Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PENGAWASAN KOMSI VIII DPR RI
TENTANG PENGUATAN LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KE NEW ZEALAND
6 - 11 FEBRUARI 2019
SEKRETARIAT KOMISI VII DPR RI [email protected]
2
DAFTAR ISI
JADWAL TIM KUNJUNGAN KERJA 2-3
NAMA TIM 4
BAB I KERANGKA ACUAN 6
BAB II HASIL KUNJUNGAN KERJA
10
BAB III REKOMENDASI 14
3
JADWAL ACARA
TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI KE NEW ZEALAND DALAM
RANGKA DIPLOMASI PARLEMEN TERKAIT PENGUATAN LEMBAGA
PENDIDIKAN KEAGAMAAN
MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2018-2019
TANGGAL 6 – 11 FEBRUARI 2019
No Hari/Tanggal Acara Keterangan
DAY 1 Rabu, 6 Februari 2019
(Waktu Indonesia-Wellington)
1. 16.00 WIB Anggota Tim Kunker sudah berkumpul di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng Terminal II
QF 42 (Qantas)
2. 19.00 Take Off dari Jakarta menuju Wellington melalui Sydney International Airport (transit)
perjalanan 7 jam 15 menit
DAY 2 Kamis, 7 Februari 2019
(Waktu Wellington)
3. 06.15 Tiba di Sydney International Airport (transit)
Transit 3 jam 25 menit di Sydney
4. 09.40 Sydney International Airport (transit)– Wellington International Airport
QF-161 perjalanan 3 jam 20 menit
5. 15.00 Tiba di Wellington International Airport
6. 16.00 Menuju City
7. 17.00 Check in Hotel (Novotel)
DAY 3 Jum’at, 8 Februari 2019
(Waktu Wellington)
8. 10.00 Pertemuan dengan Wellington Institute of Technology (WelTec) New Zealand Kampus Politeknik terkemuka di Wellington, New Zealand yang mengembangkan sistem pendidikan vokasi
Lokasi di 52 Cuba Street Wellington
9. 12.00 Makan Siang Di ..............
10. 14.00 Courtesy Call dengan Dubes RI – KBRI New Zealand
Lokasi KBRI
4
11. 19.30 Kembali ke hotel (Travelodge Wellington Hotel)
DAY 4 Sabtu, 9 Februari 2019
(Waktu Wellington-Rotorua)
12. 07.00 Sarapan
13. 08.00 Perjalanan menuju ROTORUA
14. 16.00 Transfer ke hotel Distinction
DAY 5 Minggu, 10 Februari 2019
(Waktu Rotorua-Auckland)
15. 07.00 Sarapan
16. 08.00 Mengunjungi Rainbow Springs Agrodome
17. 12.00 Makan Siang
18. 13.30 Perjalanan menuju Auckland
19. 16.30 Melihat Auckland Harbour Bridge Auckland Waterfront serta berbelanja di Queens Street
20. 19.00 Kembali ke hotel Holiday Inn Auckland
DAY 6 Senin, 11 Februari 2019
(Waktu Auckland)
21. 05.30 Check Out dan menuju Bandara Auckland Airport
22. 06.00 Check in Bandara
23. 08.40 Take off Auckland Intl Airport – Sydney
QF 142 Perjalanan 3 jam 35
24. 10.15 Tiba di Sydney Intl Airport Transit 3 jam 55 menit
25. 01.55 Take off Sydney Intl Airport - Soetta Airport
QF 41 Perjalanan 7 jam 40 menit
26. 17.30 Tiba di Soetta Jakarta Terminal II
5
DAFTAR ANGGOTA KOMISI VIII DPR RI
DALAM RANGKA DIPLOMASI PARLEMEN TERKAIT
PENGUATAN LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN KE NEW ZEALAND
MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2018-2019
TANGGAL 6 – 11 FEBRUARI 2019
No. Nama Jabatan Unit Kerja Nomor Angg.
