22
TEORI AUDITING 2 1. Pengertian Auditing Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independent, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan Beberapa hal penting yang perlu dibahas dari pengertian tersebut : 1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya. Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari Neraca, Laporan L/R, Laporan perubahan ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Catatan-catatan pembukuan terdiri dari Buku Harian, Buku Besar, Sub Buku Besar. Bukti- bukti pendukung antara lain bukti penerimaan dan pengeluaran kas/bank, faktur penjualan. 2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis. Dalam melakukan pemeriksaannya, Akuntan Publik berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik, mentaati kode etik IAI dan Aturan Etika IAI Kompartemen Akuntan Publik serta mematuhi Standar Pengendalian Mutu. 3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu Akuntan Publik. Akuntan Publik harus independen dalam arti sebagai pihak luar perusahaan yang diperiksa, tidak boleh mempunyai kepentingan tertentu di dalam perusahaan tersebut. 4. Tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. 1

Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

TEORI AUDITING 2

1. Pengertian Auditing

Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independent, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

Beberapa hal penting yang perlu dibahas dari pengertian tersebut :

1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari Neraca, Laporan L/R, Laporan perubahan ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Catatan-catatan pembukuan terdiri dari Buku Harian, Buku Besar, Sub Buku Besar. Bukti-bukti pendukung antara lain bukti penerimaan dan pengeluaran kas/bank, faktur penjualan.

2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis.Dalam melakukan pemeriksaannya, Akuntan Publik berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik, mentaati kode etik IAI dan Aturan Etika IAI Kompartemen Akuntan Publik serta mematuhi Standar Pengendalian Mutu.

3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu Akuntan Publik.Akuntan Publik harus independen dalam arti sebagai pihak luar perusahaan yang diperiksa, tidak boleh mempunyai kepentingan tertentu di dalam perusahaan tersebut.

4. Tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.Laporan Keuangan yang wajar adalah yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum diterapkan secara konsisten dan tidak mengandung kesalahan yang material.

Untuk bisa memperoleh izin praktek sebagai akuntan publik, seorang akuntan harus memenuhi beberapa syarat yang ditentukan Departemen Keuangan, antara lain :

a. Berpengalaman di Kantor Akuntan Publik minimal 3 tahun setara 4000 jam.b. Mempunyai beberapa orang staf.c. Mempunyai kantor yang cukup representatif.

Untuk memperoleh izin praktek, terlebih dahulu harus lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik ( USAP ), yang diselenggarakan atas kerjasama IAI dan Departemen Keuangan.

Seorang akuntan yang mempunyai nomor register, bisa memilih profesi sebagai :

1. Akuntan Publik ( External Auditor ) : dengan memiliki Kantor Akuntan Publik ( KAP ) / bekerja di Kantor Akuntan Publik ( KAP ).

1

Page 2: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

2. Pemeriksaan intern ( Internal Auditor ) : dengan bekerja di bagian pemeriksaan intern suatu perusahaan swasta / Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ).

3. Auditor Pemerintah : dengan bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ( BPKP ), Badan Pengawasan Keuangan ( BPK ) atau Inspektorat di suatu Departemen Pemerintahan.

4. Financial Accountant : dengan bekerja dibidang akuntan keuangan suatu perusahaan.

5. Cost Accountant : dengan bekerja dibidang akuntan biaya suatu perusahaan.6. Management Accountant : dengan bekerja dibidang akuntan manajemen suatu

perusahaan.7. Tax Accountant : dengan bekerja dibidang akuntan pajak suatu perusahaan /

Direktorat Jenderal Pajak.8. Akuntan Pendidik : dengan bekerja sebagai dosen baik di Perguruan Tinggi

Negeri maupun di Perguruan Tinggi Swasta.

