Upload
eka-l-koncara
View
72.096
Download
37
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan PKP (Read Online Only)Tugas Akhir di Universitas TerbukaJurusan Pendidikan Guru Sekolah DasarLebih lanjut di [email protected]
Citation preview
LAPORAN PKP - PGSD
PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MEKARSARI
DAN
PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP JUAL BELI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MEKARSARI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4412)
Disusun Oleh:
Nama : NIM : Program Studi : PGSD – S1 Pokjar : Purwakarta Masa Registrasi : 2009.1
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG
2009
i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN Judul Laporan : Penggunaan Media Garis Bilangan Untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari
Dan
Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Jual Beli Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari
Nama Mahasiswa : Unit Kerja : SD Negeri 3 Mekarsari Darangdan
Tanggal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
1. Mata Pelajaran Eksak (Matematika) a. Hari Senin, Tanggal 2 Maret 2009 b. Hari Senin, Tanggal 9 Maret 2009
2. Mata Pelajaran Non Eksak (IPS) a. Hari Rabu, Tanggal 4 Maret 2009 b. Hari Rabu, Tanggal 11 Maret 2009
Masalah Yang Menjadi Fokus Perbaikan
1. Mata Pelajaran Eksak (Matematika) Meningkatkan penguasaan konsep penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif bagi siswa kelas IV dengan menggunakan media garis bilangan
2. Mata Pelajaran Non Eksak (IPS) Meningkatkan penguasaan konsep jual beli bagi siswa kelas IV dengan penerapan metode bermain peran
Mengetahui, Supervisior,
______________________
Purwakarta, 1 April 2009
Mahasiswa
______________________
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, kepada-Nya kita
berbakti, dan kepada-Nya pula kita memohon ampun atas segala dosa
dan alpa kita. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada
Rasulullah SAW, kepada para sahabat, para tabi’in dan para penerus
perjuangan mereka.
Atas karunia dan nikmat yang melimpahruah dari Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan laporan ini untuk diajukan sebagai salah satu tugas
mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional pada Program Studi S1
PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Bandung Pokjar Purwakarta.
Penelitian dilakukan di SD Negeri 3 Mekarsari Kecamatan
Darangdan Kabupaten Purwakarta. Laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) ini telah diupayakan disusun dengan seoptimal mungkin,
meskipun tidak menutup kemungkinan terdapat kekurangan di dalamnya.
Dengan penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak, maka sudah selayaknya penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. ______________________, sebagai supervisor.
2. ______________________, Sebagai teman sejawat.
3. Istri tercinta, keluarga dan semua pihak yang telah memberikan
dorongan dan bantuan demi kelancaran penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan,
untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi
penyusunan laporan ini.
iii
Akhirnya penulis berharap semoga Laporan PKP ini dapat
memberikan manfaat yang berharga bagi pengembangan ilmu pendidikan
khususnya di lingkungan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Hanya
kepada Allah jualah kita berserah diri, semoga gerak langkah kita
senantiasa atas bimbingan-Nya dan mendapat ridho dari-Nya. Amin.
Purwakarta, 1 April 2009
Mahasiswa
______________________
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN .......................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 3
C. Tujuan Perbaikan ......................................................... 5
D. Manfaat Perbaikan ....................................................... 6
BAB II MEDIA GARIS BILANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH DASAR DAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE
BERMAIN PERAN .............................................................. 8
A. Matematika ................................................................. 8
B. Media Garis Bilangan.................................................... 10
C. Ilmu Pengetahuan Sosial .............................................. 12
D. Metode Bermain Peran ................................................. 12
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN ............................................... 15
A. Subjek Perbaikan ......................................................... 15
B. Rencana Perbaikan ..................................................... 16
C. Pelaksanaan Perbaikan ................................................. 18
v
BAB IV HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN ............................... 22
A. Pengolahan Data ......................................................... 22
B. Pembahasan................................................................ 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 34
A. Kesimpulan ................................................................. 34
B. Saran .......................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Biodata Teman Sejawat
2. Surat Pernyatan Teman Sejawat
3. Mata Pelajaran Matematika (Eksak)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 dan 2
Lembar Kegiatan Siswa Siklus 1 dan 2
Lembar Observasi Siklus 1 dan 2
4. Mata Pelajaran IPS (Non Eksak)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 dan 2
Lembar Kegiatan Siswa Siklus 1 dan 2
Lembar Observasi Siklus 1 dan 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Matematika dan IPS
Salah satu keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan
guru di dalam kelas ialah menggunakan media pembelajaran sebab
kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya adalah komunikasi, dalam
proses komunikasi ini guru berperan sebagai komunikator yang akan
menyampaikan pesan kepada siswa, agar pesan itu dapat dterima dengan
baik oleh siswa, maka diperlukan satu alat yaitu media pembelajaran.
