52
Panduan Penyusunan KTI i

Panduan Penyusunan KTI - anas.akperpamenang.ac.idanas.akperpamenang.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/pandu-KTI...membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan buku pedoman ini demi

  • Upload
    vuhanh

  • View
    228

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Panduan Penyusunan KTI i

Panduan Penyusunan KTI i

This Page Intentionally Blank

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Akademi Keperawatan Pamenang.

Dengan pembuatan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Akademi Keperawatan Pamenang ini diharapkan seluruh mahasiswa dapat menggunakan Pedoman ini sebagai sarana yang memudahkan mahasiswa untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah (Studi Kasus) sebagai salah satu tugas akhir dari mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Pamenang.

Tujuan dari Pembuatan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar mahasiswa mendapatkan kemudahan dalam penyusunan karya tulis sekaligus untuk menjadikan keseragaman sekaligus ciri khas dari teknik penulisan karya tulis di lingkungan Akademi Keperawatan Pamenang.

Harapan kami semoga Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi seluruh khalayak, khususnya mahasiswa dan secara umum dapat memperlancar proses penyelenggaraan pendidikan di Akademi Keperawatan pamenang.

Penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan buku pedoman ini demi kebaikan di masa yang akan datang.

Penyusun

iii

This Page Intentionally Blank

iv

DAFTAR ISI

Hal Kata Pengantar…………………………………………………….. iDaftar Isi ………………………………………………………….. iiPengantar …………………………………………………………..BAB 1. Strategi Penyusunan KTI : Studi Kasus Keperawatan …… 1

BAB 2. Sistematikan Penulisan KTI : Studi Kasus .…………….. 72.1 Bagian Awal ………………………………………... 82.2 Bagian Inti …………………………………………. 82.3 Bagian Akhir ……………………………………….. 16

BAB 3. Cara Penulisan Karya Tulis Ilmiah .................................... 17A. Kertas ……………………………………………….. 17B. Pengetikan …………………………………………... 17C. Tajuk ……………………………………………….. 20D. Ringkasan……………………………………………. 20E. Penomoran Bab, Anak bab dan Paragraf ........................ 21F. Penomoran Halaman …………………………………. 21G. Sampul Luar/ Kulit luar ............................................... 22H. Sampul Dalam ……………………………………….. 24I. Halaman Persetujuan ………………………………… 24J. Lembar Pengesahan ………………………………….. 24K. Lembar Pernyataan ………………………………….. 25L. Daftar Isi …………………………………………… 25M. Daftar Pustaka …...………………………………... 26N. Daftar Tabel, Gambar, Grafik dan Diagram …………. 28LAMPIRAN ……………………………………………

v

This Page Intentionally Blank

vi

Pengantar

Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III di Akper Pamenang. Penyelenggaraan karya tulis ilmiah diharapkan berguna untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berfikir kritis, melakukan komunikasi ilmiah dalam bentuk tulisan dan meningkatkan integritas berfikir ilmiah disamping dalam rangka menghasilkan karya nyata dibidang keilmuan.

Penyelenggaraan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa menjadi lebih akrab dengan kegiatan penelitian dan penulisan ilmiah; sehingga ketrampilan ini nantinya dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang mungkin akan dihadapi oleh mereka di kemudian hari dan memberikan manfaat nyata bagi masyarkat baik secara keilmuan maupun secara sosial.

Untuk memudahkan mahasiswa dalam menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk penelitian, maka perlu ditetapkan teknis penulisan di Akademi Keperawatan Pamenang. Dengan pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi mahasiswa dan sekaligus sebagai sumber rujukan terhadap kemungkinan kesimpangsiuran teknis penulisan.

Dengan penyusunan teknis penulisan ini diharapkan seluruh pihak dapat memahami sebagai salah satu ketetapan yang nantinya akan menjadi rujukan sekaligus sebagai salah satu ciri khas penulisan karya tulis di Akademi Keperawatan Pamenang.

Penyusun

vii

This Page Intentionally Blank

1

BAB 1 STRATEGI PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH:

STUDI KASUS KEPERAWATAN

Studi kasus adalah salah satu bentuk/ model tugas akhir yang diselenggarakan di Akademi Keperawatan Pamenang. Adapun pengertian Studi kasus dalam hal ini adalah suatu bentuk laporan penyelenggaraan praktik keperawatan terhadap satu kasus (pasien) secara komprehensif dan mendalam yang terdokumentasikan secara sistematis. Mahasiswa (penyusun) studi kasus melakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta dokumentasi secara komprehensif terhadap satu masalah keperawatan pada gangguan kesehatan tertentu yang terjadi pada salah satu pasien. Hasil dari pelayanan Asuhan Keperawatan yang terjadi pada pasien ini selanjutnya didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan dalam Ujian Sidang Karya Tulis Ilmiah.

Kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah diselenggarakan dengan

langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mahasiswa menetapkan sub keilmuan yang akan dikelola dalam

penyusunan karya tulis ilmiah 2. Berdasarkan pengelompokan mahasiswa pada bidang keilmuan,

Pembantu Direkur I dan Direktur menyusun dan menetapkan Pembimbing Karya Tulis Ilmiah

3. Berdasarkan Surat Keputusan, Pembimbing dan mahasiswa memilih dan menetapkan tema karya tulis ilmiah

4. Mahasiswa menyusun proposal (Bab I & II). Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan kegiatan ujian proposal

5. Mahasiswa melakukan praktik klinik dan melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan sub tema dengan sepengetahuan/ persetujuan pembimbing

6. Mahasiswa mendokumentasikan hasil asuhan keperawatannya dan menyusun dalam bentuk Laporan Keperawatan dengan bimbingan dari pembimbing dan atau perawat ruangan yang telah ditetapkan

7. Mahasiswa menyiapkan diri untuk ujian (melengkapi dengan tajuk depan dan belakang, meminta persetujuan untuk ujian

8. Mahasiswa melakukan ujian karya tulis ilmiah 9. Mahasiswa melakukan revisi (perbaikan) sebagaimana saran

dari penguji. Penguji melakukan penilaian terhadap hasil penulisan ilmiah dan kemampuan mahasiswa

2

Adapun secara rinci langkah diatas diuraikan sebagai berikut : 1. Penetapan Sub Keilmuan

Penetapan Sub Keilmuan adalah kegiatan mahasiswa (dan atau kelompok) mahasiswa untuk menetapkan sub keilmuan yang akan dipilih dalam kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah. Pada tahap ini mahasiswa memilih/ menentukan sub keilmuan yang menjadi peminatan utama yang terkategorisasi dalam : a. Keperawatan Medikal Bedah

Termasuk dalam keperawatan medical bedah adalah keperawatan sistem seperti keperawatan gangguan pencernaan, keperawatan gangguan kardiovaskuler, musculoskeletal, keperawatan endokrin dan lain-lain. Jumlah mahasiswa yang mengambil kasus pada sub keilmuan medikal bedah sedapatnya antara 40-60 % mahasiswa

b. Keperawatan Anak Keperawatan anak adalah keperawatan pada kelompok usia anak yang mengalami gangguan kesehatan di pelayanan kesehatan (Rumah Sakit) seperti misalnya keperawatan anak dengan thipoid, anak dengan kejang demam, anak dengan hydrocephalus, anak dengan fraktur, dan lain-lain. Jumlah mahasiswa yang mengambil kasus pada sub keilmuan keperawatan anak adalah sekitar 5 – 10 % mahasiswa

c. Keperawatan Gerontik / Keperawatan Keluarga Keperawatan gerontik dan keperawatan keluarga adalah bentuk asuhan keperawatan pada kelompok lansia atau anggota keluarga dengan masalah kesehatan pada setting perawatan keluarga. Contoh keperawatan keluarga adalah : Asuhan keperawatan keluarga dengan Demensia, Asuhan keperawatan keluarga dengan Lansia penderita Diabetes, Asuhan keperawatan keluarga dengan anak sulit makan, dan lain-lain. Jumlah mahasiswa yang mengambil kasus pada sub keilmuan keperawatan keluarga/ gerontik adalah 10 – 20 % mahasiswa

d. Keperawatan Jiwa Keperawatan Jiwa adalah bentuk asuhan keperawatan pada gangguan kejiwaan dalam setting perawatan rumah sakit (RSJ). Misalnya asuhan keperawatan pada Schizofrenia, asuhan keperawatan pada Ansietas, dll. Jumlah mahasiswa yang mengambil kasus pada sub keilmuan ini sedapatnya antara 5 – 10 % mahasiswa

