22

Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Informasi

Citation preview

Page 1: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3
Page 2: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

SORONG MANOKWARI

AMBON DEPAPRE

JAYAPURA

AMBON DEPAPREFAK-FAK

POMAKOPOMAKO

MERAUKE / BADE23

Page 3: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

Rekapitulasi Anggaran Tahun 2011

700,000,000 656,242,397

500,000,000

600,000,000

503,241,674

ah)

300,000,000

400,000,000 317,042,164 314,937,290

222,882,716nggaran (ribu rupia

100,000,000

200,000,000 158,267,549 149,055,232

60,537,545 69,443,61750,408,929 49,972,521

178,176,948An

0

Provinsi

Ditjen Perhubungan Darat

Ditjen Perhubungan Laut

Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat

ProvinsiDitjen Perhubungan Udara

24

Page 4: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

Rekapitulasi Anggaran Tahun 2012

600,000,000

511 180 109 514 797 430

500,000,000

511,180,109

373,395,798

514,797,430

300,000,000

400,000,000 349,592,190, ,

238,260,066

an (ribu rupiah

)

200,000,000145,990,958 158,174,813

187,239,482

Anggara

0

100,000,00052,995,077

70,962,179

40,093,034 48,580,724

Ditjen Perhubungan Darat

ProvinsiDitjen Perhubungan Laut

Ditjen Perhubungan Udara

Maluku Maluku Utara Papua

25

Papua Barat

Page 5: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

Isu StrategisIsu StrategisNo Substansi Permasalahan Usulan Keputusan

k di i f k d b b d b ik

1Infrastruktur

• Kurangnya ketersediaan infrastruktur dankonektivitas di Merauke

• Keterbatasan kapasitas pelabuhan/ airstrip untuk pengembangan industri di Wetar

• Keterbatasan kapasitas jalan akses, 

• Pembangunan baru dan perbaikansignifikan terhadap infrastruktur yang telah ada.

• Peningkatan kapasitas pelabuhan ferry (Lerokis) dan airstrip di Wetar

1wilayah

p j ,pelabuhan dan bandara di Halmahera 

• Keterbatasan energi yang dibutuhkan untukindustri di Halmahera Utara

• Belum ada sumber energi listrik di Wetar

( ) p• Peningkatan kapasitas jalan, pelabuhandan bandara di Halmahera

• Pengembangan potensi geothermal diHalmahera Utara

• Penyediaan energi listrik di Wetar• Penyediaan energi listrik di Wetar

• RTRW Provinsi dan Kabupaten masih adayang belum final

• Tumpang tindih kawasan hutan dan wilayah

• RTRW Provinsi dan kabupaten agar segera difinalkan dan mempercepatproses legalisasi.

• Perizinan satu atap yang terpadu

2 Regulasi

pertambang terkait dengan penerapan UU Kehutanan dan Pertambangan

• Koordinasi dan sinergi kebijakan danperizinan yang dikeluarkan oleh pemerintahpusat dan daerah serta antar instansi terkait

• Perizinan satu atap yang terpadu• Pemberian kebijakan khusus daripemerintah terkait insentif bagi inventasi

pusat dan daerah serta antar instansi terkait• Fasilitas perpajakan dan rasionalisasipungutan pajak daerah

26

Page 6: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

Isu StrategisIsu StrategisNo Substansi Permasalahan Usulan Keputusan

didik k b k i k didik d• Kurangnya pendidikan perkebunan untukmasyarakat asli di Merauke

• Kuantitas dan kualitas SDM untukpenguasaan teknologi penirisan tembagamasih rendah

• Peningkatan pendidikan danketerampilan masyarakat asli Meraukebidang perkebunan

• Pelatihan dan pendidikan SDM lokal dannasional bidang teknologi penirisan

3 SDM dan Iptek • Keterampilan tenaga kerja lokal untukproduksi emas masih terbatas

• Terbatasnya tenaga terampil dalam bidangindustri nikel

g g ptembaga

• Pengembangan sarana pendidikan daniptek produksi emas di Halmahera Utara

• Peningkatan kualitas pendidikan SMA, SMK dan universitas serta pembangunanSMK dan universitas serta pembangunanD3 Politeknik di Halmahera