Hal ini dapat dibuktikan kebenarannya yaitu dari hasil penulisan
yang dilakukan Schramm 1977 mengemukakan “Teknologi membawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”.
Pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan harus
dimilliki oleh seorang guru. Dr. Oemar Hamalik (1989), mengemukakan
bahwa media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan
dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru
dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Pendapat lain dari Briggs (1977), mengemukakan keberhasilan
proses pembelajaran dapat ditentukan oleh sarana fisik seperti media
grafis, gambar, film, slide, dan sebagainya.
2
Berdasarkan uraian di atas, penulis menganggap penting untuk
mengadakan perbaikan proses pembelajaran melalui Penulisan Tindakan
Kelas (PTK) tentang penggunaan media garis bilangan untuk
meningkatkan penguasaan konsep penjumlahan bilangan bulat positif dan
negatif pada mata pelajaran matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 3
Mekarsari.
Selain mata pelajaran matematika sebagai mata pelajaran eksak,
penulis juga berkeinginan untuk melakukan penulisan pada mata
pelajaran non-eksak, yaitu mata pelajaran IPS tentang penerapan metode
bermain peran untuk meningkatkan penguasaan konsep jual beli.
Pada pembelajaran Matematika tentang konsep penjumlahan
bilangan bulat positif dan negatif yang dilaksanakan pada semester kedua
tahun pelajaran 2008/2009, tanggal 16 Februari 2009 hasil ulangan
matematika oleh penulis menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah,
hanya 7 orang dari 19 siswa di kelas IV yang mendapat tingkat
penguasaan materi di atas 60 % dan selebihnya 14 siswa tingkat
penguasaannya bervariatif di bawah 50 %.
Begitu juga pada pembelajaran yang lain yaitu mata pelajaran IPS
tentang konsep jual beli yang dilakukan pada semester kedua tahun
pelajaran 2008/2009, tanggal 18 Februari 2009 menunjukkan hasil belajar
siswa masih rendah. Hanya 6 orang dari 19 siswa di kelas IV yang
3
mendapat tingkat penguasaan materi di atas 65 %, dan selebihnya 13
orang siswa tingkat penguasaannya bervariatif di bawah 60 %.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis menganggap
penting untuk mengadakan perbaikan pembelajaran melalui penulisan
tindakan kelas tentang penggunaan media garis bilangan untuk
meningkatkan penguasaan konsep penjumlahan bilangan bulat positif dan
negatif pada mata pelajaran matematika dan penerapan metode bermain
peran untuk meningkatkan penguasaan konsep jual beli pada mata
pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 3 Mekasari Kecamatan Darangdan
Kabupaten Purwakarta.
B. Rumusan Masalah
Pada mata pelajaran matematika yang menjadi fokus perbaikan
pembelajaran adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dalam
materi penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif pada mata pelajaran
matematika dengan menggunakan media garis bilangan?”
Dari fokus perbaikan pembelajaran tersebut dijabarkan dalam
pertanyaan penulisan sebagai berikut:
a. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari
dalam materi penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif
pada mata pelajaran matematika tanpa media garis bilangan?
4
b. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari
dalam materi penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif
pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan media
garis bilangan?
c. Seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri 3 Mekarsari dalam materi penjumlahan bilangan bulat
positif dan negatif pada mata pelajaran matematika sebelum
perbaikan pembelajaran dan setelah perbaikan pembelajaran?
Sedangkan pada mata pelajaran IPS yang menjadi fokus perbaikan
pembelajaran adalah “Bagaimana meningkatkan penguasaan konsep jual
beli pada mata pelajaran IPS dengan penerapan metode bermain peran?”
Dari fokus perbaikan pembelajaran tersebut dijabarkan dalam
pertanyaan penulisan sebagai berikut:
a. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari
dalam memahami konsep jual beli pada mata pelajaran IPS
sebelum penerapan metode bermain peran?
b. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari
dalam memahami konsep jual beli pada mata pelajaran IPS
dengan penerapan metode bermain peran?
c. Seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri 3 Mekarsari dalam memahami konsep jual beli bagi siswa
5
pada mata pelajaran IPS sebelum perbaikan pembelajaran dan
setelah perbaikan pembelajaran.
C. Tujuan Perbaikan
Tujuan penulisan penggunaan media garis bilangan dalam materi
penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif pada mata pelajaran
matematika ini adalah:
a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3
Mekarsari dalam materi penjumlahan bilangan bulat positif dan
negatif pada mata pelajaran matematika sebelum menggunakan
media garis bilangan .
b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3
Mekarsari dalam materi penjumlahan bilangan bulat positif dan
negatif pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan
media garis bilangan .
c. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari dalam materi penjumlahan
bilangan bulat positif dan negatif pada mata pelajaran
matematika sebelum perbaikan pembelajaran dan setelah
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media garis
bilangan .
