22
Laporan Pupuk Cair Organik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, penggunaan pupuk organik makin meningkat sejalan dengan berkembangnya pertanian organik. Untuk menyediakan pupuk organik dalam jumlah besar diperlukan tenaga yang banyak sehingga akan meningkatkan biaya tenaga kerja, meskipun pupuk organik dapat diproduksi sendiri oleh petani. Agar aplikasi pupuk organik lebih hemat dan penggunaan tenaga kerja lebih murah, salah satu alternatifnya adalah dengan meningkatkan kandungan haranya, terutama hara makro seperti nitrogen, kalium, dan fosfor. Pada kotoran ternak, baik feses maupun urine, kadar nitrogen dapat ditingkatkan melalui pengkayaan dengan menggunakan mikroba pengikat nitrogen, dan untuk hara kalium dengan menggunakan mikroba fermenter Rummino bacillus. anaktptph- agriculture.blogspot.com memberikan satu solusi dalam penangulangan bahan kimia yang telah memasuki dalam fase yang tinggi. Nilai tambah dari penggunaan pupuk organik. Bahwa seperti diketahui bersama hasil produk pertanian dengan menggunakan pupuk organik mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibanding dengan pertanian anorganik (pupuk buatan pabrik), apalagi dipadukan dengan penggunaan pestisida organik dimana produknya dikenal sebagai “Beras

Laporan Pupuk Cair Organik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Pupuk Cair Organik

Laporan Pupuk Cair Organik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era sekarang ini, penggunaan pupuk organik makin meningkat sejalan

dengan berkembangnya pertanian organik. Untuk menyediakan pupuk organik

dalam jumlah besar diperlukan tenaga yang banyak sehingga akan meningkatkan

biaya tenaga kerja, meskipun pupuk organik dapat diproduksi sendiri oleh petani.

Agar aplikasi pupuk organik lebih hemat dan penggunaan tenaga kerja lebih

murah, salah satu alternatifnya adalah dengan meningkatkan kandungan haranya,

terutama hara makro seperti nitrogen, kalium, dan fosfor. Pada kotoran ternak,

baik feses maupun urine, kadar nitrogen dapat ditingkatkan melalui pengkayaan

dengan menggunakan mikroba pengikat nitrogen, dan untuk hara kalium dengan

menggunakan mikroba fermenter Rummino bacillus. anaktptph-

agriculture.blogspot.com

memberikan satu solusi dalam penangulangan bahan kimia yang telah memasuki

dalam fase yang tinggi.

Nilai tambah dari penggunaan pupuk organik.    Bahwa  seperti  diketahui 

bersama  hasil  produk  pertanian  dengan  menggunakan  pupuk  organik 

mempunyai  nilai  jual  yang  lebih  tinggi  dibanding  dengan  pertanian 

anorganik  (pupuk  buatan  pabrik),  apalagi  dipadukan  dengan  penggunaan 

pestisida  organik  dimana  produknya  dikenal  sebagai  “Beras  organik  non 

pestisida”  ,  mempunyai  harga  jual  hampir  dua  kali  dari  produk pertanian

anorganik.  Meskipun segmen pasarnya masih tertentu , misalnya jaringan

perhotelan, supermarket dengan  pelanggan orang asing , restoran restoran dll.

1.2  Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum  ini adalah Mengetahui teknik-teknik pembuatan pupuk

organik cair,  mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembutan pupuk

organik.

Page 2: Laporan Pupuk Cair Organik

BAB II

 TINJAUAN PUSTAKA

Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahanorganik asal

tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi haratersedia bagi tanaman.

Dalam Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006, tenpupuk organik dan pembenah

tanah, dikemukakan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau

seluruhnya terdiri atas bahanorganik yang berasal dari tanaman dan atau hewan

yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang

digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan

biologi tanah. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik lebih

ditujukan kepada kandungan C-organik atau bahan organik daripada kadar

haranya, nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda dengan pupuk anorganik

(Skoog 1962).

Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam ketentuan pupuk organik maka

diklasifikasikan sebagai pembenah tanah organik. Pembenah tanah atau soil

ameliorantmenurut SK Mentan adalah bahan-bahan sintesis atau alami,organik

atau mineral. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk

kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut

kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan

limbah kota. Kompos merupakan produk pembusukan dari limbah tanaman dan

hewan hasil perombakan oleh fungi, aktinomiset, dan cacing tanah. Pupuk hijau

merupakan keseluruhan tanaman hijau maupun hanya bagian dari tanaman seperti

sisa batang dan tunggul akar setelah bagian atas tanaman yang hijau digunakan

sebagai pakan ternak. Sebagai contoh pupuk hijau ini adalah sisa–sisa tanaman,

kacang-kacangan, dan tanaman paku air Azolla. Pupuk kandang merupakan

kotoran ternak (Skoog 1962).

