18
LAPORAN PRAKTIKUM PSIT 1 MODUL 4 PERENCANAAN PROSES Kelompok : D-21 Tgl. Praktikum : 16 April 2013 Nama : 1. Yuliana Rachmawaty Hari Praktikum : Selasa 2. Ari Kurniawan Dikumpulkan tgl : 23 April 2013 Kelas : D Yogyakarta,.........................................2013 Asisten : P-33 Kriteria Penilaian Asisten (....................................) Format Laporan : (maks 20) Isi : (maks 40) Analisa : (maks 40) TOTAL : LABORATORIUM PSIT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2013

LAPORAN PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU MODUL PERENCANAAN PROSES

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIT 1

MODUL 4

PERENCANAAN PROSES

Kelompok : D-21 Tgl. Praktikum : 16 April 2013

Nama : 1. Yuliana Rachmawaty Hari Praktikum : Selasa

2. Ari Kurniawan Dikumpulkan tgl : 23 April 2013

Kelas : D Yogyakarta,.........................................2013

Asisten : P-33

Kriteria Penilaian Asisten

(....................................)

Format

Laporan :

(maks 20)

Isi : (maks 40)

Analisa : (maks 40)

TOTAL :

LABORATORIUM PSIT

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2013

BAB IV

PERENCANAAN PROSES

4.1 Tujuan Praktikum

1. Memahami proses pembuatan sebuah produk

2. Memahami proses perakitan sebuah produk

3. Mampu merancanga Bill Of Material (BOM) dari sebuah produk

4. Mampu merancang Operation Process Chart (OPC) dari sebuah produk

5. Mampu merancang Assembly Chart (AC) dari sebuah produk

6. Mengerti dan memahami penggunaan mesin-mesin dalam melakukan proses

produksi

4.2 Tugas Praktikum

1. Membuat Struktur Produk dan Bill Of Material (BOM) dari prototype mobil

(Tamiya) berdasarkan informasi jenis dan jumlah komponen penyusun

keseluruhan.

2. Membuat Assembly Chart (AC) berdasarkan dari hasil tugas satu di atas.

3. Membuat Operation Process Chart (OPC) untuk komponen yang telah

ditentukan.

4.3 Output

4.3.1 Struktur Produk

Struktur produk didefinisikan sebagai cara komponen-komponen itu

bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufacturing dan

merupakan daftar dari semua material, komponens dan subassemblies, serta

kuantitas dari masing-masing yang di butuhkan untuk memproduksi satu

unit produk atau parent assembly. Struktur produk typicalakan

menunjukkan bahan baku yang dikonversi kedalam komponen-komponen

fabrikasi kemudian komponen-komponen itu akan bergabung secara

bersama untuk membuat sub-assemblies, kemudian sub-assemblies

bergabung bersama membuat assemblies dan seterusnya sampai produk

akhir. Struktur produk sering ditampilkan dalam bentuk gambar (chart

format) kebanyakan produk memiliki struktur standar dimana lebih

banyak subassemblies daripada produk akhir, dan lebih banyak komponen

dari subassemblies.

Terdapat juga produk-produk seperti mobil dan computer yang

memiliki struktur modular, dimana lebih sedikit subassemblies atau

modules daripada produk akhir. Dan ada produk seperti minyak, kertas, dan

gelas yang memiliki struktur inverted, dimana lebih sedikit subassemblies

dibandingkan produk akhir dan lebih sedikit komponen dan bahan baku

daripada subassemblies. Di bawah ini merupakan rincian dari struktur

produk Tamiya 4WD sebagai prototype dari mobil.

Tabel 4.1 Struktur Produk

NO. Part Nama Komponen Kode Jumlah

1 Chasis Chasis Atas 0001 1

Chasis Bawah 0002 1

2 Chasis Bawah Ring 0003 6

Cover Front Gear 0004 1

Plat 0005 1

Switch On - Off 0006 1

Cover Battery 0007 1

Bemper Depan 0008 1

Bemper Belakang 0009 1

Eyelet 0010 4

Roda Assy 0011 4

4 Axle Axle Depan 0012 1

Axle Belakang 0013 1

5 Roda Velg 0014 4

Karet Ban 0015 4

6 Pengunci Body 0016 1

7 Roller Roller 0017 4

Screw Roller 0018 4

Karet Roller 0019 4

8 Gardan 0020 1

NO. Part Nama Komponen Kode Jumlah

9 Motor Penggerak Rumah Dinamo 0021 1

Gear Dinamo 0022 2

Battery 0023 2

10 Rumah Dinamo Plat Tembaga 0024 1

Tutup Gear 0025 1

Screw Gear 0026 1

Gambar 4.1 Chasis Atas

Gambar 4.2 Chasis Bawah

Gambar 4.3 Axle Depan dan Belakang

Gambar 4.4 Karet Ban dan Velg

Gambar 4.5 Bemper Depan dan Belakang

Gambar 4.6 Dinamo Cover

Gambar 4.7 Gear Pack

Gambar 4.8 Roller Pack

Gambar 4.9 Pengunci Body

Gambar 4.10 Battery Cover

Gambar 4.11 Front Gear Cover

Gambar 4.12 Plat Depan, Belakang, dan Plat Dinamo

Gambar 4.13 Double Gear, Gardan, Eyelet

Gambar 4.14 Axle Depan dan Belakang

Gambar 4.15 Switch On Off

4.3.2 Bill Of Material (BOM)

Bill of materials merupakan informasi tentang daftar dan kuantitas

komponen sub assemblies dan material yang dibutuhkan untuk merakit atau

menproduksi satu unit produk. BOM dapat dibedakan berdasarkan

strukturnya, yaitu:

a. Struktur standar (pyramid structure), dalam struktur ini terdapat sub-

assemblies yang lebih banyak daripada produk akhir, lebih banyak

komponen daripada sub-assemblies seperti terlihhhat pada Gambar 4.16

Gambar 4.16 Struktur pada Bill of Material

b. Struktur modular, terdapat sub-assemblies atau modules lebih sedikit

daripada produk akhir seperti terlihat pada Gambar 4.16 Contoh jenis ini

adalah BOM untuk produk mobil dan komputer.

c. Struktur inverted, di mana lebih sedikit sub-assemblies dibandingkan

produk akhir, lebih sedikit komponen dan bahan baku dibandingkan

sub-assemblies seperti terlihat pada Gambar 4.16 BOM jenis ini

digunakan untuk produk seperti minyak, kertas, dan gelas.

Jika berdasarkan komponen penyusun produknya, BOM menjadi dua

macam yaitu:

a. Single Level BOM

Single level BOM seperti terlihat pada Gambar 4.17, terdiri dari daftar

seluruh komponen yang dibutuhkan untuk membuat produk, termasuk

untuk setiap komponen (1) komponen number, (2) keterangan singkat,

(3) jumlah yang dibutuhkan untuk setiap single end item, dan (4) unit

ukuran komponen. Namun BOM jenis ini tidak untuk menggambarkan

produk yang memiliki sub assembly.

Gambar 4.17 Single Level BOM

b. Struktur Multilevel Tree

Untuk menggambarkan produk yang memiliki sub assemblies dapat

digunakan struktur multilevel tree yang memiliki beberapa level seperti

terlihat pada Gambar 4.18 dan Gambar 4.19 Produk akhir berada pada

level 0 dan nomor level bertambah untuk level - level di bawahnya.

Gambar 4.18 Multilevel Tree: Air Flow Regulator

Di bawah ini merupakan gambar Bill of Material (BOM) dari prototype

Tamiya 4WD dengan memberikan informasi jumlah komponen dari masing – masing

komponen yang ada.

Gambar 4.20 Bill of Material (BOM) Tamiya 4WD

4.3.3 Assembly Chart (AC)

Assembly Chart merupakan visualisasi grafis dari urutan-urutan aliran

komponen dan rakitan-rakitan (sub assemblies) ke dalam rakitan suatu

produk. Peta rakitan memberikan informasi tentang:

a. Komponen- komponen pembentuk produk

b. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama

c. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan bagian/ sub assembly

d. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan

e. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan bagian/ sub assembly

f. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan

g. Urutan waktu komponen bergabung bersama

h. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan

Pembuatan assembly chart dimulai dengan melakukan penyusunan

terbalik proses disassembly produk jadi. Terdapat beberapa langkah yang

dilakukan dalam membuat assembly chart seperti terlihat pada Gambar

4.21, yaitu:

Gambar 4.21 Assembly Chart (AC)

a. Dengan menggunakan part list dan bill of material, tentukan kegiatan

penguraian pertama/ perakitan terakhir dan buat lingkaran besar dengan nomor

kegiatan, bisa ditambahkan keterangan.

b. Dari lingkaran besar tersebut tarik garis horizontal ke kiri dan buat lingkaran

kecil dengan keterangan komponen pembentuknya. Jika terdapat kegiatan sub

assembly, buatlah terlebiih dahulu lingkaran besar degan nomor kegiatan

rakitan bagian/ sub assembly tersebut dan lanjutkan garis horizontal ke kiri

untuk membuat lingkaran kecil komponen pembentuknya.

c. Buat garis vertical ke atas yang menghubungkan lingkaran besar kegiatan

perakitan terakhir tadi dengan bujur sangkar/ lingkaran besar kegiatan

perakitan sebelumnya. Ulangi langkah b dan c hingga semua kegiatan

perakitan dan semua komponen produk selesai diuraikan.

d. Berilah nomor urut untuk semua komponen pembentuk yang sudah diurai, dari

atas ke bawah.

Di bawah ini merupakan Assembly Chart (AC) dari protoype Tamiya 4WD.