27

Page 7: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

Daftar Investasi Infrastruktur yang Teridentifikasidi Koridor Papua-Maluku

PEMERINTAHNo. Proyek MP3EI Nilai Investasi

(IDR Miliar)PeriodeMulai

PeriodeSelesai Lokasi

TRANSPORTASI LAUT

1 Pembangunan Dermaga Terminal Penumpang dan Peti 200 2011 2014 Papua1 g g gKemas Pelabuhan Depapre 200 2011 2014 Papua

2 Pelabuhan Serui 567 2011 2014 Papua3 Adpel Ambon 363 2011 2014 Maluku4 Adpel Jayapura 328 2011 2014 Papua

Satker Sementara Pembangunan Faspel Laut Raja Ampat 5 Satker Sementara Pembangunan Faspel Laut Raja Ampat dan Arar - Sorong 318 2011 2014 Papua Barat

6 Pelabuhan Waren 306 2011 2014 Papua

7 Lanjutan pembangunan Pelabuhan Samudera Perikanan Merauke 300 2011 2014 Papua

8 Pelabuhan Teminabuan 261 2011 2014 Papua

9 Pelabuhan Bade 237 2011 2014 Papua10 Pelabuhan Buli 226 2011 2014 Maluku Utara11 Pelabuhan Jailolo 210 2011 2014 Maluku Utara12 Adpel Merauke 210 2011 2014 Papua13 Pelabuhan Tobelo 201 2011 2014 Maluku Utara

14 Satker Sementara Pembangunan Faspel Laut Falabisahaya - Malut 201 2011 2014 Maluku Utara

15 Pelabuhan Kaimana 188 2011 2014 Papua Barat16 P l b h L b h /B b 180 2011 2014 M l k U16 Pelabuhan Labuha/Babang 180 2011 2014 Maluku Utara

28

Page 8: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

LANJUTAN

l d dNo. Proyek MP3EI Nilai Investasi(IDR Miliar)

PeriodeMulai

PeriodeSelesai Lokasi

17 Pelabuhan Sarmi 169 2011 2014 Papua

18 Adpel Biak 168 2011 2014 Papua

19 Pelabuhan Nabire 160 2011 2014 Papua

20 Pelabuhan Agats 159 2011 2014 Papua21 Pelabuhan Saunek 153 2011 2014 Papua Barat22 Adpel Ternate 150 2011 2014 Maluku Utara23 Pelabuhan Kokas 145 2011 2014 Papua Barat24 Unit Penyelenggara Pelabuhan Amamapare 135 2011 2014 Papua25 Pelabuhan Gebe 134 2011 2014 Maluku Utara26 Pengembangan pelabuhan di Sorong 129 2011 2014 Papua Barat

27 Pembangunan Dermaga General Cargo 100 meter- 100 2011 2014 M l k Ut27 g g gPelabuhan Sofifi 100 2011 2014 Maluku Utara

28 Pembangunan Dermaga General Cargo 100 meter-Pelabuhan Merauke 100 2011 2014 Papua

JUMLAH 5.998

29

Page 9: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

CAMPURAN

l d dNo. Proyek MP3EI Nilai Investasi(IDR Miliar)

PeriodeMulai

PeriodeSelesai Lokasi

TRANSPORTASI LAUT

1 Jayapura Port 43.000 2011 2015 Papua

2 P l b h M k 9 000 2012 2015 P2 Pelabuhan Merauke 9.000 2012 2015 Papua

3 Peningkatan kapasitas kargo Pelabuhan Laut Timika 500 2011 2015 Papua

TRANSPORTASI UDARA

1 Rehabilitasi Bandara termasuk Perpanjangan Runway 150 2011 2014 Maluku Utara1 p j g yBandar Udara Morotai 150 2011 2014 Maluku Utara