/Fraksi
1. Dr. M. Ali Taher, S.H.,M.Hum Ketua Komisi VIII A-495/F-PAN
2. Dr. H. TB Ace Hasan Syadzily,
M.Si. Wakil Ketua Komisi VIII A-271/F-PG
3. Dr. Ir. H. D. Sodik Mudjahid,
M.Sc. Wakil Ketua Komisi VIII A-343/F-GER
4. H. Marwan Dasopang Wakil Ketua Komisi VIII A-38/FPKB
5. H. Iskan Qolba Lubis, M.A. Wakil Ketua Komisi VIII A-86/F-PKS
6. Diah Pitaloka, S.Sos., M.Si Anggota Komisi VIII A-154/F-PDIP
7. Alfia Reziani Anggota Komisi VIII A-175/F-PDIP
8. Dra. I Gusti Agung Putri Astrid,
MA Anggota Komisi VIII A-210/F-PDIP
9. Dr. H. Deding Ishak, S.H., M.M. Anggota Komisi VIII A-256/F-PG
10. Rahayu Saraswati
Djojohadikusumo Anggota Komisi VIII A-356/F-GER
11. Ir. H. Nanang Samodra, K.A,
M.Sc Anggota Komisi VIII A-443/F-PD
12. Khatibul Umam Wiranu, M.Hum Anggota Komisi VIII A-426/F-PD
13. Achmad Mustaqim, SP, MM Anggota Komisi VIII A-526/F-PPP
14. Drs. Choirul Muna Anggota Komisi VIII A-16/F-
NASDEM
15. Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos,
M.Si Kabagset Komisi VIII -
16. Dian Arivani, S.E., M.S.M. Kasubag. Rapat Komisi VIII -
17. Harja Saputra, S.Sos.I, M.M Tenaga Ahli Komisi VIII -
18. Pontus Sitorus Direktur Pendidikan Kristen Kementerian
Agama RI
6
BAB I
KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN KERJA PENGAWASAN
KE NEW ZEALAND
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang
lebih ideal, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan
aktif dalam proses pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan
nasional adalah proses menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial,
ekonomi, dan politik yang lebih baik dalam perspektif tertentu yang harus
mengacu pada masa depan yang jelas. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
Lembaga pendidikan adalah tempat menggali ilmu pengetahuan, budaya
dan peradaban. Melalui praktik pendidikan, peserta didik diajak untuk memahami
bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman
kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam
menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian,
makna pengetahuan dan kebudayaan sering kali dipaksakan untuk
dikombinasikan karena adanya pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika
ditransformasikan.
Dalam kaitannya dengan itu, Lembaga Pendidikan Keagamaan telah
memberikan kontribusi besar bagi upaya pencerdasan kehidupan bangsa.
Hadirnya berbagai Lembaga Pendidikan Keagamaan merupakan kontribusi luar
biasa dan berharga bagi pemberdayaan masyarakat. Kehadiran lembaga
pendidikan keagamaan seperti pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan
lainnya di Indonesia menjadi bukti nyata akan peran pentingnya bagi eksistensi
bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan.
Urgensi institusi pendidikan keagamaan yang sangat kuat dan signifikan
ini meniscayakan adanya perhatian pemerintah secara serius. Artinya, Lembaga
Pendidikan Keagamaan perlu diramu, dirawat dan diayomi agar kualitasnya
bertambah baik. Sebab, tidak bisa dipungkiri perkembangan peradaban manusia
dalam gempuran globalisasi tidak menutup kemungkinan perlu prevensi tertentu
7
agar tidak tergilas arus tetapi dengan tetap berada pada koridor dan tuntunan
agama.
Lembaga Pendidikan Keagamaan, seperti pesantren dan sejenisnya perlu
dikembangkan ke arah yang lebih baik, bukan hanya mempelajari ilmu-ilmu
tentang agama tetapi juga diarahkan agar mampu menjawab tantangan zaman.
Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan pendidikan
keagamaan digabungkan dengan pendidikan vokasi.
Pengembangan pendidikan vokasi atau kejuruan bisa jadi pilihan tepat
untuk lembaga pendidikan keagamaan. Lulusan dari lembaga pendidikan
keagamaan harus menguasai ketrampilan tertentu. Hal ini untuk mendukung
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pengembangan pendidikan vokasi dapat belajar dari New Zealand
(Selandia Baru). New Zealand merupakan salah satu negara yang berhasil
mengembangkan pendidikan vokasi. Sistem pendidikan di New Zealand saat ini
menduduki peringkat nomor 7 di dunia. Pada tahun 2016, pola-pola kerjasama
dalam pengembangan pendidikan keagamaan, khususnya pendidikan
keagamaan Islam pernah dilakukan oleh Kementerian Agama dengan pihak
pemerintahan New Zealand. Di awal tahun 2016, misalnya, Direktorat
Pendidikan Madrasah Kementerian Agama telah bekerjasama dengan
Wellington Institute of Technology (WelTec), New Zealand.
