan acak; Bercak warna-warni;coretan-coretan selalu berhu- secara acak, seperti bungan selah-olah "krayon" mencoret atau menyikattidak pernah lepas dari kertas. mengenal cat dan kertas.

Tahap 2

Menggambar MelukisCoretan terarah; Pemisahan warna; olesan Tanda-tanda tertentu tertentu diulang-ulang (seperti garis-garis atau secara terarah, olesan-olesantitik-titik) diulang-ulang; itu belum berhubungan.biasanya bentuk lonjong; Tanda-tanda itu belum berhubungan.

14

Page 16: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 3

Menggambar MelukisPenambahan pada bentuk- Bercak-bercak warna bergabungbentuk lonjong; yang sering satu dengan yang lainnya padaditambahkan garis-garis dan pinggiran bercak-bercaktitik-titik; biasanya garis-garis warna-warna itu.menyebar dari bentuk lonjongdan titik-titik di dalam bentuklonjong.

Tahap 4

Menggambar MelukisMulai muncul gambar Warna ditumpuk di atas“Kepala Besar”; titik-titik dan warna. Daerah gambargaris-garis dalam bentuk diwarnai secara hati-hati.lonjong menyerupai wajah;mengambang di atas kertas.

Penjelasan yang diberikan oleh anak akan membantudalam membedakan antara tahap satu dan empat

15

Page 17: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 5

Menggambar MelukisGambar ”Kepala Besar” Mulai muncul gambar ”Kedengan Mulai muncul pala besar”; bercak-bercakgambar Kaki; mengam- warna mempunyai garis-garis bang di atas kertas. yang menyebar dari bercak-

bercak tersebut; garis-garis itu terlihat seperti kaki; mengambang di atas kertas.

Jika gambar dan lukisan sudah berada di atas tahap lima maka gambar dan lukisan dinilai sama seperti berikut:

Tahap 6

Gambar “Kepala Besar” dengan kaki dan bagian-bagian badan lainnya khususnya tangan; mengambang di atas kertas. Muncul awal tulisan. Huruf mengambang seperti garis-garis.

16

Page 18: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 7

“Kepala Besar” dengan bentuk batang sebagai badan dan anggota-anggota tubuh lainnya; mengambang di atas kertas.

Tahap 8

“Kepala Besar” dengan bentuk batang tertutup, bentuk batang berisi, atau bentuk batang segi tiga sebagai badan dan anggota-anggota tubuh lainnya; mengambang di atas kertas.

17

Page 19: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 9

Gambar rumah sederhana yang menyerupai wajah; obyek-obyek sederhana lainnya (seperti kupu-kupu atau bunga-bunga); mengambang di atas kertas.

Tahap 10

Bagian paling bawah kertas digunakan sebagai garis dasar dan gambar-gambar obyek yang bisa dikenali ditempatkan disitu; obyek-obyek ditempatkan secara tepat di langit, disamping rumah di bagian paling bawah kertas, dan seterusnya.

Kalau tepat, garis langit mungkin diterima(misalnya kapal dengan awan, garis langit biru)

18

Page 20: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 11

Sebuah garis dasar menopang rumah dan/atau obyek-obyek lain. Konsep tanah dan proporsi gambar dan lukisan mulai terlihat. Variasi gambar mulai komplek: ada rumah, orang, pohon, bunga, awan, dan binatang.

Tahap 12

Garis dasar mulai muncul sebagai garis batas langit, menunjukkan anak mulai sadar ruang dua dimensi; obyek-obyek diletakkan dengan tepat.

19

Page 21: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN BALOK

Tahap 1 Tanpa BangunanAnak menggunakan balok, tetapi tidak membangun. Anak meneliti ciri-ciri fisik dari balok dengan membuat suara-suara, memindahkan, menggerakkan, melakukan percobaan, dan memanipulasi balok dengan badannya sendiri, main mengisi dan mengosongkan.

Tahap 2 Susunan Garis Lurus ke AtasAnak menumpuk atau menyusun balok-balok secara vertikal.

20

Page 22: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 3 Susunan Garis Lurus ke SampingAnak menempatkan balok-balok bersisian atau dari ujung ke ujung dalam satu garis.