3

e. Keperawatan Maternitas Keperawatan maternitas adalah bentuk asuhan keperawatan pada masalah kesehatan / kejadian yang berhubungan dengan maternitas; baik pada setting rumah sakit. Jumlah mahasiswa yang mengambil kasus pada sub keilmuan ini sedapatnya antara 5 – 10 % mahasiswa

f. Keperawatan Gawat Darurat Keperawatan Gawat Darurat adalah bentuk asuhan keperawatan pada masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perawatan pada unit kegatdaruratan; seperti Unit Gawat Darurat, ICU, ICCU, NICU, Burn Unit dan lain-lain. Pada kasus perawatan pada klien di Unit Gawat Darurat; sebaiknya pasien berada di unit tersebut minimal 3 (dua) hari. Jumlah mahasiswa yang mengambil kasus pada sub keilmuan ini sedapatnya antara 5 – 10 % mahasiswa

Mahasiswa yang telah mengambil tema ini selanjutnya mengajukan/ menyampaikan kepada Bagian Pengelola Ujian Akhir Program/ Bagian Akademik untuk didokumentasikan sebagai dasar dalam pembuatan surat keputusan penunjukan pembimbing.

2. Penetapan Tema Karya Tulis Ilmiah Setelah dikeluarkannya daftar pembimbing karya tulis ilmiah, mahasiswa menemui pembimbing untuk melakukan kontrak tentang sub tema (judul) karya tulis yang akan dilakukan. Pada tahap ini pembimbing harus menyesuaikan dengan rencana kegiatan klinik yang akan menjadi ajang pengambilan studi kasus. Contoh : seorang mahasiswa mengajukan sub tema akan membuat karya tulis ilmiah berjudul Asuhan Keperawatan Pada Penderita Kusta di Rumah Sakit ...... . Pada situasi ini pembimbing mungkin akan menolak karena mahasiswa tidak melakukan praktik di rumah sakit kusta selama semester V dan VI. Perawatan intensif (hospitalisasi) pasien dengan kusta hanya mungkin terjadi di RS Kusta. Penetapan Tema Karya Tulis Ilmiah ini juga diharapkan mampu disesuaikan dengan rencana praktik mahasiswa di klinik ataupun komunitas selama semester V dan VI.

3. Penyusunan Proposal Setelah pembimbing menyetujui tema (judul) karya tulis ilmiah, selanjutnya mahasiswa membuat/ mempersiapkan proposal karya tulis ilmiah. Proposal ini terdiri atas 3 (tiga) bab yaitu bab

4

pendahuluan, bab landasan teori dan bab metode penulisan Selama penyusunan proposal, mahasiswa dan pembimbing harus memperhatikan dan memenuhi aturan sebagai berikut: a. Literatur yang digunakan adalah buku-buku berbahasa

Indonesia terbitan 10 tahun terakhir b. Setidaknya terdapat 2 (dua) buku literatur berbahasa asing

terbitan minimal 20 tahun terakhir c. Jumlah literatur yang terkait dengan substansi karya tulis

ilmiah adalah minimal 5 (lima) buah buku

4. Pengambilan Kasus Pengambilan pasien yang akan menjadi subyek penulisan karya tulis ilmiah dilakukan selama mahasiswa melaksanakan praktik klnik; tidak ada waktu yang khusus diberikan kepada mahasiswa. Misalkan seorang mahasiswa mengambil sub keilmuan keperawatan anak, maka kasus diambil selama mahasiswa tersebut mendapatkan kesempatan menyelenggarakan kegiatan praktik di unit keperawatan anak. Mahasiswa yang mendapatkan kasus jiwa maka mengangkat asuhan keperawatan selama berada di unit keperawatan jiwa; dan sebagainya. Apabila karena satu dan lain hal tidak ditemukan adanya kasus sebagaimana telah ditetapkan; maka sedapatnya mahasiswa segera berkonsultasi dengan pembimbing untuk melakukan penggantian tema (judul) dengan tetap pada mainstream sub keilmuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selama mahasiswa melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang diasuh, dosen/ pembimbing dapat melakukan pemantauan/ pengecekan terhadap klien yang dirawat; baik untuk melakukan konfirmasi masalah keperawatan maupun tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien tersebut.

5. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Penulisan laporan karya tulis ilmiah dilakukan dengan menggunakan aturan sebagaimana dijelaskan pada bab II pada buku ini. Selama penulisan karya tulis ilmiah, mahasiswa mendokumentasikan hasil observasi dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada pasien, dan menggunakan data-data yang ada untuk melakukan sintesa masalah dan merumuskan rencana tindakan serta mendokumentasikan hal-hal yang telah dilakukan oleh perawat (mahasiswa) dan hasilnya. Dalam dokumentasi kegiatan ini, segala tindakan yang dilakukan oleh tim kesehatan lainnya (seperti terapi / pengobatan), pemeriksaan laboratorium, pemberian darah, konseling gizi oleh petugas gizi serta beberapa

5

tindakan lain yang dilakukan oleh tim kesehatan terhadap pasien tersebut. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, mahasiswa memenuhi penulisan hingga bab Simpulan dan Saran; dan melengkapi hal-hal sebagaimana tertera pada bab II dari buku ini.

6. Ujian Karya Tulis Ilmiah Ujian Karya Tulis Ilmiah dilakukan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan asuhan keperawatan dan melengkapinya dengan dokumentasi berupa dokumen karya tulis ilmiah. Direktur menetapkan jadwal ujian karya tulis ilmiah dan penguji sebagai dasar penyelenggaraan ujian karya tulis ilmiah mahasiswa. Selama kegiatan ujian, mahasiswa harus mempresentasikan kasus dan mempertahankan serta mempertanggungjawabkan segenap tulisan yang telah dicantumkan dalam karya tulis ilmiah; dan pada akhirnya mahasiswa harus melanjutkan dengan melakukan revisi apabila pada saat ujian direkomendasikan untuk dilakukan perbaikan karya tulis ilmiah. Pada tahap ini mahasiswa akan mendapatkan penilaian yang nantinya nilai ini menjadi bagian dari evaluasi akademik dan menjadi salah satu prasyarat kelulusan dari Akademi Keperawatan Pamenang; karena itu ujian ini disebut juga sebagai Ujian Akhir Program.

