Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    1/15

    P a g e |  1

    KERAJAAN ISLAM DI

    PAPUA DAN NUSA

    TENGGARA

    Di Susun Oleh :

    1. SHELLY PUJI RAHAYU (25)

    X AKUNTANSI 2

    SMK NEGERI 2 PURWOREJO

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    2/15

    P a g e |  2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-

    Nya sehingga kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “

    KERAJAAN ISLAM DI DAERAH NUSA TENGGARA “ tepat dengan waktunya.

    Makalah ini kami buat untuk mengetahui semua hal tentang kerajaan- kerajaan yang

    ada di nusa tenggara. Makalah ini di buat untuk memenuhi nilai mata pelajaran Sejarah wajib

    kelas 10 semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.

    Kami menyadarai bahwa dalam membuat makalah ini masih banyak kesalahan dan

    kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran dari para pembaca

    untuk kesempurnaan laporan penelitian ini.

    Purworejo, 02 Mei 2016

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    3/15

    P a g e |  3

    Daftar Isi

    Daftar Isi………………………………………………………………………………………..3

    BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………...4

    BAB 2 PERKEMBANGAN………………………………………………………………….8

    BAB 3 KESIMPULAN & SARAN………………………………………………….......14

    Daftar Pusaka………………………………………………………...……..……………..15

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    4/15

    P a g e |  4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Sejak abad ke-1 Hijriah atau abad ke-7 Masehi, kawasan Asia Tenggara mulai

     berkenalanan dengan “tradisi” Islam, meskipun frekuensinya tidak terlalu besar. Pengenalan ini

    berlangsung sejalan dengan munculnya para saudagar Muslim di beberapa tempat di Asia

    Tenggara. Bukti tertua adanya “komunitas” Muslim di Asia Tenggara adalah dua buah makam

    yang bertarikh sekitar abad ke-5 Hijriah/ke-11 Masehi di Pandurangga (kini Panrang, Viet Nam)

    dan di Leran (Gresik, Indonesia).

    Kehadiran Islam secara lebih nyata di Indonesia terjadi pada sekitar abad ke-13 Masehi,

    yaitu dengan adanya makam dari Sultan Malik as-Saleh yang mangkat pada bulan Ramadhan

    696 Hijriah/1297 Masehi. Ini berarti bahwa pada abad ke-13 Masehi di Nusantara sudah ada

    institusi kerajaan yang bercorak Islam.

    Para saudagar Muslim sudah melakukan aktivitas dagangnya sejak abad ke-7 Masehi.

    Beberapa kerajaan Hindu dan Buddha di Nusantara sudah melakukan hubungan dagang dan

    diplomatik dengan kerajaan-kerajaan Islam di Timur Tengah. Bukti-bukti arkeologis yang

    mendukung ke arah itu ditemukan di Laut Jawa dekat Cirebon. Di antara komoditi perdagangan

    yang asalnya dari Timur Tengah ditemukan indikator “keIslaman” yang berupa sebuah cetakan

    tangkup (mould) yang bertulisan asma‘ul husnah.

    Meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia menganut paham Sunni, namun pada

     prakteknya saat ini di Sumatra dan Jawa menganut paham Syi‘ah. Data arkeologis menunjukkan

    bahwa Islam yang masuk ke Nusantara berasal dari Persia melalui Gujarat, kemudian dibawa

    oleh para saudagar ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Semenanjung Tanah Melayu.

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    5/15

    P a g e |  5

    Sejak awal perkembangannya, Islam di Indonesia telah menerima akomodasi budaya.

    Karena Islam sebagai agama memang banyak memberikan norma-norma aturan tentang

    kehidupan dibandingkan dengan agama-agama lain. Bila dilihat kaitan Islam dengan budaya,

    paling tidak ada dua hal yang perlu diperjelas: Islam sebagai konsespsi sosial budaya, dan Islam

    sebagai realitas budaya. Islam sebagai konsepsi budaya ini oleh para ahli sering disebut dengan

    great tradition (tradisi besar), sedangkan Islam sebagai realitas budaya disebut dengan little

    tradition (tradisi kecil) atau local tradition (tradisi local) atau juga Islamicate, bidang-bidang

    yang “Islamik”, yang dipengaruhi Islam.

