56
BAB 1 PENDAHULUAN Anemia aplastik bukan penyakit tunggal, tetapi suatu kelompok penyakit yang berhubungan dengan kegagalan sumsum tulang untuk menghasilkan ketiga tipe sel darah yaitu : sel darah merah, sel darah putih dan platelet 1 . Pengurangan jumlah sel darah merah menyebabkan rendahnya kadar Hb dalam darah tepi, sel darah putih yang berkurang jumlahnya menyebabkan pasien mudah terkena infeksi, pengurangan pembentukan platelet menyebabkan darah sukar membeku 2 . Anemia aplastik adalah sindrom kegagalan sumsum tulang yang ditandai dengan pansitopenia dan hipoplasia sumsum tulang 3 . Aplasia yang hanya mengenai sistem eritropoetik disebut eritroblastopenia (anemia hipoplastik); yang hanya mengenai sistem granulopoetik saja disebut agranulositosis (penyakit Schultz) sedangkan yang hanya mengenai sistem trombopoetik disebut amegakariositik trombositopenik purpura (ATP), anemia aplastik mengenai ketiga sistem ini 4 . 1

lapkas penyakit dalam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anemia aplastik

Citation preview

BAB 1PENDAHULUAN

Anemia aplastik bukan penyakit tunggal, tetapi suatu kelompok penyakit yang berhubungan dengan kegagalan sumsum tulang untuk menghasilkan ketiga tipe sel darah yaitu : sel darah merah, sel darah putih dan platelet 1. Pengurangan jumlah sel darah merah menyebabkan rendahnya kadar Hb dalam darah tepi, sel darah putih yang berkurang jumlahnya menyebabkan pasien mudah terkena infeksi, pengurangan pembentukan platelet menyebabkan darah sukar membeku 2.

Anemia aplastik adalah sindrom kegagalan sumsum tulang yang ditandai dengan pansitopenia dan hipoplasia sumsum tulang3. Aplasia yang hanya mengenai sistem eritropoetik disebut eritroblastopenia (anemia hipoplastik); yang hanya mengenai sistem granulopoetik saja disebut agranulositosis (penyakit Schultz) sedangkan yang hanya mengenai sistem trombopoetik disebut amegakariositik trombositopenik purpura (ATP), anemia aplastik mengenai ketiga sistem ini 4.

Anemia aplastik jarang ditemukan. Insidensi bervariasi di seluruh dunia, berkisar antara 2 sampai 6 juta kasus persejuta penduduk pertahun. Penelitian The International Aplastic Anemia and Agranulocytosis Study di awal tahun 1980-an menemukan frekuensi di Eropa dan Israel 2 kasus persejuta penduduk. Perjalanan penyakit pada pria juga lebih berat daripada wanita. Perbedaan umur dan jenis kelamin mungkin disebabkan oleh risiko pekerjaan, sedangkan perbedaan geografis mungkin disebabkan oleh pengaruh lingkungan 5.

Pemeriksaan penunjang pada anemia aplastik berupa pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan darah tepi (blood smear) dan pemeriksaan BMA (Bone Marrow Aspiration) 6.

Terapi anemia aplastik dapat dibagi menjadi terapi primer dan terapi suportif. Terapi primer secara umum terdiri dari transplantasi sumsum tulang dan terapi imunosupresif. Terapi suportif berupa transfusi sesuai dengan sel hemopoetik yang dibutuhkan.

Berikut ini akan dilaporkan suatu kasus anemia aplastik pada dewasa muda perempuan berumur 23 tahun yang dirawat di bangsal wanita RSU Cut Meutia Aceh Utara.

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1IDENTITAS

Nama

: Nn. SD

Jenis kelamin

: Perempuan

Usia

: 23 Tahun

Alamat

: Muara BatuPekerjaan

: Tidak BekerjaStatus

: Belum menikahAgama

: Islam

No. MR

: 11.11.85TMRS

: 11 November 2014

Tanggal Pemeriksaan

: 17 November 20142.2ANAMNESIS

1. Keluhan Utama

: Demam

2. Keluhan Tambahan

: Pucat, BAB hitam, dan BAK seperti teh3. Riwayat penyakit sekarang:

Pasien datang ke IGD RSU Cut Meutia dengan keluhan demam lebih kurang 4 hari SMRS. Os juga mengeluh pucat yang terutama terlihat di daerah bibir, telapak tangan, dan kaki, terdapat penampakan kuning di daerah mata, mual dan muntah, BAB cair berwarna hitam sebanyak 4 kali sejak 2 hari SMRS tanpa lendir, lemas dan BAK warna coklat seperti teh. Selain itu os mengaku pernah mimisan dan muntah keluar darah 4 hari SMRS, perut terasa kembung tetapi bisa buang angin. 4. Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat sakit kuning di usia 5 tahun

Riwayat BAB hitam setahun SMRS5. Riwayat Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada riwayat penyakit apapun6. Riwayat Pengobatan

Os pernah dirawat di rumah sakit saat usia 5 tahun.7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan1. Riwayat AntenatalIbu rajin periksa kehamilan ke Puskesmas dan sudah mendapat suntikan TT 2 kali, selama kehamilan ibu penderita pernah riwayat sakit kuning dan sembuh, tidak pernah minum obat-obatan lain selain obat dari mantri tetapi ibu penderita lupa nama obatnya, makan dan minum seperti biasa. Riwayat terpapar bahan kimia seperti insektisida diakui ibu. 2.Riwayat Natal

Lahir spontan ditolong oleh bidan di kampung, berat badan lahir, nilai APGAR, panjang badan lahir dan lingkar kepala lahir ibu lupa.

