23
PEMENUHAN NUTRISI A. Definisi Kebutuhan Nutrisi Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan dipergunakan dalam aktivitas tubuh. B. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi System yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai anus, sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pancreas. Ketiga organ ini membantu pencernaan makanan secara kimiawi. 1. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan merupakan jalur tempat proses pencernaan. Ada enam langkah proses pencernaan yaitu: • Ingesti : Proses masuknya makanan kedalam rongga mulut • Propulsion : Proses pergerakan makanan dalam rongga mulut • Mechanical digestion: Proses pemecahan makanan. • Chemical digestion : Proses Katabolisme (Pemecahan makanan menjadi molekul) • Absorbsion : Proses penyerapan nutrisi makanan • Defecation proses eliminasi pembuangan sisa pencernaan dr tubuh.

PEMENUHAN NUTRISI

  • Upload
    ranisga

  • View
    67

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nutrisi

Citation preview

Page 1: PEMENUHAN NUTRISI

PEMENUHAN NUTRISI

A. Definisi Kebutuhan Nutrisi

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer

Konstantinides). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh

tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan dipergunakan dalam aktivitas tubuh.

B. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

System yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan

dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai anus, sedangkan organ

asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pancreas. Ketiga organ ini membantu

pencernaan makanan secara kimiawi.

1. Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan merupakan jalur tempat proses pencernaan. Ada enam langkah

proses pencernaan yaitu:

• Ingesti : Proses masuknya makanan kedalam rongga mulut

• Propulsion : Proses pergerakan makanan dalam rongga mulut

• Mechanical digestion: Proses pemecahan makanan.

• Chemical digestion : Proses Katabolisme (Pemecahan makanan menjadi molekul)

• Absorbsion : Proses penyerapan nutrisi makanan

• Defecation proses eliminasi pembuangan sisa pencernaan dr tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, farinx, esofagus, lambung, usus halus, usus

besar, anus.

a. Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri dari atas

dua bagian luar yang sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi,

dan bagian dalam, yaitu rongga mulut. Di dalam mulut makanan mengalami

proses mekanis melalui penguyahan yang akan membuat makanan dapat hancur

sampai merata, dibantu oleh enzim amilase yang akan memecah amilium yang

terkandung dalam makanan menjadi maltosa

Proses menguyah ini merupakan kegiatan terkoordinasi oleh lidah, gigi, dan otot

menguyah. Di dalam mulut, juga terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan

saliva untuk proses pencernaan dengan cara mencerna hidrat arang, khususnya

Page 2: PEMENUHAN NUTRISI

amilase, melicinkan bolus sehingga mudah ditelan, menetralkan, serta

mengencerkan bolus.

Kelenjar tersebut terdiri atas: kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan

kelenjar sublingualis.

b. Faring

Faring merupakan merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak

dibelakang rongga hidung, mulut dan faring. Faring berbentuk kerucut dengan

bagian terlebar di bagian atas hingga vertebra cervikal ke enam. Faring langsung

berhubungan dengan esofagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang

kurang lebih 20-25 cm danterletak dibelakang trakea. Di depan tulang punggung,

kemudian masuk melalui toraks menembus diafraghma yang berhubungan

langsung dengan rongga abdomen serta menyambung dengan lambung.

c. Esofagus

Esofagus merupakan bagian yang berfungsi mengantarkan makanan dari

faring menuju lambung. Esofagus berbentuk seperti silinder yang berongga

dengan panjang kuramng lebih 2 cm dengan kedua ujungnya dilindungi oleh

sphinkter. Dalam keadaan normal sphinkter bagian atas selalu tertutup, kecuali

bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk

mencegah gerakan balik sisi ke organ bagian atas, yaitu esofagus. Proses

penghantaran makanan dilakukan dengan cara peristaltik, yaitu lingkaran serabut

otot di depan makanan mengendor dan yang di belakang makanan berkontraksi.

d. Lambung

Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri dari bagian atas

(disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah dan berbentuk horizontal

(antrum pilorik). Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui

orifisium pilorik. Lambung terletak dibagian diafraghma dan di depan pankreas,

sedangkan limpa menempel pada sebelah kiri fundus.

