Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PROMOSI, RELIGIUSITAS, DAN
KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT
MASYARAKAT MENABUNG DI BANK SYARIAH
DENGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Masyarakat Di Kota Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
TAUFIK SAIFUDIN
NIM 21314228
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGAFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon( 0298) 3432784 Salatiga 50721
Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN P EMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudara:
Nama : Taufik Saifudin
NIM : 21314228
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Judul :PENGARUH PROMOSI, RELIGIUSITAS, DAN
KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT MASYARAKAT
MENABUNG DI BANK SYARIAH DENGAN PENGETAHUAN
MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi
Kasus Masyarakat Di Kota Salatiga).
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 12 November 2018
Pembimbing
H. Abdul Aziz NP., M.M.
NIP. 19701028 200003 1 001
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon ( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
PENGARUH PROMOSI, RELIGIUSITAS, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
MINAT MASYARAKAT MENABUNG DI BANK SYARIAH DENGAN
PENGETAHUAN MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Masyarakat Di Kota Salatiga)
DISUSUN OLEH
TAUFIK SAIFUDIN
NIM. 21314132
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal 26 November 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Mochlasin, M.Ag. _____________________
Sekretaris Penguji : H. Abdul Aziz NP., M.M. _____________________
Penguji I : Taufikur Rahman, M.Si. _____________________
Penguji II : Nur Huri Mustofa, M.Si. _____________________
Salatiga, 26 November 2018
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Taufik Saifudin
NIM : 21314228
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Prodi : S1 Perbankan Syariah
Judul :PENGARUH PROMOSI, RELIGIUSITAS, DAN
KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT MASYARAKAT
MENABUNG DI BANK SYARIAH DENGAN
PENGETAHUAN MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING (Studi Kasus Masyarakat Di Kota Salatiga).
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 12 November 2018
Penulis,
Taufik Saifudin
NIM. 21314228
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Taufik Saifudin
NIM : 21314228
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/ S1 Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Pengaruh Promosi,
Religiusitas, dan Kepercayaan terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank
Syariah dengan Pengetahuan Masyarakat Sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus Masyarakat Di Kota Salatiga)” benar bebas dari plagiat, dan apabila
pernyataan ini terbukti tidak benar rmaka saya bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini sayabuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Salatiga, 12 November 2018
Yang membuat pernyataan,
Taufik Saifudin
NIM. 21314132
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
”Membahagiakan bapak, ibuk dan keluarga”
PERSEMBAHAN
”Skripsi Ini Ku Persembahkan Untuk Ibu dan Bapak”
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiarat Allah SWT yang telah
memberikan rahmad, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Promosi, Religiusitas, dan
Kepercayaan terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah dengan
Pengetahuan Masyarakat Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Masyarakat
Di Kota Salatiga)”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan jurusan Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam penelitian ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan
moril, materiil serta bantuan yang berupa informasi dari berbagai pihak. Atas
bantuan maupun bimbingan yang diberikan kepada penulis, maka dengan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan mendalam kepada:
1. Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan
Syariah.
4. H. Abdul Aziz N.P., MM. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Drs. Mubasirun, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik.
6. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu serta bimbingan kepada
penulis.
7. Seluruh staff dan karyawan bagian akademik IAIN salatiga atas
pelayanannya.
8. Orang tua ku Mulyanto dan Sumi yang telah memberikan segenap hati dan
jiwanya untuk anaknya.
viii
9. Masyarakat Kota Salatiga yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku (Anjar, Bagas, Bili, Alwi, Kurnia, Syarip, dan Rif’at)
yang telah banyak memberikan kebahagian yang teramat sulit untuk aku
lupakan.
11. Teman-teman KKN Podosoko.
12. Seluruh teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam angkatan 2014.
13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut
membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan
segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya. Amin.
Salatiga, 12 November 2018
Penulis
ix
ABSTRAK
Saifudin, Taufik. 2018. “Pengaruh Promosi, Religiusitas, dan Kepercayaan
terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah dengan
Pengetahuan Masyarakat Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus
Masyarakat Di Kota Salatiga)” Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing:
H. Abdul Aziz N, P, MM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi, religiusitas,
dan kepercayaan terhadap minat masyarakat Kota Salatiga menabung di bank
syariah dengan pengetahuan masyarakat sebagai variabel pemediasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kusioner kepada masyarakat Kota
Salatiga sebayak 100 responden. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan teknik sampel puroposive sampling yang merupakan salah satu teknik
pengumpulan data nonprobability sampling, dengan pertimbangan sebagai
berikut : (1) masyarakat Kota Salatiga, (2) beragama islam, (3) berusia 17 tahun
atau lebih, (4) sudah bekerja atau memiliki penghasilan sendiri, dan (5) memiliki
rekening atau nasabah di bank syariah. Data yang diperoleh kemudian diolah
dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistic 23. Analisis ini meliputi uji
reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, uji statistik dan uji menggunakan path
analysis.
Berdasarkan hasil uji t test pertama diperoleh bahwa variabel promosi,
dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat
menabung di bank syariah, variabel religiusitas dan pengetahuan berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap minat menabung. Hasil uji t test kedua
menunjukkan bahwa variabel promosi, religiusitas, dan kepercayaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pengetahuan masayarakat pada bank syariah.
