104
PENGARUH MODELS ELICITING ACTIVITIES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCAFFOLDING TERHADAP SELF DIRECTED LEARNING PESERTA DIDIK KELAS VII SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016/2017 SKRIPSI Ditujukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh HARUM YENI RACHMAH NPM : 1311050195 Jurusan : Pendidikan Matematika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H/2017 M

MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

PENGARUH MODELS ELICITING ACTIVITIES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCAFFOLDING

TERHADAP SELF DIRECTED LEARNING PESERTA DIDIK KELAS VII SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2016/2017

SKRIPSI

Ditujukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh

HARUM YENI RACHMAH

NPM : 1311050195

Jurusan : Pendidikan Matematika

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/2017 M

Page 2: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

PENGARUH MODELS ELICITING ACTIVITIES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCAFFOLDING

TERHADAP SELF DIRECTED LEARNING PESERTA DIDIK KELAS VII SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2016/2017

SKRIPSI

Ditujukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh

HARUM YENI RACHMAH

NPM : 1311050195

Jurusan : Pendidikan Matematika

Pembimbing I : Dr. Nanang Supriadi, M.Sc

Pembimbing II : Sri Purwanti Nasution, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/2017 M

Page 3: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

ABSTRAK

PENGARUH MODELS ELICITING ACTIVITIES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCAFFOLDING

TERHADAP SELF DIRECTED LEARNING PESERTA DIDIK KELAS VII SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2016/2017

Oleh Harum Yeni Rachmah

Salah satu faktor rendahnya hasil belajar matematika peserta didik adalah kemampuan self directed learning di SMP PGRI 6 Bandar Lampung masih kurang. Self directed learning adalah kemampuan mengambil tanggung jawab terhadap belajar sepenuhnya terletak pada diri peserta didik yang meliputi kesadaran strategi belajar, kegiatan belajar, evaluasi dan ketrampilan interpersonal. Rendahnya self directed learning dalam proses pembelajaran salah satunya adalah cara guru menyampaikan materi yang masih menerapkan model atau strategi pembelajaran yang kurang bervariasi, masalah ini berakibat pada rendahnya nilai peserta didik sehingga tidak dapat mencapai KKM yang ditentukan. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan strategi atau model pembelajaran yang tepat dan dapat mempermudah peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan models eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh models eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding terhadap self directed learning peserta didik.

Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Ekxperimental Design dengan teknik acak kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP PGRI 6 Bandar Lampung. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan self directed learning.

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji-t. Dari hasil penelitian uji statistik menunjukkan bahwa nilai dari ��� berdasarkan perhitungan yang diperoleh ������ � 17.128, dan ������ = 1.689 sehingga ���� � ������ , dengan taraf nyata 0.05 dengan kata lain �� di tolak dan terima ��. Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh models eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding terhadap self directed learning peserta didik kelas VII SMP PGRI 6 Bandar pada pokok bahasan bangun datar segitiga dan segi empat. Kata Kunci : Models Eliciting Activities dengan Menggunakan Metode Scaffolding,

Self Directed Learning.

Page 4: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

MOTTO

Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. (Q.S. Al-An’am: 132)

Page 5: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

PERSEMBAHAN

Do’a dan ucapan syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua tercinta ayahanda Rumaidi dan Ibunda Soleha yang

senantiasa mendo’akan untuk setiap keberhasilanku.

2. Kakakku tersayang: Deta Handika dan Sugeng Prasetya yang senantiasa

memotivasi dan menanti keberhasilanku.

3. Keluarga dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang

turut membantu dalam penulisan skrips ini.

Page 6: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Harum Yeni Rachmah, lahir di Lampung Selatan Provinsi

Lampung pada tanggal 31 Januari 1995, putri ketiga dari Ayahanda Rumaidi dan

Ibunda Soleha.

Adapun pendidikan yang telah penulis tempuh yaitu: Pendidikan formal

pertama ditempuh pada tahun 1999 yaitu pendidikan Taman Kanak-kanak Darma

Krawitan Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, pada tahun 2001 penulis

menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Krawitan Kecamatan Candiroto Kabupaten

Temanggung dan lulus pada tahun 2007. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan

di MTs Negeri Model Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung dan pada tahun

kedua penulis menempuh pendidikan di SMP Negeri 2 Kasihan Bantul Daerah

Istimewa Yogyakarta dan lulus pada tahun 2010. Selanjutnya penulis melanjutkan

pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013,

penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan

Lampung pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Matematika. Pada tahun 2016

penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pajar Mataram Kecamatan

Seputih Mataram dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP PGRI 6 Bandar

Lampung.

Page 7: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul: Pengaruh Models Eliciting Activities dengan Menggunakan Metode

Scaffolding dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Self Directed Learning

Peserta Didik Kelas VI SMP PGRI 6 Bandar Lampung Tahun 2016/2017. Shalawat

teriring salam semoga tetap tercurah kepada junjungan Nabi Agung Muhammad

SAW dan semoga kita semua kelak akan mendapat syafaatnya di hari akhir. Aamiin.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan program sarjana Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya akan adanya kekurangan

tanpa adanya bantuan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya.

2. Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan

Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

Page 8: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

3. Ibu Sri Purwanti Nasution, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan memberikan

ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

5. Bapak Riyanto, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP PGRI 6 Bandar Lampung.

6. Ibu Zulfa Mutia Sari, S.Tp., S.Pd selaku Guru Matematika. Serta Bapak/ Ibu

Guru dan Karyawan SMP PGRI 6 Bandar Lampung.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan atas

semua bantuan dan partisipasi semua pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis

menyadari keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis. Untuk itu segala

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya, semoga skripsi ini berguna bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya. Aamiin.

Bandar Lampung, Juni 2017.

Harum Yeni Rachmah NPM. 1311050195

Page 9: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i ABSTRAK .................................................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iv MOTTO ...................................................................................................................... v PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................. vii KATA PENGANTAR............................................................................................... viii ...................................................................................................................................... .. DAFTAR ISI .............................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii ......................................... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 10 C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 10 D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 11 E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 11 F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11 G. Definisi Operasional ..................................................................................... 12 H. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori .................................................................................................. 15

1. Models Eliciting Activities ..................................................................... 15 a. Pengertian Models Eliciting Activities ............................................ 15 b. Prinsip-prinsip Models Eliciting Activities ..................................... 17 c. Bagian Utama Models Eliciting Activities ...................................... 20 d. Langkah-langkah Models Eliciting Activities ................................. 21 e. Kelebihan Models Eliciting Activities ............................................. 22 f. Kelemahan Models Eliciting Activities ........................................... 22

2. Metode Scaffolding................................................................................. 23 a. Pengertian Metode Scaffolding ....................................................... 23

Page 10: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

b. Tahap-tahap Metode Scaffolding .................................................... 25 c. Kelebihan Metode Scaffolding ........................................................ 26 d. Kelemahan Metode Scaffolding ...................................................... 26

3. Langkah-langkah Models Eliciting activities dengan Scaffolding ...... 27 4. Self Directed Learning ........................................................................... 28

B. Indikator Self Directed Learning ................................................................. 29 C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 30 D. Hipotesis ....................................................................................................... 32 E. Penelitian yang Relevan ... ........................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ......................................................................................... 35 B. Varibel Penelitian ......................................................................................... 36

1. Variabel Bebas ........................................................................................ 36 2. Variabel Terikat ...................................................................................... 37

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 37 1. Populasi ................................................................................................... 37 2. Sampel ..................................................................................................... 38 3. Teknik pengambilan sampel .................................................................. 38

D. Teknik PengumpulanData ............................................................................ 38 1. Teknik Wawancara ................................................................................. 39 2. Teknik Dokumentasi .............................................................................. 39 3. Tes ........................................................................................................... 39

E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 40 1. Validitas .................................................................................................. 40 2. Reabilitas ................................................................................................. 42 3. Daya Pembeda ........................................................................................ 42 4. Tingkat Kesukaran ................................................................................. 44

F. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 45 1. Uji Prasyarat ............................................................................................ 45 2. Uji Hipotesis ............................................................................................ 47

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Uji Coba Instrumen ........................................................................ 50

1. Uji Validitas ............................................................................................. 50 2. Uji Reabilitas ........................................................................................... 51 3. Tingkat Kesukarana ................................................................................. 52 4. Daya Pembeda ......................................................................................... 53

Page 11: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

5. Rekapitulasi Uji Coba Instrumen ........................................................... 54 B. Statistik Deskriptif Data Amatan .................................................................. 55 C. Uji Prasyarat ................................................................................................... 56 D. Uji Perbedaan ................................................................................................. 58 E. Pembahasan .................................................................................................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................................... 75 B. Saran ............................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 12: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A ( DOKUMEN DAN SURAT-SURAT)

Lampiran A.1 Foto-Foto ....................................................................................... 76

Lampiran A.2 Surat Keterangan Validasi ............................................................. 81

Lampiran A.2 Lembar Pengesahan Proposal ........................................................ 88 ...................................................................................................................................... ......................................................................................................................................

Lampiran A.3 Surat Pelaksanaan Penelitian.......................................................... 89

Lampiran A.4 Surat Telah Melaksanakan Penelitian............................................ 90

LAMPIRAN B (INSTRUMEN PENELITIAN)

Lampiran B.1 Pedoman Wawancara Observasi Awal .......................................... 91

Lampiran B.2 Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba ............................................ 93

Lampiran B.3 Silabus Penelitian ............................................................................ 94

Lampiran B.4 Kisi-Kisi Soal .................................................................................. 98

Lampiran B.5 Soal Uji Coba Tes ........................................................................... 99

Lampiran B.6 Soal Tes Sesudah Uji Coba .......................................................... 100

Lampiran B.7 Kunci Jawaban Soal ...................................................................... 102

Lampiran B.8 Rpp Pertemuan Pertama ............................................................... 104

Lampiran B.9 Rpp Pertemuan Kedua .................................................................. 108

Lampiran B.10 Rpp Pertemuan Ketiga ................................................................ 112

Lampiran B.11 Rpp Pertemuan Keempat ............................................................ 116

Lampiran B.12 Pedoman Penskoran Soal ........................................................... 121

Page 13: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Lampiran B.13 Lembar Kerja Kelompok 1 ......................................................... 125

Lampiran B.14 Lembar Kerja Kelompok 2 ......................................................... 126

Lampiran B.15 Lembar Kerja Kelompok 3 ......................................................... 127

Lampiran B.16 Lembar Kerja Kelompok 4 ......................................................... 128

LAMPIRAN C (HASIL OUT PUT ANALISIS INSTRUMEN)

Lampiran C.1 Rekap Analisis Butir Hasil Uji Coba ........................................... 130

Lampiran C.2 Perhitungan Manual Uji Validitas................................................ 131

Lampiran C.3 Perhitungan Manual Uji Reabilitas .................................................. 1

Lampiran C.4 Perhitungan Manual Daya Pembeda ................................................ 1

Lampiran C.5 Perhitungan Manual Tingkat Kesukaran ......................................... 1

LAMPIRAN D (OUT PUT HASIL PENELITIAN)

Lampiran D.1 Daftar Nama Instrumen .................................................................... 1

Lampiran D.2 Daftar Nilai ........................................................................................ 1

Lampiran D.3 Uji Normalitas Kelas Eksperimen ................................................... 1

Lampiran D.4 Uji Normalitas Kelas Kontrol .......................................................... 1

Lampiran D.5 Uji Kesamaan Dua Varians .............................................................. 1

Lampiran D.6 Uji t .................................................................................................... 1

Lampiran D.7 Perhitungan Manual Uji Normalitas ................................................ 1

Lampiran D.8 Perhitungan Manual Kesamaan Dua Varians ................................. 1

Lampiran D.9 Perhitungan Manual Uji t ................................................................. 1

Lampiran D.10 Nilai L Tabel ................................................................................... 1

Lampiran D.11 Nilai F Tabel ................................................................................... 1

Lampiran D.12 Nilai R Tabel ................................................................................... 1

Page 14: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatam

mutu pendidikan yang dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan-perbaikan,

perubahan-perubahan dan pembaharuan terhadap aspek-aspek yang

mempengaruhi keberhasilan pendidikan meliputi kurikulum, saran dan prasarana,

guru, peserta didik, dan metode belajar mengajar. Contohnya Indonesia sebagai

Negara berkembang selalu melakukan upaya dalam perbaikan sumber daya

manusia, salah satunya adalah melalui jalur pendidikan.

Pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi perkembangan diri

seseorang, terutama bagi Bangsa dan Negara. Pendidikan pada dasarnya

merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk sumber daya manusia

yang berkualitas dari suatu bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu

proses peningktan kualitas peserta didik. Pendidikan adalah suatu proses dalam

rangka mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik

mungkin dengan lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan

dalam individu yang berfungsi dalam kehidupan bermasyarakat.1

Oleh karena itu pendidikan perlu mendapatkan perhatian dan prioritas yang

utama dari pemerintah, masyarakat, maupun bagi orang tua. Pemerintah juga

1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), h.3.

