50
Makalah Kelompok Upaya Peningkatan Target D/S Posyandu Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Kuranji Oleh : Yoan Putrasos Arif 04120098 Rini Mustika Sari 04923021 Maya Permata Sari 04923106 Preseptor: Dr. Yuniar Lestari, M.Kes Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Makalah Kelompok.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Kelompok.docx

Makalah Kelompok

Upaya Peningkatan Target D/S Posyandu Bayi dan Balita

di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Kuranji

Oleh :

Yoan Putrasos Arif 04120098

Rini Mustika Sari 04923021

Maya Permata Sari 04923106

Preseptor:

Dr. Yuniar Lestari, M.Kes

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Padang

2009

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah Kelompok.docx

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Upaya Peningkatan Target D/S

Posyandu Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Kuranji”, sebagai salah satu

syarat untuk mengikuti kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat ( Public Health

) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Yuniar Lestari, M.Kes sebagai preseptor,

serta Dr. May Happy selaku pimpinan puskesmas Ambacang Kuranji beserta seluruh staf yang

telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena

itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaannya. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua dalam peningkatan pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.

Padang, 14 Oktober 2009

Penulis

Page 3: Makalah Kelompok.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2.  Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

1.3.  Manfaat Penulisan ................................................................................... 2

BAB II ANALISIS SITUASI

2.1. Kondisi Geografis ................................................................................... 3

2.2. Kondisi Demografis …........................................................................... 3

2.3. Sarana dan Prasarana .............................................................................. 3

2.4. Ketenagaan …………………………...................................................... 5

2.5.Kondisi Sosial, Budaya, dan Ekonomi Penduduk .................................... 5

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Definisi Posyandu ................................................................................... 7

3.2. Sejarah Perkembangan …....................................................................... 7

3.3. Tujuan …………………….................................................................... 8

3.4. Pengelola dan Program Pokok …………................................................ 9

3.5.Pelayanan Posyandu ................................................................................... 11

Page 4: Makalah Kelompok.docx

3.6. Pendanaan ............................................................................................... 13

3.7. Keberhasilan Program ............................................................................. 13

3.8. Sistem Informasi Posyandu ..................................................................... 13

3.9. Kader Kesehatan ...................................................................................... 14

3.10. Tujuan Pembentukan Kader ................................................................... 15

3.11. Tugas Kader ............................................................................................ 16

3.12. Persyaratan Menjadi Kader ..................................................................... 17

BAB IV ISI

4.1. Identifikasi Masalah ................................................................................ 19

4.2. Prioritas Masalah .................................................................................... 20

4.3. Analisis Sebab Akibat Masalah .............................................................. 22

4.4. Alternatif Pemecahan Masalah ............................................................... 25

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 34

5.2. Saran ....................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA

  BAB I

PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

Page 5: Makalah Kelompok.docx

Kesehatan merupakan hak asasi dan sekaligus merupakan sebuah investasi sehingga perlu

diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen

bangsa agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan bukanlah

tanggung jawab pemerintah saja melainkan tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat

termasuk swasta.

Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi

dalam pembangunan. Kesehatan bersama dengan pendidikan dan ekonomi merupakan tiga pilar

yang sangat mempengaruhi kualitas hidup sumber daya manusia.

Sejalan dengan paradigma pembangunan, telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan

kesehatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009

bidang kesehatan yang lebih mengutamakan pada program preventif, promotif serta

pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya

pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah posyandu.

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan

kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Sasaran posyandu adalah seluruh

masyarakat, terutama bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan Pasangan Usia

Subur (PUS)

Sejak dicanangkan posyandu pada tahun 1986 berbagai hasil telah dicapai. Secara

kuantitas perkembangan jumlah posyandu sangat menggembirakan karena di setiap desa

ditemukan sekitar 3-4 posyandu. Dari tahun ke tahun jumlah posyandu terus meningkat. Pada

saat dicanangkan posyandu pada tahun 1986, jumlah posyandu tercatat sebanyak 25.000

posyandu sedangkan pada tahun 2004 meningkat menjadi 238.699 posyandu. Namun bila

ditinjau dari segi kualitas, masih banyak ditemukan permasalahan.

Masalah yang tercatat di posyandu antara lain belum lengkapnya sarana, kader yang

belum terampil, cakupan posyandu yang masih rendah dan kurangnya partisipasi masyarakat.

Padahal apabila ditanyakan hampir 100% ibu menyatakan pernah mendengar posyandu namun

yang hadir pada saat kegiatan posyandu kurang dari separuhnya.

Page 6: Makalah Kelompok.docx

Puskesmas Ambacang Kuranji memiliki 28 buah posyandu balita yang tersebar di empat

kelurahan. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat 899 orang bayi dan 3487 balita yang merupakan

sasaran Posyandu. Pada tahun 2008, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang telah menetapkan

target untuk rasio antara jumlah bayi yang ditimbang dan sasaran (D/S) yaitu 65% untuk bayi

dan 60% untuk balita. Berdasarkan laporan Puskesmas tahun 2008, dari target tersebut hasil

pencapaian D/S hanya 46% (412 orang) untuk bayi dan 33% (1138 orang) untuk balita. Dari

hasil ini terdapat kesenjangan negatif sebesar 19% pada bayi dan 27% pada balita. Berdasarkan

kesenjangan yang terjadi penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini.

1.2        Tujuan Penulisan

1.2.1        Mengidentifikasi masalah yang ada di Puskesmas Ambacang Kuranji.

1.2.2        Menetapkan prioritas masalah yang ada di Puskesmas Ambacang Kuranji.

1.2.3        Menganalisis penyebab timbulnya masalah yang menjadi prioritas di Puskesmas Ambacang

Kuranji.

1.2.4        Penentukan Plan of Action dari masalah yang menjadi prioritas di Puskesmas Ambacang

Kuranji.