Variabel pengetahuan tidak mampu memediasi promosi, religiusitas, dan
kepercayaan terhadap minat masyarakat menabung di bank syariah.
Kata Kunci: Promosi, Religiusitas, Kepercayaan, Pengetahuan, Minat.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .............................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 10
D. Kegunaan Penelitian .............................................................................. 11
E. Sistematika Penulisan ............................................................................ 13
BAB II .............................................................................................................. 14
KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 14
A. Telaah Pustaka ....................................................................................... 14
B. Kajian Teori ........................................................................................... 17
xi
1. Perilaku Konsumen ......................................................................... 17
2. Theory Of Reasoned Action (TRA) ................................................ 18
3. Promosi ........................................................................................... 20
a. Pengertian Promosi .................................................................... 20
b. Bauran Promosi ......................................................................... 21
4. Religiusitas ...................................................................................... 24
a. Pengertian Religiusitas .............................................................. 24
b. Dimensi Religiusitas .................................................................. 25
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religiusitas ........................ 26
5. Kepercayaan .................................................................................... 28
a. Pengertian Kepercayaan ............................................................ 28
b. Dimensi Kepercayaan ................................................................ 29
6. Pengetahuan .................................................................................... 32
a. Pengertian Pengetahuan............................................................. 32
7. Minat ............................................................................................... 35
a. Pengertian Minat ....................................................................... 35
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ................................. 36
C. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 37
D. Hipotesis ................................................................................................ 38
BAB III ............................................................................................................. 47
METODE PENELITIAN ............................................................................... 47
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 47
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 47
xii
C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 48
D. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 50
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 51
F. Skala Pengukuran .................................................................................. 51
G. Definisi Konsep dan Operasional .......................................................... 52
H. Instrumen Penelitian .............................................................................. 53
I. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................ 55
J. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 56
K. Uji Statistik ............................................................................................ 58
L. Alat Analisis .......................................................................................... 59
BAB IV ............................................................................................................. 61
ANALISIS DATA ........................................................................................... 61
A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 61
1. Profil Kota Salatiga ......................................................................... 61
2. Visi dan Misi Kota Salatiga ............................................................ 63
B. Deskripsi Data Responden .................................................................... 65
1. Jenis Kelamin Responden ............................................................... 65
2. Usia Responden ............................................................................... 66
3. Pendidikan Terakhir Responden ..................................................... 66
4. Pendapatan Responden .................................................................... 67
5. Pekerjaan Responden ...................................................................... 68
C. Analisis Data ......................................................................................... 69
1. Uji Instrumen .................................................................................. 69
xiii
a. Uji Reliabilitas ........................................................................... 69
b. Uji Validitas............................................................................... 70
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 71
a. Uji Multikolonieritas ................................................................. 71
b. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 72
c. Uji Normalitas ........................................................................... 73
d. Uji Linearitas ............................................................................. 73
3. Uji statistik ...................................................................................... 74
a. Uji Koefisien Determinasi R2 .................................................... 74
b. Uji F Test ..................................................................................... 75
c. Uji t ............................................................................................ 76
4. Analisis Path.................................................................................... 80
5. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 85
D. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 90
BAB V ............................................................................................................... 99
PENUTUP ........................................................................................................ 99
A. Kesimpulan ............................................................................................ 99
B. Saran .................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 102
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Penelitian, Promosi, Religiusitas, Kepercayaan, dan
Pengetahuan terhadap Minat ............................................................ 14
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ......................................................................... 53
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................. 65
Tabel 4.2 Usia Responden................................................................................. 66
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ....................................................... 67
Tabel 4.4 Pendapatan Responden ..................................................................... 67
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden ........................................................................ 68
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 69
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ............................................................................. 70
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 71
Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 72
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 73
Tabel 4.11 Hasil Uji Linearitas ......................................................................... 74
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 75
Tabel 4.13 Hasil Uji F Test ............................................................................... 75
Tabel 4.14 Hasil Uji T Test 1 .............................................................................. 76
Tabel 4.15 HasilUji T Test 2 ............................................................................... 78
Tabel 4.16 HasilUji Hipotesis ........................................................................... 89
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ...................................................................... 38
Gambar 4.1 Model Path Analysis ..................................................................... 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank merupakan suatu lembaga intermediasi yang sangat penting
bagi kelancaran perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, sistem
perbankan syariah di Indonesia tidak hanya beroperasi dengan prinsip
konvensiomnal saja, melainkan juga dapat beroperasi dengan prisip
syariah secara berbarengan, yang biasa disebut dengan dual banking
system (Mujahidin,2016). Perbankan konvensional menjalankan sistemnya
dengan sistem suku bunga (interest rate) sedangkan perbankan syariah
menjalankan sistemnya berdasarkan syariah. Usaha pembentukan sistem
ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun
meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan
investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram, dimana hal
tersebut tidak bisa dijamin oleh sitem perbankan konvensional.