6
Sedangkan tujuan penulisan penerapan metode bermain peran
dalam konsep jual beli pada mata pelajaran IPS ini adalah:
a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3
Merkarsari dalam penguasaan konsep jual beli pada mata
pelajaran IPS sebelum penerapan metode bermain peran.
b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3
Mekarsari dalam penguasaan konsep jual beli pada mata
pelajaran IPS dengan penerapan metode bermain peran.
c. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari dalam penguasaan konsep jual
beli pada mata pelajaran IPS sebelum perbaikan pembelajaran
dan setelah perbaikan pembelajaran dengan penerapan metode
bermain peran.
D. Manfaat Perbaikan
Adapun tindakan perbaikan ini diharapkan dapat bermanfaat antara
lain:
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga dapat dicapai
hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya dengan perubahan
nilai yang signifikan.
7
b. Bagi Guru
Dapat mengembangkan wawasan keilmuan serta meningkatkan
keterampilan dan inovasi guru dalam proses pembelajaran
hingga dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki hasil
belajar yang lebih baik dari sebelumnya.
c. Bagi Sekolah
Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif
sehingga mampu memajukan proses pendidikan di masa
mendatang.
8
BAB II
MEDIA GARIS BILANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI
SEKOLAH DASAR DAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE
BERMAIN PERAN
A. Matematika
Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká)
secara umum ditentukan sebagai kajian pola dari struktur, perubahan, dan
ruang; tak resminya, seseorang dapat mengatakannya sebagai penulisan
bilangan dan angka.
Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan
aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik
dan notasi matematika; pandangan lain tergambar dalam filosofi
matematika.
Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering
mempunyai berasal dari ilmu pengetahuan alam, sangat umum di fisika,
tetapi mathematikus juga menegaskan dan menyelidiki struktur untuk
sebab hanya dalam ilmu pasti, karena struktur mungkin menyediakan,
untuk kejadian, generalisasi pemersatu bagi beberapa sub-bidang, atau
alat membantu untuk perhitungan biasa.
9
Akhirnya, banyak matematikus belajar bidang dilakukan mereka
untuk sebab yang hanya estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai bentuk
seni daripada sebagai ilmu praktis atau terapan.
Secara umum, semakin kompleks suatu fenomena, semakin
kompleks pula alat (dalam hal ini jenis matematika) yang melalui berbagai
perumusan (model matematikanya) diharapkan mampu untuk
mendapatkan atau sekedar mendekati solusi eksak seakurat-akuratnya.
Tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan
disebabkan oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri, tetapi
disebabkan oleh sulit dan kompleksnya fenomena yang solusinya
diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan (model matematikanya)
dengan menggunakan jenis atau cabang matematika tersebut.
Sebaliknya berbagai fenomena fisik yg mudah di amati, misalnya
jumlah penduduk di seluruh Indonesia, tak memerlukan jenis atau cabang
matematika yang canggih. Kemampuan aritmetika sudah cukup untuk
mencari solusi (jumlah penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi.
Dalam topik pembahasan matematika, terdapat satu topik yang
paling mendasar, yaitu bilangan bulat. Bilangan bulat adalah bilangan
yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, -7, -34, 0,
dan lainnya. Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif dan
bilangan bulat negatif. Bilangan bulat positif yaitu bilangan bulat
yang nilainya lebih besar atau sama dengan 0 (nol), sedangkan
10
bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat yang nilainya lebih kecil
daripada 0 (nol).
B. Media Garis Bilangan
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran.
Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan
bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak
maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga
dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
a. Media Visual: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun,
komik
b. Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan
sejenisnya
11
c. Projected still media: slide, projector, dan sejenisnya
d. Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran.
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat
bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.
Sekitar pertengahan abad ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi
dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-
visual.
Garis bilangan adalah garis yang diberi titik-titik dengan jarak yang
sama. Titik-titik itu dikorespondensikan satu satu dengan bilangan
bilangan. Bilangan-bilangannya diurutkan dari kiri ke kanan sehingga
diperoleh urutan bilangan yang semakin ke kanan semakin besar, seperti
contoh dibawah ini.
1)
2)
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4
9 4
10 4
11 4
12 4
12
C. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial, biasa disingkat IPS, adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan penulisan dengan cakupan yang luas
dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa
kini dan masa lalu. IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara
mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap
masyarakat.
Karena sifatnya yang berupa penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial,
di Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk siswa sekolah
dasar (SD), dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP/SLTP).
Sedangkan untuk tingkat di atasnya, mulai dari sekolah menengah tingkat
atas (SMA/SMU) dan perguruan tinggi, ilmu sosial dipelajari berdasarkan
cabang-cabang dalam ilmu tersebut khususnya jurusan atau fakultas yang
memfokuskan diri dalam mempelajari hal tersebut.
