86
INSTRUMENTASI MEDIS Ilmu yang berhubungan dengan alat-alat di bidang medis. Pengetahuan fisika medis menjadi dasar untuk instrumentasi medis.

k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

INSTRUMENTASI MEDIS

Ilmu yang berhubungan dengan alat-alat di bidang medis. Pengetahuan fisika medis menjadi dasar untuk instrumentasi medis.

Page 2: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

• Instrumentasi medis termasuk kedalam bidang biomedical engineering,sebagaimana juga bidang

sejenisnya seperti biomaterial,

biomechanics,biosignal, biosystem, biotransport,cellular engineering, clinical engineering, tissue engineering dan rehabilitation engineering,semua harus diingat bahwa kita bekerja pada suatu system kehidupan dan dipergunakan benar –benar untuk meningkatkan kualitas hidup,

Page 3: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

SATU UNIT INSTRUMEN:

Measurand (sasaran pengukuran),

Sensor,

Kondisi sinyal,

Tampilan keluaran

Elemen-elemen tambahan.

Sumber dari sinyal : jaringan hidup / energi yang diberikan

pada jaringan hidup.

Page 4: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Contoh : Pengobatan ,1. Pengumpulan data 2. Menganalisa data 3. Membuat keputusan 4. Melakukan pengobatan dari hasil

keputusan 5. Mengulang Instrumen medis : 1, 2, 5

Page 5: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

PENYAMARATAAN SISTEM INSTRUMENTASI KEDOKTERAN

SISTEM TRANSDUSER Vi

PENGUAT Vo ALAT UKUR REKAMAN

Page 6: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

METODE DAN PROSEDUR PENGUKURAN

MEASURAND SASARAN PENGUKURAN

I/P UNSUR PENGINDERAAN PENGUBAH VARIABEL TRANSDUSER O/P UNSUR PENGOLAHAN DATA DATA PROCESSOR

PENGIRIM DATA PENYIMPAN DATA

UNSUR PENAMPIL DISPLAY

– GRAFIK

- AUDIO GABUNGAN

- VISUAL

DIGITAL ANALOG

Page 7: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DIPERHATIKAN

DALAM PENGUKURAN FISIS

MEASURAND - SIFAT PENTING ADANYA

PENDEKATAN DENGAN YANG

- KONDISI DIUKUR

- METODE PENGUKURAN YANG TEPAT

PERSIAPAN - WAKTU - PENGADAAN ALAT

- REALISASI - PENYUSUNAN

- DATA TEKNIS PENGAMATAN - PENGUKURAN PENDAHULUAN

- ANALISA PENGOLAHAN - PERHITUNGAN HASIL - ERROR : KESALAHAN, KESEKSAMAAN,

KETELITIAN

PENGUKURAN - MENGAMBIL KESIMPULAN

H A S I L - KETEPATAN

Page 8: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

MEASURAND

• Bentuk fisik, isinya, dan kondisinya dimana sistem diukur

- dalam tubuh (tekanan darah),

- dipermukaan tubuh (potensial ECG),

- dipancarkan dari tubuh (radiasi infra

merah), - contoh jaringan tubuh (darah,

biopsi jaringan) yang diambil dari

tubuh.

Page 9: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Dikelompokkan dalam kategori : biopotensial, tekanan, aliran,

dimensi, perpindahan (kecepatan, percepatan, gaya), suhu, impedansi, dan konsentrasi kimia.

Measurand dapat terlokalisir pada :

organ tertentu dan struktur anatomi ter

tentu.Measurand bisa invasive dan bisa

non-invasve.

Page 10: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

UNSUR PENGINDERAAN/SENSOR

TRANSDUSERAdalah suatu peralatan yang mengubah

suatu bentuk energi/sinyal ke bentuk yang lain

atau mengobah suatu kejadian fisiologis ke

sinyal elektris.

SENSOR Mengubah suatu sasaran pengukuran/ parameter fisis ke keluaran elektrik.

Page 11: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Sensor bersentuhan dengan sistem kehidupan meminimalisasi energi yang dipadatkan minimal invasif.

Elemen sensor primer : - diafragma : mengubah bentuk

tekanan perpindahan. Elemen pengubah variabel : strain gauge : mengubah

perpindahan tegangan listrik. Butuh tenaga listrik dari luar

untuk mendapatkan sensor output.