Limbah ternak merupakan limbah dari rumah potong berupa tulang tulang,darah,

dan sebagainya. Limbah industri yang menggunakan bahan pertanian merupakan

limbah berasal dari limbah pabrik gula, limbah pengolahan kelapa sawit,

penggilingan padi, limbah bumbu masak, dan sebagainya. Limbah kota yang

dapat menjadi kompos berupa sampah kota yang berasal dari tanaman, setelah

dipisah dari bahan-bahan yang tidak dapat dirombak misalnya plastik, kertas,

botol, dan kertas. Istilah pupuk hayati digunakan sebagai nama kolektif untuk

semua kelompok fungsional mikroba tanah yang dapat berfungsi sebagai penyedia

Page 3: Laporan Pupuk Cair Organik

hara dalam tanah, sehingga dapat tersedia bagi tanaman. Pemakaian istilah ini

relatif baru dibandingkan dengan saat penggunaan salah satu jenis

(Razdan ,1983).

pupuk hayati komersial pertama di dunia yaitu inokulan Rhizobium yang sudah

lebih dari 100 tahun yang lalu. Pupuk hayati dalam buku ini dapat didefinisikan

sebagai inokulan berbahan aktif organisme hidup yang berfungsi untuk menambat

hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman

(Razdan ,1983).

Pada tanaman padi atau sayuran, misalnya, untuk menekan penggunaan pupuk

anorganik (kimia) hingga 50%, diperlukan pupuk organik 2,0-2,5 t/ha. Jika

penggunaan pupuk anorganik akan ditekan hingga 25% maka keperluan pupuk

organik menjadi 3,5 t/ha atau lebih. Pada tanaman perkebunan, apabila sumber

hara hanya mengandalkan pupuk organik maka kebutuhan pupuk mencapai 15

t/ha. Untuk memenuhi kebutuhan pupuk sejumlah itu diperlukan pemeliharaan 24-

28 ekor domba/kambing atau 3-4 ekor sapi.Pupuk cair organik merupakan salah

satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran. Pupuk cair organik kebanyakan

diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang

mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe,

Mn, dan bahan organik). Oleh karena itu, pada kegiatan praktikum kali ini

dilakukan pembuatan pupuk cair organik dari bahan-bahan sisa atau limbah

pertanian.

Page 4: Laporan Pupuk Cair Organik

BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum Kesuburan Tanah dengan judul acara “Pupuk Cair Organik”

dilaksanakan pada hari jum’at, tanggal 6 september 2013 pukul pukul 15.35

wib. sampai selesai di gren house anggrek vedca, yang di melaksanakan

mahasiswa pppptk vedca cianjur.

3.2 Alat dan Bahan

Alat Bahan

• Drum penampung .

• Timbangan.

• Pisau dan Golok .

• Karung.

• Gelas Ukur

• Ember .

• Batu sebagai Pemberat.

• Papan cacah.

• Tali

• Pengadukan/ bambu

▪ Sampah Dapur :

@. Sisa sayuran ( Bayam , Mentimun, Lobak,

Wortel ).

@. Sisa buah – buahan ( Jambu air, jeruk, sawo,

nanas, apel, pisang, pir ).

▪ Air Cucian beras

▪ Air Gula / molase ( Gula merah 1/2  Kg )

▪ Air Kelapa.

 ▪ Air biasa.

 ▪ EM-4. 40 ml

3.4 Langkah Kerja

Adapun langkah kerja yang di lakukan dalam pembuatan pupuk cair adalah

sebagai berikut:

1.        Siapkan semua bahan – bahan dan alat – alat yang diperlukan dalam

pembuatan pupuk cair organik .

2.        Sortir bahan sisa pasar dan dapur ( yang masih bagus dan tidak busuk ) 

yang sudah dikumpulkan utamakan bahan – bahan yang banyak mengandung air

dan kadar ph yang rendah ( asam )  .