Ilmu Pengetahuan Sosial secara umum mempelajari berbagai
bidang ilmu seperti: Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Antropologi,
Psikologi, dan Tata Negara.
D. Metode Bermain Peran
Metode dibedakan dari pendekatan. Pendekatan lebih menekankan
pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan
pada teknik pelaksanaannya. Satu pendekatan yang direncanakan untuk
13
satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut digunakan
beberapa metode.
Sebagai contoh dalam pembelajaran pencemaran lingkungan.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat dipilih
dari beberapa pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan
lingkungan. Ketika proses pembelajaran pencemaran lingkungan
dilaksanakan dengan pendekatan lingkungan tersebut dapat digunakan
beberapa metode, misalnya metode observasi, metode diskusi dan
metode ceramah.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dan
pendekatan dirancang untuk mencapai keberhasilan suatu tujuan
pembelajaran.
Salah satu metode yang paling disukai oleh peserta didik adalah
metode bermain peran. Pembelajaran dengan metode bermain peran
adalah pembelajaran dengan cara seolah–olah berada dalam suatu situasi
untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam
metode ini siswa berkesempatan terlibat secara aktif sehingga akan lebih
memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu
lama.
Bermain peran identik dengan bermain drama. Pembelajaran
dengan bermain peran biasanya hanya dikaitkan dengan pembelajaran
bahasa. Sebenarnya bermain peran dapat dilakukan dalam pembelajaran
14
IPS yaitu pada konsep jual beli, hanya saja pembelajaran dengan cara ini
lebih tepatnya untuk permainan sebagai selingan dalam pembelajaran IPS
dan sebagai motivasi siswa untuk menyukai IPS.
Pembelajaran dengan metode bermain peran dapat dilakukan di
dalam kelas atau di luar kelas. Apabila pembelajaran dilakukan di dalam
kelas maka dibutuhkan tempat yang lebih luas atau lebih baik jika anak
berada di luar tempat duduknya. Pembelajaran akan terasa lebih santai
jika dilakukan di luar kelas seperti di lapangan, di halaman sekolah,
ataupun di teras kelas.
15
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Perbaikan
Tempat perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 3
Mekarsari UPTD Pembinaan TK-SD dan PLS Kecamatan Darangdan
Kabupaten Purwakarta. Yang menjadi subjek perbaikan adalah 19 orang
siswa kelas IV yang terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Karakteristik siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari pada proses
pembelajaran pada umumnya merespon semua pertanyaan yang diajukan
guru, terbukti pada hasil tes evaluasi perolehan nilai sesuai dengan yang
diharapkan atau sesuai dengan KKM. Intinya karakteristik siswa pada
umumnya aktif.
Hal-hal yang unik yang muncul pada saat pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga garis
bilangan yaitu terjadinya perubahan tingkah laku siswa, di mana dalam
situasi pembelajaran sebelumnya keaktifan siswa hanya pada kelompok
siswa yang pandai saja, maka setelah penggunaan alat peraga gambar
garis bilangan, muncul perilaku pembelajaran yang aktif, kreatif dan
menyenangkan bagi siswa. Dengan cirinya yaitu siswa penuh konsentrasi
mengikuti pelajaran dan banyak mengajukan pertanyaan.
16
Hal-hal yang unik yang muncul pada saat pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menggunakan
metode bermain peran yaitu terjadinya perubahan tingkah laku siswa, di
mana dalam situasi pembelajaran sebelumnya siswa kurang begitu aktif,
maka setelah penggunaan metode bermain peran muncul situasi
pembelajaran yang aktif dari seluruh siswa sehingga situasi pembelajaran
cukup gaduh/ribut tetap masih dalam situasi pembelajaran yang
terkendali.
B. Rencana Perbaikan
Berikut rencana perbaikan yang telah disusun oleh penulis:
Tabel 1
JADWAL PERBAIKAN PELAJARAN MATEMATIKA (EKSAKTA)
KELAS IV SD NEGERI 3 MEKARSARI
No. Siklus Hari, Tanggal Waktu Fokus Masalah
1 Siklus I Senin,
2 Maret 2009
2 x 35
menit
1. Siswa kurang
termotivasi dalam
belajar.
2. Siswa kurang
berperan serta
aktif dalam
belajar.
2 Siklus II Senin,
9 Maret 2009
2 x 35
menit
17
Tabel 2
JADWAL PERBAIKAN PELAJARAN IPS (NON EKSAKTA)
KELAS IV SD NEGERI 3 MEKARSARI
No. Pelaksanaan Hari, Tanggal Waktu Fokus Masalah
1 Siklus I Rabu,
4 Maret 2009
2 x 35
menit
1. Siswa kurang
berminat dalam
belajar.
2. Siswa kurang
perhatian dalam
belajar.