30

Page 10: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

KORIDOR CLUSTER NAMA PELABUHAN FASILITAS HIERARKHI

DALAM TKNPAPUA - MALUKUCORRIDOR

Manokwari Pelabuhan Manokwari Dermaga Beton 2116 m², Lapangan Penumpukan 5.500 m², terminal

100 ²

Pelabuhan Pengumpul

penumpang 100 m²Jayapura Pelabuhan Jayapura

→ Pelabuhan Depapre

Dermaga Beton 700 m², Lapangan Penumpukan 11.350 m², terminal penumpang 1.200 m²

Pelabuhan Utama

Merauke Pelabuhan Merauke Dermaga Beton 150 m², Lapangan Penumpukan 14.200 m², terminal penumpang 240 m²

Pelabuhan Pengumpul

Pelabuhan Bade Dermaga Beton 50 m², Lapangan -g , p gPenumpukan 400 m²

Sorong Pelabuhan Sorong→ Pelabuhan Arar

Dermaga Beton 1.970 m², Lapangan Penumpukan 1.350 m², terminal penumpang 2.000 m²

Pelabuhan Utama

Ambon Pelabuhan Ambon Dermaga: 2000 m’; Lap. Penump.: 13.000 m2; Term.Penumpang: 100 m2

Pelabuhan Utama

Ternate Pelabuhan A Yani Dermaga I: 400 m’ Dermaga II: 50 m’ Pelabuhan UtamaTernate Pelabuhan A. YaniPelabuhan Sofifi

Dermaga I: 400 m , Dermaga II: 50 m , Gudang: 2.280 m2; Lapangan Penumpukan: 1.000 m2; Terminal Penumpang: 650 m2

Pelabuhan Utama

31

Page 11: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

KORIDOR CLUSTER NAMA PELABUHAN KEGIATAN TA. 2011 POSISI SAAT INI

PAPUA - MALUKU Jayapura Pelabuhan Pembangunan Faspel Depapre Pembangunan Faspel Depapre capaian fisik PAPUA - MALUKUCORRIDOR

Jayapura Pelabuhan Jayapura → Pelabuhan Depapre

Pembangunan Faspel Depapre, Pagu 20 M

Pembangunan Faspel Depapre capaian fisik sebesar 90%

Merauke Pelabuhan Pelaksanaan Studi Kelayakan (FS) Sedang dilakukan pembahasan Laporan Merauke Pelabuhan Merauke

Pelaksanaan Studi Kelayakan (FS) Pengembangan Pelabuhan Merauke

Sedang dilakukan pembahasan Laporan Interm Report hasil dari peninjauan alternatife lokasi pembangunan Pelabuhan Merauke

Pelabuhan Bade Pembangunan FaspelBade, Pagu 10 M

Pembangunan Faspel Bade capaian fisik sebesar 57%, g

Sorong Pelabuhan Sorong→ Pelabuhan Arar

Pembangunan Faspel Sorong, Pagu 15 MPembangunan FaspelArar, Pagu 30 M

Pembangunan Faspel Sorong/Arar capaian fisik sebesar 84%

Ambon Pelabuhan Pembangunan Faspel Pembangunan Faspel Ambon capaian fisik Ambon Pelabuhan Ambon

Pembangunan Faspel Ambon, Pagu 12 M

Pembangunan Faspel Ambon capaian fisik sebesar 46,20%

Ternate Pelabuhan Sofifi Pembangunan Faspel,Pagu 10 M

• Pembangunan Faspel A. Yani capain fisik sebesar 40 %Pagu 10 M

Pengerukan Alur Pelayaran,Pagu 16 M

sebesar 40 %• Pembangunan Faspel Sofifi capaian fisik

sebesar 100%32

Page 12: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

No Kegiatan Infrastruktur LokasiNilai

Investasi(Rp.Milyar)