Page 12: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Stim ulator Processor

Sensor

S ignal

Controller

D isplay

Recorder

D istribution

Page 13: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

• AKTUATOR Mengubah sinyal / energi

elektrik bentuk keluaran fisis.

• ELEKTRODA mengukur / mencatat potensial

didalam tubuh peralatan pengukur elektronik

- merubah arus ion ke arus elektronik

transmitter ion ke penyalur ion

Page 14: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Biopotensial di dalam tubuh oleh : - sel syaraf - sel otot - sel kelenjar Alat : ECG EEG EMG ENG Potensial intraseluler

Page 15: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

BAHAN ELEKTRODA

BAHAN ELEKTRODA Umum : metal Ag yang dilapisi tipis

AgCl- Gampang dibuat dipabrik, stabil

I. ELEKTRODA PERMUKAAN TUBUH• 1. Elektroda Metal-plate• 2. Elektroda Suction• 3. Elektroda Floating• 4. Elektroda Flexible • 5. Elektroda Dry

Page 16: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

1. ELEKTRODA METAL- PLATE

• Dasar : konduktor metal kontak dengan

kulit.• Elektrolit gel :mempertahankan

kontak a. Plat metal seperti silinder b. Metal disk c. Disk yang besar dari busa

plastik dengan silver-plated disk

Page 17: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

2.ELEKTRODA SUCTION- modifikasi elektroda metal-plate - tidak diperlukan perekat

suction

3.ELEKTRODA FLOATING - tidak kontak langsung dengan

kulit metal disk dikelilingi oleh

elektrolit gel Ada elektroda floating : disposable

Page 18: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

4. ELEKTRODA FLEXIBLE Permukaan tubuh tidak ratatidak

solid -bayi prematur, nilon diregang, diliputi partikel

perak

5. ELECTRODA DRY - lengket ke kulit tanpa gel- disk stainless steel, diameter 7

mm

Page 19: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

II. ELEKTRODA INTERNAL

Elektroda : - dalam tubuhpercutaneous

electrodes - tidak mengandung elektrolit gel- jarum percutaneous stainless

steel dan elektroda kawat Operasi : memonitor ECG terus

menerus

Page 20: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

III. ELEKTRODA MIKRO

Elektroda masuk ke selkecil sekali

diameter : 0,05 - 10 m- jarum metal / mikropipet gelas KONDISI SINYALtidak dapat langsung ke peralatan

penampil Diperbesar, disaring, dicocokkan

dengan impedansi sensorpenampil

Page 21: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

PENAMPIL KELUARAN

Terbaik : numerikal atau grafikal, diskret atau kontiniu, permanen atau temporer.Banyak penampil : indera penglihatan Ultrasonik Doppler terbaik:

pendengaran ELEMEN TAMBAHANSinyal kalibrasisensor inputKontrol & umpan balik: otomatis/

manualData dapat disimpan sebelum kondisi

sinyal

Page 22: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

SENSOR PERPINDAHANA. SENSOR TAHANAN

1. POTENSIOMETER• a) Pengukur perpindahan translasional dari 2 - 500

mm.• b) Perpindahan rotasional

antara 1 0° satu putaran (single turn).• c) Perpindahan rotasional >

50º banyak putaran (multi turn).

Page 23: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

2. STRAIN GAGE Kawat (25 m) diregang batas

elastisitasnyatahanan berubah : perubahan dalam diameter, panjang, dan resistivitas orde nanometer

Dimensional cardiovascular, respirasi, dan penentuan plethysmographic

Rumus dasar; R = ρ L/A R= Resistensi (ohm)

ρ= resisvitas (ohm meter)

L= panjang (meter) A= Area(m²)

Page 24: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

R = ρL / A ΔR/R=(1+2µ)ΔL/L + Δρ/ρ

Poisson’s ratio µ=Δρ/ρ / ΔL/LDimensional effect : (1+2µ)ΔL/LPiezoresistive effect : Δρ/ρGage factor : G=ΔR/R / ΔL/L=(1+2µ) + Δρ/ρ /

ΔL/L

Bahan : semikonduktor kira-kira 50 - 70 kali dari bahan metal

Page 25: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

B. SENSOR INDUKTIF n=jumlah lilitan

G= geometri factor L = n²/G μ = permeabilitas efektif

dari medium.

Induktansi (L) : perpindahan dengan variasi- variasi dari 3 parameter coil.

Dipengaruhi : medan magnet eksternal1) Self Inductance 2) Mutual Inductance 3) Differential Transformer

Page 26: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Self Inductanc : Perpindahan dari intra cardiac

pressure sensor. Mengukur tekanan jantung, bunyi/suara jantung.

Mutual Inductance : mengukur dimensi jantung,

memonitor pernafasan bayi, menentukan diameter arteri, perubahan dimensi dalam organ (ginjal, pembuluh darah besar, ventrikel kiri).

Page 27: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Linear Variable differential Transformer (LVDT) :

penelitian fisiologi dan medis klinis,

mengukur tekanan, perpindahan, dan gaya

Page 28: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

SENSOR KAPASITIF Kapasitansi antara 2 pelat

parallel: area (A), dipisahkan jarak x

adalah :

C = εo εr A/x o : konstante dielektrik ruang

hampa,

r : konstante dielektrik relative insulator

(1,0 untuk udara)

Page 29: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

- Mikrofon kapasitansi - Gerakan dinding dada, apex,

suara jantung, denyut brachial

dan radial - Mengukur tekanan diantara

kaki dan sepatu pasien

Page 30: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

SENSOR PIEZOELEKTRIK

tekanan mekanis potensial listrik

sebaliknya potensial listrik perubahan

fisik bahannya

q = kf

q = muatan k = konstanta piezoelektrik f = gaya

Page 31: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

k quartz = 2,3 pC/N, barium titanate = 140 pC/N.

Contoh; Suatu sensor piezoelektrik luas

1 cm2, tebal 1 mm gaya pada berat 1.0 g tegangan (V) 0,23 mV untuk quartz dan 14 mV untuk barium titanate

DiCardiologi: untuk eksternal/internalphonocardiography, deteksi suara Korotkoff dan pengukuran tekanan darah.

Page 32: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

KARAKTERISTIK STATIK

1. RANGE

pemasukan maksimum dan minimum yang dapat diukur secara akurat

2. KETEPATAN / AKURASI

perbedaan nilai sebenarnya dengan nilai terukur dibagi dengan nilai sebenarnya dengan persentase.

Page 33: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

3. KETELITIAN / PRESISI Banyaknya alternative yang

dapat dibedakan dari mana diambil

hasilnya.

4. PENGGANDAAN / REPRODUKSIBILITAS

Kesanggupan alat menghasilkan keluaran yang sama dengan masukan yang setara setelah digunakan dalam selang waktu tertentu.

Page 34: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

5. TOLERANSI kesalahan maksimum yang

diduga (diperkirakan) dari beberapa nilai-nilai

- Resistor punya toleransi 5%

6. BIAS kesalahan yang spontan

yang eksis melalui range penuh dari ukuran suatu instrumen - bathroom scales

Page 35: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

7. KESENSITIFAN INSTRUMEN

Perubahan masukan terkecil yang masih dapat diamati pada sistem penampil kemampuan penginderaan terhadap perubahan masukan terkecil.

8. RESOLUSI / DAYA PISAH Penambahan terkecil

yang masih dapat diukur dengan pasti.

Page 36: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

9. KONTROL STATISTIK

Kesalahan sistematik atau bias dihilangkan dengan faktor koreksi dan kaliberasi; perubahan-perubahan random problema yang sulit dan penyebabnya tidak dapat dapat dihilangkan analisa statistik.

Page 37: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

KARAKTERISTIK DINAMIK

Kebiasaan antara waktu dari nilai-nilai perubahan kuantitas alat yang diukur dan waktu ketika instrument output mencapai nilai tetap.

Karakteristik selengkapnya : penjumlahan karakteristik statik dan dinamikdibedakan antara penampilan peralatan yang ada dengan yang ideal

Page 38: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

III. TEORI ERROR DALAM PENGUKURAN INSTRUMENTASI MEDIS

Kesalahan positif; Pasien dinyatakan menderita

suatu penyakit padahal tidak menderitanya

Kesalahan negatif; Pasien dinyatakan tidak

menderita suatu penyakit padahal menderita

penyakit itu BISA FATAL!

Page 39: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Menghindarinya :

• 1. Pada saat pengambilan pengukuran

• 2. Pada pengulangan pengukuran

• 3. Penggunaan alat-alat yang dapat

dipercayai• 4. Kaliberasi terhadap alat-alat

Page 40: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Sebagian besar kesalahan oleh manusiaBeberapa sumber kesalahan secara acak oleh

gangguan suara elektrik dari getaran mekanik pada pengukuran------

-> alat diprogram untuk pengukuran berulang dalam waktu singkat----> rata-rata sederhana pada pembacaan sebelum ditampilkan pada output

Proses pengukuran--- Ketelitian dan kebenaran

----

Data-data lain

Kesalahan Positif/Negatif

Page 41: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

TEORI ERROR DALAM PENGUKURAN MEDIS

Tujuan pengukuran : mengetahui nilai sebenarnya dari besaran yang diukur

Suatu pengukuran selalu ada error Usaha : memperoleh nilai dengan

kesalahan sekecilnya Dari faktor penyebab:A. Kesalahan

kebetulan/acak B. Kesalahan

sistematik

C. Kesalahan kekeliruan tindakan

A. KESALAHAN KEBETULAN / ACAK1. Kesalahan menaksir : bagian dari

skala terkecil yang berlainan dari waktu ke waktu

2. Kondisi yang berfluktuasi : perobahan tekanan udara, perobahan tegangan listrik dll

Page 42: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

3. Gangguan – gangguan Getaran mekanis-> goyangan

jarum4. Definisi Pengukuran diameter pipa yang

tidak bulat ----> selalu ada , diperbaiki

dengan perhitungan

B. KESALAHAN SISTEMATIK 1.Faktor Alat a. Kesalahan kalibrasi alat b. Interaksi alat dengan yang

diukur 2. Kesalahan Perorangan ->

paralax

Page 43: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

3. Kondisi Pengukuran Tidak sama dengan kondisi alat

waktu di kalibrasi----> suhu, kelembaban, letak lintang ( barometer ).

4. Teknik Kurang Sempurna - pemindahan benda panas ke

dalam kalorimeter - pengukuran titik didih, baca :

termometer diangkat --> dikoreksi atau dihilangkan

sebabnya.

C. KESALAHAN KEKELIRUAN TINDAKAN

1. Kekeliruan Bertindak Kekeliruan membaca alat,

mengatur posisi, menghitung

Page 44: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

2. Kesalahan Perhitungan Perhitungan sampai 3 desimal, dihitung

hanya 1,2 desimal-> Kesalahan kekeliruan tindakan dapat dihindari

KESALAHAN SISTEMATIK Kesalahan pembacaan dari sistem pengukuran yang tidak

dipenuhi oleh pembacaan berulang-ulang--> sumber gangguan selama pengukuran

- efek dari modifikasi input - jarum yang bengkok, suhu - penggunaan alat tanpa peneraan duluBeberapa kesalahan alat-alat berasal dari pabrik

PENGGUNAAN ALAT UNTUK MENGURANGI KESALAHAN

Efek modifikasi input: transducer kedua untuk monitor

besarnya lingkungan-> berakibat pada karakteristik dari pengukuran transducer yang pertama-> dikoreksi oleh komputer.

Page 45: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

PERHITUNGAN ERROR DALAM PENGUKURAN

Kesalahan dapat dikoreksiKesalahan kekeliruan tindakan dapat

dihindarkan Kesalahan kebetulan tidak dapat

dihindari : perhitunganTiap pengukuran punya kesalahan

kebetulan : berulang2->hasil pengukuran : X = R – ΔR

R : nilai terbaik, ΔR : taksiran penyimpangan pengukuran

->nilai : deviasi standard deviasi rata-rata indeks ketelitian

Page 46: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

PERHITUNGAN ERROR PADA PENGUKURAN LANGSUNG

Nilai terbaik adalah Mean ( X ) = X1+X2+…Xn+ …Xk

Selisih antara nilai terukur dengan X = deviasiUntuk nilai terukur Xn , deviasinya : Xn – XkMenunjukkan kesalahan kebetulan kwantitatif

dipakai :Standard deviasi

PERHITUNGAN ERROR PADA PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG

Memakai rumus-> efek perpaduan kesalahan disebut :

Hambatan kesalahan / perambatan alatMis.: ρ = m / V pengukuran m-> kesalahan Δ

m pengukuran V-> kesalahan Δ V-> kesalahan ρ : perpaduan kesalahan Δ m dan

ΔV

Page 47: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Pada penjumlahan dan selisih

2. Pada perkalian 3. Peralihan faktor berpangkat

Page 48: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

MENGENAL DAN MEMAHAMISISTEM PENGUKURAN FISIKA

MEDISSifat : kuantitatifUntuk ,-mengecek kebenaran suatu: - teori - hukum

alam, - mengukur besar massa suatu

benda. Medis : - kuantitas penginderaan - pergerakan /perpindahan: mis.

darah - kecepatan kerja simpul saraf - analisa data

Page 49: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

STANDARD PENGUKURAN SATUAN INTERNASIONAL

- STANDARD PANJANG- STANDARD MASSA- STANDARD WAKTU / FREKUENSI- STANDARD SUHU - STANDARD LISTRIK / ELEKTRONIK

Page 50: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

ALAT UKUR DALAM SISTEM PENGUKURAN FISIKA

A. NONIUS ATAU VERNIERB. JANGKA SORONGC. THERMOMETERD. HIDROMETER /AREOMETERE. NERACAF. BASIC METER / MULTITESTERG. AMPEREMETERH. VOLTMETERI. KATHETOMETERJ. SPHEROMETER D.L.L.

Page 51: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

PROSES PENGUKURAN

1. PENGULANGAN PER WAKTU / 1 MENIT : -

PERNAFASAN

DENYUT NADI

2. TIDAK DIULANG - SUBSTANSI DIKELUARKAN GINJAL - POTENSIAL AKSI SEL SARAF----->

ACCURACY DAN PRECISSION

REGISTRASI -> INFORMASI ANALOG : KONTINYU

Page 52: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

PENGUKURAN BIOMEDIS

INSRUMENTASI MEDIS BERPERAN PADA :

- MENGUMPULKAN GEJALA- MENGANALISA GEJALA- MEMBERIKAN INFORMASI- MENGONTROL PENGOBATAN

TEKNIK PENGUKURAN BIOMEDIS :- KUANTITAS PENGINDERAAN- PRINSIP TRANSDUKSI- SISTEM FISIOLOGIS

Page 53: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

1. KONDUKSI LISTRIK BIOPOTENSIAL : - SEL SARAF

- SEL OTOT - SEL KELENJAR ->

ELEKTRODA

Magnetic Blood Flow Meter Alat pengukur aliran darah

magnetis. Dasar : prinsip induksi magnet

dan listrik

Page 54: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

2. Pengukuran Temperatur

Pengukuran suhu tubuh ada batasnya: 26-28°C s/d 43-45°C

Kehilangan panas : radiasi, konduksi, konveksi, evaporasi, respirasi dan ekskresi

Temperatur transduser : thermometer , perubahan suhu------> perubahan volume Hg, pemuaian merupakan indeks suhu.

Page 55: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru
Page 56: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

3. Pengukuran Tekanan Dipertimbangkan : - letak

pengukuran - pembesaran

tekanan - fluktuasi tekanan Misalnya tekanan darah : langsung

dan tidak langsung

Page 57: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru
Page 58: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Tonometer dan Sistometer

Tonometer : tekanan intra ocular-> glaucoma Satuannya Hg / Torr, normal : 12-23 mmHg

Sistometer : tekanan vesica urinaria, skalanya cmH20

.

Page 59: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Sistometer

Page 60: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru
Page 61: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

4. Biomedical Radiotelemetry

Data fisiologis-> transduser listrik------ > signal listrik---->

transmitter -> receiver jarak jauh

Contoh : monitor - pasien ( holter ECG)

- normal ( atlit, astronout, militer )

Page 62: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Radio Pill

Endoradiosonde--->

kedalam tubuh-- ditelan/implant.

Data ditransmit ke receiver didalam/diluar tubuh

Ditempat yang berdekatan .