    Tradisi besar (Islam) adalah doktrin-doktrin original Islam yang permanen, atau setidak-

    tidaknya merupakan interpretasi yang melekat ketat pada ajaran dasar. Dalam ruang yang lebih

    kecil doktrin ini tercakup dalam konsepsi keimanan dan syariah-hukum Islam yang menjadi

    inspirasi pola pikir dan pola bertindak umat Islam. Tradisi-tradisi ini seringkali juga disebut

    dengan center (pusat) yang dikontraskan dengan peri-feri (pinggiran).

    Tradisi kecil (tradisi local, Islamicate) adalah realm of influence- kawasan-kawasan yang

    berada di bawah pengaruh Islam (great tradition). Tradisi local ini mencakup unsur-unsur yang

    terkandung di dalam pengertian budaya yang meliputi konsep atau norma, aktivitas serta

    tindakan manusia, dan berupa karya-karya yang dihasilkan masyarakat.

    Dalam istilah lain proses akulturasi antara Islam dan Budaya local ini kemudian

    melahirkan apa yang dikenal dengan local genius, yaitu kemampuan menyerap sambil

    mengadakan seleksi dan pengolahan aktif terhadap pengaruh kebudayaan asing, sehingga dapat

    dicapai suatu ciptaan baru yang unik, yang tidak terdapat di wilayah bangsa yang membawa

    pengaruh budayanya. Pada sisi lain local genius memiliki karakteristik antara lain: mampu

    bertahan terhadap budaya luar; mempunyai kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    6/15

    P a g e |  6

    luar; mempunyai kemampuan mengintegrasi unsur budaya luar ke dalam budaya asliu; dan

    memilkiki kemampuanmengendalikan dan memberikan arah pada perkembangan budaya

    selanjutnya.

    Sebagai suatu norma, aturan, maupun segenap aktivitas masyarakat Indonesia, ajaran

    Islam telah menjadi pola anutan masyarakat. Dalam konteks inilah Islam sebagai agama

    sekaligus telah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Di sisi lain budaya-budaya local yang ada

    di masyarakat, tidak otomatis hilang dengan kehadiran Islam. Budaya-budaya local ini sebagian

    terus dikembangkan dengan mendapat warna-warna Islam. Perkembangan ini kemudian

    melahirkan “akulturasi budaya”, antara budaya local dan Islam.

    B. RUMUSAN MASALAH

    a. Bagaimana Islam bisa masuk ke Nusa Tenggara?

    b. Apa nama kerajaan di Nusa Tenggara?

    c. Siapa pembangun Kerajaan di Nusa Tenggara?

    d. Mengapa Kerajaan di Nusa Tenggara bisa runtuh?

    C. TUJUAN

    a. Untuk mengetahui proses masuknya Islam ke Nusa Tenggara.

    b. Untuk mengetahui nama Kerajaan di Nusa Tenggara.

    c. Untuk mengetahui nama pembangun Kerajaan di Nusa Tenggara.

    d. Untuk mengetahui sebab keruntuhan Kerajaan di Nusa Tenggara.

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    7/15

    P a g e |  7

    D. MANFAAT

    a. Menambah wawasan tentang masuknya Islam di Nusa Tenggara.

    b. Menambah pengetahuan tentang kerajaan di Nusa Tenggara yang ada maupun yang berjaya.

    c. Menambah wawasan terhadap orang yang berjasa menyebar luaskan Islam di Nusa Tenggara.

    d. Mengerti tentang keruntuhan Kerajaan di Nusa Tenggara agar tidak terjadi keruntuhan lagi di

    Indonesia.

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    8/15

    P a g e |  8

    BAB II

    PERKEMBANGAN KERAJAAN

    A. AWAL MASUK ISLAM KE NUSA TENGGARA

    Diperkirakan sejak abad ke-16 Islam hadir di daerah Nusa Tenggara (Lombok). Islam di

    lombok diperkenalkan oleh Sunan Perapen (putra Sunan Giri). Kemungkinan masuknya Islam ke

    Sumbawa ini dengan melalui Sulawesi, yaitu melalui dakwah para mubalig dari Makasar antara

    tahun 1540-1550. Kemudian berkembang kerajaan Islam di Lombok, salah satunya adalah

    Kerajaan Selaparang.

    B. KERAJAAN DI NUSA TENGGARA

    Kerajaan Selaparang adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Pulau Lombok.