1.3        Manfaat Penulisan

Dengan adanya tulisan ini, diharapkan timbul kesadaran dari berbagai pihak yang terkait

tentang manfaat posyandu, sehingga ratio D/S di posyandu bisa meningkat.

BAB II

ANALISIS SITUASI

2.1. Kondisi Geografis

Wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji meliputi empat kelurahan,

diantaranya:

1.      Kelurahan Pasar Ambacang

2.      Kelurahan Anduring

3.      Kelurahan Ampang

4.      Kelurahan Lubuk Lintah

Page 7: Makalah Kelompok.docx

Puskesmas Ambacang Kuranji terletak pada ketinggian 119 Ft pada posisi

0055422 LS dan 10023840 LU . Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Ambacang

Kuranji adalah :

1.      Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Korong Gadang

2.      Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pauh dan Kecamatan Padang Timur

3.      Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Padang Timur dan Kecamatan Nanggalo

4.      Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pauh

2.2. Kondisi Demografis

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji adalah 42.177

jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata dengan rincian :

1.      Kelurahan Pasar Ambacang : 14.705 jiwa

2.      Kelurahan Anduring : 12.111 jiwa

3.      Kelurahan Ampang : 6.025 jiwa

4.      Kelurahan Lubuk Lintah : 8.540 jiwa

2.3. Sarana dan Prasarana

Data sarana dan prasarana kesehatan :

a.       Bangunan puskesmas induk : 2 unit

b.      Bangunan puskesmas pembantu : 1 unit

c.       Rumah paramedis : 2 unit

d.      Kendaraan roda empat : 1 unit

e.       Kendaraan roda dua : 3 unit

f.       Rumah sakit : 1 buah

g.      Rumah sakit bersalin : 2 buah

h.      Klinik kesehatan : 2 buah

i.        Praktek dokter swasta : 4 orang

j.        Bidan praktek swasta : 7 orang

Data Usaha Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) :

a.       Posyandu balita : 28 buah

b.      Posyandu lansia : 6 buah

c.       Batra : 23 buah

Page 8: Makalah Kelompok.docx

d.      Poskestren : 1 buah

Posyandu yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji ada 28 buah dengan

perincian :

a.          Kelurahan Pasar Ambacang : 9 buah

b.         Kelurahan Anduring : 7 buah

c.          Kelurahan Lubuk Lintah : 7 buah

d.         Kelurahan Ampang : 5 buah

Data dasar sasaran :

a.       Penduduk : 42.177 jiwa

b.      Ibu hamil : 989 orang

c.       Ibu bersalin : 944 orang

d.      Bayi : 899 orang

e.       Balita : 3487 orang

f.       Anak balita : 4386 orang

g.      TK : 8 buah

h.      SD : 22 buah

i.        SMP/MTsN : 5 buah

j.        SMA/SMK : 3 buah

k.      Perguruan tinggi : 1 buah

l.        Rumah ibadah : 65 buah

m.    Panti asuhan : 2 buah

n.      Restoran/rumah makan : 19 buah

o.      Sarana air bersih : 6726 buah

2.4. Ketenagaan

Tenaga kesehatan Puskesmas Ambacang Kuranji :

a.       Dokter umum : 3 orang

b.      Dokter gigi : 2 orang

c.       SKM : 2 orang

d.      Perawat (Akper) : 3 orang

e.       Perawat (SPK) : 3 orang

Page 9: Makalah Kelompok.docx

f.       Bidan (Akbid): 11 orang

g.      Bidan (D1) : 7 orang

h.      AKL : 1 orang

i.        Analis (D1) : 1 orang

j.        Perawat gigi : 2 orang

k.      Asisten apoteker : 3 orang

l.        SMA : 2 orang

2.5. Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Penduduk

Penduduk wilayah kerja Puskesmas Ambacag Kuranji sebagian besar beragama

Islam sedangkan mata pencarian penduduk :

         Tani : 45 %

         Pegawai negeri : 20 %

         TNI : 2%

         Buruh : 15%

         Lain-lain : 18%

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Definisi

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama

Page 10: Makalah Kelompok.docx

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat

dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar

untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

3.2. Sejarah perkembangan

Pos pelayanan keluarga berencana - kesehatan terpadu (posyandu) merupakan

fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang didirikan di desa-desa kecil yang tidak terjangkau

oleh rumah sakit atau klinik. Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi,

timbang berat badan) dan orang lanjut usia (posyandu lansia). Fasilitas pelayanan ini lahir

melalui suatu Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Menteri

Kesehatan (Menkes) RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan

Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dicanangkan pada

tahun 1986.

Legitimasi keberadaan Posyandu ini diperkuat kembali melalui Surat Keputusan

Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tertanggal 13 Juni 2001 yang antara lain berisikan

“Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu” yang antara lain diaktifkannya kembali Kelompok

Kerja Operasional (POKJANAL) Posyandu di semua tingkatan administrasi pemerintahan.

Penerbitan Surat Edaran ini dilatarbelakangi oleh perubahan lingkungan strategis yang terjadi

demikian cepat berbarengan dengan krisis moneter yang berkepanjangan.

Berdasarkan Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu melalui surat edaran Menteri

Dalam Negeri dan Otonomi Daerah nomor 411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001 ini, diharapkan

menjadi acuan bersama dalam upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan

status gizi masyarakat melalui Posyandu di masa mendatang dengan semangat kebersamaan dan

keterpaduan sesuai dengan fungsi masing-masing. Revitalisasi Posyandu ini dititikberatkan pada

starategi pendekatan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang didasarkan atas nilai-

nilai tradisi gotong royong yang telah mengakar di dalam kehidupan masyarakat menuju

kemandirian dan keswadayaan masyarakat . Ada 6 poin dalam surat edaran tersebut untuk

meningkatkan kegiatan Posyandu dan juga dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah,

yaitu :

1.      Posyandu merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi

masyarakat

2.      Posyandu mampu berperan sebagai wadah pelayanan kesehatan dasar berbasis masyarakat

Page 11: Makalah Kelompok.docx

3.      Pelaksanaan Posyandu perlu dihimpun seluruh kekuatan masyarakat agar berperan serta secara

aktif sesuai dengan kemampuannya

4.      Posyandu perlu dilanjutkan sebagai investasi pembangunan sumber daya manusia yang

dilaksanakan secara merata

5.      Pemerintah Daerah untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaannya dengan

melibatkan peran masyarakat (LSM, ormas, sektor swasta, lembaga/negara donor dll).