3. Riwayat Neonatal

Os lahir langsung menangis dengan gerakan aktif dan warna seluruh badan kemerahan. Selama periode ini penderita tidak pernah sakit.

2.3PMERIKSAAN FISIK

A. Status Present

1. Keadaan umum:Lemah tampak pucat2. Kesadaran: Compos mentis

3. Pengukuran Tanda vital

Tekanan Darah

: 100/80 mmHg

Nadi

:72 kali/menit

Suhu

:39,2 C

Respirasi

:24 kali/menit

Berat badan

:56 kg

Tinggi badan : 160 cm

Gizi

: Baik

B. Status Generalis

1. Kulit:Warna

:pucat

Sianosis

:tidak ada

Turgor

:cepat kembali

Kelembaban

:cukup

Pucat

:ada

Lain-lain:tampak sedikit kuning2. Kepala :Bentuk

: normosefali

Lain-lain

:

-

Rambut : Warna

:hitam

Tebal/tipis

: tipis

Distribusi : merata

Lain-lain: tidak ada

3. Mata :Palpebra : edem (-/-)

Alis & bulu mata : tidak mudah dicabut

Konjungtiva : pucat (+/+)

Sklera: ikterik (+/+)

Produksi air mata: cukup

Pupil : Diameter : 3 mm/3 mm

Simetris

: isokor, normal

Reflek cahaya : (+/+)

Kornea

: jernih/jernih

4. Telinga : Bentuk: simetris

Sekret

: tidak ada

Serumen

: minimal

Nyeri

: tidak ada

5. Hidung : Bentuk: simetris

Pernafasan cuping hidung : tidak ada

Epistaksis

: ada

Sekret

: tidak ada6. Mulut :

Bentuk :simetris

Bibir

: mukosa bibir kering

Gusi : pembengkakan (-), berdarah (-)

Gigi-geligi : normal7. Lidah : Bentuk:normal

Pucat/tidak:pucat

Tremor/tidak:tidak tremor

Kotor/tidak:kotor

8. Faring :Hiperemi:tidak ada

Edema:tidak ada

Membran/pseudomembran : (-)

9. Tonsil : Warna:kemerahan

Pembesaran:tidak ada

Abses/tidak:tidak ada

Membran/pseudomembran : (-)

10. Leher :

Vena Jugularis, Pulsasi: tidak terlihat

Pembesaran kelenjar: tidak ada

Kaku kuduk: tidak ada

Masa: tidak ada

Tortikolis: tidak ada

11. Toraks :

a. Dinding dada/paru :Inspeksi: Bentuk

: simetris

Retraksi

: tidak ada

Dispneu

:ada

Pernafasan

:thorakal

Palpasi

: Fremitus fokal : simetris

Perkusi : sonor/sonor

Auskultasi : Suara Napas Dasar :Vesikuler

Suara Napas Tambahan : Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

b. Jantung :

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi

: Apeks teraba di ICS V II jari medial linea midklavikula sinistra, intensitas normal, pelebaran (-),irama reguler dan thrill (-)Perkusi: Batas Atas

: ICS II linea parasternal sinistra

Batas Kanan: ICS IV linea parasternal dekstra

Batas Kiri : ICS V 2 jari medial linea midklavikula sinistra

Auskultasi : Bunyi jantung : M1 > M2, A2 >A1, P2 >P1, A2>P2

Suara Tambahan : Tidak Ada

12. Abdomen :

Inspeksi:Bentuk

: datar, simetris, benjolan (-)

Palpasi:Hati : teraba membesar 3 jari dibawah arcus aorta

Lien

: tidak teraba

Ginjal

: teraba sebelah kiri

Massa

: tidak ada

Perkusi:Timpani/pekak : timpani

Asites

: (-)

Auskultasi:bising usus (+) normal

13. Ekstremitas :

Umum:akral dingin, edem tidak ada, parese tidak ada

Neurologis

TandaLenganTungkai

KananKiriKananKiri

GerakanBebasBebasBebasBebas

TonusEutoniEutoniEutoniEutoni

TrofiEutrofiEutrofiEutrofiEutrofi

KlonusTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

Refleks

FisiologisBPR (+)

TPR (+)BPR (+)

TPR (+)KPR (+)

APR (+)KPR (+)

APR (+)

Refleks patologisHoffman (-)

Tromner (-)Hoffman (-) Tromner (-)Babinsky (-)

Chaddok (-)Babinsky (-)

Chaddok (-)

SensibilitasNormalNormalNormalNormal

Tanda meningeal(-)(-)Tidak adaTidak ada

C. Status Urologis:

Flank

: I: simetris

P: ballotement -/+; Nyeri tekan -/+

P: Nyeri ketok CVA -/+

Symphisis: Buli: bulging(-) kesan = Kosong, nyeri tekan (-)

Genitalia: Wanita, BAK spontan.

2.4PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

12-11-2014

HEMATOLOGI KLINIK

PemeriksaanHasilNilai Normal

Hb3,8 g%12-16

LED-