PenanggungJawab

Target

KeteranganKondisi AlokasiAnggaran DJUMulai selesai

1. Rehabilitasi Bandara termasukPerpanjangan Runway Bandar Udara Morotai

Maluku Utara 95 KementerianPerhubungan

2011 2014 kondisi eksisting Bandara Morotaimerupakan peninggalan PerangDunia (PD) II yang memiliki 7 (tujuh) jalur runway, dengan 5 (lima) runway yang masing‐masingmemiliki panjang 3000 m dan 2 (d ) l i l bih d k

Pendanaan APBN (Termasuk kedalam rencanaalokasi Anggaran DitjenPerhubungan UdaraTA.2012, pengadaan danpemasangan alat bantu 

d t i l / Ai fi ld(dua) runway lainnya lebih pendek pendaratan visual / Airfield Lighting (AFL)) 

‐ kondisi eksisting Bandara Morotai yaitu (2.400 m x 30 m), dengan peralatan Navigasi berupa NDB, dan memiliki fasilitas lainnyadan memiliki fasilitas lainnya 

‐ belum terdaftar sebagai bandarayang ditetapkan dalam KM 6/ 2008 dan KM No. 7 / 2008 danKM.11 / 2010, namun bandarai i l h l i binin telah melayani penerbanganumum yakni penerbangan sipil

‐ Berdasarkan surat usulan dariGubernur Maluku Utara Tanggal 3 Mei 2011, Dibutuhkan alokasi

33

dana 95 Mlyar untukpembangunan Bandara Morotai

Page 13: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

Hasil Penetapan Prioritisasi Sentra ProduksiKoridor Ekonomi Papua Dan Kep. Maluku

NoKegiatan Ekonomi

UtamaSentra Produksi

Prioritisasi Sentra Produksi

Keterangan

Koridor Ekonomi Papua Dan Kep. MalukuTabel Rekapitulasi

Utama Produksi

Jumlah Proyek

Nilai Proyek(Milyar IDR)

Jumlah Proyek

Nilai Proyek(Milyar IDR)

1Pertanian Pangan

12 68 327 / /Data yang diperoleh masih

b d i i1e ta a a ga

(MIFEE)12 68.327 n/a n/a terbatas pada investasi yang 

relatif tidak signifikan

2 Tembaga 4 197.196 1 1.573

3 Nikel 3 83 000 2 63 0003 Nikel 3 83.000 2 63.000

4 Migas 1 50.000 1 n/aMasih dalam tahap awal danproses persetujuan dengan BPMigas. GB tahun 2014.

5 Perikanan 14 30.537 n/a n/a Belum mendapatkan jawabandari sumber data

6Lain‐lain (emas danpeternakan)

10 19.219 1 16.200peternakan)

Total 44 448.009 5 80.77334

Page 14: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

Daftar Proyek Sentra Produksi Yang Telah Groundbreakingy g g

No Proyek Sentra Produksi Waktu GroundbreakingNilai Investasi(Milyar IDR)

1Klaster Sentra Produksi Pangan I (PT. Papua Daya Bio Energi dan PT. Tebu 2011 0.2apua aya o e g da . ebuWahana Kreasi

2011 0.2

2Pembangunan Pabrik Fero NikelHalmahera (termasuk power plant 260 MW)

2011 9.000

3 Perluasan produksi emas Halmahera 2011 n/a

4 Peningkatan produksi tambang emas 2011 n/a

TotalTotal

35

Page 15: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU(KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)

No Inisiatif Strategis(Klaster Prioritas)

Daftar Kegiatan (Industri Prioritas) Nilai Investasi Tahun

PelaksanaanTenaga Kerja yang Terserap

Proyek PenirisanT b g W t Penelitian, pengembangan dan Pilot Project US$ 74,43

j 2007 - 2010 221

1

Tembaga Wetar(kerjasama PT. BATUTUA TEMBAGA RAYA dan PT. BATUTUA KHARISMA

Penelitian, pengembangan dan Pilot Project juta 2007 2010 221

Extended Demo Plant (Pabrik tahap I) US$ 41,35 juta 2012 350

PERMAI )Main Plant (Pabrik Tahap II) US$ 108,26

juta 2013 400

PERMASALAHAN

REGULASI

Tumpang tindih kawasan hutan dan wilayah pertambangan (kerancuan rencana tataruang kabupaten) terkaitdgn penerapan undang-undang kehutanan dan pertambangan.Koordinasi dan sinergi kebijakan dan perijinan antara pusat dan daerah serta antar instansi terkait. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan belum diperolehj p

