22
Sekti Joko S . I

MODUL Neoplasma Parotis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MODUL Neoplasma Parotis

Citation preview

Page 1: MODUL Neoplasma Parotis

Sekti Joko S . I

Page 2: MODUL Neoplasma Parotis

Tujuan Pembelajaran

1. Anatomi, histologi, fisiologi kel. liur mayor dan minor

2. Menjelaskan etiologi, macam kelainannya 3. Menjelaskan patofisiologi dan gambaran

klinis tumor parotis 4. Menentukan dan melakukan pemeriksaan

penunjang (FNAB, USG, CT Scan) 5. Membuat diagnosis tumor parotis 6. Penatalaksanaan dan rehabilitasi pasca

operasi 7. Melakukan work up, menentukan terapi

dan memutuskan rujukan

Page 3: MODUL Neoplasma Parotis

Anatomi

Kelenjar saliva :Mayor : - Kelenjar parotis kanan dan kiri - Kelenjar submandibula - Kelenjar sublingual

Minor - Sekumpulan kecil jaringan kelenjar - Terletak di bawah mukosa mulut - Jumlah 600-1000

Page 4: MODUL Neoplasma Parotis

Anatomi

Page 5: MODUL Neoplasma Parotis

Anatomi

Page 6: MODUL Neoplasma Parotis

Parotid Gland Kelenjar saliva yang terbesar Lokasi : ramus mandibula dan CAE dan

ujung mastoid, sepanjang m.masseter dan m.sternocleidomastoid

Menghasilkan sekret yang serous, dialirkan ke rongga mulut melalui duktus Stensen

Menghasilkan ± 20% cairan saliva Struktur dalam gld. Parotis :

N. Facialis V. Retromandibula A. Carotis Externa Limfanodi Parotis

Page 7: MODUL Neoplasma Parotis

Parotid Gland

Page 8: MODUL Neoplasma Parotis

FisiologiSaliva memiliki fungsi, antara lain:1. Melicinkan rongga mulut membantu

proses mengunyah dan menelan makanan2. Membersihkan rongga mulut dari sisa

makanan dan kuman3. Mempunyai aktivitas antibacterial dan

sistem buffer4. Membantu pencernaan makanan melalui

aktivitas enzim ptyalin dan lipase 5. Membantu penyembuhan luka karena

terdapat faktor pembekuan dan epidermal growth factor saliva

6. Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran keseimbangan air dalam tubuh.

7. Membantu berbicara (pelumasan pipi dan lidah)

 

Page 9: MODUL Neoplasma Parotis

Tumor Ganas Parotis Tumor ganas pada kelenjar parotis Kejadian 30% diantara tumor ganas

kel. ludah lain Etiologi : belum diketahui dengan

pasti Usia > 40 tahun, riwayat radioterapi

parotis Karsinoma mukoepidermoid,

karsinoma adenoid kistik, karsinoma sel asinus, karsinoma sel squamosa, karsinoma undefferentiated.

Page 10: MODUL Neoplasma Parotis

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan :1.  Anamnesis2.  Pemeriksaan fisik 4.  Pemeriksaan RO foto parotis dan USG5. Pemeriksaan CT-Scan, MRI 6. FNAB histopatologi dari biopsi

Page 11: MODUL Neoplasma Parotis

Anamnesis:Keluhan : Benjolan dibawah auricula Kenyal, batas tegas, tidak nyeri tekan Bila infeksi : - nyeri (+), badan febris Bila abses pus keluar dari muara

ductus

Rasa sakit yang terus menerus banyak terjadi pada tumor ganas parotis dibanding yang jinak

Page 12: MODUL Neoplasma Parotis

Tanda dan Gejala Paralisis n. fasialis Rasa nyeri Berkurangnya fungsi tuba eusthacii. Palpasi : teraba cairan dan

penampilan yang khas. Tumor parotis bentuk halter

teraba massa di depan tragus, dengan suatu tonjolan pada palatum mole yang merupakan perluasan tumor retromandi- bular ke ruang parafaring.

