LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT - PT Bursa …...PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Sandra Linata Hidajat David Hidayat Johan Hidayat Sofyan Hidayat Irwan Hidayat Desy Sulistio

Kantor Pusat | Head OfficeGedung Menara Suara Merdeka Lt.16Jl Pandanaran No. 30Semarang 50134, IndonesiaTel : (62 24) 7692 8811 (hunting) Fax : (62 24) 7692 8815

Kantor Cabang | Branch OfficeGraha Muncul MekarJl. Panjang Arteri Kelapa Dua No. 27Kebun Jeruk - Jakarta Barat 11550, IndonesiaTel : (62 21) 765 3535Fax : (62 21) 765 6522E-mail : [email protected]

Pabrik | FactoryJl. Soekarno Hatta Km. 28Kec. Bergas, Klepu, Semarang, IndonesiaTel : (62-24) 6580 559, (62-298) 523 515Fax : (62-24) 6580 332, (62-298) 523 509E-mail : [email protected]

www.sidomuncul.com

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Laporan Tahunan 2015 Annual Report


2015LAPORAN TAHUNAN

ANNUAL REPORT

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 4

Profil PerusahaanCompany Profile 11

Informasi Umum PerusahaanGeneral Information 12Struktur OrganisasiOrganizational Structure 13Sekilas PerusahaanCompany in Brief 14Visi & MisiVision & Mission 16Jajak LangkahMilestones 18Bidang UsahaBusiness Line 20PenghargaanAwards 22Profil Entitas AnakProfile of Subsidiaries 26Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners 32Profil DireksiProfie of the Board of Directors 35

Laporan ManajemenManagement Report

Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners 40Laporan DireksiReport of the Board of Directors 50

Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analysis 65

Tinjauan Ekonomi MakroMacroeconomic Overview 66Tinjauan UsahaBusiness Review 82Tinjauan KeuanganFinancial Review 86

Tinjauan Pendukung BisnisBusiness Support Review 101

Sumber Daya ManusiaHuman Resources 102Teknologi InformasiInformation Technology 114

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance 121


Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility 171

Tanggung Jawab PerusahaanCorporate Social Responsibility 172

Tanggung Jawab Pelaporan TahunanResponsibility Annual Report 186

Daftar IsiContents

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan Pendukung BisnisBusiness Support Review

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PB 1PT Sido Muncul Tbk • Laporan Tahunan 2015 PT Sido Muncul Tbk • 2015 Annual Report

Sido Muncul telah menempuh perjalanan panjang membangun dan menjaga reputasi. Kesetiaan dan kebanggaan masyarakat menginspirasi kami untuk terus bertumbuh dan memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Kami memahami, keberlanjutan usaha Sido Muncul tidak hanya diukur dari nilai ekonomi yang di peroleh, tetapi yang lebih penting adalah upaya melestarikan kebudayaan peninggalan nenek moyang kita. Upaya yang telah kami lakukan ini, sangat membantu masyarakat kecil dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mereka tanpa melupakan kewajiban kami untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Sido Muncul has undergone a long journey building and maintaining its reputation. Loyalty and pride of the community inspire us to continue to grow and to provide benefits to the society and the environment. We understand that business sustainability of Sido Muncul is not only measured with economic value that we have obtained, but more importantly is the efforts to preserve our ancestors’ cultural heritage. These efforts to help underprivileged community improve quality of their lives and health without ignoring our obligation to preserve the environment.

Delivering The Vision


Profil PerusahaanCorporate Profile

Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analysis

2 3PT Sido Muncul Tbk • Laporan Tahunan 2015 PT Sido Muncul Tbk • 2015 Annual Report

4,8%

Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights

Pertumbuhan laba bersih pada tahun 2015 dengan marjin laba bersih yang meningkat dari 19% di tahun 2014 menjadi 19,7%.Net income growth in 2015 with net income margin increased from 19% in 2014 to 19.7%.





Segmen Jamu Herbal dan Suplemen berkontibusi 52% dari total pendapatan, Segmen Makanan dan Minuman 45% dan Segmen Farmasi 3%.

Herbal Medicine and Supplement segment contributed 52% of total revenues while Food and Beverage segment 45% and Pharmacy segment accounted for 3%.

Rp.2,22Triliun | TrillionPenjualan bersih Perseroan tahun 2015 yang dikontribusikan oleh penjualan segmen Jamu Herbal dan Suplemen, segmen Makanan dan Minuman dan segmen Farmasi.

The Company’s net sales in 2015 contributed by Herbal Medicine and Supplement, Food and Beverages, Pharmacy segments.

Rp.1,14Triliun | TrillionPenjualan segmen Jamu Herbal & Suplemen tahun 2015 dengan kontributor terbesar kelompok produk Tolak Angin Cair.

Sales of Herbal Medicine & Supplement segment in 2015 with Tolak Angin Cair products group as the largest sales contributor.

Rp.996,8Miliar | BillionPenjualan segmen Makanan dan Minuman tahun 2015 yang didominasi oleh kelompok produk Kuku Bima Ener-G.

Sales of Food and Beverages segment in 2015 dominated by Kuku Bima Ener-G products group.

Rp.76Miliar | BillionPenjualan segmen Farmasi di tahun 2015 yang berkontribusi sebesar 3,4% atas total penjualan bersih Perseroan.

Sales of Pharmacy segment in 2015 which accounted for 3.4% of total net sales.

Pertumbuhan penjualan segmen Jamu Herbal dan Suplemen dari Rp 1,08 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 1,14 triliun.

Sales growth of Herbal Medicine & Supplement segment from Rp 1.08 trillion in 2014 to Rp 1.14 trillion.

6,5%





Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

(dalam juta Rupiah kecuali dinyatakan lain | in million of Rupiah, except otherwise stated)

2012 2013 2014 2015Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Consolidated Statement of Comprehensive Income

Penjualan Bersih 2.391.667 2.372.364 2.197.907 2.218.536 Net Sales

Laba Kotor 920.647 989.715 839.565 883.365 Gross Profit

Laba Sebelum Pajak 513.621 582.658 548.742 560.399 Income Before Tax

Laba Tahun Berjalan 387.538 405.943 417.511 437.475 Income for the Year

Laba Komprehensif Tahun Berjalan 387.538 406.936 416.571 437.898 Comprehensive Income for

the Year

Laba Bersih per Saham 342.954 27,06 27,83 29,30 Earning per Share

EBITDA 545.532 634.864 502.057 558.857 EBITDA

Marjin Laba Bruto 38,5% 41,7% 38,2% 39,8% Gross Profit Margin

Marjin Laba Usaha 16,2% 17,1% 19,0% 19,7% Net Profit Margin

Marjin EBITDA 22,8% 26,8% 22,8% 25,2% EBITDA Margin

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Consolidated Statement of Financial Position

Aset Lancar 1.584.850 2.366.910 1.860.438 1.707.439 Current Assets

Jumlah Aset 2.150.999 2.955.458 2.820.273 2.796.111 Total Assets

Liabilitas Lancar 837.684 324.747 181.431 184.060 Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 846.348 341.852 195.093 197.797 Total Liabilities

Ekuitas 1.304.651 2.613.606 2.625.180 2.598.314 Equity

Modal Kerja Bersih 747.166 2.042.163 1.679.007 1.523.379 Net Working Capital

Ratio Laba Usaha terhadap Ekuitas 29,70% 15,57% 15,87% 16,85% Return on Equity

Ratio Laba Usaha terhadap Jumlah Aset 18,00% 13,77% 14,77% 15,66% Return on Assets

Rasio Aset lancar terhadap hutang lancar 1,9 7,3 10,3 9,3 Current Asset to Current

Liability Ratio

Rasio Utang terhadap Ekuitas 0,6 0,1 0,1 0,1 Debt to Equity Ratio

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam laporan tahunan ini menggunakan notasi bahasa Inggris Numerical notations in all tables and graphs in this annual report are in English





Penjualan BersihNet Sales

2.218.536 2.197.9072.372.3642.391.667

2012 2013 2014 2015

Laba Komprehensif Tahun BerjalanComprehensive Income for the Year

437.898 416.571406.936

387.538

2012 2013 2014 2015

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities

197.797 195.093

341.852

846.348

2012 2013 2014 2015

EkuitasEquity

2.598.314 2.625.1802.613.606

1.304.651

2012 2013 2014 2015

Modal Kerja BersihNet Working Capital

1.523.3791.679.007

2.042.163

747.166

2012 2013 2014 2015

Jumlah AsetTotal Assets

2.796.111 2.820.2732.955.458

2.150.999

2012 2013 2014 2015





Ikhtisar SahamStock Highlights

Harga SahamStock Price

TriwulanHarga | Price (Rp)

KapitalisasiCapitalizationPembukaan

OpeningTertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

Volume Rata-rataAverage Volume

I 615 625 540 570 5.297.361 8.550.000.000.000

II 570 600 474 565 9.561.275 8.475.000.000.000

III 565 570 420 490 4.757.932 7.350.000.000.000

IV 488 570 477 550 5.414.937 8.250.000.000.000

Penutupan | Closing 540 550 535 550 2.367.600 8.250.000.000.000

Pergerakan Saham dan Volume PerdaganganShare Price Movements and Trading Volume

800

600

400

200

0

80.000.000

60.000.000

40.000.000

20.000.000

0

Harga | Price (Rp) Volume (Share)

DesemberDecember

NovemberNovember

OktoberOctober

SeptemberSeptember

AgustusAugust

JuliJuly

JuniJune

MeiMay

AprilApril

MaretMarch

FebruariFebruary

JanuariJanuary

Struktur Kepemilikan Saham PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul TbkStructure Shareholder PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Sandra Linata Hidajat

David Hidayat

Johan Hidayat

Sofyan Hidayat

Irwan Hidayat

Desy Sulistio Hidajat

MasyarakatPublic

Saham Treasuri

Treasury Stock

8,1%8,1%8,1%8,1%8,1%40,5%17,6%1,4%

PT Muncul Mekar

99,99%

PT Semarang Herbal Indo Plant

99,99%

PT Berlico Mulia Farma

99,99%





STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan data Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 yang dibuat oleh PT Sirca Datapro Perdana sebagai Biro Administrasi Perseroan, susunan modal dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham dan Persentase KepemilikannyaShareholders and Percentage of Ownership

KeteranganDescription

Nilai Nominal Rp 100.- Per SahamNominal Value Rp 100.- Per Share

%Jumlah Saham

Total SharesNilai Nominal (Rp)Nominal Value (Rp)

Modal Dasar | Authorized Capital 50.000.000.000 5.000.000.000.000

Modal ditempatkan dan disetor penuh:

• Ny. Desy Sulistio 6.075.000.000 607.500.000.000 40,5%

• Irwan Hidayat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• Sofyan Hidayat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• Johan Hidayat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• Sandra Linata Hidajat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• David Hidayat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• Masyarakat | Public 2.646.192.900 264.619.290.000 17,6%

• Saham Treasuri | Treasury Stock 203.807.100 20.380.710.000 1.4%

Modal Ditempatkan dan DisetorIssued and Fully Paid-up Capital 15.000.000.000 1.500.000.000.000 100,0%

CAPITAL STRUCTURE AND SHAREHOLDERS COMPOSITION

Based on Shareholders Register dated 31 December 2015 issued by PT Sirca Datapro Perdana as Securities Administration Bureau of the Company, the Company’s capital structure and shareholding structure is as follows:

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Per Desember 2015Report of Use of Proceeds Per December 2015

dalam jutaan rupiah | in million rupiah

No

Jenis Penawaran

UmumType of Public

Offering

Tanggal Efektif

Effective Date

Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum

Realization of Public Offering

Rencana Penggunaan Dana Menurut ProspektusPlan of Use of Proceeds as Disclosed in Prospectus

Realisasi Penggunaan Dana Menurut ProspektusRealization of Use of Proceeds as Disclosed in

Prospectus Sisa Dana Hasil

Penawaran Umum

Remaining Proceeds

of IPO

Jumlah Hasil

Penawaran UmumTotal

Proceeds from Public

Offering

Biaya Penawaran

UmumExpenses of Public Offering

Hasil Bersih Per

31 Des. 2013Net

Proceeds as of Dec. 31, 2013

Modal KerjaWorking Capital

InvestasiInvestment

ITIT

Total Rencana

Penggunaan Dana

Total Plan of Use of Proceeds

Modal KerjaWorking Capital

InvestasiInvestment

ITIT

Total Realisasi

Penggunaan DanaTotal

Realization of Use of Proceeds

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1Penawaran

UmumIPO

10-Des-13 870.000 25.831 844.169 472.735 354.551 16.883 844.169 472.735 134.110 6.342 613.186 230.983

JumlahTotal 870.000 25.831 844.169 472.735 354.551 16.883 844.169 472.735 134.110 6.342 613.186 230.983





Profil Pemegang Saham 1. Desy Sulistio Hidajat Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada

28 Desember 1927 (88 tahun).

2. Irwan Hidayat Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada

1947 (68 tahun). Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Mei 2013, yang juga merupakan salah satu Pemegang Saham Perseroan.

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Muncul Mekar (1994-sekarang), Komisaris Utama PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), Komisaris PT Muncul Putra Offset (1994-sekarang), Komisaris PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang), Komisaris PT Hotel Candi Baru (Februari 2013-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang), PT. Berlico Mulia Farma (September 2014-sekarang), sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1972-Mei 2013.

3. Sofyan Hidayat Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta

pada 1948 (67 tahun). Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan sejak Mei 2013, yang juga merupakan salah satu Pemegang Saham Perseroan.

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Muncul Mekar (2001-sekarang), Komisaris PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), PT. Berlico Mulia Farma (September 2014-Sekarang),Komisaris PT Muncul Putra Offset (1994-sekarang), Komisaris PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang), Komisaris PT Hotel Candi Baru (2013-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang), sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1972-Mei 2013

4. Johan Hidayat Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada

1950 (65 tahun). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1994, yang juga merupakan salah satu Pemegang Saham Perseroan.

Shareholders’ Profile1. Desy Sulistio Hidayat Indonesian citizen, born in Semarang in December

28, 1927 (88 years old).

2. Irwan Hidayat Indonesian citizen, born in Yogyakarta in 1947

(68 years old). He has served as the Company’s President Director since May 2013.

Currently, he also serves as Commissioner of PT Muncul Mekar (1994-present), Commissioner of PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-present), Commissioner of PT Muncul Putra Offset (1994-present), Commissioner of PT Muncul Armada Raya (2002-present), Commissioner of PT Hotel Candi Baru (February 2013-present), Commissioner of PT Mentari Anugerah Sakti (2013-present), and previously he held the position of Commissioner of the Company from 1972 until May 2013.

3. Sofyan Hidayat Indonesian citizen, born in Yogyakarta in 1948

(67 years old). He has served as the Company’s Director since May 2013.

Currently, he also serves as Commissioner of PT Muncul Mekar (2001-present), Commissioner of PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-present), Commissioner of PT Muncul Putra Offset (1994-present), Commissioner of PT Muncul Armada Raya (2002-present), Commissioner of PT Hotel Candi Baru (2013-present), Commissioner of PT Mentari Anugerah Sakti (2013-present), and previously he held the position of Commissioner of the Company from 1972 until May 2013.

4. Johan Hidayat Indonesian citizen, born in Yogyakarta in 1950

(65 years old). He has served asthe Company’s Commissioner since 1994.

Ikhtisar SahamStock Highlights





Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Muncul Mekar (2001-sekarang), Komisaris PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), PT. Berlico Mulia Farma (September 2014-sekarang), Komisaris PT Muncul Putra Offset (1994-sekarang), Komisaris PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang), Komisaris PT Hotel Candi Baru (2002-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang), dan Direktur CV Mekar Subur (2012-sekarang).

5. David Hidayat Warga negara Indonesia, lahir di Semarang pada

1955 (60 tahun). Menjabat sebagai Direktur Operasional Perseroan sejak 1998.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Muncul Putra Offset (2000-sekarang), Komisaris PT Muncul Mekar (1994-sekarang), Direktur Utama PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), PT. Berlico Mulia Farma (September 2014-sekarang), Direktur PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang),Direktur Utama PT Hotel Candi Baru (Februari 2013-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan (1998 – Mei 2013).

6. Sandra Linata Hidajat Warga negara Indonesia, lahir di Semarang pada

tanggal 13 Mei 1954 (61 tahun)

Entitas AnakPerseroan memiliki 3 Entitas Anak Perseroan yang dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:

No. Nama Entitas AnakSubsidiaries

PenyertaanEquity

Participation

Tahun PenyertaanYear of

Participation

Bidang UsahaBusiness Lines

Status OperasionalOperational Status

1 PT Muncul Mekar 99,99 % 2012 PerdaganganTrading

Beroperasiin operation

2 PT Semarang Herbal Indoplant 99,99 % 2012 Ekstraksi HerbalHerb Extraction


3 PT Berlico Mulia Farma 99,99 % 2014 FarmasiPharmacy


Currently, he also serves as Commissioner of PT Muncul Mekar (2001-present), Commissioner of PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-present), Commissioner of PT Muncul Putra Offset (1994-present), Commissioner of PT Muncul Armada Raya (2002-present), Commissioner of PT Hotel Candi Baru (2002-present), Commissioner of PT Mentari Anugerah Sakti (2013-present), and Director of CV Mekar Subur (2012-present).

5. David Hidayat Indonesian citizen, born in Semarang in 1955

(60 years old). He has served as the Company’s Director since 1998.

Currently, he also serves as Director of PT Muncul Putra Offset (2000-present), Commissioner of PT Muncul Mekar (1994-present), President Director of PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-present), Director of PT Muncul Armada Raya (2002-present), President Director of PT Hotel Candi Baru (February 2013-present), Commissioner of PT Mentari Anugerah Sakti (2013-present). Previously, he held the position of Commissioner of the (1998-May 2013).

6. Sandra Linata Hidajat Indonesian citizen, born in Semarang on May 13,

1954 (61 years old).

SubsidiariesThe Company has 3 Subsidiares consolidated in the Company’s Financial Statements are as follows:









Informasi Umum PerusahaanGeneral Information 12Struktur OrganisasiOrganizational Structure 13Sekilas PerusahaanCompany in Brief 14Visi & MisiVision & Mission 16Jajak LangkahMilestones 18

Bidang UsahaBusiness Line 20PenghargaanAwards 22Profil Entitas AnakProfile of Subsidiaries 26Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners 32Profil DireksiProfie of the Board of Directors 35

Company Profile





Informasi Umum PerusahaanGeneral Information

Nama Perusahaan Company Name PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

AlamatAddress

Kantor Pusat | Head OfficeGedung Menara Suara Merdeka 16th FloorJl. Pandanaran No. 30Semarang 50134Indonesia

Pabrik | FactoryJl. Soekarno Hatta Km. 28Kecamatan Bergas, KlepuSemarang 50134, IndonesiaTel. (62-298) 523515Fax. (62-298) 523509

No. TeleponNo. Telephone (62 24) 7692 8811 (hunting)

No. FaksimiliNo. Facsimile (62 24) 7692 8815

Kode SahamStock Code SIDO

Bursa Tempat Saham DicatatkanStock Exchange Bursa Efek Indonesia | Indonesia Stock Exchange

Bidang Usaha Business Segments

Bergerak dalam bidang Perindustrian Jamu dan Farmasi, Perdagangan, Pengangkutan Darat, Jasa dan Pertanian

Engage in the Herbal and Pharmaceutical Industry, Trade, Land Transportation, Services and Agriculture

Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Establishment

Akta Pendirian Perseroan No. 21 tanggal 18 Maret 1975Deed of Incorporation No. 21 dated on March 18, 1975

Perubahan Anggaran Dasar (termasuk yang terakhir)

Amendments to the Articles of Association (including the final)

1. Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Nomor 33 tanggal 18 September 2013.

2. Akta Perubahan Anggaran Dasar terakhir sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, No. 53 tanggal 13 Mei, 2015.

1. Deed of Mutual Covenant of Shareholders of PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Sido Muncul Tbk No. 33 dated September 18, 2013.

2. Deed of Latest Article of Association Amendment in accordance with the Deed of Approval from Meeting of PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, No. 53 dated May 13, 2015.

Modal DasarAuthorized Capital

Rp 5.000.000.000.000(lima triliun Rupiah | five trillion Rupiah)

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Fully Paid-up Capital

Rp 1.500.000.000.000(satu triliun lima ratus miliar Rupiah | one trillion five hundred billion Rupiah)

Situs WebsiteWebsite www.sidomuncul.com

Email PerusahaanCompany Email

[email protected]@indosat.net.id





Struktur OrganisasiOrganizational Structure

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Komisaris Utama Sigit Hartojo Hadi Santoso President Commissioner

Komisaris Johan Hidayat Commissioner

Komisaris Independen Budi Setiawan Pranoto Independent Commissioner

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

Komite Nominasi & Remunerasi

Remuneration and Nomination

Committee

Budi S Pranoto

Komite AuditAudit Committee

Budi S Pranoto

Audit InternalInternal Audit

Ho Siu May

Fungsi KorporasiCorporate Functions

Unit Usaha StrategisStrategic Business Unit

Distribusi dan PenjualanSales and Distribution

Obat HerbalHerbal Medicine

PemasaranMarketing

MinumanBeverages

OperasiOperation

Obat FarmasiPharmaceuticals

Akuntansi, Keuangan & TIAccounting, Finance & IT

EkstraksiExtraction

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

DistribusiDistribution

Komunikasi dan Tanggung Jawab SosialHuman Resources

Sekretaris Perusahaan & LegalCorporate Secretary

& Legal

Tiur Simamora

Dewan DireksiBoard of Directors

Presiden Direktur Irwan Hidayat President Director

Direktur Sofyan Hidayat Director

Direktur David Hidayat Director

Direktur Venancia Sri Indriajati Wijono Director

Direktur Independen Indrawati Gunawan Independent Director





Sekilas PerusahaanCompany in Brief

Awal usaha industri jamu Perseroan bermula dari sebuah

industri rumah tangga yang dikelola oleh Ibu Rahmat

Sulistio pada 1940 di Yogyakarta, dengan dibantu oleh tiga

orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan

jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi

jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk). Seiring dengan

kemajuan usaha tersebut, pengolahan jamu dipindahkan

dari Yogyakarta ke Semarang.

The beginning of the Company’s traditional herbal medicine industry was started in 1940 as a home industry managed by Mrs. Rahmat Sulistio in Yogyakarta, who was assisted by three employees. The high demand for more practical packaging of traditional herbal medicines encouraged her to produce traditional herbal medicines in a more practical form (powder). In line with the Company’s progress, the processing of traditional herbal medicines was moved from Yogyakarta to Semarang.





Pada tahun 1951 berdirilah perusahaan sederhana dengan nama Sido Muncul yang berarti “Impian yang Terwujud” dengan pabrik pertamanya berlokasi di Jl. Mlaten Trenggulun, Semarang. Pada 1970, dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul. Kemudian pada 1975, bentuk usaha industri jamu berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh usaha dan aset dari CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul dimasukkan ke dalam dan dilanjutkan oleh perseroan terbatas tersebut.

Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan pada 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaliwage, Semarang. Guna mengakomodir permintaan pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern demikian pula jumlah karyawannya bertambah sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Untuk mengantisipasi kemajuan masa mendatang, Perseroan merasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka pada 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran, oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu. Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas sekitar 30 hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia saat itu pada 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, Perseroan sekaligus menerima dua sertifikat, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (“CPOTB”) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (“CPOB”) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan Perseroan sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas sekitar 8 hektar dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

In 1951, a small company was established under the name Sido Muncul which has the meaning of “ Dream Comes True” with its first factory located at Jl. Mlaten Trenggulun, Semarang.

In 1970, a limited partnership was established under the name CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul. Subsequently, in 1975, the business form of this traditional herbal medicine industry was changed into the Limited Liability Partnership under the name PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, in which all businesses and assets of CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul were incorporated into and continued by the limited liability company.

In the development, it turned out that the factory located at Jl. Mlaten Trenggulun was incapable toof providing large production capacity due to the increase in market demand, and in 1084, the factory was moved to Small Industry Environment at Jl. Kaliwage, Semarang. In order to accommodate the increased market demand, the factory strated to be equipped with modern machinery, and the number of employees was also increased in line with the required capacity.

In order to anticipate future advancement, the Company needs to build a larger and modern factory. Therefore, in 1977, the groundbreaking ceremony was held for the construction of a new factory in Klepu, Ungaran, by Sri Sultan Hamengkubuwono X, witnessed by the Director General of Drug and Food Control.

The new factory which located in Klepu, Bergas District, Ungaran an has the area size of approximately 30 hectares was inaugurated by the Minister of Health and Social Welfare of the Republic of Indonesia then in office on November 11, 2000. During the inauguration of the factory, the Company received two certificates at once, namely the Good Manufacturing Practice for Traditional Medicines and (“CPOTB”) and Cood Manufacturing Practice for Medicines (“CPOB”) which is equal to pharmacy, and these certificates made the Company the only traditional herbal medicine factory with pharmaceutical standard. The location of the factory itself consist of a factory building with the area size of approximately 8 hectares and the rest of it serves as environmental support zone for the factory.





Menjadi perusahaan obat herbal, makanan-minuman kesehatan, dan pengolahan bahan baku herbal yang terkemuka dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

To become a leading herbal medicine, health food and drinks, and herbal ingredient processing company which can benefit the community and environment.

Vision





Mission

• To develop rational, safe and honest herbal-based products based on research. • To continuously develop research in herbal medicines. • To assist and encourage the government, education institutions, and medical

sector to play a more important rolein research and development of herbal medicines and medication. • To increase community awareness of them importance of maintaining health

through healthy living pattern, use of natural substances, and naturopathy medication.

• To implement intensive corporate social responsibility (CSR). • To manage an environmental-oriented company. • To become a world class herbal medicine company.

• Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian.

• Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.

• Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.

• Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.

• Melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang intensif. • Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.• Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

Dengan tetap mempertahankan fokus pada pencapaian misi tersebut, Perseroan telah mengalami perubahan signifikan selama masa beroperasinya dalam rangka melanjutkan upaya pelayanan bagi konsumen Indonesia yang selalu berevolusi dan berkembang, dengan terus mengembangkan produk-produk jamu yang dihasilkan dari tanaman obat (herbal).

Dengan khasiat yang teruji secara klinis dan keamanan produk yang terus terjaga membuat konsumen menjadi percaya pada kualitas produk Perseroan. Seiring dengan hasil dan pembuktian atas khasiat produk, masyarakat dewasa kini sudah semakin terbuka dalam memilih dan mengkonsumsi produk jamu sebagai obat, suplemen maupun jenis makanan dan minuman dengan bahan-bahan dasar alami yang diolah dengan teknologi modern sehingga aman untuk dikonsumsi.

By maintaining its focus on achieving the mission, the Company has undergone significant changes in its operations in the context of continuing its efforts to serve the Indonesian consumers who are always evolving and expanding, by continuously developing high quality traditional herbal medicine products made of medicinal (herbal) plants.

With the clinically-tested benefit and well-maintained product safety, consumers put their trust on the quality of the Company’s products. In line with results and evidences of benefit of these products, the people are now becoming more easily to choose and consuming traditional herbal medicines as medicines, supplements or types of food and drinks with natural ingredients, which are processed with modern technology.





1951Pengolahan jamu dipindahkan dari Yogyakarta ke Semarang dan pada tahun 1951, berdirilah perusahaan sederhana dengan nama Sido Muncul yang berarti “impian yang Terwujud” dengan pabrik pertamanya berlokasi di Jl. Mlaten Trenggulun, Semarang.

The production process was moved from Yogyakarta to Semarang, and in 1951 an unpretentious company was founded with the name SIDO MUNCUL which means “a dream come true” with its first factory located at Jl. Mlaten Trenggulun, Semarang.

1975Bentuk usaha industri jamu berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT lndustri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

Establishment of herbal medicine industry turned into a Limited Company under the name of PT lndustri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

1940Awal usaha industri jamu Perseroan bermula dari sebuah industri rumah tangga yang dikelola oleh lbu Rahmat Sulistio pada 1940 di Yogyakarta, dengan dibantu oleh tiga orang karyawan.

The Company Initially was a domestic herbal medicine industry managed by Mrs. Rahmat Sulistio in 1940 in Yogyakarta, assisted by three employees.

1984Pabrik dipindahkan ke Lingkungan lndustri Kecil di Jl. Kaliwage, Semarang. Guna mengakomodir permintaan pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern.

The factory was moved to Lingkungan lndustri Kecil at Jl. Kaliwage, Semarang. ln order to accommodate the growing market demand, the plant began to be equipped with modern machinery.

1970Pada 1970, dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV lndustri Jamu & Farmasi Sido Muncul.

In 1970 the limited partnership was formed under the name CV lndustri Jamu & Farmasi Sido Muncul.

Jejak LangkahMilestones





2013Di tahun 2013 Sido Muncul melakukan Penawaran Umum Perdana saham sejumlah 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta) saham dengan harga perdana sebesar Rp 580 (lima ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham.

In 2013 Sido Muncul conducted initial public offering of 1,500,000, 000 (one billion five hundreds million) shares with the issue price of Rp 580 (five hundreds eighty rupiahs) per share.

2015Perluasan pabrik ekstraksi PT Semarang Herbal Indo Plant telah rampung dan siap meningkatkan kapasitas produksinya hingga 13.500 kg per hari dari kapasitas sebelumnya sebesar 4.500 kg per hari.

In 2015, the expansion of extraction plant of PT Semarang Herbal Indo Plant was completed and ready to increase its production capacity to 13,500 kg per day, from the previous capacity of 4,500 kg per day.

2000Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas sekitar 30 hektar diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia pada 11 November 2000.

The new factory is located in Klepu, sub Bergas, Ungaran with an area of about 30 hectares was inaugurated by the Minister of Health and Social Welfare of the Republic of Indonesia on 11 November 2000.

1997Diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu Ungaran yang lebih besar dan modern oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Cornerstone-laying was held for the construction of a new bigger and more modern factory in Klepu Ungaran by Sri Sultan Hamengkubuwono X and witnessed by Director General of Food and Drug Administration.

2014PT Berlico Mulia Farma bergabung dengan Sido Muncul Group, yang merupakan perluasan bisnis Sido Muncul dalam industri farmasi.

PT Berlico Mulia Farma joined the Sido Muncul Group, expanding Sido Muncul’s business in pharmaceutical industry.





Bidang UsahaBusiness Line

Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar terakhir Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, No. 53 tanggal 13 Mei, 2015 yang dibuat di hadapan Profesor Doktor Liliana Tedjosaputro, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Semarang yang telah memperoleh Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AAHU-0935308.AH.01.02 tanggal 19 Mei 2015, ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam perindustrian jamu dan farmasi, perdagangan, pengangkutan darat, jasa, dan pertanian. Untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha di bidang perindustrian yang meliputi usaha obat-obatan (farmasi) termasuk alkohol (Etanol dan Bio Etanol), jamu, bahan jamu, kosmetika, minuman dan makanan yang berkaitan dengan kesehatan serta alat-alat elektronik yang berhubungan dengan kesehatan.

b. Menjalankan usaha perdagangan, termasuk dagang impor, ekspor, interinsulair, keagenan, leverensir, grosir, pengadaan (supplier), dan distributor obat-obatan (farmasi), jamu, bahan jamu, kosmetika, minuman dan makanan yang berkaitan dengan kesehatan serta alat-alat elektronik yang berhubungan dengan kesehatan, baik untuk Perseroan sendiri maupun atas dasar komisi untuk dan atas nama pihak lain.

c. Menjalankan usaha pengangkutan darat, yang meliputi ekspedisi dan pergudangan serta transportasi pengangkutan dalam rangka menjalankan usaha perindustrian dan perdagangan tersebut diatas.

d. Menjalankan usaha jasa pelayanan kebugaran, menggunakan alat-alat elektronik yang berhubungan dengan kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

e. Menjalankan usaha pertanian, yang meliputi konservasi tanaman obat dan satwa untuk

In line with article 3 of the Company’s most recent Articles of Association based on Deed of Statement of Joint Agreement of All Shareholders of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Limited Liability Company No. 53 dated May 13, 2015 made in the presence of Professor Doktor Liliana Tedjosaputro, SH, MH, Notary in Semarang, which was approved by the minister of law and human Rights No. AAHU-0935308.AH.01.02 dated May 19, 2015, the scope of the Company’s business activities is traditional herbal medicine and pharmaceutical industry, trade, land transportation, service, and agriculture. In conducting these business activities, the Company may perform business activities as follow:

a. To run an industrial business, which consists of business in medicine/pharmaceutical products, including alcohol (Ethanol and Bio Ethanol), traditional herbal medicines, ingredients for traditional herbal medicines, cosmetics, health-related beverages and food, as well as health-related electronic appliances.

b. To run a trading business, including importer, exporter, inter islands, agency, purveyor, wholesaler, procurement (supplier) and distributor of medicines (pharmaceutical products), traditional herbal medicines, ingredients for traditional herbal medicines, cosmetics, health-related beverages and food, as well as health-related electronic appliances, both for the Company’s own use as well as based on commissioning for and on behalf of other parties.

c. To run a land transportation business, which consists of expedition and warehousing as well as transportation in the context of carrying out the aforementioned industrial and trading business.

d. To run a fitness service business using health-related electronic appliances and health service, excerpt service in the fields of law and taxation.

e. To run an agricultural business, which consists of conservation of medicinal plants and animals





dipergunakan sebagai obyek penelitian bahan-bahan jamu dan kosmetika, serta menyediakan sarana kunjungan di lingkungan konservasi, tanaman obat dan satwa, yang semuanya itu guna menunjang usaha-usaha industri jamu dan farmasi tersebut diatas.

Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak 1951, Perseroan yang kini merupakan perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya untuk memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai positif bagi masyarakat.

Tidak hanya mengandalkan bahan-bahan alamiah yang berkualitas tinggi dan segar, Perseroan juga sangat mementingkan basis penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjalankan proses-proses produksi dari setiap produk yang akan dijual, serta juga dalam bergerak maju untuk mengembangkan usahanya. Perseroan terus berkarya untuk menciptakan inovasi berupa temuan-temuan baru yang berkhasiat tinggi bagi seluruh kalangan masyarakat.

Oleh karena itu, Perseroan telah melengkapi pabriknya dengan berbagai fasilitas pendukung yang memenuhi standar farmasi. Beberapa fasilitas tersebut antara lain Laboratorium yang bersertifikasi ISO (International Standard Organization) 17025, fasilitas produksi berstandardisasi CPOB dan CPOTB, pengolahan air demineralisasi dan limbah, klinik holistic, serta lahan agrowisata.

Perseroan saat ini memiliki pabrik di Jl. Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang. Luas lahan pabrik Perseroan dengan luas tanah 304.435 m2 dengan bangunan fisik kurang lebih 119.553 m2. Dari awal pembangunan pabrik, sudah direncanakan mengenai pemisahan tempat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dalam lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 82.675 m2, lahan Agrowisata seluas 12.814 m2, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

to be used as research object for ingredients of traditional herbal medicines and cosmetics, as well as providing visitors’ facility in the environment of conservation, medicinal plants, and animals, all of which with the purpose of supporting the aforementioned traditional herbal medicine and pharmaceutical industry businesses.

As a company which has been established since 1951, the Company which is now a modern herbal company, always endeavors to offer good and healthy products to all its consumers, and therefore provide a positive value to the community.

Not only relying on high-quality, fresh natural ingredients, but the Company also puts a high importance on research, knowledge, and technology in performing production processes of every product to be sold, and also in moving forward to expand its business. The Company keeps on working to make innovation in the form of new discoveries which are highly beneficial for the whole community.

Therefore, the Company has equipped its factory with various supporting facilities which meet pharmaceutical standards. Some of the facilities are, among other things, laboratory with the certification of ISO (International Standard Organization) 17025, CPOB and CPOTB-standardized production facilities, demineralized and waste water treatment, holistic clinic, and agrotourism ground.

The Company currently has a factory at Jl Soekarno Hatta km 28, Bergas District, Klepu, Semarang. The area size of the Company’s factory is 304,435 sqm with the size of physical building of approximately 119,553 sqm. From the beginning of construction of the factory, segregation of places has been planned in accordance with its respective function. The location of the factory itself consists of a factory building with the size of 82,675 sgm, Agrotourism ground with the size of 12,814 sqm, and the rest serves as environmental support zone for the factory.





PenghargaanAwards

MaretMarch

25 Produk Tolak Angin Sido Muncul memperoleh penghargaan Gold Champion untuk kategori Cold Medicine dari di Ajang Indonesia WOW Brand 2015.

Direktur Utama Sido Muncul, bapak Irwan Hidayat, memperoleh penghargaan sebagai “Pembicara Indonesia Brand Summit - Indonesia Best Brand Award 2015” dari SWA dan Mars.Tolak Angin Sido Muncul product awarded

Gold Champion in the category of Cold Medicine in Indonesia WOW Brand 2015 event.

President Director of Sido Muncul, Mr. Irwan Hidayat, received an award as “ Indonesia Brand Summit Speaker - Best Brand Award 2015” from SWA and Mars.

JuniJune

4 Direktur Utama Sido Muncul, bapak Irwan Hidayat, memperoleh penghargaan Lansia dari Kementerian Sosial.

Sido Muncul memperoleh penghargaan Kerja sama kegiatan Bakti Sosial Pengobatan Gratis dan Panggung Hiburan Rakyat dari Komandan Komando Distrik Militer 0816. President Director of Sido Muncul, Mr. Irwan

Hidayat, received a Lansia award from the Ministry of Social Affairs. Sido Muncul received an appreciation

for follaboration of social service on free treatment and people’s entertainment stage from Military District Command 0816..





JuniJune

4 SidoMuncul memperoleh penghargaan Indonesia Green Awards 2015 untuk kategori Pengembangan keanekaragaman hayati dari The La Tofi School of CSR.

Sido Muncul memperoleh penghargaan Corporate Image Award 2015 untuk kategori Traditional Herbal Medicine dari Komite Penghargaan Corporate Image dan Majalah Tempo.Sido Muncul received the Indonesia

Green Awards 2015 for the category of biodiversity Development from The La Tofi School of CSR.

Sido Muncul received the Corporate Image Award 2015 for the category of Traditional Herbs Medicine from Corporate Image Award Committe and Tempo.

JuniJune

16 Direktur Utama Sido Muncul, bapak Irwan Hidayat, memperoleh penghargaan Bisnis Indonesia Award 2015 untuk kategori 30 CEO Pilihan dari Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia

Sido Muncul memperoleh penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia–Dunia untuk dedikasinya dalam melaksanakan program Operasi Katarak Gratis sejak 2010 hingga saat ini dengan jumlah terbanyak.

President Director of Sido Muncul, Mr. Irwan Hidayat, received a Bisnis Indonesia Award 2015 for the category of 30 Best CEO from News Director of Bisnis Indonesia.

Sido Muncul obtained an appreciation from Lembaga Prestasi Indonesian-Dunia for its dedication in conducting Free Cataract Surgery with the greatest number since 2010.

JuniJune

10

JuniJune

30





AgustusAugust

13 Produk Kuku Bima dan Kopi Sido Muncul memperoleh penghargaan Word of Mouth Marketing (WOMM) Award 2015 untuk kategori Minuman Energi Serbuk dari Majalah Swa Sembada, bekerja sama dengan Onbee dan Swanetwork.

Produk Tolak Angin Sido Muncul memperoleh penghargaan Indonesia Living Legend Brand 2015 untuk kategori The Indonesian Living Legend Brand for 64 Years Old dari majalah SWA.

Kuku Bima and Kopi Sido products obtained the Word of Mouth Marketing (WOMM) Award 2015 for the category of Energy Drink Powder fro Majalah SWA in collaboration with Onbee and Swanetwork.

Tolak Angin Sido Mucul product obtained the Living Legend Brand 2015 for the category of The Indonesian Living Legend Brand for 64 Years Old from SWA magazine.

AgustusAugust

25

AgustusAugust

25 Produk Tolak Angin Sido Muncul memperoleh penghargaan Indonesia Original Brand 2015 untuk kategori Commond Cold dari Majalah SWA.

Produk Kuku Bima dan Kopi Sido Muncul memperoleh penghargaan Indonesia Original Brand 2015 untuk kategori Energy Drink dari Majalah SWA.

Tolak Angin Sido Muncul product obtained Indonesia Original Brand 2015 for the category of Commond Cold from SWA Magazine.

Kuku Bima and Kopi Sido obtained the Indonesia Original Brand 2015 in the category of Energy Drink from SWA Magazine.

AgustusAugust

26

PenghargaanAwards





SeptemberSeptember

30 Produk Tolak Angin Sido Muncul memperoleh penghargaan Indonesia Best Brand Award 2015 untuk kategori Commond Cold dalam ajang Indonesia Best Brand Award. Ajang ini diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Mars.

Produk Tolak Angin Sido Muncul memperoleh penghargaan Marketeers Indonesia Most Favorite Youth Brand 2015 untuk kategori herb cold medicine dari Marketeers dan Marplus. Insight.

Tolak Angin Sido Muncul product obtained Indonesia Best Brand Award 2015 for the category of Commond Cold in the Indonesia Best Brand Award. The event held by SWA. Magazine and Mars.

Tolak Angin Sido Muncul product obtained Marketeers Indonesia Most Favorite Youth Brand 2015 in the category of herb cold medicine from Marketeers and MarkPlus Insight.

OktoberOctober

7 Sido Muncul memperoleh penghargaan dalam Nusantara CSR Awards 2015 untuk kategori Peningkatan Kesehatan dari The La Toffi School of CSR.

Sido Muncul obtained a Nusantara CSR Awards 2015 for the category of Health Promotion from The La toffi School of CSR.





Profil Entitas AnakProfile of Subsidiaries

PT SEMARANG HERBAL INDO PLANTAlamat I AddressLingkungan Industri Kecil Blok II No. 14Kelurahan Muktiharjo, Kecamatan Genuk Semarang

PT Semarang Herbal Indo Plant (“SHI”) adalah pabrik ekstraksi bahan baku yang didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi karena dengan penambahan kapasitas mesin ekstraksi ini akan memperpendek mata rantai produksi, meningkatkan efisiensi dan standardisasi bahan baku serta menampung hasil panen para petani rempah. Keberadaan SHI telah meningkatkan mutu produk bahan baku dan obat-obat herbal sehingga produk-produk yang dihasilkan Sido Muncul dapat memenuhi standar kualitas yang prima dan mampu bersaing di pasar global.

PT Semarang Herbal Indo Plant (“SHI”) is a raw material extraction factory established to increase production capacity since by increasing production capacity of extraction facilities it will shorten the production chain, improve efficiency and better standardize raw materials as well as to increase sourcing of farmers’ herb harvests. SHI operations have improved raw material and herbal medicine product quality so that the Sido Muncul’s products can maintain top quality standards towards competing in global markets.





SHI didirikan pada tahun 2010 menempati areal seluas 10 hektar dengan luas bangunan fisik 4.000 m². Seiring dengan berkembangnya produksi Sido Muncul, pada tahun 2015 dilakukan penambahan bangunan fisik seluas 8.795 m² sehingga total luas bangunan menjadi 12.795 m². Penambahan bangunan akan diikuti dengan penambahan mesin menjadi lebih dari 500 unit, sehingga kapasitas produksi bahan baku SHI dapat meningkat menjadi tiga kali lebih besar. Dari kapasitas semula 3.750 kg per hari, dengan selesainya proyek perluasan, kapasitas SHI akan mencapai 11.250 kg per hari dan siap memasok bahan ekstrak untuk kebutuhan pasar domestik dan internasional.

Fasilitas yang dimiliki SHI diantaranya adalah peralatan untuk mengolah bahan mentah (termasuk sebelum proses awal pengolahan bahan mentah), penyaringan air secara osmosis, peralatan ekstraksi dinamik, vakum rendah desikator suhu, pelarut ekstraksi bertenaga tinggi, peralatan ekstraksi kromatografi dan alat pengering semprot.

Proses produksi di SHI menggunakan metode yang terstandar untuk mengestraksi bagian-bagian tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan seperti dari daun, bunga, kulit tanaman, akar, benih dan buah. Produk SHI adalah ekstraksi untuk memasok produk makanan, minuman, farmasi, nutraceutical, kosmetik dan pertanian. Dikerjakan secara teliti dengan prosedur dan pengawasan yang ketat, SHI turut menjaga kelangsungan tanaman obat dan herbal di Indonesia.

SHI was established in 2010, occupies 10 acres with a building of 4,000 sqm. Along with Sido Muncul’s production development, in 2015, the main building was extended to 8,795 sqm resulting in total buildings of 12,795 sqm. The extended factory area will be followed by additional machines to total more than 500 units, so that SHI’s raw material production capacity of can be increased by three times. From an original capacity of 3,750 kg per day, with the completion of the expansion project, SHI’s capacity will reach 11,250 kg per day and be ready to supply extract materials to meet the needs of domestic and international markets.

SHI’s facilities include equipment to process raw materials (including preparatory raw materials processing), osmosis water filtration, dynamic extraction equipment, low temperature vacuum desiccator, high-powered solvent extraction, chromatography extraction equipment and spray dryers.

The production process at SHI uses standardized methods to extract those various plant parts believed beneficial for health such as leaves, flowers, plant crusts, roots, seeds or fruits. SHI’s products are extracts to supply food, beverage, pharmaceutical, nutraceutical, cosmetic and agricultural products. Processed carefully under proven procedures and strict supervision, SHI is helping to maintain sustainability of medicinal plants and herbs in Indonesia.





PT MUNCUL MEKARAlamat I AddressJl. Madukuro Blok A No. 28Kecamatan Semarang BaratSemarang


PT Muncul Mekar (“MM”) merupakan perusahaan distribusi

yang khusus mendistribusikan semua produk SidoMuncul

melalui jaringan distribusi yang telah tersebar di seluruh

wilayah Indonesia.

PT Muncul Mekar (“MM”) is a distribution company specializing in the distribution of all SidoMuncul products through an extensive distribution network spread all over Indonesia.





MM didirikan pada tahun 1975 dengan kantor pusat di Jl. Mlaten Trenggulun Nomor 102 Semarang di bawah pimpinan Sofyan Hidayat. Di awal kegiatan usahanya, MM hanya menempati sebuah rumah biasa dengan belasan karyawan, serta mengandalkan 3 buah mobil untuk kanvaser/pemasaran luar kota dan 5 motor untuk pemasaran dalam kota. Area distribusi MM mencakup seluruh daerah di Pulau Jawa.

Dalam perkembangannya, MM membuka empat kantor Perwakilan di Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya untuk menangani pemasaran di empat area yaitu: (a) Wilayah Jabodetabek, Sumatera, dan Pontianak, (b) Jawa Barat mencakup seluruh wilayah provinsi Jawa Barat, (c) Jawa Tengah mencakup seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah, dan (d) Jawa Timur mencakup seluruh wilayah provinsi Jawa Timur, Indonesia bagian Tengah dan Indonesia bagianTimur.

Seiring berkembangnya distribusi dan pemanfaatan teknologi informasi, MM mulai melakukan berbagai pembenahan organisasi mencakup peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan-pelatihan termasuk motivasi bagi salesman dan tenaga pemasaran. Dengan menerapkan teknologi informasi yang terintegrasi, sistem pelaporan data penjualan dan pemasaran hingga ke pelosok-pelosok kota dan kecamatan semakin mudah dan cepat. Hal ini mendukung ketersediaan produk di tiap wilayah dan membantu pengambilan keputusan secara cepat untuk kemajuan perusahaan.

Saat ini dari 4 perwakilan MM telah berkembang menjadi 113 Sub Perwakilan dan Distributor beberapa cabang dan Sub Perwakilan dari kota-kota provinsi, kabupaten, bahkan kecamatan mulai dari Sabang sampai Merauke sesuai tingkat kemajuan dan jumlah penduduk wilayah tersebut.

MM was established in 1975 with head office located at Jalan Mlaten Trenggulun No. 102, Semarang, led by Sofyan Hidayat. At the beginning of its business activities, MM occupied only an ordinary house with dozens of employees, relying on 3 cars as canvassers for out of town marketing and 5 motorcycles for in town marketing. MM’s distribution area covers the whole region in the Java island.

During its development, MM opened four Representative offices in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya to handle marketing in four areas, namely: (a) the Greater Jakarta area, Sumatera, and Pontianak, (b) West Java covering West Java province, (c) Central Java, covering Central Java province, and (d) East Java, covering East Java province, as well as Central and Eastern parts of Indonesia.

Along with the developments in distribution systems and information technology, MM has performed organizational refinements involving HR competence improvements through training including motivation building for salesmen and marketing teams. By implementing an integrated information technology approach, the sales and marketing data reporting system, even for remote cities and districts, has become easy and quick. This supports product availability in each region and helps quick decision making to support company growth.

Currently, under the 4 representatives, MM has 113 Sub Representatives and branch distributors in provincial cities, regencies, and districts from Sabang to Merauke aligned with the development and population levels of each region.





PT BERLICO MULIA FARMAAlamat I AddressJl. Juwangen Kalasan Km. 10,6Tromol Pos No. 8 Yogyakarta


PT Berlico Mulia Farma (“Berlico”) resmi bergabung sebagai

anak perusahaan Sido Muncul pada tanggal 1 September

2014 untuk mendukung visi Perseroan menjadi pemimpin

industri farmasi di Indonesia. Berlico yang telah berdiri sejak

tahun 1976 diakuisi sebagai langkah nyata Sido Muncul

mewujudkan rencana jangka panjang melebarkan sayap ke

industri farmasi.

PT Berlico Mulia Farma (“Berlico”) officially joined as a Sido Muncul subsidiary on September 1, 2014 to support the Company’s vision become a leader in the pharmaceutical industry in Indonesia. Berlico, which was established in 1976, was acquired as a concrete action by Sido Muncul to realize its long-term plan to expand into the pharmaceutical industry.





Berlico, perusahaan farmasi pemegang sertifikat CPOB, berlokasi di Kalasana, Yogyakarta. Kegiatan produksi dilakukan di pabrik seluas 7.246 m2 yang dilengkapi dengan fasilitas untuk memproduksi obat dalam bentuk cairan sirup/suspensi, tablet, tablet salut, dan krim. Selain itu juga terdapat fasilitas penunjang seperti laboratorium penelitian dan pengembangan, ruang pengawasan pengendalian mutu, gudang penyimpanan serta sarana pengolahan limbah, baik limbah udara, padat, maupun cair.

Saat ini Berlico telah memproduksi sekitar 80 jenis obat yang terdiri dari produk-produk ethical, OTC, makanan suplemen dan obat herbal. Merek produk yang dipasarkan antara lain: Anacetine (obat penurun panas), Combicitrine (obat cacing), Berlosid (obat maag), Anabion (multivitamin anak-anak), Suprabion (multivitamin untuk orang dewasa), dan Minyak Telon Cap 3 Anak.

Berlico telah menjalin kerja sama dengan 50 Pedagang Besar Farmasi (PBF) untuk mendistribusikan produknya ke lebih dari 16 kota besar di seluruh Indonesia dan akan terus memperluas kerja sama dengan PBF lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.

Berlico, a pharmaceutical company with CPOB certificate, is located in Kalasana, Yogyakarta. Production activities are done in a factory covering an area of 7,246 sqm equipped with facilities to manufacture medicines in forms of liquid syrup/suspension, tablets, coated tablets, and cream. There are also supporting facilities such as research and development laboratory, quality control monitoring room, storage warehouse and waste treatment facility for gaseous, solid, and liquid wastes.

Currently Berlico has been producing about 80 types of medicines consisting of ethical products, OTC, food supplements and herbal medicines. Marketed product brands include: Anacetine (febrifuge), Combicitrine (anthelmintic), Berlosid (ulcer drug), Anabion (multivitamins for children), Suprabion (multivitamins for adults), and Minyak Telon Cap 3 Anak.

Berlico has established cooperation with 50 Large Pharmacy Traders (PBF) to distribute its products to more than 16 major cities throughout Indonesia and will continue to expand its cooperation with other PBF both inside and outside the country..





Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

Warga Negara Indonesia, lahir di Rembang pada 1949 (65 tahun). Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak bulan Mei 2013.

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang).

Indonesian Citizen who was born in Rembang in 1949 (65 years). He has served as the President Commissioner of the Company since May 2013.

Currently, he also serves as the President Commissioner of PT Muncul Armada Raya (2002-present).

Sigit Hartojo Hadi SantosoKomisaris UtamaPresident Commissioner





Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 1950 (65 tahun). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1972, yang juga merupakan salah satu pemegang saham Perseroan.

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Muncul Mekar (2001-sekarang), Komisaris PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), Komisaris PT Muncul Putra Offset (1994-sekarang), Komisaris PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang), Komisaris PT Hotel Candi Baru (2002-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang), dan Direktur CV Mekar Subur (2012-sekarang).

Indonesian Citizen who was born in Yogyakarta in 1950 (65 years). He has served as Commissioner of the Company since 1972, and is also one of the Company’s Shareholders.

Currently, he also serves as Commissioner of PT Muncul Mekar (2001-present), Commissioner of PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-present), Commissioner of PT Muncul Putra Offset (1994-present), Commissioner of PT Muncul Armada Raya (2002-present), Commissioner of PT Hotel Candi Baru (2002-present), Commissioner of PT Mentari Anugerah Sakti (2013-present), and Director of CV Mekar Subur (2012-present).

Johan HidayatKomisarisCommissioner





Budi Setiawan PranotoKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada 1947 (69 tahun). Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak bulan Mei 2013.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 1973.

Saat ini juga menjabat sebagai Chairman PT Infinite Management Services (Mei 2007-sekarang), Chairman PT Togamas Pranata Widyantara (Mei 2007-sekarang), dan Presiden Direktur PT Bisnis Solusi Pranata (Mei 2007-sekarang).

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk (Mei 1999-Mei 2007), Presiden Komisaris dan Komisaris beberapa entitas anak PT Astra Otoparts Tbk (Mei 1999-Mei 2007), Wakil Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk (Juni 1997-Mei 1999), Direktur PT Astra Graphia Tbk (Juni 1997-Juni 1998), Wakil Presiden Direktur PT Mitracorpp Pasific Nusantara (Februari 1995-Februari 2003), Presiden Direktur PT Astra Multi Sales (Juli 1993-Juli 1999), Wakil Presiden Direktur PT LG Astra Electronics (Juli 1993-Mei 1995), Presiden Direktur PT Graha Kartika Kencana (Juli 1993-Februari 1995), dan Direktur PT Federal Motor (1990-1997).

Indonesian Citizen who was born in Semarang in 1974 (69 years). He has served as Independent Commissioner of the Company since May 2013.

He obtained a Sarjana degree in Economics from Universitas Diponegoro, Semarang in 1973.

Currently, he also serves as Chairman of PT Infinite Management Services (May 2007-now), Chairman of PT Togamas Pranata Widyantara (May 2007-present), and President Director of PT Bisnis Solusi Pranata (May 2007-present).

Previously, he held position of President Director of PT Astra Otoparts Tbk (May 1999-May 2007), President Commissioner and Commissioner of several subsidiaries of PT Astra Otoparts Tbk(May 1999-May 2007), Deputy President Director of PT Astra Graphia Tbk (June 1997-May 1999), Director of PT Astra Graphia Tbk (June 1997-June 1998), Deputy President Director of PT Mitracorp Pasific Nusantara (February 1995- February 2003), President Director of PT Astra Multi Sales (July 1993-July 1999), Deputy President Director of PT LG Astra Electronics (July 1993-May 1995), President Director of PT Graha Kartika Kencana (July 1993-February 1995), and Director of PT Federal Motor (1990-1997).

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners





Profil DireksiProfile of the Board Directors

Irwan HidayatDirektur UtamaPresident Director

Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 1947 (68 tahun). Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Mei 2013, yang juga merupakan salah satu pemegang saham Perseroan.

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Muncul Mekar (1994-sekarang), Komisaris Utama PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), Komisaris PT Muncul Putra Offset (1994-sekarang), Komisaris PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang), Komisaris PT Hotel Candi Baru (Februari 2013-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang), sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1972-Mei 2013.

Indonesian Citizen who was born in Yogyakarta in 1947 (68 years). He has served as the President Director of the Company since May 2013, and is also one of the Company’s Shareholders.

Currently, he also serves as Commissioner of PT Muncul Mekar (1994-present), Commissioner of PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-present), Commissioner of PT Muncul Putra Offset (1994-present), Commissioner of PT Muncul Armada Raya (2002-present), Commissioner of PT Hotel Candi Baru (February 2013-present), Commissioner of PT Mentari Anugerah Sakti (2013-present), and previously he held the position of Commissioner of the Company from 1972 until May 2013.





Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 1948 (67 tahun). Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan sejak Mei 2013, yang juga merupakan salah satu pemegang saham Perseroan.

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Muncul Mekar (2001-sekarang), Komisaris Utama PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), Komisaris PT Muncul Putra Offset (1994-sekarang), Komisaris PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang), Komisaris PT Hotel Candi Baru (2013-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang), sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1972-Mei 2013.

Indonesian Citizen who was born in Yogyakarta in 1948 (67 years). He has served as Marketing Director of the Company since May 2013, and is also one of the Company’s Shareholders.

Currently, he also serves as Commissioner of PT Muncul Mekar (2001-present), Commissioner of PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-present), Commissioner of PT Muncul Putra Offset (1994-present), Commissioner of PT Muncul Armada Raya (2002-present), Commissioner of PT Hotel Candi Baru (2013-present), Commissioner of PT Mentari Anugerah Sakti (2013-present), and previously he held the position of Commissioner of the Company from 1972 until May 2013.

Sofyan HidayatDirekturDirector






Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada 1955 (60 tahun). Menjabat sebagai Direktur Operasional Perseroan sejak 1998.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Muncul Putra Offset (2000-sekarang), Komisaris PT Muncul Mekar (1994-sekarang), Direktur Utama PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), Direktur PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang), Direktur Utama PT Hotel Candi Baru (Februari 2013-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan (1998-Mei 2013).

Indonesian Citizen who was born in Semarang in 1955 (60 years). He has served as Operational Director of the Company since 1998.

Currently, he also serves as Director of PT Muncul Putra Offset (2000-present), Commissioner of PT Muncul Mekar (1994-present), President Director of PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-present), Director of PT Muncul Armada Raya (2002-present), President Director of PT Hotel Candi Baru (February 2013-present), Commissioner of PT Mentari Anugerah Sakti (2013-present). Previously, he held the position of Commissioner of the (1998-May 2013).

David HidayatDirekturDirector





Warga Negara Indonesia, lahir di Blitar pada 1957 (59 tahun). Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak April 2014.

Saat ini juga menjabat sebagai Partner KAP Drs Hananta Budianto & Rekan, Member of UHY International (April 2014-sekarang) dan Komisaris PT Hananta Multi Consultants (1982-sekarang). Beberapa posisi yang pernah di jabat antara lain CEO Advisor PT Maratea Semarang (2000-2002), Partner KAP Tanubrata Yogi Sibarani Hananta (2003-2005).

Indonesian citizen who was born in Blitar in 1957 (59 years). She has served as Finance Director of the Company since April 2014.

She currently serves as Partner of Drs Hananta Budianto & Partners, Member of UHY International (April 2014-present) and Commissioner of PT Hananta Multi Consultants (1982-present). Previously, she served as Director of CEO Advisor of PT Maratea Semarang (2000-2002), Partner of KAP Tanubrata Yogi Sibarani Hananta (2003-2005).

Venancia Sri IndrijatiDirekturDirector






Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1964 (52 tahun). Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak 13 Mei 2015.

Menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (1988) dan Magister Psikologi dari Universitas Indonesia (2004). Mengawali karir sebagai HR Senior Supervisor di PT Astra Internasional Tbk (1988-1992) lalu dipromosikan sebagai Senior HR Manager PT Astra Otoparts (1992-1999). Sempat menjadi Konsultan SDM saat mengambil pendidikan pasca sarjana lalu menjadi Direktur Operasional di sebuah sekolah swasta Katolik (2008-2010), GM Human Resources PT Kaldu Sari Nabati Indonesia (2010-2011), Human Capital General Manager Daya Sub Holding (Triputra Group) (Januari-Juni 2012), dan Head of Corporate People Development PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (2012-2014) sebelum bergabung dengan Perseroan.

Indonesian Citizen who was born in Jakarta in 1964(52 years). She served as Independent Director ofthe Company since May 13, 2015.

Graduated as Bachelor of Agriculture from Bogor Institute of Agricultural (1988) and obtained a Master in Psychology from the University of Indonesia (2004). She began his career as Senior HR Supervisor at PT Astra International Tbk (1988-1992) then promoted as Senior HR Manager of PT Astra Otoparts (1992-1999). She has been a Human Resources Consultant while taking post-graduate program and then became Director of Operations in a private Catholic school (2008-2010), GM Human Resources of PT Sari Vegetable Broth Indonesia (2010-2011), General Manager Human Capital of Daya Sub Holding (Triputra Group) (January-June 2012), and Head of Corporate People Development of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (2012-2014) prior to join the Company.

Indrawati GunawanDirektur IndependenIndependent Director





Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners

Sigit Hartojo Hadi SantosoKomisaris Utama | President Commissioner





Memasuki tahun 2015, kondisi perekonomian Indonesia belum memperlihatkan tanda-tanda perbaikan. Di samping berbagai persoalan domestik, gejolak juga dipicu oleh situasi global. Perekonomian Tiongkok yang selama ini menjadi jangkar pertumbuhan ekonomi dunia dan sangat berpengaruh pada dinamika perekonomian negara berkembang, juga dilanda ketidakpastian. Melambatnya perekonomian Tiongkok berdampak negatif pada seluruh negara kawasan.

Untuk mencegah penurunan ekspor Tiongkok lebih dalam, People’s Bank of China (PBoC) membuat keputusan melakukan devaluasi nilai tukar yuan sebesar 1,9%. Mata uang Tiongkok langsung melemah sekitar 3,3% terhadap Dollar AS yang berimbas pada semua mata uang dunia yang jatuh dengan depresiasi yang tajam. Pasar saham global anjlok dan harga komoditas dunia semakin memburuk.

Sentimen depresiasi Yuan juga berimbas pada rupiah yang terus berfluktuasi tajam. Rupiah sempat mencapai level terendahnya pada 29 September yaitu Rp 14.728 per Dollar AS. Berarti Rupiah telah terdepresiasi hingga 18% dari Rp 12.474 per Dollar AS pada 2 Januari. Sentimen negatif di pasar yang menunggu kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Fed dan keputusan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menjadikan yuan sebagai mata uang dunia ikut memberi andil pada fluktuasi Rupiah.

Entering the year 2015, there were no recovery signals of the Indonesian economy. In addition to various domestic issues, the turmoil was also triggered by the global situations. The China’s economy that has been the anchor of global growth and very influential in the economic dynamics of developing countries, was also hit by the uncertainties. The slowdown of the China’s economy has negative impact on all countries in the region.

To prevent a further decline in China’s export, the People’s Bank of China (PBoC) made a decision to devaluate the yuan by 1.9%. China’s currency suddenly weakened by about 3.3% against the US Dollar which resulted in almost all currencies in the world depreciated sharply. The global stock markets tumbled and the world commodity prices plunged.

The sentiment of the Yuan depreciation also affected the rupiah which continues to fluctuate sharply. The rupiah reached its lowest level on September 29, at Rp 14,728 per US Dollar. Meaning the Rupiah had been depreciated by 18% from Rp 12,474 per US Dollar on January 2. The negative market sentiments in the market related to the increase in the Fed benchmark rate and International Monetary Fund (IMF) decision to make the yuan as the world currency also contributed to the fluctuation in the Rupiah.

Dear Honored Stakeholders,

Menangkap kecenderungan perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat, di tahun 2015 Perseroan meluncurkan varian-varian produk baru yang cukup mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Seizing the opportunity of healthier lifestyles which is increasingly popular, in 2015 the Company launched new product variants that received quite positive public response.





Menghadapi tekanan global yang terus berlangsung, pemerintah berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan. Sejak bulan September hingga Desember, pemerintah telah mengeluarkan delapan paket stimulus ekonomi. Paket kebijakan tersebut mengharuskan deregulasi tak kurang dari 177 aturan yang dianggap menghambat pertumbuhan dunia usaha dan investasi. Kebijakan pemerintah tersebut berhasil menumbuhkan sentimen positif di pasar dan menguatkan Rupiah.

Memasuki kuartal IV, nilai tukar Rupiah mulai menguat hingga menyentuh level Rp 13.288 per Dollar AS pada 15 Oktober dan ditutup di Rp 13.795 pada 31 Desember 2015. Hal ini diyakini merupakan dampak dari berbagai sentimen positif yang terjadi di dalam negeri. Penguatan Rupiah menumbuhkan harapan baru. Banyak investor global membawa uangnya kembali ke negara-negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang masih menjanjikan seperti Indonesia. Tren investasi di sektor riil menunjukkan kecenderungan positif dan terus mengalir. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang tahun 2015 mencapai Rp 545,4 triliun, naik 17,8% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 463,1 triliun.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 hanya mampu mencapai 4,79%. Lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 5,01%. Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan dengan percepatan proyek-proyek infrastruktur. Berbagai paket stimulus ekonomi dikeluarkan pemerintah untuk mendorong kinerja investasi menjadi lebih baik. Investasi swasta pun diharapkan ikut tumbuh seiring dengan deregulasi berbagai aturan investasi.

Konsumsi pemerintah baik melalui belanja maupun investasi berhasil menopang perbaikan pertumbuhan ekonomi. Investasi dan belanja pemerintah sama-sama tumbuh lebih tinggi daripada tahun 2014. Sepanjang 2015, investasi tumbuh 5,07% dan belanja pemerintah tumbuh 5,38%. Artinya, peran pemerintah sudah mulai efektif dalam ikut menjaga agar perlambatan tidak terlalu dalam.

Sebaliknya, konsumsi masyarakat melambat, dipicu pelambatan di penjualan ritel. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga melambat dari 5,08% pada kuartal II menjadi 4,96% pada kuartal III. Sedangkan sektor konstruksi pada kuartal III tumbuh 6,82%. Pertumbuhan sektor konstruksi terutama akibat peningkatan belanja

Facing the ongoing global pressure, the government strived to maintain economic stability and to encourage growth. From September to December, the government had issued eight economic policy packages. The economic policy packages require deregulation of no less than 177 regulations that are considered stalling the growth of business and investment. Enactment of the economic policy packages successfully creates a positive sentiment in the market and appreciates the Rupiah.

Entering the fourth quarter, exchange rate of the Rupiah increased significantly reaching Rp 13,288 per US Dollar on October 15 and closed at Rp 13,795 per US Dollar as of December 31, 2015. This was believed to be impact of positive local sentiment. The strengthening exchange rate of the Rupiah fosters a new hope. Many global investors returned their money back to the countries with promising potential for economic growth such as Indonesia. Investment in the real sector shows a positive trend and keeps flowing in. The Investment Coordinating Board (BKPM) recorded that realized investment (FDI) throughout 2015 reached Rp 545.4 trillion, an increase of 17.8% compared to 2014 which amounted to Rp 463.1 trillion.

The Central Statistics Agency (BPS) reported that Indonesia’s economic growth in 2015 was only 4.79%. Lower than in 2014, which reached 5.01%. The government continues to drive growth by accelerating infrastructure projects. Various economic stimulus packages are issued by the government to encourage better performance of the investments. Private investment is also expected to grow in line with deregulation of various investment rules.

Government consumption either for expenditure or investment effectively sustained the economic growth recovery. Government investment and expenditure grew higher than in 2014. Throughout 2015, government investment and expenditure grew by 5.07% and 5.38%, respectively. Meaning, the government role has been effective in helping to avoid severe slowdown.

On the other hand, private consumption slowed, triggered by sluggish growth of retail sales. The growth of household consumption decelerated from 5.08% in the second quarter to 4.96% in the third quarter. Meanwhile the construction sector in the third quarter grew by 6.82%. The growth in the construction






modal dan belanja barang oleh pemerintah. Walaupun daya beli masyarakat belum terlihat ada peningkatan, Tetapi ada tanda-tanda daya beli masyarakat akan membaik di awal tahun 2016.

Upaya pemerintah menjaga laju inflasi patut diapresiasi. Tingkat inflasi tahunan hanya mencapai 3,35%, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 8,36%. Keberhasilan pemerintah mengendalikan harga bahan pokok dengan menjamin pasokan bahan pangan terbukti mampu meredam tingginya permintaan pasar. Walaupun tidak dapat dipungkiri pelemahan transaksi penjualan di tingkat eceran juga berkaitan dengan penurunan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat sudah sangat menurun akibat pelambatan ekonomi.

Pelaksanaan Tugas PengawasanDewan Komisaris bersama Direksi secara intensif melakukan pertemuan untuk mengkaji berbagai kondisi eksternal dan merumuskan strategi jangka pendek yang tepat. Sekurangnya 3 bulan sekali diadakan rapat gabungan untuk membahas laporan keuangan kuartalan dan kinerja perusahaan lainnya. Di dalam forum tersebut, Dewan Komisaris memberikan pandangan, arahan ataupun koreksi terhadap deviasi yang terjadi dalam pencapaian kinerja kuartalan Perseroan.

Di luar rapat formal, Dewan Komisaris juga memberikan saran dan arahan bila diminta. Berbagai masukan telah kami sampaikan dalam pertemuan atau diskusi informal sepanjang tahun 2015 yang diantaranya membahas hal-hal berikut:• Memberi saran untuk meningkatkan sistem

manajemen yang terintegrasi dengan baik di segala aspek manajemen dan melakukan proses empat langkah iteratif Planning-Do-Check-Action (PDCA) secara rutin untuk pengendalian kualitas.

• Memberi saran untuk meningkatkan pemberdayaan karyawan terutama golongan menengah secara berkesinambungan.

• Memberi saran untuk memperkuat riset dan pengembangan agar tetap menjadi penentu pasar.

• Memberi saran penyempurnaan penerapan sistem teknologi informasi yang terintegrasi untuk menyediakan informasi yang cepat dan akurat sebagai dasar pengambilan keputusan yg cepat dan tepat.

• Memberi saran agar sinergi antar anggota Direksi terus ditingkatkan sehingga semakin solid dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam dari kompetitor di dalam dan luar negeri.

sector was mainly due to increased goods and capital expenditures by the government. Although purchasing power of the people has not increased, but there are indications that it will improve in early 2016.

Efforts by the government to maintain inflation rate should be appreciated. The annual inflation rate was only 3.35%, much lower than in 2014 which reached 8.36%. The success of the government to control prices of basic commodities to ensure food supplies was proved capable of managing the market demand. It is undeniable, however, that the reduced retail transactions is also related to the decreasing purchasing power. People purchasing power has been greatly decreased due to the economic slowdown.

Supervisory RoleThe Board of Commissioners and the Board of Directors intensively hold meetings to review various external conditions and to formulate the proper short-term strategy. On a quarterly basis, at least, a joint meeting is held to discuss the quarterly financial statements and other corporate performance. In this forum, the Board of Commissioners provides insight, guidance or correction to any deviation from the Company’s quarterly targets.

In addition to the formal meetings, the Board of Commissioners also provides advices and guidance when requested. Various insight had been communicated in meetings or informal discussions throughout 2015 which discussed, among others, the following matters:• Advised to improve well-integrated management

system in all management aspects and to conduct iterative four-step process Planning-Do-Check-Action (PDCA) routinely for quality control.

• Advised to empower the employees, especially the middle level, on an ongoing basis.

• Advised to intensify research and development in order to remain a market determinant.

• Advised to improve the integrated information technology systems to provide prompt and accurate information as a basis for prompt and accurate decision making.

• Advised to improve synergy among members of the Board of Directors to be more solid in facing the increasingly intense competition with local and foreign comptitors.





Dengan pertemuan dan pertukaran informasi yang intensif antara Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2015, Direksi dapat segera mengambil langkah-langkah antisipatif untuk setiap permasalahan dan melakukan eksekusi yang terbaik.

Penilaian atas Kinerja Direksi

Kondisi-kondisi ekonomi makro secara langsung tidak mempengaruhi industri obat herbal yang tidak mengandung bahan baku impor terutama produk Herbal & Suplemen. Tetapi produk Food & Beverages yang masih mengandung bahan baku impor menghadapi tantangan yang cukup berat dengan nilai tukar rupiah yang terus berfluktuasi. Terlebih lagi, dengan melemahnya industri manufaktur dan properti, konsumen produk Food & Beferages yang berasal dari kalangan karyawan menjadi lebih selektif dalam belanja kebutuhan sekunder seiring menurunnya pendapatan dan kenaikan harga bahan pokok.

Di tahun 2015, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,219 triliun, tumbuh 0,9% dibandingkan Rp 2,198 triliun pada tahun 2014. Pendapatan dari segmen Makanan & Minuman mengalami penurunan 9,0% dari Rp 1,095 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 996,8 miliar. Namun demikian, dengan strategi yang tepat pada promosi dan penjualan, segmen Jamu Herbal mampu meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 6,5% dari Rp 1,076 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 1,146 triliun. Segmen Farmasi sebagai pendatang baru di pasar membukukan pendapatan yang cukup berarti yaitu Rp 76 miliar. Kontribusi segmen Jamu Herbal dan Makanan & Minuman pada struktur pendapatan Perseroan masing-masing menyumbang 52% dan 45% sementara segmen Farmasi 3%.

Perseroan mencatat Laba Operasi yang meningkat dari 19,9% pada tahun 2014 menjadi 21,6%. Laba bersih tumbuh dari Rp 417,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 437,5 miliar.

Dewan Komisaris mengapresiasi inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan Direksi dalam mengelola Perseroan di tengah situasi eksternal yang masih menantang, sehingga Perseroan mampu menjaga pertumbuhan. Dalam penilaian kami, Direksi telah menjalankan tugasnya dengan baik sehingga dapat menghasilkan kinerja keuangan yang positif baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Kami juga menilai bahwa prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko yang baik telah menempatkan Perseroan selalu di atas rata-rata industrinya.

With meetings and intensive exchange of information between the Board of Commissioners and the Board of Directors throughout 2015, the Board of Directors was able to take prompt anticipatory measures for each problem and to perform the best execution.

Performance Assessment of the Board of DirectorsMacroeconomic conditions do not directly affect the herbal medicine industry that does not use imported raw materials, especially for Herbs & Supplements product. However, Food & Beverages products that still use imported raw materials encounter a quite tough challenge of the fluctuating exchange rate. Moreover, with the weakening of the manufacturing and property industries, the middle-class consumers of Food & Beverages products are more selective in spending for their secondary needs as falling income and rising prices of basic commodities.

In 2015, the Company recorded revenue of Rp 2.219 trillion, grew by 0.9% compared to Rp 2.198 trillion in 2014. The revenue from Food & Beverages segment declined 9.0% from Rp 1.095 trillion in 2014 to Rp 996.8 billion. However, with the right promotion and sales strategy, Herbal Medicine segment was able to achieve revenue growth of 6.5% from Rp 1.076 trillion in 2014 to Rp 1.146 trillion. Pharmaceutical segment as a newcomer in the market recorded sizeable revenue of Rp 76 billion. Contributions from Herbal Medicine and Food & Beferages segments to the Company’s revenue structure accounted for 52% and 45% of the total revenue. While Pharmaceuticals contribution was 3%.

The Company’s Operating Income increased from 19.9% in 2014 to 21.6%. The net income grew from Rp 417.5 billion in 2014 to Rp 437,5 billion.

The Board of Commissioners appreciates the initiatives made by the Board of Directors in managing the Company’s amidst the challenging external situation, so that the Company is able to maintain positive growth. In our assessment, the Board of Directors has performed its duties competently so that the Company was able to generate positive financial performance in terms of revenue and net income. We also notice that the prudence principle and sound risk management have positioned the Company above the industry average at all times.






Perseroan dengan jeli menangkap kecenderungan perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat. Dengan dukungan kompetensi riset dan pengembangan serta semangat untuk terus berinovasi, di tahun 2015 Perseroan meluncurkan varian-varian produk baru yang cukup mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Selain menambah produk baru, Kami menilai Direksi telah berhasil menjalankan inisiatif-inisiatif pemasaran seperti meningkatkan mutu jaringan baik jaringan tradisional maupun modern, menjaga kepuasan jaringan penjualan dan konsumen serta menjaga kualitas produk secara ketat. Direksi juga telah menerapkan strategi ekspor yang menurut Dewan Komisaris cukup berhasil meskipun masih perlu dilakukan penyempurnaan secara terus-menerus.

Secara keseluruhan, kinerja operasional Perseroan berhasil menjaga kondisi fundamental Perseroan tetap kokoh dengan rasio-rasio keuangan yang sehat. Hal ini menunjukkan kemampuan finansial Perseroan yang kuat untuk mendukung rencana pengembangan di masa yang akan datang.

Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun DireksiDireksi telah menetapkan rencana bisnis jangka panjang yang fokus untuk mempertahankan posisi di industri, mengukuhkan citra produk Perseroan serta berupaya meningkatkan kualitas produk di segala aspek untuk menjadi penentu pasar secara menyeluruh. Rencana jangka panjang perusahaan cukup baik dan disusun dengan intuisi bisnis yang cukup tinggi. Namun demikian, perlu ada sosialisasi yang intensif ke seluruh jajaran manajemen yang diikuti dengan action-plan tahunan yg tajam.

Mencermati kondisi ekonomi domestik, kami melihat adanya harapan bahwa Indonesia telah mencapai titik pemulihan. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong perbaikan birokrasi dalam investasi dan bisnis. Pembenahan berbagai regulasi yang menghambat iklim usaha dan persaingan melalui program deregulasi akhir tahun lalu akan mulai berlaku efektif di awal tahun 2016 dan dapat segera dirasakan dampak positifnya bagi pertumbuhan. Perekonomian akan bergerak lebih awal menyusul terobosan pemerintah yang telah melaksanakan lelang dini proyek-proyek infrastruktur dan mempercepat penyerapan anggaran.

The Company smartly seizes the opportunity as healthier lifestyles are becoming trendy. With the support of research and development competence and passion for innovation, in 2015 the Company launched new product variants that received quite positive public response.

In addition to launching new products, we perceive that Board of Directors has executed successful marketing initiatives such as improving the quality of both traditional and modern networks, maintaining satisfaction of the sales network and the customers as well as maintaining products quality strictly. The Board of Directors has also implemented a quite effective export strategy, in the Board of Commissioners point of view, although continuous improvement is still necessary.

Overall, the Company’s operational performance managed to maintain its solid fundamentals with sound financial ratios. This demonstrates the Company’s strong financial capabilities to support future development plans.

The View on Business Prospect Prepared by Board of DirectorsThe Board of Directors has set a long-term business plan that focuses on maintaining a position in the industry, affirming the image of the Company’s products as well as improving products quality in all aspects to be a market determinant. The Company’s long term plan is quite robust and prepared with sound business intuition. However, the plan needs intensive socialization to all management levels and complementary well-defined annual action-plan.

Observing the domestic economic conditions, we are optimistic that Indonesia has reached the recovery stage. The government has issued various policies to encourage bureaucracy improvement in investment and business. To better organize various regulations that hinder business climate and competition, deregulation program was done late last year which becomes effective in early 2016 and will have immediate positive impact on the economic growth. The economy will move earlier following the government’s breakthrough by having early auction for infrastructure projects and accelerating budget absorption.





Dengan membaiknya ekonomi, maka daya beli masyarakat kembali menguat sehingga potensi pasar meningkat. Hal ini menjadi peluang bagi Perseroan untuk meningkatkan pendapatan baik dengan strategi pemasaran yang lebih intensif maupun dengan mengeluarkan produk-produk baru yang inovatif yang memenuhi harapan konsumen.

Pada dasarnya, setiap peluang yang ada perlu dikaji kelayakannya agar dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan. Sesuai fungsinya, Dewan Komisaris telah mengkaji dengan seksama semua potensi risiko dari rencana bisnis yang diajukan, dan memberikan nasihat agar Direksi melakukan perencanaan yang matang dan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Peningkatan Kualitas Tata Kelola PerusahaanDewan Komisaris terus berupaya meningkatkan efektivitas fungsi pengawasan dan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Setiap aktivitas bisnis di Perseroan harus senantiasa mematuhi prosedur operasi standar (SOP) Perseroan yang disusun berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan pemerintah, peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan best practice dalam dunia bisnis.

Dewan Komisaris menilai bahwa penerapan GCG di lingkungan Perseroan semakin menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. Untuk memastikan bahwa seluruh proses bisnis telah dijalankan sesuai SOP, kami menyarankan adanya mekanisme yang mampu memantau kepatuhan dalam melaksanakan SOP agar Perseroan dapat mencapai level pengelolaan yg lebih tinggi.

Di dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang bertugas untuk memastikan bahwa seluruh aspek GCG telah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sepanjang tahun 2015 Komite Audit telah menjalankan tugasnya mengkaji informasi keuangan triwulanan yang dikeluarkan Perseroan, melakukan

With the improved economy, purchasing power of the people will bounce back so as to increase the market potential. This is an opportunity for the Company to increase revenue with more intensive marketing strategies and new innovative products to meet customer expectation.

Basically, every opportunity needs to be assessed for feasibility in order to increase value for the shareholders and all stakeholders. According to its function, the Board of Commissioners has thoroughly reviewed all potential risks of the proposed business plan, and has provided advices to the Board of Directors to undertake meticulous planning and to always adhere to the prudence principle.

Improving the Quality of Corporate GovernanceThe Board of Commissioners continuously improves the effectiveness of supervisory function and the quality of good corporate governance (GCG) implementation. Every business activity in the Company should always be in compliance with standard operating procedures (SOP) of the Company which are prepared according to the applicable laws and regulations, government regulations, Financial Services Authority (OJK) regulations and best practice in business.

The Board of Commissioners believes that GCG implementation in the Company continuously shows encouraging progress. To ensure that all business processes have been run according to SOP, we advised to have a mechanism in place to monitor the compliance in SOP implementation so that the Company can achieve the higher level of management.

In performing its supervisory function, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee which ensures that all GCG aspects are implemented in accordance with the applicable regulations. During 2015, Audit Committee performed its duties reviewing quarterly financial information issued by the Company, clarifying with management and internal audit,






and ensuring the Company’s compliance with the applicable laws and regulations. Audit Committee also evaluated audit conducted by the external auditors and reported the results to the Board of Commissioners, and provided notes and recommendations to be discussed with the Board of Directors.

Human ResourcesThe Board of Commissioners appreciates management efforts in human resources (HR) development to prepare professionals who have in-depth technological mastery in processing of medicinal plants and herbal raw materials, capability to do research and to create new innovative products, and ability to quickly adapt to market changes. With the increasing number of high performers and professionals sitting in the management ranks, naturally the Company will transform to change its image as a family company into a public company.

The Board of Commissioners believes that if the existing education and development scheme is implemented properly on an ongoing basis, in the coming years the Company will be able to achieve its vision and goals.

Corporate Social ResponsibilityIt is unquestionable that corporate social responsibility (CSR) programs of Sido Muncul are among of the best in Indonesia. Several programs have even become the hallmark of the Company so that the public perception will directly associate Sido Muncul with these activities such as homecoming, cataract surgery, herbs village and tourism advertising. The benefits of the Company’s CSR programs are enjoyed not only by the surrounding community but also by the society at large.

klarifikasi dengan manajemen dan audit internal serta memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komite Audit juga mengevaluasi pelaksanaan audit oleh auditor eksternal dan melaporkan hasil evaluasi dan memberikan catatan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk dibahas bersama Direksi.

Sumber Daya ManusiaKomisaris mengapresiasi usaha manajemen dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk menyiapkan tenaga profesional yang memiliki penguasaan mendalam mengenai teknologi pengolahan tanaman obat dan bahan baku herbal, kemampuan melakukan penelitian untuk menciptakan inovasi produk-produk baru serta kemampuan beradaptasi secara cepat terhadap perkembangan pasar. Dengan semakin banyaknya karyawan berkinerja tinggi dan profesional duduk di jajaran manajemen, secara alamiah Perseroan akan bertransformasi untuk mengubah citra sebagai perusahaan keluarga menjadi perusahaan publik.

Dewan komisaris yakin apabila pola pembinaan dan pengembangan yang sedang dijalankan dilakukan dengan baik dan berkelanjutan, dalam beberapa tahun mendatang Perseroan akan dapat mencapai visi dan sasaran Perseroan.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanTidak dapat dipungkiri bahwa program-program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) Sido Muncul merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Beberapa program bahkan sudah menjadi ciri khas Perseroan sehingga persepsi masyarakat sudah mengarah ke Sido Muncul bila mendengar adanya kegiatan seperti mudik bersama, operasi katarak, desa rempah serta iklan pariwisata. Program-program CSR Perseroan sudah dirasakan manfaatnya tidak saja bagi komunitas sekitar tetapi juga dinikmati oleh masyrakat luas.





Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Tidak ada perubahan komposisi Dewan Komisaris PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

ApresiasiAkhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada Direksi dan seluruh karyawan yang telah bekerja keras dengan penuh kesungguhan di tahun yang penuh tantangan ini sehingga Perseroan dapat terus menjaga konsistensi pertumbuhan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Changes in the Composition of the Board of CommissionersThere were no changes in the composition of the Board of Commissioners of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

AppreciationFinally, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to express my gratitude for the support and trust of all shareholders and stakeholders of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Our sincere appreciation goes to the Board of Directors and all employees who have worked hard with dedication during this challenging year so that the Company can continue to grow profitably and to increase shareholder value.

Atas nama Dewan KomisarisOn behalf of the Board of Commissioners

Sigit Hartojo Hadi SantosoKomisaris Utama | President Commissioner






Sigit Hartojo Hadi SantosoKomisaris Utama

President Commissioner

Johan HidayatKomisaris

Commissioner

Budi Setiawan PranotoKomisaris Independen

Independent Commissioner





Laporan DireksiReport of the Board of Directors

Irwan HidayatPresiden Direktur | President Director





Setelah menyelesaikan konsolidasi organisasi dan memperkuat fondasi untuk pengembangan bisnis lebih lanjut, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (“Sido Muncul”) memasuki tahun 2015 dengan strategi mengukuhkan brand awareness di masyarakat serta meluncurkan produk-produk baru yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kami bersyukur, di tengah kondisi perekonomian yang belum membaik, Sido Muncul mampu melewati tahun 2015 dengan pertumbuhan yang stabil. Mewakili Direksi, perkenankanlah saya melaporkan ringkasan kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.

Kondisi Ekonomi Makro Tahun 2015Kondisi perekonomian domestik di tahun 2015 belum mampu lepas dari tekanan global. Pelemahan ekonomi global dan penurunan harga komoditas secara langsung berdampak pada kinerja ekonomi Indonesia karena permintaan komoditas dan produk manufaktur Indonesia di pasar ekspor terus menurun. Pertumbuhan ekonomi domestik terus melambat seiring kontraksi di berbagai sektor industri pengolahan nonmigas.

Devaluasi nilai tukar yuan mengakibatkan semua mata uang dunia jatuh, termasuk Rupiah yang terus berfluktuasi hingga sempat mencapai Rp 14.728 per dollar AS pada 29 September. Artinya, Rupiah telah

After completing the organizational consolidation and strengthening the foundation for further business development, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (“Sido Muncul”) entered the year 2015 with a strategy to strengthen brand awareness in the public mind as well as to launch new innovative products to meet consumer needs. We are grateful that in the midst of the unrecovered economic conditions, Sido Muncul was able to get through the year 2015 with a steady growth. On behalf of the Board of Directors, kindly let me report the summary of the Company’s performance for the year ended December 31, 2015.

Macroeconomic Conditions in 2015Domestic economic conditions in 2015 could not be detached from the global pressure. The weakening global economy and the falling commodity prices directly affected performance of the Indonesian economy because demand for Indonesian commodities and manufactured products in the global market continued to decline. Domestic economic growth remained slow in line with the contraction in many non-oil manufacturing sectors.

Devaluation of the yuan exchange rate put pressure on all the world’s currencies, including the Rupiah that fluctuated and reached Rp 14,728 per US dollar on September 29. Hence, the Rupiah has weakened by

Dear Honored Shareholders,

Perseroan berhasil mencatat peningkatan penjualan di tengah kelesuan pasar karena kami percaya bahwa di setiap situasi yang terlihat tidak baik selalu ada peluang untuk mengubahnya menjadi momentum yang menguntungkan.

The Company recorded an increase in sales amid the market downturrn as we believe that yet in any discouraging situation there is always an opportunity to turn it into a profitable momentum.





terdepresiasi hingga 18% dari Rp12.474 per Dollar AS di awal tahun walaupun akhirnya terkoreksi menjadi Rp 13.795 per Dollar AS pada 31 Desember 2015.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 hanya mencapai 4,79%. Lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 5,01%. Di sisi lain, tingkat inflasi tahunan berada di level yang sangat rendah, yaitu 3,35%, dibandingkan 8,36% pada tahun 2014.

Salah satu faktor penyebab rendahnya inflasi adalah turunnya transaksi penjualan di tingkat eceran sebagai dampak dari penurunan daya beli masyarakat. Faktor lainnya adalah harga minyak dunia yang terus turun sehingga pemerintah beberapa kali mengoreksi harga jual bahan bakar minyak (BBM). Pada saat yang sama, masyarakat juga cenderung menahan konsumsi sehingga secara agregat tidak terjadi kenaikan harga barang dan jasa. Di tahun 2015, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh sebesar 4,96%, sementara pada tahun 2013 sebesar 5,43% dan tahun 2014 sebesar 5,16%. Dengan demikian, konsumsi rumah tangga selama 3 tahun berturut-turut cenderung turun.

Strategi dan InisiatifMenghadapi kondisi pasar yang lesu, Perseroan telah menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk mempertahankan volume penjualan.Hal ini dilakukan Perseroan di tahun 2015 dimana Sido Muncul kembali meluncurkan empat produk baru, yaitu; Tolak Linu, Tolak Angin Care, Tolak Angin Cair Bebas Gula dan Kuku Bima Energi Siap Minum. Keempat produk baru tersebut diyakini dapat memberikan kontribusi pertumbuhan penjualan dan mengamankan pangsa pasar Sido Muncul yang saat ini menguasai 75% pasar produk jamu herbal, khususnya kategori obat herbal masuk angin.

Untuk memperkenalkan produk-produk baru tersebut kepada masyarakat, Perseroan mengalokasikan anggaran belanja iklan yang cukup besar. Walaupun terjadi peningkatan biaya promosi yang signifikan, terbukti kinerja Perseroan dapat mempertahankan penjualan dan bahkan berhasil memberikan sedikit peningkatan di tengah kelesuan pasar. Kami percaya bahwa di setiap situasi yang terlihat tidak baik selalu ada peluang untuk mengubahnya menjadi momentum yang menguntungkan.

18% from Rp 12,474 per US Dollar at the beginning of the year, although finally corrected to Rp 13,795 per US Dollar as of December 31, 2015.

The Central Statistics Agency (BPS) reported that Indonesia’s economic growth in 2015 was 4.79%, lower than in 2014 which reached 5.01%. On the other hand, the annual inflation rate was very low level at 3.35%, compared to 8.36% in 2014.

One of the drivers of the low inflation rate was the continued decrease in retail transactions as a result of the declining purchasing power. The other factor was the continued decrease in the world’s oil prices so that the government had to correct the fuel (BBM) price several times. Meanwhile, people also tend to restrain their consumptions so that there was no increase in prices of goods and services in aggregate. In 2015, household consumption grew by only 4.96%, while in 2013 and 2014 it reached 5.43% and 5.16%, respectively. Hence, household consumption has been decreasing in the last 3 years.

Strategies and InitiativesFaced with the sluggish market conditions, the Company has implemented effective and efficient marketing strategy to maintain sales volume. In 2015, Sido Muncul launched four new products, namely; Tolak Linu, Tolak Angin Care, Tolak Angin Cair Bebas Gula and Kuku Bima Energi Siap Minum. These four new products are believed to contribute to sales growth and to secure Sido Muncul market share which currently controls 75% of the herbal medicinal products market, especially herbal medicine for colds.

To introduce the new products to the public, the Company allocated a quite sizeable amount for advertising budget. Despite the significant increase in promotional costs, the Company’s performance has been proven to maintain and even to slightly increase sales in the market downturn. We believe that yet in any discouraging situation there is always an opportunity to turn it into a profitable momentum.






Menandai kesiapan Perseroan untuk terlibat aktif dalam perdagangan bebas MEA, pada pertengahan tahun 2015 Sido Muncul telah melibatkan petinju kelas dunia Manny Pacquaio (Pacman) asal Filipina, sebagai Brand Ambasador produk Tolak Angin dan minuman energi Kuku Bima. Kehadiran Pacman yang namanya telah dikenal secara International, diharapkan akan membantu mempercepat proses pengenalan produk Sido Muncul di kancah international, khususnya di negara ASEAN.

Upaya lain yang dilakukan adalah menambah varian produk jamu herbal serta berinovasi menciptakan cara baru dalam menikmati jamu secara lebih praktis dan nikmat. Ini menunjukkan bahwa Sido Muncul berupaya mempertahankan budaya Indonesia dengan secara konsisten memperkenalkan jamu tradisional Indonesia sebagai warisan nenek moyang yang benar-benar akan menjadi pilihan dalam menjaga kesehatan, tidak hanya oleh bangsa kita saja, tetapi juga oleh bangsa-bangsa lain. Untuk itu pula kami membuka Galeri Sido Muncul yang berlokasi di Hotel Tentrem Yogyakarta. Pasar ASEAN melalui MEA akan membuka peluang bagi Sido Muncul.

Kinerja Tahun 2015 Pada pertengahan April 2015, Distributor Tolak Angin di Amerika Serikat, Empire International yang berkantor pusat di Los Angeles, memasang label Prop 65 Warning di semua produk yang mengandung jahe, termasuk produk Tolak Angin. Prop 65 Warning merupakan label stiker peringatan pada produk yang mengandung bahan kimia yang dianggap bisa menyebabkan kanker. Aturan pelabelan tersebut berlaku di negara bagian California. Hal ini dilakukan atas saran dari pengacaranya untuk menghindari gugatan dari konsumen atas produk-produk lain yang mengandung jahe dan licoryce yang dijual yang dianggap mengandung logam berat melebihi ambang batas di atas 10 ppm. Tindakan distributor yang dilakukan tanpa berkonsultasi dengan produsen ini tentu sangat merugikan dan berpotensi merusak nama baik Sido Muncul. Perseroan telah meminta penjelasan dari distributor tersebut dan mengklarikasi bahwa semua produk Sido Mincul termasuk Tolak Angin telah memenuhi syarat dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

Marking the Company’s readiness to be actively involved in ASEAN Economic Community and ASEAN Free Trade Area, in mid 2015 Sido Muncul invited the world-class boxer Manny Pacquiao (Pacman) from the Philippines, as the Brand Ambassador of Tolak Angin and Kuku Bima energy drinks. The involvement of Pacman, whose name has been known globally, is expected to help accelerate the induction of Sido Muncul products in the international arena, particularly in the ASEAN countries.

Another effort made was to add variants of herbal medicines and to create innovative ways to enjoy the herbal medicines more practically and enjoyably. This indicates that Sido Muncul seeks to maintain Indonesian culture by consistently introducing Indonesian traditional herbal medicines as a cultural heritage and the best option for health, not only by our nation, but also by other nations. Therefore we also opened Sido Muncul Gallery at Tentrem Hotel in Yogyakarta. ASEAN market through the MEA will open up opportunities for Sido Muncul.

Performance in 2015In mid-April 2015, Tolak Angin distributor in the United States, Empire International, headquartered in Los Angeles, labeled Prop 65 Warning on all products containing ginger, including Tolak Angin. Prop 65 Warning is sticker to label warnings on products containing chemical ingredients that can allegedly cause cancer. The labeling rule is in force in California state. This was done as advised by their lawyer to avoid lawsuits from consumers on other products that they sell containing ginger and licoryce and deemed also containing heavy metals more than the 10 ppm threshold. This action undertaken by the distributor without consultation with the manufacturer was very detrimental and could potentially harm Sido Muncul reputation. The Company had requested for an explanation from the distributor and clarification that all Sido Muncul products including Tolak Angin are qualified and have no harmful effects.





Produk Tolak Angin telah lolos uji toksisitas yang dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun 2003. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang secara rutin melakukan pemeriksaan fasilitas produksi dan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium telah memastikan bahwa produk Tolak Angin produksi Sido Muncul memenuhi persyaratan mutu dan tidak terdeteksi mengandung logam berat. Kandungan Pb, Cd, As dan Hg tidak atau di bawah limit of detection (LoD), yaitu konsentrasi minimal yang dapat terdeteksi. Untuk lebih meyakinkan mayarakat , Tolak Angin juga telah di uji oleh laboratorium di National Food Laboratory Amerika Serikat dan berdasarkan Analytical Report yang dikeluarkan laboratorium tersebut pada 13 Juli 2015 dinyatakan tidak terdeteksi adanya kandungan logam berat pada Tolak Angin. Atas teguran dan bukti-bukti yang disampaikan oleh manajemen, distributor telah meminta maaf dan telah melepas stiker Prop 65 Warning.

Ramainya pembicaraan mengenai masalah ini di media sosial membuktikan tingginya kepedulian konsumen terhadap produk Sido Muncul. Sikap kritis masyarakat mendorong kami untuk terus menjaga komitmen kualitas dan keamanan produk Sido Muncul dan senantiasa melibatkan pihak independen untuk menguji produk-produk Perseroan. Kami secara terus-menerus bekerja dengan prinsip “jujur, aman, dan rasional” sehingga hal yang terjadi ini tidak mempengaruhi kinerja Perseroan.

Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 2,218 triliun, meningkat 0,9% dibandingkan penjualan tahun 2014 sebesar Rp 2,198 triliun. segmen Jamu Herbal mengalami pertumbuhan sebesar 6,5% dari Rp 1,076 triliun yang dicapai di tahun 2014 menjadi Rp 1,146 triliun pada tahun 2015. Kenaikan penjualan segmen Jamu Herbal ini mampu menutup penurunan penjualan segmen Makanan & Minuman sebesar 9,0% dari Rp 1,095 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 996,8 miliar di tahun 2015. Segmen Farmasi membukukan pendapatan sebesar Rp 76 miliar di tahun 2015. Segmen Jamu Herbal berkontribusi 52%, Makanan & Minuman 45%, dan Farmasi 3% dari total penjualan Perseroan. Perubahan bauran penjualan ini memberikan dampak yang positif terhadap Laba Kotor perusahaan, karena beban pokok penjualan mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Tolak Angin has passed toxicity test conducted by Faculty of Pharmacy, University of Sanata Dharma, Yogyakarta in 2003. Food and Drug Supervisory Agency (BPOM), that routinely investigates production facilities and takes samples to be tested in their laboratory, has assured that Tolak Angin produced by Sido Muncul has met the quality requirements and no heavy metal was detected. The contents of Pb, Cd, As and Hg do not exist or are below limit of detection (LOD), which is the minimum concentration that can be detected. To convince the public, Tolak Angin has also been tested by a laboratory in National Food Laboratory of the United States and Analytical Report issued by the laboratory on July 13, 2015 revealed no detectable heavy metals in Tolak Angin. On the complaint and evidence submitted by the management, the distributor has apologized and has removed the Prop 65 Warning sticker.

Hectic talks on this issue on the social media proves the high consumer awareness of Sido Muncul products. The critical attitude of the public encourages us to maintain our commitment to quality and safety of Sido Muncul products and to always involve independent party to test the Company’s products. We continuously work with “honest, safe and rational” principles so that this occurrence does not affect the Company’s performance.

The Company recorded sales of Rp 2.218 trillion, an increase of 0.9% compared to sales in 2014 which amounted to Rp 2.198 trillion. Herbal medicine segment grew by 6.5% from Rp 1.076 trillion in 2014 to Rp 1.146 trillion in 2015. This increase was able to offset a decline in Food & Beverage sales of 9.0% from Rp 1.095 trillion in 2014 to Rp 996.8 billion in 2015. Pharmaceuticals segment recorded revenue of Rp 76 billion in 2015. Herbal medicine contributed 52%, Food & Beverage 45%, and Pharmaceuticals 3% of the Company’s total sales. The change in sales mix had positive impact on the Company’s Gross Profit, because the cost of goods sold decreased quite significantly.






Perseroan mencatat sedikit kenaikan beban penjualan dan pemasaran yang mencapai Rp 303 miliar, pada tahun 2015 dibandingkan Rp 301 miliar pada tahun lalu. Kenaikan ini disebabkan karena adanya alokasi biaya Iklan dan Promosi untuk produk baru Tolak Linu Herbal dan Tolak Angin Care yang diluncurkan pada akhir semester pertama.

Perseroan membukukan Laba Operasi mencapai Rp 478 miliar, tumbuh 9,6% dibandingkan Rp 436 miliar di tahun 2014. Sementara Marjin Laba Operasi meningkat dari 19,9% pada tahun 2014 menjadi 21,6%. Pada tahun 2015 Perseroan berhasil mencatat Laba Bersih sebesar Rp 437,5 miliar, tumbuh 4,8% dari Rp 417,5 miliar di tahun 2014.

Riset dan PengembanganPerseroan telah melakukan penelitian dan pengembangan produk herbal secara konsisten selama bertahun-tahun untuk dapat menghasilkan berbagai produk herbal. Kami mengembangkan produk-produk jamu herbal yang berasal dari racikan jamu traditional yang telah teruji khasiatnya serta dipercaya oleh masyarakat sejak puluhan tahun lalu dengan berbagai inovasi agar produk jamu herbal semakin diminati. Kami terus berinovasi untuk menyempurnakan bentuk dan rasa yang disesuaikan dengan selera konsumen masa kini. Demikian juga dengan produk minuman herbal yang telah dikembangkan dan terus disempurnakan agar dapar diterima oleh konsumen di era modern ini.

Pengembangan Sumber Daya ManusiaKomitmen Perseroan untuk mengelola dan mengembangkan kompetensi SDM secara serius ditunjukkan dengan adanya program kerja di bidang pengembangan sumber daya manusia (HRD) yang di implementasikan secara konsisten. Perseroan juga mengalokasikan anggaran pegawai yang memadai termasuk untuk program peningkatan kompetensi karyawan.

Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah menyelenggarakan 41 program pelatihan yang diikuti oleh 6.130 peserta dengan total jam pelatihan mencapai 10.524 jam. Dengan jumlah total karyawan Perseroan sebanyak 4.041 orang, maka di tahun 2015 jam pelatihan rata-rata adalah 2,6 jam pelatihan per karyawan, meningkat dari tahun 2014 yaitu 2,0 jam.

The Company posted a slight increase in sales and marketing expenses, which reached Rp 303 billion in 2015 from Rp 301 billion last year. The increase was due to Advertising and Promotion costs allocation for new products Tolak Linu Herbal and Tolak Angin Care launched at the end of the first half.

The Company recorded operating profit of Rp 478 billion, increased by 9.6% compared to Rp 436 billion in 2014. While Operating Profit Margin increased from 19.9% in 2014 to 21.6%. In 2015, the Company’s Net Income was Rp 437.5 billion, grew by 4.8% from Rp 417.5 billion in 2014.

Research and DevelopmentThe Company conducts research and development of herbal products consistently over the years to produce various herbal products. We develop herbal medicinal products derived from traditional herbal concoctions that have proven efficacy and are trusted by the community since many years ago with various innovations so that herbal medicinal products are increasingly in demand. We continue to innovate to enhance the shapes and flavors customized to the tastes of today consumers. Likewise, the herbal beverage products that have been developed and continuously improved in order to be accepted by the consumers in this modern era.

Human Resource DevelopmentThe Company’s commitment to managing and developing HR competence seriously is reflected on human resource development (HRD) work program that is implemented consistently. The Company also allocates sufficient budget for employees including for employee competence development program.

Throughout 2015, the Company organized 41 training programs attended by 6,130 participants for a total of 10,524 training hours. With 4,041 employees, hence in 2015 the average training hours were 2.6 training hours per employee, an increase from 2.0 hours in 2014.





PenghargaanKami bersyukur atas diterimanya berbagai penghargaan yang menunjukkan apresiasi masyarakat terhadap Sido Muncul. Di tahun 2015 Perseroan mendapat beberapa penghargaan, diantaranya adalah Lifetime Achievement Awards dari Tahir Foundation untuk kategori “Social Work” dan enam penghargaan sekaligus Satria Brand Award (SBA) untuk produk-produk unggulan Tolak Angin, Kopi Ginseng, Kopi Jahe, Susu Jahe, Kuku Bima Energi dan Jamu Kuku Bima. Penghargaan SBA merupakan penghargaan tertinggi bidang merek yang ditetapkan berdasarkan hasil riset regional yang dilakukan oleh Indoresearch Marketing dan Social Research di Jawa Tengah yang melibatkan sekitar 3.000 responden rumah tangga di 35 Kabupaten Kota di Jawa Tengah. Survey Satria Brand Index menggunakan elemen empat dimensi dari sisi konsumen, yaitu brand awarness, market share, satisfaction dan loyalty.

Kendala yang DihadapiSebagaimana umumnya industri domestik lainnya, kinerja Perseroan juga mengalami pelambatan. Meskipun produk Perseroan sebagian besar mengandalkan bahan baku dari dalam negeri, tetapi fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS berpengaruh pada biaya produksi. Karena biaya kemasan meningkat sebagai imbas dari melonjaknya biaya bahan baku impor, Perseroan terpaksa menyesuaikan harga jual sebagian produk jamu dan obat farmasinya secara bertahap.

Di tahun 2015, penjualan produk farmasi Berlico Farma masih sekitar 4% dari total pendapatan Perseroan. Ke depan, Perseroan menargetkan untuk memperbesar volume produksi farmasi sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar pada pendapatan Perseroan.

Di akhir tahun 2015, Perseroan memutuskan untuk memperpanjang aksi pembelian kembali (buyback) saham SIDO yang beredar di masyarakat sebanyak 330 juta unit. Jumlah tersebut mencapai 2,2% dari saham disetor Perseroan sebanyak 15 miliar lembar. Dana yang disiapkan untuk buyback saham SIDO mencapai Rp 198 miliar. Hingga akhir November 2015, Perseroan telah melakukan buyback sebanyak 161.116.900 unit, atau 1,07% dari jumlah saham disetor. Program Buyback saham Sido dilangsungkan selama enam bulan dari tanggal 1 September 2015

AwardsWe are grateful for the acceptance of various awards that shows the public appreciation of Sido Muncul. In 2015 the Company received several awards, including Lifetime Achievement Award of Tahir Foundation in “Social Work” category and six Satria Brand Awards (SBA) for flagship products Tolak Angin, Kopi Ginseng, Kopi Jahe, Susu Jahe, Kuku Bima Energi and Jamu Kuku Bima. SBA Awards are the highest awards for branding based on the results of regional research conducted by Indoresearch Marketing and Social Research in Central Java, which involved about 3,000 households in 35 Regencies in Central Java. Satria Brand Index Survey uses four-dimensional elements from the consumer side, namely brand awareness, market share, satisfaction and loyalty.

Encountered ChallengesAs in the other domestic industries, the Company’s performance also decelerated. Although the Company’s products largely rely on domestic raw materials, but the fluctuation of the Rupiah exchange rate against the US Dollar affected the production costs. Because of the increased packaging costs due to the soaring costs of the imported raw materials, the Company unwillingly adjusted the selling prices of several herbal medicines and pharmaceutical drugs gradually.

In 2015, the sales of pharmaceutical product Berlico Farma was still about 4% of the Company’s total revenues. Going forward, the Company aims to increase the volume of pharmaceutical production in order to provide greater contribution to the Company’s revenues.

At the end of 2015, the Company decided to extend the buyback of 330 million SIDO stocks held by the public. That number represented 2.2% of the Company’s 15 billion outstanding stocks. Available funds for the buyback of SIDO stocks reached Rp 198 billion. At the end of November 2015, the Company had conducted buyback for 161,116,900 stocks, or 1.07% of the total outstanding stocks. SIDO stocks buyback program was held for six months, from September 1, 2015 until February 29, 2016. The Company would suspend the SIDO stocks buyback when the price reaches Rp 600






sampai dengan tanggal 29 Februari 2016. Perseroan akan menghentikan buyback saham SIDO bila harganya telah mencapai Rp 600 per unit. Saham yang telah dibeli kembali akan dibukukan sebagai saham treasury untuk dilepas ketika kondisi pasar saham membaik.

Prospek dan Rencana Ke DepanSetelah digagas hampir satu dekade lalu, pasar tunggal kawasan Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan di akhir tahun ini. MEA diharapkan bisa meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN dengan Tiongkok dan India dalam menarik investasi asing. Investasi di kawasan ASEAN sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan.

Pasar tunggal ASEAN diyakini memiliki masa depan yang menggiurkan karena memiliki potensi yang luar biasa. ASEAN telah menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah Tiongkok dengan populasi 600 juta penduduk. Kota megapolitan seperti Singapura, Jakarta, Kuala Lumpur dan Manila sangat potensial karena penduduknya relatif adalah kalangan menengah atas. Negara-negara seperti Vietnam, Myanmar dan Laos terus menunjukkan pertumbuhan yang progresif. Ini membuat pasar menjadi lebih luas, bukan hanya dari jumlahnya tetapi juga keragaman produk yang bisa dijual. Dengan permintaan yang besar, ASEAN akan menjadi basis investasi dan produksi mengingat Tiongkok sedang mengalami masalah buruh dan upah.

Sebagai negara berpenduduk lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar potensial yang menjadi incaran negara-negara lain sehingga dipastikan banyak produk asing ingin masuk ke Indonesia. Produk Indonesia punya kesempatan yang sama untuk berkompetisi di pasar bebas ASEAN. Kunci keberhasilan di era MEA adalah menguasai pasar dalam negeri sendiri. Ketika produk Indonesia mampu menguasai pasar domestik, maka produk tersebut mempunyai peluang lebih besar untuk memasuki pasar ekspor. MEA harus dipahami sebagai cara untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produksi dalam negeri.

Sido Muncul menyambut era MEA dengan optimis. Kerja keras dan dukungan pemerintah menjadi solusi paling tepat menghadapi era MEA. Pemerintah sudah menyiapkan berbagai regulasi terkait penjualan produk

per stock. The repurchased stocks will be recorded as treasury stocks to be released should the stock market conditions improve.

Future Prospects and PlansOnce initiated almost a decade ago, the single market of Southeast Asia or ASEAN Economic Community (MEA) came into effect at the end of this year. MEA is expected to improve the competitiveness of the ASEAN countries with China and India in attracting foreign investment. Investment in the ASEAN region is needed to boost employment and welfare.

ASEAN single market is believed to have a lucrative future as it has tremendous potential. ASEAN has become the region with the second highest economic growth after China with 600 million population. Megapolitan cities such as Singapore, Jakarta, Kuala Lumpur and Manila are highly potential because most of their population are the upper middle class. Countries such as Vietnam, Myanmar and Laos continue to show progressive growth. This widens the market, not only in number but also in products diversity to be sold. With the huge demand, ASEAN will become the basis for investment and production considering that China is experiencing labor and wage issues.

As a country of more than 250 million people, Indonesia is a potential market that becomes the target of other countries so inevitably a lot of foreign products would like to enter Indonesia. Indonesian products have the same opportunity to compete in ASEAN free market. The key to success in this MEA era is to manage our own domestic market. If Indonesian products are able to dominate the domestic market, those products have a better chance to enter the export market. MEA should be understood as a way to improve quality and competitiveness of domestic products.

Sido Muncul welcomes MEA era with optimism. Hard work and support from the government are the most suitable solution to face the MEA era. The government has prepared various regulations related to sales of





dalam negeri terutama produk-produk tradisional. Sejauh ini pemerintah telah menciptakan perangkat untuk melindungi produk herbal Indonesia, sehingga tidak ada alasan takut bersaing dengan produk dari luar negeri. Kami melihat besarnya peluang produk “jamu” Sido Muncul yang telah dimodernisasi bentuk dan rasanya di Filipina, Vietnam, Malaysia dan Singapura. Untuk itu kami bergerak cepat untuk segera melakukan penetrasi lebih dalam di pasar ASEAN yang dimulai dari pasar Filipina.

Selain menggarap secara serius potensi pasar MEA, kami berencana untuk mengoptimalkan pasar ekspor yang telah ada yang meliputi Arab Saudi, Hongkong, dan benua Afrika khususnya Nigeria. Perseroan optimis di tahun 2016 penjualan ekspor dapat meningkat dari posisi 2% saat ini menjadi 5% dari total penjualan dan selanjutnya akan meningkat secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya. Prospek industri jamu semakin bagus seiring dengan adanya kecenderungan masyarakat beralih ke produk herbal untuk menjaga kesehatan. Tren back to nature tidak hanya terjadi di negara maju saja, tetapi juga telah merambah ke negara negara berkembang.

Di sisi lain, pemerintah sudah melakukan upaya serius untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai produk obat herbal dalam negeri. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjalankan peran pengawasannya secara ketat sehingga menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang telah melalui proses pengujian BPOM.

Di tahun 2016 Perseroan akan melanjutkan pembangunan penambahan fasilitas produksi jamu cair yang sempat mengalami keterlambatan penyelesaian karena adanya perubahan rancangan. Diharapkan dengan rancangan baru yang terdiri dari 10 line produksi, fasilitas baru tersebut dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2017.

Tata Kelola PerusahaanPenerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) secara konsisten sesuai dengan etika bisnis dan best practice akan menciptakan nilai tambah bagi reputasi perusahaan dalam situasi yang penuh tantangan sehingga mampu memenangkan persaingan. Dengan tata kelola yang transparan dan akuntabel, akan tercipta suatu mekanisme pencegahan benturan kepentingan dan perlindungan terhadap pemegang saham dan investor. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menerapkan GCG dengan kualitas yang terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.

domestic products particularly traditional products. So far the government has created devices to protect the Indonesian herbal products, so that there is no reason to fear competing with the products from abroad. We see the great chance of Sido Muncul “herbal medicines” that have been modernized in terms of forms and tastes in the Philippines, Vietnam, Malaysia and Singapore. Therefore we move quickly to immediately penetrate deeper in the ASEAN market starting from the Philippines market.

In addition to working seriously on MEA market potential, we plan to optimize the existing export markets which include Saudi Arabia, Hong Kong, and the Africa continent, especially Nigeria. The Company is optimistic that in 2016 export sales will increase from the current position of 2% to 5% of the total sales and will increase gradually in the coming years. The better prospect of herbal medicine industry is in line with the tendency for people to switch to herbal products to maintain their health. The back to nature trend is not only in the developed countries, but has also expanded to the developing countries.

On the other hand, the government has been making serious efforts to improve consumer confidence in the domestic herbal medicines. Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) performs its supervisory role strictly to foster consumer confidence in the products that have gone through BPOM testing process.

In 2016 the Company will continue the development of additional production facilities for liquid herbal medicines that was delayed due to changes in the design. The new design consisting of 10 production lines is expected to be completed by mid 2017.

Corporate GovernanceGood Corporate Governance (GCG) implementation that is consistent with business ethics and the best practice will create value added for the Company’s reputation in challenging situation so as to win the competition. Transparent and accountable governance will create a mechanism for prevention of conflict of interest and protection of shareholders and investors. Therefore, we are committed to implement GCG with continuously improved quality from time to time.






Di tahun 2015, kualitas penerapan GCG di Perseroan menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan melakukan berbagai inisiatif penguatan struktur GCG (GCG infrastructure) serta penyusunan dan penyempurnaan berbagai pedoman GCG dan aturan turunannya (GCG softstructure).

Penguatan GCG Infrastructure diantaranya adalah pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 001/SM/SK-DEKOM/VI/15 tanggal 20 Juni 2015. Sedangkan untuk GCG softstructure, Dewan Komisaris dan Direksi telah menyusun Pedoman dan Kode Etik Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) serta Pedoman dan Kode Etik Karyawan (Code of Conduct). Selain itu, Perseroan secara berkesinambungan merevisi dan menyempurnakan berbagai standard operating procedure (SOP) setiap proses bisnis di Perseroan untuk memenuhi dan menjaga standar kualitas produk.

Sebagai tindak lanjut keberadaan GCG softstructure yang baru tersebut, ke depan perlu diadakan sosialisasi dan internalisasi Kode Etik Perusahaan bagi seluruh insan Sido Muncul termasuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, tim manajemen dan karyawan yang diikuti dengan penandatanganan pernyataan mematuhi Kode Etik oleh seluruh karyawan Perseroan. Kegiatan tersebut telah ditetapkan sebagai rencana program kegiatan GCG berikutnya.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanMelaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) bagi Sido Muncul adalah upaya menyelaraskan aktivitas bisnis perusahaan dengan program-program berkelanjutan berbasis kebutuhan masyarakat. Kami berkomitmen untuk ikut serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangun kemandirian masyarakat, dengan tetap memberi perhatian kepada masyarakat miskin untuk meringankan kesulitan mereka. Kami juga menjalin hubungan yang baik dengan para pengecer dan pedagang jamu gendong, karena mereka adalah mitra utama kami yang menjadi ujung tombak pemasaran produk-produk Sido Muncul.

Mudik gratis dan bakti sosial operasi katarak adalah dua program CSR yang telah menjadi ikon Sido Muncul. Saat mendengar kata “mudik gratis” atau “bakti sosial operasi katarak”, maka secara langsung nama Sido Muncul hadir di persepsi masyarakat. Hal ini dapat dipahami karena tradisi tahunan mudik gratis bersama Sido Muncul telah kami laksanakan 26 kali sejak tahun 1991 sebagai bentuk terima kasih kepada para penjual jamu se-Jabodetabek dan untuk

In 2015, the quality of GCG implementation in the Company showed significant improvement by taking various initiatives to strengthen GCG infrastructure and to prepare and refine GCG softstructure.

The strengthening of GCG Infrastructure includes incorporation of Nomination and Remuneration Committee based on Decision of the Board of Commissioners No. 001/SM/SK-DEKOM/VI/15 dated June 20, 2015. As for GCG softstructure, the Board of Commissioners and the Board of Directors have established Board Manual and Code of Conduct. Moreover, the Company continuously revises and improves the standard operating procedure (SOP) for each business process in the Company to fill and to maintain the product quality standard.

As a follow up on the new GCG softstructure, going forward socialization and internalization of Corporate Code of Conduct needs to be held for all Sido Muncul personnel including members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, management team and employees, followed by the signing of Code of Conduct by all employees. This activity has been set to be the next planned activity of the Company’s GCG program.

Corporate Social ResponsibilityCorporate Social Responsibility (CSR) implementation for Sido Muncul is an effort to align the Company’s business activities with the ongoing programs based on the community needs. We are committed to participate and to encourage economic growth and build self-reliance community, while giving attention to the unfortunate people to ease their burdens. We also build good relationship with retailers and wholesalers of herbal medicines, because they are our main partners and front liners in marketing Sido Muncul products.

Free homecoming and free cataract surgery are two iconic CSR programs of Sido Muncul. The words “free homecoming” and “free cataract surgery” are directly associated with Sido Muncul in the public perception. This is understandable because the free homecoming with Sido Muncul has been conducted for 26 times since 1991 to appreciate the sellers of herbal medicines in Jabodetabek and to help the government provide additional transportation means during Eid





membantu pemerintah dalam penyediaan sarana angkutan lebaran. Dalam kurun waktu 1991-2015, Sido Muncul telah memulangkan tak kurang dari 320 ribu orang ke kampung halamannya. Di tahun 2015, Sido Muncul kembali menggelar kegiatan mudik gratis dan memberangkatkan 20 ribu orang menggunakan 320 bus ke tujuh kota tujuan, yaitu; Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, dan Yogyakarta.

Sedangkan bakti sosial operasi katarak sudah dilakukan sejak tahun 2011 sebagai bentuk keprihatinan kami melihat jumlah penderita katarak di Indonesia yang terus meningkat. Setiap tahun terdapat sekitar 240 ribu orang penderita katarak dan kebanyakan dari mereka adalah masyarakat miskin yang tidak mampu membayar biaya operasi dan tidak mengetahui bahwa katarak bisa disembuhkan lewat operasi.

Tahun 2015, Sido Muncul kembali menggelar aksi sosial operasi katarak gratis untuk 60 pasien di Rumah Sakit (RS) Bethesda Yogyakarta. Aksi sosial ini bekerja sama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami) Cabang Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan RS Bethesda. Operasi katarak gratis juga dilaksanakan di RS AL dr. Ramelan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang ditujukan untuk 100 pasien. Selain itu, Perseroan juga telah menandatangani kerja sama dengan Kepolisian Polda Metro Jaya untuk mengoperasi 1.000 mata, dan dengan Kostrad untuk 100 mata. sejak tahun 2011 bakti sosial operasi katarak telah dilakukan di 27 propinsi, 200 kota/kabupaten, 216 rumah sakit dan hingga akhir tahun 2015 telah berhasil mengoperasi 42.627 mata. Selain Perdami, Perseroan juga bekerja sama dengan Gerakan Mata Hati, PMI dan Kementerian Kesehatan. Berbagai organisasi masyarakat, universitas, rumah sakit, TNI, Polri dan instansi pemerintah lainnya telah tergerak ikut berpartisipasi mendukung kegiatan ini.

Program pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan aktivitas bisnis Perseroan adalah program “Desa Rempah”. Melalui program ini, Perseroan mengajak masyarakat desa untuk memanfaatkan dan memaksimalkan lahan-lahan kosong, tidak produktif ataupun lahan produktif yang memungkinkan dilakukan tumpang sari. Selain memberikan bibit tanaman bahan baku jamu secara gratis, Perseroan memberikan penyuluhan dan pendampingan mulai dari proses tanam, pemeliharaan, panen, pengolahan pasca panen hingga menjadi bahan baku sesuai standar pabrik, serta bimbingan pembuatan pupuk organik.

al-Fitr season. In the period from 1991 to 2015, Sido Muncul sent no less than 320 thousand people to their hometowns. In 2015, Sido Muncul held another free homecoming and dispatched 20 thousand people using 320 buses to seven destinations, namely; Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, and Yogyakarta.

Meanwhile free cataract surgery has been held since 2011 as we are concerned about the increasing number of cataract patients in Indonesia. Every year there are about 240 thousand people with cataracts and most of them are unfortunate people who cannot afford the surgery cost and do not know that cataract can be cured with surgery.

In 2015, Sido Muncul also held free cataract surgery for 60 patients at Bethesda Hospital (RS) Yogyakarta. This social activity was in cooperation with Indonesian Ophthalmologist Association (Perdami) Yogyakarta Branch, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) and Bethesda Hospital. Free cataract surgery was also held at RS AL dr. Ramelan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) for 100 patients. In addition, the Company also entered into cooperation with Jakarta Metro Police to operate 1,000 eyes, and with Kostrad for 100 eyes. Since 2011, free cataract surgery has been held in 27 provinces, 200 cities/regencies and 216 hospitals and as of the end of 2015, this activity has successfully operated 42,627 eyes. In addition to Perdami, the Company also cooperates with Gerakan Mata Hati, Indonesian Red Cross and the Ministry of Health, various community organizations, universities, hospitals, TNI, Polri and other government agencies that are motivated to support this activity.

Community empowerment program that has a synergy with the Company’s business is “Herbs Village”. Through this program, the Company invites villagers to utilize and maximize vacant, unproductive or productive land which allows intercropping. In addition to providing free herbal seeds, the Company also provides counseling and assistance from planting, maintenance, harvesting, post-harvest processing to become raw materials that meet the factory’s standards, and guidance on how to produce organic fertilizer.






Herbs Village program that began in 2014 is a unique CSR program. In addition to providing economic benefits to the villagers, the harvests of the farmers in Herbs Village are ready-to-use supply of raw materials for Sido Muncul factory so as to reduce production process chain. The Company is also committed to buy the harvests at reasonable price regardless of the quantity. There is a mutually beneficial synergy between the Company and the community.

Based on evaluation result, the Company believes that the Herbs Village program needs to be expanded with more number of villages. In 2015, the Company added five Herbs Villages in Semarang Regency including Bergas Kidul Village, Diwak Village, Karangjati Village, Ngempon Village in Bergas District and Klepu Village in Pringapus District. Going forward the farmers of Herbs Villages will not only supply raw materials, but are expected to be able to process them into liquid form or work in progress. Even the drying and cutting processes will also be done in Herbs Villages.

In 2015, Sido Muncul and Awal Bros Hospital were awarded by Muri for organizing “The Most Number of Cataract Surgeries with Phacoemulsification Technique in One Day,” for successfully operated 328 eyes in one day.

Indonesian World Achievement Institution (LEPRID) gave two awards to Sido Muncul for its achievements in social community aspect. The first award was given because Sido Muncul is the first company in the world that holds free homecoming consistently and continuously from 2001 to 2015. The second award was given because Sido Muncul is the first company in the world that holds free cataract surgery with the greatest number of patients

The La Tofi School of CSR awarded “Indonesia Green Award 2015” category “Biodiversity Development” for Herbs Village program and “Nusantara CSR Awards 2015” category “Health Promotion” for our living cost program

Program Desa Rempah yang dimulai pada tahun 2014 ini adalah program CSR yang unik. Selain menghasilkan manfaat ekonomi bagi warga desa, hasil pertanian dari masyarakat Desa Rempah menjadi bahan baku siap olah pabrik Sido Muncul sehingga mengurangi mata rantai proses produksi. Perseroan pun memberi jaminan untuk membeli seluruh hasil panen tanpa dibatasi kuota dan dengan harga yang pantas. Ada sinergi yang menguntungkan antara Perseroan dan masyarakat.

Setelah dievaluasi, Perseroan berpendapat bahwa program Desa Rempah perlu diperluas dengan jumlah desa lebih banyak lagi. Di tahun 2015, Perseroan menambah lima Desa Rempah di Kabupaten Semarang yaitu Desa Bergas Kidul, Diwak, Kelurahan Karangjati, Ngempon Kecamatan Bergas, dan Kelurahan Klepu Kecamatan Pringapus. Ke depan, para petani dari Desa Rempah tidak sekedar memasok bahan baku mentah, tetapi diharapkan sudah terolah dalam bentuk cair atau sudah setengah jadi. Bahkan proses pengeringan hingga pemotongan pun akan dikerjakan di Desa Rempah.

Pada tahun 2015, Sido Muncul dan RS Awal Bros mendapatkan penghargaan Rekor Muri sebagai penyelenggara “Operasi Katarak Dengan Teknik Phacoemulsifikasi Terbanyak Dalam Sehari,” atas keberhasilan mengoperasi 328 mata dalam satu hari.

Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) mengaugerahkan dua penghargaan sekaligus untuk Sido Muncul atas prestasi di bidang sosial kemasyarakatan yang telah dilakukan. Penghargaan pertama diberikan karena Sido Muncul dinilai sebagai perusahaan pertama di dunia yang melaksanakan mudik gratis secara massal secara konsisten dan berkelanjutan sejak tahun 2001 hingga 2015. Penghargaan kedua diberikan karena Sido Muncul merupakan perusahaan pertama di dunia yang melaksanakan operasi katarak secara gratis dengan jumlah terbanyak.

The La Tofi School of CSR telah memberikan penghargaan “Indonesia Green Award 2015” kategori “Pengembangan Keanekaragaman Hayati” untuk program Desa Rempah dan “Nusantara CSR Awards 2015” kategori “Peningkatan Kesehatan” untuk program bantuan biaya hidup (living cost program) yang telah kami lakukan.





Berbagai penghargaan terkait aktivitas-aktivitas CSR Sido Muncul yang telah kami terima, dengan rendah hati kami sikapi sebagai penyemangat untuk berbuat lebih banyak lagi untuk memberdayakan masyarakat dan membantu orang-orang yang belum beruntung.

Perubahan Komposisi Direksi

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 13 Mei 2015 telah menyetujui pengangkatan Ibu Indrawati Gunawan sebagai Direktur Independen menggantikan Bapak Revi Firmansjah yang telah mengundurkan diri per 1 Desember 2014 terhitung sejak ditutupnya RUPST tersebut.

ApresiasiMewakili Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, pelanggan, distributor, pedagang grosir, pedagang eceran dan penjual jamu gendong, serta para pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan. Penghargaan yang tulus saya sampaikan kepada seluruh karyawan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan entitas anak yang telah menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya sehingga Perseroan dapat melalui tahun 2015 dengan baik. Saya yakin, dengan dukungan semua pihak, Perseroan akan tetap bertumbuh secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan nilai bagi Pemegang Saham dan memberi kontribusi yang bermanfaat bagi negara dan masyarakat.

We humbly accepted the numerous awards for Sido Muncul CSR activities to encourage the Company to do even more in the effort to empower the community and to help unfortunate people.

Changes in Composition of the Board of DirectorsAnnual General Meeting of Shareholders (AGMS) on May 13, 2015 approved the appointment of Mrs. Indrawati Gunawan as Independent Director to replace Mr. Revi Firmansjah who resigned per December 1, 2014 effective after closing of the AGMS.

AppreciationOn behalf of the Board of Directors, I would like to express my gratitude to the Shareholders, the Board of Commissioners, customers, distributors, wholesalers and retailers of herbal medicines, and other stakeholders for their continuous support and trust. My sincere appreciation goes to all employees of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk and its subsidiaries who have shown their dedication and hard work so that the Company could go well through the year 2015. I am sure that, with the support of all parties, the Company will continue to grow in a sustainable manner so as to increase value for the Shareholders and to provide useful contributions to the country and the society.

Atas nama DireksiOn behalf of the Board of Directors

Irwan HidayatDirektur Utama | President Director








Irwan HidayatPresiden DirekturPresident Director


Venancia Sri IndrijatiDirekturDirector









Management Discussion & Analysis

Tinjauan Ekonomi MakroMacroeconomic Overview 66Tinjauan IndustriIndustry Review 74Tinjauan UsahaBusiness Review 82Tinjauan KeuanganFinancial Review 86





Tinjauan Ekonomi MakroMacroeconomic Overview

Salah satu penyebab turunnya pertumbuhan ekonomi

domestik adalah turunnya konsumsi rumah tangga yang

pada tahun 2015 hanya tumbuh sebesar 4,96%, sementara

pada tahun 2013 sebesar 5,43% dan tahun 2014 sebesar

5,16%. Dengan demikian, konsumsi rumah tangga selama 3

tahun berturut-turut cenderung turun.

One of the triggers of the deteriorated domestic economic growth was the declining household consumption, which is grew by only 4.96% in 2015, while in 2013 and 2014 it reached 5.43% and 5.16%, respectively. Hence, household consumption has been decreasing in the last 3 years.





Memasuki tahun 2015, kondisi perekonomian Indonesia belum memperlihatkan tanda-tanda perbaikan. Bahkan berbagai indikator dini di penghujung tahun 2014 sudah menunjukkan gejala terjadinya pelambatan ekonomi.

Di samping karena berbagai persoalan domestik, gejolak ekonomi juga dipicu oleh dinamika global. Perekonomian Tiongkok yang selama ini menjadi jangkar pertumbuhan global dan sangat berpengaruh pada dinamika perekonomian negara berkembang, juga dilanda ketidakpastian. Melambatnya perekonomian Tiongkok berdampak negatif pada seluruh negara kawasan.

Pada bulan Agustus, kegiatan sektor manufaktur Tiongkok anjlok ke level terendah dalam tiga tahun terakhir, sementara ekspor Korea Selatan jatuh paling buruk dalam enam tahun terakhir. Selain karena anjloknya permintaan dari AS dan Eropa, Tiongkok memang menurunkan aktivitas manufaktur yang telah menyebabkan pencemaran udara berat di beberapa kota besar Tiongkok. Langkah Tiongkok ini mengguncang seluruh pasar Asia.

Entering the year 2015, there were no recovery signals of the Indonesian economy. Even various early indicators at the end of 2014 already showed symptoms of the economic slowdown.

In addition to domestic issues, the turmoil was also triggered by global dynamics. China’s economy that has been the anchor of global growth and very influential in the economic dynamics of developing countries, was also hit by the uncertainties. The sluggish growth of the Chinese economy has a negative impact on the whole countries in the region.

In August, China’s manufacturing sector dropped to its lowest level in the last three years, while South Korea’s exports plunged to the lowest position in the last six years. In addition to the declining demand from the US and Europe, China is deliberately lowering its manufacturing activities for causing severe air pollution in major cities of China. This action has shaken the entire Asian market.





On August 11, the People’s Bank of China (PBoC) made a decision to devaluate the yuan by 1.9%, the lowest in history. China’s currency suddenly weakened by about 3.3% against the US dollar which resulted in almost all currencies in the world depreciated sharply. The global stock markets tumbled and the world commodity prices plunged. Similar conditions occur in emerging markets, where exchange rates of various currencies ranging from the Mexican peso to the Australian dollar also weakened.

Domestically, sentiment of the yuan depreciation put pressure on the Rupiah. On August 12, the rupiah exchange rate reached Rp 13,758 per US Dollar according to the Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) benchmark rate, or down by 217 points in a single day. This weakening was the worst in 2015. Hence, since the beginning of 2015 Rupiah has weakened by 11.3%.

In early December, exchange rate the Rupiah weakened again reaching Rp 13,840 per US Dollar after it had been stable at Rp 13,700 per US Dollar. This weakening was an impact of several negative sentiments related to market anticipation to The Fed’s benchmark rate and International Monetary Fund (IMF) decision to make the Chinese currency, the Yuan, as the world currency. The Fed finally decided to raise its benchmark interest rate from 0.25% to 0.5%.

Concerns that The Fed rate hike would weaken the Rupiah did not materialize. Rupiah only moved at Rp 13,600 per US Dollar. This was because during the last year the US Dollar had been appreciated so high that the rupiah depreciated deeply beyond its potential. The Rupiah exchange rate which reached Rp 14,700 per US dollar no longer reflects its objective condition. Rupiah was undervalued so that when The Fed increased its interest rate rupiah was only corrected to its fair level. On the other hand, the planned increase in The Fed’s benchmark rate triggered Bank Indonesia (BI) to keep its base rate at 7.5%. This level of BI base rates was still burdensome for the business players.

Entering the fourth quarter, the Rupiah exchange rate strengthened sharply. It is believed to be a result of various positive sentiments that occurred in the country. Based on the JISDOR benchmark rate on October 9, the exchange rate was at the level Rp 13,521 per US Dollar. Hence, the Rupiah had strengthened up to 8.78% during the week from Rp 14,709 per US Dollar at the end of September.

Pada 11 Agustus, People’s Bank of China (PBoC) membuat keputusan melakukan devaluasi nilai tukar yuan sebesar 1,9%, terendah sepanjang sejarah. Mata uang Tiongkok langsung melemah sekitar 3,3% terhadap dollar AS yang mengakibatkan hampir semua mata uang dunia jatuh dengan depresiasi yang tajam. Pasar saham global anjlok dan harga komoditas dunia tergerus. Kondisi serupa juga terjadi di emerging market, di mana pelemahan mata uang terjadi mulai dari peso Meksiko hingga dollar Australia.

Di dalam negeri, sentimen depresiasi yuan ikut menekan rupiah. Pada 12 Agustus nilai tukar Rupiah mencapai Rp 13.758 per Dollar AS menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), atau melemah 217 poin dalam sehari. Pelemahan ini merupakan yang terburuk di tahun 2015. Dengan demikian, sejak awal 2015 Rupiah sudah melemah 11,3%.

Di awal Desember nilai tukar Rupiah kembali melemah mencapai Rp 13.840 per Dollar AS setelah sebelumnya sempat stabil di level Rp 13.700 per Dollar AS. Pelemahan tersebut disebabkan dari sentimen negatif di pasar yang menunggu kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Fed dan keputusan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menjadikan mata uang Tiongkok, Yuan, sebagai mata uang dunia. The Fed akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga dari 0,25% menjadi 0,5%.

Kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan memperlemah rupiah ternyata tidak terjadi. Rupiah hanya bergerak di level Rp 13.600 per Dollar AS. Penyebabnya, dalam setahun terakhir Dollar AS sudah terapresiasi sedemikian tinggi sehingga rupiah terdepresiasi tajam melebihi potensinya. Nilai tukar Rupiah yang sempat mencapai Rp 14.700 per dollar AS tidak lagi merefleksikan kondisi obyektifnya. Rupiah sudah terlalu murah (undervalued) sehingga pada saat kenaikan suku bunga The Fed rupiah hanya terkoreksi ke level yang wajar. Di sisi lain, isu kenaikan suku bunga acuan The Fed menyebabkan Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 7,5%. Tingkat suku bunga acuan BI tersebut masih menjadi faktor memberatkan bagi dunia usaha.

Memasuki kuartal IV, nilai tukar Rupiah menguat tajam. Hal ini diyakini merupakan dampak dari berbagai sentimen positif yang terjadi di dalam negeri. Berdasarkan kurs referensi JISDOR pada 9 Oktober, nilai tukar Rupiah berada di level Rp 13.521 per Dollar AS. Artinya, Rupiah menguat hingga 8,78% selama sepekan dari posisi Rp 14.709 per Dollar AS di akhir September.






The strengthening exchange rate of the Rupiah fosters a new hope. Many global investors returned their money back to the countries with promising potential for economic growth such as Indonesia. It is evident from the incoming flow of foreign capital into the secondary market of government securities and capital market. Amid the continued slowing economic growth, the investors still see a favorable outlook for Indonesia in the medium and long terms. Although many investors postponed their business plans, investment in the real sector shows a positive trend and keeps flowing in. The Investment Coordinating Board (BKPM) recorded that investment realization throughout 2015 reached Rp 545.4 trillion, an increase of 17.8% compared to 2014 which amounted to Rp 463.1 trillion.

Grafik: Pergerakan Kurs Rupiah Terhadap US Dollar Tahun 2015 Graph: Rupiah Fluctuation Against US Dollar in 2015

2 Jan 2015 16 Mar 2015 13 Agu 201528 Mei 2015 27 Okt 2015

Rupi

ah

Rp - USD

15.000.00

14.500.00

14.000.00

13.500.00

13.000.00

12.500.00

(Sumber | Source: Bank Indonesia)

Penguatan nilai tukar Rupiah menumbuhkan harapan baru. Banyak investor global membawa uangnya kembali ke negara-negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang masih menjanjikan seperti Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari masuknya lagi modal asing ke pasar sekunder surat utang negara dan pasar modal. Di tengah pelambatan pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung, investor masih melihat prospek Indonesia yang menguntungkan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Walaupun banyak investor menunda rencana bisnis, tetapi tren investasi di sektor riil menunjukkan kecenderungan positif dan terus mengalir. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang tahun 2015 mencapai Rp 545,4 triliun, naik 17,8% dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2014 sebesar Rp 463,1 triliun.





The weakening global economy and falling commodity prices triggered demand for Indonesian commodities and industrial products in the global market to further decline. Domestic economic growth continued to decelerate in line with the contraction in many non-oil processing industry sector. Facing the ongoing global pressure, the government strived to maintain economic stability and to encourage growth. From September to December, the government had issued eight economic policy packages to encourage growth. The economic policy packages require deregulation of no less than 177 regulations that are considered stalling the growth of business and investment. Deregulation includes revocation, combination, or amendment of the existing regulations. Enactment of the economic policy packages successfully creates a positive sentiment in the market and appreciates the Rupiah.

The Central Statistics Agency (BPS) reported that Indonesia’s economic growth in the first quarter only reached 4.71%. In the second quarter, the growth was even lower, only 4.67%. But ahead of the fourth quarter, signs of improvement began to appear. Towards the fourth quarter, the recovery signals were apparent. Acceleration of the government’s infrastructure projects encouraged improvement in investment performance. Private investment is also expected to grow in line with deregulation of various investment regulations. Growth in the third quarter indicated a turning point, reaching 4.73%.

Industri Padat Karya 55,5labor-intensive industries 55.5

Industri Substitusi Impor 53,5Industry Import Substitution 53.5

Industri Orientasi Ekspor 72,1Industry Export Orientation 72.1

Industri Hilirisasi Sumber Daya Mineral 45,1Downstream Industry Sources Mineral Resources 45.1

Infrastruktur 151,4 Infrastructure 151.4

Pertanian 39,2Agriculture 39.2

Pariwisata dan Kawasan 49,6

Tourism and Region 49.6

Maritim 1,4Maritime 1.4

Realisasi Investasi 2015 (dalam triliun rupiah) Realization of Investment in 2015 ( in trillion rupiah)

Sumber: Dukungan Investasi Berlanjut pada 2016 – Kompas 22 Januari 2016Source: Investment Support Continues in 2016 – Kompas, January 22, 2016

Pelemahan ekonomi global dan penurunan harga komoditas mengakibatkan permintaan komoditas dan produk industri Indonesia di pasar global terus menurun. Pertumbuhan ekonomi domestik terus melambat seiring kontraksi di berbagai sektor industri pengolahan nonmigas. Menghadapi tekanan global yang terus berlangsung, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan. Sejak bulan September hingga Desember, pemerintah telah mengeluarkan delapan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong pertumbuhan. Paket kebijakan ekonomi tersebut mengharuskan deregulasi tak kurang dari 177 aturan yang dianggap menghambat pertumbuhan dunia usaha dan investasi. Deregulasi mencakup pencabutan, penggabungan, atau perbaikan aturan yang sudah ada. Pengeluaran paket-paket kebijakan ekonomi tersebut berhasil menumbuhkan sentimen positif di pasar dan menguatkan Rupiah.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I hanya mencapai 4,71%. Di kuartal II lebih buruk lagi, hanya mencapai 4,67%. Tetapi menjelang kuartal IV, tanda-tanda perbaikan mulai terlihat. Percepatan proyek infrastruktur pemerintah mendorong kinerja investasi menjadi lebih baik. Investasi swasta pun diharapkan ikut tumbuh seiring dengan deregulasi berbagai aturan investasi. Pertumbuhan kuartal III memperlihatkan titik balik yang kembali menanjak, dengan capaian 4,73%.






Finally, GDP in the fourth quarter rose to 5.04% so that the year-on-year economic growth of Indonesia in 2015 was 4.79%. Unquestionably the economic growth rate in 2015 was lower than in 2014 which was 5.01%. The improved growth in the fourth quarter after recording its lowest level at 4.67% in the second quarter gave a positive message to business players and investors.

One of the triggers of the deteriorated economic growth was the declining household consumption, which is the basis for economic growth. In 2015, household consumption grew by only 4.96%, while in 2013 and 2014 it reached 5.43% and 5.16%, respectively. Hence, household consumption has been decreasing in the last 3 years.

Government consumption either for expenditure or investment effectively sustained the economic growth recovery. Government investment and expenditure grew higher than in 2014. In the fourth quarter government investment and expenditure increased by 6.9% and 7.31%, respectively. Throughout 2015, government investment and expenditure grew by 5.07% and 5.38%. Meaning, the government role has been effective in helping to avoid severe slowdown.

Public consumption which was relatively moderate also contributed to restrain the inflation growth. The inflation rate in December or the annual inflation was only 3.35%. Much lower than in 2014, which reached 8.36% and the lowest since 2010. One of the drivers of the low inflation rate was the continued decrease in the world’s oil prices so that the government had to correct the fuel (BBM) price several times. Meanwhile,

Akhirnya, PDB kuartal IV menguat hingga 5,04% sehingga secara tahunan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 mencapai 4,79%. Tak dapat disangkal tingkat pertumbuhan ekonomi 2015 masih lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 5,01%. Namun, membaiknya pertumbuhan pada kuartal IV setelah mencatat level terendah 4,67% pada kuartal II memberikan pesan positif bagi para pelaku bisnis dan investor.

10

8

6

4

2

0

500

400

300

200

100

0

Pertumbuhan Ekonomi dan Realisasi Investasi Economic Growth and Investment Realization

Modal dalam NegeriCapital in the StateModal AsingForeign CapitalTotal InvestasiTotal InvestmentPertumbuhan Ekonomi %Economic Growth %Realisasi hingga Triwulan I-2015Realization of up to Quarter I-2015

*)

2012 2013 2014 2015*

Sumber|Source: http://print.kompas.com/baca/2015/07/04/Investor-Pilih-Tidak-Menunda

Salah satu penyebab turunnya pertumbuhan ekonomi adalah turunnya konsumsi rumah tangga yang merupakan basis pertumbuhan ekonomi. Di tahun 2015 konsumsi rumah tangga hanya tumbuh sebesar 4,96%, sementara pada tahun 2013 sebesar 5,43% dan tahun 2014 sebesar 5,16%. Dengan demikian, konsumsi rumah tangga selama 3 tahun berturut-turut cenderung turun.

Konsumsi pemerintah baik melalui belanja maupun investasi berhasil menopang perbaikan pertumbuhan ekonomi. Investasi dan belanja pemerintah sama-sama tumbuh lebih tinggi daripada tahun 2014. Pada kuartal IV investasi tumbuh 6,9% dan belanja pemerintah tumbuh 7,31%. Sepanjang 2015, investasi tumbuh 5,07% dan belanja pemerintah tumbuh 5,38%. Artinya, peran pemerintah sudah mulai efektif dalam ikut menjaga agar perlambatan tidak terlalu dalam.

Konsumsi masyarakat yang relatif landai turut berperan dalam menahan laju inflasi. Tingkat inflasi tahun kalender per Desember sekaligus inflasi tahunan hanya mencapai 3,35%. Jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 8,36% dan terendah sejak 2010. Salah satu pendorong rendahnya angka inflasi adalah harga minyak dunia yang terus turun sehingga pemerintah beberapa kali mengoreksi





harga jual bahan bakar minyak (BBM). Pada saat yang sama, masyarakat juga cenderung menahan konsumsi. Akibatnya, secara agregat juga tidak terjadi kenaikan harga barang dan jasa.

Survey indeks keyakinan konsumen oleh BI pada Desember 2015 menunjukkan hasil yang meningkat dibandingkan dengan November 2015 walaupun belum setinggi tahun lalu. Survei bulanan ini sudah dilakukan sejak Oktober 1999 terhadap 4.600 rumah tangga sebagai responden di 18 kota di Indonesia. Indeks keyakinan konsumen pada Desember 2015 sebesar 107,5 atau naik 3,8 poin dari bulan sebelumnya. Perbaikan indeks keyakinan konsumen tersebut didorong oleh perbaikan indeks ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia dalam enam bulan mendatang dan indeks kondisi saat ini. Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang membaik karena konsumen memperkirakan akan terjadi perbaikan pada lapangan kerja dan pendapatan.

Prospek Tahun 2016Kelesuan global masih akan terus berlanjut tidak hanya setahun dua tahun ke depan. Pasar ekspor masih penuh tekanan dengan turunnya permintaan Tiongkok dan negara-negara lainnya. Tantangan bagi ekspor produk Indonesia masih berat. Harga komoditas andalan seperti batubara, minyak kelapa sawit mentah (CPO), dan karet yang belum menunjukkan perbaikan melemahkan perolehan devisa. Tetapi situasi pasar global, terutama pasar keuangan, semakin pasti seiring dengan kebijakan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga. Bahkan kebijakan kenaikan ini akan dilakukan bertahap sehingga bisa diprediksi. Dengan adanya kepastian di pasar keuangan global ini, diharapkan membuat pemulihan ekonomi di Tiongkok, Jepang, dan Eropa semakin cepat terlaksana sehingga pasar ekspor segera kembali membaik.

Pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,3%. Target tersebut cukup moderat meskipun Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksikan tahun 2016 belum tentu lebih baik daripada tahun 2015. Titik balik pertumbuhan pada kuartal IV-2015 mengindikasikan kepercayaan masyarakat mulai tumbuh. Momentum tersebut memberi harapan bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 dapat dipertahankan di level 5%.

people also tended to restrain their consumptions. As a result, there was no increase in prices of goods and services in aggregate.

BI survey of consumer confidence index in December 2015 showed improved results compared with November 2015, although not as high as the previous year. This monthly survey has been conducted since October 1999 on 4,600 households as respondents in 18 cities in Indonesia. The consumer confidence index in December 2015 was 107.5 or increased by 3.8 points from the previous month. The improvement in consumer confidence index was driven by improved consumer expectation index for the Indonesian economy in the next six months and the current condition index. Consumer expectations from economic condition in the next six months improved as consumers expect further improvement in employment and income.

Prospects for 2016The global downturn will continue not only for the next one or two years. The export market is still full of pressure with falling demand from China and other countries. The export of Indonesian products is still challenging. The prices of main commodities such as coal, crude palm oil (CPO) and rubber, which have not recovered will reduce foreign exchange reserves. But the situation of the global market, particularly the financial market, has become more certain as the US Central Bank has announced rate hike. Even the policy of this hike will be in stages so it is predictable. The more certainty in the global financial market is expected to make economic recovery in China, Japan and Europe materialize more quickly so that the export market will soon rebound.

The government has targeted economic growth in 2016 to reach 5.3%. The target is quite moderate despite International Monetary Fund (IMF) predicts that 2016 would not be any better than 2015. The turning point of growth in the fourth quarter of 2015 indicates public confidence began to grow. This momentum gives hope that economic growth in 2016 can be maintained at 5%.






Pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai terlihat perlu dijaga. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong perbaikan birokrasi dalam investasi dan bisnis. Pembenahan berbagai regulasi yang menghambat iklim usaha dan persaingan melalui program deregulasi akhir tahun lalu akan mulai berlaku efektif di awal tahun 2016 dan dapat segera dirasakan dampak positifnya bagi pertumbuhan. Jika pemerintah dapat terus mempertahankan tingkat inflasi di bawah 5%, ada harapan BI akan menurunkan suku bunga acuan untuk memicu pertumbuhan.

Terkait program deregulasi, pada Januari 2016 pemerintah akan memangkas hingga 20.000 dari sekitar 40.000 peraturan penghambat investasi di tingkat pusat dan menghapus tumpang tindih kelembagaan. Pemerintah daerah juga diminta ikut memangkas peraturan-peraturan yang menghambat investasi.

The appearing signals of Indonesia’s economic growth recovery need to be maintained. The government has issued various policies to encourage improvements in the investment and business bureaucracy. Various regulations that impede business climate and competition were revamped through deregulation program launched last year will become effective in early 2016 and will immediately have positive impact on growth. Should the government continue to maintain the inflation rate below 5%, there is an expectation that BI will lower its base rate to spark growth.

Pertaining to the deregulation program, in January 2016 the government will cut up to 20,000 from about 40,000 regulations that impede investment at the central level and eliminate institutional overlaps. The local governments are also asked to cut their regulations that stall investment.





Tinjauan IndustriIndustry Review

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan

pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 30,4% rumah

tangga di Indonesia memanfaatkan pelayanan kesehatan

tradisional.

Basic Health Research (Riskesdas) by the Health Research and Development of the Ministry of Health in 2013 showed that 30.4% of households in Indonesia were consuming traditional health treatments.





Jamu, obat hebal (Empirical based herbal medicine) adalah obat tradisional berbahan alam, warisan budaya turun-temurun dari generasi ke generasi. Awalnya jamu hanya dalam bentuk serbuk seduhan lalu dikembangkan menjadi pil dan cairan yang berisi bahan-bahan tanaman yang menjadi ramuan jamu tersebut. Umumnya setiap jenis jamu dibuat dari 5 sampai 10 jenis tanaman obat bahkan lebih. Jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.

Terdapat lebih dari 10.000 produk jamu sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di antaranya adalah 32 produk obat herbal terstandar dan 5 produk fitofarmaka.

Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik. Bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi. Sedang obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik. Bahan bakunya pun telah distandarisasi. Obat tradisional merupakan bahan

Herbs, Empirical based herbal medicine is traditional medicine made from natural ingredients, a heritage of medicine that has been passed down from generation to generation. Initially herbal medicine was only available in powder form and then developed into pill and liquid containing medicinal plants, ingredients of the herbal medicine. Generally every type of herbal medicine is made from 5 to 10 species of medicinal plants, or even more. Herbal medicine does not require scientific up to clinical proof, but simply sufficed by empirical proof.

There are more than 10,000 herbal medicines already registered in the National Agency of Drugs and Foods Controls of the Republic of Indonesia (BPOM). Among them, there are 32 standardized herbal medicines and 5 phytopharmaca products.

Phytopharmaca is medicinal dosage of natural ingredients that has been proven for its safety and efficacy scientifically and has undergone preclinical and clinical tests. The raw materials and finished products have been standardized. Traditional medicine





is ingredients originated form of plants, animals, mineral, galenic, or a mixture of these materials which for generations has been used for treatment based on experience.

Indonesia has always been known as a country endowed with abundant natural resources and fertile soil. One of the natural resources is high biodiversity including medicinal plants as herbal raw materials. It was reported that of the 30,000 distinctive species of Indonesia plants, there are at least 7,500 species are already proven to have the efficacy of herbal or medicinal plants. Of this amount, 1,200 new plant species have been used as raw materials for herbal medicines or herbs. For the industry itself, only 500 species of medicinal plants have been used as herbal raw materials.

Research of Medicinal and Herbal Plants I (Ristoja) in 2012 conducted by the Agency for Health Research and Development of the Ministry of Health managed to record 1,889 species of medicinal plants, 15,773 are for health and 1,183 are for traditional healers/treatment from 209 tribes/ethnic groups or 20% of the total 1,128 tribes/ethnic groups in Indonesia excluding Java and Bali.

Basic Health Research (Riskesdas) organized by the Health Research and Development of the Ministry of Health in 2013 showed that 30.4% of households in Indonesia were consuming traditional health treatments. Of that group, approximately 77.8% use traditional medical skills without devices, and 49.0% consume herbs. Meanwhile, Riskesdas in 2010 showed that 60% of Indonesia’s population over the age of 15 years stated that they consumed herbal medicine, and 90% of them acknowledged the efficacy of herbal medicine.

Herbs and Herbal Medicine MarketsThe world markets of herbs or herbal supplements (herbal products) in 2008 reached approximately USD 60 billion (equivalent to Rp825 trillion at Rp13.750 /US Dollar rate) with the largest market is Asia (39%), followed by Europe (34%), North America (22%) and the rest of the world represented 5%. The value of this market will continue to increase, it is predicted to reach USD 150 billion (equivalent to Rp2,062.5 trillion) by 2020.

atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Sejak dulu Indonesia sudah dikenal sebagai negeri yang dianugerahi kekayaan alam yang melimpah serta tanah yang subur. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki adalah tingginya keanekaragaman hayati termasuk tanaman obat-obatan sebagai bahan baku jamu. Dilaporkan bahwa dari 30.000 jenis tanaman khas Indonesia, sedikitnya ada 7.500 jenis yang sudah diketahui memiliki khasiat herbal atau tanaman obat. Dari jumlah tersebut baru 1.200 jenis tanaman yang sudah dimanfaatkan untuk bahan baku obat-obatan herbal atau jamu. Untuk kalangan industri sendiri, baru menggunakan 500 jenis tanaman obat sebagai bahan baku jamu.

Riset Tumbuhan Obat dan Jamu I (Ristoja) tahun 2012 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan berhasil mendata 1.889 spesies tumbuhan obat, 15.773 ramuan untuk kesehatan dan 1.183 penyembuh/pengobat tradisional dari 209 suku/etnis atau 20% dari total 1.128 suku/etnis Indonesia non Jawa dan Bali.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 30,4% rumah tangga di Indonesia memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional. Dari kelompok tersebut, sebanyak 77,8% memanfaatkan jenis pelayanan kesehatan tradisional keterampilan tanpa alat, dan 49,0% memanfaatkan ramuan. Sementara itu, Riskesdas tahun 2010 menunjukkan 60% penduduk Indonesia diatas usia 15 tahun menyatakan pernah minum jamu, dan 90% diantaranya menyatakan adanya manfaat dari minum jamu.

Pasar Jamu dan Obat HerbalPasar jamu dan obat ataupun suplemen herbal (produk herbal) dunia pada tahun 2008 mencapai sekitar USD 60 miliar (setara Rp825 triliun dengan kurs Rp13.750/US Dolar) dengan pasar terbesar adalah Asia (39%), diikuti oleh Eropa (34%), Amerika Utara (22%) dan belahan dunia lainnya sebesar 5%. Nilai pasar tersebut akan terus meningkat dengan prediksi akan mencapai USD 150 miliar (setara Rp2.062,5 triliun) pada tahun 2020.






Of the total trading value of the world herbal products, herbal products sales Indonesia has not reached 1%. However, the sales value of herbal products continues shows significant growth trend. In 2003, the value of herbal medicine market in Indonesia reached Rp 3 trillion, then increased to Rp 5.3 trillion in 2006, Rp 7.2 trillion in 2008 and Rp 10 trillion in 2010. By the end of 2014, the sales value of herbal and traditional medicines in the domestic market is estimated to reach Rp 15 trillion, increased by 7.14% compared to 2013 which amounted to Rp 14 trillion.

The export value of Indonesian herbal products and raw materials in 2013 reached USD 4.97 million, and in 2014 (January - October data) reached USD 6.61 million. Some of the main export destinations are Malaysia, South Korea, Philippines, Vietnam, Hongkong, Taiwan, South Africa, Nigeria, Saudi Arabia, the Middle East, Russia and Chille.

Hongkong is the largest export market of Indonesian herbal medicine raw materials, reaching 730 tons or USD 647 thousand, followed by Germany with 155 tons or USD 112.4 thousand. Other export destinations are Taiwan, Japan, South Korea and Malaysia.

Herbs and Herbal Medicine IndustryIn terms of product type and production scale, the herbal medicine industry in Indonesia is divided into three, namely Traditional Medicine Industry (IOT), Traditional Medicine Small Industry (IKOT) and Traditional Medicine Micro Business (UMOT). IOT is an industry that produces all preparation forms of traditional medicine. IKOT is an industry that produces all preparation forms of traditional medicine except tablets and effervescent preparations. While UMOT is a business that only produces preparation of traditional medicine in forms of param, tapel, pilis, liquid external medicine and chopped.

The Ministry of Industry in 2014 recorded approximately 1,247 herbs and herbal medicine companies consisting of 129 IOT and 1,037 IKOT. Of these, there were 10 large companies, 30 medium-scale companies and approximately 650 small companies. Herbs industry provides employment to 15 million people in which 3 million are absorbed in the herbal medicine industry, while 12 million are absorbed in the herbs processing for food, beverages, supplements, cosmetics, spa, aromatherapy.

Dari total nilai perdagangan produk herbal dunia, penjualan produk herbal Indonesia belum mencapai 1%. Namun demikian, nilai penjualan produk herbal terus menunjukkan tren pertumbuhan yang bermakna. Pada tahun 2003 nilai pasar obat herbal di Indonesia mencapai Rp 3 triliun, lalu meningkat menjadi Rp 5,3 triliun pada tahun 2006, Rp 7,2 triliun pada tahun 2008, dan Rp 10 triliun pada tahun 2010. Hingga akhir tahun 2014, nilai omzet jamu dan obat tradisional di pasar domestik diperkirakan mencapai Rp 15 triliun, naik 7,14% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 14 triliun.

Nilai ekspor produk dan bahan baku herbal Indonesia pada tahun 2013 mencapai USD 4,97 juta, dan pada tahun 2014 (data Januari - Oktober) mencapai USD 6,61 juta. Beberapa negara tujuan ekspor utama adalah Malaysia, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Hongkong, Taiwan, Afrika Selatan, Nigeria, Arab Saudi, Timur Tengah, Rusia dan Chili.

Hongkong adalah pasar ekspor bahan baku obat herbal atau jamu Indonesia terbesar. Mencapai 730 ton atau USD 647 ribu, disusul Jerman sebesar 155 ton atau senilai USD112,4 ribu. Tujuan ekspor lainnya adalah Taiwan, Jepang, Korea Selatan dan Malaysia.

Industri Jamu dan Obat HerbalDilihat dari jenis produk dan skala produksinya, industri jamu di Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu Industri Obat Tradisional (IOT), Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) dan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT). IOT adalah industri yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional. IKOT adalah usaha yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional kecuali bentuk sediaan tablet dan efervesen. Sedangkan UMOT adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan.

Kementerian Perindustrian tahun 2014 mencatat kurang lebih 1.247 industri jamu dan obat herbal yang terdiri dari 129 IOT, dan 1.037 IKOT. Dari jumlah tersebut, terdapat 10 industri jamu besar, 30 industri jamu skala menengah dan kurang lebih mencapai 650 industri jamu kecil. Industri jamu menyerap tenaga kerja sampai 15 juta orang di mana 3 juta di antaranya terserap di industri jamu untuk obat, sedang 12 juta terserap di industri jamu yang telah berkembang ke arah makanan, minuman, suplemen, kosmetik, spa, aroma terapi.





Government SupportIn the midst of the still challenging economic condition, herbs and herbal medicine industry is an industry that resists the crisis because it is supported by local raw materials which are not affected by the economic condition. Herbs and herbal medicine industry in 2015 still recorded a growth of around 3% to 4%.

The Government is aware that herbs and herbal medicine industry is a potential sector to be developed as one of the growth drivers of the industry and the national economy. Therefore, the government continues its efforts to create conducive business climate to encourage investment and competitiveness of this industry in Indonesia. The government has its stake to make the herbs, herbal medicine and cosmetics industry to dominant in serving the domestic market.

In addition, medicinal plants used as raw materials of herbal medicines have high economic value that is able to raise the economic and social welfare of medicinal plants farmers. With the growing number of herbs industry, both householdscale industry and middle up scale industry, medicinal plants will improve the welfare of the farmers and the community.

The ratification of Law No. 3 of 2014 on Industry is expected to encourage growth of the national industries including herbs industry either large scale or small and medium scale. This law has a derivative legislation which is Presidential Regulation No. 14 of 2015 on Master Plan of National Industrial Development (RIPIN) 2015-2035. In the master plan, the herbal medicine industry is one of the prioritized industries as prime mover of the economy in the future.

Since the end of 2014 some Ministries has been organizing drink herbs together every Friday. This event is attended by ministers and public figures. This shows the government’s political commitment to herbal medicine, both as health product and as part of national culture. Various drink herbs together events at the national level shows a great effort to make herbal medicine as an integral part of the society.

Dukungan PemerintahDi tengah kondisi perekonomian yang masih menantang, industri jamu dan obat herbal termasuk salah satu industri yang tahan krisis karena ditopang oleh bahan baku lokal yang tidak terpengaruh pada kondisi ekonomi. Industri jamu dan obat herbal di tahun 2015 masih mencatat pertumbuhan sekitar 3% hingga 4%.

Pemerintah menyadari bahwa industri jamu dan obat herbal merupakan sektor potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu pendorong pertumbuhan industri dan penggerak roda perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dunia industri tetap bergairah melakukan investasinya di Indonesia serta memiliki daya saing yang tinggi. Pemerintah berkepentingan untuk menjadikan industri jamu, obat herbal dan kosmetik menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Selain itu, pertanian tanaman obat yang digunakan sebagai bahan baku jamu mempunyai nilai ekonomi yang mampu mengangkat tingkat sosial ekonomi dan kesejahteraan petani tanaman obat. Dengan makin berkembangnya jumlah industri jamu, baik industri skala rumah tangga maupun industri skala menengah keatas, pertanian tanaman obat akan makin meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat.

Terbitnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri nasional termasuk industri jamu baik skala besar maupun skala kecil dan menengah. Undang-undang ini memiliki peraturan turunan yaitu Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035. Di dalam rencana induk tersebut, industri jamu menjadi salah satu Industri andalan, yaitu industri prioritas yang berperan besar sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian di masa mendatang.

Sejak akhir 2014 beberapa Kementerian melakukan kegiatan-kegiatan minum jamu bersama pada setiap hari Jumat. Acara-acara ini dihadiri para menteri dan tokoh masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen politik pemerintah bagi jamu, baik sebagai produk kesehatan maupun sebagai bagian dari budaya bangsa. Berbagai acara minum jamu bersama di tingkat nasional ini menunjukkan upaya besar untuk menjadikan jamu sebagai bagian tidak terpisahkan dari masyarakat.






Facing the Asean Free TradeASEAN Free Trade Area (AFTA) came into effect at the end of 2015. The agreement which was initiated in 1994 in Chiang Mai, Thailand aims to establish a free trade area among ASEAN countries. The agreement is expected to boost the economic competitiveness of the participating countries to make ASEAN as a production base of the world market. The tariff reduction scheme of imported goods among ASEAN countries to 5% -0% has facilitated the ountries to market their products in the ASEAN market, compared with non-ASEAN countries. On the other hand, AFTA becomes a threat to the industries in Indonesia, including the Indonesian traditional medicine industry. Therefore, product quality is one of the keys to maintaining the existence of local products from the invasion of imported products.

The government, through BPOM, applies standards to improve the quality of local products, especially for traditional medicine industry. BPOM has implemented production process guidelines (CPOTB) to improve the competitiveness of Indonesian traditional medicine in the local and international markets. CPOTB is part of quality assurance which ensures that traditional

Menghadapi Pasar Bebas Asean Pasar Bebas ASEAN atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) mulai diberlakukan di akhir 2015. Kesepakatan yang digagas sejak tahun 1994 di Chiang Mai, Thailand ini bertujuan untuk membentuk kawasan perdagangan bebas sesama negara ASEAN. Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi negara peserta dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia. Skema penurunan tarif impor barang antarnegara ASEAN hingga menjadi 5%-0% telah memberikan kemudahan kepada negara-negara ASEAN untuk memasarkan produk-produk mereka di pasar ASEAN, dibandingkan dengan negara non-ASEAN. Di sisi lain, AFTA menimbulkan ancaman bagi industri di Indonesia, termasuk industri obat tradisional Indonesia. Oleh karena itu, kualitas produk menjadi salah satu kunci untuk mempertahankan eksistensi produk lokal dari serbuan produk impor.

Pemerintah, melalui BPOM menerapkan standar untuk meningkatkan mutu produk lokal, khususnya bagi industri obat tradisonal. BPOM telah menerapkan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) untuk meningkatkan daya saing produk obat tradisional Indonesia di pasar lokal maupun internasional. CPOTB





medicine is produced and controlled consistently to achieve quality standards according to the intended and required use as stated in distribution license and product specification.

The implementation of AFTA in 2015 and CPOTB are challenges for manufacturers of Indonesian traditional medicines to develop and improve quality. CPOTB certification requires considerable time and costs. Out of 900 herbal and traditional medicine companies in Indonesia, only approximately 100 companies have CPOTB certificates.

IOT companies in Indonesia develop their capability and production capacity by utilizing advances in production technology. The types of manufactured products have increased, ranging from herbs, standardized traditional medicine to phytopharmaca. In terms of technology, several IOT companies have been able to apply CPOTB/CPOB production process, which is equivalent production process in the pharmaceuticals industry. The rapid progress in production process of IOT companies encourages Indonesian herbs products to penetrate export markets to various countries.

Challenges in the Traditional Medicine IndustryTraditional medicine industry is highly dependent on natural raw materials and Indonesian natural condition is still widely available for raw material procurement for traditional medicine production. Unique ecology, climate, and soil, have traditionally been growing centers of medicinal plants as raw materials in Indonesia. The production centers have not been developed and mapped specifically so that raw material shortage of medicinal plants could occur if there is no special attention and development from the government and the traditional medicine industry players.

Another challenge is the lack of product standardization, in terms of materials used, production process as well as product efficacy and safety. In addition, herbs standardization is still hampered by the assumption that herbs production is an art that emphasizes on intuition and not on exact ingredients measurement.

adalah bagian dari pemastian mutu yang memastikan bahwa obat tradisional dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai standar mutu yang sesuai tujuan penggunaan dan dipersyaratkan dalam izin edar dan spesifikasi produk.

Penerapan AFTA 2015 dan CPOTB merupakan tantangan bagi produsen obat tradisional Indonesia untuk berkembang dan meningkatkan kualitas. Untuk mendapatkan sertifikasi CPOTB memerlukan waktu yang cukup lama dan juga biaya. Dari 900 pengusaha jamu dan industri obat tradisional Indonesia, hanya kurang lebih 100 perusahaan yang lolos CPOTB.

Perusahaan IOT di Indonesia sudah mampu mengembangkan kemampuan dan kapasitas produksinya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi produksi. Jenis produk yang dihasilkan mengalami kemajuan, mulai dari produk jamu, obat tradisional berstandar sampai pada fitofarmaka. Dari segi teknologi, beberapa perusahaan IOT telah mampu melaksanakan proses produksi CPOTB/CPOB dengan proses produksi setara industri obat (farmasi). Kemajuan yang pesat dalam proses produksi perusahaan IOT menjadikan produk jamu Indonesia mampu menembus pasar ekspor ke berbagai negara.

Tantangan Industri Obat Tradisional

Industri jamu dan obat herbal sangat tergantung pada bahan baku alam dan kondisi alam Indonesia masih tersedia luas untuk pengadaan bahan baku pembuatan obat tradisional. Kekhususan ekologi, iklim, dan tanah, secara tradisional telah menumbuhkan daerah-daerah sentra untuk sumber bahan baku tumbuhan obat di seluruh Indonesia. Sentra-sentra produksi tersebut belum banyak dikembangkan dan dipetakan secara khusus sehingga keterbatasan bahan baku tanaman obat bisa terjadi apabila tidak ada perhatian dan pengembangan secara khusus dari pemerintah maupun pelaku industri obat tradisional.

Tantangan lain adalah kurangnya standarisasi produk, baik dari segi bahan yang digunakan, cara pembuatan, maupun faktor khasiat dan keamanan produk. Selain itu standarisasi jamu masih terhambat anggapan bahwa membuat jamu adalah sebuah seni yang menekankan pada intuisi dan bukan pada pengukuran secara tepat bahan-bahan yang digunakan.






Public demand for traditional medicines containing drug chemicals continues to rise. Because they contain drug chemicals, consumers think the illegal products have efficacy to heal. This motivates the producers to take the risk to continue their production despite products confiscation every year.

