43
1. PENDAHULUAN Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang di pengaruhi oleh pasang-surut air laut. Istilah mangrove digunakan untuk semua tumbuhan yang hidup di lingkungan khas (Nontji 1993). Kata mangrove merupakan perpaduan dari bahasa Portugis “mangue” yang berarti tumbuhan dan bahasa Inggris “grove” yang berarti belukar atau hutan kecil (Dawes,1981). Mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatau varietas komunitas pantai tropik dan sedikit subtropik yang didominasi oleh beberapa species pohon yang khas atau semak-semak yang memepunyai kemampuan tumbuh dalam perairan asin (Nybakken 1992) Menurut Nontji (1987), mangrove dikenal mempunyai keragaman jenis yang tinggi,seluruh tercatat sebanyak 89 jenis diantaranya berupa pohon dan selebihnya berupa terna ( 5 jenis), perdu ( 9 jenis), epifit (29 jenis) dan parasit (2 jenis). Beberapa contoh mangrove yang dapat berupa pohon antara lain bakau (Rhizophora), api-api 1

Makala Gueenew

  • Upload
    april

  • View
    269

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bhchsduic

Citation preview

Page 1: Makala Gueenew

1. PENDAHULUAN

Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang

pantai atau muara sungai yang di pengaruhi oleh pasang-surut air laut. Istilah

mangrove digunakan untuk semua tumbuhan yang hidup di lingkungan khas

(Nontji 1993). Kata mangrove merupakan perpaduan dari bahasa Portugis

“mangue” yang berarti tumbuhan dan bahasa Inggris “grove” yang berarti

belukar atau hutan kecil (Dawes,1981). Mangrove adalah sebutan umum

yang digunakan untuk menggambarkan suatau varietas komunitas pantai

tropik dan sedikit subtropik yang didominasi oleh beberapa species pohon

yang khas atau semak-semak yang memepunyai kemampuan tumbuh dalam

perairan asin (Nybakken 1992)

Menurut Nontji (1987), mangrove dikenal mempunyai keragaman jenis

yang tinggi,seluruh tercatat sebanyak 89 jenis diantaranya berupa pohon

dan selebihnya berupa terna ( 5 jenis), perdu ( 9 jenis), epifit (29 jenis) dan

parasit (2 jenis). Beberapa contoh mangrove yang dapat berupa pohon

antara lain bakau (Rhizophora), api-api (Avicennia), pedada (Sonneratia),

tanjang (Bruguiera) nyirih (Xylocarpus), tengar (Ceriops) dan buta-buta

(Exoecaria).

Hutan mangrove merupakan suatu ekosistem yang bersifat kompleks

dan dinamis, namun labil. Kompleks karena hutan mangrove dan perairan

merupakan habitat berbagai satwa dan biota, dinamis karena hutan

mangrove dapat terus tumbuh dan berkembang serta mengalami suksesi

sesuai dengan perubahannya. Labil karena mudah rusak dan sulit untuk

pulih kembali. Vegetasi mangrove merupakan salah satu potensi

1

Page 2: Makala Gueenew

sumberdaya alam yang produktif. Penggunaan area mangrove untuk

berbagai kepentingan lahan seperti lahan pertanian, pertambakan udang

dan ikan, pengusaha hutan dan pemukiman terjadi hampir di seluruh

Indonesia (Onrizal 2005 ).

Secara umum fungsi hutan mangrove yaitu menjaga garis pantai agar

tetap stabil, dan mencegah erosi. Hutan mangrove juga berperan sebagai

tempat persembunyian, tempat berkembang biak atau bertumbuh, tempat

mencari makan, tempat bertelur dan memijah bagi hewan perairan maupun

hewan darat. Dari segi ekonomi dan sosial, hutan mangrove berperan dalam

kemampuan dalam menyediakan produk, yakni produk ekonomis yang

langsung diambil, sedangkan manfaat hutan mangrove bagi kehidupan

masyarakat kayunya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, arang, serta

kayu untuk bahan bagunan dan perabot rumah tangga, bahkan kulitnya

mengandung tannin yang dapat digunakan sebagai penyamak atau

pengawet jaring alat tangkap ikan (Perciyai dan Wosmessley 1975 dalam

Poniskori 2001, Naamin 1990, Nontji (1993),dan Simbolon 1990). Manfaat

lain dari hutan mangrove yaitu sebagai tempat wahana wisata misalnya,

kawasan wisata dan sebagai tempat pendidikan, konservasi dan penelitian.

Rhizophora merupakan jenis tumbuhan mangrove yang termasuk

dalam family Rhizophoraceae, yang biasanya disebut sebagai bakau,

Rhizophora yang berarti "pembawa akar" dalam bahasa Yunani. Rhizophora

berkembang di belakang spesies utama pada daerah peralihan yang

kadang-kadang dipengaruhi oleh pasang surut.(Anonimous,2010).

