3
Pencegahan, pengelolaan agar obat dan alkes tidak rusak Tahap penyimpanan merupakan bagian dari pengelolaan obat menjadi sangat penting dalam memelihara mutu obat-obatan, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga kelangsungan persediaan, memudahkan pencarian dan pengawasan, mengoptimalkan persediaan, memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang, serta mengurangi resiko kerusakan dan kehilangan (Aditama, 2003). Penyimpanan yang salah atau tidak efisien membuat obat kadaluwarsa tidak terdeteksi dapat membuat rugi rumah sakit. Oleh karena itu dalam pemilihan sistem penyimpanan harus dipilih dan disesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga pelayanan obat dapat dilaksanakan secara tepat guna dan hasil guna. Porsi dari beban kerja apoteker dan asisten apoteker digunakan untuk penyimpanan obat. Pada rumah sakit, apoteker dalam praktek klinik penyimpanan obat mempunyai porsi sebesar 55% (Credes, 2000) Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai. Instalasi Farmasi harus dapat memastikan bahwa Obat disimpan secara benar dan diinspeksi secara periodik.

Pencegahan Obat Alkes Rusak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pencegahan alkes obat rusak

Citation preview

Page 1: Pencegahan Obat Alkes Rusak

Pencegahan, pengelolaan agar obat dan alkes tidak rusak

Tahap penyimpanan merupakan bagian dari pengelolaan obat menjadi sangat penting dalam memelihara mutu obat-obatan, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga kelangsungan persediaan, memudahkan pencarian dan pengawasan, mengoptimalkan persediaan, memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang, serta mengurangi resiko kerusakan dan kehilangan (Aditama, 2003).

Penyimpanan yang salah atau tidak efisien membuat obat kadaluwarsa tidak terdeteksi dapat membuat rugi rumah sakit. Oleh karena itu dalam pemilihan sistem penyimpanan harus dipilih dan disesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga pelayanan obat dapat dilaksanakan secara tepat guna dan hasil guna. Porsi dari beban kerja apoteker dan asisten apoteker digunakan untuk penyimpanan obat. Pada rumah sakit, apoteker dalam praktek klinik penyimpanan obat mempunyai porsi sebesar 55% (Credes, 2000)

Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.

Instalasi Farmasi harus dapat memastikan bahwa Obat disimpan secara benar dan diinspeksi secara periodik.

Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang harus disimpan terpisah yaitu:

a) bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi tanda khusus bahan berbahaya

b) Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat, dan diberi penandaaan untuk menghindari kesalahan pengambilan jenis gas medis. Penyimpanan tabung gas medis kosong terpisah dari tabung gas medis yang ada isinya. Penyimpanan tabung gas medis di ruangan harus menggunakan tutup demi keselamatan.

Kegiatan Penyimpanana. Adanya prosedur tetap penyimpanan produk (Prosedur tetap dan Instruksi

kerja) disimpan dan digunakan untuk monitoring/ pemantauan. Catatan kegiatan disimpan dan dipelihara.

b. Stok baru yang diterima diatur, sehingga penyaluran produk dapat dilakukan atas dasar prinsip pertama masuk pertama keluar (FIFO=First in First Out) dan roduk yang mendekati kadaluarsa pertama keluar

Page 2: Pencegahan Obat Alkes Rusak

(FEIFEO=First Expire In First Expire Out). Produk yang fast moving ditempatkan di bagian yang mudah dicapai dan sebagainya.

c. Stok disimpan dalam jajaran yang rapi, ada jarak antara tiap jajar yang memungkinkan adanya aliran udara. Kelompok tiap jenis terpisah, disimpan secara rapi dan teratur untuk mencegah risiko tercampur dan tercemar serta memudahkan pemeriksaan dan pemeliharaan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan dan pengelolaan agar obat dan alkes tidak rusak

Penyimpanan produka) Fasilitas penyimpanan produk harus dapat melindungi produk dari

kerusakan dan kontaminasi.b) Tersedia ruang penyimpanan khusus untuk produk invitro diagnostik yang

memerlukan kondisi tertentu.c) Tersedia peralatan penyimpanan untuk produk yang memerlukan kondisi

khusus, misalnya: Cold Room, Freezer, Refrigerator, Lemari Es.d) Untuk produk yang disimpan pada suhu dan atau kelembaban tertentu,

harus ada fasilitas untuk monitoring suhu dan atau kelembaban ruang penyimpanan, dan catatan kegiatan pengontrolan suhu dan atau kelembaban harus disimpan dan dipelihara.

e) Tersedia prosedur tetap dan instruksi kerja untuk semua kegiatan penyimpanan.

Control hamaa) aRuang penyimpanan harus didesain sedemikian rupa sehingga mencegah

masuknya serangga, binatang pengganggu, dan sebagainya.b) Tersedia prosedur tetap untuk program pengendalian hama