The distribution of traditional medicines containing chemicals is a threat to the herbs and herbal medicine industry. Lack of public education led to the demand for such medicines because they are considered efficacious and safe. In fact, the immediate effect is from chemicals that will cause health risks such as kidney failure, because the dose is probably not right. Therefore, the Ministry of Health has banned the mixture of drug chemicals and traditional medicines as stipulated in the Ministry of Health Regulation No. 7 of 2012 on Registration of Traditional Medicines.

BPOM has issued a public warning so that people do not take traditional medicines made from drug chemicals not listed in the warning. The list contains 54 traditional medicines made from drug chemicals based on findings from January to November 2015, increased by 5.88% compared to 51 products found in operation results during November 2013 - August 2014.

Permintaan masyarakat terhadap produk obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat terus naik. Karena mengandung bahan kimia obat, konsumen menganggap produk ilegal itu berkhasiat menyembuhkan. Itu membuat produsen mau mengambil risiko melanjutkan produksi meski ada penyitaan produk setiap tahun.

Beredarnya obat tradisional mengandung bahan kimia merupakan ancaman bagi industri jamu dan obat herbal. Kurangnya edukasi masyarakat menyebabkan permintaan terhadap obat semacam itu selalu ada karena dianggap manjur dan aman. Padahal, kerja cepat obat dikarenakan adanya bahan kimia obat yang menimbulkan risiko kesehatan seperti gagal ginjal, karena dosis bahan kimia obat kemungkinan tak tepat. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan telah melarang pencampuran bahan kimia obat pada obat tradisional seperti tercantum di Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional.

BPOM telah mengeluarkan peringatan publik agar masyarakat tak mengonsumsi obat tradisional berbahan kimia obat yang terdaftar di peringatan itu. Daftar berisi 54 produk obat tradisional berbahan kimia obat yang merupakan temuan Januari - November 2015, meningkat 5,88% dibandingkan hasil operasi pada November 2013 - Agustus 2014 sebanyak 51 produk.





Tinjauan UsahaBusiness Review

Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang

disebabkan oleh jatuhnya harga komoditas, penurunan

tingkat konsumsi hingga tingginya volatilitas nilai tukar

mata uang rupiah, menjadi tantangan tersendiri bagi

Perseroan dalam mewujudkan kinerja yang stabil dan

pertumbuhan laba yang positif di tahun 2015.

The slowing economic growth in Indonesia which was triggered by falling commodity prices, decreasing consumption level and the high volatility of the rupiah exchange rate, became a challenge for the Company in realizing stable performance and positive earnings growth in 2015.





Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2015 masih belum menunjukkan pemulihan yang berarti karena tekanan global yang masih berlanjut. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disebabkan oleh jatuhnya harga komoditas, penurunan tingkat konsumsi hingga tingginya volatilitas nilai tukar mata uang rupiah, menjadi tantangan tersendiri bagi Perseroan dalam mewujudkan kinerja yang stabil dan pertumbuhan laba yang positif di tahun 2015.

Segmen UsahaPada tahun 2015, Perseroan melakukan perubahan dalam klasifikasi kategori segmen produk dari sebelumnya 6 kategori segmen produk menjadi 3 kategori segmen produk, yaitu:

• Segmen Jamu Herbal dan Suplemen• Segmen Makanan dan Minuman• Segmen Farmasi

Segmen Jamu Herbal dan Suplemen menjadi kontributor utama dalam mendorong kinerja Perseroan di tahun 2015. Jamu Herbal menyumbang 52% dari total pendapatan Perseroan dan bertumbuh sebesar 6,5% dari tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar penjualan pada segmen ini tetap disumbangkan oleh

The Indonesian economy in 2015 had not been recovered because the global pressures still continued. The slowing economic growth in Indonesia which was triggered by falling commodity prices, decreasing consumption level and the high volatility of the rupiah exchange rate, became a challenge for the Company in realizing stable performance and positive earnings growth in 2015.

Business SegmentsIn 2015, the Company changed its classification of product segment category. The previously six categories of product segment were simplified into three categories of product segment, namely:

• Herbal Medicine and Supplement• Food and Beverages• Pharmacy

Herbal Medicine and Supplement segment was the main contributor in driving the Company’s performance in 2015. Herbal Medicine accounted for 52% of total revenues and grew by 6.5% from the previous year. The largest sales in this segment were still contributed by Tolak Angin Cair as one of the





Company’s flagship products. The Company remains the market leader in the category of herbal medicine for colds. In addition to Tolak Angin Cair, Traditional Herbs and Herbal Supplement also contributed to the performance growth in this segment.

Food and Beverage segment accounted for 45% of the Company’s total revenues. In 2015, the performance of Food and Beverage segment decreased by 9% from the previous year. This was caused by a decline in Kuku Bima Ener-G energy drink which was still the largest revenue contributor of this segment. Nonetheless Kuku Bima Ener-G is still the market leader in powdered energy drink category. Other beverage products such as Susu Jahe and Kopi Jahe also contributed significantly in this segment.

Pharmacy segment accounted for 3% of the Company’s total revenues.

In accordance with the Company’s vision to continue to innovate to develop efficacious and quality products, in the second half of 2015 the Company launched several new products. In Herbal Medicine and Supplement segment, the Company launched 3 new products, namely: Tolak Linu Herbal, Tolak Angin Bebas Gula and Tolak Angin Care. While Food and Beverages segment launched Kuku Bima Ener-G Siap Minum 300ml with 3 flavors: Royal Grape, Fresh Orange and Red Berry.

OperationsIn 2015, the expansion of extraction plant of PT Semarang Herbal Indo Plant was completed and will commence commercial production in the first half of 2016. This new extraction plant was developed in the same location as the old factory. The total capacity of PT Semarang Herbal Indo Plant now reaches 13,500 kg per day, from the previous capacity of 4,500 kg per day.

DistributionIn 2015 PT Muncul Mekar expanded its cooperation with several national modern outlets to add and to improve the Company’s product distribution channels to modern outlets. The distribution network expansion was also carried out in cooperation with several new distributors and several pharmaceutical wholesalers (PBF) which have distribution channels to pharmacies

produk Tolak Angin Cair sebagai salah satu produk unggulan Perseroan. Perseroan tetap merupakan pemimpin pasar pada kategori produk obat herbal masuk angin. Selain produk Tolak Angin Cair, produk-produk Jamu Tradisional dan Suplemen Herbal juga memberikan kontribusi atas pertumbuhan kinerja pada segmen ini.

Segmen Makanan dan Minuman memberikan kontribusi sebesar 45% atas total pendapatan Perseroan. Pada tahun 2015, kinerja Segmen Makanan dan Minuman mengalami penurunan sebesar 9% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena penurunan pada produk minuman energi Kuku Bima Ener-G yang masih menjadi kontributor terbesar pendapatan segmen ini. Meskipun demikian Kuku Bima Ener-G masih merupakan pemimpin pasar pada kategori minuman energi serbuk. Produk minuman lainnya seperti Susu Jahe dan Kopi Jahe juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada segmen ini.

Segmen Farmasi memberikan kontribusi sebesar 3% atas total pendapatan Perseroan.

Sesuai dengan visi Perseroan untuk terus berinovasi mengembangkan produk-produk yang bermutu dan berkualitas, pada semester kedua tahun 2015 Perseroan telah meluncurkan beberapa produk baru. Pada segmen Jamu Herbal dan Suplemen, Perseroan meluncurkan 3 produk baru yaitu: Tolak Linu Herbal, Tolak Angin Bebas Gula, dan Tolak Angin Care. Sedangkan pada segmen Makanan dan Minuman, Perseroan meluncurkan Kuku Bima Ener-G Siap Minum 300ml dengan 3 varian rasa: Royal Grape, Fresh Orange dan Red Berry.

OperasionalPada tahun 2015, perluasan pabrik ekstraksi PT Semarang Herbal Indo Plant telah rampung dan akan memasuki produksi komersial pada semester pertama tahun 2016. Pabrik ekstraksi yang baru ini didirikan pada lokasi yang sama dengan pabrik lama. Total kapasitas PT Semarang Herbal Indo Plant kini mencapai 13.500 kg per hari, dari kapasitas sebelumnya sebesar 4.500 kg per hari.

DistribusiDi tahun 2015 PT Muncul Mekar memperluas kerja sama dengan beberapa gerai modern (modern outlet) nasional untuk mengembangkan dan menambah jalur distribusi produk Perseroan ke gerai-gerai modern. Perluasan jaringan distribusi juga dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa Distributor baru dan beberapa pedagang besar farmasi (PBF) yang

Tinjauan UsahaBusiness Review





and drug stores in all regions of Indonesia. At the end of 2015, PT Muncul Mekar had 115 distributors.

Corporate ActionsIndonesia’s stock market condition in mid-2015 was very fluctuating. The government responded positively through Circular Letter of Financial Services Authority (OJK) No. 22/SEOJK.04/2015 on August 21, 2015 concerning “Other Condition as Significantly Fluctuated Market Condition in Implementation of Shares Buy Back Issued by any Issuer or Public Company”.

To maintain the stability of its stock price, the Company decided to repurchase stocks up to 2.2% of the Company’s paid-up capital with reserved funds amounting to Rp 198 billion. This corporate action was decided with a confidence that the buyback of stocks would not affect the Company’s financing and operating activities. The Company also believes this corporate action is appropriate because the price of the Company’s stocks (code: SIDO) at that time was deemed to be undervalued.

The realized buyback as of December 31, 2015 reached 203,807,100 shares or equivalent to Rp 104.6 billion. The amount represents 1.36% of the paid-up capital.

memiliki jalur distribusi ke apotik dan toko obat di seluruh wilayah Indonesia. Hingga akhir tahun 2015, PT Muncul Mekar telah memiliki 115 distributor.

Aksi KorporasiKondisi pasar saham Indonesia pada pertengahan tahun 2015 sangat berfluktuasi. Pemerintah memberikan respon yang positif melalui surat edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 22/SEOJK.04/2015 pada tanggal 21 Agustus 2015 tentang “Kondisi Lain Sebagai Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan Dalam Pelaksanaan Pembelian Saham Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik”.

Untuk menjaga stabilitas harga saham, Perseroan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebesar paling banyak 2,2% dari modal disetor dalam Perseroan dengan dana yang telah dicadangkan sebesar Rp 198 miliar. Keputusan aksi korporasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa Perseroan yakin pembelian kembali saham tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha dan operasional Perseroan. Perseroan juga meyakini aksi koporasi ini merupakan langkah yang tepat dikarenakan harga saham Perseroan (kode: SIDO) pada saat tersebut dinilai berada dibawah nilai wajarnya.

Realisasi pembelian kembali saham hingga 31 Desember 2015 mencapai 203.807.100 lembar saham atau setara dengan Rp 104,6 miliar. Jumlah tersebut merupakan 1,36% dari modal disetor.





Tinjauan KeuanganFinancial Review

Perseroan mampu bertahan di tengah pelambatan ekonomi

domestik dengan membukukan penjualan bersih sebesar

Rp 2,2 triliun atau sedikit mengalami pertumbuhan sebesar

0,9% di tahun 2015.

The Company was able to survive in the midst of domestic economic slowdown with a net sales of Rp 2.2 trillion or slightly grew by 0.9% in 2015.





The following financial discussion should be read together with financial and operational data as well as the consolidated financial statements and notes to the financial statements included in this annual report. This discussion is based on Consolidated Financial Statements of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk and Subsidiaries for the years ended December 31, 2015 and 2014, audited by Public Accounting Firm Publik Anwar & Rekan. All numbers presented in this Financial Review are consolidated financial figures of the Company and its subsidiaries.

I. CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Pembahasan keuangan berikut ini harus dibaca bersama-sama dengan data keuangan dan operasional tertentu serta laporan keuangan konsolidasian dan catatan atas laporan keuangannya yang terdapat di dalam laporan tahunan ini. Pembahasan ini berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan Entitas Anaknya untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar & Rekan. Seluruh angka-angka yang tersajikan dalam Tinjauan Keuangan ini merupakan angka-angka keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak.

I. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2015 2014 ∆ Consolidated Statement of

Comprehensive Income

Penjualan 2.218.536 2.197.907 0,9% Sales

Beban pokok penjualan (1.335.171) (1.358.342) -1,7% Cost of goods sales

Laba Kotor 883.365 839.565 5,2% Gross Profit





Net SalesThe Company was able to survive in the midst of national economic slowdown with a net sales of Rp 2.2 trillion or slightly grew by 0.9% in 2015.

In 2015, sales of Herbal Medicine & Supplement segment grew by 6.5% to Rp 1.14 trillion from Rp 1.08 trillion in 2014. The largest sales of this segment was contributed by Tolak Angin Cair products group.

Food and Beverages segment was still decreasing. The Company recorded sales in Food and Beverage segment of Rp 996.8 billion in 2015 or decreased by 9% from the previous year. The decrease was still mainly in Kuku Bima Ener-G products group.

Sales of Pharmacy segment in 2015 amounted to Rp 76 billion. This segment accounted for 3.4% of total net sales.

(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2015 2014 ∆ Consolidated Statement of

Comprehensive IncomeBeban penjualan dan pemasaran (303.031) (301.218) 0,6% Sales and Marketing expenses

Beban umun dan administrasi (101.886) (101.857) 0,0% General and administrative expenses

Pendapatan keuangan 70.821 104.861 -32,5% Financial income

Beban keuangan (51) (565) -91,0% Financial Espenses

Pendapatan lain-lain 13.053 12.913 1,1% Other operating income

Beban lain-lain (1.872) (4.957) -62,2% Other operating expenses

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 560.399 548.742 2,1% Profit Before Income Tax

Beban Pajak Penghasilan Income Tax Expenses

Pajak kini (125.047) (127.081) -1,6% Current tax

Pajak tangguhan 2.123 (4.150) -151,2% Defender tax

Beban Pajak - Bersih (122.924) (131.231) -6,3% Tax Expenses – Net

Laba Bersih Tahun Berjalan 437.475 417.511 4,8% Net Income For The Year

Pendapatan (beban) komprehensif lainnya - (993) -100,0% Other Comprehensive Income (Loss)

Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 437.898 416.571 5,1% Total Comprehensive Income For The

Year

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Net Income Attributable To:

Pemilik entitas induk 437.474 417.510 4,8% The owners of parent

Kepentingan non-pengendali 1 1 0,0% Non-controlling interest

Jumlah 437.475 417.511 4,8% Total

Jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:

Total Comprehensive Income Attributable To:

Pemilik entitas induk 437.897 416.571 5,1% The owners of parent

Kepentingan non-pengendali 1 - 100,0% Non-controlling interest

Jumlah 437.898 416.571 5,1% Total

Laba Bersih per Saham Dasar (dalam nilai penuh) 29,30 27,83 5,3% Basic Earnings per Share

(in full amount)

Penjualan BersihPerseroan mampu bertahan di tengah perlambatan ekonomi nasional dengan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,2 triliun atau sedikit mengalami pertumbuhan sebesar 0,9% di tahun 2015.

Pada tahun 2015, penjualan segmen Jamu Herbal & Suplemen tumbuh sebesar 6,5% menjadi Rp 1,14 triliun dari tahun 2014 sebesar Rp 1,08 triliun. Kontribusi terbesar pada segmen ini disumbang oleh kelompok produk Tolak Angin Cair. Segmen Makanan dan Minuman masih mengalami penurunan. Perseroan mencatat penjualan pada segmen Makanan dan Minuman sebesar Rp 996,8 miliar di tahun 2015 atau mengalami penurunan 9% dari tahun sebelumnya. Penurunan terutama masih terjadi pada kelompok produk Kuku Bima Ener-G.

Penjualan segmen Farmasi di tahun 2015 adalah sebesar Rp 76 miliar. Segmen ini berkontribusi sebesar 3,4% atas total penjualan bersih Perseroan.






Cost of Goods SoldDuring 2015, the Company’s cost of goods sold amounted Rp 1.34 trillion, decreasing from 2014 which reached Rp 1.36 trillion or a decrease of 1.7%. The largest composition of cost of goods sold was the use of raw materials which accounted for 75.8% of the total cost of goods sold. The use of raw materials decreased from Rp 1.07 trillion in 2014 to Rp 1.01 trillion in 2015. This was due to the change in sales contribution from Herbal Medicine and Supplement segment and Food and Beverages segment.

Meanwhile, overhead expenses increased to Rp 244.2 billion in 2015 from the previous year which amounted to Rp 207.9 billion. The increase in overhead expenses was mainly caused by rising salaries and allowances, as well as utilities. The increase also occurred in direct labor expenses.

Gross ProfitThe Company recorded an increase in gross profit of 5.2% in 2015, to Rp 883.4 billion. The gross margin also increased to 39.8% from 38.2% in 2014.

This increase was mainly due to changes in the Company’s sales mix, wherein Herbal Medicine and Supplement segment with the higher gross margin at 56% provided a greater contribution in 2015, while gross margins of Food and Beverages and Pharmacy segments were 22% and 32%, respectively.

Operating ExpensesOperating expenses of the Company for the year 2015 only slightly increased to Rp 404.9 billion compared to the previous year of Rp 403 billion, or an increase of 0.5%. The Company’s operating expenses consisted of 75% sales and marketing expenses and 25% general and administrative expenses.

The increase occurred in selling and marketing expenses from Rp 301.2 billion in 2014 to Rp 303 billion in 2015, or by 0.6%. This increase was primarily due to an increase in advertising and promotion as well as salary and allowance expenses.

Meanwhile, general and administrative expenses remained relatively stagnant from the previous year, amounted to Rp 101.9 billion.

Beban Pokok PenjualanSelama tahun 2015, beban pokok penjualan perseroan adalah sebesar Rp1,34 triliun, mengalami penurunan dari tahun 2014 yaitu sebesar Rp 1,36 triliun atau turun sebesar 1,7%. Komposisi terbesar pada beban pokok penjualan adalah penggunaan bahan baku sebesar 75,8% terhadap total beban pokok penjualan. Penggunaan bahan baku mengalami penurunan dari Rp 1,07 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 1,01 triliun pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan kontribusi penjualan dari segmen herbal dan suplemen dan segmen makanan dan minuman.

Sementara itu, beban produksi tidak langsung mengalami kenaikan menjadi Rp 244,2 miliar pada tahun 2015 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 207,9 miliar. Kenaikan pada beban tidak langsung ini terutama disebabkan oleh naiknya beban gaji dan tunjangan, serta beban utilitas. Kenaikan juga terjadi pada beban tenaga kerja langsung.

Laba KotorPerseroan mencatat kenaikan pada laba kotor sebesar 5,2% di tahun 2015, menjadi Rp 883,4 miliar. Marjin laba kotor juga mengalami peningkatan menjadi 39,8% dari tahun 2014 sebesar 38,2%.

Peningkatan ini terjadi terutama karena perubahan bauran penjualan Perseroan, dimana segmen Jamu Herbal dan Suplemen dengan marjin laba kotor yang lebih tinggi yaitu sebesar 56% memberikan kontribusi yang lebih besar di tahun 2015. Sementara itu marjin laba kotor segmen Makanan dan Minuman serta segmen Farmasi masing-masing adalah sebesar 22% dan 32%. Beban OperasionalBeban operasional Perseroan selama tahun 2015 hanya mengalami sedikit kenaikan, menjadi Rp 404,9 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 403 miliar, atau naik 0,5%. Komposisi beban operasional Perseroan adalah 75% beban penjualan dan pemasaran serta 25% beban umum dan administrasi.

Kenaikan terjadi pada beban penjualan dan pemasaran dari Rp301,2 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 303 miliar di tahun 2015, atau sebesar 0,6%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan pada beban iklan dan promosi serta beban gaji dan tunjangan.

Sementara itu, beban administrasi dan umum masih relatif sama dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 101,9 miliar.





Operating ProfitDuring 2015, the Company recorded growth in operating profit of 9.6%. Operating profit in 2015 was Rp 478.4 billion compared to the previous year of Rp 436.5 billion. Operating profit margin also increased from 19.9% in 2014 to 21.6% in 2015.

Financial Income and CostsFinancial income decreased to Rp 70.8 billion compared to 2014 which amounted to Rp 104.9 billion. This was due to a decrease in interest on time deposits and interest income from related parties.

The Company’s financial costs during 2015 experienced a significant decrease from Rp 565 million in 2014 to Rp 51 million. As of December 31, 2015, the Company has no loans to banks or other financial institutions.

Other Operating Income and ExpensesOther income of the Company in 2015 amounted to Rp 13 billion, compared to Rp 12.9 billion in 2014, increased by 1%. The rental income provided the largest contribution to other income, amounting to Rp 10 billion.

Meanwhile Other expenses decreased to Rp 1.9 billion in 2015 from Rp 5 billion in 2014. The decrease was caused by the declining provisions for impairment losses of trade receivable.

Net Income for the YearThe Company in 2015 recorded a net income growth of 4.8%, from Rp 417.5 billion in 2014 to Rp 437.5 billion for the period ended December 31, 2015. The changes in sales mix and the Company’s efforts to improve efficiency and cost-effectiveness were the key factors in achieving net income growth in 2015.

Net income margin in 2015 also increased to 19.7% from 19% in 2014. The ratios of return on assets (ROA) and return on equity (ROE) were respectively 15.6% and 16, 8% improved in 2015 from the previous year which reached 14.8% and 15.9% in 2014.

Laba OperasiSelama tahun 2015, Perseroan mencatat pertumbuhan pada laba operasi sebesar 9,6%. Laba operasi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 478,4 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 436,5 miliar. Marjin laba operasi juga mengalami peningkatan dari 19,9% di tahun 2014 menjadi 21,6% di tahun 2015.

Pendapatan dan Beban KeuanganPendapatan keuangan mengalami penurunan menjadi Rp 70,8 miliar dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 104,9 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan pada pendapatan bunga deposito berjangka dan pendapatan bunga dari pihak berelasi. Beban keuangan Perseroan selama tahun 2015 mengalami penurunan yang signifikan dari Rp 565 juta di tahun 2014 menjadi Rp 51 juta. Per 31 Desember 2015, Perseroan tidak memiliki pinjaman kepada bank ataupun lembaga keuangan lainnya.

Pendapatan dan Beban Operasi LainnyaPendapatan lain-lain Perseroan di tahun 2015 adalah sebesar Rp 13 miliar dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 12,9 miliar, atau naik 1%. Pendapatan sewa merupakan kontribusi terbesar pada pendapatan lain-lain, sebesar Rp 10 miliar.

Sementara itu Beban lain-lain mengalami penurunan menjadi Rp 1,9 miliar di tahun 2015 dari Rp 5 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pada beban penurunan nilai piutang.

Laba Neto Tahun BerjalanPerseroan di tahun 2015 membukukan laba neto dengan pertumbuhan sebesar 4,8%, dari Rp 417,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 437,5 miliar untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Adanya perubahan bauran penjualan serta usaha yang dilakukan oleh Perseroan untuk terus melakukan efisiensi dan efektivitas biaya yang tepat sasaran merupakan faktor utama atas pencapaian pertumbuhan laba bersih di tahun 2015.

Marjin laba neto di tahun 2015 juga mengalami peningkatan menjadi 19,7% dari 19% di tahun 2014. Rasio laba bersih terhadap aset (ROA) dan rasio laba bersih terhadap ekuitas (ROE) adalah masing-masing sebesar 15,6% dan 16,8%, mengalami kenaikan di tahun 2015 dari sebelumnya masing-masing sebesar 14,8% dan 15,9% pada tahun 2014.






CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Cash Flows from Operating ActivitiesThe Company recorded a net cash flow from operating activities of Rp 432.9 billion at the end of 2015. Cash receipts from customers amounted to Rp 2.2 trillion, while cash payments to suppliers amounted to Rp 1.5 trillion.

Cash Flows from Investing ActivitiesThroughout 2015, net cash used in investing activities amounted to Rp 1.3 billion. The Company recorded disbursement of time deposits amounting to Rp 200 billion, while the cash used for advances for purchases of property, plant and equipment and acquisitions of property, plant and equipment amounted to, respectively, Rp 74.9 billion and Rp 121.8 billion.

Cash Flows from Financing ActivitiesThe cash in financing activities was used for the acquisitions of treasury shares and payments of cash dividends for financial year 2014. The net cash used in financing activities in 2015 amounted to Rp 459.7 billion.

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

AssetsThe Company’s assets balance as of December 31, 2015 was Rp 2.8 trillion, slightly decreased by 0.9% from the previous year. The Company’s assets consisted of 61% current assets and 39% non-current assets.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

(dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah)

Arus Kas 2015 2014 ∆ Cash FlowKas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 432.896 369.322 17,2% Net Cash Flows Provided by

(Used in) Operating Activities

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (1.320) (423.561) -99,7% Net Cash Provided by

(Used in) Investment Activities

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (459.732) (429.988) 6,9% Net Cash Provided by

(Used in) Financing Activities

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas (28.156) (484.227) -94,2% Net Increase (Decrease) in Cash and

Cash Equivalents

Dampak perubahan selisih kurs 340 63 439,7% Effect of Changes in Foreign Exchange Rate

Kas dan setara kas pada awal tahun 864.791 1.348.955 -35,9% Cash and Cash Equivalents at theBeginning of the Year

Kas dan setara kas pada akhir tahun 836.975 864.791 -3,2% Cash and Cash Equivalents at the End of the Year

Arus Kas dari Aktivitas OperasiPerseroan mencatat arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 432,9 miliar di akhir tahun 2015. Penerimaan kas dari pelanggan adalah sebesar Rp 2,2 triliun. Sementara untuk pembayaran kas kepada pemasok adalah sebesar Rp 1,5 triliun.

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiSepanjang tahun 2015, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp 1,3 miliar. Perseroan mencatatkan pencairan deposito berjangka sebesar Rp 200 miliar. Sementara kas yang digunakan untuk uang muka pembelian aset tetap dan perolehan aset tetap adalah masing-masing sebesar Rp 74,9 miliar dan Rp 121,8 miliar.

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanPenggunaan kas pada aktivitas pendanaan digunakan untuk perolehan saham treasuri dan pembayaran dividen kas tahun buku 2014. Total kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan di tahun 2015 adalah sebesar Rp 459,7 miliar.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

AsetPerseroan pada tanggal 31 Desember 2015 membukukan nilai aset sebesar Rp 2,8 triliun, sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,9%. Komposisi aset Perseroan adalah 61% aset lancar dan 39% aset tidak lancar.





• Current Assets Current assets decreased by 8.2% in 2015, to

Rp 1.7 billion from the same period the previous year which amounted to Rp 1.9 billion. The decrease was mainly due to a decline in time deposits from Rp 390 billion in 2014 to Rp 190 billion in 2015, and a decrease in cash and cash equivalents from Rp 864.8 billion in 2014 to Rp 837 billion at the end of financial year 2015.

The Company recorded an increase in trade receivables by 4% to Rp 335.6 billion as of December 31, 2015. The increase also occurred in net inventories to Rp 265 billion in 2015 from the previous year which amounted to Rp 230.7 billion.

• Non-Current Assets Non-current assets increased by 13.4% to Rp 1.1

trillion in 2015. The increase was mainly in the Company’s property, plant and equipment, which increased by Rp 170.8 billion to Rp 961,9 billion as of December 31, 2015. This increase was caused by extraction factory expansion of PT Semarang


Aset 2015 2014 ∆ AssetsAset Lancar Current Assets

Kas dan setara kas 836.975 864.791 -3,2% Cash and cash equivalents

Deposito berjangka 190.000 390.000 -51,3% Time deposits

Piutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga 335.495 322.514 4,0% Third parties

Pihak berelasi 105 42 150,0% Related parties

Piutang lain-lain Other receivables

Pihak ketiga 5.862 7.141 -17,9% Third parties

Pihak berelasi 6.268 4.561 37,4% Related parties

Persediaan - bersih 264.982 230.736 14,8% Inventories – Net

Pajak dibayar dimuka 47.972 33.095 45,0% Prepaid taxes

Uang muka 7.175 5.209 37,7% Advance payments

Beban dibayar di muka 12.605 2.349 436,6% Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 1.707.439 1.860.438 -8,2% Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non Current Assets

Uang muka pembelian aset tetap 17.067 60.417 -71,8% Advance for purchase of property, plant and equipment

Investasi penyertaan saham 60 60 0,0% Investment in shares

Aset tetap - bersih 961.873 791.081 21,6% Property, plant and equipment – Net

Goodwill 91.366 91.366 0,0% Goodwill

Beban pensiun dibayar di muka 18.119 16.711 8,4% Prepaid pension cost

Aset tidak lancar lain-lain 187 200 -6,5% Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.088.672 959.835 13,4% Total Non-current Assets

Jumlah Aset 2.796.111 2.820.273 -0,9% Total Assets

• Aset Lancar Aset lancar mengalami penurunan sebesar 8,2% di

tahun 2015, menjadi Rp 1,7 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,9 miliar. Penurunan terutama disebabkan oleh penurunan deposito berjangka dari tahun 2014 sebesar Rp 390 miliar menjadi Rp 190 miliar di tahun 2015, dan penurunan kas dan setara kas dari Rp 864,8 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 837 miliar pada akhir tahun buku 2015.

Perseroan mencatat kenaikan piutang usaha sebesar 4% menjadi sebesar Rp 335,6 miliar pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan juga terjadi pada persediaan bersih menjadi Rp 265 miliar di tahun 2015 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 230,7 miliar.

• Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar mengalami peningkatan

sebesar 13,4% menjadi Rp 1,1 triliun di tahun 2015. Kenaikan terutama terjadi pada aset tetap Perseroan yang naik sebesar Rp 170,8 miliar menjadi Rp961,9 miliar per tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini disebabkan oleh pembangunan






Herbal Indo Plant, which is a subsidiary of the Company.

LiabilitiesTotal liabilities per December 31, 2015 amounted to Rp 197.8 billion, a slight increase from the previous year of Rp 195.1 billion. Total current liabilities were recorded at Rp 184.1 billion. Trade payables increased in 2015 by 7.8% compared to the previous period. The current ratio at the end of 2015 was 9.3 times.

Total non-current liabilities increased slightly by Rp 75 million to Rp 13.7 billion as of December 31, 2015. The debt to equity ratio was 0.1 times in 2015.

EquityAs of December 31, 2015 the Company had total equity of Rp 2.6 trillion, relatively similar with the total equity at December 31, 2014. The Company recorded treasury shares amounting Rp 104.8 billion at December 31, 2015.

perluasan pabrik ekstraksi PT Semarang Herbal Indo Plant, yang merupakan salah satu anak usaha Perseroan.


Liabilitas Dan Ekuitas 2015 2014 ∆ Liabilities and EquityLiabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Utang usaha Trade payables


Pihak berelasi 20.180 21.738 -7,2% Related parties

Utang lain-lain Other payables


Pihak berelasi 3.091 6.417 -51,8% Related parties

Utang pajak Taxes payable

Pajak penghasilan badan 8.294 1.864 345,0% Corporate income tax

Pajak lainnya 13.181 10.966 20,2% Other taxes

Beban masih harus dibayar 3.297 17.368 -81,0% Accrued expenses

Pendapatan diterima di muka 589 1.412 -58,3% Unearned revenue

uang muka penjualan 414 294 40,8% Sales advance

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 184.060 181.431 1,4% Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities

Imbalan pasca kerja 13.570 11.513 17,9% Post-employment benefits

Liabilitas pajak tangguhan 167 2.149 -92,2% Deferred tax liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 13.737 13.662 0,5% Total Non-current Liabilities

Jumlah Liabilitas 197.797 195.093 1,4% Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 2.598.314 2.625.180 -1,0% Total Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2.796.111 2.820.273 -0,9% Total Liabilities and Equity

LiabilitasTotal liabilitas per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 197,8 miliar, mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 195,1 miliar. Total liabilitas jangka pendek dibukukan sebesar Rp 184,1 miliar. Utang usaha mengalami kenaikan di tahun 2015 sebesar 7,8% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Rasio lancar di akhir tahun 2015 adalah sebesar 9,3 kali.

Total liabilitas jangka panjang mengalami sedikit peningkatan sebesar Rp 75 juta menjadi Rp 13,7 miliar pada tanggal 31 Desember 2015. Rasio kewajiban terhadap ekuitas adalah sebesar 0,1 kali di tahun 2015.

EkuitasPada tanggal 31 Desember 2015 Perseroan membukukan total ekuitas sebesar Rp 2,6 triliun, relatif sama dengan total ekuitas pada 31 Desember 2014. Perseroan mencatat saham treasuri sebesar Rp104,8 miliar pada 31 Desember 2015.





SOLVENCY

The Company’s solvency can be analyzed with the following indicators:

The ratio of debt to total assets showed a stable position at 0.1x in 2014 and 2015 indicating that the decrease in total assets was proportional to the decrease in total liabilities.

The ratio of debt to equity which was also at 0.1x that indicated the Company’s ability to pay its liabilities which only represented approximately 10% of total equity.

From cash ratio and current ratio, cash and cash equivalents and the amount of current assets indicated that the Company did not have difficulties to meet its short-term financial liabilities.

RECEIVABLES COLLECTABILITY RATE

Receivables collectability is influenced by the Company’s ability to collect its receivables. At end of 2015, receivables collectability showed slightly increasing collection period to 54 days compared to 2014, which reached 53 days.

CAPITAL STRUCTURE

The Company seeks to keep a sound capital to support sustainable business growth that provides benefits to shareholders and maintain an optimal capital structure to reduce costs of capital.

The Company periodically evaluates and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and return to shareholders, taking into account future capital requirement and the Company’s capital efficiency, profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditure and projected strategic investment opportunities.

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG

Kemampuan Perseroan untuk membayar utang dapat dianalisa melalui indikator-indikator berikut:

Keterangan 2015 2014 DecsriptionRasio utang terhadap jumlah aset 0.1x 0.1x Debt to assets ratio

Rasio utang terhadap ekuitas 0.1x 0.1x Debt to equity ratio

Rasio kas 4.5x 4.8x Cash ratio

Rasio lancar 9.3x 10.3x Current ratio

Rasio utang terhadap jumlah aset menunjukkan posisi yang tetap di 0,1x pada tahun 2014 dan 2015 menunjukkan bahwa penurunan jumlah aset yang sebanding dengan penurunan jumlah kewajiban.

Rasio utang terhadap ekuitas juga berada di posisi 0,1x yang menunjukkan kemampuan Perseroan dalam membayar kewajibannya yang hanya berkisar 10% dari jumlah ekuitas.

Dari sisi rasio kas dan rasio lancar, posisi kas dan setara kas serta jumlah aset lancar menunjukkan bahwa Perseroan tidak memiliki masalah untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.

TINGKAT KOLEKTABILITAS PIUTANG

Kolektabilitas piutang dipengaruhi oleh kemampuan Perseroan dalam menagih piutangnya. Pada tahun 2015, kolektabilitas piutang mengalami sedikit kenaikan menjadi 54 hari dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 53 hari.

STRUKTUR MODAL

Perseroan berupaya menjaga modal yang sehat untuk mendukung pertumbuhan usaha yang berkesinambungan yang memberikan keuntungan kepada pemegang saham dan mempertahankan struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

Perseroan secara berkala mengevaluasi dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perseroan, profitabilitas, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.






The capital structure is evaluated with the gearing ratio which is calculated by dividing net debt with capital. Net debt is total liabilities deducted by the amount of cash and cash equivalents. While equity includes the entire capital attributable to the Company’s equity holders. On December 31, 2015 and 2014, the ratio calculation is as follows:

Based on decision of Board of Directors, the Company conducted shares buyback from September 1, 2015 up to November 30, 2015, which was extended until February 29, 2016, with maximum buyback of 330,000,000 shares or approximately 2.2% of the Company’s issued and fully paid shares to be acquired. As of December 31, 2015, the Company acquired 203,807,100 treasury shares at a total cost of Rp 104.6 billion, which was presented as “Treasury Shares” that deducted the equity in the consolidated statement of financial position.

Thus, the Company’s capital structure and shareholders composition as of December 31, 2015 are as follows:

Struktur permodalan dievaluasi melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang neto dengan modal. Utang neto adalah jumlah liabilitas dikurangi dengan dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:

Keterangan 2015 2014 DecsriptionJumlah Liabilitas 197.797 195.093 Total Liability

Dikurangi: Kas dan Setara Kas (836.975) (864.791) Less: Cash and Cash Equivalents

Utang Bersih (639.178) (669.698) Net Payable

Jumlah Ekuitas 2.598.314 2.625.180 Total Equity

Rasio Utang Terhadap Modal (0,24) (0,25) Debt to Capital Ratio

Berdasarkan keputusan Direksi, Perseroan melaksanakan pembelian kembali saham yang beredar dalam jangka waktu antara tanggal 1 September 2015 sampai dengan tanggal 30 November 2015, yang kemudian diperpanjang sampai dengan 29 Februari 2016, dengan pembelian maksimum sejumlah 330.000.000 saham atau sekitar 2,2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah memperoleh saham treasuri sebanyak 203.807.100 lembar saham atau sebesar Rp 104,6 miliar, yang disajikan sebagai “Saham Treasuri” yang mengurangi ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Dengan demikian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

KeteranganDescription

Nilai Nominal Rp 100.- Per SahamNominal Value Rp 100.- Per Share

%Jumlah Saham

Total SharesNilai Nominal (Rp)Nominal Value (Rp)

Modal Dasar | Authorized Capital 50.000.000.000 5.000.000.000.000

Modal ditempatkan dan disetor penuh:

• Ny. Desy Sulistio 6.075.000.000 607.500.000.000 40,5%

• Irwan Hidayat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• Sofyan Hidayat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• Johan Hidayat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• Sandra Linata Hidajat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• David Hidayat 1.215.000.000 121.500.000.000 8,1%

• Masyarakat | Public 2.646.192.900 264.619.290.000 17,6%

• Saham Treasuri | Treasury Stock 203.807.100 20.380.710.000 1.4%

Modal Ditempatkan dan DisetorIssued and Fully Paid-up Capital 15.000.000.000 1.500.000.000.000 100,0%





MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL EXPENDITURE

In 2015, the Company had no material commitement for capital expenditure.

DISCLOSURE OF MATERIAL FLUCTUATIONS IN NET SALES/ INCOME

In 2015 the Company recorded an increase in net sales of 0.9%. The Company has prepared several marketing strategies to increase sales particularly in Food and Beverages segment.

SUBSEQUENT EVENTS

In March 2016, the Company has signed a Memorandum of Understanding with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. This cooperation is intended to improve financial capability of customers and business partners to be well-prepared to keep up with the Company’s development. BRI will provide financing facilities to all the Company’s distribution lines, ranging from Distributors to Retailers, and suppliers of raw materials, ranging from Collectors to Herbs farmer.

DIVIDEND POLICY - IN THE LAST 2 YEARS

According to the Indonesian laws and the Company’s Articles of Association, the Company’s net income can be distributed to shareholders as dividends after allowance for compulsory reserve as required by the law.

Based on Annual Shareholders General Meeting held on May 13, 2015, cash dividend distribution to shareholders from 2014 net income amounted to Rp 360 billion or Rp 24 per shareor 85.6% dividend payout. The cash dividend was distributed and paid on June 12, 2015.

Based on Annual Shareholders General Meeting held on April 25, 2014, cash dividend distribution to shareholders from 2013 net income amounted to Rp 405 billion or Rp 27 per share or 99.5% dividend

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Pada tahun 2015 Perseroan tidak memiliki ikatan Investasi barang modal yang bersifat material.

PENGUNGKAPAN PENINGKATAN/PENURUNAN YANG MATERIAL DARI PENJUALAN/PENDAPATAN BERSIH

Di tahun 2015 Perseroan mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar 0,9%. Perseroan telah membuat beberapa strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan khususnya segmen Makanan dan minuman.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Pada bulan Maret 2016, Perseroan telah menanda tangani Nota Kesepahaman dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kerja sama ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan finansial pelanggan dan rekanan agar siap dalam menghadapi perkembangan Perseroan. BRI akan memberikan fasilitas pembiayaan kepada semua lini distribusi Perseroan, mulai dari Distributor sampai dengan Retailer, serta rekanan bahan baku , mulai dari Pengepul sampai dengan petani Rempah.

KEBIJAKAN DIVIDEN – DALAM 2 TAHUN TERAKHIR

Sesuai perundang-undangan di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, laba bersih Perseroan dapat dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen setelah dilakukan penyisihan dana cadangan wajib seperti yang dipersyaratkan oleh undang-undang.

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 13 Mei 2015 memutuskan pembagian dividen untuk tahun buku 2014 sebesar Rp 360 miliar atau Rp 24 per lembar saham atau 85,6% dividend payout. Pembagian dividen tunai ini telah didistribusikan dan dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2015.

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 April 2014, pembagian dividen untuk tahun buku 2013 adalah sebesar Rp 405 miliar atau






payout. The cash dividend was distributed and paid on June 9, 2014.

REALIZATION OF USE OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING

Realization report of use of proceeds from the Company’s Intitial Public Offering (IPO) in December 2013 is presented in “Information for Shareholders” segment on page 7 of this Annual Report.

INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION, DEBT RESTRUCTURING

Indonesia’s stock market condition in mid-2015 was very fluctuating. The government responded positively through Circular Letter of Financial Services Authority (OJK) No. 22/SEOJK.04/2015 on August 21, 2015 concerning “Other Condition as Significantly Fluctuated Market Condition in Implementation of Shares Buy Back Issued by any Issuer or Public Company”.

To maintain the stability of its stock price, the Company decided to repurchase stocks up to 2.2% of the Company’s paid-up capital with reserved funds amounting to Rp 198 billion. This corporate action was decided with a confidence that the buyback of stocks would not affect the Company’s financing and operating activities. The Company also believes this corporate action is appropriate because the price of the Company’s stocks (code: SIDO) at that time was deemed to be undervalued.

The realized buyback as of December 31, 2015 reached 208.660.900 shares or equivalent to Rp 104.8 billion. The amount represents 1.39% of the paid-up capital.

MATERIAL TRANSACTIONS INVOLVING CONFLICT OF INTEREST

In 2015, the Company did not enter into any material transactions involving conflict of interest.

Rp 27 per lembar saham atau 99,5% dividend payout. Pembagian dividen tunai ini telah didistribusikan dan dibayarkan pada tanggal 9 Juni 2014.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

Laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum (IPO) Perseroan Desember 2013 disampaikan pada segmen “Informasi Bagi Pemegang Saham” pada halaman 7 Laporan Tahunan ini.

INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, RESTRUKTURISASI UTANG

Kondisi pasar saham Indonesia pada pertengahan tahun 2015 sangat berfluktuasi. Pemerintah memberikan respon yang positif melalui surat edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 22/SEOJK.04/2015 pada tanggal 21 Agustus 2015 tentang “Kondisi Lain Sebagai Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan Dalam Pelaksanaan Pembelian Saham Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik”.

Untuk menjaga stabilitas harga saham, Perseroan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebesar paling banyak 2,2% dari modal disetor dalam Perseroan dengan dana yang telah dicadangkan sebesar Rp 198 miliar. Keputusan aksi korporasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa Perseroan yakin pembelian kembali saham tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha dan operasional Perseroan. Perseroan juga meyakini aksi koporasi ini merupakan langkah yang tepat dikarenakan harga saham Perseroan (kode: SIDO) pada saat tersebut dinilai berada di bawah nilai wajarnya.

Realisasi pembelian kembali saham hingga 31 Desember 2015 adalah sebesar 208.660.900 lembar saham atau setara dengan Rp 104,8 miliar. Jumlah tersebut merupakan 1,39% dari modal disetor.

TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

Pada tahun 2015 Perseroan tidak melakukan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan.





IMPACT OF CHANGES IN THE LAWS AND REGULATIONS

In 2015 there were no changes in the laws and regulations that significantly affected the Company’s operations or consolidated financial statements.

IMPACT OF CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES

PSAK No. 24 (Revised 2013), on “Employee Benefits” has significant impact on the Group’s consolidated financial statements in relation to the recognition, measurement, presentation and disclosure of postemployment benefits. The Company has applied PSAK No. 24 (Revised 2013) retrospectively in the current period in accordance with the transitional provision set out in the revised standard and recognized the difference in computation on the post-employment benefits. The consolidated statement of financial position of the earliest comparative period presented, for 2014 and the comparative figures have been appropriately restated.

In addition, the adoption of the following new and revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:• PSAK No. 1 (Revised 2013) on “Presentation of

Financial Statements”• PSAK No. 4 (Revised 2013) on “Separate Financial

Statements”• PSAK No. 15 (Revised 2013) on “Investments in

Associates and Joint Ventures”• PSAK No. 46 (Revised 2014) on “Income Taxes” • PSAK No. 48 (Revised 2014) on “Impairment of

Assets”• PSAK No. 50 (Revised 2014) on “Financial

Instruments: Presentation”• PSAK No. 55 (Revised 2014) on “Financial

Instruments: Recognition and Measurement”• PSAK No. 60 on “Financial Instruments:

Disclosures”• PSAK No. 65 on “Consolidated Financial

Statements”• PSAK No. 66 on “Joint Arrangements”• PSAK No. 67 on “Disclosure of Interests in Other

Entities”• PSAK No. 68 on “Fair Value Measurement”• ISAK No. 26 on “Remeasurement of Embedded

Derivatives”.

DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pada tahun 2015 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap kegiatan operasi maupun laporan keuangan konsolidasi Perseroan.

DAMPAK PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan terkait dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca kerja. Perseroan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) secara retrospektif pada periode berjalan sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui perbedaan perhitungan dalam imbalan pasca kerja. Laporan posisi keuangan konsolidasian periode komparatif yang disajikan, untuk tahun 2014 telah disajikan kembali dengan tepat.

Selain itu, penerapan standar dan interpretasi baru dan revisi berikut tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memiliki efek material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan berjalan atau sebelumnya:• PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang “Penyajian

Laporan Keuangan”• PSAK No. 4 (Revisi 2013) tentang “Laporan

Keuangan Tersendiri”• PSAK No. 15 (Revisi 2013) tentang “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”• PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak

Penghasilan”• PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan

Nilai Aset”• PSAK No. 50 (Revisi 2014) tentang “Instrumen

Keuangan: Penyajian”• PSAK No. 55 (Revisi 2014) tentang “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”• PSAK No. 60 (Revisi 2014) tentang “Instrumen

Keuangan: Pengungkapan”• PSAK No. 65 tentang “Laporan Keuangan

Konsolidasian”• PSAK No. 66 tentang “Pengaturan Bersama”• PSAK No. 67 tentang “Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain”• PSAK No. 68 tentang “Pengukuran Nilai Wajar”• ISAK No. 26 tentang “Pengukuran Kembali Derivatif

Melekat”






BUSINESS PROSPECTS

Once initiated almost a decade ago, the single market of Southeast Asia or ASEAN Economic Community (MEA) came into effect at the end of this year. MEA is expected to improve the competitiveness of the ASEAN countries with China and India in attracting foreign investment. Investment in the ASEAN region is needed to boost employment and welfare. Sido Muncul welcomes MEA era with optimism. Hard work and support from the government are the most suitable solution to face the MEA era. The government has prepared various regulations related to sales of domestic products particularly traditional products. So far the government has created devices to protect the Indonesian herbal products, so that there is no reason to fear competing with the products from abroad. The Company sees the great chance of Sido Muncul “herbal medicines” that have been modernized in terms of forms and tastes in the Philippines, Vietnam, Malaysia and Singapore. Therefore we move quickly to immediately penetrate deeper in the ASEAN market starting from the Philippines market.

In addition to working seriously on MEA market potential, we plan to optimize the existing export markets which include Saudi Arabia, Hong Kong, and the Africa continent, especially Nigeria. The Company is optimistic that in 2016 export sales will increase from the current position of 2% to 5% of the total sales and will increase gradually in the coming years. The better prospect of herbal medicine industry is in line with the tendency for people to switch to herbal products to maintain their health. The back to nature trend is not only in the developed countries, but has also expanded to the developing countries.

In 2016 the Company will continue the development of additional production facilities for liquid herbal medicines that was delayed due to changes in the design. The new design consisting of 10 production lines is expected to be completed by mid 2017.

PROSPEK USAHA

Setelah digagas hampir satu dekade lalu, pasar tunggal kawasan Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan di akhir tahun ini. MEA diharapkan bisa meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN dengan Tiongkok dan India dalam menarik investasi asing. Investasi di kawasan ASEAN sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan. Sido Muncul menyambut era MEA dengan optimis. Kerja keras dan dukungan pemerintah menjadi solusi paling tepat menghadapi era MEA. Pemerintah sudah menyiapkan berbagai regulasi terkait penjualan produk dalam negeri terutama produk-produk tradisional. Sejauh ini pemerintah telah menciptakan perangkat untuk melindungi produk herbal Indonesia, sehingga tidak ada alasan takut bersaing dengan produk dari luar negeri. Perseroan melihat besarnya peluang produk “jamu” Sido Muncul yang telah dimodernisasi bentuk dan rasanya di Filipina, Vietnam, Malaysia dan Singapura. Untuk itu Sido Muncul bergerak cepat untuk segera melakukan penetrasi lebih dalam di pasar ASEAN yang dimulai dari pasar Filipina.

Selain menggarap secara serius potensi pasar MEA, kami berencana untuk mengoptimalkan pasar ekspor yang telah ada yang meliputi Arab Saudi, Hongkong, dan benua Afrika khususnya Nigeria. Perseroan optimis di tahun 2016 penjualan ekspor dapat meningkat dari posisi 2% saat ini menjadi 5% dari total penjualan dan selanjutnya akan meningkat secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya. Prospek industri jamu semakin bagus seiring dengan adanya kecenderungan masyarakat beralih ke produk herbal untuk menjaga kesehatan. Tren back to nature tidak hanya terjadi di negara maju saja, tetapi juga telah merambah ke negara negara berkembang.

Di tahun 2016 Perseroan akan melanjutkan pembangunan penambahan fasilitas produksi jamu cair yang sempat mengalami keterlambatan penyelesaian karena adanya perubahan rancangan. Diharapkan dengan rancangan baru yang terdiri dari 10 line produksi, fasilitas baru tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2017.









Business Support Review







Industri jamu dan obat herbal kini bukan sekedar usaha

rumahan atau usaha kecil sederhana tetapi sudah menjadi

industri dengan skala produksi yang besar dan modern yang

membutuhkan SDM dengan penguasaan yang mendalam

mengenai teknologi pengolahan tanaman obat dan bahan

baku herbal, kemampuan melakukan penelitian untuk

menciptakan inovasi produk-produk baru serta kemampuan

beradaptasi secara cepat terhadap perkembangan pasar.

Herbs and herbal medicine industry is now no longer just a home-based or small business but has become a large-scale and modern industry requires human resources with in-depth mastery of technology to process medicinal plants and herbal raw materials, to do research to create innovative products and to be able to adapt quickly to market trends.





Meningkatkan kontribusi karyawan melalui budaya kerja unggul

Sumber daya manusia (SDM) adalah aset utama yang menjadi penentu keberhasilan dan kesinambungan usaha Perseroan. Lebih dari 60 tahun Perseroan tumbuh dan berkembang bersama orang-orang yang kesetiaan dan dedikasinya sudah teruji, memberikan kontribusi bagi setiap pencapaian kinerja Perseroan hingga saat ini.

Industri jamu dan obat herbal kini bukan sekedar usaha rumahan atau usaha kecil sederhana tetapi sudah menjadi industri dengan skala produksi yang besar dan modern. Untuk memenangkan persaingan, pemanfaatan teknologi terkini baik dalam proses pengolahan, pemasaran dan proses bisnis lainnya selalu dilakukan agar mampu menghasilkan sediaan jamu yang aman, bermutu, praktis dan berkualitas serta siap menghadapi tantangan persaingan di pasar domestik, regional maupun internasional.

Untuk itu, peningkatan kompetensi SDM secara berkesinambungan menjadi hal yang mutlak dilakukan. Perseroan membutuhkan pemimpin yang mampu membangun budaya kerja ungggul untuk

Improving Employee Contribution with Superior Work Culture

Human resources (HR) is the key asset that drives the success and sustainability of the Company’s business. For more than 60 years the Company has grown and developed with the people whose loyalty and dedication have been proven, contributing to every achievement of the Company’s performance to date.

Herbs and herbal medicine industry is now no longer just a home-based or small business but has become a large-scale and modern industry. To win the competition, better utilization of the latest technology in processing, marketing and other business processes are always carried out in order to be able to produce safe, practical and high quality herbal preparations and to be ready to face competition challenges in the domestic, regional and international markets.

To that end, continuous improvement of HR competence is a must do. The Company requires leaders who are capable of building a superior work culture to optimize the potentials of all functions.





The Company drives its HR to become master of technology to process medicinal plants and herbal raw materials, to do research to create innovative products and to be able to adapt quickly to market trends. The Company’s capability and commitment to manage HR unquestionably become a key factor to support the Company’s growth.

Employee ProfileAt end of 2015, the Company and its subsidiaries had 4,041 employees, an increase of 200 employees or 5% compared to 2014 with 3,841 employees. The addition of employees in 2015 was intended to support the production of new products, namely TA Care and Kuku Bima ready to drink.

Employee profile of the Company as of December 31, 2015 and its comparison with 2014 are as follows:

By gender, in 2015 there were 2,291 female employees or 57%, and 1,750 male employees or 43%.

mengoptimalkan potensi yang dimiliki di semua fungsi. Perseroan mengarahkan agar SDM memiliki penguasaan yang mendalam mengenai teknologi pengolahan tanaman obat dan bahan baku herbal, kemampuan melakukan penelitian untuk menciptakan inovasi produk-produk baru serta kemampuan beradaptasi secara cepat terhadap perkembangan pasar. Kemampuan dan komitmen Perseroan untuk mengelola SDM secara serius menjadi modal penting yang akan mendukung kemajuan Perseroan.

Pofil KaryawanSampai akhir tahun 2015 Perseroan dan entitas anak memiliki 4.041 karyawan, meningkat 200 orang atau 5% dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah 3.841 karyawan. Penambahan karyawan di tahun 2015 ditujukan untuk mendukung produksi produk baru yaitu TA Care dan Kuku Bima siap minum .

Profil karyawan Perseroan hingga tanggal 31 Desember 2015 dan perbandingannya dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Employee Based on Employment Status

StatusStatus

SM SHIP BERLICO MM Total%

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015Karyawan TetapPermanent 2.474 2.508 12 20 302 322 157 141 2.945 2.991 74%

Karyawan KontrakContract 748 922 48 48 98 51 2 29 896 1.050 26%

Total 3.222 3.430 60 68 400 373 159 170 3.841 4.041 100%

Catatan | Note:SM : PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TbkSHIP : PT Semarang Herbal Indo PlantBerlico : PT Berlico Mulia Farma MM : PT Muncul Mekar

Tetap | Permanent

2.9912.945

Kontrak | Contract

1.050896

2015

2014

Berdasarkan jenis kelamin, di tahun 2015 jumlah karyawan wanita mencapai 2.291 orang atau 57%, sedangkan karyawan pria berjumlah 1.750 orang atau 43%.






By position, there was an increase in the number of managers by 13% and supervisors by 25% which partially filled from internal employees, showing that the career management and promotion systems have been running well in the Company.

Komposisi karyawan berdasarkan jenis kelamin Employee based on gender

Jenis KelaminGender


2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015Pria | Male 1.081 1.410 45 47 190 185 95 108 1.411 1.750 43%

Wanita | Female 2.141 2.020 15 21 210 188 64 62 2.430 2.291 57%

Total 3.222 3.430 60 68 400 373 159 170 3.841 4.041 100%


Wanita | Female

2.2912.430

Pria | Male

1.750

1.411

2015

2014

Berdasarkan jabatan, terjadi peningkatan jumlah manager sebesar 13% dan peningkatan jumlah supervisor sebesar 25% yang sebagian diisi dari karyawan internal, ini menunjukkan bahwa pengelolaan jenjang karir dan promosi telah berjalan di Perseroan.

Komposisi karyawan berdasarkan jabatan Employee based on Position

JabatanPosition


2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015Direktur | Director 4 5 2 1 1 1 1 1 8 8 0.20%

Manager | Manager 57 58 3 3 9 11 8 15 77 87 2.15%

Supervisor | Supervisor 132 171 3 3 29 29 10 14 174 217 5.37%

Staf dan PelaksanaStaff and Operation 3.029 3.196 52 61 361 332 140 140 3.582 3.729 92.28%

Total 3.222 3.430 60 68 400 373 159 170 3.841 4.041 100%


Staf dan Pelaksana | Staff and Operation

3.7293.582

Supervisor | SupervisorDirektur | Director Manager | Manager

217174

88 8777

2015

2014





By age, more than half of the total employees of the Company (55%) or 2,214 employees are in the age range from 18 to 34 years, a young group who are eager to be productive and seek challenges.

Approximately 30% of the total or 1,222 employees are Diploma, Undergraduate and Postgraduate degree from various majors. This number increased by 63% from Diploma, Undergraduate and Postgraduate degree in 2014 which amounted to 747 employees. Meanwhile about 70% or 2,819 employees had education background up to High School, this number decreased compared to 3,094 employees in 2014. This shows that education background of the Company’s employees is getting higher. The Company also recruits professionals such as pharmacists, doctors, and specialists as consultants. Most of the employees with high school education background are from the local community. It is the policy of the Company to absorb the local workforce as part of the Company’s responsibility towards the community.

Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok Usia Employee Based on Group of Age

Rentang Usia (Tahun)Group of Age (Year)


2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 201518 - 24 461 678 36 46 49 43 11 10 557 777 19%

25 - 34 1.222 1.221 18 17 172 159 35 40 1.447 1.437 36%

35 - 44 1.028 1.042 5 5 142 132 58 61 1.233 1.240 31%

45 - 54 415 405 0 36 37 40 45 491 487 12%

> 55 96 84 1 0 1 2 15 14 113 100 2%

Total 3.222 3.430 60 68 400 373 159 170 3.841 4.041 100%


Berdasarkan usia, lebih dari separuh dari total karyawan Perseroan (55%) atau 2.214 orang adalah karyawan dengan usia antara usia 18 tahun hingga 34 tahun, yaitu kelompok muda yang produktif dan menyukai tantangan.

777

557487

100

491

113

2015

2014

1.437

1.240

1.447

1.233

18 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 > 55

Sekitar 30% dari total karyawan atau 1.222 orang adalah lulusan D3, S1 dan S2 dari berbagai disiplin ilmu, jumlah ini meningkat 63% dari lulusan D3, S1 dan S2 di tahun 2014 yang berjumlah 747 orang. Sedangkan sekitar 70% atau 2.819 karyawan memiliki latar belakang pendidikan sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah 3094 orang. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Perseroan semakin meningkat pendidikannya. Perseroan juga merekrut profesional seperti apoteker, dokter, dan dokter spesialis sebagai konsultan. Sebagian karyawan di kelompok pendidikan SLTA adalah masyarakat setempat. Sudah menjadi kebijakan Perseroan untuk menyerap tenaga kerja lokal sebagai bagian dari tanggung jawab Perseroan terhadap lingkungannya.






HR ManagementHR management in Sido Muncul includes recruitment, competency development, career planning, performance evaluation, remuneration system, and retirement processes.

HR development strategy is intended to support the achievement of corporate objectives. HR strategy undertaken by the Company includes:

1. Strengthen and clarify the organizational functions in marketing, sales, production, finance, and HR, by recruiting professionals who are competent and capable of adapting to the changes in the Company.

2. Combine kinship and superior work culture.

3. Develop a remuneration system capable of retaining potential employees and motivating creativity and productivity of employees.

4. Build positive communication system between the Company and employees so as to create conducive work atmosphere.

Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Based on Education

PendidikanEducation


2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015SD | Elementary 630 597 0 3 2 7 7 640 606 15%

SLTP | Yunior High 499 232 0 1 8 12 10 512 250 6%

SLTA | High School 1.559 1.612 38 42 268 221 77 88 1.942 1.963 49%

Diploma | Diploma 314 609 13 17 40 38 12 12 379 676 17%

Sarjana | Bachelor 193 342 6 5 65 77 49 51 313 475 12%

Pasca SarjanaPostgraduate 27 38 3 4 23 27 2 2 55 71 2%

Total 3.222 3.430 60 68 400 373 159 170 3.841 4.041 100%


250

606640 676

379475

313

7155

512

2015

2014

1.9631.942

SDElementary

SLTPYunior High

DiplomaDiploma

SarjanaBachelor

Pasca SarjanaPostgraduate

SLTAHigh School

Pengelolaan SDMPengelolaan SDM di Sido Muncul meliputi proses rekrutmen, pengembangan kompetensi, perencanaan karir, evaluasi kinerja, sistem renumerasi, hingga pensiun.

Strategi pengembangan SDM ditujukan untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Strategi SDM yang dilakukan di perseroan meliputi: 1. Memperkuat dan memperjelas fungsi-fungsi

di organisasI di bidang pemasaran, penjualan, produksi, keuangan dan SDM, dengan merekrut tenaga profesional yang kompeten dan yang mampu beradaptasi terhadap perubahaan di Perseroan.

2. Menggabungkan budaya kekeluargaan dan budaya kerja unggul.

3. Mengembangkan sistem remunerasi yang mampu mempertahankan karyawan potensial, memacu kreatifitas serta produktivitas karyawan.

4. Membangun sistem komunikasi yang positif antara perusahaan dan karyawan sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif.





In 2015, the Company appointed HRD Director to improve HR management. The Company also allocated HR budget for employee competence development programs.

RecruitmentTo obtain qualified HR is the key to success for any organization. The Company provides equal opportunities for all candidates regardless of ethnicity, religion, race, group and gender as long as they meet the requirements set by the Company.

To attract good candidates, job vacancies information is disseminated according to the required positions. The Company uses several media, such as print media, social media, and online job search sites. The Company also participates in recruitment at exhibitions, universities and Training Centers (BLK).

The Company prioritizes workforce from the surrounding villages, the nearest vocational schools and internal promotion. In 2015, the Company recruited 227 new employees who are mostly for operator positions, the remaining are for analyst, quality control and supervisor positions.

Competence DevelopmentHR competence development is required so as to enable employees to perform according to the Company’s standards and to be able to work effectively and efficiently to achieve the set targets.

To maintain and improve product quality, the Company continues to provide trainings to employees to meet the standard requirements of the National Agency of Drugs and Foods Control (BPOM), ISO 17025 and Good Manufacturing Practice (GMP). In addition, to support effective supervisory role, they are provided with leadership training.

During 2015, the Company held 41 trainings attended by employees of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul and PT Berlico Mulia Farma with a total of 10,524 training hours.

Di tahun 2015, Perseroan telah menunjuk seorang Direktur HRD untuk meningkatkan pengelolaan SDM, Perseroan juga mengalokasikan anggaran SDM untuk program peningkatan kompetensi karyawan.

RekrutmenMendapatkan SDM yang tepat merupakan kunci sukses bagi setiap organisasi. Perseroan membuka kesempatan yang setara bagi semua kandidat tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan maupun gender selama memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Untuk menjaring kandidat yang tepat, informasi kesempatan kerja disebarluaskan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Media yang dipakai terdiri dari media cetak, media sosial, situs bursa tenaga kerja online. Selain itu Perseroan juga mengikuti pameran di bursa-bursa tenaga kerja, perekrutan di perguruan tinggi dan di Balai Latihan Kerja (BLK).

Perseroan memprioritaskan tenaga kerja dari desa sekitar, SMK terdekat dan promosi internal. Pada tahun 2015, Perseroan telah merekrut 227 karyawan baru yang sebagian besar adalah posisi operator, selebihnya adalah posisi analis, quality control dan pengawas.

Pengembangan KompetensiPengembangan kompetensi SDM dibutuhkan agar para karyawan mampu menunjukkan kinerjanya sesuai standar perusahaan dan dapat bekerja dengan efektif dan efisien dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk, Perseroan secara berkelanjutan memberikan pelatihan kepada karyawan untuk dapat memenuhi persyaratan standar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ISO 17025 dan Good Manufacturing Practice (GMP). Selain itu, untuk mendukung efektifitas peran pengawas, mereka diberikan pelatihan di bidang kepemimpinan. Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah menyelenggarakan 41 program pelatihan yang diikuti oleh karyawan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dan PT Berlico Mulia Farma dengan total jam pelatihan mencapai 10.524 jam.






The trainings held in 2015 were as follows:Pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

SIDO MUNCUL

No. Jenis PelatihanTraining Topic

Jumlah PesertaParticipant

Jam pelatihanTraining Hours

I. Umum | General

I.1 Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOBT)Good Manufacturing Practice (GMP)/Good Traditional Medicine Manufacturing Practice (CPOBT)

729 2.277

I.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Occupational Health and Safety (OHS)

364 2.140

I.3 Orientasi Karyawan Baru ( SM Rules, 5R, K3)New Employee Orientation Program (SM Rules, 5R, K3) 266 1,168

1.4 Pelatihan SS dan 5R | SS and 5R Training 74 208

II.Spesifik|Specific

II.1 Teknik | Technical

Sistem HVAC | HVAC System 89 243

Sistem Pneumatik | Pneumatic system 37 111

K3 Listrik | OHS Electical Safety 16 48

Las listrik | Arc welding 33 99

Praktek las listrik | Arc welding practice 5 40

Perawatan mesin | Machinery Maintenance 34 102

Kualifikasi mesin | Machinery qualification 30 90

Weighing Control System 14 14

Water Purified machine 13 39

Sub Total 175 786

II.2 Training for Trainer 79 216

II.3 Efektivitas Peran Pengawas & Pembantu PengawasSupervisor and Assistant Supervisor role effectivity 102 306

II.4 Cleaning Service 182 728

SubTotal 306 1.250

Total Sido Muncul 1.840 7.828

BERLICO MULIA FARMA




I. Umum | General

1 Pelatihan CPOB | GMP Training 94 94

2 Pelatihan Orientasi Karyawan Baru | New Employee Orientation Program 44 352

3 Pelatihan Penanganan Bencana Kebakaran | Fire Drill 31 62

SubTotal 169 508

II.Spesifik|Specific

1 Bimbingan Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3Technical Guidance for Occupational Health ad Safety/OHS 1 5

2 Breastfeeding and Work, Let’s Make it Work 1 6

3 Fasilitasi Perizinan Penanaman Modal | Investment Licencing Facility 1 5

4 Outbound “Building Super Team : New Mindset-One Goal”Employee outbound and tour “Super Team Building: New Mindset-One Goal” 97 1164





Performance Assessment and Career DevelopmentThe performance assessment aims to measure performance of each employee, and to identify their weaknesses and strengths to determine the required development program.

Periodic assessment is conducted on an annual basis by immediate supervisor and management. The performance assessment results determine the annual remuneration increase and serve as the basis

BERLICO MULIA FARMA




5 Andal Software Training 5 175

6 e-Faktur application training 2 10

7 Pelatihan Customer Service untuk Cleaner dan DriverCustomer service training for Cleaner and Driver 13 104

8 Pelatihan Customer Service untuk Security, Driver dan ReseptionisCustomer service training for Security, Driver and Receptionist 14 112

9 Good Titration Practice training (GTP) PT Almega Semarang 2 14

10 Pelatihan Mikrobiologi (harmonized) | Microbiology Training (harmonized) 9 22.5

11 Pelatihan Pemeriksaan dan Pelulusan Penandaan Identitas pada Produk Liquida IPC Liquida Dept QC Training on Test and passed Identity Marking on Liquid IPC at Liquida QC Dept.

4 2

12 Pelatihan Pengisian BPR & Laporan IPC Solida Dept QCTraining on BPR and IPC Report Filling at Solida QC Dept 9 4.5

13 Pelatihan Tanda Bahaya Reagen/Hazard Pictogram Dept QCTraining on Reagen Alarm/Hazard Pictogram at QC Dept. 13 5.85

14 Pelatihan Troubleshooting HPLC | HPLC Troubleshouting Training 10 140

15 Pelatihan Umum Analis | Analyst General Training 40 320

16 Penyerahan Raport PROPER 2015 | Submission of PROPER 2015 Report 1 2

17 Pertemuan Peningkatan Promosi Pelayanan PrimaMeeting on Improvement of Service Excellence Promotion 1 4

18 Pertemuan Pokjanal DBD Kecamatan KalasanMeeting of National Working Group on Dengue Fever, Kalasan Sub-District 1 2

19 Seminar Health care topical exipient and active pharma ingredients 2 12

20 Seminar “ DAQ MASTER and SYSTEM PRODUCT FOR MONITORING and RECORDING PRODUCTION LINE” 1 6.5

21 Seminar Cleaning Validation 1 8

22 Seminar Colorcon "From Care to coating, Your Supplier Choice 2 14

23 Seminar Mini Coating School 2 14

24 Temu teknis penerapan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikatTechnical Meeting on Implementation of Industrial Relationship and Protection of Unionization Rights

1 24

25 Workshop Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)Workshop on Dangerous and Toxic Materials (B3) Management 1 2

26 Workshop Raperda Baku Mutu Limbah Cair Bagi kegiatan Industri, Pelayanan Kesehatan, dan Jasa PariwisataWorkshop on local regulation draft of liquid waste quality standard ror Industrial activities, Health Services, and tourism Services

1 3

SubTotal 235 2.181

Total Berlico Farma 404 2.689

Penilaian Kinerja dan Pengembangan KarirPenilaian kinerja bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja dari setiap karyawan, serta mengidentifikasi kekurangan dan kelebihannya menentukan program pengembangan yang dibutuhkan.

Penilaian secara berkala dilaksanakan setiap tahun oleh atasan langsung dan manajemen. Hasil penilaian kinerja menentukan kenaikan remunerasi tahunan dan menjadi dasar untuk pengembangan karir karyawan.






Di sisi lain, HRD dan atasan juga memperhatikan karyawan yang kinerjanya belum optimal untuk ditingkatkan melalui berbagai program pelatihan.

Promosi dan rotasi merupakan salah satu bentuk pengembangan kompetensi yang dilakukan berdasarkan hasil evaluasi kinerja. Dalam merancang perencanaan jenjang karir, HRD menyusun kelompok jabatan atau jenjang jabatan pada masing-masing fungsi, menentukan standar kompetensi pada masing-masing jabatan dan menyusun prosedur promosi. Setiap karyawan mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk mendapat promosi sepanjang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan serta mendapat rekomendasi dari atasan dan manajemen.

Kebijakan RemunerasiPerseroan menerapkan sistem remunerasi dengan memperhatikan undang-undang ketenagakerjaan, peraturan upah minimum regional (UMR) dan provinsi (UMP) serta kemampuan perusahaan. Perseroan memastikan telah memberikan remunerasi karyawan di atas standar pengupahan minimum yang ditetapkan pemerintah. Pada dasarnya, Perseroan berupaya memberikan besaran remunerasi yang kompetitif mengacu pada industri sejenis agar dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerjanya.

Selain gaji tetap, remunerasi yang diterima karyawan berupa fasilitas dan tunjangan lain, diantaranya adalah:1. BPJS Ketenagakerjaan meliputi jaminan

kecelakaan kerja, jaminan kematian jaminan hari tua dan jaminan pensiun.

2. BPJS Kesehatan3. Pemberian tunjangan lainnya :

• Uang makan• Uang transport• Uang shift• Uang suplesi• Uang cek jamu• Uang insentif kehadiran • Uang Tunjangan Pembantu pengawas

4. Fasilitas kesehatan berupa poliklinik dengan dokter

Sebagai bentuk penghargaan untuk karyawan yang berprestasi dan karyawan yang telah menunjukkan loyalitasnya dengan masa kerja tertentu, Perseroan juga memberikan bentuk penghargaan masa kerja.

for employee career development. On the other hand, HRD and supervisors also pay attention to employees whose performance is not optimal for improvement through various training programs.

Promotion and rotation is one form of competence development which is based on the performance evaluation results. In designing career path plan, HR organizes position groups or levels in each function, determines competence standards at each position and establishes promotion procedures. Every employee has equal right and opportunity to get promotion as long as they meet the required criteria and obtain recommendation from their superiors and management.

Remuneration PolicyThe Company implements a remuneration system taking into account labor laws, regional and provincial minimum wage regulations (UMR and UMP) as well as the Company’s capability. The Company ensures that it complies with the standard minimum wage approved by the government. Basically, the Company strives to provide competitive remuneration with reference to the similar industries in order to motivate employees to improve their competence and performance.

In addition to basic salary, remuneration for employees is in the form of facilities and allowances, including:1. BPJS Social Security including accident insurance,

life insurance, retirement insurance and pension insurance.

2. BPJS Health Insurance.3. Other allowances:

• Meal allowance• Transport allowance• Shift allowance• Suppletion allowance• Herbs check allowance• Attendance incentive• Assistant supervisor allowance

4. Medical facilities, such as providing polyclinic and doctor

For outstanding and loyal employees with certain service years, the Company also provides service period rewards.





Hubungan Industrial Perseroan mengakui kebebasan berorganisasi bagi karyawan di lingkungan perusahaan sebagai wujud kepatuhan terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Perseroan memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk memperjuangkan hak-haknya secara berimbang dan setara melalui Serikat Pekerja Sido Muncul. Serikat Pekerja Sido Muncul telah tercatat pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang dengan Nomor Bukti Pencatatan 140/251/OP.SP.85/02 tanggal 15 Februari 2002.

Kesepakatan yang setara antara kewajiban maupun hak karyawan dan Perseroan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Pada tahun 2015 telah dilakukan perundingan untuk menyusun PKB yang baru.

Dalam rangka membangun komunikasi positif antara karyawan dengan perusahaan di Perseroan ada Bipartit yang terdiri dari Serikat Pekerja dan wakil perusahaan. Secara berkala lembaga Bipartit ini mengadakan pertemuan mencari solusi masalah ketenagakerjaan untuk membantu terciptanya disiplin kerja, ketenangan dan ketentraman kerja.

Tingkat turn-over karyawanPada dasarnya, strategi pengelolaan SDM juga bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bekerja. Sebagian besar karyawan telah mengabdi selama lebih dari 20 tahun. Perseroan menghargai loyalitas tersebut dan memperlakukan seluruh karyawan sebagai bagian dari keluarga besar Sido Muncul.

Tingkat kepuasan dan kenyamanan bekerja dapat diindikasikan melalui tingkat turnover karyawan. Pada tahun 2015, total karyawan keluar sebanyak 50 orang terdiri dari 30 orang karyawan harian dan 20 orang karyawan bulanan dengan berbagai alasan. Dengan total karyawan 4.041 orang, maka tingkat turnover karyawan Perseroan di tahun 2015 adalah 1,24%.

NO AlasanReason

HarianDaily

BulananMonthly

JumlahTotal %

1 Bekerja di perusahaan lainWorking in another company 1 3 4 8%

2 Tidak sesuai dengan tim kerja, suasana kerja dan kebijakanUncomfortable with team work, work atmosphere and Company policies 4 2 6 12%

3 Pelanggaran disiplinDisciplinary violations 10 2 12 24%

4 Masalah keluargaFamily matters 4 6 10 20%

5 Lainnya : sekolah lagi, wirausaha, kesehatan, pensiunOthers: to continue study, to run own business, health problem, pension 11 7 18 36%

TOTAL 30 20 50 100%

Industrial RelationsThe Company recognizes the employees’ freedom of association within the Company’s environment to comply with Labor Law No. 13 of 2003. The Company provides the opportunity for all employees to fight for their rights fairly and equally through the Sido Muncul Labor Union. Sido Muncul Labor Union is registered at the Manpower and Transmigration Department of Semarang with Proof of Registration No. 140/251/ OP.SP.85/02 dated February 15, 2002.

Equal agreement between obligations and rights of employees and the Company are set forth in Collective Labour Agreement (PKB). In 2015, there was a negotiation to prepare a new PKB.

In order to build positive communication between employees and the Company, the Company established Bipartite consisting of Labor Union and the Company’s representatives. This Bipartite regularly holds meetings looking for solutions to employment problems to assist the creation of work discipline, comfort and job security.

Employee turn-over levelBasically, HR management strategy also aims to provide work security and comfor. Most of the employees have worked for more than 20 years. The Company appreciates the loyalty and treats all employees as part of Sido Muncul big family.

The level of work satisfaction and comfort may be indicated by employee turnover rate. In 2015, 50 employees resigned consisting of 30 daily employees and 20 monthly employees for various reasons. With a total of 4,041 employees, then the Company’s employee turnover rate in 2015 was 1.24%.






Tabel: Karyawan Keluar Tahun 2015Table: Resigned Employee in 2015

No AlasanReason

HarianDaily

BulananMonthly

JumlahTotal %

1 Bekerja di perusahaan lain | Working in another company 1 3 4 8%

2 Tidak sesuai dengan tim kerja, suasana kerja dan kebijakanUncomfortable with team work, work atmosphere and Company policies 4 2 6 12%

3 Pelanggaran disiplin | Disciplinary violations 10 2 12 24%

4 Masalah keluarga | Family matters 4 6 10 20%

5 Lainnya : sekolah lagi, wirausaha, kesehatan, pensiunOthers: to continue study, to run own business, health problem, pension 11 7 18 36%

Total 30 20 50 100%

Rencana Pengelolaan SDM Tahun 20161. Menyusun target kerja setahun untuk jabatan

manager ke atas dan menjalankan penilaian kinerja berkala.

2. Meningkatkan kompetensi manajerial dan people skill pada jabatan manajer ke atas.

3. Melanjutkan proses pemetaan dan pengembangan karyawan potensial di posisi-posisi kunci.

4. Meningkatkan peran atasan dalam meningkatkan kedisiplinan dan kinerja karyawan.

5. Meningkatkan kualitas dan kecepatan sistem informasi data HRD.

HR Management Plan for 20161. Prepare annual work targets for manager and

up levels and conduct periodical performance assessment.

2. Improve managerial competence and people skill for manager and up levels.

3. Continue the mapping and development process for potential employees in key positions.

4. Enhance the role of supervisors in improving employee discipline and performance.

5. Improve the quality and speed of HR information system.





Teknologi InformasiInformation Technology

Direksi Sido Muncul telah menyatakan komitmennya untuk

mengembangkan teknologi informasi sebagai salah satu

upaya meningkatkan aspek transparansi melalui media

teknologi untuk mendukung penerapan tata kelola yang

baik dan pada akhirnya meningkatkan reputasi sebagai

perusahaan terpercaya.

Sido Muncul Board of Directors has declared its commitment to information technology development as an effort to improve transparency through technology media, to support good governance implementation and will ultimately augment the Company’s reputation as a trusted company.





Sebagai perusahaan yang mengedepankan riset dan inovasi dalam pengembangan produk, Perseroan mengaplikasikan dan mengembangkan sistem teknologi informasi (information technology/IT) yang andal dan mampu mendukung setiap proses bisnis. Solusi teknologi informasi yang terintegrasi dan mencakup seluruh proses bisnis Perseroan secara menyeluruh (end-to-end company business process) akan meningkatkan kualitas, efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja. Ketersediaan data yang akurat dan terkini akan membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Visi pengembangan IT di Perseroan adalah:• IT sebagai fungsi untuk membantu integrasi

proses bisnis.• IT sebagai pendukung perbaikan dan peningkatan

efisiensi.

Untuk mendukung visi tersebut, maka Departemen Teknologi Informasi bertugas dan bertanggung jawab untuk: (a) Meningkatan efektivitas dan efisiensi proses

bisnis dengan cara memindahkan aktivitas-aktivitas bisnis perusahaan yang bersifat klerikel dan berulang (repetitive activities) ke dalam sistem IT untuk menghindari duplikasi kerja.

As a company that emphasizes research and innovation in product development, the Company applies and develops reliable information technology (IT) systems to support all business processes. An integrated information technology solution covers the Company’s end-to-end business processes to improve quality, efficiency, effectiveness and productivity. The availability of accurate and timely data helps management in quick and accurate decision making.

The Company’s visions for IT development are:• IT as a function to assist integration of business

processes.• IT as a supporting facility to increase efficiency.

To support these visions, Information Technology Department is responsible for:

(a) Improving effectiveness and efficiency of business processes by transferring clerical and repetitive activities to IT system to avoid work duplication.





(b) Enhancing control system and minimizing human error by developing “built-in control application” system.

(c) Developing IT system with capability of providing business data quickly and accurately to assist management in performance analysis and to improve every business line, from operational level to top management.

IT Development RoadmapInvestment in information technology today is not only intended to improve work efficiency and effectiveness, but also to drive improvement of overall organizational performance. Therefore, the responsibility of IT management cannot be entirely assigned to IT Function, but is decision makers’ responsibility. This is a new paradigm in managing information technology under IT Governance approach.

In this case, Sido Muncul Board of Directors as the decision maker has declared its commitment to information technology development as an effort to improve transparency through technology media. This will also support good governance implementation and will ultimately augment the Company’s reputation as a trusted company. Since 2010 the Company has established IT development roadmap 2010-2016 which is divided into four stages, as follows:

a) 2010 - 2013 As the early stage of IT development, in 2010 - 2013

the Company built an integrated IT system using ERP (Enterprise Resources Plannning) application to integrate and automate all business processes in the Company. All aspects of operations, production, distribution and finance are integrated in ERP system and have been functioning well since 2011. The system also reaches distributor (sub representative) with Sales Activity Monitoring module for monitoring sales achievement of each distributor and serves as the reward basis for distributors.

(b) Meningkatkan sistem kontrol yang baik dan meminimalisasi human error dengan membangun sistem built in control application.

(c) Membangun sistem IT yang mampu menyediakan data bisnis secara cepat dan akurat untuk membantu manajemen melakukan analisis kinerja dan membantu proses perbaikan di setiap lini bisnis, dari level operasional hingga manajemen puncak.

Roadmap Pengembangan ITInvestasi teknologi informasi saat ini bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, tetapi juga sebagai pendorong peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan. Untuk itu, tanggung jawab pengelolaan IT tidak bisa sepenuhnya hanya diserahkan ke unit yang menangani IT secara teknis (IT Function), tetapi juga harus menjadi tanggung jawab para pengambil keputusan. Hal ini merupakan paradigma baru dalam mengelola teknologi informasi yang disebut dengan tata kelola teknologi informasi (IT Governance).

Dalam hal ini, Direksi Sido Muncul sebagai pengambil keputusan telah menyatakan komitmennya untuk mengembangkan teknologi informasi sebagai salah satu upaya meningkatkan aspek transparansi melalui media teknologi. Hal ini juga akan mendukung penerapan tata kelola yang baik dan pada akhirnya meningkatkan reputasi sebagai perusahaan terpercaya. Sejak tahun 2010 Perseroan telah menetapkan roadmap pengembangan IT 2010-2016 yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu:

a) 2010 - 2013 Sebagai tahap awal pengembangan IT, dalam

kurun waktu 2010 - 2013 Perseroan membangun sistem IT terintegrasi dengan menggunakan aplikasi ERP (Enterprise Resources Plannning) untuk mengintegrasikan dan mengotomasi seluruh proses bisnis yang ada di Perseroan. Seluruh aspek operasi, produksi, distribusi dan keuangan telah terintegrasi dalam sistem ERP dan telah berfungsi dengan baik sejak tahun 2011. Sistem juga telah menjangkau distributor (sub perwakilan) dengan modul Sales Activity Monitoring untuk melakukan pemantauan pencapaian penjualan tiap distributor dan menjadi dasar untuk memberikan reward kepada distributor.






In 2013 the Company also developed a database system to document all articles related to the Company’s various activities and built an online store website for sales of herbal products.

b) 2014 In 2014, Budgeting System module was brought on

stream since August 2014, starting from Marketing Division. Manufacturing System module has also been implemented since the end of December 2014.

c) 2015 In 2015, IT development in the Company included:

• Continuous improvement and development in Manufacturing System module to provide the required information more quickly and accurately.

• Provision of costs and expenses tracking to each cost center by utilizing cost center features in the system application.

• Development of Data Collecting and Reporting System (DCRS) to monitor sales and inventories of each distributor as well as provision of a tool for market analysis.

d) 2016 At IT development 2016 stage, the Company will

integrate the IT systems of two subsidiaries, PT Berlico Mulia Farma and PT Semarang Herbal Indo Plant using the same application.

In addition, the Company will develop a consolidation process of the group’s financial statements to generate consolidated financial statements automatically and directly from the system. The company will also develop network infrastructure for data communications by implementing voice over IP and clear channel, this infrastructure is expected to streamline communications costs.

Pada tahun 2013 Perseroan juga telah mengembangkan sistem database untuk mendokumentasikan semua artikel yang berhubungan dengan berbagai aktivitas Perseroan dan membangun situs toko daring (online store website) untuk penjualan produk-produk herbal.

b) 2014 Pada tahun 2014 dilakukan pengembangan modul

Budgeting System dan telah diimplementasikan sejak bulan Agustus tahun 2014, dimulai dari Divisi Marketing, serta pengembangan modul Manufacturing System yang telah dioperasikan pada akhir Desember 2014.

c) 2015 Pada tahun 2015, pengembangan IT di Perseroan

mencakup:• Penyempurnaan dan pengembangan

berkelanjutan pada modul Manufacturing System agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan lebih cepat dan akurat.

• Menyediakan fasilitas penelusuran biaya dan pengeluaran ke masing-masing cost center dengan memanfaatkan fitur cost center pada aplikasi sistem yang digunakan.