Pada daerah yang normal, jenis ini berkembang pada daerah

2

Page 3: Makala Gueenew

berlumpur dan umumnya terdapat di daerah pesisir pantai. Tumbuhan ini

mampu menangkap dan menahan endapan menstabilkan tanah habitatnya,

serta bertindak sebagai pionir yang memagari daratan dari kondisi laut dan

angin dalam pembentukan formasi hutan mangrove di kawasan pantai.

Didasarkan pada pentingnya keberadaan hutan mangrove di perairan

pantai maka pengetahuan mengenai karakteristik morfologi mangrove genus

Rhizophora perlu dipelajari baik untuk kepentingan ilmiah maupun

kepentingan pengetahuan mangrove itu sendiri sebagai bahan informasi.

3

Page 4: Makala Gueenew

II. MORFOLOGI

Hutan mangrove tumbuh dan berkembang pada daerah landai di

muara sungai dan pesisir pantai yang di pengaruhi oleh pasang surut air laut

sehingga memiliki kondisi lingkungan yang ekstrim yang dapat menyebabkan

terganggunya metabolisme tumbuhan dan pada akirnya mengakibatkan

rendahnya laju pertumbuhan mangrove. Dengan kondisi lingkungan seperti

itu beberapa jenis mangrove mengembangkan mekanisme yang

memungkinkan mereka bertahan hidup dan bereproduksi (Nugroho et al,

1990)

Ada beberapa karakteristik morfologi yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi jenis tumbuhan mangrove, yaitu: daun, bunga dan buah

serta akarnya (Bengen 1999). Dari setiap jenis tumbuhan mangrove masing-

masing mempunyai ciri-ciri khusus atau bentuk yang khas yang dapat

dibedakan dengan jenis mangrove lain, baik itu daun, buah maupun sistem

perakarannya.

2.1 Akar

Berdasarkan perakarannya, flora mangrove dibagi ke dalam lima

kategori, yaitu: pohon (tree), semak (shrub), liana (vine), paku/palem

(fern/palm), dan herba/rumput (herb/grass). Flora mangrove memiliki

sistem perakaran yang khas, sehingga bisa digunakan untuk pengenalan di

lapangan. Bentuk-bentuk perakaran tumbuhan mangrove yang khas

tersebut adalah sebagai berikut:

4

Page 5: Makala Gueenew

a. Akar nafas (pneumatophore). Akar yang tumbuh tegak, muncul dari

dalam tanah, pada kulitnya terdapat celah-celah kecil yang berguna

untuk pernapasan. Akar nafas ini terdapat pada Avicennia, Xylocarpus

dan Sonneratia.

b. Akar lutut (knee root). Akar lutut merupakan modifikasi dari akar kabel

yang pada awalnya tumbuh ke arah permukaan substrat kemudian

melengkung menuju ke substrat lagi. Akar lutut seperti ini terdapat pada

Bruguiera spp.

c. Akar tunjang (stilt root). Akar tunjang merupakan akar (cabang-cabang

akar) yang keluar dari batang dan tumbuh ke dalam substrat. Akar ini

terdapat pada Rhizophora spp.

d. Akar papan (buttress root). Akar papan hampir sama dengan akar

tunjang tetapi akar ini melebar menjadi bentuk lempeng, mirip struktur

silet. Akar ini terdapat pada Heritiera.

e. Akar gantung (aerial root). Akar gantung adalah akar yang tidak

bercabang yang muncul dari batang atau cabang bagian bawah tetapi

biasanya tidak mencapai substrat. Akar gantung terdapat pada

Rhizophora, Avicennia dan Acanthus.

Pada umumnya marga pohon mangrove mempunyai satu atau lebih

tipe akar. Berbagai bentuk perakaran tersebut merupan salah satu cara

adaptasi tumbuhan mangrove terhadap kondisi habitat yang sering

tergenang air pasang,sehingga tanahnya bersifat anaerob.

Pohon bakau (Rhizophora spp),yang biasanya tumbuh di zona terluar

mengembangkan akar tunjang (stilt root) untuk bertahan dari ganasnya

5

Page 6: Makala Gueenew

gelombang. Kebanyakan mangrove memiliki lentisel atau lubang pori pada

pepangan untuk bernapas (Supriharyono 2000). Pada Rhizophora akar

panjang dan bercabang-cabang muncul dari pangkal batang untuk

menyangga batang. Akar ini dikenal sebagai prop root dan pada akhirnya

akan menjadi stilt root apabila batang yang disangganya terangkat ke atas

hingga tidak lagi menyentuh tanah. Akar penyangga membantu tegaknya

pohon karena memiliki pangkal yang luas untuk mendukung di lumpur yang

lembut dan tidak stabil. Juga membantu aerasi ketika terekspos pada saat

laut surut.