B. Dasar
Pelaksanaan kunjungan kerja pengawasan Komisi VIII DPR RI mengenai
Penguatan Lembaga Pendidikan Keagamaan ke New Zealand berdasarkan
pada:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20,
20A, Pasal 21, dan Pasal 23 tentang Tugas DPR RI;
2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 Pasal 98 ayat (4)
bahwa tugas komisi dalam pelaksanaan pengawasan di antaranya dapat
dilakukan dengan kunjungan kerja.
3. Keputusan DPR RI Nomor 01 tahun 2014 tentang Tata Tertib:
8
a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;
b. Pasal 58 Ayat (4) tentang kunjungan kerja.
C. Urgensi Kunjungan Kerja ke New Zealand
Kementerian Agama RI yang memiliki satuan kerja (satker) di bidang
pendidikan keagamaan di berbagai daerah di Indonesia telah melakukan kerja
sama dengan pemerintahan New Zealand di bidang pengembangan pendidikan
keagamaan. Di awal tahun 2016, Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjen
Pendis, Kementerian Agama RI melakukan penjajakan kerjasama dengan
Wellington Institute of Technology (WelTec), New Zealand.
WelTec merupakan institute teknologi (semacam Politeknik) terkemuka di
New Zealand yang memiliki berbagai program applied sciences yang menarik,
di antaranya adalah teknologi informasi, engineering, teknologi kreatif,
hospitality, manajemen bisnis dan sebagainya.
Pihak Direktorat Pendidikan Madrasah sudah datang ke WelTec pada
Desember 2015. WelTec merupakan institusi yang tepat untuk diajak kerjasama
di bidang vokasional, mengingat sekarang madrasah-madrasah vokasional dan
keterampilan mulai tumbuh subur di beberapa wilayah. Belum lagi, apabila
Madrasah Aliyah Kejuruan mulai beroperasi. Tentu ini menjadi program yang
menarik untuk mengembangan madrasah, terutama di bidang industri.
Program yang dapat diaplikasikan untuk pengembangan lembaga
pendidikan keagamaan adalah short course untuk guru dan siswa-siswi
madrasah di bidang industri, engineering, teknologi informasi dan teknologi
kreatif.
Berkenaan dengan hal tersebut, Komisi VIII DPR RI bermaksud untuk
memperoleh informasi mengenai tindak lanjut dari kerja sama yang telah
dilakukan oleh Kementerian Agama RI dengan pemerintah New Zealand, serta
untuk menjajaki kerja sama baru untuk pengembangan pendidikan keagamaan
di Indonesia.
9
D. Tujuan dan Output Kunjungan Kerja
Kunjungan kerja pengawasan Komisi VIII DPR RI mengenai Penguatan
Lembaga Pendidikan Keagamaan ke New Zealand bertujuan untuk:
a. Mengetahui sistem dan model pendidikan keagamaan di New Zealand.
b. Menganalisis sistem pendidikan vokasi di New Zealand.
c. Bagaimana kelembagaan dan dukungan anggaran bagi lembaga pendidikan
di New Zealand.
Sementara Output dari Kunjungan Kerja ini adalah :
a. Menggali informasi mengenai sistem pendidikan vokasi di New Zealand.
b. Menggali sistem kelembagaan dan dukungan anggaran bagi lembaga
pendidikan di New Zealand.
E. Obyek Kunjungan Kerja
Dalam Kunjungan kerja pengawasan Komisi VIII DPR RI mengenai
Penguatan Lembaga Pendidikan Keagamaan ke New Zealand mengunjungi
beberapa lembaga penting antara lain:
1. Wellington Institute of Technology (WelTec), New Zealand, kampus
politeknik terkemuka di Wellington, New Zealand yang mengembangkan
sistem pendidikan vokasi.
2. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Zealand.
F. Waktu Pelaksanaan
Kunjungan kerja pengawasan Komisi VIII DPR RI mengenai Penguatan
Lembaga Pendidikan Keagamaan ke New Zealand dilakukan pada tanggal 6 -
11 Februari 2019.
10
BAB II
HASIL KUNJUNGAN KERJA
A. Pertemuan dengan WelTec
Sesuai dengan agenda, tim Kunjungan Kerja Pengawasan Komisi VIII DPR
RI mengenai Penguatan Kelembagaan Pendidikan Keagamaan melakukan
pertemuan dengan Wellington Institute of Technologi (WelTec), yang berlokasi di
Wellington. Hadir pada pertemuan Duta Besar Indonesia untuk New Zealand,
Tanthowi Yahya, interpreter dan staf kedutaan.