• Pengembangkan Data Collecting and Reporting System (DCRS) untuk memonitor penjualan dan persediaan setiap distributor sekaligus sebagai penyedia data pendukung untuk melakukan analisa pasar (market analysis).

d) 2016 Pada tahapan pengembangan IT tahun 2016,

Perseroan akan mengintegrasikan sistem IT pada dua anak perusahaan yaitu PT Berlico Mulia Farma dan PT Semarang Herbal Indoplant dengan menggunakan aplikasi yang sama.

Selain itu, Perseroan akan mengembangkan proses konsolidasi laporan-laporan keuangan grup untuk menjadi laporan keuangan konsolidasian secara otomatis yang dihasilkan langsung dari sistem. Perseroan juga akan mengembangkan infrastruktur jaringan komunikasi data dengan mengimplementasikan voice over IP dan clear channel, diharapkan implementasi infrastruktur ini akan mengefisienkan biaya komunikasi.





Key ApplicationsCurrently, the existing application systems used by the Company to support inter-operability among work units within the organization are:1. ORLANSOFT application system for business

processes.2. ANDAL application system for the payroll system.3. DCRS application system for sales monitoring.4. SAMS application system for automatic calculation

of sales incentive program.

IT InfrastructureThe current IT infrastructure of the Company consists of the following:a) Link Clear channel for non-protocol (clear)

telecommunication network service with large capacity for point to point contact, at the following locations:• LIK Plant – Klepu Plant;• LIK Plant – Sido Muncul Head Office in

Semarang;• Klepu Plant – Sido Muncul Head Office in

Semarang;• LIK Plant – PT Muncul Mekar Branch Office in

Kebon Jeruk, Jakarta.

b) VOIP network that connects 3 locations: LIK Plant - Menara - Klepu.

Aplikasi UtamaSaat ini, sistem aplikasi yang telah digunakan Perseroan untuk mendukung operasional antar unit kerja yang ada di dalam organisasi adalah:1. Sistem aplikasi ORLANSOFT yang digunakan

untuk proses bisnis.2. Sistem aplikasi ANDAL yang digunakan untuk

sistem payroll.3. Sistem aplikasi DCRS yang digunakan untuk

pemantauan penjualan.4. Sistem aplikasi SAMS yang digunakan untuk

kalkulasi program insentif penjualan secara otomatis.

Infrastruktur ITInfrastruktur IT yang digunakan Perseroan saat ini adalah:a) Saluran Link Clear untuk layanan jaringan

telekomunikasi non-protocol (clear) kapasitas besar untuk menghubungi point to point, yaitu pada lokasi:• Pabrik LIK – Pabrik Klepu; • Pabrik LIK – Kantor Pusat Sido Muncul di

Semarang;• Pabrik Klepu – Kantor Pusat Sido Muncul di

Semarang;• Pabrik LIK – Kantor Cabang PT Muncul Mekar

di Kebon Jeruk, Jakarta.

b) Jaringan VOIP yang menghubungkan 3 lokasi yaitu Pabrik LIK – Menara – Klepu.






c) Wireless access points installed at the following locations:• LIK Plant: 1 Access Point• Sido Muncul Head Office Semarang: 2 Access

Points• Klepu Plant: 8 Access Points• Marketing Office Jakarta: 2 Access Points• PT Muncul Mekar Branch Office: 3 Access

Points

d) Video conference system using Polycom equipment installed at the following locations:• LIK Plant: 1 Unit• PT Muncul Mekar Branch Office Surabaya: 1

Unit• Sido Muncul Head Office Semarang: 1 Unit• Klepu Plant: 1 Unit• Marketing Office Jakarta: 1 unit• PT Muncul Mekar Branch Office Kebon Jeruk

Jakarta: 2 Units

c) Wirelesss access point yang terpasang pada lokasi:• Pabrik LIK: 1 Access point• Kantor Pusat Sido Muncul Semarang: 2

Access point• Pabrik Klepu: 8 Access Point• Kantor Marketing Jakarta: 2 Access Point• Kant Cabang PT Muncul Mekar: 3 Access Point

d) Sistem video conference yang menggunakan Polycom yang terpasang pada lokasi:• Pabrik LIK : 1 Unit• Kantor Cabang PT Muncul Mekar Surabaya : 1

Unit• Kantor Pusat Sido Muncul Semarang: 1 Unit• Pabrik Klepu: 1 Unit• Kantor Marketing Jakarta: 1 Unit • Kantor Cabang PT Muncul Mekar Kebon Jeruk

Jakarta: 2 Unit









Corporate Governance

Struktur Tata KelolaGovernance Structure 126Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS) 127Dewan KomisarisBoard of Commissioners 133DireksiBoard Of Directors 141Komite AuditAudit Committee 152

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary 157Sistem Pengendalian InternInternal Control System 163Akses Informasi dan Data PerusahaanAccess To Corporate Information and Data 164Manajemen RisikoRisk Management 167






Perseroan berkomitmen untuk menerapkan GCG dengan

kualitas yang terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.

Untuk itu, di tahun 2015 Perseroan fokus pada penguatan

struktur GCG (GCG infrastructure) serta penyusunan dan

penyempurnaan berbagai pedoman GCG dan aturan

turunannya (GCG softstructure).

the Company is committed to continuously improve the quality of GCG over time. Therefore, in 2015 the Company focused on strengthening GCG infrastructure a as well as preparation and refinement of GCG softstructure.





Kerja keras dan komitmen untuk mengelola perusahaan berlandaskan keterbukaan, kejujuran, kepercayaan serta menjunjung tinggi etika bisnis yang diwariskan oleh pendiri dan generasi awal Sido Muncul sejak 64 tahun lalu, pada hakikatnya adalah implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Melanjutkan kearifan pendahulu, Perseroan berkomitmen untuk menerapkan GCG dengan kualitas yang terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.

Dalam situasi perekonomian global dan domestik yang masih diliputi ketidakpastian, tuntutan penerapan GCG secara konsisten menjadi semakin relevan. Penerapan prinsip-prinsip GCG yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) serta kesetaraan dan kewajaran (fairness) akan menciptakan nilai tambah bagi reputasi perusahaan dalam situasi yang penuh tantangan sehingga mampu mencapai keunggulan bersaing dan terus bertumbuh.

Dengan tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel, Perseroan dapat membangun mekanisme pencegahan benturan kepentingan dan perlindungan bagi pemegang saham dan investor. Perseroan

The hard work and commitment to managing the Company based on transparency, honesty, trust and business ethics inherited from the founders and early generations of Sido Muncul since 64 years ago, are essentially the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles. Continuing the wisdom of its forerunner, the Company is committed to continuously improve the quality of GCG over time.

Amid the uncertain situation of the global and domestic economics, the requirement for consistent GCG implementation becomes increasingly relevant. The implementation of GCG principles, which are transparency, accountability, responsibility, independency and fairness, will create value added for the Company’s reputation in the challenging situation so as to achieve competitive advantage and sustainable growth.

With transparent and accountable corporate governance, the Company can establish preventive mechanisms for conflict of interest and protection for shareholders and investors. The Company is





committed to accurate, timely and transparent information disclosure on the Company’s performance to shareholders and other stakeholders while ensuring the rights of shareholders to obtain accurate and timely information.

GCG GuidelinesAs a public company, the Company develops its GCG principles with reference to the laws and regulations, such as regulations of capital market authorities including but not limited to:

a. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company;

b. Law No. 8 of 1995 concerning Capital Market;

c. Code of Good Corporate Governance issued by Indonesian National Committee on Governance;

d. Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company;

e. Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 concerning Planning and Conducting of General Meetings of Shareholders of Public Company;

f. Financial Services Authority Regulation No. 35/POJK.04/2014 concerning Corporate Secretary of Issuer or Public Company;

g. Financial Services Authority Regulation No. 34/POJK.04/2014 concerning Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company;

h. Financial Services Authority Regulation No. 31/POJK.04/2015 concerning Disclosure of Material Information or Fact by Issuer or Public Company;

i. Bapepem Regulation IX.I.5, Attachment Decision of Chairman of Capital Market Supervisory Agency No. Kep-29/Pm/2004 dated September 24, 2004 concerning Guidelines for Establishment and Working Implementation of Audit Committee;

j. Bapepam Regulation X.K.6, Attachment Decision of Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions No. Kep-134/Bl/2006 dated December 7, 2006 concerning Annual Report of Public Company;

k. Bapepam Regulation IX.J.1, Attachment Decision of Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions No. Kep-179/Bl/2008 dated May 14, 2008 concerning Main Substances

berkomitmen untuk melakukan pengungkapan informasi secara akurat, tepat waktu dan transparan mengenai kinerja perusahaan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya sekaligus menjamin hak-hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya.

Dasar Penerapan GCGSebagai perusahaan terbuka, Perseroan mengembangkan prinsip-prinsip GCG dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan termasuk peraturan otoritas pasar modal yang diantaranya namun tidak terbatas pada:a. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas;b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal;c. Pedoman Umum Good Corporate Governance

Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance;

d. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;

e. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka;

f. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014 Tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Atau Perusahaan Publik;

g. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi Dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik;

h. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Atas Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik;

i. Peraturan Bapepam IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/Pm/2004 Tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;

j. Peraturan Bapepam Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No: Kep-134/Bl/2006 Tanggal 7 Desember 2006, tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik;

k. Peraturan Bapepam Nomor IX.J.1, Lampiran Ketua Bapepam Dan Lembaga Keuangan No: Kep-179/Bl/2008 Tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan






of Articles of Association of Company Performing a Public Offering and Public Company;

l. Bapepam Regulation X.K.2, Attachment Decision of Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions No. Kep-346/Bl/2011 dated July 5, 2011 concerning Periodic Financial Statements of Issuer or Public Company.

m. Articles of Association of the Company.

Objectives of GCG ImplementationPrincipally, the objectives of GCG implementation in the Company are as follows:• Increase confidence of shareholders and other

stakeholders;• Improve the quality of reporting and compliance

aspect;• Provide value added to all parties associated with

the Company’s business activities and operations;• Encourage professional, effective and efficient

management of the Company;• Establish accountable mechanism for functions

of corporate organs, according to duties and responsibilities of each organ;

• Ensure the Company’s compliance with the applicable laws and regulations, in every policy-making process, business activities and other operational activities.

GCG Activities in 2015To achieve the aforementioned objectives of GCG implementation, the Company’s GCG activities in 2015 were focused on strengthening GCG infrastructure as well as preparation and refinement of GCG softstructure.

GCG infrastructure can be defined as a way of how the organization’s activities are divided, organized and coordinated. With the establishment and strengthening of GCG infrastructure, the role and function of each organ becomes more clear and obvious. In 2015, the Company established Nomination and Remuneration Committee based on Decision of Board of Commissioners No. 001/BC/SK-DEKOM/VI/15 dated June 20, 2015 concerning Establishment of Nomination and Remuneration Committee of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

GCG softstructure is a set of rules and policies as guidelines in performing the Company’s activities according to GCG principles. Complementing the existing Audit Committee Charter and Internal Audit Charter, on August 27, 2015, Board of Directors with the approval of Board of Commissioners determined

Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perubahan Publik;

l. Peraturan Bapepam X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Dan Lembaga Keuangan No. Kep-346/Bl/2011 Tanggal 5 Juli 2011, tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.

m. Anggaran Dasar Perseroan.

Tujuan Penerapan GCGPada dasarnya, tujuan penerapan GCG di Perseroan adalah sebagai berikut:• Meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan

para pemangku kepentingan lainnya;• Meningkatkan kualitas pelaporan dan aspek

kepatuhan;• Memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak yang

terkait dengan kegiatan bisnis dan operasional Perseroan;

• Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif dan efisien;

• Menciptakan mekanisme fungsi organ perusahan yang akuntabel, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing;

• Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik dalam setiap proses pengambilan kebijakan, kegiatan usaha dan aktivitas operasional lainnya.

Kegiatan GCG tahun 2015Untuk mencapai tujuan penerapan GCG tersebut, kegiatan GCG Perseroan di tahun 2015 difokuskan pada penguatan struktur GCG (GCG infrastructure) serta penyusunan dan penyempurnaan berbagai pedoman GCG dan aturan turunannya (GCG softstructure).

GCG infrastructure dapat didefinisikan sebagai suatu cara bagaimana aktivitas organisasi dibagi, diorganisir dan dikoordinasikan. Dengan pembentukan dan penguatan GCG infrastructure, maka peran dan fungsi masing-masing organ menjadi lebih jelas dan tegas. Pada tahun 2015 Perseroan membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 001/SM/SK-DEKOM/VI/15 tanggal 20 Juni 2015 tentang Pembentukan Komite Nominasi Dan Remunerasi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

GCG softstructure adalah seperangkat aturan dan kebijakan sebagai pedoman dalam menjalankan aktivitas Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Melengkapi Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang telah ada, pada tanggal 27 Agustus 2015, Direksi





the following GCG softstructure:

1. BOC Manual2. BOD Manual3. Code of Conduct

The Company also continuously revises and improves standard operating procedure (SOP) of each business process in the Company to meet and maintain the quality standard of the Company’s products.

As a follow up on the new GCG softstructure, it requires socialization and internalization of Code of Conduct for all Sido Muncul personnels including members of Board of Commissioners, Board of Directors, managment team and employees, followed by the signing of Code of Conduct compliance statement by all employees. This activity has been determined as the next GCG program.

GOVERNANCE STRUCTURE

According to the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company, corporate organs consist of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors.

GMS is the highest decision-making forum of the shareholders. While management system adheres to two-tier system, with Board of Commissioners and Board of Directors that have separated authorities and responsibilities according to their respective functions as stipulated in the applicable laws and regulations and the Company’s Articles of Association. However, both are responsible for maintaining the Company’s business sustainability in the long term. Therefore, Board of Commissioners and Board of Directors shall have common perception of the Company’s vision, missions, and values.

In carrying out management of the Company, Board of Directors is supported by effective management structure. While in performing the monitoring and advisory functions, Board of Commissioners is supported by supporting organs, namely Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee. The governance structure of the Company is as follows:

atas persetujuan Dewan Komisaris telah menetapkan GCG softstructure sebagai berikut:1. Pedoman dan Kode Etik Dewan Komisaris (BOC

Manual)2. Pedoman dan Kode Etik Direksi (BOD Manual)3. Pedoman dan Kode Etik Karyawan (Code of

Conduct)

Perseroan juga secara berkesinambungan merevisi dan menyempurnakan berbagai standard operating procedure (SOP) setiap proses bisnis di Perseroan untuk memenuhi dan menjaga standar kualitas produk Perseroan.

Sebagai tindak lanjut keberadaan GCG softstructure yang baru tersebut, perlu diadakan sosialisasi dan internalisasi Kode Etik Perusahaan bagi seluruh insan Sido Muncul termasuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, tim manajemen dan karyawan yang diikuti dengan penandatanganan pernyataan mematuhi Kode Etik oleh seluruh karyawan Perseroan. Kegiatan tersebut telah ditetapkan sebagai rencana program kegiatan GCG berikutnya.

STRUKTUR TATA KELOLA

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi.

RUPS adalah forum pengambilan keputusan tertinggi bagi pemegang saham. Sedangkan sistem kepengurusan menganut sistem dua badan (two tier system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. Namun demikian, keduanya bertanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.

Dalam melaksanakan kepengurusan Perseroan, Direksi didukung oleh struktur manajemen yang efektif. Adapun dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan kepenasihatan, Dewan Komisaris didukung oleh organ penunjang yaitu Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Struktur tata kelola Perseroan adalah sebagai berikut:






A. GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)

GMS is an organ of the Company which holds ultimate power and authority that can not be delegated or assigned to Board of Directors and Board of Commissioners. GMS is a forum for shareholders to make decisions related to capital invested in the company. GMS also serves as a forum for accountability of Board of Directors and Board of Commissioners for their performance within a predetermined time period.

GMS consists of Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS). AGMS must be held no later than June after closing of the respective financial year. While EGMS can be held at any time as required in accordance with the provisions in the Articles of Association and the relevant laws and regulations.

AGMS discusses and determines the following agenda:a. Submission of annual report which includes

financial statements by Board of Directors that have been reviewed by Audit Committee and reported to Board of Commissioners to obtain GMS approval.

b. Submission of Supervisory Reports by Board of Commissioners, including attendance rate of Board of Commissioners members in Board of Commissioners meetings within the respective period.

c. Proposed use of the Company’s profit should the Company record a positive profit.


Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

Dewan DireksiBoard of Directors

Komite Nominasi & RemunerasiRemuneration and Nomination Committee

Komite AuditAudit Committee

Audit InternalInternal Audit

Sekretaris Perusahaan & LegalCorporate Secretary & Legal

A. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

RUPS adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala kewenangan yang tidak dapat didelegasikan atau diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS merupakan wadah bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan modal yang ditanamkan di dalam perusahaan. RUPS juga berfungsi sebagai forum pertanggungjawaban kepengurusan Direksi dan Komisaris atas kinerjanya dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST wajib diadakan paling lambat bulan Juni setelah penutupan tahun buku yang bersangkutan. Sedangkan RUPSLB dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta anggaran dasar.

Di dalam RUPST dibahas dan ditetapkan agenda-agenda sebagai berikut:a. Penyampaian laporan tahunan yang di dalamnya

termasuk laporan keuangan oleh Direksi yang telah ditelaah oleh Komite Audit dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS.

b. Penyampaian laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, termasuk kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris pada tahun bersangkutan.

c. Usulan penggunaan laba Perseroan jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.





d. Determination of remuneration for Board of Commissioners members and delegation to Board of Commissioners to determine remuneration for Board of Directors.

e. Appoint independent public accountant to audit the Company’s financial statements for the current financial year.

The other GMS is the Extraordinary GMS, which can be convened at any time as needed, or by request from 1 (one) or more shareholders representing 1/10 (one tenth) or more of the total number of shares with voting rights, to discuss and decide on the meeting’s agenda, with due considerations of prevailing laws and regulations including Capital Market regulations and the Company’s Articles of Associations.

The decisions made in GMS are based on the Company’s long-term business interests. GMS and/or shareholders can not intervene the implementation of duties, functions and authorities of Board of Commissioners and Board of Directors with due consideration for their rights and authorities in accordance with the laws and regulations and the Articles of Association. GMS decisions are made properly and transparently.

2015 GMSIn 2015, the Company held one AGMS and one EGMS (the “Meeting”), which were both held on May 13, 2015. The procedures of conducting 2015 AGMS and EGMS were as follows:

The Meeting was attended by all members of Board of Commissioners and Board of Directors, the shareholders, and representatives of the shareholders of the Company. The number of shares represented by the participants in AGMS was 13,124,055,800 shares

d. Penentuan paket remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris serta melimpahkan kepada Dewan komisaris untuk menentukan paket remunerasi bagi Direksi.

e. Menunjuk akuntan publik independen untuk mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku berjalan.

Sedangkan RUPS lainnya disebut RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan, atau 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari seluruh jumlah saham dengan hak suara untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan termasuk peraturan di bidang Pasar Modal serta Anggaran Dasar.

Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha Perseroan jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan hak sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. Pengambilan keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan.

Pelaksanaan RUPS Tahun 2015Pada tahun 2015 Perseroan telah melaksanakan satu kali RUPST dan satu kali RUPSLB (“Rapat”) yang keduanya diselenggarakan pada tanggal 13 Mei 2015. Tahapan pelaksanaan RUPST dan RUPSLB tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Pengumuman RUPSGMS Announcement

Pemanggilan RUPSGMS Call

Pelaksanaan RUPSGMS Implementation

Hasil RUPSGMS Result

Diumumkan pada tanggal 6 April 2015, melalui iklan surat kabar harian Bisnis Indonesia, website Perseroan dan Bursa Efek Indonesia

Announced on April 6, 2015, through an advertisement in Bisnis Indonesia newspaper, the Company’s and IDX websites.

Diumumkan pada hari Rabu, 21 April 2015 melalui iklan di surat kabar harian Bisnis Indonesia, website Perseroan dan Bursa Efek Indonesia.

Announced on April 21, 2015, through an advertisement in Bisnis Indonesia newspaper, the Company’s and IDX websites.

RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2015 pukul 10.05 – selesai, bertempat di pabrik perseroan, Jl. Soekarno-Hatta Km. 18, Kecamatan Bergas-Klepu, Semarang 50552

Annual General Meeting ofShareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) was held on May 13, 2015 at 10:05 WIB - Finish, located in Company’s factory, Jl. Soekarno-Hatta Km. 18, Kecamatan Bergas-Klepu, Semarang 50552

Diumumkan pada tanggal 15 Mei 2015 melalui iklan di surat kabar harian Bisnis Indonesia, website Perseroan dan Bursa Efek Indonesia.

Announced on May 15, 2015, through an advertisement in Bisnis Indonesia newspaper, the Company’s and IDX websites.

Rapat dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, serta dihadiri oleh pemegang saham, kuasa/wakil pemegang saham Perseroan. RUPST dihadiri oleh pemegang saham dengan jumlah saham yang diwakili sebanyak 13.124.055.800 lembar






or 87.49% of the total 15,000,000,000 shares issued by the Company. While the number of shares represented by the participants in EGMS was 13,128,463,900 shares or 87.52% of the total 15.000.000.00 shares issued by the Company.

Annual GMS (AGMS) Agenda1. Ratification of the Company’s Annual Report and

Financial Statements for the financial year ended December 31, 2014, as well as granting release and discharge of authority (acquit et de charge) to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for their respective management and supervisory duties conducted within the Financial Year 2014.

2. Granting authority delegation to Board of Directors to appoint Independent Public Accountant to conduct an audit on the Company’s books for the financial year ended December 31, 2015 and to determine fee and other terms related thereto.

3. Determination of use of the Company’s net income for the Financial Year 2014.

4. Determination of salary or honorarium and other allowances for members of Board of Commissioners and granting authority to the Company’s Board of Commissioners to determine the salary and allowances for Board of Directors.

5. Report of Use of Proceeds from IPO.6. Approval for Change in Composition of the

Company’s Management.

Explanation on AGMS Agenda:a. The first, second, third, and fourth agenda

are routine AGMS agenda as stipulated in the Company’s Articles of Association and Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company.

b. The fifth agenda is a report to the Shareholders on the use of IPO proceeds from the public.

c. The sixth agenda concluded that there was no plan to add new member of Board of Directors to fill the vacant position of unaffiliated Director.

Extraordinary GMS (EGMS) Agenda1. Approval for amendment to the Company’s Articles

of Association including revisions to be in line with OJK Regulations.

2. Approval to authorize Board of Commissioners for every amendment to Sido Muncul pension fund regulation, including the addition and dismissal of partners.

atau 87,49% dari total 15.000.000.000 lembar saham yang telah dikeluarkan Perseroan. Sedangkan RUPSLB dihadiri oleh pemegang saham dengan jumlah saham yang diwakili sebanyak 13.128.463.900 lembar saham atau 87,52% dari total 15.000.000.00 lembar saham yang telah dikeluarkan Perseroan.

Agenda RUPS Tahunan (RUPST)1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan

Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014.

2. Persetujuan atas pendelegasian kewenangan kepada Direksi untuk menunjuk akuntan publik independen yang akan mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan penetapan honorarium akuntan publik independen tersebut serta persyaratan lain penunjukannya.

3. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2014.

4. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris serta pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji dan tunjangan Direksi.

5. Laporan Penggunaan Dana IPO.6. Persetujuan Perubahan Pengurus Perseroan.

Penjelasan Agenda RUPST:a. Untuk agenda ke-1,2,3 dan 4, merupakan agenda

rutin RUPST sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

b. Untuk agenda ke-5, sebagai laporan kepada para Pemegang Saham atas penggunaan Dana IPO yang diperoleh dari masyarakat.

c. Untuk agenda ke-6, ada rencana penambahan anggota Direksi untuk mengisi kekosongan Direktur tidak terafiliasi.

Agenda RUPS Luar Biasa (RUPSLB)1. Persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan

diantaranya penyesuaian dengan Peraturan OJK.

2. Persetujuan pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk setiap perubahan peraturan dana pensiun Sido Muncul, termasuk diantaranya penambahan dan pengurangan mitra.





Explanation on EGMS Agenda:a. For the first agenda, Amendment to the

Company’s Articles of Association related to additional types of business, especially in the industry sector that includes pharmaceuticals and revisions in connection with enactment of Financial Services Authority Regulation (“POJK”) No. 32/POJK.04/2014 concerning Planning and Conducting of General Meeting of Shareholders of Public Company and POJK No. 33/POJK.04/2014 concerning Board of Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public Company.

b. For the second agenda, in connection with the plan to amend Pension Fund Regulation that requires approval of GMS of the Founder in this case the “Company” and delegated this authority to Board of Commissioners.

AGMS Decisions

First Agenda:1. Approved and accepted the Company’s Annual

Report for the financial year ended December 31, 2014, including Report of Board of Directors and Supervisory Report of Board of Commissioners.

2. Ratified the Company’s Financial Statements for the financial year ended December 31, 2014 audited by Public Accounting Firm Anwar, Sugiharto & Rekan as contained in its report No. ASR/L-062/15 dated March 11, 2015 with an “Unqualified” opinion, thus granted release and discharge of authority (acquit et de charge) to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for their management and supervisory measures during the financial year 2014, to the extent all their measures were reflected in the Financial Statements for the financial year 2014.

Second Agenda:Delegated authority to Board of Directors to appoint registered public accountant in Financial Services Authority to conduct an audit on the Company’s Financial Statements for the financial year ended December 31, 2015 and to determine fee and other terms related thereto.

Third Agenda:Approved determination of the use of the Company’s net income for the Financial Year 2014 as follows:• Distribution of cash dividends amounted to Rp 24

(twenty-four Rupiahs) per share or a total amount

Penjelasan Agenda RUPSLB:a. Untuk agenda ke-1, Perubahan Anggaran Dasar

Perseroan terkait dengan penambahan jenis kegiatan usaha khususnya di bidang perindustrian yang meliputi obat-obatan (farmasi) dan penyesuaian sehubungan dengan dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“POJK”) Nomor: 32/POJK.04/2014 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan POJK Nomor: 33/POJK.04/2014 tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik.

b. Untuk agenda ke-2, sehubungan dengan rencana perubahan Peraturan Dana Pensiun yang mengharuskan persetujuan RUPS Pendiri dalam hal ini “Perseroan” dan mendelegasikan kewenangan tersebut kepada Dewan Komisaris.

Keputusan RUPST

Agenda Pertama:1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan

Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk Laporan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan;

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & Rekan sebagaimana tercantum dalam laporannya Nomor: ASR/L-062/15 tanggal 11 Maret, 2015 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2014, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercermin dalam Laporan Keuangan tahun buku 2014.

Agenda Kedua:Menyetujui untuk melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengangkat akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lain penunjukan tersebut.

Agenda Ketiga:Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2014 sebagai berikut:• Pembagian dividen tunai sebesar Rp 24,- (dua

puluh empat rupiah) per saham atau seluruhnya






of Rp 360,000,000,000 (three hundred and sixty billion Rupiahs), which represented approximately 86.1% of the Company’s net income for the year 2014 which would be distributed with schedule and procedure according to the applicable rules and regulations, including but not limited to withholding tax rates on shareholders.

• Determination and announcement of cash dividend distribution schedule on daily newspaper according to the applicable regulations with the following schedule:

• In addition to dividend distribution, the Company’s Board of Directors also proposed to set aside from the net income an amount of Rp 55,913,000,000 (fifty-five billion, nine hundred and thirteen million Rupiahs) for mandatory reserve as required by Article 70 of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company and Article 23 of the Company’s Articles of Association, the remaining amount should be recorded as retained earnings for working capital.

Fourth Agenda1. Determination of salary and allowances for

members of Board of Commissioners for 1 (one) year which amounted to Rp 2,232,000,000 (two billion two hundred and thirty two million Rupiahs);

2. Granted authority to the Company’s Board of Commissioners to perform the function of “Nomination and Remuneration Committee” to determine the salary and allowances for the Company’s Board of Directors for the financial year 2015.

Fifth AgendaAccepted the explanation on Report of Use of Proceeds from IPO (Initial Public Offering).

sebesar Rp. 360.000.000.000,- (tiga ratus enam puluh miliar rupiah) yang merupakan sekitar 86,1% dari laba bersih Perseroan untuk tahun 2014 yang mana akan dibagikan dengan jadwal dan tata cara sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pelaksanaan pemotongan tarif pajak kepada pemegang saham.

• Menentukan dan mengumumkan jadwal pembagian dividen tunai dalam surat kabar harian sesuai ketentuan yang berlaku dengan jadwal sebagai berikut:

Iklan Hasil RUPS dan Jadwal Pembagian Dividen TunaiAdvertisement of AGM Results and Cash Dividend Distribution Schedule

15 Mei 2015May 15, 2015

Cum Dividen Tunai di Pasar Reguler dan NegosiasiCum Cash Dividend at Regular and Negotiation Markets

21 Mei 2015May 21, 2015

Ex Dividen Tunai di Pasar Reguler dan NegosiasiEx Cash Dividend in Regular and Negotiation Markets

22 Mei 2015May 22, 2015

Cum Dividen Tunai di Pasar TunaiCum Cash Dividend in Cash Market

26 Mei 2015May 26, 2015

Ex Dividen Tunai di Pasar TunaiEx Cash Dividend in Cash Market

27 Mei 2015May 27, 2015

Recording Date yang berhak atas Dividen Tunai (DPS)Recording Date of those who are entitled on Cash Dividend

26 Mei 2015May 26, 2015

Pembayaran DividenDividend Payment

12 Juni 2015June 12, 2015

• Disamping untuk dibagikan sebagai dividen, Direksi Perseroan juga mengusulkan untuk menyisihkan sebagian laba bersih yaitu sebesar Rp.55.913.000.000,- (lima puluh lima miliar sembilan ratus tiga belas juta rupiah) untuk cadangan wajib sebagaimana dipersyaratkan dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan, sisanya dicatat sebagai laba ditahan Perseroan sebagai modal kerja.

Agenda Keempat1. Memutuskan besarnya gaji dan tunjangan

Dewan Komisaris untuk 1 (satu) tahun adalah Rp 2.232.000.000,- ( dua miliar dua ratus tiga puluh dua juta rupiah);

2. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi “Komite Nominasi dan Remunerasi” untuk menetapkan gaji dan tunjangan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2015.

Agenda KelimaMenerima penjelasan Laporan Penggunaan Dana IPO (Initial Public Offering).





Sixth Agenda1. Approved appointment of the candidate, Mrs.

Indrawati Gunawan, as Independent Director to replace Mr. Revi Firmansjah. Thus, effective after the closing of the Meeting the composition of the Company’s Board of Directors is as follows:

With the respective office term in accordance with the provisions in the Company’s Articles of Association;

2. Authorized the Company’s Board of Directors with substitution right to state in a notarial deed with respect to the aforementioned change in composition of Board of Directors, including but not limited to notify Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia and to register it with the relevant institutions.

EGMS Decisions

First Agenda:1. Approve Amendments to the Articles of

Association to conform to Financial Services Authority Regulations and addition of production type to the business activities as complemented by comprehensive amendments materials distributed to the shareholders prior to the Meeting.

2. Granted power and authority to the Company’s Board of Directors with substitution right to restate and/or reaffirm the amendments to the aforementioned regulations and reconstitute all provisions in the Company’s Articles of Association in deed before a Notary, report to relevant authorities, and therefore Board of Directors also has right to sign the papers and other solicitation documents; in short, to perform other actions deemed necessary by provisions in the Articles of Association and the applicable laws and regulations.

Agenda Keenam1. Menyetujui pengangkatan calon yaitu Ibu

Indrawati Gunawan sebagai Direktur Independen menggantikan Bapak Revi Firmansjah. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, susunan anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

Jabatan Nama | Name PositionDirektur Utama Irwan Hidayat President Director

Direktur Sofyan Hidayat Director

Direktur David Hidayat Director

Direktur Venancia Sri Indriajati Wijono Director

Direktur Independen Indrawati Gunawan Independent Director

Masing-masing untuk masa jabatan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan;

2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan dalam suatu akta Notaris sehubungan dengan perubahan anggota Direksi tersebut di atas termasuk tetapi tidak terbatas untuk memberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan mendaftarkannya kepada instansi berwenang lainnya.

Keputusan RUPSLB

Agenda Pertama:1. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan

untuk disesuaikan dengan peraturan-peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan menambahkan jenis produksi pada kegiatan usaha yang materi lengkap perubahannya telah dibagikan kepada para pemegang saham sebelum rapat ini dimulai.

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali dan/atau menegaskan kembali perubahan ketentutan-ketentuan sesuai dengan keputusan tersebut di atas serta menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam suatu akta Notaris, menyampaikan pemberitahuan kepada instansi yang berwenang, dan karenanya berhak pula untuk menandatangani surat-surat dan dokumen-dokumen permohonan lainnya; singkatnya melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.






Second AgendaApproved the granting of authority to Board of Commissioners to amend the Company’s pension fund regulation with regard to the applicable regulations pertaining to pension funds.

Realization and Implementation of Annual GMS DecisionsAs of December 31, 2015, all decisions made in AGMS and EGMS on May 13, 2015 had been realized and implemented properly.

B. BOARD OF COMMISSIONERS

Board of Commissioners is a corporate organ that collectively performs its duties and is responsible for supervisory in general and/or specific according to the Articles of Association and provides advice to Board of Directors as well as ensures that the Company implements GCG at all organization levels. Members of Board of Commissioners are appointed and dismissed by GMS and shall report to GMS. In performing its duties and responsibilities, Board of Commissioners shall act independently. Duties, authorities and responsibilities of Board of Commissioners are stipulated in article 19 of the Company’s Articles of Association and BOC Manual. To support effective implementation and accountability, Board of Commissioners established Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee.

Duties and Responsibilities of Board of CommissionersBoard of Commissioners shall supervise duties and responsibilities of Board of Directors and provide advices to Board of Directors. In conducting its duties, Board of Commissioners performs the following:1. Provide guidelines, monitor and evaluate the

implementation of the Company’s strategic policies including evaluation of Corporate Business Plan.

2. Review, revise and approve the Company’s Annual Report.

3. Coordinate with Board of Directors to develop, ensure and monitor the Company’s compliance with internal and external regulations.

4. Establish committees to support effectiveness of the performed duties and responsibilities. Members of the committees under Board of Commissioners are appointed based on Board of Commissioners Decision and Board of

Agenda KeduaMenyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk mengubah peraturan dana pensiun Perseroan dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang dana pensiun.

Realisasi dan Pelaksanaan Hasil Keputusan RUPS TahunanSampai dengan 31 Desember 2015, seluruh keputusan yang diambil dalam RUPS dan RUPST tanggal 13 Mei 2015 telah dilaksanakan dan direalisasikan dengan baik.

B. DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan GCG pada seluruh jenjang organisasi. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan olah RUPS dan bertanggung jawab kepada RUPS. Dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut, Dewan Komisaris wajib bertindak secara independen. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris diatur dalam pasal 19 Anggaran Dasar Perseroan serta Pedoman dan Kode Etik Dewan Komisaris (BOC Manual). Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisDewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan termasuk di dalamnya adalah evaluasi terhadap Rencana Bisnis Perusahaan.

2. Mengkaji, mengkoreksi dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan.

3. Berkoordinasi dengan Direksi untuk menumbuhkan, memastikan, dan mengawasi kepatuhan Perseroan terhadap peraturan internal maupun eksternal.

4. Membentuk komite-komite untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Anggota komite di bawah Dewan Komisaris diangkat melalui Surat Keputusan





Commissioners shall ensure effectiveness of those committees.

In performing its duties, Board of Commissioners is prohibited from engaging in decision making process in the Company’s operations, except for other matters specified in the Company’s Articles of Association or the applicable laws and regulations.

Board of Commissioners, for the purpose of its duties, is entitled to all information related to the management of the Company. Therefore, members of Board of Commissioners, individually or jointly, are entitled to enter buildings, offices and lands used by the Company during normal office hours, to examine the Company’s books, documents and assets. Board of Directors must provide all information pertaining to the Company as required by Board of Commissioners.

Composition of Board of CommissionersAs of December 31, 2015, Board of Commissioners consists of 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Commissioner and 1 (one) Independent Commissioner.

To ensure that Board of Commissioners is capable of acting independently and free from conflicts of interest, all members of Board of Commissioners have submitted information regarding identity, main task and position in other companies, including shares owned by Board of Commisioners members and/or their families in the Company and other companies, including any changes thereto.

Performance Assessment of Board of CommissionersPerformance assessment of Board of Commissioners is conducted collegially by shareholders in AGMS concerning Accountability Report of Corporate Performance. Evaluation of key performance of Board of Commissioners includes but not limited to:

Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite yang telah dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan komisaris dilarang terlibat dalam proses pengambilan keputusan kegiatan operasional Perseroan, kecuali untuk hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris, untuk kepentingan tugasnya, berhak mendapatkan seluruh informasi terkait kepengurusan Perseroan. Untuk itu para anggota Dewan Komisaris, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, berhak memasuki gedung-gedung, kantor-kantor dan halaman-halaman yang dipergunakan oleh Perseroan selama jam-jam kantor biasa, berhak untuk memeriksa buku-buku dan dokumen-dokumen serta kekayaan Perseroan. Direksi harus memberikan semua keterangan yang berkepentingan dengan Perseroan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris.

Komposisi Dewan Komisaris Sampai dengan 31 Desember 2015, Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris Independen.

Untuk memastikan bahwa Dewan Komisaris mampu bertindak independen dan bebas dari benturan kepentingan, seluruh anggota Dewan Komisaris telah menyampaikan informasi mengenai identitas, pekerjaan utama dan jabatannya di perusahaan lain, termasuk kepemilikan saham yang bersangkutan dan atau keluarganya pada Perseroan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya.

Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2015Composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2015

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanBasis of Appointment

Sigit Hartojo Hadi Santoso Komisaris UtamaPresident Commissioner

Keputusan Pemegang Saham tanggal 17 September 2013

Shareholders’ Decision dated September 17, 2013

Johan Hidayat KomisarisCommissioner

Budi Setiawan Pranoto Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara kolegial oleh pemegang saham dalam RUPST tentang Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Perseroan. Evaluasi kinerja pokok Dewan Komisaris mencakup namun tidak terbatas pada:






a. Realized meetings of Board of Commissioners;b. Attendance and participation rate of Board of

Commissioners;c. Orderliness and transparency of Board of

Commissioners;d. Integrity and openness of Board of Commissioners;

e. Participation and contribution in supervisory function of the Company.

Performance assessment results of Board of Commissioners are disclosed in Annual Report and presented in GMS. Ratification of Supervisory Report of Board of Commissioners and granting release and discharge of authority (acquit et de charge) to all members of Board of Commissioners for their supervisory in the previous financial year is part of performance assessment of Board of Commissioners by GMS.

Remuneration for Board of CommissionersFor performing its duties and responsibilities, Board of Commissioners receives remuneration in the form of salary/honorarium and other allowances as determined by GMS.

Remuneration amount for members of Board of Commissioners is proposed by President Commissioner based on recommendation of Nomination and Remuneration Committee to be approved by GMS. The amount of honorarium and bonus is determined by considering achievement of business targets, the Company’s financial condition and other relevant factors. Members of Board of Commissioners do not take or receive personal gain from the Company other than the remuneration as determined by GMS.

The total remuneration received by Board of Commissioners in 2015 amounted to Rp 2,232,000,000 (two billion two hundred and thirty two million Rupiahs).

Meetings of Board of CommissionersBoard of Commissioners shall hold at least 1 (one) Board of Commissioners meeting in every 2 (two) months. Board of Commissioners also periodically holds at least 1 (one) joint meeting with Board of Directors in every 4 (four) months.

Meetings of Board of Commissioners can be held on a regular basis and at any time deemed necessary. Meeting of Board of Commissioners is legitimate, can proceed and is entitled to make binding

a. Pencapaian pelaksanaan rapat Dewan Komisaris;b. Kehadiran dan partisipasi anggota Dewan

Komisaris;c. Ketertiban dan keterbukaan anggota Dewan

Komisaris;d. Integritas dan keterbukaan anggota Dewan

Komisaris;e. Partisipasi dan kontribusi dalam fungsi

pengawasan perusahaan.

Hasil penilaian kinerja Desan Komisaris diungkapkan dalam Laporan Tahunan dan dikemukakan dalam RUPS. Pengesahan Laporan Tugas pengawasan Dewan Komisaris serta memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang lalu merupakan salah satu bentuk penilaian kinerja Dewan Komisaris oleh RUPS.

Remunerasi Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mendapat remunerasi berupa gaji/honorarium dan tunjangan lainnya yang ditetapkan oleh RUPS.

Besaran remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris diusulkan oleh Komisaris Utama berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi untuk mendapatkan persetujuan RUPS. Jumlah honorarium dan tantiem ditentukan dengan mempertimbangkan pencapaian target usaha, kondisi keuangan Perseroan dan faktor-faktor lain yang relevan. Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan atau menerima keuntungan pribadi dari Perseroan selain remunerasi yang telah ditetapkan oleh RUPS.

Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Komisaris pada tahun 2015 sebesar Rp 2.232.000.000 ( dua miliar dua ratus tiga puluh dua juta rupiah).

Rapat Dewan KomisarisDewan Komisaris wajib mengadakan rapat Dewan Komisarsi paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. Dewan Komisaris juga wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan secara berkala dan setiap waktu bilamana dianggap perlu. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan dapat dilangsungkan serta berhak mengambil keputusan yang mengikat





decisions if attended by more than 50% of Board of Commissioners members either physically and/or using teleconference/videoconference technology, including 1 (one) Independent Commissioner.

Decisions of Board of Commissioners meetings are made collectively so that every decision made in Board of Commissioners meetings is legally binding on all members of Board of Commissioners. Decisions in Board of Commissioners meeting are made through deliberation to reach consensus. In the event that no consensus is reached, then the decision can be made based on approval of more than 50% of valid votes represented by the meeting participants.

During 2015, Board of Commissioners held 8 Board of Commissioners meetings, 4 meetings with Audit Committee and 8 joint meetings with Board of Directors. In these meetings, the average attendance rate of Board of Commissioners members was more than 50%.

In general, the meetings are held for internal consolidation mainly relates to discussion of reports submitted by Board of Directors. The agenda includes, among others, discussion of performance of the Company/Board of Directors, improvement of GCG role and function, and joint review with Audit Committee on quarterly, semiannual and annual Financial Statements and other agenda considered important to be discussed, including joint meetings with Board of Directors.

Orientation Program for New CommissionersOrientation program for new Commissioners is conducted for newly appointed members of Board of Commissioners. This induction program can be in form of presentation in BOC-BOD joint meeting, meeting, visit to the Company’s factory and group and other programs. In 2015 there was no orientation program for new Commissioners.

Competence Development for Board of CommissionersIn 2015 there was no competence development program for Board of Commissioners.

BOC Manual

BOC Manual stipulates composition and office term, work ethics, duties and responsibilities, working hours and meetings, rights and authorities, and so forth. BOC Manual describes flow of the activities in a structured, systematic and easily understood manner to be

apabila dihadiri lebih dari 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris baik secara fisik dan atau melalui teknologi telekonferensi/videokonferensi, termasuk diantaranya 1 (satu) orang Komisaris Independen.

Keputusan Rapat Dewan Komisaris bersifat kolektif sehingga setiap keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris. Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka dapat dilakukan pengambilan keputusan berdasarkan persetujuan oleh lebih dari 50% dari suara sah peserta rapat.

Selama tahun 2015, Dewan Komisaris menyelenggarakan 8 kali rapat Dewan Komisaris, 4 kali rapat dengan Komite Audit dan 8 kali rapat gabungan dengan Direksi. Dalam rapat-rapat tersebut, tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris lebih dari 50%.

Secara umum, rapat diselenggarakan untuk melakukan konsolidasi internal terutama berkaitan dengan pembahasan laporan yang disampaikan oleh Direksi. Agenda yang dibahas antara lain meliputi pembahasan tentang kinerja Perseroan/Direksi, peningkatan peranan dan fungsi GCG, penelaahan atas Laporan Keuangan triwulanan, semesteran dan tahunan bersama Komite Audit dan sebagainya yang dianggap penting untuk dibahas termasuk bersama Direksi.

Program Orientasi bagi Komisaris Baru

Program orientasi bagi Komisaris baru diberikan kepada anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk pertama kalinya. Program pengenalan dapat berupa presentasi dalam rapat gabungan BOC-BOD, pertemuan, kunjungan ke pabrik Perseroan dan grup Perseroan serta program lainnya. Pada tahun 2015 tidak ada program orientasi bagi Komisaris baru.

Pengembangan Kompetensi Dewan KomisarisPada 2015 tidak ada program pengembangan kompetensi Dewan Komisaris.

Pedoman Kerja Dewan Komisaris (BOC Manual)Pedoman kerja Dewan Komisaris (BOC Manual) berisi tentang komposisi dan masa jabatan, etika kerja, tugas dan tanggung jawab, waktu kerja dan rapat, hak dan wewenang dan sebagainya. BOC Manual menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis dan






guidelines for Board of Commissioners in performing their respective duties to achieve the Company’s vision and missions. BOC Manual is expected to encourage high work standard that is in line with GCG principles.

BOC Manual consists of 10 chapters stipulating the following:a. Legal Backgroundb. Objectivesc. Composition and Office Termd. Work Ethicse. Duties and Responsibilitiesf. Working Hours and Meetingsg. Rights and Authoritiesh. Work Relationshipi. Performance Assessment and Evaluationj. Review and Amendment

Policy concerning Diversity of Board of Commissioners CompositionThe Company has not established a policy governing diversity of Board of Commissioners composition, including in terms of age and gender. The diversity of Board of Commissioners composition is organized so that every member of Board of Commissioners can express their opinions and reviews from their respective competence perspective and practical experience to generate comprehensive, precise, immediate and independent collective decisions of Board of Commissioners.

All Board of Commissioners members have sufficient and relevant background of competency and experience as described in brief profile of Board of Commissioners members in this Annual Report.

Information Related to Independent CommissionerIndependent Commissioner has an important role to represent interests of minority shareholders in monitoring the Company’s performance. Regulation No. IX.I.5 Attachment Decision of Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012 concerning Establishment and Implementation Guidelines for Audit Committee stipulates that Independent Commissioner shall meet the following requirements:1. Does not work for the Conpany;2. Does not have shares of the Company, either

directly or indirectly;3. Does not have affiliation with the Company, Board

mudah dipahami untuk menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Dengan adanya BOC Manual diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi, selaras dengan prinsip-prinsip GCG.

BOC Manual terdiri dari 10 bab yang mengatur hal-hali sebagai berikut:a. Landasan Hukumb. Tujuanc. Komposisi dan Masa Jabatand. Etika Kerjae. Tugas dan Tanggung Jawabf. Waktu Kerja dan Rapatg. Hak dan Wewenangh. Hubungan Kerjai. Penilaian Kinerja dan Evaluasij. Pengkajian dan Pembaharuan

Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan KomisarisPerseroan tidak menetapkan kebijakan yang mengatur tentang keberagaman komposisi Dewan Komisaris termasuk dari sisi usia dan gender. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris Perseroan diatur sedemikian rupa sehingga setiap anggota Dewan Komisaris dapat memberikan pendapat dan kajian dari berbagai perspektif kompetensi dan pengalaman praktis masing-masing untuk menghasilkan keputusan kolektif Dewan Komisaris yang komprehensif, tepat, cepat dan independen.

Seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan memiliki latar belakang kompetensi dan pengalaman yang memadai dan relevan sebagaimana dapat dilihat dari profil singkat anggota Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.

Informasi Mengenai Komisaris IndependenKomisaris Independen mempunyai peranan penting karena mewakili kepentingan pemegang saham minoritas dalam memantau kinerja Perseroan. Peraturan Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit menyebutkan bahwa Komisaris Independen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Berasal dari luar Perseroan;2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun

tidak langsung pada Perseroan;3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan





of Commissioners members, Board of Directors members, or the Company’s major shareholders; and

4. Does not have business relationship, either directly or indirectly, related to the Company’s business activities.

Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 concerning Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company states that Independent Commissioner shall meet the following requirements:1. Does not work or have employment relationship

with the Conpany in the last 6 months;

2. Does not have shares of the Company, either directly or indirectly;

3. Does not have affiliation with the Company, Board of Commissioners members, Board of Directors members, or the Company’s major shareholders; and

4. Does not have business relationship, either directly or indirectly, related to the Company’s business activities.

The Company appointed 1 (one) Independent Commissioner with reference to the aforementioned regulations related to independence requirements. Other consideration includes educational background, competence and relevant experience which meet qualification as the Company’s Independent Commissioner.

With Board of Commissioners composition which consists of three persons, hence one Independent Commissioner has met Financial Services Authority (OJK) minimum requirement that is at least 30% of Board of Commissioners members.

Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan;

4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor: 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik menyebutkan bahwa Komisaris Independen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. Bukan karyawan atau memiliki hubungan

ketenagakerjaan dengan Perseroan minimal 6 bulan;

2. Tidak memiliki saham di Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung;

3. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, Direksi, Dewan Komisaris dan pemegang saham utama Perseroan;

4. Tidak melakukan hubungan bisnis dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Perseroan mengangkat 1 (satu) orang Komisaris Independen dengan mengacu pada peraturan tersebut di atas terkait persyaratan independensi. Pertimbangan lainnya mencakup latar belakang pendidikan, kompetensi dan pengalaman yang bersangkutan yang dinilai memenuhi syarat sebagai Komisaris Independen Perseroan.

Dengan komposisi Dewan Komisaris Perseroan yang berjumlah tiga orang, maka keberadaan satu orang Komisaris Independen telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sedikitnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris.

Hubungan Afiliasi Komisaris IndependenAffiliate Relations of Independent Commissioners

NamaName

HubunganafiliasidenganAffiliate relations with

DireksiBoard of DIrectors


Pemegang Saham Pengendali

Controlling Shareholders

Ya | Yes Tidak | No Ya | Yes Tidak | No Ya | Yes Tidak | NoBudi Setiawan Pranoto - √ - √ - √






Multiple Positions of Board of CommissionersBoard of Commissioners has disclosed their other positions either within the Company’s group or at other companies. As of December 31 2015, Board of Commissioners members who had multiple positions as Director/Commissioner within the Company’s group or at other companies were as follows:

Hubungan Keuangan Komisaris IndependenFinancial Relations of Independent Commissioners

NamaName

Hubungan keuangan denganFinancial relations with





Ya | Yes Tidak | No Ya | Yes Tidak | No Ya | Yes Tidak | NoBudi Setiawan Pranoto - √ - √ - √

Rangkap Jabatan Dewan Komisaris

Dewan Komisaris telah mengungkapkan jabatan rangkap yang dimilikinya baik di grup Perseroan maupun di perusahaan lain. Per 31 Desember tahun 2015, anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai Direktur/Komisaris pada grup Perseroan dan perusahaan lain adalah sebagai berikut:

Rangkap jabatan Dewan KomisarisMultiple Positions of the Board of Commissioners

NamaName

JabatanPosition

Jabatan pada Perusahaan LainPosition in Other

Company

Nama PerusahaanName of Subsidiary

KeteranganRemarks

Sigit Hartojo Hadi Santoso Komisaris UtamaPresident Commissioner

Komisaris UtamaPresident Commissioner

PT. Muncul Armada Raya Non-group

Johan Hidayat KomisarisCommissioner

KomisarisCommissioner


Group


PT Muncul Mekar Group


PT Berlico Mulia Farma Group


PT Hotel Candi Baru Non-group


PT Sido Muncul Pupuk Nusantara

Non-group


PT Muncul Putra Offset Non-group


PT Muncul Armada Raya Non-group


PT Daya Cipta Tiara Non-group


PT Kusuma Persada Non-group


PT Hardas Bangun Sejahtera

Non-group


PT Gasindo Mekar Putra Non-group


PT Mentari Anugerah Sakti

Non-group

DirekturDirector

CV Mekar Subur Non-group

Budi Setiawan Pranoto Komisaris IndependenIndependent Commissioner - - -





Appointment and Dismissal of Board of CommissionersIn accordance with the Company’s Articles of Association and BOC Manual, Board of Commissioners members are appointed by GMS with effective office term since the date of GMS appointing them until the closing of the third Annual GMS after the date of appointment. Office term of Board of Commissioners is 3 (three) years and may be reappointed taking into account the applicable capital market laws, with due consideration for GMS right to dismiss Board of Commissioners members at any time before the office term ends in accordance with the Company’s Articles of Association.

GMS has the authority to dismiss Board of Commissioners member at any time should the respective member be no longer qualified as Board of Commissioners member because his/her conduct may harm the Company or any other reason considered appropriate by GMS.

Moreover, office term of Board of Commissioners member will be consequentially terminated should the respective member: (a) be declared bankrupt or under guardianship by a court decisions, (b) be prohibited from serving as Board of Commissioners member due to provisions in a law or the applicable laws and regulations, (c) die, or (d) be dismissed according to GMS decision.

Resignation of Board of Commissioners MembersBoard of Commissioners members reserve the right to resign from their positions before their term ends with written notification to the Company. Accordingly, the Company shall hold GMS to decide on the resignation within a maximum period of 90 (ninety) calendar days upon receipt of the resignation letter.

Before the resignation becomes effective, the respective Board of Commissioners member shall continue his/her duties and responsibilities in accordance with the Articles of Association and the applicable laws and regulations. The resigning Commissioner will still be held accountable as Board of Commissioners member since his/her appointment until the date of GMS approval of the resignation.

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan KomisarisSesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan BOC Manual, para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan ke-3 (ketiga) pada akhir satu periode masa jabatan. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali dengan memperhatikan perundang-undangan di bidang pasar modal, namun tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir dengan memperhatikan ketentuan pada Anggaran Dasar Perseroan.

RUPS dapat memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu apabila anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris yang antara lain melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau karena alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS.

Disamping itu, masa jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila yang bersangkutan: (a) dinyatakan pailit atau berada di bawah pengampuan berdasarkan putusan pengadilan, (b) dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan dari suatu undang-undang atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, (c) meninggal dunia, atau (d) diberhentikan karena keputusan RUPS.

Pengunduran Diri Anggota Dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan. Selanjutnya Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.

Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri tetap dapat diminta pertanggungjawabannya sebagai anggota Dewan Komisaris sejak pengangkatan yang bersangkutan






Release of responsibilities of the resigning Board of Commissioners member is upon the release granted by Annual GMS.

The Company discloses information to the public and reports to OJK no later than 2 (two) working days upon receipt of the resignation of the respective Board of Commissioners member and GMS decision regarding the resignation.

In the case of the resignation causes the number of Board of Commissioners members becomes less than 2 (two) persons, the resignation shall be effective upon ratification by GMS and appointment of the new members of Board of Commissioners in order to meet the minimum required number of members of Board of Commissioners.

Accountability of Board of CommissionersBoard of Commissioners prepares Supervisory Report of Board of Commissioners on the Company’s management by Board of Directors. The report is submitted to GMS to obtain approval. Accountability of Board of Commissioners to GMS is embodiment of supervisory accountability on the Company’s management in order to implement GCG principles.

C. BOARD OF DIRECTORS

Board of Directors is a corporate organ that is authorized and fully responsible for management of the Company and acts for the Company’s interests and objectives in accordance with the purpose, objectives and strategies set out in GMS and the Articles of Association. Board of Directors has collective duties and responsibilities to manage the Company. Board of Directors is responsible for managing the Company in order to generate value added and to ensure business sustainability.

Every member of Board of Directors performs their duties and makes decisions according to their respective roles and authorities. Assignment of roles and authorities of each Board of Directors member is determined in Board of Directors meeting. Every member of Board of Directors shall perform their duties and responsibilities with good faith, full responsibility and prudence. Duties, authorities and responsibilities of Board of Directors are stipulated in article 16 of the Company’s Articles of Association. In order to support effective performance of its duties

hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS. Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan membebaskannya.

Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris tersebut dan hasil keputusan RUPS mengenai permohonan pengunduran diri tersebut.

Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat Dewan Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris.

Pertanggungjawaban Dewan KomisarisDewan Komisaris menyampaikan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris atas pengelolaan Perseroan yang dilakukan Direksi. Laporan tersebut disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh persetujuan. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Perseroan dalam rangka pelaksanaan prinsip GCG.

C. DIREKSI

Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan serta bertindak untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta strategi yang ditetapkan dalam RUPS dan anggaran dasar. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif kolegial dalam mengelola Perseroan. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Perseroan agar dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha.

Setiap anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh rapat Direksi. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi diatur dalam pasal 16 Anggaran Dasar Perseroan. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dapat membentuk





and responsibilities, Board of Directors can establish supporting organs. Board of Directors shall evaluate performance of the supporting organs at the end of each financial year.

Duties and Responsibilities of Board of DirectorsBoard of Directors is responsible for their performance in the interests of the Company to achieve its goals and objectives as set out in the Articles of Association. According to its functions, Board of Directors shall perform the following:1. Ensure that the Company’s activities are carried

out in accordance with its business objectives.2. Formulate the Company’s long-term business

plan, prepare annual budget plan for Board of Commissioners’ approval and implement the Company’s business plan optimally in order to achieve the predetermined goals and objectives.

3. Prepare the Company’s Annual Report as embodiment of Board of Directors’ performance accountability, and the Company’s Financial Statements as stipulated in Limited Liability Company Law.

4. Prepare the Company’s Financial Statements in accordance with generally accepted accounting standards and submit them to public accountant for independent financial audit.

5. Organize AGMS and other GMS as stipulated in the laws and regulations and the Articles of Association.

6. Establish the Company’s organization structure, and fill each position with competent employee according to the job description.

7. Provide reports and explanations as requested by Board of Commissioners.

8. Adhere to and implement GCG principles in every business activity of the Company.

9. Encourage, ensure and monitor the Company’s compliance with internal and external regulations.

10. Establish task force (if necessary) to ensure that audit results are followed-up and implemented properly.

Board of Directors is authorized to represent the Company inside and outside the court on all matters and in any event, to bind the Company with other parties and to bind other parties with the Company, to perform management and ownership measures, with the following restrictions:

organ-organ pendukung Direksi dimana Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja organ pendukung tersebut di setiap akhir tahun buku.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya sebagaimana diatur dalam anggaran dasar. Dalam menjalankan fungsinya, Direksi melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Memastikan kegiatan Perseroan dilakukan sesuai

dengan tujuan usahanya.2. Merumuskan rencana bisnis jangka panjang

Perseroan dan menyiapkan rencana anggaran tahunan untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris serta melaksanakan rencana bisnis Perseroan sebaik mungkin demi mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

3. Menyusun Laporan Tahunan Perseroan sebagai bentuk akuntabilitas kinerja Direksi, dan Laporan Keuangan Perseroan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas.

4. Mempersiapkan Laporan Keuangan Perseroan sesuai standar akuntansi yang berlaku umum dan menyampaikan kepada akuntan publik untuk dilakukan audit independen.

5. Menyelenggarakan RUPST dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

6. Membangun struktur organisasi Perseroan, dan mengisi masing-masing posisi dengan karyawan yang memiliki kompetensi sesuai dengan deskripsi pekerjaannya.

7. Memberikan laporan dan penjelasan atas permintaan Dewan Komisaris.

8. Menjunjung tinggi dan menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan.

9. Menumbuhkan, memastikan dan mengawasi kepatuhan Perseroan terhadap peraturan internal maupun eksternal.

10. Membentuk satuan kerja khusus (bila diperlukan) untuk memastikan bahwa hasil tindak lanjut audit telah diimplementasikan dengan baik.

Direksi berwenang mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan untuk:






a. borrow or lend money on behalf of the Company (excluding cash withdrawal from the Company’s bank accounts) with an amount exceeding the limits determined in Board of Commissioners meeting;

b. establish a new business or participate in other companies inside and outside the country that exceeds the limits determined from time to time in Board of Commissioners meeting;

c. bind the Company as a guarantor;d. buy, sell or otherwise acquire or relinquish any

rights to the Company’s fixed assets or entities;

e. collateralize the Company’s assets.

For the aforementioned, Board of Directors must obtain approval of Board of Commissioners.

2 (two) members of Board of Directors shall be entitled and authorized to act for and on behalf of Board of Directors and to represent the Company.

Composition of Board of DirectorsAs of December 31, 2015, the Company’s Board of Directors consisted of 1 (one) President Director, 3 (three) Directors and 1 (one) Independent Director.

Scope of Work and Responsibilities of Board of DirectorsIn order to perform its duties in managing the Company effectively and efficiently, Board of Directors assigns the duties according to each field and competence. However, to provide a balanced outcome in every decision-making, the assignment of functions and duties does not limit authority of each director that covers cross directorates.

a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di bank) yang jumlahnya melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris;

b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri yang jumlahnya melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris;

c. mengikat Perseroan sebagai penjamin;d. membeli, menjual, atau dengan cara lain

memperoleh hak atau melepaskan hak atas aktiva tetap atau perusahaan milik Perseroan;

e. menjaminkan harta Perseroan.

Untuk tindakan tersebut di atas, Direksi harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

2 (dua) anggota Direksi berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

Komposisi Direksi Sampai dengan 31 Desember 2015, Direksi Perseroan berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 3 (tiga) orang Direktur dan 1 (satu) orang Direktur Independen.

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanBasis of Appointment

Irwan Hidayat Direktur UtamaPresident Director Keputusan Pemegang Saham

tanggal 17 September 2013Shareholders’ Decision

dated September 17, 2013Sofyan Hidayat Direktur marketingMarketing Director

David Hidayat Direktur OperasiOperation Director

Venancia Sri Indriajati Wijono Direktur KeuanganFinance Director

Keputusan RUPS Tahunantanggal 25 April 2014

Shareholders’ Decisiondated April 25, 2014

Indrawati Gunawan Direktur Independen/Direktur HRD dan GAIndependent Director/HR and GA Director

Keputusan RUPS Tahunan tanggal 13 Mei 2015Shareholders’ Decision dated May 13, 2015

Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Masing-Masing Direksi Agar dapat melaksanakan tugasnya mengelola Perseroan secara lebih efektif dan efisien, Direksi melakukan pembagian tugas sesuai bidang dan kompetensinya. Namun demikian, untuk menghasilkan keputusan bisnis yang terbaik, pembagian fungsi dan tugas tersebut tidak membatasi kewenangan mereka sebagai Direktur yang harus lintas direktorat.





Meetings of Board of DirectorsBoard of Directors shall hold at least 1 (one) Board of Directors meeting in every 1 (one) month. In addition to internal meetings, Board of Directors also holds at least 1 (one) joint meeting with Board of Commissioners in every 4 (four) months.

Meeting of Board of Directors is legitimate, can proceed and is entitled to make binding decisions if attended by more than 50% of Board of Directors members. In the case of Board of Directors member cannot attend the Board of Directors meeting physically, the respective member can participate using teleconference/videoconference technology and will still be considered in attendance.

Decisions in Board of Commissioners meeting are made through deliberation to reach consensus. In the event that no consensus is reached, then the decision can be made with voting based on affirmative votes of more than 1/2 (one half) of the total valid votes in the meeting. Board of Directors can also make valid and binding decisions without holding Board of Directors meeting, provided that all Board of Directors members have been notified in writing regarding the concerned proposals and all Board of Directors members approve the proposals in writing and sign the approval.

During 2015, Board of Directors held 11 Board of Directors meetings and 8 joint meetings with Board of Commissioners. In these meetings, the average attendance rate of Board of Directors members was more than 50%.

In general, Board of Directors meetings are to discuss business issues and management of the Company and to ensure that the Company is on the right track in implementing the predetermined business strategies. The agenda covers the Company’s monthly performance including the following:1. Marketing, distribution and sales,2. Financial position of the Company,3. The Company’s strategy to improve performance,4. Human resources,5. Other matters proposed by Board of Directors

members.

Orientation Program for New DirectorsOrientation program for new Directors is conducted for newly appointed member of Board of Directors. This induction program can be in form of presentation

Rapat DireksiDireksi wajib mengadakan rapat Direksi sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau setiap waktu apabila diperlukan. Selain rapat internal, Direksi melaksanakan rapat bersama Dewan Komisaris (rapat gabungan) paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

Rapat Direksi adalah sah dan dapat dilangsungkan serta berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri lebih dari 50% dari jumlah anggota Direksi. Dalam hal anggota Direksi tidak dapat hadir secara fisik pada rapat Direksi, maka anggota Direksi yang bersangkutan dapat mengikuti rapat melalui teknologi telekonferensi/videokonferensi dan tetap diperhitungkan kehadirannya.

Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat tersebut. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.

Selama tahun 2015, Direksi menyelenggarakan 11 kali rapat dan 8 kali rapat gabungan dengan Dewan Komisaris. Dalam rapat-rapat tersebut, tingkat kehadiran anggota Direksi lebih dari 50%.

Secara umum, rapat Direksi membahas masalah bisnis dan kepengurusan Perseroan serta memastikan bahwa Perseroan berada di jalur yang benar dalam menjalankan strategi bisnis yang telah ditetapkan. Agenda yang dibahas meliputi pembahasan tentang kinerja Perseroan per bulan termasuk diantaranya terkait hal-hal berikut:1. Pemasaran, distribusi dan penjualan,2. Posisi keuangan perusahaan,3. Strategi perusahaan dalam memperbaiki kinerja,4. Sumber daya manusia,5. Lain-lain yang diusulkan oleh anggota Direksi.

Program Orientasi bagi Direktur BaruProgram orientasi bagi Direktur baru diberikan kepada anggota Direksi yang diangkat untuk pertama kalinya. Program pengenalan dapat berupa presentasi dalam






in BOC-BOD joint meeting, meeting, visit to the Company’s factory and group and other programs. In 2015 there was orientation program for new Director.

Competence Development for Board of DirectorsIn 2015, the Finance Director attended training/workshop on tax regulations and assets revaluation.

BOD ManualBOD Manual stipulates composition and office term, work ethics, duties and responsibilities, working hours and meetings, rights and authorities, and so forth. BOD Manual describes flow of the activities in a structured, systematic and easily understood manner to be guidelines for Board of Directors in performing their respective duties to achieve the Company’s vision and missions. BOD Manual is expected to encourage high work standard that is in line with GCG principles.

BOD Manual consists of 10 chapters stipulating the following:a. Legal Backgroundb. Objectivesc. Composition and Office Termd. Work Ethicse. Duties and Responsibilitiesf. Working Hours and Meetingsg. Rights and Authoritiesh. Work Relationshipi. Performance Assessment and Evaluationj. Review and Amendment

Policy concerning Diversity of Board of Directors CompositionThe Company has not established a policy governing diversity of Board of Directors composition, including in terms of age and gender. The diversity of Board of Directors composition is organized so that every member of Board of Directors can express their opinions and reviews from their respective competence perspective and practical experience to generate comprehensive, precise, immediate and independent decisions of Board of Directors.

All Board of Directors members have sufficient and relevant background of competency and experience as described in brief profile of Board of Directors members in this Annual Report.

rapat gabungan BOC-BOD, pertemuan, kunjungan ke pabrik Perseroan dan grup Perseroan serta program lainnya. Pada tahun 2015 dilakukan program orientasi bagi Direktur baru.

Pengembangan Kompetensi DireksiDi 2015, Direktur Keuangan menghadiri pelatihan/workshop mengenai peraturan perpajakan dan revaluasi aset.

Pedoman Kerja Direksi (BOD Manual)Pedoman kerja Direksi (BOD Manual) berisi berisi tentang komposisi dan masa jabatan, etika kerja, tugas dan tanggung jawab, waktu kerja dan rapat, hak dan wewenang dan sebagainya. BOD Manual menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis dan mudah dipahami untuk menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Dengan adanya BOD Manual diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi, selaras dengan prinsip-prinsip GCG.

BOD Manual terdiri dari 10 bab yang mengatur hal-hal sebagai berikut:a. Landasan Hukumb. Tujuanc. Komposisi dan Masa Jabatand. Etika Kerjae. Tugas dan Tanggung Jawabf. Waktu Kerja dan Rapatg. Hak dan Wewenangh. Hubungan Kerjai. Penilaian Kinerja dan Evaluasij. Pengkajian dan Pembaharuan

Kebijakan Keberagaman Komposisi DireksiPerseroan tidak menetapkan kebijakan yang mengatur tentang keberagaman komposisi Direksi termasuk dari sisi usia dan gender. Keberagaman komposisi Direksi Perseroan diatur sedemikian rupa sehingga setiap anggota Direksi dapat memberikan pendapat dan kajian dari berbagai perspektif kompetensi dan pengalaman praktis masing-masing untuk menghasilkan keputusan Direksi yang komprehensif, tepat, cepat dan independen.

Seluruh anggota Direksi Perseroan memiliki latar belakang kompetensi dan pengalaman yang memadai dan relevan sebagaimana dapat dilihat dari profil singkat anggota Direksi pada Laporan Tahunan ini.





Information Related to Independent DirectorAppointment of the Company’s Independent Director refers to Decision of Board of Directors of Indonesia Stock Exchange (BEI) No. Kep-00001/BEI/01-2014 dated February 4, 2014 concerning Amendment to Regulaion No. 1-A concerning Registration of Shares and Other Equity Securities Issued by Listed Company which states that listed company is required to have at least 1 (one) Independent Director appointed by GMS.

Requirements of Independent Director according to Regulation No. 1-A are:a. Not affiliated with the Company’s management

at least 6 (six) months prior to appointment as Independent Director;

b. Not affiliated with other Commissioners or Directors of the Company;

c. Not holding Director position in other companies;d. Not being a person working for supporting

institution or profession in capital market whose services are used by the Company within 6 (six) months prior to appointment as Independent Director.

e. Maximum office term of Independent Director is for 2 (two) consecutive periods.

The Company appointed 1 (one) Independent Commissioner with reference to the aforementioned BEI regulation related to independence requirements. Other consideration includes educational background, competence and relevant experience which met qualification as the Company’s Independent Director. Based on GMS decision dated May 13, 2015, Indrawati Gunawan was appointed as Independent Director of the Company.

Informasi Mengenai Direktur Independen

Pengangkatan Direktur Independen Perseroan mengacu pada Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 4 Februari 2014 tentang Perubahan Peraturan Nomor 1-A Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat yang menyebutkan bahwa perusahaan tercatat wajib memiliki sekurangnya 1 (satu) Direktur Independen yang dipilih melalui RUPS.

Syarat Direktur Independen sesuai Peraturan Nomor 1-A tersebut adalah:a. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan

pengendali Perseroan paling kurang selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur Independen;

b. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau Direksi lainnya dari Perseroan;

c. Tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada perusahaan lain;

d. Tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang jasanya digunakan oleh Perseroan selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur.

e. Masa jabatan Direktur Independen paling banyak 2 (dua) periode berturut-turut.

Perseroan mengangkat 1 (satu) orang Direktur Independen dengan mengacu pada BEI tersebut terkait persyaratan independensi. Pertimbangan lainnya mencakup latar belakang pendidikan, kompetensi dan pengalaman yang bersangkutan yang dinilai memenuhi syarat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 13 Mei 2015, telah ditunjuk Indrawati Gunawan sebagai Direktur Independen Perseroan.

Hubungan Afiliasi Direktur IndependenAffiliate Relations of Independent Director

NamaName

HubunganAfiliasidenganAffiliate Relations with





Ya | Yes Tidak | No Ya | Yes Tidak | No Ya | Yes Tidak | NoIndrawati Gunawan - √ - √ - √






Performance Assessment of Board of DirectorsBoard of Directors performance is assessed based on certain criteria recommended by Nomination and Remuneration Committee. Performance evaluation of Board of Directors includes but not limited to:a. Achievement of business targets;b. Achievement of short-term and long-term plans of

the Company;c. Achievement of budget and revenues;d. Achievement of Financial Services Authority

Rating target related to GCG.

The results of performance evaluation of Board of Directors are submitted to GMS and become an integral part in consideration of compensation and incentive scheme for Board of Directors. The results of performance evaluation of individual Director are considered by the shareholders to dismiss or reappoint the respective Director for another office term.

Approval for Annual Report of Board of Directors pertaining to conditions and the course of the Company and ratification of Financial Statements of the Company for the previous financial year and and granting release and discharge of authority (acquit et de charge) to all members of Board of Directors on all management measures in the previous financial year is part of performance assessment of Board of Directors by GMS.

Remuneration for Board of DirectorsFor performing its duties and responsibilities, Board of Directors receives remuneration in the form of salary, fee and other allowances. Remuneration policy for Board of Directors from time to time is determined by GMS and GMS may delegate this authority to Board of Commissioners.

Remuneration amount for members of Board of Directors is proposed by President Commissioner based on recommendation of Nomination and Remuneration Committee. The amount of honorarium

Hubungan Keuangan Direktur IndependenFinancial Relations of Independent Director

NamaName

Hubungan Keuangan denganFinancial Relations with





Ya | Yes Tidak | No Ya | Yes Tidak | No Ya | Yes Tidak | NoIndrawati Gunawan - √ - √ - √

Penilaian Kinerja Direksi

Kinerja Direksi dinilai berdasarkan kriteria tertentu yang direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Evaluasi kinerja Direksi mencakup namun tidak terbatas pada:a. Pencapaian target-target bisnis;b. Pencapaian rencana jangka pendek dan jangka

panjang perusahaan;c. Pencapaian anggaran dan pendapatan;d. Pencapaian target Rating Otoritas Jasa Keuangan

terkait GCG.

Hasil evaluasi kinerja Direksi disampaikan kepada RUPS dan akan menjadi bagian tak terpisahkan dalam pertimbangan skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Direksi. Hasil evaluasi kinerja Direktur secara individual merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi pemegang saham untuk memberhentikan atau menunjuk kembali Direktur yang bersangkutan untuk masa jabatan berikutnya.

Persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan dan pengesahan Laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku sebelumnya serta memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan yang telah dijalankan dalam tahun buku sebelumnya merupakan salah satu bentuk penilaian kinerja Direksi oleh RUPS.

Remunerasi DireksiDalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi menerima remunerasi berupa gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya. Kebijakan pemberian remunerasi bagi Direksi dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

Besaran remunerasi untuk anggota Direksi diusulkan oleh Komisaris Utama berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi. Jumlah honorarium dan tantiem ditentukan dengan mempertimbangkan





and bonus is determined by considering achievement of business targets, the Company’s financial condition and other relevant factors. Members of Board of Directors do not take or receive personal gain from the Company other than the remuneration and other facilities as determined by GMS.

Total total remuneration received by Board of Directors in 2015 was Rp 22.222 billion. While the amount of the remuneration received in 2014 amounted to Rp 22.897 billion.

Multiple Positions of Board of DirectorsBoard of Directors has disclosed their other positions either within the Company’s group or at other companies. As of December 31 2015, Board of Directors members who had multiple positions as Director/Commissioner within the Company’s group or at other companies were as follows:

pencapaian target usaha, kondisi keuangan Perseroan dan faktor-faktor lain yang relevan. Anggota Direksi tidak mengambil dan atau menerima keuntungan pribadi dari Perseroan selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

Jumlah remunerasi yang diterima Direksi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 23,222 miliar. Sedangkan jumlah remunerasi yang diterima pada tahun 2014 sebesar Rp 22,897 miliar.

Rangkap Jabatan DireksiDireksi telah mengungkapkan jabatan rangkap yang dimilikinya baik di grup Perseroan maupun di perusahaan lain. Per 31 Desember tahun 2015, anggota Direksi yang merangkap jabatan sebagai Direktur/Komisaris pada grup Perseroan dan perusahaan lain adalah sebagai berikut:

Rangkap Jabatan DireksiMultiple Positions of the Board of Directors

NamaName

JabatanPosition


Company


KeteranganRemarks

Irwan Hidayat Direktur UtamaPresident Director



Group






PT Hotel Candi Baru Non group



Non group


P. Muncul Putra Offset Non group


P. Muncul Armada Raya Non group


PT Daya Cipta Tiara Non group


PT Gasindo Mekar Putra Non group

Sofyan Hidayat DirekturDirector



Group






PT Hotel Candi Baru Non-group



Non-group


PT Muncul Putra Offset Non-group


PT Muncul Armada Raya Non-group






Appointment and Dismissal of Board of DirectorsIn accordance with the Company’s Articles of Association and BOD Manual, Board of Directors members are appointed by GMS with effective office term since the date of GMS appointing them until the closing of the third Annual GMS after the date of appointment. Office term of Board of Commissioners is 3 (three) years taking into account the applicable capital market laws, with due consideration for GMS right to dismiss Board of Directors members at any time before the office term ends in accordance with the Company’s Articles of Association.

GMS has the authority to dismiss Board of Directors member at any time should the respective member be no longer qualified as Board of Directors member because his/her conduct may harm the Company or any other reason considered appropriate by GMS.

Rangkap Jabatan DireksiMultiple Positions of the Board of Directors

NamaName

JabatanPosition


Company


KeteranganRemarks


PT Daya Cipta Tiara Non-group


PT Gasindo Mekar Putra Non-group

David Hidayat DirekturDirector

Direktur UtamaPresident Director


Group



DirekturDirector



PT Hotel Candi Baru Non group

DirekturDirector


Non group

DirekturDirector

PT Muncul Putra Offset Non group

DirekturDirector

PT Muncul Armada Raya Non group


PT Daya Cipta Tiara Non group

DirekturDirector

PT Gasindo Mekar Putra Non group

Venancia Sri Indrijati DirekturDirector - - -

Indrawati Gunawan Direktur IndependenIndependent Director - - -

Pengangkatan dan Pemberhentian DireksiSesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan BOD Manual, para anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan ke-3 (ketiga) pada akhir satu periode masa jabatan. Masa jabatan anggota Direksi adalah 3 (tiga) tahun dengan memperhatikan perundang-undangan di bidang pasar modal, namun tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir dengan memperhatikan ketentuan pada Anggaran Dasar Perseroan.

RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu apabila anggota Direksi yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi yang antara lain melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau karena alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS.





Moreover, office term of Board of Directors members will be consequentially terminated should the respective member: (a) be declared bankrupt or under guardianship by a court decisions, (b) die, (c) resign or dismissed by GMS, or (d) no longer meet the requirements set by the Company’s Articles of Association and other relevant regulations.

Resignation of Board of Directors MembersBoard of Directors members reserve the right to resign from their positions before their term ends with written notification to the Company. Accordingly, the Company shall hold GMS to decide on the resignation within a maximum period of 90 (ninety) calendar days upon receipt of the resignation letter.

The Company shall disclose information to the public and report to OJK no later than 2 (two) working days upon receipt of the resignation of the respective Board of Directors member and GMS decision regarding the resignation.

Before the resignation becomes effective, the respective Board of Directors member shall continue his/her duties and responsibilities in accordance with the Articles of Association and the applicable laws and regulations. The resigning Director will still be held accountable as Board of Directors member since his/her appointment until the date of GMS approval of the resignation. Release of responsibilities of the resigning Board of Directors member is upon the release granted by Annual GMS.

Accountability of Board of DirectorsBoard of Directors submits Annual Report of the Company’s Board of Directors regarding the conditions and the course of the Company as well as key activities of the Company for the previous financial year. The report is submitted to GMS to obtain approval. Accountability of Board of Directors to GMS is embodiment of supervisory accountability on the Company’s management in order to implement GCG principles.

Disamping itu, masa jabatan anggota Direksi akan berakhir dengan sendirinya apabila yang bersangkutan: (a) dinyatakan pailit atau berada di bawah pengampuan berdasarkan putusan pengadilan, (b) meninggal dunia, (c) mengundurkan diri atau diberhentikan yang disahkan pada RUPS, dan (d) tidak lagi memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan terkait.

Pengunduran Diri Anggota Direksi

Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan. Selanjutnya Perseroan akan menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.

Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri anggota Direksi tersebut dan hasil keputusan RUPS mengenai permohonan pengunduran diri tersebut.

Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anggota Direksi yang mengundurkan diri tetap dapat diminta pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS. Pembebasan tanggung jawab anggota Direksi yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan membebaskannya.

Pertanggungjawaban DireksiDireksi menyampaikan Laporan Tahunan Direksi Perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta kegiatan utama Perseroan untuk tahun buku sebelumnya. Laporan tersebut disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh persetujuan. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Perseroan dalam rangka pelaksanaan prinsip GCG.






DISCLOSURE OF AFFILIATED RELATIONSHIPS BETWEEN BOARD OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS

Independence and Affiliated Relationship of Board of CommissionersPresident Commissioner and one Commissioner have affiliated relationship with Board of Directors and Shareholders. While one Board of Commissioners member is an Independent Commissioner who does not have financial, management, shares ownership and/or family relationships to the second degree, either vertically or horizontally or to the side by marriage with other Board of Commissioners members and/or Shareholders and/or Board of Directors members so that has the ability to act independently in performing the duties.

Independence and Affiliated Relationship of Board of DirectorsExcept for the Company’s Independent Director, all Board of Directors members have affiliated relationships with Board of Commissioners members (except the Independent Commissioner) and the Shareholders. While the Company’s Independent Director does not have family relationship to the second degree, either vertically or horizontally or to the side by marriage with other Board of Directors members.

DISCLOSURE OF SHAREHOLDINGS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Referring to article 50 of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company and Regulation No. X.K.6 Attachment of Decision of Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions No. Kep-431/BL/2012 dated August 1, 2012 concerning Annual Report of Issuer or Public Company concerning disclosure obligation regarding shareholdings of Board of Directors and Board of Commissioners, at the end of 2015, members of Board of Commissioners and Board of Directors who hold the Company’s shares were:

PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Independensi dan Hubungan Afiliasi Dewan KomisarisKomisaris Utama dan salah seorang Komisaris mempunyai hubungan afiliasi dengan Direksi dan Pemegang saham. Sedangkan salah seorang anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan Pemegang Saham dan/atau dengan anggota Direksi sehingga dalam pelaksanaan tugasnya dapat bertindak independen.

Independensi dan Hubungan Afiliasi DireksiKecuali Direktur Independen, semua anggota Direksi mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris (kecuali Komisaris Independen) dan Pemegang Saham. Sedangkan Direktur Independen tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Direksi lainnya.

PENGUNGKAPAN KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Mengacu pasal 50 Undang-Undang Nomor: 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Nomor X.K.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik tentang kewajiban pengungkapan mengenai kepemilikan saham Direksi dan Dewan Komisaris, sampai akhir tahun 2015 Direksi dan Dewan Komisaris yang memiliki saham Perseroan adalah sebagai berikut:





AUDIT COMMITTEE

Audit Committee was established based on Decision of Board of Commissioners No. 001/SM/ SK-DEKOM/14 dated January 23, 2014 concerning Establishment and Composition of Audit Committee and Audit Committee Charter of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Audit Committee is to assist implementation of Board of Commissioners’ duties and functions to ensure accuracy of the Company’s financial statements prepared by management, to oversee the Company’s compliance with the applicable laws and regulations, and to ensure independence and effectiveness of audit function and work program either by external or internal auditors so that it can provide assurance to the shareholders on the facts and the Company’s financial statements. In addition, Audit Committee is also responsible for overseeing effectiveness of the Company’s internal control and risk management.

Audit Committee Charter

In performing its duties and responsibilities to oversee internal control, Audit Committee is equipped with guidelines set out in Audit Committee Charter. Audit Committee Charter contains, among others, authorities, duties and responsibilities, meetings and reporting.

Audit Committee Charter governs the following:

1. Establishment and Objectives2. Membership3. Authorities4. Duties and Responsibilities5. Meetings6. Reporting7. Performance Assessment

Kepemilikan Saham Direksi dan Dewan KomisarisShares ownership of Board of Directors and Board of Commissioners

NamaName

JabatanPosition

Jumlah SahamShares

NominalNominal %

Irwan Hidayat Direktur Utama | President Director 1,215,000,000 Rp 121.500.000.000 8,10%

Sofyan Hidayat Direktur | Director 1,215,000,000 Rp 121.500.000.000 8,10%

Johan Hidayat Komisaris | Commissioner 1,215,000,000 Rp 121.500.000.000 8,10%

David Hidayat Direktur | Director 1,215,000,000 Rp 121.500.000.000 8,10%

KOMITE AUDIT

Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 001/SM/SK-DEKOM/14 tanggal 23 Januari 2014 tentang Pembentukan Komite Audit dan Susunan Komite Audit Serta Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Komite Audit bertugas membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam memastikan kebenaran laporan keuangan Perseroan yang disusun oleh manajemen, mengawasi kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan independensi dan efektivitas fungsi dan program kerja audit baik oleh auditor eksternal maupun audit internal sehingga dapat mernberi kepastian kepada pemegang saharn tentang kebenaran dan keadaan laporan keuangan perusahaan. Di samping itu Komite Audit juga bertugas untuk mengawasi efektivitas pengendalian internal dan manajemen risiko perusahaan.

Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan pengendalian intern, Komite Audit dilengkapi dengan pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter). Piagam Komite Audit antara lain berisi mengenai kewenangan, tugas dan tanggung jawab, rapat dan pelaporan.