3.        Cacah semua Bahan menggunakan pisau atau golok dan di tampung.

4.        Setelah semua bahan telah dicacah , mulai masukkan bahan kedalam

karung sebanyak 1 karung. Padatkan bahan – bahan didalam karung lalu diikat

ujung karung tersebut.

5.        Masukkan bahan – bahan yaitu :

Page 5: Laporan Pupuk Cair Organik

·      Pertama, masukkan air biasa sebanyak 14 liter  kedalam drum penampungan

yang telah dicuci bersih.

·      Kedua, Tambahkan air Kelapa sebanyak 2 liter  kedalam drum penampungan.

·      Ketiga, Masukkan air cucian beras  sebanyak 2 liter kedalam drum

penampung.

·      Keempat, Masukkan air gula sebanyak 1 liter kedalam drum

penampung.aduk hingga merata.

·      Kelima, masukkan bahan – bahan sisa sayuran dan buah – buahan yang sudah

dimasukkan kedalam karung dan diikat kedalam drum penampungan .

·      Kelima , letakkan batu pemberat diatas karung sisa bahan – bahan tersebut

yang berfungsi untuk menekan.

6.        Sebelum drum penampungan ditutup, pastikan tidak ada lubang atau

rongga- rongga yang dapat menjadi ventilasi agar proses aerasi tidak berlangsung

dan tidak dapat dilewati serangga agar tidak ada yang masuk serta meninggalkan

telur- telurnya sehingga mengakibatkan adanya belatung.

7.        Aduk setiap satu minggu sekali.

8.        Waktu Fermentasi selama 2 – 3 minggu.

9.        Setelah 2 – 3 minggu pupuk di cek dan dapat digunakan .

Page 6: Laporan Pupuk Cair Organik

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil yang berupa data

tersebut:

·         Pupuk cair organik yang tidak sempurna, karena kelalaian peserta, dengan

terbentuknya bagaian drum yang di gunakan sehingga terdapat beberapa jenis

binatang di dalam drum tersebut, seperti belatung dan kecoa.

·         Hasil pupuk cair tersebut berhasil dengan aroma berbau tape  dan keadaan

hasil praktikum tidak maksimal di karnakan tidak rapatnya lubang drum sehingga

binatang kecil masuk.

·         Hal ini dapat di katakan gagal dan dapat di katakan berhasil di karnakan

kreteria yang di butuhkan dalam pembuatan pupuk cair tidak terdapat binatang

yang masuk ke dalam drum atau pupuk organik cair tersebut.

4.2 Pembahasan

Pupuk adalah bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk menyediakan

esensial bagi pertumbuhan tanaman. pupuk juga merupakan Vitamin bagi tanah

yang dapat membuat tanah lebih gembur dan subur. dengan tanah yang gembur

dan subur itulah, maka tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan Buah dan Daun

yang besar, sehat, dan dalam jumlah banyak.

Pupuk Organik Cair, adalah jenis pupuk yang berbentuk cair tidak padat yang

mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan

tanah.

Pupuk Organik Cair adalah pupuk yang dapat memberikan HARA yang sesuai

dengan Kebutuhan Tanaman pada tanah, karena bentuknya yang cair, maka jika

terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada tanah maka dengan sendirinya tanaman

akan mudah mengatur penyerapan komposisi pupuk yang dibutuhkan.

Pupuk Organik Cair dalam pemupukan jelas lebih merata, tidak akan terjadi

penumpukan konsentrasi pupuk di satu tempat,sebab itu tadi pupuk ini 100 persen

larut dam merata.

juga Pupuk Organik Cair ini mempunyai kelebihan dapat secara cepat mengatasi

Defesiensi Hara dan tidak bermasalah dalam pencucian Hara juga mampu

menyediakan hara secara cepat.

Page 7: Laporan Pupuk Cair Organik

Pupuk Organik Cair tidak merusak humus Tanah walaupun seringkali digunakan.

selain itu pupuk ini juga memiliki zat pengikat larutan hingga bisa langsung

digunakan pada tanah tidak butuh interval waktu untuk dapat menanam tanaman.