e. Usus Halus

Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5

meter dalam keadaan hidup. Usus halus terletak di daerah umblikus dan dikelilingi

oleh usus besar yang memanjang dari lambung hingga katup illeo secal. Usus

halus terdiri atas 3 bagian yaitu; duodenum dengan panjang kurang lebih 25 cm,

jejenum dengan panjang kurang lebih 2 meter, illeum dengan panjang kurang

kurang lebih 1 meter. Lapisan dinding dalam usus halus mengandung berjuta-juta

Page 3: PEMENUHAN NUTRISI

vili, kira-kira sebanyak 4-5 juta, yang menyerupai mukosa menyerupai berudu.

Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan yang menyerupai jari-jari yang

disebut mikrovili.

f. Usus Besar

Usus besar atau disebut juga sebagai kolon merupakan sambungan dari usus

halus yang dimulai dari katup illeo secal. Usus besar memiliki panjang kurang

lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas; asenden, transversum, desenden, sigmoid.

Fungsi utama usus besra adalah mengabsorbsi air (kurang lebih 90%), elektolit,

vitamin dan sedikit glukosa. Kapasitas absorbsi air kurang lebih 5000 cc/hari.

g. Rektum dan Anus

Rektum terletak dibawah colon sigmoid, di dalam rongga pelvis di depan os.

Sakrum dan os. koksigis, panjagnya lebih kurang 12 cm. Anus terletak di dasar

pelvis dan dindingnya diperkuat 3 sfingter :

• sphinkter ani internal yang bekerja tdk menurut kehendak

• sphinkter levator ani yang bekerja tidak menurut kehendak

• sphinkter ani eksternal yang bekerja menurut kehendak

2. Organ Acessoris

Merupakan organ yang tidak dilewati oleh zat makanan, tapi ikut membantu proses

pencernaan dengan mensekresi enzim-enzim. Organ-organ acessoris sistem

pencernaan terdiri dari; hepar (hati), kandung empedu, dan pankreas.

1. Hati

Hati merupakan kelenjar aksesori terbesar dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan

dengan berat 1000 – 1800 gram. Terletak dalam rongga abdomen sebelah kanan atas,

dibawah diafragma. Hati terdiri dari 4 lobus: sinistra, dekstra, kaudatus & kuadratus.

Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri dan benda asing

lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.

2. Kantong Empedu

Merupakan kantong yang berbentuk terong, terletak di bawah hati dan memiliki

panjang 8-12 cm dan volumenya 40-60 cm3. Fungsi kantong empedu adalah

menghasilkan dan menyimpan cairan empedu berwarna kuning keemasan (kuning

kehijauan) berjumlah ± 500-1000 ml sehari, membantu pencernaan lemak,

memproduksi sterkobilin yg memberikan warna kuning pada feses dan urin.

3. Pankreas

Page 4: PEMENUHAN NUTRISI

Sekumpulan kelenjar yg strukturnya mirip kelenjar ludah, panjangnya lebih kurang

15 cm dan lebar kurang lebih 5 cm. Pankreas teridiri atas tiga bagian; caput, korpus

dan caudal. Fungsi pancreas adalah :

• Fungsi eksokrin : produksi getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.

• Fungsi endokrin : terdiri dari sekelompok sel epitelium yg disebut pulau langerhans

yg memproduksi insulin untuk transportasi glukosa ke sel dan glukagon untuk

metabolisme karbohidrat.

C. Macam-Macam Nutrien

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada umumnya dalam

bentuk amilum. Pembentukan amilum terjadi dalam mulut melalui enzim ptialin yang

ada dalam air ludah. Amilum diubah menjadi maltosa kemudian diteruskan ke dalam

lambung. Dari lambung hidrat arang dikirim terus ke usus dua belas jari. Getah pankreas

yang dialirkan ke usus dua belas jari mengandung amilase. Dengan demikian sisa

amilum yang belum diubah menjadi maltosa oleh amilase pankreas diubah seluruhnya

menjadi maltosa. Maltosa ini kemudian diteruskan kedalam usus halus. Usus halus

mengeluarkan getah pankreas hidrat arang, yaitu maltose yang bertugas mengubah

maltosa menjadi dua molekul glukosa sakarosa yaitu fruktosa dan glukosa. Laktose

bertugas mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Setelah berada dalam usus

halus, seluruhnya diubah menjadi monosakarida oleh enzim-enzim tadi.