Prinsip Etika Profesi :

a. Tanggung jawab Profesib. Kepentingan Umum ( Publik )c. Integritasd. Objektifitase. Kompetensi dan kehati-hatian Profesional f. Kerahasiaang. Perilaku Profesional

2. Kertas Kerja Pemeriksaan ( Audit working Papers )/ KKP

KKP adalah semua berkas-berkas yang dikumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan yang berasal :1. dari pihak klien2. dari analisa yang dibuat oleh auditor3. dari pihak ketiga

Tujuan pembuatan kertas kerja :1. Untuk mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap pemeriksaan.2. Untuk mendukung pendapat akuntan atas laporan keuangan yang

diperiksanya.3. Untuk menguatkan kesimpulan akuntan dan kompetensi pemeriksaannya.4. Untuk pedoman dalam pemeriksaan berikutnya.

Faktor - faktor pembuatan kertas kerja yang baik : lengkap, teliti, ringkas, jelas & rapi

Berkas dari klien, misalnya :a. Neraca saldo ( Trial balance )b. Rekonsiliasi Bank ( Bank Reconciliation )c. Analisa Umur Piutang (Account Receivable Aging Schedule)d. Rincian Persediaan ( Final Inventory list )e. Rincian Piutangf. Rincian Beban Umum dan Administrasi

2

Page 3: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

g. Rincian Beban Penjualanh. Surat Pernyataan Langganan

Analisa yang dibuat oleh auditor, misalnya :a. Berita acara kas opname (Cash count sheet )b. Pemahaman dan evaluasi internal controlc. Analisa penarikan aktiva tetapd. Analisa mengenai cukup tidaknya allowance for bad debtse. Working profit loss ( WPL )f. Working balance sheet (WBS ) g. Top schedule h. Konsep laporan audit i. Management letter

Berkas dari pihak ketiga, misalnya :Jawaban konfirmasi piutang, utang, dari bank, dan dari penasehat hukum perusahaan.

KKP biasanya dikelompokkan dalam1. Current File ( Berkas tahun berjalan) 2. Permanent File (Berkas permanent )3. Corresponden File ( Berkas surat menyurat )

3. Penyebab-Penyebab Risiko Informasi

Ketika kehidupan sosial menjadi semakin kompleks, kecenderungan bahwa para pembuat keputusan menerima informasi yang tidak dapat dipercaya akan semakin besar. Terdapat beberapa alasan yang dapat menjadi penyebab terjadinya kondisi tersebut yaitu :1. Jauhnya Sumber Informasi2. Bias dan Motif Penyedia Informasi3. Jumlah Data yang Sangat Besar4. Transaksi Pertukaran yang Kompleks

4. Pengurangan Risiko Informasi

Bagi perusahaan-perusahaan yang lebih besar, merupakan hal yang umum bila ia mengucurkan sejumlah dana dalam usahanya menurunkan resiko informasi. Terdapat tiga cara utama untuk melakukan hal tersebut :1. Pengguna informasi menguji informasi yang diperolehnya2. Pengguna informasi berbagi resiko informasi dengan manajemen3. Laporan keuangan yang diaudit telah tersedia

3

Page 4: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

HUTANG JANGKA PENDEK ( HUTANG DAGANG )

2.1 PengertianHutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga,

yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun, atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan, biasanya dengan menggunakan harta lancar (current assets) perusahaan.

Contoh kewajiban jangka pendek :1. Hutang Dagang (Accounts Payable)

Yaitu kewajiban kepada pihak ketiga dari pembelian barang atau jasa secara kredit yang harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun.

2. Pinjaman dari Bank (Short Term Loan)Yaitu pinjaman yang diperoleh dari bank dan didukung oleh suatu perjanjian kredit (loan agreement), bisa dalam bentuk kredit modal kerja (working capital loan) ataupun kredit rekening koran (overdraft facility).

3. Hutang Pajak (Taxes Payable)Yaitu kewajiban pajak perusahaan yang harus dilunasi dalam periode berikutnya, misal hutang PPH 21, PPH 25, PPN.

4. Biaya Yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses)Yaitu biaya yang sudah terjadi dan menjadi beban periode yang diperiksa, tetapi baru akan dilunasi dalam periode berikutnya.

Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kewajiban Jangka Pendek

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas kewajiban jangka pendek.

2. Kewajiban jangka pendek yang tercantum di neraca didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan berasal dari transaksi yang betul-betul terjadi.

3. Semua kewajiban jangka pendek perusahaan sudah tercatat per tanggal neaca.

4. Kewajiban leasing, jika ada, sudah dicatat sesuai dengan standar sewa guna usaha.

5. Accrured Expenses jumlahnya resonable (masuk akal/wajar atau tidak), dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Karena kalau jumlahnya terlalu besar berarti laba akan dilporkan terlalu kecil (underststed) dan kalau accrured expenses terlalu kecil laba akan dilaporkan terlalu besar (overststed).

2.1.2 Hutang DagangHutang dagang adalah hutang yang berasal dari transaksi pembelian barang

dagangan, bahan baku & penolong, macam-macam suplier dan jasa-jasa yang diperlukan dalam kegiatan normal perusahaan. Hutang dangang timbul dari transaksi pembelian kredit harus dicatatpada saat terjadinya penyerahan hak milik atas barang yang diperjual-belikan, dari pihak penjual kepada pihak pembeli (perusahaan sebagai debitur).

4

Page 5: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

2.2 PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (LONG TERM LIABILITIES)

Hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga,

yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun yang akan datang.

Contoh kewajiban jangka panjang :- Kredit Investasi (Long Term Loan)- Hutang obligasi (Bond Payable)

Jenis-jenis obligasi yaituo Term Bonds : obligasi yang seluruhnya jatuh tempo pada suatu tanggal tertentuo Convertible Bonds : obligasi yang bisa ditukar dengan surat berhargao Serial Bonds: obligasi yang tanggal jatuh temponya bertahap.o Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada perusahaan yang

mengeluarkan obligasi tersebut, untuk melunasi obligasi tersebut sebelum tanggal jatuh temponya.

- Wesel bayar (Promissory Notes) yang jatuh temponya lebih dari satu tahun

- Hutang kepada Pemegang Saham atau kepada Perusahaan Induk (Holding company) atau kepada Perusahaan Afiliasi (Affilliated Company)

- Subordinated Loan (Hutang Subordinasi)Yaitu hutang sari pemegang saham atau perusahaan induk.

- Bridging LoanYaitu pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika kredit investasi yang dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh.

- Hutang Leasing (Hutang dalam rangka sewa guna)Yaitu hutang yang diperoleh dari perusahaan leasing untuk pembelian aktiva tetap dan biasanya dicicil dalam jangka panjang.

Tujuan pemeriksaan (Audit Objectives) kewajiban jangka panjang :1. Terdapat internal control yang baik atas kewajiban jangka panjang.2. Kewajiban jangka panjang yang tercantum di Neraca betul-betul merupakan

kewajiban perusahaan.3. Kewajiban jangka panjang yang menjadi perusahaan sudah dicatat

seluruhnya per tanggal neraca dan diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.

4. Biaya bunga dan bunga yang terhutang dari kewajiban jangka panjang serta amortisasi dari premium/discount obligasi telah dicatat per tanggal neraca.