Gambar. Bentuk-bentuk perakaran tumbuhan yang sering dijumpai di hutan

mangrove. (a) akar tunjang, (b) akar lutut, (c) akar nafas, (d) akar

papan (Onrizal. 2008)

6

Page 7: Makala Gueenew

2.2 Daun

Daun-daun tumbuhan mangrove kuat dan mengandung banyak

air dan mempunyai jaringan internal penyimpanan air dan konsentrasi

garamnya tinggi (mengatur keseimbangan garam), karena daunnya memiliki

struktur stomata khusus untuk mengurangi penguapan (Sukardjo, S.1996).

Menurut Noor dkk (2006) menyatakan ada lima bentuk daun mangrove yang

umum ditemukan yaitu:

Elips (elliptic): panjang daun 2 kali lebarnya,melebar di bagian tengah

dan kedua ujungnya berukuran hampir sama.

Bulat memanjang (oblong) : panjang daun 2-3 kali lebarnya, bagian

pangkal dan ujung daun runcing.

Lanset (lanceolate): panjang daun 3-5 kali lebarnya,bagian pangkal dan

ujung daun runcing.

Bulat telur (ovate) : bentuk daun melebar di bagian tengah,kebanyakan

berbentuk elips

Bulat telur terbalik (obovate) : bentuk daun seperti telur terbalik.

Rhizophora merupakan jenis mangrove yang umum dijumpai, karena

penyebaranya luas. Jenis ini dapat tumbuh sampai 25 m. Bentuk daunnya

lebar dan panjangnya (obovate) dan bulat telur (ellips) mencapai 20 cm,

berwarna hijau pada bagian atasnya dan hijau muda pada bagian bawahnya,

daun tersusun dalam rumpun sampai ujung tangkai.

7

Page 8: Makala Gueenew

elliptic oblong lanceolate ovate obovate spathulatez

Gambar. bentuk-bentuk daun Mangrove (Noor dkk. 2006)

Aristate/ Acuminate

Gambar. Ujung Daun Rhizophora (Onrizal. 2008)

8

Opposite

Gambar. susunan daun pada Rhizophora (Onrizal. 2008)

Tunggal

Gambar. Komposisi Daun Rhizophora (Onrizal. 2008)

Page 9: Makala Gueenew

2.3 Buah

Hampir semua jenis mangove memiliki biji atau buah yang dapat

mengapung, sehingga dapat tersebar dengan mengikuti arus air. Banyak

jenis mangrove memiliki biji bersifat vivipar yakni biji atau benihnya telah

berkecambah atau memiliki anakan pada buah sebelum buahnya gugur dari

pohon, misalnya biji bakau (Rhizophora) yang mana bijinya telah

berkecambah dan mengeluarkan akar panjang berupa tombak manakala

masih bergantung pada tangkainya (propagul). Ketika jatuh biji ini dapat

langsung menancap di lumpur di tempat jatuhnya, atau terbawah air pasang,

tersangkut dan tumbuh pada daerah lain.

Morfologi buah yang spesifik tersebut merupakan bentuk adaptasi,yakni

antisipasi terhadap habitat yang tergenang dan substratnya yang berlumpur,

dimana biji mangrove telah berkecambah selagi masih melekat pada pohon

induknya. Fenomena ini disebut vivipari dan kriptovivipari

Vivipari adalah perkecambahan dimana embrio keluar dari perikarp selagi

masih menempel pada ranting pohon, kadang-kadang berlangsung lama

pada pohon induknya. Vivipari terjadi pada Bruguiera, Ceriops, Rhizophora,

Kandelia dan Nypa.

Kriptovivipari adalah perkecambahan dimana embrio berkembang dalam

buah, tapi tidak mencukupi untuk keluar dari pericarp. Kriptovivipari terjadi

pada Aegialitis, Acanthus, Avicennia, Laguncularia dan Pelliciera. Viviparitas

ini merupakan mekanisme adaptasi terhadap beberapa aspek lingkungan,

diantaranya bertujuan untuk mempercepat perakaran, pengaturan kadar

garam, keseimbangan ion, perkembangan daya apung dan memperpanjang

9

Page 10: Makala Gueenew

waktu memperoleh nutrisi dari induk. Namaun juga di temukan buah seperti

bola dengan benih normal yang mana mengalami proses dimana mereka

memecah diri dan menyebarkan benihnya pada saat mencapai air. Buah

seperti ini biasanya ditemukan pada spesies Sonneratia dan Xylocarpus.

