makala OM AMIR ojok di hapus preeeeeennnn Ok. penting.doc

Embed Size (px)

Citation preview

PENDIDIKAN DAN PERMASALAHANYA DI ERA GLOBAL

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangka potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.(Sisdiknas.2003:pasal 1). Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidik yang sangat profesioal seperti yang tercantum dalam UU Sisdiknas. Bab. XI, pasal 39, pendidik bertugas merencanakan dan melaksankan kegiatan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Untuk pendidik agar dapat melaksanakan profesinya dengan optimal maka pendidik harus mempunyai keanekaragaman pemikiran-pemikiran atau metode-metode pembelajaran yang bertujuan agar materi yang disampaiakan kepada peserta didik dapat diterima secarta maksimal, karena dalam dunia pendidikan kualitas pendidikan di tentukan oleh pendidik, maka dari itu pola pikir logis, ilmiah dan runtun demikian itu bisa dipakai untuk mengukur dan menilai realitas kehidupan yang sedang megalami krisis ini (buku pengantar pendidikan.)Pendidik adalah agen pembelajaran, sebagai seorang agen pembelajaran, jika pendidik yang dimaksud adalah seorang guru atau dosen disekolah rasanya kurang adil. Betapa pun di sekolah guru bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik, tapi jika institusi keluarga dan masyarakat tidak peduli terhadap pendidikan, maka sangat sulit diharapkan terbentuknya individu terdidik.

Dari ulasan singkat diatas tergambar, bahwa seorang pendidik tidak hanya seorang guru di sekolah, tetapi juuga setiap kepala keluraga, setiap anggota masyrakat dalam berbagai posisi dan fungsinya, figure pendidik dapat di klarifikasikan menjdi sedikit empat pihak, yaitu oarag tua, masyarakat, dan para pejabat Negara. Pendidik harus mempunyai peranan penting dalam perkembangan dunia pendidikan. Pendidik mempunyai beberapa peranan sebagai agen pembelajaran. Yang pertama adalah sebagai fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan kepada peseta didik agar mudah mengemukakan opini-opininya. peranan kedua adalah sebagai motivator yaitu sebagai pendorong agar peserta didik memiliki semangat dan motivasi dalam belajar. Peranan ketiga dalah sebagai pemacu yaitu pendidik harus mampu mengakarkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan menumbuhkan sesuai dengan apa yang menjadi cita-citanya. Peranan keempat adalah sebagai inspirator yaitu memberikan inspirasi kepada peserta didik agar dalam pembelajarnya mampu membangkitkan gambaran-gambaran yang sesuai dengan pemikiran, gagasan dan ide-ide yang kreatif. Dan peranan yang terakhir adalah sebagai perekayasa dalam arti yang positif, seperti pola p embelajaran yang aktif dan terarah.

Dalam membimbing pengalaman peserta didik, pendidik dituntut untuk menghubungkan mereka dengan lingkunganya. Hal ini sangat penting karena dalam pengalaman berinteraksi atau bersosialisai, disitulah sesungguhnya pesert didik mengalami proses belajar yang tidak hanya secara materi yang di sampaiakan di dalam kelas semata-mata untuk menguasai pengetahuan/ materi pelajaran saja, melainkan agar pengetahuanya bermanfaat bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Di era globalisasi saat ini masih banyak pendidik yang belum bisa menjalankan dan menerapkan sesuai yang diamanatkan UU Sisdiknas. Globalisasi adalah sebagai suatu proses dimana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. (wikipedia). Dalam dunia pendidikan globalisasi dapat diartiakan sebagai sarana untuk mentransfer ilmu pengetahuan dimana ruang geraknya tanpa ada batasan-batasan tertentu. Maka dari itu era globalisai dapat berpengaruh negatif maupun positif dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Dan permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah kurangnya kepedulian terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik, seperti yang terjadi di daerah Bangkalan Mojokerto (Koran Surya edisi: sabtu 24 april 2010, 150 siswa hanya diajar oleh satu Guru ).