KONEKTIVITAS Peningkatan kapasitas pelabuhan ferry (Lerokis) dan airstripBelum ada sumber energi listrik, perusahaan masih menggunakan sumber energi sendiri berbahan minyak

SDM DAN IPTEKTeknonologi heap leaching (penirisan) tembaga sulfida pertama di duniadan penggunaan metode solvent extraction – electrowinning pertama di Indonesia sehinggamembutuhkan pelatihan SDM lokal dan nasional untuk menguasai teknologi. 36

Page 16: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

I i i tif St t i D ft K i t T h T K j

INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU (KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)

No Inisiatif Strategis(Klaster Prioritas)

Daftar Kegiatan (Industri Prioritas) Nilai Investasi Tahun

PelaksanaanTenaga Kerja yang Terserap

Pembangunan pabrik pengolahan dan kompleks industrinikel US$ 5 Milyar 2012 – 2017 7.000

Pembangunan pelabuhan laut, bandar udara dan jalan antar

2

Pengolahan danPenambangan Nikeldan Cobalt di WedaKab.HalmaheraT h d Ti

Pembangunan pelabuhan laut, bandar udara dan jalan antarkota US$ 400 juta 2012 – 2017

Pembangkit listrik dan pabrik asam sulfat (Co generation) 2014 – 2017

Tengah dan Timur, Maluku UtaraPT. WEDA BAY NICKEL

PERMASALAHAN

REGULASI UU No. 4 tahun 2009, Renegosiasi kontrak karya, PP turunannya, fasilitas perpajakan dan rasionalisasiREGULASI , g y , y , p p jpungutan/pajak daerah

KONEKTIVITAS Jalan antar propinsi tidak memadai, bandar udara dan pelabuhan laut yang dapat di pihak ke – 3 kan, telekomunikasi (voice dan data)

SDM DAN IPTEK Pendidikan SMA, SMK perlu ditingkatkan kualitasnya, D3Politeknik belum ada, Universitas masih rendahkualitasnya dan bahasa sangat minim dan perubahan terhadap budaya

37

Page 17: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU (KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)

No Inisiatif Strategis(Klaster Prioritas)

Daftar Kegiatan (Industri Prioritas) Nilai Investasi Tahun

PelaksanaanTenaga Kerja yang Terserap

Pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel menjadi US$ 1.000 2011 2014 950

3

Pembangunan PabrikFerro Nikel Halmahera(termasuk power plant 260 MW) PT ANTAM (P )

feronikel juta 2011 - 2014 950

Pembangunan power plant US$ 600 juta 2011-2014

PT. ANTAM (Persero)

PERMASALAHANPERMASALAHAN

REGULASI

KONEKTIVITAS Sumber energi listrik masih kurang

SDM DAN IPTEK

38

Page 18: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU (KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)

No Inisiatif Strategis(Klaster Prioritas)

Daftar Kegiatan (Industri Prioritas)

Nilai Investasi(Rp. Milyar)

Tahun Pelaksanaan

Tenaga Kerja yang Terserap

Rencana Induk 2012FS 2012

4Pembangunan ProyekGas TangguhBP BERAU LTD

2012PQ 2012Tender 2012FEED 2013BP BERAU LTDKonstruksi 2014- 2015Ground Breaking 2014Operasional

PERMASALAHAN

REGULASI Proses persetujuan dari berbagai instansi pemerintah, persetujuan mengenai organisasi dan staff, manajemen resiko sosial dan lingkungan hidup di Teluk Bintuni

KONEKTIVITASKONEKTIVITAS

SDM DAN IPTEK

39

Page 19: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

INISIATIF STRATEGIS KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEP. MALUKU (KLASTER PRIORITAS & INDUSTRI PRIORITAS)