Pada saat ini bank syariah mengalami pertumbuhan yang cukup
pesat. Berdasarkan data statistik perbankan syariah pada april 2018
diantaranta BUS (Bank Umum Syariah) telah mencapai 13 unit dan UUS
(Unit Usaha Syariah) telah mencapai 21 unit dan BPRS telah mencapai
167 unit. Selain itu pertumbuhan aset perbankan syariah mengalami
peningkatan yang cukup signifikan tiap tahunnya, dilihat dari total aset
pada tahun 2017 sebesar 424,181 milyar meningkat pada tahun 2018
2
sebesar 428,201 milyar (OJK,2018). Hal ini menunjukan bahwa minat
masyarakat menggunakan jasa perbankan syariah mengalami peningkatan.
Meskipun bank syariah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat,
kenyataannya dilapangan sektor jasa keuangan perbankan syariah terasa
kurang begitu berkembang jika di bandingkan dengan bank konvensional.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Inhil, Edi Gunawan
mengidentifikasi sejumlah faktor yang menjadi penyebab fenomena
tersebut. Indikator yang digunakan dalam melihat geliat pertumbuhan
perbankan syariah ialah pertumbuhan jumlah perbankan syariah yang
cukup lambat. Faktor yang cukup mempengaruhi eksistensi perbankan
syariah, tidak hanya Kabupaten Inhil adalah tingkat pertumbuhan ekonomi
masyarkat, maka diasumsikan jumlah nasabah juga akan semakin
meningkat seiring kemampuan untuk menyimpan uang yang ikut
bertambah. Selain faktor tersebut, minimnya promosi yang dilakukan
perbankan syariah mengakibatkan kurangnya minat masyarakat terhadap
bank syariah (WahanaRiau.com).
Indonesia merupakan suatu negara dengan penduduk mayoritas
muslim, namun dalam dunia perbankan masih di dominasi oleh bank
konvensional. Bank syariah seolah seperti sulit menembus dominasi
perbankan konvensional, padahal mayoritas penduduknya adalah muslim.
Keadaan ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan minat masyarakat
terhadap perbankan syariah, serta perkembangan sektor perbankan yang
tidak lepas dari perilaku konsumen dalam menentukan pilihannya untuk
3
menggunakan jasa perbankan, apakah akan menggunakan jasa perbankan
syariah atau pebankan konvensional.
Minat merupakan suatu aktivitas guna memenuhi suatu kebutuhan
yaitu jaminan akan materi. Menabung juga merupakan kegiatan atau
aktivitas yang memerlukan adanya keinginan dalam diri seseorang untuk
menyisihkan dan menyimpan uangnya di bank atau lembaga keuangan
lainnya. Menabung memerlukan niat agar perilakunya dapat terealisasi
dengan baik (Kristiyadi,2016).
Salah satu penyumbang modal dari usaha perbankan yaitu dana
pihak ketiga. Statistik perbankan syariah yang dipublikasikan oleh
Ototoritas Jasa Keuangan mencatat bahwa jumlah dana pihak ketiga Bank
Umum Syariah (UUS) per April 2018 telah mencapai Rp 27. 021.710 M.
tercatat sejak tahun 2015 sampai tahun 2018 jumlah dana pihak ketiga
bank umum syariah mengalami peningakatan yang cukup signifikan
(OJK,2018). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai
mempertimbangkan keberadaan perbankan syariah, sehingga masyarakat
mulai percaya terhadap bank syariah untuk mengivestasikan modalnya
atau hanya sekedar menyimpan tabungaannya di bank syariah.
Promosi menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh bank
dalam menarik minat nasabah. Kegiatan promosi menjadi sarana untuk
memperkenalkan produk yang dimiliki oleh bank sehingga nasbah lebih
mengenal produk-produk yang akan ditawarkan. Promosi merupakan
4
kegiatan penting bagi setiap perusahaan termasuk bank, karena sebaik
apapun produk yang dihasilkan jika tidak dikenal oleh nasbah maka
produk tersebut gagal di pasaran (Indriyono, 2000:235).
Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serat proses
psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli,
ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah
melakukan hal diatas atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan, 2014:5).
Perilaku konsumen menjadi petunjuk bagi perbankan syariah dalam
menerapkan manajemen pemasran yang tepat terhadap masyarakat.
Perilaku konsumen di pengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Philip
Kotler (2001:197) terdapat 4 faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu : faktor budaya, sosial, kepribadian, dan kejiwaan.
Masing-masing dari faktor tersebut meiliki sub faktor yang menjadi
elemen pembentuknya.
Persaingan ketat dalam dunia perbankan antara bank syariah dan
konvensional dalam merangsang minat masyarakat untuk bertransaksi di
bank syariah dilakukan dengan berbagai strategi marketing mix untuk
menghimpun dana dari masyarakat. Persaingan yang ketat ini menuntut
perbankan syariah menerapkan manajemen pemasaran yang efektif serta
konsep pemasaran yang sesuai dengan keadaan dan kondisi masyarakat.
