35
Organon Genitale Feminina Organon genetale feminina dapat dibedakan ke dalam 2 kelompok, yaitu organon genitale feminina interna dan organon genitale feminina extema. A. Organon genitale feminma interna Yaitu organ-organ penyusun systema genitale feminina yang terletak di dalam cavitas pelvicus, yang terdiri atas : 1. Ovarium Ovarium homolog dengan testis pada laki-laki. Ovarium terdapat dalam cekungan yang disebut sebagai fossa ovarica pada dinding lateral dari pelvis. Ovarium melekat pada ligamentum latum uteri, terletak di sebelah dorsocaudal dari tuba uterina. Fossa ovarica sendiri dibatasi oleh : a. Cranial : A/V. iliaca extema b. Caudal : obliterasi a. umbilicalis dan ureter

Organon Genitale Feminina

Embed Size (px)

DESCRIPTION

organon gen

Citation preview

Page 1: Organon Genitale Feminina

Organon Genitale Feminina

Organon genetale feminina dapat dibedakan ke dalam 2 kelompok, yaitu

organon genitale feminina interna dan organon genitale feminina extema.

A. Organon genitale feminma interna

Yaitu organ-organ penyusun systema genitale feminina yang terletak

di dalam cavitas pelvicus, yang terdiri atas :

1. Ovarium

Ovarium homolog dengan testis pada laki-laki. Ovarium terdapat

dalam cekungan yang disebut sebagai fossa ovarica pada dinding lateral

dari pelvis. Ovarium melekat pada ligamentum latum uteri, terletak di

sebelah dorsocaudal dari tuba uterina.

Fossa ovarica sendiri dibatasi oleh :

a. Cranial : A/V. iliaca extema

b. Caudal : obliterasi a. umbilicalis dan ureter

c. Dasar : A/V. iliaca interna

Biasanya ovarium terletak dengan sumbu panjangnya vertikal,

tetapi ovarium ikut serta dalam setiap gerakan ligamentum latum dan

uterus.

Bagian-bagian ovarium :

a. Extremitas cranialis/extremitas tubarius

Bagian ini terletak dekat dengan v. iliaca extema. Melekat pada

extremitas ini adalah fimbria ovarica dari tuba uterina dan plica

Page 2: Organon Genitale Feminina

peritoneum yang dikenal sebagai ligamentum suspensorium ovarii,

yang langsung berjalan ke cranial di atas a/v. iliaca communis dan

mengandung a. ovarica.

b. Extremitas uterina

Menuju ke arah caudal, melekat pada sudut lateral dari uterus,

tepat di belakang dari tuba uterina dengan perantaraan ligamentum

ovarii proprium, yang berada di dalam ligamentum latum uteri dan

tersusun oleh serabut-serabut otot polos.

c. Facies lateralis ovarii

Bersinggungan dengan peritoneum parietale, yang melapisi

fossa ovarica.

d. Facies medialis ovarii

Facies ini ditutupi oleh fimbria tuba uterina.

e. Margo mesovarium

Melekat ke fades dorsalis dari ligamentum latum uteri oleh

plica pendek yang disebut mesovarium. Di antara kedua lamina dari

plica ini, pembuluh darah dan nervi masuk ke hilus ovarii.

f. Margo libera ovarii

Berbentuk convex dan langsung menuju ke uterus.

a. Ligamenta pada ovarium

1) Mesovarium

Page 3: Organon Genitale Feminina

Merupakan plica pendek yang menghubungkan margo mesovarium

dengan fades dorsalis ligamentum latum, dimulai dari pangkal

mesosalphinx linea Forre Waldeyer.

2) Ligamentum ovarii proprium

Ligamentum ini membentang dari extremitas uterina ke uterus,

terletak di antara 2 lembar ligamentum latum uteri. Berfungsi

sebagai fixasi ovarium terhadap uterus.

3) Ligamentum suspensorium ovarii (infundibulopelvicum)

Membentang dari extremitas tubarius dan infundibulum tuba

uterina ke dinding pelvis dan selanjutnya membentuk tepi bebas

ligamentum latum uteri.

Di dalamnya terdapat beberapa bangunan antara lain :

A/V. ovarica

Plexus o various

Vasa lymphatica

Ligamentum ini berfungsi memfixasi ovarium ke dinding pelvis.