Berdasakan paparan diatas penulis memilih makala yang berjudul pendidik dan permasalahanya di erea globalisasi. 1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana deskripsi pendidikan?

2. Bagaimana peran pendidik dalm pembelajaran?

3. Bagaimana analisa kasus?

4. Bagaimana solusi dari permasalahanya tersebut?

1.3. Tujuan

1. untuk mengetahuiu bagaimana deskripsi pendidikan

2. untuk memahami bagaimana peran pendidik dalam pembelajaran

3. Untuk mengetahui analisa kasus

4. untuk mengetahui bagaimana solusi dari permasalahan tersebut

BAB II

PEMBAHASAN 2.1. Deskripsi Tentang PendidikPendidik merupakan tenaga profesional kependidikan yang bertugas merencanakan dan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimingan dan pelatihan, serta melakukan penelitin dan pengabdianya pada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.(UUsisdiknas.BabXI:pasal 39). Secara umum dikatakan bahwa setiap orang dewasa dalam masyrakat dapat menjadi pendidik, karena setiap orang dewasa memiliki rasa tanggungjawab termasuk tanggung jawab untuk mendidik anak yang belum dewasa untuk mencapai tingkat kedewasaan (kematangan dari berbagai aspek). Dalam masyarakat, orang yang memiliki pribadi dewasa susila mempunyai pula tanggungjawab tertentu terhadap orang lain(orang yang belum dewasa).

Sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab moral berarti ia sadar akan tugasnya (mendidik) dan mau melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya agar tujuan pendidikan yang di harapkan dapat tercapai optimal. Tanggung jawab pendidik disini tidak hanya pada dirinya sendiri, tetapi juga kepada peserta didik, masyarakat dan tuhan. Pendidik sadar bahwa semua aspek kehidupan yang berkaitan dengan fungsi tugasnya menilai pertbuatanya dan meminta pertnggun jawabanya.

Agar tugas yang diembannya dapat berjalan dengan baik, pendidik harus juga mempunyai Kewibawaan. Yang dimaksud kewibawan adalah segala berbuatan dan perkataan yang benar di dengar, dipatuhi, dituruti, dihormati dan dipercaya tanpa adanya paksaan. Kewibawaan yang bersumber pada kelebihan yang diakui ada yang berasal secara karismatik (yang sudah terbentuk dalam diri seseorang) dan yang terbentuk karena kondisi lain misalnya perbedaan umur, kelebihan pengetahuan, karena adanya limpahan tugas dan otoritas.Proyek pengembangan LPTK telah mengembangkan beberpa kompetensi guru, yang dapat di gunakan pendidik non guru, yakni:

1. Menguasai landasan-landasan pendidikan2. Menguasai bahan pelajaran

3. Mampu mengelola program belajar mengajar

4. Mampu mengelola kelas

5. Mampu mengelola interaksi belajar mengajar

6. Mampu menggunakan sumber/media belajar

7. Mampu menilai hasil belajar (prestasi) peserta didik

8. Mengenal fungsi dan program bimbingan (konseling) 9. Memahami prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian untuk keperluan mengajar.