Konsep pemasaran merupakan dasar pemikiran bagaimana caranya
aktifitas pemasaran dapat dilaksanakan berdasarkan suatu filsafat yang
mantap, yang mengungkap pemasaran yang tanggap dan bertanggung
5
jawab (Sunyoto,2014;27). Pemasaran yang baik harus memperhatikan
perilaku konsumen, seperti penciptaan produk, penentuan pasar sasaran,
dan promosi yang tepat sesuai kebutuhan konsumen.
Selain faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang telah
disebutkan tadi, religiusitas juga merupakan faktor pembentuk perilaku
konsumen. Menurut Suahardiyanto dalam Fauzan (2013) Religiusitas
adalah hubungan pribadi dengan pribadi ilahi Yang Maha Kuasa, Maha
Pengasih dan Maha Penyayang (Tuhan) yang berkonsekuensi hasrat untuk
berkenan kepada pribadi yang ilahi itu dengan melaksanakan kehendak-
Nya dan menjauhi yang tidak dikehendakinya (larangannya). Dalam islam
prilaku konsumen harus mencerminkan hubungannya dengan Allah SWT,
dengan memperhatikan aturan-aturan sesuai dengan syariat islam.
Religiustas seseorang diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupannya,
aktivitas beragama bukan hanya diwujudkan dalam ritual (beribadah) saja
namun juga di wujudkan dalam pribadi dan sikap seseorang, religiusitas
menjadi motivator penting dalam mendorong seseorang menggunakan jasa
perbankan syariah.
Bank merupakan bentuk perusahaan yang berorientasi pada
kepercayaan nasabah, tanpa kepercayaan nasabah bank tidak akan mampu
malakukan kegiatannya dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi bank
untuk dipercayai oleh nasabah. Jika kepercayaan antara pihak bank dan
nasabah sudah terbentuk, maka usaha untuk membina kerja sama akan
lebih mudah sehingga memberi keuntungan bagi kedua belah pihak.
6
Menurut pendapat Zur, et al. (Yohana,2014) menyatakan bahwa
kepercayaan konsumen dinyatakan sebagai komponen penting untuk
menjaga hubungan yang berkelanjutan diantara semua pihak yang terlibat
dalam bisnis. Melalui kepercayaan yang terbangun diantara berbagai pihak
yang terlibat dalam bisnis memungkinkan bisnis bisa terjalin dengan lebih
intensif mengingat masing-masing pihak memiliki kepercayaan untuk bisa
memenuhi tanggung jawabnya.
Faktor lain yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu
pengetahuan. Pengetahuan juga memegang peranan penting dalam
menumbuhkan minat masyarakat dalam menggunakan jasa perbankan,
terutama perbankan syariah. Pengetahuan dapat diperoleh dari informasi
melalui media seperti iklan, tv, radio dan lain sebagainya, pengetahuan
juga bisa diperoleh melalui pengalaman seseorang. Pengetahuan
konsumen dapat diartikan sebagai informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya
yang terkait dengan produk dan jasa tersebiut, informasi dan yang
berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen (Sumarwan,2014:147).
Kota salatiga terletak di Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah
penduduk tahun 2018 sebesar 186.420 jiwa (https://salatigakota.bps.go.id),
dimana penduduk Kota Salatiga adalah mayoritas beragama islam 78%.
Kota Salatiga terdiri dari empat Kecamatan, diantaranya : Kecamatan
Argomulyo, Kecamatan Tingkir, Kecamatan Sidomukti, Kecamatan
Sidorejo (https://id.m.wikipedia.org). Selain itu jumlah bank syariah di
7
Kota Salatiga masih relatif sedikit. Penduduk yang sebagian besar
beragama islam dan jumlah bank yang relatif sedikit dapat menjadi
peluang bagi perbankan syariah untuk mengembangkan pangsa pasarnya
dengan menarik minat masyarakat untuk menabung di perbankan syariah.
Karena hal tersebut penulis tertarik untuk menjadikan Kota Salatiga
sebagai objek penelitian.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2013) menyatakan
bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung nasabah di BRI Cabang Sleman. Namun penelitian yang
dilakukan oleh Kristiyadi (2016) mengenai pengaruh kelompok acuan,
religiusitas, promosi dan pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah
terhadap minat menabung di koperasi jasa keuangan syariah (studi kasus
pada BMT TAMZIZ Wonosobo) hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung dan variabel kelompok acuan,
religiusitas dan promosi tidak signifikan terhadap minat.
Penelitian yang dikaukan oleh Utami (2015) menyatakan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadapkeptusan nasabah
menabung di bank syariah, namun penelitian yang dilakukan oleh Echabi
dan Aziz (2012) religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap prilaku
konsumen melainkan lebih dipengaruhi oleh profit oriented, agama bukan
merupakan faktor dominan yang dipertimbangkan oleh konsumen atau
nasabah dalam memilih bank syariah.
8
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2012) analisis minat
menabung masyarakat pada bank muamalat di Kota Kisaran, ada tiga
faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pelayan baik pelayanan sarana
maupun pelayanan bertransaksi, faktor keyakinan serta faktor lokasi
(jarak). Faktor keyakinan atau kepercayaan menjadi faktor yang paling
dominan sebagai faktor pendorong masyarakat Kisaran menabung di bank
muamalat.