No Inisiatif Strategis(Klaster Prioritas)

Daftar Kegiatan (Industri Prioritas) Nilai Investasi Tahun

PelaksanaanTenaga Kerja yang Terserap

Pertambangan umum – Bahan Galian Emas DMP US$ 1,8 1999 – 2010 1 400

5

Emas di Kep. Maluku: Perluasan ProduksiEmas Halmahera Kab. Halmahera Utara, Maluku Utara

,Milyar 2011 - 2015 1.400

TBA 2016 - 2029 TBA

Maluku UtaraPT. NUSA HALMAHERA

PERMASALAHAN

REGULASI

• Peraturan perundangan yang tidak harmonis satu dengan lainnya, berubah-ubah dari waktu ke waktu danbertentangan dengan peraturan pusat

• Ketidaktepatan waktu, sesuai tahapan penambangan; eksplorasi, FS/Amdal, konstruksi dan produksi• Tidak ada koordinasi antara ESDM dengan instansi lainnya• Periode perijinan (infill drilling dan rekom Gub/Bup) yang terlalu singkate o e pe j a ( g a e o Gub/ up) ya g te a u s g at

KONEKTIVITAS• Keterbatasan kapasitas pelabuhan• Penggunaan dan kondisi jalan akses• Potensi geothermal yang belum tergarap

40SDM DAN IPTEK

Jumlah tenaga kerja lokal (Maluku Utara) diserap lebih banyak dari pada jumlah tenaga kerja di luar Maluku, namun ketrampilannya masih perlu untuk dikembangkan berhubungan sarana pendidikan dan pengetahuanIptek di Halmahera Utara masih perlu pembinaan dan pengembangan lebih lanjut oleh Pemda setempat.

Page 20: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

TERIMA KASIH

Page 21: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

REKAPITULASI ANGGARANKEMENTERIAN PERHUBUNGAN

A. PROVINSI PAPUA

KEMENTERIAN PERHUBUNGANTAHUN 2010 S/D TAHUN 2012

Rp. 000

NO. SUB SEKTOR/ BADAN 2010 2011 2012

1. PERHUBUNGAN DARAT 47.983.677 50.408.929 40.093.034

2. PERHUBUNGAN LAUT 161.082.673 314.937.290 373.395.798

3 PERHUBUNGAN UDARA 425 661 721 656 242 397 514 797 4303. PERHUBUNGAN UDARA 425.661.721 656.242.397 514.797.430

B. PROVINSI PAPUA BARAT

NO. SUB SEKTOR/ BADAN 2010 2011 2012

1. PERHUBUNGAN DARAT 35.267.300 49.972.521 48.580.724

Rp. 000

2. PERHUBUNGAN LAUT 190.635.681 222.882.716 238.260.066

3. PERHUBUNGAN UDARA 158.189.758 178.176.948 187.239.482

13

Page 22: Kementerian Perhubungan Koridor Papua Dan Maluku3

REKAPITULASI ANGGARANKEMENTERIAN PERHUBUNGAN

C. PROVINSI MALUKU

KEMENTERIAN PERHUBUNGANTAHUN 2010 S/D TAHUN 2012

Rp. 000

NO. SUB SEKTOR/ BADAN 2010 2011 2012

1. PERHUBUNGAN DARAT 95.168.759 158.267.549 145.990.958

2. PERHUBUNGAN LAUT 310.354.887 503.241.674 511.180.109

3 PERHUBUNGAN UDARA 149 915 530 149 055 232 158 174 8133. PERHUBUNGAN UDARA 149.915.530 149.055.232 158.174.813

D. PROVINSI MALUKU UTARA

NO. SUB SEKTOR/ BADAN 2010 2011 2012

1. PERHUBUNGAN DARAT 44.537.093 60.537.545 52.995.077

Rp. 000

2. PERHUBUNGAN LAUT 134.802.065 317.042.164 349.592.190

3. PERHUBUNGAN UDARA 84.399.294 69.443.617 70.962.179

13