Gambar . Beberapa Contoh Buah Mangrove

( Sumber : Noot.dkk, 2006 )

2.4 Bunga

10

Page 11: Makala Gueenew

Bunganya berwarna putih dan berukuran kecil, berbentuk memanjang

dengan ukuran mencapai 60 cm meruncing pada bagian unjungnya.

(Sumber Gambar. Onrizal. 2008. Panduan Pengenalan dan Analisis

Vegetasi Hutan Mangrove)

2.5. Kulit Batang

Kulit batangnya berwarna coklat hingga abu-abu, gelap dengan

permukaan yang kasar.

Bab III. Deskripsi Morfologi

11

Cyme

Gambar Bungga majemuk RhisophoraAxillary

Gambar posisi bungga

ppadaRhisophora

Page 12: Makala Gueenew

3.1Rhizophora apiculata BI.

Nama setempat : bakau minyak ,bakau tandok, bakau akik,bakau

puteh,bakau kacang, bakau leutik, akik, bangka minyak, donggo akit,

jangkar, abat, parai, mangi-mangi, slengkreng, tinjang, wako.

Deskripsi umum

Pohon dengan ketinggian mencapai 30 m dengan diameter batang

mencapai 50 cm. Memiliki perakaran yang khas hingga mencapai ketinggian

5 meter,dan kadang-kadang memiliki akar udara yang keluar dari cabang.

Kulit kayu berwarna abu-abu tua dan berubah-ubah.

Daun

Berkulit, warna hijau tua dengan hijau muda pada bagian tengah dan

kemerahan dibagian bawah. Gagang daun panjangnya 17-15 mm dan

warnanya kemerahan. Unit dan Letak sederhana dan berlawanan. Bentuk:

elips menyempit. Ujung: meruncing . Ukuran :17-19 cm

Bunga :

Biseksual,kepala bunga kekuningan yang terletak pada gagang

berukuran < 14 mm. Letak : di ketiak daun. Formasi: kelopak (12 bunga per

kelopak). Daun Makota: 4 , kuning putih, tidak ada rambut , panjangnya 9-

11 mm. Kelopak bunga: 4 ; kuning kecoklatan, melengkung. Benang sari:

11-12; tak bertangkai

Buah

Buah kasar berbentuk bulat memanjang hingga seperti buah pir,warna

coklat,panjang 2-3,5 cm, berisis satu biji fertil. Hipokotil silindris,

12

Page 13: Makala Gueenew

berbintik ,berwarna hijau jingga.leher kotilodon berwarna merah jika sudah

matang. Ukuran: Hipokotil panjang 18-38 cm dan diameter 1-2 cm.

Ekologi

Tumbuh pada tanah berlumpur, halus , dalam dan tergenang pada

saat pasang normal. Tidak menyukai substrat yang lebih keras yang

bercampur dengan pasir. Tingkat dominasi dapat mencapai 90% dari

vegetasi yang tumbuh di suatu lokasi. Menyukai perairan pasang surut yang

memiliki pengaruh masukan air tawar yang kuat secara permanen.

Penyebaran

Sri Langka, Malaysia , Indonesia hingga Australia Tropis dan kepulauan

Pasifik.

Kelimpahan : melimpah di Indonesia, tersebar jarang di Australia.

Manfaat

Kayu dimanfaatkan untuk bahan bangunan, kayu bakar dan

arang.kulit kayu berisis hingga 30 % tanin (per sen berat kering). Cabang

akar dapat digunakan sebagai jangkar dengan diberi batu. Di Jawa acapkali

ditanam di pinggiran tambak untuk melindungi pematang. Sering digunakan

sabagai tanaman penghijauan

13

Page 14: Makala Gueenew

Rhizhopora apiculata BI.

Gambar 1 : Rhizophora apiculata (Noor, dkk.2006)

14

Page 15: Makala Gueenew

3.2 Rhizophora mucronata LmK.

Nama Setempat : Bangka itam, dongo korap, bakau hitam, bakau korap,

bakau merah, jankar, lenggayong, belukap, lolaro.

Deskripsi umum

Pohon dengan ketinggian mencapai 27 m, jarang melebihi 30 m.

Batang memiliki diameter hingga 70 cm dengan kulit kayu berwarna gelap

hingga hitam dan terdapat celah horizontal. Akar tunjang dan akar udara

yang tumbuh dari percabangan bagian bawah.

Daun

Daun berkulit, gagang daun berwarna hijau, panjang 2,5-5,5 cm.

Pinak daun terletak pada pangkal gagang daun dan berukuran 5,5-8,5 cm.

Unit dan Letak: sederhana dan berlawanan. Bentuk: elips melebar hingga

bulat memanjang. Ujung:meruncing. Ukuran: 11-23x5-13 cm.

