67
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertanian sebagai salah satu sector perekonomian yang merupakan penarapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuh- tumbuhan dan hewan, sehingga tumbuh-tumbuhan dan hewan tersebut menjadi lebih bermanfaat bagi manusia. Petani memanfaatkan lahan pertanian untuk ditanami berbagai macam tanaman budidaya.Tanaman dibudidayakan dengan maksud agar tanaman tersebut memberikan hasil tinggi secara kuailitatif dan kuantitatf. Untuk mencapai maksud dan tujuan dalam budidaya tanaman, pemilihan varietas sangat menentukan. Selain varietas juga diperhatikan mutu benih yang dapat diketahui dari kenampakan dan daya kecambah biji. Daya kecambah bji selain menyatakan mutu benih bersama dengan berat seribu atau seratus biji dan pupilasi tanaman diperlukan untuk menghitung kebutuhan benih dalam satu kesatuan luas. Tanaman dibudidayakan dengan maksud agar tanaman tersebut memberikan hasil tinggi secara kuailitatif dan kuantitatf. Untuk mencapai maksud dan tujuan dalam budidaya tanaman, pemilihan varietas sangat 1

Lap Tbt Jadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

Page 1: Lap Tbt Jadi

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertanian sebagai salah satu sector perekonomian yang merupakan

penarapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis

tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga tumbuh-tumbuhan dan hewan tersebut

menjadi lebih bermanfaat bagi manusia. Petani memanfaatkan lahan pertanian

untuk ditanami berbagai macam tanaman budidaya.Tanaman dibudidayakan

dengan maksud agar tanaman tersebut memberikan hasil tinggi secara kuailitatif

dan kuantitatf. Untuk mencapai maksud dan tujuan dalam budidaya tanaman,

pemilihan varietas sangat menentukan. Selain varietas juga diperhatikan mutu

benih yang dapat diketahui dari kenampakan dan daya kecambah biji. Daya

kecambah bji selain menyatakan mutu benih bersama dengan berat seribu atau

seratus biji dan pupilasi tanaman diperlukan untuk menghitung kebutuhan benih

dalam satu kesatuan luas.

Tanaman dibudidayakan dengan maksud agar tanaman tersebut memberikan

hasil tinggi secara kuailitatif dan kuantitatf. Untuk mencapai maksud dan tujuan

dalam budidaya tanaman, pemilihan varietas sangat menentukan. Selain varietas

juga diperhatikan mutu benih yang dapat diketahui dari kenampakan dan daya

kecambah biji. Daya kecambah bji selain menyatakan mutu benih bersama

dengan berat seribu atau seratus biji dan pupilasi tanaman diperlukan untuk

menghitung kebutuhan benih dalam satu kesatuan luas.

Pada perkembangan ilmu agronomi yang tampak, karena para ahli

Agronomi dihadapkan pada persoalan kekurangan bahan pangan di beberapa

bagian dunia ini karena pertambahan penduduk. Istilah itu belakangan ini

diartikan sebagai usaha dalam membudidayakan tanaman-tanaman pertanian atau

sering disebut dengan budidaya pertanian. Dalam membudidayakan tanaman yang

di dasar ialah produksi yang tinggi baik mutu maupun jumlahnya. Produksi

tanaman akhirnya membutuhkan suatu sentuhan yang tepat, teratur dan nasional

1

Page 2: Lap Tbt Jadi

alah melalui apa yang disebut dengan panca usaha tani yang meliputi :

pengolahan lahan, bibit unggul, pengairan, pemupukan, serta pemberantasan

hama.

Tanaman yang tumbuh dengan sempurna pada umunya berasal dari bibit

yang baik. Varietas unggul yaitu varietas yang mempunyai kemampuan

memberikan hasil yang tinggi. Bibit unggul diperoleh dengan cara seleksi suatu

populasi atau produk suatu pemuliaan. Seperti hibridisasi, mutasi, poliploidisasi,

heterosis dan bioteknologi.

Pengolahan tanah merupakan berbagai pekerjaan modifikasi atau manipulasi

tanah di daerah perakaran yang secara langsung bertujuan untuk memperbaiki

daerah tersebut bagi pertumbuhan akar, ketersediaan unsure hara dan

produksi.Pengolahan tanah bertujuan: untuk menyediakan lahan agar siap bagi

kehidupan tanaman dengan meningkatkan kondisi fisik tanah. Karena tanah

merupakan faktor lingkungan yang mempunyai hubungan timbal balik dengan

tanaman yang tumbuh padanya.

Selain faktor dari dalam tanaman faktor ekstrinsik yang harus diperhatikan

agar tanaman menampilkan ragaan optimum antara lain adalah tanah sebagai

tempat tumbuh, ketersediaan air dan unsur hara, serta keberadaan pengganggu

(hama, penyakit, dan gulma).

Pengelolaan Pasca panen merupakan hal yang penting sebagai tindak lanjut

dari pasca panen. Pengeloaan pasca panen yang baik yaitu setelah tanaman

dipanen sehingga tidak mengurangi kualitas dari produk pertanian tersebut.

Penanganan pasca panen yang baik akan memberikan daya jual yang tinggi.

Setiap produk pertanian memiliki karakteristik penanganan yang berbeda. Hal ini

bertujuan untuk peningkatan mutu dan perpanjangan masa simpan produk

pertanian. Misalnya dalam hal pengeringan dan pendinginan, suhu yang

digunakan berbeda tergantung dari produk tersebut.

2

Page 3: Lap Tbt Jadi

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Persiapan Lahan

Pengolahan tanah merupakan berbagai pekerjaan modifikasi atau manipulasi

tanah di daerah perakaran yang secara langsung bertujuan untuk memperbaiki

daerah tersebut bagi pertumbuhan akar, ketersediaan unsure hara dan

produksi.Pengolahan tanah bertujuan: untuk menyediakan lahan agar siap bagi

kehidupan tanaman dengan meningkatkan kondisi fisik tanah. Karena tanah

merupakan faktor lingkungan yang mempunyai hubungan timbal balik dengan

tanaman yang tumbuh padanya (Dardjo Somaatmadja, 1983).

Pada umumnya saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan

terbuka, tanah dihancurkan oleh alat pengolah, sehingga agregat tanah

mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat tersebut terjadi hujan, tanah

dengan mudah dihancurkan dan terangkut bersama air permukaan (erosi). Untuk

jangka panjang pengolahan tanah yang terus menerus mengakibatkan pemadatan

pada lapisan tanah bagian bawah lapisan olah, hal demikian menghambat

pertumbuhan akar (Anonima, 2005).

Agregasi tanah merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman,

karena pergerakan udara, air dan perpindahan energi saling berkaitan dengan

porositas tanah. Temperatur tanah merupakan faktor yang sangat beragam namun

pengaruhnya tehadap pertumbuhan tanaman bergantung pada intensitas cahaya

panjang hari, variasi musiman, curah hujan dan warna serta tekstur tanah.

Pergerakan tanah merupakan ciri fisik tanah yang penting yang mempengaruhi

munculnya kecambah (Rao, 1994).

Faktor lingkungan tanah meliputi:

1. Faktor fisik (air, udara, struktur tanah serta suhu)

2. Faktor kimiawi (kemampuan tanah dalam menyediakan nutrisi)

3. Faktor biologis (makro/mikro flora dan makro/mikro fauna)

3

Page 4: Lap Tbt Jadi

Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi strutur tanah alami yang baik

yang terbentuk karena penetrasi akar dan fauna, apabila pengolaha tanah terlalu

intensif maka strutur tanah akan rusak. Untuk mengatasi pengaruh buruk

pengolahan tanah, maka dianjurkan beberapa cara pengolahan tanah konservasi

yang dapat memperkecil terjadinya erosi (Montolalu, 2001)

Berdasarkan tingkat intensifitasnya ada beberapa pengolahan tanah:

a. Pengolahan tanah O (Zero Tillage) sering disebut Tanpa Olah Tanah (TOT).

Penaburan benih kedelai pada lahan sawah bekas padi tanpa pengolahan tanah

terlebih dulu, untuk memanfaatkan kelembaban tanah.

b. Pengolahan tanah minimum (Mimimum Tillage). Bagian tanah yang diloah

hanya pada calon zona perakaran dengan kelembaban dan suhu yang sesuai

untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

c. Pengolahan tanah optimum (Optimum Tillage). Pengolahan hanya dilakukan

pada lajur tanaman saja (sistem Reynoso untuk tanaman tebu).

d. Pengolahan tanah maksimum (Maximum Tillage). Pengolahan secara intensif

seluruh areal pertanahan menjadi gembur dan permukaan tanah rata

(Pearson, 1967).