    Pusat kerajaan ini pada masa lampau berada di Selaparang (sering pula diucapkan dengan

    Seleparang), yang saat ini kurang lebih lebih berada di desa Selaparang, kecamatan Swela,

    Lombok Timur.

    Sejujurnya minim sekali yang dapat diketahui tentang sejarah Kerajaan Selaparang,

    terutama sekali tentang awal mula berdirinya. Namun, tentu saja terdapat beberapa sumber

    objektif yang cukup dapat dipercaya. Salah satunya adalah kisah yang tercatat di dalam daun

    Lontar yang menyebutkan bahwa berdirinya Kerajaan Selaparang tidak akan pernah bisa

    dilepaskan dari sejarah masuknya atau proses penyebaran agama Islam di Pulau Lombok.

    Selaparang merupakan pusat Kerajaan Islam di Lombok. Selaparang di bawah

    Pemerintahan Prabu Rangkesari. Pada masa itu Selaparang mengalami zaman keemasan,

    memegang, dan lain-lain.

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    9/15

    P a g e |  9

    Konon Sunan Perapen meneruskan dakwahnya dari lombok terus ke Sumbawa.

    Selaparang juga mengembangkan hubungan antara Kerajaan Gowa dan Lombok dipererat

    dengan cara pernikahan seperti Pemban Selaparang, Pemban Pejanggik, dan Pemban Parwa.

    Kerajaan Selaparang tergolong kerajaan yang tangguh, baik di darat maupun di laut.

    Laskar lautnya telah berhasil mengusir Belanda yang hendak memasuki wilayah tersebut sekitar

    tahun 1667-1668 Masehi. Namun demikian, Kerajaan Selaparang harus rnerelakan salah satu

    wilayahnya dikuasai Belanda, yakni Pulau Sumbawa, karena lebih dahulu direbut sebelum

    terjadinya peperangan laut. Di samping itu, laskar lautnya pernah pula mematahkan serangan

    yang dilancarkan oleh Kerajaan Gelgel (Bali) dari arah barat. Selaparang pernah dua kali terlibat

    dalam pertempuran sengit melawan Kerajaan Gelgel, yakni sekitar tahun 1616 dan 1624 Masehi,

    akan tetapi kedua-duanya dapat ditumpas habis, dan tentara Gelgel dapat ditawan dalam jumlah

    yang cukup besar pula.[7]

    Setelah pertempuran sengit tersebut, Kerajaan Selaparang mulai menerapkan

    kebijaksanaan baru untuk membangun kerajaannya dengan memperkuat sektor agraris. Maka,

    pusat pemerintahan kerajaan kemudian dipindahkan agak ke pedalaman, di sebuah dataran

    perbukitan, tepat di desa Selaparang sekarang ini. Dari wilayah kota yang baru ini, panorama

    Selat Alas yang indah membiru dapat dinikmati dengan latar belakang daratan Pulau Sumbawa

    dari ujung utara ke selatan dengan sekali sapuan pandangan. Dengan demikian, semua gerakan

    yang mencurigakan di tengah lautan akan segera dapat diketahui. Wilayah ibukota Kerajaan

    Selaparang inipun memiliki daerah bagian belakang berupa bukit-bukit persawahan yang

    dibangun dan ditata rapi, bertingkat-tingkat hingga ke hutan Lemor yang memiliki sumber mata

    air yang melimpah.[8]

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    10/15

    P a g e |  10

    Berbagai sumber menyebutkan, bahwa setelah dipindahkan, Kerajaan Selaparang

    mengalami kemajuan pesat. Sebuah sumber mengungkapkan, Kerajaan Selaparang dapat

    mengembangkan kekuasaannya hingga ke Sumbawa Barat. Disebutkan pula bahwa seorang raja

    muda bernama Sri Dadelanatha, dilantik dengan gelar Dewa Meraja di Sumbawa Barat karena

    saat itu (1630 Masehi) daerah ini juga masih termasuk ke dalam wilayah kekuasaan Kerajaan

    Selaparang. Kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya, yaitu sekitar tanggal 30 November

    1648 Masehi, putera mahkota Selaparang bernama Pangeran Pemayaman dengan gelar Pemban

    Aji Komala, dilantik di Sumbawa menjadi Sulthan Selaparang yang memerintah seluruh wilayah

    Pulau Lombok dan Sumbawa.