2 Siklus II Rabu,
11 Maret 2009
2 x 35
menit
18
C. Pelaksanaan Perbaikan
Adapun pelaksanaan perbaikan dilakukan sebagai berikut:
Tabel 3
PELAKSANAAN PERBAIKAN PELAJARAN MATEMATIKA
KELAS IV SD NEGERI 3 MEKARSARI
No. Tanggal Siklus Uraian Kegiatan
1 2 Maret 2009 Siklus I
Matematika
1. Menyusun Rencana Perbaikan
Pembelajaran yang mencakup
langkah-langkah
pembelajaran yang akan
ditempuh serta instrumen
yang akan digunakan.
2. Menyiapkan sarana dan pra-
sarana yang diperlukan,
mencakup sumber dan media
belajar.
3. Memilih dan menentukan
teman sejawat yang akan
melakukan observasi terhadap
kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
2 4 Maret 2009 Siklus I
IPS
3 9 Maret 2009 Siklus II
Matematika
4 11 Maret 2009 Siklus II
IPS
19
Tabel 4
KEGIATAN KHUSUS YANG DILAKSANAKAN GURU DALAM
PERBAIKAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA (EKSAKTA)
Siklus Masalah Yang Dihadapi Tindakan Perbaikan
I 1. Siswa kurang
termotivasi dalam
belajar.
2. Siswa kurang berperan
serta aktif dalam
belajar.
Guru melakukan kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan media garis
bilangan.
II 1. Siswa kurang
termotivasi dalam
belajar.
2. Siswa kurang berperan
serta aktif dalam
belajar.
Guru melakukan kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan media garis
bilangan dalam kegiatan
berkelompok (diskusi).
20
Tabel 5
KEGIATAN KHUSUS YANG DILAKSANAKAN GURU DALAM
PERBAIKAN MATA PELAJARAN IPS (NON EKSAKTA)
Siklus Masalah Yang Dihadapi Tindakan Perbaikan
I 1. Siswa kurang berminat
dalam belajar.
2. Siswa kurang perhatian
dalam belajar.
Guru melakukan kegiatan
pembelajaran dengan metode
bermain peran secara
berkelompok.
II 1. Siswa kurang berminat
dalam belajar.
2. Siswa kurang perhatian
dalam belajar.
Guru melakukan kegiatan
pembelajaran dengan metode
bermain peran secara
berkelompok.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan
pembelajaran ini, yaitu:
1. Mata Pelajaran Matematika
a. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui
skemata siswa terhadap materi pembelajaran.
b. Menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang
akan ditempuh.
c. Mengkondisikan siswa untuk diskusi kelompok.
d. Membimbing siswa dalam penggunaan media garis bilangan.
21
e. Melakukan tanya jawab tentang hasil diskusi.
f. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
g. Melakukan evaluasi.
2. Mata Pelajaran IPS (Non Eksakta)
a. Guru mengadakan apersepsi dengan cara menggali pengalaman
siswa yang relevan dengan materi pembelajaran.
b. Menjelaskan materi pembelajaran secara singkat.
c. Mengkondisikan siswa untuk bermain peran.
d. Membimbing siswa dalam kegiatan bermain peran.
e. Mengadakan tanya jawab tentang hasil kegiatan bermain peran.
f. Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
g. Melakukan evaluasi.
22
BAB IV
HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengolahan Data
1. Mata Pelajaran Matematika
Pada setiap kegiatan pembelajaran, penulis mengadakan suatu
observasi sederhana untuk melihat tingkat motivasi dan keaktifan siswa
terhadap proses pembelajaran.
Berikut keadaan tingkat motivasi dan keaktifan siswa terhadap
proses pembelajaran:
Tabel 6
Hasil Observasi Keadaan Motivasi dan Keaktifan Siswa
Terhadap Proses Pembelajaran pada Mata Pelajaran Matematika
No Nama Siswa Sebelum
Perbaikan
Pada Saat Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Sopian - + +
- = K
ura
ng
+ =
Cukup
++
= B
aik
2 Anggi - - +
3 Ani - + +
4 Dede Fitri + + ++
5 Dede Haris - + ++
6 Dedi Muhammad + + ++
7 Erik - + +
23
8 Indra Lesmana - - +
9 Nendi - - +
10 Nia Kurnia + ++ ++
11 Nita ++ ++ ++
12 Sifa Siti Fatimah ++ ++ ++
13 Siti Holipah - + ++
14 Siti Nuraeni - - +
15 Sovia Aditia + ++ ++
16 Susilawati + + ++
17 Topin Supian - - +
18 Ujang Sandi - - +
19 Uun Unayah - + ++
Rata-rata -
(Kurang)
+
(Cukup)
++
(Baik)
Data di atas menunjukkan adanya peningkatan nilai motivasi dan
keaktifan siswa sejak sebelum perbaikan, siklus pertama, hingga siklus
kedua.