B. Pemilihan dan Perhitungan Kebutuhan benih

Varietas unggul yaitu varietas yang mempunyai kemampuan memberikan

hasil yang tinggi. Bibit unggul diperoleh dengan cara seleksi

1. Mutasi yaitu perubahan sifat yang menurun akibat pengaruh dari luar.

2. Hibridisasi atau perkawinan silang yaitu hibrida yang terbentuk dapat

diramalkan sifatnya.

3. Poliploidisasi yaitu peristiwa penggadaan kromosom

4. Heterosis merupakan hibridisasi dua sifat individu tanaman yang masing-

masing mengalami degradasi inteelt atau degradasi akibat kawin sendiri atau

kawin dalam keluarga terus-menerus.

5. Bioteknologi merupakan rekayasa genetika dan kultur jaringan

(Noordwjik et al., 1996).

4

Page 5: Lap Tbt Jadi

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktifnya pertumbuhan embrionik terdiri

dari faktor dalam seperti kondisi biji, sifat fisik, daya kecambah, kecepatan

kecambah, kematangan embrio serta faktor-faktor luar seperti air, suhu, oksigen,

cahaya, kelembaban, dll. Dalam pertanian perlu adanya penggunaan bibit yang

unggul agar hasil yang diperoleh juga tinggi. Benih unggul yang diperoleh dari

varietas hasil pemuliaan tanaman disebut dengan benih penjenis, misalnya klon,

galur-galur murni atau varietas hibrida. Benih yang telah diperoleh harus dijaga

agar susunan genetisnya tidak berubah (Setyati, 1991).

Dalam menebarkan benih, jarak antar benih harus renggang agar tidak

terlalu penuh sehingga tidak mudah terkena hama dan penyakit. Jarak antara

benih yang besar 2,5 - 4 cm. Penananam benih yang terlalu dalam menyebabkan

benih gagal tumbuh. Sebaiknya benih ditutup dengan tanah yang tebalnya tidak

melebihi diameter benih. Cara penanaman benih yang baik adalah di

permukaan dan ditutup dengan pasir (Beckett, 1995).

Daya berkecambahnya benih diartikan sebagai mekar dan berkembangnya

bagian-bagian penting dari suatu embrio suatu benih yang menunjukkan

kemampuannya untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai.

Dengan demikian pengujian daya kecambah benih ialah pengujian akan sejumlah

benih, berupa persentase dari jumlah benih tersebut yang dapat atau mampu

berkecambah pada jangka waktu yang telah ditentukan (Sadjad, 1976).

Jumlah biji yang disebar dalam satu lubang akan tergantung dari daya hidup

(viabilitas) benih dan pada spesies benih yang ditanam. Untuk banyak speises,

dua benih perlubang adalah ideal tetapi bagi beberapa (khususnya jagung manis

dan okra) hanya satu benih harus ditanam. Ini disebabkan karena bila lebih dari

satu tanaman yang berhasil tumbuh dalam satu lubang, kerebahan akan terpacu.

Untuk kedua spesies ini, harus dihindari benih yang daya kecambahnya jelek, jika

terpaksa harus digunakan, kerapatan jaraknya harus ditingkatkan untuk

mengimbangi daya kecambahnya yang jelek (william, 1993).

5

Page 6: Lap Tbt Jadi

Selama penyimpanan biji akan mengalami perubahan fisiologis yang

disebabkan oleh adanya proses respirasi sehingga terjadi pengurangan karbohidrat

yang akan menyebabkan susut berat. Sifat biji adalah sangat higroskopis, yang

akan menyebabkan kenaikan kadar air. Dengan naiknya kadar air diduga biji yang

akan mengalami kemunduran fisiologis. Gejala-gejala kemunduran fisiologis biji

diantaranya ialah mundurnya daya kecambah dan meningkatnya kecambah yang

abnormal. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa biji yang rendah daya kecambahnya

akan menghasilkan banyak kecambah yang abnormal dan tidak mampu untuk

tumbuh menjadi tanaman dewasa. Kecambah-kecambah yang dapat hidup terus,

akar-akar dan tunasnya tumbuh jelek, meristem akhirnya mati atau tumbuh

menjadi tanaman dewasa yang memiliki tepung sari fertilitasnya rendah. Selain

itu, suhu yang terlalu tinggi pada waktu pengeringan atau penyimpanan juga akan

mengakibatkan banyaknya kecambah yang abnormal

(Donald et al., 1974 dalam Pulungan et al., 1995).

C. Penanaman, Pemeliharaan, dan Panen

1. Jagung

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya

diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap

pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua tahap pertumbuhan generatif

( Wilson, 1966)

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi meskipun tanaman jagung

umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3 m, ada varietas yang mencapai

tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasanya diukur dari permukaan tanah hingga ruas

teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat

menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki

kemampuan ini.( Anonimb, 2007).

Distribusi jumlah daun di atas tongkol, tinggi tanaman, panjang tongkol,

diameter tongkol, jumlah baris dan bobot merupakan sifat yang penting

karena ada hubungannya dengan hasil biji. Jumlah daun di atas tongkol

6

Page 7: Lap Tbt Jadi

merupakan tolak ukur penting dalam pembentukan tongkol jagung

(Budiarti, 1999).

Pada pemberian nutrisi, nitrogen memiliki peran penting sebagai fiksasi

N2 biologis yang kemungkinan besar dapat menyediakan jumlah yang cukup

untuk mengimbangi jumlah hasil panen yang diekspor, tetapi pergerakan

nitrat pada kondisi curah hujan yang tinggi dapat mengurangi efisiensi

penggunaan N, baik sebagai sumber organik dan sebagai pupuk mineral N

(Noordwjik et al., 1996).

Jarak tanam untuk tanaman sangatlah diperlukan agar setiap individu

tanaman dapat memanfaatkan semua faktor lingkungan tumbuhnya dengan

optimal, sehingga didapatkan tanaman tumbuh dengan subur dan seragam

yang akhirnya produksi dapat dicapai optimal pula. Jarak tanam

mempengaruhi populasi tanaman, efisiensi penggunaan cahaya, berpengaruh

terhadap cuaca mikro, perkembangan hama penyakit juga mempengaruhi

kompetisi antara tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara. Penentuan

jarak tanam jagung dipengaruhi jenis/varietas/hybrida jagung yang ditanam,

pola tanam dan kesuburan tanah, bagian tanaman yang akan dipanen sebagai

pendekatan ekonomik (Anonimb, 2007).

2. Kacang Tanah

Sistematika kacang tanah adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan

Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji

Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup

Klas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua

Ordo : Leguminales

Famili : Papilionaceae

Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogeae L.; Arachis tuberosa Benth.; Arachis

guaramitica Chod & Hassl.; Arachis idiagoi Hochne.; Arachis

7

Page 8: Lap Tbt Jadi

angustifolia (Chod &Hassl) Killip.; Arachis villosa Benth.;

Arachis prostrata Benth.; Arachis helodes Mart.; Arachis

marganata Garden.; Arachis namby quarae Hochne.; Arachis

villoticarpa Hochne.; Arachis glabrata Benth.

(Anonimc, 2008).

Kacang tanah merupakan hasil pertanian terbesar kedua setelah kacang

kedelai (Glysine Max). Kacang tanah berguna untuk membantu menyuburkan

tanah, karena pada akarnya terdapat bakteri Rhizobuim yang dapat

memperkaya kandungan Nitrogen tanah. Biji kacang tanah mengandung kadar

lemak dan protein tinggi. Kandungan proteinnya sekitar 25-34 %, terdiri dari

asam-asam amino esensial seperti arginin, fenilalanin, histidin, isoleusin,

leusin, lisin, metionin, triptofan, dan valin. Kandungan lemaknya sekitar 16-

50 %, 76-86 % diantaranya adalah asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat

dan linoleat ( Wilkins,1994).

Kepadatan kacang tanah yang semakin tinggi menyebabkan

pertumbuhan generatif (jumlah bunga, jumlah polong, berat kering polong

hampa, dan berat kering polong penuh) kacang tanah makin banyak, kecuali

jumlah bunga dan berat kering polong hampa, sedangakan pada faktor

kepadatan teki menurunkan pertumbuhan generatif kacang tanah, kecuali

jumlah bunga dan berat kering polong hampa. Dan kepadatan kacang tanah

menurunkan teki (Wahyuningsih, 2008).

Panen Kacang tanah dilakukan apabila 75% polong telah tua. Ciri

polong kacang tanah yang telah tua adalah : Kulit polong agak keras, warna

polong kecoklatan, pong berisi penuh tetapi biji tidak terlalu keras, kulit ari

biji tipis tetapi mudah dikelupas, kadar iar biji menurun dibawah 25%

(Irwan, 2006).

Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya adalah pengarturan jarak

tanam yang berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan hara, air dan

cahaya matahari, sehingga apabila tidak diatur dengan baik akan

8

Page 9: Lap Tbt Jadi

mempengaruhi hasil tanaman. Jarak tanam rapat mengakibatkan terjadinya

kompetisi intra spesies dan antar spesies. Kompetisi yang terjadi utamanya

adalah kompetisi dalam memperoleh cahaya, unsur hara dan air. Beberapa

penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak

tanam, maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secra nyata berpengaruh

terhadap jumlah cabang serta luas daun (Budiastuti, 2000).

3. Kacang tunggak

Kacang tunggak memiliki tipe tunbuh tegak serta tidak memerlukan

turus (lanjaran) dalam pertumbuhan sebagai tempat membelit batang.

Mempunyai karakteristik morfologi sebagai berikut :

a. Batang tananaman pendek dan tidak membelit sehingga tidak memerlukan

lanjaran

b. Buah (polong) berukuran ± 10 cm, kaku dan berwarna hijau

c. Biji berbentuk bulat panjang, agak pipih dan ujungnya agak lonjong serta

warnanya kuning kecoklatan (Anonimb, 2007).

Pemangkasan adalah suatu upaya yang penting karena organ-organ baru

terbentuk secara khusus dari bahan-bahan yang tersimpan dalam proses

pemangkasan dan hidup batang terjamin setelah adanya penyambungan

bagian yang terpotong. Penyembuhan dengan pembentukan bagian akar yang

bersentuhan dengan tanah lebih mudah dikendalikan dengan jalan

pemangkasan murni untuk menghindari rusaknya jaringan. Pertumbuhan yang

cepat hanya terjadi setelah pembentukan tonjolan akar adventif dari silinder

pusat seperti pada saluran sistem perakaran juga dibantu oleh titik hormone

(Andregemn, 1994).

Tunas lateral merupakan subjek penghambat korelasi oleh tunas apikal,

sehingga jika tunas apikal dipangkas maka hanya tunas lateral paling atas

yang tumbuh dengan cepat, sedangkan tunas basal tetap terhambat.

Penghambatan tunas lateral tergantung pada konsentrasi auksun yang

diberikan pada permukaan batang yang di potong. Pemberian auksinogen

9

Page 10: Lap Tbt Jadi

pada sebuah tanaman yang dipotong akan meramngsang pertumbuhan pucuk

tanaman (Wilkins,1994)

Pemangkasan juga dimaksudkan agar dapat diperoleh buah yang segar

dan cepat masak. Pemangkasan dilakukan satu kali atau dua kali sebulan,

yaitu dengan cara memangkas bagian pucuk atau cabang ketiga pada batang

pokok atau cabang kelima pada kedua cabang yang dibiarkan hidup.

Pemangkasan tanaman tomat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

pemangkasan tunas dan pemangkasan batang (Anonimd, 2006).

Pemangkasan selama untuk merangsang pembuahan yang bertujuan

untuk meningkatkan intersepsi cahaya sehingga kelembaban dibawah tajuk

berkurang. Untuk memperoleh lapisan fotsi yang tinggi dan untuk membentuk

tajuk tanaman yang perlu dilaksanakan pemotongan tajuk sehingga daun-daun

dibagian atas mendekati vertikal dan semakin mendatar pada bagian bawah.

Pada prinsipnya pemangkasan akan menunjang terbentuknya tunas baru yang

lebih banyak dan dasar tunas tersebut dihaapkan dapat mengeluarkan malai

bunga sehingga produksi buah meningkat ( Yuniastuti et all, 2001 ).

10

Page 11: Lap Tbt Jadi

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum

1. Persiapan Lahan

Praktikum acara I dilaksanakan pada Hari Sabtu tanggal 3 Oktober 2009

pukul 07.00 bertempat di Jumantono, Karanganyar, Surakarta.

2. Pemilihan Dan Perhitungan Kebutuhan Benih

Praktikum acara II ini dilaksanakan pada hari Jumat 11 September 2009

pukul 07.00-09.00 WIB bertempat di laboratorium Ekologi dan Manajemen

Pertumbuhan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Penanaman, Pemeliharaan dan Panen

Praktikum acara III ini dilaksanakan pada Hari Sabtu tanggal 3 Oktober-

18 Desember 2009 bertempat di Jumantono, Karanganyar, Surakarta.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Persiapan Lahan

1. Cangkul

2. Traktor

3. Cethok

4. Tali rafia

5. Patok

6. papan

nama

b. Pemilihan Dan Perhitungan Kebutuhan Benih

1. Kaca pembesar

2. Alat hitung

3. Petridish

4. Kertas Tissu/buram

c. Penanaman, Pemeliharaan dan Panen

1. Meteran

2. Tali Rafia

3. Timbanga

n

11

Page 12: Lap Tbt Jadi

4. Tugal

5. Gembor

6. Sprayer

2. Bahan

a. Persiapan Lahan

1. Pupuk kandang

2. Pupuk Urea

3. SP36

4. KCl

b. Pemilihan Dan Perhitungan Kebutuhan Benih

1. 100 benih Jagung

2. 100 benih Kacang tanah

3. 100 benih Kacang tunggak

c. Penanaman, Pemeliharaan dan Panen

1. Benih Jagung, Kacang tanah, dan Kacang tunggak

2. Pupuk daun

3. Pupuk kandang

4. Pupuk Urea

C. Cara Kerja

1. Persiapan Lahan

a. Mengolah tanah dengan cangkul atau traktor sehingga tanah menjadi

gembur

b. Membuat petakan / bedengan yang diberi papan nama perlakuan tanaman

c. Menaburkan Pupuk

Keterangan : Untuk Jagung pupuk kandang 4,8 kg/petak dan pupuk urea

105 gram/petak, SP36 24 gram /petak, KCl 24 gram/petak. Aplikasi

pemupukan urea ½ dosis dan SP36 serta KCl pada saat tanam, kemudian ½

dosis urea pada saat 5 MST. Sedangkan untuk Kacang tanah dan Kacang

tunggak diberi pupuk kandang 0,6 kg/petak ditambah pupuk urea 15

12

Page 13: Lap Tbt Jadi

gram/petak, ditambah SP36 30 gram/petak dan KCl 30 gram/petak dipupuk

pada saat tanam.

2. Pemilihan Dan Perhitungan Kebutuhan Benih

a. Pemilihan Benih

1. Mengambil benih yang akan ditanam.

2. Mengamati (dengan kaca pembesar ) biji yang baik yaitu yang

mengkilat, tidak keriput, tidak cacat dan warna normal.

b. Uji daya kecambah

1. Memilih 50 atau 100 butir biji kemudian ditata pada lembaran yertas

tissue di petridish lalu dibasahi dengan air secukupnya

2. Menghitung bici yang berkecambah setiap hari, sampai hari ke-7 atau

10 hari

c. Berat 100/1000 biji

1. Menghitung 100 atau 1000 biji yang akan ditanam, kemudian

ditimbang

2. Mengulangi point a sebanyak tiga kali

3. Penanaman Dan Pemeliharaan Tanaman

a. Penanaman

Luas petakan tiap kelompok 2x3 m

a. Jagung

1. Membuat lubang tanam dengan tugal sedalam 5 cm dengan

jarak tanam 40 x 50 cm (30 tanaman/petak). Pupuk daun = P0

(control), P1 (14 hari setelah tanam), P2 (21 hari setelah

tanam), P3 (28 hari setelah tanam). Masing-masing perlakuan

diulang 6 kali sehingga terdapat 24 petak.

2. Menanam benih jagung pada lubang tanam, kemudian

menutupnya dengan tanah.

13

Page 14: Lap Tbt Jadi

3. pupuk urea susulan ½ dosis diberikan pada umur 5 minggu

setelah tanam

b. Kacang tanah

1. Membuat lubang tanam sedalam 3 cm

2. Menanam benih kacang tanah pada lubang yang tersedia

kemudian menutup dengan tanah dengan jarak tanam : J1 (25

x 15 cm sebanyak 160 tanaman/petak), J2 (25 x 20 cm

sebanyak 120 tanaman/petak), J3 (25 x 25 cm sebanyak 96

tanaman/petak), dan J4 (25 x 30 cm sebanyak 80

tanaman/petak). Masing-masing perlakuan diulang 6 kali

sehingga terdapat 24 petak.

c. Kacang tunggak

1. Membuat lubang tanam sedalam 3 cm

2. Menanam benih kacang tunggak pada lubang yang tersedia

kemidian menutupnya dengan tanah dengam jarak tanam 25 x

30 cm (80 tanaman/ petak). Perlakuan pucuk tanaman : M0

(tidak dipangkas), M1 (dipangkas umur 14 hari setelah musim

tanam), M2 (dipangkas umur 21 hari setelah musim tanam),

dan M3 (dipangkas umur 28 hari setelah musim tanam)

b. Pemeliharaan

1. Melakukan penyiraman setiap sore hari, setelah 1 minggu bila

tanaman telah hidup penyiraman dilakukan bila tanah keadaan

kering

2. Melakukan penyiangan dan pendangiran dengan cangkul atau

cethok untuk membersihkan gulma dan menggemburkan tanah

3. Pengendalian penggangu tanaman (hama/penyakit) secara mekanik

bila diperlukan

c. Pemanenan

14

Page 15: Lap Tbt Jadi

Panen dilakukan bila tanaman telah memenuhi criteria masak

sesuai jenis tanaman (jagung tongkol berwarna coklat dan biji keras)

d. Pengamatan

1. Mengamati bagian vegetatif meliputi tinggi tanaman / saat muncul

bunga (untuk jagung dan kacang tanah), untuk kacang tunggak

(jumlah cabang dan saat muncul bunga)

2. Mengamati saat panen yang meliputi :

1. Jagung : Berat kering tanaman/berat tonggol dengan dan tanpa

klobot

2. Kacang tanah : berat kering tanaman, berat polong isi, berat

polong hampa

3. Kacang tunggak : berat kering tanaman, berat polong dengan

biji dan berat biji

Data yang diperoleh dari pengamatan bagian vegetatif maupun saat panen

diannalisis statistic dengan sidik ragam

15

Page 16: Lap Tbt Jadi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Persiapan Lahan

a. Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 Identifikasi Tanah

No. Pengamatan Tanah sebelum diolahTanah sesudah

diolah1.2.3.4.5.6.