2. Lemak

Penyerapan lemak dimulai dalam lambung (walau hanya sedikit), karena dalam mulut

tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk menghubah

sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian diangkut melalui getah

bening dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian di hati. Sintesis

kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak

seperti aslinya.

Penyerapan lemak dillakuklan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam

lemak. Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang termulsi inimampu di

serap melawati dinding usus halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak

semua lemak dapat diserap, maka penyerapan lemak dapat dikatakan dengan cara aktif

selektif.

3.Protein

Page 5: PEMENUHAN NUTRISI

Kelenjar ludah tidak dapat membuat enzim protease. Enzim proterase baru terdapat

dalam lambung, yaitu pepsin, yang mengubah protein menjadi albumuminosa dan

pepton.

Kemudian, tripsin dalam usus dua belas jari yang berasal dari pankreas mengubah sisa

protein yang belum sempurna menjadi albuminosa dan pepton. Dalam usus halus,

albuminosa dan pepton seluruhnya diubah oleh enzim pepsin menjadi asam-asam amino

yang siap untuk diserap.

Protein yang telah diubah kedalam bentuk asam amino yang mudah larut dalam air ini

juga dapat diserap secara pasif dan memasuki langsung pembuluh darah.

4. Mineral

Mineral hadir dalam bentu tertentu sehingga tubuh mudah untuk memeprosesnya.

Umumnya, mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi pasif

maupun transportasi aktif.

Mekanisme transprotasi aktif penting jika kebutuhan tubuh meningkat atau adanya diet

rendah kadar mineral. Hormon adalah zat yang memegang peranan penting dalam

mengatur mekanisme aktif ini. Penyerapan dapat lebih jauh dipengaruhi oleh isi sistem

pencernaan.

Beberapa senyawa organik tertentu, seperti asam oxalit, akan menghambat penyerapan

kalsium. Beberapa dari mineral adalah komponen esensial dari jaringan tubuh, sedang

yang lainnya esensial pada proses kimia tertentu.

5. Vitamin

Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya menjadi molekul-molekul yang lebih

kecil sehingga dapat diserap secara efektif. Beberapa penyerapn vitamin dilakukan

denagn difusi sederhana, tetapi sistem transportasi aktif sangat penting untuk

memastikan pemasulkan yang cukup.

Vitamin yang larut dalm lemak diserap oleh sistem transportasi aktif yang juga

membawa lemak ke seluruh tubuh, sedang vitamin yang larut dalam air mempunyai

beberapa variasi mekanisme transportasi aktif.

6. Air

Air merupakan zat makanan paling mendasar yang diperlukan oleh tubuh manusia.

Tubuh manusia terdiri 50%-70 air. Asupan air secara teratur sangat penting bagi

makhluk hidup untuk bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain.

Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. Semakin tua

umur seseorang, maka proporsi air dalam tubuhnya akan semakin berkurang. Pada orang

Page 6: PEMENUHAN NUTRISI

dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak

1900 cc sebagai batas optimum. Selain itu, air yang masuk ke tubuh melalui makanan

lain berkisar antara 500-900 cc per hari.

D. Faktor Yang Memengaruhi Kebutuhan Nutrisi

1. Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi pola

konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurngnya informasi sehinga

dapat terjadi kesaalahan dalam memenuhi kebutuhan gizi.

2. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat

memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang

merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang

layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa makanan tersebut dapat

merendahkan derajat mereka.

3. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga

dapat memengaruhi status gizi. Misalnya di beberapa daerah, terdapat larangan makan

pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal makanan tersebut merupakan

sumber vitamin yang baik.

4. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan

kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang

dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada

remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan nilai yang diharapkan.

5. Status Ekonomi

Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan

makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,

masyarakat dengan kondisi perokonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi

kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian

rendah.