6.      Pedoman ini dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam melaksanakan revitalisasi

Posyandu yang secara teknis masing-masing daerah dapat menyesuaikan.

3.3. Tujuan

3.3.1Tujuan Umum

Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.

3.3.2Tujuan Khusus

1.      Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama

berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

2.      Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan

dengan penurunan AKI dan AKB

3.      Meningkatnya peran lintas sector dalam penyelenggaraan Posyandu, yang berkaitan dengan

penurunan AKI dan AKB

4.      Membudayakan NKKBS.

5.      Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat

sejahtera.

6.      Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan

Keluarga dan Gerakan Ekonomi Kelurga Sejahtera.

3.4. Pengelola dan Program Pokok

Pengelolaan Posyandu diatur sebagai berikut :

1.      Penanggung jawab umum : Kepala Desa/ Lurah

2.      Penanggung jawab operasional : tokoh masyarakat

Page 12: Makalah Kelompok.docx

3.      Ketua pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK

4.      Sekretaris : Ketua POKJA IV Kelurahan/ Desa

5.      Pelaksana : Kader PKK yang dibantu Petugas KB-Kes (Puskesmas)

Ada 5 kegiatan pokok posyandu :

1.      KIA

2.      KB

3.      Imunisasi

4.      Gizi

5.      Penanggulangan diare

Pembentukan Posyandu

a.       Langkah-langkah pembentukan

-          Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan

-          Survei mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis unsur

kesehatan dan KB

-          Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survei mawas diri, sarana dan prasarana

posyandu, biaya Posyandu

-          Pemilihan kader Posyandu

-          Pelatihan kader Posyandu

-          Pembinaan

b.      Kriteria pembentukan Posyandu

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan

pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai dan tiap Posyandu melayani 100 balita.

c.       Kriteria kader

1)      Dapat membaca dan menulis

2)      Berjiwa sosial dan mau bekerja sama secara relawan

3)      Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4)      Mempunyai waktu yang cukup

5)      Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6)      Berpenampilan ramah dan simpatik

7)      Diterima masyarakat setempat

Page 13: Makalah Kelompok.docx

d.      Pelaksanaan kegiatan Posyandu

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh kader, Tim Penggerak PKK

Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat

dengan sistem 5 meja yaitu :

Meja I : Pendaftaran

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V : Pelayanan KB dan Kesehatan

-          Imunisasi

-          Pemberian vitamin A dosis tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan Agustus

-          Pembagian pil atau kondom

-          Pengobatan ringan

-          Konsultasi KB-Kesehatan

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja

pelayanan paramedis (Bindes, perawat dan petugas KB).

Sasaran dan Kegiatan

Sasaran Posyandu adalah bayi dan balita, ibu hamil dan ibu menyusui serta Wanita Usia Subur

(WUS) dan Pasangan Usia Subur (PUS) pada daerah tersebut.

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :

1.      Kesehatan ibu dan anak

2.      Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom

3.      Pemberian Oralit dan pengobatan

4.            Penyuluahan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan

oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS balita dan ibu hamil.

3.5. Pelayanan Posyandu

1.                              Pelayanan Meja I dan II

Layanan meja I merupakan layanan pendaftaran. Penimbangan juga dilayani di meja ini

karena terbatasnya tempat dan untuk memudahkan kerja kader. Alur pelayanan posyandu

Page 14: Makalah Kelompok.docx

menjadi terarah dan jelas dengan adanya petunjuk di meja pelayanan. Petunjuk ini memudahkan

ibu dan balita saat datang, sehingga antrian tidak terlalu panjang atau menumpuuk di satu meja.

2.                              Pelayanan Meja III

Kader melakukan pencatatan pada buku KIA setelah Ibu dan balita mendaftar dan ditimbang.

Pencatatan dengan mengisikan berat badan balita ke dalam skala yang disesuaikan dengan umur

balita.

3.                              Pelayanan Meja IV

Layanan meja IV memberikan layanan penyuluhan bagi ibu dan balita yang datang ke

Posyandu. Penyuluhan pemberian ASI eksklusif, kebiasaan hidup bersih, makanan bergizi dan

masalah kesehatan umum yang dialami bayi maupun balita saat itu. Penyuluhan diberikan pada

semua ibu dan balita yang datang.

4.                              Pelayanan Meja V

Pemberian makanan tambahan pada bayi dan balita yang datang ke Posyandu dilayani di meja

V. Kader menyiapkan nasi, lauk, sayur dan buah-buahan yang akan dibagikan sebelum

pelaksanaan Posyandu. Pemberian makanan tambahan bertujuan mengingatkan ibu untuk selalu

memberikan makanan bergizi kepada bayi dan balitanya.

Pertumbuhan dan perkembangan bayi maupun balita dapat dipantau setiap bulan melalui

catatan dalam buku KMS. Masalah gizi buruk dapat terdeteksi sedini mungkin dengan adanya

buku KMS. Kader senantiasa mencatat dan mengisi hasil pertumbuhan bayi dan balita yang

datang ke Posyandu di buku KMS milik bayi maupun balita. Pengetahuan orang tua tentang cara

merawat bayi dan balita juga dapat diperoleh dengan membaca buku KMS. Petugas Puskesmas

dan kader diminta secara rutin memberikan informasi lisan isi buku KMS kepada orang tua.