Penelitian yang dilakukan oleh Inayah (2017) menunjukkan hasil
bahwa variabel pengetahuan baik secara parsial dan simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan menabung di bank syariah.
Namun penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2015) menunjukkan hasil
bahwa pengetahuan tidak berpengaruh terhadap preferensi menabung pada
perbankan syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2018)
menunjukkan bahwa variabel pengetahuan mampu menjadi variabel
mediasi sosialisasi terhadap kepatuhan.
Berdasarkan pemaparan di atas penulis termotivasi untuk
melakukan penelitian ini, untuk menguji seberapa besar pengaruh promosi,
religiusitas, kepercayaan dan pengetahuan terhadap minat menabung di
bank syariah khususnya masyarakat di Kota salatiga. Selain itu terdapat
pebedaan penelitian (research gap) terdahulu sehingga penulis ingin
menguji kembali faktor tersebut dengan objek penelitian yang berbeda dari
sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah dengan menjadikan pengetahuan masyarakat sebagai variabel
9
intervening. Disamping itu juga untuk mengetahui apakah variabel
pengetahuan dapat memediasi hubungan antara promosi, religiusitas, dan
kepercayaan terhadap minat masyarakat menabung di bank syariah.
Berdasrkan hal tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Promosi, Religiusitas, Dan Kepercayaan
Terhadap Minat Masyarakat Menabung Di Bank Syariah Dengan
Pengetahuan Masyarakat Sebagai Variabel Intervening” (Studi Kasus
Masyarakat Di Kota Salatiga).
B. Rumusan Masalah
Berdasrkan latar belakang masalah yang telah di uraikan maka
rumusan maslah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh promosi terhadap minat masyarakat Kota
Salatiga menabung di bank syariah ?
2. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap minat masyarakat Kota
Salatiga menabung di bank syariah ?
3. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap minat masyarakat Kota
Salatiga menabung di bank syariah ?
4. Bagaimana pengaruh pengetahuan terhadap minat masyarakat Kota
Salatiga menabung di bank syariah ?
5. Bagaimana pengaruh promosi terhadap pengetahuan masyarakat Kota
Salatiga pada perbankan syariah?
10
6. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap pengetahuan masyarakat
Kota Salatiga pada perbankan syariah?
7. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap pengetahuan masyarakat
Kota Salatiga pada perbankan syariah?
8. Bagaimana pengaruh promosi terhadap minat masyarakat Kota
Salatiga menabung di bank syariah dengan pengetahuan sebagai
variabel pemediasi (intervening)?
9. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap minat masyarakat Kota
Salatiga menabung di bank syariah dengan pengetahuan sebagai
variabel pemediasi (intervening)?
10. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap minat masyarakat Kota
Salatiga menabung di bank syariah dengan pengetahuan sebagai
variabel pemediasi (intervening)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan juga rumusan masalah,
maka peneliti mengemukakan bahwa tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat masyarakat Kota
Salatiga menabung di bank syariah.
2. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap minat masyarakat
Kota Salatiga menabung di bank syariah.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap minat masyarakat
Kota Salatiga menabung di bank syariah.
11
4. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap minat masyarakat
Kota Salatiga menabung di bank syariah.
5. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap pengetahuan
masyarakat Kota Salatiga pada perbankan syariah.
6. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap pengetahuan
masyarakat Kota Salatiga pada perbankan syariah.
7. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap pengetahuan
masyarakat Kota Salatiga pada perbankan syariah.
8. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat masyarakat Kota
Salatiga menabung di bank syariah dengan pengetahuan sebagai
variabel pemediasi (intervening).
9. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap minat masyarakat
Kota Salatiga menabung di bank syariah dengan pengetahuan sebagai
variabel pemediasi (intervening).
10. Untuk mengetahui pengaruh kepercyaan terhadap minat masyarakat
Kota Salatiga menabung di bank syariah dengan pengetahuan sebagai
variabel pemediasi (intervening)?.
D. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Teoritis
a. Akademisi
Diharapkan dapat mengetahui dan menambah wawasan di
bidang perbankan syariah mengenai analisis pengaruh promosi,
12
religiusitas, dan kepercayaan terhadap minat masyarakat menabung
di bank syariah dengan pengetahuan masyarakat sebagai variabel
intervening.
b. Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di
bidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah khususnya
perbankan syariah, serta ajang ilmiah untuk menerapkan berbagai
teori di bangku perkuliahan.
2. Praktis
a. Perbankan
Dari hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagai masukan
kepada bank syariah untuk menentukan langkah strategis agar
dapat meningkatkan minat masyarakat unutk menabung di bank
syariah.
b. Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
informasi ketika menabung di bank syariah. Sehingga masyarakat
dapat memiliki gambaran tentang bagaimana kondisi perbankan
syariah yang dapat memberikan keamanan penitipan dana dan
menguntungkan bagi mereka.