Page 7: PEMENUHAN NUTRISI

D. Masalah Kebutuhan Nutrisi

1. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak

berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan

nutrisi untuk proses metabolisme.

Tanda Klinis:

• Berat badan 10-20% di bawah normal.

• Tinggi badan dibawah ideal.

• Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.

• Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.

• Adanya penurunan albumin serum.

• Adanya penurunan transfersin.

Kemungkinan penyebab:

• Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit

infeksi atau kanker.

• Disfagia karena adanya kelainan persarafan.

• Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa.

• Nafsu makan menurun.

2. Kelebihan Nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai

resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.

Tanda Klinis:

• Berat badan lebih dari 10% berat ideal.

• Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).

• Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.

• Adanya jumlah asupan yang berlebihan.

• Aktivitas menurun atau monoton.

Kemungkinan Penyebab:

• Perubahan pola makan

• Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman

3. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada

tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan tubuh. Gejala umumnya dengan adanya berat badan rendah dengan asupan

Page 8: PEMENUHAN NUTRISI

makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot

dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva dan lain-lain.

4. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan uyang mencapai lebih dari 20%

berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena

kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

5. Diabetes Militus

Diabetes Militus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya

gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan

karbohidrat secara berlebihan.

6. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh berbagai masalah

pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas serta asupan

kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

7. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner merupakan gangguan pemenuhan nutrisi yang sering

disebabakan oleh peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini

sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat.

Page 9: PEMENUHAN NUTRISI

NASO GASTRIK TUBE ( NGT )

Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga

digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam

waktu yang singkat. (Metheny & Titler, 2001).

Tindakan pemasangan Selang Nasogastrik adalah proses medis yaitu memasukkan

sebuah selang plastik ( selang nasogastrik, NG tube) melalui hidung, melewatI tenggorokan

dan terus sampai ke dalam lambung. Nasogastrik: Menunjuk kepada jalan dari hidung sampai

ke lambung. Selang Nasogastrik adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung

(melewati nasopharynx dan esophagus ) menuju ke lambung. Singkatan untuk Nasogastrik

adalah NG. Selangnya disebut selang Nasogastrik.

"Nasogastric" terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani, Naso adalah

suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal dari Latin “nasus”untuk hidung atau

moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa Yunani “gaster” yang artinya the paunch ( perut

gendut ) atau yang berhubungan dengan perut. Istilah “nasogastric” bukanlah istilah kuno

melainkan sudah disebut pada tahun 1942.

Definisi NGT :

Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung

sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada

seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara

oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan cara disedot.

Tujuan dan Manfaat Tindakan

Naso Gastric Tube digunakan untuk:

1. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam

lambung(cairan,udara,darah,racun)

2. Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)

3. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung

4. Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia

5. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi

pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung

sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)

Page 10: PEMENUHAN NUTRISI

NUTRISI ENTERAL

Nutrisi Enteral merupakan pemberian nutrient melalui saluran cerna dengan menggunakan

sonde (tube feeding).

Nutrisi enteral direkomendasikan bagi pasien-pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan

nutrisinya secara volunter melalui asupan oral.

Pemberian nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam 12 jam sampai 48 jam setelah pasien

masuk ke dalam perawatan intensif [ICU]) lebih baik dibandingkan pemberian nutrisi

parenteral.

Manfaat dari pemberian nutrisi enteral antara lain:

1. Mempertahankan fungsi pertahanan dari usus

2. Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna

3. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cernA

4. Mengurangi proses katabolic

5. Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara bermakna

6. Mempercepat penyembuhan luka

7. Lebih murah dibandingkan nutrisi parenteral

8. Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih pendek dibandingkan dengan Nutrisi

Parenteral

9. Pasien-pasien yang dapat diberikan nutrisi enteral adalah mereka yang tidak bisa

makan, tidak dapat makan, dan tidak cukup makan (ASPEN, 1998) “Bila usus

bekerja, gunakanlah.” Kalimat yang sudah sering diucapkan berulang-ulang kali itu,

merupakan panduan untuk pemberian dukungan nutrisi. Biasanya, adanya bunyi usus

dan flatus merupakan indikator bahwa saluran cerna berfungsi, khususnya pada

pasien-pasien paska pembedahan.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa motilitas saluran cerna yang menurun pada

periode paska operasi ini, hanya mempengaruhi lambung dan usus besar (kolon), dan

tidak mempengaruhi fungsi usus halus. Berkurangnya ataupun hilangnya bunyi usus

tidak perlu sampai menghambat pemberian nutrisi enteral (Lewis et al 2001).