Kunjungan rumah dilaksanakan jika ibu tidak memungkinkan membawa bayi ke

Posyandu. Bidan melakukan kunjungan rumah jika ada waktu luang. Tugas ini dapat dilakukan

oleh kader. Kader melaporkan hasil kunjungan dan memberikan rujukan langsung ke bidan jika

ada masalah serius.

3.6. Pendanaan

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang

tidak mengikat yang dihimpun melalui kegiatan Dana Sehat.

3.7. Keberhasilan Program

Page 15: Makalah Kelompok.docx

Keberhasilan program Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S : semua balita di wilayah kerja Posyandu, baik yang sudah ikut

penimbangan ataupun yang belum melaksanakan penimbangan

K : semua balita yang memiliki KMS

D : balita yang ditimbang

N : balita yang naik berat badannya

Penilaian dilakukan berdasarkan :

D/S : baik/kurangnya peran serta masyarakat

N/D : berhasil tidaknya program Posyandu

3.8. Sistem Informasi Posyandu

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang

sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelolaan Posyandu. Oleh

sebab itu, Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu

secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila didasarkan pada informasi

yang lengkap, akurat, dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari

permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup

terbatas maupun lingkup yang lebih luas.

Mekanisme Operasional SIP :

         Pemerintah Desa/Kelurahan bertanggung jawab atas tersedianya data dan informasi Posyandu

         Pengumpul data dan informasi adalah Tim Penggerak PKK dengan menggunakan instrumen :

a.       Pencatatan kematian bayi, anak balita, ibu hamil, melahirkan dan nifas

b.      pencatatan register bayi (0-5 bulan) dalam wilayah kerja Posyandu Januari-Desember

c.       pencatatan register bayi (6-11 bulan) dalam wilayah kerja Poyandu Januari-Desember

d.      pencatatan register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu Januari-Desember

e.       pencatatan WUS-PUS dalam wilayah kerja Posyandu Januari-Desember

f.       Pencatatan register ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu Januari-Desember

g.      Pengisian data pengunjung, petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi, kematian ibu hamil,

melahirkan, nifas dan menyusui.

Page 16: Makalah Kelompok.docx

3.9. Kader Kesehatan

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa kegiatan di Posyandu, dimana anggotanya berasal dari

masyarakat, dipilih oleh masyarakat itu sendiri dan bekerjasama secara sukarela. Secara umum

istilah kader kesehatan yaitu kader yang dipilih oleh masyarakat tadi menjadi penyelenggara

Posyandu. Banyak para ahli mengemukakan mengenai pengertian tentang kader kesehatan antara

lain :

L. A. Gunawan memberikan batasan tentang kader kesehatan: “kader kesehatan dinamakan

juga promotor kesehatan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat

dan bertugas mengembangkan masyarakat”.

Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader: “Kader

adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja

secara sukarela”.

3.10. Tujuan pembentukan kader

Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, khusus dibidang kesehatan, bentuk

pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bahwa masyarakat bukanlah sebagai objek akan

tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri.

Pada hakikatnya kesehatan dipolakan mengikutsertakan masyarakat secara aktif dan

bertanggung jawab. Keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah

atas dasar terbatasnya daya dan adaya dalam operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan

memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat seoptimal mungkin. Pola pikir yang

semacam ini merupakan penjabaran dari karsa pertama yang berbunyi, meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang kesehatan.

Perilaku kesehatan tidak terlepas dari pada kebudayaan masyarakat. Dalam upaya untuk

menumbuhkan partisipasi masyarakat harus pula diperhatikan keadaan sosial budaya masyarakat.

Sehingga untuk mengikutsertakan masyarakat dalam upaya pembangunan khususnya dalam

bidang kesehatan, tidak akan membawa hasil yang baik bila prosesnya melalui pendekatan

dengan edukatif yaitu, berusaha menimbulkan kesadaran untuk dapat memecahkan permasalahan

dengan memperhitungkan sosial budaya setempat.

Page 17: Makalah Kelompok.docx

Dengan terbentuknya kader kesehatan, pelayanan kesehatan yang selama ini dikerjakan

oleh petugas kesehatan saja dapat dibantu oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat bukan

hanya merupakan objek pembangunan, tetapai juga merupakan mitra pembangunan itu sendiri.

Selanjutnya dengan adanya kader, maka pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dengan

sempurna berkat adanya kader, jelaslah bahwa pembentukan kader adalah perwujudan

pembangunan dalam bidang kesehatan.

3.11. Tugas Kader

Tugas kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada umumnya kader bukanlah tenag

a profesional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perlu

adanya pembatasan tugas yang diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan.

Adapun kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh dokter kader dan semua pihak dalam

rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan baik yang menyangkut di dalam maupun di luar

Posyandu antara lain :

1.      Kegiatan yang dapat dilakukan kader di Posyandu adalah :

Melaksanakan pendaftaran.

Melaksanakan penimbangan bayi dan balita.

Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan.

Memberikan penyuluhan.

Memberi dan membantu pelayanan.

2.      Kegiatan yang dapat dilakukan kader di luar Posyandu KB-kesehatan adalah :

Bersifat yang menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare.

Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan Posyandu.

Kegiatan yang menunjang upanya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan

yang ada.

-          Pemberantasan penyakit menular.

-          Penyehatan rumah.

-          Pembersihan sarang nyamuk.

-          Pembuangan sampah.

-          Penyediaan sarana air bersih.

Page 18: Makalah Kelompok.docx

-          Menyediakan sarana jamban keluarga.

-          Pembuatan sarana pembuangan air limbah.

-          Pemberian pertolongan pertama pada penyakit.

-          P3K

-          Dana sehat.

-          Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan.