Page 4: Organon Genitale Feminina

b. Linea Forre Waldeyer

Merupakan daerah peralihan antara mesothelium dari

peritoneum dan sel-sel kuboid yang menutupi ovarium, yaitu berupa

suatu garis putih mengelilingi margo mesovarium. Tempat yang tidak

ditutupi mesovarium dan dikelilingi linea Forre Waldeyer disebut

sebagai hilus ovarii.

c. Vascularisasi ovarium

Ovarium mendapat suplai darah dari a. ovarica yang

merupakan cabang dari aorta abdominalis setinggi vertebra lumbalis I

dan dari r. ovarica a. uterina. Keduanya akan masuk ke dalam ovarium

melalui hilus ovarii. A. ovarica dengan r. ovarica a. uterina akan saling

beranastomose di mesosalphinx.

Vena yang keluar dari hilus ovarii akan membentuk plexus

pampiniformis. V. ovarica dibentuk dari plexus ini dan meninggalkan

pelvis bersama-sama dengan a. ovarica berjalan di antara kedua lembar

ligamentum latum uteri sebagai ligamentum suspensorium ovarii. V.

ovarica dextra mengalirkan darah ke v. cava inferior sedang v. ovarica

sinistra mengalirkan darah venosa ke v. renalis sinistra.

d. Systema lymphatica ovarium

Pembuluh lymphe ovarium mengikuti a. ovarica dan

mengalirkan cairan lymphe ke nodi lymphatic i paraaortae setinggi

vertebra lumbalis I.

e. Innervasi ovarium

Page 5: Organon Genitale Feminina

Saraf yang menuju ke ovarium berasal dari plexus

hypogastricus atau plexus pelvicus dan dari plexus ovaricus. Plexus

ovaricus juga akan menginnervasi tuba uterina.

2. Tuba Uterina

Tuba uterina disebut juga sebagai tuba falopii atau oviduct. Organ

ini merupakan suatu saluran yang berfungsi untuk menyalurkan ovum dari

ovarium ke dalam cavum uteri. Jumlahnya sepasang terletak pada tepi atas

ligamentum latum uteri. Setiap tuba uterina disokong oleh plica peritonei

yang disebut sebagai mesosalphinx. Panjang tuba uterina kira-kira 10 cm

dan dibagi dalam 4 bagian, yaitu :

a. Bangunan-bangunan pada tuba uterina

1) Infundibulum

Bagian lateral dan (iih,i uterina yan|* berbentuk corong ini

menjorok di luar ligamentum latum ulen dan terlclak di atas

ovarium. Ujung bebasnya berbentuk banyak tonjolan seperti jari

disebut fimbria tubae, satu darinya yang melekat pada ovarium

disebut fimbria ovarica. Lubang pada ujung lateral tuba disebut

ostium abdominale tuba uterina.

2) Ampulla tubae

Bagian dari tuba uterina yang, mengalami pelebaran,

melengkung di atas ovarium, pada bagian ini scring lerjadi

fertilisasi ovum.

3) Isthmus tubae

Page 6: Organon Genitale Feminina

Bagian tuba uterina yang paling sempit terdapat di sepertiga

bagian medial tubae atau tepat di lateral uterus.

4) Pars intramural tubae

Bagian dari tuba uterina yang masuk ke dalam uterus.

Sedangkan muara tubae dalam uterus disebut sebagai ostium

uterinum tubae.

b. Vascularisasi tuba uterina

Tuba uterina mendapat darah dari :

1) R. tubarius a. ovarica

2) R. tubarius a. uterina, dimana keduanya berjalan di antara lembaran

mesosalphinx.

Venanya sesuai dengan arteri yang sesuai akan bermuara ke plexus

uterinus.

c. Systema lymphatica tuba uterina

Mengalirkan cairan lymphe ke nodi lymphatic! iliaca intema dan nodi

lymphatid paraaortae dan mengikuti arteri yang sesuai.

Page 7: Organon Genitale Feminina

d. Innervasi tuba uterina

Nervus yang menginnervasi tuba uterina berasal dari plexus pelvicus

(symphatis) dan nn. sacrales (parasymphatis)

3. Uterus

Uterus adalah suatu massa musculer dengan dinding tebal

berongga di sebelah dalamnya, terdapat dalam cavitas pelvicus di antara

vesica urinaria dan rectum. Tuba uterina akan bemuara di bagian atas dari

uterus, sedang uterus bagian bawah akan berhubungan dengan vagina.