Tahap 4 Susunan Daerah Lurus ke AtasAnak membangun dengan cara menggabungkan tumpukan-tumpukan balok dan/atau menumpuk garis demi garis (sisi demi sisi menumpuk).

21

Page 23: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 5 Susunan Daerah MendatarAnak mengkombinasikan barisan-barisan dari balok dalam daerah mendatar.

Tahap 6 Ruang Tertutup ke AtasAnak menempatkan dua balok sejajar yang berjarak dan menghubungkan diantara dua balok dengan satu balok di atasnya, membentuk lengkungan atau jembatan.

22

Page 24: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 7 Ruang Tertutup MendatarAnak membuat bentuk seperti kotak terbuka dari empat atau lebih balok-balok.

Tahap 8 Menggunakan Balok Untuk Membangun Bangunan Tiga Dimensi yang Padat

Anak membuat daerah mendatar dari balok dan menumpuk satu atau lebih lapisan dari balok; menyusun bangunan tiga dimensi yang penuh tidak berongga.

23

Page 25: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 9 Ruang Tertutup Tiga DimensiAnak membuat atap pada bangunan seperti kotak yang terbuka; menjadi ruang tertutup tiga dimensi.

Tahap 10 Menggabungkan/Mengkombinasikan Beberapa Bentuk Bangunan

Anak menggunakan bermacam-macam kombinasi dari bangunan-bangunan garis lurus, dua dimensi (area), dan tiga dimensi (ruang); anak belum memberi nama apa yang dibangunnya!

Tahap 11 Mulai Memberi Nama

24

Page 26: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

“Ini mesjid”

Anak membangun satu bangunan dan memberi nama pada balok satu-satu sebagai “benda” walaupun bangunan atau bentuk balok itu tidak seperti “benda” itu, tetapi tetap mewakili pikiran anak.

Tahap 12 Satu Bangunan, Satu NamaAnak memberi nama pada seluruh bangunan balok sebagai satu “benda;” satu bangunan merepresentasikan satu benda. Beberapa tahapan sebelumnya harus ada, jangan disilaukan oleh nama atau cerita.

25

“Ini gedung tinggi”

Page 27: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

“Ini jembatan dengan mercu suar.”

“Perabotan di dalam rumah”

“Ini masjid dan kolam di sebelahnya.”

Tahap 13 “Bentuk-bentuk” Balok diberi Nama Anak memberi nama “bentuk-bentuk " balok dala satu bangunan mewakili “benda-benda”. Lebih dari satu balok digunakan untuk membentuk obyek (contoh: kursi).

Tahap 14 Memberi Nama Obyek-obyek yang TerpisahAnak membangun bangunan termasuk obyek-obyek yang terpisah; memberi nama pada masing-masing obyek tersebut.

Tahap 15 Merepresentasikan Ruang Dalam

26

“Ada tempat tidur, meja, dan TV”

Page 28: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

“Ini klinik dokter. Kamu

masuk ke ruangan untuk

“Ini ibukota. Sebelahnya kebun binatang.”

Anak membangun bangunan tertutup yang merepresentasikan ruang dalam; ruang dalam belum sempurna.

Tahap 16 Obyek-obyek di dalam Ditempatkan di LuarAnak membangun bangunan

tertutup yang merepresentasikan ruang dalam dan ruang luar; obyek di dalam ditempatkan di luar.

27

“Ini rumah saya. Keluarga bisa menggunakan tempat tidur dan

perabotan lain.”

“Ini hotel. Orang-orang tidur di tempat tidur. Ada

meja tempat kita bisa makan.”

Page 29: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 17 Representasi Ruang Dalam & Ruang Luar secara TepatAnak membangun bangunan tertutup yang merepresentasi-kan ruang dalam dan ruang luar. Obyek-obyek di dalam dan di luar dipisahkan secara tepat.

Tahap 18 Bangunan Dibangun Sesuai SkalaAnak membangun bangunan dengan “bentuk-bentuk” balok terpisah; beberapa pengertian tentang skala mulai terlihat dalam bangunan.

28

“Ada gedung kantor, dan menara bandara. Ada bangunan tempat orang dapat berjalan tetapi kebanyakan digunakan untuk pesawat mendarat, membawa orang-orang bekerja. Ada juga satu rumah kecil.”

