95
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT MENURUT LAPANGAN USAHA Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Province by Industrial Origin 2008 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT

PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT MENURUT LAPANGAN USAHA

Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Province

by Industrial Origin

2008

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT

Page 2: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT MENURUT LAPANGAN USAHA 2008 Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Province by Industrial Origin 2008

Katalog BPS/ BPS Catalogue : 930201.9100 I S B N : - Nomor Publikasi/ Publication Number : 91300.09.03 Ukuran Buku/ Book Size : 16,5 cm x 21,5 cm Jumlah Halaman/ Number of Pages : xvii rumawi + 78 halaman/ pages Naskah/ Manuscript : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistical Analysis Division Penyunting/ Editor : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistical Analysis Division Gambar Kulit/ Cover Design : Bidang Integrasi, Pengolahan, dan Diseminasi Statistik Statistical Integrated, Processing, and Disemination Division Diterbitkan oleh/ Published by : BPS Provinsi Papua Barat BPS - Statistics Papua Barat Dicetak oleh/ Printed by : Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source

Page 3: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 iii

GUBERNUR PAPUA BARAT

SAMBUTAN

Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang

berkesinambungan guna menyejahterakan masyarakat melalui peningkatan

taraf hidup, pemerataan pendapatan, memperluas lapangan kerja serta

meningkatkan hubungan ekonomi antar wilayah. Dalam perencanaan, penentuan strategi, dan kebijakan untuk mencapai

tujuan di atas sangat membutuhkan ketersediaan informasi statistik yang

relevan dengan kondisi daerah terutama potensi sumber daya yang dimiliki

sebagai alat ukur dan analisisnya. Dengan demikian diharapkan strategi dan

kebijakan lebih terarah sehingga sasaran dapat dicapai dengan tepat. Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua

Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 ini merupakan bahan kajian

secara makro dan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi di daerah.

Dari penyajian data PDRB secara berkala dapat diketahui tingkat

pertumbuhan ekonomi dan gambaran tingkat kemakmuran serta

perkembangan pembangunan regional secara periodik. Untuk itu saya

Page 4: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 iv

menyambut gembira dengan diterbitkannya publikasi PDRB Provinsi Papua

Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 ini yang menambah khazanah

bagi informasi pembangunan di provinsi paling muda ini. Mengingat peran strategis informasi statistik, maka saya berharap agar

di tahun-tahun mendatang Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dapat

menyajikan berbagai jenis data statistik dalam menunjang pembangunan di

wilayah ini, juga terus melakukan koordinasi dengan instansi/sektor terkait

baik di kalangan pemerintah maupun swasta sehingga data dan informasi

yang disajikan dapat lebih berkualitas. Akhirnya kepada Badan Pusat Statistik dan semua pihak yang telah

membantu menyusun publikasi PDRB Provinsi Papua Barat ini saya

sampaikan penghargaan dan terima kasih.

Manokwari, Juli 2009

GUBERNUR PAPUA BARAT

ABRAHAM O. ATURURI

Page 5: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

limpahan rahmat-Nya penyusunan Publikasi Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008

yang merupakan kerja sama Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua

Barat dapat terselesaikan. Publikasi ini terdiri dari tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan Usaha

dengan minyak dan gas bumi serta tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan

Usaha tanpa minyak dan gas bumi. Keterangan yang dihimpun mencakup

sembilan lapangan usaha/sektor ekonomi yaitu Pertanian; Pertambangan dan

Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik dan Air Bersih; Bangunan;

Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi;

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; serta Jasa-jasa. PDRB ini akan sangat berguna bagi para perencana dalam menyusun

program pembangunan dan bagi para pengambil kebijakan dalam mengukur

keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan. Dikarenakan keterbatasan data yang tersedia, maka beberapa data yang

disajikan terutama pada tahun 2008 masih bersifat sementara yang akan

disempurnakan pada penerbitan berikutnya. Untuk itu, kritik dan saran dari

pembaca dan pemakai data tetap diharapkan untuk penyempurnaannya.

Page 6: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 vi

Dengan diterbitkannya publikasi ini, maka diharapkan dapat

memperkecil kesenjangan yang ada antara ketersediaan dengan kebutuhan

data sehingga pelaksanaan pembangunan di provinsi ini dapat lebih berhasil

guna dan berdaya guna. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya

publikasi ini kami ucapkan terima kasih.

Manokwari, Juli 2009

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

K e p a l a ,

Ir. TANDA SIRAIT, MM NIP. 340005623

Page 7: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 vii

PENJELASAN UMUM

Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut :

Data belum tersedia ……………………………………………..

Data tidak tersedia ………………………………………………

Data dapat diabaikan …………………………………………….

Tanda desimal …………………………………………………...

Angka sangat sementara ……………………………...................

Angka sementara ………………………………………………...

:

:

:

:

:

:

-

0

,

xx

x

Page 8: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 viii

DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN ................................................................................... III

KATA PENGANTAR ................................................................................... V

PENJELASAN UMUM .............................................................................. VII

DAFTAR ISI ............................................................................................ VIII

DAFTAR LAMPIRAN PDRB DENGAN MIGAS ..................................... XI

DAFTAR LAMPIRAN PDRB TANPA MIGAS ...................................... XIII

PENJELASAN TEKNIS ............................................................................. XV

BAB I PENDAHULUAN

1.1. UMUM ................................................................................................ 1

1.2. METODE PENDEKATAN .................................................................... 2

1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN STATISTIK PENDAPATAN REGIONAL ... 5

BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN

2.1. SEKTOR PERTANIAN ........................................................................ 6

2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan ........................................ 6 2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan ............................................... 7 2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya ................................. 7 2.1.4. Subsektor Kehutanan ................................................................. 8 2.1.5. Subsektor Perikanan .................................................................. 8

2.2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN ................................ 9

2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas ................................................ 9 2.2.2. Subsektor Penggalian .............................................................. 10

Page 9: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 ix

2.3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN ................................................. 10

2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang ............................................. 11 2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga ................ 11 2.3.3. Subsektor Industri Migas ......................................................... 11

2.4. SEKTOR LISTRIK DAN AIR BERSIH ............................................... 12

2.4.1. Subsektor Listrik ...................................................................... 12 2.4.2. Subsektor Air Bersih ................................................................ 12

2.5. SEKTOR BANGUNAN ....................................................................... 13

2.6. SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN ...................... 13

2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran ............................. 13 2.6.2. Subsektor Hotel ........................................................................ 14 2.6.3. Subsektor Restoran .................................................................. 14

2.7. SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI .............................. 14

2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya .............................................. 15 2.7.2. Subsektor Angkutan Laut ......................................................... 15 2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan ....... 16 2.7.4. Subsektor Angkutan Udara ...................................................... 16 2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan ....................................... 17 2.7.6. Subsektor Komunikasi ............................................................. 17

2.8. SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN ...... 18

2.8.1. Subsektor Bank ........................................................................ 18 2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank ............................ 19 2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan ..................................... 20 2.8.4. Subsektor Sewa Bangunan ....................................................... 20 2.8.5. Subsektor Jasa Perusahaan ..................................................... 21

2.9. SEKTOR JASA-JASA ........................................................................ 22

2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum .............................................. 22 2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan .................................. 23 2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi ..................................... 23

Page 10: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 x

2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga ....................... 24

BAB III TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT

3.1. PDRB PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN MIGAS ........................ 26

3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................ 26 3.1.2. Struktur Ekonomi ..................................................................... 28 3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita ........................................... 31 3.1.4. Kontribusi Sektor terhadap Pertumbuhan Ekonomi ................ 32

3.2. PDRB PROVINSI PAPUA BARAT TANPA MIGAS ........................... 34

3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas) .................................... 34 3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas) ............................................ 36 3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) .................. 38 3.2.4. Kontribusi Sektor (Tanpa Migas) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi ................................................................................... 39

BAB IV PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT KELOMPOK

SEKTOR

4.1. PDRB PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN MIGAS ........................ 42

4.2. PDRB PROVINSI PAPUA BARAT TANPA MIGAS ........................... 47

Page 11: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 xi

DAFTAR LAMPIRAN PDRB DENGAN MIGAS

Halaman

Lampiran 1.1. Lampiran 1.2. Lampiran 1.3. Lampiran 1.4. Lampiran 1.5. Lampiran 1.6. Lampiran 1.7.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (juta rupiah)................................................................. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (juta rupiah)……………………………... Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).………………… Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…...…... Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).………………… Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…...…... Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…………………………..

54

55

56

57

58

59

60

Page 12: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 xii

Lampiran 1.8. Lampiran 1.9. Lampiran 1.10. Lampiran 1.11. Lampiran 1.12.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…………………... Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).………………………….. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…………………... Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen) Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto, PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun Provinsi Papua Barat, 2005-2008 ...............................

61

62

63

64

65

Page 13: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 xiii

DAFTAR LAMPIRAN PDRB TANPA MIGAS

Halaman

Lampiran 2.1. Lampiran 2.2. Lampiran 2.3. Lampiran 2.4. Lampiran 2.5. Lampiran 2.6. Lampiran 2.7.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (juta rupiah)................................................................. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (juta rupiah)……………………………... Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).………………… Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…...…... Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).………………… Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…...…... Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…………………………..

67

68

69

70

71

72

73

Page 14: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 xiv

Lampiran 2.8. Lampiran 2.9. Lampiran 2.10. Lampiran 2.11. Lampiran 2.12.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…………………... Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).………………………….. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen).…………………... Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen) Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto, PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun Provinsi Papua Barat, 2005-2008 ...............................

74

75

76

77

78

Page 15: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 xv

PENJELASAN TEKNIS

1. Aset (Harta) : Pemilikan atas berbagai macam harta baik berwujud

(tangible) maupun tidak berwujud (intangible) yang dimiliki oleh

perorangan, perusahaan ataupun pemerintah. Secara praktis, biasanya

dinilai dalam bentuk moneter.

2. Biaya Antara : Input yang dipergunakan habis dalam proses produksi

dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa, baik yang dibeli dari

pihak lain ataupun yang diproduksi sendiri.

3. Bunga Netto : Selisih antara bunga diterima dan bunga yang dibayar

atas pinjaman (finansial) yang diberikan.

4. Deflasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara men-

deflate nilai atas dasar harga berlaku dengan indeks harga yang

bersangkutan.

5. Ekstrapolasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara

mengekstrapolasi nilai pada tahun dasar dengan indeks kuantum dari

barang/jasa yang bersangkutan.

6. Faktor Pendapatan dari luar : Pendapatan/kompensasi yang diterima

oleh faktor produksi atas keterlibatannya dalam suatu proses produksi di

luar batas wilayah domestik.

Page 16: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 xvi

7. Faktor Produksi : Mencakup faktor-faktor yang terlibat dalam suatu

proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung, yang

terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian.

8. Harga Berlaku : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan

jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun

berjalan.

9. Harga Konstan : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan

jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun tetap di

satu tahun dasar.

10. Imputasi Jasa : Perkiraan atas nilai output jasa yang dihasilkan,

sebagai contoh imputasi jasa bank, jasa asuransi, jasa dana pensiun dan

sebagainya.

11. Input Primer : Disebut juga nilai tambah bruto, terdiri atas balas jasa

tenaga kerja, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung netto.

12. Investasi : Dana yang disisihkan untuk ditanamkan sebagai modal

dalam usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan

harapan modal tersebut akan kembali dalam beberapa tahun.

13. Margin Perdagangan dan Biaya Transport : Selisih nilai transaksi

pada tingkat harga pembeli dengan tingkat harga produsen. Selisih nilai

transaksi ini mencakup keuntungan pedagang eceran dan biaya transport

yang timbul dalam menyalurkan barang dari produsen ke pembeli.

Page 17: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 xvii

14. Output : Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor

ekonomi tanpa membedakan pelaku produksinya di wilayah domestik

tertentu.

15. Pajak Tidak Langsung Netto : Pajak tidak langsung dikurangi subsidi.

16. Penyusutan : nilai susutnya (ausnya) barang-barang modal yang

digunakan dalam proses produksi.

17. Revaluasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan menilai

produksi pada tahun yang bersangkutan dengan menggunakan harga

pada tahun dasar. Begitu pula biaya-biaya antara dinilai dengan harga

pada tahun dasar.

18. Tahun Dasar : Tahun terpilih sebagai referensi statistik dan digunakan

sebagai dasar penghitungan pada tahun-tahun yang lain.

Page 18: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Dalam menciptakan kondisi perekonomian daerah/wilayah yang

kondusif maka diperlukan berbagai jenis data statistik sebagai bahan analisis

dalam menentukan dan mengarahkan program pembangunan untuk

mencapai hasil guna dan daya guna yang tinggi.

Pembangunan ekonomi yang telah berjalan hendaknya dievaluasi baik

hasil maupun dampaknya. Adapun hasilnya akan berbentuk nilai kuantitatif

yang dapat memberikan gambaran keadaan masa lalu, masa kini, dan target-

target yang akan dicapai pada masa mendatang.

Pembangunan ekonomi merupakan usaha dan kebijakan yang

bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas

kesempatan kerja, meningkatkan pemerataan distribusi pendapatan

masyarakat, memperlancar hubungan ekonomi, dan mengusahakan

pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder maupun

sektor tersier.

Guna mengetahui pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan

masyarakat, maka perlu disajikan statistik pendapatan regional secara

berkala sebagai bahan perencanaan pembangunan regional khususnya di

bidang ekonomi.

Page 19: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 2

1.2. Metode Pendekatan

Penghitungan Pendapatan Regional dapat dilakukan melalui empat

metode, yaitu:

a. Pendekatan Produksi (Production Approach)

Pendekatan dengan cara ini dilakukan untuk menghitung Nilai

Tambah Bruto (Gross Value Added), yaitu selisih antara jumlah nilai

output dengan biaya antara (intermediate cost).

Biaya antara (intermediate cost) adalah barang-barang tidak tahan

lama (umur pemakaian kurang dari satu tahun atau habis dalam satu

kali pemakaian) dan jasa-jasa pihak lain yang digunakan dalam proses

produksi. Jadi, apabila nilai output dikurangi dengan biaya-biaya

antara, maka akan diperoleh Nilai Tambah Bruto yang terdiri dari biaya

faktor produksi (upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, keuntungan),

penyusutan barang modal, dan pajak tak langsung netto.

b. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan dengan cara ini dapat dilakukan dengan

menjumlahkan pendapatan, yaitu jumlah balas jasa faktor produksi

berupa upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, dan keuntungan, sehingga

diperoleh Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor. Jika

Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor ditambah

dengan penyusutan dan pajak tidak langsung netto maka akan diperoleh

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.

Page 20: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 3

Penghitungan dengan pendekatan pendapatan (income approach)

ini biasanya digunakan untuk kegiatan yang sulit dihitung dengan

pendekatan produksi, seperti sektor Pemerintahan dan Jasa-jasa yang

usahanya tidak mencari untung (non profit).

c. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Pendekatan dengan cara ini digunakan untuk menghitung nilai

barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam

masyarakat. Barang dan jasa yang diproduksi oleh unit-unit produksi

akan digunakan untuk keperluan konsumsi, pembentukan modal

(investasi), dan ekspor. Barang-barang yang digunakan ini ada yang

berasal dari produksi dalam daerah (domestik) dan berasal dari luar

daerah/luar negeri (impor).

Karena yang dihitung nilai barang dan jasa yang berasal dari

produksi domestik saja, maka nilai barang dan jasa yang diproduksi

tersebut perlu dikurangi dengan nilai impor sehingga komponen nilai

ekspor di atas akan menjadi nilai ekspor netto.

Apabila nilai konsumsi (konsumsi rumah tangga, pemerintah, dan

yayasan sosial), nilai pembentukan modal, dan ekspor netto

dijumlahkan, maka akan diperoleh nilai Produk Domestik Regional

Bruto atas dasar harga pasar.

d. Metode Alokasi (Allocation Method)

Terkadang data yang tersedia tidak memungkinkan untuk

menggunakan ketiga metode di atas, hingga terpaksa dipakai metode

Page 21: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 4

alokasi ini. Hal ini dapat terjadi misalnya pada suatu unit produksi yang

mempunyai kantor pusat dan kantor cabang.

Kantor pusat berada di wilayah lain, sedangkan kantor cabang

berada di daerah tersebut. Sering kali kantor-kantor cabang ini tidak

dapat membuat neraca untung rugi, sebab neracanya dibuat di kantor

pusat, sehingga tidak dapat diketahui berapa keuntungan yang

diperoleh dari kantor cabang ini.