Secara struktural dan fungsional uterus dibagi menjadi:

a. Corpus uteri

Bagian dari uterus yang menghadap ke arah abdomen dan memiliki

bagian-bagian sebagai berikut:

1) Fades ventralis atau fades vesicalis

Permukaan yang berhadapan dengan vesica urinaria ini akan

ditutupi oleh peritoneum yang kemudian mengadakan pelipatan di

daerah pertemuaanya dengan cervix uteri ke arah ventral, untuk

kemudian menuju ke vesica urinaria. Antara uterus dan vesica

urinaria terdapat suatu kantung yang dibentuk oleh lembaran

peritoneum yang disebut excavatio vesicouterina.

2) Fades dorsalis atau facies intestinalis

Permukaan ini lebih convex, ditutupi peritoneum yang ke arah

caudcil menutupi cervix uteri dan bagian cranial dari vagina.

Peritoneum kemudian mengadakan reflexi untuk seterusnya

Page 8: Organon Genitale Feminina

menutupi rectum di facies ventralisnya dan membuat suatu kantung

yang disebut excavatio rectouterina (cavum Douglasi).

b. Fundus uteri

Merupakan bagian uterus yang terletak di atas muara tuba uterina.

c. Margo lateralis

Daerah ini sedikit convex dan pada bagian atas dari margo lateralis ini

terlihat tuba uterina yang bermuara pada dinding uterus. Di sebelah

ventral dan caudal dari muara tuba merupakan tempat perlekatan dari

ligamentum rotundum (ligamentum teres uteri), sedangkan di sebelah

dorsal sebagai perlekatan dari ligamentum ovarii proprium. Tuba

uterina, ligamentum teres uteri, dan ligamentum ovarii proprium

terletak di dalam kedua lembar peritoneum yang melapisi uterus di

facies ventralis dan facies dorsalis yang kemudian menuju ke arah

dinding pelvis. Kedua lembar peritoneum ini disebut sebagai

ligamentum latum uteri.

d. Cervix uteri

Corpus uteri bagian bawah sempit dan berlanjut sebagai cervix uteri

yang menembus dinding anterior vagina dan dibagi menjadi:

1) Portio supravaginalis cervicis uteri

Merupakan bagian dari cervix uteri yang berada di atas vagina. Di

sebelah ventral, terpisah dari vesica urinaria oleh adanya jaringan

fibrosa yang disebut sebagai parametrium, yang membentang juga

pada dinding lateralnya, yang terletak di dalam ligamentum latum

Page 9: Organon Genitale Feminina

uteri. Ureter di kedua sisi berjalan ke ventral di dalam parametrium

sekitar 2 cm dari cervix uteri.

2) Portio vaginalis cervicis uteri

Bagian dari cervix uteri yang menjorok ke dalam cavum vagina ini,

pada ujungnya terdapat ostium uteri extemum. Ostium ini dibatasi

oleh 2 labia, yaitu:

- Labium anterius

- Labium posterius

Antara labium anterius dengan dinding ventral vagina terdapat

fomix anterior, sedang labium posterius dengan dinding posterior

vagina terdapat fomix posterior, yang merupakan bagian paling

cranial dari cavum vaginae.

e. Cavum uteri

Cavum uteri terlihat sempit karena uterus gepeng ke arah dorsoventral.

Cavum uteri ke arah distal berlanjut sebagai isthmus uteri kemudian

berakhir sebagai canalis cervicis uteri.

f. Isthmus uteri

Bangunan ini merupakan tempat yang sempit antara ostium uteri

intemum anatomic um dan ostium uteri intemum histologicum. Ostium

uteri intemum anatomicum adalah tempat tersempit pada cavum uteri,

berlanjut ke distal lebih kurang 1 cm. Pada tempat ini endometrium

masih dilapisi epithet columner simplex. Tempat berakhimya epithet

ini disebut ostium uteri intemum histologicum.

Page 10: Organon Genitale Feminina

g. Canatis cervicis uteri

Merupakan rongga di dalam cervix uteri yang ke arah distal berakhir

sebagai ostium uteri extemum. Dinding dari canalis cervicis uteri ini di

bagian anterior dan posterior terdapat plica longitudinalis yang disebut

sebagai plica palmatae, juga terdapat columna kecil seperti daun yang

bercabang-cabang sebagai arbor vitae uterina.