3.      Peranan kader di luar Posyandu KB-kesehatan :

Merencanakan kegiatan, antara lain: menyiapkan dan melaksanakan survei mawas diri,

membahas hasil survei, menyajikan dalam MMD, menentukan masalah dan kebutuhan

kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan

bersama masyarakat, membahas pembagian tugas menurut jadwal kerja.

Melakukan komunikasi, informasi dan motivasi wawan muka (kunjungan), alat peraga

dan percontohan.

Menggerakkan masyarakat: mendorong masyarakat untuk gotong-royong, memberikan

informasi dan mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain-

lain.

Melakukan pembinaan mengenai lima program keterpaduan KB-kesehatan dan upaya

kesehatan lainnya.

Keluarga pembinaan yang untuk masing-masing untuk berjumlah 10-20 KK atau

diserahkan dengan kader setempat hal ini dilakukan dengan memberikan informasi

tentang upaya kesehatan dilaksanakan.

Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutama keluarga binaan.

Melakukan pertemuan kelompok.

3.12. Persyaratan Menjadi Kader

Bahwa pembangunan dibidang kesehatan dapat dipengaruhi dari keaktifan masyarakat

dan pemuka-pemukanya termasuk kader, maka pemilihan calon kader yang akan dilatih perlu

mendapat perhatian. Secara disadari bahwa memilih kader yang merupakan pilihan masyarakat

dan memdapat dukungan dari kepala desa setempat kadang-kadang tidak gampang. Namun

Page 19: Makalah Kelompok.docx

bagaimanapun proses pemilihan kader ini hendaknya melalui musyawarah dengan masyarakat,

sudah barang tentu para pamong desa harus juga mendukung.

Di bawah ini salah satu persaratan umum yang dapat dipertimbangkan untuk pemilihan

calon kader.

         Dapat baca, tulis dengan bahasa Indonesia

         Secara fisik dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai kader

         Mempunyai penghasilan sendiri dan tinggal tetap di desa yang bersangkutan.

         Aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun pembangunan desanya

         Dikenal masyarakat dan dapat bekerjasama dengan masyarakat calon kader lainnya dan

berwibawa

         Sanggup membina paling sedikit 10 KK untuk meningkatkan keadaan kesehatan lingkungan

         Diutamakan telah mengikuti KPD atau mempunyai keterampilan

Dari persyaratan-persyaratan yang diutamakan oleh beberapa ahli di atas dapatlah

disimpulkan bahwa kriteria pemilihan kader kesehatan antara lain, sanggup bekerja secara

sukarela, mendapat kepercayaan dari masyarakat serta mempunya kredibilitas yang baik dimana

perilakunya menjadi panutan masyarakat, memiliki jiwa pengabdian yang tinggi, mempunyai

penghasilan tetap, pandai baca tulis, sanggup membina masayrakat sekitarnya.

Kader kesehatan mempunyai peran yang besar dalam upanya meningkatkan kemampuan

masyarakat menolong dirinya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Selain itu peran

kader ikut membina masyarakat dalam bidang kesehatan dengan melalui kegiatan yang

dilakukan baik di Posyandu.

BAB IV

ISI

4.1. Identifikasi Masalah

Proses identifikasi masalah melalui kegiatan obervasi, wawancara dengan kepala

puskesmas, pemegang program di Puskesmas, kader-kader Posyandu dan masyarakat. Kegiatan

Page 20: Makalah Kelompok.docx

dilakukan 1-10 oktober 2009. Beberapa potensi masalah yang didapatkan di Puskesmas

Ambacang Kuranji adalah :

1.      Belum tercapainya target pendistribusian kapsul vitamin A

Distribusi vitamin A untuk anak balita pada tahun 2008 belum mencapai target, baik di bulan

Februari maupun bulan Agustus. Target yang ingin dicapai adalah 93%, sementara pencapaian di

bulan Februari hanya 63,5% sedangkan di bulan Agustus hanya 53,7%. Pada tahun 2009 juga

masih dibawah target yang telah ditetapkan bulan Februari hanya dapat dicapai 63,67%,

sedangkan bulan agustus sebesar 67,68 % ,target yang ingin dicapai naik menjadi 100%.

2.      Tingginya angka kejadian diare pasca gempa

Berdasarkan Laporan Tahunan Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2008, jumlah angka

kejadian diare adalah 791 kasus, dimana golongan umur yang paling banyak adalah 1-5 tahun.

Sedangkan pada tahun 2009 (bulan Januari-September) adalah 282 kasus pada golongan umur 1-

5 tahun. Kemudian kejadian diare ini meningkat setelah gempa bumi 30 oktober 2009. Kejadian

diare sejak 1-8 Oktober 2009 adalah sebanyak 50 kasus pada golongan umur 1-5 tahun.

3.   Rendahnya partisipasi masyarakat ke Posyandu

Berdasarkan laporan tahunan 2008 Puskesmas Ambacang Kuranji serta diskusi dengan

pemegang program Promkes, pencapaian D/S di Posyandu masih di bawah target 60%. Dalam

laporan tahunan, target pencapaian sasaran adalah 899 bayi sedangkan yang tercapai hanya 412

bayi (46%), anak balita 3487 sedangkan yang tercapai hanya 1138 (33%).

4.      Belum tercapainya target imunisasi hepatitis B

Dimana pada tahun 2008 terdapat kesenjangan 41,2%. Target diharapkan adalah 95% dari 856

anak balita di Puskesmas Ambacang , hanya tercapai 461 orang anak balita (53,8%)

5.   Rendahnya angka penemuan penderita Tb paru

Hal ini terlihat dari 640 kasus suspek Tb yang ditargetkan (70%) hanya 19 kasus yang ditemukan

(2,81%), di sini terlihat kesenjangan sebesar - 67,19%.