Sebaliknya, adanya bunyi usus juga tidak menjamin bahwa pemberian nutrisi enteral

bisa sukses, misalnya pada pasien-pasien dengan Intractable diarrhea.

INDIKASI:

1. Pasien dengan distensi abdomen karena gas,darah dan cairan

2. Keracunan makanan minuman

Page 11: PEMENUHAN NUTRISI

3. Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT

4. Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung

KONTRAINDIKASI: 

Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan kepada beberapa pasien

predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya sewaktu memasang NGT,seperti:

1. Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau anterior fossa skull

fracture. Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan melewati

criboform plate, ini akan menimbulkan penetrasi intracranial.

2. Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices, alkali ingestion juga

beresiko untuk esophageal penetration.

3. Klien dengan Koma juga potensial vomiting dan aspirasi sewaktu memasukan NGT,

pada tindakan ini diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih dahulu

sebelum NGT

4. Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini mempunyai kantong

lambung yang kecil untuk membatasi asupan makanan

konstruksi bypass adalah dari kantong lambung yang kecil ke duodenum dan bagian

bagain usus kecil yang menyebabkan malabsorpsi(mengurangi kemampuan untuk

menyerap kalori dan nutrisi

IMPLEMENTASI (PEMASANGAN) NGT

Insersi slang nasogastrik meliputi pemasangan slang plastik lunak melalui nasofaring klien ke

dalam lambung. Slang mempunyai lumen berongga yang memungkinkan baik pembuangan

sekret gastrik dan pemasukan cairan ke dalam lambung.

Pelaksana harus seorang professional kesehatan yang berkompeten dalam prosedur dan

praktek dalam pekerjaannya.

Pengetahuan dan ketrampilan dibutuhkan untuk melakukan procedure dengan aman adalah :

1. Anatomi dan fisiologi saluran gastro-intestinal bagian atas dan system pernafasan..

2. Kehati-hatian dalam procedure pemasangan dan kebijaksanaan penatalaksanaan NGT.

Pengetahuan mendalam pada pasien ( misalnya : perubahan anatomi dan fisiologi

yang dapat mambuat sulitnya pemasangan NGT tersebut.

PERALATAN

- Slang nasogastrik (ukuran tergantung pada kebutuhan pasien)

Page 12: PEMENUHAN NUTRISI

- Pelumas/ jelly

- Spuit berujung kateter 60 ml

- Stetoskop

- lampu senter/ pen light

- klem

- Handuk kecil

- Tissue

- Spatel lidah

- Sarung tangan dispossible

- Plester

- Kidney tray

- Bak instrumen

UKURAN SELANG NASOGASTRIC

1. Digunakan berbagai ukuran selang, and pemilihan ukuran yang sesuai tergantung

pada tujua penggunaan dan perkiraan lama/ durasi penggunaan selang.

2. Selang berdiameter kecil ( 8 Fr sampai 12 Fr ), lunak, fleksible, sering digunakan

untuk pasien yang membutuhkan enteral feeding untuk kurang dari 6 minggu.

3. NGT berdiameter besar, kurang flexible, lebih kaku, digunakan untuk pemberian obat,

dekompresi/pengurangan tekanan udara di lambung, dan untuk feeding jangka pendek

( biasanya kurang dari 1 minggu ).

4. Keuntungan NG tubes ukuran kecil dengan ukuran besar meliputi : kurang

menimbulkan trauma pada mukosa nasal baik selama pemasangan maupun NG tube

insitu, dan toleransi klien lebih.

5. Penggunaan NGT ukuran kecil sebagai tindakan propilaksis untuk pencegahan gastro-

oesofageal reflux dan micro-aspiration isi lambung, ke dalam jalan napas bagian

bawah meskipun masih kontroversial sebagaimana yang lain menunjukkan tak ada

hubungan antara ukuran NGT dan komplikasi-komplikasi ini.

6. Displacement dapat terjadi ukuran besar maupun kecil, namun ukuran kecil lebih

mudah dislokasi, sering ke dalam jalan napas dan tanpa tanda-tanda dapat terlihat dari

luar, dan mudah terjadi kemacetan dan melilit.

7. Insertion of the NG tube adalah suatu procedure yang kompleks, and membutuhkan

skill and keahlian sebaimana kesalahan-kesalahan penempatan dapat berakibat pada

komplikasi-komplikasi .

Page 13: PEMENUHAN NUTRISI

8. Selama awal pemasangan NGT, misplacement dapat meliputi respiratory tract , brain,

oesophagus, peritoneum, stomach (duodenal tube) and intestine (gastric tube).

9. Upward displacement meningkatkan resiko pada pulmonary aspiration, sedangkan

downward displacement meningkatkan resiko feeding intolerance jika formula atau

obat-obatan diberikan melalui tubing itu.

LANGKAH PELAKSANAAN

1. Cuci tangan dan atur peralatan

2. Jika memungkinan, jelaskan prosedur kepada klien dan keluarga

3. Identifikasi kebutuhan ukuran NGT klien

4. Bantu klien untuk posisi semifowler

5. Posisi untuk memudahkan memasukan NGT adalah semi sitting position atau high-

Fowler jika tidak ada kontra indikasi (misalnya pasien dengan patah tulang belakang).

6. Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominant kanan(atau

sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri).

7. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal:Minta klien untuk bernafas melalui satu lubang

hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain,

Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas.

8. Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue wajah dalam

jangkauan klien.

9. Gunakan sarung tangan

10. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.

Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar

slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum;

tandai lokasi tonjolan sternum di sepanjang slang dengan plester kecil

11. Minta klien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung yang

paling bersih

12. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta klien menahan

kepala dan leher lurus dan membuka mulut

13. Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan klien

untuk menekuk kepala ke depan dan menelan

Page 14: PEMENUHAN NUTRISI

14. Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa

memaksa saat klien menelan (jika klien batuk atau slang menggulung di tenggorokan,

tarik slang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong

klien untuk bernafas dalam

15. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan

insersi selang dan periksa penempatannya:minta klien membuka mulut untuk melihat

slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit

sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan

lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.

16. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan

1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu

ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang

17. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah klien. Pita karet dapat

digunakan untuk memfiksasi slang.

18. Kurangi manipulasi atau merubah posisi klien sewaktu memasukan NGT, termasuk

juga batuk atau tersedak karena bisa menyebabkan cervical injury karena manual

stabilization of the head sangat diperlukan sewaktu melaksanakan prosedur.

19. Stabilisasikan posisi kepala.

INITIAL CONFIRMATION OF POSITION 

Posisi tubing yang benar harus dipastikan seebelum penggunaan NGT untuk tujuan apapun.

Biarkan guide wire di tempat sampai posisi

Untuk meyakinkan tubing didalam lambung sebelum cairan diberikan

Cirgin-Elliott et al (1999) X-Ray confirmation , harus dilakukan pada semua klien,

Peringatan : X Ray confirmation hanya valid pada waktu X_Ray dilakukan. Warning – x-ray

Semua NGT yang telah dimasukkan, harus mempunyai X-Ray Thorax dan upper abdomen

untuk konfirmasi X-Ray harus di review oleh seorang dokter dan konfirmasi tentang posisi di

catat dalam catatan medis. Kemudianm introducer dapat di removed dan aspirate di test untuk

di check pH-nya. Metheny N.A.& Titler M (2001)

Testing of aspirate

1. Sebelum aspirating flush the tube dengan 20 ml udara untuk membebaskan selang

NGT dari zat-zat lain (gunakan syringe > 30 ml).

Page 15: PEMENUHAN NUTRISI

2. Aspirate 20 mls dari tubing ( gunakan large syringe > 30ml ) and test pH dengan

indicator strips

3. pH 4 atau kurang mengindikasikan gastric placement dan confirms correct

positioning.