Pada pertemuan itu dipaparkan mengenai banyak hal terkait sistem
pendidikan vokasi yang dikembangkan oleh WelTec, sebagai salah satu lembaga
pendidikan tinggi terbaik di New Zealand yang fokus pada pendidikan life skills.
Diperoleh beberapa informasi sebagai berikut:
1. Terdapat tiga lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah WelTec,
yaitu WelTec (lebih banyak mengembangkan fakultas teknik konstruksi dan
11
mesin), Whitireia (IT, lingkungan hidup, dll), dan Te Auaha (fokus pada
bidang seni dan kreativitas).
2. Di New Zealand, terdapat jenjang pendidikan vokasi yang terarah untuk
mencetak SDM yang memiliki sertifikasi, seperti keahlian untuk menjadi
tukang cat, tukang kayu, IT, dan program vokasi lainnya.
3. Terdapat sistem pendidikan sekolah malam atau kelas karyawan bagi yang
sudah bekerja untuk mendapatkan sertifikat lanjutan.
4. Sertifikat life skills yang dikeluarkan WelTec langsung bisa digunakan untuk
melamar pekerjaan. Pekerjaan seperti tukang kayu, tukang las, tukang cat
memerlukan sertifikat sehingga lebih terarah dan terstandar.
5. Semua perguruan tinggi di New Zealand dimiliki negara dan punya standar
nasional untuk kurikulumnya.
6. Sertifikat Diploma ditempuh mahasiswa bisa berjenjang, dari yang mulai 7
pertemuan lalu bisa langsung bekerja, kemudian melanjutkan lagi ke jenjang
berikutnya, hingga memperoleh sertifikat Diploma.
7. Terdapat 16 lembaga Pendidikan Tinggi di New Zealand yang
menyelenggarakan program Diploma. Program diploma adalah termasuk
program tinggi di New Zealand. Tingkatnya hampir sama dengan Sarjana.
8. Terdapat 6 Program Bachelor Teknik di New Zealand dan WelTec adalah
lembaga yang pertama menyelenggarakan program Diploma Engineering di
New Zealand.
9. Biaya kuliah vokasi di WelTec adalah 12 ribu USD per tahun, lebih murah
dibanding kuliah di Universitas yang berbiaya sekitar 20 ribu USD per tahun.
10. Mahasiswa di WelTec dan Whitireia adalah 50 persen lulusan SMA yang
dan sisanya adalah orang yangg sudah bekerja di bidangnya.
11. Sistem belajar di WelTec dan Whitireia adalah 60 persen di Laboratorium
praktek.
12. Mahasiswa IT pada saat akhir sebelum menerima sertifikat ditugaskan untuk
membuat Project Learning selama 6 bulan dan ditugaskan di beberapa
perusahaan. Project learning merupakan nilai tambah karena berhubungan
12
langsung dengan perusahaan, belajar kordinasi, membangun sistem, dan
komunikasi. Dan biasanya mahasiswa yang membuat project itu langsung
direkrut oleh perusahaan pada saat lulus.
13. Adapun Institute Te Uaha sebagai salah satu kampus seni dan kreativitas di
bawah WelTec, adalah kampus creative Industry, photo, film, kosmetic, dan
art.
14. Semua sekolah dan kampus memiliki standar nasional untuk semua
tingkatan sekolah. Tapi tiap daerah diberikan kebebasan untuk menerapkan
standarnya.
15. Untuk bidang Social Workers perlu kualifikasi dan pendidikan tingkat
bachelor (sarjana). Kualifikasi sertifikat tentang safety dan social workers
bukan hanya dari lembaga pendidikan yang memberikan sertifikat tetapi juga
dari pemerintah.
16. Peminat terbanyak Kampus WelTec untuk internasional adalah bidang IT,
Business, dan Hospitality. Adapun peminat terbanyak WelTec untuk dalam
negeri adalah Engineering, Plumbing, Electrical, dan Automotive. Hal ini
karena New Zealand sangat membutuhkan tenaga kerja terampil yang
sangat kekurangan jumlahnya setiap tahun.
17. Belum ada jurusan spesifik yang mempelajari tentang Tsunami dan Gempa,
namun biusa memberikan skills untuk membangun bangunan dengan
kualitas khusus tentang itu.
B. Pertemuan dengan KBRI
Setelah pertemuan di WelTec, tim kunjungan kerja pengawasan Komisi VIII
DPR RI tentang Penguatan Kelembagaan Pendidikan Keagamaan melakukan
pertemuan dengan KBRI untuk New Zealand dan dilanjutkan dengan makan malam
di rumah Duta Besar.