6

7

BAB 2 SISTEMATIKA KTI: STUDI KASUS

Sistematika KTI ini menguraikan tentang pokok poin yang harus dituliskan dalam Karya Tulis Ilmiah. Sebelum masuk ke sistematika penulisan, perlu disampaikan bahwa penetapan judul / tema studi kasus adalah menggunakan bedoman sebagai berikut : a. Judul dimulai dengan kalimat Asuhan Keperawatan / Asuhan

Keperawatan Keluarga… b. Judul memuat Jenis Masalah Kesehatan Utama / Penyakit c. Judul memuat Masalah Keperawatan Utama/ Prioritas d. Judul memuat Tempat / Lingkup Studi. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut : ASUHAN KEPERAWATAN pada pasien dewasa/ pada pasien anak / pada keluarga DENGAN / PENDERITA penyakit / masalah kesehatan DENGAN MASALAH KEPERAWATAN masalah keperawatan DI tempat

Contoh judul karya tulis ilmiah: • Asuhan Keperawatan pada Pasien Dewasa Penderita Demam Tipoid

dengan Masalah Keperawatan : Hiperthermia di Ruang X RSUD Y • Asuhan Keperawatan pada Pasien Anak Penderita Hidrocephalus

dengan Masalah Keperawatan : Potensial Komplikasi : Peningkatan Tekanan Intracranial di Ruang X RSUD Y

• Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Gangguan Tumbuh Kembang dengan masalah keperawatan Kurang Pengetahuan di Desa X Kecamatan Y Kab. Z

• Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Lanjut Usia Mengalami Demensia dengan masalah Ketidakmampuan Keluarga Merawat Lansia di Desa X Kec. Y Kab. Z

• Asuhan Keperawatan pada Penderita Schizoprenia Hebrefenik dengan Perilaku Menarik Diri di RSJ X

• Asuhan Keperawatan pada Penderita Pre Eklampsia Sedang dengan masalah keperawatan : Resiko Cidera di Ruang X

8

Adapun isi (substansi) dari karya tulis ilmiah dalam bentuk studik kasus secara umum dibagi kedalam tiga bagian utama yaitu: (1) bagian awal, (2) bagian inti dan (3) bagian akhir. 1.1 Bagian awal

Bagian awal biasanya terdiri atas: (1) Halaman Judul (2) Halaman Persetujuan Pembimbing (3) Halaman Pengesahan (4) Halaman Surat Pernyataan (5) Halaman Ringkasan (6) Halaman Kata Pengantar (7) Halaman Daftar Isi (8) Halaman Daftar Tabel (kalau ada) (9) Halaman Daftar Gambar (kalau ada) (10) Halaman Daftar Singkatan (Kalau ada) (11) Halaman Daftar Lampiran (kalau ada)

1.2 Bagian Inti

Bagian ini mengandung substansi penulisan, yang terbagi dalam lima bab. Pada hakekatnya sistematika penulisan dapat digambarkan pada contoh di bawah ini:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Paragraf ini sering disebut sebagai pendorong dilakukannya asuhan keperawatan dalam karya tulis ilmiah ini. Hal ini bisa berarti ganda yaitu : (1) sebagai pendorong bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan, dan (2) sebagai pendorong bagi orang lain untuk membaca bagian-bagian selanjutnya dari Iaporan asuhan keperawatan, berarti uraian pada paragraf ini harus dapat menggugah minat baca.

Latar belakang umumnya tersusun atas empat komponen yaitu: (1) Masalah, yaitu sinyalemen atau eksistensi masalah kesehatan

(penyakit) yang terjadi pada pasien yang akan menjadi objek studi. Pada paparan ini penulis menyampaikan gambaran umum masalah kesehatan/ penyakit yang terjadi

(2) Beratnya masalah, merupakan uraian yang menggambarkan tentang pengaruh masalah kesehatan terhadap status kesehatan dan keparahannya, dampak masalah terhadap lingkungan (fisik maupun non fisik) serta dapat juga ditambahkan kuantitas/ angka kejadiannya di masyarakat.

(3) Kronologis masalah, menggambarkan bagaimana masalah kesehatan tersebut dapat menibulkan berbagai masalah

9

keperawatan, utamanya masalah keperawatan yang diangkat/ tersurat dalam judul karya tulis ilmiah. Pada bagian ini juga dapat diuraikan faktor yang mempengaruhi serta bagaimana dampak bilamana masalah tersebut dapat diatasi.

(4) Konsep Solusi, memberikan sejauhmana peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan dampaknya terhadap status kesehatan pasien; dan atau menggambarkan kontribusi perawat sebagai tim kesehatan dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan pasien/ klien.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah inti fenomena permasalahan yang akan ditangani. Secara praktis identifikasi masalah adalah rumusan (pertanyaan/ pernyataan) yang mengungkapkan substansi sebagaimana tertera pada judul karya tulis ilmiah. Contoh rumusan Identifikasi masalah adalah:

Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Klien Luka Bakar dengan Kerusakan Integritas Kulit?

Atau:

Seseorang yang mengalami luka bakar dapat mengalami Kerusakan Integritas Kulit, dan salah satu upaya untuk mengatasi masalah ttersebut adalah dengan memberikan asuhan keperawatan

C. Tujuan

Tujuan adalah rumusan dari apa yang akan dicapai, sebagai lanjutan dari identifikasi masalah. Tujuan pada studi kasus asuhan keperawatan secara umum dapat dikategorikan sesuai dengan tahapan Proses keperawatan; yaitu meliputi: 1) Untuk menyelenggarakan pengkajian keperawatan 2) Untuk menyelenggarakan perencanaan keperawatan 3) Untuk menyelenggarakan intervensi keperawatan 4) Untuk menyelenggarakan evaluasi keperawatan 5) Untuk menyelenggarakan dokumentasi keperawatan Rumusan tujuan dibedakan dalam dua bentuk yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum memuat rumusan pencapaian secara umum, sementara tujuan khusus memuat pencapaian spesifik yang hendak dilakukan. Berikut ini adalah contoh rumusan tujuan :

10

1. Tujuan Umum Untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Penderita Luka Bakar yang mengalami gangguan integritas kulit

2. Tujuan Khusus a. Untuk mengkaji masalah kesehatan pada penderita

luka bakar b. Untuk menganalisis dan mensintesis masalah

keperawatan pada penderita luka bakar, terutama pada gangguan integritas kulit

c. Untuk merencanakan tindakan keperawatan pada penderita luka bakar, terutama pada gangguan integritas kulit

d. Untuk melakukan tindakan keperawatan pada penderita luka bakar, terutama pada gangguan integritas kulit

e. Untuk melakukan evaluasi keperawatan pada penderita luka bakar, terutama pada gangguan integritas kulit

D. Manfaat

Paragraf ini menjelaskan tentang manfaat asuhan keperawatan yang dilakukan, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis dari asuhan keperawatan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep

Bab ini dapat menjelaskan teori (atau teori-teori) yang relevan dengan masalah yang sedang diangkat/ diutarakan pada bagian latar belakang. Tinjauan pustaka ini dapat pula berisi uraian tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau hasil penelitian dan laporan studi kasus pihak lain yang dapat dijadikan asumsi-asumsi atau memberikan pandangan dan sintesis yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk mengatasi masalah atau meningkatkan layanan asuhan keperawatan. Teori pada bagian ini secara umum menggambarkan tentang masalah kesehatan/ penyakit; konsep asuhan keperawatan pada masalah kesehatan tesebut dan jika diperlukan konsep-konsep pendukung (seperti konsep keluarga, konsep lanjut usia, dan sebagainya). Pada bab ini dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder untuk membahas permasalahan yang menjadi topik karya tulis ilmiah.

B. Hubungan antar konsep

Pembahasan pada bab tinjauan pustaka difokuskan pada konsep-konsep, dan dengan pendekatan patofisiologi,

11

disusunlah pohon masalah keperawatan (problem tree) yang memungkinkan untuk mengkaitkan antar konsep yang ada pada tinjauan pustaka. Problem tree ini disusun dalam bentuk bagan dan dipresentasikan tersendiri.

Dalam kaitan dengan studi kasua yang dilakukan, umumnya kerangka hubungan antar konsep digambarkan dengan menggunakan bagan, dimana bagian tiap konsep dibatasi oleh frame (kerangka bagan), sedangkan hubungan antar konsep digambarkan dengan menggunakan garis penghubung.

Ketentuan pembuatan frame dan garis penghubung adalah

sebagai berikut:

= Konsep yang utama ditelaah

= Tidak Ditelaah dengan baik

= Berhubungan

= Berpengaruh

= Sebab Akibat

BAB 3 METODE

Pada bab ini dipaparkan secara lebih rinci dan matang tentang rancangan penyelenggaraan Asuhan Keperawatan; substansi pada bab ini adalah :

A. Metode Metode adalah suatu atau serangkaian cara yang digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah metode pemecahan masalah (problem solving) pendekatan proses kepeawatan.

