Penetuan Kadar Protein (Biuret)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    1/17

    A. JUDUL PERCOBAAN

    Penentuan Kadar Protein dengan Metode Biuret

    B. TANGGAL PERCOBAAN

    22 Oktober 2013

    C. TUJUAN PERCOBAAN

    Menentukan kadar protein yang ada pada sampel dengan menggunakan metode

    biuret

    D. DASAR TEORI

    Protein dan Metode Biuret

    Protein adalah salah satu biomolekul raksasa yang berperan sebagai

    komponen utama penyusun makhluk hidup. Protein membaa kode!kode geneti"

    berupa #$% dan &$%. Beberapa makanan yang dapat men'adi sumber protein

    adalah( daging) telur) ikan) susu) bi'i!bi'ian) kentang) ka"ang) dan polong!

    polongan. Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari asam!asam amino

    melalui ikatan peptide) sehingga protein 'uga disebut sebagai polipeptida. #i

    dalam tubuh kita protein ber*ungsi sebagai +at pembangun) pengatur pertahanan)

    dan sebagai sumber energy setelah karbohidrat dan lemak. Protein dapat

    digolongkan berdasarkan struktur) bentuk) dan *ungsinya. Protein menun'ukkan

    berbagai *ungsi biologi.

    #eret asam amino dari ber'enis!'enis protein memungkinkan molekul ini

    men'alankan berbagai *ungsi) antara lain (

    - ,n+im

    - Protein transport

    - Protein nutrient dan penyimpanan

    - Protein kontraktil atau motil

    - Protein stru"tural

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    2/17

    - Protein pertahanan

    - Protein pengatur

    -Protein lain

    Metode Biuret merupakan salah satu "ara yang terbaik untuk menentukan

    kadar protein suatu larutan. #alam larutan basa) -u2akan membentuk kompleks

    dengan ikatan peptida suatu protein) sehingga menghasilkan arna ungu yang

    dapat diidenti*ikasi dengan spektro*otometer pada pan'ang gelombang /20nm.

    %bsorbansi ini berbanding langsung dengan kosentrasi protein dan tidak

    tergantung 'enis protein karena seluruh protein pada dasrnya mempunyai 'umlah

    ikatan peptida yang sama persatuan berat. al!hal yang mengganggu per"obaan

    ini adalahadanya urea mengandung gugus !-O!$! dan gula preduksi yang

    bereaksi dengan -2.

    4ntensitas arna tergantung pada konsentrasi protein yang ditera.

    Penentuan protein "ara biuret adalah dengan mengukur opti"al density O# pada

    pan'ang gelombang /50 6 /70 nm. %gar dapat menghitung banyaknya protein

    maka perlu lebih dahulu dibuat kur8a baku9standar yang melukiskan hubunganantara konsentrasi protein dengan O# pada pan'ang gelombang terpilih.

    #ibandingkan dengan "ara K'eldahl maka biuret lebih baik karena hanya protein

    atau senyaa peptida yang bereaksi dengan biuret) ke"uali urea.

    :arutan protein dibuat alkalis dengan $aO kemudian ditambahkan

    larutan -u;O

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    3/17

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    4/17

    pemba"a adi 200?

    asil pengukuran yang baik dari suatu parameter kuantitas kimia) dapat dilihat

    berdasarkan tingkat presisi dan akurasi yang dihasilkan.%kurasi menun'ukkan

    kedekatan nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. ntuk menentukan

    tingkat akurasi perlu diketahui nilai sebenarnya dari parameter yang diukur dan

    kemudian dapat diketahui seberapa besar tingkat akurasinya. Presisi menun'ukkan

    tingkat reliabilitas dari data yang diperoleh. al ini dapat dilihat dari standar

    de8iasi yang diperoleh dari pengukuran) presisi yang baik akan memberikan

    standar de8iasi yang ke"il dan bias yang rendah. Aika diinginkan hasil pengukuran

    yang 8alid) maka perlu dilakukan pengulangan) misalnya dalam penentuan nilai

    konsentrasi suatu +at dalam larutan larutan dilakukan pengulangan sebanyak n

    kali. #ari data tersebut dapat diperoleh ukuran harga nilai terukur adalah rata!rata

    dari hasil yang diperoleh dan standar de8iasi.