24
Hal ini relevan dengan keadaan nilai hasil belajar yang didapat pada
setiap akhir pembelajaran, sebagaimana berikut:
Tabel 7
Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika
No Nama Siswa Sebelum
Perbaikan
Pada Saat Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Sopian 3 6 7
2 Anggi 4 5 7
3 Ani 4 5 7
4 Dede Fitri 6 7 9
5 Dede Haris 3 6 8
6 Dedi Muhammad 6 6 8
7 Erik 5 7 7
8 Indra Lesmana 4 5 7
9 Nendi 4 4 6
10 Nia Kurnia 6 8 9
11 Nita 8 9 9
12 Sifa Siti Fatimah 8 8 9
13 Siti Holipah 5 6 8
14 Siti Nuraeni 3 4 6
15 Sovia Aditia 6 8 9
16 Susilawati 6 6 8
25
17 Topin Supian 4 4 6
18 Ujang Sandi 4 5 7
19 Uun Unayah 4 6 8
Jumlah 93 115 145
Rata-rata 4,89 6,05 7,63
Persentase Keberhasilan 49 % 61 % 76 %
Pada siklus pertama, nilai yang diperoleh masih kurang
memuaskan, sehingga penulis melakukan refleksi dan beberapa perbaikan
untuk siklus kedua, termasuk menambahkan metode diskusi di dalamnya.
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa seluruh siswa
berhasil mencapai tujuan belajarnya pada siklus kedua, dengan rata-rata
nilai hasil belajar 7,63 atau tingkat pencapaian 76 %. Maka pembelajaran
ini mengalami kemajuan dan dapat dikatakan “Tuntas”.
Grafik 1
Perubahan Hasil Belajar Siswa
0%10%20%30%40%50%60%70%80%
Sebelum Perbaikan
Siklus I Siklus II
Perubahan
49%61%
76%
Persentase Ketuntasan
26
Pada grafik di atas dapat dilihat perubahan hasil belajar siswa yang
terjadi pada setiap akhir proses pembelajaran. Peningkatan yang cukup
signifikan terjadi di setiap akhir pembelajaran. Rata-rata nilai siswa naik
12 % pada siklus pertama, dan naik 15 % pada siklus kedua.
Penulis juga melakukan metode diskusi kelompok pada siklus kedua
guna lebih meningkatkan stimulus terhadap keaktifan siswa. Berikut hasil
belajar siswa pada saat pembelajaran dilakukan secara berkelompok pada
siklus II:
Tabel 8
Nilai Lembar Kerja Siswa pada Diskusi Kelompok
No Nama Kelompok Nilai
1 Abu Bakar 90
2 Utsman bin Affan 80
3 Umar bin Khattab 80
4 Ali bin Abi Thalib 90
Rata-rata 85
27
2. Mata Pelajaran IPS
Pada setiap kegiatan pembelajaran IPS, penulis juga mengadakan
suatu observasi sederhana untuk melihat keadaan minat dan perhatian
siswa terhadap proses pembelajaran.
Berikut keadaan tingkat minat dan perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran:
Tabel 9
Hasil Observasi Keadaan Minat dan Perhatian Siswa
Terhadap Proses Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPS
No Nama Siswa Sebelum
Perbaikan
Pada Saat Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Sopian - + +
- = K
ura
ng
+
= C
ukup
+
+ =
Baik
2 Anggi - + +
3 Ani - - ++
4 Dede Fitri - + ++
5 Dede Haris - + ++
6 Dedi Muhammad + + ++
7 Erik + + +
8 Indra Lesmana - - ++
9 Nendi - - +
10 Nia Kurnia ++ ++ ++
11 Nita + ++ ++
28
12 Sifa Siti Fatimah ++ ++ ++
13 Siti Holipah - + ++
14 Siti Nuraeni - - +
15 Sovia Aditia - ++ ++
16 Susilawati + + ++
17 Topin Supian - - +
18 Ujang Sandi - - +
19 Uun Unayah - + ++
Rata-rata -
(Kurang)
+
(Cukup)
++
(Baik)
Data di atas menunjukkan adanya peningkatan minat dan perhatian
siswa sejak sebelum perbaikan, siklus pertama, hingga siklus kedua.