5

Page 6: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

PT. LABAMEN GROUP INDONESIABUKU BESAR

HUTANG DAGANGTANGGAL NO.VOUHCER KETERANGAN DEBIT KREDIT SALDO

01/01/06   Saldo Awal     525.320.000

01/02/06 MRI/01/001 PT. Bayu Ramadhan 21.510.000  

546.830.000

05/01/06 HSB/01/001 PT. Anggia Kencana 3.000.000  

549.830.000

08/01/06 SBJ/01/001 PT. Annisa Sentosa   89.780.000

460.050.000

15/02/06 HSB/02/002 PT. Kristin Hakim 5.135.000  

465.185.000

17/02/06 HSB/02/003 PT. Nadia Jaya Utama 4.580.000  

469.765.000

28/02/06 MRI/02/002 PT. Ema Makmur 4.200.000  

473.965.000

02/03/06 SBJ/02/002 PT. Annisa Sentosa 33.330.000  

507.295.000

08/03/06 SBJ/03/003 PT. Andrian Sejahtera 6.000.000  

513.295.000

11/03/06 MRI/03/003 PT. Syahrul Raya 2.350.000  

515.645.000

13/03/06 MRI/03/004 PT. Sukma Hadi Jaya 2.530.000  

518.175.000

17/03/06 HSB/03/004 PT. TenQ Abadi 85.000.000  

603.175.000

25/03/06 HSB/03/005 PT. Rizky Harapan 4.200.000  

607.375.000

16/04/06 MRI/04/005 PT. Ema Makmur 10.000.000  

617.375.000

20/04/06 MRI/04/006 PT. Annisa Sentosa 36.750.000  

654.125.000

22/04/06 SBJ/04/004 PT. Bayu Ramadhan   21.510.000

632.615.000

26/04/06 SBJ/04/005 PT. Nadia Jaya Utama   2.290.000

630.325.000

30/04/06 HSB/04/006 PT. Andrian Sejahtera 14.250.000  

644.575.000

05/05/06 SBJ/05/006 PT. Syahrul Raya   2.350.000

642.225.000

21/05/06 SBJ/05/007 PT. Sukma Hadi Jaya   2.530.000

639.695.000

29/05/06 MRI/05/007 PT. Anggia Kencana   97.000.000

522.695.000

02/06/06 HSB/06/007 PT. Kristin Hakim   5.135.400

537.559.600

09/06/06 HSB/06/008 PT. TenQ Abadi   85.000.000

452.559.600

16/06/06 SBJ/06/008 PT. Rizky Harapan 23.000.000  

475.559.600

25/06/06 MRI/06/008 PT. Anggia Kencana 14.600.000  

490.159.600

15/07/06 SBJ/07/009 PT. Ema Makmur   45.000.000

445.159.600

28/07/06 SBJ/07/010 PT. Andrian Sejahtera   54.600.000

390.559.600

06/08/06 SBJ/08/011 PT. Sukma Hadi Jaya  

6

Page 7: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

63.000.000 327.559.600

10/08/06 HSB/08/009 PT. Kristin Hakim   44.730.000

282.829.600

18/08/06 HSB/08/010 PT. Bayu Ramadhan   50.800.000

232.029.600

28/08/06 MRI/08/009 PT. Nadia Jaya Utama   2.290.000

229.739.600

7

Page 8: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

01/09/06 MRI/09/010 PT. Kristin Hakim 54.000.000  

283.739.600

11/09/06 HSB/09/011 PT. Syahrul Raya 15.200.000  

298.939.600

24/11/06 SBJ/11/012 PT. Nadia Jaya Utama   69.700.000

229.239.600

29/11/06 HSB/11/012 PT. Ema Makmur 22.000.000  

251.239.600

01/12/06 MRI/12/011 PT. Nadia Jaya Utama 5.750.500  

256.990.100

08/12/06 MRI/12/012 PT. Annisa Sentosa   36.750.000

220.240.100

15/12/06 SBJ/12/013 PT. Rizky Harapan   23.000.000

197.240.100

27/12/06 HSB/12/013 PT. Sukma Hadi Jaya 71.240.000  

268.480.100

01/01/07 HSB/13/014 PT. Rizky Harapan 5.350.000  

273.830.100

02/01/07 MRI/13/013 PT. Nadia Jaya Utama 20.500.500  

294.330.600

17/01/07 SBJ/13/014 PT. Syahrul Raya 83.600.000  

377.930.600

22/01/07 SBJ/014/015 PT. Rizky Harapan 21.800.000  

399.730.600

10/02/07 MRI/14/014 PT. Annisa Sentosa 30.000.000  

429.730.600

28/02/07 MRI/15/015 PT. Kristin Hakim 25.000.000  

454.730.600

02/03/07 HSB/14/015 PT. Bayu Ramadhan 36.000.000  

490.730.600

04/03/07 SBJ/015/016 PT. Annisa Sentosa   30.000.000

460.730.600

11/03/07 MRI/15/015 PT. Rizky Harapan   21.800.000

438.930.600

12/03/07 HSB/14/016 PT. Annisa Sentosa 55.550.000  

494.480.600

15/03/07 MRI/16/016 PT. Andrian Sejahtera 46.000.000  

540.480.600

Ket :

Saldo Awal sejumlah Rp. 525.320.000 merupakan sisa hutang yang belum dibayar pada tahun 2005.