Page 15: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

harus mencanangkan wajib belajar dalam upaya mengembangkan diri supaya

berwawasan dan turut serta meningkatkan kecerdasan bangsa. Allah SWT

berfirman dalam surat Al Alaq ayat 1-5:

Artinya: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu yang maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahui”. (QS. Al Alaq 1-5).2

Berdasarkan ayat tersebut dapat diambil pelajaran bahwa sumber ilmu

pengetahuan dapat diperoleh dengan membaca bermacam-macam obyek berupa

ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak tertulis, seperti yang terdapat dalam

jagad raya beserta hukum yang terdapat di dalamnya. Dikatakan membaca dalam

arti dipahami, diobservasi, diidentifikasi, dibandingkan, dianalisa dan

disimpulkan yang dapat menghasilkan semua ilmu Allah yang ada di alam

semesta ini.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

(SISDIKNAS) yaitu :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

2 Departemen Agama RI. Al Quran Al Hidaya (Tangerang Selatan : Kalim.2011). h.597

Page 16: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.3

Berdasarkan uraian di atas telah diterangkan bahwa betapa pentingnya

pendidikan dalam kehidupan. Dalam pandangan Islam menuntut ilmu adalah

suatu kewajiban yang harus dimiliki setiap individu. Ilmu dapat diperoleh

dimana saja salah satunya melalui lembaga pendidikan sekolah. Sekolah

merupakan sarana dan prasarana untuk peserta didik dalam meningkatkan diri,

perkembangan pengetahuan yang ada pada dirinya, dan pengetahuan yang ada

dalam ruang lingkup kehidupan selama proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan dengan diawali penyajian

suatu masalah untuk menghasilkan model yang digunakan untuk menyelesaikan

masalah. Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat

berpartisipasi secara penuh dan diberi runag yang cukup untuk mengasah

kemampuan yang mereka miliki. Bukan hanya peserta didik saja, tetapi guru juga

dituntut mampu untuk memberikan motivasi, menjadi fasilitator dalam

berlangsungnya pembelajaran, serta membawa kelas dalam kondisi yang

menyenangkan, nyaman bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi yang

mereka miliki. Pembelajaran akan lebih efektif dan dapat menunjang tercapainya

tujuan pembelajaran. Salah satunya dalam studi Matematika

Matematika adalah bahasa, artinya matematika merupakan cara

mengungkapkan atau menerangkan dengan cara tertentu, dalam hal ini yang

3 Departemen pendidikan Nasional, Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 (Jakarta: PT. Sinar Grafika,2011), h.3.

Page 17: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

dipakai oleh bahasa matematika adalah dengan menggunakan simbol-simbol.4

Matematika juga merupakan alat yang efisien dan diperlukan oleh semua ilmu

pengetahuan. Namun, kebanyakan menujukkan hasil belajar matematika peserta

didik saat ini masih tergolong rendah, hal ini berkaitan erat dengan anggapan

bahwa matematika masih dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang

dianggap sulit, sehingga pada umumnya peserta didik tidak menyenanginya5.

Tujuan pembelajaran matematika yaitu melatih peserta didik agar

mempunyai kemampuan belajar secara mandiri (Self Directed Learning Skill),

bernalar, membuat aktivitas kreatif, mengembangkan pemecahan masalah serta

mengembangkan kemampuan penyampaian informasi melalui pembicaraan lisan,

cataan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan. Dengan demikian

peserta didik dapat menguasai materi sehingga dengan mudah mengaplikasikan

ke dalam soal-soal yang diberikan oleh guru.

Rendahnya kemampuan peserta didik belajar mandiri (Self Directed

Learning Skill) berdampak pada rendahnya pemahaman matematika dan hasil

belajar matematika peserta didik. Sehingga kemandirian belajar (Self Directed

Learning) dalam pembelajaran matematika sangat penting karena merupakan

upaya yang dilakukan untuk mengembangkan pemahaman, kemampuan, nilai,

sikap, dan minat yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yang trampil dan

4 Heri Efendi,Skripsi: “Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Propting Berbasis Etnomatematika terhadap Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Kelas IX SMP Negeri 2 Way Tenong Tahun 2016/2017”. (IAIN Raden Intan Lampung.2017)

5 Wahid Umar, “Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika” Jurnal Ilmiah Program Studi matematika STKIP Siliwangi Bnagung, Vol 1, No.1, Febuari 2012

Page 18: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

mandiri. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik konsep dan program

kurikulum KTSP.

Selain hal tersebut, fakta lain juga membuktikan masih rendahnya

kemampuan belajar mandiri dalam menyelesaikan pesmasalahan matematika

peserta didik di SMP PGRI 6 Bandar Lampung yaitu berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan tanggal 3 November 2016 pada guru matematika

SMP PGRI 6 Bandar Lampung yang bernama Zulfa Mutia Sari S.Pd beliau

memaparkan bahwa: “penyebab utama peserta didik mengalami kendala dalam

proses pembelajaran yaitu kurangnya minat belajar peserta didik dengan mandiri

dalam pemecahan masalah matematika masih rendah, sehingga hasil belajar

siswa tidak memuaskan ”.

Dilain pihak hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru

peserta didik SMP PGRI 6 Bandar Lampung bernama Lindawati, S.Pd

memaparkan bahwa: banyak peserta didik yang belum bisa memecahkan

masalah yang berkaitan dengan matematika. Dan juga kebanyakan peserta didik

tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan guru sehingga peserta didik

kurang memahami penjelasan yang diberikan oleh guru. Tidak perhatian peserta

didik tentang penjelasan yang diberikan guru karena dengan alasan cara guru

menyampaikan materi masih diterapkannya metode ceramah, tidak mengertinya

peserta didik akan fungsi matematika dalam kehidupan sehari-hari karena guru

Page 19: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

tidak mengkombinasikan pembelajaran matematika yang berkaitan dengan

permasalahan yang nyata.

Data hasil wawancara yang menunjukkan hasil belajar peserta didik masih

rendah. Hal ini diperkuat dengan data dokumentasi hasil uljian tengah semester

pada tahun ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 Nilai UTS Semester Ganjil Kelas VII SMP PGRI 6 Bandar Lampung

Tahun Ajaran 2016/2017

No Kelas Nilai (X)

Total 73 ≤ x ≤ 100 0 ≤ x < 73

1 VII A 5 27 32 2 VII B 4 31 35 3 VII C 3 32 35 4 VII D 5 28 33 5 VII E 4 32 36 6 VII F 2 34 36 7 VII G 3 30 33

Jumlah 26 214 240 Sumber. Data hasil ujian matematika kelas VII SMP PGRI 6 Bandar Lampung.

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa sebagian besar peserta hasil belajar

peserta didik masih rendah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran

matematika di SMP PGRI 6 Bandar Lampung adalah 73. Peserta didik di

nyatakan tuntas dalam pembelajaran matematika jika nilai yang di peroleh

minimal 73. Berdasarkan data nilai ulangan harian menunjukkan bahwa peserta

didik kelas VII A sampai kelas VII G SMP PGRI 6 Bandar Lampung

berjumalah 240, peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah 73 berjumlah

214 siswa atau sebanyak 89.16% dan yang mendapat nilai di atas 73 berjumlah

Page 20: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

26 siswa atau sebanyak 10.83% dan dinyatakan tuntas dari KKM. Hal ini diduga

karena pembelajaran dengan metode langsung guru sulit mengontrol kegiatan

dan keberhasilan seluruh peserta didik, dalam pembelajaran di kelas ada

beberapa peserta didik yang aktif berpikir, mengalisis masalah yang diajukan

dan ada juga peserta yang pasif.

Berdasarkan hasil nilai Ujian tengah Semester dapat disimpulkan bahwa

kemampuan daya belajar peserta didik dengan mandiri masih rendah. Untuk

mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu bentuk pembelajaran yang efektif,

antara lain dengan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan

kemampuan dan kebutuhan peserta didik serta dapat menciptakan suasana

pembelajaran menjadi menyenangkan. Salah satu alternatif pembelajaran yang

mungkin dapat meningkatkan kemampuan kemandirian belajar (Self Directed

Learning Skill) yaitu dengan pembelajaran Models eliciting Activities dengan

metode Scaffolding. Karena disekolah belum pernah diterapkannya Models

eliciting Activities metode Scaffolding. Hal ini dikuatkan dengan adanya

penelitian Setiasih Alfiah yang berjudul ”Keefektifan Model Eliciting Activities

terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X pada Materi

trigonometri” mendapat kesimpulan: (1) Presentase banyaknya pesererta didik

yang memperoleh nilai kemempuan pemecahan masalah sekurang-kurangnya 75

dengan pembelajaran Models Eliciting Activities lebih dari atau sama dengan

75%. (2) kemampuan pemecahan masalah peserta didik lebih baik daripada

Page 21: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan pembelajaran model

ekspositori.

Models Eliciting Activities merupakan model pembelajaran matematika

untuk memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-konsep

matematika yang terkandung dalam suatu sajian permasalahan melalui

pemodelan matematika. Dalam Models Eliciting Activities, kegiatan

pembelajaran diawali dengan penyajian suatu masalah matematika, dimana

peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok kecil selama proses

pembelajaran.

Laitatul Munawaroh dalam skripsinya menjelaskan, kelebihan model

pembelajaran Models Eliciting Activities, yaitu pembelajaran bersifat nyata, yang

tidak lepas dari konteks kehidupan sehari-hari, mengkontruksi pengetahuan dari

permasalahan realistik, menciptakan suatu pola dokumentasi dalam struktur

kognitifnya untuk memposisikan diri dalam pemecahan masalah, siswa dapat

mengidentifikasi, mengevaluasi, meninjau kembali pola pikir, serta dapat

meningkatkan keaktifan siswa dalam kelompok belajar.6 Kelebihan yang terdapat

pada Models Eliciting Activities, dapat dimaksimalkan dalam pembelajaran. Guru

dapat memberikan dukungan belajar secara terstruktur, yang dilakukan pada

tahap awal untuk mendorong sisiwa agar dapat belajar secara mandiri. Pemberian

dukungan belajar ini tidak dilakukan secara terus menerus, tetapi seiring dengan

6 Lailatul Munawaroh “Skripsi”: Pengaruh Model Eliciting Activities Terhadap

Kemampuan Matematis dan Disposisi Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung” (IAIN Raden Intan Lampung 2016)

Page 22: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

terjadinya peningkatan kemampuan siswa secara berangsur-angsur guru harus

mengurangi dan melesapaskan siswa belajar secara mandiri, cara ini disebut

dengan metode Scaffolding.

Metode dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata

dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.7 Scaffolding berarti

memberikan sejumlah besar bantuan kepada seorang anak selama tahap-tahap

awal pembelajaran kemudian anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang

semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat

berupa petunjuk, peringatan dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah

langkah pemecahan, memberikan contoh, ataupun yang lain sehingga

memungkinkan siswa tumbuh mandiri.8 Dengan digunakannya metode

Scaffolding maka akan terciptanya kemandirian siswa dalam menemukan

pembelajarannya secara mandiri.

Dapat disimpulkan, bahwa semakin banyak pembelajaran yang disajikan

dalam permasalahan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga,

siswa dapata dengan mudah dalam menerjemahkan masalah. Dengan demikian

diharapkan dalam pembelajaran ini dapat melatih siswa dalam menumbuhkan

7 Akhmad Sudrajad, ”Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, Model Pembelajaran” (On-line), tersedia di : https:// Akhmad Sudrajad.wordpress.com/2008/09/12/ pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-model-pembelajaran/. htm. (15 desember 2016).

8 Ratnawati Mamin, “Applying of Scaffolding Study Method on Main Subject of Unsure Periodic System “. E-Journal Universitas negeri Malang Jurusan Kimia Vol: 10 No: 2 Tahun 2008 ( Desember 2016)

Page 23: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

kemampuan Self Directed Learning peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Models Eliciting Activities dan Metode Scaffolding saling berhubungan

dan berkaitan untuk menumbuhkan Self Directed Learning peserta didik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulisan ini dapat

diidentifikasi sebagai berikut :

1. Hasil belajar peserta didik masih di bawah KKM.

2. Masih rendahnya Self Directed Learning peserta didik.

3. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran.

4. Peserta didik menganggap bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran

yang sulit.

5. Guru menggunakan metode kurang bervariatif dan belum pernah

diterapkannya model pembelajaran Models liciting Activities dengan

menggunakan metode Scaffolding.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, agar masalah yang dikaji dalam

penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari apa yang menjadi tujuan

dilaksanakannya penulisan, maka penulisan ini dibatasi pada hal-hal berukut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Models Eliciting Activities dan

Konvensional.

Page 24: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

2. Faktor pendukung yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode

Scaffolding.

3. Kemampuan kognitif yang akan diamati yaitu Self Directed Learning peserta

didik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh Models Eliciting Activities

dengan menggunakan metode Scaffolding terhadap Self Directed Learning

peserta didik?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh Models

Eliciting Activities dengan menggunakan metode Scaffolding terhadap Self

Directed Learning peserta didik.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peserta Didik

Menciptakan suasana belajar yang kondusif serta menyenangkan sehingga

peserta didik termotivasi untuk belajar matematika.

Page 25: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

2. Bagi Guru

a. Memberikan informasi kepada guru ataupun calon guru matematika

dalam menentukan model dan metode pembelajaran yang tepat, dan

dapat digunakan sebagai alternatif dalam proses belajar mengajar

dalam rangka upaya peningkatan kualitas pendidikan.

b. Memberikan informasi kepada guru ataupun calon guru tentang

pentingnya penggunaan model dan metode pembelajaran, karena

dengan menggunakan model dan metode yang inovatif dapat

meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.

c. Memberikan masukan kepada guru matematika tentang keterlibatan

peserta didik secara aktif dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan aktifitas,

kreatifitas peserta didik dan mutu pembelajaran matematika di SMP PGRI

6 Bandar Lampung

G. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Models Eliciting Activities adalah pembelajaran yang disajikan dalam

permasalahan yang realistik dengan kehidupan siswa sehingga, siswa dapat

Page 26: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

lebih mudah menerjemahkan permasalahan baik dalam bentuk matematis

berupa gambar, simbol, maupun persamaan matematis.

