Upload
dennissatyawardana
View
40
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penggunaan media monopoli
Citation preview
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
38
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN MONOPOLI AKUNTANSIUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Oleh : Ria [email protected] Widayati2
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan media pembelajaran permainan Monopoli
Akuntansi, 2) mengetahui kelayakan media pembelajaran permainan Monopoli Akuntansi, 3)mengetahui peningkatan Motivasi Belajar Siswa setelah menggunakan media yang dikembangkan.Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan. Teknik pengumpulan datamenggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisisstatistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelayakan aspek rekayasa mediamenurut penilaian ahli media memperoleh rerata skor sebesar 34,00 dengan kategori Baik, ujicoba perorangan sebesar 16,40 dengan kategori Sangat Baik, uji coba kelompok kecil sebesar16,60 dengan kategori Sangat Baik, dan uji coba lapangan sebesar 17,80 dengan kategori SangatBaik. Kelayakan aspek komunikasi visual menurut penilaian ahli media memperoleh rerata skorsebesar 54,00 dengan kategori Baik, uji coba perorangan sebesar 42,60 dengan kategori SangatBaik, uji coba kelompok kecil sebesar 44,19 dengan kategori Sangat Baik, dan uji coba lapangansebesar 44,78 dengan kategori Sangat Baik. Kelayakan aspek pembelajaran menurut penilaianahli materi memperoleh rerata skor sebesar 82,00 dengan kategori Sangat Baik, uji cobaperorangan sebesar 26,80 dengan kategori Sangat Baik, uji coba kelompok kecil sebesar 26,20dengan kategori Sangat Baik, dan uji coba lapangan sebesar 26,67 dengan kategori SangatBaik. Selain itu, media pembelajaran terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa darisebelum pembelajaran menggunakan media memperoleh rerata skor sebesar 3,22 yang masukkategori Cukup dan meningkat menjadi sebesar 4,44 yang masuk kategori Sangat Tinggisetelah pembelajaran menggunakan media.
Kata Kunci: Media Pembelajaran Permainan Monopoli Akuntansi, Motivasi Belajar Siswa
ABSTRACTThis research aims at: 1) developing monopoly games of accounting learning media, 2) find out
the expediency of monopoly games of accounting learning media, 3) find out the improvement ofstudents learning motivation after using developed media. The type of this research is research anddevelopment. The data collection technique used questionnaire and Likerts scale. The data analysistechnique was descriptive statistic analysis. The result of this research show that feasibility of mediaengineering aspect by media expert judgement got mean scores 34.00 in the category of Good,one to one trying out got 16.40 in the category of Very Good, small group tryout got 16.60 in thecategory of Very Good, field tryout got 17.80 in the category of Very Good. Feasibility ofvisual communication aspect by media expert judgement got mean scores 54.00 in the category ofGood, one to one trying out got 42.60 in the category of Very Good, small group tryout got44.19 in the category of Very Good, field tryout got 44.78 in the category of Very Good.
1 Alumni Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta2 Staf Pengajar Jurusan P. Akuntansi Fakultas Ekononi Universitas Negeri Yogyakarta
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
39
Feasibility of learning aspect by matter expert judgement got mean scores 82.00 in the category ofVery Good, one to one trying out got 26.80 in the category of Very Good, small group tryoutgot 26.20 in the category of Very Good, field tryout got 26.67 in the category of Very Good. Inaddition, learning media is proven to improve the students learning motivation before learning gotmean scores 3.22 in the category of Enough and improve to 4.44 in the category of Very Highafter learning to use the media.
Keywords: Monopoly Games of Accounting Learning Media, Students Learning Motivation
A. PENDAHULUANDunia pendidikan adalah dunia
yang sangat penting dalam kehidupanmanusia. Manusia yang berpendidikankehidupannya akan selalu berkembang kearah yang lebih baik. Setiap zaman, pastiakan selalu ada perubahan yang mengarahpada kemajuan pendidikan yang makin baik.Di samping itu, dunia pendidikan jugamemerlukan berbagai inovasi. Hal inipenting dilakukan untuk kemajuan kualitaspendidikan yang tidak hanya menekankanpada teori, tetapi juga harus bisa diarahkanpada hal yang bersifat praktis. Maka dari itu,dibutuhkan inovasi pembelajaran agar parasiswa menjadi bersemangat, mempunyaimotivasi untuk belajar, dan antusiasmenyambut pelajaran di sekolah.
Keberhasilan pembelajaran ditandaidengan perolehan pengetahuan,keterampilan, dan sikap positif pada diriindividu, sesuai dengan tujuan yangdiharapkan. Keberhasilan belajar ini sangatdipengaruhi oleh banyak faktor, dan salahsatunya adalah penggunaan mediapengajaran yang berfungsi sebagaiperantara, wadah, atau penyambung pesan-
pesan pembelajaran. Media berfungsimengarahkan siswa untuk memperoleh
berbagai pengalaman belajar. Pengalamanbelajar (learning experience) tergantungpada interaksi siswa dengan media. Mediayang tepat dan dan sesuai dengan tujuanbelajar akan mampu meningkatkanpengalaman belajar sehingga anak didikdapat mempertinggi hasil belajar. Alasan inisejalan dengan pendapat yang dikemukakanoleh Edgar Dale dengan teori Cone
Experience (Kerucut Pengalaman), yang
menjadi dasar pokok penggunaan mediadalam pembelajaran. Menurut teori KerucutPengalaman, pengetahuan akan semakin
abstrak apabila pesan hanya disampaikanmelalui kata verbal. Akibatnya, siswa hanyaakan memahami suatu pengetahuan dalambentuk kata, tanpa mengerti dan memahamimakna yang terkandung dalam pengetahuantersebut. Karena itulah, siswa atau anakdidik harus memiliki pengalaman yang lebihkonkret agar tidak salah persepsi terhadappengetahuan yang diajarkan. Salah satu caraagar siswa memiliki pengalaman yang
konkret adalah dengan menggunakan media
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
39
pembelajaran dalam proses belajar danmengajar (Dina Indriana, 2011:47).
Penggunaan media pengajaran sangatpenting bagi proses belajar dan mengajar.Dikatakan demikian karena mediapengajaran sangat membantu pendidik ataupengajar dalam memberikan pengajaransecara maksimal, efektif, serta efisien.
Dalam proses pembelajaran, terdapat sistemyang harus kita perhatikan dengan baik.Pembelajaran dikatakan sebagai sistemkarena di dalamnya memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan satu samalain dalam rangka mencapai tujuan yangtelah ditentukan. Komponen tersebut terdiriatas tujuan, materi, metode, media, danevaluasi. Masing-masing komponen tersebutsaling berkaitan dan merupakan satukesatuan yang tidak terpisahkan. Guru harusmenggunakan media yang terbaik untukmemfasilitasi pembelajaran ataumeningkatkan pemahaman siswa terhadapbahan pelajaran.