HamaGulmaStruktur tanahTekstur tanahPartikel tanahJenis tanah

SemutRumput teki,Putri malu

GumpalGeluh berlempungKasarAlfisol

SemutRumput keringRemahGeluhRata agak lembutAlfisol

Sumber: Laporan Sementara

b. Pembahasan

Pengolahan tanah merupakan berbagai pekerjaan modifikasi atau

manipulasi tanah di daerah perakaran yang secara langsung bertujuan untuk

memperbaiki daerah tersebut bagi pertumbuhan akar, ketersediaan unsure hara

dan produksi.Pengolahan tanah bertujuan: untuk menyediakan lahan agar siap

bagi kehidupan tanaman dengan meningkatkan kondisi fisik tanah. Karena

tanah merupakan faktor lingkungan yang mempunyai hubungan timbal balik

dengan tanaman yang tumbuh padanya.

Pada umumnya saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan

terbuka, tanah dihancurkan oleh alat pengolah, sehingga agregat tanah

mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat tersebut terjadi hujan, tanah

dengan mudah dihancurkan dan terangkut bersama air permukaan (erosi).

16

Page 17: Lap Tbt Jadi

Untuk jangka panjang pengolahan tanah yang terus menerus mengakibatkan

pemadatan pada lapisan tanah bagian bawah lapisan olah, hal demikian

menghambat pertumbuhan akar.

Luas petak tiap kelompok adalah 2x 3 m, persiapan lahan dilakukan

dengan mencangkul lahan yang akan ditanami, bertujuan untuk memangkas

akar-akar gulma dan sisa-sisa bagian vegetatif penanaman sebelumnya serta

mengangkat agregat dan lapisan tanah bagian bawah permukaan menuju ke

atas, karena pada lapisan tersebut banyak terkandung humus kemudian

diatasnya ditaburkan pupuk N, P, dan K, kemudian disiram air sampai jenuh

agar kelembaban tanah dapat bertahan dalam waktu maksimal serta dapat

melarutkan pupuk organik dan anorganik tersebut ke lapisan tanah di bawah

permukaan sehingga menambah nutrisi dan hara dalam tanah. Hal ini

bertujuan agar benih dapat tumbuh dengan baik, pupuk diberikan sebagai

cadangan unsur hara pada masa awal tanam, sehingga ketersediaan unsur hara

untuk benih dapat tercukupi. Pengolahan yang dilakukan pada tanah sebelum

penanaman, merubah kondisi tanah yang pada awalnya tidak sesuai untuk

kegiatan budidaya menjadi tanah yang siap menjadi tempat tumbuhnya

perakaran tanaman. Hama dan gulma diatas tanah (semut, rumput liar, rumput

teki, putri malu dan sisa-sisa akar rosela) juga dihilangkan saat pengolahan

tanah.

Tanah didaerah Jumantono, Karanganyar termasuk tanah alfisol karena

batuan induknya berasal dari gunung api. Struktur tanah sebelum tanah diolah

tanahnya mempunyai struktur tanah gumpal dan setelah diolah menjadi

remah. Tekstur tanah yang berkembang adalah geluh berlempung serta

partikel tanahnya kasar karena partikel tanah didaerah jumantono besar-besar

dan berwarna coklat kemerah-merahan. Tekstur tersebut menyebabkan aerasi

dan drainasenya dapat ditingkatkan sehingga bisa ditanami jagung. Seperti

pernyataan dari Munir (1996) bahwa alfisol secara potensial merupakan tanah

yang subur, meskipun bahaya erosi perlu mendapat perhatian. Untuk

17

Page 18: Lap Tbt Jadi

peningkatan hasil pertanian memerlukan usaha-usaha intensifikasi, antara lain

pemupukan dan pemeliharaan tanah serta tanaman yang sebaik-baiknya.

2. Pemilihan dan Perhitungan Kebutuhan Benih

a. Hasil Pengamatan

1. Pemilihan benih

18

Page 19: Lap Tbt Jadi

Mengkilat

Tidak keriput

Tidak cacat

Warna normal

Beruas

Daya kecambah tinggi

Kecepatan kecambah tinggi

murni

pada saat benih disimpan tidak terdapat hama ataupun penyakit,

tetapi ada sebagian benih yang ditumbuhi jamur.

2. Uji Daya Kecambah dan Kecepatan Kecambah

a. Jagung

DK

= 100 %

b. Kacang Tanah

DK

= 90 %

c. Kacang Tunggak

DK

= 100 %

a. Jagung

KK

= 100 %

b. Kacang Tanah

Page 20: Lap Tbt Jadi

KK

= 90 %

c. Kacang Tunggak

KK

= 100 %

3. Jumlah Lubang/petak

a.Jagung

Diketahui : jarak tanam = 40 x 50 cm

Luas petak = 200 x 300 cm

Jumlah Lubang/petak M3 cm

= cm2

= 30 lubang /petak

b. Kacang tanah

Diketahui : jarak tanam J1 = 25x 15 cm

Luas petak = 200 x 300 cm

Jumlah Lubang/petak cm

= cm2

= 160 lubang /petak

c.Kacang tunggak

Diketahui : jarak tanam = 25 x 30 cm

Luas petak = 200 x 300 cm

Jumlah Lubang/petak P3 cm

= cm2

= 80 lubang /petak

4. Kebutuhan Benih/petak = DK x jumlah lubang

Page 21: Lap Tbt Jadi

a. Jagung

Kebutuhan Benih/petak = 100 % x 30

= 30 biji / petak

b. Kacang tanah

Kebutuhan Benih/petak = 90 % x 160

= 144 biji / petak

c.Kacang tunggak

Kebutuhan Benih/petak =100 % x 80

= 80 biji/petak

5. Kebutuhan benih / lubang

a. Jagung =

= 1 biji/lubang

b. Kacang tanah =

= 0,9 ≈ 1 biji/petak

c. Kacang tunggak =

= 1 biji/petak

6. Berat 100 benih

a. Jagung

Tabel 4.2 Hasil Penimbangan 100 benih JagungUlangan

(n)Berat 100 benih Jagung

(gr)

2

1 23,8 0,23042 23,9 0,143 22,6 2,824 25,6 2,625 24,4 0,0146 25,1 0,67

∑ = 6,494

Page 22: Lap Tbt Jadi

Sumber : Laporan Sementara

SD =

=1,12

+ SD

= 24.28 + 1,1

= 25,40

+ SD

= 24,28 + 1,1

=23,1

b. Kacang Tanah

Tabel 4.3 Hasil Penimbangan 100 benih Kacang TanahUlangan Berat 100 benih Kacang

Tanah (gr)

2

1 39,7 1,102 41,6 0,723 38 7,564 43,5 7,565 42,6 3,426 39,1 2,72

∑ =23,08 Sumber : Laporan Sementara

SD =

=2,146

+ SD

= 40,75 + 2,1

= 42,90

+ SD

= 40,75 + 2,1

=38,60

c. Kacang Tunggak

Tabel 4.4 Hasil Penimbangan 100 benih Kacang TunggakUlangan Berat 100 benih Kacang 2

Page 23: Lap Tbt Jadi

Tunggak (gr)1 13,8 0,462 15,4 0,853 12,2 5,194 15 0,275 15,6 1,256 14,6 0,01

∑ = 8,03 Sumber : Laporan Sementara

SD =

=1,27

Page 24: Lap Tbt Jadi

+ SD

= 14,48 + 1,3

= 15,75

+ SD

= 14,48 + 1,3

= 13,21

Page 25: Lap Tbt Jadi

b. Pembahasan

Benih bermutu adalah benih yang telah di nyatakan sebagai benih yang

berkualitas tinggi dari jenis tanaman unggul. Benih yang berkualitas tinggi

memiliki daya tumbuh lebuh dari sembilan puluh persen, dengan ketentuhan

memiliki viabilitas atau dapat mempertahankan kelangsungan pertumbuhan

menjadi tanaman yang baik atau mampu berkecambah tumbuh dengan

normal merupakan tanaman yang menghasilkan yang sering disebut benih

yang sudah matang. Selain itu memiliki kemurnian yang artinya terbebas

dari kotoran, terbebas dari benih jenis tanaman lain, terbebas dari biji herbal,

hama dan penyakit ( Kertasapoetra, 1994).

