17
1 GANGGUAN REFRAKSI MATA (Gangguan Ketajaman Mata) Gang guan peng lihatan meru paka n salah satu keluhan mata yang sering dialami oleh anak yang dapat mengganggu kegiatan pembelajar an di sekolah sehingga dapat mengakibatkan penurunan prestasi di kelas. Salah satu masalah yang sering terjadi di kelas ada la h ke tik a seorang an ak mempuny ai kel uha n men ge na i ket aja man pen gli hat ann ya aki bat men dap at tempat dud uk yan g  jauh dengan papan tulis, anak tersebut menjadi kesulitan melihat tulisan-tulisan di papan tulis, penglihatan anak tersebut mengabur tetapi ketika duduk di baris depan dan saat membaca buku anak ti da k mengel uh kan adanya pengli hatan kabur. Keluhan yang seperti itu dalam bahasa medis disebut miopia! atau dalam bahasa a"am adalah rabun jauh. Selain rabun jauh, keluhan penglihatan kabur dapat disebabkan oleh penyakit lainnya seperti hipermetropi! atau rabun dekat dan asti gmatisma! atau silinder. Keti ga peny akit ini merupakan gangguan re#raksi mata. Karena penglihatan merupakan jendela dunia di mana anak-anak pada masa S$ masih dalam proses belajar maka perlu dilakukan penanganan bila ada gangguan dan pencegahan agar tidak terjadi gangguan penglihatan. MYOPIA A.Apa itu yang dimaksud dengan “Mipia!" Miopia merupakan kelainan re#raksi mata yang ditandai sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga pada mata dalam keadaan tanpa akomodasi di#okuskan di depan retina, bay ang an yan g sampai di retina ada lah bay ang an set elah #okus sehi ngga kabur, karena cahaya yang sa mpai retina sudah mengabur lagi. %ntuk lebih jelas dapat dilihat gambar ilustrasi diba"ah ini &

Modul Gangguan Refraksi Mata

Embed Size (px)

Citation preview

16

GANGGUAN REFRAKSI MATA(Gangguan Ketajaman Mata)

Gangguan penglihatan merupakan salah satu keluhan mata yang sering dialami oleh anak yang dapat mengganggu kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga dapat mengakibatkan penurunan prestasi di kelas. Salah satu masalah yang sering terjadi di kelas adalah ketika seorang anak mempunyai keluhan mengenai ketajaman penglihatannya akibat mendapat tempat duduk yang jauh dengan papan tulis, anak tersebut menjadi kesulitan melihat tulisan-tulisan di papan tulis, penglihatan anak tersebut mengabur tetapi ketika duduk di baris depan dan saat membaca buku anak tidak mengeluhkan adanya penglihatan kabur. Keluhan yang seperti itu dalam bahasa medis disebut miopia atau dalam bahasa awam adalah rabun jauh.

Selain rabun jauh, keluhan penglihatan kabur dapat disebabkan oleh penyakit lainnya seperti hipermetropi atau rabun dekat dan astigmatisma atau silinder. Ketiga penyakit ini merupakan gangguan refraksi mata. Karena penglihatan merupakan jendela dunia di mana anak-anak pada masa SD masih dalam proses belajar maka perlu dilakukan penanganan bila ada gangguan dan pencegahan agar tidak terjadi gangguan penglihatan.

MYOPIA

A. Apa itu yang dimaksud dengan Miopia?

Miopia merupakan kelainan refraksi mata yang ditandai sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga pada mata dalam keadaan tanpa akomodasi difokuskan di depan retina, bayangan yang sampai di retina adalah bayangan setelah fokus sehingga kabur, karena cahaya yang sampai retina sudah mengabur lagi. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar ilustrasi dibawah ini : Mata normal

Miopia

Dari gambar di atas menggambarkan bahwa cahaya tidak dapat difokuskan di retina dan titik fokus cahaya tersebut jatuh di depan retina.B. Apa saja penyebab Miopia?Banyak faktor yang merupakan penyebab dari miopia. Kombinasi antara faktor genetis dan lingkungan. Pada dasarnya miopia dibagi menjadi miopia aksial yang dikarenakan karena bola mata yang terlalu panjang, miopia kurvatura oleh karena kornea yang terlalu cembung, miopia posisi oleh karena posisi lensa terlalu ke depan dan miopia indeks bias oleh karena indeks bias terlalu tinggi.C. Apa saja gejala dari Miopia?Anak biasanya mengeluhkan tidak dapat melihat dengan jelas jika duduk di barisan belakang kelas. Selain keluhan tersebut ada beberapa tingkah laku yang biasa dilakukan oleh anak dengan miopia seperti:

a. Sering menggosok-gosok mata secara tidak disadari

b. Bila melihat jauh anak menegakkan badannya atau membungkukkan badannya dan juga yang paling sering dilakukan adalah menyipitkan mata.

c. Anak akan berjalan mendekati objek agar dapat melihat dengan jelas

d. Gejala yang lain yang mungkin muncul adalah seperti anak berjalan dengan sangat hati-hati dan kurang menaruh perhatian dengan kejadian sekitar.

D. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk mengetahui adanya rabun jauh?

Sebagai pemeriksaan awal dan merupakan pemeriksaan yang paling mudah dilakukan adalah melakukan pemeriksaan visus dengan kartu snellen. Visus sendiri mempunyai pengertian adalah perbandingan jarak seseorang terhadap huruf optotip snellen yang masih bisa dilihat jelas dengan jarak seharusnya yang bisa dilihat mata normal. Kemudian untuk memastikan bahwa terjadi kelainan tajam penglihatan dapat dikoreksi dengan pinhole. Setelah mengetahui adanya kelainan tajam penglihatan maka dibutuhkan pengukuran kelainan tajam penglihatan. Metode yang paling sering dilakukan adalah trial and eror . Metode ini dengan menggunakan lensa sferis negatif dengan berbagai ukuran.E. Bagaimana penatalaksanaan miopia?

Setelah dilakukan pengukuran koreksi kelainan refraksi mata menggunakan metode trial and eror dengan lensa sferis negatif dan kekuatan lensa sesuai koreksi yang dilakukan tersebut.F. Apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya miopia dan mencegah miopia menjadi bertambah?

Sangat mungkin miopia menjadi terus bertambah dengan pertumbuhan bola mata yang memanjang hingga usia 30 tahun. Oleh karena itu maka dibutuhkan tindakan sebelum terjadinya miopia atau tindakan pencegahan agar miopia tidak terus bertambah, tindakan tersebut berupa :

1. Penerangan lampu saat membaca harus baik dan arah sinar dari atas dan belakang.

2. Membaca dalam posisi tegak jangan membungkuk apalagi saat tidur

3. Jika sudah terkena miopia maka kacamata harus selalu dipakai

4. Usahakan cukup tidur, banyak melakukan aktifitas diluar rumah, dan saat membaca atau melakukan pekerjaan yang menggunakan monitor jangan terus-menerus dapat diselingi dengan mengistirahatkan mata.

5. Menjaga kesehatan umum dan kesehatan mata

HIPERMETROPI

A. Apa itu yang dimaksud dengan Hipermetropi?

HipermetropiatauHiperopiaataurabun dekat adalah kelainan refraksi mata di mana bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh di belakangretina. Hal ini dapat disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungankorneayang kurang. Penderita kelainan mata ini tidak dapat membaca pada jarak yang normal (30 cm) dan harus menjauhkan bahan bacaannya untuk dapat membaca secara jelas. Penderita juga akan sulit untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Perbaikan penglihatan dapat dilakukan dengan memakai kacamata dengan lensa sferis positif (cembung).

B. Apa saja penyebab Hipermetropi?Penyebab timbulnya hipermetropi ini diakibatkan oleh empat hal yaitu:1. Sumbu utama bola mata yang terlalu pendek. Hipermetropia jenis ini disebut juga Hipermetropi Axial. Hipermetropi Axial ini dapat disebabkan oleh Mikropthalmia, Retinitis Sentralis, ataupun Ablasio Retina (lapisan retina lepas lari ke depan sehingga titik fokus cahaya tidak tepat dibiaskan).

2. Daya pembiasan bola mata yang terlalu lemah. Hipermetopia jenis ini disebut juga Hipermetropi Refraksi. Di mana dapat terjadi gangguan-gangguan refraksi pada kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreus humor. Misalnya pada penderita diabetes mellitus, hipermetropia dapat terjadi bila kadar gula darah di bawah normal, yang juga dapat mempengaruhi komposisi aqueus dan vitreus humor tersebut.

3. Kelengkungan Kornea dan Lensa tidak Adekuat. Hipermetropia jenis ini disebut juga hipermetropi kurvatura. Dimana kelengkungan dari kornea ataupun lensa berkurang sehingga bayangan difokuskan di belakang retina.

4. Perubahan posisi lensaDalam hal ini didapati pergeseran posisi lensa menjadi lebih posterior, atau pada pasien yang dengan tanpa lensa (afakia). C. Apa saja gejala dari Hipermetropi?Beberapa tanda-tanda dari seseorang yang mengalami hipermetropia adalah :

Kesulitan melihat benda jauh dan benda dekat. Pada penderita hipermetropi pandangan menjadi seperti di bawah ini :

Mata tegang

Asthenofia akomodativa (sakit pada mata dan sakit kepala saat membaca lama) Mata juling ke arah dalam (strabismus konvergen)D. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk mengetahui adanya rabun jauh dan rabun dekat?

Sebagai pemeriksaan awal dan merupakan pemeriksaan yang paling mudah dilakukan adalah melakukan pemeriksaan visus dengan kartu snellen. Visus sendiri mempunyai pengertian adalah perbandingan jarak seseorang terhadap huruf optotip snellen yang masih bisa ia lihat jelas dengan jarak seharusnya yang bisa dilihat mata normal. Kemudian untuk memastikan bahwa terjadi kelainan tajam penglihatan dapat dikoreksi dengan pinhole. Setelah mengetahui adanya kelainan tajam penglihatan maka dibutuhkan pengukuran kelainan tajam penglihatan. Metode yang paling sering dilakukan adalah trial and eror . Metode ini dengan cara mencoba-cobakan lensa sferis negatif dan lensa sferis positif dengan berbagai ukuran sampai pasien merasa penglihatannya nyaman.E. Bagaimana Pencegahan Rabun Jauh?1. Duduk dengan posisi tegak ketika menulis.

2. Istirahatkan mata setiap 30-60 menit setelahmenonton TV, komputer atau setelah membaca.

3. Aturlah jarak baca yang tepat (> 30 cm).

4. Gunakan penerangan yang cukup

5. Jangan membaca dengan posisi tidur.

ASTIGMATISMA

A. Apa itu astigmatisma?

Astigmatisma atau dalam bahasa awam disebut mata silinder adalah suatu kelainan refraksi atau pembiasan pada mata, dimana sinar yang datang dari jarak tak terhingga pada mata dalam keadaan tanpa akomodasi (pencembungan lensa) akan difokuskan tidak berupa titik tetapi berupa sebuah garis (astigmat).Mata normal

Mata Astigmatisma

B. Apa penyebab astigmatisma?

Secara umum masih belum dapat dijelaskan secara detail penyebabnya karena bersifat polifaktorial. Namun, secara garis besar kelainan bentuk kornea (selaput bening di bagian paling luar mata) ditemui pada 90% pasien astigmatisma. Selain itu lensa mata yang keruh atau kelainan lensa mata lainnya juga dapat menyebabkan astigmatisma.

C. Apa saja gejala penderita astigmatisma?

Kesulitan melihat dekat dan melihat jauh, penglihatan berbayang, mata cepat lelah, atau bisa juga sakit kepala. Berikut adalah contoh-contoh bayangan yang dihasilkan oleh mata astigmatisma: D. Bagaimana mendeteksi astigmatisma?

