22
MAKALAH DINUL ISLAM Disusun Oleh : Cahya Dwi H (121008) Danang Mursito (121009) Diah Ayu L (121010) Dian Arisca (121011) Dwi Nurohmah (121012) DIII KEPERAWATAN 1 | Page

makalah Dinul Islam.doc

  • Upload
    anonim

  • View
    961

  • Download
    105

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKALAH DINUL ISLAM MATA KULIAH AL-ISLAM

Citation preview

Page 1: makalah Dinul Islam.doc

MAKALAH

DINUL ISLAM

Disusun Oleh :

Cahya Dwi H (121008)

Danang Mursito (121009)

Diah Ayu L (121010)

Dian Arisca (121011)

Dwi Nurohmah (121012)

DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2013/2014

1 | P a g e

Page 2: makalah Dinul Islam.doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai

salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

ke depannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki

sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan

masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Klaten, 19 Oktober 2013

Penyusun

2 | P a g e

Page 3: makalah Dinul Islam.doc

DAFTAR ISI

Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------ 2

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ---------------------------------------------------------------- 4

Rumusan Masalah-------------------------------------------------------------- 4

Tujuan ------------------------------------------------------------------------ 4

Manfaat ------------------------------------------------------------------------ 5

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian ajaran islam ------------------------------------------------------- 6

Tujuan ajaran islam------------------------------------------------------------ 6

Sumber ajaran islam ---------------------------------------------------------- 7

Ruang lingkup ajaran islam -------------------------------------------------- 7

Karakteristik ajaran islam ---------------------------------------------------- 12

BAB III PENUTUP

Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------------------- 15

Daftar Pustaka------------------------------------------------------------------------------------ 16

3 | P a g e

Page 4: makalah Dinul Islam.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ajaran islam adalah ajaran yang paling sempurna bagi seluruh umat. Karena ajaran islam

mengajarkan umatnya tidak hanya berbuat untuk dunia tapi juga berbuat untuk akherat,

supaya mencapai kebahagiaan dunia akherat yang dijanjikan Allah SWT dalam Alquran.

Nabi Muhammad yang menjadi tuntunan manusia dalm berbuat, untuk mencapai tujuan

hidup manusia.

B. Rumusan masalah

1) Apa pengertian ajaran islam ?

2) Apa saja tujuan ajaran islam bagi manusia ?

3) Apa saja sumber ajaran islam dikalangan ulama ?

4) Apa saja yang menjadi pegangan dalam ruang lingkup ajaran islam ?

5) Bagaimanakah karakteristik ajaran islam ?

C. Tujuan

1) Agar dapat menjelaskan definisi ajaran islam

2) Agar dapat menyebutkan tujuan ajaran islam bagi manusia

3) Agar dapat menyebutkan sumber ajaran islam diklangan ulama

4) Agar dapat menjelaskan dan menyebutkan yang menjadi pegangan dalam ruang

lingkup ajran islam

5) Agar dapat menjelaskan karakteristik ajaran islam.

4 | P a g e

Page 5: makalah Dinul Islam.doc

D. Manfaat

1) Memahami definisi ajaran islam

2) Memahami tujuan ajran islam bagi manusia

3) Memahami sumber ajaran islam dikalangan ulama

4) Memahami yang menjadi pegangan dalam ruang lingkup ajaran islam

5) Memahami karaktersitik ajran islam

5 | P a g e

Page 6: makalah Dinul Islam.doc

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian ajaran islam

(A.Mukti Ali, 1991:719) yaitu sisi kebahasaan dan sisi peristilahan.

Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang

mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dan kata salima selanjutnya

diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam

kedamaian.

Sumber lain mengatakan Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata salima

yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang artinya

memelihara dalam keadaan selamat sentosa dan berarti pula menyerahkan

diri, tunduk, patuh dan taat kepada Allah SWT.

Sehingga manusia di haruskan untuk mematuhi semua perintah Allah SWT dan

menjahui semua laranganNYA agar hidup kita dalam perlindunganNYA selamat

dan damai dunia maupun akherat.

B. Tujuan ajaran islam

Islam diajarkan dan dipelajari sejak kecil agar bertujuan untuk menyelamatkan

manusia dari penderitaan hidup di dunia maupun di akherat.