B. Teknik Penulisan Teknik penulisan menggambarkan gaya penyajian informasi

dalam tulisan ilmiah. Teknik penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif

C. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat menggambarkan masa dan lokasi pemberian asuhan keperawatan pada pasien yang didokumentasikan dalam karya tulis ilmiah ini.

12

D. Alur Kerja (frame Work)Kerangka kerja atau Alur kerja menggambarkan tahapan-

tahapan pokok yang dilalui untuk penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini.

E. I. Etika

Etika menggambarkan aspek-aspek etik yang dipergunakan/ menjadi pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien hingga dengan proses dokumentasi yang dilakukan. Beberapa prinsip etika yang digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan adalah : voluntary (keiklasan) dan confidentially (kerahasiaan).

BAB 4 ASUHAN KEPERAWATAN

Bab ini menguraikan apa (fakta-fakta yang ditemui dalam pemberian asuhan keperawatan), bagaimana (analisis dan opini dari data yang ditemukan) serta rancangan serta tindakan yang dilakukan. Pada bab ini hasil pengkajian dipaparkan secara detil namun terfokus; diungkapkan data senjang dan dianalisis untuk kemudian ditarik masalah keperawatan yang muncul pada pasien. Pada bab ini juga diuraikan rencana tindakan, tindakan yang dilakukan serta hasil evaluasi terhdap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. A. Pengkajian

Pengkajian meliputi empat aspek utama yaitu : data dasar (identitas) pasien; riwayat penyakit (riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit dahulu); pemeriksaan fisik (pendekatan sistem) dan hasil pemeriksaan penunjang (apabila ada). Hasil dari pengkajian didokumentasikan secara deskriptif dan dituliskan hal-hal dari pengkajian yang penting/ focus sebagai landasan untuk melakukan analisis data dan mensintesa masalah keperawatan/ kesehatan.

B. Analisa Data Analisis data adalah salah satu bagian dari proses keperawatan untuk melakukan penentuan data-data tidak normal (senjang), mengelompokkan data-data dalam kluster masalah (syndrome) dan mencari tahu penyebab atau factor yang mempengaruhi munculnya masalah tersebut. Pada tahap ini penulisan dilakukan hingga muncul diagnose keperawatan yang lengkap. Rumusan diagnosis keperawatan

13

dapat berupa: - Diagnosis keperawatan actual - Diagnosis keperawatan resiko - Diagnosis keperawatan kemungkinan - Diagnosis keperawatan sejahtera - Sindroma - Kolaborasi (potensial komplikasi)

C. Perencanaan Perencanaan tindakan keperawatan berisikan hal-hal yang akan dilakukan oleh perawat sebagai tim kesehatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami oleh pasien/ klien. Untuk melakukan dokumentasi terhadap rencana tindakan, dituliskan dengan menggunakan format tabel. Perencanaan keperawatan ini meliputi beberapa bagian yaitu: - Tujuan (umum, khusus / kriteria hasil) - Intervensi - Rasional - Tanda tangan Tujuan sebaiknya mengandung / menggunakan formulasi SMART yaitu Spesifik, measurable, achievable, reliable dan time aspect. Intervensi umumnya dituliskan dengan menggunakan bahasa perintah, bahasa bersifat umum; lebih menekankan pada what (apa) dan when (kapan/ frekuensi), dalam beberapa situasi dapat ditambahkan unsur where (dimana) dan who (siapa). Rasional adalah pernyataan terkait dengan alasan logis dilakukannya tindakan dan atau teori yang mendukung keterlaksanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan tersebut.

D. Pelaksanaan Pelaksanaan adalah aspek psikomotor yang dilakukan setelah perencanaan tindakan. Pelaksanan tindakan keperawatan umumnya mengacu (walaupun tidak selalu sama) dengan rencana tindakan yang telah disusun. Dalam dokumentasi keperawatan, umumnya pelaksanaan dituliskan dalam kalimat berita; dan disamping mengandung unsur what (apa), when (kapan), where (dimana) dan who

14

(siapa); aspek tindakan ini dapat juga mengandung unsur how (bagaimana dilakukannya tindakan tersebut). Pendokumentasian atas tindakan keperawatan dilakukan / dikelompokkan untuk masing-masing diagnosis keperawatan, dan ditulis baik secara deskriptif ataupun menggunakan tabel yang memuat unsur waktu (tanggal, jam), jenis tindakan dan tanda tangan.

E. Evaluasi Evaluasi keperawatan adalah aspek penilaian terhadap kondisi/ situasi pasien dan masalah yang dihadapinya setelah beberapa saat tertentu dan atau setelah dilakukan tindakan keperawatan tertentu. Evaluasi umumnya mengacu pada ketercapaian tujuan dan atau pencapaian kriteria hasil sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana keperawatan. Evaluasi secara umum dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan; yaitu evaluasi jangka panjang dan evaluasi jangka pendek. Evaluasi jangka panjang lebih menekankan pada pencapaian hasil (tujuan) sedangkan evaluasi jangka pendek lebih melihat kriteria hasil dan atau proses. Rumusan evaluasi umumnya dituliskan dalam format tabel untuk tiap-tiap diagnosis dan mengandung unsur waktu dan hasil evaluasi yang meliputi data subyektif (S), data obyektif (O), analisis terhadap masalah keperawatan yang dievaluasi (A), Serta rencana tindakan selanjutnya berdasarkan atas status masalah saat ini (P).

BAB 5 PEMBAHASAN Bab pembahasan adalah bagian dari karya tulis ilmiah yang memberikan paparan dan analisis terhadap seluruh hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan. Pada bagian ini, penyusun karya tulis ilmiah mencantumkan tentang temuan (data & fakta) serta disandingkan dengan teori yang ada, serta sekaligus memberikan opini/ pandangan ketidaksingkronan antara data dan fakta. Adapun aspek yang dibahas antara lain: A. Pengkajian

Tinjauan terhadap pengkajian dilakukan berdasarkan temuan data selama pengkajian, dan dianalisis/

15

disinkronkan dengan data yang mestinya ditemui secara teoritis. Pada bagian ini penyusun juga mengemukakan teori-teori yang mendukung kesinkronan dan atau ketidaksinkronan data baik dari hasil pengkajian pada riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang.

B. Perencanaan Pada bagian ini, penyusun menguraikan alasan-alasan dipilihnya diagnosis keperawatan dan relevansinya/ ketidaksinkronan yang terjadi dengan teori yang ada. Penyusun karya tulis ilmiah mengemukakan juga alasan-alasan pemilihan rencana tindakan serta teori yang mendasarinya; jika dimungkinkan dapat juga diutarakan alasan tidak dilakukannya tindakan keperawatan sebagaimana yang terdapat pada teori.

C. Pelaksanaan Bagian ini mengutarakan tentang hal-hal yang dilaksanakan oleh perawat untuk mengatasi masalah, dan selanjutnya menguraikan dasar teori sebagai penguat atas alasan dilakukannya tindakan tersebut. Pada bagian ini dimungkinkan juga pembahasan tentang cara/ teknik pelaksanaan tindakan dan teori yang mendasari tindakan tersebut.

D. Evaluasi Bagian analisis terhadap evaluasi dilakukan untuk menggambarkan kesenjangan antara teori dan kenyataan yang sesungguhnya terjadi dari hasil evaluasi pada pasien setelah kurun waktu tertentu.

BAB 6 SIMPULAN & SARAN

Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan inteprestasi, cara penulisan/pembahasan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat, sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Isi kesimpulan dapat berupa ringkasan dari keseluruhan proses keperawatan, dan pada kesimpulan dapat pula diungkapkan pendapat/ informasi baru, koreksi atas pendapat/ teori yang telah ada, atau pembuktian terhadap pendapat/ teori lama yang telah ada sebelumnya.. Saran merupakan kelanjutan dari kesimpulan, berupa anjuran, yang dapat menyangkut aspek operasional, kebijakan, maupun konseptual. Saran hendaknya bersifat

16

konkrit, realistik. bernilai praktis, dan terarah (disebut juga saran tindak).