Padahal keuntungan adalah salah satu komponen yang diperlukan

dalam menghitung nilai tambah. Untuk dapat mengatasi hal-hal yang

demikian maka digunakan metode alokasi, yaitu dengan

mengalokasikan angka-angka secara terpusat dengan memakai

indikator-indikator yang sekiranya dapat menunjukkan peranan kantor

cabang yang ada di daerah tersebut terhadap kantor pusatnya.

Indikator ini dapat berupa volume kerja, jumlah karyawan,

jumlah produksi, dan lain-lain. Metode alokasi ini merupakan metode

pendekatan tidak langsung, sedangkan yang lain merupakan metode

langsung.

Dengan menggunakan metode langsung akan dapat dihasilkan

angka-angka yang bisa menggambarkan karakteristik yang lebih

mendekati kenyataan bila dibandingkan dengan angka-angka yang

diperoleh dari metode tidak langsung.

Oleh karena itu, sejauh mungkin digunakan metode langsung dan

bila hal ini tidak mungkin, baru ditempuh penghitungan dengan metode

tidak langsung ini.

Page 22: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 5

1.3. Tujuan dan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional

Statistik pendapatan regional yang disajikan dengan baik dan lengkap

akan dapat menggambarkan berbagai fenomena antara lain :

Produk Domestik Regional Bruto yang disajikan atas dasar harga

konstan, akan menggambarkan tingkat pertumbuhan riil perekonomian suatu

daerah baik secara agregat maupun sektoral. Pertumbuhan perekonomian

yang timbul tersebut apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun pada masing-masing tahun, maka akan dapat pula

mencerminkan tingkat perkembangan pendapatan perkapita. Jika pendapatan

perkapita suatu daerah dibandingkan dengan pendapatan perkapita daerah

lain, maka angka-angka tersebut dapat dipakai sebagai indikator untuk

membandingkan tingkat kemakmuran material dengan daerah lainnya.

Penyajian Produk Domestik Regional Bruto baik atas dasar harga

berlaku maupun atas dasar harga konstan, juga dapat digunakan sebagai

indikator untuk melihat inflasi ataupun deflasi yang terjadi. Demikian pula

apabila disajikan secara sektoral akan dapat juga memberi gambaran tentang

struktur perekonomian suatu daerah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik

Regional Bruto yang disajikan secara berkala, wajar, dan komprehensif akan

diketahui :

a. Indikator tingkat pertumbuhan perekonomian.

b. Indikator tingkat perkembangan pendapatan perkapita.

c. Indikator tingkat kemakmuran masyarakat.

d. Indikator tingkat inflasi dan deflasi.

e. Indikator dari struktur perekonomian suatu daerah.

Page 23: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 6

BAB II

RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN

Pada bab ini akan disajikan ruang lingkup dan metode penghitungan

PDRB dari masing-masing lapangan usaha/sektor ekonomi, baik atas dasar

harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya.

2.1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian di Papua Barat mencakup subsektor tanaman bahan

makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dan hasil-

hasilnya, subsektor kehutanan, dan subsektor perikanan.

2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan

Subsektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti

padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai,

kacang hijau, sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman bahan makanan lainnya,

dan hasil-hasil ikutannya.

Termasuk di sini hasil-hasil dari pengolahan yang dilakukan secara

sederhana seperti beras tumbuk, gaplek, dan sagu. Data produksi diperoleh

dari BPS dan Dinas Pertanian, sedangkan data harga bersumber pada data

harga yang dikumpulkan oleh BPS.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara

pendekatan produksi yaitu mengalikan setiap jenis kuantum produksi dengan

Page 24: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 7

masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara

atas dasar harga berlaku pada tahun yang bersangkutan. Biaya antara

tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output

yang diperoleh dari Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR).

Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan

cara revaluasi, yaitu dengan mengalikan produksi pada tahun yang

bersangkutan dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan

biaya antara yang dihitung atas dasar harga konstan 2000.

2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan

Komoditi yang dicakup di sini adalah hasil tanaman perkebunan yang

diusahakan oleh rakyat seperti karet, kopra, kopi, kapuk, tebu, cengkeh, pala

dan sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan

sederhana seperti minyak kelapa rakyat, kopi olahan dan pala olahan. Data

produksi dan harga diperoleh dari Dinas Perkebunan.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara

pendekatan produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

dihitung dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman

bahan makanan.

2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya

Subsektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas

maupun hasil ternak seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba, telur,

serta hasil pemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan

Page 25: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 8

jumlah ternak yang dipotong ditambah perubahan stok populasi ternak yang

keluar masuk di wilayah Papua Barat. Data jumlah ternak yang dipotong dan

produksi telur diperoleh dari Dinas Peternakan. Sedangkan data harga ternak

diperoleh dari BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai

tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara

mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambah bruto.

2.1.4. Subsektor Kehutanan

Sebagaimana subsektor-subsektor sebelumnya, output subsektor

kehutanan dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan harga pada

tahun yang bersangkutan sehingga menghasilkan output atas dasar harga

berlaku dan penggunaan harga pada tahun dasar menghasilkan output atas

dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto dihitung dengan

mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.

2.1.5. Subsektor Perikanan

Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan

laut, perairan umum, tambak, kolam, keramba, serta pengolahan sederhana

(penggaraman dan pengasapan ikan). Data produksi diperoleh dari Dinas

Perikanan, sedangkan data harga diperoleh dari BPS. Penghitungan nilai

tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto

terhadap output.

Page 26: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 9

2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan

penggalian, dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu subsektor

pertambangan migas, subsektor pertambangan tanpa migas, dan subsektor

penggalian. Kegiatan sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di

Papua Barat hanya meliputi subsektor pertambangan migas dan subsektor

penggalian.

2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas

Pertambangan migas (minyak dan gas bumi) meliputi kegiatan

pencarian kandungan minyak dan gas bumi, penyiapan pengeboran,

penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan untuk dapat dijual

atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondensat,

dan gas bumi.

Metode penghitungan yang digunakan untuk subsektor ini adalah

pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui

perkalian antara kuantum produksi barang yang dihasilkan dengan harga per

unit produksi pada tahun yang bersangkutan. Nilai Tambah Bruto (NTB)

atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output tersebut

dengan rasio NTB terhadap output pada tahun yang bersangkutan.

Sedangkan output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara

revaluasi, yaitu mengalikan kuantum produksi barang yang dihasilkan pada

tahun yang bersangkutan dengan harga per unit produksi pada tahun 2000.

Melalui perkalian antara output dengan rasio NTB terhadap output tahun

Page 27: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 10

2000, maka diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000.

2.2.2. Subsektor Penggalian

Komoditi yang tercakup dalam subsektor penggalian terdiri atas

garam kasar dan penggalian lainnya seperti karang, pasir, tanah urug, tanah

liat dan jenis penggalian lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh

berdasarkan perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga

per unit barang tersebut pada tahun yang bersangkutan, ditambah nilai jasa

lainnya yang merupakan produk sampingan usaha penggalian tersebut.

Selanjutnya untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku, output atas

dasar harga berlaku dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada tahun

yang bersangkutan. Sedangkan output penggalian atas dasar harga konstan

2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar

subsektor penggalian.

2.3. Sektor Industri Pengolahan

Sektor ini mencakup industri besar/sedang, industri kecil/kerajinan

rumahtangga dan industri migas. Industri besar/sedang adalah perusahaan

industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang lebih, industri kecil

mempunyai tenaga kerja 5-19 orang, sedangkan industri kerajinan

rumahtangga mempunyai tenaga kerja 1-4 orang.

Page 28: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 11

2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang

Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan

cara ekstrapolasi menggunakan indeks produksi. Kemudian output atas dasar

harga berlaku diperoleh dengan meng-inflate output atas dasar harga konstan

2000 dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) barang-barang

industri. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan atas

dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah

bruto terhadap output.

2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga

Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara

rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan

untuk menghitung output atas dasar harga konstan 2000 melalui metode

ekstrapolasi dengan menggunakan indeks perkembangan jumlah tenaga

kerja. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai

tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan

rasio nilai tambah bruto terhadap output.

2.3.3. Subsektor Industri Migas

Output industri migas diperoleh dari hasil kali antara produksi dengan

harga pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output atas dasar harga

konstan memakai cara revaluasi yakni mengalikan produksi masing-masing

tahun dengan harga pada tahun dasar. Penghitungan nilai tambah bruto atas

Page 29: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 12

dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.

2.4. Sektor Listrik dan Air Bersih

Output masing-masing subsektor mencakup semua produksi yang

dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan

definisinya.

2.4.1. Subsektor Listrik

Data produksi diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN)

sedangkan data harga (rata-rata tarif/Kwh) memakai rata-rata tarif/Kwh PLN

Wilayah X Papua. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung

dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga

konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif per Kwh

digunakan sebagai deflator.

2.4.2. Subsektor Air Bersih

Subsektor ini mencakup air bersih yang diusahakan oleh Perusahaan

Air Minum. Data produksi dan harga diperoleh langsung dari Perusahaan Air

Minum. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan

pendekatan produksi. Sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan

2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif digunakan sebagai

deflator.

Page 30: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 13

2.5. Sektor Bangunan

Sektor bangunan mencakup segala kegiatan pembangunan fisik

(konstruksi) baik berupa gedung, jalan, jembatan dan konstruksi lainnya.

Untuk memperoleh nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung

dengan cara mengalikan output dengan rasio nilai tambah bruto berdasarkan

hasil survei tahunan konstruksi. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan 2000 memakai cara deflasi, dimana Indeks Harga

Perdagangan Besar barang-barang konstruksi digunakan sebagai deflator.

2.6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran

Penghitungan nilai tambah subsektor perdagangan besar dan eceran

dilakukan dengan cara pendekatan arus barang yaitu menghitung jumlah dari

nilai margin perdagangan komoditi sektor pertanian, sektor pertambangan

dan penggalian, sektor industri pengolahan serta komoditi impor (impor luar

negeri dan impor antar provinsi) yang diperdagangkan di Papua Barat. Nilai

tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan

nilai output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap output. Rasio nilai

tambah bruto tersebut diperoleh dari hasil Survei Khusus Pendapatan

Regional. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan

cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar sebagai deflator.

Page 31: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 14

2.6.2. Subsektor Hotel

Subsektor ini mencakup semua hotel dan akomodasi lainnya. Output

atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan jumlah kamar

dengan tingkat penghunian kamar dikali rata-rata tarif kamar dikali 365 hari.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara

mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah. Data jumlah kamar,

jumlah tempat tidur dan tingkat penghunian kamar diperoleh dari Badan

Pusat Statistik Provinsi Papua Barat, sedangkan data mengenai rata-rata

output per kamar dan rasio biaya antara diperoleh dari Survei Khusus

Pendapatan Regional. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

dihitung dengan cara deflasi dengan indeks harga konsumen sebagai

deflator.

2.6.3. Subsektor Restoran

Subsektor ini mencakup kegiatan penyediaan dan penjualan makanan

dan minuman jadi. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperkirakan

dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per

tenaga kerja, kemudian dikurangkan dengan biaya antara. Nilai tambah bruto

atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan IHK

makanan sebagai deflator.

2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan

Page 32: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 15

penumpang baik melalui darat, laut, sungai/danau dan udara, termasuk jasa

penunjang angkutan dan komunikasi.

2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya

Subsektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang

yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum baik bermotor ataupun

tidak bermotor seperti bis, truk, taksi, becak, dan sebagainya. Perkiraan

output atas dasar harga berlaku didasarkan pada jumlah armada angkutan

umum barang dan penumpang yang diperoleh dari Dinas Lalu Lintas

Angkutan Jalan Raya Provinsi dan Badan Pusat Statistik serta rata-rata

output dan rasio biaya antara menurut jenis kendaraan yang diperoleh dari

hasil Survei Khusus Pendapatan Regional. Penghitungan output atas dasar

harga konstan 2000 memakai cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks

produksi masing-masing jenis angkutan jalan raya.

2.7.2. Subsektor Angkutan Laut

Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan

menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran milik

nasional baik yang melakukan trayek dalam negeri maupun internasional.

Output atas dasar harga berlaku diperkirakan dengan perkalian antara jumlah

barang dan penumpang yang diangkut dengan rata-rata tarif per unit muatan

angkut. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan

cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks gabungan tertimbang jumlah

barang yang diekspor/diimpor dan bongkar muat.

Page 33: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 16

2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan

Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan barang dan

penumpang dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau, serta

kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry. Metode yang

digunakan untuk mengestimasi nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku

adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah

jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Output atas dasar harga

berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator

harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.

Untuk output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode

ekstrapolasi, sebagai ekstrapolatornya adalah indeks rata-rata tertimbang

penumpang dan barang yang diangkut. Sedangkan NTB diperoleh

berdasarkan perkalian antara rasio NTB terhadap outputnya.

2.7.4. Subsektor Angkutan Udara

Mencakup kegiatan pengangkutan penumpang, barang, dan kegiatan

lain berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan

penerbangan milik nasional dalam negeri, yang diangkut dengan tarif yang

ada dari bandara asal ke bandara tujuan. Data lalu lintas angkutan udara

diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat. Nilai tambah

bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000

dihitung dengan cara yang sama seperti pada subsektor angkutan laut.

Page 34: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 17

2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan

Pada dasarnya kegiatan yang dicakup di kegiatan jasa penunjang

angkutan adalah kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang

bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti

terminal dan parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar

muat, penyimpanan dan pergudangan serta jasa penunjang lainnya.

Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh

dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga

konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks

masing-masing unit produksi.

2.7.6. Subsektor Komunikasi

Subsektor ini mencakup kegiatan jasa pos dan giro, telekomunikasi

serta jasa penunjang komunikasi.

a. Pos dan Giro serta Telekomunikasi

Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro serta telekomunikasi.

Adapun jasa pos dan giro seperti pengiriman surat, wesel, paket, jasa giro,

jasa tabungan, penjualan benda pos, dan sebagainya. Perkiraan NTB atas

dasar harga berlaku untuk jasa pos dan giro didasarkan pada data produksi

yang diperoleh dari PT. Pos dan perusahaan jasa kurir. Sementara

penghitungan NTB atas dasar harga konstan 2000 dengan cara ekstrapolasi

dengan indeks gabungan produksi Pos dan Giro sebagai ekstrapolatornya.

Sedangkan telekomunikasi mencakup kegiatan pemberian jasa dalam

Page 35: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 18

hal pemakaian hubungan telepon, telegram, telegraf, dan teleks. Perkiraan

nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang

diperoleh dari PT. Telkom dan perusahaan telekomunikasi swasta.

Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dengan cara

deflasi dengan IHPB umum sebagai deflator.

b. Jasa Penunjang Komunikasi

Mencakup kegiatan wartel, warnet, penjualan voucher dan jasa

penunjang komunikasi lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh

dari perkalian antara indikator produksi masing-masing kegiatan dengan

output per indikatornya. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga

berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah

bruto. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung secara

ekstrapolasi dengan indikator produksi masing-masing kegiatan sebagai

ekstrapolator.

2.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor ini meliputi subsektor bank, subsektor lembaga keuangan

bukan bank, subsektor sewa bangunan serta subsektor jasa perusahaan.

2.8.1. Subsektor Bank

Penghitungan nilai tambah bruto bank atas dasar harga berlaku

diperoleh dari Bank Indonesia. Untuk perkiraan nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan indeks harga

konsumen atau indeks harga implisit PDRB tanpa subsektor bank dan

Page 36: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 19

lembaga keuangan lainnya sebagai deflator.

2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank

Mencakup kegiatan asuransi, koperasi, lembaga pembiayaan,

pegadaian, dan dana pensiun. Asuransi merupakan salah satu jenis lembaga

keuangan bukan bank yang usaha pokoknya menanggung resiko atas

terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut, yang

mengakibatkan hancur/rusaknya barang atau menyebabkan terjadinya

kematian.

Output atas dasar harga berlaku dari kegiatan asuransi merupakan

rekapitulasi dari output asuransi jiwa dan asuransi bukan jiwa. Nilai tambah

bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih antara output dan biaya

antara. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

diperoleh dengan metode deflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen

Umum sebagai deflator.

