14
Volume 5, Nomor 1, Januari 2014 17 PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN KONSELING (Antisipasi Kekeraasan dan Pelecehan Seksual Pada Tingkat Sekolah di Kab. Sumenep) Tri Sukitman dan Mulyadi (Dosen Prodi PGSD dan Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumenep) Email: [email protected], [email protected] Abstrak Penelitian pengembangan ini menganalisis persoalan-persoalan yang muncul dari pelaksanaan pendidikan moral yang masih tidak efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Salah satu solusi adalah melakukan pendidikan karakter, karena pendidikan moral biasanya hanya menyentuh aspek “pengetahuan”, belum sampai menyentuh pada aspek “perilaku”. Dengan demikian, untuk membentuk efektifitas dari aspek perilaku akan dikembangkan melalui peningkatan bimbingan konseling sebagai upaya mengantisipasi adanya perilaku menyimpang yang terkait dengan kekerasan dan pelecehan seksual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan sekaligus menjawab tantangan dan masalah pendidikan melalui integrasi pendidikan karakter terhadap bimbingan konseling sebagai upaya mengantisipasi kekerasan dan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Bimbingan Konseling Abstrak This research development analyzes the problems in the implementation of moral education which is still ineffective to overcome many kinds of problem. One of the solutions is by implementing characters education, the reason underlying this is that moral education usually only focuses on “knowledge” aspect but not yet on “attitude”. For that reason, to form effectiveness from attitude perspective, guidance and counseling are needed as a way to anticipate negative behavior concerning with violence and sexual abuse. The purpose of this research is to develop as well as to counteract the challenge and problems in education through integrating character education with guidance and counseling as an effort to anticipate violence and sexual abuse at school level in Sumenep Region. Key Words: Character Education, Guidance and Counseling A. Pendahuluan Persoalan karakter bangsa mengemuka akhir-akhir ini, dan mendapat perhatian serius dari pemerintah. Fenomena di sekitar kerapkali mem-perlihatkan berbagai perilaku orang yang justru menyimpang dari sebutan warga negara yang berkarakter dan berakhlak mulia. Ber- bagai tindakan dan perilaku menyimpang dan merugikan kerapkali diperlihatkan oleh individu maupaun kelompok tertentu. Perilaku kekerasan dan pe-lecehan seksual sudah merambat ke segenap lini yang membawa kerugian besar terhadap ke-hidupan masyarakat Indonesia terutama bagi siswa yang merupakan generasi penerus bangsa. Nilai luhur Pancasila sebagai masyarakat yang men-junjung tinggi nialai keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, prikemanusiaan, serta kesadaran terhadap persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara diabaikan dan dilanggar begitu saja. Beberapa perilaku kekerasan dan pelecehan seksual seringkali terjadi di lingkungan sekolah yang patut dijadikan sebagai cermin akhlak dan moral serta kurang diperhatikan di dalam praktek pendidikan di Indonesia. Yang lebih ironis pelaku-nya adalah guru di sekolah yang bersangkutan, dimana guru yang seharusnya menjadi teladan bagi siswanya malah memberikan contoh yang

PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

  • Upload
    vuduong

  • View
    238

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Volume 5, Nomor 1, Januari 2014

17

PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN KONSELING(Antisipasi Kekeraasan dan Pelecehan Seksual Pada Tingkat Sekolah di Kab. Sumenep)

Tri Sukitman dan Mulyadi(Dosen Prodi PGSD dan Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumenep)

Email: [email protected], [email protected]

Abstrak

Penelitian pengembangan ini menganalisis persoalan-persoalan yang muncul dari pelaksanaanpendidikan moral yang masih tidak efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada.Salah satu solusi adalah melakukan pendidikan karakter, karena pendidikan moral biasanyahanya menyentuh aspek “pengetahuan”, belum sampai menyentuh pada aspek “perilaku”. Dengandemikian, untuk membentuk efektifitas dari aspek perilaku akan dikembangkan melaluipeningkatan bimbingan konseling sebagai upaya mengantisipasi adanya perilaku menyimpangyang terkait dengan kekerasan dan pelecehan seksual. Tujuan dari penelitian ini untukmengembangkan sekaligus menjawab tantangan dan masalah pendidikan melalui integrasipendidikan karakter terhadap bimbingan konseling sebagai upaya mengantisipasi kekerasandan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep.

Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Bimbingan Konseling

Abstrak

This research development analyzes the problems in the implementation of moral educationwhich is still ineffective to overcome many kinds of problem. One of the solutions is byimplementing characters education, the reason underlying this is that moral education usuallyonly focuses on “knowledge” aspect but not yet on “attitude”. For that reason, to formeffectiveness from attitude perspective, guidance and counseling are needed as a way toanticipate negative behavior concerning with violence and sexual abuse. The purpose of thisresearch is to develop as well as to counteract the challenge and problems in educationthrough integrating character education with guidance and counseling as an effort to anticipateviolence and sexual abuse at school level in Sumenep Region.