1.3 Bagian Akhir

Bagian Akhir biasanya terdiri atas : 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran-lampiran (jika ada)

17

BAB 3 CARA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Kertas yang digunakan (1) Kertas yang digunakan untuk pengetikan karya tulis

ilmiah adalah kertas HVS ukuran kwarto (21,5 cm X 28 cm) dengan ketentuan berat : Konsultasi dan ujian sidang = 70 Gr/80 Gr Karya Tulis akhir = 80 Gr

(2) Sampul luar (kulit luar) dari kertas :

Konsultasi dan ujian sidang = Buffalo warna putih Karya tulis akhir = Hard cover warna biru donker

(3) Tiap Bab diberi kertas pembatas bahan Doorslag dengan warna biru

B. Pengetikan

(1) Pengetikan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin tik manual, mesin tik elektrik maupun menggunakan komputer

(2) Ketentuan bidang halaman ketik adalah : pinggir atas 4 cm dari tepi kertas, pinggir kiri 4 cm dari tepi kertas, pinggir kanan 3 cm dari tepi kertas dan pinggir bawah 3 cm dari tepi kertas.

(3) Cara pengetikan yang harus diperhatikan adalah : • Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas,

tidak bolak-balik • Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman

atau Sans Serif • Ukuran huruf adalah Pica untuk mesin ketik dan 12

untuk komputer • Pita atau tinta yang digunakan dalam tulisan adalah

hitam • Kata-kata dari bahasa asing yang diambil secara murni

dicetak miring (italic).

(4) Spasi • Jarak antara satu baris dengan baris lainnya adalah

dua spasi • Jarak antara penunjuk bab (Bab 1) dengan Judul Bab

(Latar Belakang) adalah dua spasi • Jarak antara judul bab dengan teks pertama yang

18

ditulis, atau antara baris akhir anak bab dengan anak bab selanjutnya adalah empat spasi

• Jarak antara judul anak bab dengan baris pertama teks adalah dua spasi, dan alinea teks diketik menjorok kedalam lima ketukan (lima karakter)

• Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, diagram atau judulnya adalah tiga spasi

• Alinea baru diketik menjorok kedalam lima ketukan dari margin kiri teks. Jarak antara alinea satu dengan alinea lainnya adalah dua spasi

• Penunjuk Bab dan bab baru selalu dimulai dengan halaman baru

(5) Kutipan • Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau

terjemahan), yang terdiri tidak lebih dari tiga baris,

4 Spasi

4 Spasi

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia setelah

manusia melakukan penginderaan terhadap sesuatu

(Notoatmodjo, 1997)

2. Guna Pengetahuan

Pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu dapat

menjadi faktor predisposisi atau faktor yang menjadi

penyebab timbulnya perilaku individu. Menurut

Notoatmodjo, dalam buku Pendidikan Kesehatan, 2003

disebutkan bahwa pengetahuan dapat menjadi sebab

timbulnya perilaku.

Dengan adanya pengetahuan maka setidaknya

individu dapat menentukan tentang bagaimana cara

melakukan suatu perilaku, tentang hal-hal apasaja

l diperhati

4 Cm

4 Cm

3 Cm

3 Cm

6

19

dimasukkan dalam teks dengan jarak tetap dua spasi, diikuti dengan nama penulis, tahun dan halaman; dimana nama penulis, tahun dan halaman ditulis dalam tanda kurung. Misalnya :

Menua adalah suatu proses dimana seseorang menjadi tua. Proses

menua terjadi secara spontan seiring dengan waktu yang ada.

Menua (Menjadi Tua) adalah proses menghilangnya kemampuan

jaringan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi normal

(Kusuma, 1992, h. 12)

• Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahan) yang terdiri atas empat baris atau lebih, diketik terpisah dari teks dengan jarak satu spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri teks, diikuti nama penulis, tahun, halaman. Misalnya :

Dalam melaksanakan pelayanan keperawatan pada klien

perawat menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatannya.

Nursing has developed and refined its own unique approach to practice, called the nursing process. The nursing process is essentially a cognitive (mental) activity that requires both critical and creative thinking and serves as the basic for providing nursing care (Citty, 1997; h.134)

• Jarak antar baris teks dengan kutipan langsung tersebut pada butir diatas, dan jarak antara baris kutipan langsung itu dengan baris awal teks berikutnya adalah dua spasi.

• Penggunaan gagasan atau pemikiran seseorang penulis buku, artikel, dan sebagainya, walaupun disusun dengan menggunakan kata-kata sendiri harus pula mencantumkan namanya (apabila perlu dapat pula dicantumkan judul karya tulisnya) dan tahun buku/artikel yang ditulis.

20

C. Tajuk (1) Setiap bab diketik di halaman baru dengan huruf kapital

ditempatkan di tengah dan tidak diberi garis bawah dan tanda baca

(2) Tajuk yang dimaksud diatas adalah :

• PERSETUJUAN PEMBIMBING • LEMBAR PENGESAHAN • SURAT PERNYATAAN • RINGKASAN • KATA PENGANTAR • DAFTAR ISI • DAFTAR TABEL • DAFTAR GAMBAR • DAFTAR SINGKATAN • DAFTAR LAMPIRAN • BAB 1 : PENDAHULUAN • BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA • BAB 3 : METODE • BAB 4 : ASUHAN KEPERAWATAN • BAB 5 : PEMBAHASAN • BAB 6 : SIMPULAN DAN SARAN • DAFTAR PUSTAKA • LAMPIRAN

D. Ringkasan (1) Jarak spasi dalam pengetikan ringkasan adalah satu spasi (2) Jarak antara judul Ringkasan dengan Nama Penulis adalah

Dua Spasi (3) Jarak antara Nama Penulis (dan NIM) serta teks pertama

abstrak adalah Dua spasi (4) Jarak antara alinea yang satu dengan yang lain adalah satu

spasi (5) Alinea baru diketik menjorok kedalam lima ketukan dari

margin kiri teks (6) Panjang ringkasan sedapatnya antara 150-200 kata (7) Ringkasan pada studi kasus setidaknya mengandung :

• Introduksi masalah/masalah yang diteliti, kalau mungkin dalam satu kalimat

• Metode dan waktu serta tempat pelaksanaan asuhan keperawatan

• Result/Hasil yang terdiri atas masalah keperawatan,

21

tindakan secara umum dan hasil/evaluasi setelah dilakukannya tindakan

• Analisis dari masalah dan atau hasil (evaluasi) asuhan keperawatan

• Discuss, yaitu Kesimpulan dan implikasi, terapan atau rekomendasi

• Keyword/Kata Kunci Asuhan Keperawatan. (8) Contoh penulisan Ringkasan sebagaimana pada lampiran

E. Penomoran Bab, Anak Bab dan Paragraf (1) Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan

angka arab dan pengetikan dilakukan di tengah (2) Penomoran anak bab dan paragraf menggunakan angka

arab, diketik pada margin sebelah kiri (3) Penomoran sub anak bab dan sub-sub anak bab diatur

dengan tata aturan seperti contoh :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan B. Konsep Abortus

1. Pengertian Abortus 2. Penyebab Abortus

a. Penyebab Sengaja (Provokatus) b. Penyebab Tidak disengaja

1) Gangguan Genetik 2) Malnutrisi 3) Trauma

a) Kimiawi b) Fisik

(1) Trauma tumpul (a) Manusia (b) Kendaraan (c) Alat rumah tangga

(2) Trauma tajam c) Radiasi

3. Macam-macam Abortus

F. Penomoran Halaman (1) Halaman bagian awal

• Penomoran halaman bagian awal karya tulis, mulai dari halaman judul bagian dalam sampai halaman daftar lampiran menggunakan angka romawi kecil

• Halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi nomor urut halaman tetapi

22

diperhitungkan sebagai halaman i dan ii (nomor halaman tersebut tidak diketik)

• Halaman ringkasan sampai dengan daftar lampiran diberi nomor dengan angka romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing

• Nomor halaman diletakkan dalam pias (lajur) bawah bagian dengan kedudukan horizontal di tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah.