10. Mengenal dan menyelenggarakan pendidikian Pendidik tidak hanya seorang guru melainkan mereka yang berposisi sebagai: orang tua, Kiai di pesantren, pendeta di gereja, instruktur di balai pendidikan dan pelatihan, dan bahkan juga sebagai pesilat di padepokan, karena mereka menularkan pengetahuan dan kebudayaanya kepada orang lain(bersifat kognitif); melatih ketrampilan dan jasmaninya kepada orang lain(bersifat psikomotor); menanamkan nilai dan keyakinan pada orang lain(bersifat efektif), dimana mereka mempunyai tanggungjawab untuk membawa peserta didik maupun pengikutnya ke arah tujuan yang diharapkanya. Pendidik khususnya yang berprofesi sebagai guru, jauh sebelum era globalisasi mereka dihormati seperti priyayi, dalam upacara dan perayaan mereka berada di barisan terdepan karena mereka memberikan sumbangsih penuh terhadap masyarakat tanpa pamrih, ikhlas dan menjadi inspirasi bagi masyarakat kalangan elit maupun non elit. Dalam dunia pendidikan, keluarga adalah pendidik tangan pertama, ditangan orang tualah anak-anak mendapatakan sentuhan pendidikan yang pertama, anak adalah Titipan sehingga orang tua wajib untuk mendidik agar kelak mereka menjadi manusia yang sejati, rasa syukur oarng tua terhadap anak dapat di wujudkan dengan kasih sayang orang tua merawat, mendidik, membesarkan dan mendewasakan sampai mereka bisa mandiri.Ada pendapat klasik menyatakan bahwa guru adalah orang tua kedua. Tetapi mungkinkah itu? Secara jelas dan faktual menjadi guru adalah tuntutan profesi. secara khusus, mereka mendapatkan pendidikan formal dan kemudian diangkat secara institusional sebagai seorang guru. Apabila guru dapat memerankan diri sebagai oaring tua kedua, maka pendidikan di keluarga bisa berlanjut di pendidikan sekolah. Tetapi jika kedudukan dan fungsi guru hanya berperan sebatas tuntutan profesi, boleh jadi akan terbentuk jurang pemisah antara kelurga dan masyrakat.

Dalam ruang lingkup dunia pendidikan, pendidik harus mempunyai syarat-syrat dan ketentuan seperti yang tercantum dalam, (UU Sisidiknas Bab XI,pasal42:1dan2), pendik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar , sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang untuk pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidkan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.2.2 Peran Pendidik Dalm Pembelajaran

Sebagai seorang pendidik mempunyai peranan yang sangat penting bagi peserta didik, karena tercapainya suatu tujuan pendidikan sangatlah di tentukan oleh pendidik yang bisa memerankan dirinya secara profesional dalam proses pembelajaran. Adapun beberapa definisi yang harus di perankan oleh pendidik, khususnya guru dalam proses kegiatan belajar mengajar yaitu: iformator, organisator, motifator, pengarah/director, inisiator,transmitter, fasilitator, mediator, evaluator.

a. pendidik sebagai informtor

Pendidik sebagai informator adalah sebagai pelaksana mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupaun umum. Adapun teori sebagai berikut:

teori stimulus respon.

teori dissonance-reduction.

teori pendekatan fungsional.

b pendidik sebagai organisatorGuru sebagai organisator, pengelola pengelola akademik, worksop, jadwal pelajaran dan lain-lain. Komponen-komponen yang berkaitan dengan belajar mengajar, semua diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai efektifitas dan efesiensi dalam diri siswa.

c. pendidik sebagai motivatorguru garus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcemen untuk mendinamiskan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreatifitas) sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar. Peranan guru sebagai motivator ini sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut performance dalam arti personalisasi dan sosialisasi diri.

d. peran pendidik sebagai pengarah/direktor jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Pendidik harus dapat membimbing dam mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan yang di cita-citakan.

e. peran pendidik sebagai inisiatorguru dalam hal iniu sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar suadah barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat di contoh oleh anak didiknya.

f. peran pendidik sebagai transmitter Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.g. peran pendidik sebagai fasilitatorguru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar, mjisaalanya saja engan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan peserta didik, sehinga interaksi belajar mengajar akan berlangsun secara efektif.

h. peran pendidik sebagai mediatorGuru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar peserta didik, misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi peserta didik, mediator juga diartikan sebagai penyedia media.

i. peran pendidik sebagai evaluator

evaluasi yang di maksud adalah evalusasi yang mencakup pula evaluasi instrintik. Untuk ini guru harus hati-hati dalam menjatuhkan nilai atau kriteria keberhasilan. Dalam hal ini tidak cukup dilihat dari bisa atau tidaknya mengerjkan mata pelajaran yang diujikan tetapi ada pertimbanagan- pertimbangan yamg sangat kompleks, terutama menyangkut prilaku dan Values yang ada pada masing-masing mata pelajaran.(interksi & motifasi dalam mengajar,( PT, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1986. sardiman.A.M)