    @ipe kesalahan dalam pengukuran analitik dapat dibagi men'adi tiga)

    yaitu(

    1. Kesalahan serius ross error

    2. Kesalahan a"ak &andom error

    3. Kesalahan sistematik ;ystemati" error

    al ini dapat diatasi dengan(

    - ;tandarisasi prosedur

    - ;tandarisasi bahan

    - Kalibrasi instrument

    E. ALAT DAN BA#AN

    - @abung reaksi

    - :arutan standar protein

    - :arutan sampel protein

    - ;pektro*otometer >!>4;

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    5/17

    - &eagen biuret

    $. ALUR %ERJA

    1. Pembuatan :arutan ;tandar

    2. Penetapan %bsorbansi :arutan Blanko

    1 m: lar. Protein

    kadar 1 mg9m:

    1 m: lar. Protein

    kadar 2 mg9m:

    1 m: lar. Protein

    kadar < mg9m:

    1 m: lar. Protein

    kadar / mg9m:

    1 m: lar. Protein

    kadar 3 mg9m:

    Pada masing2 tabung (

    < m: reagen biuret

    #iko"ok

    #i inkubasi pd suhu 3C0- D 10 menit

    sampai arna ungu stabil

    #iukur absorbansinya pada pan'ang

    gelombang /20 nm dgn >!>4;

    %bsorbansi

    larutan standar

    1 m: aEuades

    1 m: reagen biuret

    #iko"ok

    #i inkubasi pd suhu 3C0- D 10

    menit sampai arna ungu stabil

    #iukur absorbansinya pada pan'ang

    gelombang /20 nm dgn >!>4;%bsorbansi blanko

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    6/17

    3. Penetapan %bsorbansi :arutan ;ampel

    G. #ASIL PENGAMATAN

    No Per&o'aan #a(i) pen*aatan Du*aan +

    Reak(i

    Sipu)an

    1. Pembuatan

    :arutan

    ;tandar

    ;ebelum

    larutan protein tidak berarna

    ;esudah

    - :ar. Protein 1 mg9m:

    berarna ungu ) dan

    absorbansi F 0)0/7

    - :ar. Protein 2 mg9m:

    berarna ungu ) dan

    absorbansi F 0)107

    - :ar. Protein 3 mg9m:

    berarna ungu ) dan

    &eagen biuret

    membentuk

    kompleks

    dengan ikatan

    peptida suatu

    protein

    sehingga

    menghasilkan

    kompleks ungu

    dengan

    absorbansi dari

    aris y F

    0)0

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    7/17

    absorbansi F 0)21?

    - :ar. Protein < mg9m:

    berarna ungu ) dan

    absorbansi F 0)221

    - :ar. Protein / mg9m:

    berarna ungu )

    dan absorbansi F 0)20!>4;) absorbansi yang dihasilkan pada larutan standar

    protein 1 mg9m: absorbansi F 0)0/7) larutan standar protein 2 mg9m:absorbansi F 0)107) larutan standar protein 3 mg9m: absorbansi F 0)21?) larutan

    standar protein < mg9m: absorbansi F 0)221) larutan standar protein / mg9m:

    absorbansi F 0)20!>4; dengan persamaan garis y F 0)0

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    10/17

    Pro(edur kedua. Pada tahap ini dilakukan Penetapan %bsorbansi :arutan

    Blanko) langkah ker'a yang dilakukan adalah menyiapkan tabung reaksi dan

    memasukkan ke dalamnya 1 m: aEuades) yaitu "airan yang tidak berarna.

    :angkah selan'utnya yaitu menambahkan < m: reagen biuret yang berarna biru

    sambil diko"ok. asil yang diperoleh adalah larutan berarna biru. :angkah

    selan'utnya yaitu dilakukan inkubasi dan memperoleh larutan yang sesuai.

    4nkubasi dilakukan pada suhu sama seperti prosedur pertama yaitu 3C 0-. ;etelah

    10 menit diambil larutatan dari inkubator dan diu'i >!>4;.

    Pengukuran +at dengan spekto*otometri selalu melibatkan analat blanko dan

    standar. Blanko adalah larutan yang mempunyai perlakuan yang sama dengan

    analat tetapi tidak mengandung komponen analat. @u'uan pembuatan larutan

    blanko ini adalah untuk mengetahui besarnya serapan oleh +at yang bukan analat.

    :arutan analat adalah larutan yang dianalisis. :arutan standar adalah larutan yang

    mendapat perlakuan yang sama dengan analat dan mengandung kkomponen analat

    dengan konsentrasi yang sudah diketahui.