Bunga

Gagang kepala bunga seperti cagak,bersifat biseksual, masing-

masing menempel pada gagang individu yang panjangnya 2,5-5 cm. Letak :

di ketiak bunga. Formasi : kelompok (4-8 bunga per kelompok). Daun

mahkota :4; putih, ada rambut , 9 mm. Kelopak bunga :4; kuning

pucat,panjangnya 13-19 mm. Benang sari: 8; tak bertangkai.

Buah

Buah lonjong atau panjang hingga berbentuk telur berukuran 5-7

cm,berwarna hijau kecoklatan, seringkali kasar dibagian pangkal, berbiji

tunggal. Hipokotil silindris, kasar dan berbintik. Leher kotilodon kuning ketika

matang. Ukuran: Hipokotil : panjang 36-70 cm dan diameter 2-3 cm.

15

Page 16: Makala Gueenew

Ekologi

Di areal yang sama dengan R.apiculata tetapi lebih toleran terhadap

substrat yang lebih keras dan pasir. Pada umumnya tumbuh dalam

kelompok, dekat atau pada pematang sungai pasang surut dan di muara

sungai, jarang sekali tumbuh pada daerah yang jauh dari air pasang surut.

Penyebaran

Afrika Timur, Madagaskar, Mauritania, Asia Tenggara, Malaysia,

Indonesia, Melanesia dan Mikronesia.

Manfaat

Kayu digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Tanin dari kulit kayu

digunakan untuk perwarnaan, dan kadang-kadang digunakan sebagai obat

dalam kasus hematuria (pendarahan pada air seni). kadang-kadang ditanam

di sepanjang tambak untuk melindungi pematang.

16

Page 17: Makala Gueenew

Rhizophora mucronata LmK.

Gambar 2. Rhizophora mucronata (Noor, dkk.2006)

17

Page 18: Makala Gueenew

3.3 Rhizophora stylosa Griff.

Nama setempat : bakau , bako-kurap, slindur, tongke besar, wako, bangko.

Deskripsi umum

Pohon dengan satu atau banyak batang, tinggi hingga 10 m. Kulit

kayu halus, bercelah, berwarna abu-abu hingga hitam. Memiliki akar tunjang

dengan panjang hingga 3 m, dan akar udara yang tumbuh dari cabang

bawah.

Daun

Daun berkulit, berbintik teratur di lapisan bawah. Gagang daun

berwarna hijau, panjang gagang 1-3,5 cm, dengan pinak daun panjang 4-6

cm. Unik dan Letak: sederhana dan berlawanan. Bentuk : elips melebar.

Ujung: meruncing.

Bunga

Gagang kepala bunga seperti cagak, biseksual, masing-masing

menempel pada gagang individu yang panjangnya 2,5-5 cm. Letak: di ketiak

daun. Formasi: kelopak (8-16 bunga per kelopak). Daun mahkota: 4 ;putih,

ada rambut, 8 mm. Kelopak bunga :4; kuning hijau, panjangnya 13-19 mm.

Benang sari: 8; dan sebuah tangkai putik, panjang 4-6 mm

Buah

Panjangnya 2,5-4 cm, berbentuk buah pir, berwarna coklat, berisi satu

biji fertil. Hipokotil silindris, berbintik agak halus. Leher kotilodon kuning

kehijauan ketika matang. Ukuran: hipokotil: panjang 20-35 cm (kadang

sampai 50 cm) dan diameter 1,5-2,0 cm.

18

Page 19: Makala Gueenew

Ekologi

Tumbuh pada habitat yang beragam di daerah pasang surut:lupur,

pasir dan batu. Menyukai bagian sungai pasang surut, tetapi juga sebagai

jenis pionir di lingkungan pesisir atau pada bagian daratan dari mangrove.

Satu jenis relung khas yang bisa ditempatihnya adalah tepian mangrove

pada pulau atau substrat karang. Menghasilkan bunga dan buah sepanjang

tahun. kemungkinan diserbuki oleh angin.

Penyebaran

Di Taiwan, Malaysia, Filipina, Indonesia, Papua New Guinea dan

Australia Tropis. Tercatat dari Jawa, Bali, Lombok, Sumatera, Sulawesi,

Sumba, Sumbawa, Maluku dan Papua.

Manfaat

Sabagai bahan bangunan, kayu bakar, dan arang. Masyarakat

Aborigin di Australia mengunakan kayu jenis ini untuk pembuatan bumerang,

tombak serta berbagai objek upacara. Anggur ringan serta minuman untuk

mengobati hematuria (pendarahan pada air seni) dapat di buat dari buahnya.