4.2. Prioritas Masalah

Setelah dilakukan obeservasi, diskusi dengan kepala Puskesmas, wawancara

dengan pemegang program, kader dan masyarakat maka didapatkan beberapa masalah di

Puskesmas Ambacang Kuranji :

1.Belum tercapainya target pendistribusian kapsul vitamin A

Page 21: Makalah Kelompok.docx

2.Tingginya angka kejadian diare pasca gempa

3.Rendahnya partisipasi masyarakat ke Posyandu

4.Belum tercapainya target imunisasi hepatitis B

5.Rendahnya angka penemuan penderita Tb paru

Prioritas masalah didasarkan pada kriteria berikut :

1. Urgensi : merupakan masalah yang penting untuk diselesaikan

Nilai 1 : tidak penting

Nilai 2 : kurang penting

Nilai 3 : cukup penting

Nilai 4 : penting

Nilai 5 : sangat penting

2.      Kemungkinan intervensi

Nilai 1 : tidak mudah

Nilai 2 : kurang mudah

Nilai 3 : cukup mudah

Nilai 4 : mudah

Nilai 5 : sangat mudah

3.      Biaya

Nilai 1 : sangat mahal

Nilai 2 : mahal

Nilai 3 : cukup mahal

Nilai 4 : murah

Nilai 5 : sangat murah

4.      Kemungkinan peningkatan mutu

Nilai 1 : sangat rendah

Nilai 2 : : rendah

Nilai 3 : sedang

Nilai 4 : tinggi

Page 22: Makalah Kelompok.docx

Nilai 5 : sangat tinggi

Kriteria Urgensi Intervensi Biaya Mutu Total Ranking

Rendahnya partisipasi

masyarakat ke

Posyandu

5 4 4 3 16 III

Belum tercapainya

target imunisasi

Hepatitis B

4 4 4 3 15 IV

Rendahnya angka

penemuan penderita

TB paru

4 2 4 3 13 V

Tingginya angka

kejadian diare paska

gempa

5 5 4 3 17 II

Belum tercapainya

target pendistribusian

kapsul vitamin A

5 5 4 4 18 I

Tabel 4.1. Penilaian Prioritas Masalah di Puskesmas Ambacang Kuranji

Berdasarkan penilaian prioritas masalah, kurangnya partisipasi masyarakat ke Posyandu

maka yang menjadi prioritas ke tiga masalah di Puskesmas Ambacang Kuranji adalah belum

optimalnya peran dan fungsi Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji sehingga

berpengaruh terhadap rendahnya pencapaian program lain yang ada di Puskesmas.

4.3. Analisis Sebab Akibat Masalah

Setelah melakukan pengamatan, wawancara dengan kader dan masyarakat dan diskusi

dengan pimpinan Puskesmas, maka munculah beberapa masalah yang melatarbelakangi

kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu, diantaranya :

a.    Lingkungan

Page 23: Makalah Kelompok.docx

      Tempat pelaksanaan Posyandu yang kurang representatif (tempat kurang bersih, sempit).

b.   Manusia

   Kader

-          Belum banyak masyarakat yang berminat menjadi kader

-          Beberapa kader kurang terampil dalam melaksanakan tugasnya

-          Pengetahuan kader tentang posyandu dan tugasnya masih minim

-          Masih banyak kader yang tidak aktif bertugas.

   Masyarakat

-          Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya posyandu masih kurang. Masyarakat masih

banyak yang berpikir bahwa posyandu hanya tempat untuk melakukan imunisasi saja, sehingga

apabila bayi telah selesai imunisasi, bayi tidak kembali dibawa ke Posyandu untuk ditimbang.

-          Masyarakat banyak yang tidak tahu lokasi Posyandu dan kegiatan Posyandu

-          Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah

   Petugas Kesehatan

Pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan kurang optimal, seperti pengukuran tekanan

darah jarang dilakukan pada bumil.

c.    Material

      Sarana dan prasarana posyandu keadaannya kurang memadai, seperti timbangan banyak yang

tidak akurat, alat pengukur tinggi badan tidak ada pada setiap Posyandu.

      Media penyuluhan masih kurang.

      Dana untuk pelaksanaan posyandu masih kurang.

d.   Metode

        Cara menyampaikan informasi jadwal pelaksanaan posyandu kurang efektif, umumnya

disampaikan melalui mesjid pada hari pelaksanaan posyandu sehingga masyarakat yang tempat

tinggalnya jauh dari mesjid tidak mendapat informasi.

        Cara menyampaikan informasi oleh kader kurang persuasif sehingga kurang menarik minat

masyarakat untuk berpartisipasi aktif ke posyandu.

Page 24: Makalah Kelompok.docx

        Sistem 5 meja belum sepenuhnya berjalan. Penyuluhan belum optimal, DDTK belum

dilaksanakan di seluruh posyandu, kegiatan rutin yang berjalan di meja 5 hanya imunisasi.

        Tidak ada evaluasi setelah kegiatan posyandu.

        Pencatatan tidak reliable.

  

4.4. Alternatif Pemecahan Masalah

1. Lingkungan

a)    Pembenahan tempat kegiatan posyandu dengan melibatkan warga sekitar

      Rencana

-          Memobilisasi warga untuk melakukan gotong royong sekali sebulan sebelum dilakukan

kegiatan posyandu dengan meminta bantuan RT dan RW setempat.

-         Melakukan penataan ulang tempat kegiatan posyandu sehingga representatif untuk dilakukan

kegiatan.

Page 25: Makalah Kelompok.docx

      Pelaksana :

-          Kader posyandu

-          RT, RW

-          Pemuka masyarakat

      Sasaran :

-          Warga sekitar posyandu

      Waktu :

-          1 x sebulan, sehari sebelum posyandu dilaksanakan

      Target :

Tempat pelaksanaan menjadi representatif, bersih dan lebih nyaman

2. Manusia

a)    Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader

      Rencana :

-          Mengadakan pelatihan kader dengan memberikan pembekalan tentang pelaksanaan sistem 5

meja, tugas kader, pencatatan di posyandu, DDTK, keterampilan melakukan penyuluhan

termasuk pemberian materi penyuluhan kesehatan, dll.