Dengan berpegang teguh pada ajaran ini semua manusia pasti akan hidup damai

dan sejahtera, karena islam mengeajarkan norma – norma hidup dan perilaku

kehidupan yang baik dan jauh dari penderitaan dan kemaksiatan yang akan

membawa kita pada penyiksaan di hari akhir nanti.

Dengan adanya pemahaman islam, manusia akan lebih bisa mendekatkan diri

pada sang pencipta dan akan terhindar dari segala siksaan dan dosa.

6 | P a g e

Page 7: makalah Dinul Islam.doc

C. Sumber ajran islam

Dikalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran islam yang utama adalah

Al quran dan As sunnah:

Al quran

Alquran adalah firman Allah yang diturunkan kepada rasulullah, Muhammad bin

Abdul, melalui jibril dengan menggunakan lafal bahasa arab dan maknanya yang

benar agar ia menjadi hujjah bagi rasul bahwa ia benar-benar rasulullah, menjadi

undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka, dan menjadi

sarana dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Selanjutnya Alquran juga

berfungsi sebagai hakim atau wasit yang mengatur jalannya kehidupan manusia

agar berjalan lurus, itulah sebabnya ketika umat islam berselisih dalam segala

urusannya hendaknya ia berhakim kepada Alquran.

As sunnah

Menurut bahasa As sunnah artinya jalan hidup yang dibiasakan terkadang jalan

tersebut ada yang baik dan ada pula yang buruk, yaitu segala sesuatu yang

disandarkan kepada nabi Muhammad SAW, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan

maupun ketetapan. Pengertian ini didasarkan pada pandangan mereka terhadap

nabi sebagai suri tauladan yang baik bagi manusia. Sementara itu ulama ushul

mengartikan bahwa As sunnah adalah sesuatu yang berasal dari nabi Muhammad

SAW dalam bentuk ucapan,perbuatan dan persetujuan beliau yang berkaitan

dengan hukum. sedangkan ulama fiqih mengartikan As sunnah sebagai salah satu

bentuk hukum syara’ yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan ditinggalkan

tidak berdosa.

D. Ruang lingkup ajaran islam

Ruang lingkup ajaran islam terdapat 3 pegangan yaitu Aqidah,

Syariah dan Akhlaq :

Aqidah

7 | P a g e

Page 8: makalah Dinul Islam.doc

Kata aqidah berasal dari bahasa Arab, yaitu العقد yang berarti أطراف بين الجمع

menghimpun) الش��يء atau mempertemukan dua buah ujung atau sudut/

mengikat). Secara istilah aqidah berarti keyakinan keagamaan yang dianut oleh

seseorang dan menjadi landasan segala bentuk aktivitas, sikap, pandangan dan

pegangan hidupnya. Istilah ini identik dengan iman yang berarti kepercayaan atau

keyakinan

Sekiranya disinergiskan antara makna lughawi dan istilah dari kata aqidah

di atas dapat digambarkan bahwa aqidah adalah suatu bentuk keterikatan atau

keterkaitan antara seorang hamba dengan Tuhannya, sehingga kondisi ini selalu

mempengaruhi hamba dalam seluruh perilaku, aktivitas dan pekerjaan yang ia

lakukan. Dengan kata lain keterikatan tersebut akan mempengaruhi dan

mengontrol dan mengarahkan semua tindak-tanduknya kepada nilai-nilai

ketuhanan.

Masalah-masalah aqidah selalu dikaitkan dengan keyakinan terhadap

Allah, Rasul dan hal-hal yang ghaib yang lebih dikenal dengan istilah rukun iman.

Di samping itu juga menyangkut dengan masalah eskatologi, yaitu masalah

akhirat dan kehidupan setelah berbangkit kelak. Keterkaitan dengan keyakinan

dan keimanan, maka muncul arkanul iman, yakni, iman kepada Allah, Malaikat,

Kitab, Rasul, hari akhirat, qadha dan qadar.

Di dunia Islam, permasalahan aqidah telah terbawa pada berbagai pemahaman,

sehingga menimbulkan kelompok-kelompok di mana masing-masing kelompok

memiliki metode dan keyakinan masing-masing dalam pemahamannya. Di antara

kelompok-kelompok tersebut adalah Muktazilah, Asy’ariyah, Mathuridiyah,

Khawarij dan Murjiah.