19

Page 20: Makala Gueenew

Rhizophora stylosa Griff

Gambar 3. Rhizophora stylosa (Noor. dkk. 2006)

20

Page 21: Makala Gueenew

3.4 Rhizophora mangle Pierre.

Nama setempat : Bakau merah (USA-Inggris), bakau Amerika (Bahasa

Inggris dan Auatralia), mangle Rojo (Amerika latin, Pasifik dan Pantai

Karibia). Tiri Wai (Fiji), dan Togo (Samoa), mangle Colorado (Spanyol),

mangle dulce (Spanyol).

Deskripsi umum

Mangrove merah mudah dibedakan melalui sistem yang unik akar

penyangga dan benih vivipar. Penyangga akar bakau merah terangkat di

atas air, sehingga memberikan dukungan ekstra dan perlindungan. Mereka

juga membantu pohon untuk memerangi anemia dengan membiarkan

sebuah asupan oksigen langsung melalui struktur akarnya. Pohon dapat

mencapai ketinggian hingga 80 kaki (24 m) tingginya dalam kondisi ideal,

namun umumnya ditemukan di 20 kaki yang lebih sederhana (6,1 m). kulit

adalah tebal dan berwarna abu-abu-coklat.

Daun

Daun berkulit dengan tebal 1 mm, sederhana. Berwarna hijauan

terang dengan panjang 2,5-5,1 cm dan lebar 7-13 cm, dengan margin halus

yang berbentuk bulat telur. Permukaan melengkung dengan Ujung tumpul.

Daunnya muncul terutama pada bulan November-februari di belahan bumi

selatan dan mei - Agustus di belahan bumi utara. Daun jatuh terutama pada

basah periode musim panas, pada bulan oktober-februari di belahan bumi

selatan, dan april-agustus di belahan bumi utara.

21

Page 22: Makala Gueenew

Bunga

Bunga yang sempurna. Gangang kepalah bunga seperti cagak.

kucup bunga memanjang seperti bulat telur, kelopak bunga : 4, berwarna

krim putih dan berbulu dengan panjang 12 mm dan lebar 4 mm . Benang

sari : 8 berwarna kuning pucat dan coklat keemasan pada saat jatuh . Daun

makhota : 4. bunga terletak dibawa atau di dalam daun bahwa pucuk apical,

tergantung pada species.

Buah

Buah memanjang seperti buah pir dengan panjang 3-4 cm, dengan

permukaan coklat halus. Kuping kelopak menyebar memanjang. Berbiji

tungal. Hipokotil selindris yang halus, berkecambah ketika masih terpasang

pada induknya.

Ekologi

Ditemukan di daerah subtropis dan tropis, memanjang sampai

sekitar 28 °. Berkembang pada garis pantai di air payau dan di rawa rawa

garam, di mana tanaman lain gagal dan menciptakan ekosistem sendiri.

Sering ditemukan di dekat hutan bakau putih (Laguncularia racemosa),

bakau hitam (Avicennia germinans), dan buttonwood (Conocarpus erectus).

Melalui stabilisasi di sekeliling mereka, mangrove merah menciptakan

sebuah komunitas untuk tanaman lain dan hewan (seperti kepiting bakau)

untuk bertahan hidup.

Pertumbuhan optimal pada substrat berlumpur. Akar biasanya

tenggelam di dasar pasir atau tanah liat yang memungkinkan untuk beberapa

perlindungan dari gelombang. Sebagai tanaman vivipar. Pohon-pohon

22

Page 23: Makala Gueenew

adalah hermaprodit, mampu melakukan penyerbukan sendiri atau angin-

penyerbukan. Pohon tidak mengalami tahap aktif sebagai benih, melainkan

berkembang menjadi sebuah pabrik hidup sebelum meninggalkan pohon

induknya. Sebuah propagul mangrove bisa mengapung di air payau selama

lebih dari setahun sebelum perakaran.

Kelimpahan : tidak umum

Penyebaran : Amerika barat ke pantai timur, Hawai, Afrika, Indo-Pasifik

Barat dan Pasifik selatan.

Manfaat : Kayu, kayu bakar, arang, pewarna dan obat tradisional

Rhizophora mangle pierre.

a. Pohon b. akar

23

Page 24: Makala Gueenew

c. daun dan pucuk daun d. Bunga

Rhizophora mangle ( Duke. dkk.2006)

e. daun dan bunga f. buah

Gambar 4. Rhizophora mangle ( Duke. dkk.2000)

24

Page 25: Makala Gueenew

3.5 Rhizophora racemosa C.G.Rogers

Nama setempat : -

Deskripsi

Belukar atau pohon kecil, selalu hijau dengan ketinggian mencapai 8

m. Kulit kayu berwarna coklat-kemerahan, memiliki celah/retakan longitudinal

(khususnya pada batang yang sudah tua), dan tmemiliki akar tunjang.