13
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN: Menguraikan latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI: Meliputi kajian teori, penelitian
sebelumnya yang relevan yang memberikan gambaran posisi penelitian
terhadap penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai acuan penulis pada
penelitian ini, kerangka dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN: Meliputi jenis penelitian, variabel
penelitian yang digunakan, penetuan populasi dan sampel, jenis dan
sumber data, skala pengukuran, definisi operasional variabel, metode
pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN: Meliputi gambaran singkat
objek peneltian, analisa dan pembahasan analisis.
BAB V PENUTUP: Mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian serta berisi saran-saran.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yang mempunyai kaitan
dengan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang
berkaitan dengan promosi, religiusitas, kepercayaan, dan pengetahuan
terhadap minat menabung di bank syariah telah diteliti pada berbagai
penelitian terdahulu. Di bawah ini merupakan tabel ringkasan peneletian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Promosi, Religiusitas, Kepercayaan, dan Pengetahuan
Terhadap Minat
No. Peneliti dan
Tahun
Variabel Hasil
Independen Dependen
Promosi (+) / (-)
1. Tri Astuti dan
indah Mustikawati,
2013
Promosi Minat Positif (+)
dan
signifikan
2. M. Hafids, sam’ani
sya’roni, dan
Marlina, 2013
Promosi Minat Positif (+)
dan
signifikan
3. Kristiyadi dan Sri
Hartiyah, 2016
Promosi Minat Negatif (-)
4. Novia Syara Dhevi, dan
Kasmiruddin, 2015
Promosi Minat Positif (+)
dan
signifikan
15
Lanjutan Tabel 2.1
No. Peneliti dan
Tahun
Variabel Hasil
Independen Dependen
Religiusitas (+) / (-)
1. Asra
Idriyanssyah
Purba, 2017
Religiusitas Minat Positif (+)
dan
signifikan
2. Nadia Triana,
Neneng
Nurhasana, Ifa
Hanifa, 2016
Religiusitas Minat Positif (+)
dan
signifikan
3. Kristiyadi dan
Sri Hartiyah,
2016
Religiusitas Minat Positif (+)
dan
signifikan
4. Fithri Tyas
Hapsari & Irfan
Syauqi Beik,
2014
Religiusitas Minat Positif (+)
dan
signifikan
Kepercayaan (+) / (-)
1. Yohana Neysa
Setyawan dan
Edwin
Japarianto, 2014
Kepercayaan Minat Positif (+)
dan
signifikan
2. Dita Pertiwi dan
Haroni Doli H.
Ritong, 2013
Kepercayaan Minat Positif (+)
dan
signifikan
3. Muhammad
Yunus, 2016
Kepercayaan Minat Positif (+)
dan
signifikan
4. Abdallah,
Muhammad dan
irsyad lubis,
2015
Kepercayaan Minat Positif (+)
dan
signifikan
Pengetahuan (+) / (-)
1. Syahriyal, 2018 Pengetahuan Minat Positif (+)
dan
signifikan
2. Imran dan
Bambang .H,
2017
Pengetahuan Minat Negatif (-)
16
Lanjutan Tabel 2.1
No. Peneliti dan
Tahun
Variabel Hasil
Independen Dependen
Pengetahuan (+) / (-)
3. Arifatun Nisak,
Saryadi,
Suryoko, Sri,
2013
Pengetahuan Minat Positif (+)
dan
signifikan
4. Maria D.k,
Muhammad
Dimyati, dan
Hari Sukarno,
2018
Pengetahuan Minat Positif (+)
dan
signifikan
Promosi terhadap Pengetahuan (+) / (-)
1. Anih Kurnia,
2014
Promosi Pengetahuan Positif (+)
dan
signifikan
2. Surya Wibowo,
2013
Promosi Pengetahuan Positif (+)
dan
signifikan
3. Sujana, dan Dewi Amiarti,
2007
Promosi Pengetahuan Positif (+)
dan
signifikan
Kepercayaan terhadap Pengetahuan (+) / (-)
1. M. Nur
Ghufron, Rini
Risnawita, 2013
Kepercayaan Pengetahuan Positif (+)
dan
signifikan
2. Siti M, Hadi P,
dan Besral,
2016
Kepercayaan Pengetahuan Positif(+)dan
signifikan
17
B. Kajian Teori
1. Perilaku Konsumen
Menurut Engel, Blacwell, dan Miniard (1995) perilaku
konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
ini. (Sumarwan,2014;4). Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2011)
dalam (Andespa, 2017:48) perilaku konsumen merupakan proses
seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk
menggunakan dan membuang barang-barang dan jasa-jasa yang di
beli, juga termasuk faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
dan penggunaan produk.
Menurut Umar (2005:64) perilaku konsumen adalah suatu
tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan penyusuli tindakan tersebut. Perilaku konsumen
merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-
barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan
(Sunyoto, 2014:4)
18
Menurut Sciffman dan Kanuk (2000) adalah proses yang dilalui
oleh seseorang dalam mencari membeli, menggunakan, mengevaluasi,
dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang
diharapakan bisa memenuhi kebutuhannya. Dapat dikatakan bahwa
perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat
keputusan, baik individu, kelompok atuapun organsasi, membuat
keputusan-keputusan beli atau melakukan transakasi pembelian suatu
produk dan mengkonsumsinya (Prasetijo 2004; 9).
Menurut Philip Kotler (2001) dalam (Nisak, 2013:2)
menyebutkan setidaknya ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen diamana masing-masing dari faktor-faktor tersebut memiliki
subfaktor yang menjadi elemen pembentuknya yaitu :
a. faktor budaya (budaya, sub budaya, kelas sosial)
b. fakor sosial (kelompok acuan, keluarga, peran dan status)
c. faktor kepribadian (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian)
d. faktor kejiwaan (motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan).
2. Theory Of Reasoned Action (TRA)
Teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action/TRA)
adalah sebuah teori keperilakuan yang dikemukakan oleh Ajzen dan
Fishbein (1980), untuk selanjutnya disingkat TRA. Teori ini
dikembangkan menggunakan pendekatan kognitif, dengan ide dasar
bahwa: “humans are reasonable animals who diciding what actions to
19
take, systematically process and utilized the informations available to
them” (Ajzen dan Fishbein dalam Smet 1994, h.164). Spesifikasi TRA
(Ajzen dan Fishbein, 1980) dibanding dengan teori keperilakuan
lainnya adalah menghubungkan kepercayaan/keyakinan (beliefs),
sikap (attitude), minat/kehendak/keinginan (intention) dan perilaku
(behavior). Minat dipandang sebagai prediktor terbaik dari perilaku,
jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik
memprediksinya adalah mengetahui minat orang tersebut. Oleh
karenananya TRA (Ajzen dan Fishbein, 1980) juga disebut sebagai
behavioral intention theory (Smet, 1994), yaitu teori yang
menjelaskan bahwa minat seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu perilaku atau tindakan merupakan penentu langsung
dari perilaku atau tindakannya (Jogiyanto, 2007:31).
Keuntungan menggunakan TRA (Ajzen dan Fishbein, 1980)
dibanding dengan teori keperilakuan lainnya adalah teori ini dapat
menganalisis komponen perilaku dalam item yang operasional (Smet,
1994, h. 166). Dalam hal ini perilaku individu (behavior) didefinisikan
sebagai tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan oleh seorang
individu dan sangat erat hubungannya dengan minat individu
berperilaku (behavioral intention). Sedangkan minat (intention)
didefinisikan sebagai keinginan melakukan perilaku (Bakri, 2014:64).
TRA (Ajzen dan Fishbein, 1980) dikembangkan dengan
asumsi bahwa manusia umumnya melakukan sesuatu tindakan atau
20
perilaku dengan cara-cara sadar (rasional), mempertimbangkan semua
informasi yang ada dan implikasi- implikasi dari tindakan mereka.
Dengan asumsi yang demikian itu, Ajzen dan Fishbein (1980) dalam
TRA menyatakan bahwa minat merupakan suatu fungsi dari dua
penentu dasar, penentu pertama berhubungan dengan faktor pribadi
dan penentu kedua berhubungan dengan faktor sosial. Penentu
pertama yang berhubungan dengan faktor pribadi adalah sikap
terhadap perilaku (attitude towards behavior), sedangkan penentu
kedua yang berhubungan dengan faktor sosial adalah norma subyektif
(subjectives norm) (Bakri, 2014:64).
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Menurut Stanton, Etzel & Walker (1994) dalam (Sunyoto,
2015:157), promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran
perusahaan yang di dayagunakan untuk memberitahukan,
membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.
Sedangkan bauran promosi dalah kombinasi dan penjualan tatap
muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan
masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Indriyono Gitosudarmo (1999), promosi adalah
merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka
21
menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Sedangkan menurut
Lupiyoadi (2006), promosi merupakan strategi pemasaran yang
dilakukan oleh bank kepada nasabah untuk menjelaskan produk-
produk bank sehingga nasabah mendapatkan informasi yang jelas
mengenai produk yang ditawarkan bank dan nasabah akan memilih
produk yang sesuai.
b. Bauran Promosi
Bauran promosi menurut Hamdani (2006) diantaranya
sebagai berikut :
1) Periklanan (advertising)
Penegertian periklanan merupakan salah satu bentuk
dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan
barang atau jasa. Adapun tujuan perilkanan di antaranya, yaitu:
a) Iklan yang bersifat memberikan informasi, yaitu iklan
yang secara panjang lebar menerangkan produk dalam
tahap rintisan (perkenalan) untuk menciptakan permintaan
atas produk tersebut.
b) Iklan membujuk, yaitu iklan menjadi penting dalam situasi
persaingan di mana sasaran perusahaan adalah
menciptakan permintaan yang selektif akan merek
tertentu.
22
c) Iklan pengingat, yaitu iklan ini akan sangat penting dalam
tahap kedewasaan suatu produk untuk menjaga agar
konsumen selalu ingat akan produk tersebut.
d) Iklan pemantapan, yaitu iklan yang berusaha menyakinkan
para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang
tepat.
2) Penjulan persorangan (personal selling)
Penjualan perseorangan mempunyai peranan yang
penting dalam pemasaran produk, karena interaksi secara
personal antara penyedia produk dan konsumen sangat penting,
produk tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin, dan
orang merupakan bagian dari produk.
