Click here to load reader

jagung transgenik

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

TOMAT DAN JAGUNG SEBAGAI PANGAN TRANSGENIK

1.Mengenal Teknologi Rekayasa GenetikaTeknologi rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen. Rekayasa genetika juga diartikan sebagai perpindahan gen. Misalnya gen pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri Escheria coli sehingga dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang besar.

Sebaliknya gen bakteri yang menghasilkan toksin pembunuh hamaditransplantasikan ke tanaman jagung maka akan diperoleh jagung transgenik yang tahan hama tanaman. Gen dari sel ambing susu domba ditransplantasikan ke sel telurnya sendiri yang kemudian ditumbuhkembangkan di dalam kandungan induknya sehingga lahirlah domba Dolly yang merupakan hewan kloning (cangkokan ) pertama di dunia. Demikian pula gen tomat ditransplantasikan ke ikan transgenik sehingga ikan menjadi tahan lama dan tidak cepat busuk dalam penyimpanan.Pembuatan Tanaman TransgenikUntuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan). Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning genPada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen). Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut.

Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik).

Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil. -Metode ini sering digunakan pada spesies jagung dan padi. Untuk melakukannya, digunakan senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikro-proyektil tersebut akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata gen memberikan hasil yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama penembakan berlangsung.

Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciensBakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing. Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk menyebabkan penyakit tanaman tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman. Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.

Metode elektroporasi. Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang kehilangan dinding sel). Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk membuka pori-pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman. Kemudian, dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman.

Aplikasi Pangan TransgenikHingga saat ini sudah ratusan gen dari berbagai sumber yang berhasil dipindahkan ke tanaman dan memunculkan ratusan jenis varietas tanamana baru, disebut tanaman transgenik. Sebagian besar tanaman transgenik belum dipasarkan. Hingga tahun 2000, baru 24 jenis varietas tanaman transgenik dikomersialisasikan di Amerika. Tahun ini diperkirakan lebih dari 30 varietas tanaman transgenik dipasarkan.

Jagung TransgenikTanaman jagung transgenik dengan sifat tahan hama telah diproduksi secara massal dan dipasarkan di dunia. Gen asing yang banyak digunakan untuk sifat resistensi hama ini adalah gen penyandi toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis.

Teknik budidaya jagung hibrida konvensional juga masih menggunakanpendekatan lama. Misalnya saja petani harus terus memantau pertumbuhan tanaman jagung hampir setiap saat kalau tidak ingin produktivitasnya berkurang. Apabila tanaman jagung terserang hama-penyakit, para petani memberantasnya dengan menyemprotkan insektisida. Waktu penyemprotan yang tepat adalah 24 jam sebelum hujan tiba. Di sisi yang lain terbentang tanaman jagung varietas hibrida-transgenik atau hasil rekayasa genetika (genetic modified organism/GMO. Benih jagung transgenik (Bacillus thuringiensis/Bt Corn) yang ditanam itu sudah dimasukkan gen yang tahan terhadap serangan serangga penggerek batang dan tongkol, juga tahan terhadap insektisida pembasmi rumput.

Meski usia tanam di antara keduanya sama, tanaman jagung transgenik daunnya tampak lebih hijau dan segar meskipun bulir jagung mulai berisi penuh dan tinggal satu dua minggu menunggu jagung kering panen. Di antara tanaman jagung hibrida transgenic juga tidak banyak ditumbuhi gulma alias rumput liar. Lahan jagung terlihat bersih sehingga pertumbuhan tanaman jagung lebih optimal karena tidak harus berebut nutrisi dengan rumput liar.

2Tomat TransgenikTanaman tomat transgenik dengan sifat pematangan buah diperlambat pernah diproduksi oleh Calgene pada tahun 1994 dan dipasarkan di Amerika Serikat dengan merek "Flavr Savr". Biasanya, tanaman tomat alami dipanen dalam keadaan masih hijau dan belum matang kemudian disemprot dengan gas etilen untuk membuat buah matang dan berwarna merah. Namun, rasa tomat yang dihasilkan umumnya kurang terasaTujuan pembuatan tomat transgenik tersebut adalah untuk memperpanjang masa simpan dan menghindari pembusukan buah selama transportasi dari lahan penanaman ke tempat penjualanNamun, penjualan Flavr Savr ditarik dalam waktu kurang dari setahun karena alasan kesehatan dan penjualannya mengalami kerugian. Produk tersebut tidak banyak terjual karena harganya dua kali lipat dari tomat biasa namun rasa yang dihasilkan sama.Sifat yang telah dimodifikasiJagungTahan (resisten) terhadap hama.Gen toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis ditransfer ke dalam tanaman.TomatProses pelunakan tomat diperlambat sehingga tomat dapat disimpan lebih lama dan tidak cepat busuk.Gen khusus yang disebut antisenescens ditransfer ke dalam tomat untuk menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat). Selain menggunakan gen dari bakteri E. coli, tomat transgenik juga dibuat dengan memodifikasi gen yang telah dimiliknya secara alami.

Kesimpulan

Teknologi rekayasa genetika transplantasi atau pencangkokan satugen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen.Transfer gen dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). Tanaman jagung transgenik adalah tanaman jagung dengan sifat lebih tahan hama dengan melibatkan gen penyandi toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis yang digunakan untuk sifat resistensi hama.Tomat transgenik diproduksi bertujuan untuk memperlambat proses pelunakan sehingga lebih tahan lama dengan mentransfer gen dari bakteri E. coli untuk menghambat enzim poligalakturonase. Tomat transgenik juga dibuat dengan memodifikasi gen yang telah dimiliknya secara alami.Untuk mendeteksi dan membedakan tanaman transgenik dengan tanaman alamiah lainnya, digunakan uji kualitatif yaitu strip aliran-lateral (semacam tongkat ukur) dan juga dengan reaksi berantai polimerase (PCR) dan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay).