Upload
dongoc
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA PADA BELAJAR ANAK
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PESERTA DIDIK KELAS VI SD NEGERI PENJALIN
KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL
TAHUN AJARAN 2010-2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh:
Nama : Ahmad Khusen
NIM : 093 111 490
PROGRAM KUALIFIKASI SI GURU PAI
(DUAL MODE SYSTEM)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALI SONGO
SEMARANG
TAHUN 2010-2011
NOTA PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Pengaruh Perhatian Orang Tua pada Belajar Anak terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas VI SD Negeri Penjalin
Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2010-2011”
Yang disusun oleh:
Nama : Ahmad Khusen
NIM : 093 111 490
Jurusan : Program Kualifikasi Sarjana Guru Pendidikan Agama Islam
melalui Dual Mode System (DMS)
Telah di setujui dan di syahkan:
Hari : ..............................................................
Tanggal : ..............................................................
Pembimbing,
DR. Widodo Supriyono, M.A
NIP 195910251987031003
KEMENTERIAN AGAMA R.I
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALINSONGO PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA S.1 BAGI
GURU MI DAN PAI PADA SEKOLAH MELALUI DUAL MODE
SYSTEM
JL. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Telp. 0247601295 Fax. 7615387
Semarang
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Perhatian Orang Tua pada Belajar Anak terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik
Kelas VI SD Negeri Penjalin Kecamatan Brangsong
Kabupaten Kendal TahunAjaran 2010-2011
Nama : Ahmad Khusen
NIM : 093111490
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah diujikan dalam sidang munaqosah oleh Dewan Penguji dan dapat ditrima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan
Islam.
Semarang, ...........................
DEWAN PENGUJI
Ketua, Sekretaris,
Saminanto, M.Pd Andi Fadlan, M. Si
NIP: 197206042003121002 NIP: 198009152005011006
Penguji I Penguji II
Dr. H. Rahardjo, M.Ed., St Drs. Achmad Hasmi Hasona, MA
NIP: 196511231991031003 NIP: 196403081993031002
Pembimbing
Dr. Widodo Supriyono, MA
NIP: 19591025198703100
ABSTRAK
Ahmad Khusen, 2011. Pengaruh Perhatian Orang Tua pada Belajar Anak
terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas
VI SD Negeri Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal
Tahun Ajaran 2010-2011.
Kata Kunci: perhatian orang tua, belajar anak, prestasi PAI
Pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar sangatlah penting.
Oleh karena mata pelajaran PAI tidak hanya menyangkut materi tetapi juga
berhubungan langsung dengan akhlak peserta didik. Oleh karena itu, dalam
pelaksanaannya guru tidak dapat bekerja sendiri sebagai upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Peran serta orang tua sangatlah
penting sebagai bagian yang sangat membantu peningkatan prestasi belajar
peserta didik di sekolah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimanakah keadaan perhatian orang tua pada belajar PAI, 2. Bagaimanakah
keadaan prestasi belajar PAI kelas VI, dan 3. Adakah pengaruh perhatian orang
tua pada belajar anak terhadap prestasi PAI. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui adanya pengaruh perhatian orang tua pada belajar anak terhadap
prestasi belajar pendidikan agama Islam peserta didik kelas VI SD Negeri
Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal pada tahun ajaran 2010-2011.
Perhatian orang tua pada prestasi belajar PAI meliputi: 1. Pengertian
pendidikan Agama Islam, 2. Pelaksanaan pendidikan Agama Islam, dan 3.
Evaluasi pendidikan agama Islam. Sedangkan indikator perhatian orang tua
meliputi: 1. Penyediaan sarana belajar PAI, 2. Memotivasi belajar PAI, 3.
Membimbing belajar PAI, 4. Memberi teladan dalam mengamalkan ajaran Islam,
5. Mengamati kegiatan belajar di sekolah, dan 6. Mengawasi kegiatan belajar PAI
di rumah. Sedangkan prestasi belajar meliputi: 1. Pengertian prestasi belajar PAI,
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar PAI di SD, 3. Usaha untuk
meningkatkan prestasi belajar, dan 4. Nilai tes PAI dan nilai raport pendidikan
agama Islam.
Responden penelitian ini berjumlah 37 peserta didik. Untuk pengambilan
data digunakan angket yang disebarkan kepada peserta didik dan dikorelasikan
dengan hasil raport kelas VI semester I. Dengan demikian, ada dua variabel
dalam penelitian ini, yakni variabel X dan variabel Y. Variabel (Y) yakni prestasi
belajar pendidikan agama Islam peserta didik, sedangkan variabel (X) adalah
pengaruh orang tua. Setelah data terkumpul kemudian di analisis dengan
menggunakan statistik dengan menggunakan teknik analisis regresi. Berdasarkan
hasil data yang telah di analisis, diperoleh nilai hitung F reg sebesar 3,500003. F
tabel yang diperoleh lebih kecil dengan taraf signifikansi 1%, yakni 0,418 dan
5%, yakni 0,325. Dengan demikian, hipotesis yang peneliti ajukan, yakni “Ada
pengaruh yang signifikan perhatian orang tua pada belajar anak terhadap prestasi
belajar pendidikan agama Islam peserta didik kelas VI SD” dapat diterima atau
terbukti
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain
ataupun diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran
orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan
sebagai rujukan dan dicantumkan sesuai dengan kode ilmiah.
Semarang, ................ 2011
Deklarator
Ahmad Khusen
NIM 093 111 490
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan harapan dari
peneliti.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
segala hambatan dan rintangan selama proses penelitian. Namun berkat
bimbingan, bantuan, fasilitas, semangat, serta dukungan yang diberikan oleh
berbagai pihak, khususnya pembimbing segala hambatan dan rintangan dapat
teratasi dengan baik.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti sampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Dr. Suja`i, MA selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang
2. Dr. Widodo supriyono, MA sebagai dosen pembimbing yang penuh
kesabaran memberikan bimbingan dan motivasi pada peneliti selama
penyusunan skripsi ini.
3. Kepala Sekolah Dasar Negeri Penjalin yang telah memberikan ijin dan
fasilitas pada saat pengambilan data peserta didik
4. Bapak dan Ibu guru SD Negeri Penjalin yang telah memberikan
dukungan dan motivasi
5. Peserta didik kelas VI SD Negeri Penjalin tahun ajaran 2010-2011
yang telah bersedia menjadi subyek penelitian
6. Istri dan keempat anakku yang senantiasa memberi semangat dan
dukungan dari proses sampai terselesaikannya skripsi ini.
7. Semua pihak yang membantu menyelesaikan skripsi ini
Semoga budi baik Bapak/Ibu/Saudara, Istri dan ke empat anakku yang
diberikan pada peneliti dengan tulus ikhlas mendapat pahala dari Allah SWT.
Dalam proses penyusunan skripsi ini telah peneliti lakukan semaksimal
mungkin agar memperoleh hasil penelitian yang valid dan maksimal. Namun
demikian, peneliti menyadari masih ada kekurangan dan kekeliruan yang tidak
disengaja. Untuk itu, segala kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini
peneliti terima dengan senang hati dan disertai ucapan terima kasih.
Peneliti berharap, semoga penelitian ini dapat bermanfaat khususnya
untuk dunia pendidikan serta sebagai bahan acuan bagi peneliti yang lain.
Semarang, ................ 2011
Ahmad Khusen
NIM 093 111 490
PERSEMBAHAN
1. Kiswati istriku yang senantiasa memberikan doa, semangat, dan motivasi agar
skripsi ini terselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2. Ke empat anakku Eko Aprilyanto, Fitri Aprilyani, Eri Fathurrohim, dan Ari
Fathurrohman yang telah memberiku semangat, dorongan, dukungan, serta
doanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................. iii
NOTA PEMBIMBING ................................................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah ...................................................................... 3
C. Rumusan masalah ........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA PADA BELAJAR ANAK
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Perhatian Orang Tua ...................................................................... 7
1. Pengertian Perhatian Orang Tua ............................................... 7
2. Bentuk Perhatian Orang Tua .................................................... 8
3. Perhatian Orang Tua terhadap Pendidikan Agama Islam ........ 11
B. Belajar Anak ................................................................................... 13
1. Pengertian Belajar Anak ........................................................... 13
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................ 14
C. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SD ............................ 14
1. Pengertian Prestasi Belajar PAI di SD ..................................... 14
2. Indikator Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam ................ 15
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar PAI di SD ... 16
4. Usaha meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik ................. 20
5. Nilai Tes PAI dan Nilai Raport Pendidikan Agama Islam di SD . 24
D. Rumusan Hipotesis ........................................................................... 26
BAB III PERHATIAN ORANG TUA PADA BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ANAK DAN PRESTASI BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK DI SD NEGERI PENJALIN
A. Keadaan Umum SD Negeri Penjalin Brangsong .......................... 27
1. Latar Belakang dan Tujuan Berdirinya SD Negeri Penjalin
Brangsong ................................................................................ 27
2. Letak Geografis SD Negeri Penjalin Brangsong ..................... 28
3. Struktur Organisasi SD Negeri Penjalin Brangsong
Tahun Ajaran 2010-2011 ......................................................... 29
4. Tata Kerja dan Sistematika Hubungan Kerja .......................... 31
5. Keadaan Peserta Didik dan Guru ............................................. 32
6. Fasilitas Pendidikan .................................................................. 33
B. Pelaksanaan Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah .................. 35
C. Metode Penelitian ............................................................................ 38
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...................................................... 44
1. Data Perhatian Orang Tua terhadap Belajar PAI ...................... 44
2. Data Prestasi Belajar PAI ......................................................... 53
B. Tahap Pengujian Hipotesis ............................................................. 62
C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 68
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 68
BAB V PENUTUP
A. SIMPULAN ................................................................................... 69
B. SARAN .......................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kita tentu telah maklum bahwa pengaruh orang tua pada belajar
anak terhadap pendidikan anak-anaknya berbeda-beda, terutama terhadap
belajar pendidikan agama Islam. Sebagian orang tua memperhatikan
dengan sungguh-sungguh, sedangkan sebagian lagi tidak memperhatikan
anaknya.
Orang tua mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
pembentukan kepribadian anak-anaknya. Di mana pengalaman anak dari
kecil dipelihara dan dibesarkan oleh orang tua. Segala sesuatu yang ada
dalam keluarga, baik berupa benda, orang tua, serta peraturan dan adat
istiadat yang berlaku dalam keluarga menjadi sangat penting karena
berpengaruh menentukan corak perkembangan anak, baik penglihatan,
pendengaran, maupun tingkah laku orang tua yang diterimanya. Sewaktu
kecil akan menjadi bagian dari pribadinya. Hal ini sesuai dengan
pendapat dari Daradjat (1996:56) yang menyatakan bahwa:
Berbahagialah anak yang lahir dan dibesarkan oleh ibunya yang
soleh, penyayang dan bijaksana. Karena pertumbuhan kepribadian
anak terjadi melalui seluruh pengalaman yang diterimanya sejak
dalam kandungan. Ibu yang baik, solekah, dan penyayang sejak
semula sebelum mengandung ia memohon kepada Allah SWT
agar dikaruniai putra-putri yang soleh dan solekah yang berguna
bagi agama, bangsa, dan negara. Bila Ia mulai mengandung
hatinya gembira menanti kelahiran bayinya.
Sejak dalam kandungan si janin sudah mendapat pengaruh yang
menyenangkan dan menjadi unsur positif dalam kepribadian yang
akan tumbuh kelak.1
1 Zakiah Daradjat. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah.
(Jakarta:Ruhama. 1996) hlm 59
2
Selain hal tersebut di atas juga dikatakan bahwa si anak mulai
mengenal Tuhan melalui orang tua dan lingkungan keluarganya. Kata-
kata, sikap, dan perbuatan orang tua sangat mempengaruhi
perkembangan pada anaknya1. Contoh apabila seorang anak di didik
dengan penuh kasih sayang, maka dalam kehidupannya dia juga akan
menjalani kehidupannya dengan penuh kasih sayang juga. Demikian
juga, jika anak di didik dengan kekerasan, maka dalam sisi kehidupan
anak juga akan penuh kekerasan.
Perkembangan jiwa anak yang masih labil sangat mudah
dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Anak belum dapat
membedakan dan memilah antara pengaruh yang baik dan pengaruh yang
kurang baik untuk kehidupannya. Lantaran anak pada masa ini masih
dalam masa mencari jati diri yang sebenarnya. Pada dasarnya, anak
hanya mengikuti arus perkembangan kehidupannya. Dengan kondisi
demikian perhatian, bimbingan, dan arahan dari orang tua memegang
peranan yang sangat penting.
Berdasarkan penjelasan di atas, diperlukan perhatian orang tua
untuk mendidik anak-anak dan keluarganya untuk meraih prestasi belajar
ajaran Islam. Oleh karena ajaran agama merupakan pondasi mental yang
dapat membangun segala aktivitas anak yang bersifat positif. Selain
itu, tanggung jawab orang tua terhadap anaknya mutlak dilakukan
sebagaimana disebutkan dalam al-quran yang bunyinya:
... Jagalah dirimu dan keluargamu dari ancaman api neraka ....2
2 R.H.A. Soenarjo, Al Qur`an dan Terjemahannya (Jakarta: Proyek
Pengadaan Kitab Suci Al Qur`an Departemen Agama RI, 1989) hlm 951
3
ayat tersebut di atas bahwa, Allah SWT telah memerintahkan
kepada setiap orang tua untuk selalu memperhatikan anaknya agar tidak
terjerumus dalam kesesatan. Setiap orang tua hendaknya menyadari
bahwa anak adalah amanat Allah SWT yang dipercayakan kepada orang
tua, maka hendaklah setiap orang tua wajib mengasuh, mendidik, dan
memperhatikan anaknya dengan baik dan benar. Jika orang tua benar-
benar memperhatikan anaknya, niscaya fitrah Islamiah akan tumbuh dan
lebih bisa anak diharapkan berakhlak mulia.
Banyaknya faktor yang mempengaruhi perkembangan. Menurut
peneliti, ada 4 faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik
SD Negeri Penjalin, antara lain faktor:
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
4. Faktor kemampuan anak
Ke empat faktor yang berpengaruh terhadap peserta didik,
khususnya peserta didik SD Negeri Penjalin kelas VI menyebabkan
perhatian orang tua menjadi hal yang sangat penting, terutama hal-hal
yang menyangkut prestasi anak di sekolah.
Berangkat dari permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk
meneliti ”Pengaruh Perhatian Orang Tua pada Belajar Anak terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas VI SD
Negeri Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Tahun Ajaran
2010-2011”.
B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kemungkinan munculnya salah persepsi
dalam penggunaan kata dalam skripsi ini, peneliti memberikan batasan
pengertian dari tiap-tiap istilah dalam judul skripsi ini.
4
1. Pengaruh
Pengaruh diartikan atau mempunyai arti sebagai daya yang
ada atau yang timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang3
2. Perhatian
Perhatian adalah hal memperhatikan apa yang diperhatikan.
Jadi perhatian adalah pengaruh atau pemusatan seluruh kesanggupan
pada suatu objek atau sekumpulan objek4.
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peserta didik
SD Negeri Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal yang
duduk di kelas VI tahun ajaran 2010-2011.
3. Orang Tua
Orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
yakni: ayah dan ibu kandung. Artinya ayah dan ibu kandung dari
objek penelitian.
4. Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan dan
dikerjakan. Sedangkan belajar berarti berusaha memperoleh
kepandaian, berlatih, dan berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman. Jadi prestasi belajar yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta
didik dari belajar yang dinyatakan dalam simbol berupa angka (nilai)
dari evaluasi belajar.
5. Terhadap
Menurut penelitian ini yang dimaksud terhadap adalah
kepada, tentang, atau berkenaan dengan.
3 Perbakawatja, Sugarda. Ensklopedi Pendidikan. (Jakarta: Gunung
Agung. 1986) hlm 68
4 Tim Penyusun Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta:
Balai Pustaka. 2001) hlm 80
5
6. Pendidikan Agama Islam
Definisi Pendidikan Agama Islam (PAI) menurut
Kementerian RI Kelembagaan Islam, PAI merupakan usaha sadar
dan terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini,
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan5
Berdasarkan kajian dari penegasan istilah, maka yang dimaksud
judul penelitian ini adalah pengaruh perhatian orang tua (ayah dan ibu)
yang di dalamnya terdapat unsur perhatian orang tua pada belajar anak
terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan peserta didik
kelas VI SDN Penjalin Brangsong Kendal.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimanakah perhatian orang tua pada belajar PAI peserta didik kelas
VI SD Negeri Penjalin Brangsong Kendal?
2. Bagaimanakah prestasi belajar pendidikan agama Islam peserta didik
kelas VI di SD Negeri Penjalin Brangsong Kendal?
3. Adakah pengaruh perhatian orang tua pada belajar anak terhadap
prestasi belajar pendidikan agama Islam peserta didik kelas VI SD
Negeri Penjalin Brangsong Kendal?
D. Manfaat Penelitian
Sebuah penelitian yang akan dilaksanakan harus diketahui
terlebih dahulu apa manfaat penelitian tersebut dilaksanakan. Sesuai
permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka penelitian ini
bermanfaat:
5 Departemen.Agama RI. Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Direktorat
Jenderal Kelembagaan Islam, 2003), hlm 2
6
1. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi,
wawasan pemikiran, dan pengetahuan dalam bidang pendidikan agama
Islam.
2. Secara praktik, penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi tentang pengaruh perhatian orang tua pada belajar anak
terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui perhatian orang tua pada belajar PAI peserta didik kelas
VI SD Negeri Penjalin Brangsong Kendal.
2. Mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam di SD Negeri
Penjalin Brangsong Kendal.
3. Mengetahui ada atau tidak ada pengaruh perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar peserta didik kelas VI SD Negeri Penjalin Brangsong.
.
7
BAB II
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA
PADA BELAJAR ANAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Perhatian Orang Tua
1. Pengertian Perhatian Orang Tua
Perhatian merupakan salah satu sikap orang tua yang
diberikan pada anak sebagai salah satu bentuk kasih sayang dan
merupakan reaksi jiwa terhadap sesuatu yang merupakan bagian dari
kehidupannya. Oleh karena itu, banyak para ahli yang
mendefinisikan tentang perhatian namun bermuara sama.
Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran semua
fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang
tertentu, baik yang berada di dalam maupun diri kita6.
Perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum cara
bergaul jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku,
perhatian juga disebut pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju
pada satu objek7.
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau
rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat
stimulinya8.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, maka
dapat ditarik simpulan bahwa perhatian adalah merupakan
pemusatan atau konsentrasi jiwa yang dikerahkan atau dituju pada
suatu objek tertentu dalam rangka kebaikan. Selain itu, bentuk
6 Dakir. Dasar-dasar Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Remaja Rosda
Karya, 2009) hlm 114
7 Wasty, Sumanto. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) hlm 34
8 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Remaja Rosdakarya,
2005) hlm 52
8
perhatian orang tua dapat memberikan bantuan pada anak dalam hal
memberikan pengarahan, bimbingan, atau nasehat sehingga segala
bentuk tingkah laku dapat terkontrol dengan baik sesuai dengan
norma-norma ajaran Islam.
Setiap orang tua dalam keluarga dalam memberikan
perhatian kepada anak-anaknya sudah barang tentu mempunyai
perbedaan. Perbedaan yang dilakukan oleh orang tua disebabkan
karaena adanya perbedaan dari orang tua itu sendiri yang berkenaan
dengan pendidikan dan pekerjaan.
2. Bentuk Perhatian Orang Tua
Bentuk perhatian dari orang tua yang diberikan kepada
anaknya dapat berupa:
a. Penyediaan sarana belajar pendidikan agama Islam
b. Memotivasi belajar pendidikan agama Islam
c. Membimbing belajar pendidikan agama Islam
d. Memberi teladan dalam mengamalkan ajaran Islam
e. Mengamati kegiatan belajar di rumah
f. Mengawasi kegiatan belajar pendidikan agama Islam di rumah
a. Penyediaan sarana belajar pendidikan agama Islam
Fasilitas mempunyai peranan penting dalam sesuatu
proses pekerjaan maupun pembelajaran. Begitu pula masalah
fasilitas belajar juga mempunyai peranan penting dalam
pendidikan. Belajar tidak dapat dilakukan tanpa alat belajar
secukupnya.
Adapun yang dimaksud fasilitas menurut peneliti adalah
semua alat yang dapat digunakan dalam suatu proses pekerjaan.
Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa orang tua
hendaknya memberikan perhatian kepada anak dalam bentuk-
bentuk bimbingan, pengarahan, teladan, pengawasan, perintah
9
dan larangan kepada anak, sehingga anak dapat diarahkan dengan
baik.
a. Memotivasi belajar pendidikan agama Islam
Motivasi atau dorongan adalah kondisi psikologi yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi
merupakan hal penting bagi setiap orang. Karena dengan adanya
motivasi yang kuat seseorang akan bersemangat untuk
memperoleh sesuatu yang ditentukan9.
b. Membimbing belajar pendidikan agama Islam
Bimbingan dan pengarahan orang tua terhadap anaknya
sangat berharga dan baik bagi anak. Hal tersebut disebabkan
karena pada dasarnya anak dilahirkan dalam keadaan tidak tahu
apa-apa. Sebagai contoh sering kita dengar bahwa seorang anak
lahir seperti kertas putih tanpa tulisan. Artinya seorang anak
terlahir dalam kondisi bersih, sehingga bimbingan dan
pengarahan yang diberikan oleh orang tua merupakan torehan
tinta yang menjadi dasar kehidupan anak di masa yang akan
datang, terutama membantu dalam menghadapi keterasingan
pada hal-hal yang baru. Dalam memberikan bimbingan pada
anak, akan menjadi sangat baik apabila diberikan sejak kecil,
bukan pada saat anak telah tumbuh menjadi dewasa. Orang tua
hendaknya memberikan bimbingan sesuai dengan ajaran agama
Islam sehingga anak terbiasa hidup sesuai dengan norma akhlak
yang diajarkan oleh agama 10.
9 Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja grafindo
Persada: 1984) hlm 9
10 Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, (Jakarta: RinekaCipta,
2000) hlm 32
10
c. Memberi teladan dalam mengamalkan ajaran agama Islam
Teladan merupakan suat faktor yang sangat penting bagi
anak. Anak akan meniru segala tingkah dan tindak tanduk yang
dilakukan oleh orang tua. Dengan demikian, teladan merupakan
cara yang paling efektif yang bisa dilakukan untuk anaknya
dibandingkan dengan menggunakan kata-kata saja. Pengaruh
keteladanan sangat kuat terhadap pendidikan anaknya. Dengan
keteladanan, orang tua memberikan gambaran secara jelas pada
hal-hal apa saja yang boleh ditiru dan dilakukan. Oleh karena
itu, perlu disadari dan diperhitungkan secara hati-hati agar orang
tua dapat memberikan contoh keteladanan yang baik dan benar.
Perkataan, sikap, ataupun perbuatan anak sebagian besar meniru
dari kedua orang tuanya.
d. Mengamati kegiatan belajar di rumah
Mengamati kegiatan belajar di rumah merupakan satu
bentuk perhatian orang tua terhadap anak dirumah. Dengan
mengamati kegiatan belajar anak di rumah, secara otomatis orang
tua akan mengetahui tingkat perkembangan anak secara
berkelanjutan. Bentuk pengamatan orang tua di rumah dapat
berupa:
1) Mengamati pada saat peserta didik mendapat tugas rumah dari
guru
2) Mengamati kegiatan peserta didik pada saat mendapat tugas
praktik mandiri atau bersama teman lain yang dikerjakan di rumah
3) Memberikan saran, masukan, atau bimbingan pada saat peserta
didik belajar di rumah
11
e. Mengawasi kegiatan belajar pendidikan agama Islam di
rumah
Pengawasan sangat penting sekali dalam mendidik anak-
anak, karena dengan pengawasan perilaku anak dapat terkontrol
dengan baik, sehingga apabila anak bertingkah laku yang tidak
baik dapat langsung diketahui dan kemudian dibenarkan. Dengan
demikian, pengawasan dari orang tua hendaknya diberikan sejak
kecil. Sehingga segala tingkah laku anak dapat diketahui secara
langsung.
Orang tua merupakan kepala dari suatu keluarga. Sebagai
kepala keluarga sudah barang tentu mempunyai peranan yang
sangat besar dalam rangka mengembangkan kepribadian anak.
Anak adalah ibarat bunga yang sedang mekar bagi kehidupan,
sebagai penerus orang tua yang nantinya akan mempunyai
tanggung jawab yang sama seperti orang tuanya.
3. Perhatian Orang Tua terhadap Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam perlu mendapat perhatian orang
tua, karena merupakan salah satu faktor penting sebagai
penunjang prestasi belajar peserta didik. Para ahli memberikan
mengertian dengan definisi yang beda tetapi bermakna sama11.
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu
objek baik di dalam maupun diluar dirinya. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa perhatian merupakan respon umum
terhadap sesuatu yang merangsang yang dikarenakan adanya
bahan-bahan apersepsi yang menyebabkan menyempitnya
kesadaran dan memusatkan pada hal-hal yang merangsang
seseorang. Perhatian juga merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemeliharaan
11 Ahmadi, Abu. Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998) hlm 145
12
rangsangan yang datang dari lingkungannya.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa perhatian merupakan pemusatan atau
konsentrasi jiwa yang diarahkan kepada suatu objek tertentu yang
memberikan rangsangan kepada individu, sehingga individu
tersebut hanya memperdulikan objek yang merangsang.
Orang tua merupakan curahan kasih sayang atau
konsentrasi yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya, baik
berupa pengarahan, bimbingan, pengawasan, dan nasehat
sehingga dengan adanya perhatian orang tua tersebut maka segala
tingkah laku yang dilakukan oleh anak dapat terkontrol dengan
baik sesuai dengan sabda Rasulullah:
Dari Abu Umamah sesungguhnya seorang laki-laki bertanya: “Hai
Rasulullah, apakah hak kedua orang tua terhadap anaknya? Rasul
menjawab “Mereka surgamu dan nerakamu.”12
Sesuai dengan hadist di atas, diterangkan bahwa orang tua
dianjurkan untuk memperhatikan anaknya. Hal tersebut
disebabkan bahwa, dengan adanya perhatian pada anak berarti orang
tua sudah melaksanakan amanat dengan baik dan kelak akan masuk
surga begitu juga sebaliknya, jika orang tua tidak memperhatikan
anaknya akibatnya mereka akan masuk neraka.
Di era kehidupan anak pada saat ini, perhatian orang tua
merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan jiwa anak. Pertumbuhan yang masih sangat labil dan
rentan terhadap pengaruh yang datangnya dari luar, maka perhatian
12 Ibnu Majah Al-Hafidz Abi Abdillah Ibn Majjah, Sunan Ibnu Majah
Juz I, (Beirut Lebanon: Darul Al-Fkr,t.h) hlm 19
13
orang tua kepada anaknya dapat dijadikan suatu kendali moral
menjadi lebih baik melalui pendidikan agama Islam di sekolah.
Dalam penelitian ini menurut peneliti, yang dimaksud
dengan pengertian pendidikan agama Islam adalah mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah berdasarkan ajaran Islam sesuai dengan
kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah yang disesuaikan dengan
satuan pendidikan di SD Negeri Penjalin pada tahun ajaran 2010-
2011. Sedangkan evaluasi pendidikan agama Islam dilakukan tidak
hanya melihat hasil saja, tetapi juga proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru pada peserta didik dengan melihat perubahan-
perubahan yang terjadi. Artinya berubah dari yang kurang baik
menjadi lebih baik.
B. Belajar Anak
1. Pengertian Belajar Anak
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis
dan jenjang pendidikan. Belajar adalah proses memperoleh
pengetahuan, dan belajar adalah suatu perubahan kemampuan
bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat
13. Berdasarkan beberapa definisi para ahli, menurut peneliti belajar
adalah suatu proses yang dilakukan oleh peserta didik melalui
pembelajaran yang di bimbing oleh seorang guru menuju arah
perkembangan. Hasil belajar anak sangat tergantung pada proses
belajar yang dilakukan oleh peserta didik baik di rumah maupun di
sekolah. Oleh karena itu, pemahaman yang benar tentang arti
13 Suryabrata. Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: Raja
Grafindo Perkasa) hlm 15
14
belajar dengan segala bentuk aspek serta hal-hal mempengaruhinya
sangat mutlak diketahui oleh guru agar tidak salah dalam
memberikan pembelajaran.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat diketahui
melalui penilaian yang dilakukan oleh guru yang merupakan proses
pengumpulan dan penggunaan informasi untuk memberi keputusan
terhadap hasil belajar yang diperoleh peserta didik berdasarkan
tahapan kemajuan yang di capai peserta didik. Bentuk penilaian
dapat dipengaruhi oleh 3 faktor, yakni:
a. Faktor dari dalam diri peserta didik yang terdiri dari:
1) Faktor jasmani yang berkaitan dengan kesehatan badan, dan
cacat tubuh (mata, telinga, dan bicara)
2) Faktor psikologis yang berkaitan dengan kecerdasan,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan jiwa, dan
kesiapan mental dalam mengikuti pembelajaran.
b. Faktor lingkungan keluarga
1) Faktor kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh orang tua
2) Faktor perhatian dan pengawasan yang dilakukan
3) Faktor harapan-harapan orang tua pada peserta didik
c. Faktor lingkungan sekolah dan masyarakat
1) Kondisi sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah
2) Kurikulum yang diterapkan pada peserta didik
3) Faktor dari tenaga pendidik (guru dan pembimbing)
4) Penggunaan metode dan media pembelajaran
5) Lingkungan masyarakat yang memadai dan mendukung
kegiatan pembelajaran
C. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SD
1. Pengertian Prestasi Belajar PAI di SD
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua
lapisan masyarakat, dari seorang anak hingga orang dewasa semua
15
pernah mengalami belajar. Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan 11. Dengan demikian,
dari pendapat di atas, peneliti berpendapat bahwa seseorang yang
pernah mengalami belajar akan berubah setelah siswa mengalami
pengalaman kegiatan.
Sedangkan prestasi adalah sesuatu yang dicapai oleh siswa
sebagai suatu keberhasilan dalam belajar. Di sekolah, prestasi
belajar siswa ditunjukkan dengan angka-angka setelah siswa
mengalami evaluasi yang diberikan oleh guru.
2. Indikator Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Pada pembelajaran, prinsip pengungkapan hasil belajar
peserta didik yang ideal harus meliputi segenap ranah psikologis
yang berubah akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik.
Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku peserta
didik terutama dalam ranah rasa peserta didik sangatlah sulit. Hal
tersebut dikarenakan adanya suatu perubahan yang tidak dapat
secara kasat mata dilihat. Oleh karena itu, guru hanya bisa
mengambil cuplikan perubahan pada peserta didik yang di anggap
penting-penting saja dalam dimensi cipta, rasa, dan karsa.
Untuk mendapatkan hasil berdimensi cipta, rasa, dan karsa
yang menjadi ukuran dan data hasil belajar peserta didik yang
hendak diungkap atau diukur, maka perlu disusun suatu kunci
pokok berupa indikator yang bertujuan untuk memudahkan guru
dalam penggunaan alat dan kiat evaluasi yang dipandang tepat bagi
peserta didik.
Indikator yang diharapkan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ranah cipta (kognitif)
1) Pengamatan: dapat menunjukkan, dapat membandingkan,
dan dapat menghubungkan
16
2) Ingatan: dapat menyebutkan, dapat menunjukkan kembali
3) Pemahaman: dapat menjelaskan, dapat mendefinisikan
dengan bahasa sendiri.
4) Penerapan: dapat memberikan contoh, dapat menggunakan
secara tepat
b. Ranah rasa (Afektif)
1) Penerimaan: menunjukkan sikap menerima, dan
menunjukkan sikap menolak
2) Sambutan: kesediaan berpartisipasi atau terlibat, dan
kesediaan memanfaatkan
3) Apresiasi (sikap menghargai): menganggap penting dan
bermanfaat, menganggap indah dan harmonis, dan
mengagumi
4) Internalisasi (pendalaman): mengakui dan menyakini, dan
mengingkari
5) Karakterisasi (penghayatan): melembagakan atau
meniadakan, menjelmakan dalam pribadi dan perilaku
sehari-hari
c. Ranah karsa (Psikomotor)
1) Keterampilan bergerak dan bertindak: mengkoordinasikan
gerak mata, tangan dan kaki anggota tubuh lainnya.
2) Kecakapan ekspresi verbal dan mimik dan gerakan
nonverbal: mengungkapkan, dan membuat mimik dan
gerakan jasmani.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar PAI di SD
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik dalam menempuh pendidikan di sekolah. Pandangan dan
pendapat tentang pendidikan banyak di definisikan oleh para ahli.
Beberapa pendapat tentang pendidikan yang diberikan oleh para
ahli. Pendidikan merupakan usaha manusia (pendidik) untuk
dengan penuh tanggung jawab membimbing siswa ke kedewasaan.
17
Bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh seorang guru terhadap
perkembanagn jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadian utama. Dengan demikian, pendidikan
adalah suatu proses dimana terjadi interaksi antara guru dan siswa
dalam proses pembelajaran. Guru mempunyai kewajiban
membimbing, sedangkan siswa mempunyai hak untuk mendapat
bimbingan dari seorang guru.
Berdasarkan beberapa definisi pendidikan di atas, dapat
peneliti artikan bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang
dialami oleh peserta didik sebagai suatu proses yang
disosialisasikan sebagai upaya membimbing peserta didik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani yang akan dijadikan bekal
peserta didik dalam menghadapi kehidupan yang akan datang
sebagai pribadi yang berakhlak, bertakwa, dan berkepribadian.
Perkembangan jasmani dapat dilihat dari pertumbuhan
peserta didik yang semakin berkembang, baik dari tinggi badan
maupun berat badan yang semakin bertambah. Pada usia sekolah
dasar, biasanya peserta didik akan mengalami masa pertumbuhan
yang sangat cepat. Banyaknya gerak serta tercukupinya asupan
makanan peserta didik pada masa ini menjadikan sel-sel yang
berhubungan dengan pertumbuhan akan bekerja dengan baik dan
maksimal.
Selain perkembangan secara jasmani, perkembangan
secara rohani juga mengalami perkembangan dan pertumbuhan
yang sangat pesat. Oleh karena pada masa ini, peserta didik
mengalami peralihan dari masa anak-anak menjadi masa remaja.
Pada masa ini merupakan suatu masa yang sangat rentang terhadap
hal yang positif maupun negatif. Oleh karena itu, pada masa ini
sangat dibutuhkan pondasi yang kuat agar peserta didik tidak
terjerumus pada hal-hal yang bersifat negatif. Pencarian identitas
diri pada masa peralihan masa anak-anak ke masa remaja ditandai
18
dengan berubahnya pola pandang peserta didik terhadap diri dan
lingkungannya. Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan
mendapat pengakuan dari teman atau lawan jenisnya merupakan
dominasi yang paling tinggi diantara keinginan yang lainnya
sebagai upaya merubah identitas dari anak menjadi remaja.
Dalam ajaran Islam, pada masa ini telah ditetapkan rambu-
rambu sebagai pedoman bagi peserta didik untuk mengambil sikap
dalam kehidupannya. Aturan yang terdapat dalam Al-Quran dan
Hadist sangatlah rentan dengan berbagai contoh sikap dan perilaku
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh peserta didik. Aturan
yang memberikan gambaran dan keburukan tersebut, diharapkan
mampu menjadi pembelajaran bagi peserta didik dalam meniti
kehidupannya sebagai makhluk individu dan sosial.
Sebagai mahluk individu, peserta didik akan mengalami
perkembangan secara psikologi. Di mana pada masa ini peserta
didik akan belajar menyikapi segala perubahan yang terjadi pada
dirinya, baik secara fisik maupun non fisik.
Sebagai mahluk sosial, peserta didik akan bergaul dengan
lingkungan sosialnya di rumah maupun di sekolah. Di rumah, dia
akan bergaul dengan keluarga dan lingkungan sekitar rumahnya.
Sedangkan lingkungan sekolah, dia akan bergaul dengan guru dan
teman-termannya lain di sekolah.
Berikut definisi pendidikan agama Islam yang diberikan
oleh para ahli adalah:
a. Menurut Marimba, pendidikan agama Islam adalah bimbingan
jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam
menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut aturan-
aturan Islam15.
15 Marimba, Ahmad D. 1996. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam
(Bandung: Al-Maarif) hlm 19
19
b. Menurut Bawani, pendidikan agama Islam adalah proses
mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi,
masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai
suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi
asasi dalam masyarakat16.
Atas dasar definisi di atas, maka pendidikan agama Islam
mempunyai tiga prinsip, yakni:
a. Pendidikan agama Islam merupakan suatu proses pemberian
bantuan yang diberikan oleh seseorang untuk mencapai tingkat
kesempurnaan yaitu manusia yang mencapai suatu keimanan,
berilmu yang disertai oleh amal soleh.
b. Pendidikan agama Islam menjadikan Rasulullah sebagai model
uswatun hasanah yang dijamin oleh Allah karena mempunyai
akhlak mulia.
c. Pendidikan agama Islam dalam diri manusia terdapat suatu
potensi yang baik dan potensi buruk atau negatif, sebagai
contoh lemah, tergesa-gesa, dan berkeluh kesah. Manusia
diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Oleh
karena itu, pendidikan agama Islam ditujukan sebagai upaya
untuk membangkitkan potensi yang baik pada anak dan
mengurangi pengaruh atau potensi yang jelek dalam diri
peserta didik.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan agama
Islam lebih ditekankan dalam rangka mengembangkan fitrah
keagamaan dalam kehidupan peserta didik dengan keberagamannya
sebagai sumber daya insani agar lebih mampu memahami,
menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan baik dan
benar untuk memperoleh keselamatan dunia dan akherat.
16 Bawani, Imam. 1993. Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam
(Surabaya: Al-Ikhlas) hlm 34
20
Berdasarkan uraian di atas, maka faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar peserta didik, terutama dalam mata pelajaran agama
Islam dapat datang dari dalam diri sendiri serta dari luar diri peserta
didik sebagai upaya untuk mengembangkan diri.
4. Usaha meningkatkan prestasi belajar peserta didik
Pendidikan agama Islam dimasukkan dalam kurikulum KTSP
yang berorientasi pada tujuan atau rencana yang telah diterapkan
sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik,
terutama pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Tujuan
pendidikan agama Islam dapat berfungsi sebagai standar untuk
mengakhiri usaha serta mengarahkan suatu upaya untuk mencapai
suatu tujuan yang mampu memberikan penilaian pada usaha yang
telah dilakukan.
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dituju atau dicapai
sebagai suatu kegiatan atau usaha. Dalam kaitannya dengan tujuan
pendidikan agama Islam, maka dalam hal ini dapat dikatakan sebagai
sesuatu yang hendak dicapai setelah melalui suatu kegiatan atau
usaha. Dalam ajaran Islam, pendidikan bertujuan untuk membentuk
suatu pribadi peserta didik agar mengalami perubahan sebagai
pendidikan yang bermuara pada tingkah laku peserta didik yang
berorientasi pada hakikat pendidikan dengan berbagai aspeknya.
Aspek pendidikan dalam Islam meliputi:
a. Tujuan dan tugas hidup manusia, artinya manusia diciptakan
hanya untuk Allah SWT
b. memperhatikan sifat-sifat dasar manusia, artinya konsep tentang
manusia bahwa ia diciptakan sebagai khalifatullah fil ardli serta
beribadah kepadaNya
c. tuntutan masyarakat, berupa pelestarian nilai-nilai budaya yang
telah melembaga dalam kehidupan masyarakat, maupun
21
pemenuhan terhadap tuntutan kebutuhan hidup sebagai antisipasi
pada perkembangan dunia yang semakin modern
d. dimensi kehidupan ideal Islam, artinya dimensi kehidupan ideal
Islam mengandung nilai yang dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia di dunia.
Tujuan pendidikan Islam adalah realisasi dari cita-cita ajaran
Islam itu sendiri yang membawa misi bagi kesejahteraan ummat
manusia sebagi hamba Allah lahir dan batin, dunia dan akhirat.
pendidikan agama Islam berarti membentuk kepribadian muslim
untuk mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan dunia
akhirat.Berdasarkan pendapat tersebut, dapat peneliti jelaskan bahwa
tujuan
Pendidikan agama Islam, terutama untuk peserta didik yang
masih duduk di Sekolah Dasar mempunyai fungsi yang sangat
penting. Secara makro, pendidikan agama Islam adalah memelihara
dan mengembangkan fitrah dan sumber daya insani yang ada pada
subjek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil)
sesuai dengan norma Islam yang berkepribadian. Fungsi pendidikan
agama Islam ada tiga, yakni:
a. mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai jati
diri manusia, alam sekitarnya dan mengenai kebesaran Illahi
sehingga tumbuh kreativitas yang benar
b. mensucikan diri manusia dari syirik dan berbagai sikap hidup dan
perilaku yang dapat mencemari fitrah kemanusiaannya dengan
menginternalisasikan nilai-nilai insani dan Ilahi pada subjek didik
c. mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menopang dan
memajukan kehidupan baik individu maupun sosial.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa
fungsi agama Islam adalah memelihara dan mengembangkan fitrah
dan sumber daya insani yang ada pada peserta didik menuju pada
terbentuknya manusia seutuhnya, yang mengembangkan wawasan
22
dan kreativitas untuk menginternalisasi nilai-nilai ajaran Islam untuk
menjalin hubungan sosial dalam masyarakat sebagai upaya menfilter
peradaban yang tidak sesuai akhlak dalam ajaran Islam.
Pengaruh era global yang semakin merambah dunia anak,
menjadikan pendidikan akhlak menjadi sangat penting sebagai upaya
untuk menumbuhkembangkan kepribadian yang kuat dan kokoh
berlandaskan falsafah dari ajaran Islam. Nilai-nilai ajaran dalam
Islam berorientasi pada pembentukan pribadi yang sangat kuat dalam
tatanan kehidupan, baik secara pribadi maupun masyarakat.
Kebaikan yang diajarkan terpancar dalam kitab Al-Quran yang
selama ini menjadi pedoman bagi umat Islam untuk hidup di dunia.
Akhlak yang tercela dikenal dengan sifat-sifat muhlikat,
yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada
kebinasaan dan kehancuran diri yang bertentangan dengan dengan
fitrahnya untuk selalu mengarah kepada kebaikan. Dengan demikian
ajaran agama Islam dapat difungsikan sebagai sarana yang tepat bagi
guru untuk memberikan gambaran akhlak tercela bagi peserta didik
untuk tidak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada perilaku
akhlak yang dapat dilihat dan dirasakan langsung yang disebut
akhlak lahiriah, dan ada perilaku akhlak yang dapat merespon
sesuatu hanya ada pada suasana hati peserta didik saja yang
dinamakan akhlak batiniah.
Akhlak lahiriah biasanya banyak dipengaruhi oleh tatanan
kehidupan di lingkungan tempat tinggal. Pola kehidupan dalam
masyarakat setempat akan menjadi cerminan bagi seseorang dalam
menoreh akhlak lahiriahnya. Namun demikian, kondisi tersebut juga
dipengaruhi oleh ajaran dalam keluarga. Selama pondasi yang
diberikan kuat, maka sesorang akan mempunyai kecenderungan
berakhlak sesuai dengan ajaran yang diberikan dalam keluarga
terutama mengenai hal-hal yang bersentuhan dengan kebaikan.
Sedangkan akhlak batiniah merupakan cerminan pribadi dari
23
seseorang. Pengaruh baik dan buruh merupakan suatu gejolak dalam
diri sesorang untuk dipilih salah satu. Selama pengaruh yang baik
dapat mengalahkan pengaruh buruk dalam diri seseorang, maka
secara batiniah seseorang tersebut akan mendapatkan kedamaian
serta sikap-sikap yang penuh kebaikan dari cara dia belajar
menyikapi kehidupan.
Bagi setiap orang muslim, belajar merupakan suatu
kegiatan yang harus dilakukan manusia secara terus menerus untuk
memperoleh ilmu pengetahuan yang akan membawa perubahan
dalam diri seseorang untuk menuju ke arah tercapainya tujuan hidup.
Dalam konsep ajaran Islam, belajar menjadi salah satu kewajiban
bagi setiap muslim. Oleh karena itu, menuntut ilmu adalah wajib
bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan tanpa
mengenal usia, dan baginya akan mendapat kemulyaan dari Allah
SWT. Dengan demikian, Islam memandang bahwa belajar atau
menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban yang sangat penting bagi
seseorang agar menjadi terangkat derajat hidupnya.
Derajat kehidupan pada manusia tidak hanya dipandang
dari sisi harta yang dimiliki oleh orang tersebut. Namun demikian,
tidak menutup mata, dengan harta manusia dapat terangkat derajat
hidupnya dikalangan masyarakat. Selain harta, masih banyak hal-hal
yang dapat mengangkat derajat hidup seseorang, misalnya seseorang
terangkat derajat hidupnya karena kepandaian yang dimiliki atau
orang terangkat derajat hidupnya karena kebaikan yang dilakukan.
Dengan demikian, derajat manusia tidak hanya dilihat dari satu sisi
tetapi dapat dilihat dari beberapa sisi yang menentukan.
Menurut kamus Bahasa Indonesia, prestasi belajar berasal
dari dua kata yaitu prestasi dan belajar yang artinya hasil yang telah
dicapai (dilakukan, dikerjakan). Sedangkan para ahli pendidikan
memberikan definisi prestasi belajar berdasarkan sudut pandangnya
masing-masing.
24
Belajar adalah sebuah proses mental yang mengarah kepada
penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan atau sikap yang
semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga
menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif14.
Belajar adalah segenap rangkaian atau kegiatan yang
dilakukan secara sadar oleh sesorang yang mengakibatkan perubahan
dalam dirinya berupa penambahan kemahiran yang bersifat sedikit
banyak permanen. Berdasarkan definisi di atas, maka istilah belajar
di dalamnya mengandung hal pokok, yakni:
a. belajar itu membawa perubahan
b. belajar pada pokoknya mendapatkan kecakapan baru
c. belajar itu terjadi karena usaha.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu aktifitas yang dilakukan dengan sadar sehingga terjadi
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dan
latihan atau pengalaman yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor15.
4. Nilai Tes PAI dan Nilai Raport Pendidikan Agama Islam di SD
Pengukuran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu tindakan menggunakan alat pengukur yang telah distandarisasi
yang dapat mencatat besar kecilnya, baik sedikitnya, dan berat
ringannya faktor tersebut. Untuk mengukur hasil belajar, biasanya
menggunakan tes evaluasi belajar berupa tes dan non tes. Untuk
lebih jelasnya, akan diurai di bawah ini.
14 Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. (Banjarmasin: Rineka Cipta,2000) hlm 12
15 The Liang Gie. Cara Belajar yang Efisien. (Yogyakarta: UGM Press, 1995)
hlm 24
25
a. Nilai Tes PAI
Dalam proses pendidikan diperlukan adanya kegiatan
pengukuran dan evaluasi agar dapat diketahui sejauh mana
usaha-usaha yang telah dilakukan guna menetapkan usaha
berikutnya.
Pengukuran dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
tindakan menggunakan alat pengukur yang sudah
distandarisasikan maupun yang belum pada suatu objek atau
faktor yang kemudian mencatat besar kecilnya, banyak
sedikitnya, serta berat ringannya faktor tersebut.
Untuk mengukur dari hasil belajar yang telah dilakukan
oleh peserta didik, biasanya guru menggunakan tes hasil
evaluasi belajar yang dapat berupa tes tertulis, non tertulis,
penugasan ataupun sikap peserta didik selama mengikuti
pembelajaran sebagai pengukuran dan evaluasi hasil.
Yang dimaksud pengukuran dan evaluasi dalam
penelitian ini adalah nilai tes PAI yang diperoleh peserta didik
selama mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru
selama satu semester. Peneliti melakukan tes evaluasi pada
siswa sebanyak 3 kali sebagai pendukung nilai raport dan
berupa nilai tes tertulis.
b. Nilai Raport PAI
Nilai raport peserta didik diberikan setelah peserta
didik menempuh pembelajaran dalam kelas selama satu
semester atau enam bulan. Nilai yang terdapat dalam raport
merupakan kumpulan dari beberapa jenis tes yang telah dilalui
dan diperoleh setelah mengikuti pembelajaran dan guru
melakukan pengukuran.
26
Nilai raport PAI diperoleh berdasarkan nilai formatif
yang diperoleh siswa dengan memperhatikan beberapa aspek
penilaian, yakni: 1. Rata-rata nilai formatif, 2. Nilai tugas, dan
nilai-nilai sikap siswa selama menerima pembelajaran serta
kehidupan bersosialisasi dengan guru. Nilai tersebut kemudian
digabungkan dengan nilai tes sumatif atau tes semesteran.
Dari beberapa nilai yang diperoleh, nilai raport
digabungkan dan di rata-rata sesuai dengan cara penilaian yang
telah ditentukan, dan hasil yang diperoleh merupakan hasil
penilaian raport.
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis digunakan untuk penelitian kuantitatif yang
menggunakan pengujian statistik inferensial. Berisi dugaan atau
jawaban sementara terhadap hubungan antar variabel16
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang kemungkinan bisa
benar dan salah. Benar jika fakta bisa diterima, salah jika fakta di
tolak. Istilah hipotesis merupakan kata majemuk, berasal dari kata
hipo dan tesis (bahasa Yunani) artinya pernyataan yang masih
lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan kenyataannya17. Hipotesis
adalah tiap pernyataan tentang suatu hal yang bersifat sementara
yang belum dibuktikan kebenarannya secara empiris8.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini
adalah: ”Ada pengaruh yang signifikan perhatian orang tua pada belajar
anak terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam peserta didik
kelas VI SD.” Artinya semakin tinggi perhatian orang tua, maka prestasi
belajar pendidikan agama Islam peserta didik akan semakin baik.
16 Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung:
Remaja Rosdakarya) hlm 301
17 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
(Jakarta: Rineka Cipta, 2001) hlm 63
27
BAB III
PERHATIAN ORANG TUA PADA BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ANAK DAN PRESTASI BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK DI SD NEGERI PENJALIN
A. Keadaan Umum SD Negeri Penjalin Brangsong
1. Latar Belakang dan Tujuan Berdirinya SD Negeri Penjalin
Brangsong
a. Latar Belakang Berdirinya SD Negeri Penjalin Brangsong
Perkembangan dunia pendidikan berdampak pada
pandangan masyarakat tentang pentingnya bersekolah bagi
generasi penerus (anak). Hal ini ditandai dengan munculnya
kesadaran orang tua untuk memasukkan anak-anak mereka ke
sekolah dasar. Latar belakang orang tua yang tidak berpendidikan
menjadi salah satu penyebab
b. Tujuan Berdirinya SD Negeri Penjalin Brangsong
Visi SD Negeri Penjalin adalah mewujudkan anak didik
yang taqwa, berbudi luhur, cerdas, berprestasi dan peduli terhadap
lingkungan. Sedangkan misinya adalah sebagai berikut:
1) Menanamkan keyakinan/akidah melalui pengamalan ajaran
agama yang diwujudkan dalam mata pelajaran agama,
pembiasaan maupun keteladanan.
2) Melaksanakan pembelajaran agama di sekolah dengan
menekankan pada penerapan akidah dalam kehidupan sehari-
hari.
3) Membina budi pekerti dan kedisiplinan siswa melalui kegiatan
pembiasaan dan keteladanan.
4) Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif
berpola PAKEM untuk mengembangkan potensi akademik yang
dimiliki siswa.
28
5) Membiasakan bersikap tanggung jawab terhadap tugas dan tertib
di sekolah.
6) Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa,
olahraga, seni budaya dan seni Islami sesuai dengan bakat,
minat dan potensi siswa melakukan kegiatan ekstra kurikuler.
7) Menciptakan kondisi sekolah yang kondusif yang menunjang
pelaksanaan pembelajaran maupun pergaulan dan kerukunan di
sekolah.
8) Melaksanakan gerakan peduli lingkungan secara berkala untuk
menciptakan lingkungan sekolah yang tertib, bersih dan indah
serta menanamkan sikap peduli lingkungan pada warga sekolah.
2. Letak Geografis SD Negeri Penjalin Brangsong
SD Negeri Penjalin terletak di Desa Penjalin Kecamatan
Brangsong dengan luas 736 m2 dan berdiri pada tahun 1916
dengan rencana pemanfaatan tahun 1918 menempati tanah milik
warga setempat. Dalam perkembangannya, pada tanggal 12
Desember 1992 tanah tersebut menjadi milik SD Negeri Penjalin
status hak pakai berdasarkan surat keterangan dari desa Penjalin
nomor 147/Dsa/XII/92 yang bunyinya:
1) Berdasar kepada keputusan musyawarah desa, desa
memberikan sebidang tanah di persil 25a seluas 702 m2. Tanah
tersebut digunakan untuk berdirinya sebuah gedung SD
Penjalin dengan status hak pakai.
2) Pada tanggal 29 Juni 1990, BP3 SD Penjalin berhasil membeli
tanah di persil 25a milik sdr Suratmi Iskandar dan milik sdr
Kurdi Meju seluas 34 m2. Setelah terjadi penggabungan tanah
dari desa dan hasil pembelian BP3 tanah lokasi SD Penjalin
luasnya berjumlah 736m2.
29
Adapun batas-batasnya adalah:
Sebelah selatan balai desa Penjalin, utara milik sdr Ayoeb BA,
barat sungai Aji, timur milik sdr Kurdi Meju dan milik sdr
Suratmi Iskandar.
3. Struktur Organisasi SD Negeri Penjalin Brangsong Tahun
Ajaran 2010-2011
Organisasai sekolah dihimpun sebagai wadah kesatuan
kerja dan tanggung jawab sebagai suatu sistem pelaksanaan
administrasi yang masing-masing komponen berusaha menerapkan
fungsinya berdasarkan garis-garis struktur yang membebaninya.
Pembagian struktur kerja tegas masing-masing bidang
memudahkan ruang kerja dan kewajiban serta dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab untuk menjalin kerja sama yang efektif.
Sedangkan hubungan kerja adalah aturan melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang saling terkait dari jajaran tinggi
sampai jajaran terendah yang berperan sebagai motivator atau
penggerak jalan semua kegiatan di sekolah, terutama bagi semua
komponen pendidikan.
Adapun struktur organisasi dan hubungan kerja adalah
sebagai berikut:
30
31
4. Tata Kerja dan Sistematika Hubungan Kerja
Tata kerja adalah cara kerja pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab yang saling terkait dari jajaran tinggi sampai
jajaran yang terendah yang berperan sebagai motivator atau
penggerak jalannya semua kegiatan di sekolah, terutama bagi
semua komponen pendidikan.
Sistematika hubungan kerja dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya antara lain adalah sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah, berfungsi dan bertugas sebagai edukator,
manager, administrator, dan supervisor, yakni:
1) Kepala sekolah adalah penaggung jawab pelaksana
pendidikan sekolah, termasuk didalamnya adalah
bertanggung jawab terhadap administrasi sekolah.
2) Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan,
mengorganisasikan, mengevaluasi, dan mengawasi seluruh
proses pendidikan di sekolah yang meliputi aspek
administrasi dan edukasi.
3) Kepala sekolah selaku administrator bertugas
menyelenggarakan administrasi yang berkenaan langsung
dengan situasi dan kondisi sekolah yang bersangkutan.
4) Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas
menyelenggarakan supervisi kepada guru, dan penjaga
sekolah.
b. Guru, bertanggung jawab terhadap sekolah dan mempunyai
tugas melaksanakan pembelajaran secara profesional, yakni:
1) Menyusun program pengajaran
2) Melaksanakan kegiatan penilaian belajar, ulangan harian,
ulangan mid semester, dan ulangan semester.
3) Melaksanakan analisis ulangan harian
4) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
32
5) Mengisi daftar hadir dan daftar nilai peserta didik
6) Melaksanakan kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulum.
7) Mengadakan pengembangan bidang pembelajaran
8) Membuat cacatan tentang kemajuan hasil belajar peserta
didik.
9) Mengatur ruang kelas sebagai sarana belajar peserta didik.
10) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk
kenaikan pangkat.
5. Keadaan Peserta Didik dan Guru
a. Keadaan Peserta Didik
Peserta didik yang terdaftar di SD Negeri Penjalin
tahun ajaran 2010-2011 berasal dari lingkungan masyarakat
setempat. Secara keseluruhan rombongan belajar terdiri dari
enam kelas, dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 masing-masing
terdiri dari satu kelas dengan jumlah peserta didik 31 orang
yang terdiri dari 18 putra dan 13 putri. Kelas II berjumlah 32
peserta didik yang terdiri dari 17 putra dan 15 putri. Kelas III
terdiri dari 31 peserta didik yang terdiri dari 14 putra dan 17
putri. Kelas IV terdiri dari 33 peserta didik yang terdiri dari 15
putra dan 18 putri. Kelas V terdiri dari 30 peserta didik yang
terdiri dari 14 putra dan 16 putri. Kelas VI terdiri dari 37
peserta didik tang terdiri dari 19 putra dan 18 putri. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
33
Tabel 1 Data Peserta Didik SD Negeri Penjalin
Tahun Ajaran 2010-2011
NO
KELAS
PUTRA
PUTRI
JUMLAH
1 I 18 13 31
2 II 17 15 32
3 III 14 17 31
4 IV 15 18 33
5 V 14 16 30
6 VI 19 18 37
Jumlah 194
Berdasarkan tabel di atas, jumlah peserta didik SD Negeri
Penjalin pada tahun ajaran 2010-2011 adalah 194 orang yang
terdiri dari 97 orang putra, dan 97 orang putri.
b. Keadaan Guru
Jumlah guru pada tahun ajaran 2010-2011 adalah 9 orang
yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 6 orang guru kelas, 1 orang guru
agama Islam, dan 1 orang guru olah raga, dan 1 orang penjaga
sekolah. Sedangkan dari tenaga yang ada, 4 orang guru putri, 5
orang guru putra.
Pendidikan guru terdiri dari, 1 orang berpendidikan Pasca
Sarjana (S2), 3 orang berpendidikan sarjana (S1), 4 orang baru
menempuh pendidikan sarjana, dan 1 orang berpendidikan SPG.
Pangkat dan golongan terdiri dari 5 orang berpangkat golongan
IVa, 2 orang berpangkat golongan IIIa, dan 2 orang non PNS
6. Fasilitas Pendidikan
a. Ruang Belajar Mengajar
Jumlah ruang belajar pada saat penelitian terdiri dari 6
ruang dengan rincian 2 ruang dengan kondisi baik, 3 ruang
kondisi rusak ringan, dan 1 ruang tidak dapat digunakan
34
sebagai ruang belajar dikarenakan kondisi bangunan yang
rusak berat akibat bencana alam tertimpa pohon besar.
b. Kegiatan Ekstra Kurikuler
Ekstra kurikuler yang diberikan adalah:
1) Rebana, pembimbing Sukiman, A.Ma.Pd
2) BTQ, pembimbing Ahmad Khusen, A.Ma.Pd
3) Seni Tari, pembimbing Indah Sri Sulistiyawati, M. Pd
4) Olah Raga, pembimbing Didit Dian Lesksana, S. Pd
5) Karawitan, pembimbing Mudjono
6) Pramuka, pembimbing Solikhatun, A.Ma.Pd
Sebagai catatan bahwa kegiatan ekstra kurikuler diberikan
pada saat sore hari atau diluar jam intrakurikuler, dan melibatkan
seluruh siswa mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI sesuai
dengan pilihan siswa masing-masing. Pelaksanaan pendidikan dan
pembelajaran di SD Negeri Penjalin berdasarkan Kurikulum
Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, dan dimulai dari
jam 07.00 wib dan pulang jam 12.49 wib untuk kelas tinggi,
sedangkan kelas rendah (kelas I, II) pembelajaran dimulai pukul
07.00 wib dan pulang jam 10.00 wib. Sedangkan kelas III,
pembelajaran dimulai jam 07.00 wib dan pulang jan 12.00 wib.
Pembelajaran di SD Negeri Penjalin dilakukan oleh guru
kelas, bukan guru mata pelajaran. Berikut data wali kelas dari kelas
1 sampai dengan kelas VI:
Tabel 2 Data Wali Kelas SD Negeri Penjalin
Kelas Nama wali Kelas
I
II
III
IV
V
VI
Umi Saparnina, S. Pd
Ely Ulfiah
Mudjono
Sukiman
Solikhatun
Indah Sri S, M. Pd
35
a. Prestasi Belajar PAI Peserta Didik di SD Negeri Penjalin
Prestasi belajar siswa di SD Negeri Penjalin rata-rata baik.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor pendukung, yakni:
1) Lingkungan masyarakat yang agamis
2) Terdapat pesantren dan TPQ di lingkungan dekat sekolah
3) Kepercayaan masyarakat terhadap kyai sangat tinggi
Faktor tersebut cukup mendukung prestasi belajar PAI
siswa SD Negeri Penjalin yang berimplikasi pada perhatian orang
tua yang cukup baik terhadap belajar PAI siswa di sekolah. Selain
nilai untuk mata pelajaran PAI cukup baik, prestasi akademik
siswa diluar sekolah juga baik. Hal ini ditandai dengan siswa dari
SD Negeri Penjalin yang berprestasi pada saat lomba serta hasil
penilaian tes formatif yang dilakukan sebanyak tiga kali. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 Nilai Hasil Tes Siswa
No Nama Hasil Tes
1
Hasil Tes
II
Hasil Tes
III 1 2 3 4 5
1 M. PRAMONO 67 72 74
2 M. JABIR AL HUSEN 71 70 68
3 KOERODIN 72 67 74
4 ABDUL GHOFUR 73 70 75
5 ANI SETIAWATI 70 70 76
6 M. ILHAM YUDISTIRA 68 67 70
7 M. CHOIRUDIN 67 71 73
8 M. KHUZAINI 72 74 78
9 NUR FUAD 70 76 75
1 2 3 4 5
36
10 TIKA LUKMANA 71 73 74
11 AHMAD ULI ZULFA 73 70 74
12 AJI BAGUS PRIBADI 75 76 79
13 AHMAD JALALLUDIN 74 78 78
14 AGUNG PURNOMO 76 80 83
15 DIMYATI 70 76 76
16 FARID WAHYU AMRULLAH 74 78 78
17 HIDAYATUL KHIKMAH 76 75 73
18 LINA FIRDIANI 78 79 73
19 M. ARIFIN 71 72 76
20 MAGHFIROH 75 73 77
21 MUSTAKIM 71 72 77
22 M. NAJMUDIN 78 79 79
23 MIFTAHUL HUDA 72 74 75
24 MARTHAFILLA`AR 73 73 76
25 MURNI RISALATUL ISLAM 80 84 90
26 M. CHOIRIL ATHO 82 85 89
27 M. SHOLEH 71 72 70
28 M. ABDUL MU`TI 70 70 69
29 MUNYATI 70 70 69
30 NURUS SHOBAKH 76 76 78
31 NURUL AENI 79 78 79
32 NURUL IZZA 78 79 80
33 NUR HIKMAH 70 71 72
34 RIFQI SAHRUL ARFAT 76 74 78
35 SITI MULYATI 81 84 86
36 SITI NUR AFIFAH 78 80 80
37 RIZKI EKA NANDA 79 77 76
RATA-RATA 72 74 78
37
Tabel 2 Data Nilai Raport PAI
No Nama Hasil Tes
1 2 3
1 M. PRAMONO 73
2 M. JABIR AL HUSEN 70
3 KOERODIN 70
4 ABDUL GHOFUR 76
5 ANI SETIAWATI 75
6 M. ILHAM YUDISTIRA 78
7 M. CHOIRUDIN 75
8 M. KHUZAINI 76
9 NUR FUAD 78
10 TIKA LUKMANA 73
11 AHMAD ULI ZULFA 76
12 AJI BAGUS PRIBADI 75
13 AHMAD JALALLUDIN 77
14 AGUNG PURNOMO 78
15 DIMYATI 70
16 FARID WAHYU AMRULLAH 74
17 HIDAYATUL KHIKMAH 75
18 LINA FIRDIANI 74
19 M. ARIFIN 78
20 MAGHFIROH 68
21 MUSTAKIM 75
22 M. NAJMUDIN 75
23 MIFTAHUL HUDA 78
24 MARTHAFILLA`AR 76
25 MURNI RISALATUL ISLAM 87
26 M. CHOIRIL ATHO 86
38
1 2 3
27 M. SHOLEH 76
28 M. ABDUL MU`TI 78
29 MUNYATI 79
30 NURUS SHOBAKH 80
31 NURUL AENI 83
32 NURUL IZZA 86
33 NUR HIKMAH 81
34 RIFQI SAHRUL ARFAT 87
35 SITI MULYATI 84
36 SITI NUR AFIFAH 80
37 RIZKI EKA NANDA 82
RATA-RATA 77
b. Metode Penelitian
1. Populasi
Populasi diartikan sebagai keseluruhan sumber data yang
memungkinkan memberikan informasi yang berguna bagi
permasalahan yang diteliti. Sumber data yang dimaksud antara lain
berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah,
kelas, organisasi, dan sebagainya9. Adapun populasi dalam penelitian
ini adalah peserta didik kelas VI SD Negeri Penjalin Brangsong
Kendal yang berjumlah 37 anak.
2. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dapat didudukan sebagai berikut:
a. Perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar peserta didik sebagai
variabel pengaruh X, yang memiliki indikator
B. Penyediaan sarana belajar pendidikan agama Islam
2) Memotivasi belajar pendidikan agama Islam
39
3) Membimbing belajar pendidikan agama Islam
4) Memberi teladan dalam mengamalkan ajaran agama Islam
5) Mengamati kegiatan belajar di rumah
6) Mengawasi kegiatan belajar pendidikan agama Islam di rumah
b. Prestasi belajar pendidikan agama Islam sebagai variabel terpengaruh
dengan indikator:
1) Nilai tes pendidikan agama Islam
2) Nilai raport pendidikan agama Islam
3. Metode Pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang diharapkan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
a. Metode Angket
Angket yaitu suatu metode penelitian dengan
menggunakan daftar pertanyaan secara tertulis mengenai suatu hal
atau dalam suatu bidang untuk memperoleh data tentang jawaban
responden10. Angket dalam penelitian ini adalah daftar suatu
pertanyaan tentang suatu hal yang harus dijawab dan dikerjakan
sebagai laporan pribadinya. Dalam hal ini, peneliti mengajukan
angket secara langsung dengan tipe pilihan ganda kepada peserta
didik kelas VI SD Negeri Penjalin Brangsong Kendal untuk
memperoleh data tentang perhatian orang tua pada belajar anak.
5. Metode Observasi
Bisa di artikan sebagai pengamatan dan pencacatan secara
sistemik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Selain
itu metode observasi juga merupakan metode ilmiah yang di
artikan sebagai pengamatan dan pencacatan secara sistematis
fenomena yang terjadi secara langsung untuk mengetahui masalah-
masalah penting dalam suatu penelitian terhadap tingkah laku
manusia yang mungkin bisa dipelajari melalui pengamatan. Metode
ini digunakan oleh peneliti untuk mengamati tingkah laku peserta
40
didik dalam ibadah dan sopan santun kepada orang lain, baik
kepada guru maupun antara sesama peserta didik.
6. Metode Interviu/wawancara
Metode interviu atau wawancara yakni merupakan cara
pengumpulan data melalui tanya jawab sepihak yang dikerjakan
secara sistematis berlandaskan pada tujuan penelitian18.
Metode interviu atau wawancara juga merupakan suatu dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
terwawancara. Dalam penelitian ini, informasi terwawancara
peneliti gunakan untuk memperoleh gambaran secara umum
tentang data yang tidak diperoleh dari metode lain yang sekaligus
digunakan untuk melengkapi wawancara yang peneliti lakukan
kepada:
1) Kepala Sekolah, untuk mendapatkan ijin penelitian, data tentang
peserta didik, dan letak geografis sekolah
2) Guru, untuk memperoleh masukan tentang kondisi pembelajaran
agama Islam di kelas
3) Orang Tua, untuk mengetahui pengamalan ajaran agama Islam
peserta didik selama di lingkungan keluarga.
7. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yakni teknik pengumpulan data dengan
jalan pengambilan keterangan secara tertulis tentang inventarisasi
catatan, transkip nilai, notulen rapat, dan agenda12. Dengan kata lain,
metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan
menggunakan dokumen yang ada. Metode ini terutama digunakan untuk
menghimpun data mengenai pengaruh perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar peserta didik tentang pendidikan agama Islam.
18 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
(Jakarta: Rineka Cipta.2003) hlm 236
41
8. Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, maka peneliti
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Analisis Pendahuluan
Pada tahab ini, data yang terkumpul dikelompokkan
kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekwensi dengan
pengelompokkan sepenuhnya dari setiap variabel penelitian. Hal ini
berkaitan dengan pendapat bahwa analisa pendahuluan biasanya
dilakukan dengan menggunakan atau menyusun label-label distribusi
frekwensi untuk setiap variabel yang ada dalam penelitian.
Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua pada
belajar anak terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam dari
masing-masing indikator, peneliti menggunakan pedoman kategori
data sebagaimana tertulis pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1 Pedoman Kategori Data
Variabel Data
Bobot Nilai
Kategori Data
3,5 – 4,0
4
Sangat baik
2,9 – 3,4
3
Baik
2,3 – 2,8
2
Cukup
1,7 - 2,2
1
Kurang Baik
2) Analisis Uji Hipotesis
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa penelitian yang
peneliti lakukan tergolong jenis kuantitatif, maka data yang
terkumpul kemudian diolah untuk dikuantitatifkan dengan
menggunakan statistik.
42
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian orang
tua pada belajar anak terhadap presatsi pendidikan agama Islam di
SD Negeri Penjalin Brangsong Kendal, maka peneliti
menggunakan rumus produck moment sebagai alat validitas tes
Validitas tes dikatakan valid apabila tes tersebut mampu
mengukur apa yang hendak diukur. Rumus yang digunakan adalah
rumus korelasi product moment dengan angka kasar yaitu:
2222 )()(
))((
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
xyr : Koefisien korelasi
N : Banyaknya subjek
X : Jumlah skor tiap unit
Y : Jumlah skor total19
Setelah diperoleh xyr , selanjutnya dibandingkan dengan tabel r
product moment. Hasil analisis validitas instrument test menunjukkan
bahwa item-item test yang akan digunakan untuk mengambil data
tergolong valid karena memiliki koefisien korelasi melebihi nilai rtabel
Keterangan:
rxy: Korelasi yang menunjukkan adanya pengaruh kuat atau
lemahnya antara variabel x dan y
xy : Hasil perkalian x dan y
x : Skor dari variabel pengaruh perhatian orang tua
y : Skor dari variabel pengaruh prestasi belajar pendidikan agama
Islam
19 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
(Jakarta: Rineka Cipta.2003) hlm 236
43
N : Jumlah responden yang di teliti
∑ : Jumlah
Sedangkan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
3) Analisis Lanjut
Setelah data terbentuk kuantitatif, maka baru di analisis
lewat statistik untuk memperoleh korelasi besar kecilnya pengaruh
perhatian orang tua pada belajar anak terhadap prestasi belajar
pendidikan agama Islam yang dinyatakan dalam bentuk bilangan,
dan disampaikan komentar sebagai hasil akhir penelitian yang
peneliti lakukan.
44
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penelitian melalui angket, data dianalisis
dengan menggunakan statistik yang bertujuan memperoleh hasil dengan
melalui tiga tahap, yakni:
A. Deskripsi data hasil penelitian
B. Tahap pengujian hipotesis
C. Pembahasan hasil penelitian
D. Keterbatasan penelitian
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Data Perhatian Orang Tua Terhadap Belajar PAI
Data penelitian diperoleh dari angket yang telah diisi
oleh peserta didik dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3 Data Angket tentang Penyediaan Sarana Belajar
Pendidikan Agama Islam
No
Angket
Kategori Data
Sangat
Baik
Baik Cukup Kurang
Baik
Jumlah
1
2
3
4
5
7
30
5
31
37
30
7
32
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
37
37
37
37
37
Data tersebut kemudian diprosentasekan dengan hasil
sebagai berikut:
45
Tabel 4 Prosentase Data Angket tentang Penyediaan Sarana
Belajar Pendidikan Agama Islam
No Angket
Prosentase
Sangat Baik Baik
1
2
3
4
5
19%
81%
16%
84%
100%
81%
19%
84%
16%
-
Berdasarkan tabel, diperoleh data prosentase untuk
butir angket nomor 1, dalam kategori sangat baik sebanyak 19%,
dalam kategori baik 81%. Butir angket nomor 2, dalam kategori
sangat baik sebanyak 81%, dalam kategori baik 19%. Butir angket
nomor 3, dalam kategori sangat baik sebanyak 16%, dalam
kategori baik 84%. Butir angket nomor 4, dalam kategori sangat
baik 84%, dalam kategori baik 16%, dan butir angket nomor 5,
dalam kategori sangat baik sebanyak 100%
Tabel 5 Data Angket tentang Memotivasi Belajar Pendidikan
Agama Islam
No
Angket
Kategori Data
Sangat
Baik
Baik Cukup Kurang
Baik
Jumlah
1
1
2
3
4
5
5
2
3
5
30
7
30
3
30
30
6
30
2
4
4
2
1
-
-
5
-
-
-
-
37
6
37
37
37
37
46
Berdasarkan data angket yang telah di isi oleh 37 peserta
didik, diperoleh data angket nomor 1, 5 peserta didik dalam kategori
sangat baik, 30 dalam kategori cukup, dan 2 dalam kategori cukup.
Butir angket nomor 2, 3 peserta didik dalam kategori sangat baik, 30
peserta didik dalam kategori baik, dan 4 peserta didik dalam kategori
cukup. Butir angket nomor 3, 5 peserta didik dalam kategori sangat
baik, 30 dalam kategori baik, dan 2 dalam kategori cukup. Butir soal
nomor 4, 30 peserta didik dalam kategori sangat baik, 6 peserta didik
dalam kategori baik, dan 1 peserta didik dalam kategori cukup. Butir
soal nomor 5, 7 peserta didik dalam kategori sangat baik, 30 peserta
didik dalam kategori baik.
Tabel 5 Prosentase Data Angket tentang Memotivasi
Belajar Pendidikan Agama Islam
No Angket
Prosentase
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Baik
1
2
3
4
5
13%
8%
13%
81%
19%
81%
81%
81%
16%
81%
6%
11%
6%
3%
-
-
-
-
-
-
Berdasarkan tabel, diperoleh data untuk butir angket nomor
1, 13% dalam kategori sangat baik, 81% dalam kategori baik, dan
6% dalam kategori cukup. Butir angket nomor 2, 8% dalam
kategori sangat baik, 81% dalam kategori baik, dan 11% dalam
kategori cukup. Butir angket nomor 3, 13% dalam kategori sangat
baik, 81% dalam kategori baik, dan 6% dalam kategori cukup.
47
Butir soal nomor 4, 81% dalam kategori sangat baik, 16% dalam
kategori baik, dan 3% dalam kategori cukup. Butir angket nomor 5,
19% dalam kategori sangat baik, 81% dalam kategori baik.
Tabel 6 Data Angket tentang Membimbing Belajar
Pendidikan Agama Islam
No
Angket
Kategori Data
Sangat
Baik
Baik Cukup Kurang
Baik
Jumlah
1
2
3
4
5
30
30
5
31
37
7
7
32
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
37
37
37
37
37
Berdasarkan data angket, disimpulkan bahwa dari 37
peserta didik untuk butir angket nomor 1, 30 peserta didik dalam
kategori sangat baik, 7 peserta didik dalam kategori baik. Butir
angket nomor 2, 30 peserta didik dalam kategori sangat baik, 7
peserta didik dalam kategori baik. Butir angket nomor 3, 5 peserta
didik dalam kategori sangat baik, 32 peserta didik dalam kategori
baik. Butir soal nomor 4, 31 peserta didik dalam kategori sangat
baik, 6 peserta didik dalam kategori baik. Dan butir angket nomor 5,
37 peserta didik dalam kategori sangat baik. Jika data yang telah
diperoleh diprosentasekan, maka akan diperoleh data sebagai
berikut:
48
Tabel 7 Prosentase Data Angket tentang Membimbing
Belajar Pendidikan Agama Islam
No Angket
Prosentase
Sangat Baik Baik
1
2
3
4
5
81%
81%
16%
84%
100%
19%
19%
84%
16%
-
Berdasarkan tabel, diperoleh data prosentase untuk
butir angket nomor 1, dalam kategori sangat baik sebanyak 81%,
dalam kategori baik 19%. Butir angket nomor 2, dalam kategori
sangat baik sebanyak 81%, dalam kategori baik 19%. Butir angket
nomor 3, dalam kategori sangat baik sebanyak 16%, dalam
kategori baik 84%. Butir angket nomor 4, dalam kategori sangat
baik 84%, dalam kategori baik 16%, dan butir angket nomor 5,
dalam kategori sangat baik sebanyak 100%.
Tabel 8 Data Angket tentang Memberi Teladan Belajar
Pendidikan Agama Islam
No
Angket
Kategori Data
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Baik
Jumlah
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
5
30
5
30
7
30
3
30
6
30
2
4
2
1
-
-
-
-
-
-
37
37
37
37
37
49
Berdasarkan data angket yang telah di isi oleh 37 peserta
didik, diperoleh data angket nomor 1, 5 peserta didik dalam kategori
sangat baik, 30 dalam kategori cukup, dan 2 dalam kategori cukup.
Butir angket nomor 2, 30 peserta didik dalam kategori sangat baik, 3
peserta didik dalam kategori baik, dan 4 peserta didik dalam kategori
cukup. Butir angket nomor 3, 5 peserta didik dalam kategori sangat
baik, 30 dalam kategori baik, dan 2 dalam kategori cukup. Butir soal
nomor 4, 30 peserta didik dalam kategori sangat baik, 6 peserta didik
dalam kategori baik, dan 1 peserta didik dalam kategori cukup. Butir
soal nomor 5, 7 peserta didik dalam kategori sangat baik, 30 peserta
didik dalam kategori baik.
Tabel 9 Prosentase Data Angket tentang Memberi Teladan
dalam Mengamalkan Ajaran Agama Islam
No Angket
Prosentase
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Baik
1
2
3
4
5
13%
81%
13%
81%
19%
81%
8%
81%
16%
81%
6%
11%
6%
3%
-
-
-
-
-
-
Berdasarkan tabel, diperoleh data untuk butir angket nomor
1, 13% dalam kategori sangat baik, 81% dalam kategori baik, dan
6% dalam kategori cukup. Butir angket nomor 2, 81% dalam
kategori sangat baik, 8% dalam kategori baik, dan 11% dalam
kategori cukup. Butir angket nomor 3, 13% dalam kategori sangat
baik, 81% dalam kategori baik, dan 6% dalam kategori cukup.
50
Butir soal nomor 4, 81% dalam kategori sangat baik, 16% dalam
kategori baik, dan 3% dalam kategori cukup. Butir angket nomor 5,
19% dalam kategori sangat baik, 81% dalam kategori baik.
Tabel 10 Data Angket tentang Mengamati Kegiatan Belajar
Pendidikan Agama Islam
No
Angket
Kategori Data
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Baik
Jumlah
1
2
3
4
5
-
3
5
30
5
30
30
30
6
30
7
4
2
1
2
-
-
-
-
-
37
37
37
37
37
Berdasarkan data angket yang telah di isi oleh 37 peserta
didik, diperoleh data angket nomor 1, 30 dalam kategori cukup, dan
7 dalam kategori cukup. Butir angket nomor 2, 3 peserta didik dalam
kategori sangat baik, 30 peserta didik dalam kategori baik, dan 4
peserta didik dalam kategori cukup. Butir angket nomor 3, 5 peserta
didik dalam kategori sangat baik, 30 dalam kategori baik, dan 2
dalam kategori cukup. Butir soal nomor 4, 30 peserta didik dalam
kategori sangat baik, 6 peserta didik dalam kategori baik, dan 1
peserta didik dalam kategori cukup. Butir soal nomor 5, 5 peserta
didik dalam kategori sangat baik, 30 peserta didik dalam kategori
baik, dan 2 dalam kategori cukup.
51
Tabel 11 Prosentase Data Angket tentang Mengamati
Kegiatan Belajar Pendidikan Agama Islam
No Angket
Prosentase
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Baik
1
2
3
4
5
-
8%
13%
81%
13%
81%
81%
81%
16%
81%
19%
11%
6%
3%
6%
-
-
-
-
-
Berdasarkan tabel, diperoleh data untuk butir angket nomor
1, 81% dalam kategori baik, dan 19% dalam kategori cukup. Butir
angket nomor 2, 8% dalam kategori sangat baik, 81% dalam
kategori baik, dan 11% dalam kategori cukup. Butir angket nomor
3, 13% dalam kategori sangat baik, 81% dalam kategori baik, dan
6% dalam kategori cukup. Butir soal nomor 4, 81% dalam kategori
sangat baik, 16% dalam kategori baik, dan 3% dalam kategori
cukup. Butir angket nomor 5, 13% dalam kategori sangat baik,
81% dalam kategori baik, dan 6% dalam kategori cukup.
Tabel 12 Data Angket tentang Mengawasi Kegiatan Belajar
Pendidikan Agama Islam di Rumah
No
Angket
Kategori Data
Sangat
Baik
Baik Cukup Kurang
Baik
Jumlah
1
2
3
4
5
5
5
5
30
7
30
30
30
6
30
2
2
2
1
-
-
-
-
-
-
37
37
37
37
37
52
Berdasarkan data angket yang telah di isi oleh 37 peserta
didik, diperoleh data angket nomor 1, 5 peserta didik dalam kategori
sangat baik, 30 dalam kategori cukup, dan 2 dalam kategori cukup.
Butir angket nomor 2, 5 peserta didik dalam kategori sangat baik, 30
peserta didik dalam kategori baik, dan 2 peserta didik dalam kategori
cukup. Butir angket nomor 3, 5 peserta didik dalam kategori sangat
baik, 30 dalam kategori baik, dan 2 dalam kategori cukup. Butir soal
nomor 4, 30 peserta didik dalam kategori sangat baik, 6 peserta didik
dalam kategori baik, dan 1 peserta didik dalam kategori cukup. Butir
soal nomor 5, 7 peserta didik dalam kategori sangat baik, 30 peserta
didik dalam kategori baik.
Tabel 12 Prosentase Data Angket tentang Mengawasi
Kegiatan Belajar Pendidikan Agama Islam di Rumah
No Angket
Prosentase
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Baik
1
2
3
4
5
13%
13%
13%
81%
19%
81%
81%
81%
16%
81%
6%
6%
6%
3%
-
-
-
-
-
-
Berdasarkan tabel, diperoleh data untuk butir angket nomor
1, 13% dalam kategori sangat baik, 81% dalam kategori baik, dan
6% dalam kategori cukup. Butir angket nomor 2, 13% dalam
kategori sangat baik, 81% dalam kategori baik, dan 6% dalam
kategori cukup. Butir angket nomor 3, 13% dalam kategori sangat
baik, 81% dalam kategori baik, dan 6% dalam kategori cukup.
53
Butir soal nomor 4, 81% dalam kategori sangat baik, 16% dalam
kategori baik, dan 3% dalam kategori cukup. Butir angket nomor 5,
19% dalam kategori sangat baik, 81% dalam kategori baik.
Setelah data yang peneliti kumpulkan secara lengkap,
maka peneliti mengadakan analisa kuantitatif atau sering disebut
analisa data statistik. Analisa ini digunakan untuk membuktikan
ada atau tidak adanya pengaruh perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar peserta didik, khususnya untuk mata pelajaran yang
berkenaan dengan perilaku dalam kehidupan, yakni pendidikan
agama Islam.
2. Data Prestasi Belajar PAI
Tabel 13 Hasil Nilai Prestasi Belajar PAI Semester
NO NO INDUK NAMA NILAI
1 2 3 4
1 3164 M. PRAMONO 68
2 3194 M. JABIR AL HUSEN 73
3 3169 KOERODIN 66
4 3150 ABDUL GHOFUR 87
5 3152 ANI SETIAWATI 69
6 3168 M. ILHAM YUDISTIRA 66
7 3119 M. CHOIRUDIN 68
8 3172 M. KHUZAINI 86
9 3176 NUR FUAD 68
10 3188 TIKA LUKMANA 78
11 3195 AHMAD ULI ZULFA 85
12 3196 AJI BAGUS PRIBADI 72
13 3197 AHMAD JALALLUDIN 74
14 3198 AGUNG PURNOMO 84
54
1 2 3 4
15 3200 DIMYATI 67
16 3202 FARID WAHYU AMRULLAH 79
17 3204 HIDAYATUL KHIKMAH 91
18 3205 LINA FIRDIANI 87
19 3206 M. ARIFIN 67
20 3207 MAGHFIROH 68
21 3208 MUSTAKIM 67
22 3209 M. NAJMUDIN 85
23 3210 MIFTAHUL HUDA 74
24 3211 MARTHAFILLA`AR 66
25 3212 MURNI RISALATUL ISLAM 91
26 3213 M. CHOIRIL ATHO 86
27 3214 M. SHOLEH 66
28 3215 M. ABDUL MU`TI 74
29 3216 MUNYATI 66
30 3217 NURUS SHOBAKH 84
31 3218 NURUL AENI 86
32 3219 NURUL IZZA 66
33 3220 NUR HIKMAH 85
34 3223 RIFQI SAHRUL ARFAT 86
35 3224 SITI MULYATI 93
36 3225 SITI NUR AFIFAH 82
37 3222 RIZKI EKA NANDA 87
Berdasarkan data di atas, dapat di ketahui bahwa prestasi
pendidikan agama Islam peserta didik kelas V SD Negeri penjalin
pada tahun ajaran 2010-2011, nilai tertinggi adalah 93 sedangkan
nilai terendah adalah 66 dengan hasil rata-rata adalah 76, untuk
55
selanjutnya nilai raport sebagai keberhasilan belajar peserta didik
sebagai variabel (Y). Untuk selanjutnya dicari variabel (X) yang
diperoleh dari nilai angket dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 13 Hasil Nilai Angket Peserta Didik
NO NO INDUK NAMA NILAI
1 2 3 4
1 3164 M. PRAMONO 86
2 3194 M. JABIR AL HUSEN 74
3 3169 KOERODIN 80
4 3150 ABDUL GHOFUR 66
5 3152 ANI SETIAWATI 85
6 3168 M. ILHAM YUDISTIRA 71
7 3119 M. CHOIRUDIN 98
8 3172 M. KHUZAINI 74
9 3176 NUR FUAD 77
10 3188 TIKA LUKMANA 72
11 3195 AHMAD ULI ZULFA 79
12 3196 AJI BAGUS PRIBADI 93
13 3197 AHMAD JALALLUDIN 91
14 3198 AGUNG PURNOMO 87
15 3200 DIMYATI 80
16 3202 FARID WAHYU AMRULLAH 78
17 3204 HIDAYATUL KHIKMAH 66
18 3205 LINA FIRDIANI 66
19 3206 M. ARIFIN 94
20 3207 MAGHFIROH 74
21 3208 MUSTAKIM 68
22 3209 M. NAJMUDIN 67
23 3210 MIFTAHUL HUDA 78
56
1 2 3 3
24 3211 MARTHAFILLA`AR 66
25 3212 MURNI RISALATUL ISLAM 72
26 3213 M. CHOIRIL ATHO 69
27 3214 M. SHOLEH 82
28 3215 M. ABDUL MU`TI 74
29 3216 MUNYATI 80
30 3217 NURUS SHOBAKH 84
31 3218 NURUL AENI 72
32 3219 NURUL IZZA 74
33 3220 NUR HIKMAH 80
34 3223 RIFQI SAHRUL ARFAT 86
35 3224 SITI MULYATI 75
36 3225 SITI NUR AFIFAH 71
37 3222 RIZKI EKA NANDA 83
Rata-rata 79
Setelah masing-masing responden atau peserta didik
diketahui variabel (X) dan (Y), maka hasil keduanya dapat dilihat
pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 14 Hasil Nilai Angket dan Nilai Raport
NO X Y
1 2 3
1 86 68
2 74 73
3 80 66
4 65 87
5 85 69
6 71 66
57
1 2 3
7 98 68
8 74 86
9 77 68
10 72 78
11 79 85
12 93 72
13 91 74
14 87 84
15 80 67
16 78 79
17 60 91
18 64 87
19 94 67
20 74 68
21 68 67
22 67 85
23 78 74
24 64 66
25 72 91
26 69 86
27 82 66
28 74 74
29 80 66
30 84 84
31 72 86
32 74 66
33 80 85
34 86 86
35 75 93
58
1 2 3
36 71 82
37 83 87
Rata2 79 82
Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka dapat dilakukan
analisa sebagai berikut:
1. Menentukan kualifikasi dan interval nilai, dengan cara
menentukan range dengan rumus sebagai berikut:
R = H – L + 1
Keterangan:
R = Range
H = Angka tertinggi
L = Angka terendah
R = 93 – 66 + 1
R = 28
Sehingga dapat diketahui interval nilai :
I = Range
Jumlah Interval
= 28
4
= 7
Dari perhitungan interval variabel prestasi belajar
pendidikan agama Islam dan kualifikasinya, diperoleh 1 = 4, nilai
tertinggi adalah 93 dan nilai terendah adalah 66. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.
59
Tabel 15 Interval Nilai dan Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam
Interval Kualifikasi
88 – 93 Baik Sekali
81 – 87 Baik
74 – 80 Cukup
66 – 73 Kurang
2. Menentukan tabel Frekuensi
Dari tabel skor di atas, maka masing-masing variabel
dapat dihitung frekuensi dan prosentasenya sebagai berikut:
Tabel 16 Frekuensi dan Prosentase Nilai Angket Peserta Didik
tentang Perhatian Orang Tua
Kualifikasi Frekuensi Prosentase
Baik Sekali 4 10%
Baik 14 38%
Cukup 10 28%
Kurang 9 24%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan data di atas, maka prosentase perhatian orang
tua terhadap peserta didik berdasarkan angket yang telah di
diperoleh data 4 peserta didik atau 10% dengan kualifikasi
perhatian orang tua baik sekali. Artinya segala prestasi yang
diperoleh peserta didik di sekolah mendapat perhatian yang sangat
baik dari orang tua. Data berikutnya adalah 14 peserta didik atau
38% dengan kualifikasi baik. Artinya prestasi yang diperoleh
peserta didik di sekolah mendapat perhatian baik dari orang tua.
Data berikutnya adalah 10 peserta didik atau 28% dengan
60
kualifikasi perhatian orang tua cukup. Artinya perhatian yang
diberikan oleh orang tua pada peserta didik kurang maksimal dari
beberapa hal yang digali dari peserta didik, dapat dilihat dari sisi
kurangnya motivasi, pengawasan, mencukupi kebutuhan fasilitas
belajar, pemberian bimbingan dan pengarahan, serta keteladanan
yang diberikan oleh orang tua kepada peserta didik. Sedangkan
data terakhir adalah 9 peserta didik atau 24 % dengan kualifikasi
kurang. Artinya dari berbagai hal yang digali berdasarkan angket,
maka 9 peserta didik ini sangat kurang mendapat perhatian dari
orang tuanya.
Tabel 17 Frekuensi dan Prosentase Nilai Raport Peserta Didik
Kualifikasi Frekuensi Prosentase
Baik Sekali - -
Baik 24 65%
Cukup 7 18%
Kurang 6 17%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh, maka
dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua sangat berpengaruh
terhadap prestasi peserta didik dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam, yakni dari 37 peserta didik berdasarkan nilai angket
diperoleh data nilai tertinggi terdapat pada kualifikasi baik dengan
jumlah peserta didik 14 orang dan mencapai 38% dari nilai
keseluruhan. Sedangkan dari nilai raport peserta didik diperoleh
hasil dalam kualifikasi baik dengan jumlah peserta didik sebanyak
24 orang dan mencapai 65% dari jumlah peserta didik secara
keseluruhan. Dengan demikian, berdasar jumlah dan prosentasi
dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SD Negeri penjalin
Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal tahun ajaran 2010-2011
61
mendapatkan nilai raport baik dikarenakan mendapat perhatian
yang baik pula dari orang tua.
3. Mencari nilai rata-rata (mean) dari variabel (X) dan variabel (Y)
dengan menggunakan rumus mean, yakni:
∑Mx
M =
N
Keterangan:
M = Mean (rata-rata)
Mx = Jumlah nilai dari seluruh responden
N = Jumlah responden
3.073
=
37
= 83
Jadi, perhatian orang tua di SD Negeri penjalin untuk
peserta didik yang duduk di kelas V tahun ajaran 2010-2011
termasuk kualifikasi baik dengan rata-rata nilai raport 83 pada
semester 1 dan terletak pada interval antara 81-87.
Sedangkan untuk variabel (Y)
∑Mx
M =
N
3.145
M =
37
= 8
62
Berdasarkan hasil data yang ada, maka prestasi belajar
peserta didik SD Negeri Penjalin kelas V pada tahun ajaran 2010-
2011 termasuk kualifikasi baik yang ditandai masuk pada interval
81-87 dengan mean 85.
B. TAHAP PENGUJIAN HIPOTESIS
Analisa uji coba hipotesis adalah analisa yang dilakukan
untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini.
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian
ini adalah: ”Ada pengaruh positif antara perhatian orang tua pada
belajar anak terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam
peserta didik kelas VI SD Negeri Penjalin tahun ajaran 2010-
2011.”
Untuk membuktikan hipotesis tersebut, digunakan rumus
analisis regresi satu prediktor dengan korelasi mentah:
1. Mencari korelasi antara prediktor dan kriterium melalui
teknik korelasi moment dari pearson
2. Mencari persamaan regresi
3. Mengadakan interpretasi terhadap pengaruh dalam penelitian
ini menguji signifikan F regresi
4. Uji signifikasi korelasi melalui uji t
Data pertama yang diolah peneliti adalah data
perhatian dari orang tua (X) dengan prestasi belajar peserta
didik kelas V SD Negeri Penjalin tahun ajaran 2010-2011.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.
63
Tabel 18 Kerja Analisis Korelasi dan Regresi
No X Y X2 Y2 XY
1 2 3 4 5 6
1 86 68 7.396 4.624 5.848
2 74 73 5.476 5.329 5.402
3 80 66 6.400 4.356 5.280
4 65 87 6.225 7.569 5.655
5 85 69 7.225 4.761 5.865
6 71 66 5.041 4.356 4.686
7 98 68 9.604 4.624 6.664
8 74 86 5.476 7.396 6.364
9 77 68 5.929 4.624 5.236
10 72 78 5.184 6.084 5.616
11 79 85 6.241 7.225 6.715
12 93 72 8.649 5.184 6.696
13 91 74 8.281 5.476 6.734
14 87 84 7.056 7.056 7.308
15 80 67 6.400 4.489 5.360
16 78 79 6.084 6.241 6.162
17 60 91 3.600 8.281 5.460
18 64 87 4.096 7.569 5.568
19 94 67 8.836 4.489 6.298
20 74 68 5.476 4.624 5.032
21 68 67 4.624 4.489 4.556
22 67 85 4.489 7.225 5.695
23 78 74 6.084 5.476 5.772
24 64 66 4.096 4.356 4.224
25 72 91 5.184 8.281 6.552
26 69 86 4.761 7.396 5.934
64
1 2 3 4 5 6
27 82 66 6.724 4.356 5.412
28 74 74 5.476 5.476 5.476
29 80 66 6.400 4.356 5.280
30 84 84 7.056 7.056 7.056
31 72 86 5.184 7.396 6.192
32 74 66 5.476 4.356 4.884
33 80 85 6.400 7.225 6.800
34 86 86 7.396 7.396 7.396
35 75 93 5.625 8.649 6.975
36 71 82 5.041 6.724 5.822
37 83 87 6.889 7.569 7.221
N=37 ∑X=3.075 ∑Y=3.145 ∑X2=945.562 ∑Y2=989.102 ∑XY=967.087
Berdasarkan data di atas, diketahui:
N = 37
∑X = 3.075
∑Y = 3.145
∑X2 = 945.562
∑Y2 = 989.102
∑XY = 967.087
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus
dbr NI
= 37 – 1
= 36
dbreg = I
= N – 2
= 37 – 2
= 35
65
(∑XY)2
JKreg =
∑X2
= (967.087)2
945.562
= 935.257.265569
945.562
= 98.9101
(∑xy)2
JKres = ∑Y2 -
x2
= 989.102 – 102.276
= 88.6826
JKreg
RKreg =
dbreg
= 989.101
1
= 98.9101
66
RKres = JKres
dbreg
= 989.101
35
= 28.260
Freg = RKreg
RKres
= 98.9101
28.260
= 3.500003
Berdasarkan perhitungan di atas, maka tabel hasil rangkuman
analisa regresinya adalah sebagai berikut:
Tabel 19 Hasil Analisis Regresi Satu Predictor X atas Y
Sumber
Variasi
Df
JK
RK
Freg
Ftabel
5% 1%
Kriteria
Regresi
Residu
1
37
98.9101
88.6826
98.9101
28.260
3,500003
-
0.325 0.418 Signifikan
Total 38 187.5927 127.1701
67
C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Sebagai hasil penelitian, setelah dilakukan analisis data
dengan menggunakan metode statistik, maka dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh
perhatian orang tua terhadap prestasi belajar pendidikan
agama Islam peserta didik SD Negeri Penjalin kelas V
Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal tahun ajaran
2010-2011 dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis
regresi satu prediktor yakni sejumlah 3,500003 dari harga
Freg. Kemudian hasil tersebut dikonsultasikan pada nilai F
pada tabel distribusi, yakni sebesar 0,325 pada taraf
signifikan 5% dan 0,418 pada taraf signifikan 1%.
2. Dari hasil konsultasi tersebut menunjukkan bahwa Freg
lebih besar dari Ftabel baik pada taraf signifikansi 1%,
yakni 0,418 maupun 5%, yakni 0,325. Dengan demikian,
hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh yang
signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar
peserta didik SD dapat diterima.
D. KETERBATASAN PENELITIAN
Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penelitian
ini masih banyak kekurangan sebagai kendala dan hambatan
pada saat melakukan tindakan penelitian maupun dalam hal
penghitungan hasil penelitian. Hal tersebut bukan karena faktor
kesengajaan, namun terjadi karena keterbatasan dalam
melakukan penelitian. Adapun beberapa faktor yang menjadi
kendala dan hambatan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
68
1. Keterbatasan Waktu Penelitian
Waktu penelitian memegang peranan yang sangat
penting. Namun demikian, sebagai peneliti sebagai guru
menyadari dalam melakukan penelitian kurang dapat
membagi waktu antara mengajar dan melakukan penelitian.
Selain itu, dari faktor responden atau peserta didik yang
duduk di kelas VI disibukkan dengan persiapan-persiapan
menghadapi ujian sekolah maupun ujian nasional. Kondisi
demikian menjadikan pada saat penyebaran angket kepada
responden dilakukan dalam waktu yang singkat dan tidak
sesuai dengan jadwal penelitian yang telah ditentukan.
2. Faktor Biaya
Faktor biaya bukan merupakan satu-satunya faktor
yang menjadi hambatan dalam penelitian ini. Pada dasarnya
biaya juga merupakan faktor pendukung penting agar
penelitian dapat terlaksana dengan sukses. Faktor biaya
sangat berhubungan dengan segala finansial yang
dibutuhkan selama penelitian berlangsung.
69
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
di SD Negeri Penjalin, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perhatian orang tua terhadap belajar anak adalah baik dalam kegiatan
belajar mengajar dengan memperhatikan penyediaan sarana belajar,
memberikan motivasi, membimbing pada saat belajar, memberi teladan
dalam mengamalkan ajaran Islam, mengamati kegiatan belajar di
sekolah, dan mengawasi kegiatan belajar di sekolah.
2. Prestasi belajar peserta didik SD Negeri yang duduk di kelas VI pada
tahun ajaran 2010-2011 menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini
diperoleh berdasarkan data nilai raport yang mencapai rata-rata 79 yang
masuk dalam kategori cukup, dan data hasil angket dengan nilai tes
rata-rata 82 yang masuk dalam kategori baik.
3. Ada pengaruh yang signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi
belajar PAI peserta didik. Hal ini berdasarkan data yang telah di analisis
dari angket dan prestasi belajar pendidikan agama Islam yang
ditunjukkan oleh nilai hitung Freg, yakni 3,500003 yang lebih besar
dari F tabel dengan taraf signifikansi 1% (0,418) dan 5% (0,325).
Dengan demikian, hipotesis yang peneliti ajukan, yakni” Ada pengaruh
yang signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar PAI
peserta didik kelas VI SD .” dapat diterima.
B. SARAN
Tanpa mengurangi rasa hormat peneliti terhadap semua pihak,
dengan segala kerendahan hati kiranya peneliti sampaikan beberapa saran,
yakni:
1. Oleh karena prestasi belajar peserta didik kelas VI SD Negeri Penjalin
dipengaruhi oleh perhatian orang tua, maka orang tua hendaknya lebih
70
meningkatkan perhatian kepada putra putrinya pada saat belajar di
rumah.
2. Orang tua hendaknya terus berupaya memperluas pengetahuan sebagai
upaya meningkatkan prestasi peserta didik
3. Kepada pihak sekolah agar senantiasa bekerja sama dengan orang tua
dengan memberikan laporan tentang prestasi belajar peserta didik
secara berkala.
Tiada kata yang pantas peneliti ucapkan selain rasa syukur
kepada Allah karena selesainya skripsi ini walaupun sederhana dengan
segal kekurangannya.
Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa penyusunan skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, segala saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak akan peneliti terima dengan
senang hati.
DAFTAR PUSTAKA
Aboe, Dhari. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Ahmadi, Abu. 1998. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Darajat, Zakiyah. 1996. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Ruhana
....................... . 1994. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Ruhana
------------------. 1996. Ilmu Jiwa Agama Bulan Bintang. Jakarta: Ruhana
Departemen Agama RI. 2003. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal
Kelembagaan Islam
Gie, The Liang. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Pusat Kemajuan Studi
Hamalik, Oemar. 2003. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Nasution. 2000. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara
Nasution, Thamrin, Nurhalijah. 1989. Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Samsudi. 2005. Desain Penelitian Pendidikan. Semarang: Unnes Press
Sudjana. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
Suryabrata, Sumardi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Instrumen Tes II
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Apakah yang kamu lakukan seandainya kamu dan teman-temanmu tersesat di
hutan, bekalmu sudah habis tetapi yang ada di hutan itu hanya binatang haram?
2. Jelaskan perbedaan antara Takdir Mubram dengan Takdir Muallaq!
3. Apa artinya Muhajirin dan ansor?
4. Berapa jumlah sahabat yang dipersaudarakan Nabi Muhammad SAW?
5. Sebutkan 4 golongan yang berhak menerima zakat!
6. Tuliskan 5 makanan yang diharamkan Allah untuk dimakan!
7. Kapan takdir Allah SWT dapat diketahui manusia?
8. Kapan tepatnya Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yasrib dan berapa jumlah
pemeluk agama Islam di yasrib waktu itu?
9. Sebutkan tujuan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin!
10. Sebutkan 3 syarat wajib mengeluarkan zakat!
Instrumen Tes I
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Al-Maidah ayat 3 diturunkan kepada nabi Muhammad ketika ia berada di ....
2. Masjid yang dibangun Nabi di kota Madinah bernama masjid ....
3. Percaya pada qodla` dan qodar itu adalah salah satu rukun ....
4. Setelah kita berusaha sungguh-sungguh lalu hasil akhirnya tawakal kepada ....
5. Zakat fitrah itu adalah zakat yang dikeluarkan untuk membersihkan ....
6. Pada dasarnya membayar zakat fitrah itu harus berupa ....
7. Sahabat Nabi yang asli berasal dari madinah disebut sahabat ....
8. Pak Salih adalah orang yang bekerja mengurusi zakat, maka dia di sebut ....
9. Antar sesama orang mu`min saling sayang menyanyangi dapat digambarkan dengan
cara ....
10. Allah SWT menciptakan manusia berbangsa dan bersuku-suku agar supaya ...
Instrumen Tes III
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Atas perintah siapakah Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah?
2. Apa arti “zakat” menurut bahasa?
3. Disebut apakah orang yang tidak bisa bekerja dan tidak mempunyai harta itu?
4. Berapa kali kita wajib zakat fitrah dalam satu tahun?
5. Dalam hal apakah kita tidak boleh tolong menolong?
6. Apakah yang dimaksud dengan zakat mal itu?
7. Siapakah yang menemani Nabi hijrah ke Madinah?
8. Berapakah zakat fitrah yang wajib dibayarkan untuk satu orang?
9. Bagaimanakah akibat di akhirat kelak jika kita beragama Islam?
10. Disebut apakah ketentuan Allah sejak zaman azali itu?
ANGKET PESERTA DIDIK
A. IDENTITAS
Nama : ........................................
Nomor Induk : ........................................
Kelas : ........................................
Alamat : ........................................
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Pilihlah salah satu alternatif jawaban dengan memberikan tanda silang (X) yang
sesuai dengan kondisimu saat ini
2. Jawablah setiap pertanyaan di bawah ini dengan jujur
3. Jawaban yang diberikan tidak akan berpengaruh pada prestasi di sekolah
C. BUTIR-BUTIR PERTANYAAN
Penyediaan Sarana Belajar PAI
1. Untuk meraih nilai yang baik, apakah orang tuamu menyediakan buku pelajaran
yang menunjang proses belajar mengajar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
2. Apakah Bapak/Ibu menyediakan tempat khusus untuk belajar di rumah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
3. Apakah Bapak/Ibu menyediakan buku dan alat tulis yang memadai untukmu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
4. Jika kamu meminta alat tulis atau buku-buku pelajaran, apakah Bapak/Ibu
memberikan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
5. Apakah Bapak/Ibu memberikan sarana belajar tas, buku, alat tulis, sepatu, dan
pakaian untuk sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
Memotivasi Belajar PAI
6. Apakah Bapak/Ibu bertanya tentang kesulitanmu kepada gurumu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d Hampir tidak pernah
7. Bila ada tambahan pelajaran di sekolah, apakah Bapak/Ibu menyuruhmu
berangkat ke sekolah
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
8. Untuk menambah, mendukung, dan mengatasi kesulitan belajar, apakah
Bapak/Ibu berusaha mendatangkan guru les untukmu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
9. Apabila kamu mendapat prestasi belajar yang baik, apakah Bapak/Ibu
memberikan hadiah atau pujian padamu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
10. Apakah Bapak/Ibu memberikan semanagat atau motivasi agar memperoleh
prestasi yang baik?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
Membimbing Belajar PAI
11. Apakah Bapak/Ibu menyarankan untuk membaca kembali mata pelajaran yang
disampaikan gurumu di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
12. Apakah Bapak/Ibu menyarankan untuk tidak hanya menghafal saja materi
pelajaran, tetapi memahami dan mempraktikkan sendiri?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
13. Apakah Bapak/Ibu bertanya kepadamu tentang materi pelajaran pendidikan agama
Islam yang sukar di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
14. Apakah Bapak/Ibu menganjurkan mengaji untuk meningkatkan prestasi
pendidikan agama Islam?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
15. Apakah Bapak/Ibu membantu apabila kamu mengalami kesulitan belajar
pendidikan agama Islam?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
Memberikan teladan yang baik
16. Apakah Bapak/Ibu datang ke sekolah untuk menghadiri undangan rapat wali
murid?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
17. Apabila di sekolah ada kegiatan ekstra kurikuler yang membutuhkan biaya,
apakah Bapak/Ibu kamu membayar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
18. Apakah Bapak/Ibu membayar iuran yang di minta oleh sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
19. Apakah Bapak/Ibu tepat waktu jika ada janji dengan orang lain?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
20. Apakah Bapak/Ibu menghormati pada orang yang lebih tua?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
Mengamati Kegiatan Belajar di Sekolah
21. Apabila kamu ada kegiatan di sekolah, apakah Bapak/Ibu datang untuk melihat?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
22. Apakah Bapak/Ibu menanyakan kegiatan yang kamu lakukan di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
23. Apabila kamu punya masalah atau persoalan di sekolah, apakah Bapak/Ibu
mengetahui?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
24. Apakah Bapak/Ibu mengetahui kegiatan yang kamu lakukan di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
25. Apakah Bapak/Ibu memeriksa buku raport yang telah kamu terima?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Hampir tidak pernah
Memberikan Pengawasan
26. Apakah Bapak/Ibu menunggu saat kamu belajar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
27. Apakah Bapak/Ibu memeriksa buku catatan setiap kamu pulang sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
28. Apakah Bapak/Ibu mengingatkan apabila ada PR (pekerjaan rumah)
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
29. Apabila kamu tidak belajar, apakah Bapak/Ibu memarahimu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
30. Apabila kamu menerima raport, apakah Bapak/Ibu memeriksa buku raport
tersebut?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah