51
Ina Mulyani Subbid Pembinaan Lingkungan dan Penegakan Hukum Badan Lingkungan Hidup Prov Riau

Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Embed Size (px)

DESCRIPTION

FILE

Citation preview

Page 1: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Ina MulyaniSubbid Pembinaan Lingkungan dan Penegakan HukumBadan Lingkungan Hidup Prov Riau

Page 2: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

MO/AET9808.PPT1999-05-19 3

RevolusiRevolusi IndustriIndustri –– TitikTitik balikbalik dalamdalam sejarahsejarahmengenaimengenai dampakdampak perilakuperilaku manusiamanusia

terhadapterhadap lingkunganlingkungan

• Pembakaran bahan bakar fosil secaraintensif

• Penggunaan seluruh SDA secara intensif

• Pembuangan polutan-polutan kimia

• Peningkatan jumlah dan jenis limbah

• Peningkatan kejadian bencana (tumpahanminyak, bahan-bahan kimia dan bencananuklir)

Manusia dan Lingkungan – Isu Lingkungan Global

Page 3: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Apa yang akan terjadi kemudian ?Apa yang akan terjadi kemudian ?

Pemanasan global

Manusia dan Lingkungan – Isu Lingkungan Global

Page 4: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

GLOBAL WARMING

PEMANASAN GLOBAL

Apa penyebabnya? Apa yang akan terjadi?Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer.Rumah Kaca merupakan analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca berupa selimut gas di lapisan atmosfer.Panas matahari masuk ke bumi menembus lapisan gas, sebagian diserap berupa gelombang pendek dan sisanya dipantulkan kembali sebagai gelombang panjang.Tetapi panas yang seharusnya dipantulkan ke angkasa terperangkap di bumi akibat peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (gas rumah kaca).Efek Rumah kaca tersebut berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim

Page 5: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

5

EFEK RUMAH KACAEFEK RUMAH KACAGRK membentuk lapisan yang menghalangi GRK membentuk lapisan yang menghalangi pemantulan panas sinar matahari dari bumi, pemantulan panas sinar matahari dari bumi, sehingga panas terperangkap sehingga panas terperangkap sebagaimana sebagaimana terjadi di rumah kaca (green house)terjadi di rumah kaca (green house)

Page 6: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim
Page 7: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

CH4

CO2

N2O SF6

PFCs

HFCs

Gas-gas Rumah Kaca

Tingkat abnormal dipengaruhioleh kegiatan manusia

Page 8: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Perubahan Iklim ???Pemanasan Global akan menyebabkan terjadinya Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

Page 9: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Dampak Positif:

   Meningkatnya potensi hasil

tanaman pada beberapa daerah lintang tengah akibat naiknya suhu

   Meningkatnya suplai kayu

global dari hutan produksi

   Meningkatnya ketersediaan air

untuk manusia pada beberapa

daerah kurang air ~ misalnya

sebagian wilayah di Asia

Tenggara

   Menurunnya tingkat kematian

pada musim dingin di daerah

lintang tinggi

   Menurunnya konsumsi energi

untuk pemanasan karena

naiknya suhu pada musim

dingin  

Dampak Negatif:

  Menurunnya produksi potensial pertanian di daerah tropik dan subtropik akibat naiknya suhu

  Menurunnya ketersediaan air khususnya pada daerah sub-tropik

  Meningkatnya jumlah manusia yang terekpose terhadap penyakit menular (seperti malaria, kholera) dan kematian karena deraan panas

  Meluasnya wilayah berisiko banjir di daerah pemukiman akibat meningkatnya curah hujan dan naiknya muka air laut

  Meningkatnya konsumsi energi untuk AC atau terganggunya suplai energi dari pembangkit listrik tenaga air

  

Dampak Perubahan Iklim

Page 10: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Sumber-sumber gas karbondioksida

Pembangkit listrik, pabrik dan perumahan

Kendaraan bermotor Kebakaran hutan

Page 11: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Sumber-sumber gas metan

Peternakan (sapi, kambing, unta, dll)

Persawahan

Produksi bahan bakar fosil

Page 12: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Sumber-sumber gas N2O

Tanah alami

LautPenggunaan bahan bakar fosil

Penggunaan pupuk kimia

Page 13: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Sumber-sumber gas hidroflurokarbon

Aerosol

Pemadam kebakaran

Pendingin

Foam/busaPelarut

Page 14: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Dunia pada tahun 2050Dunia pada tahun 2050(jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi gas rumah kaca)(jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi gas rumah kaca)

Gurun Sahara bergerak dari Mediterania ke arah Selatan Spanyol dan Sicilia.