Key Words: Character Education, Guidance and Counseling

A. PendahuluanPersoalan karakter bangsa mengemuka

akhir-akhir ini, dan mendapat perhatian seriusdari pemerintah. Fenomena di sekitar kerapkalimem-perlihatkan berbagai perilaku orang yangjustru menyimpang dari sebutan warga negarayang berkarakter dan berakhlak mulia. Ber-bagai tindakan dan perilaku menyimpang danmerugikan kerapkali diperlihatkan oleh individumaupaun kelompok tertentu. Perilakukekerasan dan pe-lecehan seksual sudahmerambat ke segenap lini yang membawakerugian besar terhadap ke-hidupanmasyarakat Indonesia terutama bagi siswayang merupakan generasi penerus bangsa.

Nilai luhur Pancasila sebagai masyarakat yangmen-junjung tinggi nialai keyakinan terhadapTuhan Yang Maha Esa, prikemanusiaan, sertakesadaran terhadap persatuan dan kesatuanberbangsa dan bernegara diabaikan dandilanggar begitu saja.

Beberapa perilaku kekerasan danpelecehan seksual seringkali terjadi dilingkungan sekolah yang patut dijadikansebagai cermin akhlak dan moral serta kurangdiperhatikan di dalam praktek pendidikan diIndonesia. Yang lebih ironis pelaku-nya adalahguru di sekolah yang bersangkutan, dimanaguru yang seharusnya menjadi teladan bagisiswanya malah memberikan contoh yang

Page 2: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Jurnal Pelopor Pendidikan

18 PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN

men-cerminkan terpuruknya akhlak dan moralbangsa. Seperti yang terjadi di salah satusekolah di Kabupaten Sumenep pada tahun2005, para siswa melakukan aksi demo tidakmengikuti pelajaran seperti biasanya. Aksitersebut merupakan bentuk dari protes siswaterhadap salah satu guru yang dinilai telahmelakukan tindakan asusila karena seringmembawa minum-minuman keras ke dalamkelas dan melakukan pelecehan seksualterhadap siswinya. Kemudian akhir-akhir inikasus yang sama juga terjadi di salah satusekolah yang ada di Jakarta (http://www.slidegossip.com/2013/03/terungkapnya-kasus-pelecehan-seksual.html. Diaksestanggal 10 Maret 2013).

Pendidikan adalah proses pembudayaan,proses kultural, atau proses kultivasi untukmengembangkan semua bakat dan potensimanusia guna mengangkat diri sendiri dandunia sekitarnya pada taraf human. Sebenar-nya sejak dulu pendidikan moral sudahdiberikan kepada anak-anak didik Indonesia.Dimana materinya diberikan melalui matapelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila),PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) danPendidikan Agama Islam. Dilihat dari metode-nya pun terjadi kelemahan karena metodeyang digunakan hanya ter-konsentrasikemampuan kognitif belaka, yaitu siswa hanyadiwajibkan untuk mengetahui dan menghafal(memorization) konsep dan kebenaran tanpamenyentuh perasaan, emosi dan nuraninya.Selain itu tidak dilakukan praktek perilaku,penerapan nilai kebaikan dan akhlak muliadalam kehidupan disekolah. Ini merupakankesalahan metodologis yang mendasar dalampengajaran moral bagi manusia. Oleh karenaitu, tidak aneh jika terjadi inkonsistensi antaraapa yang diajarkan disekolah dengan yangditerapkan di luar sekolah (Kartono, 1992:22)

Pemerintah saat ini melalui Kemendiknassedang menggalakkan pendidikan karakter disekolah. Bersamaan dengan Hari PendidikanNasional yang jatuh pada Mei 2010 silam,Kemen-trian Pendidikan Nasional mencanang-kan pe-nerapan pendidikan karakter pada

semua jenjang pen-didikan yang dimulai sejaksekolah dasar (SD) (Elmuarok, 2008: 108).Hadirnya pendidikan karakter ini diharapkanbisa mencetak generasi baru bangsa Indo-nesia yang lebih baik lagi.

Permasalahan yang muncul dari pelaksana-an pendidikan moral ini adalah pendidikanmoral kurang efektif mengatasi berbagaipermasalahan yang ada di bangsa ini. Dansalah satu solusi untuk membuat pendidikanmoral menjadi efektif, mungkin denganmelakukan pendidikan karakter karenapendidikan moral biasanya hanya menyentuhaspek “pengetahuan”, belum sampai me-nyentuh pada aspek “perilaku” (Ratna Mega-wangi, 2007:82).

Dengan demikian, pendidikan untuk mem-bentuk efektifitas dari aspek perilaku akan di-kembangkan melalui peningkatan bimbingankonseling sebagai upaya mengantisipasiadanya perilaku menyimpang yang terkaitdengan kekerasan dan pelecehan seksual.Kemudian ini yang menjadi fenomena sekali-gus tantangan bagi setiap insan untuk menye-lesaikan berbagai macam masalah-masalahsosial yang ditimbulkan oleh perilaku me-nyimpang seseorang, khususnya yang bagipara pendidik maupun lembaga-lembagapendidikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pe-nerapan integrasi pendidikan karakter melaluipeningkatan bimbingan konseling sangatdiperlukan untuk menjawab semua per-masalahan terkait dengan tindak kekerasandan pelecehan seksual yang terjadi di lembagapendidikan akhir-akhir ini.

B. Metode Penelitian Pengembangan1. Desain Pengembangan

Penelitian ini dirancang dengan meng-gunakan desain pengembangan pem-belajaran Walter Dick dan Lou Carey(Walter Dick and Lou Carey, 1978). Padamodel Dick and Carey terdapat 10 tahapandesain peng-embangan pembelajaran,akan tetapi dalam pengembangan inihanya menggunakan 9 tahap saja, di-

Page 3: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Volume 5, Nomor 1, Januari 2014

19

karenakan pengembangan bahan ajar yangakan dilakukan hanya sebatas pada ujiprototype produk. Tahapan kesepuluh(Evaluasi Sumatif) tidak dilakukan karenaberada di luar system pembelajaran,sehingga dalam pengembangan ini tidakdigunakan.

2. Uji Coba ProdukDalam kegiatan uji coba produk yang

dilakukan untuk penelitian ini meliputi:a. Desain uji coba

Uji coba ini dilakukan untuk menge-tahui tingkat kemenarikan, validitas,dan efektifitas produk melalui hasilanalisis kegiatan uji coba yang di-laksanakan melalui beberapa tahapdibawah ini, yaitu:

a) Review oleh ahli bimbingankonseling

b) Review oleh ahli desain pem-belajaran

c) Review oleh guru BKd) Uji coba perorangan dan ke-

lompok kecile) Uji coba lapanganTingkat keefektifan buku pedoman

diketahui melalui hasil dari sebelum ujicoba dan sesudah uji coba meng-gunakan buku pedoman “BimbinganKonseling Berbasis Pendidikan Karak-ter”. Tahap uji coba produk peng-embangan ini merupakan tahap di-laksanakannya evaluasi formatif yangterdiri dari uji coba per-orangan (one-on-one evaluation), uji coba kelompokkecil (small group evaluation), dan ujicoba lapangan (field evaluation).

3. Subjek Uji Coba1) Review oleh ahli bimbingan

konseling2) Review oleh ahli desain pem-

belajaran3) Review oleh guru BK4) Uji coba perorangan dan ke-

lompok kecil

5) Uji coba lapangan

4. Jenis DataUntuk mempermudah analisisnya

akan dilakukan pengelompokanmenurut sifatnya, yaitu berupa datakualitatif dan data kuantitatif. Datakualitatif didapatkan dari hasil pe-nilaian, masukan, tanggapan, kritik dansaran perbaikan melalui instrumenyang telah disediakan. Kemudianuntuk data kuantitatif merupakan datayang diperoleh dengan menggunakanangket pertanyaan terstruktur yangberisi produk baik dari segi isi maupundesain dengan tes pencapaian hasildari bimbing-an setelah penggunaanintegrasi pendidik-an karakter.

5. Instrumen Pengumpulan DataInstrumen yang digunakan untuk

memperoleh sejumlah data yang di-harapkan akan digunakan sebagaiinstrumen pengumpul data yaitu be-rupa angket dan tes perolehan hasilbimbingan. Pengumpul data yang di-gunakan ini dapat dijelaskan sebagaiberikut:

1) AngketAngket digunakan untuk meng-

umpulkan data mengenai ketepat-an komponen bahan bimbingan,ketepatan perancangan atau de-sain bimbingan, ketepatan isibimbingan, kemenarikan dan ke-efektifan penggunaan mediabimbingan.

2) Tes pencapaian hasil bimbing-an (counseling test)Tes digunakan untuk meng-

umpulkan data tentang hasilsebelum dan sesudah meng-gunakan buku pedoman yangmenunjukkan keefektifan bimbing-an siswa melalui integrasi pen-didikan karakter.

Tri Sukitman & Mulyadi

Page 4: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Jurnal Pelopor Pendidikan

20 PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN

6. Teknik Analisis DataAda tiga teknik dalam analisis data

yang akan digunakan dalam mengolahdata hasil pengembangan yaitu:

1) Analisis isi bimbingan kon-selingAnalisis ini dilakukan dengan

analisis pengelompokan untuk me-rumuskan tujuan bimbingan ber-dasarkan standar kompetensi sertamenata organisasi isi bimbingankonseling yang dikembangkandengan Pendidikan karakter. Ke-mudian hasil analisis ini dipakaidasar untuk pengembangan inte-grasi pendidikan karakter terhadapbimbingan konseling.

2) Analisis deskriptifHasil analisis deskriptif ini akan

digunakan untuk menentukantingkat ketepatan, keefektifan, dankemenarikan produk atau hasilpengembangan yang berupa inte-grasi pendidikan karakter terhadapbimbingan konseling.