Daun

Daun agak tebal berdaging, keras/kaku, dan berumpun pada ujung

dahan. Panjang tangkai daun mencapai 10 mm. Unit & Letak: sederhana,

bersilangan. Bentuk: bulat telur menyempit. Ujung: membundar. Ukuran: 2-

10 x 1-2,5 cm.

Bunga

Bunga biseksual, tanpa gagang, berwarna putih cerah, dipenuhi oleh

nektar. Panjang tandan 1-2 cm. Memiliki dua pinak daun berbentuk bulat

telur, panjangnya 1,5 mm pada bagian pangkalnya. Letak: di ujung atau di

ketiak. Formasi: bulir. Daun mahkota: 5; putih, 2-4 x 7-8 mm. Kelopak bunga:

5; hijau (6-8 mm). Benang sari: <10; Panjang benang sari sama atau sedikit

lebih panjang dari daun mahkota.

Buah

Buah berbentuk kembung/elips, berwarna hijau kekuningan, berserat,

berkayu dan padat. Ukuran: panjang 2-4 cm; Diameter 3-5 mm.

Ekologi

Tumbuh di sepanjang tepi vegetasi mangrove. Menyukai substrat

berlumpur padat. Mereka juga terdapat di sepanjang jalur air yang

25

Page 26: Makala Gueenew

dipengaruhi oleh air tawar. Bunga putih, agak harum dan kaya akan nektar,

diserbuki oleh serangga. Buah berserat teradaptasi untuk penyebaran

melalui air.

Penyebaran

Dari bagian timur Afrika tropis dan Madagaskar sampai Malaysia, di

seluruh Indonesia, PNG, Australia utara dan Polinesia. Hampir tidak

ditemukan di sepanjang pantai yang menghadap Samudera India.

Manfaat

Kayunya keras dan tahan lama, cocok untuk berbagai keperluan

bahan bangunan, seperti jembatan, kapal, furnitur dan sebagainya.

Ukurannya lebih kecil dari L. littorea, sehingga sangat jarang ditemukan kayu

yang berukuran besar. Kulit kayu kadang-kadang digunakan sebagai bahan

pelapis.

Rhizophora racemosa C.G.Rogers

26

Page 27: Makala Gueenew

a. pohon b. buah

c. daun d. bunga

Gambar 5. Rhizophora racemosa ( Duke. dkk.2006)

3.6 Rhizophora samoensis (L) BI.

Nama Setempat : Togo fafine (Fiji),

Deskripsi Umum

Pohon kecil sampai 6 m atau lebih tinggi, dengan stipula lanset

(lentisel) besar di batang, dan akar gantung yang tumbuh dari batang

Daun

Daun sederhana, oblanceolate pisau berlawanan dengan ujung elips,

kebanyakan 6-12 mm panjang, sedikit berlekuk, margin sedikit revolute,

permukaan, mengkilap, tidak berbulu, permukaan bawah hitam putus-putus,

27

Page 28: Makala Gueenew

petiole1-2,5 cm.

Bunga

Bunga singkatnya, cymes bract-bantalan aksilaris sering dibagi

menjadi 3 cabang pada node terendah. Kelopak 7-12 mm, kuning dibagi

menjadi 4 lobus lanset. Corolla dari 4 coklat, decidious, kelopak lanset 6-9

mm panjang, berbulu pada permukaan batang. Benang sari 8. Ovary semi-

inferior. Ovarium semi-inferior..

Buah

Buah bulat telur, 2-3 cm panjang dengan kelopak yang terus-menerus

di atas, 1 unggulan, berkecambah saat masih di pabrik untuk menghasilkan

akar, panjang dan sempit.

Ekologi

Tumbuh di rataan terumbu, di sepanjang teluk dan muara, dan

sepanjang tepi hutan mangrove yang didominasi oleh Bruguiera

gymnorrhiza, sering membentuk belukar. Tanaman ini juga membantu

membangun garis pantai dan menyediakan makanan untuk orang dengan

berbagai makhluk laut yang ditemukan di ekosistem mangrove. Melalui

stabilisasi di sekeliling mereka, Rhizophora samoensis menciptakan

sebuah komunitas untuk tanaman lain dan hewan (seperti ikan) untuk

bertahan hidup.

Pertumbuhan optimal pada Substrat berlumpur. Akar biasanya

berada di dasar pasir atau tanah liat yang memungkinkan untuk beberapa

perlindungan dari gelombang. Pohon-pohon adalah hermafrodit, mampu

melakukan penyerbukan sendiri atau angin-penyerbukan. Pohon tidak

28

Page 29: Makala Gueenew

mengalami tahap aktif sebagai benih, melainkan berkembang menjadi

sebuah individu hidup sebelum meninggalkan pohon induknya. Sebuah

propagul mangrove bisa mengapung di air payau selama lebih dari setahun

sebelum perakaran.

