32
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA “KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAIR” I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat bahwa benda-benda disekitar kita jika dikenai panas akan memuai, seperti rel kereta api yang sengaja dipasang longgar akar jika memuai tidak akan melengkung, itu pada zat padat. Kemudian pada balon yang meledak saat berada pada ruangan yang panas, ini membuktikan bahwa gas yang berada dalam balon mendesak keluar karena memuai. Dan untuk zat cair pun juga mengalami pemuaian. Pemuaian yang terjadi pada za cair hanyalah pemuaian volume. Dari hal-hal di atas, maka praktikan melakukan percobaan untuk membuktikan pemuaian pada zat cair. I.2 Tujuan 1. Menentukan koefisien muai volume zatcair 2. Menentukan hubungan volume dengan perubahan suhu II. DASAR TEORI Memuai merupakan perubahan ukuran dan perubahan keadaan bahan. Pemuaian yamg terjadi pada benda dapat meliputi muai panjang, muai luas, dan muai ruang (volume). Besarnya pemuaian benda bergantung pada 1. Ukuran benda semula 2. Kenaikan suhu 3. Jenis benda

setengah jadi lap penglab FISIKA.doc

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKAKOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAIRI. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat bahwa benda-benda disekitar kita jika dikenai panas akan memuai, seperti rel kereta api yang sengaja dipasang longgar akar jika memuai tidak akan melengkung, itu pada zat padat. Kemudian pada balon yang meledak saat berada pada ruangan yang panas, ini membuktikan bahwa gas yang berada dalam balon mendesak keluar karena memuai. Dan untuk zat cair pun juga mengalami pemuaian. Pemuaian yang terjadi pada za cair hanyalah pemuaian volume.

Dari hal-hal di atas, maka praktikan melakukan percobaan untuk membuktikan pemuaian pada zat cair.1.2 Tujuan1. Menentukan koefisien muai volume zatcair2. Menentukan hubungan volume dengan perubahan suhuII. DASAR TEORIMemuai merupakan perubahan ukuran dan perubahan keadaan bahan.Pemuaian yamg terjadi pada benda dapat meliputi muai panjang, muai luas, dan muai ruang (volume).Besarnya pemuaian benda bergantung pada

1. Ukuran benda semula

2. Kenaikan suhu

3. Jenis bendaZat padat yang dipanaskan akan memuai. Pemuaian yang dialami zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, dan muai ruang (volume).

Zat cair selalu mempunyai sifat selalu mengikuti bentuk sesuai dengan tempat yang ditempati, oleh karena itu zat cair hanya mengalami muai volume saja. Muai volume zat cair dapat diamati dengan menggunakan dilatometer. Muai volume zat cair berbeda untuk tiap jenis zat cair. Besarnya pertambahan volume zat cair akibat pemuaian analog dengan volume zat padat yang dirumuskan :Vt = V0(1+T)Dimana:Vt= Volume akhir (m3)V0= Volume mula- mula (m3)= koefisien muai volume zat cair (0C-1)T = perubahan suhuTabel 1. koefisien muai volume zat cairNoJenis zat cairKoefisien muai volume (C-1)

1Raksa0,0002

2Gliserin0,0005

3Minyak Parafin0,0009

4Air0,00021

5Bensin0,00095

6Alkohol0,0011

7Alkohol (metal)0,0012

Apabila suhu gas dinaikkan ada dua factor yang berubah yaitu volume dengan tekanan. Kedua factor tersebut sangat berhubungan antara satu dengan lainnya. Untuk mencari hubungan antara suhu volume dengan tekanan, salah satu variabel (yang besaran) harus dibuat tetap.

1.Pemanasan gas pada tekanan tetap.2.Pemanasan gas pada volume tetap.3.Hukum Boyle - Gay Lussac.

Pemuaian zat cairmengikuti bentuk wadahnya sehingga zat cair hanya mengalami muai volume saja. Muai volume zat cair juga bergantung pada jenis zat cair, yang dinyatakan oleh besaran koefisien muai volumnya. Telah diketahui bersama bahwa kenaikan suhu yang sama, volume alkohol lebih besar daripada muai volume raksa.Termometer raksa menunjukkan bahwa untuk kenaikan suhu yang sama,muai volume zat cair (raksa) lebih besar daripada muai volume zat padat(pipa kapiler dari kaca). Dalam keseharian, jika teko berisi air hampir penuh dipanaskan, maka ketika mendidih sebagian air tumpah dari teko.Masalah pemuaian zatdapat kita lihat dapat kehidupan sehari-hari, misalnya retaknya gelas tebal ketika diisi air mendidih. Ini karena sisi dalam gelas memuai lebih dahulu daripada sisi luarnya. Beberapa cara untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian zat adalah: (1) ukuran bingkai kaca lebih besar daripada ukuran kaca, (2) sambungan antara dua batang rel diberi celah, (3) salah satu ujung jembatan yang memuai diberi celah, (4) sambungan antara dua lintasan jalan beton diberi celah, (5) kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor pada hari panas agar tidak putus ketika menyusut pada hari dingin.Manfaat pemuaian zatdalam kehidupan sehari-hari antara lain: (1) termometer zat cair (raksa dan alkohol), (2) termometer gas, (3) pengelingan pelat logam, (4) pemasangan roda pada ban baja lokomotif atau pemasangan bingkai besi pada roda sado/pedati.Keping bimetaladalah dua keping logam yang berbeda koefisien muai panjang dikeling menjadi satu. Jika dipanaskan, keping melengkung ke arah yang koefisien muainya lebih kecil dan jika didinginkan, keping melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih besar. Sifat pelengkungan keping bimetal yang peka terhadap perubahan suhu dimanfaatkan pada saklar termal, termostat bimetal, dan lampu rem mobil.III. METODE EKSPERIMEN