“Ini puri, dan itu tempat tidur puteri di belakang. Puteri memiliki perabotan

dan tidur di tempat tidurnya.”

“Ini puri, dan itu tempat tidur puteri di belakang. Puteri memiliki

perabot-an dan tidur di tempat tidurnya.”

Page 30: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 19 Bangunan Yang Terdiri Dari Banyak BagianAnak membangun secara rumit; terdiri dari ruang dalam, petunjuk, jalan, dan pengertian skala.

29

Page 31: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN MENULIS

Tahap 1 Coretan-coretan AcakMulai membuat coretan; random scribbling; Coretan awal; coretan acak; coretan-coretan seringkali digabungkan seolah-olah “krayon” tidak pernah lepas dari kertas. Warna-warna coretan dapat dikelompokkan bersama dan menyatu atau terpisah dalam kelompok-kelompok setiap halaman. Coretan dapat satu warna atau beberapa warna.

Tahap 2 Coretan TerarahCoretan terarah dimunculkan dalam bentuk garis lurus ke atas atau mendatar yang diulang-ulang; garis-garis, titik-titik, bentuk lonjong, atau lingkaran (huruf tiruan) mungkin terlihat tidak berhubungan dan menyebar secara acak di seluruh permukaan kertas.

30

Page 32: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 3 Garis dan Bentuk Khusus diulang-ulang, atau Menulis Garis Tiruan

Diwujudkan melalui bentuk, tanda, dan garis-garis yang terarah; dapat terlihat mengarah dari sisi kiri ke kanan halaman dengan huruf-huruf yang sebenarnya atau titik-titik sepanjang garis; dapat mengarah dari atas ke bawah halaman kertas.

Tahap 4 Latihan Huruf-huruf Acak atau NamaHuruf-huruf muncul berulang-ulang diwujudkan dari namanya; beberapa dapat diakui dan yang lainnya sebagai simbol; dapat mengambang di atas kertas, digambarkan di dalam garis, ditulis dalam gambar sederhana yang sudah dikenalnya seperti sebuah rumah atau saling berhimpit di atas yang lainnya secara berulang-ulang. Huruf-huruf nama mungkin saling tertukar , dan/atau ditulis di atas dan dibawah. Latihan nama dapat menggunakan huruf besar atau yang lainnya kecil, contoh-contoh yang abstrak atau benar.

31

Page 33: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 5 Menulis NamaNama mungkin yang pertama, terakhir, atau gabungan dan tulisan dapat muncul berulang-ulang dalam berbagai warna alat-alat tulis (spidol,ayon, pensil); nama dapat ditulis di depan atau sebagai cerminan pikiran, di dalam kotak dengan latar belakang atau bayangan berwarna; nama dapat ditulis di atas kertas dengan gambar di bawah; rangkaian angka-angka dan abjad dapat dimasukkan.

Tahap 6 Mencontoh Kata-kata di LingkunganMenulis kata-kata dari lingkungan secara acak dan diulang-ulang dalam berbagai ukuran, orientasi dan warna; termasuk nama anggota keluarga lainnya.

32

Page 34: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 7 Menemukan EjaanUsaha pertama untuk memeriksa dan mengeja kata-kata dengan menggabungkan huruf yang bermacam-macam untuk mewujudkan sebuah kata seperti yang digambarkan berikut ini:• Huruf konsonan awal (D mewakili Dinosaurus)• Huruf konsonan awal dan akhir (DS mewakili DinoSaurus)• Huruf konsonan tengah (DNS mewakili DiNoSaurus)• Huruf awal, tengah, konsonan akhir dan huruf hidup dituliskan

pada tempatkan (DINOSAURUS)

“I LOVE DINOSAURUS”

Tahap 8 Ejaan UmumUsaha-usaha mandiri untuk memisahkan huruf dan mencatatnya dengan benar menjadi kata lengkap.

33

Page 35: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN PERAN

Tahapan bermain peran anak dapat diklasifikasikan ke dalam tiga

karakteristik sebagai berikut:

1. Agen Simbolik (diarahkan pada apa/siapa atau siapa yang

menerima tindakan).