(2) Halaman bagian inti Pemberian nomor pada bagian inti karya tulis ditetapkan sebagai berikut: • Penomoran bagian inti karya tulis mulai dari Bab

Pendahuluan sampai bab Kesimpulan dan Saran menggunakan angka arab

• Nomor halaman diletakkan pda bagian atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari margin atas dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan

• Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari Bab 1 : Pendahuluan sampai dengan Bab 5 : Kesimpulan dan Saran, nomor halaman diletakkan pada bagian bawah setelah margin bawah dengan posisi horizontal tepat di tengah.

(3) Halaman Bagian akhir

• Penomoran bagian akhir karya tulis ilmiah mulai dari daftar pustaka sampai akhir menggunakan angka arab, dengan angka pertama mengikuti halaman terakhir dari bagian inti

• Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan berjarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada bagian itu) dan angka terakhir nomor halaman lurus dengan margin kanan.

• Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari daftar pustaka sampai dengan lampiran akhir, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman itu)

G. Sampul luar/kulit luar

(1) Dalam sampul luar mengandung: • Judul karya tulis ilmiah • Anak judul (kalau ada) • Tulisan “KARYA TULIS ILMIAH” (tanpa tanda kutip)

23

• Logo institusi • Nama Mahasiswa • NIM mahasiswa • Identitas Institusi : Akademi Keperawatan Pamenang • Lokasi institusi : Pare – Kediri • Tahun penyusunan karya tulis (pada saat karya tulis

selesai dibuat/ disyahkan)

(2) Judul karya tulis ilmiah ditulis pada baris paling atas dengan hurup kapital semua, dengan jarak dari tepi atas kertas sekurang-kurangnya enam centimeter

(3) Jumlah kata untuk judul maksimal 16 kata (4) Jika judul terlalu panjang dapat dibuat dalam Judul utama

dan Anak Judul (5) Jenis huruf untuk judul utama yang digunakan adalah

Times New Roman, Bremen, atau yang sejenis dengan ukuran huruf antara 14-16 Pt.

(6) Judul yang panjang dapat ditulis menjadi dua baris atau lebih dengan jarak 1 spasi, dan pemotongan judul memperhatikan kaidah bahasa Indonesia dan kaidah kerapihan (kalau memungkinkan konfigurasi membentuk pyramid terbalik ( )

(7) Judul tidak disertai dengan tanda baca (titik) (8) Anak judul ditulis dalam tanda kurung, berjarak sekitar 1

Cm dibawah judul utama dan ditulis dalam huruf kecil dengan huruf awal tiap kata berupa huruf kapital.

(9) Anak judul ditulis dengan jarak 1 spasi dan pemotongan judul memperhatikan kaidah bahasa Indonesia dan kaidah kerapihan

(10) Tulisan ‘KARYA TULIS ILMIAH’ disertakan di bawah judul dengan jarak 4 spasi (2,5 cm) dari judul, menggunakan huruf capital dan menggunakan ukuran huruf 14 Pt. Posisi tulisan di tengah (center)

(11) Tulisan nama mahasiswa dan NIM mahasiswa penyusun menggunakan jenis huruf Arial dengan Ukuran 12 Pt, ditulis dengan huruf capital semua. Posisi tulisan di tengah dan jarak 2,5 cm dibawah tulisan ‘KARYA TULIS ILMIAH’.

(12) Simbol Akper Pamenang terletak kira-kira di tengah halaman kertas baik dari sisi vertikal maupun horizontal dan terletak antara tulisan KARYA TULIS ILMIAH dengan Nama Mahasiswa.

(13) Nama Institusi, Tempat dan Tahun ditulis dengan menggunakan huruf Arial dengan ukuran 16-18 Pt, posisi di tengah dan kerapatan tulisan 1 spasi.

24

H. Sampul dalam Sampul dalam dibuat sama dengan sampul luar, hanya saja dicetak di kertas HVS putih ukuran kwarto dengan berat kertas 80 gram. Selain itu setelah judul tulisan KARYA TULIS ILMIAH diganti dengan tulisan “Karya tulis ini disusun sebagai salah saru syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Pamenang” dengan ukuran huruf 12 Pt.

I. Halaman Persetujuan Pembimbing Isi dari halaman persetujuan pembimbing adalah sebagai berikut : (1) Lay out ‘Lembar Persetujuan’ ditulis disisi atas bagian

tengah dengan huruf kapital (2) Lay out ‘Karya tulis’ dan ‘telah disetujui untuk diajukan

dalam ujian sidang karya tulis ilmiah’ ditulis dengan huruf Times New Roman dengan ukuran 12 Pt., terletak sebelum dan setelah judul, peneliti dan NIM.

(3) Judul karya tulis ilmiah diketik dengan huruf capital, dengan jarak antar baris 1 spasi

(4) Nama mahasiswa diketik dibawah subjudul, dengan jarak sekitar satu cm dari baris terakhir judul. Ditulis dalam huruf capital

(5) NIM mahasiswa diketik dibawah sub judul, dengan jarak sekitar 1 spasi dari Nama Mahasiswa

(6) Waktu pemberian persetujuan ditulis tanggal, bulan dan tahunnya, diketik di belakang nama kota (Kediri).

(7) Lay out ‘menyetujui, ‘Pembimbing I’ dan ‘Pembimbing II’ (kalau ada) serta direktur diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada halaman ini. Nama pembimbing empat sentimeter dari tepi kertas bagian bawah.

Contoh lembar persetujuan pada lampiran

J. Lembar Pengesahan (1) Lembar pengesahan merupakan halaman pengesahan

penguji setelah melakukan pengujian karya tulis ilmiah. (2) Meliputi lay out ‘Lembar Pengesahan’, Judul KTI, nama dan

NIM yang sistematikanya sama dengan lembar persetujuan (3) Lay out ‘Karya tulis :’ dan ‘Disahkan oleh penguji karya

tulis ilmiah’ dituliskan sebelum dan setelah judul, penyusun dan NIM.

(4) Lay out ‘hari/tanggal :, dan ‘Tempat’ diletakkan dengan

25

posisi rata kiri, dengan jarak 2 cm dari batas margin kiri (5) Daftar Penguji disusun berdasarkan urutan Penguji I,

Penguji II dan Penguji III, dengan menyertakan kolom Nama dan Tanda Tangan, sesuai dengan contoh pada lampiran

K. Lembar Pernyataan

(1) Lembar pernyataan merupakan lembar yang mengandung pernyataan mahasiswa bahwa karya tulis yang telah dibuat benar-benar merupakan karya orisinal dari penyusun karya tulis.

(2) Lay out ‘Surat Pernyataan’ sistematikanya sama dengan lembar persetujuan

(3) Lay out lainnya sesuai dengan contoh pada lampiran.

L. Daftar Isi (1) Daftar isi ditulis dengan sistematika daftar isi Bab dan Sub

Bab utama, dengan mencantumkan halaman Bab/Sub Bab dimaksud

(2) Daftar isi Juga mencantumkan Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Abstrak, Halaman Abstract, Halaman Kata Pengantar, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Halaman Daftar Isi, Halaman Daftar Tabel (kalau ada), halaman Daftar Gambar (kalau ada), Halaman daftar Diagram (kalau ada) dan Halaman Daftar Grafik (kalau ada). Termasuk yang dimuat dalam Dafrtar isi juga bagian akhir dari laporan penelitian yang meliputi halaman daftar Pustaka, Halaman Lampiran.

(3) Daftar Lampiran dibuat dalam 1 ½ Spasi.

M. Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Grafik dan Daftar Diagram (1) Daftar tabel, Daftar Gambar, Daftar Grafik dan Daftar

diagram dibuat secara terpisah, dengan masing-masing daftar berada dalam satu lembar secara terpisah

(2) Dalam Daftar tabel, Daftar Gambar, Daftar Grafik dan Daftar diagram, masing-masing mengandung unsur Nomor (tabel/gambar/grafik/ diagram); Judul (tabel/ gambar /grafik / diagram), serta halaman lokasi tabel/ gambar/ grafik/ diagram tersebut berada

(3) Nama tabel/gambar/grafik/ diagram ditulis dalam jarak 1 spasi

(4) Jarak antara satu tabel/gambar/grafik/ diagram dengan tabel/gambar/ grafik/diagram berikutnya adalah 2 spasi

26

N. Daftar Pustaka (1) Jumlah daftar pustaka yang terkait (relevan) dengan topik

karya tulis minimal sejumlah 5 (lima) buah (2) Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar

pustaka adalah satu spasi (3) Baris kedua tiap sumber pustaka (referensi) diketik

menjorok kedalam sebanyak 5 ketukan (4) Judul buku diketik miring (italic) atau diberi garis bawah

(jika tidak dimiringkan) (5) Jarak spasi baris akhir suatu buku (jurnal, artikel, dll)

dengan baris pertama buku (jurnal, artikel) berikutnya adalah satu setengah spasi

(6) Urutan pengetikan untuk buku adalah : • Nama penulis, dimulai dengan nama belakang (diketik

lengkap) diikuti dengan nama depan (diketik singkatannya) diakhiri dengan tanda titik. Jika lembaga maka tulis nama lembaga secara utuh atau singkatannya secara utuh.

• Tahun terbit, ditulis dalam tanda kurung • Judul buku ditulis huruf miring atau diberi garis bawah.

Awal kata dimulai dengan huruf besar, diakhiri dengan titik

• Edisi buku diterbitkan, disingkat dengan ‘Ed.’ Dan diakhkiri dengan titik

• Kota tempat penerbit atau Negara bagian tempat penerbit, diakhiri dengan tanda titik dua (:)

• Nama penerbit Contoh (jika diketik komputer): Kozier, B; Erb, G.(1989). Fundamentals of Nursing,

Concept and Procedure, Ed. 2. Philadelphia : Addison-Wesley Publ. Co.

Contoh (jika diketik dengan mesin ketik): Soekadji, S. (1983). Modifikasi Perilaku : Penerapan

Sehari-Hari dan Penerapan Profesional. Yogyakarta : Liberty

27

(7) Urutan pengetikan untuk artikel yang diedit dalam satu buku: • Nama Penulis, dimulai dengan nama belakang (ditulis

lengkap) dan diikuti nama depan dan tengah (disingkat), diakhiri denan tanda titik.

• Tahun terbit, ditulis dalam tanda kurung • Nama editor, diketik di belakang kata ‘dalam’ dan

dimulai dengan nama depannya (diketik singkatannya) dan diikuti nama belakang (ditulis lengkap), diakhiri dengan tanda titik dua (:)

• Judul buku diketik dengan huruf miring atau italic atau diberi garis bawah, diakhiri dengan tanda titik

• Edisi Terbit • Kota tempat penerbit atau Negara bagian tempat

penerbit diakhiri dengan tanda titik dua (:) • Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik

Contoh : Roezin, A. & Dharmabakti, U.S.(1990) dalam Soepardi,

E.A & Iskandar, N.: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Ed.5. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI

(8) Urutan pengetikan untuk jurnal dan majalah

♦ Nama Penulis, dimulai dengan nama belakang (ditulis lengkap) dan diikuti nama depan dan tengah (disingkat), diakhiri denan tanda titik.

♦ Tahun terbit, ditulis dalam tanda kurung ♦ Judul artikel, diketik tidak dengan huruf miring atau

italic atau diberi garis bawah, diakhiri dengan tanda titik

♦ Nama jurnal, diketik dengan huruf miring (italic) atau diberi garis bawah, diakhiri dengan tanda koma

♦ Nomor halaman, tidak diketik dengan huruf miring atau digaris bawah. Nomor halaman diketik mulai dari awal hingga akhir artikel

Contoh :

Bower, G.H (1981). Mood and Memory, American Psychologist, 36,139-138

28

(9) Urutan pengetikan untuk sumber hasil download internet : • Nama penulis • Tahun pembuatan artikel, jika tidak ada tuliskan waktu

(tahun) download • Judul artikel, tulis miring • Situs internet • Waktu download

Contoh : Bernady (2000), Mencegah Kejenuhan Berfikir. www. Bigthink.com.(download: 12 Mei 2006)

O. Tabel, Gambar, Grafik dan Diagram (1) Pembuatan tabel

• Tabel dimuat kira-kira ditengah halaman • Judulnya diketik diatas tabel, mengikuti besar tabel

dengan memperhitungkan keseimbangan halaman • Nomor tabel terdiri atas dua bagian yaitu bagian

pertama menunjukkan nomor bab dimana tabel itu dimuat dan nomor kedua menunjukkan nomor urut tabel itu

• Awal baris judul tabel dibawah awal judul tabel (bukan dibawah nomor tabel)

• Sumber tabel ditulis : Nama orang/institusi, Judul buku/artikel, tahun

• Tabel yang dibuat oleh penulis sendiri; misalnya dari hasil sintesa informasi/ sumber buku atau hasil penelitiannya sendiri tidak perlu mencantumkan nama dan tahun

Contoh : Tabel 2.2 : Prakiraan Umur dan Dosis Pemberian Obat

Umur Dosis Keterangan 0 bulan 1/8 dosis dewasa Lahir cukup

bulan, BB > 2000 gram

3 bulan 1/6 dosis dewasa 6 bulan 1/5 dosis dewasa 9 bulan ¼ dosis dewasa 1 tahun ¼dosis dewasa

Sumber : Daldjono, 2001

29

Tabel 4.2 : Tabulasi Silang Kadar Hemoglobin darah Dengan Ketahanan Tubuh Pada Masyarakat di Desa Tuban Kec. Parteker Madura Tahun 2008

Kadar Hemoglobin

Ketahanan Tubuh

Lebih dr 10 gr%

Kurang atau sama dg 10 gr%

TOTAL

Baik 10 (30,30%)

2(6,06 %)

12 (36,36%)

Cukup 8(24,24%)

3(9,09%)

11 (33,33%)

Kurang 3(9,09%)

7(21,21%)

10 (30,30%)

TOTAL 21 (63,64%)

12 (36,36%)

33 (100%)

(2) Pembuatan Gambar • Gambar dimuat kira-kira ditengah halaman • Judul diketik di bawah gambar, mengikuti lebar

gambar, dengan memperhitungkan keseimbangan gambar

• Nomor gambar terdiri atas dua bagian yaitu nomor pertama menunjukkan nomor bab dimana gambar tersebut dimuat dan nomor kedua menunjukkan nomor gambar pada bab tersebut

• Kalimat pertama judul gambar ditulis sesudah nomor gambar, dengan jarak dua ketukan

• Awal baris kedua judul gambar berada dibawah awal judul gambar (bukan dibawah nomor gambar)

Contoh :

Gambar 2.5 Struktur Anatomi Jalan Nafas Atas (Sumber : Hermaine, 2003, h. 13)

30

(3) Grafik • Grafik dimuat kira-kira ditengah halaman • Judul diketik di bawah gambar, mengikuti lebar Grafik,

dengan memperhitungkan keseimbangan Grafik • Nomor Grafik terdiri atas dua bagian yaitu nomor pertama

menunjukkan nomor bab dimana grafik tersebut dimuat dan nomor kedua menunjukkan nomor grafik pada bab tersebut

• Kalimat pertama judul grafik ditulis sesudah nomor grafik, dengan jarak dua ketukan

• Awal baris kedua judul grafik berada dibawah awal judul grafik (bukan dibawah nomor grafik)