      Pelaksana :

-          Pemegang program Promkes

-          Dokter muda IKM

      Sasaran :

-          Kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji

      Waktu :

-          1 x 6 bulan

      Target :

-          Kader mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta dapat melaksanakannya dengan penuh

loyalitas.

-          Terlaksananya sistem 5 meja.

-          Kader dapat melakukan pencatatan sesuai dengan 7 format pencatatan posyandu yang telah

ditetapkan.

-          Terlaksananya DDTK pada semua posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji.

-          Kader posyandu dapat menjadi penyuluh bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Page 26: Makalah Kelompok.docx

b)   Memotivasi kader agar dapat berperan aktif dalam kegiatan Posyandu

       Rencana

- Melakukan pendekatan persuasif sesama kader

- Memberikan reward kepada kader melalui lomba kader teladan sekelurahan di wilayah kerja

Puskesmas

       Pelaksana

-          Kader

-          Pemegang program promosi kesehatan

-          Kepala Puskesmas

      Sasaran

-       Semua kader

      Waktu

-       Untuk tindakan persuasif, waktu kegiatan tidak ditentukan

-       Lomba kader teladan sekali setahun

      Target

-         Semua kader aktif dalam kegiatan posyandu

c)    Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Posyandu

      Rencana

-          Penyuluhan kepada masyarakat

-          Menginformasikan kepada masyarakat tentang pelayanan di Posyandu melalui leaflet, pamflet

dan mading di Puskesmas

      Pelaksana

-         Pemegang program promkes, KIA-KB, pengobatan, gizi dan P2P

-         Dokter muda IKM

-         Kader

       Sasaran

-          Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji

       Waktu

-          1 x/ bulan

Page 27: Makalah Kelompok.docx

       Target

-          Masyarakat mengenal Posyandu yang ada di daerahnya dan menyadari bahwa Posyandu adalah

milik mereka, sehingga diharapkan lebih jauh lagi dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke

Posyandu.

d)   Memotivasi petugas kesehatan

      Rencana

-          Meningkatkan kesadaran petugas kesehatan tentang tugas dan tanggung jawabnya dalam

pembinaan posyandu.

-          Melakukan pendekatan persuasif dan bertindak tegas terhadap petugas kesehatan yang kurang

disiplin dalam tugasnya.

-          Memberikan apresiasi kepada petugas kesehatan yang memberikan pelayanan terbaik bagi

masyarakat.

      Pelaksana

-       Kepala Puskesmas

      Sasaran

-       Petugas kesehatan yang turun ke Posyandu

      Waktu

-          Terhitung sejak bulan November 2009

      Target

-       Pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan dapat berjalan dengan optimal.

-       Tercapainya kepuasan masyarakat akan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan saat

pelaksanaan Posyandu.

3.         Material

a)    Pemeriksaan berkala sarana dan prasarana Posyandu

         Rencana

-          Memeriksa timbangan di tiap Posyandu

-          Mendatangkan teknisi untuk memperbaiki timbangan yang rusak

         Pelaksana

-          Kader beserta petugas kesehatan

Page 28: Makalah Kelompok.docx

-          Teknisi timbangan

         Sasaran

-          Semua timbangan di setiap Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

         Waktu

-          Mulai Januari 2010, dilakukan tiap 3 bulan sekali.

         Target

-          Puskesmas memiliki data berat badan bayi dan balita dengan bias yang minimal

-          Puskesmas memiliki data jumlah timbangan yang terdapat di Posyandu

b)   Mengusahakan bantuan alat dari Dinas Kesehatan Kota

       Rencana

-      Memasukkan rencana pengadaan alat dalam DIP tahunan puskesmas

       Pelaksana

-      Pimpinan Puskesmas

-      Bendahara Puskesmas

       Sasaran

   Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji

       Waktu

-       1x/ tahun

       Target

-          Alat-alat tercukupi

b)             Menggalang dana dari donator

c)    Menggalang dana dari donator

       Rencana

-          Mencari donator

-          Menggalang dana swadaya masyarakat yang memanfaatkan Posyandu

       Pelaksana

-       Kader

-       Pemegang promkes

-       Pihak terkait (camat, lurah, RT, RW)

       Sasaran

Page 29: Makalah Kelompok.docx

-       Masyarakat mampu, masyarakat yang memanfaatkan posyandu dan dunia usaha di wilayah kerja

Puskesmas

       Waktu

-            Terhitung mulai bulan November 2009

       Target

-            Tercukupinya kebutuhan dana untuk kelancaran program Posyandu

d)     Memanfaatkan dan memaksimalkan media penyuluhan yang ada di Puskesmas

       Rencana :

-         Membuat pamflet dan leaflet kegiatan posyandu.

-         Membuat slide dan film-film pendek untuk penyuluhan di posyandu.

-         Mengisi mading di Puskesmas dan membuat mading di Posyandu

       Pelaksana :

-        Pemegang program di Puskesmas

-        Kader

-        Dokter muda IKM

       Sasaran :

-        Masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas dan Posyandu

       Waktu :

-        Mulai November 2009

       Target :

-       Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kunjungan ke posyandu

e)      Memaksimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada

      Rencana :

-        Memeriksa kelengkapan alat-alat yang akan dibawa ke Posyandu

-        Memeriksa kelayakan alat sebelum dibawa ke posyandu

      Pelaksana :

-        Petugas kesehatan

-        Pemegang program Promkes

      Sasaran

-        Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Page 30: Makalah Kelompok.docx

      Waktu :

-       Terhitung sejak bulan November 2009, dilakukan sebelum pelaksanaan Posyandu

      Target :

-       Tidak ada lagi alat-alat yang lupa terbawa atau tidak bisa dipakai saat di Posyandu

4.      Metode

a)    Penyampaian informasi ke masyarakat lebih efektif dan persuasif

      Rencana :

-       Mendatangi masyarakat langsung ke rumah untuk menginformasikan kegiatan Posyandu sehari

sebelumnya.