Piagam Komite Audit mengatur hal-hal sebagai berikut:1. Pembentukan dan Tujuan2. Keanggotaan3. Kewenangan4. Tugas dan Tanggung jawab5. Rapat6. Pelaporan7. Penilaian Kinerja






Duties and ResponsibilitiesDuties and responsibilities of Audit Committee as stipulated in Audit Committee Charter are as follows:

1. Provide opinions to Board of Commissioners on reports or matters delivered by Board of Directors to Board of Commissioners and identify matters that require Board of Commissioners’ attention;

2. Review financial statements to be published by the Company;

3. Review compliance with capital market regulations and the relevant laws and regulations;

4. Review examination conducted by external auditors;

5. Assess internal control effectiveness, report to Board of Commissioners on various risks faced by the Company and risk management implementation by Board of Directors;

6. Report to Board of Commissioners on study results regarding lawsuits involving the Company;

7. Maintain confidentiality of corporate documents, data and information; and

8. Prepare Audit Committee Guidelines.

AuthoritiesAudit Committee is authorized to get full, free, and not limited access to records, employees, funds, assets and other resources of the Company related to the performance of its duties. In carrying out such authorities, Audit Committee shall cooperate with internal audit and internal audit shall provide reports and information requested by Audit Committee. Audit Committee may request for advice or recommendation from independent experts from outside the Company on legal or other matters as considered necesary, at the Company’s expense.

Membership and Office TermCommittee members should be independent and chaired by an Independent Commissioner appointed by Board of Commissioners to be Chairman of Audit Committee. Office term of committee members is 2 (two) years or in accordance with the applicable regulations with due regard to Board of Commissioners authority to dismiss at any time and can be reappointed.

The current members of Audit Committee were appointed based on Decision of Board of Commissioners No. 001/SM/SK-DEKOM/14 dated January 23, 2014 with office term of 2 (two) years.

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Audit diantaranya adalah sebagai berikut:1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris

mengenai laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris;

2. Menelaah laporan keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan kepada publik;

3. Menelaah kepatuhan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan perundangan terkait;

4. Menelaah pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor ekstemal;

5. Mengkaji efektivitas pengendalian internal, melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi;

6. Melaporkan kepada Dewan Komisaris hasil kajian atas adanya tuntutan hukum yang dihadapi perusahaan;

7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan, dan

8. Menyusun dan menyempurnakan Pedoman Kerja Komite Audit.

KewenanganKomite Audit berwenang untuk mengakses secara penuh, bebas, dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan kewenangannya ini Komite Audit harus bekerja sama dengan audit internal dan audit internal wajib memberikan laporan dan informasi yang diminta oleh Komite Audit. Komite Audit dapat meminta saran atau nasihat ahli yang independen dari luar perusahaan di dalam hukum maupun bidang lainnya yang dipandang perlu, atas biaya perusahaan.

Keanggotaan dan Masa JabatanAnggota komite harus independen dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk menjadi Ketua Komite Audit. Masa tugas anggota komite adalah 2 (dua) tahun atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan tidak menyampingkan wewenang Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dan dapat dipilih kembali.

Anggota Komite Audit yang bertugas saat ini diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 001/SM/SK-DEKOM/14 tanggal 23 Januari 2014 dengan masa jabatan 2 (dua) tahun.





Education Qualification and Work Experience of Audit Committee

Budi Setiawan PranotoChairman of Audit Committee and Independent CommissionerHis profile is presented on Profile of Board of Commissioners section in this Annual Report.

Eddy SugitoAudit Committee MemberGraduated from Universitas Trisakti Jakarta majoring in Accounting, began his career at Ernst & Whinney as an auditor (1987-1988), later served as senior auditor at Arthur Andersen (1989-1991), Corporate Accounting Manager at Barito Pacific Group - Non Timber Division (1991-1993), Finance Administration Manager at PT KOLL IPAC - Property Consultant & Management (1993-1994), Operations Manager of PT ABN Amro Asia Securities Indonesia (1994-1997), Head of Operations - Associate Director at PT Bahana Securities (1997-1998). He also served as Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (1998-2000), Director of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2000-2005), and Listing Director of PT Bursa Efek Indonesia (2005-2012).

SoewondoAudit Committee MemberGraduated from Faculty of Economics majoring in Corporate Management of Universitas Diponegoro Semarang (1970), and Faculty of Economics majoring in Accounting of Universitas Airlangga (1978), also graduated from Job Training and Preparation of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in 1979 and Master of Management of Institut Pengembangan Wirausaha Indonesia (IPWI). Currently he is attending doctoral program at Universitas Persada Indonesia in Jakarta. Previously he served as lecturer at various universities, worked in several Public Accounting Firms, among others, Drs. M.Soebroto Public Accounting Firm Semarang, Dra. Siti Sumarsih Public Accounting Firm Semarang, Drs. Ishak Nukman Public Accounting Firm Jakarta, PT Aneka Tambang (Persero) Internal Control Division, Directorate General of Taxation of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, Associate Consultant of PT Indoconsult, Pan Asian Research, as a partner in Public Accounting Firm “Sohardjo, Soewondo & Rekan” until 1998 and Partner

Jabatan Nama | Name PositionKetua/Komisaris Independen Budi Setiawan Pranoto Chairman/Independent Commissioner

Anggota Eddy Sugito Member

Anggota Soewondo Member

Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit

Budi Setiawan PranotoKetua Komite Audit dan Komisaris IndependenProfil beliau disajikan pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.

Eddy SugitoAnggota Komite AuditLulusan Universitas Trisakti Jakarta jurusan Akuntansi, memulai karirnya di Ernst & Whinney sebagai auditor (1987-1988), kemudian menjabat sebagai senior auditor di Arthur Andersen (1989-1991), Corporate Accounting Manager di Barito Pacific Group - Non Timber Division (1991-1993), Finance Administration Manager di PT KOLL IPAC - Property Consultant & Management (1993-1994), Operations Manager PT ABN Amro Asia Securities Indonesia (1994-1997), Head of Operations - Associate Director di PT Bahana Securities (1997-1998). Pernah menjabat sebagai Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (1998-2000), Direktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2000-2005), dan Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Indonesia (2005-2012).

SoewondoAnggota Komite AuditLulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan Universitas Diponegoro Semarang (1970), dan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga Surabaya (1978), lulus pada Latihan dan Persiapan Kerja Departemen Keuangan Republik Indonesia tahun 1979 dan lulus Magister Manajemen Institut Pengembangan Wirausaha Indonesia (IPWI). saat ini masih mengikuti program doktor pada Universitas Persada Indonesia di Jakarta. Pernah menjadi staf pengajar di berbagai perguruan tinggi negeri, bekerja di beberapa Kantor Akuntan antara lain Kantor Akuntan Publik Drs. M.Soebroto Semarang, Kantor Akuntan Dra. Siti Sumarsih Semarang, Kantor Akuntan Drs. Ishak Nukman Jakarta, PT Aneka Tambang (Persero) Divisi Pengawasan Intern, Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia, Associate Consultan PT Indoconsult, Pan Asia Research, sebagai partner di Kantor Akuntan Publik “Sohardjo, Soewondo & Rekan” sampai tahun 1998 dan Partner pada Kantor Akuntan






in Public Accounting Firm Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan (1998-2006). Since November 2006 until now he is Managing Partner in Public Accounting Firm Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan.

Independence of Audit Committee MembersAudit Committee performs its duties professionally and independently, and cannot intervene/be intervened by other party. Audit Committee members are not related to the Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. Audit Committee members coming from outside the Company do not have any personal interest/relationship that may cause negative impacts and conflict of interest with the Company. Independent criteria for members and chairman of Audit Committee are as follows:a) Is not a person in a Public Accounting Firm, Law

Firm or Other Party providing audit and or non-audit services to the Company within 6 (six) months prior to appointment by Board of Commissioners;

b) Is not a person having authority and responsibility for planning, leading, and controlling the Conpany’s activities in the last 6 (six) months prior to appointment by Board of Commissioners, excluding Independent Commissioner;

c) Does not have shares of the Company, either directly or indirectly. In the case of Audit Committee member acquires shares as a result of a legal event, then within a maximum period of 6 (six) months after acquirement, such shares shall be transferred to other party;

d) Does not have family relationship by marriage or descent to the second degree, either vertically or horizontally with Board of Commissioners, Board of Directors or Majority Shareholders of Issuer or Public Company; and or business relationship, either directly or indirectly, related to business activities of Issuer or Public Company.

Meetings of Audit CommitteeDuring 2015, Audit Committee held 5 (five) meetings attended by all members (100% attendance). The agenda includes GCG implementation in the Company and review of Financial Statements for the 1st quarter, 1st semester, 3rd quarter and Annual Financial Statements.

2015 Activities ReportAudit Committee has performed its duties and responsibilities in accordance with the Company’s Audit Committee Charter. During 2015, Audit

Publik Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan (1998-2006). Sejak Nopember 2006 sampai sekarang menjadi Pemimpin Rekan pada Kantor Akuntan Publik Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan.

Independensi Anggota Komite Audit

Komite Audit menjalankan peran secara profesional dan independen, serta tidak menerima/melakukan intervensi dari/kepada pihak lainnya. Anggota Komite Audit tidak terkait dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, maupun Direksi. Anggota Komite Audit yang berasal dari luar Perseroan tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan (conflict of interest) dengan Perseroan. Kriteria independen bagi anggota dan ketua Komite Audit adalah sebagai berikut:a) Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan

Publik, Kantor Konsultan Hukum atau pihak Lain yang memberikan jasa audit dan atau non-audit kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris;

b) Bukan merupakan orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen;

c) Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung di Perseroan. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum, maka dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut, wajib mengalihkan kepada pihak lain.

d) Tidak mempunyai hubungan keluarga karena perkawinan atau keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertical dengan Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik; dan atau hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik;

Rapat Komite AuditSepanjang tahun 2015, Komite Audit mengadakan 5 (lima) kali rapat yang dihadiri seluruh anggota (100% kehadiran). Agenda yang dibahas terkait penerapan GCG di Perseroan dan penelaahan Laporan Keuangan kuartal 1, semester 1, kuartal 3 dan Laporan Keuangan Tahunan.

Laporan Pelaksanaan Tugas tahun 2015Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Piagam Komite Audit Perseroan. Selama tahun 2015 Komite Audit





Committee held 5 meetings attended by all Audit Committee Members with details of activities as follows:• Reviewed consolidated financial statements in

2014,• Reviewed consolidated financial statements for

the first, second and third quarters in 2015,• Reviewed Corporate Budget Plan for 2016,• Discussed and reviewed examination results

of internal auditors on effectiveness of the Company’s internal control system and monitored recommended follow-up and improvements,

• Provided recommendation to Board of Commissioners pertaining to the Company’s affiliated party transactions in order to avoid any potential conflict of interest,

• Reviewed the Company’s compliance with capital market regulations and other laws and regulations , and

• Provided recommendations to Board of Commissioners on appointment of public accountant to be assigned to audit the Company’s financial statements.

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

To comply with Financial Services Authority Regulation No. 34/POJK.04/2015 dated December 8, 2014 concerning Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company, the Company established Nomination and Remuneration Committee based on Decision of Board of Commissioners No. 001/SM/SK-DEKOM/VI/15 dated June 30, 2015 concerning Establishment of Nomination and Remuneration Committee of PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk with members composition as follows:

Profile of Nomination and Remuneration Committee members is presented on Profile of Board of Commissioners section in this Annual Report.

Nomination and Remuneration Committee assists Board of Commissioners in carrying out its supervisory function and ensures that nomination process for strategic positions in management and determination

telah melakukan 5 kali pertemuan yang dihadiri oleh seluruh Anggota Komite Audit dengan rincian kegiatan sebagai berikut:• Menelaah laporan keuangan konsolidasian tahun

2014,• Menelaah laporan keuangan konsolidasian

triwulan pertama, kedua dan ketiga 2015, • Menelaah Rencana Anggaran Perusahaan tahun

2016, • Membahas dan menelaah hasil pelaksanaan

pemeriksaan auditor internal atas efektivitas sistem pengendalian internal Perseroan dan memantau tindak lanjut perbaikan yang harus dilakukan,

• Memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait transaksi Perseroan dengan pihak terafiliasi untuk menghindari adanya potensi benturan kepentingan,

• Menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan perundangan lainnya, dan

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas penunjukan akuntan publik yang ditugaskan untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 34/POJK.04/2015 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi Dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik, maka Perseroan membentuk Komiter Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 001/SM/SK-DEKOM/VI/15 tanggal 30 Juni 2015 tentang Pembentukan Komite Nominasi Dan Remunerasi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan susunan anggota sebagai berikut:

Jabatan Nama | Name PositionKetua/Komisaris Independen Budi Setiawan Pranoto Chairman/Independent Commissioner

Anggota/Komisaris Sigit Hartojo Hadi Santoso Member/Commissioner

Anggota/Komisaris Johan Hidayat Member/Commissioner

Profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi disajikan pada bagian Profil Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.

Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan memastikan pelaksanaan proses pencalonan posisi strategis dalam manajemen






process of remuneration amount for Board of Directors run objectively, effectively, efficiently and in accordance with human resource management principles and GCG principles.

2015 Activities ReportSince Nomination and Remuneration Committee Charter had not been established, in 2015 Nomination and Remuneration Committee had not performed its duties and responsibilities according to formal procedures in providing recommendations to Board of Commissioners related to nomination and remuneration policies. Nevertheless, because Committee members are also Board of Commissioners members, informally the Committee had performed its functions by providing recommendations and advices in Board of Commissioners meetings that discussed nomination and remuneration issues.

Policy on Board of Directors SuccessionThe Company has not established a policy on Board of Directors succession.

CORPORATE SECRETARY

As a public company, the Company is obliged to establish and maintain good communication with all stakeholders, such as: government, regulators, capital market authorities, investors and the public. Ease of communication and information access is crucial to disclose information required by stakeholders in an accurate and timely manner. Information transparency is one of GCG principles upheld by the Company in order to improve corporate image and public trust.

To that end, the Company appointed Corporate Secretary that reports to Board of Directors as a unit which has duties and responsibilities for all internal and external communication and publications including secretariat relationship of the Company’s management. Information released by Corporate Secretary to the public is the Company’s official information. Corporate Secretary is also responsible for maintaining fairness, consistency and transparency of matters related to performance, corporate governance and corporate actions.

Duties and ResponsibilitiesAccording to Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 35/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning Corporate Secretary of Issuer

dan proses penetapan besaran remunerasi bagi direksi berjalan secara obyektif, efektif dan efisien serta sesuai dengan prinsip manajemen sumber daya manusia dan prinsip-prinsip GCG.

Laporan Pelaksanaan Tugas tahun 2015Sehubungan belum disusunnya pedoman kerja Komite Nominasi Dan Remunerasi (Piagam Komite), pada tahun 2015 Komite Nominasi dan Remunerasi belum melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara formal prosedural dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait kebijakan nominasi dan remunerasi. Namun demikian, karena anggota Komite adalah juga merupakan anggota Dewan Komisaris, secara informal Komite telah menjalankan fungsinya memberikan rekomendasi dan usulan di dalam rapat-rapat Dewan Komisaris yang membahas masalah nominasi dan remunerasi.

Kebijakan Mengenai Suksesi DireksiPerseroan belum memiliki kebijakan mengenai suksesi Direksi.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sebagai perusahan publik, Perseroan berkewajiban untuk membangun dan memelihara komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan, seperti; pemerintah, regulator, otoritas pasar modal, investor dan masyarakat. Kemudahan akses komunikasi dan informasi sangat penting untuk menyampaikan setiap informasi yang diperlukan pemangku kepentingan secara akurat dan tepat waktu. Keterbukaan informasi merupakan salah satu prinsip GCG yang ingin terus dijaga oleh Perseroan dalam rangka meningkatkan citra Perseroan dan kepercayaan publik.

Untuk itu, Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab kepada Direksi sebagai unit yang bertugas dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan komunikasi dan publikasi internal dan eksternal termasuk hubungan kesekretariatan pimpinan Perseroan. Setiap informasi yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan kepada masyarakat merupakan informasi resmi dari Perseroan. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab memelihara kewajaran, konsistensi dan transparansi mengenai hal-hal terkait kinerja, tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi.

Tugas dan Tanggung JawabSesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Perusahaan





or Public Company, duties and responsibilities of Corporate Secretary include the following:a. Follow the capital market trend particularly the

applicable capital market laws and regulations;b. Provide input to Board of Directors and Board of

Commissioners to comply with the capital market laws and regulations;

c. Assist Board of Directors and Board of Commissioners in corporate governance including:• Information disclosure to the public, including

information availability on the Company’s website;

• Timely submission of reports to OJK;• Organization and documentation of GMS;• Organization and documentation of meetings

of Board of Directors and/or Board of Commissioners; and

• Organization of orientation program on the Company for Board of Directors and/or Board of Commissioners.

d. Act as liaison between the Company and the shareholders, OJK, and other stakeholders.

Corporate Secretary ProfileCorporate Secretary is currently held by Tiur Simamora as appointed based on Decision of Board of Directors No. 001/SM/SKDIR/VI/2013 dated June 18, 2013.

Tiur Simamora was born in 1957. She earned a Bachelor degree in Law from Universitas Katolik Parahyangan, Bandung in 1982. She began her career with PT Indhasana which later changed its name to PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk, since 1988, with her latest position as Director and Corporate Secretary (2008-2012). In that period she also served as Director of PT John Crane Indonesia (1999-2001), PT Kertas Basuki Rachmat (2007-2010), Commissioner of PT Kertas Blabak (2008-2009), and PT Hutan Ketapang Industri (2008-2010).

Corporate Secretary Activities

During 2015, Corporate Secretary performed the following activities:1. Submitted Shareholders Register to FSA and IDX

on a monthly basis.2. Assisted Board of Directors and Board of

Commissioners holding monthly meeting.3. Submitted report of the use of IPO funds to FSA

and Exchange on a quarterly basis and submitted financial statements in the first and third quarters

Publik, tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan Perseroan diantaranya adalah:a. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;

b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;

c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:• Keterbukaan informasi kepada masyarakat,

termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;

• Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;

• Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS; • Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat

Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan • Pelaksanaan program orientasi terhadap

perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

d. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.

Profil Sektretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan dijabat oleh Tiur Simamora yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 001/SM/SKDIR/VI/2013 tanggal 18 Juni 2013.

Tiur Simamora lahir pada tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1982. Mengawali karirnya di PT Indhasana yang kemudian berubah nama menjadi PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk, sejak tahun 1988, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur dan Corporate Secretary (2008 - 2012). Dalam periode tersebut juga merangkap sebagai Direktur di PT John Crane Indonesia (1999 - 2001), PT Kertas Basuki Rachmat (2007 - 2010), Komisaris di PT Kertas Blabak (2008 - 2009) dan PT Hutan Ketapang Industri (2008 - 2010).

Pelaksanaan Tugas Sektretaris PerusahaanSepanjang tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:1. Menyampaikan Laporan Daftar Pemegang Saham

ke OJK dan Bursa secara berkala setiap bulan.2. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris

menyelenggarakan rapat bulanan.3. Menyampaikan laporan penggunaan Dana IPO ke

OJK dan Bursa secara berkala setiap triwulan dan menyampaikan laporan keuangan triwulan 1 dan






Tiur SimamoraSekretaris PerusahaanCorporate Secretary

and the second semester and published Financial Statements in the First and Second/Annual Semesters on newspapers and the Company’s website.

4. Held GMS on May 13, 2015 in accordance with OJK Regulation No. 32 /POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning Planning and Conducting of General Meeting Shareholders of Public Company, starting from notification to the FSA and IDX, Announcement ads on newspapers and the Company’s website, Invitation ads on newspapers and the Company’s website.

5. Coordinated with Share Registrar in preparing shareholders register entitled to attend GMS as per recording date.

6. Coordinated with BAE to prepare shareholders register entitled to dividends and income tax withholding on dividends to follow up on GMS decision regarding dividend distribution in financial year 2014.

7. Coordinated with Notary to prepare Minutes of GMS in particular a deed of amendment to the Company’s Articles of Association in accordance with the new FSA regulations.

8. Reported GMS results to FSA and IDX, posted announcement on newspaper and the Company’s website including dividend distribution schedule after coordination with the Exchange.

3 serta semester 2 dan mengumumkan Laporan Keuangan Semester 1 dan Tahunan di surat kabar dan situs web Perseroan.

4. Menyelenggarakan RUPS pada tanggal 13 Mei 2015 yang disesuaikan dengan Peraturan OJK Nomor 32 /POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dari mulai pemberitahuan kepada OJK dan Bursa, Iklan Pemberitahuan di surat kabar dan situs web Perseroan, Pemanggilan melalui iklan surat kabar dan situs web Perseroan.

5. Berkoordinasi dengan Biro Administrasi Efek (BAE) dalam menyiapkan daftar pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS sesuai dengan recording date.

6. Berkoordinasi dengan BAE untuk menyiapkan data pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen dan pelaksanaan pemotongan PPH atas dividen untuk mnindaklanjuti keputusan RUPS mengenai pembagian dividen tahun buku 2014.

7. Berkoordinasi dengan Notaris yang akan membuat Berita Acara RUPS khususnya membuat akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan peraturan OJK yang baru.

8. Melaporkan hasil RUPS kepada OJK dan Bursa serta mengiklankan pada surat kabar dan situs web Perseroan termasuk jadwal pembagian dividen setelah berkoordinasi dengan Bursa.





9. Conducted socialization for Board of Directors and Board of Commissioners in January 2015 in connection with several new regulations issued by OJK.

10. Prepared Code of Conduct for Board of Commissioners, Board of Directors and Employees.

11. Held analyst meeting on August 27, 2015.

12. Organized annual public exposure at Investor Summit held by the Exchange on November 10, 2015.

13. Participated in workshops, socializations and seminars on new regulations and other topics related to GCG and compliance of public company held by FSA, KSEI, IDX, AEI and ICSA.

14. Delivered information disclosure to FSA, IDX and the public through IDXNews and the Company’s website related to buyback of shares by the Company on September 1, 2015 for a period of 6 months and reported the results at the end of each 3rd month.

15. Reported information disclosure to OJK, Exchange and the Public pertaining to the Company’s holidays in addition to the Exchange’s holidays.

Competence Development for Corporate SecretaryTo support performance of her duties, Corporate Secretary attended competence development programs in form of training, seminar, workshop and so forth. During 2015 the programs attended by Corporate Secretary were as follows:

9. Melaksanakan sosialisasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris pada bulan Januari 2015 sehubungan dengan adanya beberapa peraturan baru yang dikeluarkan oleh OJK.

10. Menyusun Kode Etik Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan.

11. Menyelenggarakan analyst meeting pada 27 Agustus 2015.

12. Melaksanakan paparan publik tahunan pada saat Investor Summit yang diselenggarakan oleh Bursa pada tanggal 10 November, 2015.

13. Mengikuti workshop, sosialisasi dan seminar peraturan baru dan topik lainnya terkait dengan GCG dan kepatuhan perusahaan terbuka yang diselenggarakan oleh OJK, KSEI, Bursa, AEI dan ICSA.

14. Menyampaikan keterbukaan Informasi kepada OJK, Bursa dan masyarakat melalui IDXNews dan situs web Perseroan terkait buyback saham yang dilakukan oleh Perseroan pada tanggal 1 September 2015 untuk jangka waktu 6 bulan dan melaporkan hasilnya setiap akhir bulan ke-3.

15. Melaporkan keterbukaan Informasi kepada OJK, Bursa dan Publik sehubungan libur Perseroan yang di luar hari libur Bursa.

Pengembangan Kompetensi Sekretaris PerusahaanUntuk mendukung pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan mengikuti program pengembangan kompetensi berupa pelatihan, seminar, workshop dan lainnya. Pada tahun 2015 program yang diikuti Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

Pengembangan Kompetensi Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary’s Competence Development

Materi Pengembangan Kompetensi/PelatihanCompetence Development/Training Material

TanggalDate

PenyelenggaraOrganizer

Sosialisasi Peraturan Otoritasa Jasa Keuangan (OJK) JanuariJanuary

Indonesia Corporate Secretary Asociation (ICSA)

Kode Etik Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD) FebruariFebruary

ICSA

Sosialisasi Peraturan OJK Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)

Financial Shenanigans dan Whistleblower Best Practice MaretMarch

ICSA

Evaluasi Monitoring Pelaporan Keuangan Emiten dan OJK Penerapan PSAK tahun 2015 No. 1, 4, 65, 66, 67,dan 68

MeiMay

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Peran dan Kompetensi Corporate Secretary Emiten dan Pelaksanaan Peraturan dan Perundangan Pasar Modal

JuniJune

Bursa Efei Indonesia (BEI) dan ICSA

Pembuatan Charter BOC dan BOD dengan Optimalisasi Organisasi Julijuly

ICSA

ESOP dan MESOP September ICSA

Economy Outlook 2016 OktoberOctober

ICSA

Economic and Capital Market Outlook 2016 DesemberDecember

BEI






INVESTOR RELATIONS

To clearly communicate the strategy and business activities with stakeholders, Corporate Secretary through Investor Relations team as a subordinate of Corporate Secretary and coordination with Finance Director, actively disseminates relevant and timely information to the investment community so that investors can comprehend the Company’s strategy development, performance and key business activities. Transparent and equivalent information dissemination is one of the Company’s information disclosure principles.

One of the Company’s commitments as a public company is to clearly communicate its strategy, business activities, and performance with all stakeholders, including the shareholders. The Company continuously and proactively communicates its progress with the shareholders through Investor Relations activities.

The Company has Investor Relations Unit in charge of building relationships with investors, potential investors, and analysts. Investor Relations is responsible for ensuring availability of the Company’s latest data and information required by domestic and international investors.

During 2015, Investor Relations communicated intensively with investors, either directly or indirectly through the following activities:

The Company understands that feedback from the investment community is very important to improve involvement and relationships. Therefore, Corporate Secretary continues to build communication with investors and analysts. Corporate Secretary and Investor Relations can be contacted by e-mail: [email protected] or [email protected].

HUBUNGAN INVESTOR

Untuk mengkomunikasikan strategi dan kegiatan bisnis sejelas-jelasnya kepada pemangku kepentingan, Sekretaris Perusahaan melalui tim Investor Relations sebagai subordinasi dari Sekretaris Perusahaan dan berkoordinasi dengan Direktur Keuangan, aktif menyebarluaskan informasi yang relevan dan tepat waktu kepada komunitas investasi sehingga para investor dapat mengikuti perkembangan strategi, kinerja, dan kegiatan bisnis utama Perseroan. Penyebarluasan informasi secara transparan dan merata adalah salah satu prinsip pengungkapan informasi Perseroan.

Salah satu komitmen Perseroan sebagai perusahaan terbuka adalah mengkomunikasikan sejelas-jelasnya strategi dan kegiatan bisnis serta hasil kinerja Perseroan kepada semua pemangku kepentingan, salah satunya adalah pemegang saham. Perseroan secara berkesinambungan dan terus aktif dalam mengkomunikasikan perkembangan Perseroan kepada para pemegang saham melalui kegiatan Hubungan Investor.

Perseroan memiliki Unit Hubungan Investor yang bertugas membina hubungan dengan para investor, calon investor, dan analis. Hubungan Investor bertanggung jawab untuk menjamin ketersediaan data dan informasi terkini mengenai Perseroan yang dibutuhkan investor baik domestik maupun internasional.

Sepanjang tahun 2015, Hubungan Investor telah melakukan komunikasi secara insentif dengan para investor baik secara langsung maupun tidak langsung melalui aktivitas sebagai berikut:

KegiatanJumlah

Number of Events

TempatVenue Activities

Pertemuan dan telekonferensi 40 Jakarta Meeting and teleconference

Kunjungan pabrik 1 Semarang Factory visit

Paparan publik 1 Jakarta Public expose

Konferensi Internasional 3 Singapore, Tokyo Internatinal conference

Perseroan memahami bahwa umpan balik dari komunitas investasi sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan dan hubungan. Karena itu, Sekretaris Perusahaan terus menjalin komunikasi dengan para investor dan analis. Sekretaris Perusahaan dan Investor Relations dapat dihubungi melalui e-mail: [email protected] atau [email protected].





INTERNAL AUDIT UNIT

Board of Directors of PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk with the approval of Board of Commissioners has established Internal Audit Charter which regulates structure, duties and responsibilities, authorities and code of ethics of Internal Audit Unit.

Internal Audit Unit is led by Head of Internal Audit and directly reports to Board of Directors and Audit Committee, conducts audit and consulting functions independently and objectively.

Duties and responsibilities of Internal Audit Unit are as follows:• Develop and conduct annual audit plan,

• Assist the Company’s internal control by evaluating effectiveness and efficiency of business operations,

• Provide recommendations based on audits results to relevant management,

• Ensure implementation of improvements to respond Internal Audit recommendations,

• Hold meetings with Board of Directors members, relevant management, and Audit Committee to discuss audit results and recommendations,

• Submit audit reports to Board of Directors and Audit Committee.

In performing its functions, Internal Audit scope covers all business units including operational, financial, information technology and other relevant aspects. During 2015, internal audit activities included implementation of annual audit plan and meetings with Board of Directors members and Audit Committee to regularly update the information.

INDEPENDENT ACCOUNTANT

Based on decision of Annual GMS on May 13, 2015 which delegated authority to Board of Directors to appoint independent public accountant to audit the Company’s books for the financial year ended December 31, 2015, then Board of Directors with approval of Board of Commissioners appointed Public Accounting Firm Anwar, Sugiharto & Rekan to audit consolidated financial statements of the Company and its Subsidiaries for the financial year ended December 31, 2015.This appointment has been approved by Board of Commissioners.

UNIT INTERNAL AUDIT

Direksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan persetujuan Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Audit Internal yang didalamnya mengatur tentang struktur, tugas dan tanggung jawab, wewenang dan kode etik dari Unit Audit Internal.

Unit Audit Internal dipimpin oleh Kepala Audit Internal dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan Komite Audit, melaksanakan fungsi audit dan fungsi konsultasi secara independen dan obyektif.

Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:• Menyusun dan melaksanakan rencana tahunan

Audit Internal,• Membantu pelaksanaan pengendalian internal

perseroan dengan mengevaluasi efektifitas dan efisiensi pelaksanaan operasional usaha,

• Memberikan masukan berdasarkan hasil audit kepada manajemen terkait,

• Memastikan pelaksanaan perbaikan atas tanggapan rekomendasi Audit Internal,

• Melakukan pertemuan dengan anggota Dewan Direksi dan manajemen terkait maupun dengan Komite Audit dalam membahas hasil audit dan rekomendasinya,

• Memberikan Laporan hasil audit kepada Direksi dan Komite Audit,

Dalam menjalankan fungsinya, ruang lingkup Audit Internal meliputi seluruh unit usaha baik operasional, keuangan, teknologi informasi dan aspek-aspek lain yang terkait. Selama tahun 2015 aktivitas yang dilakukan mencakup pelaksaan rencana audit tahunan dan mengadakan pertemuan dengan anggota Direksi dan Komite Audit untuk pemutakhiran informasi secara rutin

AKUNTAN INDEPENDEN

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 13 Mei 2015 yang memberi pendelegasian kewenangan kepada Direksi untuk menunjuk akuntan publik independen yang akan mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, maka Direksi atas persetujuan Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & Rekan untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Penunjukan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris.






The Public Accounting Firm and accountants who audit the Company’s financial statements and the amount of audit fees for the last two years are as follows:

INTERNAL CONTROL SYSTEM

Internal control system is key component in management to conduct sound and safe operational activities. Effective internal control is expected to support achievement of the predetermined performance targets set by the management, to improve management confidence, to encourage compliance with the applicable laws and regulations and to minimize potential financial risk. Board of Commissioners and Board of Directors believe that robust performance and increased corporate value can only be achieved through the implementation of good and proper corporate governance. One way to implement is effective internal control system.

The Company’s internal control system aims to:

1. Safeguard the Company’s assets;2. Ensure availability of reliable financial and

managerial reporting;3. Improve the Company’s compliance with the

applicable laws and regulations;

4. Reduce the risk of financial loss, irregularities and violations of the laws; and

5. Improve organization effectiveness and cost efficiency.

Board of Directors is responsible for robust internal control system in each activity of the Company at all organizational levels. Board of Directors shall ensure that internal control system runs efficiently and effectively, procedures are implemented in an orderly manner, and conducive condition for internal control activities. To achieve these, Board of Directors is assisted by Internal Audit Unit. While Board of Commissioners is responsible for supervision, assisted by the committees of Board of Commissioners.

Dengan demikian data Kantor Akuntan Publik dan akuntan yang melakukan audit laporan keuangan Perseroan serta besaran jasa audit dalam dua tahun terakhir adalah:

Periode AuditAudit Period

Kantor Akuntan PublikPublic Accountant Firm

AkuntanAccountant

2015 KAP Anwar, Sugiharto & Rekan Helli I.B. Susetyo, CPA

2014 KAP Anwar, Sugiharto & Rekan Helli I.B. Susetyo, CPA

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Sistem pengendalian intern merupakan komponen penting dalam manajemen yang menjadi acuan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional yang sehat dan aman. Pengendalian intern yang baik diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran dan kinerja yang ditetapkan manajemen, menambah kepercayaan bagi manajemen, mendorong kepatuhan pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta meminimalisir risiko kerugian yang timbul. Dewan Komisaris dan Direksi meyakini bahwa kinerja yang baik dan peningkatan nilai perusahaan hanya dapat dicapai melalui penerapan tata kelola perusahaan secara baik dan benar. Salah satu implementasinya adalah sistem pengawasan intern yang dilaksanakan secara efektif.

Sistem pengendalian intern Perseroan bertujuan untuk:1. Menjaga aset Perseroan;2. Menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan

manajerial yang dapat dipercaya;3. Meningkatkan kepatuhan Perseroan terhadap

ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

4. Mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran hukum; dan

5. Meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.

Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan sistem pengendalian intern yang baik pada setiap aktivitas Perseroan di seluruh jenjang organisasi. Direksi harus memastikan bahwa sistem pengawasan intern telah dijalankan secara efisien dan efektif, memastikan pelaksanaan prosedur secara tertib serta mempertahankan kondisi yang mendukung upaya pengawasan internal. Dalam hal ini Direksi dibantu oleh Unit Audit Internal. Sedangkan Dewan Komisaris yang bertanggung jawab terhadap pengawasannya, dibantu oleh komite-komite Dewan Komisaris.





Gradually, the Company will enhance internal control elements so that in accordance with Internal Control Integrated Framework developed by the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).

IMPORTANT CASE INVOLVING THE COMPANY

As of December 31, 2015, there was no legal case, civil or criminal, involving the Company, members of Board of Commissioners and Board of Directors. Hence, there was no impact on the Company’s financial condition and operations.

ADMINISTRATIVE SANCTIONS

During 2015, the Company, members of Board of Directors and Board of Commissioners were never imposed with administration sanction by Financial Services Authority (OJK), Indonesia Stock Exchange or banking authorities.

ACCESS TO CORPORATE INFORMATION AND DATA

Information Disclosure PolicyIn order to comply with the transparency principle and GCG implementation, the Company opens access to non-confidential information for the public through sufficient and adequate means and facilities, free of charge. The information that must be published to shareholders and other stakeholders is delivered through various communication means to enable prompt decision-making process. Meanwhile confidential information should not be published except with special authorization from Board of Commissioners and Board of Directors.

Referring to regulations of OJK and the exchange, the Company is committed to announce as soon as possible any material information or facts which may influence Securities price or investors’ decisions, no later than 2 days upon receipt of the material information or facts.

Information AccessThe Company regularly publishes annual report providing information regarding the Company’s operational and financial performance. Through

Secara bertahap, Perseroan akan menyempurnakan unsur-unsur pengendalian intern sehingga sesuai dengan Internal Control Integrated Framework yang dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO).

PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN

Sampai dengan 31 Desember 2015, tidak terdapat perkara hukum, baik pidana maupun perdata yang dihadapi oleh Perseroan, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi. Dengan demikian tidak ada dampak terhadap kondisi keuangan dan operasional Perseroan.

SANKSI ADMINISTRASI

Sepanjang tahun 2015, Perseroan, anggota Direksi maupun Dewan Komisaris tidak pernah mendapat sanksi administrasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia maupun otoritas perbankan.

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN

Kebijakan Keterbukaan InformasiDalam rangka memenuhi asas keterbukaan dan pelaksanaan GCG, Perseroan membuka akses informasi yang bersifat non-rahasia bagi publik melalui sarana dan fasilitas yang memadai dan tanpa dikenakan biaya. Informasi yang harus segera diketahui pemegang saham maupun pemangku kepentingan lainnya disampaikan melalui berbagai sarana komunikasi untuk memungkinkan proses pengambilan keputusan yang cepat. Sedangkan informasi yang bersifat rahasia tidak boleh disampaikan kecuali melalui otorisasi khusus dari Dewan Komisaris dan Direksi.

Mengacu kepada peraturan OJK dan peraturan bursa, Perseroan berkomitmen untuk mengumumkan sesegera mungkin informasi atau fakta material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga Efek atau keputusan investasi pemodal, selambat lambatnya 2 hari setelah diperolehnya informasi atau fakta material tersebut.

Akses InformasiPerseroan secara rutin menerbitkan laporan tahunan yang menyajikan informasi mengenai kinerja operasional dan keuangan Perseroan. Melalui website






the Company’s website www.sidomuncul.com, shareholders, investors and the general public can access information about the Company, including annual financial statements, quarterly financial statements, summary of financial performance, shares performance, GCG and CSR activities report, product information and other activities. In addition to the Company’s website, information about the Company is also delivered through website of Electronic Reporting System of Issuers and Public Companies - Financial Services Authority (SPE-OJK) at www.spe.ojk.go.id, website of Indonesia Stock Exchange (IDXNet) at www. idx.co.id, and national newspapers.

The following is a list of information published by the Company in relation to transparency principle to the public during 2015:

Internal Information MediaThe Company opens internal information access to ease and expedite communication and information dissemination from the management to employees and among employees, through billboards and availability of HR staff at any time if necessary.

Perseroan www.sidomuncul.com, pemegang saham, investor dan masyarakat luas dapat mengakses berbagai informasi mengenai Perseroan termasuk laporan keuangan tahunan, laporan keuangan per kuartal, ringkasan kinerja keuangan, kinerja saham, laporan kegiatan GCG dan CSR, informasi produk serta kegiatan Perseroan lainnya. Selain situs web Perseroan, informasi mengenai Perseroan juga disampaikan melalui situs web Sistem Pelaporan Elektronik Emiten dan Perusahaan Publik Otoritas Jasa Keuangan (SPE-OJK) di alamat www.spe.ojk.go.id, situs web Bursa Efek Indonesia (IDXNet) di alamat www.idx.co.id, serta surat kabar nasional.

Berikut ini adalah daftar informasi yang dipublikasikan Perseroan sehubungan dengan asas keterbukaan kepada publik sepanjang tahun 2015:

Korespondensi dengan OJK untuk Keterbukaan InformasiCorrespondnences with Financial Service Authority (OKJ) for Information Disclosure

No. TanggalDate

Keterbukaan InformasiInformation Disclosure

1. 10 Juni 2015June 10, 2015

Perubahan anggaran dasar Perseroan dengan penambahan industri alkohol (etanol dan biotanol) ke dalam kegiatan usaha Perseroan.Changes in the Company’s articles of association with addition of alcohol industry (ethanol and biotanol) into the Company's business line.

2. 1 September 2015September 1, 2015

Keterbukaan Informasi mengenai pembelian kembali saham Perseroan.Information disclosure regarding the company’s plan to buyback its shares.

3. 1 Desember 2015December 1, 2015

Laporan realisasi pembelian kembali saham oleh Perseroan.Report of buyback realization.


Perpanjangan pembelian kembali saham oleh Perseroan.Extension of buyback period.


Libur Perusahaan.Company’s holiday.

Daftar Publikasi ke MediaList of Media Publications

No. TanggalDate Keterangan Publikasi Media

Newspaper

1. 30 Maret 2015March 30, 2015

Laporan Keuangan TahunanFull Year Fiancial Report

Bisnis IndonesiaInvestor Daily

2. 6 April 2015April 6, 2015

Pemberitahuan RUPSGMS Notice

Bisnis Indonesia

3. 21 April 2015April 21, 2015

Panggilan RUPSGMS Call

Bisnis Indonesia

4. 15 Mei 2015May 15, 2015

Penyampaian hasil RUPSSubmission of the GMS Result

Bisnis Indonesia

Media Informasi InternalPerseroan membuka akses informasi internal untuk memudahkan dan melancarkan komunikasi dan penyebaran informasi dari manajemen kepada karyawan maupun antar karyawan, melalui papan pengumuman dan kesediaan staf SDM apabila sewaktu-waktu diperlukan





GUIDELINES AND CODES OF CONDUCT

The Company recognizes the importance of Guidelines and Code of Conduct in the Company’s operations. Therefore, the Company, on August 27, 2015, issued Guidelines and Code of Conduct as a reference for the Company’s personnel in their interaction and relationships with all stakeholders.

Guidelines and Code of Conduct are expected to avoid and detect any deviation from the standard of conduct set forth. Compliance with Guidelines and Code of Conduct will avoid improper relationship with stakeholders that will be detrimental to the Company.

Guidelines and Code of Conduct are applied to all personnel of the Company including Board of Commissioners, Board of Directors, employees and other individuals related to the Company’s business.

Guidelines and Code of Conduct consist of the following:• Article 1 - Definitions and Legal Background• Article 2 - General• Article 3 - Relationship with Supplier• Article 4 - Relationship eith Employees• Article 5 - Relationships with Customers• Article 6 - Relationships with Competitors• Article 7 - Relations with Shareholders• Article 8 - Relationship with Investors• Article 9 - Relationship with Government• Article 10 – Relationship with the Community• Article 11 - Relations with Media

After establishment of Guidelines and Code of Conduct in 2015, the next stage is socialization and internalization of the Guidelines and Code of Conduct to all employees. Guidelines and Code of Conduct will be disseminated through internal media in softcopy and pocket book to be understood, comprehended and implemented by each employee.

PEDOMAN DAN KODE ETIK PERUSAHAAN

Perseroan menyadari pentingnya suatu Pedoman dan Kode Etik dalam pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan. Oleh sebab itu, pada tanggal 27 Agustus 2015 Perseroan telah mengeluarkan Pedoman dan Kode Etik yang akan menjadi pedoman berperilaku bagi seluruh jajaran Perseroan dalam melakukan interaksi dan hubungan dengan segenap pemangku kepentingan.

Adanya Pedoman dan Kode Etik diharapkan dapat menghindari terjadinya penyimpangan terhadap standar perilaku yang ditetapkan dan menjadi pedoman dalam mendeteksi pelanggaran yang terjadi. Kepatuhan terhadap Pedoman dan Kode Etik akan menghindari timbulnya hubungan yang tidak wajar dengan para pemangku kepentingan yang akan merugikan Perseroan.

Pedoman dan Kode Etik berlaku bagi segenap insan Perseroan mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, karyawan dan individu lain yang terkait dengan bisnis Perseroan.

Pedoman dan Kode Etik mengatur hal-hal sebagai berikut:• Pasal 1 – Definisi dan Landasan Hukum• Pasal 2 – Umum• Pasal 3 – Hubungan Kemitraan• Pasal 4 – Hubungan Terhadap Karyawan• Pasal 5 – Hubungan Dengan Pelanggan• Pasal 6 – Hubungan Dengan Pesaing• Pasal 7 – Hubungan Dengan Pemegang Saham• Pasal 8 – Hubungan Dengan Investor• Pasal 9 – Hubungan Dengan Penyelenggara

Negara• Pasal 10 – Hubungan Dengan Masyarakat• Pasal 11 – Hubungan Dengan Media Massa

Setelah penyusunan Pedoman dan Kode Etik tersebut di tahun 2015, tahap selanjutnya adalah sosialisasi dan internalisasi Pedoman dan Kode Etik kepada seluruh karyawan. Pedoman dan Kode Etik akan disebarkan baik melalui media internal dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk buku saku yang harus dipelajari, dipahami dan dilaksanakan oleh setiap karyawan.






WHISTLE BLOWING SYSTEM

In 2015, the Company had not developed whistleblowing system as a means of report submission if someone finds things or actions that allegedly violate the laws or the Company’s code of conduct. Upon establishment of Guidelines and Code of Conduct at the end of 2015, the next focus is to encourage successful socialization of the Guidelines and Code of Conduct through trainings, presentations, orientation activities for new employees and so forth.

It is expected that understanding and awareness to comply with Guidelines and Code of Conduct will improve employee integrity and encourage honesty and “reluctance” to violation. However, through internal media and other means, Board of Directors and management team are always open to receive and respond to suggestions or complaints of employees.

RISK MANAGEMENT

The Company implements risk management that aims to support the Company achieving a sound and sustainable growth so as to optimize shareholder value. The Company manages the identified risks thoroughly, improves performance in managing uncertainty, minimizes threats and maximizes opportunities.

Currently, risk management function is controlled by Board of Commissioners and Board of Directors, among others, by setting an organizational structure that clearly shows segregation of authorities, responsibilities, functions, and independence among business units. Board of Commissioners gives approval and periodically reviews risk strategies and policies, and forms committees aimed at helping the duties performed by Board of Commissioners and Board of Directors to support effective risk management.

Tthe Company’s identified risks and planned mitigations are as follows:1. Manufactured products risk: implement inventory

level and inventories order policies tailored to demand and lead time of each product type and maintain good relationship with suppliers.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLE BLOWING SYSTEM)

Pada tahun 2015 Perseroan belum mengembangkan sistem pelaporan pelanggaran atau whistle blowing system sebagai sarana penyampaian laporan apabila seseorang menemukan hal-hal atau tindakan yang diduga melanggar hukum atau kode etik Perseroan. Setelah Pedoman dan Kode Etik disusun di akhir tahun 2015, fokus selanjutnya adalah mendorong keberhasilan sosialisasi Pedoman dan Kode Etik yang disampaikan melalui forum-forum pelatihan, presentasi, kegiatan orientasi bagi karyawan baru dan sebagainya.

Diharapkan, pemahaman dan kesadaran untuk mematuhi Pedoman dan Kode Etik mampu meningkatkan integritas karyawan serta menumbuhkan sikap jujur dan “takut” melakukan penyimpangan. Namun demikian, melalui media internal dan sarana lainnya, Direksi dan tim manajemen selalu terbuka untuk menerima dan menanggapi saran, keluhan atau pengaduan karyawan.

MANAJEMEN RISIKO

Perseroan menerapkan manajemen risiko yang bertujuan untuk mendukung Perseroan mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan sehingga mengoptimalkan nilai pemegang saham. Perseroan mengelola risiko-risiko yang telah teridentifikasi secara menyeluruh, meningkatkan kinerja dalam mengelola ketidakpastian, meminimalisir ancaman dan memaksimalkan peluang.

Saat ini fungsi manajemen risiko masih dikendalikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Diantaranya dengan menetapkan struktur organisasi yang memperlihatkan dengan jelas batas wewenang, tanggung jawab dan fungsi, serta independensi antar unit bisnis. Dewan Komisaris memberikan persetujuan dan peninjauan berkala atas strategi dan kebijakan risiko, dan membentuk komite-komite yang bertujuan untuk yang membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi untuk mendukung penerapan manajemen risiko secara efektif.

Risiko-risiko yang telah diidentifikasi Perseroan dan mitigasi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:1. Risiko terhadap produk yang dihasilkan:

menerapkan kebijakan tingkat persediaan dan pemesanan barang dagangan yang disesuaikan dengan permintaan dan lead time setiap jenis produk serta dengan menjaga hubungan baik dengan pemasok.





2. Business competition risk: improve customer service and maintain good relationship with each agent/distributor and customers. Furthermore, the Company also continues to innovate herbal products to face the increasingly tougher business competition.

3. Market risk: cooperate with all agents/distributors in terms of providing input regarding consumer preferences on product type, model, and packaging.

4. Interest risk: combine loans with fixed and floating interest rates.

5. Human resources risk: recruit and train employees to meet the Company’s need for resources and implement appraisal system on employee performance as the basis for rewarding employee performance.

6. Insurance risk: perform periodic review of types and coverage values that have been made in anticipation of the changes so that potential losses can be covered properly.

7. Debt risk: oversee and maintain fulfillment of obligations to the lending banks in accordance with the covenants, in terms of payment and other administrative requirements.

2. Risiko persaingan usaha: meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan setiap agen/distributor dan pelanggan. Selanjutnya, Perseroan juga terus melakukan inovasi terhadap produk-produk jamu untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif.

3. Risiko pasar: bekerja sama dengan seluruh agen/distributor dalam hal memberikan masukan mengenai preferensi konsumen atas jenis dan model serta kemasan produk.

4. Risiko suku bunga: mengkombinasikan pinjaman dengan suku bunga tetap dan tidak tetap.

5. Risiko sumber daya manusia: melakukan perekrutan dan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya Perseroan dan melaksanakan sistem penilaian atas kinerja karyawan sebagai dasar untuk memberikan penghargaan atas kinerja karyawan.

6. Risiko asuransi: melakukan peninjauan berkala terhadap jenis dan nilai pertanggungan yang telah dibuat untuk mengantisipasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sehingga kerugian yang mungkin timbul dapat ditutup secara layak.

7. Risiko utang: mengawasi dan menjaga agar pemenuhan kewajiban terhadap bank pemberi pinjaman terpenuhi sesuai persyaratannya, baik dari sisi pelaksanaan pembayaran maupun persyaratan-persyaratan administratif.






EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM

In 2015 the Company did not undertake Employee Stock Option Plan (ESOP) program.

GCG DEVELOPMENT PLAN FOR 2016

To meet Financial Services Authority Regulation No. 21/POJK.04/2015 concerning Implementation of Public Company’s Corporate Governance Guidelines, dated November 16, 2015 with more detailed provisions based on OJK Circular Letter No. 32/SEOJK.04/2015 concerning Public Company’s Corporate Governance Guidelines, accordingly in 2016 the Company will establish Wistle Blowing System and Risk Management.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWAN

Pada tahun 2015 tidak ada program kepemilikan saham oleh karyawan atau Employee Stock Option Plan (ESOP).

RENCANA PENGEMBANGAN GCG TAHUN 2016

Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, tanggal 16 Nopember, 2015 yang pelaksanaannya diatur dalam Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, maka tahun 2016 Perseroan akan membentuk Sistem Pelaporan Pelanggaran (Wistle Blowing System) dan Management Risiko (Risk Management)









Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility 172Praktik Ketenagakerjaan serta Keselamatan dan Kesehatan KerjaEmployment Practices and Occupational Health and Safety 182






Keberadaan Sido Muncul dan kegiatan usahanya harus

memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat melalui

program-program CSR yang terus ditingkatkan kualitasnya

dan diperluas jangkauannya dari waktu ke waktu agar

dampaknya lebih dirasakan oleh seluruh pemangku

kepentingan.

Sido Muncul and its business activities should provide the most benefits for the community through CSR programs which is continuously improved and extended in scope from time to time so that the impact can reach all stakeholders.





Melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) bagi Sido Muncul adalah wujud rasa tanggung jawab Perseroan kepada masyarakat dan alam Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya yang telah membesarkan Sido Muncul hingga saat ini. Keberadaan Sido Muncul dan kegiatan usahanya harus memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat. Oleh karena itu, program-program CSR Perseroan terus ditingkatkan kualitasnya dan diperluas jangkauannya dari waktu ke waktu agar dampaknya lebih dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan.

Perseroan mendorong para petani dan masyarakat perdesaan untuk memanfaatkan lahan kosong atau lahan tumpang sari untuk membudidayakan tanaman rempah dan menjadi pemasok bahan baku Perseroan serta memberdayakan perempuan dan pemuda untuk meningkatkan perekonomian desa. Perseroan juga memperhatikan kebutuhan para pengecer dan pedagang jamu gendong serta pedagang asongan. Kepada mereka, Perseroan memberikan perlengkapan untuk berdagang jamu dan mengajak mereka mudik bersama secara gratis saat menjelang Idul Fitri, Bagi Perseroan, mereka adalah mitra utama sebagai ujung tombak pemasaran produk-produk Sido Muncul.

Conducting corporate social responsibility (CSR) programs for Sido Muncul is embodiment of the Company’s responsibility to the community and Indonesia’s natural biodiversity that have raised Sido Muncul to date. Sido Muncul and its business activities should provide the most benefits for the community. Therefore, the Company’s CSR programs are continuously improved and extended in scope from time to time so that the impact can reach all stakeholders.

The Company encourages farmers and rural communities to utilize vacant or intercropping land for herbs plantation to become raw material suppliers of the Company as well as to empower women and youth to improve the rural economy. The Company also concerns about the needs of herbal retailers and hawkers. To them, the Company provides herbal selling tools and invites them to join free homecoming approaching Eid al-Fitr. To the Company, they are key partners as the front liners in marketing Sido Muncul products.





The Company also cares about the underprivileged, especially those who are sick or affected by natural disasters and drought. We have done various activities to help alleviate their burdens. Those activities are embodiment of the Company’s responsibility and have measurable beneficial impact.

CSR ACTIVITIES IN 2015

Free HomecomingFree homecoming has become Sido Muncul’s iconic CSR program. The word “Free Homecoming” is directly associated with Sido Muncul in the public perception. This is understandable because the free homecoming with Sido Muncul has been conducted for 26 times since 1991. In the period from 1991 to 2015, Sido Muncul sent no less than 320 thousand people to their hometowns. Homecoming participants are herbal retailers and hawkers in Jabodetabek and their family. This activity is the Company’s appreciation because they are reliable marketers of Sido Muncul products. Additionally, the Company also would like to help the government provide additional transportation means during Eid al-Fitr season.

In 2015, Sido Muncul held its 26th free homecoming. The Company dispatched 20 thousand people using 320 buses to seven destinations, namely; Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, and Yogyakarta. The participants were dispatched by the Minister of Transportation in an event which was also attended by the Governor and Police Chief of DKI Jakarta at West parking lot of Pekan Raya Jakarta, on Sunday July 12, 2015. Participants of Sido Muncul free homecoming were not only dispatched from Jakarta, but also from Serang, Cibinong, Cilegon, Bogor, Bandung, Tangerang, Cikampek and Sukabumi at the same time. In the event, the Company took the opportunity to introduce two new products namely Tolak Linu and Tolak Angin Care.

Cataract SurgeryCataract is the change in eye lens which are supposed to be clear and translucent then become cloudy. Several factors that lead to cataracts, among others, are inflammation, diabetes, eye trauma, congenital abnormalities, and malnutrition.

Perseroan juga selalu memberikan perhatian kepada masyarakat tidak mampu, terlebih yang sedang tertimpa musibah sakit atau terkena dampak bencana alam dan kekeringan. Berbagai kegiatan telah kami lakukan untuk membantu meringankan kesulitan mereka. Banyak kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosal Perseroan dan memiliki dampak manfaat yang terukur.

KEGIATAN CSR TAHUN 2015

Mudik Bareng GratisKegiatan mudik bareng gratis adalah program CSR yang telah menjadi ikon Sido Muncul. Saat mendengar kata “Mudik Gratis”, maka secara langsung nama Sido Muncul hadir di persepsi masyarakat. Hal ini dapat dipahami karena acara mudik bareng gratis bersama Sido Muncul telah dilaksanakan 26 kali sejak tahun 1991. Dalam kurun waktu 1991-2015, Sido Muncul telah memulangkan tak kurang dari 320 ribu orang ke kampung halamannya. Peserta mudik adalah para pedagang jamu dan pedagang asongan se-Jabodetabek bersama keluarganya. Kegiatan ini adalah salah satu bentuk penghargaan Perseroan karena mereka adalah pemasar andal produk-produk Sido Muncul. Selain itu, Perseroan juga ingin membantu pemerintah dalam penyediaan sarana angkutan lebaran.

Di tahun 2015, Sido Muncul kembali menggelar kegiatan mudik bareng gratis yang ke-26. Perseroan memberangkatkan 20 ribu orang dengan menggunakan 320 bus ke tujuh kota tujuan, yaitu; Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, dan Yogyakarta. Rombongan pemudik dilepas oleh Menteri Perhubungan dalam acara pelepasan yang juga dihadiri oleh Gubernur DKI dan Kapolda Metro Jaya di lapangan parkir Barat Pekan Raya Jakarta, hari Minggu tanggal 12 Juli 2015. Peserta mudik bareng Sido Muncul tidak hanya diberangkatkan dari Jakarta, tapi juga dari Serang, Cibinong, Cilegon, Bogor, Bandung, Tangerang, Cikampek dan Sukabumi secara bersamaan. Dalam acara pelepasan tersebut, Perseroan berkesempatan memperkenalkan dua produk terbaru yaitu Tolak Linu dan Tolak Angin Care.

Operasi KatarakKatarak merupakan perubahan yang terjadi pada lensa mata yang seharusnya jernih dan tembus cahaya kemudian menjadi keruh. Faktor penyebab katarak antara lain karena adanya peradangan, diabetes, trauma (kecelakaan) pada mata, kelainan bawaan (kongential), serta; kurang gizi (zat anti oksidan).






Cataract develops slowly as the eyes become more cloudy so that this disease begins to cause various effects. If not immediately treated, cataract may cause blindness. The only way to cure is by surgery.

In Indonesia, the number of cataract patients is still very high, especially from disadvantaged people. The number of cataract patients is estimated to be around 1.5% of the Indonesian population and is growing up to 0.1% or about 210,000 people per year. Public ignorance that cataract can be cured by surgery and the lack of funds for treatment, make the number of cataract patients continue to increase every year.

The high number of patients from disadvantaged people becomes concern of the Company. Therefore, since 2011, Sido Muncul holds free cataract surgery. To date, this social activity has been held in 27 provinces, 200 cities/regencies and 216 hospitals. As of the end of 2015, this activity has successfully operated 42,627 eyes.

In 2015, Sido Muncul also held free cataract surgery. One of the locations was Bethesda Hospital (RS) Yogyakarta for 60 patients. This social activity is in cooperation with Indonesian Ophthalmologist Association (Perdami) Yogyakarta Branch, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) and Bethesda Hospital. Free cataract surgery was also held at RS AL dr. Ramelan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) for 100 patients. In addition, the

Katarak muncul secara perlahan tetapi semakin tinggi tingkat kekeruhannya sehingga katarak mulai menimbulkan beragam akibat. Apabila tidak segera ditangani, karatak akan menyebabkan kebutaan. Satu-satunya cara penyembuhan adalah melalui operasi.

Di Indonesia, penderita katarak masih sangat tinggi terutama dari golongan masyarakat kurang mampu. Jumlah penderita katarak diperkirakan sekitar 1,5% dari penduduk Indonesia dan terus bertambah hingga 0,1% atau sekitar 210.000 jiwa per tahun. Ketidaktahuan masyarakat bahwa katarak bisa sembuh dengan operasi dan ketiadaan biaya untuk pengobatan, membuat jumlah penderita katarak terus meningkat setiap tahunnya.

Tingginya penderita dari kalangan tidak mampu menimbulkan keprihatinan Perseroan. Oleh karena itu sejak tahun 2011, Sido Muncul menggelar bakti sosial operasi katarak gratis yang hingga saat ini telah diadakan di 27 provinsi, 200 kota/kabupaten dan 216 rumah sakit. Sampai dengan akhir tahun 2015, kegiatan ini telah berhasil mengoperasi 42.627 mata.

Tahun 2015, Sido Muncul kembali menggelar aksi sosial operasi katarak. Diantaranya adalah yang diadakan di Rumah Sakit (RS) Bethesda Yogyakarta untuk 60 pasien. Aksi sosial ini bekerja sama dengan Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami) Cabang Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan RS Bethesda. Operasi katarak gratis juga dilaksanakan di RS AL dr. Ramelan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang ditujukan





Company also entered into cooperation with Jakarta Metro Police to operate 1,000 eyes, and with Kostrad for 100 eyes in anniversary celebration of the two institutions.

In addition to Perdami, the Company also cooperates with Gerakan Mata Hati, Indonesian Red Cross and the Ministry of Health, various community organizations, universities, hospitals, TNI, Polri and other government agencies that are motivated to support this activity. Through Tolak Angin advertising, the Company also encourages more parties to participate in cataract blind eradication.

During 2015, the Company held more than 20 events of free cataract surgery with a total cost of Rp 10.5 billion. The locations and counterparts of these free cataract surgery events are as follows:

1. Police Hospital at Kramat Jati2. Bethesda Hospital, Yogyakarta3. Ainun Hospital, Bogor4. NU Islamic Hospital, Lamongan5. Jemursari Islamic Hospital, Surabaya6. Regional Public Hospital Puri Husada, Riau7. Regional Public Hospital Soeselo, Tegal8. Gatot Subroto Army Central Hospital9. Level II Hospital Iskandar Muda, Aceh10. Navy Hospital dr. Ramelan11. Assosiation of NU Hospital (ARSINU) Banyuwangi12. Puri Husada Yogyakarta13. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)14. Country Board of Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa

Timur at Jombang15. SMA I Medan and Gatot Subroto Army Hospital16. Anniversary of Jakarta Police – for 1.000 eyes at

Narogong - Bekasi, Bukit Duri, Johar Baru, Tebet, Tambora – Jakarta

17. 70th Army Anniversary at Army Hospital Gatot Subroto

18. Brawijaya University, Malang19. Tuban District, East Java20. Musi Banyuasin District, South Sumatera.

Herbs VillageCommunity empowerment programs that has a synergy with the Company’s business is “Herbs Village”. Through this program, the Company invites villagers to utilize and maximize vacant, unproductive or productive land which allows intercropping. In addition to providing free herbal seeds, the Company also provides counseling and assistance from planting, maintenance, harvesting, post-harvest

untuk 100 pasien. Selain itu, Perseroan juga telah menyepakati kerja sama dengan Kepolisian Polda Metro Jaya untuk mengoperasi 1.000 mata, dan dengan Kostrad untuk 100 mata dalam rangka ulang tahun kedua institusi tersebut.

Selain Perdami, Perseroan juga bekerja sama dengan Gerakan Mata Hati, PMI dan Kementerian Kesehatan. Berbagai organisasi masyarakat, universitas, rumah sakit, TNI, Polri dan instansi pemerintah lainnya telah tergerak ikut berpartisipasi mendukung kegiatan ini. Melalui iklan Tolak Angin, Perseroan juga menggugah berbagai pihak untuk berpartisipasi pada gerakan penanggulangan buta katarak.

Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah melaksanakan lebih dari 20 kali kegiatan bakti sosial operasi katarak dengan total biaya sebesar Rp 10,5 miliar. Lokasi kegiatan dan mitra kerja sama dalam bakti sosial operasi katarak adalah sebagai berikut:1. Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati2. RS Bethesda, Yogyakarta3. RS Ainun Bogor4. RSI NU Lamongan5. RSI Jemursari, Surabaya6. RSUD Puri Husada, Riau7. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soeselo Tegal8. Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot

Subroto9. Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda, Aceh10. Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr. Ramelan11. Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU)

Banyuwangi12. Puri Husada Yogyakarta13. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)14. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa

Timur di Jombang15. SMA I Medan dan RSPAD Gatot Subroto16. HUT Polda Metro Jaya – untuk 1.000 mata di

Narogong - Bekasi, Bukit Duri, Johar Baru, Tebet, Tambora – Jakarta

17. HUT TNI ke-70 di RSPAD Gatot Subroto18. Universitas Brawijaya Malang19. Tuban20. Musi Banyuasin

Desa RempahProgram pemberdayaan masyarakat yang disinergikan dengan aktivitas bisnis Perseroan adalah program “Desa Rempah”. Melalui program ini, Perseroan mengajak masyarakat desa untuk memanfaatkan dan memaksimalkan lahan-lahan kosong, tidak produktif ataupun lahan produktif yang memungkinkan dilakukan tumpang sari. Selain memberikan bibit tanaman bahan baku jamu secara gratis, Perseroan






processing to become raw materials that meet the factory’s standards, and guidance on how to produce organic fertilizer.

Herbs Village program that began in 2014 is a unique CSR program. In addition to providing economic benefits to the villagers, the harvests of the farmers in Herbs Village are ready-to-use supply of raw materials for Sido Muncul factory so as to reduce production process chain. The Company is also committed to buy the harvests at reasonable price regardless of the quantity. There is a mutually beneficial synergy between the Company and the community.

Based on evaluation result, the Company believes that the Herbs Village program needs to be expanded with more number of villages. In 2015, the Company added five Herbs Villages in Semarang Regency including Bergas Kidul Village, Diwak Village, Karangjati Village, Ngempon Village in Bergas District and Klepu Village in Pringapus District. With intensive counseling, going forward the farmers of Herbs Villages will not only supply raw materials, but are expected to be able to process them into liquid form or work in progress. Even the drying and cutting processes will also be done in Herbs Villages. The total cost of CSR activities for Herbs Village program in 2015 amounted to Rp 800,000,000.

memberikan penyuluhan dan pendampingan mulai dari proses tanam, pemeliharaan, panen, pengolahan pasca panen hingga menjadi bahan baku sesuai standar pabrik, serta bimbingan pembuatan pupuk organik.

Program Desa Rempah yang dimulai pada tahun 2014 adalah program CSR yang unik. Selain menghasilkan manfaat ekonomi bagi warga desa, hasil pertanian dari masyarakat Desa Rempah menjadi bahan baku siap olah pabrik Sido Muncul sehingga mengurangi mata rantai proses produksi. Perseroan pun memberi jaminan untuk membeli seluruh hasil panen tanpa dibatasi kuota dan dengan harga yang pantas. Ada sinergi yang menguntungkan bagi Perseroan dan masyarakat.

Setelah dievaluasi, Perseroan berpendapat bahwa program Desa Rempah perlu diperluas dengan jumlah desa lebih banyak lagi. Pada tahun 2015, Perseroan menambah lima Desa Rempah di Kabupaten Semarang yaitu Desa Bergas Kidul, Diwak, Kelurahan Karangjati, Ngempon Kecamatan Bergas, dan Kelurahan Klepu Kecamatan Pringapus. Dengan pendampingan yang intensif, ke depan para petani dari Desa Rempah tidak sekedar memasok bahan baku mentah, tetapi diharapkan sudah mampu diolah dalam bentuk cair atau sudah setengah jadi. Bahkan proses pengeringan hingga pemotongan pun akan dikerjakan di Desa Rempah. Total biaya kegiatan CSR program Desa Rempah tahun 2015 adalah sebesar Rp 800.000.000.





Community empowerment efforts are not only in the form of Herbs Village program. The Company also maximizes the potential of PKK and Karang Taruna members by providing tools and training on how to create crafts in the villages surrounding the factory, donating sewing machines for villagers in Gondorio Village, and training to create crafts/souvenirs utilizing used packages of Sido Muncul products. Basically, the Company seeks to elevate the uniqueness or excellence of every village surrounding the factory so as to develop the local economy. The potential of nature tourism and traditional culinary is encouraged by developing supporting facilities for tourism and culinary such as parasol, shop signs, and so forth.

Living Cost Program

Currently, Social Security Administrative Bodies (BPJS) program is perceived more beneficial to ease the burden of medical expenses for underprivileged patients. But there are other expenses that still burden the patient’s family, including living cost for patient companions, especially those who come from out of town. At times the breadwinners who work in the informal sectors should lose their jobs because they have to accompany their family members in the hospitals, either for hospitalization or therapy.

Observing the obstacles experienced by families of cancer patients in dr. Sardjito Hospital (RS) Yogyakarta who mostly came from out of town, Sido Muncul initiated to provide “living cost” for underprivileged patients. There were 200 underprivileged families of patients and cancer patients who were treated in inpatient unit class III of dr. Sardjito Hospital who received “living cost” of Rp 750,000 per patient.

Living Cost Program is the first CSR initiative of its kind, is appreciated by various parties. In addition to dr. Sardjito Hospital Yogyakarta, living cost program was also provided to the families of patients at Indonesian Care for Cancer Kids Foundation Yogyakarta, dr. Karyadi Hospital Semarang and dr. Soetomo Hospital Surabaya. The total delivered donation amounted to Rp 2.2 billion.

Upaya pemberdayaan masyarakat tidak hanya dalam bentuk program Desa Rempah. Perseroan juga memaksimalkan potensi ibu-ibu PKK dan pemuda Karang Taruna dengan memberikan peralatan sekaligus pelatihan membuat kerajinan di desa sekitar pabrik, menyerahkan bantuan mesin jahit bagi masyarakat desa Gondorio, serta pelatihan membuat kerajinan tangan/suvenir dengan memanfaatkan kemasan bekas produk Sido Muncul. Pada intinya, Perseroan berupaya mengangkat keunikan atau keunggulan setiap desa di sekitar pabrik agar ekonomi masyarakat tumbuh. Potensi wisata alam dan kuliner desa didorong dengan membantu membangun fasilitas penunjang wisata dan menyumbang sarana pusat kuliner seperti parasol, papan nama toko dan sebagainya.

Program Bantuan Biaya Hidup/Living Cost ProgramSaat ini program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah semakin dirasakan manfaatnya untuk meringankan beban biaya pengobatan bagi pasien dari keluarga tidak mampu. Tetapi ada kendala biaya lain yang masih membebani keluarga pasien, yaitu biaya hidup selama mendampingi pasien, terutama bagi yang berasal dari luar daerah. Seringkali kepala keluarga yang bekerja di sektor informal terpaksa harus kehilangan mata pencarian karena harus menunggu anggota keluarganya di rumah sakit, baik saat diopname maupun saat menjalani terapi.

Melihat kendala yang dialami keluarga pasien kanker di Rumah Sakit (RS) dr. Sardjito Yogyakarta yang sebagian besar berasal dari luar daerah, Sido Muncul berinisiatif memberikan “bantuan biaya hidup” untuk pasien tidak mampu. Sebanyak 200 keluarga pasien dari keluarga tidak mampu dan penderita kanker yang dirawat di ruang rawat inap kelas III RS dr. Sardjito menerima “living cost” sebesar Rp 750.000 per pasien.

Program Bantuan Biaya Hidup yang merupakan inisiatif CSR yang pertama kali ada, mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Selain di RS dr. Sardjito Yogyakarta, living cost program juga diberikan kepada keluarga pasien di dan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia Yogyakarta, RS dr. Karyadi Semarang dan RS dr. Soetomo Surabaya. Total bantuan yang diserahkan mencapai Rp 2,2 miliar.






Clean Water SupplyEl Nino phenomena that brought a prolonged dry season in 2015, caused drought in various regions in Indonesia. In Central Java, several areas experienced severe drought including Wonogiri, Blora, Grobogan, Pati and Rembang Regencies.

Sido Muncul immediately responded to the crisis experienced by these communities by providing 2,000 tanks of clean water supply tbat were distributed to various areas in Central Java. Clean water supply was also distributed to East Java and other areas. For Central Java, clean water supply commenced in Wonogiri Regency on August 5, 2015.

Clean water supply in Wonogiri was 740 tanks and distributed via cisterns to 8 districts affected by drought including: Giriwoyo (4 villages), Nguntoronadi (5 villages), Eromoko (4 villages), Manyaran (2 villages), Paranggupito (8 village), Pracimantoro (9 villages), Giritontro (5 villages) and Selogiri (1 village). This donation was conducted for 2 months with an average of one month in each village getting 10 tanks of clean water.

Subsequently the donation was distributed to Grobogan Regency where the drought has spread to 72 villages in 16 districts. Those villages experienced severe drought resulted in failed harvests and dried wells. The villagers got clean water with difficulties for bathing, washing, and drink.

Bantuan Air BersihFenomena El Nino yang berdampak pada musim kemarau berkepanjangan di tahun 2015, mengakibatkan bencana kekeringan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Di Jawa Tengah, daerah-daerah yang mengalami kekeringan cukup berat terjadi di wilayah Kabupaten Wonogiri, Blora, Grobogan, Pati dan Rembang.

Sido Muncul segera merespon kesulitan yang dialami masyarakat tersebut dengan menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 2.000 tangki yang didistribusikan ke berbagai daerah di Jawa Tengah. Bantuan air bersih juga dilaksanakan di Jawa Timur dan daerah lainnya. Untuk Jawa Tengah, bantuan air bersih diawali di Kabupaten Wonogiri pada tanggal 5 Agustus 2015.

Bantuan air bersih di Wonogiri berjumlah 740 tangki dan didistribusikan melalui tangki-tangki air ke 8 kecamatan yang mengalami kekeringan yaitu: Giriwoyo (4 desa), Nguntoronadi (5 desa), Eromoko (4 desa), Manyaran (2 desa), Paranggupito (8 desa), Pracimantoro (9 desa), Giritontro (5 desa) dan Selogiri (1 desa). Bantuan ini dilaksanakan selama 2 bulan dengan rata-rata dalam 1 bulan setiap desa mendapatkan 10 tangki air bersih.

Selanjutnya bantuan ditujukan ke Kabupaten Grobogan dimana kekeringan telah meluas hingga ke-72 desa di 16 kecamatan. Seluruh desa mengalami kekeringan parah mengakibatkan gagal panen, bahkan sumur-sumur warga kering. Warga kesulitan mendapatkan air untuk keperluan mandi dan cuci, dan air bersih untuk minum.





Not only in Central Java, Sido Muncul clean water supply also reached Sikka Regency, East Nusa Tenggara (NTT). There were 17 districts in Sikka stated in the emergency alert status for drought disaster that resulted in failed crops and harvests.

Clean water supply of 500 tanks was given symbolically at the hall of Sikka Regency on October 2, 2015 and then distributed to the villagers through heads of local districts and villages. The total cost of CSR activities for clean water supply program in 2015 amounted to Rp 1 billion.

Other CSR activitiesOther CSR activities conducted throughout 2015 were:• Donation for 5,250 orphans from various

orphanages in Semarang and Yogyakarta and basic needs packages for 1,000 underprivileged people surrounding the Semarang factory.

• Donation for leprosy patients in Jepara.• Cooperation with Indonesian Blind Union (Pertuni)

for empowerment of Pertuni members in plantation by providing training and mentoring.

• Provision of bottles for herbal medicines to the retailers in Jakarta.

• Free eye examination and glasses for students of SD Marga Mulya 3 and 7 Bekasi, and SDN 1 Boyolali, Central Java.

• Donation for 1,000 underprivileged people in the factory.

• Donation for 2,000 orphans in cooperation with HIPPI Semarang.

• Cultivation training for herbs and agro plants in the Semarang factory.

CSR Awards1. In 2015, Sido Muncul and Awal Bros Hospital were

awarded by Muri for organizing “The Most Cataract Surgeries with Phacoemulsification Technique In One Day,” which successfully operated 328 eyes in one day.

2. Indonesian World Achievement Institution (LEPRID) gave two awards to Sido Muncul for its achievements in social community aspect. The first award was given because Sido Muncul was considered as the first company in the world that holds free homecoming consistently and continuously from 2001 to 2015. The second

Tidak hanya di Jawa Tengah, bantuan air bersih Sido Muncul juga menjangkau Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 17 kecamatan di Sikka dinyatakan dalam status siaga darurat penanggulangan bencana kekeringan yang mengakibatkan bencana kekeringan, gagal tanam dan gagal panen.

Bantuan air bersih sebanyak 500 tangki diserahkan secara simbolis di pendopo Kabupaten Sikka pada tanggal 2 Oktober 2015 untuk kemudian didistribusikan kepada warga melalui camat, lurah dan kepala desa setempat. Total biaya CSR untuk bantuan air bersih tahun 2015 senilai Rp 1 miliar.

Kegiatan CSR LainnyaKegiatan-kegiatan CSR lainnya yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2015 diantaranya adalah:• Pemberian santunan untuk 5.250 anak yatim

dari berbagai panti asuhan di Semarang dan Yogyakarta serta bantuan paket bahan pokok untuk 1.000 orang kaum dhuafa yang ada di sekitar pabrik di Semarang.

• Bantuan bagi penderita kusta di Jepara.• Kerja sama dengan Persatuan Tunanetra Indonesia

(Pertuni) untuk memberdayaan anggota Pertuni dalam membudidayakan tanaman dimana Sido Muncul memberikan pelatihan dan pendampingan.

• Bantuan botol jamu untuk penjual jamu gendong di Jakarta.

• Pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis untuk siswa SD Marga Mulya 3 dan 7 Bekasi, serta SDN 1 Boyolali, Jawa Tengah.

• Bantuan untuk 1.000 kaum duafa di pabrik.• Bantuan untuk 2.000 anak yatim bekerja sama

dengan HIPPI Semarang.• Pelatihan budi daya jamu dan tanaman agro di

pabrik Semarang.

Penghargaan CSR1. Pada tahun 2015, Sido Muncul dan RS Awal Bros

mendapatkan penghargaan Rekor Muri sebagai penyelenggara “Operasi Katarak Dengan Teknik Phacoemulsifikasi Terbanyak Dalam Sehari,” atas keberhasilan mengoperasi 328 mata dalam satu hari.

2. Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) menganugerahkan dua penghargaan sekaligus untuk Sido Muncul atas prestasi di bidang sosial kemasyarakatan yang telah dilakukan. Penghargaan pertama diberikan karena Sido Muncul dinilai sebagai perusahaan pertama di dunia yang melaksanakan mudik gratis secara






award was given because Sido Muncul is the first company in the world that holds free cataract surgery with the greatest number of patients.

3. The La Tofi School of CSR awarded “Indonesia Green Award 2015” category “Biodiversity Development” for Herbs Village program and “Nusantara CSR Awards 2015” category “Health Promotion” for our living cost program.

Numerous awards for CSR activities of Sido Muncul encourage the Company to do even more in the effort to empower the community and to help underprivileged people.

COMMITMENT TO THE ENVIRONMENT

As an industry whose main raw materials are derived from more than 7,000 plant species that are believed to have medicinal efficacy, the Company is very concerned to preserve the environment in both the Company’s surrounding environment and the broader scope. Sustainable environmental conditions allow medicinal plants, including the rare or endangered species, to grow well.

The Company’s efforts to preserve the environment are as follows:1. Wastewater treatment plant (IPAL) has been

installed at Sido Muncul factory to treat wastewater so that it meets the standard quality according to Regulation of Central Java Government No. 5 of 2012. The Company has KAN accredited laboratory that tests the quality of treated water every month and tests pollution level of the river every 6 months.

2. Exhaust emissions from factory chimneys are measured and analyzed by KAN accredited third party.

3. Herbs dregs are processed into pellets which can be used as boiler fuel and organic fertilizer.

4. Gradual replacement of fluorescent lamps with LED both in the office and in the factory to save power consumption.

massal dengan konsisten dan berkelanjutan sejak tahun 2001 hingga 2015. Penghargaan kedua diberikan karena Sido Muncul merupakan perusahaan pertama di dunia yang melaksanakan operasi katarak gratis dengan jumlah terbanyak.

3. The La Tofi School of CSR telah memberikan penghargaan “Indonesia Green Award 2015” kategori “Pengembangan Keanekaragaman Hayati” untuk program Desa Rempah dan “Nusantara CSR Awards 2015” kategori “Peningkatan Kesehatan” untuk program bantuan biaya hidup (living cost program) yang telah kami lakukan.

Berbagai penghargaan terkait aktivitas CSR Sido Muncul manjadi penyemangat bagi Perseroan untuk berbuat lebih banyak lagi dalam upaya memberdayakan masyarakat dan membantu orang-orang yang belum beruntung.

KOMITMEN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

Sebagai industri yang bahan baku utamanya berasal dari lebih dari 7.000 jenis tumbuhan yang dipercaya memiliki khasiat sebagai obat, Perseroan sangat berkepentingan untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan baik di sekitar pabrik Perseroan maupun dalam lingkup yang lebih luas. Kondisi lingkungan yang terjaga memungkinkan tanaman obat termasuk jenis-jenis tanaman berkhasiat yang langka atau hampir punah tetap dapat tumbuh dengan baik.

Upaya pengendalian lingkungan di Perseroan diantaranya adalah sebagai berikut:1. Untuk menangani air limbah di pabrik Sido

Muncul telah dipasang instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang mengolah air limbah sehingga memenuhi baku mutu sesuai Perda Jateng Nomor 5 Tahun 2012. Perseroan memiliki laboratorium terakreditasi KAN yang secara rutin menguji kualitas air olahan setiap bulan dan menguji tingkat pencemaran sungai setiap 6 bulan.

2. Emisi gas buang dari cerobong pabrik diukur dan dianalisis oleh pihak ketiga yang berakreditasi KAN.

3. Ampas jamu diproses menjadi pelet yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler dan pupuk organik.

4. Secara bertahap mengganti lampu TL dengan LED baik di kantor maupun di pabrik untuk menghemat konsumsi listrik.





EMPLOYMENT PRACTICES AND OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

A harmonious relationship between the Company and employees in accordance with the applicable labor laws and regulations, is a key factor in business sustainability. Therefore, to create and maintain a conducive climate for business activities, the Company implements equality of treatment for all employees in all organizational activities, including remuneration and promotion policies, irrespective of their ethnicity, race, religion, gender and political view. The Company guarantees the rights of all employees to freedom of association and implements Collective Labor Agreement (PKB).

Working time in the Company and its subsidiaries is 5 working days, 8 hours per day or 40 hours per week. In particular production units work hours are divided in 2 shifts. Other units apply 6 working days/40 hours a week. The Company provides food and transport allowances and monthly cash incentive for employees.

Outside working hours, employees can take advantage of the Company’s sports facilities such as badminton courts. For female employees, the Company provides gymnastic activities.

The Company facilitates establishment of Employees Cooperative and provides initial capital loan. Currently, the Cooperative already has its own capital and various types of business activities such as Waserda (minimart), saving and lending unit and other services.

Further report on human resources management is presented in “Human Resources” discussion in other section of this Annual Report.

Commitment to Occupational Health and Safety (K3)The global competition requires compliance with international standards on quality, environment and Occupational Safety and Health (K3) management system. K3 aspect has become an element in the Company’s standard operating procedures which has been certified Good Manufacturing Process of Traditional Medicine (CPOTB) and Good Manufacturing Practice (CPOB) of the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM).

PRAKTIK KETENAGAKERJAAN SERTA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan karyawan dalam koridor peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku, merupakan faktor utama dalam keberlanjutan usaha. Oleh karena itu, untuk menciptakan dan menjaga iklim yang kondusif dalam kegiatan usaha, Perseroan menjalankan praktik persamaan perlakuan terhadap seluruh karyawan dalam setiap kegiatan organisasi termasuk kebijakan remunerasi dan promosi, tanpa memandang suku, ras, agama, jender dan haluan politiknya. Perseroan menjamin hak semua karyawan dalam kebebasan berserikat dan melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

Waktu kerja di Perseroan dan anak perusahaan adalah 5 hari kerja, 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Di bagian produksi tertentu jam kerja dibagi dalam 2 shift. Pada bagian lain diterapkan 6 hari kerja/40 jam dalam seminggu. Perseroan memberikan uang makan dan uang transport serta uang insentif bulanan bagi karyawan.

Di luar jam kerja, karyawan dapat memanfaatkan fasilitas olah raga yang ada di lingkungan Perseroan seperti lapangan bulu tangkis. Untuk karyawati, Perseroan menyediakan kegiatan senam.

Perseroan menfasilitasi pembentukan Koperasi Karyawan dan memberikan pinjaman modal awal. Saat ini Koperasi sudah memiliki modal sendiri dan memiliki berbagai jenis kegiatan usaha seperti waserda (warung serba ada), unit simpan pinjam dan jasa.

Laporan selengkapnya mengenai pengelolaan sumber daya manusia diuraikan pada pembahasan “Sumber Daya Manusia” pada bagian lain dari Laporan Tahunan ini.

Komitmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Tuntutan persaingan global mensyaratkan pemenuhan standar-standar internasional dalam sistem manajemen kualitas, lingkungan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Aspek K3 telah menjadi salah satu unsur dalam prosedur standar operasional Perseroan yang telah memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).






K3 Executive OrganizationThe Company established K3 Advisory Committee (P2K3) as a functional unit to become a forum for communication, consultation and coordination between the Company and employees on various K3 issues in the Company and the best solutions. P2K3 consists of approximately 44 approved persons based on Decision of Social, Manpower and Transmigration Department of Semarang Regency No. 566.4/0569/2010. An official of P2K3/K3 coordinator is certified General K3 Expert.

Awards1. Award of the Ministry of Manpower for Prevention

and Control Program of HIV and AIDS in workplace with Silver category in 2015.

2. Award of Semarang Regent for Prevention and Control Program of HIV and AIDS in workplace with Gold category in 2015.

3. Award for the Most Blood Donors in 2015.

K3 Quality Improvement Program in 2015

1. Training program for building evacuation & P3K, welder certification, electric AK3, forklift operator.

2. Completing K3 infrastructure in the form of signs of evacuation and occupational health.

3. Conducting K3 audit.

Health Infrastructure and FacilitiesHealthy employees are important factor to support the Company’s productivity. By providing the best possible health care for employees, then the optimal health level will be achieved while increasing the maximum performance results for the Company’s development.