Data yang berbentuk kata atausimbol akan dianalisis secara logisdan bermakna. Sedangkan datayang ber-bentuk angka akan di-analisis dengan deskriptif prosen-tase, dengan rumus sebagaiberikut:

Keterangan:= Jumlah

n = Jumlah seluruh item angka

Selanjutnya untuk menghitungprosentase keseluruhan subjek yangdigunakan dengan menggunakanrumus sebagai berikut:

Prosentase = F : N

Keterangan:F = Jumlah prosentase

keseluruhan subjekN = Banyaknya subjek

Untuk dapat memberikanmakna dan pengambilan keputusanpada tingkat ketepatan dalampenelitian pengembangandigunakan konversi skala tingkatpencapaian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5

3) Analisis Uji TPada uji coba lapangan, data

dihimpun menggunakan angketd a n t e s b i m b i n g a n ( counselingtest). Data uji coba lapangan di-kumpulkan dengan menggunakantes awal (pre-test) dan tes akhir(post-test) dalam rangka untukmengetahui hasil bimbingankonseling sebelum dan sesudahmenggunakan produk pengem-bangan integrasi pendidikan karak-ter terhadap bimbingan konseling.Teknik analisis data menggunakanDependent Sample Test. Kriteriaujinya adalah uji T pada DependentSample Test. Adapun rumusnyaadalah sebagai berikut:

Tingkat Pencapaian

90-100% Sangat Baik Tidak perlu revisi

Tidak perlu revisi

Direvisi

Direvisi

Direvisi

75-89% Baik

65-74% Cukup

55-64% Kurang

0-54% Sangat Kurang

Kualifikasi Keterangan

Page 5: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Volume 5, Nomor 1, Januari 2014

21

Hasil Yang DicapaiHasil yang dicapai secara keseluruhan

dalam penelitian ini sesuai dengan metodepengembangan model desain pengembanganpembelajaran Walter Dick dan Lou Carey,dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 5.1. Prosedur Penelitian Pengembangan

Penjelasan hasil yang dicapai padalaporan kemajuan penelitian ini sesuai dengangambar diatas adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini sudah masuk pada tahappertama yaitu identifikasi kebutuhanpengembangan penelitian yang ber-kaitan dengan bimbingan konseling.

2. Menyusun produk penelitian peng-embangan berupa prototipe (produk)pengembangan berbentuk buku pan-duan pelaksanaan bimbingan konse-ling berbasis pendidikan karakter.

3. Tahap selanjutnya prototipe (produk)pengembangan tersebut dianalisisdan direview oleh bidang ahli bimbing-an konseling dan review ahli pen-didikan karakter sebagaimana hasilnyaterlampir.

a. Ahli Bimbingan Konseling1) Penyajian Data

M e la ku ka n stu d i p en d a h u lu a n u n tu k m e n e n tu ka n a n a lis iske b u tu h a n

P ro ses p e n yu su n a n p ro to t ip e b u ku p e d o m a n b im b in ga nko n se lin g b e rb a sis p e n d id ika n ka ra kte r

M e la ku ka n e va lu a s i fo rm atif d a n m ere v is i p ro d u k p en ge m b a n ga n

Eva lu a s i ta h a pp e rta m a

U ji a h li B K , u jia h li p e n d id ika n

ka ra kter

A n a lisis d a ta

Re v is i I

Eva lu a s i ta h a pke d u a

U ji co b ap e ro ra n ga n

A n a lis is d ata

Re v is i II

P ro d u k B u ku Pan d u an Pelak san a an B K B e rba sis Pe n d id ik anK ara k ter

Ev a lu a s ita h a p ke tiga

U ji co b ake lo m p o k kec il

A n a lis is d ata

Re v is i II I

Eva lu a s i ta h a pke em p at

U ji co b ala p a n ga n

A n a lis is d ata

Re v is i IV

Materi/isi cukup memadai untuk mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dan/atau kependidikan khususnya bidang bimbingan konseling.

Paparan deskriptif hasil dari reviewahli bidang bimbingan konseling yangdilakukan oleh Yuriadi, M.Psi, sebagaiberikut:

Tabel 5.1.Hasil Penilaian Ahli Bimbingan Konseling Terhadap Buku

Panduan Pelaksanaan Bimbingan Konseling BerbasisPendidikan Karakter Melalui Instrumen Angket

Berdasarkan konversi skala yangditetapkan dalam kuesioner angketpenilaian uji coba yakni sebagaiberikut:

1) Sangat tidak tepat, sangattidak sesuai, sangat tidak jelas,sangat tidak menarik, sangattidak mudah.

2) Kurang tepat, kurang sesuai,kurang jelas, kurang menarik,kurang mudah.

Tri Sukitman & Mulyadi

Page 6: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Jurnal Pelopor Pendidikan

22 PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN

3) Cukup tepat, cukup sesuai,cukup jelas, cukup menarik,cukup mudah.

4) Tepat, sesuai, jelas, manarik,mudah.

5) Sangat tepat, sangat sesuai,sangat jelas, sangat menarik,sangat mudah.