2. Scaffolding merupakan suatu teknik pemberian dukungan belajar secara

terstruktur, yang dilakukan pada tahap awal untuk mendorong siswa agar

dapat belajar secara mandiri. Pemberian dukungan belajar ini tidak

dilakukan secara terus menerus, tetapi seiring dengan terjadinya

peningkatan kemampuan siswa, secara berangsur-angsur guru harus

mengurangi dan melepaskan siswa belajar secara mandiri.

3. Self Directed Learning adalah suatu proses dimana individu mengambil

inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain dalam mendiagnosis apa

yang diperlukan dalam pembelajarannya, merumuskan target belajar,

mengidentifikasi manusia dan sumber daya material untuk belajar, memilih

dan mengimplementasikan sesuai dengan strategi pembelajaran, dan

mengevaluasi hasil belajar.

H. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Objek penelitian ini adalah pengaruh Models Eliciting Activities dalam

pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Scaffolding

terhadap Self Directed Learning peserta didik..

Page 27: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

2. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP PGRI 6 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017.

3. Tempat pelaksanaan penelitian adalah SMP PGRI 6 Bandar Lampung.

4. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2016/2017.

Page 28: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran Model-Eliciting Activities

a. Pengertian Model Pembelajaran Model Eliciting Activities

Models Eliciting Activities dikembangkan oleh guru

matematika, professor, dan mahasiswa pasca sarjana di Amerika dan

Australia, untuk digunakan oleh para guru matematika. Dalam hal ini,

yang berperan dalam hal menunjukan bahwa aktivitas pesera didik

dapat dimunculkan ketika belajar adalah Richard Lesh dan temean-

teman sejawatnya yang dinamakan dengan Models Eliciting Activities

.9 Mereka mengharapkan siswa dapat membuat dan mengembangkan

model matematika berupa sistem konseptual yang membuat peserta

didik merasakan beragam pengalaman matemamtis. Jadi, peserta didik

diharapkan tidak hanya sekedar menghasilkan model matematika

tetapi juga mengerti konsep-konsep yang digunakan dalam pembuatan

model matematika dari permasalahan yang diberikan.

Lesh, et. All. Yang dikutip oleh Chamberlin dan Moon

menyatakan bahwa penciptaan dan pengembangan model

9 Scott A. Chamberlin, “ Matheatical Problems That Optimize Learning for Academically Advanced Students in Grades K-6”, Journal of Advanced Academics, (Vol. 22, No. 1, 2010), h.69.

Page 29: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

pembelajaran Models Eliciting Activities muncul pada pertengahan

tahun 1970 untuk memenuhi kebutuhan kurikulum yang belum

terpenuhi oleh kurikulum yang telah ada.10

Model pembelajaran Models Eliciting Activities adalah model

pembelajaran matematika untuk memahami, menjelaskan, dan

mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang terkandung

dalam suatu sajian permasalahan melalui pemodelan matematika.

Dalam Models Eliciting Activities, kegiatan pembelajaran diawali

dengan penyajian suatu masalah untuk menghasilkan model

matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah

matematika, dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

selama proses pembelajaran.

b. Prinsip-prinsip Model Eliciting Activities

Dux, et.all. menyebutkan bahwa terdapat enam prinsip dalam

model pembelajaran Model Eliciting Activities (MEA), prinsip tersebut

adalah sebagai berikut:11

1) The Model Construction Principle

10 S. A. Chamberlin and S. M. Moon, “How Does the Problem Based Learning Approach Compare to The Model Eliciting Activity Approach in Mathematics?”, International Journal for Mathematics Teaching and Learning, dalam http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/- chamberlin.pdf , hlm. 4, diakses 13 Desember 2016. 11 H.A.D. Dux, et.all, “Quantifying Aluminium Crystal Size Part 1: The Model Eliciting Activity”, Journal of STEM Education, ( Vol. 7, No. 1&2, Januari-Juni/2006), diakses Desember 2016.

Page 30: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Prinsip ini menyatakan bahwa kegiatan yang dikembangkan

menghendaki peserta didik (problem solver) untuk membuat suatu

sistem atau model matematika untuk mencapai tujuan pemecahan

masalah. Sebuah model matematika adalah sebuah sistem yang terdiri

atas elemen-elemen, hubungan antar elemen, operasi yang

menggambarkan interaksi antar elemen, dan pola atau aturan yang

diterapkan pada hubungan-hubungan dan operasi-operasi. Sebuah

model menjadi penting ketika sebuah sistem menggambarkan system

lainnya.

Chamberlain & Moon, menyatakan bahwa penciptaan model

matematika membutuhkan suatu konsep yang kuat tentang pemahaman

masalah sehingga dapat membantu peserta didik mengungkapkan

pemikiran mereka. Keuntungan menciptakan model matematika

adalah dapat memberikan pemahaman mendalam dan memungkinkan

peserta didik untuk mentransfer respon mereka kepada situasi serupa

untuk melihat apakah model dapat digeneralisasikan. Pembelajaran

Models Eliciting Activities membiasakan peserta didik dengan proses

siklis dari pemodelan: menyatakan, menguji, dan meninjau kembali. 12

2) The Reality Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa permasalahan yang disajikan

sebaiknya realistis dan dapat terjadi dalam kehidupan peserta didik 12 Chamberlin and Moon , “How Does the Problem ...”, h. 18-19.

Page 31: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

yang membutuhkan model matematika untuk memecahkan masalah.

Permasalahan yang realistis lebih memungkinkan kreativitas dan

kualitas solusi dari peserta didik.

3) The Generalizability Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa model harus dapat

digeneralisasikan dan dapat digunakan dalam situasi serupa.

4) The Self-Assessment Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa peserta didik membutuhkan

informasi atau beragam konteks yang digunakan untuk membantu

menguji kemajuan mereka dalam menyelesaikan suatu permasalahan.13

Sebagaimana juga menurut Chamberlin dan Moon mengenai

prinsip ini mengungkapkan bahwa peserta didik harus mampu

mengukur kelayakan dan kegunaan solusi tanpa bantuan pendidik.

Siswa dapat menggunakan informasi untuk menghasilkan respon

dalam iterasi berikutnya.14

5) The Construct Documentasion Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa selain menghasilkan model,

peserta didik juga harus menyatakan pemikiran mereka sendiri selama

bekerja dalam Models Eliciting Activities dan bahwa proses berpikir

13 Dux, et.all, “Quantifying Aluminium ... ”, h. 53. 14 Chamberlin and Moon,” Model-Eliciting Activities as a Tool to Develop and Identify Creatively Gifted Mathematicians”, The Journal of Secondary Gifted Education, (Vol. XVII, No. 1, 2005), h. 40.

Page 32: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

mereka harus dinyatakan sebagai sebuah solusi. Prinsip ini

berhubungan dengan prinsip self assessment, yang menghendaki

peserta didik mengevaluasi kemajuan diri dan model matematika yang

mereka hasilkan dan melihat model sebagai alat untuk merefleksi diri.

6) The Effective Prototype Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa model yang dihasilkan harus

dapat ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain. Peserta didik dapat

menggunakan model pada situasi yang sama. Prinsip ini membantu

siswa belajar bahwa solusi kreatif yang diterapkan pada permasalahan

matematis adalah berguna dan dapat digeneralisasikan. Solusi terbaik

dari masalah matematis harus cukup kuat untuk diterapkan pada situasi

berbeda dan mudah dipahami.

c. Bagian Utama Models Eliciting Activities

Kegiatan Models Eliciting Activities terdiri atas empat bagian

utama, yaitu: lembar permasalahan, pertanyaan kesiapan, konteks

permasalahan, dan proses berbagai solusi melalui kegiatan presentasi.

Pada bagian pertama dan kedua yaitu konteks permasalahan

dihadirkan dengan sebuah lembar permasalahan dan pertanyaan

kesiapan. Tujuan dari lembar permasalahan dan pertanyaan kesiapan

adalah berguna untuk membangkitkan minat dan diskusi serta untuk

memperkenalkan konteks permasalahan kepada peserta didik sehingga

Page 33: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

peserta didik mendapatkan gambaran permasalahan melalui membaca

lembar permasalahan. Sedangkan pertanyaan kesiapan digunakan

sebagai periode awal untuk memastikan bahwa peserta didik telah

memilikipengetahuan dasar yang mereka perlukan dan membantu

siswa untuk memahami dalam menyelesaikan permasalahan.15

Permasalahan harus menjadi bagian sentral dari pembelajaran

yang disajikan guru kepada siswa sesuai dengan pengetahuan yang

mereka miliki. Yang terakhir adalah proses berbagi solusi atau

presentasi solusi dimana guru berusaha mendorong siswa untuk tidak

hanya mendengarkan kelompok lain presentasi tetapi juga mencoba

untuk memahami solusi kelompok lain dan membandingkan seberapa

baik solusi dari tiap kelompok tersebut. Salah satu karakteristik unik

dari Models Eliciting Activities adalah bahwa peserta didik

menyelesaikan masalah yang diberikan kepada mereka dan

mengeneralisasi model yang mereka buat untuk situasi serupa.

d. Langkah-langkah Models Eliciting Activities

Chamberlin dan Moon menyatakan bahwa Models Eliciting Activities diterapkan dalam beberapa langkah, yaitu: 16 1. Pendidik membaca sebuah lembar permasalahan yang

mengembangkan konteks peserta didik. 2. Peserta didik siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan lembar

permasalahan tersebut.

15 Chamberlin and Moon,” Model-Eliciting Activities ... ”, h. 39. 16 Setiasih Alfindah, “ Keefektifan Model Eliciting Activities terhadap Kemamppuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X Pada Materi Geometri “. Skripsi:Pendidikan Matematika Universitas Negeri Semarang 2013.

Page 34: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

3. Pendidik membacakan permasalahan bersama peserta didik dan memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang ditanyakan.

4. Peserta didik berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut. 5. Peserta didik mempresentasikan model matematika mereka

setelah membahas dan meninjau ulang solus.i

Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang digunakan oleh

peneliti dalam pembelajaran Models Eliciting Activities adalah:

1. Pendidik memnyampaikan tujuan pembelajaran

2. Pendidik memberikan pengantar materi.

3. Peserta didik dikelompokkan menjadi 5-6 tiap kelompok

4. Pendidik membagikan lembar permasalan berkaitan dengan

materi.

5. Peserta didik siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan lembar

permasalahan tersebut.

6. Pendidik membacakan permasalahan bersama peserta didik dan

memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang

ditanyakan.

7. Peserta didik berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.

8. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

9. Peserta didik bersama pendidik membahas dan meninjau ulang

jawaban yang telah dipresentasikan.

Page 35: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

e. Kelebihan Models Eliciting Activities

a. Peserta didik dapat terbiasa untuk memecahkan/menyelesaikan

soal-soal pemecahan masalah.

b. Peserta didik berpartisipasi lebih aktif dala mpembelajaran dan

sering mengekspresikan idenya.

c. Speserta didik memiliki kesempatan lebih benyak dalam

memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan.

d. Peserta didik dengan kemampuan matematika rendah dapat

merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.

e. Strategi heuristik dalam Models Eliciting Activities memudahkan

siswa dalam memecahkan masalah matematik.

f. Kelemahan Model Eliciting Activities

a. Membuat soal pemecahan masalah yang bermakna bagi peserta

didik bukan merupakan hal yang yang mudah.

b. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami peserta

didik sangat sulit sehingga banyak peserta didik yang mengalami

kesulitan bagaimana merespon masalah yang diberikan.

c. Lebih dominannya soal pemecahan masalah terutama soal yang

terlalu sulit untuk dikerjakan, terkadang membuat peserta didik

jenuh.

Page 36: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

d. Sebagian peserta didik bisa merasa bahwa kegiatan belajar

mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka

hadapi.

2. Metode Scaffolding

a. Pengertian Metode Scaffolding

Metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.17

Scaffolding berarti memberikan sejumlah besar bantuan kepada seorang

anak selama tahap-tahap awal pembelajaran kemudian anak tersebut

mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat

melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, peringatan

dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah langkah pemecahan,

memberikan contoh, ataupun yang lain sehingga memungkinkan peserta

didik tumbuh mandiri.18

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

Scaffolding adalah penyediaan beberapa bantuan untuk siswa selama tahap

awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan

17 Akhmad Sudrajad, ”Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, Model Pembelajaran” (On-line), tersedia di : https:// Akhmad Sudrajad.wordpress.com/2008/09/12/ pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-model-pembelajaran/. htm. (15 desember 2016). 18 Ratnawati Mamin, “Applying of Scaffolding Study Method on Main Subject of Unsure Periodic System “. E-Journal Universitas negeri Malang Jurusan Kimia Vol: 10 No: 2 Tahun 2008 ( Desember 2016)

Page 37: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

kesempatan pada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab yang lebih

besar setelah mereka dapat melakukannya.

Hal tersebut berkaitan dan mengarah pada teori Zone of Proximal

Development (ZPD) yang dikembangkan oleh Vygotsky. ZPD

didefinisikan oleh Vygotsky sebagai berikut.

“The distance between the actual development level as determined by independent problem solving and the level of potential development as determined through problem solving under adult guidance, or in collaboration with more capable peers”.

Dapat dimaknai bahwa ZPD merupakan perbedaan antara tingkat

perkembangan aktual yang ditunjukkan melalui pemecahan masalah secara

mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang ditunjukkan melalui

pemecahan masalah di bawah arahan orang dewasa atau teman sebaya

yang lebih berkompetensi.19

b. Tahap-Tahap Metode Scaffolding

Secara operasional, metode pembelajaran Scaffolding dapat

ditempuh melalui tahapan-tahapan berikut:

1. Assement kemampuan dan taraf perkembangan setiap peserta

didik untuk menentukan Zone of Proximal Development (ZPD).