2.3. Analisa Kasus 150 Lima Puluh Siswa Hanya Diajar Satu GuruNo.UU Sisidiknas

Fakta di koranSesuai/tidak

1.Pendidik berkewajiban mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan ( UU SISDIKNAS, 2003: Pasal 39 ayat 2) Beberapa guru dan kepalasekolah jarang hadir padahal ada 7 guru di sekolahan tersebut.

tidak

2Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreati, dinamis dan dialogis(pasal 40,ayat 2) Siswa harus bergantian dalam proses belajar mengajar, karena fasilitas khususnya ruang kelas, yang disediakan kurang memadai.Tidak

2.4. SolusiSolusi dari permasalahan tersebut antra lain adalah:

1. mengajak kepala sekolah dan guru untuk lebih intens dalam pembelajaran bagi peserta didik, dan di berikan wacana tentang tujuan pendidikan nasional,

2. kesadaran diri dari setiap individu pendidik, untuk meningkat profesionalis sebagai seorang tenaga pendidik.3. mengalokasikan dana bantuan pendidikan untuk membangun fasilitas seperti gedung, laboratorium dan segala kelengkapan yang lainya.4. sekola dapat mengajukan dana bantuan khusus ke lembaga yang terkait tentang pendidikan, unutuk membangun sarana dan prasarana yang dirasa masih kurang memadai. Karena lingkungan yang kondusif dapat meninggkatkan mutu pendidikan dan peserta didik dengan mudah mengembangkan potensi dirinya.5. Penyelenggaran pendidikan sekolah harus di kelola secara simultan dan berimbang, Maka permasalahan pendidikan akan teratasi jika dapat mengatasi permasalahan pemerataan, pendidikan yang bermutu, Efisiensi, dan relevansi dalampendidikan.BAB IIIPENUTUP

3.1. kesimpulanBahwasanya seorang pendidik itu tidak hanya seorang yang berprofesi sebagi guru, tetapi seoarang yang bisa berperan dengan baik dalam mencerdaskan peserta didik, seperti; orang tua, Kiai di pesantren, pendeta di gereja, instruktur di balai pendidikan dan pelatihan, dan bahkan juga sebagai pesilat di padepokan, karena mereka menularkan bakat dan pengetahuanya kepada peserta didik, maka mereka dapat juga disebut sebagai seorang pendidik, yang memberikan input bagi peserta didik agar input yang didapat dari pendidik, berguna bagi bangsa dan Negara.3.3. saranMengingat pendidikan di Indonesia yang saat ini sedang amburadul atau sedang terombang- ambing oleh kebijakan yang di berikan oleh rezim saat ini, maka tugas dari seorang pendidik, untuk mencetak peserta didik yang menuntaskan permasalahan tersebut pendidik diharapkan dengan susngguh-sungguh menjalankan amanat yang di sampaikan oleh undang-undang dasar 1945, agar peserta didik mempunyai jiwa intelektual dan sosial, diharapkan membawa angina perubahan bagi Indonesia khususnya dalam dunia pendidikan.3.4. LampiranBerdasarkan dari pertimbangan untuk menguatkan pemahaman isi dari makala ini penulis menambahkan beberapa buku sebagai sumber referensi.DAFTAR PUSTAKAKonsep pendidikan diambil dari buku: (Umar T dan La Sulo, 2005: 1) Pengantar pendidikan Tirtarahadja, Umar dan S.L la Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Konsep Pendidik di ambil dari: Undang-Undang no. 40 tahun 2003 mengenai

Sistem Pendidikan Bab XI.

.(interksi & motifasi dalam mengajar),PT, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1986. sardiman.A.M)

3.(UU Sisidiknas Bab XI,pasal42:1dan2),Suharto Suparlan.2008. Wawasan pendidikan sebuah pengantar pendidikian. Jogjakarta: Ar-ruzz media.PAGE 14