2. Pengganti Simbolik (menggunakan alat-alat sebagai pemeranya).

3. Kerumitan Simbolik (jumlah dan kerumitan adegan,

menggunakan naskah pendek dalam konteks yang sama).

Agen Simbolik 1

Anak pura-pura melakukan kegiatan.

Contoh:

1. Anak pura-pura makan, tidur, atau minum;

2. Anak pura-pura menyisir atau menyikat rambutnya;

3. Anak-anak pura-pura berbicara dengan menggunakan telepon

mainan.

Agen Simbolik 2

Anak pura-pura mengarahkan kegiatan sederhana pada temannya

atau benda.

Contoh:

1. Anak memberi makan atau memandikan boneka;

2. Anak meletakkan boneka di tempat tidur;

3. Anak mendorong mobil-mobilan di lantai.

Agen Simbolik 3

Anak mengambil peran pura-pura secara aktif, tetapi tidak diarahkan

kepada orang lain. Anak juga dapat menentukan peran untuk

mainan atau benda. Anak tidak terlalu banyak bertanya untuk main

peran. Mencari petunjuk-petunjuk sesuai yang ditentukan. (Misalnya:

Anak meletakkan stetoskop di leher dan mendengarkan denyut

jantung temannya atau boneka, tetapi tidak berkata “Saya dokter”).

Anak dapat memahami tanda-tanda atau mengikuti temannya dalam

34

Page 36: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

kelompok main peran. (Contoh: Teman bertindak sebagai pilot

pesawat, anak menentukan perannya sebagai penumpang pesawat).

Contoh:

1. Anak-anak pura-pura menjadi seorang guru dan membaca

keras kepada boneka, teman lainnya, atau hanya pura-pura

seseorang mendengarkan;

2. Pura-pura menjadi binatang;

3. Pura-pura menjadi sopir mobil;

4. Pura-pura memainkan kuda-kudaan kecil berlari ke kandang

atau makan rumput kering (peran mikro).

Agen Simbolik 4

Anak tidak mengambil peran aktif, tetapi sebagai sutradara. Anak

sebagai sutradara dengan mengarahkan teman atau mainan lainnya

sebagai pelakunya. Ia mengatur tindakan dan memberitahukan pada

temannya apa yang harus dilakukan (terlihat sebagai pemimpin).

Contoh:

1. Anak pura-pura menjadi ibu yang memberi makan boneka bayi;

2. Anak berlagak seperti seorang sutradara, memberitahu

temannya apa yang harus dilakukannya.

Pengganti Simbolik 1

Anak menggunakan benda nyata, dengan cara yang tepat, untuk

menirukan sebuah kegiatan.

Contoh:

1. Berpura-pura makan dengan menggunakan sendok betulan;

2. Menggunakan baju dan sepatu untuk berperan menjadi ibu;

3. Menggunakan telepon sungguhan untuk berpura-pura

berbicara.

35

Page 37: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Pengganti Simbolik 2

Anak menggunakan alat yang sesungguhnya untuk menirukan fungsi

benda dengan tepat. Alat dapat berbentuk seperti benda aslinya

walaupaun dalam ukuran kecil.

Contoh:

1. Pura-pura memberi makan boneka dengan botol mainan;

2. Pura-pura menyanyi atau mengayun bonekal

3. Pura-pura memasak lapisan ikan dalam panci penggoreng;

4. Pura-pura sedang duduk di bis atau pesawat dengan

menggunakan sebuah kursi adalah tempat duduk lainnya.

Pengganti Simbolik 3

Anak menggunakan alat atau benda yang mungkin sama atau

berbeda dengan benda yang sesungguhnya.

Contoh:

1. Menggunakan sepotong kayu sebagai lilin;

2. Menggunakan tempat tidur sebagai kendaraan;

3. Menggunakan kayu sebagai kuda.

Pengganti Simbolik 4

Anak tidak menggunakan benda untuk bermain peran atau benda

hayalan yang tidak ada secara fisik. Pura-pura bermain dengan

sesuatu yang tidak ada. Anak bercakap dengan peran pura-pura.