III.1.Alat dan Bahan

No.NamaGambarJumlah

1Gelas Kimia6 buah

2. GelasUkur3 buah

2Kaki tiga3 buah

3Kasa.3 buah

4Termometer3 buah

5Bunsen 3 buah

6Minyak goreng225 mL

7Air225 mL

8Spiritus 225 mL

9Korek apisecukupnya

10BenangSecukupnya

11Statif 3 buah

12Penjepit 1 buah

III.2.Prosedur Percobaan1. Semua alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.

2. Lalu air sebanyak 50 mL dimasukkan ke dalam gelas kimia.

3. Suhu awal air pada gelas kimia diukur dan dicatat hasilnya.4. Alat dan bahan disusun seperti pada skema alat.5. Kemudian air dipanaskan hingga mendidih.6. Setelah mendidih volume akhir air pada gelas kimia dicatat dan diukur suhunya.

7. Langkah kegiatan no.26 diulangi untuk volume air 75 mL dan 100 mL.

8. Langkah kegiatan no.17 diulangi untuk minyak dan spiritus.III.3Skema Alat

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

IV. ANALISA DATA

a. Metode Standar Deviasi (Perhitungan)

Dimana:Vt= Volume akhir (m3)V0= Volume mula- mula (m3)= koefisien muai volume zat cair (K-1)T = perubahan suhu (K)Percobaan I (Air)

NoV0(mL)T0(0C)Gelas KimiaT (0C)

Vt(mL)Tt(0C)

1502841,59365

2752866,59567

310028919668

Hasil yang dilaporkanPercobaan II (Minyak)NoV0(ml)T0(0C)Gelas KimiaT

Vt(ml)Tt(0C)

15026549670

275268110579

31002610410983

Hasil yang dilaporkanPercobaan III (Spiritus)

NoV0(ml)T0(0C)Gelas KimiaT

Vt(ml)Tt(0C)

1503045,56737

27530706838

310030686838

Hasil yang dilaporkanb. Grafiky = mx + cVt = V0(1+T)

y = x = perubahan suhu (C)m = koefisien muai volume (C-1)Percobaan IT (0C)Vt/Vo

650,83

670,886667

680,91

Percobaan II

T (0C)Vt/Vo

701,08

791,08

83

Percobaan III

T (0C)Vt/Vo

370,91

380,933

380,68

V. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASANPraktikum berjudul Koefisien Muai Volume ini memiliki 2 tujuan yaitu untuk menentukan koefisien muai volume zat cair dan menentukan hubungan volume akhir dengan perubahan suhu.Langkah percobaan yang dilakukan dimulai dengan mempersiapkan semua alat dan bahan terlebih dahulu. Kemudian air sebanyak 50 mL dimasukkan ke dalam gelas kimia. Lalu suhu awal air pada gelas kimia diukur dan dicatat hasilnya. Setelah itu alat dan bahan disusun seperti pada skema alat. Selanjutnya air dipanaskan hingga mendidih. Setelah mendidih, volume akhir air pada gelas kimia dicatat dan diukur suhunya. Langkah kegiatan diatas diulangi untuk volume air 75 mL dan 100 mL. Setelah itu langkah kerjanya diulangi untuk zat cair berupa minyak dan spiritus.Prinsip dasar praktikum ini berdasarkan konsep memuai, khususnya pada zat cair. Memuai merupakan perubahan ukuran dan perubahan keadaan bahan. Besarnya pemuaian benda bergantung pada ukuran benda semula, kenaikan suhu, dan jenis benda.

Zat cair selalu mempunyai sifat selalu mengikuti bentuk sesuai dengan tempat yang ditempati, oleh karena itu zat cair hanya mengalami muai volume saja. Muai volume zat cair dapat diamati dengan menggunakan dilatometer. Muai volume zat cair berbeda untuk tiap jenis zat cair. Besarnya pertambahan volume zat cair akibat pemuaian dirumuskan :Vt = V0(1+T)dimana:Vt= Volume akhir (m3)V0= Volume mula- mula (m3)= koefisien muai volume zat cair (0C-1)T = perubahan suhuBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh data berikut ini :Percobaan I (Air)

NoV0(mL)T0(0C)Gelas KimiaT (0C)

Vt(mL)Tt(0C)

1502841,59365

2752866,59567

310028919668

Hasil yang dilaporkan

NoV0(ml)T0(0C)Gelas KimiaT

Vt(ml)Tt(0C)

15026549670

275268110579

31002610410983

Percobaan II (Minyak)Hasil yang dilaporkan

Percobaan III (Spiritus)

NoV0(ml)T0(0C)Gelas KimiaT

Vt(ml)Tt(0C)

1503045,56737

27530706838

310030686838

Hasil yang dilaporkan

Range dari hasil data yang telah diperoleh yaitu:

Air

: (0,001 s/d 0,013)Minyak: (0,0006 s/d 0,0014)Spiritus: (0,001 s/d 0,009)Dalam range hasilnya untuk spiritus sudah sesuai dengan teorinya, sedangkan untuk air dan minyak tidak sesuai dengan teori. Untuk grafik yang didapatkan tidak semua mengalami kenaikan, tetapi pada akhir data mengalami penurunan, dan hai ini tidak sesuai dengan teorinya, yang harusnya linier. Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor yaitu:

1. Ketidak telitian praktikan dalam mengamati termometer2. Minyak yang tercampur dengan air

3. Ketidak telitian dalam perhitungan

4. Kekurang terampilan dalam melaksanakan praktikumVI. KESIMPULAN1. Koefisien muai volume zat cair yaitu:Air

: Minyak: Spiritus : 2. Hubungan antara volume dengan perubahan suhu adalah linierAir

Minyak

Spiritus

VII. DAFTAR PUSTAKAMarcelo Alonso, Edward J. 1998.Dasar-DasarFisikaUniversitas(Terjemahan).Jakarta :Erlangga.

MarthenKanginan. 2006.KTSP Fisika1b. Jakarta :Erlangga.

Sears, Zemansky.1992.Universitas Physics I.California : Addison Wesley Publishing Company, Inc.

Sutrisno. 1994.PenelitianEksperimental. Bandung : ITB Press

Tim Penyusun.2004.Fisika 1b.Klaten :IntanPariwara.

http://liliksetiono.wordpress.com/2009/06/24/muai/. Diakses pada 1 Desember 2014 pukul 12.38 WIBhttp://www.google.com/search?q=gelas+kimia. Diakses pada 14 Desember 2014 pukul 14.28 WIBhttp://www.google.com/search?q=kaki+tiga. Diakses pada 14 Desember 2014 pukul 14.50 WIBhttp://www.google.com/search?q=termometer. Diakses pada 14 Desember 2014 pukul 14.54 WIBhttp://www.google.com/search?q=statif. Diakses pada 14 Desember 2014 pukul 14.57 WIBhttp://www.google.com/search?q=bunsen. Diakses pada 14 Desember 2014 pukul 15.02 WIBhttp://www.google.com/search?q=spirtus. Diakses pada 14 Desember 2014 pukul 15.04 WIBhttp://www.google.com/search?q=air. Diakses pada 14 Desember 2014 pukul 15.07 WIBhttp://www.google.com/search?q=korek+api. Diakses pada 14 Desember 2014 pukul 15.20 WIBVIII. LAMPIRAN1 halaman laporan sementara9 halaman perhitunganLAMPIRAN 1PERHITUNGAN

1. Percobaan I (Air)

NoV0(mL)T0(0C)Gelas KimiaT (0C)

Vt(mL)Tt(0C)

1502841,59365

2752866,59567

310028919668

a. Menentukan koefisien muai volume zat cair

Hasil yang dilaporkanb. Menentukan hubungan volume dengan perubahan suhuT (0C)Vt/Vo

650,83

670,886667

680,91

Percobaan II (Minyak)NoV0(ml)T0(0C)Gelas KimiaT

Vt(ml)Tt(0C)

15026549670

275268110579

31002610410983

a. Menentukan koefisien muai volume minyak

.

Hasil yang dilaporkanb. Menentukan hubungan volume dengan perubahan suhuT (0C)Vt/Vo

701,08

791,08

831,04

Percobaan III (Spiritus)NoV0(ml)T0(0C)Gelas Kimia

Vt(ml)Tt(0C)

1503045,567

275307068

3100306868

a. Menentukan koefisien muai volume zat cair

Hasil yang dilaporkanT (0C)Vt/Vo

370,91

380,933

380,68

b. Menentukan hubungan volume dengan perubahan suhu

Jawaban Pertanyaan

1. Hubungan antara volume dengan perubahan suhu sebanding

2. Hubungan antara perubahan suhu dan koefisien berbanding terbalik

3. Untuk air dan minyak tidak sesuai dengan teori, sedangkan untuk spiritus sesuai dengan teori:Range dari hasil data yang telah diperoleh yaitu:

Air

: (0,001 s/d 0,013)Minyak: (0,0006 s/d 0,0014)Spiritus: (0,001 s/d 0,009)Secara teori:

Air

: 0,00021Minyak: 0,0005Spiritus: 0.001