        Pupuk cair organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,

seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk cair

organikmenyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan tanaman, seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Kehidupan binatang

di dalam tanah juga terpacu dengan penggunaan pupuk cair. Pupuk cair tersebut

dapat dibuat dari kotoran hewan yang masih baru. Kotoran hewan yang dapat

digunakan misalnya kotoran kambing, domba, kelinci, ayam atau ternak

lainnya. Pupuk organik cair adalah pupuk organik yang kebanyakan diaplikasikan

melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar. Pupuk inimengandung hara

makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan

organik). Pupuk cair lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di

dalamnya sudah terurai. Manfaat dari pemberian pupuk cair organik adalah :

1.      Merangsang pertumbuhan tunas baru.

2.      Memperbaiki sistem jaringan sel dan memperbaiki sel-sel rusak.

3.      Merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada tumbuhan.

4.      Memperbaiki klorofil pada daun.

5.      Merangsang pertumbuhan kuncup bunga.

6.      Memperkuat tangkai serbuk sari pada bunga.

7.      Memperkuat daya tahan pada tanaman

Bahan-bahan yang diguanakan dalam pembuatan pupuk cair adalah bahan-bahan

yang mudah terurai seperti sisa tanaman dan sisa hewan (kotoran ternak). Untuk

membantu mempercepa EM4. EM4 (Efektif microorganisme) mengandung

beberapa penyusun yang berperan penting dalam kegiatan pembuatan pupuk

organik. Berikut adalah kandungan EM4:

1.    Bakteri fotosintetik

Bakteri fotosintetik adalah mikroorganisme yang mandiri. bakteri ini membentuk

senyawa-senyawa  yang bermanfaat dari skresi tumbuh-tumbuhan. Bahan organik

dan gas berbahaya seperti hidrogen, sulfida dengan dibantu sinar matahari dan

panas sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat tersebut meliputi asam amini,

asam nukleat, zata-zat bioaaktif dan gula yang semuanya dapat mempercepat

pertumbuhan dn perkembangan tanaman.

2.    Bakteri asam laktat

Page 8: Laporan Pupuk Cair Organik

Bakteri asam laktat menghasilkan asam laktat dari gula dan karbohidratlain yang

dihasilkan oleh bakteri fotosintetik dan ragi. Bakteri asma laktat dapat

menghancurkan bahan-bahan organik seperti lignin dan selulosa serta

memfermentasikannnya tanpa menimbulkan senyawa-senyawa beracun yang

ditimbulkan dari pembusukan bahan organik dan menekan patogen.

3.    Ragi

Ragi dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi pertumbuhan

tanaman dari asam amino dan gula didalam tanah yang dikeluarkan oleh bakteri

fotosintetik dan bahan organik melalui fermentasi. Ragi juga menghasilkan

senyawa bioaktif seperti hormon dan enzim.

4.    Actynomycetes

Kelompok Actynomycetes menghasilkan zat-zata anti mikroba dari asam amino

yang dikeluarkan oleh bakteri fotosinetetik dan bahan organik. Zat-zat yang

dihasilkan dari mikroorganisme ini dapat meneka pertumbuhan jamur dan bakteri

yang merugikan tanaman, tetapi dapat hidup berdampingan dengan bakteri

fotosintetik.

5.    Jamur fermentasi

Jamur ini bermanfaat dalam menghilangkan bau dan mencegah serbuan serangga

serta ulat-ulat yang merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan

makanannya.

Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegalan dalam pembuatan pupuk

cair yaitu ukuran sayuran/buah yang terlelu besar, kurang tertutupnya bak

pengomposan sehingga air dan udara masih dpaat masuk, bak pengomposan

terkena sinar matahari langsung sehingga proses fermentasi menjadi terganggu,

dll.

        Berdasarkan hasil data yang diperoleh, dapat dilihat pada kelompok 1,

dengan bahan yang digunakan yaitu menggunakan bahan kotoran kambing dan

sayuran, dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dinilai dari bau pupuk cair, yang

tidak berbau,justru cenderung wangi, lalu timbul jamur yang tumbuh diatasnya.

Kelompok 2, dengan bahan yang digunakan yaitu kotoran sapi dan buah-buahan

dapat dikatakan berhasil. Hal ini juga dapat dilihat dari baunya yang wangi, tetapi

agak kecut, mungkin ini dikarenakan bahan yang digunakan dari buah-buahan.

Untuk kelompok 3, bahan yang digunakan yaitu kotoran ayam dan daun

leguminosae dapat dikatakan berhasil karena juga tumbuh jamur di

permukaannya, akan tetapi agak berbau. Sedangkan pada kelompok 4, bahan yang

Page 9: Laporan Pupuk Cair Organik

digunakan campuran antara kotoran kambing, sapi, ayam serta gulma. Pada

kelompok ini, pupuk cair yang dihasilkan wangi. Hal itu berarti da[at dikatakan

berhasil.