Contoh:

1. Minum dari cangkir hayalan;

2. Berbicara pada telepon hayalan dengan pegangan tangan ke

telinga;

3. Pura-pura makan biskuit atau kue (yang tidak nampak);

4. Pura-pura menjadi gajah, menggunakan tangan sebagai

belalai.

36

Page 38: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Kerumitan Simbolik 1

Satu tindakan/adegan yang terpisah dengan benda, teman, atau diri

sendiri.

Contoh:

1. Pura-pura minum atau makan atau tidur;

2. Pura-pura mengendarai truk pasir;

3. Pura-pura berbicara menggunakan telepon;

4. Bergaya merangkak pura-pura menjadi kucing/anjing, dll.

Kerumitan Simbolik 2

Satu tindakan/adegan pada dua atau lebih benda atau teman-

temannya dengan menggunakan benda atau gagasan yang sama.

Tindakan sama diulang-ulang dengan benda atau teman-teman yang

berbeda.

Contoh:

1. Pura-pura makan lalu menyuap boneka atau temannya;

2. Pura-pura menyikat rambut sendiri, lalu boneka atau

temannya;

3. Pura-pura mengisi air ke dalam cangkir;

4. Pura-pura memeriksa karcis dari teman-temannya.

Kerumitan Simbolik 3

Tindakan/adegan yang berhubungan. Dua atau lebih tindakan yang

berhubungan dalam tema main pura-pura yang sama. Anak dapat

dapat keluar dan masuk kembali ke peran tertentu. Dalam bermain

mencakup dua atau lebih tindakan yang berhubungan.

Contoh:

1. Mengaduk dan menuangkan minuman lalu meminumnya;

2. Mengisi keranjang dengan pasir, mengeluarkan pasir untuk

membentuk “kue ulang tahun”, meletakkan batang lilin di

atasnya dan menyanyi “Selamat Ulang Tahun”;

3. Mencuci baju, membilasnya, dan menjemurnya di tali jemuran;

4. Memakai celemek, memasak makanan di kompor, menaruh

makanan di piring lalu ditaruh di meja.

37

Page 39: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

38

Page 40: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Kerumitan Simbolik 4

Anak memainkan keseluruhan naskah atau naskah hidup. Naskah

dapat menjadi nyata atau hayalan di mana urutan-urutan tindakan

simbolik berkaitan dengan tema. Anak tidak keluar dari peran.

Tindakan membutuhkan beberapa pengelolaan dan perencanaan

awal. Anak secara jelas bermain pada tema dan tetap bertahan

dalam bermain peran sampai selesai.

Contoh:

1. Naskah waktu makan: Memasak makanan, menyediakan, dan

makan;

2. Naskah Bayi: Memandikan, mengenaikan baju, memberi

makan, mengayun, dan meletakkan bayi ke tempat tidur;

3. Naskah rumah makan: Duduk di rumah makan, memesan

makanan, dan makan.

39

Page 41: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

PERKEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK

Tahap 1:

Perilaku Tidak Peduli

Anak tidak bermain, tetapi

menunjukkan “perilaku tidak

peduli.”

Tahap 2:

Perilaku sebagai Penonton

Anak memperhatikan anak lain

yang sedang bermain. Mereka

mungkin berkomunikasi secara

lisan, tetapi tidak ikut bermain.

40

Page 42: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 3:

Bermain Sendiri

Anak mulai bermain, tetapi sendiri,

sepenuhnya ia mengatur diri sendiri.

Tahap 4:

Bermain Berdampingan

Anak bermain dekat dengan anak

lainnya, tetapi mereka bermain

sendiri-sendiri. Mungkin mereka

merasa senang dengan kehadiran

anak lainnya, tetapi belum

bekerjasama.

41

Page 43: Isi Tahap Perkembangan Karya Anak

Tahap 5:

Bermain Bersama

Anak bermain bersama dengan

anak lainnya dalam satu kelompok.

Mereka mungkin bertukar bahan

main, tetapi tidak ada tujuan yang

direncanakan (belum

bekerjasama).

Tahap 6:

Bermain Bekerjasama

Anak bermain bersama dengan

anak lain dan memiliki tujuan

yang direncanakan. Mereka

bekerjasama dan saling

berperan.

42