-       Bekerja sama dengan RT dan RW untuk membantu menginformasikan kepada masyarakat

      Pelaksana :

-        Pemegang program Promkes

-        Kader

-        RT, RW di daerah adanya Posyandu

      Sasaran :

-       Seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji

      Waktu :

-        1x sebulan , sehari sebelum Posyandu diadakan

      Target

-        Kunjungan masyarakat ke Posyandu meningkat

b)      Menerapkan sistem 5 meja di Posyandu sebagaiamana mestinya

      Rencana :

-       Pengarahan (Briefing) sebelum kegiatan Posyandu dimulai

-       Membagi kader yang sudah dilatih sesuai tugasnya dari meja 1-4, sedangkan petugas kesehatan

tetap di meja 5, tidak ada lagi tumpang-tindih pekerjaan, sebagai langkah awal dicobakan pada 2

posyandu dari masing-masing kelurahan

      Pelaksana :

-        Petugas kesehatan

Page 31: Makalah Kelompok.docx

-        Kader

-        Dokter muda IKM

      Sasaran :

-       Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas

      Waktu :

-        1x/ bulan, sebelum pelaksanaan Posyandu

      Target :

-        Terlaksananya sistem 5 meja dengan baik dan benar

c)      Evaluasi setelah kegiatan Posyandu

      Rencana :

-       Petugas kesehatan bersama kader posyandu mengevaluasi kinerjanya di Posyandu pada hari itu,

apakah target berhasil dicapai atau tidak, pencatatan sudah benar atau tidak, masalah apa saja

yang ditemui dan perbaikan apa yang perlu dilakukan kemudian hasilnya disampaikan kepada

pimpinan Puskesmas

      Pelaksana :

-       Petugas kesehatan

-       Kader

-       Dokter muda IKM

      Sasaran

-        Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji

      Waktu :

-        1x/ bulan, dilakukan setelah pelaksanaan Posyandu

      Target :

-       Pelayanan Posyandu menjadi semakin baik dan partisipasi masyarakat semakin meningkat

d)     Pengisian data pada pencatatan Posyandu sesuai dengan kondisi riil yang ditemui di lapangan

      Rencana :

-       Pembinaan kader agar mereka dapat melakukan pencatatan yang benar

-       Kader diminta untuk jujur dalam mengisi data sehingga didapatkan data yang reliable

      Pelaksana :

-       Pemegang program promkes

Page 32: Makalah Kelompok.docx

-       Petugas kesehatan lain yang bertugas di Posyandu

-       Dokter muda IKM

      Sasaran :

-     Kader Posyandu

      Waktu :

-     1x/ bulan

      Target :

-     Terwujudnya pencatatan yang reliable dan akurat

BAB V

PENUTUP

Page 33: Makalah Kelompok.docx

5.1. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa pelayanan posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Ambacang Kuranji masih belum optimal sehingga partisipasi masyarakat ke

Posyandu masih rendah. Hal-hal yang melatarbelakanginya antara lain :

      Tempat pelaksanaan kurang representatif (kebersihan kurang, sempit, tidak bisa dilakukan

pengukuran tinggi badan).

      Kader kurang terampil bekerja.

      Pengetahuan kader tentang posyandu dan tugasnya masih minim.

      Masih banyak kader yang tidak aktif bertugas.

      Pengetahuan masyarakat tentang posyandu masih kurang. Masyarakat masih banyak yang

beranggapan ke posyandu hanya untuk mengimunisasi saja.

      Masyarakat masih belum merasa memiliki posyandu.

      Pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan kurang optimal, seperti pengukuran tekanan

darah jarang dilakukan pada bumil.

      Sarana dan prasarana posyandu masih kurang, misalnya timbangan banyak yang tidak akurat, alat

pengukur tinggi badan tidak ada.

      Media penyuluhan masih kurang.

      Dana untuk pelaksanaan posyandu masih kurang.

      Penyampaian informasi jadwal pelaksanaan posyandu kurang efektif umumnya hanya

disampaikan melalui mesjid pada hari pelaksanaan posyandu sehingga masyarakat yang tempat

tinggalnya jauh dari mesjid tidak mendapat informasi.

      Informasi yang disampaikan oleh kader kurang persuasif sehingga tidak menarik minat

masyarakat untuk berpartisipasi aktif ke posyandu.

      Sistem 5 meja belum sepenuhnya berjalan. Penyuluhan belum optimal, DDTK belum

dilaksanakan di seluruh posyandu, kegiatan rutin yang berjalan di meja 5 hanya imunisasi.

      Tidak ada evaluasi setelah kegiatan posyandu.

      Pencatatan yang tidak reliable.

5.2. Saran

      Merealisasikan alternatif pemecahan masalah

      Memaksimalkan kerjasama lintas program dan lintas sekoral

Page 34: Makalah Kelompok.docx

DAFTAR PUSTAKA

         Laporan Tahunan Puskesmas Ambacang Kuranji Tahun 2008

         Zulkifli. Posyandu dan Kader Kesehatan. Diakses dari :

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-zulkifli1.pdf diakses tanggal 4 oktober 2009

         Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu. 2001. Jakarta. Departemen Dalam Negeri dan Otonomi

Daerah.

         Suparmanto, SA. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. 2006. Jakarta: Bina Kesehatan

Masyarakat.

         Departemen Kesehatan. 1996. Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Panduan

penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi petugas kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

         Dinas Kesehatan Kota Padang. 2005. Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU): Pedoman Kader.

Padang: Dinas Kesehatan.