Maka dapat dipaparkan data hasilpenilaian ahli bidang bimbingan kon-seling terhadap produk pengembang-an buku panduan pelaksanaan bim-bingan konseling berbasis pendidikankarakter sebagai berikut:

1) Materi/Isia) Materi/ isi sudah sesuai

dan mendukung pencapai-an tujuan pendidikan.

b) Materi/ isi tidak ber-tentangan dengan pe-raturan dan perundang-undangan yang berlaku diIndonesia dan jelas dalampenjelasannya.

c) Materi/ isi merupakankarya orisinal (bukan hasilplagiat) tidak menimbulkanmasalah SARA, dan tidakdiskriminasi gender danmudah untuk dipahami.

d) Buku cukup sesuai denganisi konsep-konsep yangbenar dari salah satu ataulebih dalam bidang peng-embangan berikut:1. Kompetensi Pedagogik2. Kompetensi Kepribadi-

an3. Kompetensi Sosial4. Kompetensi Profesi-

onale) Materi/ isi cukup sesuai

dan memadai untuk meng-embangkan kompetensitenaga pendidik dan/ ataukependidikan khususnya

bidang bimbingan kon-seling.

f) Materi/isi sesuai dan me-miliki kebenaran keilmuan,sesuai dengan perkem-bangan ilmu yang mutakhir,sahih, dan akurat.

g) Materi/ isi jelas memak-simalkan penggunaan sum-ber-sumber yang sesuaidengan kondisi Indonesiadan erat dengan konteks ke-Indonesia-an.

h) Materi/isi sangat sesuaidan komplit, komprehensif,dan konsisten, sesuaidengan karakteristik danbidang atau ruang lingkupbuku serta menggunakansumber rujukan yang diakuisecara universal padabidangnya.

2) Penyajiana) Penyajian materi/ isi sudah

jelas dilakukan secara run-tun, bersistem, lugas, danmudah dipahami

b) Penyajian materi/ isi cukupsesuai untuk mengem-bangkan karakter, kecakap-an akademik, kreativitas,dan kemampuan berinovasidalam pelaksanaan pro-gram pelayanan bimbingankonseling

c) Penyajian materi/isi sudahjelas untuk menumbuhkanmotivasi untuk mengetahuilebih jauh tentang programpelayanan bimbingan kon-seling

3) Bahasaa) Bahasa yang digunakan

sudah jelas, etis, estetis,komunikatif, fungsional, se-suai dengan sasaran pem-baca.

Page 7: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Volume 5, Nomor 1, Januari 2014

23

Bahasa yang digunakan penulis dalam buku ini renyah dan mudah dipahami oleh semua kalangan.Sehingga materi ajar ini bisa digunakan oleh semua pihak yang memiliki motivasi untuk peningkatanmutu pendidikan. Perkembangan bahasa sangat pesat dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu tidakterlepas dari kehidupan global memberikan dampak yang luar biasa terhadap kemajuan bahasa. Makaperlu ada kajian lanjutan untuk dapat menyesuaikan dengan era modern ini, sehingga semua lapisanmasyarakat bisa menerima informasi itu dengan utuh.

b) Bahasa (ejaan, tanda baca,kosakata, kalimat, danparagraf) ssangat sesuaidengan kaidah, dan istilahyang digunakan baku.

4) Grafikaa) Tata letak unsur grafika

sudah sesuai, estetis, di-namis, dan menarik sertamenggunakan ilustrasiyang memperjelas pe-mahaman materi/ isi.

b) Tipografi yang digunakanmasih cukup jelas mem-punyai tingkat keterbacaanyang tinggi.

Adapun data kualitatif yang di-himpun dari masukan, saran dankomen-tar dari ahli bidang bimbingankonseling dalam pertanyaan terbukayang berkenaan dengan buku panduanpelaksanaan bimbingan konselingberbasis pendidikan karakter dipapar-kan sebagai berikut:

Tabel 5.2.Ikhtisar Data Penilaian Ahli Bidang Bimbingan Konseling

2) Analisis DataLangkah selanjutnya yang di-

lakukan setelah data tersajikan adalah

menganalisis data. Analisis datadilakukan mulai dari data mengenaikomentar dari buku panduan pe-laksanaan bimbingan konseling ber-basis pendidikan karakter yang di-kembangkan.

Berdasarkan hasil penilaian ahlibidang bimbingan konseling terhadapbuku panduan pelaksanaan bimbingankonseling berbasis pendidikan karakterdikembangkan sebagaimana di-cantumkan dalam tabel 5.1., makadapat dihitung prosentase tingkatpencapaian buku panduan tersebutsebagai berikut:

Maka,

Karena bobot setiap pilihan adalah1, maka prosentase = 77,3%. Setelahdikonversikan dengan tabel konversiskala 5, prosentase tingkat pencapaian77,3% berada pada kualifikasi baiksehingga buku ajar tidak perlu revisi.

Komentar dan saran dari ahli bidangbimbingan konseling dalam per-tanyaan dijadikan bahan pertimbang-an untuk menyempurnakan buku ajardalam rangka memperkaya isi paparanmateri buku ajar dan menyempurna-kannya.