Penyebaran

Tersebar luas di daerah tropis Dunia baru, tapi di Pasifik terbatas ke

New Caledonia, Fiji, Tonga dan Samoa, dan diperkenalkan dan dinaturalisasi

di Hawaii.

Manfaat

Kayunya sering digunakan untuk kayu bakar dan kadang-kadang

dalam konstruksi ringan. Di Fiji dan Tonga, pewarna coklat diperoleh dari

kulit kayu. Akarnya dilaporkan digunakan untuk busur di Fiji.

a. daun b. buah

c.bunga

Gambar. Rhizophora samoensis ( Duke. dkk.2006)

29

Page 30: Makala Gueenew

3.7 Rhizophora x lamarckii

Rhizophora lamarckii adalah hibrida dari Rhizophora apiculata dan

Rhizophora stylosa

Nama Setempat: -

Deskripsi Umum

Pohon dengan ketinggian mencapai 25 m, dengan diameter batang

mencapai 30 cm. Memiliki perakaran yang khas hingga mencapai ketinggian

2 m. Kulit kayu berwarna abu-abu dengan fisura.

Daun

Berkulit, pisau Daun bulat telur terbalik eliptik dengan pelepah hijau

muda dan titik-titik hitam padat di bawah permukaan apeks. Daun memiliki

spike mucronate jelas dan tangkai daun panjangnya 2-3 cm. Unit dan Letak

:sederhana dan berlawanan. Bentuk : bulat telur. Ujung : meruncing.

Ukuran : panjang 7-15 dan lebar 3-8 cm. Tangkai daun panjangnya 1-4 cm.

Bunga

Biseksual, gagang bunga seperti cagak,masing-masing menempel

pada gagang individu yang panjangnya 2- 4 cm. Letak: di ketiak daun.

Formasi : 2-3 mm. Kelopak bunga : berwarna putih dan sedikit berbulu,

panjangnya 2-3 mm. Benang sari : 8, tak bertangkai. Perbungaan

bercabang samapai 1-2 kali dengan tunas tergantung pada batang.

Buah

Buah lonjong, berwarna coklat seperti buah zaitun. Berbiji tunggal.

Hipokotol cylyndrical. Ukuran Hipokotil : panjangnya 28 cm dengan

30

Page 31: Makala Gueenew

diameter 1-2 cm. Buah jarang berkembang hingga jatuh tempo.

Penyebaran

Di Australia, Rhizophora X lamarckii ditemukan (di pantai utara Cape

York, Queensland, selatan ke Hinchinbrook Channel di selatan). di wilayah

Pasifik Indo-Barat dalam biome Indomalaya di selat sunda.

Manfaat : -

a. bunga

Gambar 7. Rhizophora x lamarckii (http://wiki.trin.org.au/ Mangroves/Rhizophora_X_lamarckii)

31

Page 32: Makala Gueenew

4. Penutup

Rhizophora merupakan jenis tumbuhan mangrove yang termasuk

dalam family Rhizophoraceae, yang biasanya disebut sebagai bakau,

Rhizophora yang berarti "pembawa akar" dalam bahasa Yunani. Rhizophora

berkembang di belakang spesies utama pada daerah peralihan yang

kadang-kadang dipengaruhi oleh pasang surut. Pada daerah yang normal,

jenis ini berkembang pada daerah berlumpur dan umumnya terdapat di

daerah pesisir pantai. Tumbuhan ini mampu menangkap dan menahan

endapan menstabilkan tanah habitatnya, serta bertindak sebagai pionir yang

memagari daratan dari kondisi laut dan angin dalam pembentukan formasi

hutan mangrove di kawasan pantai.

Ada beberapa karakteristik morfologi yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi jenis tumbuhan mangrove, yaitu: daun, buah serta akarnya.

Pada Rhizophora akar panjang dan bercabang-cabang muncul dari pangkal

batang untuk menyangga batang. Akar ini dikenal sebagai prop root dan

pada akhirnya akan menjadi stilt root apabila batang yang disangganya

terangkat ke atas hingga tidak lagi menyentuh tanah. Bentuk daunnya

obovate dan ellips dan bisa mencapai 20 cm, berwarna hijau pada bagian

atasnya dan hijau muda pada bagian bawahnya, daun tersusun dalam

rumpun samapai ujung tangkai. Buah Rhizophora berbentuk seperti tombak

dan bersifat vivipar yakni biji atau benihnya telah berkecambah atau memiliki

anakan pada buah sebelum buahnya gugur dari pohon. Bunganya berwarna

putih dan berukuran kecil, berbentuk memanjang dengan ukuran mencapai

60 cm meruncing pada bagian unjungnya. Kulit batangnya berwarna coklat

32

Page 33: Makala Gueenew

hingga abu-abu, gelap dengan permukaan yang kasar.

33