Dari keempat kelompok, dapat dikatakan hampir semuanya berhasil. Hal tersebut

dapat diketahui dari bau masing-masing pupuk cair yaitu cenderung wangi atau

tidak berbau, dengan bau wangi tersebut telah mengindikasikan bahwa pupuk cair

tersebut berhasil dan berarti proses fermentasi yang kami lakukan berhasil. Karena

dapat dilihat sendiri bahwa masing-masing perlakuan menggunakan bahan-bahan

yang memiliki bau yang sangat tidak sedap, akan tetapi setelah proses fermentasi

tersebut berhasil, maka baunya akan menjadi wangi yang disebabkan oleh adanya

proses fermentasi dari bakteri EM4.

Dalam kegiatan pembuatan pupuk cair yang telah dilaksanakan kemarin, bahan

yang digunakan tidak boleh busuk hal ini karena didalam bahan yang telah busuk

terdapat bakteri yang nantinya pada saat pembuatan pupuk cair, bakteri tersebut

akan bersaing dengan bakteri EM4 yang digunakan sebagai agen dekomposer

bahan organik. Hal ini akan menyebabkan bakteri EM4 dalam

pendengkomposisian bahan tersebut menjadi terhambat dan dapat juga

menyebabkan bakteri EM4 menjadi mati karena kalah bersaing dengan bakteri

yang ada pada bahan yang busuk.

Page 10: Laporan Pupuk Cair Organik

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan serta hasil data yang

diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :

1.    Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat

mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil

akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis

tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.

2.  Pupuk cair merupakan hasil dari perombakan bahan-bahan organik yang telah

dilarutakan didalam cairan dengan bantuan bakteri pengurai sebagai decomposer.

3.  EM 4 berperan dalam proses perombakan bahan organik yang terdiri dari

lignin dan selulose yang ada serta berperan dalam penyediaan bahan makanan

bagi bakteri selama proses pengomposan terjadi.

4.    Dari semua perlakuan yang dilakukan menunjukkan keberhasilan yang sama,

akan tetapi hasil yang sempurna didapatkan pada perlakuan 4 yaitu dengan

mencampur kotoran ayam, sapi dan kambing, kemudian gulma dan EM 4.

5.     Faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pembuatan pupuk

cair diantaranya adalah, suhu, kelembapan, intensitas cahaya, komposisi media,

waktu pembuatan, serta ukuran bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk

cair.

5.2    Saran

Sebaiknya mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan praktikum dengan serius dan

sesuai dengan petunjuk praktikum yang ada, agar tujuan dan keberhasilan

kegiatan praktikum dapat tercapai.

Page 11: Laporan Pupuk Cair Organik

DAFTAR PUSTAKA

http//:/kesuburan%20tanah%20dwnd/laporan-pupuk-cair-organik.html di unduh

pada tanggal 07 oktober 2013 pukul 12.31 Wib

http//://kesuburan%20tanah%20dwnd/laporan-pembuatan-pupuk-organik-

cair.html di unduh pada tanggal 07 oktober 2013 pukul 12.31 Wib

http//://kesuburan%20tanah%20dwnd/makalah-teknik-pemupukan-pada-

tanaman.html di unduh pada tanggal 07 oktober 2013 pukul 12.31 Wib

Page 12: Laporan Pupuk Cair Organik

4.2Pembahasan

Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organic yang

berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur

haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat

secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak masalah dalam pencucian hara, dan

mampu menyediakan hara secara cepat. Dibandingkan dengan pupuk cair

anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman

walaupun digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan

pengikat, sehingga larutan pupuk yamg diberikan ke permukaan tanah bisa

langsung digunakan oleh tanaman.

Pupuk cair lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya

sudah terurai. Tanaman menyerap hara terutama melalui akar, namun daun juga

punya kemampuan menyerap hara. Sehingga ada manfaatnya apabila pupuk cair

tidak hanya diberikan di sekitar tanaman, tapi juga di bagian daun yang dekat

dengan stomata. Penggunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan, dan

penggunaan pupuk cair berarti kita melakukan tiga macam proses dalam sekali

pekerjaan, yaitu memupuk tanaman, menyiram tanaman dan mengobati tanaman.

Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong

dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada

tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman

dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga

tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap

kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang

pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal

buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah. Pemberian pupuk

organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan

terhadap tanaman. Pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan

pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui

tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara

yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin

seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka

Page 13: Laporan Pupuk Cair Organik

kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang

berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.