3) Revisi Produk pengembanganBerdasarkan hasil penilaian atau

tanggapan ahli bidang bimbingankonseling (angket tanggapan danpenilaian format 2 sebagaimanaterlampir dalam lampiran), maka padadasarnya buku ajar dalam bentuk draf1 pengembangan tidak perlu men-dapat revisi atau perbaikan-perbaikan.Akan tetapi masukan, saran dankomentar yang disampaikan oleh ahli

Tri Sukitman & Mulyadi

Page 8: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Jurnal Pelopor Pendidikan

24

Materi/ isi memiliki kebenaran keilmuan, sesuai dengan perkembangan ilmu yangmutakhir, sahih, dan akurat.

bidang bimbingan konseling dalamangket pertanyaan terbuka, berusahadiwujudkan dengan sebaik-baiknyasehingga produk pengembangan yangdihasilkan semakin baik.

b. Ahli Pendidikan Karakter1) Penyajian data

Paparan deskriptif hasil dari reviewahli bidang bimbingan konseling yangdilakukan oleh Dr. Musaheri, M.Pd.,MM,sebagai berikut:

Tabel 5.3.Hasil Penilaian Ahli Pendidikan Karakter Terhadap Buku

Panduan Pelaksanaan Bimbingan Konseling BerbasisPendidikan Karakter Melalui Instrumen Angket

Berdasarkan konversi skalayang ditetapkan dalam kuesionerangket penilaian uji coba yaknisebagai berikut:

1) Sangat tidak tepat, sangattidak sesuai, sangat tidak

jelas, sangat tidak menarik,sangat tidak mudah.

2) Kurang tepat, kurang se-suai, kurang jelas, kurangmenarik, kurang mudah.

3) Cukup tepat, cukup sesuai,cukup jelas, cukup menarik,cukup mudah.

4) Tepat, sesuai, jelas, ma-narik, mudah.

5) Sangat tepat, sangat sesuai,sangat jelas, sangat me-narik, sangat mudah.

Maka dapat dipaparkan datahasil penilaian ahli bidang bim-bingan konseling terhadap produkpengembangan buku panduanpelaksanaan bimbingan konselingberbasis pendidikan karaktersebagai berikut:

1) Materi/Isia) Materi/isi sudah sesuai

dan mendukung pen-capaian tujuan pen-didikan Nasional.

b) Materi/isi tidak ber-tentangan dengan pe-raturan dan perundang-undangan yang berlakudi Indonesia dan jelasdalam penjelasannya.

c) Materi/isi merupakankarya orisinal (bukanhasil plagiat) tidakmenimbulkan masalahSARA, dan tidak dis-kriminasi gender danmudah dipahami.

d) Buku sesuai dengan isikonsep-konsep yangbenar dari salah satuatau lebih bidang peng-embangan berikut:1. Kompetensi Pedago-

gik2. Kompetensi Kepri-

badian

PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN

Page 9: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Volume 5, Nomor 1, Januari 2014

25

3. Kompetensi Sosial4. Kompetensi Profesi-

onale) Materi/isi sesuai dan

memadai untuk meng-embangkan kompetensitenaga pendidik dan/atau kependidikan di-bidang bimbingan kon-seling.

f) Materi/isi sesuai danmemiliki kebenaran ke-ilmuan, sesuai denganperkembangan ilmuyang mutakhir, sahih,dan akurat.

g) Materi/isi jelas memak-simalkan penggunaansumber-sumber yangsesuai dengan kondisiIndonesia dan eratdengan konteks ke-Indonesia-an.

h) Materi/isi sangat sesuaidan komplit, kompre-hensif, dan konsisten,sesuai dengan karakter-istik bidang atau ruanglingkup buku sertamenggunakan sumberrujukan yang diakuisecara univer-sal padabidangnya.

2) Penyajiana) Penyajian materi/ isi

sudah jelas dilakukansecara runtun, ber-sistem, lugas, danmudah dipahami

b) Penyajian materi/ isicukup sesuai untuk me-ngembangkan karakter,kecakapan akademik,kreativitas, dan ke-mampuan berinovasidalam pelaksanaan pro-

gram pelayanan bim-bingan konseling.

c) Penyajian materi/ isisudah jelas untuk me-numbuhkan motivasiuntuk mengetahui lebihjauh tentang programpelayanan bimbingankonseling.

3) Bahasaa) Bahasa yang digunakan

sudah jelas, etis, este-tis, komunikatif, fungsio-nal, sesuai dengan sa-saran pembaca.

b) Bahasa (ejaan, tandabaca, kosakata, kalimat,dan paragraf) ssangatsesuai dengan kaidah,dan istilah yang diguna-kan baku.

4) Grafikaa) Tata letak unsur grafika

sudah sesuai, estetis,dinamis, dan menarikserta menggunakanilustrasi yang mem-perjelas pemahamanmateri/ isi.

b) Tipografi yang diguna-kan cukup jelas mem-punyai tingkat keter-bacaan yang tinggi.

Adapun data kualitatif yang di-himpun dari masukan, saran dankomentar dari ahli bidang bimbing-an konseling dalam pertanyaanterbuka yang berkenaan denganbuku panduan pelaksanaan bim-bingan konseling berbasis pen-didikan karakter dipaparkan se-bagai berikut:

Tri Sukitman & Mulyadi

Page 10: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Jurnal Pelopor Pendidikan

26

Tabel 5.4.Ikhtisar Data Penilaian Ahli Pendidikan Karakter

2) Analisis dataBerdasarkan hasil penilaian ahli

pendidikan karakter terhadap bukupanduan pelaksanaan bimbingankonseling berbasis pendidikan karakterdikembangkan sebagaimana dicantum-kan dalam tabel 5.3., maka dapatdihitung prosentase tingkat pencapaianbuku panduan tersebut sebagai berikut:

Maka,

Karena bobot setiap pilihan adalah1, maka prosentase = 81,3%. Setelahdikonversikan dengan tabel konversiskala 5, prosentase tingkat pencapaian81,3% berada pada kualifikasi baiksehingga buku ajar tidak perlu revisi.