Lembaga pembiayaan mencakup sewa guna usaha, modal ventura,

anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen. Output atas dasar

harga berlaku diperoleh dari Direktorat Perbankan dan Usaha Jasa

Pembiayaan (Dirjen Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan).

Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai

ekstrapolatornya adalah jumlah perusahaan.

Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dari kegiatan

pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Laporan

Rugi/Laba). Output dari pegadaian adalah berupa sewa modal, bea

Page 37: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 20

administrasi, pendapatan dari penjualan emas, dan lain-lain. Sedangkan

output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh

dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya

adalah jumlah nasabah atau omset dari perusahaan pegadaian.

Output dan nilai tambah atas dasar harga berlaku dari kegiatan dana

pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Necara

Rugi/Laba). Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan

2000 diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan sebagai

deflator/ekstrapolatornya adalah IHK Umum atau jumlah peserta.

2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan

Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal, dan jasa

penunjangnya seperti: underwriter (penjamin emisi), Lembaga Kliring

Penyelesaian dan Penyimpanan (LKPP), manajer investasi, penasehat

investasi, reksa dana, biro administrasi efek, tempat penitipan harta

(custodian), dan sejenisnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto.

Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung

dengan cara deflasi menggunakan indeks harga saham gabungan untuk

kegiatan bursa dan indeks harga konsumen untuk kegiatan lainnya.

2.8.4. Subsektor Sewa Bangunan

Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik

yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bangunan bukan tempat

Page 38: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 21

tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta usaha persewaan tanah. Output

atas dasar harga berlaku untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh

dari perkalian antara jumlah penduduk pertengahan tahun dengan

pengeluaran konsumsi rumahtangga perkapita untuk sewa rumah, kontrak

rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah milik sendiri, pajak,

dan pemeliharaan rumah. Sedangkan output atas dasar harga berlaku usaha

persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara

luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per meter persegi.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil

perkalian antara rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Sedangkan nilai

tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode deflasi

menggunakan Indeks Harga Konsumen biaya tempat tinggal.

2.8.5. Subsektor Jasa Perusahaan

Mencakup kegiatan pemberian jasa hukum (advokat dan notaris), jasa

akuntansi dan pembukuan, jasa pengolahan dan penyajian data, jasa

bangunan/arsitek dan teknik, jasa periklanan dan riset pemasaran, jasa

persewaan mesin dan peralatan, jasa fotocopy, dan jasa perusahaan lainnya.

Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perusahaan diperoleh dari

perkalian antara indikator produksi (jumlah perusahaan atau jumlah tenaga

kerja) dengan indikator harga (rata-rata output per perusahaan atau rata-rata

output per tenaga kerja). Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga

berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio nilai tambah bruto dengan

outputnya. Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000

diperoleh dengan cara ekstrapolasi dengan jumlah tenaga kerja sebagai

Page 39: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 22

ekstrapolatornya.

2.9. Sektor Jasa-jasa

Mencakup subsektor pemerintahan umum, subsektor jasa sosial

kemasyarakatan, subsektor jasa hiburan dan rekreasi serta jasa perorangan

dan rumahtangga.

2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum

Cakupan subsektor pemerintahan umum dalam penghitungan tahun

dasar 2000, terdiri dari (1) administrasi, pemerintahan dan pertahanan dan

(2) jasa pemerintahan lainnya (pelayanan/jasa yang diberikan oleh badan-

badan di bawah departemen-departemen). Nilai tambah bruto atas dasar

harga berlaku untuk subsektor pemerintahan umum didasarkan pada

pengeluaran pemerintah untuk belanja pegawai dan perkiraan penyusutan.

Belanja pegawai untuk jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa kemasyarakatan,

jasa hiburan dan rekreasi yang tercakup dalam pengeluaran pemerintah pusat

dan pemerintah daerah, baik rutin maupun pembangunan dipisahkan dari

kegiatan administrasi, pemerintahan dan pertahanan, kemudian dimasukkan

ke dalam kegiatan jasa pemerintahan lainnya.

NTB atas dasar harga berlaku untuk kegiatan administrasi,

pemerintahan dan pertahanan diperoleh dari selisih NTB atas dasar harga

berlaku subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga berlaku

kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga

konstan 2000 untuk jasa pemerintahan lainnya dihitung dengan cara

Page 40: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 23

ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri (guru,

tenaga medis, dan lain-lain) menurut golongan kepangkatan. Sedangkan

NTB atas dasar harga konstan 2000 untuk kegiatan administrasi,

pemerintahan dan pertahanan merupakan selisih antara NTB atas dasar harga

konstan 2000 subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga

konstan 2000 kegiatan jasa pemerintahan lainnya.

2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan

Meliputi jasa pendidikan, jasa kesehatan serta jasa kemasyarakatan

lainnya, seperti jasa penelitian, panti asuhan, panti werdha, yayasan

pemeliharaan anak cacat, palang merah, rumah ibadah, dan sebagainya,

terbatas yang dikelola oleh swasta saja. Kegiatan-kegiatan sejenis yang

dikelola oleh pemerintah termasuk dalam subsektor pemerintahan umum

yaitu kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Output atas dasar harga berlaku

diperoleh dari hasil perkalian rata-rata output dengan jumlah murid menurut

tingkatan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang

diasuh, jumlah orang tua yang dirawat, dan sebagainya. Nilai tambah bruto

atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio nilai tambah bruto

terhadap output. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung

dengan cara ekstrapolasi dengan perkembangan masing-masing indikator

produksi sebagai ekstrapolatornya.

2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi

Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film, reproduksi film video,

Page 41: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 24

jasa bioskop dan panggung hiburan, perpustakaan, museum, gedung

olahraga, kolam renang, klub malam, taman hiburan, lapangan golf,

lapangan tenis, billiard, klub olahraga, kebugaran/fitness, artis film, artis

panggung, night club, diskotik, karaoke, video klip, studio televisi, stasiun

pemancar radio, kolam pemancingan, panti pijat, dan sebagainya.

Output atas dasar harga berlaku untuk subsektor jasa hiburan dan

rekreasi diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu

perkalian antara jumlah perusahaan atau jumlah tenaga kerja masing-masing

perusahaan jasa hiburan dan rekreasi tersebut dengan rata-rata outputnya.

Sedangkan output atas dasar harga konstan menggunakan metode

deflasi/ekstrapolasi dan sebagai deflator/ekstrapolatornya adalah IHK

hiburan dan rekreasi/indeks indikator produksi yang sesuai. Selanjutnya nilai

tambah bruto diperoleh dari hasil perkalian output dengan rasio nilai tambah

bruto.

2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga

Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani

perorangan dan rumahtangga, terdiri dari jasa perbengkelan/reparasi, jasa

pembantu rumahtangga dan jasa perorangan lainnya seperti tukang binatu

(laundry), tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu, dan sejenisnya.

Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa

perorangan dan rumahtangga lainnya diperoleh dari hasil perkalian antara

rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan

output atas dasar harga berlaku untuk jasa pembantu rumahtangga, pengasuh

Page 42: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 25

bayi dan sejenisnya diperoleh dari perkalian antara pengeluaran per kapita

untuk pembantu rumahtangga dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari

hasil perkalian antara output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap

output. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

diperoleh dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks indikator produksi

masing-masing kegiatan.

Page 43: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 26

BAB III

TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT

3.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas

Perekonomian Papua Barat selama tahun 2008 menunjukkan

pertumbuhan yang positif apabila dibandingkan dengan tahun 2007. Hal ini

dapat dilihat dari beberapa sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan.

Pada tahun 2008, besaran nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang tercipta

adalah sebesar 12,47 triliun rupiah, mengalami peningkatan dari tahun 2007

yang sebesar 10,37 triliun rupiah.

3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi

Dalam kurun waktu tahun 2004-2008 kondisi perekonomian Papua

Barat dapat dikatakan relatif stabil, walaupun pada tahun 2005 dan 2006 laju

pertumbuhannya menunjukkan perlambatan. Tetapi laju pertumbuhan

tersebut mulai mengalami percepatan, sehingga perekonomian Papua Barat

yang diukur dengan menggunakan PDRB atas dasar harga konstan 2000

mencatat pertumbuhan sebesar 6,95 persen pada tahun 2007 menjadi sebesar

7,33 persen pada akhir tahun 2008.

Pada tahun 2008, pertumbuhan sektoral tertinggi dicapai oleh sektor

keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yaitu sebesar 26,92 persen.

Pertumbuhan tertinggi selanjutnya dicapai oleh sektor bangunan yaitu 15,02

persen, dan sektor jasa-jasa sebesar 9,58 persen.

Page 44: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 27

Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha Tahun 2004-2008 (persen)

2004 2005 2006 2007 x 2008 xx

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 3,91 2,05 3,29 5,22 6,34

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik dan Air Bersih

5. Bangunan 6,26 12,33 13,06 12,97 15,02

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 7,61 13,19 9,40 9,19 9,58

7,39 6,80 4,55 6,95 7,33PDRB

Lapangan Usaha

(1)

5,34 - 1,77

9,65 11,25

12,75 14,84

2,54

21,77

8,83

7,03

10,13

30,34

0,51 1,05

8,36 0,52 8,22 7,22

9,29 8,16

8,97 10,49 9,69 8,85

10,89 7,55

7,03 - 1,80 24,91 26,92

Sementara itu, sektor lainnya masing-masing menunjukkan

pertumbuhan di bawah sembilan persen, yaitu sebagai berikut: sektor

perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh 8,85 persen, sektor listrik dan air

bersih tumbuh 8,16 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh

7,55 persen, sektor industri pengolahan tumbuh 7,22 persen, dan sektor

Page 45: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 28

pertanian tumbuh 6,34 persen. Sektor pertambangan dan penggalian yang

mengalami pertumbuhan sebesar -1,77 persen pada tahun 2006, dua tahun

kemudian menunjukkan kinerja yang lebih baik dengan pertumbuhan

masing-masing sebesar 0,51 persen dan 1,05 persen. Pertumbuhan positif di

sektor pertambangan dan penggalian tersebut didorong oleh pertumbuhan

subsektor penggalian masing-masing sebesar 11,94 persen pada tahun 2007

dan 11,90 persen pada tahun 2008 dan pertumbuhan subsektor pertambangan

migas masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,55 persen untuk tahun 2007

dan tahun 2008 (Lampiran 1.8.).

3.1.2. Struktur Ekonomi

Sebagaimana telah diketahui bahwa PDRB Papua Barat merupakan

penjumlahan dari nilai tambah bruto yang telah diciptakan oleh setiap sektor

ekonomi yang terdapat di Papua Barat. Dengan kata lain sektor dengan nilai

tambah bruto terbesar dapat dikatakan sebagai sektor dominan di Papua

Barat.

Dalam rentang lima tahun terakhir sektor-sektor utama yang

mendominasi penciptaan PDRB di Papua Barat adalah sektor pertanian,

sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian. Ketiga

sektor tersebut memberikan kontribusi lebih dari 60 persen dari PDRB

Papua Barat.

Sektor pertanian merupakan sektor dengan share terbesar terhadap

penciptaan PDRB Papua Barat. Dalam lima tahun terakhir share sektor ini

berada pada kisaran 24 sampai 29 persen, dengan kecenderungan menurun

pada setiap tahunnya. Pada tahun 2004 kontribusinya sebesar 29,45 persen

Page 46: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 29

kemudian pada tahun-tahun berikutnya mengecil menjadi 27,20 persen;

27,15 persen; 26,64 persen; dan terakhir sebesar 24,91 persen pada tahun

2008.

Gambar 3.1. Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004-2008 (persen)

2004 2005 2006 2007 2008

66.85 66.48 63.98 62.72 62.46

33.15 33.52 36.02 37.28 37.54

Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Pertambangan dan PenggalianSektor Lainnya

Penurunan kontribusi juga terjadi pada sektor pertambangan dan

penggalian selama tiga tahun terakhir. Hal ini terlihat dari share sektor

pertambangan dan penggalian pada tahun 2005 sebesar 19,31 persen menjadi

sebesar 17,36 persen pada tahun 2006, kemudian turun menjadi 15,98 persen

pada tahun 2007, dan sebesar 14,81 persen pada tahun 2008. Namun

demikian, penurunan kedua sektor tersebut merupakan dampak positif dari

peningkatan kontribusi sektor lainnya.

Page 47: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 30

Kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran mengalami

peningkatan dari 9,80 persen pada tahun 2004 menjadi 10,35 persen pada

tahun 2008. Sama halnya dengan sektor pengangkutan dan komunikasi yang

juga mengalami peningkatan kontribusi dari 6,28 persen pada tahun 2004

menjadi 6,95 persen pada tahun 2008.

Tabel 3.2. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004-2008 (persen)

2004 2005 2006 2007 x 2008 xx

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 29,45 27,20 27,15 26,64 24,91

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik dan Air Bersih

5. Bangunan 6,67 7,15 8,00 8,61 9,23

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 8,02 7,93 8,21 8,03 8,06

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00PDRB

Lapangan Usaha

(1)

19,31 17,36

0,50 0,54

6,42 7,22

18,50

18,90

0,47

9,80

6,28

1,91

15,98 14,81

19,97 19,47 20,10 22,74

0,56 0,53

9,72 10,35 10,58 10,35

7,44 6,95

1,81 1,69 2,07 2,42

Sementara itu, sektor bangunan mengalami peningkatan kontribusi

yang cukup signifikan dari 6,67 persen pada tahun 2004 menjadi 9,23 persen

Page 48: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 31

pada tahun 2008. Sedangkan kontribusi sektor jasa-jasa terlihat berfluktuatif

dalam lima tahun terakhir, yaitu berkisar antara 7,93 persen hingga 8,21

persen. Dua sektor lainnya memberikan share paling kecil terhadap

penciptaan PDRB Papua Barat, yaitu sektor keuangan, persewaan, dan jasa

perusahaan serta sektor listrik dan air bersih dengan share pada tahun 2008

masing-masing sebesar 2,42 persen dan 0,53 persen.

3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita

PDRB per kapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat

kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. PDRB

per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun di wilayah tersebut.

Tabel 3.3. PDRB Per Kapita Provinsi Papua Barat Tahun 2004-2008 (rupiah)

Atas Dasar Atas DasarHarga Berlaku Harga Konstan 2000

(1) (2) (3)

2004 10 236 301 7 734 517

2005 11 499 073 7 711 787

2006 12 741 827 7 903 730

2007 x 14 483 032 8 288 162

2008 xx 17 085 281 8 725 624

Tahun

Page 49: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 32

PDRB per kapita Papua Barat atas dasar harga berlaku pada tahun

2008 meningkat 17,97 persen dari tahun 2007, yaitu dari 14,48 juta rupiah

menjadi 17,08 juta rupiah. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000

menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil. Pada tahun 2008 PDRB per

kapita Papua Barat atas dasar harga konstan 2000 mencapai 8,72 juta rupiah

atau meningkat 5,28 persen dari tahun 2007 (8,29 juta rupiah).

3.1.4. Kontribusi Sektor terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh gerak laju

pertumbuhan sektor-sektor ekonomi terutama sektor-sektor yang memiliki

peranan dominan, sedikit saja pergeseran dari sektor yang memberikan

kontribusi terbesar akan sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan

ekonomi secara keseluruhan.

Untuk mengetahui besarnya sumbangan masing-masing sektor

ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, maka analisis

yang digunakan adalah analisis share yang diperoleh dengan cara

mengalikan distribusi persentase atas dasar harga konstan setahun

sebelumnya (tn-1) dengan laju pertumbuhan ekonomi atas dasar harga

konstan masing-masing sektor pada tahun berjalan (tn).

Berdasarkan penghitungan share masing-masing sektor ekonomi

terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat tahun 2008, dari tabel

dapat dilihat sumbangan terbesar terhadap pembentukan pertumbuhan

ekonomi Provinsi Papua Barat, disumbangkan oleh sektor pertanian.

Sementara itu, sektor bangunan menempati urutan kedua dengan sumbangan

pertumbuhan sebesar 1,26 persen.