Page 63: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

physiological variable

Transducer

Transm itter

Battery

Power

radio pill ( internal )

e lectrical signal radiowaves

Externalreceiver

Recorder

Page 64: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

5. Cahaya dan Elektron Optik

Prinsip luminisasi : fluoresensi dan fosforesensiPrinsip fluoresensi----> X-ray fluoroskopiPeralatan elektron optik: - pemeriksaan mata

dalam - pengukuran daya fokus

mata - pengukuran lengkung

korneaParameter alat ukur optik :Besaran panjang : lup dan mikroskopSpektrum warna : lebar dan warna spektrum

larutan -------->spektrum emissi dengan spektroskop

Kelengkungan : - bola mata-> ophthalmometer - kornea--> keratometer : lensa

kontak - kekuatan lensa-> lensometer

Page 65: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru
Page 66: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

PERAWATAN DAN PERLAKUAN KHUSUS INSTRUMENTASI MEDIS

PERALATAN MEDIS : 1. Alat elektronika / listrik 2. Alat ukur mekanik 3. Alat dari logam 4. Alat dari gelas / kaca / optik 5. Alat dari karet sintetik1. Alat Elektronika / Listrik - Peka terhadap getaran -> hindari getaran

mekanis - Suhu ruangan : 18-25°C, rata-rata : 21°C - Wataknya: batas ukur, tegangan,

posisinya dll.

Page 67: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

2. Alat Ukur Mekanik - Perawatan/perlakuan khusus agar tidak

cepat aus/rusak- Yang punya ulir diberi pelumas mencegah

karat - Jangan terjatuh/terbentur-> merusak ulir - Hindari debu, zat kimia merangsang---->

kerusakan2 - Bersihkan sebelum/sesudah dipakai

dengan lap halus, bersih, kering

3. Alat dari Logam - Sering berkarat-> disimpan ditempat suhu

tinggi, kering dan bahan silikon untuk menyerap uap air

- Sebelum disimpan, bebas kotoran, debu, air, olesi minyak atau parafin cair

Page 68: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

• 4. Alat dari Gelas / Kaca / optik• - suhu 27-37°C, lampu 25 W.• - ruangan diberi silikon/higroskopis• - debu: alkohol, aceton, kapas, sikat halus,

pompa angin • - Alat dari kaca :• Keuntungan : - tahan reaksi kimia• - koefisien muai kecil• - tembus cahaya, mudah

diamati• Kelemahan : - mudah pecah: tekanan

mekanis atau• perobahan suhu mendadak• Perlakuan : - pemanasan botol/tabung

reaksi diatas • kawat kasa• - pemanasan langsung pakai

pyrex• - pemanasan dengan mencelup

ke air mendidih• pakai lapisan penahan panas---

> tidak mendadak• - pencairan konsentrasi asam---

> gelas tebal• pemanasan: retak bila

dipegang terlalu kuat

Page 69: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Pembersihan alat Gelas - lebih mudah bila segera setelah dipakai - kebanyakan dengan air bersih, deterjen, zat kimia - kadang2 perlu perendaman beberapa jam - kemudian dikeringkan pada udara panas, simpan

di tempat kering -keuntungan deterjen: - mudah didapat - dapat membersihkan lemak - tidak ada efek fisiknya

Alat Optik - penyimpanan: suhu dan kelembaban tertentu - suhu diatas suhu kamar dengan kelembaban

kering-> mencegah jamur - bersihkan hati2 dengan kain khusus/flanel yang

ber sih, kering, tak berminyak agar tak menggores

Page 70: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

5. Alat dari Karet - Sarung tangan: cuci dengan air dingin,

kemudian air hangat dengan deterjen lembut kalau perlu disikat

- terkontaminasi: dengan zat kimia dan dipanaskan

- semua permukaan harus berkontak dengan uap air

- Tabung karet:celup dalam zat kimia, rebus 15'-20'

‘STERILISASI - tindakan/proses pembersihan/pembebasan

dari semua mikroorganisme termasuk flora dan virus resisten

1. Secara fisis a. Metode radiasi: Sinar : UV, Gamma, X, matahari Sinar UV musnahkan bakteri, virus, fungi di

udara,cairan, permukaan Spektrum UV 2000-3100 Å: Abiotic Regio

Page 71: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Sumber UV daya khusus uap merkuri:lampu germicida