Dan baru dibayar pada tahun 2006 dengan rincian sebagai berikut :

PT. Anggia Kencana Rp 97.000.000

PT. Sukma Hadi Jaya Rp 63.000.000

PT. Annisa Sentosa Rp 89.780.000

PT. Bayu Ramadhan Rp 50.800.000

PT. Ema Makmur Rp 45.000.000

PT. Kristin Hakim Rp 44.730.000

PT. Nadia Jaya Utama Rp 69.700.000

PT. Andrian Sejahtera Rp 54.600.000

8

Page 9: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

BAB III

HUTANG JANGKA PENDEK ( HUTANG PPh BADAN )

Perbedaan pertimbangan yang mendasari penyusunan laporan keuangan komersial dengan kebijaksanaan perpajakan menghasilkan jumlah angka laba yang berbeda (laba fiskal vs laba komersial).Perbedaan Waktu dan Permanena. Perbedaan Permanen / Tetap :

o Transaksi pendapatan dan Biaya diakui menurut akuntansi komersial tapi tidak diakui menurut fiskal

o contoh : penghasilan bunga Bank, deviden, dan penghasilan lain yang sifat pemungutannya bersifat final : deviden yang diterima oleh PT, Koperasi, Yayasan, Natura, sumbangan, pengeluaran pribadi

Permanen Positif : Laba pembukuan > laba fiscal Permanen Negatif :Laba pembukuan < Laba fiskal

b. Perbedaan Waktu / Sementarao biaya atau penghasilan diakui menurut akuntansi komersial dan belum

diakui menurut fiskal o contoh : pengakuan piutang tak tertagih, penyusutan harta berwujud,

amortisasi harta tidak berwujud, penilaian persediaan Waktu Positif : Pengakuan untuk biaya untuk tujuan pajak lebih

cepat dari pengakuan biaya untuk akuntansi Waktu Negatif : ketentuan perpajakan mengakui biaya lebih lambat

dari biaya menurut akuntansi

3.1 UTANG PAJAK Dalam system pemajakan self assessment dengan penetapan pajak terutang

oleh wajib pajak sendiri, pelunasan pajak dilakukan selama tahun berjalan dan kalau masih ada kekurangan dilunasi setelah akhir tahun bersama dengan penyampaian atau sebelum batas waktu akhir (25 maret) penyampaian SPT tahunan. Pelunasan pajak selama tahun berjalan dapat dilakukan melalui system membayar sendiri (self payment) dan potongan atau pungutan pajak oleh pihak lain (withholding system)

Ada dua ajaran yang mengatur timbulnya utang pajak, yaitu ajaran materiil dan ajaran formil.

1. Ajaran MateriilAjaran ini menyatakan bahwa utang pajak timbuln karena diberlakukannya undang-undang perpajakan.

2. Ajaran FormilAjaran formil menyatakan bahwa utang pajak timbul karena diberlakukannya surat ketetapan pajak oleh pemerintah.

9

Page 10: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

BERAKHIRNYA UTANG PAJAKUtang pajak akan berakhir atau hapus jika terjadi hal-hal sebagai berikut :

1. Pembayaran / pelunasanPembayaran dapat dilakukan dengan pemotongan / pemungutan oleh pihak lain, maupun pembayaran sendiri oleh wajib pajak ke kantor penerima pajak.

2. Kompensasia. Kompensasi kerugian atau kompensasi karena kelebihan

pembayaranb. Kompesasi karena kelebihan pembayaran yang dapat menyebabkan

berakhirnya utang pajak.3. Daluwarsa

Telah lewat batas waktu tertentu. Jika dalam jangka waktu tertentu, suatu utang pajak tidak ditagih oleh pemungutnya maka utang pajak dianggap lunas/ berakhir dan tidak dapat ditagih lagi.

4. Pembebasan / PenghapusanDinyatakan dihapus karena setelah dilakukan penyidikan bahwa wajib pajak tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya.