19 Rahmah “Tesis: Pengembangan Media Berbasis Scaffolding Melalui Pendekatan Inquiri

Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa” (Universitas Lampung 2016), h.14

Page 38: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

2. Menjabarkan tugas pemecahan masalah ke dalam tahap-tahap

yang rinci sehingga dapat membantu peserta didik melihat zona

yang akan diskafold.

3. Menyajikan tugas belajar secara berjenjang sesuai taraf

perkembangan peserta didik. Ini dapat dilakukan dengan

berbagai cara seperti melalui penjelasan, peringatan, dorongan

(motivasi), penguraian masalah ke dalam langkah pemecahan,

dan pemberian contoh (modelling).

4. Mendorong peserta didik untuk menyelesaikan tugas belajar

secara mandiri.

5. Memberikan dalam bentuk pemberian isyarat, kata kunci, tanda

mata (minders), dorongan, contoh atau hal lain yang dapat

memancing siswa bergerak ke arah kemandirian belajar dalam

pengarahan diri.20

c. Kelebihan Metode Scaffolding

Beberapa kelebihan menggunakan metode Saffolding:

1) Melibatkan aktivitas anak. Pelajar tidak secara pasif

mendengarkan informasi yang disajikan, bukan melalui guru

mendorong pelajar didasarkan pada pengetahuan dan bentuk-

bentuk pengetahuan baru. Memberikan kesempatan umpan balik

20 Jurnal Chemica Vo/. 10 Nomor 2 Desember 2008, 58.

Page 39: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

positif kepada siswa. scaffolding memotivasi peserta didk

sehingga mereka ingin belajar.

2) Dapat meminimalkan tingkat frustrasi dari pelajar. Hal ini sangat

penting dengan berbagai kebutuhan khusus peserta didik, yang

mudah frustrasi kemudian menutup diri dan menolak untuk

berpartisipasi dalam pembelajaran lebih lanjut.

3) Selain meningkatkan kemampuan kognitif anak, instruksi

scaffolding dalam konteks belajar memberikan efisiensi karena

kerja terstruktur dan terfokus, menciptakan momentum melalui

struktur yang disediakan oleh perancah, anak dapat

menghabiskan lebih sedikit waktu mencari dan lebih banyak

waktu untuk belajar dan menemukan, menghasilkan waktu

belajar yang efisien.

d. Kelemahan Metode Scaffolding

Beberapa kelemahan menggunakan metode Scaffolding:

a. Membutuhkan waktu yang lama, merupakan tantangan terbesar

bagi guru sejak mendukung dan mengembangkan scaffolding

pelajaran untuk memenuhi kebutuhan setiap individu.

Pelaksanaan scaffolding individual dalam kelas dengan jumlah

peserta didik besar akan menantang.

Page 40: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

b. Seorang guru mungkin tidak benar dalam melaksanakan

instruksi scaffolding dan karenanya tidak melihat efek secara

penuh. Scaffolding juga mensyaratkan bahwa guru menyerahkan

sebagian kontrol dan memungkinkan peserta didik untuk

membuat kesalahan. Ini mungkin sulit bagi guru untuk

melakukannya.

3. Langkah-langkah pembelajaran Models Eliciting Activities dengan

Metode Scaffolding

a. Guru menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran

b. Setelah peserta didik memahami materi yang telah diberikan , guru

mengelompokkan peserta didik ke dalam beberapa kelompok.

c. Pendidik membaca sebuah lembar permasalahan yang

mengembangkan konteks peserta didik

d. Pendidik membacakan permasalahan bersama peserta didik dan

memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang

ditanyakan

e. Guru Menjabarkan tugas pemecahan masalah ke dalam tahap-tahap

yang rinci sehingga dapat membantu siswa melihat zona yang akan

diskafold

f. Menyajikan tugas belajar secara berjenjang sesuai dengan taraf

perkembangan

Page 41: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

g. Memberikan dalam bentuk pemberian isyarat, kata kunci, dorongan,

contoh atau hal lain yang dapat memancing siswa bergerak ke arah

kemandirian belajar dalam pengarahan diri

h. Guru Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas

i. Peseta didik mempresentasikan model matematika setelah membahas

meninjau ulang solusi.

4. Self Directed Learning

Self Directed Learning adalah kemampuan mahasiswa mengambil

inisiatif untuk bertanggung jawab terhadap pelajarannya dengan atau tanpa

orang lain yang meliputi aspek: kesadaran, strategi belajar, kegiatan

belajar, evaluasi, dan keterampilan interpersonal.21 Pembelajaran Self

Directed Learning sebagai kondisi dimana pembelajaran memiliki kontrol

sepenuhnya dalam proses pembuatan keputusan terkait dengan

pembelajarannya sendiri dan menerima tanggung jawab utuh atasnya.22

Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa Self Directed Learning merupakan kemampuan mengambil

tanggung jawab terhadap belajar sepenuhnya terletak pada diri peserta

didik yang meliputi kesadaran, strategi belajar, kegiatan belajar, evaluasi,

dan keterampilan interpersonal.

21 Sri Panca Setyawati,”Keefektifan Pembelajaran inquiri Based Learning Untuk

meningkatkan Self Directed Learning Mahasiswa”.(Kediri: Prosding Seminar Nasional, 2015), h. 74 22 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar,2014, h.263.

Page 42: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

B. Indikator Self Directed Learning

Adapun Indikator kemampuan Self Directed Learning peserta didik menurut

The National Council of Teacher of Mathematics atau NTCM dalam Maria

Agustina Kleden adalah sebagai berikut:

1). Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan

solusi yang diperoleh,

2). Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain

untuk memperjelas keadaan atau masalah,

3). Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.23

Maka dalam hal ini peneliti akan menggunakan Indikator menurut The

National Council of Teacher of Mathematics untuk keperluan penelitian

kemampuan Self Directed Learning peserta didik.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori dan permasalahan yang telah dikemukakan di

atas selanjutnya dapat disusun kerangka berpikir yang menghasilkan suatu

hipotesis. Kerangka berpikir mempunyai arti suatu konsep pola pemikiran dalam

rangka memberikan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti. Di

23 Maria Agustina Kleden,”Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self-Directed

Learning” Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Universitas Nusa Cendana Kupang NTT, Vol 2, 2013

Page 43: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) yaitu model pembelajaran

Models Eliciting Activities dengan metode Scaffolding dan variabel terikat (Y)

yaitu Self Directed Learning peserta didik.

Pembelajaran kooperatif Models Eliciting Activities dengan metode

Scaffolding peserta didik dituntut untuk aktif dan mandiri dalam pembelajaran.

Peserta didik diberikan lembar permasalahan yang terkait dengan permasalahan

yang akan dibahas secara berkelompok, selanjutnya peseta didik di bimbing oleh

guru berupa isyarat, kata kunci, tanda mata (minders), dorongan, contoh atau hal

lain yang dapat memancing siswa bergerak ke arah kemandirian belajar dalam

pengarahan diri. Setelah itu peserta didik di minta untuk mempresentasikan hasil

jawaban dari permasalahan yaag sedang dibahas.

Berdasarkan uraian di atas, peserta didik akan lebih aktif dalam proses

pembelajaran yang telah diberikan sehingga tumbuh Self Directed Learning

siswa akan meningkat. Untuk mengetahui lebih jelasnya pengaruh Models

Eliciting Activities dengan metode Scaffolding terhadap Self Directed Learning

peserta didik dapat digambarkan melalui diagram kerangka berpikir, kerangka

berpikir ini dibuat peneliti guna untuk melihat bagaimana proses dan langkah

langkah apa saja yang harus dilakukan pada proses pembelajaran sesuai harapan

dan tujuan yang akan dicapai peneliti dapat tercapai dengan baik. Adapun

kerangka berpikir sebagai berikut:

Page 44: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Diagram Kerangka Berpikir

Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melaluui pengumpulan data.24

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dirumuskan hipotesis

penelitian dan hipotesis statistik sebagai berikut:

1. Hipotesis Penelitian

24 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2008), h. 96.

Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif Models Eliciting Activities dengan Metode Scaffolding

Model Pembelajaran Langsung

Self Directed Learning Self Directed Learning

Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Models Eliciting Activities terhadap Self Directed Learning peserta didik?

Page 45: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Adapun hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah:

a. Terdapat pengaruh pembelajaran model eliciting activities dalam

pembelajaran matematika terhadap self directed learning peserta didik.

b. Terdapat pengaruh pembelajaran model eliciting activities dalam

pembelajaran matematika dengan metode scaffolding terhadap self

directed learning peserta didik.

2. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :

H0 : µ1 ≤ µ2

H1 : µ1 > µ2

E. Penelitian Yang Relevan

Berikut adalah beberapa penelitian yang relevan dan terkait dengan model

eliciting activities dalam pemebelajaran matematika menggunakan metode

scaffolding serta kemampuan self directed learning.

1. Siti Qomariyah tahun 2013 dengan judul: “Penerapan Model Eliciting

Activities (MEAs) Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Kelas VIII

SMP Negeri 2 Sekampung Udik Lampung Timur Tahun Pelajaran

2012/2013”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan

menggunakan Model Eliciting Activities (MEAs) terbukti dapat menjadikan

Page 46: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

peserta didik berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran matematika serta

dapat mengungkapkan ide-ide dalam menjawab soal.

2. Lailatul Munawaroh tahun 2016 dengan judul: “Pengaruh Model Eliciting

Activities Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Dan Disposisi

Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2015/2016”

Hasil penelitian menujukkan terdapat pengaruh kemampuan penalaran

matematis peserta didik yang menggunakan pembelajaran dengan Model

Eliciting Activities. Serta terdapat pengaruh kemampuan penalaran

matematis peserta didik yang memiliki disposisi matematis tinggi, sedang,

dan rendah pada pembelajaran dengan Model Eliciting Activities.

3. Wiwit Jayanti tahun 2015 dengan judul: “Pengaruh Medel Pembelajatan

Konstruktivistik Teknik Scaffolding Dengan Pendekatan Realistic

Mathematics Education (RME) Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan

Disposisi Matematis Peserta Didik SMP Negeri 2 Merbau Mataram

Lampung Selatan”.

Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran Konstruktivistik teknik

scaffolding dengan pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap

komunikasi dan disposisi matematis peserta didik lebih baik dari para

menggunakan pembelajaran Direct Intruction.

Page 47: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

4. Rahmah tahun 2016 dengan judul: “Pengembangan Media Berbasis Strategi

Scaffolding Melalui Pendekatan Inquiri Unruk Meningkatkan Kemampuan

Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa”.

Pengembangan media berbasis strategi scaffolding melalui pendekatan

inquiri unruk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan

kemandirian belajar siswa, dikembangkan melalui dua tahap yaitu,

pendahuluan dan uji formatif. Tedapat juga peningkatan kemampuan

komunikasi matematis siswa pada kelas uji terbatas. Yaitu 78% dan

peningkatan ini dalam kategori efektif. Serta terdapat kemandirian belajar

siswa meningkat pada kelas uji terbatas, yaitu 17% .

Penelitian yang dilaksanakan merupakan bentuk lain yang hampir

serupa dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menerapkan models

eliciting activities dan scaffolding.

Page 48: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional berarti penelitian ini dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang masuk

akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia.

Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan

langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.25

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Metode penelitian eksprimen dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Jenis metode penelitian yang

digunakan penulis adalah Quasi Experimental Design yaitu design ini memiliki

kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-

variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.26

Dalam penelitian ini responden dikelompok menjadi dua kelompok

kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu peserta didik yang

25 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: alfabeta, cet.8, 2009), h.2. 26 Ibid, h. 77.

Page 49: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

mendapat perlakuan pebelajaran matematika dengan model pembelajaran Models

Eliciting Activities dengan metode Scaffolding. Kelompok kedua adalah

kelompok kontrol, yaitu peserta didik yang mendapat perlakuan pembelajaran

matematika dengan metode konvensional. Ditinjau dari data analisis datanya,

penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena data yang dikumpulkan

berupa angka-angka serta dalam proses pengolahan data dan pengujian hipotesis

menggunakan analisis yang bersesuaian.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.27 Penelitian ini

hanya menggunakan 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang cenderung mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbul perubah dependen (terikat).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah pengaruh

pembelajaran kooperatif tipe Models Eliciting Activities dengan metode

Scaffolding (X).

2. Variabel Terikat

27 Ibid, h. 60.

Page 50: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Variabel terikat yaitu variabel yang cenderung dapat dipengaruhi oleh

variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah

pemahaman Self Directed Learning peserta didik (Y).

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII

SMP PGRI 6 Bandar Lampung tahun Ajar 2016/2017.

Tabel 3.1 Data Peserta Didik Kelas VII SMP PGRI 6 Bandar Lampung.

No Kelas Jumlah Peserta Didik

1 VII A 32 2 VII B 35 3 VII C 35 4 VII D 33 5 VII E 36 6 VII F 36

7 VII G 33 Jumlah 240

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII E sebagai Kelas

Eksperimen dan Kelas VII F sebagai Kelas lengkap Kontrol. Sempel dalam

penelitian ini diambil dari hasil teknik sampling.

Page 51: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan untuk menentukan sampel

yang akan digunakan dalam penelitian.28 Dalam penelitian ini teknik

pengambilan sampel menggunakan acak kelas. Dalam teknik ini semua

kelas dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

sampel penelitian. Adapun cara yang digunakan adalah dengan cara

undian. Semua kelas populasi diberi nomor 1 sampai 3 dan selanjutnya

dipilih 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah catatan peristiwa–peristiwa atau hal-hal atau

keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh

elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.29 Teknik

pengumpulan data yang dimaksud disini dalah suatu cara yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data

penelitian yang akan dilakukan melalui:

1. Teknik Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung 28 Sugiono, Op.Cit, h. 118 29 Ibid, h. 188

Page 52: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

dengan tatap muka antara pencari informasi dan sumber interview.30

Metode ini digunakan oleh peneliti untuk mewawancarai guru mata

pelajaran matetmatika dan peserta didik.

2. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.31 Teknik ini digunakan peneliti untuk

mendapatkan data-data tentang keadaan sekolah, peserta didik, dan lain-

lain.

3. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan

untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, keampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.32 Tes digunakan untuk

menegtahui hasil belajar pada aspek Self Directed Learning peserta didik

selama proses belajar. Dengan demikian, dapat diketahui prestasi belajar

dapat dicapai peserta didik tersebut. Tes berupa soal uraian (essay).

30 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2009), h.137 31 Ibid, h 329. 32 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 193.

Page 53: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur dan

mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik

sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

berbentuk tes. Tes yang digunakan berupa butir soal essay untuk mengukur

kemapuan Self Directed Learning peserta didik. Instrumen yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliable.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesasihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.33 Dalam hal ini upaya

yang dapat dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat maka instrumen tes

yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tesyang baik.

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium,

dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi

product moment yaitu:34

���= �∑���� �����∑���

� ��.∑���� ��

���∑���� ��

���∑���� �������∑���

� �����∑���

� ����

33 Rostina Sundayan, Op. Cit, h. 59 34 Novalia dan Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, Bandar Lampung: Aura, 2014.h. 38

Page 54: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Nilai ��� adalah nilai koefisien korelasi dari setiap butir/item soal

sebelum dikorelasi.

Kemudian dicari corrected item-total correlation coefficient dengan

rumus sebagai berikut:

�������=����� ���

���������������������

x� = nilai jawaban responden pada butir/item soal ke-i

y� = nilai total responden ke-i

��� = nilai koefisien korelasi pada butir/item soal ke-i sebelum dikorelasi

�� = standar deviasi total

�� = standar deviasi butir/item soal ke-i

������� = corrected item-total correlation coefficient

Nilai �������akan dibandingkan dengan koefisien korelasi table ������= ���,����.

Jika �������≥ ������ , maka instrument valid.

2. Reliabilitas

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel, jika pengukurannya

konsisten, cermat, dan akurat.Tujuan dari uji reliabilitas adalah untuk mengetahui

konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat

dipercaya. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah dengan rumus Alpha, yaitu:

Page 55: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

���=� ����

� �1 � ∑���

����

dengan :

��� : Realiabilitasi yang dia cari

∑��� : Jumlah varians skor tiap-tiap item

��� : Varians total.35

Nilai koefesien Alfa (�) akan dibandingkan dengan koefesien korelasi tabel

������, � ���,����. Jika ��� � ������,maka instrumen realiabel.36

3. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

peserta didik yang pandai (menguasai materi) dengan peserta didik yang kurang

pandai (kurang atau tidak menguasai materi).37 Adapun rumus untuk menghitung

daya beda tes adalah:

�� � ��

Dimana:

PT = ����

dan PT = ����

Dengan :

�� : Daya Beda

�� : Proporsi Kelompok Tinggi

35Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka

Cipta, 2010. h. 122.

36Novalia dan Syazali, Op.Cit .h.39 37 Op. Cit. h. 226

Page 56: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

�� : Proporsi Kelompok Rendah

Kasifikasi daya pembeda sebagai berikut:

Tabel 3.2 Penafsiran Daya Pembeda Butir Soal

Daya Pembeda Kriteria 0.70 � � � 1.00 Baik Sekali 0.40 � � � 0.69 Baik 0.20 � � � 0.39 Cukup 0.00 � � � 0.19 Jelek

P � 0.00 Jelek Sekali

Budiyono dalam Badarudin menyatakan jika daya beda untuk butir ke-i

kurang dari 0.30 maka butir tersebut harus dibuang. Berdasarkan pendapat

tersebut, untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan butir

tes dengan daya beda lebih dari atau sama dengan 0.3038.

4. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui soal-soal tes dari

segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal yang termasuk mudah,

sedang, dan sukar. Dalam penelitian ini, karena tes berbentuk uraian atau esay

maka untuk mengetahui indeks tingkat kesukaran butir tes digunakan rumus

sebagai berikut:

� = ������

Dengan:

38Badarudin. “Tesis: Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Invertigation

(GI) dan Student Team Achievement Division (STAD) ditinjau dari Kreativitas dan Sikap Percaya Diri Peserta Didik kelas IX SMA Negeri se-Kabupaten Lampung Utara tahun pelajaran 2011/2012”.(Surakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. 2012). h. 65.

Page 57: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

� : Indeks tingkat kesukaran butir tes ke-i

� : Rerata skor butir tes

����� : Skor maksimum untuk butir tersebut

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin

sulit soal tersebut. Sebaiknya semakin besar indeks yang diperoleh semakin

mudah soal tersebut. kriteria indeks kesukaran soal sering diklasifikasikan

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interpestasi Drajad Kesukaran39

Indeks Kesukaran Kategori 0.00≤ P <030 Sukar 0.30≤ P <0.70 Sedang 0.70< P ≤1.00 Mudah

Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan butir soal

dengan tingkat kesukaran sedang yaitu taraf kesukarannya 0.30≤ P <0.70

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Untuk keperluan uji keseimbangan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

terhadap data awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun uji

prasarat yang dilakukan terhadap data tersebut meliputi uji normalitas dengan

39 Ibid. h. 225

Page 58: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas variansi dengan

menggunakan metode Uji kesamaan dua varians.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian

ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian

ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Liliefors dengan

rumus sebagai berikut:

���� � � ∣ ���� � ���� ∣, ������ � ���,��

Dengan hipotesis:

�� : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

�� : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Kesimpulan: Jika ��� � ������ � ���,��,������diterima

Langkah-langkah Liliefors:

1) Mengurutkan data

2) Menentukan frekuensi masing-masing data

3) Menentukan frakuensi komulatif

4) Menentukan nilai Z dimana �� �����̅�

dengan �̅ � ∑���

,� � �∑�����̅��

���

5) Menentukan nilai ���� dengan menggunakan table z

6) Menentukan ���� � �����

7) Menentukan nilai � �∣ ���� � ���� ∣

Page 59: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

8) Mentukan nilai������� � ��� ∣ ���� � ���� ∣

9) Menentukan nilai ������ � ���,��

10) Membandingkan ������ dan ������ serta membuat kesimpulan. Jika

���� � ������, maka ��diterima40.

2) Uji Kesamaan Dua Varians

Uji kesamaan dua varians adalah pengujian mengenai sama tidaknya

varians-varians dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dapat dilakukan

dengan berbagai cara yaitu grafik, uji kesamaan dua varians dan uji bartlett.41 Uji

homogenitas yang digunakan peneliti adalah uji kesamaan dua varians digunakan

untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya. Rumus uji kesamaan dua varians sebagai

berikut:

1) Hipotesis

�� = data homogen

�� = data tidak homogen

2) Cari ���� dengan menggunakan rumus;

� � ������������������������������

3) Tetapkan taraf signifikan ���

4) Hitung ������ dengan rumus

40 Zizwatin Athiya, Pengembangan Cd Intraktif Dengan Menggunakan Model Learning

Cycle”5E” Berbantu Software Geogebra, Semarang: Prosiding Mathematics And Science Forum ISBN 978-602-0960-00-5, h.53-54

41 Ibid, h.53

Page 60: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

������ � � �������������terbesar � 1, ���������terkecil � 1�

5) Tentukan pengujian �� yaitu:

Jika ������ � ������ maka �� diterima

6) Bandingkan ����� dengan ������

7) Buatlah kesimpulannya.42

2. Uji Hipotesis

Untuk keperluan uji hipotesis, data hasil penelitian ini diolah dengan

menggunakan uji-t. Sebelum data diolah menggunakan uji-t terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.43

Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah analisis

hipotesis perbandingan dua sempel tak berkorelasi sebagai berikut:

������� ��̅� � �̅�

���� � 1���� � ��� � 1������� � ���

� 1��� 1���

Dengan:

�̅� = Rata-rata sempel satu

�̅� = Rata-rata sempel dua

�� = Banyak data sampel satu

�� = Banyak data sampel dua

42 Husaini Usman Dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2011), H.133-134. 43Budiyono, “Statistika Untuk Penelitian”, (UNS Press, Surakarta, Cet.3, 2009). h.195.

Page 61: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

�� = simpangan baku sampel satu

�� = simpangan baku sampel dua

a. Hipotesis:

H� : Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran model

eliciting activities dengan metode scaffolding pembelajaran langsung.

H� : Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran models eliciting

activities dengan metode scaffolding pembelajaran langsung.

b. Taraf Signifikan:

�= 0.05

c. Kriteria Uji

������������ � ������ ,�������������� (Uji Dua Pihak)

T-test 2 sempel tak berkorelasi merupakan salah satu uji statistika parametrik

sehingga mempunyai asumsi yang harus dipenuhi, yaitu normalitas dan

homogenitas. Jika asumsi normalitas tidak terpenuhi, maka solusi menggunakan

uji non parametrik atau ditransformasikan. Uji non parametrik yang digunakan

yaitu uji Mann-Whitney. jika asumsi normalitas tidak terpenuhi, maka rumus

uji-t yang digunakan adalah sebagai berikut:

� ′ ���̅� � �̅�� � ��

�����

��� � ���

���

������ � ���,���

Page 62: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Dengan rumus derajad bebas:

�� ����

��� �������

����

����

�� � 1 ����

����

�� � 1

Dengan:

�̅� = Rata-rata sempel satu

�̅� = Rata-rata sempel dua

�� = Banyak data sampel satu

�� = Banyak data sampel dua

�� = Simpangan baku sampel satu

�� = Simpangan baku sampel dua

Page 63: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen telah dilakukan di SMP PGRI 6 Bandar Lampung tahun

pelajaran 2016/2017. Instrumen dalam penelitian ini merupakan tes kemampuan self

directed learning. Hasil uji coba selanjutnya dianalisis untuk mengetahui apakah

instrumen tersebut layak digunakan untuk mengambil data penelitian. Untuk

memperoleh data tes kemampuan self directed learning dilakukan uji coba tes terdiri

dari 10 butir soal pada kelas di luar sampel. Uji coba dilakukan pada 35 peserta didik

kelas VII F SMP PGRI 6 Bandar Lampung. Hasil dan analisis data uji coba intrumen

diuraikan sebagai berikut

1. Uji Validitas

Sebelum instrumen diujikan kepada peserta didik diluar sempel instrumen

terlebih dahulu diuji validitas. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Validitas pada uji

instrumen menggunakan validitas konstruk yang menggunakan rumus korelasi

produck moment :

���= �∑���� �����∑���

� ��.∑���� ��

���∑���� ��

���∑���� �������∑���

� �����∑���

� ����

Harga ������ diperoleh dengan terlebih dahulu menetapkan derajat

kebebasannya menggunakan rumus �� � � � 2 pada taraf signifikansi 0.05atau

Page 64: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

5% berdasarkan perhitngan uji validitas konstruk pada lampiran C.1 diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Validitas Butir Soal Tes

Pada penelitian ini jumlah respoden ��� pada saat uji coba tes berjumlah 35

sehingga diperolah derajat kebebasannya �� 36 � 2 � 34 dan tabel Product

Moment dengan �� 34 dan � � 0.05 diperoleh ������ � 0.344 . Berdasarkan

hasil perhitungan validitas butir soal menunjukan bahwa terdapat 8 butir soal

menunjukkan valid yaitu pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, sedangkan 2 butir soal

tidak valid yaitu soal nomor 7 dan 9 karena nilai rhitung < rtabel. Penulis

menggunakan 8 soal yang valid karena soal tersebut memiliki kesejajaran antara

hasil tes dengan kriterium, hal ini dianggap sudah memiliki kriteria tes yang baik

untuk mengukur kemampuan Self Directed Learning peserta didik.

2. Uji Reliabilitas

No Soal ��� ����������,��1�� Kriteria 1 0.870 0344 Valid 2 0.741 0.344 Valid 3 0.754 0.344 Valid 4 0.597 0.344 Valid 5 0.423 0.344 Valid 6 0.374 0.344 Valid 7 0.021 0.344 Tidak Valid 8 0.530 0.344 Valid 9 0.141 0.344 Tidak Valid

10 0.625 0.344 Valid

Page 65: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Setelah melakukan uji validitas item-item soal yang valid kemudian diuji

reliabilitasnya. Perhitungan reliabilitas tes dilakukan terhadap 8 butir soal yang

akan digunakan untuk mengambil data. Suatu instrumen dikatakan reliabel, jika

pengukurannya konsisten, cermat dan akurat. Tujuan dari uji reliabilias adalah

untuk mengetahui konsistensi dari instrument sebagai alat ukur , sehingga hasil

pengukuran dapat dipercaya. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas

instrumen tes kemampuan self directed learning pada lampiran C.3 diperoleh

���� � 0.764 � ������ � 0.344 . Hal ini menunjukkan bahwa soal instrument

uji coba tersebut konsisten, sehingga hasil pengukurannya dapat dipercaya .

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui taraf kesukaran butir soal,

apakah tergolong mudah, sedang, rendah. Adapun analisis tingkat kesukaran

butir soal dapat dilihat tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal

No Soal Tingkat Kesukaran Keterangan

1 0.714 Mudah 2 0.717 Mudah 3 0.720 Mudah 4 0.334 Sedang 5 0.337 Sedang 6 0.320 Sedang 7 0.242 Sukar 8 0.311 Sedang 9 0.211 Sukar 10 0.240 Sukar

Page 66: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal yang telah diuji cobakan

dengan jumlah soal 10, diperoleh 3 soal dengan kriteria mudah yaitu butir soal

nomor 1, 2, 3, 4 soal yang memiliki kriteria sedang yaitu butir soal nomor 4, 5,

6 dan 8, sedangkan soal dengan kriteria sukar terdapat pada soal nomor 7, 9, 10.

Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran butir tes yang akan digunakan dalam

pengambilan data maka 8 soal tersebut tergolong sedang dan dapat diuji cobakan

pada sampel dan berdasarkan soal tersebut indikator self directed learning sudah

terpenuhi.

4. Daya Beda

Daya pembeda digunakan untuk membedakan antara peserta didik yang

berkemampuan tinggi dengan peserta didik berkemampuan rendah. Adapun hasil

analisis daya beda butir soal pada Tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Daya Pemeda Butir Soal

No Soal Daya Beda Keterangan

1 0.971 Sangat Baik 2 0.714 Sangat Baik 3 0.942 Sangat Baik 4 0.400 Baik 5 0.342 Cukup 6 0.371 Cukup 7 0.000 Jelek 8 0.428 Cukup 9 0.057 Jelek 10 0.800 Sangat Baik

Hasil perhitungan daya pembeda butir soal menunjukkan bahwa terdapat

satu butir soal yang memiliki daya beda baik sekali dengan klasifikasi

Page 67: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

0.70 � � � 1.00dan terdapat 1, 2, 3, dan 10, butir soal tes uji coba yang

tergolong baik dengan klasifikasi daya pembeda 0.40 � � � 0.69 yaitu nomor 4,

butir soal tes uji coba yang tergolong cukup dengan klasifikasi daya pembeda

0.20 � � � 0.39 yaitu nomor 5 dan 6, serta 8 butir soal tergolong jelek dengan

klasifikasi daya pembeda 0.00 � � � 0.19yaitu nomor 7 dan 9. Berdasarkan

data tersebut terdapat dua soal yang memiliki daya pembeda tergolong jelek

yaitu soal nomor 7 dan 9, itu artinya soal tersebut tidak dapat membedakan

antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dan peserta didik yang

berkemampuan rendah, sehingga soal tersebut tidak digunakan dalam uji

instrumen kemampuan Self Directed Learning karena dianggap tidak memiliki

daya pembeda yang baik.

5. Rekapitulasi Uji Coba Instrumen

Rekapitulasi hasil uji coba validitas, uji tingkat kesukaran, uji daya beda, dan

reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen

No Uji Validitas Uji Reliabilitas

Uji Tingkat Kesukaran

Uji Daya Beda Keterangan

1 Valid

Reliabilitas

Mudah Baik Sekali Digunakan 2 Valid Mudah Baik Sekali Digunakan 3 Valid Mudah Baik Sekali Digunakan 4 Valid Sedang Baik Digunakan 5 Valid Sedang Cukup Digunakan 6 Valid Sedang Cukup Digunakan 7 Tidak Valid Sukar Jelek Dibuang 8 Valid Mudah Cukup Digunakan 9 Tidak Valid Sukar Jelek Dibuang

10 Valid Sukar Baik Sekali Digunakan

Page 68: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Berdasarkan hasil analisis uji validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan

reliabilitas instrument, dari 8 butir soal yang telah diuji cobakan. Diperoleh 8

soal dengan kriteria valid. Pada analisis reliabilitas instrument diperoleh

koefesien reliabilitasnya 0.764 yang berarti ���� � ������ dengan ������ �

0.344 sehingga sesuai dengan ketentuan koefisien reliabilitas. Dengan tidak

mengabaikan tingkat kesukaran dan daya pembeda yang dimiliki maka

instrument yang dinyatakan layak digunakan dalam penelitian ini yaitu soal

nomer 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8 dan 10. Alasan peneliti hanya mengambil 8 soal tersebut

dikarnakan keterbatasan waktu peneliti dalam penelitian dan 8 soal diambil

tersebut sudah mencakup semua indikator kemampuan self directed learning dan

indikator materi pembelajaran yang diujikan.

B. Statistik Deskriptif Data Amatan

Pengambilan data dilakukan setelah proses pembelajaran pada materi segitiga

dan segi empat. Setelah data terkumpul selanjutnya data digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian. Berdasarkan data yang terkumpul dapat dicari nilai tertinggi

(Xmaks) dan nilai terendah (Xmin), nilai rata-rata (�̅) dan simpangan baku (S) pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah tabel deskripsi data kemampuan

Self Directed Learning peserta didik:

Page 69: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Table 4.5 Deskripsi Data Kemampuan Self Directed Learning

Kelas Ekspeimen Dan Kelas Kontrol Kelompok Xmaks Xmin �� S

Eksperimen 100 20 60.64 21.81 Kontrol 92.5 12.5 43.33 18.65

Berdasarkan table di atas, peserta didik kelas eksperimen memperoleh nilai

rata-rata (�̅) 60.64 dengan nilai tertinggi (Xmaks) 100, nilai terendah (Xmin) 20 dan

simpangan baku (S) 21.81. Sedangkan pada kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata

(�̅) 43.33 dengan nilai tertinggi (Xmaks) 92.5, nilai terendah (Xmin) 12.5 dan

simpangan baku (S) 18.65. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kelompok

eksperimen memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

kontrol.

C. Uji Prasyarat

Untuk keperluan uji keseimbangan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

terhadap data awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun uji prasarat

yang dilakukan terhadap data tersebut meliputi uji normalitas dengan menggunakan

metode Liliefors dan uji homogenitas variansi dengan menggunakan metode Uji

kesamaan dua varians.

1) Uji Normalitas Kemampuan Self Directed Learning

a) Uji Normalitas Kemampuan Self Directed Learning Kelas Eksperimen

Berdasarkan perhitungan data (lampiran D.3) diperoleh rata-rata skor

kelas eksperimen sebesar 60.64 dengan ������ � 0.095 dan ������ � 0.145

Page 70: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

hal ini menunjukan bahwa ������ � ������ sehingga dapat disimpulkan data

berdistribusi normal.

b) Uji Normalitas Kemampuan Self Directed Learning Kelas Kontrol

Berdasarkan perhitungan data (lampiran D.4) diperoleh rata-rata sekor

kelas kontrol sebesar 43.33 dengan ���� � 0.143 dan ������ � 0.145 hal

ini menunjukan bahwa ������ � ������ sehingga dapat disimpulkan data

berdistribusi normal.

Berikut hasil rekapitulasi perhitungan uji normalitas kemampuan Self

Directed Learning pada kelas eksperimen dan kelas kontrol:

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Self Directed Learning

Kelas Jumlah Sempel �����������,��� ������ Keterangan

Eksperimen 36 0.095 0.145 Normal Kontrol 36 0.143 0.145 Normal

Berdasarkan perhitungan hasil uji coba normalitas kemampuan Self

Directed Learning pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf

sigifikansi � � 5%, diperolah bahwa nilai dari ������ dari setiap kelompok

kurang dari ������ sehingga hipotesis nol dari setiap kelompok diterima. Dapat

disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari setiap kelompok berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

2) Uji Kesamaan Dua Varians Kemampuan Self Directed Learning

Untuk mengetahui apakah kedua sekor memiliki karakter yang sama

atau berbeda maka diperlukan uji F. pengujian variansi ini yaitu

Page 71: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

membandingkan varians terbesar dan varians terkecil. Jika ������ �

���������, ��� didapat dari distribusi dengan peluang ��� sedangkan derajat

kebebasan ����� � 1� dan ����� � 2� masing-masing sesuai dengan dk

pembilang dan dk penyebut. Hasil pengujian varians den 4gan taraf signifikan

� � 5% dapat dilihat pada table 4.6 sebagai berikut:

Tebl 4.7 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Kemampuan

Self Directed Learning Kelas Jumlah

Sampel Fhitung Ftabel Keterangan

Eksperimen 36 1.934 4.12 Homogen Kontrol 36 1.934

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut bahwa ���� � ������. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima atau sampel berasal dari

populasi yang memiliki varians yang sama.

D. Uji Perbedaan Dua Varians Kemampuan Self Directed Learning

Untuk menguji perbedaan kemampuan self directed learning peserta didik

menggunakan uji-t, karena data yang diperoleh berdidtribusi normal. Berdasarka

perhitungan uji-t diperoleh ������ = 17.128 dan ������ = 1.689 maka dapat

disimpulkan bahwa ���� > ������ , yang berarti terdapat pengaruh models eliciting

activities dengan menggunakan metode scaffolding dalam pembelajaran matematika

terhadap self directed learning peserta didik.

Page 72: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

E. Pembahasan

Pada penulisan ini mengambil sampel kelas VII E dan kelas VII F yang

berjumlah 72 peserta didik. Penulis meneliti dengan sampel dua kelas yaitu kelasVII

E menerapkan models eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding

dan kelas VII F dengan menerapkan model pembelajaran langsung. Materi yang

diajarkan pada penelitian ini adalah materi segitiga dan segi empat, penulis

mengajarkan materi tersebut pada kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak

4 kali pertemuan, kemudian pada pertemuan ke 5 dilakukan tes soal kemampuan self

directed learning dengan mengujikan 8 butir soal yang telah memenuhi indikator self

directed learning peserta didik.

Pada kelas eksperimen peserta didik belajar dengan menerapkan models

eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding . Dalam proses

pembelajaran peserta didik belajar untuk memecahkan masalah kemudian

memberikan solusi serta dapat mengkomunikasikan persoalan yang sedang dibahas

berkaitan dengan materi yang diajarkan. Model pembelajaran dan metode ini dapat

mendorong peserta didik belajar secara mandiri dengan atau tanpa adanya bantuan

dari orang lain, dengan kata lain akan timbul kemandirian belajar (self directed

learning) peserta didik.

Models Eliciting Activities dengan menggunakan metode scaffolding dimulai

dengan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai selanjutnya menyajikan materi

yang akan dibahas. Pada tahap selanjutnya dibagi dalam beberapa kelompok yang

Page 73: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

terdiri dari 4-5 peserta didik, kemudian diberikan lembar permasalahan dan peran

guru menjabarkan pemasalahan yang terdapat pada lembar permasalahan. Peserta

didik diberikan petunjuk secara lisan atau dengan menuliskan di papan tulis

(scaffolding) agar dapat menyelesaikan persoalan yang sedang dibahas kemudian

peserta didik mencoba menyelesaikannya. Setelah mendiskusikan permasalahan

secara kelompok selanjutnya peserta didik mempresentasikan hasil diskusi meraka,

setelah itu guru dan peserta membahas dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

1. Dokumentasi

Pada kelas eksperimen peserta didik belajar dengan menggunakan models

eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding. Selama proses

pembelajaran peserta didik peserta didik belajar untuk mengemukakan ide sekaligus

memecahkan permasalahan serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang

disajikan dalam pembelajaran. Model dalam pembelajaran ini dimulai dengan

menyampaikan kompetensi yang akan dicapai selanjutnya menyajikan materi yang

dipelajari, dalam proses pembelajaran peserta didik dibagi menjadi kelompo-

kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 peserta didik. Pada pembagian kelompok, guru

sudah menentukan setiap anggota kelompoknya agar menjadi kelompok yang sama

rata terdapat peserta didik yang mempunyai kemampuan tinggi , sedang dan rendah.

Untuk menentukan kelompok satu, dua dan seterusnya, guru memberika pertanyaan

berkaitan dengan materi yang akan dibahas, kelompok dapat menjawab pertanyaan

dengan benar peserta didik diberikan penghargaan.

Page 74: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Pada tanggal 20 Maret 2017, pertemuan pertama kelas eksperimen

menggunakan models eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding.

Materi yang dibahas adalah tentang sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya.

Berdasarkan langkah-langkah models eliciting activities dengan menggunakan

metode scaffolding , setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta

didik untuk materi yang akan dibahas, selanjutnya guru menyampaikan materi

pembelajaran yang berkaitan dengan konteks. Guru juga tidak melewatkan

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum

dimengerti berkaitan dengan materi yang sedang dibahas, setelanjutnya guru

memberikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.

Ketika guru memberikan pertanyaan dan meminta peserta didik mencoba untuk

mengidentifikasi permasalahan dan memberikan solusi, peserta didik kurang

memberikan respon terhadap masalah yang disajikan oleh guru, maka disini peran

seorang guru memberikan scaffolding yaitu memberikan sejumlah bantuan kepada

peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan berupa dorongan pada peserta didik

dan memberikan kata kunci atau petunjuk terhadap permasalahan yang disajikan

sampai peserta didik mampu menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan orang lain

dalam proses pembelajaran. Setelah peserta didik menyelesaikan masalah yang

disajikan selanjutnya peserta didik mempresentasikan hasil diskusi mereka, namun

dalam mempresentasikan peserta didik masih cenderung malu dalam mengemukan

pendapat yang mereka miliki. Menanggapi hal tersebut maka guru memberikan

Page 75: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

motivasi pada peserta didik di kelas untuk berlatih berbicara dihadapan orang banyak.

Pada akhir pembelajaran peserta didik bersama guru membahas ulang materi yang

sudah dipresentasikan oleh peserta didik kemudian peserta didik bersama-sama

menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dibahas. Peserta didik yang berani

menyampaikan pendapat yang tepat diberikan reword oleh guru.

Sedangkan pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran yang sudah

diterapkan oleh guru apelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

langsung. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang sedang dibahas kemudian

guru melakukan tanya jawab dan memberikan tugas-tgas berupa latihan soal. Proses

pembelajaran pada kelas kontrol kurang kondusif karena sebagian peserta didik masih

berbicara dan tidak memperhatikan penjelasan guru ketika pembelajaran berlangsung.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2017 materi yang dibahas

tentang sifat-sifat pesersegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang, belah ketupat

dan layang-layang. Pada kelas eksperimen, proses pembelajaran sama seperti pada

pertemuan pertama. Peserta sajikan masalah yang berkaitan dengan materi yang

sedang dibahas kemudian peserta didik menyelesaikan masalah dan memberikan

solusi terhadap masalah yang disajikan. Ketika peserta didik mempresentasikan hasil

diskusi, peserta didik masih terlihat malu akan tetapi peserta didik mulai beradaptasi

dengan model pembelajaran yang diterapkan, namun masih ada peserta didik yang

tidak menyimak ketika peserta didik sedang mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas.

Page 76: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Sedangkan pada kelas kontrol, proses pembelajaran peserta didik didapat

mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang sedang dibahas. Salah satu

sebabnya adalah rendahnya self directed learning peserta didik dalam belajar dan

kurangnya minat belajat peserta didik, dan ini menyebabkan peserta didik enggan

mengulang kembali materi sebelumnya dan mempersiapkan materi selanjutnya yang

akan dibahas.

Pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2017 membahas

tentang rumus keliling bangun segitiga dan segi emapt. Peserrta didik berkumpul

sesuai dengan kelompok masing-masing memecahkan masalah dan memberikan

solusi berkaitan dengam materi yang dipelajari. Pada proses pembelajaran ini, peserta

didik sudah mengalami peningkatan dalam kegiatan belajar, mereka sudah mulai

menyelesaikan masalah secara mandiri, guru hanya sekedarnya saja memberika

scaffolding terhadap peserta didik yang masih membutuhkannya. Ketika peserta didik

mempresentasikan hasil diskusi juga sudah terlihat bahwa peserta didik mulai berani

mengemukakan pendapat tanpa ragu, bahkan menanggapi ketika ada salah satu teman

yang bertanya mengenai materi. Pada pertemuan ini models eliciting activities sudah

dapat dipahami oleh peserta didik.

Sedangkan pada kelas kontrol proses pembelajaran berjalan dengan baik

dengan menggunakan model pembelajaran langsung, meskipun hanya beberapa

peserta didik saja yang aktif dalam pembelajaran dan masih terdapat peserta didik

yang malas dan hanya diam saja ketika guru memberikan pertanyaan berkaitan

Page 77: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

dengan materi yang sedang dibahas. Ini menujukkan bahwa kurangnya kesiapan

dalam menghadapai materi yang akan dipelajari.

Pertemuan keempat pada tanggal 30 Maret 2017 materi yang disampaikan

adalah penerapan soal-soal luas dan keliling segitiga dan segi empat dalam kehidupan

nyaata. Pada pertemuan kempat peserta didik sudah memahami model pembelajaran

yang diterapkan dan juga peserta didik sudah berani dan percaya diri untuk

manyampaikan materi dan permasalahan yang sedang mereka bahas di depan kelas

untuk dipresentasikan. Kesasadaran peserta didik lain juga sudah mulai tumbuh,

peserta didik yang biasanya tidak memperhatikan ketikan temannya

mempresentasikan hasil diskusi. Pada pertemuan ini peserta didik sudah fokus pada

meteri yang disampaikan. Mereka sudah terlihat menghargai temannya dengan tidak

tertawa ketika teman yang presentasi terdapat kesalahan. Peserta didik sudah mulai

ada rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan proses pembelajaran sehingga tumbuh

self directed learning skill peserta didik semakin menuju perubahan yang lebih baik.

Pada kelas kontrol, guru berupaya memberikan motivasi pada peserta didik

untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan dalam mengerjakan soal-soal yang

diberikan oleh guru. Selain itu guru menyampaikan akan pentingnya belajar,

mempersiapkan materi yang akan dibahas di sekolah dan mengulas kembali materi

yang sudah diajarkan di sekolah.

Kelebihan dalam menggunakan models eliciting activities adalah peserta didik

dapat terbiasa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pemecahan masalah

Page 78: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

dan memberikan solusi terhadap materi yang sedang dibahas. Peserta didik

berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan peserta didik yang mempunyai

kemampuan rendah dapat berperan aktif merespon permasalahan dengan cara mereka

sendiri.

Kendala dalam pembelajaran menggunkaan models eliciting activitie adalah

mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami oleh peserta didik sangat sulit

sehingga banayak peserta didik yang mengalami kesulitan merespon masalah yang

diberikan, ketika mereska manghadapi soal pemecahan masalah yang sulit terkadang

membuat peserta didik merasa bosan, oleh sebab itu dalam peruses pembelajaran

menggunakan models eliciting activitie digunakan bantuan berupa scaffolding bagi

peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami, memecahkan masalah dan

memberikan solusi.

Pada kelas kontol penulis mengalami kendala antara lain peserta didik masih

sangat kurang minat belajarnya, mereka menganggap matematika adalah mata

pelajaran yang sukar sehinggaa peserta didik merasa bosan ketika menemukan

permasalahan yang mereka tidak dapat menyelesaikannya. Selain itu peserta didik

juga kurang aktif dan terkendala dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh

guru, meskipun demikian proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

2. Tes

Pertemuan kelima dilakukan tes pada tanggal 3 April 2017, pertemuan terakhir

dan dalam pertemuan ini penulis memberikan tes kemampuan self directed learning

Page 79: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

pada kelas eksperimen yaitu di kelas VII E dan pada tanggal 5 April 2017 tes

dilakukan pada kelas kontrol di kelas VII F dengan menggunakan soal yang sama,

tes dilakukan dengan menggunakan soal berjumlah 8 butir yang merupakan

instrument yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya. Pada tes ini peserta didik

akan dilihat sejauh mana kemampua self directed learning melalui hasil tes yang

diujikan dengan materi bangun datar segitiga dan segi empat yang sudah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya. Melalui hasil tes maka akan terlihat perbedaan

kemampuan self directed learning peserta didik kelas eksperimen dan kemampuan

self directed learning peserta didik kelas kontrol.

Berikut adalah hasil jawaban tes kemampuan self directed learning peserta

didik yang mendapatkan skor nilai tinggi dan skor nilai rendah di kelas eksperimen

dan kelas kontrol:

a. Jawaban Peserta Didik Kelas Eksperimen Nilai Tertinggi

Page 80: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Gambar 4.1

Jawaban Peserta Didik Kelas Eksperimen Nilai Tertinggi

Terdapat tiga peserta didik yang mendapatkan nilai tertinggi di kelas

eksperimen yang menerapkan models eliciting activities dengan menggunakan

metode scaffolding . Hal tersebut karena sejak awal dimulai pembelajaran sampai

pertemuan terakhir peserta didik aktif, dan mempunyai interaksi yang baik terhadap

permasalahan yang disajikan oleh guru dengan diterapkannya models eliciting

activities, dengan menggunakan metode scaffolding mejadikan peserta didik lebih

aktif karena ketika peserta didik mengalami kendala dalam memberikan solusi.

Peserta didik yang awalnya mengalami kesulitan dalam memberikan solusi padam

Page 81: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

memecahkan masalah, dengan adanya bantuan guru berupa scaffolding seprti

petunjuk dalam mengerjakan soal, dan dorongan guru memberikan motivasi agar

peserta didik mampu mengerjakan soal sampai peserta didik menyelesaikan tanpa

bantuan orang lain. Gambar di atas adalah salah satu hasil jawaban peserta didik kelas

eksperimen yang mendapatkan nilai tertinggi. Peserta didik dapat menyelesaikan

semua pertanyaan dengan tepat dan benar. Selain itu, peserta didik dalam

menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi yang diberikan sudah jelas dan

terperinci.

b. Jawaban Peserta Didik Kelas Eksperimen Nilai Terendah

Page 82: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Gambar 4.8

Jawaban Peserta Didik Kelas Eksperimen Nilai Terendah

Berdasarkan hasil jawaban peserta didik kelas eksperimen yang mendapatkan

nilai terendah dapat dilihat bahwa peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang

diberikan tidak memberikan solusi terhadap masalah yang disajikan. Akan tetapi

peserta didik mampu menjawab pertanyaan pada soal nomor 1, soal nomor 2 dan soal

nomor 3 meskipun tidak menyelesaikannya dengan sempurna. Hal ini disebabkan

ketika dalam proses pembelajaran peserta didik kurang mengikuti proses

pembelajaran dengan baik, dan kurang persiapan dalam mengikuti pembelajaran

seperti ketika guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan

Page 83: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

dipelajari atau mengulas kembali materi yang sudah dipelajari masih bingung dalam

menjawab.

c. Jawaban Peserta Didik Nilai Tertinggi Kelas Kontrol

Gambar 4.3

Jawaban Peserta Didik Nilai Tertinggi Kelas Kontrol

Hasil jawaban peserta didik nilai tertinggi di kelas kontrol yang menggunakan

model pembelajaran langsung. Jika dibandingkan dengan kelas eksperimen, kelas

kontrol termasuk dalam kategori peserta didik mendapatka nilai yang cukup tinggi,

hal tersebut karena peserta didik dari awal memang sudah memiliki kemampuan yang

baik dalam memecahkan solusi dan memberikan solusi yang berkaitan dengan materi

yang diberikan, akan tetapi peserta didik kurang teliti dalam memahami soal yang

Page 84: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

disajikan, maka dapat dilihat perbedaannya yaitu pada jawaban nomor 1, peserta

didik menjawab pertanyaan dengan benar akan tetapi peserta didik tidak menjabarkan

sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi-sisinya, pada nomor 2 peserta didik tidak

memberikan keterangan terhadap besar sudut yang digambarkan. Peserta didik dalam

menyelesaikan masalah dan memberikan solusi sudah benar meskipun dalam

merumusakan masalah dan memberikan solusi terhadap persoalan kurang terperinci.

d. Jawaban Peserta Didik Nilai Terendah Kelas Kontrol

Gambar 4.10

Jawaban Peserta Didik Nilai Terendah Kelas Kontrol

Hasil jawaban peserta didik yang mendapatkan nilai paling rendah pada kelas

kontrol, dapat dilihat bahwa peserta didik tidak dapat menjawab permasalahan yang

disajikan, peserta didik hanya mampu menjawab soal nomor 3, peserta didik hanya

Page 85: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

penggambarkan bangun datar persegi dan belah ketupat namun tidak diberikan

penjelasan tentang sifat-sifat kedua bangu datar tersebut. Hal tersebut karena peserta

didik selama proses pembelajaran berlangsung jarang sekali memperhatikan

penjelasan guru dan selama penelitian berlangsung peserta didik peserta didik tidak

mengerjakan tugas yang diberikan, selain itu peserta didik hanya mengikuti tiga kali

pertemuan dari lima pertemuan selama diadakannya penelitian.

Setelah mengetahui perbedaan nilai hasil tes kemapuan self directed learning

peserta didik pada kelas eksperimen yang menerapkan models eliciting activities

dengan menggunakan metode scaffolding dan kelas kontrol yang menerapkan model

pembelajaran langsung dengan menggunakan soal yang sama tetapi diperoleh hasil

yang berbeda. Pada kelas ekperimen dan kelas kontrol yang memperoleh nilai

tertinggi terlihat perbedaan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh kelas eksperimen

tidak mengalami kendala dalam menyelesaikan masalah yang disajikan, karena

peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang disajikan dengan jawaban yang

tepat dan benar. Sedangkan peserta didik dengan nilai tertinggi pada kelas kontrol

dalam menyelesaikan masalah terdapat soal yang dijawab tidak lengkap dan dalam

menyelesaikan masalah dan memberikan solusi kurang terperinci meskipun jawaban

peserta didik sudah benar.

Berdasarkan penelitian di atas terdapat pengaruh terhadap peserta didik dengan

menggunakan models eliciting activities dengan menggunkan metode scaffolding

terhadap self directed learning dalam pembelajaran dengan hasil rata-rata tes yang

Page 86: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

diperoleh kelas eksperimen 60.64 dan kelas kontrol dengan rata-rata 43.33. Dari rata-

rata nilai peserta didik diperoleh adanya perbedaan kemampuan yang diberikan

models eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding dibandingkan

dengan pembelajaran yang berlangsung pada kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran langsung. Dengan adanya perbedaan perlakuan yang diberikan terhadap

dua kelas maka terdapat pengaruh peningkatan self directed learning peserta didik,

yang dapat dikategorikan sebelum pembelajaran termasuk tidak aktif dalam

pembelajaran dan setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakukan mendapatkan

models eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding dapat

meningkatkan kemapuan self directed learning peserta didik.

Models eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding dapat

dikatakan lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran langsung karena

selama proses pembelajaran disajikan dengan materi yang dapat meningkatkan

keaftifan peserta didik dan terbiasa dengan menyelesaikan permasalahan dan

memberikan solusi serta memiliki kesempatan lebih banyak dalam ketrampilan

mengekspresikan idenya, selain itu peserta didik yang mempunyai kemampuan

rendah dapat merespon permasalahan yang disajikan. Dengan adanya scaffolding

dapat meminimalkan tingkat frustasi peserta didik, hal ini sangat penting karena

kebutuhan peserta didik tidak sama dan peserta didik yang mudah frustasi dapat

menutup diri dan menolak untuk berpartisipasi dalam pembelajaran lebih lanjut.

Page 87: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Untuk mengetahi kemampuan self directed learning dapat dilihat dari hasil

belajar kelas eksperimen lebih tinggi atau lebih rendah dari hasil belajar kelas kontrol

, maka dilakukan dengan menggunakan uji-t. Dari hasil uji-t menunjukkan bahwa

thitng > ttabel yaitu 17.128 > 1.689, hal ini menujukkan bahwa kedua perlakuan berbeda.

Selain itu dari hasil tes kemampuan self directed learning terlihat perbedaan rata-rata

nilai yang diperoleh antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas

eksperimen yang menggunakan models eliciting activities dengan menggunakan

metode scaffolding lebih besar jika dibandingkan denga kelas kontrol.

3. Wawancara

Berdasarkan hasil pra survey wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada

guru mata pelajaran matematika yaitu ibu Zulfa Mutiasari S.TP., S.Pd pada umumnya

kemampuan kemndirian belajar masih rendah. Selain itu juga models eliciting

activities dengan menggunkan metode scaffolding belum pernah diterapkan di SMP

PGRI 6 Bandar Lampung. Setelah dilakukan penelitian oleh penulis, menunjukkan

bahwa models eliciting activities dengan menggunkan metode scaffolding dapat

menjadikan peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, peserta

didik juga mampu mengeluarkan ide dan mampu memberikan solusi terhadap

masalah yang sedang dibahas serta dapat meningkatkan kemampuan self directed

learning peserta didik.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh models eliciting activities dengan

menggunkan metode scaffolding terhadap self directed learning peserta didik.

Page 88: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Berdasarkan analisis data dan perhitungan hasil tes yang telah dilakukan, diperoleh

hasil uji nornalitas pada kedua kelas terlihat bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0.095 < 0.145

untuk kelas eksperimen dan 0.143 < 0.145 untuk kelas kontrol, maka menunjukkan

bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal sehingga dapat

diteruskan dengan analisis homogenitas dengan uji varians. Dari perhitungan

diperoleh Fhitung ≤ Ftabel yaitu 1.934 ≤ 4.12.Berdasarkan analisis homogenitas

diketahui bahwa nilai hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol

mempuanyai varians yang sama dengan kata lain dapat diartikan homogen.

Page 89: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh models eliciting activities dengan

menggunakan metode scaffolding terhadap self directed learning peserta didik kelas

VII SMP PGRI 6 Bandar Lampung pada pokok bahasan bangun datar segitiga dan

segi empat. Pengaruh tersebut dapat dilihat pada rata-rata tes kemampuan

kemandirian belajar (self directed learning skill) peserta didik dengan diterapkannya

models eliciting activities dengan menggunakan metode scaffolding pada kelas

eksperimen sebesar 60.64, sedangkan pada kelas kontrol yang diterapkan model

pembelajaran langsung sebesar 43.33.

B. Saran

Dengan memperhatikan hasil dan kesimpulan penelitian, peneliti memberikan

beberapa saran.

Bagi Guru:

- Pembelajaran matematika menggunakan models eliciting activities dengan

menggunakan metode scaffolding dapat digunakan sebagai alternatif dalam

Page 90: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan self directed

learning peserta didik.

- Untuk mengetahui kemandirian belajar peserta didik (self directed learning)

dapat digunakan models eliciting activities dengan menggunakan metode

scaffolding.

Page 91: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajad, ”Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, Model

Pembelajaran” (On-line), tersedia di : https:// Akhmad Sudrajad.wordpress.com/2008/09/12/ pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-model-pembelajaran/. htm. (15 desember 2016).

Badarudin. “Tesis: Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Invertigation (GI) dan Student Team Achievement Division (STAD) ditinjau dari Kreativitas dan Sikap Percaya Diri Peserta Didik kelas IX SMA Negeri se-Kabupaten Lampung Utara tahun pelajaran 2011/2012”. Surakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. (Januari 2017).

Budiyono, “Statistika Untuk Penelitian”, UNS Press, Surakarta, Cet.3, 2009. Chamberlin and Moon,” Model-Eliciting Activities as a Tool to Develop and

Identify Creatively Gifted Mathematicians”, The Journal of Secondary Gifted Education, Vol. XVII, No. 1, 2005. (Desember 2013).

Departemen Agama RI. Al Quran Al Hidaya. Tangerang Selata : Kalim.2011.

Departemen pendidikan Nasional, Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Jakarta: PT. Sinar Grafika,2011.

H.A.D. Dux, et.all, “Quantifying Aluminium Crystal Size Part 1: The Model Eliciting Activity”, Journal of STEM Education, Vol. 7, No. 1&2: Tahun2006 (Desember 2016).

Heri Efendi,“Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Propting Berbasis

Etnomatematika terhadap Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Kelas IX SMP Negeri 2 Way Tenong Tahun 2016/2017”. Skripsi IAIN Raden Intan Lampung. (Januari 2017).

Setiady Akbar, Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011. Lailatul Munawaroh, “Pengaruh Model Eliciting Activities Terhadap Kemampuan

Matematis dan Disposisi Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung”. Skripsi IAIN Raden Intan Lampung 2016 (Desember 2016)

Page 92: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Maria Agustina Kleden,”Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self-Directed Learning” Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Universitas Nusa Cendana Kupang NTT, Vol 2, 2013. (Febuari 2017).

Novalia dan Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, Bandar Lampung: Aura,

2014. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Rahmah “Tesis: Pengembangan Media Berbasis Scaffolding Melalui Pendekatan Inquiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa” (Universitas Lampung 2016). (Januari 2017).

Ratnawati Mamin, “Applying of Scaffolding Study Method on Main Subject of

Unsure Periodic System “. Jurnal Jurusan Kimia Vol: 10 No: 2 Tahun 2008 ( Desember 2016).

Rostina Sundayana. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta 2014. S. A. Chamberlin and S. M. Moon, “How Does the Problem Based Learning

Approach Compare to The Model Eliciting Activity Approach in Mathematics?”, International Journal for Mathematics Teaching and Learning, dalam http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/-chamberlin.pdf, hlm. 4, diakses 13 Desember 2016.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2009. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008. Sugiono, Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Cet, 2013. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka

Cipta, 2010. Susiadi, Metodologi Penelitian, Pusat Penelitian Dan Penerbitan LP2M Intitut

Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2015. Wahid Umar, “Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam

Pembelajaran Matematika” Jurnal Ilmiah Program Studi matematika STKIP Siliwangi Bnagung, Vol 1, No.1, Febuari 2012.

Page 93: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Zizwatin Athiya, Pengembangan Cd Intraktif Dengan Menggunakan Model Learning Cycle”5E” Berbantu Software Geogebra, Semarang: Prosiding Mathematics And Science Forum ISBN 978-602-0960-00-5. (Febuari 2017).

Page 94: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Lampiran B.13 Lembar Kerja Kelompok

Pertemuan Ke-1

“Segitiga Segi Empat”

KD : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. 6.2. mengidentifikasi sifat-sifat persegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang, belah ketupat dan layang- layang. Petunjuk : 1. Peserta didik harus membaca LKK terlebihdahulu secara seksama. 2. Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang ada dalam LKK dengan

sesama anggota kleompok. 3. Tanyakan pada guru apabila terdapat soal yang kurang jelas atau sulit dimengerti. Soal!

1. Gambar dan jelaskan segitiga berdasarkan :

a. Sisi-sisinya

b. Sudutnya

2. Beri nama dan sebutkan sifat-sifat bangun datar berikut:

(a) (b) (c) (d)

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

A B B A B

A C C D D C D

Kelas : Kelompok : Nama : 1. ………………………………….. 2. ………………………………….. 3. …………………………………. 4. ………………………………….. 5. …………………………………..

Page 95: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

(a) (b) (c) Sebutkan persamaan dan perbedaan sifat –sifat bangun datar a, b dan c! Lampiran B.14

Lembar Kerja Kelompok

Pertemuan Ke-2

“Segitiga Segi Empat”

KD : 6.3. menghitung keliling dan luas bangun

segitiga dan segiempat serta menggu- nakan dalam pemecahan masalah.

Petunjuk :

1. Peserta didik harus membaca LKK terlebihdahulu secara seksama. 2. Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang ada dalam LKK dengan

sesama anggota kleompok. 3. Tanyakan pada guru apabila terdapat soal yang kurang jelas dan atau sulit

dimengerti

Soal!

1. pada gambar di samping, diketahui panjang sisiAB = 7 cm

dan panjang BC = 20 cm. Berapakah panjang AD?

A

7 cm

B 24 C

2. Diketahui sebuah segitiga ABC dengan panjang AB = 16 cm dan BC = 12 cm.

Jika diketahui keliling sebuah segitiga adalah 48 cm2 . Panjang AC adalah

3. Seorang petani mempunyai sebuah kebun yang luasnya 156 m2. Jika kebun

tersebut berukuran panjang 12 m. Tentukan lebar kebun tersebut!

Kelas : Kelompok : Nama : 1. ………………………………….. 2. ………………………………….. 3. …………………………………. 4. ………………………………….. 5. …………………………………..

Page 96: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

4. Hitunglah luas persegi, jika panjang sisinya 12cm!

Lampiran B.15 Lembar Kerja Kelompok

Pertemuan Ke-3

“Segitiga Segi Empat”

KD : 6.3. menghitung keliling dan luas bangun

segitiga dan segiempat serta menggu- nakan dalam pemecahan masalah.

Petunjuk :

4. Peserta didik harus membaca LKK terlebihdahulu secara seksama. 5. Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang ada dalam LKK dengan

sesama anggota kleompok. 6. Tanyakan pada guru apabila terdapat soal yang kurang jelas dan atau sulit

dimengerti

Soal!

1. Perhatikan gambar!

D C

A 12cm B

Kelas : Kelompok : Nama : 1. ………………………………….. 2. ………………………………….. 3. …………………………………. 4. ………………………………….. 5. …………………………………..

Page 97: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Dari gambar di atas, hitunglah luas jajar genjang!

2. Perhatikan gambar!

S a = 3 cm R

t = 4 cm

P b = 6 cm Q

Jika diketahui panjang PQ 6 cm, SR 3 cm dan tingginya 2 cm. Hitunglah luas

trapesium!

3. Hitunglah luas belah ketupat jika panjang diagonal-diagonalnya 7 cm dan 10 cm.

Lampiran B.16 Lembar Kerja Kelompok

Pertemuan Ke-4

“Segitiga Segi Empat”

KD : 6.3. menghitung keliling dan luas bangun

segitiga dan segiempat serta menggu- nakan dalam pemecahan masalah. Petunjuk : 1. Peserta didik harus membaca LKK terlebihdahulu secara seksama. 2. Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang ada dalam LKK dengan

sesama anggota kleompok. 3. Tanyakan pada guru apabila terdapat soal yang kurang jelas dan atau sulit

dimengerti.

Soal!

Kelas : Kelompok : Nama : 1. ………………………………….. 2. ………………………………….. 3. …………………………………. 4. ………………………………….. 5. …………………………………..

Page 98: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

1. Sebuah kebun berbentuk persegi dengan luas 36 m2. Jika disekeliling kebun

tersebut akan ditanami pohon dengan jarak antar pohon 2 m. Berapa banayak

batang pohon yang dibutuhkan?

2. Atap sebuah rumah terdiri dari dua bangunan berbentuk persegi panjang yang

masing-masiing berukuran 5 m x 4 m. Jika tiap m2 atap tersebut membutuhkan 6

genteng. Berapakah genteng yang dibutuhkan untuk menutup seluruh atap rumah

tersebut?

Page 99: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

LAMPIRAN A (DOKUMEN DAN SURAT-SURAT)

Page 100: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Lampiran A.1

FOTO PADA SAAT PENELITIAN DI SMP PGRI 6 BANDA LAMPUNG

1. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama

Pertemuan pertama kelas elsperimen membahas materi sifat-sifat dan jenis-jenis segitiga

Kegiatan diskusi kelompok pada pertemuan pertama

Page 101: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Pertemuan pertama kelas kontrol membahas materi sifat-sifat dan jenis-jenis segitiga

2. Proses pembelajaran pada pertemuan kedua

Pertemuan kedua diskusi kelompok materi sifat-sifat persegi, persegi panjang, jajar

genjang, trapesium, belah ketupat dan laying-layang.

Page 102: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Pertemuan kedua kelas kontol materi sifat-sifat persegi, persegi panjang, jajar

genjang, trapesium, belah ketupat dan laying-layang.

3. Proses pembelajaran pada pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga kelas eksperimen diskusi kemlompok materi keliling dan luas segitiga dan segi empat.

Page 103: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Pertemuan ketiga kelas kontrol materi luas dan keliling segitiga dan segi empat.

4. Proses pembelajaran pada pertemuan keempat

Pertemuan keempat kelas eksperimen presentasi materi keliling dan luas segitiga

dan segi empat dalam kehidupan nyata.

Page 104: MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE …repository.radenintan.ac.id/2525/1/skripsi_lengkap_harum.pdf · datar segitiga dan segi empat. ... pendidikan di SMA Negeri 2 Kotaagung dan

Pertemuan keempat kelas kontrol materi keliling dan luas segitiga dan segi empat dalam kehidupan nyata

Foto bersama pertemuan pada pertemuan akhir