Page 50: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 33

Tabel 3.4. Analisis Share terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 (persen)

Distribusi Persentase PDRB ADHK 2000 pada Tahun 2007 x

Laju Pertumbuhan

Ekonomi Tahun 2008 xx

Share terhadap Laju

Pertumbuhan Ekonomi Tahun

2008 xx

(2) (3) (4)

1. Pertanian 28,80 6,34 1,83

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik dan Air Bersih

5. Bangunan 8,39 15,02 1,26

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 10,53 9,58 1,01

100,00 7,33 7,33

Lapangan Usaha

(1)

18,32 1,05

13,71 7,22

PDRB

7,42 7,55

1,99 26,92

0,45 8,16

10,38 8,85

0,54

0,19

0,99

0,04

0,92

0,56

Urutan ketiga diduduki oleh sektor jasa-jasa dengan besarnya

sumbangan 1,01 persen. Sedangkan untuk sektor keuangan, persewaan, dan

jasa perusahaan dengan laju pertumbuhan terbesar pada tahun 2008 hanya

menempati urutan ketujuh dengan share sebesar 0,54 persen.

Page 51: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 34

3.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas

Secara nasional hasil migas yang dihasilkan oleh daerah-daerah di

Indonesia sangat berpengaruh terhadap nilai PDB, sehingga untuk melihat

keterbandingan nilai PDRB dengan nilai PDB atau dengan daerah lain maka

dilakukan analisa PDRB tanpa migas. Analisa PDRB tanpa migas dilakukan

dengan mengeliminir subsektor pertambangan minyak dan gas bumi dan

subsektor industri minyak dan gas bumi.

Dalam lima tahun terakhir besarnya sumbangan migas terhadap

pembentukan perekonomian Provinsi Papua Barat melebihi 28 persen,

sehingga sangat mempengaruhi perekonomian Provinsi Papua Barat secara

menyeluruh. Hal ini menyebabkan selisih antara PDRB Provinsi Papua Barat

tanpa migas dengan PDRB Provinsi Papua Barat dengan migas berdasarkan

harga berlaku mencapai 1,91 triliun rupiah hingga 3,74 triliun rupiah dalam

kurun waktu lima tahun terakhir.

Nilai PDRB Provinsi Papua Barat tanpa migas pada tahun 2004 yang

besarnya 4,67 triliun rupiah telah berkembang 1,87 kali lipat hingga tahun

2008 menjadi 8,73 triliun rupiah. Bila dilihat dari perkembangan riilnya atau

atas dasar harga konstan 2000 maka PDRB Papua Barat hanya berkembang

1,35 kali lipat dari tahun 2004. Adapun nilai riil PDRB Papua Barat tanpa

migas sebesar 4,96 triliun rupiah pada tahun 2008, sedangkan pada tahun

2004 sebesar 3,66 triliun rupiah.

3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas)

Pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat tanpa migas tidak

selalu seirama dengan pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat

Page 52: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 35

dengan migas, pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat

tanpa migas sebesar 8,68 persen lebih besar dibandingkan pertumbuhan

ekonomi Provinsi Papua Barat dengan migas yaitu sebesar 7,33 persen.

Tabel 3.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha Tahun 2004-2008 (persen)

2004 2005 2006 2007 x 2008 xx

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 3,91 2,05 3,29 5,22 6,34

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik dan Air Bersih

5. Bangunan 6,26 12,33 13,06 12,97 15,02

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 7,61 13,19 9,40 9,19 9,58

6,29 6,83 7,36 8,61 8,68

10,89 7,55

7,03 - 1,80 24,91 26,92

9,29 8,16

8,97 10,49 9,69 8,85

11,94 11,90

5,57 6,16 8,70 5,29

PDRB tanpa Migas

Lapangan Usaha

(1)

10,21 13,35

9,65 11,25

12,75 14,84

10,66

5,60

8,83

7,03

10,13

30,34

Kondisi tersebut dikarenakan sumbangan migas terhadap

pembentukan perekonomian Provinsi Papua Barat yang lebih dari 25 persen

sehingga gerak laju pertumbuhannya sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat secara total.

Page 53: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 36

Selama kurun waktu tahun 2004-2008 kondisi perekonomian Papua

Barat tanpa migas cenderung mengalami percepatan pertumbuhan, walaupun

peningkatan laju pertumbuhannya belum signifikan pada setiap tahunnya.

Perekonomian Papua Barat tanpa migas yang diukur dengan menggunakan

PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencatat pertumbuhan sebesar 8,61

persen pada tahun 2007 dan meningkat menjadi sebesar 8,68 persen pada

akhir tahun 2008. Setelah subsektor pertambangan migas dieliminir, maka

terlihat bahwa selama lima tahun terakhir sektor pertambangan dan

penggalian memiliki laju pertumbuhan yang jauh lebih tinggi yaitu berkisar

antara 10,21 persen hingga 13,35 persen.

3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas)

Dengan dieliminirnya subsektor pertambangan migas dan subsektor

industri migas, kontribusi yang diberikan terhadap struktur perekonomian

Provinsi Papua Barat tanpa migas masih didominasi oleh sektor pertanian

sebesar 35,57 persen. Walaupun sejak tahun 2000, peranan sektor pertanian

terus mengalami penurunan, hal ini tidak menjadikan sektor ini tidak mampu

untuk memberikan sumbangan yang besar.

Besarnya sumbangan dari sektor pertanian ini didominasi oleh

besarnya sumbangan dari subsektor perikanan dan subsektor kehutanan yang

masing-masing sebesar 13,35 persen dan 10,65 persen terhadap total PDRB

(tanpa migas) pada tahun 2008. Setelah subsektor pertambangan migas dan

subsektor industri migas ditiadakan, terjadi perubahan pada urutan posisi

kesembilan sektor ekonomi. Hal ini disebabkan sumbangan migas yang

cukup besar sehingga mempengaruhi struktur ekonomi Provinsi Papua Barat.

Page 54: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 37

Tabel 3.6. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004-2008 (persen)

2004 2005 2006 2007 x 2008 xx

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 41,48 39,65 38,14 37,07 35,57

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik dan Air Bersih

5. Bangunan 9,40 10,42 11,24 11,99 13,17

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 11,29 11,55 11,54 11,17 11,51

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

10,35 9,92

2,64 2,38 2,88 3,46

0,77 0,76

14,17 14,54 14,72 14,77

1,07 1,21

10,43 10,20 9,98 9,63

PDRB tanpa Migas

Lapangan Usaha

(1)

1,04 1,06

0,73 0,75

9,36 10,15

1,01

10,83

0,66

13,80

8,85

2,69

Dalam rentang lima tahun terakhir dua sektor utama yang

mendominasi penciptaan PDRB tanpa migas di Papua Barat adalah sektor

pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Kedua sektor tersebut

memberikan kontribusi sekitar 50-an persen dari PDRB (tanpa migas) Papua

Barat.

Setelah subsektor industri migas dieliminir, kondisi yang berbeda

terlihat pada share sektor industri pengolahan yang mengalami penurunan

Page 55: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 38

selama lima tahun terakhir dan hanya memberikan share berkisar antara 9,63

persen hingga 10,83 persen. Hal ini menandakan bahwa subsektor industri

migas mempunyai peranan yang cukup signifikan terhadap penciptaan

PDRB Papua Barat secara total.

Gambar 3.2. Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004-2008 (persen)

2004 2005 2006 2007 2008

55.28 53.82 52.68 51.79 50.34

44.72 46.18 47.32 48.21 49.66

Sektor Pertanian dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor Lainnya

3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas)

Pada tahun 2008 nilai PDRB per kapita tanpa migas telah mencapai

11,97 juta rupiah. Setelah pada tahun sebelumnya PDRB per kapita Provinsi

Page 56: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 39

Papua Barat tanpa migas meningkat, kemudian pada tahun 2008 besarannya

juga semakin meningkat dengan pertumbuhan sebesar 14,98 persen.

Perkembangan nilai PDRB per kapita tanpa migas Provinsi Papua Barat dari

tahun 2004 hingga tahun 2008 telah mengalami peningkatan sebesar 1,65

kali lipat dan selama kurun waktu tersebut pertumbuhannya selalu positif

walaupun berfluktuatif.

Tabel 3.7. PDRB Per Kapita Tanpa Migas Provinsi Papua Barat Tahun 2004-2008 (rupiah)

Atas Dasar Atas Dasar

Harga Berlaku Harga Konstan 2000(1) (2) (3)

2004 7 267 914 5 705 5302005 7 886 918 5 690 0162006 9 069 828 5 988 127

2007 x 10 408 120 6 377 1962008 xx 11 967 624 6 798 009

Tahun

3.2.4. Kontribusi Sektor (Tanpa Migas) terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Sama halnya dengan penghitungan PDRB dengan migas, maka

sumbangan sektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat

tanpa migas juga perlu diketahui. Rumus yang digunakan sama dengan

penghitungan dengan migas yaitu dengan mengalikan distribusi persentase

masing-masing sektor atas dasar harga konstan setahun sebelumnya (tn-1)

dengan laju pertumbuhan atas dasar harga konstan dari masing-masing

Page 57: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 40

sektor pada tahun berjalan (tn), maka akan diketahui seberapa besar share

masing-masing sektor terhadap pertumbuhan ekonomi tanpa migas secara

agregat yang dicapai pada tahun berjalan.

Tabel 3.8. Analisis Share terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 (persen)

Distribusi Persentase PDRB ADHK 2000 pada Tahun 2007 x

Laju Pertumbuhan

Ekonomi Tahun 2008 xx

Share terhadap Laju

Pertumbuhan Ekonomi Tahun

2008 xx

(2) (3) (4)

1. Pertanian 37,43 6,34 2.372. Pertambangan dan

Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik dan Air Bersih

5. Bangunan 10,91 15,02 1.646. Perdagangan, Hotel

dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 13,68 9,58 1.31

100,00 8,68 8.68

Lapangan Usaha

(1)

1,05 11,90

10,61 5,29

PDRB tanpa Migas

9,64 7,55

2,59 26,92

0,59 8,16

13,50 8,85

0.70

0.12

0.56

0.05

1.19

0.73

Dengan dikeluarkannya migas, pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua

Barat tumbuh 8,68 persen pada tahun 2008. Dari pertumbuhan tanpa migas

tersebut sektor yang menyumbangkan pertumbuhan terbesar pada tahun

Page 58: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 41

2008 adalah sektor pertanian sebesar 2,37 persen. Selanjutnya di urutan

kedua adalah sektor bangunan sebesar 1,64 persen. Urutan ketiga dan

keempat diduduki oleh sektor jasa-jasa serta sektor perdagangan, hotel, dan

restoran dengan sumbangan masing-masing sebesar 1,31 persen dan 1,19

persen. Sedangkan kelima sektor lainnya hanya memberikan sumbangan di

bawah satu persen.

Page 59: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 42

BAB IV

PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT KELOMPOK SEKTOR

Pengelompokan PDRB menurut kelompok sektor yaitu kelompok

sektor primer, kelompok sektor sekunder, dan kelompok sektor tersier

didasarkan atas output maupun input menurut asal terjadinya proses produksi

masing-masing produsen. Suatu unit dikelompokkan atas kelompok sektor

primer apabila output yang dihasilkan merupakan proses tingkat awal

(dasar), sektor yang masuk dalam kategori ini adalah sektor pertanian serta

sektor pertambangan dan penggalian.

Kelompok sektor sekunder adalah unit-unit kegiatan ekonomi yang

biaya produksinya (inputnya) sebagian besar berasal dari kelompok sektor

primer, sektor-sektor yang termasuk kelompok ini adalah sektor industri

pengolahan, sektor listrik dan air bersih, serta sektor bangunan. Sedangkan

sisanya termasuk ke dalam kelompok sektor tersier yaitu terdiri dari sektor

perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi,

sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa.

4.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas

Berdasarkan kelompok sektor, nilai tambah terbesar pada tahun 2008

terbentuk pada kelompok sektor primer yaitu sebesar Rp 4.953.712,83 juta.

Sementara di tempat kedua adalah kelompok sektor sekunder yang

memberikan nilai tambah sebesar Rp 4.052.859,38 juta dan berikutnya

Page 60: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 43

adalah kelompok sektor tersier dengan nilai tambah sebesar Rp 3.465.033,55

juta.

PDRB menurut kelompok sektor baik untuk kelompok sektor primer,

kelompok sektor sekunder maupun kelompok sektor tersier dari tahun 2004

sampai dengan tahun 2008 mengalami perkembangan yang cukup berarti.

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2004 pada kelompok sektor primer

sebesar Rp 3.153.903,43 juta berkembang menjadi Rp 4.953.712,83 juta

pada tahun 2008. Sedangkan untuk kelompok sektor sekunder sebesar

Rp 1.712.190,26 juta pada tahun 2004 telah berkembang menjadi

Rp 4.052.859,38 juta pada tahun 2008 dan untuk kelompok sektor tersier

pada tahun 2004 adalah sebesar Rp 1.710.443,07 juta menjadi

Rp 3.465.033,55 juta pada tahun 2008.

Tabel 4.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok Sektor Tahun 2004-2008 (juta rupiah)

Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

2004 3 153 903,43 1 712 190,26 1 710 443,07 6 576 536,76

2005 3 680 693,35 2 185 461,96 2 047 621,48 7 913 776,80

2006 3 981 702,06 2 505 637,53 2 458 199,92 8 945 539,50

2007 x 4 419 290,97 3 035 463,77 2 915 081,36 10 369 836,11

2008 xx 4 953 712,83 4 052 859,38 3 465 033,55 12 471 605,76

Page 61: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 44

Perkembangan PDRB menurut kelompok sektor atas dasar harga

berlaku dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, kelompok sektor primer

berkembang sebanyak 1,57 kali lipat, kelompok sektor sekunder

berkembang sebanyak 2,37 kali lipat, dan untuk kelompok sektor tersier

meningkat sebanyak 2,03 kali lipat.

Dari ketiga kelompok sektor tersebut yang paling cepat

perkembangannya adalah kelompok sektor sekunder, kemudian disusul oleh

kelompok sektor tersier. Sedangkan kelompok sektor primer

perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan yang lain.

Tabel 4.2. PDRB Atas Dasar Harga Kostan 2000 menurut Kelompok Sektor Tahun 2004-2008 (juta rupiah)

Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

2004 2 586 275,51 1 057 540,03 1 325 394,79 4 969 210,33

2005 2 673 733,41 1 159 987,11 1 473 608,60 5 307 329,12

2006 2 705 927,57 1 217 305,59 1 625 667,34 5 548 900,50

2007 x 2 796 214,23 1 338 568,45 1 799 533,13 5 934 315,82

2008 xx 2 916 036,12 1 474 346,66 1 978 991,44 6 369 374,22

Untuk PDRB menurut kelompok sektor atas dasar harga konstan

2000, kelompok sektor primer pada tahun 2004 sebesar

Rp 2.586.275,51 juta sedangkan pada tahun 2008 angka tersebut

Page 62: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 45

berkembang menjadi Rp 2.916.036,12 juta. Kelompok sektor sekunder pada

tahun 2004 sebesar Rp 1.057.540,03 juta meningkat menjadi

Rp 1.474.346,66 juta pada tahun 2008 dan kelompok sektor tersier

berkembang dari Rp 1.325.394,79 juta pada tahun 2004 menjadi sebesar

Rp 1.978.991,44 juta pada tahun 2008.

Perkembangan PDRB menurut kelompok sektor atas dasar harga

konstan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, kelompok sektor primer

berkembang sebanyak 1,13 kali lipat, kelompok sektor sekunder

berkembang sebanyak 1,39 kali lipat, dan untuk kelompok sektor tersier

meningkat sebanyak 1,49 kali lipat.

Tabel 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Kelompok Sektor Tahun 2004-2008 (persen)

Kelompok Sektor 2004 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Primer 3,35 3,38 1,20 3,34 4,29

Sekunder 15,95 9,69 4,94 9,96 10,14

Tersier 9,28 11,18 10,32 10,70 9,97

PDRB 7,39 6,80 4,55 6,95 7,33

Jika melihat laju pertumbuhan riil yang diperoleh dari PDRB

kelompok sektor atas dasar harga konstan 2000 maka tingkat pertumbuhan

terbesar pada tahun 2008 terjadi pada kelompok sektor sekunder yaitu

Page 63: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 46

sebesar 10,14 persen, kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier sebesar

9,97 persen, dan terakhir adalah kelompok sektor primer dengan

pertumbuhan riil sebesar 4,29 persen.

Tabel 4.4. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004-2008 (persen)

Kelompok Sektor 2004 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Primer 47,96 46,51 44,51 42,62 39,72

Sekunder 26,03 27,62 28,01 29,27 32,50

Tersier 26,01 25,87 27,48 28,11 27,78

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kelompok sektor primer

menduduki urutan pertama baik pada tahun 2004 hingga tahun 2008, dengan

kontribusi pada tahun 2007 sebesar 42,62 persen terhadap total PDRB dan

pada tahun 2008 sebesar 39,72 persen atau bergeser turun peranannya.

Urutan kedua ditempati kelompok sektor sekunder dengan kontribusi pada

tahun 2007 sebesar 29,27 persen terhadap total PDRB dan pada tahun 2008

sebesar 32,50 persen atau bergeser naik peranannya. Urutan ketiga pada

tahun 2008 ini adalah kelompok sektor tersier yang memberikan kontribusi

sebesar 27,78 persen mengalami penurunan dari tahun 2007 yang sebesar

28,11 persen.

Page 64: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 47

Gambar 4.1. Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006-2008 (persen)

0.00

20.00

40.00

60.00

2006 2007 2008

44.51 42.62 39.72

28.01 29.27 32.50

27.48 28.11 27.78

Kelompok Sektor Primer  Kelompok Sektor SekunderKelompok Sektor Tersier

Dari ketiga kelompok sektor tersebut, hanya kelompok sektor primer

yang selalu mengalami penurunan peranan. Hal ini menandakan bahwa

mulai adanya pergeseran kegiatan ekonomi dari kelompok sektor primer ke

kelompok sektor sekunder dan kelompok sektor tersier. Sementara kelompok

sektor tersier kembali mengalami penurunan peranan pada tahun 2008

menjadi sebesar 27,78 persen.

4.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas

Pada tahun 2008 nilai tambah terbesar untuk PDRB Provinsi Papua

Barat tanpa migas berdasarkan kelompok sektor adalah kelompok sektor

Page 65: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 48

tersier dengan nilai tambah sebesar Rp 3.465.033,55 juta. Di urutan kedua

ditempati kelompok sektor primer yang memberikan nilai tambah sebesar Rp

3.212.915,98 juta dan kelompok sektor sekunder dengan nilai tambah

sebesar Rp 2.057.961,52 juta menempati urutan ketiga.

Tabel 4.5. PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok Sektor Tahun 2004-2008 (juta rupiah)

Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

2004 1 983 935,42 975 052,54 1 710 443,07 4 669 431,03

2005 2 208 565,00 1 171 669,55 2 047 621,48 5 427 856,04

2006 2 496 231,15 1 413 141,38 2 458 199,92 6 367 572,45

2007 x 2 842 315,73 1 694 806,45 2 915 081,36 7 452 203,55

2008 xx 3 212 915,98 2 057 961,52 3 465 033,55 8 735 911,05

Pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, PDRB menurut

kelompok sektor baik untuk kelompok sektor primer, kelompok sektor

sekunder maupun kelompok sektor tersier mengalami perkembangan yang

cukup berarti. Untuk PDRB atas dasar harga berlaku, kelompok sektor

primer pada tahun 2004 senilai Rp 1.983.935,42 juta mengalami

perkembangan hingga mencapai Rp 3.212.915,98 juta pada tahun 2008.

Kelompok sektor sekunder pada tahun 2004 senilai Rp 975.052,54 juta

berkembang menjadi Rp 2.057.961,52 juta pada tahun 2008 dan untuk

Page 66: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 49

kelompok sektor tersier senilai Rp 1.710.443,07 juta pada tahun 2004

berkembang menjadi Rp 3.465.033,55 juta pada tahun 2008.

Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dari tahun 2004 sampai

dengan tahun 2008, untuk kelompok sektor primer adalah sebesar 1,62 kali

lipat, kelompok sektor sekunder berkembang sebesar 2,11 kali lipat, dan

kelompok sektor tersier berkembang sebesar 2,03 kali lipat.

Dari ketiga kelompok sektor tersebut yang mengalami perkembangan

paling cepat adalah kelompok sektor sekunder, kemudian disusul oleh

kelompok sektor tersier sedangkan kelompok sektor primer

perkembangannya relatif lebih lambat.

Tabel 4.6. PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Kelompok Sektor Tahun 2004-2008 (juta rupiah)

Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

2004 1 575 223,92 765 024,24 1 325 394,79 3 665 642,95

2005 1 610 382,94 831 934,09 1 473 608,60 3 915 925,63

2006 1 667 136,73 911 226,31 1 625 667,34 4 204 030,38

2007 x 1 757 034,26 1 009 498,76 1 799 533,13 4 566 066,15

2008 xx 1 871 140,66 1 112 156,35 1 978 991,44 4 962 288,45

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000, kelompok sektor

primer senilai Rp 1.575.223,92 juta pada tahun 2004 telah mengalami

Page 67: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 50

peningkatan hingga mencapai Rp 1.871.140,66 juta pada tahun 2008.

Kemudian kelompok sektor sekunder yang pada tahun 2004 nilainya

mencapai Rp 765.024,24 juta meningkat menjadi Rp 1.112.156,35 juta

pada tahun 2008, dan kelompok sektor tersier berkembang dari

Rp 1.325.394,79 juta pada tahun 2004 menjadi Rp 1.978.991,44 juta pada

tahun 2008.

Perkembangan PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2004

sampai dengan tahun 2008, untuk kelompok sektor primer adalah sebesar

1,19 kali lipat, kelompok sektor sekunder berkembang sebesar 1,45 kali

lipat, dan kelompok sektor tersier berkembang sebesar 1,49 kali lipat.

Tabel 4.7. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Kelompok Sektor Tahun 2004-2008 (persen)

Kelompok Sektor 2004 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Primer 4,05 2,23 3,52 5,39 6,49

Sekunder 5,98 8,75 9,53 10,78 10,17

Tersier 9,28 11,18 10,32 10,70 9,97

PDRB tanpa Migas 6,29 6,83 7,36 8,61 8,68

Dari tabel terlihat bahwa tingkat pertumbuhan terbesar pada tahun

2008 terjadi pada kelompok sektor sekunder yaitu sebesar 10,17 persen,

kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier sebesar 9,97 persen, dan

Page 68: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 51

terakhir adalah kelompok sektor primer dengan pertumbuhan riil sebesar

6,49 persen.

Tabel 4.8. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004-2008 (persen)

Kelompok Sektor 2004 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Primer 42,49 40,69 39,20 38,14 36,78

Sekunder 20,88 21,59 22,19 22,74 23,56

Tersier 36,63 37,72 38,60 39,12 39,66

PDRB tanpa Migas 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Pada tahun 2008, kelompok sektor tersier memiliki share yang paling

besar (39,66 persen) terhadap penciptaan PDRB tanpa migas. Kemudian

kelompok sektor primer hanya menduduki urutan kedua pada tahun 2008

dengan share sebesar 36,78 persen terhadap total PDRB tanpa migas. Untuk

urutan ketiga masih tetap ditempati oleh kelompok sektor sekunder dengan

kontribusi pada tahun 2007 sebesar 22,74 persen terhadap total PDRB tanpa

migas dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan peranan hingga

mencapai 23,56 persen.

Page 69: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 52

Gambar 4.2. Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006-2008 (persen)

0.00

25.00

50.00

2006 2007 2008

39.20 38.14 36.78

22.19 22.74 23.56

38.60 39.12 39.66

Kelompok Sektor Primer  Kelompok Sektor Sekunder

Kelompok Sektor Tersier

Dari ketiga kelompok sektor tersebut, hanya kelompok sektor

primer yang mengalami penurunan peranan sedangkan kelompok sektor

lainnya mengalami peningkatan peranan. Hal ini menandakan bahwa mulai

adanya pergeseran kegiatan ekonomi dari kelompok sektor primer ke

kelompok sektor sekunder dan tersier.

Page 70: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Lampiran 1

PDRB dengan Migas

Page 71: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 54

Lampiran 1.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (juta rupiah)

Lapangan Usaha

2005

2006

2007 x

2008 xx (1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 2.1. Minyak dan Gas Bumi 2.2. Pertambangan Tanpa Migas 2.3. Penggalian 3. Industri Pengolahan 3.1. Industri Besar/Sedang 3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 3.3. Industri Migas 4. Listrik dan Air Bersih 4.1. Listrik 4.2. Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.1. Perdagangan Besar dan Eceran 6.2. Hotel 6.3. Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.1. Angkutan Jalan Raya 7.2. Angkutan Laut 7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan 7.4. Angkutan Udara 7.5. Jasa Penunjang Angkutan 7.6. Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan8.1. Bank 8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 8.3. Jasa Penunjang Keuangan 8.4. Sewa Bangunan 8.5. Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa 9.1. Pemerintahan Umum 9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga

2 152 323,24 331 843,83 219 413,11 108 500,19 662 079,97 830 486,14

1 528 370,11 1 472 128,35

0,00 56 241,76

1 580 176,29

508 639,06 57 744,82

1 013 792,41

39 717,67 29 740,59

9 977,08

565 568,00

769 089,14 709 866,96

13 737,89 45 484,29

508 223,79 160 205,83 115 753,51

10 355,16 20 364,35 26 262,77

175 282,17

143 133,40 57 083,00 15 247,49

0,00 64 317,12

6 485,79

627 175,15 539 944,56

44 279,42 31 259,91 11 691,26

2 428 810,57 372 367,74 256 034,39 131 463,39 708 070,18 960 874,87

1 552 891,49 1 485 470,90

0,00 67 420,59

1 741 954,15

583 854,91 65 603,09

1 092 496,15

48 038,78 35 904,80 12 133,99

715 644,59

925 804,53 853 496,64

17 215,26 55 092,63

646 121,42 196 197,65 130 930,46

10 956,65 27 352,80 31 819,13

248 864,73

151 430,25 52 498,45 17 820,14

0,00 73 417,88

7 693,79

734 843,72 634 024,02

49 973,08 37 447,30 13 399,33

2 762 424,54412 310,02289 952,22156 858,74802 546,18

1 100 757,39

1 656 866,431 576 975,24

0,0079 891,19

2 084 467,80669 923,78

73 886,701 340 657,32

57 745,9043 257,8214 488,08

893 250,07

1 097 002,381 008 272,92

21 463,1767 266,28

771 098,42225 598,73152 897,42

11 900,5434 479,2738 144,54

308 077,92

214 745,7898 218,9721 065,15

0,0086 343,27

9 118,39

832 234,79713 810,22

56 762,1546 183,5015 478,92

3 107 119,13503 368,83330 023,04177 195,01930 239,16

1 166 293,09

1 846 593,701 740 796,85

0,00105 796,85

2 835 994,38754 265,60

86 830,931 994 897,85

66 030,3450 014,7416 015,60

1 150 834,65

1 290 421,321 187 602,68

25 489,5077 329,14

866 875,56251 552,51178 618,27

13 445,9342 638,7342 577,40

338 042,72

302 327,09165 199,09

23 667,350,00

103 206,8010 253,85

1 005 409,58870 134,24

63 919,3054 354,7217 001,32

PDRB 7 913 776,80 8 945 539,50 10 369 836,11 12 471 605,76Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 72: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 55

Lampiran 1.2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (juta rupiah)

Lapangan Usaha

2005

2006

2007 x

2008 xx (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 2.1. Minyak dan Gas Bumi 2.2. Pertambangan Tanpa Migas 2.3. Penggalian 3. Industri Pengolahan 3.1. Industri Besar/Sedang 3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 3.3. Industri Migas 4. Listrik dan Air Bersih 4.1. Listrik 4.2. Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.1. Perdagangan Besar dan Eceran 6.2. Hotel 6.3. Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.1. Angkutan Jalan Raya 7.2. Angkutan Laut 7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan 7.4. Angkutan Udara 7.5. Jasa Penunjang Angkutan 7.6. Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan8.1. Bank 8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 8.3. Jasa Penunjang Keuangan 8.4. Sewa Bangunan 8.5. Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa 9.1. Pemerintahan Umum 9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga

1 572 562,73 263 602,54 148 335,32

83 172,72 487 106,58 590 345,58

1 101 170,67 1 063 350,47

0,00 37 820,20

747 964,38 374 991,09

44 920,27 328 053,02

22 126,61 15 066,61

7 060,00

389 896,13

508 471,13 465 498,85

9 395,82 33 576,46

345 740,57 108 890,64

84 865,21 8 336,21

17 159,41 20 627,93

105 861,18

96 444,13 35 200,40 11 180,12

0,00 44 762,94

5 300,67

522 952,76 460 106,59

33 447,36 20 128,93

9 269,87

1 624 269,11 270 769,24 161 644,68

90 589,43 479 759,31 621 506,45

1 081 658,46 1 038 790,84

0,00 42 867,62

751 875,24 397 919,94

47 876,02 306 079,28

24 616,86 16 699,91

7 916,96

440 813,49

561 814,69 513 938,66

10 431,33 37 444,71

397 041,92 120 982,84

93 252,44 8 550,00

21 843,85 22 888,53

129 524,27

94 706,46 28 739,81 12 055,55

0,00 48 207,99

5 703,11

572 104,26 505 389,88

35 096,59 21 958,54

9 659,26

1 709 046,87 286 311,37 170 232,76

97 692,66 492 003,69 662 806,38

1 087 167,36 1 039 179,97

0,00 47 987,39

813 660,34 433 227,43

51 363,22 329 069,69

26 903,48 18 115,62

8 787,86

498 004,63

616 261,41 562 209,09

11 358,56 42 693,76

440 299,46 128 596,17 104 051,08

8 900,81 25 051,66 25 512,67

148 187,08

118 299,10 46 726,18 13 007,00

0,00 52 417,47

6 148,45

624 673,17 552 015,29

38 024,98 24 316,17 10 316,73

1 817 444,10 320 535,78 180 160,95 104 504,34 517 432,35 694 810,68

1 098 592,02 1 044 895,46

0,00 53 696,56

872 426,05 455 888,27

54 347,47 362 190,31

29 098,48 19 690,55

9 407,93

572 822,13

670 818,70 612 223,50

12 677,37 45 917,83

473 536,46 135 926,14 110 985,27

9 406,75 27 523,41 27 137,40

162 557,49

150 145,26 71 672,84 13 909,74

0,00 57 951,61

6 611,07

684 491,02 606 417,33

40 734,02 26 663,94 10 675,73

PDRB 5 307 329,12 5 548 900,50 5 934 315,82 6 369 374,22 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 73: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 56

Lampiran 1.3. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 168,68 190,35 216,50 243,511.1 Tanaman Bahan Makanan 152,04 170,61 188,91 230,631.2 Tanaman Perkebunan 192,84 225,03 254,84 290,061.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 195,97 237,44 283,31 320,041.4 Kehutanan 153,73 164,41 186,35 216,001.5 Perikanan 181,38 209,85 240,40 254,722. Pertambangan dan Penggalian 151,29 153,71 164,01 182,792.1 Minyak dan Gas Bumi 149,35 150,70 159,99 176,612.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 229,12 274,67 325,47 431,013. Industri Pengolahan 343,24 378,38 452,78 616,023.1 Industri Besar/Sedang 185,86 213,35 244,80 275,623.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 180,73 205,32 231,25 271,763.3 Industri Migas 655,09 705,95 866,31 1 289,074. Listrik dan Air Bersih 272,67 329,80 396,44 453,314.1 Listrik 302,58 365,29 440,10 508,844.2 Air Bersih 210,62 256,15 305,85 338,095. Bangunan 216,72 274,23 342,29 440,996. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 226,01 272,06 322,37 379,216.1 Perdagangan Besar dan Eceran 227,90 274,01 323,70 381,286.2 Hotel 244,69 306,63 382,29 454,006.3 Restoran 196,06 237,47 289,94 333,327. Pengangkutan dan Komunikasi 262,72 334,01 398,61 448,127.1 Angkutan Jalan Raya 224,70 275,18 316,41 352,817.2 Angkutan Laut 233,68 264,32 308,66 360,597.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 152,66 161,53 175,44 198,227.4 Angkutan Udara 229,93 308,84 389,30 481,437.5 Jasa Penunjang Angkutan 219,38 265,79 318,63 355,667.6 Komunikasi 389,51 553,03 684,61 751,208. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 215,98 228,50 324,04 456,198.1 Bank 256,54 235,94 441,41 742,438.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 201,71 235,74 278,67 313,098.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 196,21 223,98 263,41 314,868.5 Jasa Perusahaan 176,10 208,90 247,58 278,419. Jasa-jasa 186,94 219,04 248,07 299,689.1 Pemerintahan Umum 183,29 215,23 242,31 295,389.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 189,24 213,57 242,58 273,179.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 286,46 343,16 423,22 498,099.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 177,26 203,16 234,69 257,78