UTANG PAJAK BADAN Tarif pemungutan Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak Badan

Lapisan pengenaan pajak TarifSampai dengan Rp 50.000.000Diatas Rp 50.000.000 s/d Rp 100.000.000Diatas Rp 100.000.000

10%15%30%

Yang termasuk kedalam utang pajak badan yaitua. Pajak Penghasilan Pasal 22

Pajak yang dipungut atas penyerahan barang / jasa, impor, dan bidang usaha lain

b. Pajak Penghasilan Pasal 23Pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari deviden, bunga, royalti, sewa, dan penghasilan lain atas penggunaan harta dan imbalan jasa lainnya.

c. Pajak Penghasilan Pasal 24Pajak yang dibayar atau terutang diluar negeri, atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri.

d. Pajak Penghasilan Pasal 25Angsuran yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak dalam tahun berjalan setiap massa pajak.

10

Page 11: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

Format Perhitungan Rekonsiliasi Fiskal

Apotek " LABAMEN "Rekonsiliasi Fiskal Perhitungan L/R

31 Desember 2006( dalam ribuan rupiah )

Keterangan Menurut AkuntansiKoreksi Fiskal

Menurut FiskalD K

                                                                        Laba Bersih Sebelum Pajak        

1. LAPORAN L/R ( AKUNTANSI KOMERSIAL) APOTEK LABAMEN

Apotek " LABAMEN "Laporan L/R

31 Desember 2006

Penjualan   Rp 690.000.000 Harga Pokok Penjualan :    • Persediaan 1 Januari 2006 Rp 175.000.000  

• Pembelian Tahun 2006 Rp 525.000.000  

Barang tersedia dijual Rp 700.000.000  

• Persediaan 31 Desember 2006 Rp 200.000.000  

Harga Pokok Penjualan   Rp 500.000.000

Laba bruto usaha   Rp 190.000.000 Biaya Usaha :    Gaji, Upah, imbalan lainnya Rp 82.000.000  Pemakaian Bahan Habis Pakai Rp 6.000.000  Biaya Pemasaran Rp 25.000.000  Biaya Penyusutan Rp 6.100.000  Fiskal Luar Negri Rp 6.000.000  Angsuran PPH Pasal 25 Rp 18.000.000  

Premi Asuransi Rp 5.425.000  

Total Biaya Usaha   Rp 148.525.000

Laba Bersih Sebelum Pajak   Rp 41.475.000

2. INFORMASI YANG BERHUBUNGAN LAPORAN L/R MENURUT AKUNTANSI KOMERSIAL UNTUK KEPENTINGAN REKONSILIASI FISKAL

11

Page 12: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

a. Pengeluaran untuk rekreasi karyawan sebesar Rp 10.000.000 telah dimasukan sebagai biaya gaji menurut akuntansib. Pengambilan obat senilai Rp 500.000 untuk kepentingan pribadi, menurut catatan telah dihitung sebagai pemakaian bahan habis pakai apotek.c. Biaya pemasaran menurut akuntansi adalah bantuan berupa obat-obatan senilai Rp 5.000.000 yang diberikan kepada penduduk malang.d. Setelah dilakukan penghitungan berdasar ketentuan fiskal, penyusutan tahun 2006 adalah Rp 7.600.000e. Dari jumlah premi asuransi menurut akuntansi sebesar Rp 5.425.000 yang sebesar Rp 2.425.000 merupakan premi asuransi kesehatan dan kematian pemilik, dan sisanya Rp 3.000.000 merupakan premi asuransi untuk karyawan

Keterangan :• Laba bersih Fiskal tahun lalu adalah Rp 79,850,000• Pembayaran pajak tahun lalu adalah Rp 9,477,500

PENYELESAIAN :

Keterangan :a. Imbalan dalam bentuk Natura (kenikmatan) harus dikurangi dari Biaya gaji menurut akuntansib. Pengambilan obat untuk kepentingan pribadi harus dikurangi dari Biaya pemakaian habis pakai menurut akuntansic. Pembagian obat-obatan merupakan Biaya yang harus dikurangi dari Biaya pemasaran menurut akuntansid. Penyusutan menurut fiskal lebih tinggi Rp 1,500,000 ( Rp 7,600,000 - Rp 6,100,000 ) berarti Biaya penyusutan harus menurut akuntansi harus ditambahe. Premi asuransi WPOP harus dikurangi dari premi asuransi menurut akuntansif. Fiskal luar negri dan angsuran PPH pasal 25 harus dikurangi dari biaya menurut akuntansi