Pada pemilihan benih harus memperhatikan benih yang kita pilih,

benih yang dipilih harus memenuhi persyaratan yaitu, kulitnya mengkilat,

tidak keriput, tidak cacat, warna normal, beruas, memiliki daya kecambah

dan kecepatan kecamabah yang tinggi dan murni. Daya berkecambahnya

benih diartikan sebagai mekar dan berkembangnya bagian-bagian penting

dari suatu embrio suatu benih yang menunjukkan kemampuannya untuk

tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian

pengujian daya kecambah benih ialah pengujian akan sejumlah benih, berupa

persentase dari jumlah benih tersebut yang dapat atau mampu berkecambah

pada jangka waktu yang telah ditentukan. Dari hasil praktikum diatas

diperoleh hasil DK Jagung sebesar 100%, kacang tanah 90 %, dan kacang

tunggak 100%.

Sedangkan kecepatan kecambah untuk Jagung sebesar 100%, kacang

tanah 90%, dana kacang tunggak 100%. Pada waktu benih dalam masa

penyimpanan, terdapat jamur yang berwarna hitam dan kuning yang dapat

menghambat benih untuk berkecambah. Untuk menghitung standar deviasi

dilakukan dengan menimbang berat 100 benih 6 kali ulangan, dan dihitung

standar deviasinya sesuai dengan rumus. Dari praktikum ini, standar

deviasinya untuk jagung adalah 1,12 dengan berat benih maksimal 25,60,

Page 26: Lap Tbt Jadi

untuk kacang tanah diperoleh 2,146 dengan berat benih maksimal 43,5 dan

kacang tunggak diperolah 1,27 dengan berat maksimal 15,60.

Luas petak tanah yang digunakan adalah 2 m x 3 m. Jumlah lubang

tanaman jagung adalah 30 lubang, kacang tanah 160 lubang dan kacang

tunggak 80 lubang. Sedangkan jumlah kebutuhan benuh tanaman jagung 30

biji,kacang tanah 144 biji dan kacang tunggak 80 biji. Sehingga rata-rata

perlubang diberi benih 1 biji baik untuk tanaman jagng, kacang tanah

maupun kacang tunggak.

3. Penanaman, Pemeliharaan dan Panen

a.Jagung

Tabel 4.5 Rata-rata tinggi tanaman Jagung per-mingguMinggu ke- Rata-rata tinggi tanaman

1 9,52 25,173 44,684 77,255 100,836 105,627 126,838 148,579 19510 209,511 219,17

Sumber : Laporan Sementara

Page 27: Lap Tbt Jadi

Grafik 4.1 Rata-rata Tinggi Tanaman Jagung Per-Minggu

Pembahasan

Pada dasarnya pertumbuhan tanaman dibedakan menjadi dua yaitu

pertumbuhan vegetatif dan generatif. Pertumbuhan vegetatif merupakan

pertumbuhan organ-organ tumbuhan, sedangkan fase reproduktif tanaman

jagung adalah masa ketika tanaman telah mampu membentuk organ-organ

reproduksi dan melangsungkan proses reproduksi untuk membentuk biji.

Fase ini terjadi setelah pertambahan jumlah dan volume sel memadai

(tanaman mencapai jumlah primordia tertentu yang memungkinkan tanaman

untuk mulai berbunga), yang ditandai dengan stabilnya pembelahan sel, pola

pembelahan berubah untuk mulai membentuk meristem lateral. Tanaman

memasuki fase reproduktif setelah tercapainya suatu karakter genetik yang

disebut size effect dan endogenous timing. Size effect adalah ukuran tertentu

yang berhubungan dengan kemampuan tanaman mengatur penyerapan,

suplai dan alokasi makanan. Endogenous timing adalah umur tertentu yang

secara genetis berhubungan dengan kesiapannya untuk berbunga.

Dari pengamatan dengan perlakuan P3 diperoleh tinggi tanaman rata-

rata selama pengamatan 11 minggu yaitu 114,74 cm. Sampel tanaman jagung

diambil secara acak tidak dalam sebaris dan diambil dibagian tengah hal ini

bertujuan agar tanaman tidak mudah terserang oleh hama. Tinggi tanaman

dari masing-masing sampel berubah-ubah hal inidisebabkan karena

kemapuan tanaman dalam peneyera Pengukuran tingg tanaman ini diambil

dari tinggi tanaman dari ketiga sampel.

Pengamatan tinggi tanaman dilakukan setiap minggu dengan

mengukur 6 tanaman sampel. Rata-rata pertumbuhan tanaman tiap minggu

Page 28: Lap Tbt Jadi

selama 11 minggu yaitu 9,5 cm, 25,17 cm, 44,68 cm, 77,25 cm, 100,83 cm,

105,62 cm, 126,83 cm, 148,57 cm, 195 cm, 209,5 cm dan 219,17 cm. Dari

hasil pengamatan atau lebih jelasnya diperlihatkan dalam grafik diatas bahwa

rata-rata pertambahan tinggi tanaman jagung tidak ditunjukkan dengan garis

lurus. Tetapim terjadi peningkatan dari minggu ke minggu. Tetapi pada

jangka waktu minggu ke-5 dan ke-6, terjadi peningkatan yang kecil. Hal itu

disebabkan karena cuacanya sangat panas dan tidak teratur sehingga

pertumbuhan tanaman jagung terhambat.

Dari grafik tersebut juga di ketahui pertumbuhan tanaman jagung yang

mengalami peningkatan yang maksimal pada minggu ke-7 sampai minggu

ke-8. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau pertambahan tinggi

tanaman antara lain ketersediaan unsur hara dan air. Tercukupinya unsur

hara dan air yang diperlukan tanaman akan memperlancar fotosintesis,

sehingga pertumbuhan dapat optimal, selain itu intensitas cahaya juga

berpengaruh terhadap pertambahan inggi tanaman. Telah diketahui bahwa

cahaya merupakan unsur yang penting dalam proses fotosintesis tanaman,

intensitas cahaya yang cukup akan memperlancar fotosintesis, tetapi jika

intensitas cahaya terlalu tinggi juga akan mengganngu pertumbuhan, karena

akan merusak zat pengatur tumbuh, auksin. Suhu, kelembapan, banyaknya

hama dan gulma juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Selain itu

stadia atau fase pertumbuhan juga berpengaruh, karena pada stadia

pertumbuhan vegetatif tanaman jagung akan mengalami hambatan dalam

pertambahan tinggi, pertumbuhan tanaman lebih dikonsentrasikan pada

pertumbuhan vegetatif, misalnya pembentukan akar

Tabel 4.6 Anova saat berbunga terhadap pemupukan

Sumber Keragaman

dB JK KT Fhitung P

ulangan 5 2,2083 0,4417 0,57 0,722

Perlakuan 3 10,1250 3,3750 4,35 0,021

Page 29: Lap Tbt Jadi

Galat 15 11,6250 0,7750

Total 23 23,9583  S : Signifikan

Pembahasan

Berdasarkan tabel Annova di atas dapat diketahui bahwa P < 0,05

artinya pemupukan memberikan pengaruh terhadap tanaman jagung saat

berbunga. Hal ini disebabkan karena pengaruh pengunaan pupup daun ini

adalah lebih pada fotosintesis dan respirasi tanaman. Selain itu mungkin

disebabkan saat berbunga dipengaruhi oleh cahaya matahari, suhu, unsur

hara. Keberadaan unsur hara dalam tanah berhubungan dengan ketersediaan

suplai energi dan bahan pembangun bagi proses pembentukan dan

perkembangan bunga. Sehingga faktor lingkungan pada saat praktikum

sangat mendukung pada saat pembentukan bunga.

Tabel 4.7 Anova berat total kering Jagung terhadap pemupukan

Sumber Keragaman

dB JK KT Fhitung P

ulangan 5 234697 46939 0,36 0,870

Perlakuan 3 244542 81514 0,62 0,612

Galat 15 1970353 131357  

Total 23 2449592  NS : Non Signifikan

Pembahasan

Berdasarkan tabel Anova berat total kering tanaman jagung terhadap

pemupukan diperoleh P > 0,05 artinya pemupukan memberikan tidak

berpengaruh terhadap berat total keing tanaman jagung dikarenakan pada

saat waktu pemupukan stomata masih membuka sehingga pupuk tidak bisa

maksimal diserap oleh tanaman. Selain itu gulma juga mempengaruhi dalam

persaingan merebutkan unsur hara tersebut.

