12
KEDOKTERAN NUKLIR

KEDOKTERAN NUKLIR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt

Citation preview

Page 1: KEDOKTERAN NUKLIR

KEDOKTERAN NUKLIR

Page 2: KEDOKTERAN NUKLIR

Apakah Kedokteran Nuklir itu ?

Salah satu cabang kedokteran yang menggunakan isotop radioaktif (radionuklida) untuk mendiagnosis dan menerapi penyakit.

INSTRUMEN:Alat deteksi /detektor

Radiofarmaka

Page 3: KEDOKTERAN NUKLIR

Instrumen1. Alat deteksi /detektor

• rangkaian elektronik yang dapat merubah sinar gamma menjadi data yang dinilai (mis: angka,

grafik, titik). Pada saat ini digunakan NaI.

Page 4: KEDOKTERAN NUKLIR

Instrumen2. Radiofarmaka

Senyawa aktif yang dimasukkan dalam tubuh penderita (ditelan, atau disuntikkan) untuk diagnosis atau terapi,

namun tidak dimetabolime tubuh

Kebanyakan radionuklida diagnostik memancarkan sinar gamma,

sedangkan partikel beta digunakan untuk aplikasi terapetik.

SYARAT:1.Menggunakan radionuklid dengan waktu paruh singkat2.Mono-energik foton (sinar gamma)

3.Ikatan farmaka tidak mengganggu fungsi metabolisme/fisiologis.4.Tidak toksis terhadap tubuh.5.Cepat diekresi keluar tubuh.

PRINSIP mempunyai sifat akan berada lama di pembuluh darah IV

Page 5: KEDOKTERAN NUKLIR

RADIOFARMAKA

SYARAT:1.Menggunakan radionuklid dengan waktu paruh singkat2.Mono-energik foton (sinar gamma)

3.Ikatan farmaka tidak mengganggu fungsi metabolisme/fisiologis.

4.Tidak toksis terhadap tubuh.5.Cepat diekresi keluar tubuh.

PRINSIP mempunyai sifat akan berada lama di pembuluh darah IV

Page 6: KEDOKTERAN NUKLIR

Pencitraan nuklir dengan kamera gamma

Page 7: KEDOKTERAN NUKLIR

Mekanisme penempatan radiofarmaka

1. Proses fagositosis2. Transportasi aktif3. Penghalang kapiler4. Pertukaran difus5. Komparmental6. Pengasingan sel

Page 8: KEDOKTERAN NUKLIR

Skan tiroid dengan I123 untuk evaluasi hipertiroidisme.

Page 9: KEDOKTERAN NUKLIR

Skintigrafi whole body menggunakan detektor kamera gamma dan labelling radioaktif I131. Tampak uptake iodine di regio tiroid setelah TT ec kanker tiroid papiler, sebulan sebelumnya, dosis 200 mCi seminggu sebelumnya. Uptake terlihat pada mulut, kelenjar ludah, kolon, lambung dan kandung kencing (ekskresi normal, bukan karena kanker).

Page 10: KEDOKTERAN NUKLIR

Scan whole body I123 untuk evaluasi kanker tiroid. Pemeriksaan dilakukan setelah TT dan stimulasi TSH cara withdrawal pemberian hormon tiroid. Pemeriksaan menunjukkan residu jaringan tiroid di leher dan mediastinum, konsisten dengan metastase kanker tiroid. Uptake di lambung dan usus adalah temuan fisiologis normal.

Page 11: KEDOKTERAN NUKLIR

Skan hepatobilier normal (HIDA). Skan nuklir hepatobilier bermanfaat dalam deteksi penyakit kandung empedu.

Page 12: KEDOKTERAN NUKLIR

Skan ventilasi paru dan perfusi normal (V/Q scan), bermanfaat dalam evaluasi embolisasi paru.