Komentar dan saran dari ahli bidangbimbingan konseling dalam pertanyaandijadikan bahan pertimbangan untukmenyempurnakan buku ajar dalamrangka memperkaya isi paparan materibuku ajar dan menyempurnakannya.

3) Revisi Produk PengembanganBerdasarkan hasil penilaian atau

tanggapan ahli bidang pendidikankarakter (angket tanggapan dan pe-

nilaian format 1 sebagaimana terlampirdalam lampiran), maka pada dasarnyabuku ajar dalam bentuk draf 1pengembangan tidak perlu mendapatrevisi atau perbaikan-perbaikan. Akantetapi masukan, saran dan komentaryang disampaikan oleh ahli pendidikankarakter dalam angket pertanyaanterbuka, berusaha diwujudkan dengansebaik-baiknya sehingga produk pe-ngembangan yang dihasilkan semakinbaik.

c. Uji Coba PeroranganUji coba perorangan dilakukan dengan

pengamatan observasi sesuai denganlampiran format pengamatan perilakuberkarakter yang dilakukan pada saatberjalannya proses kegiatan belajarmengajar. Adapun hasil dari pengamatanobservasi yang dilakukan selamapenelitian dilakukan adalah sebagaiberikut:

Tabel 5.5.Hasil Uji Coba Perorangan Pengamatan

Perilaku BerkarakterNAMA SEKOLAH : SMAN I BATUANKELAS : X-1

Buku merupakan salah satu sumber belajar yang dapat memberikan pengetahuan kepadapembacanya. Buku yang bagus akan menarik minat pembaca untuk membacanya, sedangkan sisimenarik dari buku itu sendiri perlu adanya dukungan dari tingkat grafika dan seni letak, gambar danlain-lain sebagainya. Grafika yang dipakai dalam buku ini sudah lumayan bagus sehingga akan menarikminat pembaca untuk membacanya. Akan tetapi grafika harus juga ada dukungan berbasis data yangdisesuaikan dengan tema buku.

PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN

Page 11: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Volume 5, Nomor 1, Januari 2014

27

NAMA SEKOLAH : SMAN I GAPURAKELAS : X MATEMATIKA DAN ILMU ALAM - 1

Keterangan:1 : Menunjukkan Perbaikan2 : Menunjukkan Kemajuan3 : Memuaskan4 : Sangat baik

a. Uji LapanganHasil uji lapangan yang diperoleh

melalui hasil pre tes dan post test yangdilakukan selama proses penelitianberlangsung sesuai dengan yang terdapatpada lampiran adalah sebagai berikut:

Tabel 5.6.Hasil Uji Coba Lapangan

Pre Test dan Post TestNAMA SEKOLAH : SMAN I BATUANKELAS : X-1

Data nilai pre-test dan post-testtersebut selanjutnya dianalisis melalui ujit dua sampel berpasangan (paired samplet test) dengan bantuan program SPSS 16,dan diperoleh hasil analisis uji t duasampel berpasangan adalah sebagaiberikut:

Tri Sukitman & Mulyadi

Page 12: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Jurnal Pelopor Pendidikan

28

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of theDifference

Lower Upper

Pre Test 78.415 35 .000 61.25000 59.6643 62.8357Post Test 75.710 35 .000 72.91667 70.9615 74.8719

F ITA N U R JA N N A H

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pre Test 36 62.5000 4.85504 .80917Post Test 36 75.6944 6.34179 1.05696

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of theDifference

Lower Upper

Pre Test 77.239 35 .000 62.50000 60.8573 64.1427Post Test 71.615 35 .000 75.69444 73.5487 77.8402

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pre Test 36 61.2500 4.68661 .78110Post Test 36 72.9167 5.77866 .96311

Tabel 5.7.Paired Sample Test

NAMA SEKOLAH : SMAN I GAPURAKELAS : X MATEMATIKA DAN ILMU ALAM - 1

Data nilai pre-test dan post-testtersebut selanjutnya dianalisis melalui ujit dua sampel berpasangan (paired samplet test) dengan bantuan program SPSS 16,

dan diperoleh hasil analisis uji t duasampel berpasangan adalah sebagaiberikut:

Tabel 5.7.Paired Sample Test

Dari data tabel analisis SPSS diatasdapat diketahui bahwa nilai rata-rata pretest yang diperoleh dari SMAN I Batuanadalah 61,25 dan post test 72,92.Sedangkan hasil pre test untuk SMAN IGapura adalah 62,50 dan post test 75,70.Dari data tersebut mengalami perubahanyang signifikan yang menunjukkan adanyaperubahan nilai yang semakin tinggi antarapre test dan post test baik untuk SMAN IBatuan maupun SMAN I Gapura.