A. Health Facilities The Company has 2 (two) clinics in Klepu factory

that provide health care not only for employees, but also for the surrounding community who can check their health for free. The clinics are handled by 5 paramedics and 2 stretcher units. The Company also has one ambulance and in each production unit there is P3K box containing supplies for first treatment in case of occupational accidents.

Medical examination is conducted on prospective employees, and routine medical treatment is conducted on all employees once a year. Employees who work in risky environment such as in dusty areas are provided with milk as supplemental drink.

Organisasi Pelaksana K3 Perseroan telah memiliki Panitia Pembina K3 (P2K3) sebagai unit yang menjadi wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antara Perseroan dan karyawan tentang implementasi K3 di Perseroan dan bagaimana solusi terbaiknya. P2K3 beranggotakan 44 orang dan telah disahkan dengan Surat Keputusan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang Nomor 566.4/0093/2015. Salah seorang pengurus P2K3/koordinator K3 telah memiliki sertifikat Ahli K3 Umum.

Penghargaan1. Penghargaan Program Pencegahan dan

Penanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja Tahun 2015 Tingkat Kementrian ketenagakerjaan dengan kategori Silver.

2. Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja Tahun 2015 Tingkat Kabupaten Semarang dengan kategori Gold.

3. Donor Darah terbanyak tahun 2015.

Program Peningkatan Kualitas K3 di Tahun 20151. Program pelatihan evakuasi gedung & P3K,

sertifikasi welder, AK3 listrik, operator forklift.2. Melengkapi prasarana K3 berupa rambu-rambu

evakuasi & kesehatan kerja.3. Melakukan audit K3.

Sarana dan Prasarana KesehatanKesehatan dan kebugaran karyawan adalah salah satu faktor pendukung produktivitas perusahaan. Dengan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan sebaik mungkin, maka tingkat kesehatan yang optimal akan tercapai sehingga meningkatkan kinerja yang maksimal untuk kemajuan Perseroan. A. Fasilitas Kesehatan Perseroan memiliki 2 (dua) poliklinik di pabrik Klepu

yang melayani karyawan dan juga masyarakat sekitar yang dapat memeriksakan kesehatannya secara gratis. Poliklinik ditangani oleh 5 tenaga medis serta 2 unit stretcher. Perseroan juga memiliki 1 unit mobil ambulans dan di setiap unit produksi disediakan kotak P3K untuk penanganan pertama bila terjadi kecelakaan kerja.

Pemeriksaan Kesehatan dilakukan terhadap calon karyawan, dan kepada seluruh karyawan dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala satu tahun sekali. Karyawan yang bertugas di lingkungan kerja yang berisiko seperti di daerah berdebu diberikan susu sebagai minuman tambahan.





The Company provides various sanitary facilities including 167 rest rooms for men and women, a room for clothes changing and lockers and 3 pantries/cafeteria which can accommodate 2,500 employees.

B. Health Insurance All employees have been registered for BPJS health

care program. However if there are employees who can not be handled by BPJS then they will obtain Health Insurance self-managed by the Company in cooperation with RSU Ungaran, RSU Ambarawa, RS Panti Wilasa Citarum Semarang and RS Sultan Agung Semarang. The Company also works with Mardi Mulyo Clinic located in Tembalang, Krapyak, Majapahit, Kedung mundu and Kaligawe.

C. Health Services for Female Employees There were 2,291 female employees in the

Company as of December 2015 or 541 more than the male employees. Therefore, the Company provides adequate health care facilities. Pregnant female employees are given priority to be placed on type and nature of work which will not harm the pregnancy. The Company provides prenatal care and services, Fe tablets for pregnant female employees, delivery cost support and maternity leave, according to the applicable employment regulations. For breastfeeding female employees, the Company provides lactation room with complete equipment.

In addition, the Company also provides Family Planning (KB) facilities in form of KB Communication, Information and Education (KIE)/counseling and contraceptive services free of charge.

CUSTOMER PROTECTION

The Company is committed to protecting the rights of its customers in accordance with Law No. 8 of 1999 on Customer Protection. The customers have the right to obtain correct, clear, and honest information regarding the offered products, as well as the right to have their complaints resolved by the Company.

Perseroan menyediakan berbagai fasilitas sanitasi yaitu 167 buah WC dan kamar mandi untuk pria dan wanita, tempat ganti pakaian dan loker serta 3 tempat kantin yang bisa menampung 2.500 karyawan secara bergantian.

B. Jaminan Kesehatan Seluruh karyawan sudah didaftarkan BPJS

Kesehatan, namun bila ada karyawan yang belum dapat ditangani BPJS Kesehatan maka mendapat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang dikelola Perseroan bekerjasama dengan RSU Ungaran, RSU Ambarawa, RS Panti Wilasa Citarum Semarang dan RS Sultan Agung Semarang. Selain rumah sakit, Perseroan juga bekerjasama dengan Poliklinik Mardi Mulyo yang berlokasi di Tembalang, Krapyak, Majapahit, Kedung mundu dan Kaligawe.

C. Layanan Kesehatan Bagi Karyawan Wanita Jumlah karyawan wanita di Perseroan per

Desember 2015 ada 2.291 orang atau 541 orang lebih banyak dibandingkan karyawan pria. Oleh karena itu, Perusahaan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan wanita yang memadai. Karyawan wanita yang sedang hamil tidak ditempatkan pada bagian yang jenis dan sifat pekerjaannya berisiko terhadap kehamilannya. Perseroan menyediakan layanan pemeriksaan dan pemberian table Fe pada karyawan yang sedang hamil, memberikan bantuan biaya melahirkan serta cuti melahirkan sesuai peraturan yang berlaku, menyediakan ruang laktasi dengan peralatan yang lengkap.

Selain itu, Perseroan juga menyediakan layanan komunikasi, informasi dan edukasi KB (KIE)/Konseling dan layanan kontrasepsi gratis.

TANGGUNG JAWAB KEPADA KONSUMEN

Perseroan berkomitmen untuk melindungi hak-hak konsumen sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen. Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas dan terbuka mengenai produk yang ditawarkan, dan memiliki hak menyampaikan keluhan dan mendapatkan penyelesaian yang baik.






To facilitate the customers in reporting their complaints, the Company provides “Customer Service” facility on the Company’s website: www.sidomuncul.com which provides online customer service form.

To protect the customers from fraudulent SMS lotteries on behalf of Sido Muncul, the Company always alerts/warns the public to be not easily provoked, more careful and smarter in dealing with scams.

The safety factor of our products for public consumption is a top priority. In the production process, the Company has obtained certificates of Good Manufacturing Practice (CPOB) and Good Manufacturing Process of Traditional Medicine (CPOTB). COPB and CPOTB set strict requirements in the manufacturing of medicines and herbal medicines, to meet the quality requirements specified by the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM).

Tolak Angin product has passed the toxicity test conducted by the Faculty of Pharmacy of Sanata Dharma University, Yogyakarta in 2003. The Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) also routinely tests the production facilities and takes samples to be tested in their laboratory.

In 2015 there was Prop 65 Warning labelling on Sido Muncul products sold in Los Angeles, United States. This was done by the distributors because there was an allegation that Sido Muncul products contain ginger powder and licoryce that they sell (not just Sido Muncul products) and contain heavy metals exceeded the threshold above 10 ppm. The Company acted swiftly to clarify the rumors. In addition to presenting evidence of laboratory test results, the Company also requested re-testing at the US National Food Laboratory and Analytical Report issued by the laboratory on July 13, 2015 on Sido Muncul products, stated that heavy metal was not detected in Tolak Angin.

The swift response in dealing with this issue could prevent the rumors of developing uncontrollable and harming customer confidence. It was standard procedure for the Company to deal with any public complaints promptly in order to maintain customer confidence, satisfaction and safety.

Untuk memudahkan konsumen dalam penyampaian keluhannya, Perseroan menyediakan fasilitas “Layanan Konsumen” di situs web Perseroan: www.sidomuncul.com yang menyediakan formulir layanan konsumen online.

Untuk melindungi konsumen dari tindak penipuan SMS undian yang mengatasnamakan Sido Muncul, Perseroan selalu memberikan himbauan/peringatan agar masyarakat tidak mudah terpancing, lebih berhati-hati dan lebih cerdas dalam menyikapi modus penipuan.

Faktor keamanan produk untuk dikonsumsi masyarakat adalah prioritas utama. Dalam proses produksi, Perseroan telah mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). COPB dan CPOTB mengatur persyaratan yang ketat dalam pembuatan obat dan obat herbal, sehingga memenuhi syarat mutu yang telah ditentukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Produk Tolak Angin telah lolos uji toksisitas yang dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun 2003. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga secara rutin melakukan pemeriksaan fasilitas produksi dan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium.

Di tahun 2015 terjadi peristiwa pemasangan label Prop 65 Warning di produk Sido Muncul yang diedarkan di Los Angeles, Amerika Serikat. Hal tersebut dilakukan oleh distributor karena diduga produk Sido Muncul mengandung serbuk jahe dan licoryce yang mereka jual (bukan hanya produk Sido Muncul) dan mengandung logam berat melebihi ambang batas di atas 10 ppm. Perseroan bertindak cepat untuk mengklarifikasi rumor tersebut. Selain mengajukan bukti hasil uji laboratorium yang dimiliki, Perseroan juga meminta uji ulang di National Food Laboratory Amerika Serikat dan berdasarkan Analytical Report yang dikeluarkan laboratorium tersebut pada 13 Juli 2015, pada produk Sido Muncul dinyatakan tidak terdeteksi adanya kandungan logam berat pada Tolak Angin.

Respon yang cepat dalam menangani masalah tersebut mampu mencegah isu berkembang tak terkendali dan merusak kepercayaan konsumen. Sudah menjadi prosedur standar bagi Perseroan untuk menangani dengan segera setiap keluhan masyarakat demi menjaga kepercayaan dan kepuasan serta keamanan konsumen.





We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk for the year 2015 have been presented in their entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of such Annual Report.

This statement is duly made in all integrity.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap, dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, April 2016

Budi Setiawan PranotoKomisaris Independen

Independent Commissioner

Johan HidayatKomisaris

Commissioner

Sigit Hartojo Hadi SantosoKomisaris Utama

President Commissioner

Tanggung Jawab Pelaporan TahunanResponsibility Annual Report

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS





We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk for the year 2015 have been presented in their entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of such Annual Report.

This statement is duly made in all integrity.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap, dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, April 2016



Irwan HidayatDirektur Utama

President Director

Venancia Sri Indrijati WijonoDirekturDirector


DIREKSIBOARD OF DIRECTORS









Financial Statements

PB 193PT Sido Muncul Tbk • Laporan Tahunan 2015 PT Sido Muncul Tbk • 2015 Annual Report

The original consolidated financial statements included herein

are in Indonesian language.

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are

an integral part of the consolidated financial statements. 1

PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 Dan 2014

Dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2015 And 2014

And January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)

(Disajikan Kembali - lihat Catatan 2a /

As Restated - see Note 2a)

Catatan /

Notes

2015

2014

2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSET Kas dan setara kas 2e,2g,5,31,32 836.975 864.791 1.348.955 Cash and cash equivalents Deposito berjangka 2e,6,31,32 190.000 390.000 200.000 Time deposits Piutang usaha – Neto 2e,3,7,31,32 Trade receivables - Net Pihak ketiga 335.495 322.514 329.906 Third parties Pihak berelasi 2c,30 105 42 69 Related parties Piutang lain-lain 2e,8,31,32 Other receivables Pihak ketiga 5.862 7.141 3.263 Third parties Pihak berelasi 2c,30 6.268 4.561 128.737 Related parties Persediaan – Neto 2h,3,9 264.982 230.736 287.729 Inventories – Net Pajak dibayar di muka 2n,15a 47.972 33.095 3.649 Prepaid taxes Uang muka 10a 7.175 5.209 1.637 Advance payments Beban dibayar di muka 10b 12.605 2.349 1.149 Prepaid expenses Investasi tersedia untuk dijual 2e,31 - - 61.816 Available-for-sale investment

Jumlah Aset Lancar 1.707.439 1.860.438 2.366.910 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Uang muka pembelian aset tetap 10a

17.067

60.417

25.672 Advance for purchase of

property, plant and equipment Aset pajak tangguhan 2o,3 - - 6.255 Deferred tax assets Investasi penyertaan saham 2e,31,32 60 60 60 Investment in shares

Aset tetap – Neto 2i,3,11

961.873

791.081

556.376 Property, plant and equipment – Net

Goodwill 2j,3,12 91.366 91.366 - Goodwill Beban manfaat pensiun dibayar

di muka jangka panjang 2k,3,17

18.119

16.711

- Long-term prepaid pension Aset tidak lancar lain-lain 187 200 185 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.088.672 959.835 588.548 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET 2.796.111 2.820.273 2.955.458 TOTAL ASSETS








PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCULTbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2015 Dan 2014



CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)

December 31, 2015 And 2014 And January 1, 2014/December 31, 2013

(Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)



Catatan /

Notes

2015

2014

2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 2e,13,31,32 Trade payables Pihak ketiga 127.573 115.317 155.422 Third parties Pihak berelasi 2c,30 20.180 21.738 19.597 Related parties Utang lain-lain 2e,14,31,32 Other payables Pihak ketiga 7.441 6.055 3.821 Third parties Pihak berelasi 2c,30 3.091 6.417 11.320 Related parties Utang pajak 2o,3,15b Taxes payable Pajak penghasilan badan 8.294 1.864 81.735 Corporate income tax Pajak lainnya 13.181 10.966 14.927 Other taxes Beban masih harus dibayar 2e,16,31,32 3.297 17.368 37.827 Accrued expenses Pendapatan diterima di muka 589 1.412 - Unearned revenue Uang muka penjualan 414 294 98 Sales advance

Jumlah Liabilitas Jangka

Pendek

184.060

181.431

324.747 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas manfaat pensiun dan

pasca kerja 2k,3,17

13.570

11.513

17.105 Pension and post-employment

benefit obligation Liabilitas pajak tangguhan 2o,3,15e 167 2.149 - Deferred tax liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

13.737

13.662

17.105 Total Non-current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 197.797 195.093 341.852 TOTAL LIABILITIES

















Catatan /

Notes

2015

2014

2013 EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

Equity Attributable to

Owners of the Parent Entity Modal saham - dengan nominal

Rp 100 (dalam nilai penuh) Modal dasar - 50.000.000.000

saham Modal ditempatkan dan disetor

penuh - 15.000.000.000 saham 18

1.500.000

1.500.000

1.500.000

Share capital – Rp 100

(in full amount) par value per share

Authorized – 50,000,000,000 shares

Issued and fully paid – 15,000,000,000 shares

Tambahan modal disetor - neto 2l,19 692.376 692.376 692.376 Additional paid-in capital – net Saham treasuri 2m,18 (104.764 ) - - Treasury shares Komponen ekuitas lainnya - - 993 Other equity components Saldo laba

Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya

20

57.849

452.846

1.936

430.862

-

420.235

Retained earnings Appropriated

Unappropriated

Ekuitas dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk

2.598.307

2.625.174

2.613.604 Equity attributable to the owners of parent entity

Kepentingan non-pengendali

7 6 2 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS

2.598.314 2.625.180 2.613.606 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN

EKUITAS

2.796.111

2.820.273

2.955.458 TOTAL LIABILITIES

AND EQUITY







PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCULTbk DAN ENTITAS ANAKNYA









Catatan /

Notes

2015

2014

2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 2e,13,31,32 Trade payables Pihak ketiga 127.573 115.317 155.422 Third parties Pihak berelasi 2c,30 20.180 21.738 19.597 Related parties Utang lain-lain 2e,14,31,32 Other payables Pihak ketiga 7.441 6.055 3.821 Third parties Pihak berelasi 2c,30 3.091 6.417 11.320 Related parties Utang pajak 2o,3,15b Taxes payable Pajak penghasilan badan 8.294 1.864 81.735 Corporate income tax Pajak lainnya 13.181 10.966 14.927 Other taxes Beban masih harus dibayar 2e,16,31,32 3.297 17.368 37.827 Accrued expenses Pendapatan diterima di muka 589 1.412 - Unearned revenue Uang muka penjualan 414 294 98 Sales advance

Jumlah Liabilitas Jangka

Pendek

184.060

181.431

324.747 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas manfaat pensiun dan

pasca kerja 2k,3,17

13.570

11.513

17.105 Pension and post-employment

benefit obligation Liabilitas pajak tangguhan 2o,3,15e 167 2.149 - Deferred tax liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

13.737

13.662

17.105 Total Non-current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 197.797 195.093 341.852 TOTAL LIABILITIES








PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDOMUNCULTbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 Dan 2014

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDOMUNCUL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For The Years Ended December 31, 2015 And 2014


2015

Catatan /

Notes

2014 (Disajikan Kembali -

lihat Catatan 2a /


PENJUALAN 2.218.536 2n,21,30 2.197.907 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (1.335.171 ) 2n,22,30 (1.358.342 ) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 883.365 839.565 GROSS PROFIT

Beban penjualan dan pemasaran (303.031 ) 2n,24 (301.218 ) Selling and marketing expenses Beban umum dan administrasi (101.886 ) 2n,25 (101.857 ) General and administrative expenses Pendapatan keuangan 70.821 2n,26 104.861 Finance income Beban keuangan (51 ) 2n,27 (565 ) Finance cost Pendapatan lain-lain 13.053 2n,28 12.913 Other income Beban lain-lain (1.872 ) 2n,29 (4.957 ) Other expenses

LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN

560.399

548.742 INCOME BEFORE

INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2o INCOME TAX EXPENSES Pajak kini (125.047 ) 15d (127.081 ) Current tax Pajak tangguhan 2.123 15e (4.150 ) Deferred tax

Beban Pajak Penghasilan – Neto (122.924 ) (131.231 ) Income Tax Expenses – Net

LABA NETO TAHUN BERJALAN 437.475 417.511 NET INCOME FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF

LAIN

OTHER COMPREHENSIVE

INCOME Pos yang tidak akan direklasifikasi

ke laba rugi

Item that will not be reclassified to

profit or loss Pengukuran kembali imbalan pasca

kerja

563 17

71 Remeasurements of post-

employment benefits Pajak penghasilan terkait (140 ) 15e (18 ) Related income tax

Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi

Item that will be reclassified to profit or loss

Laba yang belum terealisasi atas aset keuangan tersedia untuk dijual

-

(993 ) Unrealized gain on available-for-sale

financial assets

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN, SETELAH DIKURANGI PAJAK

423

(940 )

OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR,

NET OF TAX

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN

437.898

416.571 TOTAL COMPREHENSIVE

INCOME FOR THE YEAR









LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2015 Dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued)



2015

Catatan / Notes


lihat Catatan 2a /


LABA NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

NET INCOME

ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 437.474 417.510 The owners of parent Kepentingan non pengendali 1 1 Non-controlling interest

JUMLAH 437.475 417.511 TOTAL


YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

TOTAL COMPREHENSIVE

INCOME ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 437.897 416.571 The owners of parent Kepentingan non pengendali 1 - Non-controlling interest

JUMLAH 437.898 416.571 TOTAL

Laba Neto per Saham Dasar (dalam

nilai penuh)

29,30

2p,33

27,83 Basic Earnings per Share

(in full amount)







PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDOMUNCULTbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN



PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDOMUNCUL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME



2015

Catatan /

Notes


lihat Catatan 2a /


PENJUALAN 2.218.536 2n,21,30 2.197.907 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (1.335.171 ) 2n,22,30 (1.358.342 ) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 883.365 839.565 GROSS PROFIT

Beban penjualan dan pemasaran (303.031 ) 2n,24 (301.218 ) Selling and marketing expenses Beban umum dan administrasi (101.886 ) 2n,25 (101.857 ) General and administrative expenses Pendapatan keuangan 70.821 2n,26 104.861 Finance income Beban keuangan (51 ) 2n,27 (565 ) Finance cost Pendapatan lain-lain 13.053 2n,28 12.913 Other income Beban lain-lain (1.872 ) 2n,29 (4.957 ) Other expenses

LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN

560.399

548.742 INCOME BEFORE

INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2o INCOME TAX EXPENSES Pajak kini (125.047 ) 15d (127.081 ) Current tax Pajak tangguhan 2.123 15e (4.150 ) Deferred tax

Beban Pajak Penghasilan – Neto (122.924 ) (131.231 ) Income Tax Expenses – Net

LABA NETO TAHUN BERJALAN 437.475 417.511 NET INCOME FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF

LAIN

OTHER COMPREHENSIVE

INCOME Pos yang tidak akan direklasifikasi

ke laba rugi

Item that will not be reclassified to

profit or loss Pengukuran kembali imbalan pasca

kerja

563 17

71 Remeasurements of post-

employment benefits Pajak penghasilan terkait (140 ) 15e (18 ) Related income tax

Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi

Item that will be reclassified to profit or loss

Laba yang belum terealisasi atas aset keuangan tersedia untuk dijual

-

(993 ) Unrealized gain on available-for-sale

financial assets

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN, SETELAH DIKURANGI PAJAK

423

(940 )

OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR,

NET OF TAX


TAHUN BERJALAN

437.898

416.571 TOTAL COMPREHENSIVE

INCOME FOR THE YEAR


The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

Liha

t Cat

atan

ata

s La

pora

n K

euan

gan

Kon

solid

asia

n ya

ng m

erup

akan

ba

gian

yan

g tid

ak te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

seca

ra k

esel

uruh

an.

S

ee a

ccom

pany

ing

Not

es to

the

Con

solid

ated

Fin

anci

al S

tate

men

ts w

hich

are

an

inte

gral

par

t of t

he c

onso

lidat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts.

6

PT IN

DU

STR

I JA

MU

DA

N F

AR

MA

SI S

IDO

MU

NC

UL

Tbk

DA

N E

NTI

TAS

AN

AK

NYA

LA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

AN

U

ntuk

Tah

un Y

ang

Ber

akhi

r Pad

a Ta

ngga

l-tan

ggal

31

Des

embe

r 201

5 D

an 2

014

(Dis

ajik

an d

alam

Jut

aan

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

PT

IND

UST

RI J

AM

U D

AN

FA

RM

ASI

SID

O M

UN

CU

L Tb

k A

ND

ITS

SUB

SID

IAR

IES

CO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

TS O

F C

HA

NG

ES IN

EQ

UIT

Y Fo

r The

Yea

rs E

nded

D

ecem

ber 3

1, 2

015

And

201

4 (E

xpre

ssed

in M

illio

ns o

f Rup

iah,

unl

ess

othe

rwis

e st

ated

)

Ek

uita

s ya

ng d

apat

Dia

trib

usik

an k

epad

a Pe

mili

k En

titas

Indu

k / E

quity

Attr

ibut

able

to th

e O

wne

rs o

f Par

ent

Kom

pone

n ek

uita

s la

inny

a /

Oth

er e

quity

co

mpo

nent

s

C

atat

an /

Not

es

Mod

al

dite

mpa

tkan

da

n di

seto

r pe

nuh

/ Iss

ued

and

fully

pai

d

Tam

baha

n m

odal

dis

etor

/ A

dditi

onal

pa

id-in

cap

ital

Saha

m

Trea

suri

/ Tr

easu

ry

Shar

es

La

ba y

ang

belu

m

tere

alis

asi a

tas

aset

keu

anga

n te

rsed

ia u

ntuk

di

jual

/ U

nrea

lized

gai

n

on a

vaila

ble-

for-

sale

fin

anci

al a

sset

s

Sald

o la

ba /

Ret

aine

d ea

rnin

gs

Jum

lah

/ To

tal

Kep

entin

gan

non

peng

enda

li /

Non

-co

ntro

lling

in

tere

st

Jum

lah

ekui

tas

/ To

tal

equi

ty

Dite

ntuk

an

Peng

guna

anya

/ A

ppro

pria

ted

Bel

um

Dite

ntuk

an

Peng

guna

anya

/ U

napp

ropr

iate

d

Sald

o pe

r 1 J

anua

ri 20

14,

disa

jikan

seb

elum

nya

1.50

0.00

0

692.

376

-

993

-

432.

085

2.62

5.45

4

2

2.62

5.45

6

Bal

ance

at J

anua

ry 1

, 20

14, a

s pr

evio

usly

re

port

ed

Efe

k da

ri ad

opsi

P

SA

K N

o. 2

4 (R

evis

i 201

3)

- -

-

-

-

(11.

850

) (1

1.85

0 )

-

(11.

850)

Effe

ct o

f ado

ptio

n of

P

SA

K N

o. 2

4

(Rev

ised

201

3)

Sald

o pe

r 1 J

anua

ri 20

14,

disa

jikan

kem

bali

1.50

0.00

0

692.

376

-

99

3

-

420.

235

2.

613.

604

2

2.

613.

606

Bal

ance

at J

anua

ry 1

, 20

14, a

s re

stat

ed

Div

iden

kas

20

- -

-

-

- (4

05.0

00 )

(405

.000

) -

(4

05.0

00)

Cas

h di

vide

nd

Pem

bent

ukan

cad

anga

n 20

-

-

-

-

1.93

6

(1.9

36 )

-

-

A

ppro

pria

tion

of re

tain

ed

earn

ings

K

epen

tinga

n no

n pe

ngen

dali

yang

tim

bul

dari

kom

bina

si b

isni

s

- -

-

-

-

- 3

3

Non

- co

ntro

lling

inte

rest

fr

om b

usin

ess

com

bina

tion

Laba

net

o ta

hun

berja

lan

- -

-

-

-

417.

510

41

7.51

0

1

417.

511

N

et in

com

e fo

r the

yea

r P

engh

asila

n ko

mpr

ehen

sif

lain

-

- -

(9

93)

- 53

(9

40 )

-

(940

) O

ther

com

preh

ensi

ve

Inco

me

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

4

1.

500.

000

69

2.37

6

1.93

6

430.

862

2.

625.

174

6

2.

625.

180

Bal

ance

as

of

Dec

embe

r 31,

201

4 D

ivid

en k

as

20

-

- -

-

-

(360

.000

) (3

60.0

00 )

-

(360

.000

) C

ash

divi

dend

Pem

bent

ukan

cad

anga

n 20

-

-

-

-

55.9

13

(5

5.91

3 )

-

-

- A

ppro

pria

tion

of re

tain

ed

Ear

ning

Per

oleh

an s

aham

tres

uri

18

-

- (1

04.7

64)

-

-

(1

04.7

64 )

-

(104

.764

) Tr

ansf

er a

fter a

cqui

sitio

n of

trea

sury

sha

re’s

La

ba n

eto

tahu

n be

rjala

n

-

-

-

-

-

43

7.47

4

437.

474

1

43

7.47

5 N

et in

com

e fo

r the

yea

r P

engh

asila

n ko

mpr

ehen

sif

lain

-

- -

-

-

423

42

3

-

423

Oth

er c

ompr

ehen

sive

in

com

e

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

5

1.

500.

000

69

2.37

6

(104

.764

)

57.8

49

452.

846

2.

598.

307

7

2.

598.

314

Bal

ance

as

of

Dec

embe

r 31,

201

5


The original interim consolidated report included herein

is in Indonesian language.






LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2015 Dan 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended

December 31, 2015 And 2014 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FROM

OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 2.219.897 2.226.699 Receipts from customers Pembayaran ke pemasok (1.465.689 ) (1.482.920 ) Payments to suppliers Pembayaran ke karyawan (252.663 ) (232.978 ) Payments to employees Pembayaran pajak (134.669 ) (240.612 ) Payments of taxes Pembayaran beban operasional lainnya (6.961 ) (2.669 ) Payment of other operating expenses Penerimaan pendapatan keuangan 73.054 102.367 Finance income received Pembayaran beban keuangan (73 ) (565 ) Finance costs paid

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi

432.896 369.322 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

CASH FLOWS FROM INVESTING

ACTIVITIES Pencairan (penempatan) deposito berjangka 200.000 (190.000 ) Disburtsment (placement) in time deposits

Hasil penjualan aset tetap

306 396 Proceeds from sale of property,

plant and equipment Kenaikan (penurunan) dari piutang lain-lain (4.925 ) 125.270 Increase (decrease) in other receivable

Perolehan uang muka pembelian aset tetap

(74.906 ) (52.027 ) Advances for purchases of

property, plant and equipment Perolehan aset tetap (121.795 ) (248.201 ) Acquisitions of property, plant and equipment Pembayaran untuk akuisisi entitas anak,

setelah dikurangi kas yang diperoleh

- (120.752 ) Acquisition of

subsidiary, net of cash acquired

Pelepasan investasi tersedia untuk dijual

- 61.753 Proceeds from sales of

available-for-sale investment

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas

Investasi

(1.320 ) (423.561 ) Net Cash Used in

Investment Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCING

ACTIVITIES Perolehan saham treasuri (99.732 ) - Acquisitions of treasury shares Pembayaran dividen kas (360.000 ) (405.000 ) Payments of cash dividends Pembayaran pinjaman bank - (18.598 ) Payments of bank loan Biaya penawaran umum saham perdana - (6.390 ) Share issuance costs paid

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas

Pendanaan

(459.732 ) (429.988 ) Net Cash Used in

Financing Activities

PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS

(28.156 ) (484.227 ) NET DECREASE IN

CASH AND CASH EQUIVALENTS

DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS

TERHADAP KAS DAN SETARA KAS

340 63 EFFECT OF CHANGES IN

FOREIGN EXCHANGE RATE

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

864.791 1.348.955 CASH AND CASH EQUIVALENTS

AT THE BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

836.975 864.791 CASH AND CASH EQUIVALENTS

AT THE END OF THE YEAR

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

Liha

t Cat

atan

ata

s La

pora

n K

euan

gan

Kon

solid

asia

n ya

ng m

erup

akan

ba

gian

yan

g tid

ak te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

seca

ra k

esel

uruh

an.

S

ee a

ccom

pany

ing

Not

es to

the

Con

solid

ated

Fin

anci

al S

tate

men

ts w

hich

are

an

inte

gral

par

t of t

he c

onso

lidat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts.

6

PT IN

DU

STR

I JA

MU

DA

N F

AR

MA

SI S

IDO

MU

NC

UL

Tbk

DA

N E

NTI

TAS

AN

AK

NYA

LA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

AN

U

ntuk

Tah

un Y

ang

Ber

akhi

r Pad

a Ta

ngga

l-tan

ggal

31

Des

embe

r 201

5 D

an 2

014

(Dis

ajik

an d

alam

Jut

aan

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

PT

IND

UST

RI J

AM

U D

AN

FA

RM

ASI

SID

O M

UN

CU

L Tb

k A

ND

ITS

SUB

SID

IAR

IES

CO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

TS O

F C

HA

NG

ES IN

EQ

UIT

Y Fo

r The

Yea

rs E

nded

D

ecem

ber 3

1, 2

015

And

201

4 (E

xpre

ssed

in M

illio

ns o

f Rup

iah,

unl

ess

othe

rwis

e st

ated

)

Ek

uita

s ya

ng d

apat

Dia

trib

usik

an k

epad

a Pe

mili

k En

titas

Indu

k / E

quity

Attr

ibut

able

to th

e O

wne

rs o

f Par

ent

Kom

pone

n ek

uita

s la

inny

a /

Oth

er e

quity

co

mpo

nent

s

C

atat

an /

Not

es

Mod

al

dite

mpa

tkan

da

n di

seto

r pe

nuh

/ Iss

ued

and

fully

pai

d

Tam

baha

n m

odal

dis

etor

/ A

dditi

onal

pa

id-in

cap

ital

Saha

m

Trea

suri

/ Tr

easu

ry

Shar

es

La

ba y

ang

belu

m

tere

alis

asi a

tas

aset

keu

anga

n te

rsed

ia u

ntuk

di

jual

/ U

nrea

lized

gai

n

on a

vaila

ble-

for-

sale

fin

anci

al a

sset

s

Sald

o la

ba /

Ret

aine

d ea

rnin

gs

Jum

lah

/ To

tal

Kep

entin

gan

non

peng

enda

li /

Non

-co

ntro

lling

in

tere

st

Jum

lah

ekui

tas

/ To

tal

equi

ty

Dite

ntuk

an

Peng

guna

anya

/ A

ppro

pria

ted

Bel

um

Dite

ntuk

an

Peng

guna

anya

/ U

napp

ropr

iate

d

Sald

o pe

r 1 J

anua

ri 20

14,

disa

jikan

seb

elum

nya

1.50

0.00

0

692.

376

-

993

-

432.

085

2.62

5.45

4

2

2.62

5.45

6

Bal

ance

at J

anua

ry 1

, 20

14, a

s pr

evio

usly

re

port

ed

Efe

k da

ri ad

opsi

P

SA

K N

o. 2

4 (R

evis

i 201

3)

- -

-

-

-

(11.

850

) (1

1.85

0 )

-

(11.

850)

Effe

ct o

f ado

ptio

n of

P

SA

K N

o. 2

4

(Rev

ised

201

3)

Sald

o pe

r 1 J

anua

ri 20

14,

disa

jikan

kem

bali

1.50

0.00

0

692.

376

-

99

3

-

420.

235

2.

613.

604

2

2.

613.

606

Bal

ance

at J

anua

ry 1

, 20

14, a

s re

stat

ed

Div

iden

kas

20

- -

-

-

- (4

05.0

00 )

(405

.000

) -

(4

05.0

00)

Cas

h di

vide

nd

Pem

bent

ukan

cad

anga

n 20

-

-

-

-

1.93

6

(1.9

36 )

-

-

A

ppro

pria

tion

of re

tain

ed

earn

ings

K

epen

tinga

n no

n pe

ngen

dali

yang

tim

bul

dari

kom

bina

si b

isni

s

- -

-

-

-

- 3

3

Non

- co

ntro

lling

inte

rest

fr

om b

usin

ess

com

bina

tion

Laba

net

o ta

hun

berja

lan

- -

-

-

-

417.

510

41

7.51

0

1

417.

511

N

et in

com

e fo

r the

yea

r P

engh

asila

n ko

mpr

ehen

sif

lain

-

- -

(9

93)

- 53

(9

40 )

-

(940

) O

ther

com

preh

ensi

ve

Inco

me

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

4

1.

500.

000

69

2.37

6

1.93

6

430.

862

2.

625.

174

6

2.

625.

180

Bal

ance

as

of

Dec

embe

r 31,

201

4 D

ivid

en k

as

20

-

- -

-

-

(360

.000

) (3

60.0

00 )

-

(360

.000

) C

ash

divi

dend

Pem

bent

ukan

cad

anga

n 20

-

-

-

-

55.9

13

(5

5.91

3 )

-

-

- A

ppro

pria

tion

of re

tain

ed

Ear

ning

Per

oleh

an s

aham

tres

uri

18

-

- (1

04.7

64)

-

-

(1

04.7

64 )

-

(104

.764

) Tr

ansf

er a

fter a

cqui

sitio

n of

trea

sury

sha

re’s

La

ba n

eto

tahu

n be

rjala

n

-

-

-

-

-

43

7.47

4

437.

474

1

43

7.47

5 N

et in

com

e fo

r the

yea

r P

engh

asila

n ko

mpr

ehen

sif

lain

-

- -

-

-

423

42

3

-

423

Oth

er c

ompr

ehen

sive

in

com

e

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

5

1.

500.

000

69

2.37

6

(104

.764

)

57.8

49

452.

846

2.

598.

307

7

2.

598.

314

Bal

ance

as

of

Dec

embe

r 31,

201

5





CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN




NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS



8

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. The Company’s Establishment and General

Information PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

(“Perusahaan”), berdomisili di Semarang, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 18 Maret 1975 yang dibuat dihadapan Notaris Kahirman Gondodiwirjo, S.H., Notaris di Semarang, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/84/16 tanggal 30 Januari 1981 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 16 Mei 2000, Tambahan No. 2440 dan No. 2441.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (the “Company”), domiciled in Semarang, was established based on the Notarial Deed No. 21 dated March 18, 1975 made in presence of Kahirman Gondodiwirjo, S.H., Notary in Semarang and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/84/16 dated January 30, 1981 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 39 dated May 16, 2000, Supplement No. 2440 and No. 2441.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan dibuat berdasarkan akta Notaris No. 16 tanggal 20 Januari 2014, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 1.500.000.000 saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana dan penjualan saham pendiri kepada masyarakat sebesar 1.350.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10.03071 tanggal 29 Januari 2014 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 Tambahan No. 5245/L tanggal 27 Juni 2014.

The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment of the articles of association was made by Notarial deed No. 16 dated January 20, 2014, made in presence of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, related to changes in has performed on the issued and paid-up additions as 1,500,000,000 shares through the Initial Public Offering and the sale of shares to the public amounted to 1,350,000,000 founder shares. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10.03071 dated January 29, 2014 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 Supplement No. 5245/L dated June 27, 2014.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,

kegiatan usaha Perusahaan antara lain menjalankan usaha dalam bidang industri jamu yang meliputi industri obat-obatan (farmasi), jamu, kosmetika, minuman dan makanan yang berkaitan dengan kesehatan, perdagangan, pengangkutan darat dan jasa.

Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the business activities of the Company, among others, are to carry on the business in herb industry such as medical industry (pharmacy), herb, cosmetics, foods and beverages related to health, commerce, land transportation and services.

Perusahaan berdomisili di Gedung Menara Suara

Merdeka Lantai 16, Jl. Pandanaran No. 30, Semarang dan pabrik berlokasi di Jl. Soekarno Hatta Km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang.

The Company is domiciled in Menara Suara Merdeka Building 16th Floor, Jl. Pandanaran No. 30, Semarang and the factory is located at Jl. Soekarno Hatta Km 28, Bergas District, Klepu, Semarang.

b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan

Karyawan b. Boards of Commissioners and Directors, Audit

Committee and Employees Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan

pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The members of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Sigit Hartoyo Hadi Santoso : President Commissioner Komisaris : Johan Hidayat : Commissioner Komisaris Independen : Budi Setiawan Pranoto : Independent Commissioner Direksi Board of Directors Direktur utama : Irwan Hidayat : President Director Direktur : Sofyan Hidayat : Director Direktur : David Hidayat : Director Direktur : Venancia Sri Indrijati : Director Direktur tidak terafiliasi : Indrawati Gunawan : Unaffiliated Director












9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan

Karyawan (lanjutan) b. Boards of Commissioners and Directors, Audit

Committee and Employees (continued) Personil manajemen kunci Perusahaan memiliki

kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan manajemen kunci Perusahaan (namun tidak termasuk Komisaris Independen).

Key management personnel of the Company are those persons having the authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company. All members of the Boards of Commissioners and Directors are considered as key management personnel of the Company (excluding the Independent Commissioner).

Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar

Modal Dan Lembaga Keuangan No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan No. KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, berikut adalah susunan komite audit Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014:

In accordance with Rules Established by the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No. IX.I.5 Attachment of Decision of Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012, the members of Audit Committee as at December 31, 2015 and 2014, are as follows:

Ketua : Budi Setiawan Pranoto : President Commissioner Anggota : Eddy Sugito : Member Anggota : Soewondo : Member

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

Perusahaan dan entitas anaknya (secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) memiliki 4.152 dan 4.423 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiaries (herein collectively referred to as the “Group”) had a total of 4,152 and 4,423 employees (unaudited), respectively.

c. Struktur Entitas Anak c. Structure of Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian

saham pada Entitas Anak adalah sebagai berikut: As of December 31, 2015 and 2014, the details of the

Company’s subsidiaries are as follows:

Entitas Anak / Subsidiaries

Dimulai kegiatan

operasi / The commencement

of operation

Kegiatan usaha /

Business activities

Persentase kepemilikan / Percentage of

ownership

Jumlah aset sebelum eliminasi / Total assets

before elimination

2015 2014 2015 2014

PT Muncul Mekar (MM)

1987

Perdagangan / Trading

99,99%

99,99%

1.141.024

1.129.131

PT Semarang Herbal

Indo Plant (SHIP)

2009

Ekstraksi herbal / Herbal

extraction

99,99%

99,99%

213.080

122.330 PT Berlico Mulia

Farma (BMF)

1993 Farmasi /

Pharmacy

99,99%

99,99%

97.317

50.661 Entitas Anak berdomisili di Semarang dan

Yogyakarta, PT Semarang Herbal Indo Plant beralamat di Jl. Industri II No. 14, Semarang, PT Muncul Mekar beralamat di Jl. Madukoro BI A/28, Semarang 50144, Jawa Tengah dan PT Berlico Mulia Farma beralamat di Jl. Juwangen, Kalasan Km. 10,6, Sleman, Yogyakarta.

The subsidiaries are domiciled in Semarang and Yogyakarta. PT Semarang Herbal Indo Plant is located at Jl. Industri II No. 14, Semarang, PT Muncul Mekar is located at Jl. Madukoro BI A/28, Semarang 50144, Central Java and PT Berlico Mulia Farma is located at Jl. Juwangen, Kalasan Km. 10,6, Sleman, Yogyakarta.











8

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. The Company’s Establishment and General

Information PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

(“Perusahaan”), berdomisili di Semarang, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 18 Maret 1975 yang dibuat dihadapan Notaris Kahirman Gondodiwirjo, S.H., Notaris di Semarang, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/84/16 tanggal 30 Januari 1981 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 16 Mei 2000, Tambahan No. 2440 dan No. 2441.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (the “Company”), domiciled in Semarang, was established based on the Notarial Deed No. 21 dated March 18, 1975 made in presence of Kahirman Gondodiwirjo, S.H., Notary in Semarang and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/84/16 dated January 30, 1981 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 39 dated May 16, 2000, Supplement No. 2440 and No. 2441.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan dibuat berdasarkan akta Notaris No. 16 tanggal 20 Januari 2014, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 1.500.000.000 saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana dan penjualan saham pendiri kepada masyarakat sebesar 1.350.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10.03071 tanggal 29 Januari 2014 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 Tambahan No. 5245/L tanggal 27 Juni 2014.

The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment of the articles of association was made by Notarial deed No. 16 dated January 20, 2014, made in presence of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, related to changes in has performed on the issued and paid-up additions as 1,500,000,000 shares through the Initial Public Offering and the sale of shares to the public amounted to 1,350,000,000 founder shares. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10.03071 dated January 29, 2014 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 Supplement No. 5245/L dated June 27, 2014.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,

kegiatan usaha Perusahaan antara lain menjalankan usaha dalam bidang industri jamu yang meliputi industri obat-obatan (farmasi), jamu, kosmetika, minuman dan makanan yang berkaitan dengan kesehatan, perdagangan, pengangkutan darat dan jasa.

Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the business activities of the Company, among others, are to carry on the business in herb industry such as medical industry (pharmacy), herb, cosmetics, foods and beverages related to health, commerce, land transportation and services.

Perusahaan berdomisili di Gedung Menara Suara

Merdeka Lantai 16, Jl. Pandanaran No. 30, Semarang dan pabrik berlokasi di Jl. Soekarno Hatta Km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang.

The Company is domiciled in Menara Suara Merdeka Building 16th Floor, Jl. Pandanaran No. 30, Semarang and the factory is located at Jl. Soekarno Hatta Km 28, Bergas District, Klepu, Semarang.

b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan

Karyawan b. Boards of Commissioners and Directors, Audit

Committee and Employees Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan

pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The members of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Sigit Hartoyo Hadi Santoso : President Commissioner Komisaris : Johan Hidayat : Commissioner Komisaris Independen : Budi Setiawan Pranoto : Independent Commissioner Direksi Board of Directors Direktur utama : Irwan Hidayat : President Director Direktur : Sofyan Hidayat : Director Direktur : David Hidayat : Director Direktur : Venancia Sri Indrijati : Director Direktur tidak terafiliasi : Indrawati Gunawan : Unaffiliated Director












10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) d. Penawaran Umum Saham dan Aksi Korporasi

yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh

d. Share Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital

Pada tanggal 10 Desember 2013, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK, yang sebelumnya BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S-421/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum sebanyak 1.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 580 (dalam nilai penuh) per saham. Pada tanggal 18 Desember 2013, seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

On December 10, 2013, the Company received an effective statement from the Financial Services Authority (OJK, formerly BAPEPAM-LK) in its Decision Letter No. S-421/D.04/2013 to offer 1,500,000,000 shares to the public with par value of Rp 100 (in full amount) per share through the Indonesia Stock Exchange, at an initial offering price of Rp 580 (in full amount) per share. On December 18, 2013, all shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.

Aksi korporasi Perusahaan yang mempengaruhi efek

yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

A summary of the Company’s corporate actions from the date of its initial public offering up to December 31, 2015 is as follows:

Tanggal / Date Keterangan / Description

Jumlah Saham Ditempatkan dan Beredar /

Number of Shares Issued

and Outstanding

Nilai Nominal per Saham (Nilai Penuh) / Par Value per Share

(Full Amount)

10 Desember 2013 /

December 10, 2013 Penawaran umum perdana 1.500.000.000

saham / Initial public offering of 1,500,000,000 shares 15.000.000.000 100

September 1, 2015 / September 1, 2015

Perolehan saham treasuri sejumlah 208.660.900 saham / Acquisition of treasury shares of 208,660,900 shares 14.791.339.100 100

Seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa

Efek Indonesia. All of the Company’s shares are listed in the

Indonesia Stock Exchange. e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian e. Issuance of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi

untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 23 Maret 2016.

The consolidated financial statements have been authorized for issue by the Board of Directors of the Company, as the party responsible for the preparation and completion of the consolidated financial statements, on March 23, 2016.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai

dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang mencakup Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan OJK yaitu Peraturan No. VIII. G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK-IAI), and rules established by OJK No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of BAPEPAM’s Decision No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Reporting And Disclosures For Public Companies”.












11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Preparation of Consolidated Financial

Statements Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai

PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.

The consolidated financial statements are prepared in accordance PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelumnya, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK dan revisi baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan posisi keuangan konsolidasian tambahan per 1 Januari 2014/31 Desember 2013 disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian dikarenakan pengaplikasian retrospektif dari kebijakan akuntansi tertentu.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements in respect of the previous period, except for the adoption of several amended and new and revise PSAK and ISAK effective January 1, 2015 as disclosed in this Note. An additional consolidated statement of financial position as at January 1, 2014/December 31, 2013 is presented in these consolidated financial statements due to retrospective application of certain accounting policies.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk

laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The consolidated statement of cash flows has been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management’s best knowledge and judgments of current events and actions, actual results may ultimately differ from those estimates. The areas involving a higher degree of judgments or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3 to the consolidated financial statements.

Penerapan standar dan interpretasi baru dan

revisi Adoption of new and revised standards and

interpretation Grup telah menerapkan pertama kali atas PSAK dan

ISAK, baik baru ataupun revisi, yang berlaku efektif 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar dan interpretasi masing-masing.

The Group has adopted for the first time the several new and revised PSAK and ISAK that are mandatory for application effective January 1, 2015. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretation.











10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) d. Penawaran Umum Saham dan Aksi Korporasi

yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh

d. Share Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital

Pada tanggal 10 Desember 2013, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK, yang sebelumnya BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S-421/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum sebanyak 1.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 580 (dalam nilai penuh) per saham. Pada tanggal 18 Desember 2013, seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

On December 10, 2013, the Company received an effective statement from the Financial Services Authority (OJK, formerly BAPEPAM-LK) in its Decision Letter No. S-421/D.04/2013 to offer 1,500,000,000 shares to the public with par value of Rp 100 (in full amount) per share through the Indonesia Stock Exchange, at an initial offering price of Rp 580 (in full amount) per share. On December 18, 2013, all shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.

Aksi korporasi Perusahaan yang mempengaruhi efek

yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

A summary of the Company’s corporate actions from the date of its initial public offering up to December 31, 2015 is as follows:

Tanggal / Date Keterangan / Description

Jumlah Saham Ditempatkan dan Beredar /

Number of Shares Issued

and Outstanding

Nilai Nominal per Saham (Nilai Penuh) / Par Value per Share

(Full Amount)

10 Desember 2013 /

December 10, 2013 Penawaran umum perdana 1.500.000.000

saham / Initial public offering of 1,500,000,000 shares 15.000.000.000 100

September 1, 2015 / September 1, 2015

Perolehan saham treasuri sejumlah 208.660.900 saham / Acquisition of treasury shares of 208,660,900 shares 14.791.339.100 100

Seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa

Efek Indonesia. All of the Company’s shares are listed in the

Indonesia Stock Exchange. e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian e. Issuance of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi

untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 23 Maret 2016.

The consolidated financial statements have been authorized for issue by the Board of Directors of the Company, as the party responsible for the preparation and completion of the consolidated financial statements, on March 23, 2016.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai

dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang mencakup Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan OJK yaitu Peraturan No. VIII. G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK-IAI), and rules established by OJK No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of BAPEPAM’s Decision No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Reporting And Disclosures For Public Companies”.












12




Konsolidasian (lanjutan) a. Basis of Preparation of Consolidated Financial

Statements (continued) Penerapan standar dan interpretasi baru dan

revisi (lanjutan) Adoption of new and revised standards and

interpretation (continued) Grup telah menerapkan perubahan PSAK No. 1

(Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2013) menjelaskan pengelompokan pos-pos yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi di masa depan harus disajikan secara terpisah dari pos-pos yang tidak direklasifikasi. Perubahan-perubahan ini hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan atau kinerja konsolidasian Grup.

The Group has applied the amendments to PSAK No. 1 (Revised 2013), on “Presentation of Financial Statements”. PSAK No. 1 (Revised 2013) introduces a grouping of items presented in other comprehensive income. Items that will be reclassified to profit or loss at a future point in time have to be presented separately from the items that will not be reclassified. The amendments affect presentation only and have no impact on the Group’s consolidated financial position or performance.

Di antara PSAK dan ISAK baru dan revisi,

PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup terkait dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca kerja. Perubahan kebijakan akuntansi Grup adalah sebagai berikut:

Among these new and revised PSAK and ISAK, PSAK No. 24 (Revised 2013), on “Employee Benefits” has significant impact on the Group’s consolidated financial statements in relation to the recognition, measurement, presentation and disclosure of post-employment benefits. The changes in the Group’s accounting policies include the following:

i.

ii. iii.

Semua keuntungan dan kerugian aktuaria segera diakui melalui pendapatan komprehensif lain, maka menghilangkan "pendekatan koridor" yang diizinkan di versi PSAK No. 24 sebelumnya. Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi. Biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah bunga neto yang dihitung dengan menggunakan tarif diskon pada liabilitas/aset imbalan pasti.

i. ii. iii.

All actuarial gains and losses are recognized immediately through other comprehensive income, hence eliminate the “corridor approach” permitted in the previous version of PSAK No. 24. Past service costs are recognized immediately in profit or loss. Interest cost and expected return on plan assets are replaced with net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the defined benefit liability/asset.

Grup telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013)

secara retrospektif pada periode berjalan sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui perbedaan perhitungan dalam imbalan pasca kerja. Laporan posisi keuangan konsolidasian periode komparatif yang disajikan, untuk tahun 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan angka perbandingan telah disajikan kembali dengan tepat. Penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi di atas dirangkum dalam tabel berikut:

The Group has applied PSAK No. 24 (Revised 2013) retrospectively in the current period in accordance with the transitional provision set out in the revised standard and recognized the difference in computation on the post-employment benefits. The consolidated statement of financial position of the earliest comparative period presented, January 1, 2014/ December 31, 2013, and the comparative figures have been appropriately restated. The adjustments that resulted from the above changes in accounting policies are summarized in the following table:












13







interpretation (continued)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 /

January 1, 2014/ December 31, 2013

(Disajikan Sebelumnya /

Previously Reported) Penyesuaian / Adjustments

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 /

January 1, 2014/ December 31, 2013 (Disajikan Kembali /

As Restated) Laporan Posisi Keuangan

Konsolidasian Consolidated Statements

of Financial Position Aset Assets

Aset pajak tangguhan 2.304 3.951 6.255 Deferred tax assets

Liabilitas Liabilities

Liabilitas manfaat pensiun dan pasca kerja 1.304 15.801 17.105

Pension and post- employment benefit

obligation

Ekuitas Equity Saldo laba Retained earnings

Belum ditentukan penggunaannya 432.085 (11.850 ) 420.235 Unappropiated

31 Desember 2014 / December 31, 2014



31 Desember 2014 / December 31, 2014 (Disajikan Kembali /

As Restated) Laporan Posisi Keuangan

Konsolidasian Consolidated Statements

of Financial Position Aset Assets

Beban manfaat pensiun dibayar di muka jangka panjang 17.836 (1.125 ) 16.711

Long-term prepaid pension

Liabilitas Liabilities

Liabilitas manfaat pensiun dan pasca kerja - 11.513 11.513

Pension and Post employment benefit

obligation Liabilitas pajak tangguhan 5.309 (3.160 ) 2.149 Deferred tax liabilities

Ekuitas Equity

Saldo laba Retained earnings Ditentukan

penggunaannya - 1.936 1.936 Appropiated Belum ditentukan

penggunaannya 442.278 (9.470 ) 430.862 Unappropiated











12







interpretation (continued) Grup telah menerapkan perubahan PSAK No. 1

(Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2013) menjelaskan pengelompokan pos-pos yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi di masa depan harus disajikan secara terpisah dari pos-pos yang tidak direklasifikasi. Perubahan-perubahan ini hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan atau kinerja konsolidasian Grup.

The Group has applied the amendments to PSAK No. 1 (Revised 2013), on “Presentation of Financial Statements”. PSAK No. 1 (Revised 2013) introduces a grouping of items presented in other comprehensive income. Items that will be reclassified to profit or loss at a future point in time have to be presented separately from the items that will not be reclassified. The amendments affect presentation only and have no impact on the Group’s consolidated financial position or performance.

Di antara PSAK dan ISAK baru dan revisi,

PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup terkait dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca kerja. Perubahan kebijakan akuntansi Grup adalah sebagai berikut:

Among these new and revised PSAK and ISAK, PSAK No. 24 (Revised 2013), on “Employee Benefits” has significant impact on the Group’s consolidated financial statements in relation to the recognition, measurement, presentation and disclosure of post-employment benefits. The changes in the Group’s accounting policies include the following:

i.

ii. iii.

Semua keuntungan dan kerugian aktuaria segera diakui melalui pendapatan komprehensif lain, maka menghilangkan "pendekatan koridor" yang diizinkan di versi PSAK No. 24 sebelumnya. Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi. Biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah bunga neto yang dihitung dengan menggunakan tarif diskon pada liabilitas/aset imbalan pasti.

i. ii. iii.

All actuarial gains and losses are recognized immediately through other comprehensive income, hence eliminate the “corridor approach” permitted in the previous version of PSAK No. 24. Past service costs are recognized immediately in profit or loss. Interest cost and expected return on plan assets are replaced with net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the defined benefit liability/asset.

Grup telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013)

secara retrospektif pada periode berjalan sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui perbedaan perhitungan dalam imbalan pasca kerja. Laporan posisi keuangan konsolidasian periode komparatif yang disajikan, untuk tahun 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan angka perbandingan telah disajikan kembali dengan tepat. Penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi di atas dirangkum dalam tabel berikut:

The Group has applied PSAK No. 24 (Revised 2013) retrospectively in the current period in accordance with the transitional provision set out in the revised standard and recognized the difference in computation on the post-employment benefits. The consolidated statement of financial position of the earliest comparative period presented, January 1, 2014/ December 31, 2013, and the comparative figures have been appropriately restated. The adjustments that resulted from the above changes in accounting policies are summarized in the following table:












14












As Restated)

Laporan Laba Rugi dan

Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

Consolidated Statements of Profit or

Loss and Other Comprehensive Income

Laba rugi Profit or loss

Beban umum dan administrasi 99.991 1.866 101.857

General and administrative

expenses Beban pajak penghasilan –

tangguhan 3.377 773 4.150

Deferred tax expense Pendapatan lain-lain 7.956 (4.957 ) 12.913 Other income Laba neto tahun berjalan 415.193 2.318 417.511 Net income for the year Pendapatan komprehensif

lain Other comprehensive

income Pengukuran kembali

imbalan pasca kerja - 71 71 Remeasurement of post-

employment benefits Pajak penghasilan terkait - (18 ) (18 ) Related income tax Jumlah laba komprehensif

tahun berjalan 414.200 2.371 416.571 Total comprehensive

income for the year

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada:

Net Income Attributable To:

Pemilik entitas induk 415.193 2.317 417.510 The owners of parent Kepentingan non

pengendali - 1 1

Non-controlling interest

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:



pengendali - - - Non-controlling interest Laba Neto per Saham

Dasar (dalam nilai penuh) 27,68 0,15 27,83

Basic Earnings per Share - (in full amount)

PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian"

menggantikan bagian dari PSAK No. 4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri" dan ISAK No. 7, "Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus". PSAK No. 65 mengubah definisi kontrol sehingga investor memiliki kontrol atas investee ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) terekspos, atau memiliki hak, untuk memvariasikan pengembalian dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuatannya untuk mempengaruhi hasilnya. Panduan tambahan telah dimasukkan dalam PSAK No. 65 menjelaskan ketika seorang investor memiliki kontrol atas investee. Amandemen tersebut hanya mempengaruhi kebijakan akuntnsi Grup yang berhubungan dengan definisi kontrol tanpa merubah laporan keuangan konsolidasian Grup.

PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements” replaces the parts of PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” and ISAK No. 7, “Consolidation – Special Purpose Entities”. PSAK No. 65 changes the definition of control such that an investor has control over an investee when (a) it has power over the investee, (b) it is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee, and (c) has the ability to use its power to affect its returns. Additional guidance has been included in PSAK No. 65 to explain when an investor has control over an investee. The amendments affect the Group’s accounting policies in relation to definition of control only and have no impact on the Group’s consolidated financial position or performance.












15







interpretation (continued) PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”,

menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Grup. Grup telah memasukkan pengungkapan baru yang diperlukan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait.

PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particularly the inclusion of financial instruments not measured at fair value into the fair value hierarchy disclosure. PSAK No. 68 is applied prospectively. The changes had no significant impact on the measurements of the Group’s assets and liabilities. The Group has included the new disclosures required in the related Notes to the consolidated financial statements.

Selain itu, penerapan standar dan interpretasi baru

dan revisi berikut tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki efek material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan berjalan atau sebelumnya:

In addition, the adoption of the following new and revised standards and interpretation did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:

PSAK No. 4 (Revisi 2013) tentang "Laporan

Keuangan Tersendiri" PSAK No. 15 (Revisi 2013) tentang "Investasi

pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama" PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak

Penghasilan” PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan

Nilai Aset” PSAK No. 50 (Revisi 2014) tentang “Instrumen

Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014) tentang “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 tentang “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan” PSAK No. 66 tentang “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67 tentang “Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain” ISAK No. 26 tentang “Pengukuran Kembali

Derivatif Melekat”.

PSAK No. 4 (Revised 2013) on “Separate Financial Statements”

PSAK No. 15 (Revised 2013) on “Investments in Associates and Joint Ventures”

PSAK No. 46 (Revised 2014) on “Income Taxes”

PSAK No. 48 (Revised 2014) on “Impairment of Assets”

PSAK No. 50 (Revised 2014) on “Financial Instruments: Presentation”

PSAK No. 55 (Revised 2014) on “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”

PSAK No. 66 on “Joint Arrangements” PSAK No. 67 on “Disclosure of Interests in Other

Entities” ISAK No. 26 on “Remeasurement of Embedded

Derivatives”.











14












As Restated)

Laporan Laba Rugi dan

Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

Consolidated Statements of Profit or

Loss and Other Comprehensive Income

Laba rugi Profit or loss

Beban umum dan administrasi 99.991 1.866 101.857

General and administrative

expenses Beban pajak penghasilan –

tangguhan 3.377 773 4.150

Deferred tax expense Pendapatan lain-lain 7.956 (4.957 ) 12.913 Other income Laba neto tahun berjalan 415.193 2.318 417.511 Net income for the year Pendapatan komprehensif

lain Other comprehensive

income Pengukuran kembali

imbalan pasca kerja - 71 71 Remeasurement of post-

employment benefits Pajak penghasilan terkait - (18 ) (18 ) Related income tax Jumlah laba komprehensif

tahun berjalan 414.200 2.371 416.571 Total comprehensive

income for the year

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada:

Net Income Attributable To:


pengendali - 1 1

Non-controlling interest

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:



pengendali - - - Non-controlling interest Laba Neto per Saham

Dasar (dalam nilai penuh) 27,68 0,15 27,83

Basic Earnings per Share - (in full amount)

PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian"

menggantikan bagian dari PSAK No. 4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri" dan ISAK No. 7, "Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus". PSAK No. 65 mengubah definisi kontrol sehingga investor memiliki kontrol atas investee ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) terekspos, atau memiliki hak, untuk memvariasikan pengembalian dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuatannya untuk mempengaruhi hasilnya. Panduan tambahan telah dimasukkan dalam PSAK No. 65 menjelaskan ketika seorang investor memiliki kontrol atas investee. Amandemen tersebut hanya mempengaruhi kebijakan akuntnsi Grup yang berhubungan dengan definisi kontrol tanpa merubah laporan keuangan konsolidasian Grup.

PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements” replaces the parts of PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” and ISAK No. 7, “Consolidation – Special Purpose Entities”. PSAK No. 65 changes the definition of control such that an investor has control over an investee when (a) it has power over the investee, (b) it is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee, and (c) has the ability to use its power to affect its returns. Additional guidance has been included in PSAK No. 65 to explain when an investor has control over an investee. The amendments affect the Group’s accounting policies in relation to definition of control only and have no impact on the Group’s consolidated financial position or performance.












16



b. Prinsip Konsolidasian b. Priciples of Consolidation

Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Grup

memiliki pengendalian. Grup mengendalikan investee ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Grup menilai kembali apakah Grup mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.

Subsidiaries are all entities over which the Group has control. The Group controls an investee when the Group (a) has power over the investee, (b) is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee, and (c) has the ability to use its power over the investee to affect its returns. The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control.

Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal

Grup memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the profit or loss from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the subsidiary.

Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan

komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan non pengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan Entitas Anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Grup. Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Grup terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to owners of the parent and to the non-controlling interests, even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies into line with the Group’s accounting policies. All intra-group assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.

Perubahan dalam bagian kepemilikan atas Entitas

Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada Entitas Anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.

A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the parent.

Jika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas

Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar terkait.

When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previously carrying amount of the asset, including goodwill, and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interests. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary. This may mean that the amounts previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as permitted by applicable standards.












17



b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Priciples of Consolidation (continued)

Kombinasi Bisnis Business Combination

Grup menggunakan metode akuntansi akuisisi untuk

menjelaskan kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi entitas anak adalah nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang terjadi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi termasuk setiap nilai wajar aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi. Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

The Group uses the acquisition method of accounting to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred and the equity interest issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Acquisition-related costs are expensed as incurred.

Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas dan

liabilitas kontijensi diasumsikan dalam kombinasi bisnis diukur awalnya sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Pada dasar acquisition-by-acquisition, Grup mengakui kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non-pengendali atas aset bersih pihak yang diakuisisi.

Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair value at the acquisition date. On an acquisition-by-acquisition basis, the Group recognizes any non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets.

Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan

non-pengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian Grup atas aset neto yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.

The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If this is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired in the case of bargain purchase, the difference is recognized directly in profit or loss.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara

bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.

If the business is achieved in stages, the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and recognizes gains or losses in profit or loss.

c. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi c. Transaction with Related Parties

Berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010)

“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan, secara langsung atau tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional.

In accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”, parties are considered to be related if one party has the ability to control (by way of ownership, directly or indirectly) or exercise significant influence (by way of participation in the financial and operating policies) over the other party in making financial and operating decisions.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak

berelasi diungkapkan dalam Catatan 30 atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties are disclosed in Note 30 to the consolidated financial statements.











16



b. Prinsip Konsolidasian b. Priciples of Consolidation

Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Grup

memiliki pengendalian. Grup mengendalikan investee ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Grup menilai kembali apakah Grup mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.

Subsidiaries are all entities over which the Group has control. The Group controls an investee when the Group (a) has power over the investee, (b) is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee, and (c) has the ability to use its power over the investee to affect its returns. The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control.

Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal

Grup memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the profit or loss from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the subsidiary.

Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan

komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan non pengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan Entitas Anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Grup. Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Grup terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to owners of the parent and to the non-controlling interests, even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies into line with the Group’s accounting policies. All intra-group assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.

Perubahan dalam bagian kepemilikan atas Entitas

Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada Entitas Anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.

A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the parent.

Jika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas

Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar terkait.

When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previously carrying amount of the asset, including goodwill, and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interests. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary. This may mean that the amounts previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as permitted by applicable standards.












18



d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and Balances

i. Mata Uang Fungsional dan Penyajian i. Functional and Presentation Currency

Laporan keuangan konsolidasian disajikan

dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the functional currency of the Company and its subsidiaries.

ii. Transaksi dan Saldo ii. Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke

mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs nilai tukar yang mendekati tanggal transaksi.

Transactions in foreign currencies are translated in to Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions.

Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang

asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan.

Foreign currency monetary assets and liabilities are translated in to Rupiah at the rates exchange prevailing at the end of the reporting period.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang

timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui di dalam laba rugi.

Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions are recognized in profit or loss.

Pos-pos non-moneter yang diukur pada biaya

historis di dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal transaksi.

Non-monetary items measured at historical cost in other currency than Rupiah are translated using the exchange rate at the transaction date.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the exchange rates used based on the middle rates published by Bank Indonesia are as follow:

2015 2014

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13.795 12.440 United States Dollar (USD) 1 1 Dolar Singapura (SGD) 9.751 9.422 Singapore Dollar (SGD) 1 1 Euro (EUR) 15.070 15.133 Euro (EUR) 1 1 Franc Swiss (CHF) 13.951 12.583 Swiss franc (CHF) 1 100 Yen Jepang (JPY) 11.452 10.425 Japanese Yen (JPY) 100

Disajikan dalam Rupiah penuh Expressed in Rupiah full amount e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Aset keuangan diakui apabila Grup memiliki

hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal transaksi yaitu tanggal di mana Grup berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

Financial assets are recognized when the Group has a contractual right to receive cash or other financial assets from other entity. All purchases or sales of financial assets in regular way are recognized using trade date accounting. Trade date is the date when the Group has a commitment to purchase or sell a financial asset.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset

keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity and available-for-sale. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed, re-evaluates the classification of such financial assets at each year-end.












19



e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement

Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset

keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Adapun aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya langsung dibebankan dalam laba rugi.

When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus transaction cost directly attributable to acquired assets, except of financial assets measured at fair value through profit or loss. The financial assets carried at FVTPL are initially recognized at fair value but the transaction costs are expensed in profit or loss.

Grup menentukan klasifikasi aset keuangan

pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting period.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal aset

keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

a) Aset keuangan diukur pada FVTPL a) Financial assets at fair value through

profit or loss Aset keuangan yang diukur pada FVTPL

merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti mempertimbangkan bahwa aset keuangan atau liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar sebagaimana didokumentasikan di dalam manajemen risiko atau strategi investasi Grup) untuk diukur pada kelompok ini.

Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets classified as trading (held for trading) or upon their initial recognition are designated by management (if certain criteria are met such as taking into consideration that the financial assets or financial liabilities or both are managed and its performance is evaluated based on the fair value as documented in risk management or investment strategy of the Group) to be measured at this category.

Aset keuangan dalam kelompok ini diukur

pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut (termasuk bunga dan dividen) diakui dalam laba rugi.

Financial assets in this category are subsequently measured at fair value and any gain or loss arising from change in the fair value (including interest and dividend) is recognized in profit or loss.

Grup tidak memiliki aset keuangan yang

diklasifikasikan dalam kategori ini. The Group has no financial assets which

are classified in this category.











18



d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and Balances

i. Mata Uang Fungsional dan Penyajian i. Functional and Presentation Currency

Laporan keuangan konsolidasian disajikan

dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the functional currency of the Company and its subsidiaries.

ii. Transaksi dan Saldo ii. Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke

mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs nilai tukar yang mendekati tanggal transaksi.

Transactions in foreign currencies are translated in to Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions.

Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang

asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan.

Foreign currency monetary assets and liabilities are translated in to Rupiah at the rates exchange prevailing at the end of the reporting period.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang

timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui di dalam laba rugi.

Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions are recognized in profit or loss.

Pos-pos non-moneter yang diukur pada biaya

historis di dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal transaksi.

Non-monetary items measured at historical cost in other currency than Rupiah are translated using the exchange rate at the transaction date.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the exchange rates used based on the middle rates published by Bank Indonesia are as follow:

2015 2014

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13.795 12.440 United States Dollar (USD) 1 1 Dolar Singapura (SGD) 9.751 9.422 Singapore Dollar (SGD) 1 1 Euro (EUR) 15.070 15.133 Euro (EUR) 1 1 Franc Swiss (CHF) 13.951 12.583 Swiss franc (CHF) 1 100 Yen Jepang (JPY) 11.452 10.425 Japanese Yen (JPY) 100

Disajikan dalam Rupiah penuh Expressed in Rupiah full amount e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Aset keuangan diakui apabila Grup memiliki

hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal transaksi yaitu tanggal di mana Grup berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

Financial assets are recognized when the Group has a contractual right to receive cash or other financial assets from other entity. All purchases or sales of financial assets in regular way are recognized using trade date accounting. Trade date is the date when the Group has a commitment to purchase or sell a financial asset.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset

keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity and available-for-sale. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed, re-evaluates the classification of such financial assets at each year-end.












20





Pengukuran setelah pengakuan awal

(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

b) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang b) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang

merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. This asset category is subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method less impairment (if any).

Kelompok aset keuangan ini meliputi akun

kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha dan lain-lain.

The financial assets in this category include cash and cash equivalents, time deposits, trade and other receivables.

c) Dimiliki hingga jatuh tempo c) Held to maturity

Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh

tempo yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai jika ada.

Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Group has the positive intention and ability to hold the assets to maturity. This asset category is measured at amortized cost, using the effective interest rate method less impairment, if any.



are classified in this category. d) Tersedia untuk dijual d) Available-for-sale

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak dikelompokkan ke dalam tiga kategori di atas.

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets which are not assigned to three of the above categories.


selanjutnya diukur pada nilai wajar. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lain kecuali kerugian akibat penurunan nilai atau perubahan nilai tukar dan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus disajikan sebagai penyesuaian reklasifikasi dan diakui dalam laba rugi.

Available-for-sale financial assets are subsequently measured at fair value. Changes in the fair value of these financial assets are recognized in other comprehensive income, except for impairment losses foreign exchange gains and losses and interest calculated using effective interest rate method, until the financial asset is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income is reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.


penyertaan saham dan investasi tersedia untuk dijual.

The financial asset in this category include investment in shares and available for sale investment.












21





Penghentian pengakuan Derecognition

Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan

hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Grup telah, secara substansial, mengalihkan aset keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain.

Financial assets are derecognized when, and only when, contractual rights to receive cash flows from the financial assets expired or the Group has substantially transferred the financial assets together with its risks and rewards to other entity.

Semua penjualan dan pembelian yang lazim

atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Group has commited to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Grup mengakui liabilitas keuangan pada saat

timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities are recognized when the Group has a contractual obligation to transfer cash or other financial asset to another entity. Financial liabilities, which are not measured at fair value through profit or loss, are initially recognized at fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of the financial liabilities. Subsequently, the Group measures all of its financial liabilities at amortized cost using the effective interest rate method.

Liabilitas keuangan Grup mencakup utang

usaha, utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Other financial liabilities include trade payables, other payables and accrued expenses which are initially recognised at fair value and subsequently carried at amortized cost using the effective interest method.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya,

jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa. Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketentuan liabilitas keuangan yang ada secara substansial dimodifikasi, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Selisih antara jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expires. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability. The difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.











20





Pengukuran setelah pengakuan awal

(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

b) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang b) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang

merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. This asset category is subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method less impairment (if any).


kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha dan lain-lain.

The financial assets in this category include cash and cash equivalents, time deposits, trade and other receivables.

c) Dimiliki hingga jatuh tempo c) Held to maturity

Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh

tempo yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai jika ada.

Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Group has the positive intention and ability to hold the assets to maturity. This asset category is measured at amortized cost, using the effective interest rate method less impairment, if any.



are classified in this category. d) Tersedia untuk dijual d) Available-for-sale


adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak dikelompokkan ke dalam tiga kategori di atas.

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets which are not assigned to three of the above categories.


selanjutnya diukur pada nilai wajar. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lain kecuali kerugian akibat penurunan nilai atau perubahan nilai tukar dan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus disajikan sebagai penyesuaian reklasifikasi dan diakui dalam laba rugi.

Available-for-sale financial assets are subsequently measured at fair value. Changes in the fair value of these financial assets are recognized in other comprehensive income, except for impairment losses foreign exchange gains and losses and interest calculated using effective interest rate method, until the financial asset is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income is reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.


penyertaan saham dan investasi tersedia untuk dijual.

The financial asset in this category include investment in shares and available for sale investment.












22




iii. Saling Hapus Antar Aset dan Liabilitas

Keuangan iii. Offseting Financial Assets and Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan dapat saling

hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak yang dapat dipaksakan secara hukum harus tidak bersifat kontinjen atas peristiwa di masa depan, dan hak tersebut hanya dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal, atau dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan, dari salah satu atau seluruh pihak lawan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the consolidated statement of financial position when, and only when, 1) the Group currently has a legally enforceable right to offset the recognized amounts and 2) intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the company or the counterparty.

iv. Penentuan Nilai Wajar iv. Determination of Fair Value

Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga

yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan di mana Grup memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Jika tersedia, Grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Grup menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penawaran pasar untuk aset dan harga yang ditawarkan atas liabilitas yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya tanpa dikurangi biaya transaksi.

Starting January 1, 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Group has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk. When available, the Group measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. If there is no quoted price in an active market, then the Group uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs. Prior to January 1, 2015, fair value for financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices using the current bid prices for assets and offers prices for liabilities at the close of business on the consolidated statement of financial position date, without any deduction for transaction costs.












23




iv. Penentuan Nilai Wajar (lanjutan) iv. Determination of Fair Value (continued)

Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan

tidak aktif, Grup dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang memiliki pengetahuan memadai dan berkeinginan, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto atau model penetapan harga opsi.

If the market for a financial instrument is not active, the Group establishes fair value by using valuation techniques which include using recent arm’s length market transactions between knowledgeable willing parties, reference to the current fair value of another instrument that is substantially similar, discounted cash flow analysis and option pricing models.

f. Penurunan Nilai Aset Keuangan f. Impairment of Financial Assets

Grup menilai pada tiap akhir periode pelaporan

apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.

i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan

diamortisasi i. Assets carried at amortized cost

Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya

perolehan diamortisasi, pertama, Grup menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif.

For financial assets carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

Aset yang dinilai secara individual untuk

penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.

Assets for which impairment is recognized on an individual basis, is not included in a collective assessment of impairment.

Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai

aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variabel, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss on financial assets carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset's original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account. The impairment loss is recognized in profit or loss.











22




iii. Saling Hapus Antar Aset dan Liabilitas

Keuangan iii. Offseting Financial Assets and Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan dapat saling

hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak yang dapat dipaksakan secara hukum harus tidak bersifat kontinjen atas peristiwa di masa depan, dan hak tersebut hanya dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal, atau dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan, dari salah satu atau seluruh pihak lawan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the consolidated statement of financial position when, and only when, 1) the Group currently has a legally enforceable right to offset the recognized amounts and 2) intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the company or the counterparty.

iv. Penentuan Nilai Wajar iv. Determination of Fair Value

Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga

yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan di mana Grup memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Jika tersedia, Grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Grup menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penawaran pasar untuk aset dan harga yang ditawarkan atas liabilitas yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya tanpa dikurangi biaya transaksi.

Starting January 1, 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Group has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk. When available, the Group measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. If there is no quoted price in an active market, then the Group uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs. Prior to January 1, 2015, fair value for financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices using the current bid prices for assets and offers prices for liabilities at the close of business on the consolidated statement of financial position date, without any deduction for transaction costs.












24



f. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) f. Impairment of Financial Assets (continued)


diamortisasi (lanjutan) i. Assets carried at amortized cost (continued)

Ketika aset menjadi tidak tertagih, jumlah

tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap jumlah tercatat aset keuangan.

When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of impaired financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.

Untuk menentukan apakah terdapat bukti

objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi, Grup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran.

To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Group consider factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.

Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah

kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada jumlah tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss.

ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan ii. Assets carried at cost

Untuk kelompok aset keuangan yang diukur

pada biaya perolehan, investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal dicatat pada biaya perolehan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

For financial assets carried at cost (which are investments in equity instruments that have no quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured) the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss shall not be reversed.

iii. Aset yang tersedia untuk dijual iii. Available-for-sale financial assets

Untuk kelompok aset keuangan yang tersedia

untuk dijual, kerugian kumulatif atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui ke laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasikan dari ekuitas ke laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.

For available-for-sale financial assets, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income is reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial asset has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified from equity to profit or loss is the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortization) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the profit or loss.












25



g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito

berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposit with maturities of three months or less at the time of placement, and neither used as collateral nor restricted.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan

atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

Grup menentukan penyisihan persediaan usang

berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi.

The Group determines allowance for inventory obsolescence based on a review of the condition of inventories at the end of the year. The amount of any allowance for write-down of inventories to net realizable value and all losses of inventories are recognized as an expense in the period the write-down or loss occurs.

Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai

persediaan karena kenaikan nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut.

The amount of any reversal of any allowance for write-down of inventories, arising from an increase in net realizable value, is recognized as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the period in which the reversal occurs.

i. Aset Tetap i. Property, Plant and Equipment

Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya

perolehan. Biaya perolehan aset terdiri dari harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Property, plant and equipment are initially recorded at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable cost of bringing the asset to its working condition and location for its intended use. Subsequent to initial recognition, property, plant and equipment, except for land, are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Biaya pengurusan legal awal untuk hak atas tanah

diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya yang berkaitan dengan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau manfaat ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.

Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as deferred charges and amortized during the period of the land rights or the economic useful life of land, whichever is shorter.











24



f. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) f. Impairment of Financial Assets (continued)


diamortisasi (lanjutan) i. Assets carried at amortized cost (continued)

Ketika aset menjadi tidak tertagih, jumlah

tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap jumlah tercatat aset keuangan.

When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of impaired financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.

Untuk menentukan apakah terdapat bukti

objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi, Grup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran.

To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Group consider factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.

Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah

kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada jumlah tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss.

ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan ii. Assets carried at cost

Untuk kelompok aset keuangan yang diukur

pada biaya perolehan, investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal dicatat pada biaya perolehan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

For financial assets carried at cost (which are investments in equity instruments that have no quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured) the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss shall not be reversed.

iii. Aset yang tersedia untuk dijual iii. Available-for-sale financial assets

Untuk kelompok aset keuangan yang tersedia

untuk dijual, kerugian kumulatif atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui ke laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasikan dari ekuitas ke laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.

For available-for-sale financial assets, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income is reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial asset has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified from equity to profit or loss is the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortization) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the profit or loss.












26



i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property, Plant and Equipment (continued)

Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah

tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Grup dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada tahun di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be reliably measured. The carrying amount of the replaced part is derecognized during the financial year in which they are incurred. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss.

Penyusutan dihitung menggunakan metode garis

lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut:

Depreciation is calculated using straight line method to record the depreciable amount over their estimated useful lives as follows:

Jenis Aset Tetap

Masa Manfaat (Tahun) /

Useful Lives (Years)

Tarif / Rate (%)

Type of Property, Plant, and Equipment

Bangunan 20 5 Buildings Mesin 4 – 8 12,5 – 25 Machinery Peralatan 4 – 8 12,5 – 25 Equipment Kendaraan 4 – 8 12,5 – 25 Vehicles Inventaris kantor 4 – 8 12,5 – 25 Office equipment

Tidak terdapat penyusutan yang dibebankan terkait

dengan aset dalam penyelesaian. No depreciation is provided for construction-in-

progress. Nilai residu, masa manfaat ekonomi dan metode

penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir tahun keuangan atas pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi yang berlaku prospektif.

The asset’s residual values, estimated useful lives and depreciation method are reviewed at each financial year end with the effect of any changes in accounting estimate accounted for on a prospective basis.

Jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai

yang dapat diperoleh kembali jika jumlah tercatat aset lebih besar dari jumlah yang dapat terpulihkan tersebut.

An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.

Akumulasi biaya renovasi dan pembangunan

bangunan dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Pembangunan” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan atau pengembangan selesai. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun bangunan dan mesin pada saat renovasi dan pembangunan bangunan atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset digunakan.

Accumulated cost of the renovation and construction of buildings and installation of machineries are capitalized as “Construction-in-progress” and recorded in “Property, Plant and Equipment” until construction or development is complete. These costs are reclassified to the buildings and machinery and equipment when the renovation and construction of buildings and installation is completed. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use.

Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat

dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai selisih antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset, calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the item, is recognized in profit or loss in the year the item it is derecognized.












27



j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan j. Impairment of Non-financial Assets

Grup menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah

terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset.

The Group assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Group made an estimate of the asset's recoverable amount.

Suatu jumlah terpulihkan aset lebih tinggi

dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya pelepasan, dibutuhkan model penilaian yang tepat.

An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or cash-generating unit's fair value less costs of disposal and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In assessing fair value less costs of disposal, an appropriate valuation model is used.

Ketika jumlah tercatat aset melebihi jumlah

terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar jumlah terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease.

Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal

pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, jumlah tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi jumlah tercatat yang telah ditentukan, penyusutan neto, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan jumlah tersebut diakui di dalam laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode / tahun mendatang untuk mengalokasi jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously. Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. After such a reversal. The depreciation change on the said asset is adjusted in future period / year to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.











26



i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property, Plant and Equipment (continued)

Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah

tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Grup dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada tahun di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be reliably measured. The carrying amount of the replaced part is derecognized during the financial year in which they are incurred. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss.

Penyusutan dihitung menggunakan metode garis

lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut:

Depreciation is calculated using straight line method to record the depreciable amount over their estimated useful lives as follows:

Jenis Aset Tetap

Masa Manfaat (Tahun) /

Useful Lives (Years)

Tarif / Rate (%)

Type of Property, Plant, and Equipment

Bangunan 20 5 Buildings Mesin 4 – 8 12,5 – 25 Machinery Peralatan 4 – 8 12,5 – 25 Equipment Kendaraan 4 – 8 12,5 – 25 Vehicles Inventaris kantor 4 – 8 12,5 – 25 Office equipment

Tidak terdapat penyusutan yang dibebankan terkait

dengan aset dalam penyelesaian. No depreciation is provided for construction-in-

progress. Nilai residu, masa manfaat ekonomi dan metode

penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir tahun keuangan atas pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi yang berlaku prospektif.

The asset’s residual values, estimated useful lives and depreciation method are reviewed at each financial year end with the effect of any changes in accounting estimate accounted for on a prospective basis.

Jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai

yang dapat diperoleh kembali jika jumlah tercatat aset lebih besar dari jumlah yang dapat terpulihkan tersebut.

An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.

Akumulasi biaya renovasi dan pembangunan

bangunan dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Pembangunan” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan atau pengembangan selesai. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun bangunan dan mesin pada saat renovasi dan pembangunan bangunan atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset digunakan.

Accumulated cost of the renovation and construction of buildings and installation of machineries are capitalized as “Construction-in-progress” and recorded in “Property, Plant and Equipment” until construction or development is complete. These costs are reclassified to the buildings and machinery and equipment when the renovation and construction of buildings and installation is completed. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use.

Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat

dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai selisih antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset, calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the item, is recognized in profit or loss in the year the item it is derecognized.












28



j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) j. Impairment of Non-financial Assets (continued)

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun

(pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat indikasi bahwa jumlah tercatatnya penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumtances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

k. Liabilitas Manfaat Pensiun dan Pasca Kerja k. Pension and Post-Employment Benefits

Grup menyediakan imbalan pasca kerja pasti kepada

karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003. Grup memiliki program pensiun imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi. Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti yang mencakup seluruh karyawan tersebut yang memiliki hak atas imbalan pensiun sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan Dana Pensiun Sido Muncul. Program tersebut didanai melalui pembayaran kepada dana pensiun tersebut.

The Group provides defined benefit pension plans and post-employment benefit obligation under the Labor Law No. 13/2003. The Group has defined benefit pension plans. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation. The Group has a defined benefit pension plan covering all of those employees who have the right to pension benefits as stipulated in the regulations of the defined benefit Pension Fund of Sido Muncul. The plan is generally funded through payments to the pension fund.

Beban manfaat pensiun dibayar di muka jangka

panjang Grup dan/atau liabilitas manfaat pensiun dan pasca kerja atas program imbalan pasti dan liabilitas manfaat pensiun dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan manfaat pensiun pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Nilai wajar aset program pensiun dan nilai wajar dari liabilitas manfaat pensiun dilakukan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.