Hal ini relevan dengan keadaan nilai hasil belajar yang didapat pada
setiap akhir pembelajaran, sebagaimana berikut:
Tabel 10
Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
No Nama Siswa Sebelum
Perbaikan
Pada Saat Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Sopian 3 6 7
2 Anggi 3 6 6
3 Ani 4 5 8
29
4 Dede Fitri 3 6 8
5 Dede Haris 4 7 9
6 Dedi Muhammad 6 7 9
7 Erik 6 7 7
8 Indra Lesmana 5 5 8
9 Nendi 3 4 6
10 Nia Kurnia 8 8 9
11 Nita 7 8 9
12 Sifa Siti Fatimah 8 9 9
13 Siti Holipah 3 6 8
14 Siti Nuraeni 3 4 7
15 Sovia Aditia 5 8 9
16 Susilawati 6 7 9
17 Topin Supian 4 5 7
18 Ujang Sandi 5 5 7
19 Uun Unayah 4 6 8
Jumlah 90 119 150
Rata-rata 4,74 6,26 7,89
Persentase Keberhasilan 47 % 63 % 79 %
30
Pada siklus pertama, nilai yang diperoleh masih kurang
memuaskan, sehingga penulis melakukan refleksi dan beberapa perbaikan
untuk siklus kedua dengan metode yang sama.
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa seluruh siswa
berhasil mencapai tujuan belajarnya pada siklus kedua, dengan rata-rata
nilai hasil belajar 7,89 atau tingkat pencapaian 79 %. Maka pembelajaran
ini mengalami kemajuan dan dapat dikatakan “Tuntas”.
Grafik 2
Perubahan Hasil Belajar Siswa
Pada grafik di atas dapat dilihat perubahan hasil belajar siswa yang
terjadi pada setiap akhir proses pembelajaran. Peningkatan yang cukup
signifikan terjadi di setiap akhir pembelajaran. Rata-rata nilai siswa naik
16 % pada siklus pertama, dan naik 16 % juga pada siklus kedua.
0%10%20%30%40%50%60%70%80%
Sebelum Perbaikan
Siklus I Siklus II
Perubahan
47%63%
79%
Persentase Ketuntasan
31
Berikut hasil belajar siswa pada saat pembelajaran dilakukan secara
berkelompok pada siklus I dan II:
Tabel 8
Nilai Lembar Kerja Siswa pada Diskusi Kelompok
No Nama Kelompok Siklus I Siklus II
1 Abu Bakar 75 85
2 Utsman bin Affan 85 90
3 Umar bin Khattab 80 90
4 Ali bin Abi Thalib 85 90
Rata-rata 81,25 88,75
B. Pembahasan
Dari hasil analisis di atas, dapat diuraikan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Pembelajaran Matematika
a. Siswa memiliki masalah dalam hal motivasi dan keaktifan dalam
belajar matematika karena sistem pembelajaran yang
konvensional dan tidak maksimalnya penggunaan media belajar
yang menarik.
b. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan upaya
perbaikan dengan menggunakan media garis bilangan. Upaya
32
ini dilakukan dalam dua siklus bersama teman sejawat yang
berperan sebagai observer.
c. Pendekatan yang dilakukan ialah pada materi penjumlahan
bilangan bulat positif dan negatif, yang dalam pelaksanaannya
penulis berusaha memanfaatkan media garis bilangan untuk
meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa, hingga dapat
diperoleh hasil belajar yang maksimal.
d. Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada setiap akhir
pembelajaran terus meningkat secara signifikan sejak sebelum
proses perbaikan hingga akhir siklus kedua. Ini tergambarkan
dengan peningkatan nilai hasil belajar sekitar 12 % pada siklus
pertama dan 15 % pada siklus kedua. Adapun hasil rata-rata
yang dicapai pada akhir siklus kedua adalah 76 %, di mana
100% siswa berhasil mencapai hasil belajar yang cukup
memuaskan. Artinya, ketuntasan belajar telah tercapai.
2. Pembelajaran IPS
a. Siswa memiliki masalah dalam hal minat dan perhatian dalam
belajar IPS karena metode pembelajaran yang konvensional dan
tidak maksimalnya penggunaan metode belajar yang menarik.
b. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan upaya
perbaikan dengan menggunakan metode bermain peran. Upaya
33
ini dilakukan dalam dua siklus bersama teman sejawat yang
berperan sebagai observer.
c. Pendekatan yang dilakukan ialah pada materi konsep jual beli,
yang dalam pelaksanaannya penulis berusaha menerapkan
metode bermain peran guna meningkatkan minat dan perhatian
siswa, hingga dapat diperoleh hasil belajar yang maksimal.
d. Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada setiap akhir
pembelajaran terus meningkat secara signifikan sejak sebelum
proses perbaikan hingga akhir siklus kedua. Ini tergambarkan
dengan peningkatan nilai hasil belajar sekitar 16 % pada siklus
pertama dan 16 % juga pada siklus kedua. Adapun hasil rata-
rata yang dicapai pada akhir siklus kedua adalah 79 %, di mana
100% siswa berhasil mencapai hasil belajar yang cukup
memuaskan. Artinya, ketuntasan belajar telah tercapai.
