Modul SSB FIx

  • Upload
    galuh

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    1/39

    AM/SSB Demonstrator

    PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI RADIO 1

    \

    BAB 1. PEMANCAR AM/SSB

    1.1.Balanced Modulator

    1.1.1. Tujuan : Penghasil perkalian sinyal dari dua sinyal input (mic/tone dan

    osilator).

    1.1.2. Alat yang digunakan :

    1) Transceiver AM/ ! "emonstrator #T1$%

    &) 'scilloscope (&% M )

    *) +a,el !- to !- : & ,uah

    ) Microphone 0M * (,ila perlu)

    2) Pencacah 3rekuensi (,ila perlu)

    1.1.3. Teori

    Pemancar pada Transceiver !/AM "emonstrator #T1$% ini dia4ali dari

    rangkaian modulator ,alans yang mengalikan sinyal input yang ,erasal dari

    microphone (0M* ) atau tone generator 152 k dengan 3rekuensi pem,a4ase,esar 1%56 M . 'utput gelom,ang pem,a4a ini 7uga digunakan pada sistem

    penerimaan ! yang dapat dilihat pada TP &. +eluaran dari modulator ,alans

    adalah " !8 yaitu 3rekuensi83rekuensi (1%56 M 9 152 k ) ,erupa sisi8sisi

    atas ( !) dan sisi ,a4ah (; !) dengan pem,a4a ditekan. ntuk menghasilkan

    sinyal ! kemudian akan diteruskan pada 3ilter83ilter 7alur sisi5 yaitu 3ilter

    ,andpass sempit yang akan hanya meneruskan 7alur sisi 3rekuensi yang dikendaki.

    # dan mi?er yang ,er3ungsi

    mencampurkan output ! dengan osilator lokal pada 3rekuensi 1&5$$& M .

    ntuk mencegah harmonisa dan cacat gelom,ang pada output pemancar perlu

    menggunakan penguat8penguat linier dan 3ilter ;P# se,elum dihu,ungkan ke

    antena atau dummy load5 se,a, output dari mi?er adalah (1&5$$& 9 1%56) M

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    2/39

    PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI RADIO &

    AM/SSB Demonstrator

    dan ,ila diam,il selisihnya adalah &51$& M . !ila pemancar diinginkan untuk

    mode keluaran AM pilihan tom,ol harus diu,ah ke A* .

    inyal suatu gelom,ang amplitudo modulasi5 mempunyai po4er dua pertiga

    ,agian terdapat pada pem,a4a(carrier) dan hanya sepertiga ,agian terdapat pada

    kedua side8,andnya. +arena in3ormasi sinyal terse,ut hanya mengisi dua side8

    ,and5 dan carrier hanya ,er3ungsi se,agai gelom,ang pem,a4a sa7a5 maka

    pemakaian po4er suatu transmitter dapat le,ih e3isien5 7ika carrier dihilangkan

    dan yang dipancarkan hanya kedua side8,and atau se,uah side ,and sa7a. alah

    satu cara untuk menghilangkan carrier terse,ut5 adalah dengan menggunakan

    se,uah ,alanced modulator. Prinsip se,uah ,alanced modulator5 adalah

    memasukkan sinyal carrier sedemikian rupa5 sehingga pada output hanya terdapat

    kedua side8,andnya sa7a.

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    3/39

    PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI RADIO *

    AM/SSB Demonstrator

    1.1.!. "angka# $erco%aan

    1) Pasang pro,e5 TP1 pada kanal 1 dan TP & pada kanal &.(TP1 se,agaiin3ormasi dan TP& se,agai gelom,ang pem,a4a)

    &) idupkan 'scilloscope.*) idupkan kanal 1.Pada kanal 1 atur Time/"iv %.2 ms dan @olt/"iv %.%2@/div.

    ) idupkan "emonstrator5 atur tom,ol pilihan untuk mode ; !.

    2) Tekan tom,ol trigger channel 1 kemudian s4itch A;; gelom,ang akanmuncul.

    ) Tekan measure.Amati gelom,ang hitung 3rekuensi dan amplitudonya.

    6) idupkan kanal &.

    $) A t u r t i m e / d i v 1 % % u s d a n % . % & v o l t / d i v.) Tek a n t o m , o l t r i g g e r c h a n n e l & . A m a t i g e l o m , a n g

    k e l u a r a n y a n g t e r 7 a d i .1%) Pindahkan pro,e kanal & pada TP*.

    ) Aturlah tom,ol TBMC/"B@ pada %51 msec /1%% us dan tom,ol @';T/"B@ pada %5%&@/div atau &% mv/div.1%) Atur Trigger level sampai terlihat gam,ar yang ,agus.

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    4/39

    PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI RADIO

    AM/SSB Demonstrator

    1%) 4itch 3unction A;; untuk memunculkan gelom,ang (pastikan tetapmenggunakan mode ; !)

    11) !andingkan output dengan menyalakan TP1

    1&) ;ihat dan gam,ar ,entuk gelom,ang outputnya pada TP1 dan TP&

    Blok diagra&

    A

    Tp1

    ABAL.MOD. bfr

    MIC

    TONE OSC.1,5 KHz

    call

    A

    callib

    CAR. OSC.

    X_TAL1 ,! MHz

    bfr Tp"

    asil pengamatan :

    D +anal 1 ( TP. 1 ) :

    Eam,ar 1. !lok "iagram " !

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    5/39

    D +anal & ( TP. & ) :

    Pertanyaan:

    1) Tentukan 3rekuensi pada tiap8tiap pengamatan.

    &) Tentukan amplitudo level.

    *) Mengapa ter7adi osilasi se,elum 3unction call di s4itch F

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    6/39

    asil pengamatan :

    D +anal 1 ( TP. 1 ) :

    D +anal & ( TP. * ) :

    1.2. Pe&%angkitan SSB

    1.2.1.Tujuan Melihat pada osiloskop ,entuk pem,a4a dan salah satu

    gelom,ang sisi yang ditekan dan mem,andingkan dengan 3rekuensi sinyal

    in3ormasi.

    1.2.1. Alat yang digunakan :

    1) Transceiver !/AM "emonstrator

    &) 'scilloscope (&% M )

    *) Pencacah #rekuensi

    ) +a,el !- to !- : & ,uah

    1.2.2. Teori

    Metode (ilter

    ara yang paling sederhana dalam pem,angkitan signal ! ialah dengan

    filtering. 'utput dari !alanced Modulator yang ,erupa "ou,le ide !and

    upression arrier dile4atkan pada suatu 3ilter. Pada 3ilter5 side ,and yang tidak

    diinginkan diredam5 hingga didapat suatu output ,erupa suatu ingle ide !and.

    "isini dipakai suatu konversi 3rekuensi !5 karena 3ilter mekanik (mechanical

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    7/39

    3ilter) le,ih ,aik untuk peredaman 3rekuensi yang tidak diinginkan dari pada

    dengan sistem kristal 3ilter dengan ukuran komponen yang sama. al ini

    dikarenakan getaran mekanik punya kecepatan yang rendah daripada 3ilter kristal.

    +arena itu pan7ang gelom,ang getaran secara mekanik le,ih pan7ang.

    Bn3ormasi PenguatAudio

    Modulator !alans

    #ilter !P#

    Mi?er !alans 'utput !

    'silator Pem,a4a

    'silator +onversi

    Eam,ar *. !lok "iagram Pem,angkitan ! Metode #ilter

    +elemahannya :

    1) kurannya le,ih ,esar.

    &) Tak dapat mem,uat ! pada 3rekuensi yang tinggi5 sehingga diperlukan

    mi?er untuk konversi ke 3rekuensi yang le,ih tinggi.

    *) arga 3ilter mekanik cukup mahal.

    Metode Perge)eran (a)a

    1) Mudah untuk mengu,ah dari satu sisi ke sisi yang lain.

    &) "apat menghasilkan 3rekuensi ! langsung pada 3rekuensi yang

    dikehendaki5 sehingga mi?er tidak ,egitu diperlukan.

    *) #rekuensi in3ormasi yang rendah dapat digunakan pada kanal medium.

    +elemahannya :

    1) angkaian penggeser 3rekuensi rendah sangat kritis dan komplek.

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    8/39

    Penggeser #asa %o

    Penggeser #asa %o

    Bnputin3ormasi

    PenguatAudio

    Modulator !alans

    Penggeser 3asa %H

    Penggeser #asa %H

    'silator Pem,a4a

    >angkaianPen7umlah 'utput !

    Modulator !alans

    Eam,ar . Metode Pergeseran #asa

    Metode *ea+er ,T#ird Met#oda-

    1) angat ,aik5 merupakan metoda yang paling ,aik.

    &) 'utput yang diinginkan dapat dipindah dengan peru,ahan yang sederhana.

    *) #rekuensi rendah dapat ditransmisikan.

    ) Eelom,ang sisi dapat diu,ah dengan mudah.

    2) #rekuensi output dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.

    +elemahannya : >angkaiannya sangat komplek.

    Modulator !alans

    ;o4 Pass#ilter

    Modulator !alans

    Bnputin3ormasi

    Pem,a4aAudio

    Pem,a4a>#

    >angkaianPen7umlah

    'utput; !

    Modulator !alans

    ;o4 Pass#ilter

    Modulator !alans

    Eam,ar . Metode +etiga

    1.2.3. "angka# $erco%aan

    1) Pindahkan kanal & ke TP dengan pengaturan tom,ol pilihan ; !.

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    9/39

    & ) M a t i k a n c h a n n e l 1 . Atur osiloskop pada 2%m@/div dan 1 Is/div.*) 4itch 3unction A;;

    ) Amati dan gam,ar hasilnya.2) !andingkan hasil pengamatan pada TP dan TP *.

    asil pengamatan :

    D +anal 1 ( TP * ) :

    D +anal & ( TP ) :

    1.3. Pe&%angkitan AM

    1.3.1. Tujuan

    1) ntuk mengetahui gelom,ang amplitudo yang terdiri dari ,e,erapa

    gelom,ang sinusoidal yang mempunyai hu,ungan khusus satu dengan

    yang lain.

    &) Agar dapat menggam,arkan gelom,ang AM dan menghitung indek

    modulasi serta hu,ungan 3rekuensi in3ormasi dengan pem,a4a

    termodulasi.

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    10/39

    c a r

    r i

    e r

    1.3.2. Alat ang 'igunakan

    1) Transceiver !/AM "emonstrator

    &) 'scilloscope (&% M )

    *) Pencacah #rekuensi) +a,el !- to !- : & ,uah

    1.3.3. Teori

    Modulasi amplitudo adalah suatu sistem modulasi yang mana ,esar amplitudo

    gelom,ang pem,a4a tegangan pemodulasi.

    Eelom,ang pem,a4a : @ c (t) J @ c sin K c t

    Bn3ormasi : @m (t) J @ m sin K m t

    "alam modulasi amplitudo ,esar sudut 3asa dapat dia,aikan dan tidak mengu,ah

    hasil akhir. Tetapi dalam modulasi 3rekuensi atau modulasi 3asa hal terse,ut tidak

    dapat dia,aikan.

    Amplitudo pem,a4a yang termodulasi (modulated carrier) dapat dituliskan

    se,agai ,erikut :

    A (t) J @ c L @m (t)

    VmJ @ c L @m sin K m t J @ c (1 L Vc

    Bndeks modulasi m JVm

    %NmN1Vc

    sin K m t)

    @AM (t) J @ c O sin Kc t L m/& cos (K c 8 Km) t 8 m/& cos (K c L Km) t

    dimana Km N K c

    "isini terlihat ,ah4a gelom,ang AM terdiri dari * komponen :

    1) #rekuensi pem,a4a

    &) #rekuensi pem,a4a ditam,ah 3rekuensi in3ormasi

    *) #rekuensi pem,a4a dikurangi 3rekuensi in3ormasi

    pektrum 3rekuensi AM :

    ;

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    11/39

    ! !

    Eam,ar . pektrum inyal AM

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    12/39

    Per,andingan daya pada gelom,ang AM :

    Pc : P ! : P ; ! J 1 : m&/ : m &/

    Pt J P c L P ! L P ; !

    Pt J (1 L m &/&) Pc

    dimana P t : total daya untuk pem,a4a termodulasi

    Pc : total daya untuk pem,a4a tanpa in3ormasi

    Menghitung ,esaran inde? modulasi dari ,esaran arus :

    It J Ic

    1 L m & / &

    Bt J Bc 1 L m & / &

    m J &O( It / Ic ) & Q 1

    dimana Bt: arus pem,a4a termodulasi (rms)

    Bc: arus pem,a4a tanpa in3ormasi (rms)

    Persamaan gelom,ang AM yang dimodulasi oleh ,e,erapa gelom,ang sinus :

    @AM (t) J @ c O( 1 LR

    S m n cos 4 m t ) cos 4 c tnJ1

    J @ c O cos 4 c t LR

    S m n/& cos (4 t L 4 m)t L cos (4 t 8 4 m)tnJ1

    !entuk gelom,ang AM se,agai 3ungsi 4aktu :

    @MA+

    @MB-

    Eam,ar 6. !entuk Eelom,ang AM #ungsi 4aktu

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    13/39

    Bndek modulasi dari gelom,ang AM dari 3ungsi 4aktu :

    m J V MAK Q V MINV MAK L V MIN

    1.3.!. "angka# $erco%aan

    1) idupkan transceiver demonstrator AM/ ! (#T 1$%)

    &) u,ungkan osiloskop kanal 1 pada TP 1 dan kanal & pada TP *.

    a&%ar %lok diagra&

    A

    MIC

    Tp1

    ABAL.MOD.

    bfr

    Tp #

    bfr

    AM

    TONE OSC.1,5 KHz

    call

    A

    callib

    CAR. OSC.

    X_TAL1 ,! MHz

    bfr Tp"

    $SB%ILTER

    TX

    %ILTER

    RX AM

    %ILTER

    $SB

    AM

    Eam,ar $. !lok "iagram Pem,angkit !

    *) idupkan osiloskop5 atur posisi tom,ol time/div pada 2 msec dan tom,ol

    volt/div dari kanal 1 pada %5%1 @/div.

    ) Tom,ol 4itch Mode pada A* .

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    14/39

    2) Tekan tom,ol 3unction A;; ke ,a4ah.

    ) Amati gam,ar ,entuk gelom,ang

    6) Eam,arkan ,entuk gelom,ang dan tentukan ,esarnya level tegangan

    @MA+ dan @MB- .

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    15/39

    asil Perco,aan :

    D +anal 1 ( TP 1)

    D +anal & (TP *)

    $) Pindahkan kanal & pada TP .

    ) langi langkah * s.d. langkah 6.

    1%) Tentukan indek modulasi AM.

    asil pengamatan :

    D +anal & (TP )

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    16/39

    1.!. Mi0er

    1.!.1.Tujuan Menentukan hasil konversi 3rekuensi dari modulator terhadap

    3rekuensi osilator lokal ke 3rekuensi yang dikehendaki.

    1.!.2. "angka# $erco%aan

    1) Alat yang dipergunakan seperti se,elumnya.&) u,ungkan kanal 1 osiloskop pada TP dan kanal & pada TP 2.

    *) #rekuensi J 1&.$$& Mh 5time/div 2% ns5volt/div 2%@ dan amplitude 2% mv.4) Atur tom,ol mode pada A* .

    ) Tekan tom,ol A;; ke ,a4ah.

    2) Amati ,entuk gelom,ang pada TP dan TP 25 ukur 3rekuensi pada TP 2.

    6) Pindahkan kanal & pada TP .

    6) langi langkah 5 amati ,entuk gelom,ang pada TP dan ukur

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    17/39

    3rekuensinya.

    asil pengamatan :

    D +anal 1 (TP )

    D +anal & (TP 2)

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    18/39

    D +anal & (TP )

    $) langi semua perco,aan Mi?er untuk mode ; !.

    1. . Penguat 'aya R(

    1. .1. Tujuan Menentukan 3rekuensi output pemancar dan hasil penguatannya.

    1. .2. "angka# $erco%aan

    1) eperti perco,aan se,elumnya5 hu,ungkan kanal & pada TP 6.

    &) Atur skala tegangan pada 1% @olt/div dan time ,ase pada 1 Is/div.

    *) Amati ,entuk gelom,ang ,aik untuk mode A* maupun untuk mode

    ; !.

    ) atat 3rekuensi yang dihasilkan pada TP 6.

    2) !andingkan hasil amplitudo dari TP 6 dan TP .

    asil pengamatan :

    D +anal & (TP 6)

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    19/39

    BAB 2. PENER MA AM/SSB

    2.1. Rangkaian Penala dan Mi0er

    2.1.1. Tujuan

    Mengamati ,entuk gelom,ang setelah signal yang diterima antena melalui !P#

    (TP ) dan setelah sinyal dicampur dengan lokal oscillator melalui suatu mi?er

    se,elum dikuatkan5 dan setelah dikuatkan lagi melalui B# 3ilter.

    2.1.2. Alat ang 'igunakan

    1) 'siloskop (&% M )

    &) Transceiver #T 1$%

    *) ># ignal generator

    ) +a,el !- to !- : & ,uah

    2) Pencacah 3rekuensi (,ila perlu)

    2.1.3. Teori

    Pada rangkaian pesa4at penerima komponen pertama yang ,ertugas menangkap

    gelom,ang yang telah dipancarkan pada medium udara adalah antena. +emudian

    gelom,ang yang telah ditangkap oleh antena akan diteruskan pada 3ilter yang akan

    menyeleksi range 3rekuensi yang dapat dipilih sesuai dengan yang dikehendaki.

    >angkaian selan7utnya adalah mi?er yang akan memilih 3rekuensi yang lolos.

    Penyeleksian 3rekuensi ini dilakukan dengan pencampuran dua 3rekuensi antara

    3rekuensi osilator dan 3rekuensi sinyal termodulasi. Pencampuran ini akan

    menghasilkan empat keluaran yaitu 3o5 3s5 3o83s5 3oL3s5 tapi yang diman3atkan

    ,iasanya adalah selisihnya yang sering dise,ut 3rekuensi antara atau 3rekuensi

    intermediate (B#) 7ika 3rekuensi selisih yang dihasilkan sesuai dengan 3ilter B#

    yang ada maka 3rekuensi akan diteruskan. Pada Transceiver AM/ ! #T81$% ini

    3rekuensi ker7anya adalah &51$& M 5 sedangkan osilator pencampur yang

    digunakan adalah sama dengan yang dipakai pada pemancar yaitu 1&5$$& M .

    "engan demikian keluaran mi?er selisihnya setelah di Mi?er adalah 1%56 M .

    Eelom,ang yang dihasilkan dari keluaran 3ilter B# adalah le,ih ,esar

    amplitudonya daripada yang dihasilkan setelah mi?er. asil dari keluaran 3ilter B#

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    20/39

    diteruskan ke 3ilter ! atau ; ! atau AM pemilihan ini akan menghasilkan

    gelom,ang yang sesuai dengan keinginan yang akan dikuatkan lagi se,elum

    didetektor untuk mendapatkan kem,ali gelom,ang in3ormasi. edangkan untuk

    gelom,ang in3ormasi yang dihasilkan dari detektor masih ,elum murni

    gelom,ang in3ormasi melainkan masih ,ercampur dengan pem,a4a. etelah itu

    akan diteruskan menu7u rangkaian 3ilter dan ; yang akan menghasilkan

    ,entuk gelom,ang in3ormasi murni.

    Pencampuran ter7adi ,ila sinyal input termodulasi dan osilator lokal ,ercampur

    melalui suatu rangkaian trans3er yang tidak linier yang umumnya dise,ut

    rangkaian mi?er. +eluaran dari rangkaian pencampur (mi?er) ,anyak

    mengandung komponen8komponen sinyal termasuk 3rekuensi selisih dan 7umlah5

    serta ,e,erapa 3rekuensi harmonisanya. 'leh karena itu dengan osilator tertentu

    ada dua kemungkinan sinyal yang dapat lolos melalui rangkaian mi?er dari

    3rekuensi yang dikehendaki untuk keluar dari B#.

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    21/39

    &) u,ungkan kanal 1 osiloskop dengan TP dan kanal & pada TP 2.

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    22/39

    Blok diagra&

    NBCTRL

    A&C

    AM'DET

    Tp. 2

    A B'%

    TXTp. (

    RX

    ANT

    NB&ATE

    Tp. 1 A

    Tp. )

    Eam,ar . !lok "iagram Penguat >#

    &) Atur 3rekuensi ># signal generator pada &5 1$& M dan output =&% d!m.

    ) idupkan osiloskop5 transceiver dan ># signal generator.

    2) Atur osiloskop dengan posisi tom,ol time/div pada %5%2 Isec dan posisi

    tom,ol @olt/div pada %51 volt

    ) 4itch mode pada ; !.

    $) +emudian pindahkan hu,ungan kanal & dengan TP 1%.

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    23/39

    $) Amati ,entuk gelom,ang dan 3rekuensi masing8masing gam,arkan serta

    tentukan ,esar level tegangan yang dihasilkan.

    asil perco,aan :

    D +anal 1 ( TP )

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    24/39

    D +anal & (TP 2)

    D +anal & (TP 1%)

    ) lang perco,aan dengan s4itch mode pada A*

    1%) Amati ,entuk gelom,ang dan gam,arkan serta tentukan ,esar level

    tegangan.

    asil Perco,aan :

    D +anal 1 ( TP )

    D +anal & (TP 2)

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    25/39

    D +anal & (TP 1%)

    2.2. Rangkaian ( ,1 45 M67-

    2.2.1. Tujuan

    1) Mengamati hasil keluaran mi?er se,elum melalui 3ilter B#.

    &) Mengamati dan mem,andingkan hasil keluaran mi?er setelah melalui 3ilter

    terhadap gelom,ang pem,a4a yang termodulasi.

    2.2.2. Alat ang 'igunakan

    1) 'siloskop (&% M )

    &) Transceiver #T 1$%

    *) ># ignal generator

    ) +a,el !- to !- : & ,uah

    2) Pencacah 3rekuensi (,ila perlu)

    2.2.3. Teori

    Pada umumnya output dari mi?er pada penerima yang akan diteruskan pada

    tingkat B# adalah merupakan selisih antara 3rekuensi osilator lokal dengan

    3rekuensi sinyal dari penala. +arena itu 3ilter pada rangkaian B# sangat

    menentukan sekali selektivitas se,uah penerima5 demikian 7uga terhadap

    penekanan pada 3rekuensi ,ayangan. Ada ,e,erapa standar 3rekuensi yang

    digunakan terhadap 3rekuensi B# dan ini tergantung pada 7enis modulasi serta le,ar

    in3ormasi yang di,a4a5 misalnya B# J 22 k (AM8M#)5 B# J 1%56 M (#M8

    @ #)5 B# J 2 M (T@8@ #)5 B# J 6% M (>V8satelit).

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    26/39

    3o 8 3sPenguat

    B#

    3o3s

    3o L 3s

    3o 8 3s3s

    3o'silator

    lokal

    Penala(!P#)

    Eam,ar 1%. !lok "iagram Mi?er

    2.2.!. "angka# $erco%aan

    1) u,ungan alat seperti pada perco,aan mi?er.

    *) u,ungkan kanal 1 pada TP 1% dan kanal & pada TP 11.

    *) Amati dan ,andingkan sinyal keduanya ,aik untuk posisi s4itch mode

    ; ! maupun A* .

    ) Atur ># signal generator pada AM dengan indek modulasi 2%W

    2) Atur posisi s4itch mode pada A* .

    ) !andingkan pengamatan pada TP 5 TP 1% dan TP 11.

    asil pengamatan :

    D +anal 1 (TP 1%)

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    27/39

    D +anal & (TP 11)

    D +anal & (TP )

    2.3. 'e&odulator AM

    2.3.1 Tujuan Mendapatkan kem,ali gelom,ang in3ormasi dari sinyal

    AM.dengan 3rekuensi pem,a4a se,esar 1%56 M yang ditim,ulkan

    oleh osilator lokal pada B#.

    2.3.2. Alat ang 'igunakan

    1) 'siloskop (&% M )

    &) Transceiver #T 1$%

    *) ># ignal generator

    ) +a,el !- to !- : & ,uah

    2) Pencacah 3rekuensi (,ila perlu)

    2.3.3. Teori

    "etektor AM merupakan detektor selu,ung dari sinyal amplitudo modulasi yang

    ,eker7anya adalah se,agai penyearah5 dimana keluaran dari penyearahan sinyal

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    28/39

    AM adalah dalam ,entuk selu,ung atau puncak dari gelom,ang pem,a4a yang

    tela termodulasi. Agar hasil penyearahan dari amplitudo sesuai dengan in3ormasi

    aslinya maka diperlukan 3ilter untuk menghasilkan output 3rekuensi rendah dan

    memisahkan dengan gelom,ang pem,a4a. !iasanya 3ilter yang digunakan adalah

    inyal AM"ari B#

    (1%56 M )

    "etektor elu,ung

    #ilter ;P#

    inyalin3ormasi

    Eam,ar 11. !lok "iagram "emodulator

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    29/39

    2.3.!. "angka# Perco%aan

    1) Atur ># signal generator dengan 3rekuensi &51$& M dan =&% d!m

    dimodulasi AM pada indek modulasi 2%W.

    &) u,ungkan ># generator pada TP $.

    3) Atur s4itch mode pada A* .

    ) u,ungkan osiloskop kanal 1 dengan TP 1& dan kanal & dengan TP 1 .

    a&%ar %lok diagra&

    Tp.15 Tp.1*$SBLSB

    SSBDET

    Tp.1"

    'A

    S'EAKER

    S+L A A AM

    AM

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    30/39

    D ET

    S+LCTRL

    A&CDET

    Eam,ar 1&. !lok "iagram Perco,aan "emodulator

    2) Atur posisi tom,ol time/div pada %5%2 Isec dan posisi tom,ol volt/div

    pada %5%& @

    ) Eam,arkan ,entuk gelom,ang dan tentukan ,esarnya level tegangan yang

    dihasilkan.

    asil Perco,aan :

    D +anal 1 ( TP 1&)

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    31/39

    D +anal & (TP 1 )

    ) Pindahkan kanal & pada TP 12

    $) Atur posisi tom,ol time/div pada 1 msec dan tom,ol volt/div pada %51 @.

    ) Atur posisi volume sehingga didapatkan amplitudo se,agai pengaruh dari

    posisi pengaturan volume suara yang dikehendaki.

    1%) Amati ,entuk gelom,ang dan tentukan ,esarnya level tegangan

    asil pengamatan pada +anal & (TP 12) :

    2.!. Prin)i$ kerja )8uelc#

    2.!.1. Tujuan

    1) Mengamati pengaruh yang ter7adi antara Tp 1 dan Tp 12 apa,ila @>

    sUuelch diatur.

    &) Mem,andingkan tegangan re3erensi pada ,agian sUuelch kontrol dengan

    sinyal yang dapat le4at dan masuk ke ,agian po4er ampli3ier.

    2.!.2. Alat ang 'igunakan

    1) 'siloskop (&% M )

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    32/39

    &) Transceiver #T 1$%

    *) ># ignal generator

    ) +a,el !- to !- : & ,uah

    2) Pencacah 3rekuensi (,ila perlu)

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    33/39

    2.!.3. "angka# Perco%aan

    1) u,ungkan kanal 1 dengan TP 1 dan kanal & dengan TP 12.

    &) idupkan osiloskop dan ># signal generator.

    3) Aturlah 3rekuensi signal generator &51$& M dan ># output =&% d!m5

    amplitudo modulasi dengan indek modulasi 2%W.

    ) u,ungkan output ># signal generator pada TP $.

    4)idupkan transceiver #T 1$%5 pengaturan s4itch mode A* .

    a&%ar %lok diagra&

    Tp.15 Tp.1*$SBLSB

    SSBDET

    Tp.1"

    'A

    S'EAKER

    S+L A A AM

    AMDET

    S+LCTRL

    A&CDET

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    34/39

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    35/39

    asil pengamatan :

    D +anal 1 (TP 1 )

    D +anal & (TP 12)

    2. . Auto&atic ain Control ,A C-

    2. .1. Tujuan Mengamati pengarah AE apa,ila penerimaan ( >? ) pada ampli3ier dilemahkan

    atau dikuatkan dan pengaruhnya pada Tp1*.

    2. .2. Alat ang 'igunakan

    1) 'siloskop (&% M )

    &) Transceiver #T 1$%

    *) ># ignal generator

    ) +a,el !- to !- : & ,uah

    2) Pencacah 3rekuensi (,ila perlu)

    2. .2. "angka# Perco%aan

    1) u,ungkan kanal 1 pada TP1& dan kanal & pada Tp1*.

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    36/39

    &) idupkan oscilloscope dan signal generator.

    *) Atur 3rekuensi ># signal generator &51$& M dan ># output = &% d!m.

    ) u,ungkan ># output signal generator pada TP $.

    2) Amati ,entuk gelom,ang dan tentukan levelnya untuk kana1 dan kanal &

    a&%ar %lok diagra&

    Tp. 1"

    $SBLSB

    AM

    SSBDET

    AM A bfr

    NB&ATE

    NB%ILTER

    DET Tp. 1#Tp. 11

    A&CDET A A A

    asil Perco,aan :

    D +anal 1 (TP 1&)

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    37/39

    D +anal & ( TP 1*)

    ) Atur ># output = 1% d!m

    6) Amati ,entuk gelom,angnya5 gam,ar dan tentukan level tegangan untuk

    kanal 1 dan kanal &.

    asil perco,aan :

    Menghasilkan ,entuk gelom,ang dan level amplitudo yang sama padalangkah perco,aan .

    $) langi perco,aan diatas dengan mengatur ># output sesuai dengan

    kehendak ( ,atas maksimum = 1% d!m )

    ) Amati ,entuk gelom,angnya5 gam,ar dan tentukan level tegangan pada

    kanal 1 dan kanal &.

    asil perco,aan :

    D +anal 1 (TP 1&)

    D +anal & (TP 1*)

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    38/39

  • 8/19/2019 Modul SSB FIx

    39/39