PDRB 199,96 226,03 262,02 315,13 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 74: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 57

Lampiran 1.4. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 123,25 127,30 133,94 142,441.1 Tanaman Bahan Makanan 120,77 124,06 131,18 146,861.2 Tanaman Perkebunan 130,37 142,07 149,62 158,341.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 150,22 163,62 176,45 188,751.4 Kehutanan 113,11 111,40 114,24 120,151.5 Perikanan 128,93 135,74 144,76 151,752. Pertambangan dan Penggalian 109,00 107,07 107,61 108,752.1 Minyak dan Gas Bumi 107,88 105,39 105,43 106,012.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 154,08 174,64 195,50 218,763. Industri Pengolahan 162,47 163,32 176,74 189,503.1 Industri Besar/Sedang 137,03 145,40 158,31 166,593.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 140,59 149,84 160,76 170,103.3 Industri Migas 211,98 197,78 212,64 234,044. Listrik dan Air Bersih 151,90 169,00 184,70 199,774.1 Listrik 153,29 169,90 184,31 200,334.2 Air Bersih 149,04 167,13 185,51 198,605. Bangunan 149,40 168,92 190,83 219,506. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 149,42 165,10 181,10 197,136.1 Perdagangan Besar dan Eceran 149,45 165,00 180,50 196,556.2 Hotel 167,35 185,80 202,31 225,806.3 Restoran 144,73 161,40 184,03 197,927. Pengangkutan dan Komunikasi 178,73 205,25 227,61 244,797.1 Angkutan Jalan Raya 152,72 169,68 180,36 190,647.2 Angkutan Laut 171,32 188,25 210,05 224,057.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 122,90 126,05 131,22 138,687.4 Angkutan Udara 193,75 246,64 282,86 310,767.5 Jasa Penunjang Angkutan 172,31 191,19 213,11 226,697.6 Komunikasi 235,24 287,83 329,30 361,248. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 145,53 142,90 178,50 226,568.1 Bank 158,20 129,16 210,00 322,118.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 147,90 159,48 172,07 184,018.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 136,56 147,07 159,91 176,798.5 Jasa Perusahaan 143,92 154,85 166,94 179,509. Jasa-jasa 155,88 170,53 186,20 204,039.1 Pemerintahan Umum 156,19 171,56 187,39 205,869.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 142,94 149,99 162,51 174,089.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 184,46 201,22 222,83 244,349.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 140,55 146,46 156,42 161,87

PDRB 134,10 140,21 149,95 160,94 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 75: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 58

Lampiran 1.5. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 27,20 27,15 26,64 24,911.1 Tanaman Bahan Makanan 4,19 4,16 3,98 4,041.2 Tanaman Perkebunan 2,77 2,86 2,80 2,651.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,37 1,47 1,51 1,421.4 Kehutanan 8,37 7,92 7,74 7,461.5 Perikanan 10,49 10,74 10,61 9,352. Pertambangan dan Penggalian 19,31 17,36 15,98 14,812.1 Minyak dan Gas Bumi 18,60 16,61 15,21 13,962.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,002.3 Penggalian 0,71 0,75 0,77 0,853. Industri Pengolahan 19,97 19,47 20,10 22,743.1 Industri Besar/Sedang 6,43 6,53 6,46 6,053.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 0,73 0,73 0,71 0,703.3 Industri Migas 12,81 12,21 12,93 16,004. Listrik dan Air Bersih 0,50 0,54 0,56 0,534.1 Listrik 0,38 0,40 0,42 0,404.2 Air Bersih 0,13 0,14 0,14 0,135. Bangunan 7,15 8,00 8,61 9,236. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,72 10,35 10,58 10,356.1 Perdagangan Besar dan Eceran 8,97 9,54 9,72 9,526.2 Hotel 0,17 0,19 0,21 0,206.3 Restoran 0,57 0,62 0,65 0,627. Pengangkutan dan Komunikasi 6,42 7,22 7,44 6,957.1 Angkutan Jalan Raya 2,02 2,19 2,18 2,027.2 Angkutan Laut 1,46 1,46 1,47 1,437.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,13 0,12 0,11 0,117.4 Angkutan Udara 0,26 0,31 0,33 0,347.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,33 0,36 0,37 0,347.6 Komunikasi 2,21 2,78 2,97 2,718. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 1,81 1,69 2,07 2,428.1 Bank 0,72 0,59 0,95 1,328.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,19 0,20 0,20 0,198.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,008.4 Sewa Bangunan 0,81 0,82 0,83 0,838.5 Jasa Perusahaan 0,08 0,09 0,09 0,089. Jasa-jasa 7,93 8,21 8,03 8,069.1 Pemerintahan Umum 6,82 7,09 6,88 6,989.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,56 0,56 0,55 0,519.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,40 0,42 0,45 0,449.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,15 0,15 0,15 0,14

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 76: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 59

Lampiran 1.6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 29,63 29,27 28,80 28,531.1 Tanaman Bahan Makanan 4,97 4,88 4,82 5,031.2 Tanaman Perkebunan 2,79 2,91 2,87 2,831.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,57 1,63 1,65 1,641.4 Kehutanan 9,18 8,65 8,29 8,121.5 Perikanan 11,12 11,20 11,17 10,912. Pertambangan dan Penggalian 20,75 19,49 18,32 17,252.1 Minyak dan Gas Bumi 20,04 18,72 17,51 16,402.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,002.3 Penggalian 0,71 0,77 0,81 0,843. Industri Pengolahan 14,09 13,55 13,71 13,703.1 Industri Besar/Sedang 7,07 7,17 7,30 7,163.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 0,85 0,86 0,87 0,853.3 Industri Migas 6,18 5,52 5,55 5,694. Listrik dan Air Bersih 0,42 0,44 0,45 0,464.1 Listrik 0,28 0,30 0,31 0,314.2 Air Bersih 0,13 0,14 0,15 0,155. Bangunan 7,35 7,94 8,39 8,996. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,58 10,12 10,38 10,536.1 Perdagangan Besar dan Eceran 8,77 9,26 9,47 9,616.2 Hotel 0,18 0,19 0,19 0,206.3 Restoran 0,63 0,67 0,72 0,727. Pengangkutan dan Komunikasi 6,51 7,16 7,42 7,437.1 Angkutan Jalan Raya 2,05 2,18 2,17 2,137.2 Angkutan Laut 1,60 1,68 1,75 1,747.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,16 0,15 0,15 0,157.4 Angkutan Udara 0,32 0,39 0,42 0,437.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,39 0,41 0,43 0,437.6 Komunikasi 1,99 2,33 2,50 2,558. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 1,82 1,71 1,99 2,368.1 Bank 0,66 0,52 0,79 1,138.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,21 0,22 0,22 0,228.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,008.4 Sewa Bangunan 0,84 0,87 0,88 0,918.5 Jasa Perusahaan 0,10 0,10 0,10 0,109. Jasa-jasa 9,85 10,31 10,53 10,759.1 Pemerintahan Umum 8,67 9,11 9,30 9,529.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,63 0,63 0,64 0,649.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,38 0,40 0,41 0,429.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,17 0,17 0,17 0,17

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 77: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 60

Lampiran 1.7. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 11,12 12,85 13,74 12,481.1 Tanaman Bahan Makanan 8,92 12,21 10,73 22,091.2 Tanaman Perkebunan 14,75 16,69 13,25 13,821.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 14,30 21,16 19,32 12,961.4 Kehutanan 3,87 6,95 13,34 15,911.5 Perikanan 17,19 15,70 14,56 5,952. Pertambangan dan Penggalian 25,59 1,60 6,70 11,452.1 Minyak dan Gas Bumi 25,83 0,91 6,16 10,392.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 19,62 19,88 18,50 32,433. Industri Pengolahan 27,15 10,24 19,66 36,053.1 Industri Besar/Sedang 12,12 14,79 14,74 12,593.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 11,00 13,61 12,63 17,523.3 Industri Migas 37,53 7,76 22,72 48,804. Listrik dan Air Bersih 29,83 20,95 20,21 14,354.1 Listrik 30,82 20,73 20,48 15,624.2 Air Bersih 26,94 21,62 19,40 10,545. Bangunan 28,89 26,54 24,82 28,846. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 19,32 20,38 18,49 17,636.1 Perdagangan Besar dan Eceran 19,42 20,23 18,13 17,796.2 Hotel 30,70 25,31 24,68 18,766.3 Restoran 14,92 21,12 22,10 14,967. Pengangkutan dan Komunikasi 22,97 27,13 19,34 12,427.1 Angkutan Jalan Raya 21,00 22,47 14,99 11,507.2 Angkutan Laut 12,01 13,11 16,78 16,827.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 11,41 5,81 8,61 12,997.4 Angkutan Udara 19,88 34,32 26,05 23,667.5 Jasa Penunjang Angkutan 16,21 21,16 19,88 11,627.6 Komunikasi 36,23 41,98 23,79 9,738. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 14,15 5,80 41,81 40,788.1 Bank 9,23 -8,03 87,09 68,198.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 16,24 16,87 18,21 12,358.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 18,16 14,15 17,61 19,538.5 Jasa Perusahaan 16,16 18,63 18,52 12,459. Jasa-jasa 18,96 17,17 13,25 20,819.1 Pemerintahan Umum 19,74 17,42 12,58 21,909.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 10,93 12,86 13,59 12,619.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 20,65 19,79 23,33 17,699.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 11,97 14,61 15,52 9,84

PDRB 20,33 13,04 15,92 20,27 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 78: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 61

Lampiran 1.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 2,05 3,29 5,22 6,341.1 Tanaman Bahan Makanan 3,86 2,72 5,74 11,951.2 Tanaman Perkebunan 5,75 8,97 5,31 5,831.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 7,95 8,92 7,84 6,971.4 Kehutanan -5,18 -1,51 2,55 5,171.5 Perikanan 6,17 5,28 6,65 4,832. Pertambangan dan Penggalian 5,34 -1,77 0,51 1,052.1 Minyak dan Gas Bumi 5,17 -2,31 0,04 0,552.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 10,21 13,35 11,94 11,903. Industri Pengolahan 8,36 0,52 8,22 7,223.1 Industri Besar/Sedang 5,60 6,11 8,87 5,233.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 5,37 6,58 7,28 5,813.3 Industri Migas 12,15 -6,70 7,51 10,064. Listrik dan Air Bersih 9,65 11,25 9,29 8,164.1 Listrik 9,30 10,84 8,48 8,694.2 Air Bersih 10,41 12,14 11,00 7,065. Bangunan 12,33 13,06 12,97 15,026. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,97 10,49 9,69 8,856.1 Perdagangan Besar dan Eceran 8,84 10,41 9,39 8,906.2 Hotel 19,43 11,02 8,89 11,616.3 Restoran 8,02 11,52 14,02 7,557. Pengangkutan dan Komunikasi 12,75 14,84 10,89 7,557.1 Angkutan Jalan Raya 12,36 11,10 6,29 5,707.2 Angkutan Laut 6,71 9,88 11,58 6,667.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 5,89 2,56 4,10 5,687.4 Angkutan Udara 18,50 27,30 14,69 9,877.5 Jasa Penunjang Angkutan 11,12 10,96 11,46 6,377.6 Komunikasi 18,58 22,35 14,41 9,708. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 7,03 -1,80 24,91 26,928.1 Bank 3,31 -18,35 62,58 53,398.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 8,75 7,83 7,89 6,948.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 9,67 7,70 8,73 10,568.5 Jasa Perusahaan 7,38 7,59 7,81 7,529. Jasa-jasa 13,19 9,40 9,19 9,589.1 Pemerintahan Umum 14,00 9,84 9,23 9,869.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 5,80 4,93 8,34 7,129.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 10,93 9,09 10,74 9,669.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 7,11 4,20 6,81 3,48

PDRB 6,80 4,55 6,95 7,33 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 79: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 62

Lampiran 1.9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 111,12 112,85 113,74 112,481.1 Tanaman Bahan Makanan 108,92 112,21 110,73 122,091.2 Tanaman Perkebunan 114,75 116,69 113,25 113,821.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 114,30 121,16 119,32 112,961.4 Kehutanan 103,87 106,95 113,34 115,911.5 Perikanan 117,19 115,70 114,56 105,952. Pertambangan dan Penggalian 125,59 101,60 106,70 111,452.1 Minyak dan Gas Bumi 125,83 100,91 106,16 110,392.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 119,62 119,88 118,50 132,433. Industri Pengolahan 127,15 110,24 119,66 136,053.1 Industri Besar/Sedang 112,12 114,79 114,74 112,593.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 111,00 113,61 112,63 117,523.3 Industri Migas 137,53 107,76 122,72 148,804. Listrik dan Air Bersih 129,83 120,95 120,21 114,354.1 Listrik 130,82 120,73 120,48 115,624.2 Air Bersih 126,94 121,62 119,40 110,545. Bangunan 128,89 126,54 124,82 128,846. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 119,32 120,38 118,49 117,636.1 Perdagangan Besar dan Eceran 119,42 120,23 118,13 117,796.2 Hotel 130,70 125,31 124,68 118,766.3 Restoran 114,92 121,12 122,10 114,967. Pengangkutan dan Komunikasi 122,97 127,13 119,34 112,427.1 Angkutan Jalan Raya 121,00 122,47 114,99 111,507.2 Angkutan Laut 112,01 113,11 116,78 116,827.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 111,41 105,81 108,61 112,997.4 Angkutan Udara 119,88 134,32 126,05 123,667.5 Jasa Penunjang Angkutan 116,21 121,16 119,88 111,627.6 Komunikasi 136,23 141,98 123,79 109,738. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 114,15 105,80 141,81 140,788.1 Bank 109,23 91,97 187,09 168,198.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 116,24 116,87 118,21 112,358.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 118,16 114,15 117,61 119,538.5 Jasa Perusahaan 116,16 118,63 118,52 112,459. Jasa-jasa 118,96 117,17 113,25 120,819.1 Pemerintahan Umum 119,74 117,42 112,58 121,909.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 110,93 112,86 113,59 112,619.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 120,65 119,79 123,33 117,699.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 111,97 114,61 115,52 109,84

PDRB 120,33 113,04 115,92 120,27 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 80: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 63

Lampiran 1.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 102,05 103,29 105,22 106,341.1 Tanaman Bahan Makanan 103,86 102,72 105,74 111,951.2 Tanaman Perkebunan 105,75 108,97 105,31 105,831.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 107,95 108,92 107,84 106,971.4 Kehutanan 94,82 98,49 102,55 105,171.5 Perikanan 106,17 105,28 106,65 104,832. Pertambangan dan Penggalian 105,34 98,23 100,51 101,052.1 Minyak dan Gas Bumi 105,17 97,69 100,04 100,552.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 110,21 113,35 111,94 111,903. Industri Pengolahan 108,36 100,52 108,22 107,223.1 Industri Besar/Sedang 105,60 106,11 108,87 105,233.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 105,37 106,58 107,28 105,813.3 Industri Migas 112,15 93,30 107,51 110,064. Listrik dan Air Bersih 109,65 111,25 109,29 108,164.1 Listrik 109,30 110,84 108,48 108,694.2 Air Bersih 110,41 112,14 111,00 107,065. Bangunan 112,33 113,06 112,97 115,026. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 108,97 110,49 109,69 108,856.1 Perdagangan Besar dan Eceran 108,84 110,41 109,39 108,906.2 Hotel 119,43 111,02 108,89 111,616.3 Restoran 108,02 111,52 114,02 107,557. Pengangkutan dan Komunikasi 112,75 114,84 110,89 107,557.1 Angkutan Jalan Raya 112,36 111,10 106,29 105,707.2 Angkutan Laut 106,71 109,88 111,58 106,667.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 105,89 102,56 104,10 105,687.4 Angkutan Udara 118,50 127,30 114,69 109,877.5 Jasa Penunjang Angkutan 111,12 110,96 111,46 106,377.6 Komunikasi 118,58 122,35 114,41 109,708. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 107,03 98,20 124,91 126,928.1 Bank 103,31 81,65 162,58 153,398.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 108,75 107,83 107,89 106,948.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 109,67 107,70 108,73 110,568.5 Jasa Perusahaan 107,38 107,59 107,81 107,529. Jasa-jasa 113,19 109,40 109,19 109,589.1 Pemerintahan Umum 114,00 109,84 109,23 109,869.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 105,80 104,93 108,34 107,129.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 110,93 109,09 110,74 109,669.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 107,11 104,20 106,81 103,48