Fiksasi uterus

Untuk mempertahankan posisinya di dalam cavitas pelvicus, uterus

difiksasi oleh ligamenta. Ligamentum-ligamentum yang penting pada

uterus adalah :

a. Ligamentum latum uteri

Adalah jaringan fibrosa yang ditutupi pada kedua permukaannya oleh

peritoneum, yang membentang dari sisi samping uterus ke dinding

lateral dan dasar cavitas pelvicus. Ligamentum tersebut terdiri dari dua

lembar. Terdapat di antara kedua lembar peritoneum yang membentuk

ligamentum latum ini adalah:

1) Parametrium

Merupakan jaringan pengikat subserosa yang membentang dari

uterus ke lateral.

2) A. uterina

Masing-masing arteri ini masuk melalui dasar dari ligamentum

latum, menyilangi ureter tepat sebelum mencapai cervix uteri dan

di dalam parametrium berjalan di margo lateralis uteri ke atas

Page 11: Organon Genitale Feminina

sampai isthmus tubae. Vasa darah ini bersama-sama dengan tuba

uterina berjalan ke lateral untuk kemudian beranastomose dengan

cabang dari a. ovarica. A.ovarica berjalan menyilangi a/v. iliaca

extema secara vertikal, dari ligamentum latum masuk ke vagina

craniolateral, berjalan melalui ligamentum suspensorium ovarii dan

mengikuti perlekatan dari margo ovarii untuk beranastomose

dengan a. uterina.

3) Ligamentum rotundum

Berjalan di antara dua lernh.ir ligamentum latum uteri, menembus

dinding abdomen melalui anulus inguinalis profundus, canalis

inguinalis dan serabut-serabutnya berakhir pada labia majora.

4) Tuba uterina

5) Epoophoron dan paroophoron

Keduanya terletak di dalam mesosalphinx. Epoophoron atau

parovarium atau organon Rossenmulleri tersusun oleh ductuli

transversi yang mengumpul menuju ke ovarium dan ujung

buntunya bermuara ke dalam ductus longitudinalis epoophori atau

ductus Gartneri.

Paroophoron tersusun oleh tubuli rudimenter yang sating

menyebar, terletak di ligamentum latum di antara epoophoron dan

uterus. Ductuli transversi dari epoophoron dan tubulus dari

paroophoron adalah sisa dari tubuh corpus Wolfii atau

Page 12: Organon Genitale Feminina

mesonephros, ductus longitudinalis epoophon adalah bagian yang

persisten dari ductus mesonephridicus atau ductus Wolfii.

6) Ureter

Ureter akan menyilang pada perlekatan margo inferior dari

ligamentum latum secara obliqua kemudian berjalan di dalam

pelvis menuju basis vesica urmaria.

b. Ligamentum teres uteri (ligamentum rotundum)

Berupa pita yang pipih yang melekat di bagian atas dari margo lateralis

uteri, tepat di sebelah caudal dan ventral dari isthmus tubae.

Ligamentum ini berjalan di antara kedua lembar ligamentum latum dan

mencapai dinding pelvis di lateral dari plica vesicoumbilicale laterale,

kemudian berjalan ascendens di atas A/V. iliaca extema dari

ligamentum inguinale dan menembus dinding abdomen melalui anulus

inguinalis profundus. Ia berjalan di dalam canalis inguinalis dan

berakhir sebagai serabut-serabut pada labia majora.

c. Ligamentum sacrouterinum

Berupa suatu pita fibrosa yang sangat menonjol dan berasal dari fascia

subserosa yang berjalan melengkung di dinding lateral pelvis dari

cervix uteri ke os sacrum. Ligamentum ini akan melekat ke fascia

profunda dan periosteum dari os sacrum dan mengandung serabut otot-

otot polos yang disebut M. rectouterinus. Ligamentum ini ditutupi oleh

plica sacrogenetale atau plica rectouterina.

Page 13: Organon Genitale Feminina

d. Ligamentum cardinale uteri (ligamentum transversum

coli/Mackenrodt)

Serabut-serabut yang berasal dari fascia sub serosa, yang didalamnya

mengandung jaringan lunak yang terdapat di sisi cervix uteri bagian

bawah dan vagina.

Disamping itu terdapat pula plica peritonei tertentu yang membentuk

ligamentum, yaitu : Ligamentum vesicouterina. Ligamentum ini

merupakan batas antara cervix-corpus uteri dengan vesica urinaria yang

berfungsi untuk fixasi cervix uteri dengan vesica urinaria.