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan hasil perbaikan mengenai “Penggunaan Media
Garis Bilangan Bulat Positif dan Negatif Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 3
Mekarsari”, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
penggunaan media garis bilangan ternyata berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 3
Mekarsari. Hal ini diketahui dari peningkatan rata-rata nilai hasil belajar
pada siklus pertama sebesar 12 %, dan sebesar 15 % pada siklus kedua.
Peningkatan skor siswa diasumsikan merupakan akibat dari perlakuan
yang telah diberikan kepada siswa dengan menggunakan media gambar
garis bilangan.
Jawaban atas pertanyaan penulisan yang diajukan pada rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
a. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari dalam materi
penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif pada mata
pelajaran matematika tanpa media garis bilangan sangat tidak
memuaskan, dengan rata-rata nilai 4,89.
b. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari dalam materi
penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif pada mata
35
pelajaran matematika dengan menggunakan media garis
bilangan dapat meningkat secara signifikan, yaitu dengan rata-
rata nilai 7,63.
c. Perbedaan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari
dalam materi penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif
pada mata pelajaran matematika sebelum perbaikan
pembelajaran dan setelah perbaikan pembelajaran cukup
signifikan, yaitu sebesar rata-rata 2,74.
Sedangkan dari keseluruhan hasil penulisan mengenai “Penerapan
Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Jual Beli
Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari”, dapat ditemukan terjadinya
peningkatan rata-rata nilai hasil belajar pada siklus pertama sebesar 16%,
dan sebesar 16% juga pada siklus kedua. Peningkatan skor siswa
diasumsikan merupakan akibat dari perlakuan yang telah diberikan kepada
siswa dengan menggunakan metode bermain peran.
Jawaban atas pertanyaan penulisan yang diajukan pada rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
a. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari dalam
memahami konsep jual beli pada mata pelajaran IPS sebelum
penerapan metode bermain peran kurang memuaskan, dengan
rata-rata nilai sebesar 4,74.
36
b. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari dalam
memahami konsep jual beli pada mata pelajaran IPS dengan
penerapan metode bermain peran cukup memuaskan dengan
rata-rata nilai 7,89.
c. Perbedaan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Mekarsari
dalam memahami konsep jual beli bagi siswa pada mata
pelajaran IPS sebelum perbaikan pembelajaran dan setelah
perbaikan pembelajaran cukup signifikan, yaitu memiliki selisih
sebesar 3,15.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, yang menyatakan bahwa
penerapan penggunaan media garis bilangan dalam mata pelajaran
Matematika dan penerapan metode bermain peran dalam pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri 3 Mekarsari, maka penulis memiliki beberapa saran tindak
lanjut sebagai berikut:
1. Pemilihan dan penggunaan alat peraga yang sesuai berkonstribusi
positif dalam perbaikan pembelajaran, karena itu disarankan
kepada teman sejawat agar senantiasa untuk melakukan perbaikan
setiap pembelajaran, misalnya: pemilihan alat dan media yang
sesuai.
37
2. Pemilihan dan penerapan metode yang sesuai misalnya metode
bermain peran ternyata berkonstribusi positif untuk meningkatkan
penguasaan konsep jual beli, karena itu disarankan kepada teman
sejawat agar senantiasa untuk melakukan perbaikan setiap
pembelajaran, misalnya dengan memilih metode yang tepat dalam
pembelajaran.
3. Disarankan teman sejawat berupaya untuk melakukan perbaikan
dan peningkatan pembelajaran melalui penulisan tindakan kelas.
4. Untuk lebih meningkatkan penguasaan terhadap tuntutan guru
yang profesional, perlu terus dilakukan penyegaran melalui
kelompok kerja guru (KKG) dalam upaya berbagi pendapat dan
tukar pengalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Toha., Dkk. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Badan Nasional Standar Pendidikan. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tngkat SD, MI, dan SD-LB. Jakarta: BNSP.
Fajariyah Nur dan Arif Al Rasyid. 2006. Cerdas Berhitung Matematika Untuk SD Kelas IV. Surakarta: Penerbit Grahadi.
Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hera Lestari Mikarsa, Ph.D. Agus Taufik, Drs, M.P. Puisi Lestari Prianto,
Drs, M.Psi. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan UT.
Muhsetyo, Gatot. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Munadir. 1996. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Pusi Santosa, Drs. dkk. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Jakarta: Pusat Penerbitan UT.
Republik Indonesia. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.ri.go.id/
Roestiyah, N.K. Dra. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suciati, Dr. dkk. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Pusat Penerbitan UT.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Media Pembelajaran. http://akhmadsudrajat/
wordpress.com/.
Suprayekti, dkk. 2008. Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tim FKIP. 2008. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
________. 2008. Panduan Tugas Akhir Program Sarjana FKIP. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.A.K. et. a.l (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan). Modul PGSD 4412. Jakarta: Universitas Terbuka.
________. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Modul IDIK 4008. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin S., dkk. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Universitas Terbuka.
________. 2007. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.