74
Laporan Diagnosis Komuunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Mengontrol Tekanan Darah pada Wanita Usia Reproduksi (20-45 tahun) dengan Hipertensi melalui Peningkatan Pengetahuan Wanita Usia Reproduksi (20-45 tahun) di RT 2 RW 2, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Periode 2 Mei 2015 – Juni 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. [1] Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 menunjukkan bahwa sebanyak 12,8% kematian disebabkan oleh hipertensi yaitu sekitar 7,5 juta orang setiap tahunnya. Di wilayah Asia Tenggara ditemukan 36% orang dewasa mengalami hipertensi. Keadaan tersebut merupakan faktor risiko utama untuk kematian sekitar 1,5 juta jiwa tiap tahun. [2,3] Berdasarkan data Riskesdas 2013, hipertensi di Indonesia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi tinggi yaitu sebesar 25,8%. Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi. [1] Data yang ditemukan pada Puskesmas Kelurahan Meruya Utara, hipertensi menempati urutan ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak selama kurun waktu Januari hingga Desember 2014. Dan menempati urutan pertama untuk kasus Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat 1 Juni 2015

pdca edit.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dk-ikm

Citation preview

Laporan Diagnosis Komuunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Tekanan Darah pada Wanita Usia Reproduksi (30-45 tahun) dengan Hipertensi melalui Peningkatan Pengetahuan Wanita Usia Reproduksi (30-45 tahun) di RT 2 RW 2, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Periode 2 Mei 2015 Juni 2015

Laporan Diagnosis Komuunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Mengontrol Tekanan Darah pada Wanita Usia Reproduksi (20-45 tahun) dengan Hipertensi melalui Peningkatan Pengetahuan Wanita Usia Reproduksi (20-45 tahun) di RT 2 RW 2, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Periode 2 Mei 2015 Juni 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.[1]Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 menunjukkan bahwa sebanyak 12,8% kematian disebabkan oleh hipertensi yaitu sekitar 7,5 juta orang setiap tahunnya. Di wilayah Asia Tenggara ditemukan 36% orang dewasa mengalami hipertensi. Keadaan tersebut merupakan faktor risiko utama untuk kematian sekitar 1,5 juta jiwa tiap tahun.[2,3]Berdasarkan data Riskesdas 2013, hipertensi di Indonesia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi tinggi yaitu sebesar 25,8%. Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi.[1]Data yang ditemukan pada Puskesmas Kelurahan Meruya Utara, hipertensi menempati urutan ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak selama kurun waktu Januari hingga Desember 2014. Dan menempati urutan pertama untuk kasus penyakit tidak menular terbanyak dengan jumlah kasus sebesar 861. Pada Puskesmas Kelurahan Meruya Utara ditemukan wanita usia reproduksi (20 - 45 tahun) dengan hipertensi adalah sebanyak 17 orang dari 152 jumlah penduduk wanita berusia reproduksi yaitu sebesar 11,18%. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bateman T. et all, terhadap wanita usia reproduksi di Amerika Serikat dari tahun 1999-2008, yaitu didapatkan prevalensi hipertensi sebesar 7,7 %.[5]Berdasarkan hal-hal di atas maka kami memilih hipertensi pada wanita usia reproduksi (20-45 tahun) dengan diagnosis komunitas agar diketahui penyebab meningkatnya tekanan darah pada wanita usia reproduksi (20-45 tahun) dengan hipertensi di RT 2 RW 2 Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat dengan upaya peningkatan pengetahuan agar terjadi penurunan tekanan darah.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum : Terkontrolnya tekanan darah pada wanita usia reproduksi (20-45 tahun) dengan hipertensi di RT 2 RW 2 Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat.1.2.2 Tujuan Khusus : 1. Diketahuinya masalah utama di RT 2 RW 2 Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat periode Januari Desember 2014.2. Diketahuinya masalah-masalah penyebab tidak terkontrolnya tekanan darah pada wanita usia reproduksi (20-45 tahun) dengan hipertensi di RT 2 RW 2 Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat.3. Diketahuinya intervensi sebagai alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan dalam jangka pendek dan memiliki daya ungkit yang besar dalam menunjang tujuan jangka menengah dan jangka panjang yang diharapkan.

4. Diketahuinya hasil dari intervensi yang dilakukan.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi.

2.1.1 Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih sama dengan 90 mmHg. (National Committe on Prevention Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure VII,2003). [5]2.1.2 EpidemiologiPrevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur 18 tahun sebesar 25,8 persen, tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen. Jadi, ada 0,1 persen yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0.7 persen. Jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5 persen (25,8% + 0,7 %).[6]

Prevalensi hipertensi cenderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan lebih rendah dan kelompok tidak bekerja, kemungkinan akibat ketidaktahuan tentang pola makan yang baik. [6]Pada analisis hipertensi terbatas pada usia 15-17 tahun menurut JNC VII 2003 didapatkan prevalensi nasional sebesar 5,3 persen (laki-laki 6,0% dan perempuan 4,7%), perdesaan (5,6%) lebih tinggi dari perkotaan (5,1%).[6]

2.1.3 Etiologi Penyakit Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu ; [5]

a. Hipertensi essensial atau primer.

b. Hipertensi sekunderPenyebab dari hipertensi essensial sampai saat ini masih belum dapat diketahui. Kuranq lebih 90 % penderita hipertensi tergolong hipertensi essensial sedangkan 10 % nya tergolong hipertensi sekunder. [5]Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid ), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme) dan lain- lain. [5]Bentuk hipertensi antara lain hipertensi hanya diastolik, hipertensi campuran (diastolik dan sistolik yang meninggi) dan hipertensi sistolik. Hipertensi diastolik sangat jarang dan hanya terlihat peninggian yang ringan dari tekanan diastolik, misalnya 120/100 mmHg. Bentuk seperti ini biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda sementara itu hipertensi sistolik paling sering dijumpai pada usia lanjut. [5]2.1.4 Faktor Resiko. [6]Hipertensi esensial adalah penyakit multifaktorial yang timbul terutama karena interaksi antara faktor-faktor resiko tertentu. Faktor-faktor risiko yng mendorong timbulnya kenaikan tekanan darah tersebut adalah:

faktor resiko: diet dan asupan garam, stres, ras, obesitas, merokok, genetis

sistem saraf simpatis : tonus simpatis dan variasi diurnal

keseimbangan antara modulator vasodilator dan vasokonstriksi: endotel pembuluh darah berperan utama, tetapi remodeling dari endotel, otot polos dan instisium juga memberikan konstribusi akhir

pengaruh sistem otokrin stempat yang berperan pada sistem renin angiotensis dan aldosteron.

2.1.5 Klasifikasi.

KategoriTarget sistolikTarget diastolik

60 tahun