---> prinsip : aliran elektron antara elektroda selesai

terionisasi uap merkuri, 2650 Å

- dibersihkan dengan kain + alkohol/amonia dan air

b. Metode Pemanasan Kering

Suhu 160°C/320°F bakteri kekeringan : koagulasi

Pemanasan kering dengan udara panas sulit dikontrol

---> tidak sesuai untuk kain/karet

dry heat 160°C, 60‘ = pemanasan basah 121°C, 10-15‘

dry heat mempengaruhi ketajaman jarum dan gunting

2. Secara Kimia

Alat tertentu di sterilkan dengan larutan kimia

Keamanan dan kepraktisan waktunya 10 menit

Page 72: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

SPEKTROMETERSpektrometer suatu alat untuk : menentukan sudut pematah dan indeks

biasdari tabung kaca berbentuk prisma dan

denganmenggunakan cahaya monokromatis /

natriumuntuk mencari sudut deviasi

minimumnyaBAGAN/BAGIAN SPEKTROMETER1. KOLIMATOR YANG TETAP Mengatur sinar yang keluar sejajar :

celah diujungnya terletak pada titik bakar

lensa didepannyaDiujung celah ada lampu pijar 6 volt

untuk mengukur sudut pematah dan diganti

lampu natrium untuk sudut deviasi minimum

Page 73: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

2. MEJA PRISMABentuk 4 persegi panjang 2 buah,

salingberimpit dan bersilang 90°, ada tombol-

tombolpengatur meja prisma di bawahnya

3. TEROPONGAda garis bersilang di dalamnyaDapat diputar melalui sumbu yang

samadengan meja prisma untuk sinar

kiri/kananDi sisi tengah teropong ada tombol

pengatur okuler untuk mendapatkan bayangan

Page 74: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

CARA KERJAPEMBACAAN NONIUS Dengan loupe dilihat garis ke berapa

darinonius yang paling berimpit dengan

garisskala pada lingkaran pengukurMENGUKUR SUDUT PEMATAHSudut pematah prisma tepat diarahkan

kepertengahan kolimator. Untuk sinar

kanan :putar teropong ke kanan hingga

bayangancelah kolimator (bentuk lensa bikonkaf)

tepatpada garis silang teropong untuk sinar

kanan,baca sudut kanan-kirinya dengan pakai

nonius.Begitu juga untuk sinar kiri tanpa

geser prisma

Page 75: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

MENGUKUR SUDUT DEVIASI MINIMUM

Sinar dari lampu natrium jatuh pada sisi kanan

prisma. Bayangan celah dilihat dari sisi lain

prisma. Bila prisma di putar ke kanan, ikuti

dengan teropong sampai bayangan berhenti

dan akan bergerak ke arah berlawanan / kiri.

Pada saat berhenti/maksimum inilah sudut

deviasi minimumnya. Catat nonius kiri/kanan

setelah bayangan celah pada silang teropong.

Ulangi untuk sinar kiri seperti diatas. Untuk perhitungan, lihat Penuntun

Praktikum

Page 76: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

SPEKTROSKOPSpektroskop adalah alat untuk :Menyelidiki susunan spektral cahaya

matahari,garis absorbsi Fraunhofer, spektrum absorbsicairan berwarna, spektrum emisi gasBAGAN/BAGIAN SPEKTROSKOPTubus sepanjang 20 cm, dalamnya susunan prisma dan satu lensa positip. Di depan bawah tubus ada tubus pendek, 5 cm, dalamnya adaskala panjang gelombang. Spektrum dan bayangan skala dalam 1 bidang,

tegak lurus pada sumbu optis, terlihat jelas.Garis spektrum lampu natrium ditepatkan

padapanjang gelombang 589 nm.Lebar celah

diatur.