Lakukan pemeriksaan dasar mata, yaitu pemeriksaan ketajaman penglihatan atau visus pada mata kanan dan kiri secara bergantian. Pemeriksaan ini dilakukan dengan membaca huruf-huruf yang tertera pada kartu Snellen dari jarak 6 meter. Pada orang astigmatisma, visusnya akan didapatkan tidak normal (Tidak 6/6). Lalu, dilanjutkan dengan pemeriksaan menggunakan lubang kecil (pinhole) bergantian mata kanan dan kiri. Sama halnya dengan pemeriksaan visus, namun kali ini membaca huruf dengan cara mengintip dari lubang kecil di tengah alat pinhole tersebut. Pada penderita astigmatisma, cara ini akan memperbaiki ketajaman penglihatan, yang ditandai dengan visus yang membaik (mendekati 6/6).

Selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan spesifik untuk astigmatisme, yakni dengan chart dibawah ini.

Pada penderita astigmatisma garis-garis pada gambar tersebut ada yang terlihat tidak jelas.

E. Bagaimana penatalaksanaan miopia, hipermetropi, dan astigmatisma?

Datangi dokter. Nanti akan dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam tentang refraksi mata. Selain itu, oleh dokter juga akan dilakukan tes koreksi kaca mata untuk menentukan kekuatan lensa yang digunakan agar penglihatan membaik. Secara umum, lensa yang digunakan pada penderita rabun jauh adalah lensa cekung, sementara pada rabun dekat digunakan lensa cembung, dan pada penderita astigmatisma lensa yang digunakan adalah lensa silinder, namun jika proses astigmatisme ini tidak sendirian, misalnya disertai dengan rabun jauh (miopi) atau rabun dekat (hipermetropi), maka lensa silinder akan digabungkan dengan lensa speris negative (cekung) atau speris positif (cembung).

Selain koreksi dengan kacamata, bisa juga dilakukan teknik operasi untuk memperbaiki bentuk kornea yang tidak normal. Namun, hal yang paling penting dilakukan adalah segera datang ke dokter, karena kelainan refraksi mata yang tidak diperbaiki akan menyebabkan banyak hal, misalnya kelelahan pada mata dan yang paling buruk adalah ambliopia (kemalasan pada mata).

F. Apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya miopia dan mencegah miopia menjadi bertambah?

Sangat mungkin kelainan refraksi bila tidak segera dikoreksi dapat menyebabkan kelainan yang lebih parah. Misalnya rabun jauh akan semakin bertamah rabun seiring dengan pertambahan panjang bola mata. Oleh karena itu maka dibutuhkan tindakan sebelum terjadinya gangguan refraksi atau tindakan pencegahan agar gangguan refraksi tidak terus bertambah, tindakan tersebut berupa :

1. Penerangan lampu saat membaca harus baik dan arah sinar dari atas dan belakang.

2. Membaca dalam posisi tegak jangan membungkuk apalagi saat tidur

3. Jika sudah terkena gangguan refraksi dan telah dikoreksi dengan kacamata, maka kacamata harus selalu dipakai

4. Usahakan cukup tidur, banyak melakukan aktifitas diluar rumah, dan saat membaca atau melakukan pekerjaan yang menggunakan monitor jangan terus-menerus dapat diselingi diselingi dengan mengistirahatkan mata.

5. Menjaga kesehatan umum dan kesehatan mataPEMERIKSAAN

Peralatan yang dibutuhkan antara lain :

Kartu snellen

Kartu baca

Pinhole

Kartu astigmatisma

Kartu Rabun Dekat

TEKNIK PEMERIKSAAN VISUS JAUH1. Meminta pasien untuk duduk 6 meter di depan kartu snellen, jika menggunakan kacamata diminta untuk membuka kacamata tersebut.

2. Lakukan pemeriksaan dari mata kanan terlebih dahulu dengan meminta menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri tanpa menekan kelopak bola mata kiri.

3. Minta pasien untuk menyebutkan angka yang terdapat di kartu snellen. Mulai dari angka yang paling atas (besar) hingga paling bawah atau hingga pasien tidak dapat membaca/salah menyebutkan.

4. Setelah menemukan maksimum penglihatan maka lihat pada tepi dari setiap angka kartu snellen maka terlihat kode untuk angka tersebut. Sebagai contoh jika seorang pasien dapat menyebutkan angka dengan benar hingga baris kode 20 sedangkan pasien tersebut duduk dengan jarak 6 meter dari kartu snellen, maka visus pasien tersebut adalah 6/20. Ini berarti bahwa orang tersebut dapat membaca dengan jarak 6 meter sedangkan orang dengan penglihatan normal dapat membaca dengan jarak 20 meter.

5. Jika pasien tidak bisa membaca huruf paling besar di kartu Snellen, maka lakukan perhitungan dengan menggunakan jari mulai dari jarak 1 meter, dan mundur tiap meter sampai pasien tidak bisa menyebutkan lagi angka yang ditunjuk oleh jari pemeriksa. Sebagai contoh seorang pasien dapat membaca dengan menggunakan jari hingga jarak 5 meter maka visus pasien tersebut adalah 5/60 (jarak orang normal dapat melihat perhitungan jari adalah 60 meter).

6. Jika pasien tidak dapat menghitung jari dari jarak 1 meter maka lakukan lambaian tangan secara vertikal dan horizontal dan minta pasien untuk mengatakan arah dari lambaian tangan pemeriksa. Jika pasien dapat membaca lambaian tangan maka visus pasien menjadi 1/300 dimana orang normal dapat melihat lambaian tangan dari jarak 300 meter.

7. Jika pasien dalam jarak 1 meter tidak dapat melihat lambaian tangan, maka lakukan pemeriksaan dengan menggunakan lampu senter. Hidupkan lampu senter didepan pasien dan tanya pasien apakah dia melihat cahaya atau tidak dan minta pasien untuk mengatakan arah dari cahaya tersebut. Penilaian visus pasien tersebut adalah 1/tak hingga, dimana orang dengan penglihatan normal dapat melihat cahaya dengan jarak tak hingga.

8. Jika pasien tetap tidak dapat melihat maka pasien tersebut dikatakan no light perception atau tidak ada persepsi akan cahaya.

9. Lakukan dengan mata sebelahnya.

10. Jika visus tidak 6/6 maka lakukan pemeriksaan dengan menggunakan pinhole, dengan cara yang sama dengan pemeriksaan visus biasa.TEKNIK PEMERIKSAAN VISUS DEKAT1. Minta pasien untuk memegang kartu baca 30-35 cm dari mata2. Periksa mata secara bergantian, kanan dan kiri. Minta pasien untuk menutup mata yang tidak diperiksa tanpa menekan bola mata3. Minta pasien untuk membaca kartu tersebut dari kalimat dengan huruf terbesar sampai dengan kalimat dengan huruf terkecil yang masih dapat diidentifikasi dengan baik.TEKNIK PEMERIKSAAN ASTIGMATISMA1. Meminta pasien untuk duduk 6 meter di depan kartu snellen, jika menggunakan kacamata diminta untuk membuka kacamata tersebut.

2. Lakukan pemeriksaan dari mata kanan terlebih dahulu dengan meminta menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri tanpa menekan kelopak bola mata kiri.

3. Minta pasien untuk melihat ke arah kartu astigmatisma.4. Identifikasi bila ada garis yang tidak terlihat jelas atau berbayang. Pada orang normal, semua garis terlihat sama tegas.FORMULIR REKAM MEDIS PEMERIKSAAN MATA

IDENTITAS YANG DIPERIKSA

Nama

:

Usia

:

Alamat

:

IDENTITAS PEMERIKSA

Nama

:

Usia

:

Pekerjaan:

HASIL PEMERIKSAAN

Mata kanan

Mata kiri

Visus jauh

Koreksi pinhole

Visus dekat

Astigmatisma

KESIMPULAN PEMERIKSAAN :

. , . , 20

Pemeriksa,

Kornea terlalu datar

Garis titik ( bentuk mata normal seharusnya

Bayangan jatuh di belakang retina

HIPERMETROPI

Sumbu bola mata terlalu pendek

Contoh

Kartu Astigmatisme

Kartu Snellen