Page 13: MODUL Neoplasma Parotis

Pemeriksaan Penunjang Rö foto polos parotis USG CT Scan : - besarnya tumor

- pendesakan ke daerah sekitar - metastasis daerah leher

MRI : - memperjelas jaringan tumor - hub. N.Facialis dgn jar.tumor - membedakan tumor atau inflamasi

Page 14: MODUL Neoplasma Parotis

Pemeriksaan Penunjang FNAB dan Histopatologi :

- Sitologi aspirasi dengan jarum halus (no.22) diagnosis pra bedah mudah menyebabkan

penyebaran tumor. - Ketepatan sitologi jarum halus cukup tinggi. - Menunjukkan suatu keganasan - Membedakan salivari atau nonsalivari

Page 15: MODUL Neoplasma Parotis

Sistem Staging Neoplasma Kelenjar Saliva Mayor

Berdasarkan AJCC 2002Tumor Primer (T)Tx : tumor primer belum dapat ditentukanT0 : tumor belum terabaT1 : tumor ≤ 2 cm tanpa meluas ke

ekstraparenkimT2 : tumor 2 - 4 cm tanpa meluas ke

ekstraparenkimT3 : tumor > 4 cm dan atau tumor meluas ke

ekstraparenkimT4a : tumor mengenai kulit, mandibula, saluran

telinga, dan atau n. fasialisT4b : tumor mengenai basis kranii dan atau

lempeng pterigoid dan atau a. karotis

Page 16: MODUL Neoplasma Parotis

Kelenjar Limfe Regional (N)

Nx : kelenjar limfe regional tidak terabaN0 : belum ada metastase ke kelenjar limfe regionalN1 : metastase tumor pada satu kelenjar limfe ipsilateral, ≤ 3 cmN2a : metastase tumor pada satu kelenjar limfe

ipsilateral,3-6 cmN2b : metastase tumor pada bbrp kelenjar limfe

ipsilateral,< 6 cmN2c : metastase tumor pada kelenjar limfe bi/kontralateral,<6 cmN3 : metastase pada kelenjar limfe, > 6 cm

Page 17: MODUL Neoplasma Parotis

Metastase Jauh (M)

Mx : belum ditemukan metastase jauh

M0 : tidak ada metastase jauh M1 : metastase jauh

Page 18: MODUL Neoplasma Parotis

TNM Staging for Cancers of the Major Salivary Glands

Stage I : T1 N0 M0 Stage II : T2 N0 M0 Stage III : T3 N0 M0 ; T1 N1 M0 ; T2

N1 M0 Stage IV : T4 N0 M0 ; T3 N1 M0 ; T4

N1 M0 Any T N2 M0

Any T N3 M0 Any T Any N M1

Page 19: MODUL Neoplasma Parotis

Terapi :

1. Operasi - Paratiroidektomi lateral - Paratirodektomi medial

- Transeksi mandibula dan paratiroidektomi medial disertai ruang parafaring - Paratiroidektomi total - Diseksi leher

2. Radioterapi

Page 20: MODUL Neoplasma Parotis

Tindak Lanjut

1. Pemberian antibiotika pasca operasi

2. Pemberian analgetik pasca operasi

3. Evaluasi komplikasi operasi• Gustatory sweating / Frey syndrome

Page 21: MODUL Neoplasma Parotis

4. Evaluasi fungsi N.Facialis pasca operasi - Paralise sementara - Terjadi 4-6 minggu pasca operasi - Kortikosteroid anti inflamasi - Paralise permanen - Bila saraf terpotong saat opx

penyambungan saraf dengan proline - Paralise total atau sebagian5. Evaluasi sisa tumor atau rekurensi pasca terapi

Page 22: MODUL Neoplasma Parotis

Terima Kasih. . .