PDRB 106,80 104,55 106,95 107,33 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 81: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 64

Lampiran 1.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 136,87 149,53 161,64 170,961.1 Tanaman Bahan Makanan 125,89 137,52 144,01 157,041.2 Tanaman Perkebunan 147,92 158,39 170,33 183,181.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 130,45 145,12 160,56 169,561.4 Kehutanan 135,92 147,59 163,12 179,781.5 Perikanan 140,68 154,60 166,08 167,862. Pertambangan dan Penggalian 138,80 143,57 152,40 168,092.1 Minyak dan Gas Bumi 138,44 143,00 151,75 166,602.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 148,71 157,28 166,48 197,033. Industri Pengolahan 211,26 231,68 256,18 325,073.1 Industri Besar/Sedang 135,64 146,73 154,64 165,453.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 128,55 137,03 143,85 159,773.3 Industri Migas 309,03 356,93 407,41 550,794. Listrik dan Air Bersih 179,50 195,15 214,64 226,924.1 Listrik 197,39 215,00 238,79 254,004.2 Air Bersih 141,32 153,27 164,86 170,245. Bangunan 145,06 162,35 179,37 200,916. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 151,26 164,79 178,01 192,376.1 Perdagangan Besar dan Eceran 152,50 166,07 179,34 193,986.2 Hotel 146,21 165,03 188,96 201,066.3 Restoran 135,46 147,13 157,56 168,417. Pengangkutan dan Komunikasi 147,00 162,73 175,13 183,067.1 Angkutan Jalan Raya 147,13 162,17 175,43 185,077.2 Angkutan Laut 136,40 140,40 146,94 160,947.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 124,22 128,15 133,70 142,947.4 Angkutan Udara 118,68 125,22 137,63 154,927.5 Jasa Penunjang Angkutan 127,32 139,02 149,51 156,907.6 Komunikasi 165,58 192,14 207,90 207,958. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 148,41 159,89 181,53 201,368.1 Bank 162,17 182,67 210,20 230,498.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 136,38 147,82 161,95 170,158.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 143,68 152,29 164,72 178,098.5 Jasa Perusahaan 122,36 134,91 148,30 155,109. Jasa-jasa 119,93 128,45 133,23 146,889.1 Pemerintahan Umum 117,35 125,45 129,31 143,499.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 132,39 142,39 149,28 156,929.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 155,30 170,54 189,93 203,859.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 126,12 138,72 150,04 159,25

PDRB 149,11 161,21 174,74 195,81 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 82: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 65

Lampiran 1.12. Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan PendudukPertengahan Tahun, 2005-2008

Uraian 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

NILAI ABSOLUT :PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 7 913 776,80 8 945 539,50 10 369 836,11 12 471 605,76(Juta Rupiah)PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 5 307 329,12 5 548 900,50 5 934 315,82 6 369 374,22(Juta Rupiah)Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 688 210 702 061 715 999 729 962(Jiwa)PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 11 499 073 12 741 827 14 483 032 17 085 281Berlaku (Rupiah)PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 7 711 787 7 903 730 8 288 162 8 725 624Konstan 2000 (Rupiah)

INDEKS PERKEMBANGAN (Persen; 2000=100) :PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 199,96 226,03 262,02 315,13

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 134,10 140,21 149,95 160,94

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 120,50 122,93 125,37 127,82

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 165,94 183,87 209,00 246,55Berlaku PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 111,29 114,06 119,60 125,92Konstan 2000

LAJU PERTUMBUHAN (Persen) :PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 20,33 13,04 15,92 20,27

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 6,80 4,55 6,95 7,33

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 7,12 2,01 1,99 1,95

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 12,34 10,81 13,67 17,97Berlaku PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga -0,29 2,49 4,86 5,28Konstan 2000

INDEKS IMPLISIT 149,11 161,21 174,74 195,81 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 83: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Lampiran 2

PDRB tanpa Migas

Page 84: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 67

Lampiran 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (juta rupiah)

Lapangan Usaha

2005

2006

2007 x

2008 xx (1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 2.1. Minyak dan Gas Bumi 2.2. Pertambangan Tanpa Migas 2.3. Penggalian 3. Industri Pengolahan 3.1. Industri Besar/Sedang 3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 3.3. Industri Migas 4. Listrik dan Air Bersih 4.1. Listrik 4.2. Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.1. Perdagangan Besar dan Eceran 6.2. Hotel 6.3. Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.1. Angkutan Jalan Raya 7.2. Angkutan Laut 7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan 7.4. Angkutan Udara 7.5. Jasa Penunjang Angkutan 7.6. Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan8.1. Bank 8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 8.3. Jasa Penunjang Keuangan 8.4. Sewa Bangunan 8.5. Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa 9.1. Pemerintahan Umum 9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga

2 152 323,24 331 843,83 219 413,11 108 500,19 662 079,97 830 486,14

56 241,76

0,00 0,00

56 241,76

566 383,88 508 639,06

57 744,82 0,00

39 717,67 29 740,59

9 977,08

565 568,00

769 089,14 709 866,96

13 737,89 45 484,29

508 223,79 160 205,83 115 753,51

10 355,16 20 364,35 26 262,77

175 282,17

143 133,40 57 083,00 15 247,49

0,00 64 317,12

6 485,79

627 175,15 539 944,56

44 279,42 31 259,91 11 691,26

2 428 810,57 372 367,74 256 034,39 131 463,39 708 070,18 960 874,87

67 420,59

0,00 0,00

67 420,59

649 458,00 583 854,91

65 603,09 0,00

48 038,78 35 904,80 12 133,99

715 644,59

925 804,53 853 496,64

17 215,26 55 092,63

646 121,42 196 197,65 130 930,46

10 956,65 27 352,80 31 819,13

248 864,73

151 430,25 52 498,45 17 820,14

0,00 73 417,88

7 693,79

734 843,72 634 024,02

49 973,08 37 447,30 13 399,33

2 762 424,54412 310,02289 952,22156 858,74802 546,18

1 100 757,39

79 891,190,000,00

79 891,19

743 810,48669 923,78

73 886,700,00

57 745,9043 257,8214 488,08

893 250,07

1 097 002,381 008 272,92

21 463,1767 266,28

771 098,42225 598,73152 897,42

11 900,5434 479,2738 144,54

308 077,92

214 745,7898 218,9721 065,15

0,0086 343,27

9 118,39

832 234,79713 810,22

56 762,1546 183,5015 478,92

3 107 119,13503 368,83330 023,04177 195,01930 239,16

1 166 293,09

105 796,850,000,00

105 796,85

841 096,53754 265,60

86 830,930,00

66 030,3450 014,7416 015,60

1 150 834,65

1 290 421,321 187 602,68

25 489,5077 329,14

866 875,56251 552,51178 618,27

13 445,9342 638,7342 577,40

338 042,72

302 327,09165 199,09

23 667,350,00

103 206,8010 253,85

1 005 409,58870 134,24

63 919,3054 354,7217 001,32

PDRB tanpa Migas

5 427 856,04 6 367 572,45 7 452 203,55 8 735 911,05

Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 85: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 68

Lampiran 2.2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (juta rupiah)

Lapangan Usaha

2005

2006

2007 x

2008 xx (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 2.1. Minyak dan Gas Bumi 2.2. Pertambangan Tanpa Migas 2.3. Penggalian 3. Industri Pengolahan 3.1. Industri Besar/Sedang 3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 3.3. Industri Migas 4. Listrik dan Air Bersih 4.1. Listrik 4.2. Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.1. Perdagangan Besar dan Eceran 6.2. Hotel 6.3. Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.1. Angkutan Jalan Raya 7.2. Angkutan Laut 7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan 7.4. Angkutan Udara 7.5. Jasa Penunjang Angkutan 7.6. Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan8.1. Bank 8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 8.3. Jasa Penunjang Keuangan 8.4. Sewa Bangunan 8.5. Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa 9.1. Pemerintahan Umum 9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan 9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga

1 572 562,73 263 602,54 148 335,32

83 172,72 487 106,58 590 345,58

37 820,20

0,00 0,00

37 820,20

419 911,36 374 991,09

44 920,27 0,00

22 126,61 15 066,61

7 060,00

389 896,13

508 471,13 465 498,85

9 395,82 33 576,46

345 740,57 108 890,64

84 865,21 8 336,21

17 159,41 20 627,93

105 861,18

96 444,13 35 200,40 11 180,12

0,00 44 762,94

5 300,67

522 952,76 460 106,59

33 447,36 20 128,93

9 269,87

1 624 269,11 270 769,24 161 644,68

90 589,43 479 759,31 621 506,45

42 867,62

0,00 0,00

42 867,62

445 795,96 397 919,94

47 876,02 0,00

24 616,86 16 699,91

7 916,96

440 813,49

561 814,69 513 938,66

10 431,33 37 444,71

397 041,92 120 982,84

93 252,44 8 550,00

21 843,85 22 888,53

129 524,27

94 706,46 28 739,81 12 055,55

0,00 48 207,99

5 703,11

572 104,26 505 389,88

35 096,59 21 958,54

9 659,26

1 709 046,87 286 311,37 170 232,76

97 692,66 492 003,69 662 806,38

47 987,39

0,00 0,00

47 987,39

484 590,65 433 227,43

51 363,22 0,00

26 903,48 18 115,62

8 787,86

498 004,63

616 261,41 562 209,09

11 358,56 42 693,76

440 299,46 128 596,17 104 051,08

8 900,81 25 051,66 25 512,67

148 187,08

118 299,10 46 726,18 13 007,00

0,00 52 417,47

6 148,45

624 673,17 552 015,29

38 024,98 24 316,17 10 316,73

1 817 444,10 320 535,78 180 160,95 104 504,34 517 432,35 694 810,68

53 696,56

0,00 0,00

53 696,56

510 235,74 455 888,27

54 347,47 0,00

29 098,48 19 690,55

9 407,93

572 822,13

670 818,70 612 223,50

12 677,37 45 917,83

473 536,46 135 926,14 110 985,27

9 406,75 27 523,41 27 137,40

162 557,49

150 145,26 71 672,84 13 909,74

0,00 57 951,61

6 611,07

684 491,02 606 417,33

40 734,02 26 663,94 10 675,73

PDRB tanpa Migas

3 915 925,63 4 204 030,38 4 566 066,15 4 962 288,45

Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 86: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 69

Lampiran 2.3. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 168,68 190,35 216,50 243,511.1 Tanaman Bahan Makanan 152,04 170,61 188,91 230,631.2 Tanaman Perkebunan 192,84 225,03 254,84 290,061.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 195,97 237,44 283,31 320,041.4 Kehutanan 153,73 164,41 186,35 216,001.5 Perikanan 181,38 209,85 240,40 254,722. Pertambangan dan Penggalian 229,12 274,67 325,47 431,012.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 229,12 274,67 325,47 431,013. Industri Pengolahan 185,33 212,51 243,38 275,213.1 Industri Besar/Sedang 185,86 213,35 244,80 275,623.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 180,73 205,32 231,25 271,763.3 Industri Migas - - - -4. Listrik dan Air Bersih 272,67 329,80 396,44 453,314.1 Listrik 302,58 365,29 440,10 508,844.2 Air Bersih 210,62 256,15 305,85 338,095. Bangunan 216,72 274,23 342,29 440,996. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 226,01 272,06 322,37 379,216.1 Perdagangan Besar dan Eceran 227,90 274,01 323,70 381,286.2 Hotel 244,69 306,63 382,29 454,006.3 Restoran 196,06 237,47 289,94 333,327. Pengangkutan dan Komunikasi 262,72 334,01 398,61 448,127.1 Angkutan Jalan Raya 224,70 275,18 316,41 352,817.2 Angkutan Laut 233,68 264,32 308,66 360,597.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 152,66 161,53 175,44 198,227.4 Angkutan Udara 229,93 308,84 389,30 481,437.5 Jasa Penunjang Angkutan 219,38 265,79 318,63 355,667.6 Komunikasi 389,51 553,03 684,61 751,208. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 215,98 228,50 324,04 456,198.1 Bank 256,54 235,94 441,41 742,438.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 201,71 235,74 278,67 313,098.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 196,21 223,98 263,41 314,868.5 Jasa Perusahaan 176,10 208,90 247,58 278,419. Jasa-jasa 186,94 219,04 248,07 299,689.1 Pemerintahan Umum 183,29 215,23 242,31 295,389.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 189,24 213,57 242,58 273,179.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 286,46 343,16 423,22 498,099.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 177,26 203,16 234,69 257,78

PDRB tanpa Migas 192,67 226,03 264,53 310,10Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 87: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 70

Lampiran 2.4. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 123,25 127,30 133,94 142,441.1 Tanaman Bahan Makanan 120,77 124,06 131,18 146,861.2 Tanaman Perkebunan 130,37 142,07 149,62 158,341.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 150,22 163,62 176,45 188,751.4 Kehutanan 113,11 111,40 114,24 120,151.5 Perikanan 128,93 135,74 144,76 151,752. Pertambangan dan Penggalian 154,08 174,64 195,50 218,762.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 154,08 174,64 195,50 218,763. Industri Pengolahan 137,40 145,87 158,56 166,953.1 Industri Besar/Sedang 137,03 145,40 158,31 166,593.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 140,59 149,84 160,76 170,103.3 Industri Migas - - - -4. Listrik dan Air Bersih 151,90 169,00 184,70 199,774.1 Listrik 153,29 169,90 184,31 200,334.2 Air Bersih 149,04 167,13 185,51 198,605. Bangunan 149,40 168,92 190,83 219,506. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 149,42 165,10 181,10 197,136.1 Perdagangan Besar dan Eceran 149,45 165,00 180,50 196,556.2 Hotel 167,35 185,80 202,31 225,806.3 Restoran 144,73 161,40 184,03 197,927. Pengangkutan dan Komunikasi 178,73 205,25 227,61 244,797.1 Angkutan Jalan Raya 152,72 169,68 180,36 190,647.2 Angkutan Laut 171,32 188,25 210,05 224,057.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 122,90 126,05 131,22 138,687.4 Angkutan Udara 193,75 246,64 282,86 310,767.5 Jasa Penunjang Angkutan 172,31 191,19 213,11 226,697.6 Komunikasi 235,24 287,83 329,30 361,248. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 145,53 142,90 178,50 226,568.1 Bank 158,20 129,16 210,00 322,118.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 147,90 159,48 172,07 184,018.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 136,56 147,07 159,91 176,798.5 Jasa Perusahaan 143,92 154,85 166,94 179,509. Jasa-jasa 155,88 170,53 186,20 204,039.1 Pemerintahan Umum 156,19 171,56 187,39 205,869.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 142,94 149,99 162,51 174,089.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 184,46 201,22 222,83 244,349.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 140,55 146,46 156,42 161,87

PDRB tanpa Migas 139,00 149,23 162,08 176,15 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 88: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 71

Lampiran 2.5. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 39,65 38,14 37,07 35,571.1 Tanaman Bahan Makanan 6,11 5,85 5,53 5,761.2 Tanaman Perkebunan 4,04 4,02 3,89 3,781.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 2,00 2,06 2,10 2,031.4 Kehutanan 12,20 11,12 10,77 10,651.5 Perikanan 15,30 15,09 14,77 13,352. Pertambangan dan Penggalian 1,04 1,06 1,07 1,212.1 Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,002.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,002.3 Penggalian 1,04 1,06 1,07 1,213. Industri Pengolahan 10,43 10,20 9,98 9,633.1 Industri Besar/Sedang 9,37 9,17 8,99 8,633.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 1,06 1,03 0,99 0,993.3 Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,004. Listrik dan Air Bersih 0,73 0,75 0,77 0,764.1 Listrik 0,55 0,56 0,58 0,574.2 Air Bersih 0,18 0,19 0,19 0,185. Bangunan 10,42 11,24 11,99 13,176. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14,17 14,54 14,72 14,776.1 Perdagangan Besar dan Eceran 13,08 13,40 13,53 13,596.2 Hotel 0,25 0,27 0,29 0,296.3 Restoran 0,84 0,87 0,90 0,897. Pengangkutan dan Komunikasi 9,36 10,15 10,35 9,927.1 Angkutan Jalan Raya 2,95 3,08 3,03 2,887.2 Angkutan Laut 2,13 2,06 2,05 2,047.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,19 0,17 0,16 0,157.4 Angkutan Udara 0,38 0,43 0,46 0,497.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,48 0,50 0,51 0,497.6 Komunikasi 3,23 3,91 4,13 3,878. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2,64 2,38 2,88 3,468.1 Bank 1,05 0,82 1,32 1,898.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,28 0,28 0,28 0,278.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,008.4 Sewa Bangunan 1,18 1,15 1,16 1,188.5 Jasa Perusahaan 0,12 0,12 0,12 0,129. Jasa-jasa 11,55 11,54 11,17 11,519.1 Pemerintahan Umum 9,95 9,96 9,58 9,969.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,82 0,78 0,76 0,739.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,58 0,59 0,62 0,629.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,22 0,21 0,21 0,19