Page 77: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

SPEKTRAL MATAHARI/GARIS FRAUNHOFER

Spektroskop diarahkan ke cahaya matahari,

catat garis absorbsi/hitam (Fraunhofer)SPEKTRUM ABSORBSI CAIRAN

BERWARNACairan berwarna : safranin, klorofil,

kalium Permanganat, HbO2 , Hb, HbCO

Cairan dalam tabung reaksi, letakkan diantara

spektroskop dan lampu pijarTampak cahaya diserap pada daerah

panjang gelombang tertentu (band absorbsi),

catat jugapersentase kelulusan cahayanyaLarutan darah manusia punya band

absorbsidan kelulusan yang khas/sama

Page 78: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

HbO2 dari darah yang dilarutkan dengan air

Hb dari pemberian pereduksi Na2S2O4

HbCO dari diracuni dengan gas lampu ( CO )

SPEKTRUM EMISISpektrum emisi ada kontinu/diskontinudiskontinu ada spektrum garis dan pitaMisalnya emisi gas Helium yang

dipancarkanDari tabung Geissler (tabung sinar

katoda)Helium adalah spektrum garisLetakkan tabung berisi gas helium

diantaraspektroskop dengan lampu natriumCatat panjang gelombang garis

emisinya danCatat intensitasnya (kuat, sedang

lemah)

Page 79: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

POLARIMETERPolarimeter adalah alat untuk

mengukur kadar zatoptis aktif (gula) dan menunjukkan

peristiwa polarisasi pada nicol, CaCO3 dan turmalyn.

BAGAN/BAGIAN POLARIMETER,Polarimeter Laurent atau setengah

“bayang-bayang”karena dapat melihat satu bayang

setengah lingkaran terang dan gelap Terdiri dari 2 polaroid

terdepan/polarisator danpolaroid dibelakangnya/analisatorBila analisator sejajar polarisator

cahayanya terangmaksimum, bila tegak lurus gelap

maximum.Analisator diputar dengan memutar

piringan yang ada nonius di sekelilinginya sampai kedua

bayangan kiri dan kanan sama.

Page 80: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Zat optis aktif/gula diletakkan diantara polari-

sator dan analisator dalam tabung gelas Hindari gelembung udara didalamnyaCatat panjang tabung, suhu cairanPRISMA NICOL, TURMALYNPakai bangku optik. Nicol dari 2

lempeng kalk-spat yang direkat dengan balsemkanada

untukmenjelaskan peristiwa pembiasan

gandaTurmalyn untuk menjelaskan sifat

dichroismeRumus dan perhitungan untuk

menentukan ka-dar gula dalam satu larutan lihat buku

penun-tun praktikum fisika kedokteran

Page 81: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

SPEKTROFOTOMETRI

Zat-zat diklinis di absorbsi secara selektif atau meneruskan energi elektromagnit pada panjang gelombang yang berbeda-beda

ultraviolet (200-400 nm), cahaya tampak (400-700 nm), near infra red (700-800 nm),mayoritas:cahaya tampak.

Page 82: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

POWER SOURCES

Source (sumber cahaya) energi radian: untuk analisa sampel

lampu discharge hydrogen atau deuterium menghasilkan power pada panjang gelombang 200-360 nm, dan lampu filament tungsten pada panjang gelombang 360-800 nm

Page 83: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

• 3 tipe dasar power supply yang digunakan pada spektrofotometer :

• • Batere, sekarang digunakan

NiCd dan bisa di cas kembali

• Constant-voltage transformer untuk mengatur tegangan agar kostan

• Electronic power supplies

Page 84: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

WAVELENGTH SELECTORS

Melewatkan energi dengan panjang gelombang terbatas

Peralatan ini dapat dibagi 2 : - filter-filter - monochromators Ada 2 tipe dasar dari filter :

- filter gelas

- filter interferensi

Page 85: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

CUVETTE

Memegang sampel yang akan dianalisa pada lintasan energi

SAMPELakibat dari interaksi zat-zat dari pasien dengan reagen menyerap

cahaya secara selektif.

Page 86: k.1-3b Instrumentasi Medis Baru

Bouguer, ketebalan yang sama dari bahan penyerap akan diabsorbsi sebagai fraksi konstan dari energi yang masuk padanya

P = P0 10-a LC

Po=Radiant power yang masuk ke cuvetteP = Radiant power yang meninggalkan

cuvette a = Absorbtivity dari sampel L= Panjang jalan yang dilalui sampel C= Konsentrasi zat-zat yang diserap