The Group’s long-term prepaid pension and/or pension and post-employment benefit obligation in respect of the defined benefit pension plan and post-employment benefit obligation is calculated as the present value of the post-employment benefits at the end of the reporting period less the fair value of plan assets, if any. The fair value of the pension plan assets and the present value of the post-employment benefit obligation determined using the Projected Unit Credit Method with actuarial valuations being carried out at the end of each reporting period.

Pengukuran kembali liabilitas manfaat pension dan

pasca kerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Remeasurements of pension and pension and post-employment benefits, comprise of a) actuarial gains and losses, b) the return of plan assets, excluding interest, and c) the effect of asset ceiling, excluding interest, are recognized immediately in the other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in the subsequent periods.

Ketika program imbalan berubah atau terdapat

kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program.

When the benefits of a plan are changed, or when a plan is curtailed, the portion of the changed benefit related to past service of employees, or gain or loss on curtailment, is recognized immediately in profit or loss when the plan amendment or curtailment occurs.

Grup menentukan beban (penghasilan) bunga neto

atas liabilitas (aset) imbalan pasca kerja neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pasca kerja selama periode berjalan.

The Group determines the net interest expense (income) on the net post-employment benefits (asset) for the period by applying the discount rate used to measure the post-employment benefit obligtion at the beginning of the annual period.












29



k. Liabilitas Manfaat Pension dan Pasca Kerja

(lanjutan) k. Pension and Post-employment benefits

(continued) Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas

penyelesaian liabilitas imbalan pasca kerja pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Grup sehubungan dengan penyelesaian tersebut.

The Group recognizes gains and losses on the settlement of post-employment benefits obligation when the settlement occurs. The gain or loss on settlement is the difference between the present value of post-employment benefits obligations being settled as determined on the date of settlement and the settlement price, including any plan assets transferred and any payment made directly by the Group in connection with the settlement.

Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya

jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya.

The Group recognizes the (1) service costs, comprising of current service cost, past-service cost, and any gain or loss on settlement, and (2) net interest expense or income immediately in profit or loss.

l. Tambahan Modal Disetor l. Additional Paid-in Capital

Tambahan modal disetor merupakan selisih antara

agio saham (yaitu kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal) dengan biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam penawaran umum perdana.

Additional paid-in capital includes the difference between the excess of paid-up capital share made by shareholders over its par value and the direct costs incurred in respect of the issuance of the Company’s shares in the public offering.

Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat

dengan menggunakan metode yang sama seperti metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan proporsi nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat sebagai bagian dari "Tambahan modal disetor" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Restructuring transactions of entities under common control are accounted for using a method similar as the pooling of interest method. The difference between the transfer price and the proportionate book value of the acquired subsidiary’s net assets is recorded as part of “Additional paid-in capital” under the equity section in consolidated statement of financial position.

m. Saham Treasuri m. Treasury Shares

Instrumen ekuitas yang diperoleh kembali (saham

treasuri) diakui pada harga perolehan kembali dan dikurangi dari ekuitas. Tidak ada laba atau rugi yang diakui dalam laba rugi atas perolehan, penjualan kembali, penerbitan atau pembatalan dari dari instrumen ekuitas Grup. Selisih antara jumlah tercatat dan penerimaan, bila diterbitkan kembali, diakui sebagai bagian dari “Tambahan modal disetor” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Own equity instruments that are reacquired (treasury shares) are recognized at cost and deducted from equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Group’s own equity instruments. Any difference between the carrying amount and the consideration, if reissued, is recognized as part of “Additional paid-in capital” under the equity section in consolidated statement of financial position.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expenses Recognition

Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan

yang diterima atau piutang atas penjualan barang dari aktivitas normal Grup. Pendapatan disajikan setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon serta setelah eliminasi pendapatan intra Grup.

Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods in the ordinary courses of the Group’s activities. Revenue is shown net of value added tax, returns, rebates and discounts and after eliminating the sales within the Group.











28



j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) j. Impairment of Non-financial Assets (continued)

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun

(pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat indikasi bahwa jumlah tercatatnya penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumtances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

k. Liabilitas Manfaat Pensiun dan Pasca Kerja k. Pension and Post-Employment Benefits

Grup menyediakan imbalan pasca kerja pasti kepada

karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003. Grup memiliki program pensiun imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi. Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti yang mencakup seluruh karyawan tersebut yang memiliki hak atas imbalan pensiun sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan Dana Pensiun Sido Muncul. Program tersebut didanai melalui pembayaran kepada dana pensiun tersebut.

The Group provides defined benefit pension plans and post-employment benefit obligation under the Labor Law No. 13/2003. The Group has defined benefit pension plans. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation. The Group has a defined benefit pension plan covering all of those employees who have the right to pension benefits as stipulated in the regulations of the defined benefit Pension Fund of Sido Muncul. The plan is generally funded through payments to the pension fund.

Beban manfaat pensiun dibayar di muka jangka

panjang Grup dan/atau liabilitas manfaat pensiun dan pasca kerja atas program imbalan pasti dan liabilitas manfaat pensiun dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan manfaat pensiun pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Nilai wajar aset program pensiun dan nilai wajar dari liabilitas manfaat pensiun dilakukan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.

The Group’s long-term prepaid pension and/or pension and post-employment benefit obligation in respect of the defined benefit pension plan and post-employment benefit obligation is calculated as the present value of the post-employment benefits at the end of the reporting period less the fair value of plan assets, if any. The fair value of the pension plan assets and the present value of the post-employment benefit obligation determined using the Projected Unit Credit Method with actuarial valuations being carried out at the end of each reporting period.

Pengukuran kembali liabilitas manfaat pension dan

pasca kerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Remeasurements of pension and pension and post-employment benefits, comprise of a) actuarial gains and losses, b) the return of plan assets, excluding interest, and c) the effect of asset ceiling, excluding interest, are recognized immediately in the other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in the subsequent periods.

Ketika program imbalan berubah atau terdapat

kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program.

When the benefits of a plan are changed, or when a plan is curtailed, the portion of the changed benefit related to past service of employees, or gain or loss on curtailment, is recognized immediately in profit or loss when the plan amendment or curtailment occurs.

Grup menentukan beban (penghasilan) bunga neto

atas liabilitas (aset) imbalan pasca kerja neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pasca kerja selama periode berjalan.

The Group determines the net interest expense (income) on the net post-employment benefits (asset) for the period by applying the discount rate used to measure the post-employment benefit obligtion at the beginning of the annual period.












30



n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) n. Revenue and Expenses Recognition (continued)

Penjualan barang dagang diakui pada saat barang

diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Sales are recognized when goods are delivered and the ownership has passed to the customer. Interest income is recognized on a time-proportion basis using the effective interest rate method.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang

bersangkutan (accrual basis). Expenses are recognized in accordance its benefits

during the year (accrual basis). o. Perpajakan o. Taxation

Beban pajak penghasilan terdiri dari jumlah beban

pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian yang diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain, diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas.

Income tax expense represents the sum of the current tax and deferred tax. Tax is recognized as income or an expense and included in profit or loss for the period, except to the extent that the tax arises from a transaction or event which is recognized outside profit or loss. Tax that relates to items recognized in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income and tax that relates to items recognized directly in equity is recognized in equity.

Pajak Kini Current Tax

Aset dan/atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas

kepada, atau klaim dari Kantor Pelayanan Pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset dan atau liabilitas pajak kini dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laba rugi.

Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from, Tax Authorities relating to the current or prior reporting period, that are unpaid at the consolidated statements of financial position date. They are calculated according to the tax rates and tax laws applicable to the fiscal periods to which they relate, based on the taxable income for the current period. All changes to current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expense in profit or loss.

Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah

yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul.

Management periodically evaluates the amount reported in the Annual Tax Return (SPT) in relation to the circumstances in which the applicable tax regulations are subject to interpretation and, if necessary, the management will calculate the amount of fees that may arise.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas

perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan untuk dikompensasikan. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.












31



o. Perpajakan (lanjutan) o. Taxation (continued)

Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada

setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai ulang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan diakui sejauh yang telah menjadi kemungkinan penghasilan kena pajak di masa depan bahwa akan memungkinkan aset pajak tangguhan untuk dipulihkan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each consolidated statements of financial position date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each consolidated statements of financial position date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax asset to be recovered.

Jumlah aset atau liabilitas yang ditentukan dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat liabilitas / (aset) pajak tangguhan yang telah diselesaikan / (dipulihkan).

The amount of the asset or liability is determined using tax rates that have been enacted or substantively enacted by the reporting date and are expected to apply when the deferred tax liabilities / (assets) are settled / (recovered).

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling

hapus apabila Grup memiliki hak legal yang dapat dipaksakan untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset when the Group has a legally enforceable right to offset current tax assets and liabilities.

p. Laba Neto per Saham Dasar p. Basic Earnings per Share

Laba neto per saham dasar dihitung dengan

membagi laba neto dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam satu periode atau tahun yang bersangkutan.

Earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the parent by the weighted average number of shares outstanding during the year.

q. Informasi Segmen q. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan

akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan

internal mengenai komponen dari Grup yang secara teratur diperiksa oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya untuk segmen dan untuk menilai kinerja mereka.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI

SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES

AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup

mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period.

Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut

dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.











30



n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) n. Revenue and Expenses Recognition (continued)

Penjualan barang dagang diakui pada saat barang

diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Sales are recognized when goods are delivered and the ownership has passed to the customer. Interest income is recognized on a time-proportion basis using the effective interest rate method.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang

bersangkutan (accrual basis). Expenses are recognized in accordance its benefits

during the year (accrual basis). o. Perpajakan o. Taxation

Beban pajak penghasilan terdiri dari jumlah beban

pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian yang diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain, diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas.

Income tax expense represents the sum of the current tax and deferred tax. Tax is recognized as income or an expense and included in profit or loss for the period, except to the extent that the tax arises from a transaction or event which is recognized outside profit or loss. Tax that relates to items recognized in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income and tax that relates to items recognized directly in equity is recognized in equity.

Pajak Kini Current Tax

Aset dan/atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas

kepada, atau klaim dari Kantor Pelayanan Pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset dan atau liabilitas pajak kini dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laba rugi.

Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from, Tax Authorities relating to the current or prior reporting period, that are unpaid at the consolidated statements of financial position date. They are calculated according to the tax rates and tax laws applicable to the fiscal periods to which they relate, based on the taxable income for the current period. All changes to current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expense in profit or loss.

Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah

yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul.

Management periodically evaluates the amount reported in the Annual Tax Return (SPT) in relation to the circumstances in which the applicable tax regulations are subject to interpretation and, if necessary, the management will calculate the amount of fees that may arise.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas

perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan untuk dikompensasikan. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.












32

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan yang dibuat dalam penerapan kebijakan

akuntansi Judgments made in applying accounting policies

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam

rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

1. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Financial Asset and Liabilities Classification

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apabila definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) terpenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2e atas laporan keuangan konsolidasian.

Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities with a consideration if the specified definition from PSAK No. 55 (Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets and liabilities are recognized in accordance to the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2e to the consolidated financial statements.

2. Perpajakan 2. Taxation

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam

menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan.

Significant judgment is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made.

Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset

pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 15b dan 15e atas laporan keuangan konsolidasian.

The Group’s carrying amount of taxes payable and deferred tax assets are disclosed in Notes 15b and 15e to the consolidated financial statements.

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan

temporer yang dapat dikurangkan. Penentuan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari manajemen.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences. The determination of the amount of deferred tax assets that can be recognized based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies required significant management judgment.

3. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill 3. Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan

estimasi dan pertimbangan akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Kombinasi bisnis oleh Grup menimbulkan goodwill. Goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Jumlah tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 91.366. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

Application of acquisition method requires extensive use of judgment and accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased. The business combination of the Group has resulted in goodwill. Such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2015 and 2014 was Rp 91,366, respectively. Further details are disclosed in Note 12.












33




akuntansi (lanjutan) Judgments made in applying accounting policies

(continued) 3. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill

(lanjutan) 3. Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment

(continued) Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya

dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Estimasi atas jumlah terpulihkan diuraikan pada bagian “Estimasi dan Asumsi” pada Catatan ini.

Goodwill is subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management uses its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment. Estimates on the recoverable amount are further described in “Estimates and Assumptions” section of this Note.

Estimasi dan Asumsi Estimation and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi

ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

1. Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang

Usaha 1. Allowance for Impairment of Trade Receivables

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat

informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations.

Dalam hal tersebut, Grup berdasarkan fakta dan

situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penurunan nilai atas piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang usaha.

In these cases, the Group based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record impairment for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expect to collect. These specific provisions for impairment are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.

2. Penurunan Nilai Persediaan 2. Impairment of Inventories

Manajemen melakukan penilaian analisis umur

persediaan pada setiap tanggal pelaporan konsolidasian dan membentuk penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan yang memiliki perputaran yang lambat yang diidentifikasi tidak lagi sesuai untuk digunakan dalam produksi, dengan mempertimbangkan nilai realisasi neto dari persediaan barang jadi dan barang dalam proses berdasarkan pada harga jual dan kondisi pasar saat ini. Jumlah tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 9 atas laporan keuangan konsolidasian.

Management reviews aging analysis at each consolidated reporting date, and makes allowance for obsolete and slow moving inventory items identified that are no longer suitable for use in production. Management estimates the net realizable value of such finished goods and work-in-progress based primarily on the latest invoice prices and current market conditions. The carrying amount of the inventories is disclosed in Note 9 to the consolidated financial statements.











32




akuntansi Judgments made in applying accounting policies

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam

rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

1. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Financial Asset and Liabilities Classification

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apabila definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) terpenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2e atas laporan keuangan konsolidasian.

Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities with a consideration if the specified definition from PSAK No. 55 (Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets and liabilities are recognized in accordance to the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2e to the consolidated financial statements.

2. Perpajakan 2. Taxation

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam

menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan.

Significant judgment is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made.

Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset

pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 15b dan 15e atas laporan keuangan konsolidasian.

The Group’s carrying amount of taxes payable and deferred tax assets are disclosed in Notes 15b and 15e to the consolidated financial statements.

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan

temporer yang dapat dikurangkan. Penentuan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari manajemen.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences. The determination of the amount of deferred tax assets that can be recognized based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies required significant management judgment.

3. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill 3. Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan

estimasi dan pertimbangan akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Kombinasi bisnis oleh Grup menimbulkan goodwill. Goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Jumlah tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 91.366. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

Application of acquisition method requires extensive use of judgment and accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased. The business combination of the Group has resulted in goodwill. Such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2015 and 2014 was Rp 91,366, respectively. Further details are disclosed in Note 12.












34



Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimation and Assumptions (continued)

3. Penyusutan Aset Tetap 3. Depreciation of Property, Plant, and Equipment

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of property, plant and equipment to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conduct its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

Jumlah tercatat neto atas aset tetap Grup

diungkapkan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian.

The net carrying amount of the Group’s property, plant and equipment is disclosed in Note 11 to the consolidated financial statements.

4. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan 4. Impairment of Non-Financial Asset

Grup menelaah jumlah tercatat aset non-keuangan

pada setiap akhir tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, maka jumlah terpulihkan atau nilai pakai diestimasi. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai.

The Group reviews the carrying amounts of the non-financial assets as at the end of each consolidated statement of financial position date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, the assets recoverable amount or value in use is estimated. Goodwill is subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired.

Penurunan nilai terjadi pada saat jumlah tercatat aset

atau unit penghasil kas melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai pakai diestimasi berdasarkan arus kas masa depan neto yang didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang.

An impairment exists when the carrying value of an asset or cash-generating-unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The value in use is estimated based on the net future cash flows discounted to their present values using the pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money.

5. Liabilitas Manfaat Pensiun dan Pasca Kerja 5. Pension and Post-employment Benefits

Penentuan beban manfaat pensiun dibayar

di muka jangka panjang dan liabilitas imbalan pasca kerja, beban pensiun dan beban imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

The determination of the Group’s long-term prepaid pension and pension and post-employment benefit obligation, post pension cost and employee benefit expense is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Grup

diperlakukan sesuai dengan kebijakan seperti yang disebutkan dalam Catatan 2k atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material beban manfaat pensiun dibayar di muka jangka panjang dan liabilitas imbalan pasca kerja, beban pensiun dan beban imbalan kerja neto.

Actual results that differ from the Group’s assumptions are treated in accordance with the policies as mentioned in Note 2k to the consolidated financial statements. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its long-term prepaid pension, pension and post-employment benefit obligation, post pension cost and net employee benefits expense.












35




5. Liabilitas Manfaat Pensiun dan Pasca Kerja (lanjutan) 5. Pension and Post-employment Benefits (continued)

Jumlah tercatat atas liabilitas imbalan pasca kerja

dan beban pension Grup diungkapkan dalam Catatan 17 atas laporan keuangan konsolidasian.

The carrying amount of the Group’s post-employment benefit obligation and post pension cost are disclosed in Note 17 to the consolidated financial statements.

4. AKUISISI PT BERLICO MULIA FARMA 4. ACQUISITION OF PT BERLICO MULIA FARMA

Pada tanggal 1 September 2014, berdasarkan Akta No. 1

dari Notaris Bong Hendri Susanto, S.H., Perusahaan telah melakukan perjanjian jual beli dengan pemegang saham PT Berlico Mulia Farma (Berlico). Perusahaan memperoleh 17.198 saham beredar atau setara dengan 99,99% kepemilikan Berlico dengan harga sebesar Rp 124.993.

On September 1, 2014, based on Deed No. 1 of Notary Bong Hendri Susanto, S.H., the Company has entered into Shares Sale and Purchase Agreement with the shareholders of PT Berlico Mulia Farma (Berlico). The Company has acquired 17,198 outstanding shares or equivalent to 99.99% ownership interest over Berlico for acquisition price of Rp 124,993.

PT Berlico Mulia Farma adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang industri farmasi. Melalui akuisisi ini, Perusahaan mulai memperluas produk farmasi kepada pelanggannya.

PT Berlico Mulia Farma is a company engaged in the pharmaceutical industry. Through the acquisition, the Company started to broaden its pharmaceutical products to its customers.

Akuisisi PT Berlico Mulia Farma telah dicatat dengan

menggunakan metode pembelian, di mana harga pembelian dialokasikan ke nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang diasumsikan. Alokasi biaya akuisisi tersebut adalah sebagai berikut:

The acquisitions of PT Berlico Mulia Farma has been accounted for using the purchase method of accounting, where the purchase price was allocated to fair value of the acquired assets and assumed liabilities. The allocation of the acquisition cost was as follows:

2014

Aset dan liabilitas yang timbul dari akuisisi adalah

sebagai berikut:

The assets and liabilities arising from

the acquisition are as follows: Kas dan setara kas 4.241 Cash and cash equivalents Aset lancar lainnya 33.530 Other current assets Aset tetap 27.228 Property, plant and equipments Aset pajak tangguhan (lihat Catatan 15e) 730 Deferred tax assets (see Note 15e) Liabilitas jangka pendek (25.993 ) Current liabilities Liabilitas imbalan pasca kerja (lihat Catatan 17) (1.140 ) Post-employment benefits (see Note 17) Liabilitas pajak tangguhan (lihat Catatan 15e) (4.966 ) Deferred tax liabilities (see Note 15e)

Nilai wajar aset neto yang diakuisisi 33.630 Fair value of net assets acquired Kepentingan non-pengendali (3 ) Non-controlling interest Goodwill (lihat Catatan 12) 91.366 Goodwill (see Note 12) Jumlah nilai pembelian 124.993 Total purchase consideration Dikurangi: Less: Kas dan setara kas Entitas Anak yang diakuisisi 4.241 Cash and cash equivalents in Subsidiary acquired

Arus kas keluar dalam aktivitas investasi 120.752 Cash outflow in investing activities

Perusahaan memperoleh pengendalian atas PT Berlico

Mulia Farma pada tanggal 1 September 2014 dan penilaian tersebut dilakukan oleh penilai independen dengan menggunakan saldo per 31 Agustus 2014, yang merupakan tanggal laporan posisi keuangan terdekat. Hasil usaha konsolidasian Perusahaan meliputi hasil usaha PT Berlico Mulia Farma sejak 1 September 2014.

The Company acquired control of PT Berlico Mulia Farma on September 1, 2014 and the valuation was performed by an independent appraisal using the balance as of August 31, 2014, being the nearest convenient statement of financial position date. The Company’s consolidated results of operations have included the operating results of PT Berlico Mulia Farma since September 1, 2014.











34




3. Penyusutan Aset Tetap 3. Depreciation of Property, Plant, and Equipment

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of property, plant and equipment to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conduct its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

Jumlah tercatat neto atas aset tetap Grup

diungkapkan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian.

The net carrying amount of the Group’s property, plant and equipment is disclosed in Note 11 to the consolidated financial statements.

4. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan 4. Impairment of Non-Financial Asset

Grup menelaah jumlah tercatat aset non-keuangan

pada setiap akhir tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, maka jumlah terpulihkan atau nilai pakai diestimasi. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai.

The Group reviews the carrying amounts of the non-financial assets as at the end of each consolidated statement of financial position date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, the assets recoverable amount or value in use is estimated. Goodwill is subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired.

Penurunan nilai terjadi pada saat jumlah tercatat aset

atau unit penghasil kas melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai pakai diestimasi berdasarkan arus kas masa depan neto yang didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang.

An impairment exists when the carrying value of an asset or cash-generating-unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The value in use is estimated based on the net future cash flows discounted to their present values using the pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money.

5. Liabilitas Manfaat Pensiun dan Pasca Kerja 5. Pension and Post-employment Benefits

Penentuan beban manfaat pensiun dibayar

di muka jangka panjang dan liabilitas imbalan pasca kerja, beban pensiun dan beban imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

The determination of the Group’s long-term prepaid pension and pension and post-employment benefit obligation, post pension cost and employee benefit expense is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Grup

diperlakukan sesuai dengan kebijakan seperti yang disebutkan dalam Catatan 2k atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material beban manfaat pensiun dibayar di muka jangka panjang dan liabilitas imbalan pasca kerja, beban pensiun dan beban imbalan kerja neto.

Actual results that differ from the Group’s assumptions are treated in accordance with the policies as mentioned in Note 2k to the consolidated financial statements. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its long-term prepaid pension, pension and post-employment benefit obligation, post pension cost and net employee benefits expense.












36

4. AKUISISI PT BERLICO MULIA FARMA (lanjutan) 4. ACQUISITION OF PT BERLICO MULIA FARMA (continued)

Sebagai hasil dari akuisisi, Grup diharapkan dapat

meningkatkan keberadaannya dalam bisnis farmasi. Dengan demikian, goodwill yang dialokasikan sepenuhnya untuk segmen farmasi. Imbalan yang dibayarkan untuk kombinasi secara efektif termasuk jumlah terkait dengan manfaat dari sinergi yang diharapkan, pertumbuhan penjualan, lisensi pemasaran untuk produk obat dan jaringan distribusi. Manfaat ini tidak diakui secara terpisah dari goodwill karena tidak memenuhi kriteria pengakuan aset teridentifikasi. Tak satu pun dari goodwill yang diakui yang diharapkan dapat dikurangkan untuk tujuan pajak penghasilan.

As a result of the acquisition, the Group is expected to increase its presence in pharmaceutical business. Thus, the goodwill is allocated entirely to pharmacy segment. The purchase consideration paid for the combination effectively included amounts in relation to the benefit of expected synergies, sales growth, medicinal product marketing license and distribution network. These benefits are not recognized separately from the goodwill because they do not meet the recognition criteria for identifiable assets. None of the goodwill recognized is expected to be deductible for income tax purposes.

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2015 2014

Kas Cash on Hand

Rupiah (IDR) 1.878 635 Rupiah (IDR)

Bank Cash in Banks Pihak ketiga Third parties

Rupiah (IDR) Rupiah (IDR) PT Bank Central Asia Tbk 53.890 22.792 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 22.708 1.649 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk 20.597 65.875 PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 19.076 7.505 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Mayapada Internasional Tbk 12.051 29.768 PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk 6.694 5.951 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk 5.260 3.850 PT Bank Mega Tbk

PT Bank UOB Indonesia 3.345 4.063 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.336 5.143 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 2.371 2.553 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Sinarmas Tbk 392 - PT Bank Sinarmas Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 95 24 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 64 18 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk 50 81 PT Bank Pan Indonesia Tbk Koperasi Simpan Pinjam Jasa - 35 Koperasi Simpan Pinjam Jasa

Sub-jumlah 149.929 149.307 Sub-total

Dolar Amerika Serikat (USD) United States Dollar (USD) PT Bank Central Asia Tbk 5.578 6.423 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 4.547 1.182 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

PT Bank UOB Indonesia 43 419 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Permata Tbk - 478 PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk - 258 PT Bank Mega Tbk


Deposito berjangka Time Deposits Pihak ketiga Third parties

Rupiah (IDR) Rupiah (IDR) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 340.000 430.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk 235.000 275.000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Mega Tbk 30.000 - PT Bank Mega Tbk Koperasi Simpan Pinjam Intidana - 564 Koperasi Simpan Pinjam Intidana BPR Klepu Mitra Kencana - 525 BPR Klepu Mitra Kencana












37

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2015 2014

Deposito berjangka (lanjutan) Time Deposits (continued) Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued)

Rupiah (IDR) (lanjutan) Rupiah (IDR) (continued) PT Bank Bukopin Tbk 40.000 - PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Sinarmas Tbk 30.000 - PT Bank Sinarmas Tbk


Jumlah 836.975 864.791 Total

Pada tahun 2015 dan 2014, tingkat suku bunga per tahun

untuk deposito berjangka memiliki kisaran masing-masing sebesar 7,5% - 12% dan 5,25% - 12%.

In 2015 and 2014, interest rate per annum on the above time deposits ranges from 7.5% - 12% and 5.25% - 12%, respectively.

6. DEPOSITO BERJANGKA 6. TIME DEPOSITS

2015 2014

Pihak ketiga Third parties

Rupiah (IDR) Rupiah (IDR) PT Bank CIMB Niaga Tbk 190.000 190.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Mayapada Internasional Tbk - 150.000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Permata Tbk - 50.000 PT Bank Permata Tbk

Jumlah 190.000 390.000 Total

Pada tahun 2015 dan 2014, tingkat suku bunga deposito

berjangka masing-masing sebesar 7% - 12% dan 7,75% - 11% per tahun. Deposito tersebut berjangka waktu 6 (enam) – 12 (dua belas) bulan.

In 2015 and 2014, interest rate per annum on the above time deposits ranges from 7% - 12% and 7.75% - 11%, respectively. The above time deposits have maturities of 6 (six) to 12 (twelve) months.

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES

2015 2014

Pihak ketiga 341.895 329.279 Third parties Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (6.400 ) (6.765 ) Less provision for impairment loss


Pihak berelasi (Catatan 30) Related parties (Note 30)

PT Hotel Candi Baru 105 41 Hotel Candi Baru PT Sido Muncul Pupuk Nusantara - 1 PT Sido Muncul Pupuk Nusantara

Sub-jumlah 105 42 Sub-total

Piutang Usaha - Neto 335.600 322.556 Trade Receivables - Net











36

4. AKUISISI PT BERLICO MULIA FARMA (lanjutan) 4. ACQUISITION OF PT BERLICO MULIA FARMA (continued)

Sebagai hasil dari akuisisi, Grup diharapkan dapat

meningkatkan keberadaannya dalam bisnis farmasi. Dengan demikian, goodwill yang dialokasikan sepenuhnya untuk segmen farmasi. Imbalan yang dibayarkan untuk kombinasi secara efektif termasuk jumlah terkait dengan manfaat dari sinergi yang diharapkan, pertumbuhan penjualan, lisensi pemasaran untuk produk obat dan jaringan distribusi. Manfaat ini tidak diakui secara terpisah dari goodwill karena tidak memenuhi kriteria pengakuan aset teridentifikasi. Tak satu pun dari goodwill yang diakui yang diharapkan dapat dikurangkan untuk tujuan pajak penghasilan.

As a result of the acquisition, the Group is expected to increase its presence in pharmaceutical business. Thus, the goodwill is allocated entirely to pharmacy segment. The purchase consideration paid for the combination effectively included amounts in relation to the benefit of expected synergies, sales growth, medicinal product marketing license and distribution network. These benefits are not recognized separately from the goodwill because they do not meet the recognition criteria for identifiable assets. None of the goodwill recognized is expected to be deductible for income tax purposes.

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2015 2014

Kas Cash on Hand

Rupiah (IDR) 1.878 635 Rupiah (IDR)

Bank Cash in Banks Pihak ketiga Third parties

Rupiah (IDR) Rupiah (IDR) PT Bank Central Asia Tbk 53.890 22.792 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 22.708 1.649 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk 20.597 65.875 PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 19.076 7.505 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Mayapada Internasional Tbk 12.051 29.768 PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk 6.694 5.951 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk 5.260 3.850 PT Bank Mega Tbk

PT Bank UOB Indonesia 3.345 4.063 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.336 5.143 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 2.371 2.553 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Sinarmas Tbk 392 - PT Bank Sinarmas Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 95 24 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 64 18 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk 50 81 PT Bank Pan Indonesia Tbk Koperasi Simpan Pinjam Jasa - 35 Koperasi Simpan Pinjam Jasa


Dolar Amerika Serikat (USD) United States Dollar (USD) PT Bank Central Asia Tbk 5.578 6.423 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 4.547 1.182 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

PT Bank UOB Indonesia 43 419 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Permata Tbk - 478 PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk - 258 PT Bank Mega Tbk


Deposito berjangka Time Deposits Pihak ketiga Third parties

Rupiah (IDR) Rupiah (IDR) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 340.000 430.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk 235.000 275.000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Mega Tbk 30.000 - PT Bank Mega Tbk Koperasi Simpan Pinjam Intidana - 564 Koperasi Simpan Pinjam Intidana BPR Klepu Mitra Kencana - 525 BPR Klepu Mitra Kencana












38

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued) Piutang usaha didenominasi dalam mata uang sebagai

berikut: Trade receivables denominated in the following currencies:

2015 2014

Rupiah (IDR) 341.909 328.456 Rupiah (IDR) Dolar Amerika Serikat (USD) 91 865 United States Dollar (USD) Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (6.400 ) (6.765 ) Less provision for impairment loss

Jumlah 335.600 322.556 Total

Umur piutang usaha sejak tanggal faktur memiliki rincian

sebagai berikut: Aging of trade receivables from the date of invoice are as

follows: 2015 2014

Belum jatuh tempo atau mengalami penurunan

nilai

212.062 203.934 Neither past due nor impaired Lewat jatuh tempo belom mengalami penurunan

nilai:

Past due but not impaired: 1 - 90 hari 106.039 111.233 1 - 90 days 91 -180 hari 5.261 2.338 91 - 180 days 181 - 360 hari 10.523 1.606 181 - 360 days Lebih dari 360 hari 1.715 3.445 Over 360 days

Penurunan nilai 6.400 6.765 Impaired


Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (6.400 ) (6.765 ) Less provision for impairment losses


Rata-rata periode kredit atas penjualan barang dan jasa

untuk seluruh bisnis Grup tidak lebih dari 30 hari. Kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi atau tunggakkan pembayaran dipertimbangkan sebagai indikasi penurunan nilai dan penyisihan penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari pengalaman masa lalu.

The average credit periods on sales of goods and services for the entire business of the Group are less than 30 days. Significant financial difficulties from the debtor, probability of debtor bankruptcy or financial reorganization and default or delinquency in payments are considered as indications of impairment and provisions for impairment are made based on the amount that cannot be recovered which is based from past experience.

Mutasi untuk penyisihan penurunan nilai piutang usaha

adalah sebagai berikut: Movements of provision for impairment in value of

receivables are as follows: 2015 2014

Saldo awal 6.765 2.785 Beginning balance Penambahan dari Akuisisi Berlico - 417 Additions through Berlico Penambahan (lihat Catatan 29) 11 3.978 Additions (see Note 29) Pemulihan (lihat Catatan 28) (376 ) (415 ) Recovery (see Note 28)

Saldo Akhir 6.400 6.765 Ending Balance

Manajemen berkeyakinan bahwa provisi atas kerugian

penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian atas piutang usaha yang tidak tertagih.

The management believes that provision for impairment in value is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables.












39

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued) Manajemen berkeyakinan tidak terdapat kualitas kredit yang

terkonsetrasi secara signifikan dari pihak ketiga. Management believes there are no significant

concentrations of credit risk in trade receivables from third parties.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada

piutang usaha yang dijadikan sebagai jaminan. As of December 31, 2015 and 2014, no trade receivables

are pledged as collateral. 8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES

2015 2014

Pihak ketiga Third parties

Bunga deposito 3.465 5.677 Interest on deposits Karyawan 1.283 1.454 Employees Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100) 1.114 10 Others (each below Rp 100)


Pihak berelasi (lihat Catatan 30) Related parties (see Note 30)

PT Daya Cipta Tiara - 3.900 PT Daya Cipta Tiara PT Sido Muncul Pupuk Nusantara 6.268 661 PT Sido Muncul Pupuk Nusantara


Jumlah 12.130 11.702 Total

Piutang lain-lain dari PT Sido Muncul Pupuk Nusantara

tanpa jaminan, tidak dikenakan bunga dan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016.

Other receivable from PT Sido Muncul Pupuk Nusantara is unsecured, non-interest bearing and due on December 31, 2016.

Piutang lain-lain dari PT Daya Cipta Tiara tanpa jaminan,

tidak dikenakan bunga dan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2015. Piutang tersebut telah dilunasi.

Other receivable from PT Daya Cipta Tiara is unsecured, non-interest beading and due on March 31, 2015. This other receivable was already collected.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada bukti objektif

mengenai penurunan nilai dan seluruh piutang lain-lain tersebut dapat ditagih, sehingga tidak terdapat penyisihan penurunan nilai.

The management believes that there is no objective evidence of impairment and the all other receivables are collectible, accordingly no provision for impairment was provided.

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES

2015 2014

Bahan baku (lihat Catatan 22) 199.659 164.117 Raw materials (see Note 22) Barang jadi (lihat Catatan 22) 54.425 61.550 Finished goods (see Note 22) Barang dalam proses (lihat Catatan 22) 9.890 4.007 Work-in-process (see Note 22) Suku cadang 3.028 2.979 Sparepart Penyisihan penurunan nilai (lihat Catatan 22) (2.020 ) (1.917 ) Allowance for decline in value (see Note 22)

Jumlah 264.982 230.736 Total

Mutasi penyisihan penghapusan nilai persediaan: Changes in the allowance for decline in value of inventories:

2015 2014

Saldo awal 1.917 - Beginning balance Penambahan 103 1.917 Additional












38

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued) Piutang usaha didenominasi dalam mata uang sebagai

berikut: Trade receivables denominated in the following currencies:

2015 2014

Rupiah (IDR) 341.909 328.456 Rupiah (IDR) Dolar Amerika Serikat (USD) 91 865 United States Dollar (USD) Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (6.400 ) (6.765 ) Less provision for impairment loss

Jumlah 335.600 322.556 Total

Umur piutang usaha sejak tanggal faktur memiliki rincian

sebagai berikut: Aging of trade receivables from the date of invoice are as

follows: 2015 2014

Belum jatuh tempo atau mengalami penurunan

nilai

212.062 203.934 Neither past due nor impaired Lewat jatuh tempo belom mengalami penurunan

nilai:

Past due but not impaired: 1 - 90 hari 106.039 111.233 1 - 90 days 91 -180 hari 5.261 2.338 91 - 180 days 181 - 360 hari 10.523 1.606 181 - 360 days Lebih dari 360 hari 1.715 3.445 Over 360 days

Penurunan nilai 6.400 6.765 Impaired


Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (6.400 ) (6.765 ) Less provision for impairment losses


Rata-rata periode kredit atas penjualan barang dan jasa

untuk seluruh bisnis Grup tidak lebih dari 30 hari. Kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi atau tunggakkan pembayaran dipertimbangkan sebagai indikasi penurunan nilai dan penyisihan penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari pengalaman masa lalu.

The average credit periods on sales of goods and services for the entire business of the Group are less than 30 days. Significant financial difficulties from the debtor, probability of debtor bankruptcy or financial reorganization and default or delinquency in payments are considered as indications of impairment and provisions for impairment are made based on the amount that cannot be recovered which is based from past experience.

Mutasi untuk penyisihan penurunan nilai piutang usaha

adalah sebagai berikut: Movements of provision for impairment in value of

receivables are as follows: 2015 2014

Saldo awal 6.765 2.785 Beginning balance Penambahan dari Akuisisi Berlico - 417 Additions through Berlico Penambahan (lihat Catatan 29) 11 3.978 Additions (see Note 29) Pemulihan (lihat Catatan 28) (376 ) (415 ) Recovery (see Note 28)


Manajemen berkeyakinan bahwa provisi atas kerugian

penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian atas piutang usaha yang tidak tertagih.

The management believes that provision for impairment in value is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables.












40

9. PERSEDIAAN (lanjutan) 9. INVENTORIES (continued) Pada tahun 2015 dan 2014, beban pokok persediaan yang

dibeli dan diakui sebagai beban dan termasuk dalam beban pokok penjualan masing-masing sebesar Rp 841.811 dan Rp 1.089.314.

In 2015 and 2014, the cost of inventories purchased and recognized as expense and included in the cost of goods sold amounted to Rp 841,811 and Rp 1,089,314, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan

telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya (all risk), dengan nilai pertanggungan asuransi masing-masing sebesar Rp 217.100 dan Rp 217.600 untuk persediaan bahan baku dan barang jadi.

As of December 31, 2015 and 2014, inventories were insured against fire, earthquakes and other risks (all risk), with a sum insured totaling to Rp 217,100 and Rp 217,600, respectively, for raw materials and finished goods.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat

persediaan milik Grup yang digunakan sebagai jaminan. As of December 31, 2015 and 2014, there are no inventories

of the Group that are pledged as collateral. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, manajemen

berkeyakinan bahwa provisi atas kerugian penurunan nilai adalah cukup dan telah memadai untuk menutup kerugian penurunan nilai atas persediaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Based on management’s review, management believes that the allowance for impairment losses is adequate and sufficient to cover potential losses for impairment losses on inventories as of December 31, 2015 and 2014.

10. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA 10. ADVANCE PAYMENTS AND PREPAID EXPENSES

a. Uang Muka a. Advance Payments

2015 2014

Aset lancar Current assets Operasional 4.532 2.674 Operational Sewa 1.713 78 Lease Iklan 315 315 Advertising Bahan baku 514 226 Raw materials Instalasi listrik - 1.893 Electricity installation Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 80) 101 23 Others (each below Rp 80)


Aset tidak lancar Non-current asset

Uang muka pembelian aset tetap

17.067

60.417 Advances for purchases of property,

plant and equipment


b. Beban Dibayar di Muka b. Prepaid Expenses

2015 2014

Sewa 2.262 1.903 Rent Asuransi 598 418 Insurance Promosi 9.745 - Promotion Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100) - 28 Others (each below Rp 100)













41

11. ASET TETAP 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

2015

Saldo Awal / Beginning Balance

Penambahan / Additions

Pengurangan / Deductions

Reklasifikasi / Reclassification

Saldo Akhir / Ending Balance

Harga Perolehan Acquisition Costs Kepemilikan

Langsung

Direct Ownership Tanah 286.153 57.071 - 343.224 Land Bangunan 258.592 10.807 - 21.829 291.228 Buildings Mesin 397.773 22.911 - 199 420.883 Machineries Peralatan 56.470 3.596 - - 60.066 Equipment Kendaraan 31.325 2.159 (515) - 32.969 Vehicles Inventaris kantor 4.987 2.724 (112) - 7.599 Office equipment

Sub-jumlah 1.035.300 99.268 (627) 22.028 1.155.969 Sub-total

Aset tetap dalam

pembangunan

Construction-in-

Progress Bangunan 29.574 45.301 - (22.028) 52.847 Buildings Mesin 273 95.481 - 95.754 Machineries

Sub-jumlah 29.847 140.782 - (20.028) 148.601 Sub-total

Jumlah Harga

Perolehan

1.065.147 240.050 (627) - 1.304.570 Total Acquisition

Costs

Akumulasi

Penyusutan

Accumulated

Depreciation Bangunan 44.175 14.584 - - 58.760 Buildings Mesin 179.597 42.531 - - 222.128 Machineries Peralatan 30.045 7.183 - - 37.228 Equipment Kendaraan 16.123 3.561 (430) - 19.254 Vehicles Inventaris kantor 4.126 1.314 (112) - 5.328 Office equipment

Jumlah Akumulasi

Penyusutan

274.066 69.173 (542) - 342.698 Total Accumulated

Depreciation

Nilai Buku Bersih 791.081 961.873 Net Book Value

2014

Saldo Awal / Beginning

Balance

Penambahan dari Kombinasi Bisnis / Additions through

Business Combination





Harga Perolehan Acquisition Costs Kepemilikan

Langsung

Direct Ownership Tanah 156.515 7.916 121.722 - - 286.153 Land Bangunan 165.047 8.524 79.579 - 5.442 258.592 Buildings Mesin 345.356 18.399 25.039 - 8.979 397.773 Machineries Peralatan 49.760 - 6.710 - - 56.470 Equipment Kendaraan 24.092 5.719 2.189 675 - 31.325 Vehicles Inventaris kantor 1.114 3.316 567 10 - 4.987 Office equipment

Sub-jumlah 741.884 43.874 235.806 685 14.421 1.035.300 Sub-total

Aset tetap dalam

pembangunan

Construction-in-

Progress Bangunan 6.130 - 29.402 - (5.958 ) 29.574 Buildings Mesin 8.463 - 273 - (8.463 ) 273 Machineries

Sub-jumlah 14.593 - 29.675 - (14.421 ) 29.847 Sub-total

Jumlah Harga

Perolehan

756.477 43.874 265.481 685 - 1.065.147 Total Acquisition

Costs











40

9. PERSEDIAAN (lanjutan) 9. INVENTORIES (continued) Pada tahun 2015 dan 2014, beban pokok persediaan yang

dibeli dan diakui sebagai beban dan termasuk dalam beban pokok penjualan masing-masing sebesar Rp 841.811 dan Rp 1.089.314.

In 2015 and 2014, the cost of inventories purchased and recognized as expense and included in the cost of goods sold amounted to Rp 841,811 and Rp 1,089,314, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan

telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya (all risk), dengan nilai pertanggungan asuransi masing-masing sebesar Rp 217.100 dan Rp 217.600 untuk persediaan bahan baku dan barang jadi.

As of December 31, 2015 and 2014, inventories were insured against fire, earthquakes and other risks (all risk), with a sum insured totaling to Rp 217,100 and Rp 217,600, respectively, for raw materials and finished goods.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat

persediaan milik Grup yang digunakan sebagai jaminan. As of December 31, 2015 and 2014, there are no inventories

of the Group that are pledged as collateral. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, manajemen

berkeyakinan bahwa provisi atas kerugian penurunan nilai adalah cukup dan telah memadai untuk menutup kerugian penurunan nilai atas persediaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Based on management’s review, management believes that the allowance for impairment losses is adequate and sufficient to cover potential losses for impairment losses on inventories as of December 31, 2015 and 2014.

10. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA 10. ADVANCE PAYMENTS AND PREPAID EXPENSES

a. Uang Muka a. Advance Payments

2015 2014

Aset lancar Current assets Operasional 4.532 2.674 Operational Sewa 1.713 78 Lease Iklan 315 315 Advertising Bahan baku 514 226 Raw materials Instalasi listrik - 1.893 Electricity installation Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 80) 101 23 Others (each below Rp 80)


Aset tidak lancar Non-current asset

Uang muka pembelian aset tetap

17.067

60.417 Advances for purchases of property,

plant and equipment


b. Beban Dibayar di Muka b. Prepaid Expenses

2015 2014

Sewa 2.262 1.903 Rent Asuransi 598 418 Insurance Promosi 9.745 - Promotion Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100) - 28 Others (each below Rp 100)













42

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

2014 (lanjutan)


Balance







Akumulasi

Penyusutan

Accumulated

Depreciation Bangunan 32.108 2.016 10.051 - - 44.175 Buildings Mesin 133.198 8.986 37.413 - - 179.597 Machineries Peralatan 23.478 - 6.567 - - 30.045 Equipment Kendaraan 10.924 2.605 3.078 484 - 16.123 Vehicles Inventaris kantor 393 3.039 703 9 - 4.126 Office equipment

Jumlah Akumulasi Penyusutan

200.101 16.646 57.812 493 - 274.066

Total Accumulated Depreciation


Beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation expenses of property, plant and equipment for the years ended December 31, 2015 and 2014 are allocated as follows:

2015 2014

Beban produksi tidak langsung (lihat Catatan 23) 53.137 50.562 Overhead expenses (see Note 23) Beban penjualan dan pemasaran (lihat Catatan 24) 1.550 1.209 Sales and marketing expenses (see Note 24) Beban umum dan administrasi

(lihat Catatan 25)

14.486 6.041 General and administrative expenses

(see Note 25)


Laba atas pelepasan aset tetap untuk tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Gains on disposal of property, plant and equipment during the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Hasil penjualan 306 396 Sales proceeds Nilai buku neto (86 ) (192 ) Net book value

Keuntungan pelepasan aset tetap (lihat Catatan 28)

220 204

Gain on disposal of property, plant, and equipment (see Note 28)

Pada tanggal 31 Desember 2015 terdapat aset tetap yang

dihapuskan dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutannya masing-masing adalah senilai Rp 321.

As of December 31, 2015 fixed assets that disposed has acquisition costs and accumulated depreciation costs amounted to each Rp 321.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dalam

pembangunan diestimasikan akan selesai masing-masing di tahun 2017 dan 2015.

As of December 31, 2015 and 2014, construction-in-progress are estimated to be completed in 2017 and 2015.

Rincian perolehan aset tetap untuk tahun yang berakhir


The details of the acquisition of fixed assets for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Pembayaran kas 121.794 248.201 Cash payment Penambahan dari uang muka 118.256 17.280 Additional from advances

Jumlah 240.050 265.481 Total












43

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh aset

tetap telah diasuransikan terhadap kebakaran, pencurian dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 407.264 dan Rp 234.453. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2015 and 2014, all of property, plant and equipment are insured against fire, theft and other losses under a certain policy package with a sum insured amounted to Rp 407,264 and Rp 234,453, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on insured risks.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan manajemen, tidak

terdapat kejadian atau perubahan atas keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Based on management’s evaluation, there were no events or changes in circumstances that indicate an impairment of property, plant and equipment as of December 31, 2015 and 2014.

12. GOODWILL 12. GOODWILL

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini

merupakan selisih antara harga pembelian yang dibayarkan untuk mengakuisisi PT Berlico Mulia Farma dan aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas diasumsikan (lihat Catatan 4).

As of December 31, 2015 and 2014, this account represents the difference between the purchase consideration paid to acquire PT Berlico Mulia Farma and the identifiable assets acquired and liabilities assumed (see Note 4).

Goodwill diuji penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31

Desember) dan/atau ketika keadaan mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Perusahaan menguji penurunan nilai goodwill berdasarkan perhitungan nilai pakai dengan menggunakan model arus kas terdiskonto. Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat penurunan nilai goodwill.

Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and/or when circumstances indicate the carrying value may be impaired. The Company’s impairment test for goodwill is based on value in use calculation that uses a discounted cash flow model. As of December 31, 2014 there is no impairment in goodwill.

13. UTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES

Rincian utang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai

berikut: Details of trade payables based on suppliers are as follows:

2015 2014

Pihak ketiga 127.573 115.317 Third Parties

Pihak berelasi (lihat Catatan 30) Related parties (see Note 30) PT Muncul Putra Offset 18.254 19.820 PT Muncul Putra Offset PT Muncul Armada Raya 1.914 1.918 PT Muncul Armada Raya PT Muncul Anugerah Sakti 12 - PT Muncul Anugerah Sakti


Jumlah 147.753 137.055 Total

Sifat dari hubungan dan transaksi antara Grup dengan pihak

berelasi dijelaskan pada Catatan 2c dan 30. Nature of the relationships and transactions between the

Group with related parties are described in Notes 2c and 30. Utang usaha didenominasi dalam mata uang sebagai

berikut: Trade payables are denominated in the following currencies:

2015 2014

Rupiah 147.186 106.682 Rupiah Dolar Amerika Serikat 567 29.159 United States Dollar Euro - 1.102 Euro Dolar Singapura - 112 Singapore Dollar Jumlah 147.753 137.055 Total

Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup sehubungan

dengan utang usaha di atas. No collateral was provided by the Group related to the above

trade payables.











42

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

2014 (lanjutan)


Balance







Akumulasi

Penyusutan

Accumulated

Depreciation Bangunan 32.108 2.016 10.051 - - 44.175 Buildings Mesin 133.198 8.986 37.413 - - 179.597 Machineries Peralatan 23.478 - 6.567 - - 30.045 Equipment Kendaraan 10.924 2.605 3.078 484 - 16.123 Vehicles Inventaris kantor 393 3.039 703 9 - 4.126 Office equipment

Jumlah Akumulasi Penyusutan

200.101 16.646 57.812 493 - 274.066

Total Accumulated Depreciation


Beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation expenses of property, plant and equipment for the years ended December 31, 2015 and 2014 are allocated as follows:

2015 2014

Beban produksi tidak langsung (lihat Catatan 23) 53.137 50.562 Overhead expenses (see Note 23) Beban penjualan dan pemasaran (lihat Catatan 24) 1.550 1.209 Sales and marketing expenses (see Note 24) Beban umum dan administrasi

(lihat Catatan 25)

14.486 6.041 General and administrative expenses

(see Note 25)


Laba atas pelepasan aset tetap untuk tahun yang berakhir


Gains on disposal of property, plant and equipment during the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Hasil penjualan 306 396 Sales proceeds Nilai buku neto (86 ) (192 ) Net book value

Keuntungan pelepasan aset tetap (lihat Catatan 28)

220 204

Gain on disposal of property, plant, and equipment (see Note 28)

Pada tanggal 31 Desember 2015 terdapat aset tetap yang

dihapuskan dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutannya masing-masing adalah senilai Rp 321.

As of December 31, 2015 fixed assets that disposed has acquisition costs and accumulated depreciation costs amounted to each Rp 321.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dalam

pembangunan diestimasikan akan selesai masing-masing di tahun 2017 dan 2015.

As of December 31, 2015 and 2014, construction-in-progress are estimated to be completed in 2017 and 2015.

Rincian perolehan aset tetap untuk tahun yang berakhir


The details of the acquisition of fixed assets for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Pembayaran kas 121.794 248.201 Cash payment Penambahan dari uang muka 118.256 17.280 Additional from advances

Jumlah 240.050 265.481 Total












44

14. UTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLES 2015 2014

Pihak ketiga Third parties Mandiri Sekuritas 5.032 - Mandiri Sekuritas Uang jaminan 1.731 1.723 Security deposit Bonus outlet 247 4.196 Outlet bonus Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 431 136 Others (each below Rp 1,000)


Pihak berelasi (lihat Catatan 30) Related parties (see Note 30) CV Mekar Subur 2.670 2.694 CV Mekar Subur PT Muncul Putra Offset 421 - PT Muncul Putra Offset PT Hotel Candi baru - 3.723 PT Hotel Candi Baru



Utang lain-lain kepada pihak berelasi berdasarkan transaksi

bisnis yang wajar (arm’s length) dan tidak dikenakan bunga. Other payables to related parties are based on the normal

order of business transactions (arm's length) and non interest bearing.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, utang lain-lain

kepada CV Mekar Subur dan pemegang saham merupakan jasa royalti (lihat Catatan 30).

As of December 31, 2015 and 2014, other payables to CV Mekar Subur and shareholders represent royalty fee (see Note 30).

Utang lain-lain kepada PT Hotel Candi Baru tanpa jaminan,

tidak dikenakan bunga dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu.

Other payable to PT Hotel Candi Baru is unsecured, non-interest bearing and repayable on demand.

Utang lain-lain kepada Mandiri Sekuritas merupakan porsi

yang belum dibayar atas pembelian saham tresuri 3 (tiga) hari sebelum 31 Desember 2015.

Other payable to Mandiri Sekuritas represents of unpaid portion of treasury shares acquired date 3 (three) days before December 31, 2015.


seluruhnya didenominasi dalam mata uang Rupiah. As of December 31, 2015 and 2014, all other payables are

denominated in Rupiah. 15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2015 2014

Perusahaan The Company Pajak penghasilan 28A Income Tax Article 28A 2015 13.254 - 2015 2014 19.859 19.859 2014 2011 - 826 2011 2010 604 604 2010 Pajak Revaluasi atas Aset 19 6.172 - Tax Revaluation of Assets 19













45

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) a. Pajak dibayar di muka (lanjutan) a. Prepaid taxes (continued)

2015 2014

Entitas Anak Subsidiaries Pajak Pertambahan Nilai 2.764 10.111 Value Added Tax STP PPh 25 3 - STP Article 25 Pajak penghasilan 28A Income Tax Article 28A 2015 5.316 - 2015 2014 - 1.695 2014



b. Utang pajak b. Taxes payable

Pajak penghasilan badan Corporate income tax

2015 2014

Perusahaan The Company PPh Pasal 25 5.439 - Income Tax Article 25

Entitas Anak Subsidiaries PPh Pasal 25 1.349 1.646 Income Tax Article 25 PPh Pasal 29 Income Tax Article 29 2015 1.506 - 2014 - 218 2014


Jumlah utang pajak badan 8.294 1.864 Total corporate tax payable

Utang pajak lainnya Other taxes

2015 2014

Perusahaan The Company Pajak Pertambahan Nilai Keluaran 9.081 5.324 Value Added Tax – Out Pajak Penghasilan Pasal 21 1.539 2.662 Income Tax Article 21 Pajak Penghasilan Pasal 22 20 28 Income Tax Article 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 763 1.442 Income Tax Article 23 Pajak Penghasilan Pasal 26 122 122 Income Tax Article 26 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 17 - Income Tax Article 4 (2)












44

14. UTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLES 2015 2014

Pihak ketiga Third parties Mandiri Sekuritas 5.032 - Mandiri Sekuritas Uang jaminan 1.731 1.723 Security deposit Bonus outlet 247 4.196 Outlet bonus Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 431 136 Others (each below Rp 1,000)


Pihak berelasi (lihat Catatan 30) Related parties (see Note 30) CV Mekar Subur 2.670 2.694 CV Mekar Subur PT Muncul Putra Offset 421 - PT Muncul Putra Offset PT Hotel Candi baru - 3.723 PT Hotel Candi Baru



Utang lain-lain kepada pihak berelasi berdasarkan transaksi

bisnis yang wajar (arm’s length) dan tidak dikenakan bunga. Other payables to related parties are based on the normal

order of business transactions (arm's length) and non interest bearing.


kepada CV Mekar Subur dan pemegang saham merupakan jasa royalti (lihat Catatan 30).

As of December 31, 2015 and 2014, other payables to CV Mekar Subur and shareholders represent royalty fee (see Note 30).

Utang lain-lain kepada PT Hotel Candi Baru tanpa jaminan,

tidak dikenakan bunga dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu.

Other payable to PT Hotel Candi Baru is unsecured, non-interest bearing and repayable on demand.

Utang lain-lain kepada Mandiri Sekuritas merupakan porsi

yang belum dibayar atas pembelian saham tresuri 3 (tiga) hari sebelum 31 Desember 2015.

Other payable to Mandiri Sekuritas represents of unpaid portion of treasury shares acquired date 3 (three) days before December 31, 2015.


seluruhnya didenominasi dalam mata uang Rupiah. As of December 31, 2015 and 2014, all other payables are

denominated in Rupiah. 15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2015 2014

Perusahaan The Company Pajak penghasilan 28A Income Tax Article 28A 2015 13.254 - 2015 2014 19.859 19.859 2014 2011 - 826 2011 2010 604 604 2010 Pajak Revaluasi atas Aset 19 6.172 - Tax Revaluation of Assets 19













46

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) b. Utang Pajak (lanjutan) b. Taxes Payable (continued)

Utang pajak lainnya (lanjutan) Other taxes (continued)

2015 2014

Entitas Anak Subsidiaries Pajak Pertambahan Nilai Keluaran 318 295 Value Added Tax – Out Pajak Penghasilan Pasal 21 1.091 865 Income Tax Article 21 Pajak Penghasilan Pasal 22 13 18 Income Tax Article 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 55 48 Income Tax Article 23 Pajak Penghasilan Pasal 26 162 162 Income Tax Article 26


Jumlah utang pajak lainnya 13.181 10.966 Total other tax payable

c. Perhitungan Pajak Penghasilan c. Calculation of Income Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan

per laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before income tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated income tax for years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows:

2015 2014

Laba sebelum pajak penghasilan berdasarkan

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian

560.398 548.743

Income before income tax based on consolidated statements of profit or loss

and other comprehensive income Laba sebelum pajak entitas anak (104.524 ) (100.403 ) Income before tax of subsidiaries Eliminasi konsolidasi 1.581 115.103 Consolidation elimination

Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 457.455 563.443 Income before income tax of the Company

Beda Temporer Temporary differences Imbalan pasca kerja 8.255 8.874 Post-employment of benefit Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang - 3.269 Allowance for impairment loss of receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai

persediaan

- 1.917 Allowance for impairment loss of inventories Penyusutan 6.055 2.128 Depreciation Pembayaran dana pensiun (8.215 ) (24.003 ) Payment of retirement fund Pemulihan nilai piutang (6 ) (415 ) Recovery of receivables value

Sub-jumlah 6.089 (8.230 ) Sub-total

Beda tetap Permanent differences Beban pajak dan denda pajak - 5.343 Tax expense and tax penalty Biaya sumbangan 4.335 2.050 Charity expenses Biaya pemeliharaan - 560 Maintenance expenses Penghapusan piutang - 325 Receivables written-off Jamuan 36 48 Entertaiment Beban lain-lain 2.844 2.499 Other expenses












47

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) c. Perhitungan Pajak Penghasilan (lanjutan) c. Calculation of Income Tax (continued) 2015 2014

Beda tetap (lanjutan) Permanent differences (continued) Pendapatan sewa (1.097 ) (1.068 ) Rent revenue Penghasilan bunga yang dikenakan pajak final (43.239 ) (50.146 ) Interest income subject to final tax Dividen - (114.580 ) Dividend

Sub-jumlah (37.123 ) (154.969 ) Sub-total

Jumlah (31.034 ) (163.199 ) Total

Estimasi Laba Kena Pajak 426.420 400.244 Estimated Taxable Income

Taksiran beban pajak dan utang pajak penghasilan

adalah sebagai berikut: Estimated tax expenses and income tax payable are

as follows: 2015 2014

Estimasi laba kena pajak - Perusahaan 426.420 400.244 Estimated taxable income - the Company

Estimasi pajak penghasilan Estimated income tax Perusahaan 106.605 100.061 The Company

Dikurangi: Less: Pajak dibayar di muka Prepaid taxes Perusahaan The Company Pajak Penghasilan Pasal 22 34 367 Income Tax Article 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 6 1.725 Income Tax Article 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 119.820 117.829 Income Tax Article 25

Jumlah Pajak dibayar di Muka 119.860 119.921 Total Prepaid Tax

Utang pajak penghasilan – Pasal 29 (Pajak

penghasilan dibayar di muka – Pasal 28A)

(13.255 ) (19.859 ) Income tax payable – Article 29

(Prepaid income tax - Article 28A)

2015 2014

Entitas Anak tahun berjalan: Subsidiaries current year: Utang pajak penghasilan – Pasal 29 1.506 218 Income tax payable – Article 29

Pajak penghasilan dibayar dimuka – Pasal 28A (5.321 ) (1.695 ) Prepaid income tax – Article 28A

d. Pajak Kini d. Current Tax

Perusahaan Company Tahun berjalan 106.605 100.062 Current year Ketetapan pajak kurang bayar dari tahun-

tahun sebelumnya

827

7.162 Assessments for tax underpayments from

previous year Entitas anak 17.615 19.857 Subsidiaries

Jumlah 125.047 127.081 Total











46

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) b. Utang Pajak (lanjutan) b. Taxes Payable (continued)

Utang pajak lainnya (lanjutan) Other taxes (continued)

2015 2014

Entitas Anak Subsidiaries Pajak Pertambahan Nilai Keluaran 318 295 Value Added Tax – Out Pajak Penghasilan Pasal 21 1.091 865 Income Tax Article 21 Pajak Penghasilan Pasal 22 13 18 Income Tax Article 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 55 48 Income Tax Article 23 Pajak Penghasilan Pasal 26 162 162 Income Tax Article 26


Jumlah utang pajak lainnya 13.181 10.966 Total other tax payable

c. Perhitungan Pajak Penghasilan c. Calculation of Income Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan

per laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before income tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated income tax for years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows:

2015 2014

Laba sebelum pajak penghasilan berdasarkan

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian

560.398 548.743

Income before income tax based on consolidated statements of profit or loss

and other comprehensive income Laba sebelum pajak entitas anak (104.524 ) (100.403 ) Income before tax of subsidiaries Eliminasi konsolidasi 1.581 115.103 Consolidation elimination

Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 457.455 563.443 Income before income tax of the Company

Beda Temporer Temporary differences Imbalan pasca kerja 8.255 8.874 Post-employment of benefit Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang - 3.269 Allowance for impairment loss of receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai

persediaan

- 1.917 Allowance for impairment loss of inventories Penyusutan 6.055 2.128 Depreciation Pembayaran dana pensiun (8.215 ) (24.003 ) Payment of retirement fund Pemulihan nilai piutang (6 ) (415 ) Recovery of receivables value

Sub-jumlah 6.089 (8.230 ) Sub-total

Beda tetap Permanent differences Beban pajak dan denda pajak - 5.343 Tax expense and tax penalty Biaya sumbangan 4.335 2.050 Charity expenses Biaya pemeliharaan - 560 Maintenance expenses Penghapusan piutang - 325 Receivables written-off Jamuan 36 48 Entertaiment Beban lain-lain 2.844 2.499 Other expenses












48

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah

sebagai berikut: Details of deferred tax assets (liabilities) are as

follows:

1 Januari 2015 / Januari

1, 2015

Manfaat (beban) pajak tangguhan yang dibebankan pada laba rugi /

Deferred tax income (expense)

charged to profit or loss

Manfaat (beban) pajak tangguhan yang dibebankan pada penghasilan komprehensif lain

/ Deferred tax income (expense) charged to other comprehensive

income

31 Desember 2015 /

December 31, 2015

Perusahaan The Company

Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang

877 (2 ) - 875

Allowance for impairment losses

receivables Penyisihan kerugian

penurunan nilai persediaan

479 -

- 479


inventories Penyusutan 1.813 1.514 - 3.327 Depreciation Liabilitas imbalan

pasca kerja

(2.074 ) 10

965 (1.099 ) Post-employment

benefits obligations

Jumlah Perusahaan 1.095 1.522 965 3.582 Total Company Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan 1.590 206 (1.105 ) 691 Deferred tax asset Selisih lebih nilai

wajar atas nilai buku

(4.834 ) 395

- (4.440 ) Excess of fair value

over book value Jumlah

Konsolidasian

(2.149 ) 2.123

(140 ) (167 ) Total Consolidated

1 Januari 2014 /

January 1, 2013

Manfaat (beban) pajak

tangguhan yang dibebankan

pada laba rugi / Deferred tax

income (expense) charged to

profit or loss

Manfaat (beban) pajak tangguhan yang dibebankan

pada penghasilan

komprehensif lain / Deferred tax

income (expense)

charged to other comprehensive

income

Penambahan dari

kombinasi bisnis /

Additional through

business combination

31 December,

2014 / December 31, 2014

Perusahaan The Company Penyisihan

kerugian penurunan nilai piutang

163 714

-

-

877

Allowance for impairment

losses receivables

Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan

- 479

-

-

479


losses inventories Penyusutan 1.281 532 - 1.813 Depreciation

Liabilitas imbalan pasca kerja

1.655 (3.782 ) 53

-

(2.074 )

Post-employment benefits

obligations

Jumlah Perusahaan 3.099 (2.058 ) 53 - 1.095 Total Company












49

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) e. Pajak Tangguhan (lanjutan) e. Deferred Tax (continued)

1 Januari 2014 /

January 1, 2013

Manfaat (beban) pajak tangguhan

yang dibebankan


income (expense)



pada penghasilan


income (expense)


income

Penambahan dari

kombinasi bisnis /

Additional through


31 December,

2014 / December 31, 2014

Entitas Anak Subsidiaries Aset (liabilitas)

pajak tangguhan

3.155 (2.224 ) (71 )

730 1.590 Deferred tax asset

Selisih lebih nilai wajar atas nilai buku

- 132

(4.966 ) (4.834 ) Excess of fair value

over book value

Jumlah Konsolidasian

6.255 (4.150 ) (18 ) (4.236 ) (2.149 ) Total Consolidated

f. Administrasi Pajak f. Tax Administration


Pada tahun 2014, Perusahaan telah menerima Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dengan nilai sebesar Rp 12.504 sehubungan dengan tahun 2011 dan 2012 atas kurang bayar pajak penghasilan perusahaan, PPh Pasal 21 dan 23 serta pajak pertambahan nilai. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, seluruh kurang bayar telah dibayar.

In 2014, the Company received various tax assessment letters and tax collection notices totaling of Rp 12,504 in relation to 2011 and 2012 under payment of corporate income tax, withholding taxes Article 21 and 23 and value added tax. At the date of consolidated statement of financial position, all under payment has paid.

PT Semarang Herbal Indo Plant (SHIP) PT Semarang Herbal Indo Plant (SHIP)

Pada tahun 2014, SHIP telah menerima Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dengan nilai total Rp 38.934.992 (dalam nilai penuh) sehubungan dengan tahun 2012.

In 2014, SHIP received various tax assessment letters notices totaling to Rp 38,934,992 (in full amount) in relation to 2012.

PT Muncul Mekar (MM) PT Muncul Mekar (MM)

Pada tanggal 19 November 2014, MM mengajukan

keberatan atas SKPKB pajak penghasilan badan tahun 2011. Pada tanggal 9 November 2015, MM menerima surat keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa pajak kurang bayar adalah sebesar Rp 609.694.166. Oleh karena itu, MM mendapat pengembalian pajak penghasilan badan sebesar Rp 591.506.606 melalui surat perintah membayar kelebihan pajak (SPMKP).

On November 19, 2014, MM filed an objection letter for SKPKB income tax for year 2011. On November 9, 2015, MM received decision letter of the Directorate General of Taxation which stated that the underpayment amounted to Rp 609,694,166. Thus, MM can refund corporate tax of Rp 591,506,606 by tax overpayment refund instruction (SPMKP).

Pada tahun 2014, MM telah menerima Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dengan nilai total Rp 17.513 sehubungan dengan tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 atas kurang bayar pajak penghasilan badan, PPh pasal 21, 23 dan 25/29 serta pajak pertambahan nilai. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, seluruh kurang bayar telah dibayar. Pada tahun 2014, MM mengajukan keberatan atas seluruh SKPKB tersebut.

In 2014, MM received various tax assessment letters and tax collection notices totaling to Rp 17,513 relation to 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013 under payment of corporate income tax, withholding taxes Article 21, 23 and 25/29 and value added tax. At the date of consolidated statement of financial position, all under payment has paid. In 2014, MM filed an objection letter for all such SKPKB.











48

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah

sebagai berikut: Details of deferred tax assets (liabilities) are as

follows:

1 Januari 2015 / Januari

1, 2015

Manfaat (beban) pajak tangguhan yang dibebankan pada laba rugi /

Deferred tax income (expense)


Manfaat (beban) pajak tangguhan yang dibebankan pada penghasilan komprehensif lain

/ Deferred tax income (expense) charged to other comprehensive

income

31 Desember 2015 /

December 31, 2015


Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang

877 (2 ) - 875


receivables Penyisihan kerugian

penurunan nilai persediaan

479 -

- 479


inventories Penyusutan 1.813 1.514 - 3.327 Depreciation Liabilitas imbalan

pasca kerja

(2.074 ) 10

965 (1.099 ) Post-employment

benefits obligations

Jumlah Perusahaan 1.095 1.522 965 3.582 Total Company Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan 1.590 206 (1.105 ) 691 Deferred tax asset Selisih lebih nilai

wajar atas nilai buku

(4.834 ) 395

- (4.440 ) Excess of fair value

over book value Jumlah

Konsolidasian

(2.149 ) 2.123

(140 ) (167 ) Total Consolidated

1 Januari 2014 /

January 1, 2013

Manfaat (beban) pajak

tangguhan yang dibebankan


income (expense) charged to

profit or loss


pada penghasilan


income (expense)


income

Penambahan dari

kombinasi bisnis /

Additional through


31 December,

2014 / December 31, 2014

Perusahaan The Company Penyisihan

kerugian penurunan nilai piutang

163 714

-

-

877


losses receivables

Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan

- 479

-

-

479


losses inventories Penyusutan 1.281 532 - 1.813 Depreciation

Liabilitas imbalan pasca kerja

1.655 (3.782 ) 53

-

(2.074 )

Post-employment benefits

obligations

Jumlah Perusahaan 3.099 (2.058 ) 53 - 1.095 Total Company












50

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) f. Administrasi Pajak (lanjutan) f. Tax Administration (continued)

PT Berlico Mulia Farma (BMF) PT Berlico Mulia Farma (BMF)

Pada tahun 2015, BMF telah menerima Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dengan nilai total Rp 14.288.783 (dalam nilai penuh) sehubungan dengan tahun 2010, 2013 dan 2014 atas kurang bayar pajak penghasilan badan dan PPh 21, 23 dan 25. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, seluruh kurang bayar telah dibayar. Pada tahun 2015, BMF mengajukan permohonan pengurangan sanksi atas SKPKB tersebut. Sampai dengan laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, BMF masih belum menerima putusan dari Kantor Pajak atas permohonan tersebut.

In 2015, BMF received various tax assessment letters and tax collection notices totaling of Rp 14,288,783 (in full amount) relation to 2010, 2013 and 2014 under payment of corporate income tax and withholding taxes Article 21, 23 and 25. At the date of consolidated statement of financial position, all under payment has paid. In 2015, BMF filed a request for a reduction in sanctions against the SKPKB. Up to date the consolidated financial statements is issued, BMF has not yet received decision from Tax Court regarding that request.

Pada bulan Desember 2015, Perusahaan

memanfaatkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V dalam bentuk insentif pajak untuk penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Keuangan (“PMK”) No. 191/PMK.010/2015 jo PMK No. 233/PMK.03/2015. Sesuai dengan PMK tersebut, Perusahaan dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan dengan mendapatkan perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dalam jangka waktu sejak berlakunya PMK tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Perlakuan khusus tersebut berupa PPh yang bersifat final berkisar 3%-6% atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali di atas nilai sisa buku fiskal semula.

In December 2015, the Company took advantage of the Economic Policy Package V in the form of tax incentives for fixed assets revaluation as stipulated in the Ministry of Finance Regulation (“PMK”) No.191/PMK.010.2015 jo PMK No. 233/PMK.03/2015. In accordance with the PMK, the Company is allowed to revaluate its fixed assets for tax purposes and will obtain special treatment when the application of the revaluation is submitted to Directorate General of Taxation (“DGT”) during the period between the effective date of PMK and December 31, 2016. The special treatment is final income tax ranging from 3%-6% on the excess of the revaluation amount of fixed assets over its original net book value.

Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan telah

mengajukan permohonan penilaian kembali aset tetap berdasarkan hasil perkiraan penilaian kembali sendiri dan telah melunasi PPh Final terkait sebesar Rp 6.172 juta. Sesuai PMK, nilai aset tetap hasil perkiraan penilaian kembali sendiri harus dilakukan penilaian kembali dan ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik (“KJPP”) atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, paling lambat tanggal 31 Desember 2016. Setelah meneliti kelengkapan dan kebenaran permohonan, DJP dalam jangka waktu 30 hari sejak permohonan diterima lengkap dapat menerbitkan surat keputusan persetujuan penilaian kembali aset tetap. Perusahaan telah menunjuk KJPP untuk melakukan penilaian kembali aset tetap Perusahaan dan, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, penilaian kembali masih dalam proses penyelesaian. Perusahaan mencatat dan menyajikan pembayaran PPh Final sebagai Pajak Dibayar Di Muka.

On December 28, 2015, the Company filed an application for fixed assets revaluation using selfassessed revaluation amount and has paid the related final income tax amounted to Rp 6,172. Based on the PMK, the self-assessed revaluation amount should be revaluated by a public independent appraiser (KJPP) or valuation specialist, which is registered with the Government, before December 31, 2016. Upon verification of the completeness and accuracy of the application, DGT may issue approval letter within 30 days after the receipt of complete application. The Company has appointed a KJPP to perform fixed assets revaluation and, as of the completion date of these consolidated financial statements, the revaluation is still in process. The Company recorded and presented the final income tax paid as Prepaid Taxes.












51

16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES 2015 2014

Promosi dan iklan 2.791 17.106 Promotion and advertising Tenaga ahli 425 245 Professional fees Telpon dan komunikasi 39 - Phone and communication Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100) 42 17 Others (each below Rp 100)


17. IMBALAN PASCA KERJA 17. PENSION AND POST-EMPLOYMENT BENEFITS

a. Beban pensiun dibayar di muka a. Pension benefit

Grup memiliki program imbalan pasti yang didanai

untuk mencakup seluruh karyawan tetap. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Sido Muncul. Pembayaran kontribusi Grup ke dana pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 6.469, Rp 20.544 dan Rp 19.301. Beban pensiun dibayar di muka atas imbalan pasca kerja untuk tahun 2015, 2014 dan 2013 berdasarkan perhitungan aktuaris independen, dimana menggunakan metode “Projected Unit Credit”, dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

The Group has a funded defined benefit plan covering substantially all of its regular employees. The plan is managed by Sido Muncul Pension Fund. The Group’s contributions to the pension fund for the years ended December 31, 2015, 2014 and 2013 amounted to Rp 6,469, Rp 20,544 and Rp 19,301, respectively. The pension benefit for 2015, 2014 and 2013 are based on the independent actuary which applied the “Projected Unit Credit Method”, with the following main assumptions:

2015 2014 2013

Tingkat diskonto 9,0% 8,0% 8,5% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 8%-9% 8%-9% 8%-9% Rate of salary increase

Tingkat mortalitas 1% dari / of 1% dari / of 1% dari/ of Mortality rate TMI-III 2011 TMI-III 2011 TMI-II 1999 Umur pensiun normal 55 tahun / years 55 tahun / years 55 tahun / years Retirement age

Tabel berikut ini menyajikan perubahan liabilitas

manfaat pensiun, perubahan aset program pensiun, status pendanaan program pensiun dan nilai neto yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 untuk program pensiun manfaat pasti:

The following table presents the changes in projected pension benefit obligations, changes in pension benefit plan assets, funded status of the pension plan and net amount recognized in the Group’s consolidated statements of financial position for the years ended December 31, 2015, 2014 and 2013, on the defined benefit pension plan:

2015

2014 (Disajikan Kembali /

As Restated)


As Restated)

Perubahan liabilitas manfaat

pensiun

Changes in projected pension benefit Liabilitas manfaat pensiun pada

awal tahun

78.602 78.653

72.311 Projected pension benefit obligations at

beginning of year Dibebankan pada laba rugi Charged to profit or loss Beban jasa 6.856 10.102 11.930 Service costs Beban bunga 6.288 4.768 3.496 Interest costs Beban jasa lalu, termasuk

curtailment and settlement

- (2.855)

- Past service cost, including

curtailment and settlement Pembayaran pensiun (3.227) (5.879) (1.552) Benefit payment Laba aktuaria (9.153) (6.187) (7.531) Actuarial recognized in OCI

Liabilitas manfaat pensiun pada akhir tahun

79.366 78.602

78.654

Projected pension benefit obligations at end of year











50

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) f. Administrasi Pajak (lanjutan) f. Tax Administration (continued)

PT Berlico Mulia Farma (BMF) PT Berlico Mulia Farma (BMF)

Pada tahun 2015, BMF telah menerima Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dengan nilai total Rp 14.288.783 (dalam nilai penuh) sehubungan dengan tahun 2010, 2013 dan 2014 atas kurang bayar pajak penghasilan badan dan PPh 21, 23 dan 25. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, seluruh kurang bayar telah dibayar. Pada tahun 2015, BMF mengajukan permohonan pengurangan sanksi atas SKPKB tersebut. Sampai dengan laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, BMF masih belum menerima putusan dari Kantor Pajak atas permohonan tersebut.

In 2015, BMF received various tax assessment letters and tax collection notices totaling of Rp 14,288,783 (in full amount) relation to 2010, 2013 and 2014 under payment of corporate income tax and withholding taxes Article 21, 23 and 25. At the date of consolidated statement of financial position, all under payment has paid. In 2015, BMF filed a request for a reduction in sanctions against the SKPKB. Up to date the consolidated financial statements is issued, BMF has not yet received decision from Tax Court regarding that request.

Pada bulan Desember 2015, Perusahaan

memanfaatkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V dalam bentuk insentif pajak untuk penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Keuangan (“PMK”) No. 191/PMK.010/2015 jo PMK No. 233/PMK.03/2015. Sesuai dengan PMK tersebut, Perusahaan dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan dengan mendapatkan perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dalam jangka waktu sejak berlakunya PMK tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Perlakuan khusus tersebut berupa PPh yang bersifat final berkisar 3%-6% atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali di atas nilai sisa buku fiskal semula.

In December 2015, the Company took advantage of the Economic Policy Package V in the form of tax incentives for fixed assets revaluation as stipulated in the Ministry of Finance Regulation (“PMK”) No.191/PMK.010.2015 jo PMK No. 233/PMK.03/2015. In accordance with the PMK, the Company is allowed to revaluate its fixed assets for tax purposes and will obtain special treatment when the application of the revaluation is submitted to Directorate General of Taxation (“DGT”) during the period between the effective date of PMK and December 31, 2016. The special treatment is final income tax ranging from 3%-6% on the excess of the revaluation amount of fixed assets over its original net book value.

Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan telah

mengajukan permohonan penilaian kembali aset tetap berdasarkan hasil perkiraan penilaian kembali sendiri dan telah melunasi PPh Final terkait sebesar Rp 6.172 juta. Sesuai PMK, nilai aset tetap hasil perkiraan penilaian kembali sendiri harus dilakukan penilaian kembali dan ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik (“KJPP”) atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, paling lambat tanggal 31 Desember 2016. Setelah meneliti kelengkapan dan kebenaran permohonan, DJP dalam jangka waktu 30 hari sejak permohonan diterima lengkap dapat menerbitkan surat keputusan persetujuan penilaian kembali aset tetap. Perusahaan telah menunjuk KJPP untuk melakukan penilaian kembali aset tetap Perusahaan dan, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, penilaian kembali masih dalam proses penyelesaian. Perusahaan mencatat dan menyajikan pembayaran PPh Final sebagai Pajak Dibayar Di Muka.

On December 28, 2015, the Company filed an application for fixed assets revaluation using selfassessed revaluation amount and has paid the related final income tax amounted to Rp 6,172. Based on the PMK, the self-assessed revaluation amount should be revaluated by a public independent appraiser (KJPP) or valuation specialist, which is registered with the Government, before December 31, 2016. Upon verification of the completeness and accuracy of the application, DGT may issue approval letter within 30 days after the receipt of complete application. The Company has appointed a KJPP to perform fixed assets revaluation and, as of the completion date of these consolidated financial statements, the revaluation is still in process. The Company recorded and presented the final income tax paid as Prepaid Taxes.












52

17. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued) a. Beban pensiun dibayar di muka (lanjutan) a. Prepaid pension cost (continued)

2015


As Restated)


As Restated)

Perubahan aset program pensiun

Changes in pension benefit plan assets

Nilai wajar aset program pensiun pada awal tahun

95.315 71.337

47.845

Fair value of pension plan assets at beginning of year

Pendapatan bunga 6.215 6.004 3.112 Interest income Kontribusi program pensiun 6.469 20.544 19.301 Pension plan contributions Pembayaran pensiun (3.227) - (76) Benefit payment Laba (rugi) aktuaria (566) (2.572) 1.155 Actuarial gains (losses)

Nilai wajar aset program pensiun pada akhir tahun

104.206 95.315

71.337

Fair value of pension plan assets at end of year

Status pendanaan 24.840 16.713 (7.317) Funded status

Dampak batas atas aset

(6.721) -

- Unrecoverable surplus

(effect of asset ceiling)

Pensiun dibayar di muka (liabilitas manfaat pensiun) jangka panjang

18.119 16.711

(7.317) Long-term prepaid pension

(pension obligation)

Jumlah yang diakui dalam laba rugi adalah sebagai

berikut: The amounts recognized in the profit or loss are as

follows:

2015


As Restated)

Biaya jasa kini 6.856 10.102 Current service costs Biaya (pendapatan) bunga neto 75 (1.236) Net interest expense (income) Biaya jasa lalu - (2.856) Past service costs

Beban manfaat pensiun yang diakui pada laba rugi

6.931 6.010

Post-employment benefit obligations recognized in profit or loss












53


Mutasi nilai kini liabilitas manfaat pensiun (beban

pensiun dibayar dimuka) adalah sebagai berikut: Movements in the present value of the post-

employment benefit obligation (long-term prepaid cost) are as follows:

2015


As Restated)


As Restated)

Saldo awal (16.711) 7.318 24.465 Beginning balance Biaya jasa kini 6.856 10.102 11.930 Current service costs Biaya jasa lalu - (2.856) - Past service costs Biaya bunga 75 (1.238) 386 Interest costs Pembayaran imbalan pasca

kerja tahun berjalan

(6.469) (26.422)

(20.777) Payment of post-employment benefits

for current year Pengukuran kembali: Remeasurements: Kerugian (keuntugan)

aktuaria atas perubahan asumsi keuangan

(9.254) 6.427

(10.320) Actuarial losses (gains) from changes

in financial assumptions Keuntungan aktuaria atas

penyesuaian pengalaman

99 (12.614)

2.789 Actuarial gains from

experience adjustments Laba (rugi) aktuaria atas

aset

564 2.572

(1.155) Actuarial gains (losses) on assets Batas atas yang diakui di

penghasilan komprehensif lainnya

6.721 -

- Asset ceiling recognized via the OCI

Saldo akhir (18.119) (16.711) 7.318 Ending balance Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013,

aset program terdiri dari: As of December 31, 2015, 2014 and 2013, plan

assets comprise of: 2015 2014 2013

Instrumen ekuitas 16.718 20.235 - Equity instruments Deposito berjangka 87.488 75.080 71.337 Time deposits

Hasil yang diharapkan dari aset program ditentukan

dengan mempertimbangkan imbal hasil yang diharapkan atas aset dengan mengacu kepada kebijakan investasi. Hasil yang diharapkan dari investasi dengan bunga tetap didasarkan pada hasil pengembalian bruto pada tanggal pelaporan. Hasil yang diharapkan dari investasi ekuitas mencerminkan tingkat imbal hasil jangka panjang aktual historis yang terjadi untuk tiap pasar.