Menurut Harun Nasution, timbulnya berbagai kelompok dalam masalah aqidah

atau teologi berawal ketika terjadinya peristiwa arbitrase (tahkim) ketika

menyelesaikan sengketa antara kelompok Mu’awiyah dan Ali ibn Abi Thalib.

8 | P a g e

Page 9: makalah Dinul Islam.doc

Kaum Khawarij memandang bahwa hal tersebut bertentangan dengan QS al-

Maidah/ 5: 44 yang berbunyi;

… الكافرون هم فألئك الله أنزل بما يحكم لم ومن

Siapa yang tidak menentukan hukum dengan apa yang diturunkan Allah adalah

kafir (QS al-Maidah/ 5: 44).

Peristiwa tersebut membuat kelompok Khawarij tidak senang, sehingga mereka

mendirikan kelompok tersendiri serta memandang bahwa Mu’awiyah dan Ali ibn

Abi Thalib adalah Kafir, sebab mereka telah melenceng dari ketentuan yang telah

digariskan al-Qur’an. Dengan berdirinya kelompok ini, juga memicu berdirinya

kelompok-kelompok lain dalam masalah teologi, sehingga masing-masing

memiliki pemahaman yang berbeda dengan yang lainnya. Namun demikian,

perbedaan tersebut tidaklah sampai menafikan Allah, dengan kata lain perbedaan

pemahaman tersebut tidak sampai menjurus untuk lari dari tauhid atau berpaling

pada thâgh ût.

Di antara sumber perbedaan pemahaman antara masing-masing golongan

tersebut antara lain adalah masalah kebebasan manusia dan kehendak mutlak

Tuhan. Ada kelompok yang menganggap bahwa kekuasan Tuhan adalah maha

mutlak, sehingga manusia tidaklah memiliki pilihan lain dalam berbuat dan

berkehendak. Kelompok ini diwakili oleh kelompok Asy’ariyah. Ada pula

kelompok bahwa Tuhan memang maha kuasa, tetapi Tuhan menciptakan sunnah-

Nya dalam mengatur kebebasan manusia, sehingga manusia memiliki alternatif

dan pilihan dalam berkehendak dan berbuat sesuai dengan sunnah yang telah

ditetapkan. Dengan kata lain manusia bebas dalam berbuat dan berkehendak.

Kelompok ini diwakili oleh kelompok Muktazilah. Ada pula kelompok yang

mengambil sikap pertengahan antara kedua kelompok tersebut, namun mereka

tetap meyakini bahwa Allah maha kuasa terhadap seluruh tindak-tanduk dan

kehendak manusia. Kelompok ini diwakili oleh Mathuridiyah.

9 | P a g e

Page 10: makalah Dinul Islam.doc

Itulah sekilas tentang permasalahan aqidah serta pemikiran masing-masing

kelompoknya, di mana semua itu beranjak dari pemahaman mereka terhadap

kekuasaan Allah dan kebebasan manusia.

Syariah

Syari’ah adalah sistem hukum yang didasari Al-Qur’an, As-Sunnah, atau Ijtihad.

Seorang pemeluk Agama Islam berkewajiban menjalankan ketentuan ini sebagai

konsekwensi dari ke-Islamannya. Menjalankan syari’ah berarti melaksanakan

ibadah. Dalam hal ini tidak hanya yang bersifat ritual, seperti yang termaksud

dalam Rukun Islam, seperti: bersyahadat, sholat, zakat, puasa, dan berhaji bagi

yang mampu. Akan tetapi juga meliputi seluruh aktifitas (perkataan maupun

perbuatan) yang dilandasi keiman terhadap Allah SWT.

Akhlaq

Akhlaq merupakan bentuk jamak dari (al-khuluq) الخلق yang berarti الق��وى

بالبصيرة المدركة والسجايا (kekuatan jiwa dan perangai yang dapat diperoleh

melalui pengasahan mata bathin). Dari pengertian lughawi ini, terlihat bahwa

akhlaq dapat diperoleh dengan melatih mata bathin dan ruh seseorang terhadap

hal yang baik-baik. Dengan demikian dari pengertian lughawi ini tersirat bahwa

pemahaman akhlaq lebih menjurus pada perbuatan-perbuatan terpuji.