    Pro(edur ti*a. :angkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan tiga

    tabung reaksi kemudian dimasukkan kedalamnya masing!masing 1 m: larutansampel yang berarna putih kekuningan. ;etelah itu dilakukan penambahan

    reagen biuret yang berarna biru) maka dari sampel akan ter'adi perubahan arna

    yaitu untuk semua larutan pada tabung reaksi berarna biru. ;elan'unya larutan

    sampel tersebut di u'i spertro*otometri >!>4; dan menghasilkan serapan 0)037

    pada sampel pertama) 0)0

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    11/17

    proses penger'aan yakni pengen"eran larutan standar yang kurang sempurna)

    sensiti*itas alat) ku8et yang kurang bersih)adanya serapan oleh pelarut dimana hal

    ini sebenarnya dapat diatasi dengan penggunaan larutan blanko yakni larutan yang

    berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk +at pembentuk arna)

    serapan oleh ku8et) adanya pengotor yang ikut terabsorbsi dan kesalahan pada

    saat pen"ampuran larutan) dan adanya gelembung udara atau gas dalam lintasan

    radiasi gelombang yang dihasilkan sudah tidak "o"ok dengan yang tertera pada

    instrumen.

    I. SIMPULAN

    #ari analisis kuantitati* yang telah dilakukan) maka didapatkan kadar

    protein pada masing!masing sampel yang diu'i dengan menggunakan

    spektro*otometri >!>4; yaitu sebesar( !0)0525 mg9m: untuk sampel 1 I 0)0115

    mg9m: untuk sampel 2 I !0)0131 mg9m: untuk sampel 3

    J. DA$TAR PUSTA%A

    %nonim. 2011. Penentuan Kadar Protein dengan Biuret. http(99ikipedia.org.

    diakses pada 21 Oktober 2013.

    :ehninger) %l. 1?72.Dasar-Dasar Biokimia 1. Maggy @henai'aya. Pener'emah).

    Aakarta( ,rlangga. @er'emahan dari(Principle of Biochemistry.

    Murray &obert K) et all. 200?.Biokimia Harper. Brahm . PenditI alih bahasa.

    Aakarta ( ,-. @er'emahan dari(Harpers Ilustrated Biochemistry.

    @im #osen Biokimia 1. 2013. Petunjuk Praktikum Biokimia. ;urabaya( Aurusan

    Kimia JM4P% $,;%.

    =idya) ,ka. 2012. Spektrofotometri. .ikipedia.org. diakses pada 27

    Oktober 2013.

    %. JA,ABAN PERTAN-AAN

    1. Buatlah kur8a standar konsentrasi >s %bsorbansi. #engan bantuan kur8a

    tersebut tentukan kadar protein sampel

    http://wikipedia.org/http://wikipedia.org/http://www.wikipedia.org/http://wikipedia.org/http://www.wikipedia.org/
  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    12/17

    %on(entra(i Larutan Standar A'(or'an(i

    1 0)0/72 0)107

    3 0)21?

    < 0)221

    / 0)20s absorbansi pada larutan standar

    #engan Persamaan y F 0)0

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    13/17

    #engan absorbansi 0)0

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    14/17

    H

    NHC

    R

    C

    O

    HN

    HC

    R

    C

    O

    HN

    n

    . -u2.

    H

    N CH

    R

    C

    O

    N CH

    R

    C

    O

    N CH

    R

    C

    O

    HN

    N NCHC

    O

    HC

    HN

    R R

    C

    O

    HC

    R

    CHN

    OH

    ntuk menentukan kadar protein yang ter"ampur dalam peptide

    yaitu dengan malakukan perhitungan se"ara kuantitati* melalui persamaan

    garis linear yang didapat dari kur8a kalibrasi larutan standar.

    L. LAMPIRAN

    PER#ITUNGAN

    a. Peritun*an Pen*en&eran

    Konsentrasi / ppm dari 10 ppm

    M1G >1F M2G >2

    10 G >1F / G 20

    >1F 10

    Konsentrasi < ppm dari / ppm

    M1G >1F M2G >2

    / G >1F < G 20

    >1F 15

    Konsentrasi 3 ppm dari < ppm

    M1G >1F M2G >2

    < G >1F 3 G 20

    Konsentrasi 2 ppm dari 3 ppm

    M1G >1F M2G >2

    3 G >1F 2 G 20

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    15/17

    >1F 1/ >1F 13)333333

    Konsentrasi 1 ppm dari 2 ppm

    M1G >1F M2G >2

    2 G >1F 2 G 20

    >1F 10

    '. Peritun*an kadar (ape)

    Persamaan y F 0)0

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    16/17

  • 8/13/2019 Penetuan Kadar Protein (Biuret)

    17/17

    Warna Larutan Sampel (Lar. Sampel +