PDRB tanpa Migas 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 89: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 72

Lampiran 2.6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 40,16 38,64 37,43 36,631.1 Tanaman Bahan Makanan 6,73 6,44 6,27 6,461.2 Tanaman Perkebunan 3,79 3,84 3,73 3,631.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 2,12 2,15 2,14 2,111.4 Kehutanan 12,44 11,41 10,78 10,431.5 Perikanan 15,08 14,78 14,52 14,002. Pertambangan dan Penggalian 0,97 1,02 1,05 1,082.1 Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,002.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,002.3 Penggalian 0,97 1,02 1,05 1,083. Industri Pengolahan 10,72 10,60 10,61 10,283.1 Industri Besar/Sedang 9,58 9,47 9,49 9,193.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 1,15 1,14 1,12 1,103.3 Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,004. Listrik dan Air Bersih 0,57 0,59 0,59 0,594.1 Listrik 0,38 0,40 0,40 0,404.2 Air Bersih 0,18 0,19 0,19 0,195. Bangunan 9,96 10,49 10,91 11,546. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 12,98 13,36 13,50 13,526.1 Perdagangan Besar dan Eceran 11,89 12,22 12,31 12,346.2 Hotel 0,24 0,25 0,25 0,266.3 Restoran 0,86 0,89 0,94 0,937. Pengangkutan dan Komunikasi 8,83 9,44 9,64 9,547.1 Angkutan Jalan Raya 2,78 2,88 2,82 2,747.2 Angkutan Laut 2,17 2,22 2,28 2,247.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,21 0,20 0,19 0,197.4 Angkutan Udara 0,44 0,52 0,55 0,557.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,53 0,54 0,56 0,557.6 Komunikasi 2,70 3,08 3,25 3,288. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2,46 2,25 2,59 3,038.1 Bank 0,90 0,68 1,02 1,448.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,29 0,29 0,28 0,288.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,008.4 Sewa Bangunan 1,14 1,15 1,15 1,178.5 Jasa Perusahaan 0,14 0,14 0,13 0,139. Jasa-jasa 13,35 13,61 13,68 13,799.1 Pemerintahan Umum 11,75 12,02 12,09 12,229.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,85 0,83 0,83 0,829.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,51 0,52 0,53 0,549.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,24 0,23 0,23 0,22

PDRB tanpa Migas 100,00 100,00 100,00 100,00 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 90: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 73

Lampiran 2.7. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 11,12 12,85 13,74 12,481.1 Tanaman Bahan Makanan 8,92 12,21 10,73 22,091.2 Tanaman Perkebunan 14,75 16,69 13,25 13,821.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 14,30 21,16 19,32 12,961.4 Kehutanan 3,87 6,95 13,34 15,911.5 Perikanan 17,19 15,70 14,56 5,952. Pertambangan dan Penggalian 19,62 19,88 18,50 32,432.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 19,62 19,88 18,50 32,433. Industri Pengolahan 12,01 14,67 14,53 13,083.1 Industri Besar/Sedang 12,12 14,79 14,74 12,593.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 11,00 13,61 12,63 17,523.3 Industri Migas - - - -4. Listrik dan Air Bersih 29,83 20,95 20,21 14,354.1 Listrik 30,82 20,73 20,48 15,624.2 Air Bersih 26,94 21,62 19,40 10,545. Bangunan 28,89 26,54 24,82 28,846. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 19,32 20,38 18,49 17,636.1 Perdagangan Besar dan Eceran 19,42 20,23 18,13 17,796.2 Hotel 30,70 25,31 24,68 18,766.3 Restoran 14,92 21,12 22,10 14,967. Pengangkutan dan Komunikasi 22,97 27,13 19,34 12,427.1 Angkutan Jalan Raya 21,00 22,47 14,99 11,507.2 Angkutan Laut 12,01 13,11 16,78 16,827.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 11,41 5,81 8,61 12,997.4 Angkutan Udara 19,88 34,32 26,05 23,667.5 Jasa Penunjang Angkutan 16,21 21,16 19,88 11,627.6 Komunikasi 36,23 41,98 23,79 9,738. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 14,15 5,80 41,81 40,788.1 Bank 9,23 -8,03 87,09 68,198.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 16,24 16,87 18,21 12,358.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 18,16 14,15 17,61 19,538.5 Jasa Perusahaan 16,16 18,63 18,52 12,459. Jasa-jasa 18,96 17,17 13,25 20,819.1 Pemerintahan Umum 19,74 17,42 12,58 21,909.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 10,93 12,86 13,59 12,619.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 20,65 19,79 23,33 17,699.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 11,97 14,61 15,52 9,84

PDRB tanpa Migas 16,24 17,31 17,03 17,23 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 91: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 74

Lampiran 2.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 2,05 3,29 5,22 6,341.1 Tanaman Bahan Makanan 3,86 2,72 5,74 11,951.2 Tanaman Perkebunan 5,75 8,97 5,31 5,831.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 7,95 8,92 7,84 6,971.4 Kehutanan -5,18 -1,51 2,55 5,171.5 Perikanan 6,17 5,28 6,65 4,832. Pertambangan dan Penggalian 10,21 13,35 11,94 11,902.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 10,21 13,35 11,94 11,903. Industri Pengolahan 5,57 6,16 8,70 5,293.1 Industri Besar/Sedang 5,60 6,11 8,87 5,233.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 5,37 6,58 7,28 5,813.3 Industri Migas - - - -4. Listrik dan Air Bersih 9,65 11,25 9,29 8,164.1 Listrik 9,30 10,84 8,48 8,694.2 Air Bersih 10,41 12,14 11,00 7,065. Bangunan 12,33 13,06 12,97 15,026. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,97 10,49 9,69 8,856.1 Perdagangan Besar dan Eceran 8,84 10,41 9,39 8,906.2 Hotel 19,43 11,02 8,89 11,616.3 Restoran 8,02 11,52 14,02 7,557. Pengangkutan dan Komunikasi 12,75 14,84 10,89 7,557.1 Angkutan Jalan Raya 12,36 11,10 6,29 5,707.2 Angkutan Laut 6,71 9,88 11,58 6,667.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 5,89 2,56 4,10 5,687.4 Angkutan Udara 18,50 27,30 14,69 9,877.5 Jasa Penunjang Angkutan 11,12 10,96 11,46 6,377.6 Komunikasi 18,58 22,35 14,41 9,708. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 7,03 -1,80 24,91 26,928.1 Bank 3,31 -18,35 62,58 53,398.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 8,75 7,83 7,89 6,948.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 9,67 7,70 8,73 10,568.5 Jasa Perusahaan 7,38 7,59 7,81 7,529. Jasa-jasa 13,19 9,40 9,19 9,589.1 Pemerintahan Umum 14,00 9,84 9,23 9,869.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 5,80 4,93 8,34 7,129.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 10,93 9,09 10,74 9,669.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 7,11 4,20 6,81 3,48

PDRB tanpa Migas 6,83 7,36 8,61 8,68 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 92: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 75

Lampiran 2.9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 111,12 112,85 113,74 112,481.1 Tanaman Bahan Makanan 108,92 112,21 110,73 122,091.2 Tanaman Perkebunan 114,75 116,69 113,25 113,821.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 114,30 121,16 119,32 112,961.4 Kehutanan 103,87 106,95 113,34 115,911.5 Perikanan 117,19 115,70 114,56 105,952. Pertambangan dan Penggalian 119,62 119,88 118,50 132,432.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 119,62 119,88 118,50 132,433. Industri Pengolahan 112,01 114,67 114,53 113,083.1 Industri Besar/Sedang 112,12 114,79 114,74 112,593.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 111,00 113,61 112,63 117,523.3 Industri Migas - - - -4. Listrik dan Air Bersih 129,83 120,95 120,21 114,354.1 Listrik 130,82 120,73 120,48 115,624.2 Air Bersih 126,94 121,62 119,40 110,545. Bangunan 128,89 126,54 124,82 128,846. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 119,32 120,38 118,49 117,636.1 Perdagangan Besar dan Eceran 119,42 120,23 118,13 117,796.2 Hotel 130,70 125,31 124,68 118,766.3 Restoran 114,92 121,12 122,10 114,967. Pengangkutan dan Komunikasi 122,97 127,13 119,34 112,427.1 Angkutan Jalan Raya 121,00 122,47 114,99 111,507.2 Angkutan Laut 112,01 113,11 116,78 116,827.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 111,41 105,81 108,61 112,997.4 Angkutan Udara 119,88 134,32 126,05 123,667.5 Jasa Penunjang Angkutan 116,21 121,16 119,88 111,627.6 Komunikasi 136,23 141,98 123,79 109,738. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 114,15 105,80 141,81 140,788.1 Bank 109,23 91,97 187,09 168,198.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 116,24 116,87 118,21 112,358.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 118,16 114,15 117,61 119,538.5 Jasa Perusahaan 116,16 118,63 118,52 112,459. Jasa-jasa 118,96 117,17 113,25 120,819.1 Pemerintahan Umum 119,74 117,42 112,58 121,909.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 110,93 112,86 113,59 112,619.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 120,65 119,79 123,33 117,699.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 111,97 114,61 115,52 109,84

PDRB tanpa Migas 116,24 117,31 117,03 117,23 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 93: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 76

Lampiran 2.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 102,05 103,29 105,22 106,341.1 Tanaman Bahan Makanan 103,86 102,72 105,74 111,951.2 Tanaman Perkebunan 105,75 108,97 105,31 105,831.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 107,95 108,92 107,84 106,971.4 Kehutanan 94,82 98,49 102,55 105,171.5 Perikanan 106,17 105,28 106,65 104,832. Pertambangan dan Penggalian 110,21 113,35 111,94 111,902.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 110,21 113,35 111,94 111,903. Industri Pengolahan 105,57 106,16 108,70 105,293.1 Industri Besar/Sedang 105,60 106,11 108,87 105,233.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 105,37 106,58 107,28 105,813.3 Industri Migas - - - -4. Listrik dan Air Bersih 109,65 111,25 109,29 108,164.1 Listrik 109,30 110,84 108,48 108,694.2 Air Bersih 110,41 112,14 111,00 107,065. Bangunan 112,33 113,06 112,97 115,026. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 108,97 110,49 109,69 108,856.1 Perdagangan Besar dan Eceran 108,84 110,41 109,39 108,906.2 Hotel 119,43 111,02 108,89 111,616.3 Restoran 108,02 111,52 114,02 107,557. Pengangkutan dan Komunikasi 112,75 114,84 110,89 107,557.1 Angkutan Jalan Raya 112,36 111,10 106,29 105,707.2 Angkutan Laut 106,71 109,88 111,58 106,667.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 105,89 102,56 104,10 105,687.4 Angkutan Udara 118,50 127,30 114,69 109,877.5 Jasa Penunjang Angkutan 111,12 110,96 111,46 106,377.6 Komunikasi 118,58 122,35 114,41 109,708. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 107,03 98,20 124,91 126,928.1 Bank 103,31 81,65 162,58 153,398.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 108,75 107,83 107,89 106,948.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 109,67 107,70 108,73 110,568.5 Jasa Perusahaan 107,38 107,59 107,81 107,529. Jasa-jasa 113,19 109,40 109,19 109,589.1 Pemerintahan Umum 114,00 109,84 109,23 109,869.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 105,80 104,93 108,34 107,129.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 110,93 109,09 110,74 109,669.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 107,11 104,20 106,81 103,48

PDRB tanpa Migas 106,83 107,36 108,61 108,68 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 94: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 77

Lampiran 2.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2008 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 136,87 149,53 161,64 170,961.1 Tanaman Bahan Makanan 125,89 137,52 144,01 157,041.2 Tanaman Perkebunan 147,92 158,39 170,33 183,181.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 130,45 145,12 160,56 169,561.4 Kehutanan 135,92 147,59 163,12 179,781.5 Perikanan 140,68 154,60 166,08 167,862. Pertambangan dan Penggalian 148,71 157,28 166,48 197,032.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -2.3 Penggalian 148,71 157,28 166,48 197,033. Industri Pengolahan 134,88 145,69 153,49 164,843.1 Industri Besar/Sedang 135,64 146,73 154,64 165,453.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 128,55 137,03 143,85 159,773.3 Industri Migas - - - -4. Listrik dan Air Bersih 179,50 195,15 214,64 226,924.1 Listrik 197,39 215,00 238,79 254,004.2 Air Bersih 141,32 153,27 164,86 170,245. Bangunan 145,06 162,35 179,37 200,916. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 151,26 164,79 178,01 192,376.1 Perdagangan Besar dan Eceran 152,50 166,07 179,34 193,986.2 Hotel 146,21 165,03 188,96 201,066.3 Restoran 135,46 147,13 157,56 168,417. Pengangkutan dan Komunikasi 147,00 162,73 175,13 183,067.1 Angkutan Jalan Raya 147,13 162,17 175,43 185,077.2 Angkutan Laut 136,40 140,40 146,94 160,947.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 124,22 128,15 133,70 142,947.4 Angkutan Udara 118,68 125,22 137,63 154,927.5 Jasa Penunjang Angkutan 127,32 139,02 149,51 156,907.6 Komunikasi 165,58 192,14 207,90 207,958. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 148,41 159,89 181,53 201,368.1 Bank 162,17 182,67 210,20 230,498.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 136,38 147,82 161,95 170,158.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -8.4 Sewa Bangunan 143,68 152,29 164,72 178,098.5 Jasa Perusahaan 122,36 134,91 148,30 155,109. Jasa-jasa 119,93 128,45 133,23 146,889.1 Pemerintahan Umum 117,35 125,45 129,31 143,499.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 132,39 142,39 149,28 156,929.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 155,30 170,54 189,93 203,859.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 126,12 138,72 150,04 159,25

PDRB tanpa Migas 138,61 151,46 163,21 176,05 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara

Page 95: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2008

Bappeda-BPS Provinsi Papua Barat

PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2008 78

Lampiran 2.12. Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan Penduduk Pertengahan Tahun, 2005-2008

tanpa Migas

Uraian 2005 2006 2007 x 2008 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

NILAI ABSOLUT :PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 5 427 856,04 6 367 572,45 7 452 203,55 8 735 911,05(Juta Rupiah)PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 3 915 925,63 4 204 030,38 4 566 066,15 4 962 288,45(Juta Rupiah)Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 688 210 702 061 715 999 729 962(Jiwa)PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 7 886 918 9 069 828 10 408 120 11 967 624Berlaku (Rupiah)PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 5 690 016 5 988 127 6 377 196 6 798 009Konstan 2000 (Rupiah)

INDEKS PERKEMBANGAN (Persen; 2000=100) :PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 192,67 226,03 264,53 310,10

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 139,00 149,23 162,08 176,15

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 120,50 122,93 125,37 127,82

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 159,89 183,87 211,00 242,61Berlaku PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 115,35 121,39 129,28 137,81Konstan 2000

LAJU PERTUMBUHAN (Persen) :PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 16,24 17,31 17,03 17,23

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 6,83 7,36 8,61 8,68

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 7,12 2,01 1,99 1,95

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 8,52 15,00 14,76 14,98Berlaku PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga -0,27 5,24 6,50 6,60Konstan 2000

INDEKS IMPLISIT 138,61 151,46 163,21 176,05 Catatan : x Angka sementara xx Angka sangat sementara