Konsekuensinya adalah bahwa perbuatan jahat dan melenceng adalah perbuatan

yang tidak berakhlaq (bukan akhlâq al-madzmûmah).

Secara istilah akhlaq berarti tingkah laku yang lahir dari manusia dengan sengaja,

tidak dibuat-buat dan telah menjadi kebiasaan. Sedangkan Nazaruddin Razak,

mengungkapkan akhlak dengan makna akhlak islam, yakni suatu sikap mental

dan laku perbuatan yang luhur, mempunyai hubungan dengan Zat Yang Maha

Kuasa dan juga merupakan produk dari keyakinan atas kekuasaan dan keeasaan

Tuhan, yaitu produk dari jiwa tauhid. Dari pengertian ini terlihat sinergisitas

antara makna akhlaq dengan al-khalq yang berarti penciptaan di mana kedua kata

ini berasal dari akar kata yang sama. Dengan demikian pengertian ini

10 | P a g e

Page 11: makalah Dinul Islam.doc

menggambarkan bahwa akhlaq adalah hasil kreasi manusia yang sudah dibiasakan

dan bukan datang dengan spontan begitu saja, sebab ini ada kaitannya dengan al-

khalq yang berarti mencipta. Maka akhlaq adalah sifat, karakter dan perilaku

manusia yang sudah dibiasakan.

Al-Qur’an memberi kebebasan kepada manusia untuk bertingkah laku baik atau

berbuat buruk sesuai dengan kehendaknya. Atas dasar kehendak dan pilihannya

itulah manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat atas segala

tingkah lakunya. Di samping itu, akhlaq seorang muslim harus merujuk kepada

al-Qur’an dan sunnah sebagai pegangan dan pedoman dalam hidup dan

kehidupan.

Secara garis besar menurut Endang Saifuddin Anshari, akhlak terdiri atas;

1) akhlak manusia terhadap khalik (Allah SWT) yakni akhlak manusia

dengan penciptanya.

2) akhlak manusia terhadap sesama makhluk, yakni akhlak manusia terhadap

sesama manusia dan akhlak manusia terhadap alam lainnya.

Menurut Muhammad Quraish Shihab, akhlaq manusia terhadap Allah SWT

bertitik tolak dari pengakuan dan kesadarannya bahwa tidak ada Tuhan Selain

Allah yang memiliki sifat terpuji dan sempurna. Dari pengakuan dan kesadaran

itu akan lahir tingkah laku dan sikap sebagai berikut:

a) Mensucikan Allah dan senantiasa memujinya.

b) Bertawakkal atau berserah diri kepada Allah setelah berbuat dan berusaha

terlebih dahulu.

c) Berbaik sangka kepada Allah, bahwa yang datang dari Allah kepada

makhluk-Nya hanyalah kebaikan.

Adapun akhlaq kepada sesama manusia dapat dibedakan kepada beberapa hal,

yaitu:

11 | P a g e

Page 12: makalah Dinul Islam.doc

1. Akhlaq kepada orang tua, yaitu dengan senantiasa memelihara

keredhaannya, berbakti kepada keduanya dan memelihara etika

pergaulan dengan keduanya.

2. Akhlaq terhadap kaum kerabat, yaitu dengan menjaga hubungan

shilaturrahim serta berbuat kebaikan kepada sesama seperti mencintai

dan merasakan suka duka bersama mereka.

3. Akhlaq kepada tetangga, yaitu dengan menjaga diri untuk tidak

menyakiti hatinya, senantiasa berbuat baik (ihsân) dan lain-lain

sebagainya.

E. Karakteristik ajaran islam

Islam adalah Dien yang diturunkan ALLAH untuk kehidupan manusia yang ciri-cirinya

adalah rabbaniyah, sempurna, integral dan universal.

a) islam adalah ajarna rabbaniyah

Islam sebagai ajaran yang Rabbaniyah adalah bahwa ajaran Islam

bersumber daari Alah, bukan hasil pemikiran manusia. Ajaran Islam

diturunkan dalam bentuk Al Qur’an yang merupakan wahyu AlIah kepada

Muhammad secara lafadz dan ma’na, maupun As – Sunnah yang

merupakan wahyu Allah secara ma’nawie. Allah berfirman :

“Turunnya Al Qur’an tidak ada keraguan padanya adalah daari Rabb

(Tuhan) semesta alam”. (QS. As-Sajadah (32), 2).