Hutan-hutan (Kanada, Rusia, Amazon)

rusak akibat panas & kekeringan.

Ancaman topan/badai di Florida dan bagian

Selatan US. Perusahaan asuransi mengalami

kebangkrutan.

Pencairan es di Arctic, punahnya beruang

kutub.

Pelelehan es disertai tanah longsor. Rusaknya

fondasi pipa saluran minyak, rumah dan

jalan.

Resor ski di pengunungan Alpin ditutup karena kekurangan salju.

Pantai-pantai Mediterania akan hilang dengan meningkatnya permukaan air laut.

Sepertiga bagian Bangladesh terancam.

Hilangnya kepulauan Maldives.

Kekurangan air di Timur Tengah. Hilangnya delta sungai Nil.

Page 15: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Mt. Hood, Oregon, 2002

Page 16: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Upsala, Glacier, Argentina, 2004

Page 17: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Tuvalu, sekarang

Tuvalu, sebelum

Page 18: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

1992 2002 2005

Pelelehan es di Greenland

Page 19: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Bencana Terkait Perubahan Iklim • Banjir → akibat meningkatnya frekuensi dan

volume curah hujan • Kekeringan → akibat meningkatnya frekuensi

kejadian El-Nino • Longsor → akibat kekeringan yang lama

menyebabkan terjadi rekahan-rekahan pada tanah sehingga ketika hujan rekahan tersebut menjadi jalan masuknya air ke dalam tanah sehingga masa tanah cepat menjadi jenuh untuk memicu terjadinya longsor

Page 20: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Dampak Perubahan Iklim pada kesehatan Manusia

• Faktor-faktor iklim berpengaruh terhadap risiko penularan penyakit tular vektor seperti Demam berdarah dengue (DBD) & malaria

• Curah hujan dan jumlah hari hujan mempunyai hubungan positif dengan kasus DBD, semakin tinggi dan banyak jumlah hari hujan maka kasus DBD meningkat

• Suhu mempunyai hubungan negatif sedang dengan kasus DBD, peningkatan suhu udara per minggu akan terjadi penurunan kasus

Sumber: Dr. Supratman SukowatiJunghan Sitorus, M.KesPUSLITBANG EKOLOGI KESEHATAN,2004

Page 21: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

• peningkatan jumlah penderita alergi dan asma secara signifikan (chge.med.harvard.edu, 2004)

• Gelombang panas yang melanda Eropa pada tahun 2005 menyebabkan kenaikan angka heat stroke (serangan panas kuat) yang mematikan, infeksi Salmonela dan hay fever (demam akibat alergi rumput kering)

• Penyakit tropis (seperti malaria dan demam berdarah) juga mengalami peningkatan

Dampak Perubahan Iklim pada kesehatan Manusia

Page 22: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Bagaimana dengan Indonesia??

Page 23: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Banjir di Jakarta awal Februari 2007

Page 24: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Longsor

Page 25: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Puncak Jaya

Page 26: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2003

Sumber: ITB, 2007

Page 27: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2005

Sumber: ITB, 2007

Page 28: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2010

Sumber: ITB, 2007

Page 29: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2015

Sumber: ITB, 2007

Page 30: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2020

Sumber: ITB, 2007

Page 31: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2025

Sumber: ITB, 2007

Page 32: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2030

Sumber: ITB, 2007

Page 33: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2035

Sumber: ITB, 2007

Page 34: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2040

Sumber: ITB, 2007

Page 35: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2045

Sumber: ITB, 2007

Page 36: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

2050

Sumber: ITB, 2007

Page 37: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Dunia saat iniDunia saat ini

Page 38: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Peningkatan Wabah Malaria

Sumber:Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Kompas 17 Januari 2002. Peningkatan wabah Malaria selama 10 tahun terakhir di Jawa Bali

Page 39: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

LUBANG OZON DI ANTARTIKA

• Ozon adalah gas yang terdiri dari molekul-molekul ozon (O3) yang terdiri dari tiga atom oksigen.

• Ozon berguna sebagai penapis radiasi sinar ultraviolet B yang berbahaya bagi manusia, hewan dan tanaman

PENIPISAN LAPISAN OZON

• Ketebalan lapisan ozon rata-rata sekitar 260 DU.

• Jika ketebalan lapisan ozon kurang dari 220 DU, maka dikatakan telah terjadi lubang ozon (penipisan lapisan ozon) di tempat tersebut.

Page 40: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

40

Page 41: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

41

BAHAN PERUSAK OZON (BPO)Chlorofluorokarbon (CFC), Metil Bromida, Halon

No Sektor Contoh Kegiatan

1. Pendingin (refrigeration)

AC, Kulkas

2. Busa (foam) Pengembang pada kasur busa

3. Aerosol Pendorong pada kosmetik, pembasmi nyamuk dan pewangi

4. Pelarut kimia (solvent)

Bahan pencuci, umumnya pada industri elektronik

5. Tembakau (tobacco)

Bahan pengembang tembakau pada industri rokok

6. Pemadam api Bahan untuk alat pemadam kebakaran

7. Fumigasi Pembasmi hama pada tanah, karantina pertanian, pergudangan dan pra-pengapalan

Dengan menghapuskan CFC, HCFC dan BPO lain (yang termasuk GRK), akan mengurangi emisi GRK > 5 giga ton equivalen CO2

Page 42: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

42

DAMPAK KERUSAKAN

LAPISAN OZON

MEMPENGARUHI IKAN DAN BIOTA LAUT

Sinar ultra ungu intensitas tinggi akan membunuh fitoplankton yang merupakan makanan ikan kecil dan biota laut lainnya. Hal ini akan menyebabkan matinya ikan lain yang lebih besar karena kehilangan makanannya

PENURUNAN IMMUNITAS TUBUHAdanya sinar ultra ungu intensitas tinggi akan menyebabkan penurunan immunitas (daya tahan) tubuh manusia sehingga mudah terserang penyakit

KATARAK MATA & KKANKER KULIT

Kanker kulit, katarak mata dan kematian tanaman akibat UV B yang berlebihan

Page 43: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

BAGAIMANA DENGAN RIAU ?

Page 44: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Menurut Departemen pekerjaan Umum, 2005, berdasarkan laporan

EPA-2000, hingga akhir abad 21 diperkirakan 2000-4000 pulau dari

17.508 pulau di Indonesia hilang atau mengalami penyusutan

wilayah pesisir akibat kenaikan muka air laut setinggi 60 – 100 cm

atau kenaikan antara 6 – 10 mm/th.

Pulau-pulau dan pantai timur Sumatera, termasuk Provinsi Riau

yang terdapat banyak wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,

memiliki potensi bencana yang diakibatkan oleh Global warming

(pemanasan global) sebagai dampak kenaikan muka air laut.

Page 45: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

PETA WILAYAH RAWAN TSUNAMI DAN GLOBAL WARMING

DAERAH DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT

Page 46: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

BEBERAPA CATATAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA TERMASUK RIAU

Pola musim mulai tidak beraturan sejak 1991 yang mengganggu swasembada pangan nasional.

Musim kemarau cenderung kering dengan trend hujan semakin turun, berdampak pada kebakaran hutan dan lahan sering terjadi dan berlanjut dengan pencemaran asap.

Muka air danau dan waduk banyak yang semakin susut.

Munculnya kondisi cuaca ekstrim yang sering menimbulkan bencana banjir bandang dan tanah longsor dalam beberapa tahun terakhir. Di Provinsi Riau terjadi hampir merata di setiap kabupaten/ kota dapat mencapai 3-4 kali dalam setahun.

Page 47: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

BEBERAPA CATATAN ………..

Munculnya kondisi cuaca ekstrim yang sering menimbulkan bencana banjir bandang dan tanah longsor dalam beberapa tahun terakhir. Di Provinsi Riau terjadi hampir merata di setiap kabupaten/ kota dapat mencapai 3-4 kali dalam setahun.

Suhu perkotaan kian naik (Urban Heat Island), yang menjadi indikator lanjutan dampak pemanasan dan perubahan lingkungan. Menurut catatan Rona Lingkungan Unri berdasarkan data yang diperoleh dari BMG Kota Pekanbaru, ternyata dalam kurun dua dasawarsa terakhir telah terjadi kenaikan suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru dan kawasan lain di Provinsi Riau sebesar 2 °C.

Maraknya badai lokal atau puting beliung yang meluas di beberapa Provinsi di Indonesia termasuk di beberapa kabupaten/kota Provinsi Riau yang sebelumnya belum pernah atau jarang terjadi.

Page 48: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU

1. Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Kebakaran hutan dan lahan memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi.

- Page et. al. (2002) dalam Noor dan Heyde (2007), bahwa suatu studi menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan pada tahun 1997/1998 telah menghanguskan lebih dari 1,45 juta ha hutan dan lahan yang sebagian besar berada dilahan gambut di seluruh Indonesia.

- Kebakaran tersebut tidak saja telah melepaskan sekitar 0,81 – 2,57 GtC, tetapi juga diidentifikasi sebagai sumber utama penyebaran asap di lingkup regional Asia Tenggara, sehingga mengakibatkan kerugian lebih dari US$ 9 milyar dan mempengaruhi kehidupan lebih dari 75 juta orang (Bappenas, 1999, dalam Noor dan Heyde, 2007).

Kegiatan yang dilakukan pemerintah Provinsi Riau dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan antara lain : pemantauan terhadap kondisi cuaca bekerja sama dengan BMG; penyebarluasan data hotspot; pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC); Program SUPER; pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC); Program SUPER; mengadakan Posko-posko KARHUTLA; mengadakan Posko-posko KARHUTLA; pembentukan kelompok pembentukan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA); penyuluhan, peningkatan koordinasi dan Masyarakat Peduli Api (MPA); penyuluhan, peningkatan koordinasi dan sebagainya.sebagainya.

Page 49: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU

2. Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan (PLGB).

Dalam kondisi alami, tanpa adanya gangguan yang signifikan, CO2 akan disimpan sebagai cadangan karbon organik dalam biomassa yang tersimpan dalam gambut, sehingga akan sangat bermanfaat dalam menahan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.

Tetapi dalam kondisi yang sebaliknya, dimana pembukaan lahan gambut dan drainase berlebihan maka justru lahan gambut akan memberikan sumbangan emisi gas rumah kaca yang signifikan. Untuk itu gambut harus dikelola secara berkelanjutan.

Kegiatan yang dilakukan antara lain :

- Pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat dalam Pengelolaan lahan gambut berkelanjutan melibatkan generasi muda, pemuka masyarakat, alim ulama dan perangkat desa dan kecamatan;

- Meningkatkan koordinasi dan Kerjasama antara KLH, Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten / Kota tentang Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan.

- Penyusunan Master Plan Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan oleh KLH bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Prov. Riau.

Page 50: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU

3. Pembentukan Pusat Informasi Perubahan Iklim.

Merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Riau dalam rangka adaptasi dan mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim di Provinsi Riau.

4. Pengawasan Penggunaan Bahan Perusak Ozon.

- Bekerjasama dengan KLH dan UNDP melakukan Pelatihan Pengawasan Penggunaan Bahan Perusak Ozon

- Bekerjasama dengan KLH menyerahkan bantuan alat 2R untuk reparasi AC kepada beberapa bengkel di kabupaten/kota.

5. Bekerjasama dengan Pemerintah dan Kabupaten/Kota

melaksanakan

berbagai program seperti Gerhan/GNRHL, Menuju Indonesia Hijau

(MIH), Program Kalpataru, Adiwiyata dan Setia Lestari Bumi.

6. Pengelolaan wilayah pesisir pantai dengan penanaman

mangrove.

7. Pengendalian pencemaran udara.

Page 51: Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

KESIMPULANApa yang bisa kita lakukan?Think globally act locally…

1. Efisiensi penggunaan energi fosil, dan peningkatan penggunaan energi non fosil untuk menurunkan emisi Gas Rumah kaca.

2. Penggunaan sumber daya dan teknologi yang lebih bersih, ramah lingkungan dan efisien.

3. Mempertahankan luas kawasan hutan dan perluasan tutupan hutan untuk meningkatkan penyerapan dan menurunkan konsentrasi CO2 di atmosfir.

4. Penggunaan teknologi pertanian yang ramah lingkungan seperti ; pemanfaatan limbah ternak atau penggunaan pupuk organik.

5. Melakukan inventarisasi data tentang pemanasan global dan perubahan iklim dan kerjasama serta pertukaran informasi dengan berbagai pihak.