C. PenutupBerdasarkan proses pelaksanaan pe-

nelitian pengembangan dan hasil review ahlibidang bimbingan konseling dan ahli pen-didikan karakter dapat dipaparkan sebagaiberikut:

1. Penelitian pengembangan ini telahmenghasilkan produk berupa buku pan-duan pelaksanaan bimbingan konselingberbasis pendidikan karakter. Produktersebut telah memenuhi komponen se-bagai buku panduan yang baik, dan se-cara spesifik dikembangkan berbasispendidikan karakter secara sederhana.Hal ini dapat mengisi ketersediaan ataumenambah keragaman buku panduanpelaksanaan bimbingan konselingkhususnya yang dikembangkan ber-basis pendidikan karakter untuk di-jadikan acuan atau rujukan bagi gurudan siswa dalam proses pelaksanaan

PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN

Page 13: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Volume 5, Nomor 1, Januari 2014

29

dan pengembangan bimbingan kon-seling khususnya ditingkat sekolahmenengah atas.

2. Hasil uji atau review ahli ini mendapat-kan nilai tingkat ketercapaian 77,3%untuk review ahli bidang bimbingankonseling. Kemudian untuk review ahlipendidikan karakter mendapatkan nilaitingkat ketercapaian 81,3%. Dengandemikian revisi produk pengembanganpenelitian tidak diperlukan karena padadasarnya nilai yang diperoleh dari hasilreview ahli sudah memenuhi syarattingkat ketercapaian.

3. Berdasarkan hasil penilaian dan tang-gapan review ahli baik berupa sarandan komentar terkait dengan ke-pentingan buku panduan pelaksanaanbimbingan konseling berbasis pen-didikan karakter akan dipertimbangkandan akan dijadikan sebagai hasil anali-sis untuk pengembangan buku pan-duan pada tahap selanjutnya.

4. Berdasarkan hasil uji coba perorangandengan menggunakan instrument pe-ngamatan perilaku berkarakter men-dapatkan predikat memuaskan dansangat baik.

5. Berdasarkan hasil uji lapangan diper-oleh hasil dari data tabel analisis SPSSdapat diketahui bahwa nilai rata-ratapre test yang diperoleh dari SMAN IBatuan adalah 61,25 dan post test72,92. Sedangkan hasil pre test untukSMAN I Gapura adalah 62,50 dan posttest 75,70. Dari data tersebut meng-alami perubahan yang signifikan yangmenunjukkan adanya perubahan nilaiyang semakin tinggi antara pre test danpost test baik untuk SMAN I Batuanmaupun SMAN I Gapura.

Daftar PustakaAbdul Aziz, Hamka. 2011. Pendidikan Karakter

Berpusat Pada Hati. Jakarta: Al-Mawardi.

Badan Penelitian dan Pengembangan PusatKurikulum. 2010. Bahan PelatihanPengembangan Pendidikan Budaya danKarakter Bangsa. Jakarta:Kemen. Diknas.

Dick, Walter and Carey, Lou. 1978. TheSystematic Design of Instruction. USA:Scott, Foresman and Company.

Elmuarok, Zaim. 2008. MembumikanPendidikan Nilai; Mengumpulkan yangTerserak, Menyambung yang Terputusdan Menyatukan yang Tercerai. Bandung.Alfbeta.

Hamdani. 2012. Bimbingan dan Penyuluhan.Bandung: CV. Pustaka Setia.

Harian SINDO. Thursday. 04 November 2010.Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan

Karakter: Membangun PeradabanBangsa. Semarang: Yuma Pustaka UNSPress.

http://www.sl idegossip.com/2013/03/t eru n gkapn ya-kasu s-pe lecehan -seksual.html.

Kartono, Kartini. 1992. Pengantar IlmuMendidik Teoritis (Apakah Pendidikanmasih Diperlukan). Bandung. PenerbitMandar Maju.

Mahirjanto, Bambang. 1995. Kamus LengkapBahasa Indonesia Populer. Surabaya:Bintang Timur.

Megawangi, Ratna. 2007. Semua Berakar PadaKarakter “Isu-Isu Permasalahan Bangsa”.Jakarta. Lembaga Penerbit FE UI.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter:Menjawab Tantangan Krisis Multi-dimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Naim, Ngainun dan Sauqi, Achmad.Pendidikan Multikultural: Konsep danAplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nursalim, Mochamad dan Darminto, Eko.2011. Bimbingan dan Konseling diSekolah Dasar. Modul Bahan Ajar.

Partanto, Pius & Al Barry, Dahlan. 2001.Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.

Poerwadarminta. 1926. Kamus Umum BahasaIndonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Prayitno. 2004. Pedoman Khusus Bimbingandan Konseling. Departemen Pendidikan

Tri Sukitman & Mulyadi

Page 14: PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN · PDF filedan pelecehan seksual di tingkat sekolah di Kabupaten Sumenep. ... (SD) (Elmuarok, 2008: ... gunakan buku pedoman “Bimbingan Konseling

Jurnal Pelopor Pendidikan

30

Nasional: Direktorat Jenderal PendidikanDasar dan Menengah. DirektoratPendidikan Menengah Umum.

Salahudin, Anas. 2012. Bimbingan danKonseling. Bandung: Pustaka Setia.

PENDIDIKAN KARAKTER DAN BIMBINGAN