    Setelah terjadinya Perjanjian Bongayana pada tanggal 18 November 1667, kerajaan-

    kerajaan yang ada di Nusa Tenggara mengalami tekanan dari VOC. Dengan keadaan tersebut,

    maka pusat Kerajaan Lombok dipindahkan ke Sumbawa pada tahun 1673. Tujuan pemindahan

    tersebut adalah untuk mempertahankan kedaulatan kerajaan-kerajaan Islam di pulau tersebut

    dengan dukungan pengaruh kekuasaan Gowa. Alasan Kerajaan Lombok dipindahkan ke

    Sumbawa adalah karena Sumbawa dipandang lebih strategis dari pada pusat pemerintahan di

    Selaparang. Disamping itu juga mengingat adanya ancaman dan serangan dari VOC yang terjadi

    terus menerus.

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    11/15

    P a g e |  11

    C. KESULTANAN BIMA

    Bima merupakan kerajaan Islam yang menonjol di Nusa Tenggara.Rajanya yang pertama

    masuk Islam ialah Ruma Ma Bata Wadu yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul

    Khair(1611-1640).Namun,setelah terus-menerus melakukan perlawanan terhadap intervensi

    politik dan monopoli perdagangan VOC.ketika VOC mau memperbaharui perjanjian dengan

    Bima pada tahun 1668,Sultan Bima,Tureli Nggampo,menolaknya.ketika Tambora merampas

    Kapal VOC pada 1675,raja Tambora,Kalongkong dan para pembesarnya diharuskan

    menyerahkan keris-keris pusakanya kepada Holsteijn.pada tahun 1691,ketika permaisuri

    Kerajaan Dompu terbunuh,Sultan Bima ditangkap dan diasingkan ke Makassar sampai

    meninggal dalam Penjara.kerajaan-kerajaan di Lombok,Sumbawa,Bima,dan lainnya selama abad

    XVIII dan akhir abad itu terus melakukan pemberontakan dan peperangan karena pihak VOC

    senantiasa mencampuri urusan pemerintahan kerajaan-kerajaan tersebut,bahkan menangkapi dan

    mengasingkan raja-raja yang melawan.

    Pembicaraan mengenai sejarah Kesultanan Bima abad XIX dapat diperkaya oleh

    gambaran terperinci dalam Syair Kerajaan Bima yang menurut telaah filologi Henri Chambert-

    Loir diperkirakan dikarang sebelum tahun 1833,sebelum Raja Bicara abdul Nabi meletakan

    Jabatan dan digantikan oleh Putranya.Syair itu dikarang oleh Khatib Lukman,barang kali pada

    tahun 1830.Syair itu ditulis dengan huruf Jawa dan berbahasa Melayu.Syair itu menceritakan

    empat peristiwa yang terjadi di Bima pada awal abad XIX,yaitu letusan Gunung

    Tambora(1815)wafatdan pemakaman Sultan Abdul Hamid pada mei 1819.serangan bajak laut

    dan Pemberontakan Sultan Ismail pada 26 November 1819.

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    12/15

    P a g e |  12

    Sampai kini jejak Islam bisa dilacak dengan meneliti makam seorang mubaligh asal

    Makassar yang terletak di kota Bima. Begitu juga dengan makam Sultan Bima yang pertama kali

    memeluk Islam. Bisa disebut, seluruh penduduk Bima adalah para Muslim sejak mula.Selain

    Sumbawa, Islam juga masuk ke Lombok. Orang-orang Bugis datang ke Lombok dari Sumbawa

    dan mengajarkan Islam di sana. Hingga kini, beberapa kata di suku-suku Lombok banyak 

    kesamaannya dengan bahasa Bugis.

    D. KERUNTUHAN KERAJAAN DI NUSA TENGGARA

    Sekalipun Selaparang unggul melawan kekuatan tetangga, yaitu Kerajaan Gelgel, namun

    pada saat yang bersamaan, suatu kekuatan baru dari bagian barat telah muncul pula. Embrio

    kekuatan ini telah ada sejak permulaan abad ke-15 dengan datangnya para imigran petani liar

    dari Karang Asem (Pulau Bali) secara bergelombang, dan selanjutnya mendirikan koloni di

    kawasan Kota Mataram sekarang ini. Kekuatan itu kemudian secara berangsur-angsur tumbuh

    berkembang sehingga menjelma menjadi kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Pagutan dan Pagesangan

    yang berdiri sekitar tahun 1622 Masehi. Kerajaan ini berdiri lima tahun setelah serangan laut

    pertama Kerajaan Gelgel dari Bali Utara atau dua tahun sebelum serangan ke dua yang dapat

    ditumpas oleh pasukan Kerajaan Selaparang.