The expected return on plan assets is determined by considering the expected returns available on the assets underlying the current investments policy. Expected yields on fixed interest investments are based on gross redemption yields as at the reporting date. Expected returns on equity investments reflect long-term real rates of return experienced historically in the each market.

b. Imbalan pasca kerja b. Post-employment benefits

Grup memiliki program imbalan pasti yang tidak

didanai untuk mencakup seluruh karyawan tetap. Grup mencadangkan liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan liabilitas diestimasi atas imbalan pasca kerja untuk tahun 2015, 2014 dan 2013 berdasarkan perhitungan aktuaris independen, dimana menggunakan metode “Projected Unit Credit”, dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

The Group has a wholly funded defined benefit plan covering substantially all of its regular employees. The Group recognized post-employment benefits in accordance with Indonesian Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The post employment benefits for 2015, 2014 and 2013 are based on the independent actuary which applied the “Projected Unit Credit Method”, with the following main assumptions:











52


2015


As Restated)


As Restated)

Perubahan aset program pensiun

Changes in pension benefit plan assets

Nilai wajar aset program pensiun pada awal tahun

95.315 71.337

47.845

Fair value of pension plan assets at beginning of year

Pendapatan bunga 6.215 6.004 3.112 Interest income Kontribusi program pensiun 6.469 20.544 19.301 Pension plan contributions Pembayaran pensiun (3.227) - (76) Benefit payment Laba (rugi) aktuaria (566) (2.572) 1.155 Actuarial gains (losses)

Nilai wajar aset program pensiun pada akhir tahun

104.206 95.315

71.337

Fair value of pension plan assets at end of year

Status pendanaan 24.840 16.713 (7.317) Funded status

Dampak batas atas aset

(6.721) -

- Unrecoverable surplus

(effect of asset ceiling)

Pensiun dibayar di muka (liabilitas manfaat pensiun) jangka panjang

18.119 16.711

(7.317) Long-term prepaid pension

(pension obligation)

Jumlah yang diakui dalam laba rugi adalah sebagai

berikut: The amounts recognized in the profit or loss are as

follows:

2015


As Restated)

Biaya jasa kini 6.856 10.102 Current service costs Biaya (pendapatan) bunga neto 75 (1.236) Net interest expense (income) Biaya jasa lalu - (2.856) Past service costs

Beban manfaat pensiun yang diakui pada laba rugi

6.931 6.010

Post-employment benefit obligations recognized in profit or loss












54

17. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued) b. Imbalan pasca kerja (lanjutan) b. Post-employment benefits (continued)

2015 2014 2013


Tingkat mortalitas 1% dari / of 1% dari / of 1% dari/ of Mortality rate TMI-III 2011 TMI-III 2011 TMI-II 1999 Umur pensiun normal 55 tahun / year 55 tahun / year 55 tahun / year Retirement age

Jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif

dari program imbalan pasti adalah sebagai berikut: Amount recognized in comprehensive income in

respect of the defined benefit plan are as follows:

2015


As Restated)


As Restated)

Biaya jasa kini 2.697 1.029 1.401 Current service costs Biaya bunga neto 945 970 573 Net interest expense

Beban imbalan pasca kerja yang diakui pada laba rugi (lihat Catatan 25)

3.642 1.999

1.974

Post-employment benefits recognized in profit or loss

(see Note 25) Pengukuran kembali liabilitas imbalan

pasca kerja neto

1.309 3.544 (268) Remeasurements on the net post-

employment benefits

Jumlah 4.951 5.543 1.706 Total

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja adalah

sebagai berikut: Movements in the present value of the post-

employment benefit obligation are as follows:

2015


As Restated)


As Restated)

Saldo awal 11.513 9.788 9.558 Beginning balance Biaya jasa kini 2.697 1.029 1.401 Current service costs Biaya bunga 945 970 573 Interest costs Pembayaran imbalan pasca kerja

tahun berjalan

(2.893) (4.958)

(1.476) Payment of post-employment benefits for

current year Pengukuran kembali: Remeasurements: Kerugian (keuntungan) aktuaria

atas penyesuaian pengalaman

1.864 3.068

1.898 Actuarial losses (gains) from

experience adjustments Kerugian (keuntungan) aktuaria

atas perubahan asumsi keuangan

(556) 476


in financial assumptions Penambahan melalui kombinasi

bisnis (lihat Catatan 4)

- 1.140

- Additional through business combination

(see Note 4)

Saldo akhir 13.570 11.513 9.788 Ending balance












55

17. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued) b. Imbalan pasca kerja (lanjutan) a. Post-employment benefits (continued)

Sensitivitas keseluruhan imbalan pasca kerja terhadap

perubahan tertimbang asumsi dasar adalah sebagai berikut: The sensitivity of the overall provision of post-employment

benefits to changes in the weighted principal assumptions is as follows:

Dampak pada liabilitas / Impact on overall

liability

2015


As Restated)

Didanai Funded Tingkat bunga diskonto Discount rate

Kenaikan 1% (7.851) (78.603) Increase 1% Penurunan 1% 9.254 (78.603) Decrease 1%

Tingkat kenaikan gaji Rate of salary increase Kenaikan 1% 9.046 (78.603) Increase 1% Penurunan 1% (7.769) (78.603) Decrease 1%

Tidak didanai Unfunded Tingkat bunga diskonto Discount rate

Kenaikan 1% (739) (670) Increase 1% Penurunan 1% 826 749 Decrease 1%

Tingkat kenaikan gaji Rate of salary increase Kenaikan 1% 802 722 Increase 1% Penurunan 1% (731) (658) Decrease 1%

Jatuh tempo manfaat program manfaat pasti pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The benefit maturity of defined benefit plan as of

December 31, 2015 and 2014 is as follows:

2015 2014

Didanai Funded Dalam waktu 12 bulan berikutnya 9.530 - Within the next 12 months Antara 1 dan 5 tahun 8.648 - Between 1 and 5 years Antara 5 dan 10 tahun 17.245 - Between 5 and 10 years Diatas 10 tahun 43.945 - Beyond 10 years

Jumlah 79.368 - Total

Tidak didanai Unfunded Dalam waktu 12 bulan berikutnya - - Within the next 12 months Antara 1 dan 5 tahun 2.872 2.250 Between 1 and 5 years Antara 5 dan 10 tahun 4.267 3.476 Between 5 and 10 years Diatas 10 tahun 5.306 5.142 Beyond 10 years












54

17. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued) b. Imbalan pasca kerja (lanjutan) b. Post-employment benefits (continued)

2015 2014 2013


Tingkat mortalitas 1% dari / of 1% dari / of 1% dari/ of Mortality rate TMI-III 2011 TMI-III 2011 TMI-II 1999 Umur pensiun normal 55 tahun / year 55 tahun / year 55 tahun / year Retirement age

Jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif

dari program imbalan pasti adalah sebagai berikut: Amount recognized in comprehensive income in

respect of the defined benefit plan are as follows:

2015


As Restated)


As Restated)

Biaya jasa kini 2.697 1.029 1.401 Current service costs Biaya bunga neto 945 970 573 Net interest expense

Beban imbalan pasca kerja yang diakui pada laba rugi (lihat Catatan 25)

3.642 1.999

1.974

Post-employment benefits recognized in profit or loss

(see Note 25) Pengukuran kembali liabilitas imbalan

pasca kerja neto

1.309 3.544 (268) Remeasurements on the net post-

employment benefits

Jumlah 4.951 5.543 1.706 Total

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja adalah

sebagai berikut: Movements in the present value of the post-

employment benefit obligation are as follows:

2015


As Restated)


As Restated)

Saldo awal 11.513 9.788 9.558 Beginning balance Biaya jasa kini 2.697 1.029 1.401 Current service costs Biaya bunga 945 970 573 Interest costs Pembayaran imbalan pasca kerja

tahun berjalan

(2.893) (4.958)

(1.476) Payment of post-employment benefits for

current year Pengukuran kembali: Remeasurements: Kerugian (keuntungan) aktuaria

atas penyesuaian pengalaman

1.864 3.068

1.898 Actuarial losses (gains) from

experience adjustments Kerugian (keuntungan) aktuaria

atas perubahan asumsi keuangan

(556) 476


in financial assumptions Penambahan melalui kombinasi

bisnis (lihat Catatan 4)

- 1.140

- Additional through business combination

(see Note 4)

Saldo akhir 13.570 11.513 9.788 Ending balance












56

18. MODAL SAHAM 18. SHARE CAPITAL Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan

pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the compositions of shareholders and its ownership are as follow:

Pemegang saham

Lembar saham (dalam nilai

penuh) / Number of

shares issued (in full

amount)

Jumlah / Amount

Persentase kepemilikan / Percentage

of Ownership

Shareholders

Desy Sulistio Hidayat 6.075.000.000 607.500 41% Desy Sulistio Hidayat Irwan Hidayat 1.215.000.000 121.500 8% Irwan Hidayat Sofyan Hidayat 1.215.000.000 121.500 8% Sofyan Hidayat Johan Hidayat 1.215.000.000 121.500 8% Johan Hidayat Sandra Linata Hidajat 1.215.000.000 121.500 8% Sandra Linata Hidajat David Hidayat 1.215.000.000 121.500 8% David Hidayat Masyarakat (kurang dari 5%) 2.850.000.000 285.000 19% Public (Less than 5%)

Sub-jumlah 15.000.000.000 1.500.000 100% Sub-total

Saham treasuri 208.660.900 20.866 Treasury shares

Jumlah 14.791.339.100 1.479.134 Total

2014

Pemegang saham


penuh) / Number of


amount)

Jumlah / Amount


of Ownership

Shareholders


Jumlah 15.000.000.000 1.500.000 100% Total

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para

Pemegang Saham Perusahaan No. 12 tanggal 13 Maret 2013 yang dibuat dihadapan Dewikusuma, S.H., Notaris di Semarang, para pemegang saham menyetujui untuk memperbesar modal dasar Perusahaan dari Rp 1.130.000, terbagi atas 1.130.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (dalam nilai penuh) menjadi Rp 4.500.000, terbagi atas 4.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (dalam nilai penuh). Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-13746.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 18 Maret 2013 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 Tambahan No. 27163 tanggal 7 Mei 2013.

Based on the Deed of Decision of the Company’s Shareholders No. 12 dated March 13, 2013 made in presence of Dewikusuma, S.H., Notary in Semarang, the shareholders approved to increase the Company auhorized capital from Rp 1,130,000, consist of 1,130,000 shares with par value of Rp 1,000,000 (in full amount) to Rp 4,500,000, consist of 4,500,000 shares with par value of Rp 1,000,000 (in full amount). This amendment of the articles of association has been approved by Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-13746.AH.01.02.Tahun 2013 dated March 18, 2013 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 37 Supplement No. 27163 dated May 7, 2013.












57

18. MODAL SAHAM (lanjutan) 18. SHARE CAPITAL (continued) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh para

Pemegang Saham Perusahaan No. 23 tanggal 21 Maret 2013 yang dibuat dihadapan Dewikusuma, S.H., Notaris di Semarang, para pemegang saham menyetujui:

Based on Deed of decision of all the Company’s shareholders No. 23 dated March 21, 2013 made in presence of Dewikusuma, S.H., Notary in Semarang, the shareholders approved:

• Mengeluarkan modal dalam simpanan sebesar

Rp 220.000, terbagi atas 220.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (dalam nilai penuh).

• Issue capital in reserve amounted to Rp 220,000, consist of 220,000 shares with par value of Rp 1,000,000 (in full amount).

• Memperbesar modal ditempatkan dan modal disetor

sebesar dari Rp 1.130.000 terbagi atas 1.130.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (dalam nilai penuh) menjadi Rp 1.350.000, terbagi atas 1.350.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (dalam nilai penuh) melalui setoran kas tunai yang bertujuan untuk ekspansi, penyelesaian pinjaman, dan pemenuhan kecukupan modal.

• Increase the issued and paid-in capital from Rp 1,130,000 consist of 1,130,000 shares with par value of Rp 1,000,000 (in full amount) to Rp 1,350,000, consist of 1,350,000 shares with par value of Rp 1,000,000 (in full amount) through deposit in cash which purposes for expansion, settlement loans, and capital adequacy.

Berdasarkan Akta Notaris No. 33 yang dibuat dihadapan

Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 18 September 2013 mengenai pernyataan persetujuan bersama seluruh pemegang saham Perusahaan, pemegang saham menyetujui beberapa hal antara lain:

Based on Notarial Deed No.33 made in presence of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta dated September 18, 2013 regarding statements of mutual agreement of the Company’s shareholders, the shareholders decided to approve among others, the following:

• Menyetujui Perubahan status Perusahaan dari

Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka. • Agreed to change status of the Company from

Unlisted Company to Listed Company. • Menyetujui perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar

Perusahaan yaitu meningkatkan modal dari sebesar Rp 4.500.000 terbagi atas 45.000.000.000 saham, masing-masing bernilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh) menjadi Rp 5.000.000 terbagi atas 50.000.000.000 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh).

• Approved the amendment of Article 4 of the Article of Association which increased the authorized capital from Rp 4,500,000 which consists of 45,000,000,000 shares with par value of Rp 100 (in full amount) to Rp 5,000,000, which consists of 50,000,000,000 shares with par value of Rp 100 (in full amount).

• Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan

Perusahaan sebanyak-banyaknya 15.000.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh) yang ditawarkan dengan harga penawaran memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perusahaan akan dicatatkan.

• Approved the issuance of shares of the Company for maximum of 15,000,000,000 new shares with a par value of Rp 100 (in full amount) offered at an offer price applicable to laws and regulations, including regulations of Capital Market and Stock Exchange Regulation applicable in where the Company’s shares will be listed.

Perubahan anggaran dasar telah disahkan oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-49556.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 78 Tambahan No. 122773 tanggal 27 September 2013.

The changes of the Company’s Article of Association have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU 49556.AH.01.02. Tahun 2013 dated September 24, 2013 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 78 Supplement No. 122773 dated September 27, 2013.

Saham Treasuri Treasury Shares

Berdasarkan keputusan Direksi Perusahaan memutuskan

untuk melaksanakan pembelian kembali saham yang beredar Perusahaan dalam jangka waktu antara tanggal 1 September 2015 sampai dengan tanggal 30 November 2015, yang kemudian diperpanjang sampai dengan 29 Februari 2016, dengan pembelian maksimum sejumlah 330.000.000 saham atau sekitar 2,2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan yang akan diperoleh.

Based on Directors’ decision of the Company decided to conduct shares buyback within from September 1, 2015 up to November 30, 2015, which was extended until February 29, 2016, with maximum buyback of 330,000,000 shares or approximately 2.2% of the Company’s issued and fully paid shares to be acquired.











56

18. MODAL SAHAM 18. SHARE CAPITAL Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan

pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the compositions of shareholders and its ownership are as follow:

Pemegang saham


penuh) / Number of


amount)

Jumlah / Amount


of Ownership

Shareholders


Sub-jumlah 15.000.000.000 1.500.000 100% Sub-total

Saham treasuri 208.660.900 20.866 Treasury shares

Jumlah 14.791.339.100 1.479.134 Total

2014

Pemegang saham


penuh) / Number of


amount)

Jumlah / Amount


of Ownership

Shareholders


Jumlah 15.000.000.000 1.500.000 100% Total

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para

Pemegang Saham Perusahaan No. 12 tanggal 13 Maret 2013 yang dibuat dihadapan Dewikusuma, S.H., Notaris di Semarang, para pemegang saham menyetujui untuk memperbesar modal dasar Perusahaan dari Rp 1.130.000, terbagi atas 1.130.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (dalam nilai penuh) menjadi Rp 4.500.000, terbagi atas 4.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (dalam nilai penuh). Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-13746.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 18 Maret 2013 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 Tambahan No. 27163 tanggal 7 Mei 2013.

Based on the Deed of Decision of the Company’s Shareholders No. 12 dated March 13, 2013 made in presence of Dewikusuma, S.H., Notary in Semarang, the shareholders approved to increase the Company auhorized capital from Rp 1,130,000, consist of 1,130,000 shares with par value of Rp 1,000,000 (in full amount) to Rp 4,500,000, consist of 4,500,000 shares with par value of Rp 1,000,000 (in full amount). This amendment of the articles of association has been approved by Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-13746.AH.01.02.Tahun 2013 dated March 18, 2013 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 37 Supplement No. 27163 dated May 7, 2013.












58

18. MODAL SAHAM (lanjutan) 18. SHARE CAPITAL (continued) Saham Treasuri (lanjutan) Treasury Shares (continued)

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan

telah memperoleh saham treasuri sebanyak 208.660.900 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 104.764, yang disajikan sebagai “Saham Treasuri” yang mengurangi ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Up to December 31, 2015, the Company acquired 208,660,900 treasury shares at a total cost of Rp 104,764, which presented as “Treasury Shares” that deducted the equity in the consolidated statement of financial position.

19. TAMBAHAN MODAL DISETOR 19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Akun ini terdiri dari agio saham, biaya emisi efek ekuitas

terkait Penawaran Umum Saham Perdana dan selisih nilai transaksi dari kombinasi bisnis entitas sepengendali, dengan rincian sebagai berikut:

This account consists of premium of paid-in capital, share issuance costs related to the Initial Public Offering (IPO) and difference from business combinations of entities under common control with details as follows:

2015 2014

Agio saham 720.000 720.000 Premium of paid-in capital Biaya emisi efek ekuitas – penawaran umum

perdana saham

(25.831 ) (25.831 ) Share issuance costs – initial public offering Selisih nilai transaksi dari kombinasi bisnis entitas

sepengendali

(1.793 ) (1.793 ) Differences from business combinations of

entities under common control

Jumlah 692.376 692.376 Total

Agio saham merupakan selisih antara harga jual Rp 580

(dalam nilai penuh) setiap lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh) setiap lembar saham untuk 1.500.000.000 saham yang dijual melalui penawaran umum perdana.

Premium of paid-in capital represents the difference between the selling price of Rp 580 (in full amount) per share and the par value of Rp 100 (in full amount) per share of 1,500,000,000 shares issued through initial public offering.

Rincian selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali adalah sebagai berikut: The details of differences in the restructuring transactions of

entities under common control are as follows:


Harga perolehan /

Transfer price

Nilai Buku yang Diperoleh / Book Value Acquired

Selisih Nilai Transaksi dari Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali /

Differences from Business

combinations of entities under common

control

PT Muncul Mekar 899.749 898.006 (1.743) PT Semarang Herbal Indo Plant 109.049 108.999 (50)

Jumlah / Total 1.008.798 1.007.005 (1.793)

Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan mengakuisisi

99,99% saham PT Muncul Mekar melalui transaksi pembelian saham PT Muncul Mekar sebanyak 899.699 lembar saham dari Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat dan David Hidayat, pihak berelasi. Selisih antara nilai perolehan dan nilai buku bagian Perusahaan di Entitas Anak yang diperoleh sebesar Rp 1.743.

On December 26, 2012, the Company acquired 99.99% ownership in PT Muncul Mekar through a share purchase as many as 899,699 shares of PT Muncul Mekar from Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat and David Hidayat, related parties. The difference between the acquisition cost and the book value of net assets acquired amounted to Rp 1,743.












59

19. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued) Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan mengakuisisi

99,99% saham PT Semarang Herbal Indo Plant melalui transaksi pembelian saham PT Semarang Herbal Indo Plant sebanyak 108.999 lembar saham dari Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat dan David Hidayat, pihak berelasi. Selisih antara nilai perolehan dan nilai buku yang diperoleh sebesar Rp 50.

On December 26, 2012, the Company acquired 99.99% shares of PT Semarang Herbal Indo Plant through a share purchase for 108,999 shares of PT Semarang Herbal Indo Plant from Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat and David Hidayat, related parties. The difference between the acquisition cost and the book value of net assets acquired amounted to Rp 50.

Hubungan sepengendali antara Perusahaan dan pemegang

saham mayoritas tidak bersifat sementara. Tidak terdapat jenis dan jumlah imbalan yang terjadi sebagai dampak dari hubungan pengendali tersebut.

Under common control relationship between the Company and majority shareholders are not temporary. There are no types and amount of benefit that occurs as a result of the under common control relationship.

20. DIVIDEN 20. DIVIDENDS Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

tanggal 25 April 2014, yang mana di ungkapkan pada akta Notaris No. 39 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 25 April 2014, pemegang saham menyetujui untuk mendistibusikan dividen kas kepada pemegang saham dari laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 405.000 atau Rp 27 (dalam nilai penuh) per saham.

Based on Annual Shareholders General Meeting held on April 25, 2014, which was stated in Notarial Deed No.39 made in presence of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta dated April 25, 2014, the shareholders approved to distribute cash dividend to shareholders from 2013 net income amounted to Rp 405,000 or Rp 27 (in full amount) per share.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

tanggal 13 Mei 2015, yang mana diungkapkan pada akta Notaris No. 50 yang dibuat dihadapan Prof. Doktor Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta tanggal 13 Mei 2015, pemegang saham menyetujui untuk mendistibusikan dividen kas kepada pemegang saham dari laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 360.000 atau Rp 24 (dalam nilai penuh) per saham.

Based on Annual Shareholders General Meeting held on May 13, 2015, which was stated in Notarial Deed No.50 made in presence of Prof. Doktor Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H., M.M. Notary in Jakarta dated Mei 13, 2015, the shareholders approved to distribute cash dividend to shareholders from 2014 net income amounted to Rp 360,000 or Rp 24 (in full amount) per share.

Pembentukan Cadangan Appropriation of Retained Earning Sesuai Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas, mewajibkan perusahaan di Indonesia untuk menyisihkan sebagian dari laba bersihnya untuk tujuan pembentukan cadangan wajib paling sedikit 20% dari jumlah modal saham ditempatkan dan disetor. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya adalah masing-masing sebesar Rp 57.849 dan Rp 1.936.

According to the Law Act No. 40 year 2007 on Limited Company, requires companies in Indonesia to set aside a portion of its net income for the purpose of establishing mandatory reserves at least 20% of the total issued and paid-up. The Law does not set the time period to achieve the minimum mandatory reserves. As of December 31, 2015 and 2014, the balance of the appropriated retained earnings amounted to Rp 57,849 and Rp 1,936, respectively.

21. PENJUALAN 21. SALES

2015 2014

Jamu herbal dan suplemen 1.145.731 1.076.084 Herbal medicine and suplement Makanan dan minuman 996.768 1.095.023 Food and Beverages Farmasi 76.037 26.800 Pharmacy

Jumlah 2.218.536 2.197.907 Total











58

18. MODAL SAHAM (lanjutan) 18. SHARE CAPITAL (continued) Saham Treasuri (lanjutan) Treasury Shares (continued)

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan

telah memperoleh saham treasuri sebanyak 208.660.900 saham dengan harga perolehan sebesar Rp 104.764, yang disajikan sebagai “Saham Treasuri” yang mengurangi ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Up to December 31, 2015, the Company acquired 208,660,900 treasury shares at a total cost of Rp 104,764, which presented as “Treasury Shares” that deducted the equity in the consolidated statement of financial position.

19. TAMBAHAN MODAL DISETOR 19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Akun ini terdiri dari agio saham, biaya emisi efek ekuitas

terkait Penawaran Umum Saham Perdana dan selisih nilai transaksi dari kombinasi bisnis entitas sepengendali, dengan rincian sebagai berikut:

This account consists of premium of paid-in capital, share issuance costs related to the Initial Public Offering (IPO) and difference from business combinations of entities under common control with details as follows:

2015 2014

Agio saham 720.000 720.000 Premium of paid-in capital Biaya emisi efek ekuitas – penawaran umum

perdana saham

(25.831 ) (25.831 ) Share issuance costs – initial public offering Selisih nilai transaksi dari kombinasi bisnis entitas

sepengendali

(1.793 ) (1.793 ) Differences from business combinations of

entities under common control

Jumlah 692.376 692.376 Total

Agio saham merupakan selisih antara harga jual Rp 580

(dalam nilai penuh) setiap lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh) setiap lembar saham untuk 1.500.000.000 saham yang dijual melalui penawaran umum perdana.

Premium of paid-in capital represents the difference between the selling price of Rp 580 (in full amount) per share and the par value of Rp 100 (in full amount) per share of 1,500,000,000 shares issued through initial public offering.

Rincian selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali adalah sebagai berikut: The details of differences in the restructuring transactions of

entities under common control are as follows:


Harga perolehan /

Transfer price

Nilai Buku yang Diperoleh / Book Value Acquired

Selisih Nilai Transaksi dari Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali /

Differences from Business

combinations of entities under common

control

PT Muncul Mekar 899.749 898.006 (1.743) PT Semarang Herbal Indo Plant 109.049 108.999 (50)

Jumlah / Total 1.008.798 1.007.005 (1.793)

Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan mengakuisisi

99,99% saham PT Muncul Mekar melalui transaksi pembelian saham PT Muncul Mekar sebanyak 899.699 lembar saham dari Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat dan David Hidayat, pihak berelasi. Selisih antara nilai perolehan dan nilai buku bagian Perusahaan di Entitas Anak yang diperoleh sebesar Rp 1.743.

On December 26, 2012, the Company acquired 99.99% ownership in PT Muncul Mekar through a share purchase as many as 899,699 shares of PT Muncul Mekar from Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat and David Hidayat, related parties. The difference between the acquisition cost and the book value of net assets acquired amounted to Rp 1,743.












60

21. PENJUALAN (lanjutan) 21. SALES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, penjualan

kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 352 dan Rp 242 (lihat Catatan 30).

As of December 31, 2015 and 2014, sales to related parties amounted to Rp 352 and Rp 242, respectively (see Note 30).

Terdapat pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif

individual melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yaitu kepada PT Muncul Anugrah Sakti sebesar Rp 235.255 atau 11%.

There is sales to customer with total cumulative sales of each individual in excess of 10% of consolidated net sales for the years ended Desember 31, 2014, belong to PT Muncul Anugrah Sakti amounted to Rp 235.255 or 11%.

Syarat dan ketentuan yang berlaku atas penjualan antara

Grup dengan pihak berelasi dan Grup dengan pihak ketiga berlaku syarat dan ketentuan yang sama. Sifat hubungan dan transaksi antara Grup dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2c dan 30.

Terms and conditions apply on the sale between the Group and related parties have the same terms and conditions applicable to the sales between the Group and third parties. Nature and relations and transactions between the Group with related parties are disclosed in Notes 2c and 30.

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD

2015 2014

Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold Bahan baku Raw Materials Persediaan awal 162.628 207.325 Beginning inventories Penambahan dari kombinasi bisnis - 9.059 Additions through business combination Pembelian 1.049.407 1.016.523 Purchases Persediaan akhir (lihat Catatan 9) (199.659 ) (164.117 ) End of inventories (see Note 9)

Jumlah bahan baku digunakan 1.012.376 1.068.790 Total raw material used Upah langsung 1.856 1.332 Direct labour Persediaan dalam proses - Work in process inventories Persediaan awal 4.007 536 Beginning inventories Penambahan dari kombinasi bisnis - 1.979 Additions through business combination Persediaan akhir (lihat Catatan 9) (9.890 ) (4.007 ) Ending inventories (see Note 9)

Jumlah beban pokok produksi 1.008.349 1.068.630 Total cost of goods manufactured Persediaan barang jadi Finished goods inventories Persediaan awal 61.122 79.868 Beginning inventories Penambahan dari kombinasi bisnis - 1.757 Additions through businesscombination Pembelian - 23 Purchases Lain-lain 3.760 - Others Persediaan akhir (lihat Catatan 9) (54.425 ) (61.550 ) Ending inventories (see Note 9) Beban penyisihan penurunan nilai persediaan

(lihat Catatan 9)

2.020 1.917 Allowance for decline in value of inventories

(see Note 9)

Beban tenaga kerja langsung 70.111 59.749 Direct labor expenses Beban produksi tidak langsung (lihat Catatan 23) 244.234 207.948 Overhead expenses (see Note 23)

Jumlah Beban Pokok Penjualan 1.335.171 1.358.342 Total Cost of Goods Sold

Tidak terdapat transaksi kumulatif dengan pemasok

individual yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

There are no cumulative transactions with individual supplier that exceeds 10% of the consolidated net sales for the years ended December 31, 2015 and 2014.












61

23. BEBAN PRODUKSI TIDAK LANGSUNG 23. OVERHEAD EXPENSES 2015 2014

Gaji dan tunjangan 67.892 55.215 Salaries and allowances Penyusutan (lihat Catatan 11) 53.137 50.562 Depreciation (see Note 11) Royalti (lihat Catatan 30) 30.209 30.322 Royalty fee (see Note 30) Beban utilitas 23.175 16.912 Utilities Bahan bakar 15.600 18.775 Fuel cost Pemeliharaan mesin 13.479 12.834 Machinery maintenance Transportasi 11.228 1.698 Transportation Pemeliharaan bangunan pabrik 7.251 9.218 Factory building maintenance Perlengkapan laborat 3.171 2.526 Laboratory equipment Perlengkapan produksi 1.757 1.296 Production supplies Sewa 1.411 790 Rent Asuransi (Aset Tetap) 1.085 536 Insurance (Fixed Asset) Pengolahan air dan limbah 2.486 791 Water and seaweg treatment Biaya perlengkapan produksi 3.422 334 Production supplies expense Biaya riset dan pengembangan produk 1.430 221 Product research and development Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) 7.501 5.918 Others (each below Rp 1,000)

Jumlah 244.234 207.948 Total

24. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN 24. SELLING AND MARKETING EXPENSES

2015 2014

Iklan dan promosi 202.768 183.501 Advertising and promotion Gaji dan tunjangan 43.450 32.456 Salary and allowance Bongkar muat 26.846 25.530 Loading and unloading Bonus outlet 9.839 21.748 Bonus outlet Perjalanan dinas 3.276 5.404 Traveling Hubungan masyarakat 2.578 6.444 Public relation Angkut penjualan 2.009 9.625 Freight Salesman operational 1.669 635 Salesman operational Penyusutan (lihat Catatan 11) 1.550 1.209 Depreciation (see Note 11) Sumbangan 1.465 954 Donation Pemeliharaan 1.317 1.754 Maintenance Sewa 197 4.559 Rent Seminar, penyuluhan, dan rapat 135 1.661 Seminars, counseling and meetings Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000) 5.932 5.738 Others (each below Rp 1,000)

Jumlah 303.031 301.218 Total

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2015 2014

Gaji dan tunjangan 42.298 34.404 Salary and allowance Penyusutan (lihat Catatan 11) 14.486 6.041 Depreciation (see Note 11) Imbalan kerja 9.722 8.009 Post-employment benefits Sewa 5.198 1.621 Rent Jasa profesional 3.729 4.898 Professional fees Perbaikan dan pemeliharaan 3.625 3.916 Repair and maintenance Perjalanan dinas 2.578 3.750 Travel Sumbangan 2.555 958 Donation Listrik 2.189 1.352 Electricity Seminar dan rapat 1.495 2.302 Seminars, counseling and meetings Pajak dan denda pajak 1.222 23.148 Taxation and tax penalty Keperluan RS 1.159 2.884 Medical Bahan bakar 1.094 943 Fuel cost Keperluan kantor 1.067 584 Utility Komunikasi 989 1.165 Communication Perijinan 966 833 Permits Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) 7.514 5.049 Others (each below Rp 1,000)

Jumlah 101.886 101.857 Total











60

21. PENJUALAN (lanjutan) 21. SALES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, penjualan

kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 352 dan Rp 242 (lihat Catatan 30).

As of December 31, 2015 and 2014, sales to related parties amounted to Rp 352 and Rp 242, respectively (see Note 30).

Terdapat pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif

individual melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yaitu kepada PT Muncul Anugrah Sakti sebesar Rp 235.255 atau 11%.

There is sales to customer with total cumulative sales of each individual in excess of 10% of consolidated net sales for the years ended Desember 31, 2014, belong to PT Muncul Anugrah Sakti amounted to Rp 235.255 or 11%.

Syarat dan ketentuan yang berlaku atas penjualan antara

Grup dengan pihak berelasi dan Grup dengan pihak ketiga berlaku syarat dan ketentuan yang sama. Sifat hubungan dan transaksi antara Grup dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2c dan 30.

Terms and conditions apply on the sale between the Group and related parties have the same terms and conditions applicable to the sales between the Group and third parties. Nature and relations and transactions between the Group with related parties are disclosed in Notes 2c and 30.

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD

2015 2014

Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold Bahan baku Raw Materials Persediaan awal 162.628 207.325 Beginning inventories Penambahan dari kombinasi bisnis - 9.059 Additions through business combination Pembelian 1.049.407 1.016.523 Purchases Persediaan akhir (lihat Catatan 9) (199.659 ) (164.117 ) End of inventories (see Note 9)

Jumlah bahan baku digunakan 1.012.376 1.068.790 Total raw material used Upah langsung 1.856 1.332 Direct labour Persediaan dalam proses - Work in process inventories Persediaan awal 4.007 536 Beginning inventories Penambahan dari kombinasi bisnis - 1.979 Additions through business combination Persediaan akhir (lihat Catatan 9) (9.890 ) (4.007 ) Ending inventories (see Note 9)

Jumlah beban pokok produksi 1.008.349 1.068.630 Total cost of goods manufactured Persediaan barang jadi Finished goods inventories Persediaan awal 61.122 79.868 Beginning inventories Penambahan dari kombinasi bisnis - 1.757 Additions through businesscombination Pembelian - 23 Purchases Lain-lain 3.760 - Others Persediaan akhir (lihat Catatan 9) (54.425 ) (61.550 ) Ending inventories (see Note 9) Beban penyisihan penurunan nilai persediaan

(lihat Catatan 9)

2.020 1.917 Allowance for decline in value of inventories

(see Note 9)

Beban tenaga kerja langsung 70.111 59.749 Direct labor expenses Beban produksi tidak langsung (lihat Catatan 23) 244.234 207.948 Overhead expenses (see Note 23)

Jumlah Beban Pokok Penjualan 1.335.171 1.358.342 Total Cost of Goods Sold

Tidak terdapat transaksi kumulatif dengan pemasok

individual yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

There are no cumulative transactions with individual supplier that exceeds 10% of the consolidated net sales for the years ended December 31, 2015 and 2014.












62

26. PENDAPATAN KEUANGAN 26. FINANCE INCOME 2015 2014

Pendapatan bunga deposito berjangka – Bersih 65.659 75.672 Interest on time deposits – Net Pendapatan bunga dari pihak berelasi

(lihat Catatan 8)

- 24.741 Interest income from related party

(see Note 8) Pendapatan jasa giro 5.162 4.448 Interest on current account


27. BEBAN KEUANGAN 27. FINANCE COST

2015 2014

Administrasi bank - 290 Bank administration Bunga pinjaman bank 51 275 Interest on bank loan

Jumlah 51 565 Total

28. PENDAPATAN LAIN-LAIN 28. OTHER INCOME

2015 2014

Pendapatan sewa 10.088 3.342 Rental income Laba atas pelepasan investasi - 930 Gain on disposal of investment Pemulihan penyisihan atas piutang usaha

(lihat Catatan 7)

376 415 Recovery of allowance for impairment

loss of receivables (see Note 7)

Laba atas pelepasan aset tetap (lihat Catatan 11)

220 204 Gain on disposal of property, plant and

equipment (see Note 11) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500) 2.369 8.023 Others (each below Rp 500)


29. BEBAN LAIN-LAIN 29. OTHER OPERATING EXPENSES

2015 2014

Penyisihan penurunan nilai piutang (lihat Catatan 7)

11 3.978

Provisions for impairment losses of trade receivable (see Note 7)

Rugi selisih kurs 1.861 949 Loss on foreign exchange Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000) - 30 Others (each below Rp 1,000)

Jumlah 1.872 4.957 Total 30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 30. BALANCES AND TRANSACTION WITH RELATED

PARTIES

Selain informasi pihak berelasi yang telah diungkapkan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, berikut ini transaksi signifikan antara Grup dan pihak berelasi sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan antara pihak-pihak terkait:

In addition to the related party information disclosed elsewhere in Notes to the Consolidated Financial Statements, the following significant transactions between the Group and its related parties took place at terms agreed between the parties concerned:












63

30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

30. BALANCES AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES (continued)

a. Sifat Hubungan dan Transaksi a. Type of Relation and Transaction

Nama pihak berelasi / Name of

related parties Sifat relasi / Nature of relationships Transaksi / Transaction PT Muncul Putra Offset

Mempunyai pemegang saham dan manajemen yang sama dengan Grup / Have same shareholders and management with the Group

Jasa percetakan / Printing Service

PT Muncul Armada Raya


Jasa distribusi dan pengiriman / Shipping and distribution service

PT Hotel Candi Baru


Penjualan barang dan piutang lain-lain / Sales of goods and other receivables

PT Gasindo Mekar Putra


Pinjaman operasional / Operational loans

PT Sido Muncul Pupuk Nusantara Mempunyai pemegang saham dan manajemen yang sama dengan Grup / Have same shareholders and management with the Group

Gaji karyawan / Employee salaries

CV Mekar Subur Mempunyai pemegang saham dan manajemen yang sama dengan Grup / Have same shareholders and management with the Group

Royalti / Royalty

PT Daya Cipta Tiara Mempunyai pemegang saham dan manajemen yang sama dengan Grup / Have same shareholders and management with the Group

Pinjaman operasional / Operational loans

b. Transaksi b. Transactions

Jumlah / Total Persentase / Percentage 2015 2014 2015 2014

Piutang Usaha Trade Receivables PT Hotel Candi Baru 105 41 0,03% 0,00% PT Hotel Candi Baru PT Sido Muncul Pupuk

Nusantara

- 1 - - PT Sido Muncul Pupuk

Nusantara -

Jumlah 105 42 0,03% 0,00% Total

Piutang Lain-lain Other Receivables PT Daya Cipta Tiara - 3.900 - 0,14% PT Daya Cipta Tiara PT Sido Muncul Pupuk

Nusantara

6.268 661 43,48% 0,02% PT Sido Muncul Pupuk

Nusantara

Jumlah 6.268 4.561 43,48% 0,16% Total

Utang Usaha Other Payables PT Muncul Putra Offset 18.254 19.820 12,33% 10,56% PT Muncul Putra Offset PT Muncul Armada Raya 1.914 1.918 1,30% 1,02% PT Muncul Armada Raya PT Muncul Anugerah

Sakti

12 - 0,01% - PT Muncul Anugerah

Sakti

Jumlah 20.180 21.738 13,98% 11,58% Total











62

26. PENDAPATAN KEUANGAN 26. FINANCE INCOME 2015 2014

Pendapatan bunga deposito berjangka – Bersih 65.659 75.672 Interest on time deposits – Net Pendapatan bunga dari pihak berelasi

(lihat Catatan 8)

- 24.741 Interest income from related party

(see Note 8) Pendapatan jasa giro 5.162 4.448 Interest on current account


27. BEBAN KEUANGAN 27. FINANCE COST

2015 2014

Administrasi bank - 290 Bank administration Bunga pinjaman bank 51 275 Interest on bank loan

Jumlah 51 565 Total

28. PENDAPATAN LAIN-LAIN 28. OTHER INCOME

2015 2014

Pendapatan sewa 10.088 3.342 Rental income Laba atas pelepasan investasi - 930 Gain on disposal of investment Pemulihan penyisihan atas piutang usaha

(lihat Catatan 7)

376 415 Recovery of allowance for impairment

loss of receivables (see Note 7)

Laba atas pelepasan aset tetap (lihat Catatan 11)

220 204 Gain on disposal of property, plant and

equipment (see Note 11) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500) 2.369 8.023 Others (each below Rp 500)


29. BEBAN LAIN-LAIN 29. OTHER OPERATING EXPENSES

2015 2014

Penyisihan penurunan nilai piutang (lihat Catatan 7)

11 3.978

Provisions for impairment losses of trade receivable (see Note 7)

Rugi selisih kurs 1.861 949 Loss on foreign exchange Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000) - 30 Others (each below Rp 1,000)

Jumlah 1.872 4.957 Total 30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 30. BALANCES AND TRANSACTION WITH RELATED

PARTIES

Selain informasi pihak berelasi yang telah diungkapkan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, berikut ini transaksi signifikan antara Grup dan pihak berelasi sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan antara pihak-pihak terkait:

In addition to the related party information disclosed elsewhere in Notes to the Consolidated Financial Statements, the following significant transactions between the Group and its related parties took place at terms agreed between the parties concerned:












64



b. Transaksi (lanjutan) b. Transaction (continued)


Utang Lain-lain Other Payables CV Mekar Subur 2.670 2.694 25,35% 1,44% CV Mekar Subur PT Muncul Putra Offset 421 - 4,00% - PT Muncul Putra Offset PT Hotel Candi Baru - 3.723 - 1,98% PT Hotel Candi Baru

Jumlah 3.091 6.417 29,35% 3,42% Total

Pendapatan Revenues Penjualan Sales

PT Hotel Candi Baru 352 213 0,02% 0,01% PT Hotel Candi Baru PT Sido Muncul Pupuk

Nusantara


Nusantara Pendapatan sewa Rental income

PT Muncul Putra Offset 300 300 0,01% 0,01% PT Muncul Putra Offset

Jumlah 652 542 0,03% 0,02% Total

Beban Expenses Bungkus dan kemasan

PT Muncul Putra Offset

160.308 139.558 8,31% 7,93% Packaging PT Muncul

Putra Offset Royalti Pemegang

saham

30.209

30.322

2,26%

1,72%

Royalty Shareholders Sewa PT Dasa Tri

Manunggal

-

2.859

-

0,16% Rental PT Dasa Tri

Manunggal Angkut dan pengiriman


12.328

1.045

0,84%

0,06%

Freight and delivery PT Muncul Armada Raya

Jumlah 202.845 173.784 11,41% 9,87% Total

c. Kompensasi kepada manajemen kunci c. The compensation of key management

Personil manajemen kunci Grup adalah pihak-pihak memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Grup. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan manajemen kunci Grup.

Key management personnel of the Group are those persons having the authority and responsibility for planning, directory and controlling the activities of the Group. The directors are considered as key management personnel of the Group.

Jumlah remunerasi dari Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 29.688 dan Rp 27.208.

Total remuneration of the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 29,688 and Rp 27,208, respectively.

31. INSTRUMEN KEUANGAN 31. FINANCIAL INSTRUMENTS

Manajemen menganggap bahwa jumlah tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan, kecuali untuk akun investasi penyertaan saham, yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya dikarenakan jangka waktu yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

The management considers that the carrying amounts of the financial assets and financial liabilities, except for account of investment in shares, recognized in the consolidated statement of financial position approximate their fair values due to short-term maturities of these financial instruments.












65

32. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Bukti terbaik atas nilai wajar adalah kuotasi harga di pasar aktif. Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Grup menetapkan nilai wajar dengan menggunakan metode penilaian. Tujuan menggunakan metode penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang akan terjadi pada tanggal pengukuran dalam transaksi yang wajar berdasarkan pertimbangan usaha yang normal. Metode penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan memiliki pengetahuan memadai dan jika tersedia, mengacu kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan dan model penentuan harga opsi.

The best evidence of fair value is the price quotations in an active market. If the market for a financial instrument is not active, the Group establishes a fair value by using a valuation method. The objective of using a valuation method is to establish what the transaction price would have been on the measurement date in an arm’s length transaction based on normal business considerations. Valuation methods include the use of recent arm’s length market transactions between knowledgeable, willing parties, if available, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis and option pricing models.

Instrumen keuangan Grup yang dicatat pada nilai wajar terdiri dari investasi penyertaan saham.

The financial instruments of the Group which are carried at fair value consist of investment in shares.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar investasi penyertaan saham tidak dapat ditentukan secara andal, sehingga dicatat pada harga perolehan (Tingkat 3).

As of December 31, 2015 and 2014, the fair value of the investment in shares cannot be reliably determined, thus is carried at cost (Level 3).

Grup memiliki eksposur risiko dalam bentuk risiko kredit, risiko mata uang asing dan risiko harga lainnya serta risiko likuiditas. Manajemen terus memantau proses manajemen risiko Grup untuk memastikan keseimbangan yang sesuai antara risiko dan pengendalian yang dicapai. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dipantau secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar dan kegiatan Grup.

The Group is exposed to credit risk, foreign currency risk and other market risks, and liquidity risk arising in the normal course of business. The management continually monitors the Group’s risk management process to ensure the appropriate balance between risk and control is achieved. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions and the Group’s activities

a. Risiko Pasar b. Market Risk

i. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing i. Foreign Exchange Rate Risk

Grup melakukan transaksi bisnis dalam beberapa mata uang asing dan karena itu terkena risiko mata uang asing. Grup tidak memiliki kebijakan lindung nilai atas mata uang asing. Namun manajemen memonitor eksposur nilai tukar mata uang asing dan akan mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing yang signifikan.

The Group transacts business in some foreign currencies and therefore is exposed to foreign exchange risk. The Group does not have a foreign currency hedging policy. However management monitors foreign exchange exposure and will consider hedging significant foreign exchange risk should the need arises.

Tabel berikut menunjukkan aset keuangan Grup yang didenominasi oleh mata uang asing yang signifikan dan setara Rupiah-nya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The following table shows the Group’s significant foreign currency-denominated financial assets and liabilities and their Rupiah equivalents as of December 31, 2015 and 2014.











64



b. Transaksi (lanjutan) b. Transaction (continued)


Utang Lain-lain Other Payables CV Mekar Subur 2.670 2.694 25,35% 1,44% CV Mekar Subur PT Muncul Putra Offset 421 - 4,00% - PT Muncul Putra Offset PT Hotel Candi Baru - 3.723 - 1,98% PT Hotel Candi Baru

Jumlah 3.091 6.417 29,35% 3,42% Total

Pendapatan Revenues Penjualan Sales

PT Hotel Candi Baru 352 213 0,02% 0,01% PT Hotel Candi Baru PT Sido Muncul Pupuk

Nusantara


Nusantara Pendapatan sewa Rental income

PT Muncul Putra Offset 300 300 0,01% 0,01% PT Muncul Putra Offset

Jumlah 652 542 0,03% 0,02% Total

Beban Expenses Bungkus dan kemasan

PT Muncul Putra Offset

160.308 139.558 8,31% 7,93% Packaging PT Muncul

Putra Offset Royalti Pemegang

saham

30.209

30.322

2,26%

1,72%

Royalty Shareholders Sewa PT Dasa Tri

Manunggal

-

2.859

-

0,16% Rental PT Dasa Tri

Manunggal Angkut dan pengiriman


12.328

1.045

0,84%

0,06%

Freight and delivery PT Muncul Armada Raya

Jumlah 202.845 173.784 11,41% 9,87% Total

c. Kompensasi kepada manajemen kunci c. The compensation of key management

Personil manajemen kunci Grup adalah pihak-pihak memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Grup. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan manajemen kunci Grup.

Key management personnel of the Group are those persons having the authority and responsibility for planning, directory and controlling the activities of the Group. The directors are considered as key management personnel of the Group.

Jumlah remunerasi dari Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 29.688 dan Rp 27.208.

Total remuneration of the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 29,688 and Rp 27,208, respectively.

31. INSTRUMEN KEUANGAN 31. FINANCIAL INSTRUMENTS

Manajemen menganggap bahwa jumlah tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan, kecuali untuk akun investasi penyertaan saham, yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya dikarenakan jangka waktu yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

The management considers that the carrying amounts of the financial assets and financial liabilities, except for account of investment in shares, recognized in the consolidated statement of financial position approximate their fair values due to short-term maturities of these financial instruments.












66

32. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Risiko Pasar (lanjutan) a. Market Risk (continued)

i. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (lanjutan) i. Foreign Exchange Rate Risk (continued)

2015

Mata uang asli (nilai penuh) / Original currency (full

amount)

Dolar Amerika Serikat / United

States Dollar

Dolar Singapura / Singapore

Dollar Euro

Jumlah setara

Rupiah / Total Rupiah equivalent

Aset keuangan Financial Assets

Kas dan setara kas

737.020

- -

10.168 Cash and cash

equivalents Piutang usaha 6.610 - - 91 Trade receivables

Jumlah 743.630 - - 10.258 Total

Liabilitas keuangan

Financial

Liability Utang usaha - pihak

ketiga

40.936

- -

567 Trade payables –

third parties

Liabilitas keuangan didenominasi dalam mata uang asing – bersih

702.694

- -

9.693

Net foreign currency -

denominated liabilities

2014


amount)


States Dollar


Dollar Euro

Jumlah setara



Kas dan setara kas

704.110

-

-

8.760 Cash and cash


Jumlah 773.678 - - 9.625 Total

Liabilitas keuangan

Financial


ketiga

2.344.008

11.838

72.814

30.373 Trade payables –

third parties


(1.570.330

)

(11.838

)

(72.814

)

(20.748

)














67





Tabel berikut menggambarkan sensitivitas Grup terhadap perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang di atas. Tingkat sensitivitas di bawah ini mencerminkan penilaian manajemen yang mungkin terjadi terhadap perubahan kurs mata uang asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup saldo pos-pos moneter yang didenominasi dalam mata uang asing. Tabel di bawah mengindikasikan efek laba dan ekuitas Grup setelah pajak di mana kurs mata uang di atas menguat dalam persentase tertentu terhadap Rupiah, dengan semua variabel lainnya dianggap konstan. Dengan persentase yang sama atas melemahnya kurs mata uang di atas terhadap Rupiah, akan menimbulkan dampak yang sebaliknya terhadap laba dan ekuitas.

The following table details the Group’s sensitivity to changes in Rupiah against the above currencies. The sensitivity rate below represents management’s assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items. Below table indicates the effect after tax in profit and equity of the Group wherein the above currencies strenghten at a certain percentage against the Rupiah, with all other variables held constant. For the same percentage of weakening of the above currencies against the Rupiah, there would be an equal and opposite impact on profit and equity.

2015

Dampak pada / Effect in Tingkat

Sensitivitas / Sensitivity Rate

Laba atau Rugi / Profit

or Loss Ekuitas / Equity

Dolar Amerika Serikat 4% (281) (281) United States Dollar

2014 Dampak pada / Effect in Tingkat

Sensitivitas / Sensitivity Rate

Laba atau Rugi / Profit

or Loss Ekuitas / Equity

Dolar Amerika Serikat 3% (387) (387) United States Dollar Dolar Singapura 2% (2) (2) Singapore Dollar Euro 3% (24) (24) Euro

Manajemen berpendapat, analisis sensitivitas risiko nilai tukar mata uang yang melekat pada akhir tahun tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan.

In management’s opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk as the year-end exposure does not reflect the exposure during the year.

b. Risiko Kredit c. b. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan atau kontrak pelanggan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Tujuan Grup adalah untuk mencari pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dan meminimalkan kerugian yang terjadi karena peningkatan eksposur risiko kredit. Grup melakukan transaksi hanya dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik. Hal ini merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan transaksi secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus dengan tujuan bahwa eksposur Grup terhadap piutang tak tertagih tidak signifikan. Grup memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi.

Credit risk is the risk that counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Group’s objective is to seek continual revenue growth while minimizing losses incurred due to increased credit risk exposure. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis with the objective that the Group’s exposure to bad debts is not significant. The Group is exposed to credit risk primarily from deposits in banks, trade receivables, other receivables and investments.











66





2015


amount)


States Dollar


Dollar Euro

Jumlah setara



Kas dan setara kas

737.020

- -

10.168 Cash and cash


Jumlah 743.630 - - 10.258 Total

Liabilitas keuangan

Financial


ketiga

40.936

- -

567 Trade payables –

third parties


702.694

- -

9.693



2014


amount)


States Dollar


Dollar Euro

Jumlah setara



Kas dan setara kas

704.110

-

-

8.760 Cash and cash


Jumlah 773.678 - - 9.625 Total

Liabilitas keuangan

Financial


ketiga

2.344.008

11.838

72.814

30.373 Trade payables –

third parties


(1.570.330

)

(11.838

)

(72.814

)

(20.748

)














68



b. Risiko Kredit (lanjutan) c. b. Credit Risk (continued)

Eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah tercatat dari masing-masing kelas aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Grup tidak memiliki jaminan yang diterima terkait dengan risiko ini.

The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets in the consolidated statement of financial position. The Group does not hold any collateral as security.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian dari kualitas kredit per kelas dari aset keuangan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the details of credit quality per class of financial assets are as follows:

2015

Belum jatuh tempo dan

tidak mengalami

penurunan nilai / Neither past

due nor impaired

Lewat jatuh tempo belum

mengalami penurunan nilai / Past due but not

impaired

Mengalami penurunan

nilai / Impaired

Penyisihan penurunan

nilai / Allowance

Jumlah / Total

Kas dan setara kas 836.975 - - - 836.975 Cash and cash

equivalents Deposito berjangka 190.000 - - - 190.000 Time deposits Piutang usaha 212.062 123.538 6.400 (6.400) 335.600 Trade receivables Piutang lain-lain 12.130 - - - 12.130 Other receivables Investasi penyertaan

saham 60 - - - 60 Investment in shares

Jumlah 1.246.062 128.703 6.400 (6.400) 1.374.759 Total 2014


tidak mengalami


due nor impaired



impaired

Mengalami penurunan

nilai / Impaired


nilai / Allowance

Jumlah / Total

Kas dan setara kas 864.791 - - - 864.791 Cash and cash Equivalents

Deposito berjangka

390.000

-

-

-

390.000 Time deposits Piutang usaha 203.934 118.622 6.765 (6.765) 322.556 Trade receivables Piutang lain-lain 11.702 - - - 11.702 Other receivables

Investasi penyertaan saham

60 - - - 60 Investment in shares

Jumlah 1.470.487 118.622 6.765 (6.765) 1.589.109 Total












69




Aset keuangan yang belum jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai

Financial assets that are neither past due nor impaired

Piutang usaha dan piutang lain-lain yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai adalah debitur yang memiliki catatan pembayaran yang baik kepada Grup. Kas dan setara kas, deposito berjangka dan investasi yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai ditempatkan pada institusi keuangan yang memiliki reputasi atau pada perusahaan dengan tingkat kredit yang tinggi dan tidak ada catatan gagal bayar.

Trede and other receivables that are neither past due nor impaired are with creditworthy debtors with good payment record with the Group. Cash and cash equivalents, time deposits and investment that are neither past due nor impaired are placed with or entered into with reputable financial institutions or companies with high credit rarings and no history of default.

Aset keuangan yang telah jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai

Financial assets that are either past due or impaired

Informasi yang terkait dengan piutang usaha yang telah jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai diungkapkan dalam Catatan 7 atas laporan keuangan konsolidasian.

Information regarding trade receivable that are either past due or impaired are disclosed in Note 7 to the consolidated financial statements.

c. Risiko Likuiditas d. c. Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko di mana Grup akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana guna memenuhi komitmennya atas liabilitas keuangan yang jatuh tempo dalam waktu singkat atau untuk membiayai modal kerja dan belanja modal. Risiko likuiditas juga dapat timbul akibat ketidaksesuaian atas sumber dana yang dimiliki dengan pembayaran liabilitas yang telah jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds or to fund their working capital and capital expenditure. Liquidity risk also arises in situations where there is mismatch between the funding sources and any obligations that have due.

Grup melakukan mitigasi risiko likuiditas dengan cara menganalisa ketersediaan arus kas dan struktur pendanaan.

The Group mitigates liquidity risk by analyzing the cash flows availability as well as their funding structure.

Grup memantau kebutuhan likuiditasnya dengan memonitor jadwal pembayaran liabilitas keuangan dan arus kas keluar terkait dengan operasi sehari-hari, guna memastikan ketersediaan pendanaan yang cukup melalui fasilitas kredit, baik mengikat dan tidak mengikat.

The Group monitors its liquidity needs by closely monitoring scheduled debt servicing payments for financial liabilities and its cash outflows due to day-to-day operations, as well as ensuring the availability of funding through an adequate amount of credit facilities, both committed and uncommitted.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh liabilitas keuangan Grup memiliki jatuh tempo 1 sampai dengan 12 bulan.

As of December 31, 2015 and 2014, all of the Group’s financial liabilities have maturity of 1 to 12 months.

d. Risiko Operasional e. d. Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Grup.

Operational risk is the risk of losses caused by inadequate or failure of internal processes, errors due to human factors and systems or from external events. These risks are inherent in all business processes, operations, systems and services of the Group.

Grup terus berupaya melakukan manajemen risiko dalam kegiatan usahanya dengan menerapkan mitigasi-mitigasi terkait dengan risiko-risiko yang ada dan memungkinkan dialami oleh Grup selama menjalankan kegiatan usahanya. Adapun mitigasi-mitigasi terkait usaha Perusahaan diantaranya sebagai berikut:

The Group continues to perform risk management in its operations by implementing mitigations related to existing risks and enables experienced by the Group during the course of its business. The mitigations related to the Company business are as follow:











68




Eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah tercatat dari masing-masing kelas aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Grup tidak memiliki jaminan yang diterima terkait dengan risiko ini.

The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets in the consolidated statement of financial position. The Group does not hold any collateral as security.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian dari kualitas kredit per kelas dari aset keuangan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the details of credit quality per class of financial assets are as follows:

2015


tidak mengalami


due nor impaired



impaired

Mengalami penurunan

nilai / Impaired


nilai / Allowance

Jumlah / Total

Kas dan setara kas 836.975 - - - 836.975 Cash and cash

equivalents Deposito berjangka 190.000 - - - 190.000 Time deposits Piutang usaha 212.062 123.538 6.400 (6.400) 335.600 Trade receivables Piutang lain-lain 12.130 - - - 12.130 Other receivables Investasi penyertaan

saham 60 - - - 60 Investment in shares

Jumlah 1.246.062 128.703 6.400 (6.400) 1.374.759 Total 2014


tidak mengalami


due nor impaired



impaired

Mengalami penurunan

nilai / Impaired


nilai / Allowance

Jumlah / Total

Kas dan setara kas 864.791 - - - 864.791 Cash and cash Equivalents

Deposito berjangka

390.000

-

-

-

390.000 Time deposits Piutang usaha 203.934 118.622 6.765 (6.765) 322.556 Trade receivables Piutang lain-lain 11.702 - - - 11.702 Other receivables

Investasi penyertaan saham

60 - - - 60 Investment in shares

Jumlah 1.470.487 118.622 6.765 (6.765) 1.589.109 Total












70



d. Risiko Operasional (lanjutan) e. d. Operational Risk (continued)

• Grup senantiasa menjaga hubungan baik dengan

seluruh stakeholder termasuk hubungan baik dengan berbagai sumber pemasok bahan baku produksi Grup.

• Grup senantiasa melakukan transfer knowledge

kepada manajemen lainnya serta melakukan regenerasi secara berkesinambungan, untuk menjaga kesinambungan usahanya secara internal.

• Grup berupaya terus melakukan inovasi dalam

mengembangkan produk-produk Grup. Di samping itu, dengan konsistensi pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik dari segi jenis, jumlah maupun kualitasnya, maka Grup yakin dapat menghasilkan jamu dan produk lainnya yang prima sehingga mampu menghadapi persaingan usaha yang kompetitif.

• Grup selalu dengan cermat menyusun konsep, tema,

memilih talent dan media serta saat yang tepat dalam melakukan marketing campaign sesuai dengan karakter produk serta target pasarnya.

• Grup secara berkala melakukan perbaikan dan

pemeliharaan atas mesin dan peralatan produksi secara berkala sehingga bilamana terjadi kerusakan maka hal tersebut dapat diantisipasi sesegera mungkin. Di beberapa bagian penting Grup senantiasa mempersiapkan kapasitas cadangan.

• Grup secara terus menerus melakukan pemantauan

dan pengujian kualitas dan selalu menyimpan sample dari setiap batch produksi selama 3 tahun.

• The Group continues to maintain a good relationship with all stakeholders, including good relationships with the Group’s suppliers of raw materials.

• The Group continues to transfer knowledge to other

management and sustainable regeneration to maintain the internal continuity of their business.

• The Group performs to continue the innovations in

developing the Group’s products. In addition, with the consistency of the selection and proper use of raw materials, both in types, quantity and quality, the Group believes that it can produce herbs and other superfine products so capable to face the competitive competition.

• The Group always carefully develops the concept,

theme, selects talent and media and the right time to conduct the marketing campaign in accordance with the character of the product and its market target.

• The Group regularly repairs and maintains machinery

and equipment so if there is damage then it can be anticipated as soon as possible. In some important parts the Group always prepare backup capacity.

• The Group is continuously monitoring and testing of

quality and regularly keeping a sample of each batch of production for 3 years.

e. Saling Hapus Instrumen Keuangan f. e. Offsetting Financial Instruments

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat aset dan liabilitas keuangan yang saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sehingga aset dan liabilitas keuangan tersebut disajikan secara bruto.

As of December 31, 2015 and 2014, there is no financial assets and liabilities which set off in the consolidated statements of financial position thus that financial assets and liabilities presented as gross.

33. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 33. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut:

Calculation of basic earnings per share is as follows:

2015

(Disajikan kembali / as

restated) 2014

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk

437.475 417.511

Net income attributable to owners of the Parent Company

Jumlah rata-rata tertimbang saham

14.929.944.703 15.000.000.000

Weighted average number of shares outstanding

Laba bersih per saham dasar (dalam jumlah penuh)

29,30 27,83

Basic earnings per share (in full amount)












71

34. PERJANJIAN DAN KOMITMEN 34. AGREEMENTS AND COMITMENTS

Perjanjian Penting Principal Agreement

PT Muncul Putra Offset PT Muncul Putra Offset

Pada tanggal 1 Juni 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Muncul Putra Offset. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan menyewakan bangunan yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Km 28, Klepu, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dalam jangka waktu 12 bulan sebesar Rp 300.

On June 1, 2014, the Company entered into a lease agreement with PT Muncul Putra Offset. Under the agreement, the Company leases a building located on Jl. Soekarno Hatta Km 28, Klepu, Bergas, Semarang District, Central Java for the 12 months period amounted to Rp 300.

Pada tanggal 17 Juli 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Muncul Putra Offset berupa pembelian barang kemasan dan jasa pembuatan kemasan untuk hasil produksi Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013 dan dapat diakhiri dengan pemberitahuan 30 hari dari pihak yang akan mengakhiri sebelum tanggal efektif pengakhiran.

On July 17, 2013, the Company signed an agreement with PT Muncul Putra Offset in the form of purchases of goods and services packaging manufacturing for packaging the Company’s products. The agreement valid from March 1, 2013 and can be terminated with 30 days notice of the party will end before the effective date of termination.

Pembelian barang kemasan dan jasa pembuatan kemasan hasil produksi tersebut dilakukan berdasarkan harga yang telah disepakati dalam pesanan pembelian dimana harga dan kualitas dari barang dan jasa tersebut telah dibandingkan dengan pemasok lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2014 seluruh jumlah pembayaran untuk PT Muncul Putra Offset sebesar Rp 160.308 dan Rp 139.558.

Purchases of goods and services packaging manufacturing packaging products are based on the price agreed in the purchase order where the price and quality of goods and services have been compared with other suppliers. At December 31, 2015 and 2014 the total payment for PT Muncul Putra Offset amounted Rp 160,308 and Rp 139,558, respectively.

PT Muncul Armada Raya PT Muncul Armada Raya

Pada tanggal 17 Juli 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Muncul Armada Raya dalam jasa pengangkutan hasil produk dan bahan baku Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013 dan dapat diakhiri dengan pemberitahuan 30 hari dari pihak yang akan mengakhiri sebelum tanggal efektif pengakhiran.

On July 17, 2013, the Company signed Cooperation Agreement with PT Muncul Armada Raya in the transportation of products and services of raw materials the Company. The agreement valid from March 1, 2013 and can be terminated with 30 days notice of the party will end before the effective date of termination.

Pemakaian jasa pengangkutan hasil produk dan bahan baku Perusahaan tersebut dilakukan berdasarkan harga yang telah disepakati dimana harga dari jasa tersebut telah dibandingkan dengan pemasok lainnya. Pada 31 Desember 2013, seluruh pembayaran untuk PT Muncul Armada Raya sebesar Rp 10.644.

Service usage and transportation of raw material products the Company is based on agreed prices where the price of such services has been compared with other suppliers. On December 31, 2013, all payments to PT Muncul Armada Raya amounting of Rp 10,644.

Emmanuel D. Pacquiao Emmanuel D. Pacquiao

Pada tanggal 30 Mei 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Emmanuel D. Pacquiao sebagai model yang diabadikan dengan cara pemotretan, pengambilan gambar video/film dan direkam untuk pengisian suara yang akan dipergunakan oleh Perusahaan untuk sarana promosi produk Tolak Angin dan Kuku Bima Ener-G Sido Muncul. Besarnya nilai yang dibayarkan untuk kontrak tersebut sebesar USD 250 per kontrak. Masa berlaku perjanjian kerjasama adalah 13 bulan terhitung sejak tanggal 30 Mei 2015 sampai dengan 30 Juni 2016.

On May 30, 2015, the Company signed Cooperation Agreement with Emmanuel D. Pacquiao as models immortalized by way of shooting, shooting video/film and sound recorded for charging that will be used by the Company for promotion products Tolak Angin and Kuku Bima Ener-G Sido Muncul. The amount paid for the contract value amounting to USD 250 per contract. Agreement validity period is 13 months from the date of May 30, 2015 until June 30, 2016.











70



d. Risiko Operasional (lanjutan) e. d. Operational Risk (continued)

• Grup senantiasa menjaga hubungan baik dengan

seluruh stakeholder termasuk hubungan baik dengan berbagai sumber pemasok bahan baku produksi Grup.

• Grup senantiasa melakukan transfer knowledge

kepada manajemen lainnya serta melakukan regenerasi secara berkesinambungan, untuk menjaga kesinambungan usahanya secara internal.

• Grup berupaya terus melakukan inovasi dalam

mengembangkan produk-produk Grup. Di samping itu, dengan konsistensi pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik dari segi jenis, jumlah maupun kualitasnya, maka Grup yakin dapat menghasilkan jamu dan produk lainnya yang prima sehingga mampu menghadapi persaingan usaha yang kompetitif.

• Grup selalu dengan cermat menyusun konsep, tema,

memilih talent dan media serta saat yang tepat dalam melakukan marketing campaign sesuai dengan karakter produk serta target pasarnya.

• Grup secara berkala melakukan perbaikan dan

pemeliharaan atas mesin dan peralatan produksi secara berkala sehingga bilamana terjadi kerusakan maka hal tersebut dapat diantisipasi sesegera mungkin. Di beberapa bagian penting Grup senantiasa mempersiapkan kapasitas cadangan.

• Grup secara terus menerus melakukan pemantauan

dan pengujian kualitas dan selalu menyimpan sample dari setiap batch produksi selama 3 tahun.

• The Group continues to maintain a good relationship with all stakeholders, including good relationships with the Group’s suppliers of raw materials.

• The Group continues to transfer knowledge to other

management and sustainable regeneration to maintain the internal continuity of their business.

• The Group performs to continue the innovations in

developing the Group’s products. In addition, with the consistency of the selection and proper use of raw materials, both in types, quantity and quality, the Group believes that it can produce herbs and other superfine products so capable to face the competitive competition.

• The Group always carefully develops the concept,

theme, selects talent and media and the right time to conduct the marketing campaign in accordance with the character of the product and its market target.

• The Group regularly repairs and maintains machinery

and equipment so if there is damage then it can be anticipated as soon as possible. In some important parts the Group always prepare backup capacity.

• The Group is continuously monitoring and testing of

quality and regularly keeping a sample of each batch of production for 3 years.

e. Saling Hapus Instrumen Keuangan f. e. Offsetting Financial Instruments

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat aset dan liabilitas keuangan yang saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sehingga aset dan liabilitas keuangan tersebut disajikan secara bruto.

As of December 31, 2015 and 2014, there is no financial assets and liabilities which set off in the consolidated statements of financial position thus that financial assets and liabilities presented as gross.

33. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 33. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut:

Calculation of basic earnings per share is as follows:

2015

(Disajikan kembali / as

restated) 2014

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk

437.475 417.511

Net income attributable to owners of the Parent Company

Jumlah rata-rata tertimbang saham

14.929.944.703 15.000.000.000

Weighted average number of shares outstanding

Laba bersih per saham dasar (dalam jumlah penuh)

29,30 27,83

Basic earnings per share (in full amount)












72

34. PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) 34. AGREEMENTS AND COMITMENTS (continued)

Perjanjian Penting (lanjutan) Principal Agreement (continued)

Perjanjian Royalti Royalty Agreement

Berdasarkan RUPS Luar Biasa tanggal 9 November 2012, Perusahaan menyetujui untuk memberikan royalti kepada keluarga Hidayat. Jasa royalti dihitung 1,5% dari hasil penjualan bersih Perusahaan. Dasar pengenaan royalti tersebut adalah hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang mana persentase tersebut lebih rendah dari yang berlaku umum.

Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on November 9, 2012, the Company agreed to provide royalty to Hidayat’s family. Royalty fee is computed as 1.5% of net sales of the Company. The basis upon which royalties are the result of the General Meeting of Shareholders, which percentage is lower than generally accepted.

Berdasarkan Perjanjian Lisensi Rahasia Dagang No. 150/W/2013 dibuat dihadapan Notaris Dewikusuma, S.H., tanggal 10 September 2013, pemegang saham menyetujui bahwa pembayaran jasa royalti tahun 2014 melalui CV Mekar Subur.

Based on Secret Trade Licency Agreement No. 150/W/2013 of Dewikusuma, S.H., dated September 10, 2013, the shareholders approved that the payment of the royalty fee 2014 will be provided to CV Mekar Subur.

Perjanjian Bank Bank Agreement

Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 0279/ETB-SLO/MDO/III/2014 tanggal 1 April 2014 antara PT Berlico Mulia Farma, entitas anak dengan UOB, terakhir diperpanjang dengan surat persetujuan perpanjangan No. 0881/ETB-SLO/MDO/VIII/2014. PT Berlico Mulia Farma, entitas anak memperoleh beberapa fasilitas sebagai berikut:

Based on credit agreement No. 0279/ETB-SLO/MDO/III/2014 dated April 1, 2014 between PT Berlico Mulia Farma, subsidiary and UOB, the most recently has amended by the approval letter for extension No. 0881/ETB-SLO/MDO/VIII/2014. PT Berlico Mulia Farma, subsidiary obtains several credit facilities, as follows:

a. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan

maksimum kredit sebesar Rp 6.250 dengan tingkat suku bunga 13,25% per tahun dan jatuh tempo sampai dengan 14 Juli 2015.

a. Overdraft Credit Facility (KRK) with maximum credit amounted of Rp 6,250 with interest rate 13.25% per annum and will mature until July 14, 2015.

b. Fasilitas kredit Modal Kerja Fixed Loan (FL) (Back to

Back) dengan maksimum kredit sebesar Rp 4.180 dengan tingkat suku bunga 4,5% per tahun (Fixed Deposit IDR Rate + 1%) dan jatuh tempo sampai dengan 14 Juli 2015.

b. Fixed Loan (FL) Working Capital credit facility (Back to Back) with maximum credit amounted of Rp 4,180 with interest rate 4.5% per annum (Fixed Deposit IDR Rate + 1%) and will mature until July 14, 2015.

c. Fasilitas kredit Modal Kerja Clean Trust Receipt (CTR)

dari OUB dengan maksimum kredit sebesar Rp 10.000 dengan tingkat suku bunga 13% per tahun dan jatuh tempo sampai dengan 14 Juli 2015.

c. Clean Trust Receipt (CTR) Working Capital credit facility from OUB with maximum credit amounted of Rp 10,000 with interest rate 13% per annum and will mature until July 14, 2015.

d. Fasilitas kredit Modal Kerja Revolving Credit Facility

(RCF) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000 dengan tingkat suku bunga 13% per tahun dan jatuh tempo sampai dengan 14 Juli 2015.

d. Revolving Credit Facility (RCF) Working Capital credit facility with maximum credit amounted of Rp 3,000 with interest rate 13% per annum and will mature until July 14, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2014 seluruh utang bank telah dilunasi.

As of December 31, 2014, all bank loans have been paid.












73

35. INFORMASI SEGMEN 35. SEGMENT INFORMATION

Dalam pengambilan keputusan oleh manajemen, Grup digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan segmentasi produksi.

In making decisions by management, the Group are classified into business units based on segmentation in the form of production segment.

Informasi segmen Grup berdasarkan segmentasi produksi adalah sebagai berikut:

The Group segment informations based on segmentation in the form of production segment are as follow:

2015

Jamu Herbal /

Herbal medicine

Makanan dan minuman / food and beverages

Farmasi / Pharmacy Jumlah / Total

Pendapatan / Sales 1.145.731 996.768 76.037 2.218.536 Beban pokok penjualan / Cost of

goods sold

(503.981 ) (779.827 ) (51.363 ) (1.335.171)

Laba kotor / Gross profit 641.750 216.941 24.674 883.365 Beban usaha / Operating expenses (404.917) Laba operasi / Operating income 478.448 Pendapatan (Beban) keuangan/

Financial income / (expenses)

70.770

Pendapatan (Beban) lainnya / Other income (expenses)

11.181

Laba sebelum pajak penghasilan / Profit before income tax

560.399

Beban pajak penghasilan / Income tax expenses

(122.924)

Laba bersih / Net Income 437.475 Pendapatan (Beban) komprehensif

lain / Other comprehensive income (expenses)

423 Laba komprehensif / Comprehensive

income

437.898

Aset segmen / Segment assets 2.796.111 Liabilitas segmen / Segment liabilities 197.797

2014

Jamu Herbal /

Herbal medicine

Makanan dan minuman / food and beverages

Farmasi / Pharmacy Jumlah / Total

Pendapatan / Sales 1.076.084 1.095.023 26.800 2.197.907 Beban pokok penjualan / Cost of

goods sold

(468.713 ) (871.576 ) (18.053 ) (1.358.336)

Laba kotor / Gross profit 607.371 223.447 8.747 839.565 Beban usaha / Operating expenses (403.075) Laba operasi / Operating income 436.496 Pendapatan (Beban) keuangan/

Financial income / (expenses)

104.296

Pendapatan (Beban) lainnya / Other income (expenses)

7.956

Laba sebelum pajak penghasilan / Profit before income tax

548.748

Beban pajak penghasilan / Income tax expenses

(131.231)

Laba bersih / Net Income 417.517 Pendapatan (Beban) komprehensif

lain / Other comprehensive income (expenses)

(940) Laba komprehensif / Comprehensive

income

416.577

Aset segmen / Segment assets 2.820.273 Liabilitas segmen / Segment liabilities 197.797











72

34. PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) 34. AGREEMENTS AND COMITMENTS (continued)

Perjanjian Penting (lanjutan) Principal Agreement (continued)

Perjanjian Royalti Royalty Agreement

Berdasarkan RUPS Luar Biasa tanggal 9 November 2012, Perusahaan menyetujui untuk memberikan royalti kepada keluarga Hidayat. Jasa royalti dihitung 1,5% dari hasil penjualan bersih Perusahaan. Dasar pengenaan royalti tersebut adalah hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang mana persentase tersebut lebih rendah dari yang berlaku umum.

Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on November 9, 2012, the Company agreed to provide royalty to Hidayat’s family. Royalty fee is computed as 1.5% of net sales of the Company. The basis upon which royalties are the result of the General Meeting of Shareholders, which percentage is lower than generally accepted.

Berdasarkan Perjanjian Lisensi Rahasia Dagang No. 150/W/2013 dibuat dihadapan Notaris Dewikusuma, S.H., tanggal 10 September 2013, pemegang saham menyetujui bahwa pembayaran jasa royalti tahun 2014 melalui CV Mekar Subur.

Based on Secret Trade Licency Agreement No. 150/W/2013 of Dewikusuma, S.H., dated September 10, 2013, the shareholders approved that the payment of the royalty fee 2014 will be provided to CV Mekar Subur.

Perjanjian Bank Bank Agreement

Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 0279/ETB-SLO/MDO/III/2014 tanggal 1 April 2014 antara PT Berlico Mulia Farma, entitas anak dengan UOB, terakhir diperpanjang dengan surat persetujuan perpanjangan No. 0881/ETB-SLO/MDO/VIII/2014. PT Berlico Mulia Farma, entitas anak memperoleh beberapa fasilitas sebagai berikut:

Based on credit agreement No. 0279/ETB-SLO/MDO/III/2014 dated April 1, 2014 between PT Berlico Mulia Farma, subsidiary and UOB, the most recently has amended by the approval letter for extension No. 0881/ETB-SLO/MDO/VIII/2014. PT Berlico Mulia Farma, subsidiary obtains several credit facilities, as follows:

a. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan

maksimum kredit sebesar Rp 6.250 dengan tingkat suku bunga 13,25% per tahun dan jatuh tempo sampai dengan 14 Juli 2015.

a. Overdraft Credit Facility (KRK) with maximum credit amounted of Rp 6,250 with interest rate 13.25% per annum and will mature until July 14, 2015.

b. Fasilitas kredit Modal Kerja Fixed Loan (FL) (Back to

Back) dengan maksimum kredit sebesar Rp 4.180 dengan tingkat suku bunga 4,5% per tahun (Fixed Deposit IDR Rate + 1%) dan jatuh tempo sampai dengan 14 Juli 2015.

b. Fixed Loan (FL) Working Capital credit facility (Back to Back) with maximum credit amounted of Rp 4,180 with interest rate 4.5% per annum (Fixed Deposit IDR Rate + 1%) and will mature until July 14, 2015.

c. Fasilitas kredit Modal Kerja Clean Trust Receipt (CTR)

dari OUB dengan maksimum kredit sebesar Rp 10.000 dengan tingkat suku bunga 13% per tahun dan jatuh tempo sampai dengan 14 Juli 2015.

c. Clean Trust Receipt (CTR) Working Capital credit facility from OUB with maximum credit amounted of Rp 10,000 with interest rate 13% per annum and will mature until July 14, 2015.

d. Fasilitas kredit Modal Kerja Revolving Credit Facility

(RCF) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000 dengan tingkat suku bunga 13% per tahun dan jatuh tempo sampai dengan 14 Juli 2015.

d. Revolving Credit Facility (RCF) Working Capital credit facility with maximum credit amounted of Rp 3,000 with interest rate 13% per annum and will mature until July 14, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2014 seluruh utang bank telah dilunasi.

As of December 31, 2014, all bank loans have been paid.












74

36. PENGELOLAAN PERMODALAN 36. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan Grup mengatur modal adalah untuk menjaga kemampuan Grup untuk melanjutkan usaha yang terus menerus supaya memberikan keuntungan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dan untuk mempertahankan struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

The objectives of the Group manage capital are to maintain the Group’s ability to constantly continue efforts that provide benefits to shareholders and other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

The Group are actively and regularly examining and managing the capital structure to ensure the capital structure and the optimal returns to shareholders, considering the future capital requirements and the capital efficiency of the Group, the profitability of the present and future, current projections cash operations, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities.

Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang neto dengan modal. Utang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi dikurangi dengan dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:

As generally accepted practice, the Group evaluate the capital structure through debt-to-equity ratio (gearing ratio) that is calculated by dividing the net debt to equity. Net debt is total liabilities as presented in the consolidated statement of financial position reduced with cash and cash equivalents. While covering the entire equity capital attributable to equity holders of the Company. As of December 31, 2015 and 2014, the ratio calculation is as follows:

2015 2014

Jumlah liabilitas 197.797 195.093 Total liabilities Dikurangi: kas dan setara kas (836.975 ) (864.791 ) Less: cash and cash equivalents

Utang bersih (639.178) ) (669.698 ) Net payable Jumlah ekuitas 2.598.314 2.625.180 Total equity

Rasio Utang terhadap Modal (0,24 ) (0,25 ) Debt to Capital Ratio

37. REKLASIFIKASI AKUN 38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.

Certain accounts in the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2014, have been reclassified to conform with the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2015.

31 Desember 2014

Sebelum reklasifikasi /

Before reclassification

Setelah reklasifikasi /

After reclassification

December 31, 2014

Laporan arus kas konsolidasian

Consolidated statements of

Cash flow Penerimaan dari pelanggan 2.289.814 2.226.699 Receipts from customers Pembayaran ke pemasok (1.607.440 ) (1.482.920 ) Payments to suppliers












75

38. PENERBITAN AMANDEMEN DAN PENYESUAIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU

38. ISSUANCE AMENDMENTS AND IMPROVEMENTS TO STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND NEW INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

DSAK-IAI telah menerbitkan baru dan amandemen serta penyesuaian pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan baru yang akan berlaku efektif atas laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal sebagai berikut:

DSAK-IAI has issued the following new and amendments and improvements to statements of financial accounting standards and new interpretation of financial accounting standards which will be applicable to the financial statements with annual periods beginning on or after:

1 Januari 2016 January 1, 2016

Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan

Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”

Amandemen PSAK No. 15, “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”

Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”

Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”

Amendments to PSAK No. 4, “Equity Method in Separate Financial Statements”

Amendments to PSAK No. 15, “Investment in Associates and Joint Ventures of Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”

Amendments to PSAK No. 16, “Fixed Assets on Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”

Amendments to PSAK No. 19, “Intangible Assets on Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”

Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”

Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”

Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama”

Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”

ISAK No. 30, “Pungutan” PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen

Operasi” PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi” PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti

Investasi” PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap” PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset

Takberwujud” PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi

Bisnis” PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”

PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”

Amendments PSAK No. 24, “Defined Benefit Plans: Employee Contributions”,

Amendments to PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements of Investment Entities: Applying in the Consolidation Exception”

Amendments to PSAK No. 66, “Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operations”,

Amendments to PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities of Investment Entities: Applying in the Consolidation Exception”

ISAK No. 30, “Levies” PSAK No. 5 (Improvement 2015), “Operating

Segment” PSAK No. 7 (Improvement 2015), “Related Party

Disclosures” PSAK No. 13 (Improvement 2015), “Investment

Property” PSAK No. 16 (Improvement 2015), “Fixed Assets” PSAK No. 19 (Improvement 2015), “Intangible Assets”

PSAK No. 22 (Improvement 2015), “Business

Combinations” PSAK No. 25 (Improvement 2015), “Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

PSAK No. 53 (Improvement 2015), “Share-based Payment”

PSAK No. 68 (Improvement 2015), “Fair Value Measurement”











74

36. PENGELOLAAN PERMODALAN 36. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan Grup mengatur modal adalah untuk menjaga kemampuan Grup untuk melanjutkan usaha yang terus menerus supaya memberikan keuntungan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dan untuk mempertahankan struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

The objectives of the Group manage capital are to maintain the Group’s ability to constantly continue efforts that provide benefits to shareholders and other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

The Group are actively and regularly examining and managing the capital structure to ensure the capital structure and the optimal returns to shareholders, considering the future capital requirements and the capital efficiency of the Group, the profitability of the present and future, current projections cash operations, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities.

Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang neto dengan modal. Utang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi dikurangi dengan dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:

As generally accepted practice, the Group evaluate the capital structure through debt-to-equity ratio (gearing ratio) that is calculated by dividing the net debt to equity. Net debt is total liabilities as presented in the consolidated statement of financial position reduced with cash and cash equivalents. While covering the entire equity capital attributable to equity holders of the Company. As of December 31, 2015 and 2014, the ratio calculation is as follows:

2015 2014

Jumlah liabilitas 197.797 195.093 Total liabilities Dikurangi: kas dan setara kas (836.975 ) (864.791 ) Less: cash and cash equivalents

Utang bersih (639.178) ) (669.698 ) Net payable Jumlah ekuitas 2.598.314 2.625.180 Total equity

Rasio Utang terhadap Modal (0,24 ) (0,25 ) Debt to Capital Ratio

37. REKLASIFIKASI AKUN 38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.

Certain accounts in the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2014, have been reclassified to conform with the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2015.

31 Desember 2014

Sebelum reklasifikasi /

Before reclassification

Setelah reklasifikasi /

After reclassification

December 31, 2014

Laporan arus kas konsolidasian

Consolidated statements of

Cash flow Penerimaan dari pelanggan 2.289.814 2.226.699 Receipts from customers Pembayaran ke pemasok (1.607.440 ) (1.482.920 ) Payments to suppliers

268 PBPT Sido Muncul Tbk • Laporan Tahunan 2015 PT Sido Muncul Tbk • 2015 Annual Report











76

38. PENERBITAN AMANDEMEN DAN PENYESUAIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)

38. ISSUANCE AMENDMENTS AND IMPROVEMENTS TO STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND NEW INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)


Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan

Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan” ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK 13: Properti Investasi”

Amendments to PSAK No. 1 on “Presentation of Financial Statements on Disclosure Initiative”,

ISAK No. 31 on “Interpretation on Scope of PSAK No. 13: Investment Property”


Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap: Agrikultur –

Tanaman Produktif” PSAK No. 69, “Agrikultur”

Amendments to PSAK No. 16, “Fixed Assets: Agriculture – Bearer Plants”

PSAK No. 69, “Agriculture”

Grup masih mengevaluasi dampak dari amandemen serta penyesuaian pernyataan standar akuntansi keuangan baru dan interpretasi standar akuntansi keuangan baru di atas dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terkait dengan hal tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The Group is still evaluating the effects of those new and amendments and improvements to the statements of financial accounting standards and new interpretations of financial accounting standards and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 4

Profil PerusahaanCompany Profile 11

Informasi Umum PerusahaanGeneral Information 12Struktur OrganisasiOrganizational Structure 13Sekilas PerusahaanCompany in Brief 14Visi & MisiVision & Mission 16Jajak LangkahMilestones 18Bidang UsahaBusiness Line 20PenghargaanAwards 22Profil Entitas AnakProfile of Subsidiaries 26Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners 32Profil DireksiProfie of the Board of Directors 35


Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners 40Laporan DireksiReport of the Board of Directors 50

Analisa & Diskusi ManajemenManagement Discussion & Analysis 65

Tinjauan Ekonomi MakroMacroeconomic Overview 66Tinjauan UsahaBusiness Review 82Tinjauan KeuanganFinancial Review 86

Tinjauan Pendukung BisnisBusiness Support Review 101




Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility 171

Tanggung Jawab PerusahaanCorporate Social Responsibility 172

Tanggung Jawab Pelaporan TahunanResponsibility Annual Report 186

Daftar IsiContents

Kantor Pusat | Head OfficeGedung Menara Suara Merdeka Lt.16Jl Pandanaran No. 30Semarang 50134, IndonesiaTel : (62 24) 7692 8811 (hunting) Fax : (62 24) 7692 8815

Kantor Cabang | Branch OfficeGraha Muncul MekarJl. Panjang Arteri Kelapa Dua No. 27Kebun Jeruk - Jakarta Barat 11550, IndonesiaTel : (62 21) 765 3535Fax : (62 21) 765 6522E-mail : [email protected]

Pabrik | FactoryJl. Soekarno Hatta Km. 28Kec. Bergas, Klepu, Semarang, IndonesiaTel : (62-24) 6580 559, (62-298) 523 515Fax : (62-24) 6580 332, (62-298) 523 509E-mail : [email protected]

www.sidomuncul.com

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.



2015LAPORAN TAHUNAN

ANNUAL REPORT

Documents

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT - PT Bursa …...PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Sandra Linata Hidajat David Hidayat Johan Hidayat Sofyan Hidayat Irwan Hidayat Desy Sulistio