Plica-plica pada uterus :

a. Plica vesicouterina atau ligamentum anterior

Merupakan reflexi dari peritoneum dari facies anterior uterus, di

daerah pertemuan antara corpus uteri dengan cervix uteri, ke facies

posterior vesica urinaria.

b. Plica recto vaginal is atau ligamentum posterior

Merupakan reflexi peritoneum dari dinding posterior fomix vaginae ke

facies anterior rectum.

c. Plica sacrogenitale atau plica rectouterina

Plica yang menutupi ligamentum sacrouterinum..

Fixasi utama dari uterus ialah diaphragma pelvis, terutama m. levator ani

beserta fascia yang melekat padanya.

Posisi dari uterus

Page 14: Organon Genitale Feminina

Posisi uterus pada wanita dapat dipengaruhi oleh usia

a. Pada foetus dan infant

Uterus terdapat di cavitas abdominalis, menonjol dari pintu atas

panggul. Cervix uteri relatif lebih besar dari corpus uteri.

b. Pada pubertas

Uterus berbentuk piriformis dan mengalami penurunan posisi ke dalam

cavitas pelvicus. Fundus uteri tepat berada di bawah aditus pelvis.

Posisi uterus pada wanita dewasa bervariasi. Bila vesica urinaria dan

rectum kosong, maka corpus uteri hampir berada horizontal apabila

individu tersebut berdiri. Selama menstruasi, uterus membesar dan

lebih vasculair dan permukaannya tumpul. Orificium uteri extemum

lonjong, labia membengkak dan membrana mucosa yang menutupi

corpus uteri menebal, lunak dan wamanya lebih gelap. Setelah

persalinan uterus kembali ke ukuran semula, tapi cavum uteri tetap

lebih besar daripada sebelum hamil. Sedang ostium uteri extemum

lebih jelas dan pada tepi bebasnya terlihat satu atau lebih fissurae.

c. Pada usia tua

Uterus menjadi atropi dan lebih pucat serta lebih tebal. Juga tampak

lebih jelas batas antara corpus dengan cervix uteri. Isthmus jelas

terlihat dan ostium uteri biasanya mengalami obliterasi, sedang labia

akan menghilang.

Dalam keadaan normal, pada sebagian besar wanita, sumbu

panjang uterus membungkuk ke depan terhadap sumbu panjang vagina,

Page 15: Organon Genitale Feminina

membentuk sudut 90°, posisi ini disebut anteversio uterus. Dapat juga

sumbu panjang corpus uteri membungkuk ke depan pada setinggi ostium

uteri intemum terhadap sumbu panjang cervix, membentuk sudut sekitar

170°, posisi ini disebut anteflexio uterus. Pada beberapa wanita, fundus

dan corpus uteri membungkuk ke belakang terhadap vagina, sehingga

uterus terletak pada excavatio rectouterina, posisi ini disebut retroversio

uterus. Bila corpus uteri juga membungkuk ke belakang terhadap cervix

uteri, disebut sebagai retroflexi uterus.

Vascularisasi uterus

Pembuluh darah arteriel yang menuju uterus adalah :

a. uterina cabang a. iliaca intema

b. ovarica cabang aorta abdominalis

Adapun vena yang berasal dari uterus akan berjalan bersama arterinya dan

berakhir pada plexus uterinus.

Innervasi uterus

Uterus akan dipersarafi oleh serabut-serabut saraf dari :

a. Plexus hypogasrricus

b. Plexus o various

c. Nn. sacrales III-IV

Serabut afferens dari uterus masuk ke medulla spinalis dengan melalui nn.

Thoracales XI-XII.

a. Vagina

Page 16: Organon Genitale Feminina

Organ ini merupakan alat kopulasi wanita berupa struktur

musculomembranous berbentuk tabung yang menghubungkan vulva

dengan uterus. Vagina terletak di dorsal vesica urinaria dan di ventral

rectum, dindingnya saling bersinggungan dan bentuk yang biasa di

bagian bawah pada penampang melintang berbentuk huruf H. Vagina

ini mengelilingi portio vaginalis cervicis uteri, yang perlekatannya di

dinding dorsal uterus lebih tinggi di banding perlekatannya pada

dinding ventral uterus. Kantung yang terdapat di bagian dorsal ini

disebut sebagai fomix posterior, sedangkan cekungan yang lebih kecil

yang terdapat di ventral dan lateral disebut fomix anterior dan fomix

lateral.

Page 17: Organon Genitale Feminina

Struktur vagina

Dinding vagina tersusun atas :

a. Tunica mucosa

Tunica mucosa ini akan melanjutkan diri ke dalam endometrium. Pada

permukaan dalamnya terdapat dua plica longitudinal di anterior dan di

posterior. Plicae ini disebut sebagai columna vaginae, dan dari

columnae ini timbul plica transversa atau rugae yang membentang

keluar di tiap-tiap sisi yang disebut columna rugarum. Epithet yang

melapisi tunica mucosa adalah epithet squamous complex.

b. Tunica muscularis

Serabutnya tersusun oleh dua lapis, yaitu :

Stratum longitudinale di sebelah luar

Stratum circulare di sebelah dalam

Bagian bawah dari vagina dikelilingi olehjaringan erektil dari bulbus

vestibuli dan pita dari otot-otot serat lintang yang disebut M.

bulbocavemosus.

Vascularisasi vagina

Vasa darah arteriel beserta daerah yang divascutarisasinya adatah sebagai

berikut :

a. 1/3 superior : cabang-cabang cervico vaginalis a. uterina

b. 1/3 media : A. vesicalis inferior

c. 1/3 inferior : A. haemorrhoidalis media dan a. pudenda intema

Page 18: Organon Genitale Feminina

Venanya berjalan pada sepanjang dua sisi yang akan beranastomose

dengan v. uterina, v. vesicalis, dan v. rectalis membentuk plexus venosus

vaginalis yang kemudian akan bermuara pada v. iliaca intema.

Innervasi vagina

Vagina mendapat innervasi dari n. pudendus dan plexus pudendus.

Systema lymphatica vagina

Systema lymphatica pada vagina adalah sebagai berikut :

a. 1/3 superior vagina

Mengalirkan cairan lymphenya ke nodi lymphatici iliaca intema

b. 1/3 medial vagina

Mengalirkan cairan lymphenya ke nodi lymphatici hypogastrica

c. 1/3 inferior vagina dan vulva

Mengalirkan cairan lymphenya ke nodus lymphaticus inguinalis

superficialis

B. Organon genitale feminina externa

Bangunan ini terdapat di sebelah superficial dari diaphragma

urogenitale dan di bawah arcus pubis, yang terdiri atas :

1. Mons Pubis

Adalah suatu penonjolan membulat di depan dari symphysis ossis pubis

yang disebabkan oleh adanya penimbunanjaringan lemak di bawah kulit.

Pada pubertas, daerah ini akan ditumhuhi pubes. Pubes pada wanita

Page 19: Organon Genitale Feminina

mempunyai pinggir superior horisontal, sedang pada pria meluas ke atas

sampai umbilicus.

2. Labia Majora

Merupakan suatu plica cutanei longitudinal yang membentang ke arah

caudodorsal dari mons pubis dan membentuk tepi lateral suatu fissura

yang disebut pudendal cleft atau rima pudendi yang merupakan muara dari

vagina dan urethra. Labia majora ini homolog dengan scrotum pada pria.

Setiap labium mempunyai dua permukaan, yaitu:

a. Sebelah dalam, halus, rata dengan banyak glandula sebacea

b. Sebelah luar, banyak mengandung pigmen dan folikel rambut

Ke arah anterior dan posterior, labia majora dexter dan sinister akan saling

bertemu membentuk commissura labiorum anterior dan posterior.

3. Labia Minora Pudendi/Nymphae

Dua plica kecil yang terletak di antara kedua labia majora yang

membentang dari clitoridis miring ke belakang, di kanan kiri dari

orificium vaginae. Pada gadis, akhiran posterior dari labia minora biasanya

saling berhubungan membentuk frenulum labia minora atau fouchete.

Ke arah anterior setiap labium minus terbagi menjadi:

Bagian atas, berjalan di atas clitoris, saling bertemu membentuk tutup dari

glans clitoridis, disebut preputium clitoridis.

Bagian bawah, berjalan di bawah clitoris dan saling bertemu membentuk

frenulum litoridis.

Page 20: Organon Genitale Feminina

4. Clitoris

Merupakan jaringan erektil yang homolog dengan penis pada pria, terletak

di bawah dari commissura labiorum anterior. LJjung bebas dari clitoris

disebut glans clitoridis, yaitu suatu tuberculum kecil yang membulat.