“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah

yang diucapkan itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.

Ucapannya itu tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”

(QS. An-Najm (53), 2-4).

Islam adalah Dien dari Allah Yang Maha Mengetahui, maka Dien

Islamlah yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan ummat

manusia, mengungguli setiap konsep lain yang merupakan produk

pemikiran rnanusia. Dien Islam mengarahkan manusia, sedangkan konsep-

konsep lain arahnya ditentukan manusia. Allah berfirman :

12 | P a g e

Page 13: makalah Dinul Islam.doc

“Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dari agama

yang haq agar dimenangkan Allah terhadap semua agama. Dan cukuplah

Allah sebagai saksi. (QS. Al Fath (48), 28).

b) islam adalah ajaran yang sempurna

Kesempurnaan Islam tidak terlepas dari Allah SWT. Allah yang

menciptakan seluruh alam dalam keadaan sempurna, maka secara otomatis

agama yang Allah berikan kepada manusia juga rnerupakan agama yang

sempurna. Tidak satu pun ajaran Islam yang kontradiktif, semuanya

merupakan satu kesatuan yang padu, yang pada intinya terfokus pada

ajaran tauhid. Allah berfirman :

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan

Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam Jadi agama

bagimu”. (QS. Al Maidah (5), 3).

c) islam adalah ajaran yang universal

Islam dengan sifat keasliannya yang universal, diturunkan untuk seluruh

umat manusia. Islam merupakan “konsumsi pokok” bagi seluruh alam.

Allah berfirman :

“Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan kepada sekalian

manusia, untuk memberi kabar gembira dengan surga dan memberi kabar

takut dengan neraka” (QS. Saba’(34) 28).

“Katakanlah! Wahai manusta sesungguhnya aku adalah Rasul Allah

kepada kamu semua”. (QS. Al A’raf (7),158).

“Dan Kami tidak utus engkau melainkan menjadi rahmat bagi seluruh

alam”. (QS. Al Anbiya’ (21), 107).

Sifat universal Islam bukan hanya terbatas untuk waktu tertentu atau

generasi tertentu, tapi berlaku untuk sepanjang masa dan di semua tempat,

karena itu Islam tidak akan hilang dari permukaan bumi, tidak pernah

berubah ataupun diganti

13 | P a g e

Page 14: makalah Dinul Islam.doc

d) islam adalah ajaran yang bersifat intregal

Sifat integral (lengkap) adalah merupakan sifat keaslian Islam. Integralitas

Islam terletak pada ajarannya, yaitu ajaran yang mencakup seluruh aspek

kehidupan. Tak satu aspekpun yang terlepas dari ajaran Islam. Islam

rnengatur hal-hal yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun aspek

rohani. Islam memberi aturan bagaimana seharusnya berhubungan dengan

Allah, bagaimana berhubungan dengan sesama manusia, dan hubungan

dengan alam lingkungannya.

BAB III

14 | P a g e

Page 15: makalah Dinul Islam.doc

PENUTUP

Kesimpulan:

Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung

arti selamat, sentosa dan damai. Manusia di haruskan untuk mematuhi semua perintah Allah

SWT dan menjahui semua laranganNYA agar hidup kita dalam perlindunganNYA selamat dan

damai dunia maupun akherat.

Alquran berfungsi sebagai hakim atau wasit yang mengatur jalannya kehidupan manusia agar

berjalan lurus untuk menjadikan manusia selalu berbuat dalam jalan Allah.

Ajaran islam itu merupakan ajaran yang bersifat sempurna, bersifat universal, bersifat integral,

dan merupakan ajaran rabbaniyah

Daftar pustaka

15 | P a g e

Page 16: makalah Dinul Islam.doc

Drs. Nasruddin Razak, Dienul Islam, Al-Ma’arif Bandung, 1989, hlm. 56-57.

Sodikin, H.Abuy, Badruzzaman S.Ag, Metodologi Studi Islam, Bandung: Tunas Nusantara, 2000

Sumber internet :

www.google.com/ajaranislam diakses pada tanggal jumat 18 oktober 2013 jam 11.00 wib

16 | P a g e