Page 30: Lap Tbt Jadi

Tabel 4.8 Anova berat tongkol dengan klobot Jagung terhadap pemupukan

Sumber Keragaman

dB JK KT Fhitung P

ulangan 5 726730 145346 0,77 0,587

Perlakuan 3 200269 66756 0,35 0,788

Galat 15 2840186 189346

Total 23 3767185  NS : Non Signifikan

Pembahasan

Berdasarkan tabel Anova di atas tentang pengaruh pemupukan

terhadap berat kering tanaman jagung dapat diketahui nilai P hitung sebesar

0,788 ternyata lebih besar dari 0,05. Hal tersebut berarti bahwa perlakuan

pemberian pupuk daun tidak mempengaruhi terhadap berat tongkol dengan

klobot pada tanaman jagung. Keadaan yang semacam ini bisa disebabkan

oleh beberapa faktor, antara lain adalah kurang telitinya dalam perlakuan

pemupukan. Ada bagian daun yang tidak terkena pupuk sehingga berat

tongkol dengan klobot jagung tidak bisa maksimal.

Tabel 4.9 Anova berat tongkol dengan klobot Jagung terhadap pemupukan

Sumber Keragaman

dB JK KT Fhitung P

ulangan 5 294967 58993 0,86 0,532

Perlakuan 3 69745 23248 0,34 0,799

Galat 15 1033805 68920  

Total 23 1398517  NS : Non Signifikan

Pembahasan

Page 31: Lap Tbt Jadi

Berdasarkan tabel Anova diatas dapat diketahui bahwa nilai P sebesar

0,799. Berarti nilai P > 0,05 sehingga pemupukan tidak berpengaruh

terhadap berat tongkol tanpa klobot jagung. Pengaruh pemberian pemupukan

ini lebih kepada proses fotosintesis dan respirasi pada tanaman. Pupuk daun

ini tidak berpengaruh nyata terhadap hasil dari tanaman jagung tetapi

langsung pada proses yang terjadi pada tanaman. Faktor yang mempengaruhi

pertambahan berat tongkol tanpa klobot saat panen yaitu berat biji.

Perhitungan berat tongkol tanpa klobot penting dalam budidaya terutama

hasil penjualan produk.

Tabel 4.10 Purata Tinggi Tanaman JagungPerlakuan Tinggi tanaman (cm)

P0 188P1 194P2 205P3 195

Histogram purata tinggi tanaman Jagung

175

180

185

190

195

200

205

210

1Perlakuan

tin

gg

i ta

nam

an

P0

P1

P2

P3

Grafik 4.2 Purata Tinggi Tanaman Jagung

PembahasanBerdasarkan rekapan data dari keempat perlakuan yaitu P0, P1, P2 dan

P3 diperoleh rata-rata tinggi tanaman 188 cm, 194 cm, 205 cm, dan 195 cm.

Perlekuan yang dilakukan dengan pemberian pupuk daun. Faktor yang

Page 32: Lap Tbt Jadi

mempengaruhi pertumbuhan atau pertambahan tinggi tanaman antara lain

ketersediaan unsur hara dan air. Tercukupinya unsur hara dan air yang

diperlukan tanaman akan memperlancar fotosintesis, sehingga pertumbuhan

dapat optimal, selain itu intensitas cahaya juga berpengaruh terhadap

pertambahan inggi tanaman. Telah diketahui bahwa cahaya merupakan unsur

yang penting dalam proses fotosintesis tanaman, intensitas cahaya yang

cukup akan memperlancar fotosintesis, tetapi jika intensitas cahaya terlalu

tinggi juga akan mengganngu pertumbuhan, karena akan merusak zat

pengatur tumbuh, auksin. Suhu, kelembapan, banyaknya hama dan gulma

juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

b. Kacang Tanah

Tabel 4.11 Rata-rata tinggi tanaman Kacang tanah per-mingguMinggu ke- Rata-rata tinggi tanaman

1 2,952 7,73 8,854 9,955 10,46 11,087 13,728 19,289 23,1710 28,1811 31

Sumber : Laporan Sementara

Page 33: Lap Tbt Jadi

Grafik 4.3 Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Per-MingguPembahasan

Pertumbuhan pada tumbuhan berlangsung terbatas pada beberapa

bagian tertentu, yang terdiri sejumlah sel yang baru saja dihasilkan melalui

proses pembelahan sel di meristem. Pertumbuhan atau pertambahan ukuran

mudah dirancukan dengan pembelahan sel di meristem tanaman.

(Silabury, F.B dan Cleon WR. 1995).

Pertumbuhan vegetatif adalah pertumbuhan tanaman mulai dari benih

berkecambah sampai dengan awal pembentukan bunga. Pertumbuhan

generatif adalah pertumbuhan tanaman saat awal terbentuknya bunga sampai

pembentukan polong biji. Pada tanaman kacang tanah secara keseluruhan ini,

pertumbuhan vegetatif dan generatif dapat dilihat melalui tabel yang ada

diatas, tabel tersebut menunjukan perkembangan pertumbuhan pada

beberapa variabel tanaman dengan perlakuan yang berbeda-beda.

Pertumbuhan vegetatif tanaman biasanya dimulai saat tanaman saat tanaman

mulai berkecambah hingga proses terbentuknya bunga. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan pada tanaman kacang tanah ini, telah didapatkan

data tentang pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman ini. Kacang tanah

yang ditanam selama sebelas minggu ini telah menampakkan pertumbuhan

vegetatifnya setelah benih berkecambah. Secara keseluruhan pertumbuhan

vegetatif tanaman ini cukup baik. Tanaman kacang tanah ini diberi perlakuan

mengenai jarak tanam.

Pengamatan tinggi tanaman dilakukan setiap minggu dengan

mengukur 6 tanaman sampel. Rata-rata pertumbuhan tanaman tiap minggu

selama 11 minggu yaitu 2,95 cm, 7,7 cm, 8,85 cm, 9,95 cm, 10,40 cm, 11,08

cm, 13,72 cm, 19,28 cm, 23,17 cm, 28,18 cm dan 31 cm. Dari hasil

Page 34: Lap Tbt Jadi

pengamatan atau lebih jelasnya diperlihatkan dalam grafik diatas bahwa rata-

rata pertambahan tinggi tanaman jagung tidak ditunjukkan dengan garis

lurus. Tetapim terjadi peningkatan dari minggu ke minggu. Tetapi pada

jangka waktu minggu ke-5 dan ke-6, terjadi peningkatan yang kecil. Hal itu

disebabkan karena cuacanya sangat panas dan tidak teratur sehingga

pertumbuhan tanaman kacang tanah terhambat.

Tabel 4.12 Anova saat berbunga terhadap jarak tanam

Sumber Keragaman

dB JK KT Fhitung P

ulangan 5 1,208 0,242 0,18 0,968

Perlakuan 3 3,125 1,042 0,76 0,535

Galat 15 20,625 1,375

Total 23 24,958NS : Non Signifikan

Pembahasan

Berdasarkan tabel Anova di atas dapat diketahui bahwa P hitung saat

muncul bunga adalah 0,535. Nilai P hitung lebih dari 0,05, sehingga dapat

dikatakan bahwa jarak tanam tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap

munculnya bunga pada tanaman kacang tanah. Hal itu disebabkan karena

jarak tanam yang sangat rapat sehingga proses penyerapan unsur hara

terganggu. Keberadaan unsur hara dalam tanah berhubungan dengan

ketersediaan suplai energi dan bahan pembangun bagi proses pembentukan

dan perkembangan bunga.

Tabel 4. 13 Anova berat brangkasan kering terhadap jarak tanam

Sumber Keragaman

dB JK KT Fhitung P

ulangan 5 83722 16744 0,71 0,628

Perlakuan 3 127089 42363 1,79 0,193

Galat 15 355658 23711

Total 23 566469

Page 35: Lap Tbt Jadi

NS : Non Signifikan

Pembahasan

Berdasarkan tabel Annova di atas dapat diketahui bahwa P < 0,05

artinya jarak tanam tidak memberikan pengaruh terhadap berat brangkasan

kering tanaman kacang tanah. Hal ini mungkin dikarenakan oleh jarak tanam

yang terlalu rapat sehingga populasi yang ada semakin banyak, sehingga

terjadi kompetisi berupa cahaya matahari, unsur hara, dan air sehingga

proses fotosintesis yang terjadi tidak optimal, sehingga hasil fotosintat yang

ada semakin sedikit, yang mengakibatkan pembentukan tongkol sedikit, dan

juga pemanjangan tongkol menjadi terhambat. Menurut Sitompul dan

Guritno (1995), apabila dua atau lebih tanaman ditanam dengan jarak cukup

dekat dan ketersediaan unsur hara dan air terbatas, maka kompetisi akan

faktor tumbuh tersebut akan terjadi. Organ yang terlibat langsung dalam

kompetisi tersebut adalah terutama akar, sehingga daya kompetitif tanaman

tergantung pada kapasitas akar.