Clitoris terdiri atas :

a. Sepasang corpora cavemosa clitoridis

Dibentuk oleh jaringan erektil yang tertutup oleh lamina yang padat

dari membrana fibrosa. Setiap corpus akan dihubungkan dengan rami

ossis pubis dan ossis ischii oleh suatu crus yang disebut crus clitoridis.

b. Satu corpus cavemosum glandis yang disebut glans clitoridis.

Pada clitoris juga dijumpai:

Ligamentum suspensorium clitoridis

Mm. ischiocavemosi yang berinsertio pada crura clitoridis

5. Vestibulum Vaginae

Berupa suatu celah yang terletak di antara kedua labia minora dan di

belakang glans clitoridis. Di sini dijumpai muara urethra, orificium

vaginae serta muara ductus glandula vestibularis major.

Orificium urethrae extemum terletak 2,5 cm di dorsal dari glans clitoridis

dan tepat di ventral vagina. Orificium vaginae adalah suatu lubang di linea

mediana di sebelah caudal dan dorsal dari orificium urethrae extemum

yang ditutupi oleh hymen.

Page 21: Organon Genitale Feminina

Hymen adalah suatu plica tipis dari membrana mucosa yang terletak pada

orificium vaginae. Hymen mempunyai bentuk yang bermacam-macam

antara lain:

a. Hymen anularis

b. Hymen semilunaris

c. Hymen cribriformis

d. Hymen fimbriatus

e. Hymen imperfbratus

Apabila hymen telah ruptur, terlihat penonjolan kecil-kecil di pinggir

vagina yang disebut caruncula hymenalis. Antara hymen dan frenulum

labia minora terdapat cekungan yang disebut fossa navicularis (fossa

vestibuli vagina).

6. Bulbus Vestibuli (Bulbus Vaginae)

Bulbus ini homolog dengan bulbus penis pada laki-laki. Tersusun oleh dua

massa longitudinalis jaringan erektil yang terletak di kanan kiri dari

orificium vagina saling bersatu di depan dengan perantaraan pita median

yang sempit yang disebut pars intermedia. Ujung posteriomya membesar,

bersinggungan dengan glandula vestibularis major. Fades profunda

bersinggungan dengan lamina suprficialis diaphragma urogenetale

sedangkan permukaan superficial ditutupi oleh M. bulbocavemosus.

7. Glandula Vestibularis Major (Bartholini)

Glandula ini homolog dengan glandula bulbourethralis pada laki-laki.

Tersusun oleh dua massa yang kecil membulat yang terletak di kanan kiri

Page 22: Organon Genitale Feminina

dari orificium vagina dan bersinggungan dengan tepi posterior dari massa

lateral bulbus vetibuli. Tiap glandula mempunyai ductus yang akan

bermuara tepat di sebelah lateral hymen pada cekungan di antara dua

labium minus.

Vascularisasi organon genitale feminina externa

Arteri yang menuju organon genitale feminina extema berasal dari a.

Pudenda intema melalui cabang-cabangnya, yaitu :

a. A. perinealis

b. A. bulbivestibuli

c. A. dorsalis clitoridis

d. A. profunda femoris

Vena yang membawa darah dari organon genetale feminina extema akan

bermuara ke plexus pudendus kemudian berlanjut ke v. vaginalis dan v.

vesicalis inferior.

Systema lymphatica organon genitalia feminina externa

Vasa lymphatica pada organon genetale feminina extema akan berjalan

bersama a/v. pudenda extema dan bermuara ke :

a. Nodus lymphaticus ingumalis

b. Nodus lymphaticus iliaca extema

Innervasi organon genitalia feminina externa

Nervus yang menuju ke organon genetale feminma extema berasal dari :

a. N. pudendus

b. Plexus pelvicus

Page 23: Organon Genitale Feminina

ORGANON GENITALIA FEMININA EXTERNA

ORGANON GENITALIA FEMININA INTERNA

Page 24: Organon Genitale Feminina

Tugas Anatomi II

Organ Genitalia Feminina

Disusun oleh

Dilla Kusuma G0005086

Hana Kartika G0005105

Novarani Dian G0005142

Page 25: Organon Genitale Feminina

Suci Utami G0005187

Whendy Setiawan G0005206

Yulinar Budi Adhi G0005214

Afiah Efedra G0006175

Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2010