Informasi yang diperoleh dari hasil pertemuan adalah sebagai berikut:
1. KBRI New Zealand ditugaskan secara khusus di antaranya untuk melakukan
diplomasi terkait keutuhan NKRI, khususnya untuk meredam isu-isu tentang
13
Papua, karena pergerakan separatis untuk kemerdekaan Papua banyak
dilakukan di New Zealand.
2. Duta Besar Indonesia untuk New Zealand, Tanthowi Yahya, banyak aktif
melakukan diplomasi kepada pemerintah dan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk meyakinkan bahwa isu Papua adalah tidak seperti
yang banyak diberitakan. Pendekatan diplomasi juga dilakukan dengan
kesenian, yaitu pentas seni dan juga pertemuan formal.
3. Duta Besar RI untuk New Zealand banyak memaparkan mengenai kondisi
budaya New Zealand yang disebutkan olehnya sebagai Negara Non-Muslim
yang paling Islamis dikarenakan budayanya yang sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, etos kerja yang tinggi, penghormatan pada alam,
dan penerapan sistem kehalalan yang bukan hanya sesuai dengan sistem
Islam tetapi juga menghormati hak hewan, sehingga daging yang disembelih
halal bukan hanya disukai oleh Muslim saja tetapi juga oleh non-muslim
karena kehigienisannya.
4. Ruangan-ruangan di Kantor Kedutaan Besar RI di New Zealand dirancang
khusus secara artistik dan memiliki makna yang dalam. Pada bagian depan
diberikan nama Papua dan dipenuhi dengan ornamen Papua, untuk
menunjukkan bahwa Papua adalah garda depan citra Indonesia. Selain itu,
terdapat ruangan Jawa, Sriwijaya, dan Bali, sebagai ikon-ikon khas budaya
Indonesia.
5. Selain diplomasi, KBRI juga melakukan kegiatan untuk bidang kerja sama
ekonomi dan perdagangan. Terdapat show room khusus, yaitu gedung
Gorontalo, untuk menampilkan produk-produk khas Indonesia, baik yang
sudah ada produknya di New Zealand seperti kopi, mie instan, kerajinan
tangan, dan lainnya, maupun produk-produk yang sedang diupayakan untuk
ada di New Zealand.
6. KBRI New Zealand diberikan tugas untuk dapat mencapai neraca
perdagangan sebesar NZD 4 miliar atau 40 triliun rupiah, yang hingga tahun
2018 sudah mencapaii NZD 2,1 miliar.
14
7. KBRI di New Zealand memberikan masukan pada delegasi agar
menyuarakan di parlemen mengenai ditundanya tujuan beasiswa pendidikan
tinggi dari Kementerian Keuangan yang distop sejak tahun 2017.
15
BAB III
REKOMENDASI
Dari berbagai hasil pertemuan dan informasi yang didapat selama
melakukan kunjungan kerja pengawasan ke New Zealand, berikut ini adalah
sejumlah rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai kebijakan tentang Penguatan
Kelembagaan Pendidikan Keagamaan di Indonesia:
1. Diperlukan tindak lanjut kerja sama antar negara, khususnya oleh
Kementerian Agama RI dengan pihak WelTec New Zealand, dalam rangka
mengembangkan sistem pendidikan vokasi di madrasah-madrasah,
pesantren dan pendidikan keagamaan lainnya, sehingga siswa pendidikan
keagamaan memiliki life skills yang dapat diterapkan setelah lulus.
2. Hasil kunjungan kerja ke New Zealand ini juga dapat dijadikan referensi
untuk penyusunan RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan dalam hal
kerja sama internasional dalam mengembangkan pendidikan keagamaan.
Poin-poin rumusan Pasal terkait hal tersebut perlu dirumuskan secara
khusus.
3. Perlu disampaikan pada saat Rapat Kerja dengan Menteri Agama RI agar
melakukan koordinasi dengan Menteri Keuangan RI terkait usulan dari Duta
Besar RI di New Zealand untuk meninjau kembali kebijakan pihak
Kementerian Keuangan yang tidak lagi menjadikan New Zealand sebagai
negara tujuan penerima beasiswa LPDP.
4. Perlu dikembangkan kebijakan sistem pendidikan tinggi keagamaan yang
tidak hanya berorientasi pada universitas tetapi juga pada pendidikan vokasi.
TIM KUNJUNGAN KERJA PENGAWASAN
KOMISI VIII DPR RI TENTANG PENINGKATAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
KETUA,
DR. H.M. ALI TAHER, SH., M.Hum.