Gambar 4.21 Assembly Chart (AC) Tamiya 4WD

4.3.4 Operation Process Chart (OPC)

OPC merupakan suatu diagram yang menggambarkan seluruh tahapan

proses yang dialami oleh bahan baku sampai menjadi produk akhir (end

product) maupun sebagai komponen. Tahapan tersebut meliputi urutan

proses operasi dan pemeriksaan. Informasi yang terdapat dalam OPC

adalah:

a. Deskripsi setiap tahapan proses

b. Waktu penyelesaian setiap tahapan proses

c. Peralatan/mesin yang digunakan

d. Persentase scrap (waste produksi, contoh: tatal logam dalam

permesinan CNC) dari setiap tahapan proses

Terdapat beberapa faktor yang dipertimbangkan untuk mendapatkan

suatu proses kerja yang baik melalui analisis OPC, yaitu:

a. Bahan baku dan bahan penunjang

Semua alternatif bahan baku maupun bahan penunjang yang akan

digunakan dalam produksi harus dipertimbangkan, termasuk proses

penyelesaian dan toleransi yang ditetapkan sehingga dapat sesuai

dengan fungsi, reliabilitas, pelayanan dan waktunya.

b. Operasi

Semua alternatif proses pengolahan, pembuatan, pengerjaan dengan

mesin atau metode perakitannya, beserta alat-alat dan perlengkapan

yang digunakan perlu dipertimbangkan. Perbaikan proses dapat

dilakukan melalui beberapa tindakan seperti menghilangkan,

menggabungkan, merubah atau menyederhanakan tahapan proses

yang dibutuhkan.

c. Pemeriksaan (inspeksi)

Proses ini diperlukan untuk menjaga kualitas produk akhir maupun

komponen dapat sesuai dengan standar kualitas yang telah

ditentukan. Teknik sampling dapat digunakan dalam faktor ini.

d. Waktu

Setiap alternatif metode produksi, peralatan dan perlengkapan khusus

perlu dipertimbangkan untuk dapat mereduksi waktu proses. Hal ini

penting karena waktu proses akan berpengaruh terhadap jumlah

produk yang dihasilkan per satuan waktu.

Di bawah ini merupakan gambar Operation Process Chart (OPC) prototype Tamiya

4WD.

a. Bemper Depan

Gambar 4.22 Operation Process Chart (OPC) Bemper Depan Tamiya 4WD.

b. Roller Depan

Gambar 4.23 Operation Process Chart (OPC) Roller Depan Tamiya 4WD.

c. Mur dan Baut

Gambar 4.23 Operation Process Chart (OPC) Mur dan Baut Tamiya 4WD

d. Chasis

Gambar 4.24 Operation Process Chart (OPC) Mur dan Baut Tamiya 4WD

4.4 Analisa

4.4.1 Bill Of Material (BOM)

Struktur produk atau Bill Of Material (BOM) didefinisikan sebagai

cara komponen-komponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama

proses manufacturing dan merupakan daftar dari semua material,

komponen dan subassemblies, serta kuantitas dari masing-masing yang di

butuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau parent assembly.

Struktur produk typical akan menunjukkan bahan baku yang dikonversi

kedalam komponen-komponen fabrikasi kemudian komponen-komponen

itu akan bergabung secara bersama untuk membuat sub-assemblies,

kemudian sub-assemblies bergabung bersama membuat assemblies dan

seterusnya sampai produk akhir. Struktur produk sering ditampilkan

dalam bentuk gambar (chart format) kebanyakan produk memiliki struktur

standar dimana lebih banyak subassemblies dari pada produk akhir, dan

lebih banyak komponen dari subassemblies. Single level BOM tidak

cukup untuk menggambarkan produk yang memiliki subassembly. Untuk

menggambarkan struktur produk tersebut dapat digunakan dengan pohon

yang memiliki beberapa level. Produk akhir berada pada level 0 dan

nomor level bertambah untuk level - level di bawahnya.

Pada prototype Tamiya 4WD ini, terdapat 1 komponen di level 0, yaitu

Tamiya 4WD itu sendiri. Di level 1, terdapat 7 buah komponen

diantaranya adalah, chasis (1 buah), axle (1 buah), roda (4 buah), pengunci

body (1 buah), roller (4 buah), gardan (1 buah), dan motor penggerak (1

buah). Di level 2, terdapat 13 buah komponen, dimana dari 12 komponen

tersebut merupakan penurunan dari 5 komponen dari level sebelumnya,

level 0. Dan Komponen tersebut antara lain adalah chasis [chasis atas (1

buah) dan chasis bawah (1 buah)], axle [axle depan (1 buah) dan axle

belakang (1 buah)], roda [velg (4 buah) dan karet ban (4 buah)], roller

[roller (1 buah), screw roller (4 buah), dan karet roller (4 buah)], motor

penggerak [rumah dinamo (1 buah), gear dinamo (2 buah), dinamo (1

buah), dan baterai (2 buah)]. Dan di level 3, hanya 2 komponen saja yang

mengalami penurunan dari level sebelumnya, level 2. Komponen tersebut

adalah chasis bawah dimana komponen penurunannya antara lain ring (6

buah), penutup plat depan (1 buah), plat (1 buah), switch on – off (1

buah), pengunci baterai (1 buah), bemper depan (1 buah), bemper

belakang, eyelet (4 buah), dan roda assy (4 buah) dan rumah dinamo

komponen penurunannya antara lain plat tembaga (1 buah), tutup gear (1

buah), dan screw gear (1 buah).

4.4.2 Assembly Chart (AC)

4.4.3 Operation Process Chart (OPC)