Walaupun demikian, sukar bagi guruuntuk memilih media yang paling baik diantara begitu banyak alat yang tersedia.Walaupun banyak penelitian tentangefektivitas berbagai media, tidak adapenelitian yang menjelaskan apabila suatumedia dapat atau tidak dapat digunakandalam situasi belajar tertentu. Juga belumada dasar teoritis yang kuat yangmenentukan media apa yang paling serasi
untuk bahan pelajaran tertentu. Setiap alatpendidikan mempunyai kebaikan dankekurangannya, tetapi semua dapat memberibantuan menurut hakikat masing-masing.
Berdasarkan hasil observasi yangdilakukan di SMK Negeri 1 Tempel,khususnya dalam mata pelajaran menyusunlaporan keuangan, motivasi belajar siswamasih rendah. Mayoritas siswa kurangmemiliki motivasi belajar yang tinggi dalammata pelajaran ini. Indikator aktivitas siswaketika pembelajaran yang menggambarkanmotivasi belajar siswa masih rendah antaralain siswa kurang tekun mengerjakan tugasyang diberikan guru, mudah putus asa dalammenghadapi kesulitan belajar, kurangnyaminat dalam mencari dan memecahkan soal-soal, serta kurangnya minat dalam belajar,seperti berbicara ketika guru menjelaskan,terlalu lama dalam mengerjakan soal latihan,sebagian besar kurang aktif bertanya tentangmateri pelajaran, dan siswa kurangmemahami materi yang diberikan. Hal inidisebabkan berbagai faktor diantaranyamedia pembelajaran yang terbatas danmonoton, guru hanya mengandalkan metodeceramah dan kurang memanfaatkankemajuan teknologi seperti minimnyapenggunaan media pembelajaran. Untuk itudibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukanoleh guru dengan upaya membangkitkanmotivasi belajar siswa. Motivasi tidak hanyamenjadikan siswa terlibat dalam kegiatan
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
40
akademik, motivasi juga penting dalammenentukan seberapa jauh siswa akanbelajar dari suatu kegiatan pembelajaranatau seberapa jauh menyerap informasi yangdisajikan kepada mereka. Siswa yangtermotivasi untuk belajar sesuatu akanmenggunakan proses kognitif yang lebihtinggi dalam mempelajari materi itu,sehingga siswa itu akan menyerap danmengendapkan materi itu dengan lebih baik.
Kondisi pembelajaran yang ada diSMK Negeri 1 Tempel saat ini masihbanyak dilakukan secara konvensional,menggunakan papan tulis dan kapur,cenderung tidak mau memanfaatkansumberdaya yang ada atau tersedia danpenggunaan media belum optimal. Saat inibanyak siswa yang mengalami kejenuhanjika selalu berkutat dengan aktivitas rutinyang monoton dan membebani.
Karena itu, perlu dikembangkan suatumedia pembelajaran baru yang memilikikonsep belajar sambil bermain agar motivasisiswa dalam belajar akuntansi dapatmeningkat, yaitu dengan pengembanganmedia monopoli akuntansi. Denganpenggunaan media monopoli akuntansi,siswa akan lebih banyak beraktivitas danpembelajaran akan menjadi aktif, inovatif,kreatif, efektif, dan menyenangkan. Siswadiharapkan memiliki dorongan sendiri untukbelajar sehingga secara tidak langsung akantumbuh motivasi belajar siswa yang lebih
tinggi dibanding ketika siswa hanya dudukmanis mendengarkan ceramah guru.
Tidak semua media pembelajaransesuai atau cocok untuk diterapkan padasemua kondisi dan materi yang akandiberikan. Oleh karena itu, pemilihan mediayang tepat untuk mata pelajaran tertentumenjadi hal yang penting untukdiperhatikan. Hal ini dilakukan demimemenuhi kebutuhan dan tercapainya tujuanpembelajaran. Media pembelajaranpermainan seperti monopoli akuntansi
dikembangkan karena memiliki beberapakeunggulan dibandingkan mediapembelajaran yang lain, yaitu (1) permainanadalah sesuatu yang menyenangkan untukdilakukan, sesuatu yang menghibur, (2)permainan memungkinkan adanyapartisipasi aktif dari siswa untuk belajar, (3)permainan dapat memberikan umpan baliklangsung, (4) permainan memungkinkanpenerapan konsep-konsep ataupun peran-
peran ke dalam situasi dan peranan yangsebenarnya di masyarakat, (5) permainanbersifat luwes, (6) permainan dapat denganmudah dibuat dan diperbanyak (Arief S.Sadiman, 2011:78).
Berdasarkan uraian yang dijelaskan diatas, peneliti mencoba untuk melakukanpenelitian dengan judul PengembanganMedia Pembelajaran Permainan MonopoliAkuntansi untuk Meningkatkan Motivasi
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
41
Belajar Siswa Kelas X Program KeahlianAkuntansi SMK Negeri 1 Tempel.
B. KAJIAN LITERATUR1. Motivasi Belajar Akuntansi
a. Teori Pembelajaran Akuntansi1) Belajar
Dalam proses pengajaran,unsur proses belajar memegangperanan yang vital. Belajaradalah modifikasi ataumemperteguh kelakuan melalui
pengalaman (learning is definedas modification or strengtheningof behavior throughexperiencing). Menurutpengertian ini, belajar merupakasuatu proses, suatu kegiatan, danbukan suatu hasil atau tujuan.Belajar bukan hanya mengingat,akan tetapi lebih luas dari itu,yakni mengalami. Hasil belajarbukan hanya suatu penguasaanhasil latihan melainkan
pengubahan kelakuan (OemarHamalik, 2011: 27). Slametojuga berpendapat bahwa belajaradalah Sebuah proses usaha
yang dilakukan seseorang untukmemperoleh suatu perubahantingkah laku yang baru secarakeseluruhan, sebagai hasilpengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya(Slameto, 2003: 2).
Muhibbin Syah berpendapatbahwa Belajar dapat dipahamisebagai tahapan perubahanseluruh tingkah laku individuyang relatif menetap sebagaihasil pengalaman dan interaksidengan lingkungan yangmelibatkan proses kognitif .
(Muhibbin Syah, 2005: 92)Tujuan belajar menurut pendapatSardiman ada tiga yaitu:a) Untuk mendapatkan
pengetahuan
b) Penanaman konsep danketerampilan
c) Pembentukan sikap(Sardiman, 2011: 26-29)Dari beberapa pernyataan
tentang belajar di atas dapatdisimpulkan bahwa belajarmerupakan suatu proses yang
dilakukan individu untukmemperoleh suatu tingkah laku
atau penampilan yang relatif
menetap, baik yang dapat diamatimaupun tidak dapat diamatisecara langsung, yang terjadisebagai suatu hasil latihan ataupengalaman dalam interaksinyadengan lingkungan.
2) Pembelajaran
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
42
Pembelajaran padahakikatnya adalah prosesinteraksi antara peserta didikdengan lingkungannya,sehingga terjadi perubahanperilaku ke arah yang lebih baik.Menurut Oemar Hamalik (2011:54) Kegiatan pembelajarandiselenggarakan untukmembentuk watak, peradabandan meningkatkan mutukehidupan peserta didik. Berikutini komponen-komponen yang
terdapat dalam pembelajaranyaitu :
a) Tujuan pembelajaran.b) Siswa yang belajar.c) Guru yang mengajar.d) Metode pembelajaran.e) Alat bantu atau media
pembelajaran.f) Penilaian.g) Situasi pembelajaran.
Ada tiga ciri khas yangterkandung dalam sistempembelajaran, yaitu:a) Rencana, ialah penataan
ketenagaan, material, danprosedur yang merupakanunsur-unsur sistem
pembelajaran, dalam suaturencana khusus
b) Kesalingtergantungan(interdependence), antaraunsur-unsur sistem
pembelajaran yang serasidalam suatu keseluruhan.
c) Tujuan, sistem pembelajaranmempunyai tujuan tertentuyang hendak dicapai yaituagar siswa belajar.Jadi dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalahproses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya,sehingga terjadi perubahanperilaku ke arah yang lebih baik.Dalam pembelajaran, kreativitasguru sangat diperlukan dalammenerapkan berbagai strategi danmetode pembelajaran yangmenyenangkan, konstekstual,
efektif, efisien, dan bermakna.3) Pembelajaran Akuntansi
Akuntansi merupakan ilmu
terapan yang dalamperkembangannya cukupsignifikan, sedangkan tujuanutama Akuntansi adalahmenghasilkan informasi
keuangan dari suatu perusahaankepada pihak-pihak yangberkepentingan baik internmaupun ekstern. Padapengambilan keputusan bisnis,
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
43
informasi yang diperoleh salahsatunya didasarkan padaakuntansi.
Definisi akuntansi dapatdirumuskan dari dua sudutpandang, yaitu definisi dari sudutpandang pemakai jasa akuntansidan dari proses kegiatannya.Ditinjau dari sudut pemakainyaakuntansi dapat didefinisikansebagai suatu disiplin yangmenyediakan informasi yangdiperlukan untuk melaksanakankegiatan secara efisien danmengevaluasi kegiatan-kegiatan
suatu organisasi, sedangkan
ditinjau dari sudut kegiatannyadefinisi akuntansi yaitu proses
pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan danpenganalisaan data keuangansuatu organisasi (Haryono
Jusup, 2005: 4-5). Definisi inimenunjukkan bahwa kegiatanakuntansi merupakan tugas yang
kompleks dan menyangkutberbagai kegiatan.
Dari uraian di atas dapatdisimpulkan bahwa pembelajaranakuntansi adalah proses interaksiantara peserta didik denganlingkungan sebagai sarana untukmentransfer hal-hal yang
berkaitan dengan konsep daripelajaran akuntansi.
Menyusun Laporan
Keuangan merupakan salah satu
mata pelajaran akuntansi yangterdapat di SMK. Pada matapelajaran Menyusun LaporanKeuangan terdapat 5 kompetensidasar, yaitu:a) Membukukan jurnal
penyesuaian
b) Menyusun neraca lajurc) Menyusun laporan keuangand) Membuat jurnal penutupe) Menyusun neraca saldo
setelah penutupan
b. Teori Motivasi Belajar Akuntansi1) Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Mc. Donaldsebagaimana yang dikutip olehSardiman (2011: 73), motivasiadalah perubahan energi dalamdiri seseorang yang ditandaidengan munculnya feeling dandidahului dengan tanggapanterhadap adanya tujuan. Daripengertian yang dikemukakanMc. Donald ini mengandung tigaelemen penting, yaitu:
a) Bahwa motivasi itumengawali terjadinyaperubahan energi pada dirisetiap individu manusia
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
44
b) Motivasi ditandai denganmunculnya rasa atau feeling,afeksi seseorang. Dalam hal
ini motivasi relevan denganpersoalan-persoalan
kejiwaan, afeksi dan emosiyang dapat menentukantingkah laku manusia.
c) Motivasi akan dirangsangkarena adanya tujuan. Jadimotivasi dalam hal inisebenarnya merupakanrespons dari suatu aksi, yaknitujuan.Motivasi belajar adalah
merupakan faktor psikis dariyang bersifat non-intelektual.Peranannya yang khas adalahdalam hal penumbuhan gairah,merasa senang dan semangatuntuk belajar. Siswa yangmemiliki motivasi yang kuat,
akan memiliki banyak energiuntuk melakukan kegiatan
belajar.Sardiman A.M. (2011: 83)
mengemukakan adanya beberapaciri motivasi. Motivasi yang adapada diri setiap orang itumemiliki ciri-ciri sebagai berikut:a) Tekun menghadapi tugasb) Ulet meghadapi kesulitan
c) Menunjukkan minat terhadapbermacam-macam masalah
d) Lebih senang bekerja mandirie) Cepat bosan pada tugas-tugas
yang rutin
f) Dapat mempertahankanpendapatnya
g) Tidak mudah melepaskan halyang diyakini itu
h) Senang mencari danmemecahkan masalah soal-
soal.
Motivasi dan belajarmerupakan dua hal yang salingmempengaruhi. Motivasi belajardapat timbul karena faktorintrinsik, berupa hasrat dankeinginan berhasil dan dorongankebutuhan belajar, harapan akancita-cita. Sedangkan faktorekstrinsiknya adalah adanyapenghargaan, lingkungan belajaryang kondusif, dan kegiatanbelajar yang menarik. Hakikatmotivasi belajar adalah doronganinternal dan eksternal padasiswa-siswa yang sedang belajaruntuk mengadakan perubahantingkah laku, pada umumnyadengan beberapa indikator atauunsur yang mendukung.Indikator motivasi belajar dapatdiklasifikasikan sebagai berikut:
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
45
a) Adanya hasrat dan keinginanberhasil
b) Adanya dorongan dankebutuhan dalam belajar
c) Adanya harapan dan cita-citamasa depan
d) Adanya penghargaan dalambelajar
e) Adanya kegiatan yangmenarik dalam belajar
f) Adanya lingkungan belajaryang kondusif sehinggamemungkinkan seorang
siswa dapat belajar denganbaik (Hamzah B. Uno, 2012:23)
2) Fungsi Motivasi BelajarDalam belajar sangat
diperlukan adanya motivasi.Hasil belajar akan menjadioptimal, kalau ada motivasi.Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasilpula pelajaran itu. Jadi, motivasiakan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi parasiswa. Ada tiga fungsi motivasi(Sardiman, 2011: 85):a) Mendorong manusia untuk
berbuat, jadi sebagaipenggerak atau motor yang
melepaskan energi.
b) Menentukan arah perbuatan,yakni ke arah tujuan yanghendak dicapai .
c) Menyeleksi perbuatan, yaknimenentukan perbuatan-perbuatan apa yang harusdikerjakan yang serasi gunamencapai tujuan.Di samping itu, ada juga
fungsi-fungsi lain. Motivasi
dapat berfungsi sebagaipendorong usaha dan pencapaianprestasi. Seseorang melakukan
suatu usaha karena adanyamotivasi. Adanya motivasi yangbaik dalam belajar akanmenunjukkan hasil yang baik.Dengan adanya usaha yang tekundan terutama didasari adanyamotivasi, maka seseorang yang
belajar itu akan dapat melahirkanprestasi yang baik. Intensitasmotivasi seorang siswa akan
sangat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajarnya.3) Motivasi dalam Belajar
Akuntansi
Nilai motivasi dalampengajaran adalah menjaditanggung jawab guru agarpengajaran yang diberikannyaberhasil dengan baik.Keberhasilan ini banyak
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
46
bergantung pada usaha gurumembangkitkan motivasi belajarmurid. Dalam garis besarnyamotivasi mengandung nilai-nilaisebagai berikut (Oemar Hamalik,2011: 161) :a) Motivasi menentukan tingkat
berhasil atau gagalnyaperbuatan belajar murid.
b) Pengajaran yang bermotivasipada hakikatnya adalahpengajaran yang disesuaikandengan kebutuhan, dorongan,motif, minat yang ada padamurid.
c) Pengajaran yang bermotivasimenuntut kreativitas danimajinasi guru untukberusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara
yang relevan dan sesuai gunamembangkitkan danmemelihara motivasi belajarsiswa.
d) Berhasil atau gagalnya dalammembangkitkan danmenggunakan motivasi
dalam pengajaran eratpertaliannya denganpengaturan disiplin kelas.
e) Asas motivasi menjadibagian yang integral daripadaasas-asas mengajar.
Jadi, motivasi dalam belajarakuntansi menuntut kreativitas
dan imajinasi guru untukberusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang
relevan dan sesuai gunamembangkitkan dan memeliharamotivasi belajar siswa yangdisesuaikan dengan kebutuhan,dorongan, motif, dan minat siswadalam hal-hal yang berkaitandengan konsep dari pelajaranakuntansi.
c. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Motivasi BelajarUnsur-unsur yang mempengaruhi
motivasi belajar (Dimyati, 2009: 97-101) yaitu:1) Cita-cita aspirasi siswa2) Kemampuan siswa3) Kondisi siswa4) Kondisi lingkungan siswa5) Unsur-unsur dinamis dalam
belajar dan pembelajaran6) Upaya guru dalam
membelajarkan siswaSelain itu, Gage dan Berliner
(1979), French dan Raven (1959)sebagaimana yang dikutip olehSyaiful Bahri Djamarah (2008: 170-174) menyarankan sejumlah carameningkatkan motivasi anak didik
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
47
tanpa harus melakukan reorganisasi
kelas secara besar besaran, yaitu:1) Pergunakan pujian verbal2) Pergunakan tes dan nilai secara
bijak3) Membangkitkan rasa ingin tahu
dan hasrat eksplorasi4) Melakukan hal yang luar biasa5) Merangsang hasrat anak didik6) Memanfaatkan apersepsi anak
didik7) Terapkan konsep-konsep atau
prinsip-prinsip dalam konteksyang unik dan luar biasa agaranak didik lebih terlibat dalambelajar
8) Minta kepada anak didik untukmempergunakan hal-hal yang
sudah dipelajari sebelumnya9) Pergunakan simulasi dan
permainan
10) Perkecil daya tarik sistemmotivasi yang bertentangan
11) Perkecil konsekuensi-konsekuensi yang tidakmenyenangkan terhadap anakdidik dari keterlibatannya dalambelajar.Berikut beberapa bentuk
pembelajaran yang dapatmeningkatkan motivasi siswa, antara
lain (Depdiknas, 2000: 146) :1) Buat pembelajaran penuh arti.
2) Bantu siswa menentukantargetnya sendiri sesuai dengankemampuan masing-masing.
3) Tumbuhkan harga diri siswadengan menciptakan harapanuntuk sukses dalam mencapaitarget yang ditetapkan.
4) Ciptakan hubungan yang hangatdengan siswa, dengan mengenalnama siswa dan denganmenggunakan alat peraga.
5) Gunakan metoda mengajar yanginovatif sehingga menarik minat
siswa dengan menggunakan alatperaga.
6) Kembangkan pendidikan systemamong yang menempatkan
siswa sebagai subjek denganmemberikan kebebasan untukmemberikan pendapat.
7) Salurkan minat dan kegemaransiswa dalam berbagai kegiatan.
8) Bentuklah kelompok-kelompokbelajar.
2. Media Pembelajarana. Teori Media Pembelajaran
1) Pengertian Media PembelajaranAECT (Association of
Education and CommunicationTechnologi, 1977) memberibatasan tentang media sebagaisegala bentuk dan saluran yangdigunakan untuk menyampaikan
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
48
pesan atau informasi. Sementara
itu, Gagne dan Briggs (1975)menyatakan bahwa mediapembelajaran meliputi alat yangsecara fisik digunakan untukmenyampaikan isi materi
pengajaran, yang terdiri dariantara lain buku, tape recorder,kaset, video kamera, videorecorder, film, slide (gambarbingkai), foto, gambar, grafik,televise, dan computer (AzharArsyad, 2009: 3).
Jadi, media adalah segalasesuatu yang dapat digunakanuntuk menyalurkan pesan daripengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran,perasaan, perhatian, dan minatserta perhatian sedemikian rupasehingga proses belajar terjadi.(Arief S. Sadiman, 2003:6).Dengan demikian, mediapengajaran adalah semua bahandan alat fisik yang mungkindigunakan untukmengimplementasikan
pengajaran dan memfasilitasiprestasi siswa terhadap sasaranatau tujuan pengajaran (DinaIndriana, 2011:16).
2) Fungsi dan Manfaat MediaPembelajaran
Menurut Kemp dan Daytonsebagaimana yang dikutip olehDina Indriana (2011:47) mediapengajaran memiliki beberapamanfaat. Pertama, penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebihmencapai standar. Kedua,pembelajaran bisa menjadi lebihmenarik. Ketiga, pembelajaranmenjadi lebih interaktif.Keempat, dengan menerapkanteori belajar, waktu pelaksanaanpembelajaran dapat dipersingkat.Kelima, kualitas pembelajarandapat ditingkatkan. Keenam,proses pembelajaran dapatberlangsung kapan pun dandimana pun diperlukan. Ketujuh,sikap positif siswa terhadapmateri pembelajaran serta prosespembelajaran dapat ditingkatkan.Kedelapan, peran guru berubahkearah yang lebih positif.
Azhar Arsyad (2009: 25)mengemukakan beberapamanfaat praktis dari penggunaanmedia pembelajaran di dalamproses belajar mengajar sebagaiberikut:a) Media pembelajaran dapat
memperjelas penyajian pesandan informasi sehingga dapatmemperlancar dan
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
49
meningkatkan proses danhasil belajar
b) Media pembelajaran dapatmeningkatkan danmengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkanmotivasi belajar, interaksiyang lebih langsung antarasiswa dan lingkungannya dankemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuaidengan kemampuan danminatnya
c) Media pembelajaran dapatmengatasi keterbatasanindera, ruang, dan waktu
d) Media pembelajaran dapatmemberikan kesamaanpengalaman kepada siswatentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinyainteraksi langsung denganguru, masyarakat, danlingkungannya.
Sedangkan Arief S. Sadiman(2003:16) menyatakan secaraumum media pendidikanmempunyai kegunaan-kegunaan
sebagai berikut:a) Memperjelas penyajian pesan
agar tidak terlalu bersifatverbalistik
b) Mengatasi keterbatasanruang, waktu dan daya indera
c) Dengan menggunakan mediapendidikan secara tepat danbervariasi dapat diatasi sikappasif anak didik. Dalam halini media pendidikan bergunauntuk:
(1) Menimbulkan kegairahanbelajar
(2) Memungkinkan interaksiyang lebih langsungantara anak didik denganlingkungan dankenyataan
(3) Memungkinkan anakdidik belajar sendiri-sendiri menurutkemampuan danminatnya.
d) Dengan sifat yang unik danpada tiap siswa ditambah lagidengan lingkungan danpengalaman yang berbeda,sedangkan kurikulum danmateri ditentukan sama untuksetiap siswa, maka guru akan
merasa kesulitan bila harusmengatasinya sendiri.Masalah ini dapat diatasidengan media pendidikan,yaitu dengan kemampuannyadalam:
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
50
(1) Memberikan perangsangyang sama
(2) Mempersamakanpengalaman
(3) Menimbulkan persepsiyang sama.
Dalam kaitannya denganfungsi media pembelajaran,dapat ditekankan beberapa halberikut ini (Rudi Susilana & CepiRiyana, 2008: 9) :a) Penggunaan media
pembelajaran memilikifungsi tersendiri sebagaisarana bantu untukmewujudkan situasipembelajaran yang lebihefektif
b) Media pembelajaranmerupakan bagian integraldari keseluruhan prosespembelajaran
c) Media pembelajaran dalampenggunannya harus relevan
dengan kompetensi yangingin dicapai dan misipembelajaran itu sendiri
d) Media pembelajaran bukanberfungsi sebagai alathiburan
e) Media pembelajaran dapatberfungsi untuk mempercepatproses belajar
f) Media pembelajaranberfungsi untukmeningkatkan kualitas proses
belajarg) Media pembelajaran
meletakkan dasar-dasar yangkonkret untuk berfikir.
b. Pengembangan MediaPembelajaran1) Rancangan Pengembangan
Media PembelajaranSardiman A.M. mengatakan
urutan dalam mengembangkanprogram media dapat diutarakansebagai berikut:(a) Menganalisis kebutuhan dan
karakteristik siswa
(b) Merumuskan tujuaninstruksional (instructionalobjective) dengan operasionaldan khas
(c) Merumuskan butir-butirmateri secara terperinci yang
mendukung tercapainyatujuan
(d) Mengembangkan alatpengukur keberhasilan
(e) Menulis naskah media(f) Mengadakan tes dan revisi
2) Kriteria Pemilihan MediaAda beberapa kriteria umum
yang perlu diperhatikan dalampemilihan media, yaitu (Rudi
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
51
Sisilana & Cepi Riyana, 2008:
70) :a) Kesesuaian dengan tujuan
(instructional goals)b) Kesesuaian dengan materi
pembelajaran (instructionalcontent)
c) Kesesuaian dengankarakteristik pebelajar atausiswa
d) Kesesuaian dengan teorie) Kesesuaian dengan gaya
belajar siswaf) Kesesuaian dengan kondisi
lingkungan, fasilitas,
pendukung, dan waktu yangtersedia.Romi Satrio Wahono (2006)
memaparkan kriteria penilaian
pembuatan media pembelajaranberbasis Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK) yaitu:a) Aspek Rekayasa Perangkat
Lunak
(1) Efektif dan efisien dalampengembangan maupunpenggunaan mediapembelajaran
(2) Reliable (handal)(3) Maintainable (dapat
dipelihara/dikeloladengan mudah)
(4) Usabilitas (mudahdigunakan dan sederhanadalam pengoperasiannya)
(5) Ketepatan pemilihan jenisaplikasi/software/tooluntuk pengembangan
(6) Kompatibilitas (mediapembelajaran dapatdiinstalasi/dijalankan diberbagai hardware dansoftware yang ada)
(7) Pemaketan programmedia pembelajaranterpadu dan mudah dalameksekusi
(8) Dokumentasi programmedia pembelajaran yanglengkap meliputi:
petunjuk instalasi (jelas,singkat, lengkap), troubleshooting (jelas,terstruktur, danantisipatif), desainprogram (jelas,menggambarkan alurkerja program)
(9) Reusable (sebagian atauseluruh program mediapembelajaran dapatdimanfaatkan kembaliuntuk mengembangkanmedia pembelajaran lain)
b) Aspek Desain Pembelajaran
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
52
(1) Kejelasan tujuanpembelajaran (rumusan,realistis)
(2) Relevansi tujuanpembelajaran denganSK/KD/Kurikulum
(3) Cakupan dan kedalamantujuan pembelajaran
(4) Ketepatan penggunaanstrategi pembelajaran
(5) Interaktivitas(6) Pemberian motivasi
belajar(7) Kontekstualitas dan
aktualitas
(8) Kelengkapan dan kualitasbahan bantuan belajar
(9) Kesesuaian materidengan tujuanpembelajaran
(10)Kedalaman materi(11)Kemudahan untuk
dipahami(12)Sistematis, runtut, alur
logika jelas(13)Kejelasan uraian,
pembahasan, contoh,simulasi, latihan
(14)Konsistensi evaluasidengan tujuanpembelajaran
(15)Ketepatan dan ketetapanalat evaluasi
(16)Pemberian umpan balikterhadap hasil evaluasi
c) Aspek Komunikasi Visual(1) Komunikatif; sesuai
dengan pesan dan dapatditerima/sejalan dengankeinginan sasaran
(2) Kreatif dalam ide berikutpenuangan gagasan
(3) Sederhana dan memikat(4) Audio (narasi, sound
effect, backsound, musik)(5) Visual (layout design,
typography, warna)(6) Media bergerak (animasi,
movie)(7) Layout Interactive (ikon
navigasi)c. Media Pembelajaran Permainan
Monopoli AkuntansiPermainan (games) adalah setiap
kontes antara pemain yang
berinteraksi satu sama lain denganmengikuti aturan-aturan tertentu
untuk mencapai tujuan-tujuantertentu pula. Setiap permainanharus mempunyai empat komponen
utama (Arief S. Sadiman, 2011),yaitu:
1) Adanya pemain (pemain-pemain)
2) Adanya lingkungan dimanapara pemain berinteraksi
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
53
3) Adanya aturan-aturan main4) Adanya tujuan-tujuan tertentu
yang ingin dicapaiSebagai media pendidikan,
permainan memiliki beberapakelebihan sebagai berikut: (Arief S.Sadiman, 2011:78)1) Permainan adalah sesuatu yang
menyenangkan untuk dilakukan,sesuatu yang menghibur.
2) Permainan memungkinkanadanya partisipasi aktif darisiswa untuk belajar.
3) Permainan dapat memberikanumpan balik langsung.
4) Permainan memungkinkanpenerapan konsep-konsep
ataupun peran-peran ke dalamsituasi dan peranan yangsebenarnya di masyarakat.
5) Permainan bersifat luwes.Permainan dapat dipakai untuk:(a) Mempraktikan keterampilan
membaca dan berhitungsederhana
(b) Mengajarkan sistem sosialdan sistem ekonomi
(c) Membantu siswa atau wargabelajar meningkatkankemampuan komunikatifnya:
memahami pendapat oranglain, memimpin diskusi
kelompok yang efektif, dansebagainya
(d) Membantu siswa atau wargabelajar yang sulit belajardengan metode tradisional
6) Permainan dapat dengan mudahdibuat dan diperbanyak.Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa peran mediapermainan dapat membuat siswaseolah-olah mereka sedang bermainsehingga rasa tegang dan jenuhdalam diri siswa dapat dikurangi.Dengan demikian prosespembelajaran di sekolah dapatberjalan dengan lancar dan optimal.
Monopoli adalah satu permainanpapan yang paling laris jualannya didunia. Dalam permainan ini, pemainberlomba untuk mengumpulkankekayaan melalui satu perlaksanaan
satu sistem ekonomi mainan yang
melibatkan pembelian, penyewaandan pertukaran tanah denganmenggunakan duit mainan. Pemainmengambil giliran untukmelemparkan dadu dan bergerak disekeliling papan permainan
mengikut bilangan yang diperolehdengan lemparan dadu tadi.
Monopoli akuntansi adalah suatumedia permainan akuntansi yangdikemas dalam suatu permainan
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
54
monopoli. Peraturan permainan ini
hampir sama dengan permainanmonopoli pada umumnya, hanyasaja setiap pemain harus siap untukmenjawab pertanyaan akuntansiyang disediakan di dalam permainanini.
Permainan monopoli akuntansi
memerlukan kecerdasan, ketegasan,dan ketangkasan para pemain dalammengadakan transaksi kombinasiantara menjawab pertanyaan,menyewakan, menjual, dan membeliharta kekayaan hingga akhirnya
salah seorang menjadi orang kayamutlak atau disebut seorangmonopolist.
C. METODE PENELITIANDalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode penelitian danpengembangan (Research andDevelopment). Menurut Sugiyono (2012:407) metode penelitian dan pengembanganadalah metode penelitian yang digunakanuntuk menghasilkan produk tertentu, danmenguji keefektifan produk tersebut.Prosedur pengembangan yang digunakanadalah modifikasi dari modelpengembangan Borg & Gall. Prosedurpengembangan ini meliputi lima tahapanyaitu:
1. Tahap analisis kebutuhan
2. Tahap perencanaan
3. Tahap pengembangan produk awal4. Tahap validasi dan evaluasi5. Tahap produk akhir.
Subjek penelitian dalam penelitian inimeliputi dua ahli materi, seorang ahli media,5 orang siswa pada uji coba perorangan, 15siswa pada uji coba kelompok kecil, dan 30siswa pada uji coba lapangan. Objek ujicoba yang diteliti adalah kualitas mediapembelajaran permainan monopoliakuntansi yang meliputi aspek
pembelajaran, aspek rekayasa media, danaspek komunikasi visual.
Instrumen yang digunakan untukmengumpulkan data adalah kuesioner.Instrumen kelayakan media pembelajaranpermainan monopoli akuntansi
menggunakan skala likert dengan 5alternatif jawaban dan diberi skor: sangatbaik = 5, baik = 4, cukup = 3, kurang = 2,dan sangat kurang = 1.
Data yang diperoleh dari ahli materi, ahlimedia, guru dan uji coba lapanganberdasarkan lembar kuesioner dianalisismenggunakan teknik analisis deskriptif.Untuk menganalisis data tentang kelayakanmedia media pembelajaran monopoliakuntansi dilakukan langkah-langkahsebagai berikut:1. Mengubah penilaian kualitatif menjadi
kuantitatif dengan ketentuan:
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
55
2. Menghitung nilai rerata skor tiapindikator dengan rumus :x= Keterangan:x = skor rata-rata, X = jumlah skor, N= jumlah subjek uji coba
3. Menjumlahkan rerata skor tiap aspek4. Menginterpretasikan secara kualitatif
jumlah rerata skor tiap aspek denganmenggunakan rumus konversi skor skala
5 berikut:Tabel 1. Rumus Konversi Jumlah RerataSkor pada Skala Lima
Skor Rumus Nilai
Kategori
5 Mi + 1,50Sbi < X A SangatBaik
4 Mi + 0,50Sbi < X Mi + 1,50Sbi
B Baik
3 Mi - 0,50Sbi < X Mi + 0,50Sbi
C Cukup
2 Mi - 1,50Sbi < X Mi - 0,50Sbi
D Kurang
1 X Mi - 1,50Sbi E SangatKurang
Sumber: Saifuddin Azwar (2007:163)Keterangan:
X = jumlah rerata skorSkor maksimal ideal = jumlah indikatorx skor tertinggi
Skor minimal ideal = jumlah indikator xskor terendahMi (Mean Ideal) = 1/2 (skor maks ideal+ skor min ideal)Sbi (Simpangan baku ideal) = 1/6 (skormaks ideal + skor min ideal)
Tabel 2. Pedoman Konversi Skor HasilPenilaian ke Dalam Nilaidengan Lima Kategori
Skor Rumus Nilai Klasifikasi5 X > 4,01 A Sangat
Baik4 3,34 < X
4,01B Baik
3 2,26 < X 3,34
C Cukup
2 1,99 < X 2,26
D Kurang
1 X 1,99 E SangatKurang
Untuk mengetahui kualitas dariproduk media yang dikembangkan layakatau tidak, maka peneliti menggunakankriteria minimal penilaian B yang
termasuk kategori Baik. Jika penilaian
media pembelajaran minimalmendapatkan nilai Baik, maka media
yang dikembangkan Layak digunakan
sebagai media pembelajaran. Mediadikatakan dapat meningkatkan motivasibelajar siswa jika motivasi belajar siswaterjadi peningkatan sebelum pembela-jaran dan sesudah pembelajaran.
D. HASILPENELITIAN1. Kelayakan Aspek Rekayasa Media
Tabel 3 di bawah ini menyajikantotal rerata skor hasil penilaian ahli
media dan siswa pada setiap tahapan ujicoba yang kemudian dikonversikan
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
56
berdasarkan pedoman konversi skorhasil penilaian ke dalam nilai denganlima kategori.
Tabel 3. Jumlah Rerata Skor dan HasilPenilaian Media dariKelayakan Aspek RekayasaMedia pada Setiap TahapPenilaian
No. TahapPenilaianTotal
RerataSkor
Nilai Kategori
1Penilaian
AhliMedia
34,00 B Baik
2 Uji CobaPerorangan 16,40 ASangatBaik
3Uji Coba
KelompokKecil
16,60 A SangatBaik
4 Uji CobaLapangan 17,80 ASangatBaik
Sumber: Data PrimerBerdasarkan tabel di atas, diketahui
bahwa penilaian kelayakan aspekrekayasa media pada tahap uji cobaperorangan, uji coba kelompok kecil,dan uji coba lapangan termasuk dalamkategori Sangat Baik. Kategori ini
sudah memenuhi syarat kelayakan mediapembelajaran monopoli akuntansi hasilpengembangan.
2. Kelayakan Aspek Komunikasi VisualTabel 4 di bawah ini menyajikan
total rerata skor hasil penilaian ahli
media dan siswa pada setiap tahapan ujicoba yang kemudian dikonversikanberdasarkan pedoman konversi skor
hasil penilaian ke dalam nilai denganlima kategori.
Tabel 4. Jumlah Rerata Skor dan HasilPenilaian Media dariKelayakan Aspek KomunikasiVisual pada Setiap TahapPenilaian
No. TahapPenilaianTotal
RerataSkor
Nilai Kategori
1Penilaian
Ahli Media 54,00 B Baik
2Uji Coba
Perorangan 42,60 ASangatBaik
3
Uji CobaKelompok
Kecil 44,19 ASangatBaik
4Uji CobaLapangan 44,78 A
SangatBaik
Sumber: Data PrimerBerdasarkan tabel di atas, diketahui
bahwa penilaian kelayakan aspekkomunikasi visual pada tahap uji cobaperorangan, uji coba kelompok kecil,dan uji coba lapangan termasuk dalamkategori Sangat Baik. Kategori ini
sudah memenuhi syarat kelayakan mediapembelajaran monopoli akuntansi hasilpengembangan.
3. Kelayakan Aspek PembelajaranTabel 5 di bawah ini menyajikan
total rerata skor hasil penilaian ahli
materi dan siswa pada setiap tahapan ujicoba yang kemudian dikonversikanberdasarkan pedoman konversi skor
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
57
hasil penilaian ke dalam nilai denganlima kategori.
Tabel 5. Jumlah Rerata Skor dan HasilPenilaian Media dariKelayakan AspekPembelajaran pada SetiapTahap Penilaian
No. TahapPenilaianTotal
RerataSkor
Nilai Kategori
1Penilaian
Ahli Materi 82,00 ASangatBaik
2Uji Coba
Perorangan 26,80 ASangatBaik
3
Uji CobaKelompok
Kecil 26,20 ASangatBaik
4Uji CobaLapangan 26,67 A
SangatBaik
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, diketahuibahwa penilaian kelayakan aspekrekayasa media pada tahap uji cobaperorangan, uji coba kelompok kecil,dan uji coba lapangan termasuk dalamkategori Sangat Baik. Kategori ini
sudah memenuhi syarat kelayakan mediahasil pengembangan.
Keseluruhan hasil penilaian baikdari ahli materi, ahli media, dan siswapada setiap tahap uji coba untuk masing-masing aspek menunjukkan sudahmemenuhi syarat kelayakan mediapembelajaran monopoli akuntansi hasilpengembangan. Dengan demikian,media pembelajaran monopoli akuntansiyang dikembangkan dalam penelitian iniLayak digunakan sebagai media
pembelajaran mata pelajaran menyusunlaporan keuangan kelas X di SMKNegeri 1 Tempel.
4. Motivasi Belajar SiswaInstrumen yang peneliti gunakan
juga menggunakan skala likert denganlima skala. Penilaian dilakukan pada ujicoba lapangan yang berjumlah 30 orangsiswa. Kuesioner motivasi belajardiberikan kepada siswa sebanyak duakali yaitu sebelum pembelajaranmenggunakan media dan setelahpembelajaran menggunakan mediamonopoli akuntansi. Hasil penilaian
sebelum dan setelah menggunakanmedia tersebut kemudian dibandingkan,apakah mengalami peningkatan motivasi
belajar sebelum menggunakan mediadan setelah menggunakan media. Datamotivasi belajar siswa sebelumpembelajaran menggunakan media dapatdilihat pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Data Motivasi Belajar SiswaSebelum PembelajaranMenggunakan Media
No. Indikator RerataSkor Kriteria
1Tekunmengerjakantugas
3,93 Tinggi
2 Ulet menghadapikesulitan 3,33 Cukup
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
58
3Memiliki minatterhadappelajaran
2,69 Cukup
4 Lebih senangbekerja mandiri 2,98 Cukup
5Cepat bosanpada tugas-tugasrutin
2,60 Cukup
6Dapatmempertahankanpendapat
3,38 Tinggi
7Tidak mudahmelepaskan halyang diyakini
3,20 Cukup
8
Senang mencaridanmemecahkanmasalah soal
3,80 Tinggi
Total RerataSkor 64,40
Rerata Skor 3,22 Cukup
Data motivasi belajar siswa setelahpembelajaran menggunakan media dapatdilihat pada tabel 7 berikut ini.
Tabel 7. Data Motivasi Belajar SiswaSetelah PembelajaranMenggunakan Media
No. Indikator RerataSkor Kriteria
1Tekunmengerjakantugas
4,78 SangatTinggi
2 Ulet menghadapikesulitan 4,07SangatTinggi
3Memiliki minatterhadappelajaran
4,80 SangatTinggi
4 Lebih senangbekerja mandiri 4,22SangatTinggi
5Cepat bosanpada tugas-tugasrutin
4,42 SangatTinggi
6Dapatmempertahankanpendapat
4,26 SangatTinggi
7Tidak mudahmelepaskan halyang diyakini
3,93 Tinggi
8
Senang mencaridanmemecahkanmasalah soal
4,64 SangatTinggi
Total RerataSkor 88,73
Rerata Skor 4,44 SangatTinggiSumber : Data PrimerBerdasarkan tabel pedoman konversi rerata
skor hasil penilaian ke dalam lima kategori,motivasi belajar siswa sebelum dan setelahpembelajaran menggunakan media meningkatdari kategori Cukup menjadi Sangat Tinggi.
Perbandingan hasil data motivasi belajarsiswa pada masing-masing indikator sebelumdan setelah pembelajaran menggunakan mediajika disajikan dalam bentuk diagram maka akantampak hasilnya sebagai berikut.
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
59
Gambar 1. Diagram Rerata Skor MotivasiBelajar Siswa Sebelum dan SetelahPembelajaran Menggunakan Media
Berdasarkan gambar diagram di atas dapatdiketahui perbandingan penilaian motivasibelajar siswa pada masing-masing indikatorsebelum dan setelah pembelajaranmenggunakan media. Keseluruhan indikatorpenilaian motivasi belajar siswa sebelumpembelajaran menggunakan media mengalamipeningkatan setelah pembelajaran menggunakanmedia. Berdasarkan tabel pedoman konversiskor ke dalam lima kategori, total rerata skormotivasi belajar siswa mengalami peningkatandari kategori Cukup menjadi Sangat Tinggi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwapengembangan media pembelajaran permainanmonopoli akuntansi dapat meningkatkanmotivasi belajar siswa.
E. PENUTUP1. Simpulan
a. Produk media pembelajaranpermainan monopoli akuntansi padamata pelajaran menyusun laporan
keuangan untuk siswa kelas X
Program Keahlian Akuntansi SMKNegeri 1 Tempel telah
dikembangkan sesuai dengandengan prosedur pengembanganmedia pembelajaran.
b. Kelayakan media pembelajaranpermainan monopoli akuntansi padamata pelajaran menyusun laporankeuangan ditinjau dari aspekrekayasa media, aspek komunikasivisual, dan aspek pembelajaranberdasarkan hasil penilaian ahlimateri, ahli media, dan siswa SMKdalam rangkaian tahappengembangan secara keseluruhantermasuk dalam kategori Sangat
Baik yang artinya media layak
digunakan dalam pembelajaran.c. Motivasi belajar siswa sebelum
pembelajaran termasuk dalamkategori Cukup menjadi Sangat
Tinggi setelah pembelajaranmenggunakan media pembelajaranpermainan monopoli akuntansi. Jadi,media pembelajaran permainanmonopoli akuntansi yang
dikembangkan dapat meningkatkanmotivasi belajar siswa dalam matapelajaran menyusun laporankeuangan.
3,933,33
2,692,982,60
3,383,203,80
4,784,07
4,804,224,424,263,93
4,64
2,002,503,003,504,004,505,00
1 2 3 4 5 6 7 8
Rerat
a Sko
r
Indikator Penilaian
Motivasi Belajar SiswaSebelumMenggunakanMedia
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
60
2. Keterbatasan Penelitiana. Pengembangan ini hanya terbatas
pada mata pelajaran menyusunlaporan keuangan.
b. Produk media pembelajaranmonopoli akuntansi ini
dikembangkan berdasarkan kondisiyang ada di SMK Negeri 1 Tempel.
c. Uji coba produk dilaksanakan dikelas X Program Keahlian
Akuntansi SMK Negeri 1 Tempel.
d. Produksi media ini hanya digunakandi SMK Negeri 1 Tempel.
3. Sarana. Produk media pembelajaran ini
dapat dimanfaatkan sebagai alatbantu dalam proses pembelajaran dikelas agar proses pembelajaranmenjadi aktif, kreatif, efektif, danmenyenangkan serta dapatmeningkatkan motivasi belajarsiswa.
b. Sebaiknya media pembelajaranpermainan monopoli akuntansi ini
diberikan kepada siswa setelahsemua materi pada mata pelajaranmenyusun laporan keuangan telah
diberikan karena media inimencakup semua materi menyusun
laporan keuangan.
c. Untuk penelitian yang akan datang,sebaiknya uji coba produkdilaksanakan secara lebih luas lagi
sehingga menghasilkan suatu mediapembelajaran yang baik dan dapatdigunakan secara luas.
F. DAFTAR PUSTAKAArief S. Sadiman, dkk. (2006). Media
Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Azhar Arsyad. (2009). MediaPembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Depdiknas. (2000). Panduan ManejemenSekolah. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajardan Pembelajaran. Jakarta: PTRineke Cipta.
Dina Indriana. (2011). Ragam AlatBantu Media Pengajaran.Yogyakarta: Diva Press.
Eko Putro Widoyoko. (2009). EvaluasiProgram Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamzah B. Uno. (2012). Teori Motivasidan Pengukurannya. Jakarta: BumiAksara.
Harjono Jusup. (2005). Dasar-DasarAkuntansi. Yogyakarta : STIEYKPN.
Muhibbin Syah. (2005). PsikologiPendidikan dengan PendekatanBaru. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Mulyasa. (2010). ImplementasiKurikulum Tingkat SatuanPendidikan. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.
Kajian Pendidikan Akuntansi IndonesiaRia Sartikaningrum & Ani Widayati38 - 61
61
Nana Syaodih Sukmadinata. (2006).Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. (2011). Proses BelajarMengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Punaji Setyosari. (2012). MetodePenelitian Pendidikan danPengembangan. Jakarta: Kencana.
Romi Satria Wahono. (2006). Aspek danKriteria penilaian mediapembelajaranhttp://romisatriawahono.net/2006/06/21/aspek-dan-kriteria-penilaian-media-pembelajaran/ diaksestanggal 25 Januari 2013 pukul12:16.
Rudi Sisilana & Cepi Riyana. (2008).Media Pembelajaran. Bandung:Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Saifuddin Azwar. (2007). Tes PrestasiFungsi dan PengembanganPengukuran Prestasi Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman A.M. (2011). Interaksi &Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktoryang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipto.
Sugiyono. (2012). Metode PenelitianPendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta.
Syaiful Bahri Djamarah. (2008).Psikologi Belajar. Jakarta: RinekeCipta.
09403241030