• Grafik yang dibuat oleh peneliti sendiri atau berasal dari data penelitian tidak perlu dicantumkan sumber

Contoh :

0 5 10 15 20 25Panas

0

0.5

1

1.5

2

2.5

Penu

runa

nsu

hu(C

elci

us)

Waktu (menit)

PanasDingin

Grafik 4.4 : Perubahan suhu tubuh pada pasien thipoid yang dilakukan kompres

(4) Diagram o Diagram dimuat kira-kira ditengah halaman o Judul diketik di bawah gambar, mengikuti lebar

diagram, dengan memperhitungkan keseimbangan diagram

o Nomor diagram terdiri atas dua bagian yaitu nomor pertama menunjukkan nomor bab dimana diagram tersebut dimuat dan nomor kedua menunjukkan nomor diagram pada bab tersebut

o Kalimat pertama judul diagram ditulis sesudah nomor

31

diagram, dengan jarak dua ketukan o Awal baris kedua judul diagram berada dibawah awal

judul diagram (bukan dibawah nomor diagram) o Diagram yang dibuat oleh peneliti sendiri tidak perlu

dicantumkan sumbernya Contoh :

Diagram 2.1 : Pola Pemberdayaan Masyarakat

(5) Keterangan/uraian dari tabel, diagram, grafik • Keterangan/uraian dari tabel, grafik, dan diagram

ditulis/ dideskripsikan setelah tabel, diagram dan grafik • Penulisan deskripsi tabel, diagram dan grafik dilakukan

selengkap mungkin untuk menghindari bias pembacaan hasil

Pembelajaran

Pengaruhi Lingk.

Sesuai Sosbud

Dari,oleh, utk &bersama masy.

Pemberdayaan Masyarakat

Mampu memelihara &meningkatkan

kesehatan

32

LAMPIRAN

33

This Page Intentionally Blank

34

Contoh sampul luar proposal karya tulis ilmiah:

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN GANGGUAN NUTRISI :

KURANG DARI KEBUTUHAN

(Studi Kasus di RSU Syaiful Anwar Malang Tahun 2013)

Oleh :

UNTUNG SLAMET WIDODONIM. 11011

AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG PARE – KEDIRI

2014

35

Contoh sampul luar untuk hasil akhir karya tulis:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA SCHIZOFRENIA HEBREFENIK DENGAN

ISOLASI SOSIAL (Studi Kasus di RS Radjiman Wediodiningrat Lawang 2013)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

BEJO SUGIANTORONIM. 10010

AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG PARE – KEDIRI

2014

36

Contoh Sampul Dalam :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA SCHIZOFRENIA HEBREFENIK DENGAN

ISOLASI SOSIAL (Studi Kasus di RS Radjiman Wediodiningrat Lawang 2013)

Karya Tulis Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan

Pada Akademi Keperawatan Pamenang

Oleh :

BEJO SUGIANTORONIM. 10010

AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG PARE – KEDIRI

2014

i

37

Contoh lembar persetujuan untuk pengambilan data/ melakukan Asuhan Keperawatan :

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah : JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PASCA

BERSALIN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN: NYERI (STUDI KASUS DI RSU KAB. KEDIRI TAHUN 2013)

PENELITI : ELITA ROSITA ANGGRAINI NIM : 12015

Disetujui untuk melakukan pengambilan data/ melakukan asuhan keperawatan:

Pembimbing I

TINTIN ELIYANA, SKep,Ns.M.Kes.

Pembimbing II

ERWIN YEKTININGSIH, S.Kep,Ns.

Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Pamenang

SURYONO, S.Kep,Ns.MNRS.

ii

38

Contoh lembar persetujuan untuk karya tulis ilmiah saat Ujian:

Catatan : Tanggal Persetujuan dituliskan tanggal rencana ujian

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis Ilmiah: JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA

DENGAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN RESIKO PENULARAN PENYAKIT (STUDI KASUS DI DS. SENDANG KEC. RINGINREJO KAB. KEDIRI 2013)

PENELITI : FAIZ ASSAN WIRATAMA NIM : 12012

Disetujui untuk diuji pada Ujian Karya Tulis Ilmiah pada tanggal 10 Maret 2014

Pembimbing I

ARIS DWI C., SKep,Ns.M.Kes.

Pembimbing II

ANIK MAFTUKHAH, SKep,Ns

Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Pamenang

SURYONO, S.Kep,Ns.MNRS.

ii

39

Contoh lembar pengesahan untuk karya tulis ilmiah :

Catatan : Tanggal Pengesahan dituliskan tanggal pelaksanaan ujian

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah : JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN

TUBERKULOSIS PARU DENGAN RESIKO PENULARAN PENYAKIT (STUDI KASUS DI DS. SENDANG KEC. RINGINREJO KAB. KEDIRI 2013)

PENYUSUN : FAIZ ASSAN WIRATAMA NIM : 12012

Disahkan oleh Penguji Karya Tulis Ilmiah pada : Hari/Tanggal : Senin, 25 November 2014 Tempat : Akademi Keperawatan Pamenang

Tanda Tangan Ketua : dr. Ketut Ardhana, Sp.PD

1. Wahyu Sri Astutik, SKp.MKes 2. Widhi Sumirat, SKp, MKes.

Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Pamenang

SURYONO, S.Kep,Ns.MNRS.

iii

40

Contoh surat pernyataan :

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : NAMA : SETYO SUSANTO NOTONUGROHO NIM : 12078 Tempat tanggal lahir : Kediri, 30 Februari 1980 Institusi : Akademi Keperawatan Pamenang

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul : “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Effusi Pleura dengan Gangguan Pertukaran Gas” adalah bukan karya tulis ilmiah orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis

Kediri, 10 April 2014 Yang menyatakan,

SETYO SUSANTO N.

iv

41

Contoh Ringkasan :

RINGKASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN ANAK MENGALAMI KURANG ENERGI PROTEIN DENGAN MASALAH

KETIDAKMAMPUAN KELUARGA MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI (Studi Kasus di Desa X Kecamatan Y Kab. Kediri Th. 2014)

Oleh : Faiz Azzan Wiratama

NIM. 05012

Nutrisi merupakan komponen penunjang utama bagi proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, sebagai penjaga fungsi fisiologis organ tubuh dan sebagai sumber energi bagi tubuh. Akibat kurangnya nutrisi dapat menyebabkan penyakit, salah satunya adalah penyakit Kurang Energi Protein (KEP). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan anak mengalami KEP dilakukan di wilayah Desa Sumberbendo Kecamatan Pare selama 5 hari kegiatan pada bulan Desember 2013. Metode yang digunakan adalah proses keperawatan.

Hasil pengkajian didapatkan bahwa anak mengalami kurang energi protein karena keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan rendahnya sumber (kemampuan) untuk pemenuhan gizi. Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah antara lain adalah pendidikan kesehatan tentang sumber gizi bagi anak, pendidikan kesehatan tentang resiko gangguan tumbuh kembang, modifikasi peran keluarga untuk upaya pemenuhan gizi serta pemanfaatan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga.

Hasil pengkajian didapatkan anak memiliki berat badan dibawah normal namun tidak menampakkan tanda kurang protein. Hal ini dimungkinkan karena anak relatif masih mendapatkan suplai makanan mengandung protein dalam hidup sehari-hari walaupun dalam jumlah yang sedikit.

Asuhan keperawatan keluarga diharapkan dapat memodifikasi pengetahuan dan peran keluarga dalam upaya peningkatan status nutrisi keluarga untuk mencegah timbulnya gangguan nutrisi pada anggotanya. Kata Kunci : Keluarga, Kurang Energi Protein, Nutrisi

vi

42

Contoh :

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 2.1 Perkembangan Psikososial Menurut Sigmund Freud ………... 20

Tabel 3.1 Gann Chart Kegiatan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah …….… 32

xii

43

Panduan Penyusunan KTI i