Apotek " LABAMEN "Rekonsiliasi Fiskal Perhitungan L/R

31 Desember 2006( dalam ribuan rupiah )

Keterangan Menurut Akuntansi

Koreksi FiskalMenurut Fiskal

Beda Waktu Beda Tetap

Penjualan Rp 690.000     Rp 690.000 Harga pokok Penjualan :        • Persediaan 1 Januari 2006 Rp 175.000     Rp 175.000

• Pembelian tahun 2006 Rp 525.000     Rp 525.000

Barang tersedia dijual Rp 700.000     Rp 700.000

• Persediaan 31 Desember 2006 Rp 200.000     Rp 200.000

Harga pokok Penjualan Rp 500.000     Rp 500.000

Laba bruto usaha Rp 190.000     Rp 190.000

Biaya usaha :      • Gaji, upah, imbalan lainnya Rp 82.000   Rp (10.000) Rp 72.000 • Pemakaian bahan habis pakai Rp 6.000   Rp (500) Rp 5.500 • Biaya pemasaran Rp 25.000   Rp (5.000) Rp 20.000

• Biaya penyusutan Rp 6.100 Rp 1.500   Rp 7.600

12

Page 13: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

• Fiskal luar negeri Rp 6.000   Rp (6.000) Rp - • angsuran PPH pasal 25 Rp 18.000   Rp (18.000) Rp -

• Premi asuransi Rp 5.425   Rp (2.425) Rp 3.000

Total biaya usaha Rp 148.525     Rp 108.100

Laba bersih sebelum pajak Rp 41.475     Rp 81.900

otek " LABAMEN "Laporan L/R Fiskal31 Desember 2006

Penjualan   Rp 690.000.000 Harga Pokok Penjualan :    • Persediaan 1 Januari 2006 Rp 175.000.000  

• Pembelian Tahun 2006 Rp 525.000.000  

Barang tersedia dijual Rp 700.000.000  

• Persediaan 31 Desember 2006 Rp 200.000.000  

Harga Pokok Penjualan   Rp 500.000.000

Laba bruto usaha   Rp 190.000.000 Biaya Usaha :    Gaji, Upah, imbalan lainnya Rp 72.000.000  Pemakaian Bahan Habis Pakai Rp 5.500.000  Biaya Pemasaran Rp 20.000.000  Biaya Penyusutan Rp 7.600.000  Fiskal Luar Negri -  Angsuran PPH Pasal 25 -  

Premi Asuransi Rp 3.000.000  

Total Biaya Usaha   Rp 108.100.000

Laba Bersih Sebelum Pajak   Rp 81.900.000

PPh Terutang :10% X Rp 50,000,000 = Rp 5,000,000

15% X Rp 31,900,000 = Rp 4,785,000

Rp 9,785,000

PT. LABAMEN GROUP INDONESIASUPPORTING SCHEDULE - HUTANG PPH BADAN

PERIODE JANUARI - DESEMBER 2006

13

Page 14: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

                 Saldo Hutang PPh Badan Rp 9,477,500 ∩  Pembayaran (Rp 9,477,500) Ǿ  Hutang PPh Badan tahun 2006 berdasarkan laba fiskal  

( sesuai SPT PPh Badan ) Rp 9,785,000 €  Saldo per book 31/12/2006 Rp 9,785,000 ∂    ^     Laba Fiskal tahun 2006 Rp 81,900,000    PPh Terhutang :  10% X Rp 50,000,000 = Rp 5,000,000  

15% X Rp 31,900,000 = Rp 4,785,000  Jumlah Rp 9,785,000    ^  

 ∩ Cocok dengan kkp tahun lalu  Ǿ Periksa bukti pengeluaran kas dan SSP PPh Ps 29  € Periksa SPT PPh Badan tahun 2006  ∂ Cocok dengan general ledger  ^ Check perhitungan matematis  

 

Dibuat oleh : Tanggal :

Direview : Tanggal :

Client : Schedule : Periode : 31/12/2006 Index : M

PT. LABAMEN GROUP INDONESIA TOP SCHEDULE - HUTANGPERIODE JANUARI - DESEMBER 2006

  WP REF

Per Book 31-12-06

Adjusment Financial Balance 31-12-06

Balance 31-12-05   Debit Kredit

             

Hutang Dagang M1 257,770,500   20,000,000 277,770,500 525,320,000

Hutang PPh Badan M2 9,785,000     9,785,000 9,477,500

             

             

    267,555,500   20,000,000 287,555,500 534,797,500

             

             

DiBuat Oleh : Direview Oleh : Client :   Periode : Index :

          Januari - Desember M Tanggal : Tanggal : Schedule :   2006

      TOP  

BAB IVLAPORAN KEUANGAN

PT. LABAMEN HEALTHCARE INDONESIA

14

Page 15: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

NERACA SALDOPer 31 Desember 2006

KETERANGAN DEBET KREDIT

  AKTIVA        Aktiva Lancar        Kas   Rp 14.200.000,00    Piutang Dagang   Rp 18.600.000,00    Asuransi Dibayar Dimuka   Rp 7.900.000,00    Perlengkapan Kantor   Rp 10.400.000,00    Aktiva Tetap        Tanah   Rp 4.000.000,00    Gedung   Rp 80.000.000,00  

 Akum. Peny. Gedung     Rp 7.500.000,00

  Kendaraan   Rp 106.000.000,00  

 Akum. Peny. Kendaraan     Rp 27.500.000,00

         HUTANG        Hutang Dagang     Rp 7.650.000,00   Sewa Gudang Diterima Dimuka     Rp 5.400.000,00   Hutang Hipotik     Rp 70.000.000,00          MODAL        Modal Tn. NriaN     Rp 44.700.000,00          PRIVE        Prive Tn. NriaN   Rp 18.000.000,00           PENDAPATAN        Pendapatan Pelayanan Pindah     Rp 209.000.000,00   Pendapatan Sewa Gudang     Rp 26.400.000,00          BEBAN        Beban Gaji Karyawan   Rp 94.000.000,00    Beban Upah Supir   Rp 14.400.000,00    Beban Sewa Peralatan Kantor   Rp 3.000.000,00  

 Beban Bahan Bakar Minyak & Pemeliharaan Rp 23.450.000,00  

    Beban Bunga     Rp 4.200.000,00  

Berikut data - data penyesuaian :a. Pemeriksaan atas polis asuransi menunjukan bahwa Rp. 4.250.000,- telah dipakai selama tahun tersebutb. Persediaan Kantor yang ada Rp.2.785.000,-

c.Penyusutan atas gedung selama periodenya itu berjumlah Rp. 2.500.000,- dan untuk kendaraan Rp. 21.000.000,-

d. Bunga atas hipotik yang masih harus dibayar Rp. 1.400.000,-

15

Page 16: Modul Audit 2 untuk Praktikan.doc (318Kb)

e.Sewa Gudang sejumlah Rp. 1.950.000,- dan seluruh penerimaan dimuka telah menjadi pendapatan pada akhir periode.

f. Upah Supir yang mash harus dibayar sebesar Rp. 1.300.000g. Gaji karyawan kantor dibayar pada hari Jumat. Gaji mingguan untuk gaji karyawan kantor sebesar

Rp. 300.000,-.Tanggal 30 Desember 2006 jatuh pada tanggal pada hari selasa. (hari Sabtu Libur)

h. Sebesar Rp. 1.200.000,- telah diterima pada tanggal 30 Desember 2006 dari langganan untuk pekerjaan pemindahan yang akan dikerjakan pada bulan Januari 2007.

i. Piutang tak tertagih ditaksir sebesar 5% dari saldo piutang.

Diminta:

1. Jurnal penyesuaian

2. Laporan Keuangan Auditan

16