Tabel 4.14 Anova berat polong isi kacang tanah terhadap jarak tanam

Sumber Keragaman

dB JK KT Fhitung P

ulangan 5 2511,7 502,3 2,09 0,123

Perlakuan 3 1521,5 507,2 2,11 0,142

Galat 15 3601,8 240,1

Total 23 7635NS : Non Signifikan

Pembahasan

Berdasarkan tabel Anova di atas dapat diketahui bahwa P hitung saat

muncul bunga adalah 0,142. Nilai P hitung lebih dari 0,05, sehingga dapat

dikatakan bahwa jarak tanam tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap

berat polong isi kacang tanah. hal ini mungkin disebabkan oleh jarak tanam

yang terlalu rapat maka populasi yang ada semakin banyak, sehingga terjadi

Page 36: Lap Tbt Jadi

persaingan faktor lingkungan, sehingga tanaman tidak mampu

memanfaatkan faktor lingkungan secara optimal sehingga fotosintesis

tanaman menjadi terhambat sehingga hasil fotosintat yang dihasilkan sedikit

sehingga dalam pengisian biji menjadi berkurang, selain dikarenakan adanya

persaingan faktor lingkungan, pengisian polong terhambat karena tanaman

kekurangan salah satu unsur hara yang berperan dalam pengisian biji yaitu

unsur P, sehingga menjadikan polong kacang tanah tidak berisi. Polong

hampa mengakibatkan berat polong isi dari tanaman kacang tanah berkurang.

Tabel 4.15 Anova berat polong hampa kacang tanah terhadap jarak tanam

Sumber Keragaman

dB JK KT Fhitung P

ulangan 5 369,21 73,84 3,02 0,044

Perlakuan 3 10,46 3,49 0,14 0,933

Galat 15 366,29 24,42

Total 23 745,96NS : Non Signifikan

Pembahasan

Pertumbuhan tanaman kacang tanah secara generatif mempengaruhi

dalam pembentukan polong. Fase pertumbuhan secara generatif bertujuan

untuk pembentukan bunga dan biji. Salah satu faktor yang dapat

meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman kacang tanah secara generatif

adalah dengan pengaturan jarak tanam yang teratur dan agak renggang. Jarak

tanam yang terlalu rapat akan menggangu tanaman kacang tanah dalam

pertumbuhan karena adanya persaingan dalam memperebutkan unsur hara,

serta daunnya bisa saling menaungi akibatnya sinar matahri tidak dapat

diserap oleh tanaman kacang tanah secara maksimal. Keadaan yang

demikian akan berpengaruh juga terhadap proses fotosintes..

Berdasarkan tabel anova di atas dapat diketahui bahwa nilai P hitung

berat polong hampa sebesar 0,933 yang lebih besar dari 0,05, sehingga

Page 37: Lap Tbt Jadi

didapatkan hasil yang non signifikan (tidak berbeda nyata ). Hal tersebut

berarti pengaturan jarak tanam tidak mempengaruhi berat polong hampa

tanaman kacang tanah.

Tabel 4. 16 Purata Tinggi Tanaman Kacang TanahPerlakuan Tinggi tanaman (cm)

J1 27J2 26J3 22J4 22

Histogram Purata Tanaman Kacang Tanah

0

5

10

15

20

25

30

1

Perlakuan

Tin

gg

i Tan

aman

(cm

)

J1

J2

J3

J4

Grafik 4.4 Purata Tinggi Tanaman Kacang Tanah

Pembahasan

Dari tabel purata rata-rata tanaman kacang tanah dapat diketahui

bahwa tinggi tanaman jagung dengan perlakuan dengan membedakan jarak

tanam terlihat sangat berbeda. Tetapi perbedaan itu tidak begitu signifikan.

Dapat dilihat dari tabel maupun grafik bahwa pada perlakuan J1 rata-rata

tinggi tanaman 27 cm, J2 rata-rata tinggi tanaman 26 cm, J3 dan J4 rata-rata

Page 38: Lap Tbt Jadi

tinggi tanamannya sama yaitu 22 cm. Sehingga perbedaan jarak tanam tidak

begitu berpengaruh pada tinggi tanaman kacang tanah.

Pertumbuhan pada tumbuhan berlangsung terbatas pada beberapa

bagian tertentu, yang terdiri sejumlah sel yang baru saja dihasilkan melalui

proses pembelahan sel di meristem. Pertumbuhan atau pertambahan ukuran

mudah dirancukan dengan pembelahan sel di meristem tanaman.

(Silabury, F.B dan Cleon WR. 1995).

c.Kacang Tunggak

Tabel 4.17 Rata-rata tinggi tanaman Kacang tanah per-mingguMinggu ke- Rata-rata Jumlah cabang

1 02 0,163 0,334 1,165 1,836 2,677 38 3,339 3,6710 3,8311 4,17

Sumber : Laporan Sementara

Page 39: Lap Tbt Jadi

Grafik 4.5 Rata-rata Jumlah Cabang Kacang Tunggak

Pembahasan

Di dalam pola pertumbuhan tanaman, pertumbuhan ujung batang yang

dilengkapi dengan daun muda bila mengalami hambatan, maka pertumbuhan

tunas akan tumbuh ke arah samping. Misalnya saja terjadi pemotongan pada

ujung batang (pucuk) maka akan tumbuh tunas pada ketiak daun. Fenomena

itu kita namakan apical dominance (Delvin, 1975).

Pada pengamatan jumlah tunas lateral rata – rata perlakuan

mempunyai jumlah yang lebih banyak. Pengamatan jumlah cabang tanaman

yang dilakukan setiap minggu dengan mengukur 6 tanaman sampel. Rata-

rata jumlah cabangnya tiap minggu selama 11 minggu yaitu 0; 0,16; 0,33;

1,16; 1,83; 2,67; 3; 3,33; 3,67; dan 4,17. Pertumbuhan yang terhambat

karena pertumbuhan tunas apikal, dengan tumbuhnya tunas lateral yang

sifatnya tegak lurus dengan matahari, maka jumlah penangkapan sinar

matahari pun lebih besar yang berarti fotosintesis dilakukan oleh tanaman

dapat lebih optimal. Karena jumlah daun yang melakukan fotosintesis lebih

banyak maka energi yang diperoleh pun juga akan lebih banyak sehingga

kualitas dan jumlah cabang terpengaruh.

Dari grafik di atas juga dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah

cabang yang paling tinggi pada minggu ke 3 sampai minggu ke 6. Hal ini

karena kacang tunggak lebih tahan terhadap kondisi lingkungan apapun.

Walaupun dalam kondisi kurang air tetapi tetap bisa mengalami

pertumbuhan dan pertambahan cabang. Selain itu minggu ke 3 terjadi

pemangkasan sehingga jumlah penangkapan sinar matahari pun lebih besar

yang berarti fotosintesis dilakukan oleh tanaman dapat lebih optimal.

Tabel 4.18 Anova berat brangkasan kering terhadap pemangkasan

Page 40: Lap Tbt Jadi

Sumber Keragaman

dB JK KT Fhitung P

ulangan 5 19306 3861 0,45 0,808

Perlakuan 3 4663 1554 0,14 0,908

Galat 15 129123 8608

Total 23 153092NS : Non Signifikan

Pembahasan

Pemangkasan adalah suatu upaya yang penting karena organ-organ

baru terbentuk secara khusus dari bahan-bahan yang tersimpan dalam proses

pemangkasan, dan hidup batang terjamin setelah adanya penyembuhan

bagian yang terpotong. Penyembuhan dan pembentukan bagian akar yang

bersentuhan dengan tanah lebih mudah dikendalikan dengan jalan

pemangkasan murni untuk menghindari rusaknya jaringan.

Berdasarkan tabel anova di atas dapat diketahui bahwa nilai P hitung

berat brangkasan kering sebesar 0,908 yang lebih besar dari 0,05, sehingga

didapatkan hasil yang non signifikan (tidak berbeda nyata ). Hal tersebut

berarti pemangkasan tidak mempengaruhi berat brangkasan kering tanaman

kacang tunggak.

Dilihat dari hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa

pemangkasan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman tomat.

Proses penghambatan dominansi apikal yang berhasil dapat diketahui dengan

melihat banyaknya tunas lateral yang tumbuh disetiap ketiak daun tanaman

yang dipangkas dan banyaknya jumlah bunga yang dihasilkan tanaman

dibandingkan dengan tanaman yang tidak dipangkas (kontrol).

Pemangkasan juga mengakibatkan pertumbuhan yang terhambat

karena pertumbuhan tunas apikal, dengan tumbuhnya tunas lateral yang

sifatnya tegak lurus dengan matahari, maka jumlah penangkapan sinar

matahari pun lebih besar yang berarti fotosintesis dilakukan oleh tanaman

Page 41: Lap Tbt Jadi

dapat lebih optimal. Karena jumlah daun yang melakukan fotosintesis lebih

banyak maka ebergi yang diperoleh pun juga akan lebih banyak sehingga

kualitas dan jumlah buah akan terpengaruh.

Tabel 4.19 Purata jumlah cabang kacang tunggakPerlakuan Jumlah cabang

M0 9M1 5M2 5M3 6

Histogram Purata Jumlah cabang kacang tunggak

0

2

4

6

8

10

1

Perlakuan

Jum

lah

Cab

ang

M0

M1

M2

M3

Grafik 4.6 Purata Jumlah Cabang Kacang Tunggak

Pembahasan

Dari hasil praktikum pada kacang tunggak dengan perlakuan

pemangkasan dengan nama perlakuan M0, M1,M2, dan M3. perlakuan pada

M0 berarti tidak terjadi pemangkasan, M1 ini perlakuan pemangkasannya

pada minggu 1, M2 minggu ke 2, dan M3 pada minggu ke 3. sehingga

Page 42: Lap Tbt Jadi

diperoleh hasil rata-rata jumlah cabang dari perlakuan di atas sebagai berikut

: rata-rata M0 9, M1 rata-ratanya 5, M2 rata-ratanya 5,dan M3 rata-ratanya 6.

jumlah cabang yang paling banyak terjadi pada perlakuan M0 (kontrol).

Pemangkasan juga mengakibatkan pertumbuhan yang terhambat karena

pertumbuhan tunas apikal, dengan tumbuhnya tunas lateral yang sifatnya

tegak lurus dengan matahari.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Persiapan Lahan

a. Persiapan lahan dilakukan dengan mencangkul dan membuat petakan-

petakan

b. Pengolahan tanah merupakan tahap awal dari pembudidayaan suatu

tanaman.

c. Gulma yang ada adalah rumput liar, rumput teki, dan putri malu

d. Struktur tanah sebelum diolah itu berupa gumpalan sedangkan setelah di

olah menjadi remah

2. Pemilihan dan Perhitungan Kebutuhan Benih

a. Kenampakan fisik diidentifikasi bermutu tinggi bila biji mengkilat, tidak

keriput, tidak cacat, warna normal, beruas, memiliki daya kecambah dan

kecepatan kecambah tinggi

b. Daya kecambah benih adalah kemampuan (presentase) benih

berkecambah pada kondisi optimum.

c. Kecepatan berkecambah adalah waktu yang diperlukan benih untuk

berkecambah.

d. Hasil praktikum diperoleh DK dan KK untuk tanaman jagung 100%,

kacang tanah 90% dan kacang tunggak 100%

e. Dengan jarak tanam 2 m x 3 m kebutuhan benih per lubang adalah 6

Page 43: Lap Tbt Jadi

f. Dengan jarak tanam 40 cm x 50 cm

g. Kondisi fisik benihnya adalah mengkilat, ukurannya homogen, tidak

keriput, tidak cacat dengan warna yang normal

h. Saat benih disimpan, ada benih yang ditumbuhi jamur sehingga tidak lagi

dapat berkecambah.

3. Penanaman, Pemeliharaan dan Panen

a. Secara keseluruhan pertumbuhan vegetatif tanaman ini cukup baik, meskipun

perlakuan yang dilakukan pada tanaman itu berbeda-beda

b. Tanaman jagung diberi perlakuan pemupukan, kacang tanah dengan jarak tanam

sedangkan kacang tunggak dengan pemangkasan

c. Pemberian pupuk daun pada tanaman jagung berpengaruh nyata terhadap saat

muncul bunga, tetapi tidak berpengaruh pada berat total kering, berat tongkol

dengan klobot, dan berat tongkol tanpa klobot

d. Jarak tanam pada tanamankacang tanah tidak berpengaruh nyata pada berat

brangkasan kering, berat polong isi, berat polong hampa, dan saat berbunga.

e. Pemangkasan pada tanaman kacang tunggak tidak berpengaruh pada berat

brangkasan kering.

f. Pemangkasan merupakan salah satu cara untuk menghambat adanya

dominansi apikal

g. Tunas lateral tumbuh jika tunas apikal dihambat pertumbuhannya dengan

pemangkasan tunas apikal

h. Pada dominansi apikal terjadi penghambatan pertumbuhan tunas lateral

karena pengaruh hormon auksin yang merupakan fitohormon (hormon

pertumbuhan), yang dibentuk diujung apikal atau ujung meristem batang

atau akar.

B. Saran

Page 44: Lap Tbt Jadi

Pada saat pemupukan sebaiknya sinar matahari tidak terlalu terang. Hal

tersebut berpengaruh pada buka/menutupnya stomata. Apabila tanaman terkena

hama/ penyakit sebaiknya segera dibasmi agar tidak berpengaruh pada

pertumbuhan tanaman. Selain itu dalam perhitungan cabang lateral harus benar-

benar sehingga pendapat antara Coas yang satu dengan yang lain tidak berbeda-

beda.

DAFTAR PUSTAKA

Andregemn. 1994. Aplication of Botany in Holticulture. Science Publisher Inc. USA.

Anonima. 2005. Bertanam Jagung. www.agroindonesia.com. Diakses tanggal 21 Desember 2009.

Anonimb. 2007. Fisiologi Tanaman Jagung. www.iptek.net.id. Diakses tanggal 21 Desember 2009.

Anonimc. 2006. Bercocok Tanam Jagung. www.warintek.progressio.or.id. Diakses tanggal 21 Desember 2009.

Budiastuti, sri. Mth. 2000. Penggunaan Triakontanol dan Jarak Tanam Pada Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). J.Agrosains. Vol 2(2):59–63.

Donald, B. B, Fred, W. B dan Carl, W. H. 1997. Drying Cereal Grain. The ABI Publishing Company Inc. West Port. P: 12 – 14 dalam Pulungan, M. H, Lita, S, Hari, K, dan S. Rakhmadiono. 1995. Pengaruh Konsentrasi Minyak Jagung Pada Penyimpanan Biji Kacang Hijau (Vigna tadiata) Pada Varietas Yang Berbeda. J, Agrivita. Vol 18(2): 57 – 62.

Kartasapoetra. 1998. Teknik Bididaya Tanaman Pangan di Daerah Tropik.Bina Aksara . Jakarta.

Montolalu, 2001. Usaha Tani Konservasi Untuk Pelestarian Sumberdaya Alam. www.rudyc.250x.com . Diakses pada tanggal 4 Desember 2007.

Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia. Pustaka Jaya. Jakarta.

Page 45: Lap Tbt Jadi

Noordwijk, Meine. V, Kurniatun. H, Bambang. G, Yogi. S, Sunarto. I. 1996. Biological Management of Soil Fertility for Sustainable Agriculture on Acid Upland Soils in Lampung (Sumatera). J. Agrivita. Vol 19(4): 131 – 136.

Pearson, L. C. 1967. Principles of Agronomy. Reinhold Publishing Corporation. USA.

Rao, N.S, Subba.1994. Soil Microorganisms and Plant Growth. Oxford and IBM Publishing Co. London.

Setyati, Sri. 1991. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Somaatmadja, Dardjo. 1983. Pemilihan Jenis Industri Pangan Yang Sesuai Untuk Dikembangkan Di Indonesia Pada Tahun Mendatang. Makalah dalam konggres pangan.

Sumarno, dkk. 2001. Kajian Macam Pupuk Organik Dan Dosis Pupuk P Terhadap Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Di Tanah Entisaol. Sains Tanah. Vol 1. No 1. hal 1-6.

Suminarti, N, Edy. 2000. Pengaruh Jarak Tanam dan Defoliasi Daun Terhadap Hasil Tanaman Jagung Varietas Bisma. J. Ilmiah Habitat. Vol: 11(10). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang

Tugiyono, Herry. 2005. Bertanam Tomat. www.warintek.progressia.or.id. Diakses tanggal 14 Januari 2008.

Wahyuningsih, E. 2008. Persaingan Teki Terhadap Produksi Tanaman Kacang

Tanah. www.adln.lib.unair.ac.id. Diakses Hari Rabu, tanggal 17 Juni 2009

William, C. N. 1993. Vegetable Production In The Tropics. University Of Nigeria Nsukka. Nigeria.

Zulkifli, Hasan. 2001. Sistem Agroforestry di Indonesia. Gunadarma Paper. Jogjakarta.

Page 46: Lap Tbt Jadi