Ciri-ciri dari pembuatan pupuk cair organik yang berhasil diantaranya yaitu

baunya seperti anggur, serta adanya bercak-bercak putih (semakin banyak,

semakin bagus) dan warnanya kuning kecoklatan (seperti minyak goreng yang

sudah dipakai). Namun, dalam pembuatan pupuk cair ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dan kegagalannya. Faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pembuatan pupuk organik cair

diantaranya adalah :

a. Aerasi timbunan. Aerasi berhubungan erat dengan kelengasan. Apabila terlalu

anaerob mikrobia yang hidup hanya mikrobia anaerob saja, mikrobia aerob mati

atau terhambat pertumbuhannya. Sedangkan bila terlalu aerob udara bebas masuk

ke dalam timbunan bahan yang dikomposkan umumnya menyebabkan hilangnya

nitrogen relatif banyak karena menguap berupa NH3.

b. Bahan yang digunakan jangan bahan yang sudah busuk, karena bahan yang

sudah busuk terdapat bakteri yang nantinya bakteri tersebut dapat mengganggu

perkembangan dari bakteri EM4 dalam mendekomposisi bahan yang digunakan

dalam pembuatan pupuk cair.

c. Dalam pembuatan pupuk cair, bakteri EM4 harus sudah siap hidup di

lingkungan yang berbeda, hal ini penting dalam pembuatan pupuk cair. Bakteri

EM 4 sebaiknya dibuat 1 minggu sebelum pembuatan pupuk cair dilakukan.

d. Pemotongan bahan yang digunakan, potongan bahan yang baik digunakan

untuk pembuatan pupuk cair adalah yang potongannya kecil. Hal ini dikarenakan

agar bakteri EM4 lebih mudah dalam mendengkomposisi bahan tersebut, karena

bakteri EM4 mudah dalam memotong rantai karbon pada bahan tersebut sehingga

membentuk rantai carbon yang lebih sederhana.

e. Kegiatan dan kehidupan mikrobia sangat dipengaruhi oleh kelembaban yang

cukup, tidak terlalu kering maupun basah atau tergenang.

f. Peletakan tempat pembuatan pupuk cair, dalam pembuatan pupuk cair

sebaiknya ditempat yang teduh agar bakteri EM4 tidak terkena sinar matahari

langsung,apabila bakteri EM4 terkena sinar matahari langsung, maka bakteri

tersebut akan mati akibat sinar inframerah dari matahari. Untuk penyimpanan

bahan yang telah dibuat sebaiknya diletakkan di tempat yang teduh agar suhu dan

Page 14: Laporan Pupuk Cair Organik

temperatur dari pupuk cair yang dibuat dapat sesuai dengan lingkungan yang

cocok untuk pertumbuhan bakteri EM4.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan oleh setiap kelompok menunjukkan

hasil yang relatif sama antar perlakuan. Pada kelompok 1, pupuk cairnya

menunjukkan warna coklat pekat namun tidak berbau dan memiliki kepekatan

yang encer disertai dengan tekstur yang kasar. Sementara pada kelompok 2 pupuk

cairnya menunjukkan warna coklat kekuningan dengan bau wangi kecut, tingkat

kepekatan yang ecner dan tekstur yang kasar. Untuk kelopmpok 3 pupuk cairnya

menunjukkan warna kuning kecoklatan dan agak bau disertai dengan kepekatan

yang encer dan tekstur yang kasar. Dan pada kelompok 4, pupuk cairnya

menunjukkan warna kuning kecoklatan dengan bau yang wangi dan tingak

kepekatan yang sangat encer serta tekstur yang kasar.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dan hasil pengamatan yang didapatkan, maka dapat ditarik

kesimpulan antara lain :

1. Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang

berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur

haranya lebih dari satu unsur.

2. Faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pembuatan pupuk cair

diantaranya adalah, suhu, kelembapan, intensitas cahaya, komposisi media, waktu

pembuatan, serta ukuran bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk cair.

3. Indikator keberhasilan pupuk cair adalah pupuk cair berwarna coklat

kekuningan dan tidak memiliki bau yang menyengat disertai adanya jamur putih

yang ada di permukaan larutan molase.

4. Kelebihan dari pupuk cair organik adalah dapat secara cepat mengatasi

defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan

hara secara cepat.