    Namun, bahaya yang dinilai menjadi ancaman utama dan akan tetap muncul secara tiba-

    tiba adalah kekuatan asing, yakni Belanda, yang tentunya sewaktu-waktu dapat melakukan

    ekspansi militer. Kekuatan dan tetangga dekat diabaikan, karena Gelgel yang demikian kuat

    mampu dipatahkan. Oleh sebab itu, sebelum kerajaan yang berdiri di wilayah kekuasaannya di

    bagian barat ini berdiri, hanya diantisipasi dengan menempatkan laskar kecil di bawah pimpinan

    Patinglaga Deneq Wirabangsa.

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    13/15

    P a g e |  13

    Dalam upaya menghadapi masalah yang baru tumbuh dari bagian barat itu, yakni

    Kerajaan Gelgel, dan Kerajaan Mataram Karang Asem, maka secara tiba-tiba saja, salah seorang

    tokoh penting di lingkungan pusat kerajaan bernama Arya Banjar Getas ditengarai berselisih

    paham dengan rajanya, raja Kerajaan Selaparang, soal posisi pasti perbatasan antara wilayah

    Kerajaan Selaparang dan Pejanggik. Arya Banjar Getas beserta para pengikutnya kemudian

    memutuskan untuk meninggalkan Selaparang dan bergabung dengan sebuah ekspedisi militer

    Kerajaan Mataram Karang Asem (Bali) yang pada saat itu sudah berhasil mendarat di Lombok 

    Barat. Kemudian dengan segala taktiknya, Arya Banjar Getas menyusun rencana dengan pihak 

    Kerajaan Mataram Karang Asem untuk bersama-sama menggempur Kerajaan Selaparang. Pada

    akhirnya, ekspedisi militer tersebut telah berhasil menaklukkan Kerajaan Selaparang. Peristiwa

    itu terjadi sekitar tahun 1672 Masehi. Sejak saat itu, Kerajaan Karang Asem menjadi penguasa

    tunggal di Lombok.

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    14/15

    P a g e |  14

    BAB III

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULAN

    Islam masuk sekitar abad ke-16 ke daerah Nusa Tenggara (Lombok). Islam di lombok 

    diperkenalkan oleh Sunan Perapen (putra Sunan Giri). Kerajaan Selaparang adalah salah satu

    kerajaan yang pernah ada di Pulau Lombok. Selaparang merupakan pusat Kerajaan Islam di

    Lombok. Selaparang di bawah Pemerintahan Prabu Rangkesari. Kerajaan Bima merupakan

    kerajaan Islam yang menonjol di Nusa Tenggara. Rajanya yang pertama masuk Islam ialah

    Ruma Ma Bata Wadu yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul Khair(1611-1640).

    Kerajaan Islam di Nusa Tenggara semakin runtuh karena kedatangan Belanda termasuk tekanan

    dari VOC.

    B. SARAN

    Kita tidak boleh melupakan bagaimana Islam (yang sekarang sebagai agama kita) masuk 

    ke Indonesia. Dan kita harus bersikap lebih kritis terhadap pembelaan negara agar negara kita

    tidak runtuh seperti kerajaan-kerajaan Islam yang lampau.

  • 8/17/2019 Makalah Sejarah Indonesia Kerajaan Papua dan Nusa Tenggara

    15/15

    P a g e |  15

    DAFTAR PUSTAKA

    Yunus,Mahmud.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.Jakarta:Mutiara Sumber

    Widya,1995.

    Yatim,Badri.sejarah peradaban Islam:dirasah Islamiyah II.cet.ke-13.Jakarta:Rajawali

    Press,2002.

    http//:www. Faktaandalusia.wordpress.com/.../sejarah-awal-islam-n.

    http://wartasejarah.blogspot.com/2013/10/kerajaan-islam-di-nusa-tenggara.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Selaparang

    http://smakita.net/teori-masuknya-islam/ 

    http://spistai.blogspot.com/