3) Promosi penjualan (sales promotion)
Penegertian promosi penjualan adalah semua kegiatan
yang dimaksudkan untuk meningkatkan produk dari produsen
sampai pada penjulan akhirnya, misalnya dengan spanduk,
brosur.
4) Hubungan masyarakat (public relation)
Penegertian hubungan masyarakat adalah merupakan
kiat pemasaran penting lainnya di mana perusahaan tidak
hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan
penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan
publik yang lebih besar.
23
5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mout)
Pelanggan akan berbicara kepada pelanggan lain atau
masyarakat lainnya tentang pengalamannya menggunakan
produk yang dibelinya. Jadi iklan ini bersifat referensi dari
orang lain, dan referensi ini dilakukan.
6) Pemasaran lansung (direct marketing)
Pengertian pemasaran langsung adalah merupakan
unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan promosi.
Pemasaran langsung ada enam macam, yaitu direct mail, mail
order, direct response, direct selling, telemarketing, dan
digital marketing.
Promosi adalah kebutuhan yang menimbulkan motif
atau kekuatan pendorong terjadinya perilaku tertentu, pada
umumnya tersembunyi atau tidak tampak kemunculan
seperangkat kebutuhan pada saat tertentu biasanya disebabkan
oleh stimulus internal yang terdapat dalam kondisi psikologis
dalam proses emosional ataupun kognitif atau oleh stimulus
eksternal dilingkungan sekitar.
Dapat disimpulkan bahwa promosi menjadi salah satu
hal penting dalam upaya menarik minat nasabah. Dengan
melakukan promosi atas produk-produk yang ditawarkan bank
kepada nasabah maka pengetahuan/informasi yang akan
diperoleh nasabah terkait produk-produk bank tersebut menjadi
24
lebih luas. Disamping itu promosi dapat menuntun,
mempengaruhi, membujuk dan mengajak orang lain baik
secara langsung maupun tidak langsung akan membuat orang
lain termotivasi untuk melakukan tindakan yang telah
dipromosikan (Kristiyadi, 2016:49).
4. Religiusitas
a. Pengetian Religiusitas
Menurut Suhardiyanto (2001), religiusitas adalah hubungan
pribadi dengan pribadi ilahi Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan
Maha Penyayang (Tuhan) yang berkonsekuensi hasrat untuk
berkenan kepada pribadi yang ilahi itu dengan melaksanakan
kehendak-Nya dan menjauhi yang tidak dikehendakinya
(larangannya). Keberagamaan atau religiusitas diwujudkan dalam
berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama bukan hanya
terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tapi
juga ketika melakukan aktifitas lain yang didorong oleh kekuatan
supranatural. Bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang
tampak dan dapat dilihat mata, tapi juga aktivitas yang tak tampak
dan terjadi dalam hati seseorang.
Menurut Abdullah (2000) religiusitas dapat didefinisikan
sebagai tindakan mengekspresikan ajaran agama melalui perilaku
ritual ibadah maghdah serta ibadah ghairu maghdah, yakni sosial
25
kemasyarakatan. Wujud kehidupan sosial kemasyarakatan dapat
dijalankan pada sektor budaya, politik, hukum, dan ekonomi.
b. Dimensi Religiusitas
Menurut Glock dan Stark (Robertson, 1988) dalam (Pontoh,
2015:103) religiusitas seseorang akan meliputi berbagai macam sisi
atau dimensi.
1) Dimensi keyakinan.
Dimensi ini bersisi pengharapan- pengharapan dimana
orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis
tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut.
2) Dimensi praktik agama.
Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan
hal- hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen
terhadap agama yang dianutnya. Ketaatan dan ritual bagaikan
ikan dengan air meski ada perbedaan penting. Apabila aspek
ritual dari komitmen sangat formal dan khas publik, semua
agama yang dikenal juga mempunyai perangkat tindakan
persembahan dan kontemplasi personal yang relatif spontan,
informal dan khas pribadi.
3) Dimensi pengalaman.
Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa
semua agama mengandung pengharapan – pengharapan
26
tertentu, meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang
yang beragama dengan baik pada suatu waktu akan mencapai
pengetahuan subjektif dan langsung mengenai kenyataan
terakhir (kenyataan terakhir bahwa ia akan mencapai suatu
kontak dengan kekuatan supernatural).
4) Dimensi pengetahuan agama.
Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-
orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal
pengetahuan mengenai dasar-dasar pengetahuan dan keyakinan
jelas berkaitan satu sama lain.
5) Dimensi pengamalan dan konsekuensi.
Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat- akibat
keyakinan religiusitas, praktik, pengalaman dan pengetahuan
seseorang dari hari ke hari. Agama banyak menggariskan
bagaimana pemeluknya seharusnya berpikir dan bertindak
dalam kehidupan sehari-hari, tidak sepenuhnya jelas sebatas
mana konsekuensi-konsekuensi agama merupakan bagian dari
komitment religiusitas atau semata- mata berasal dari agama.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religiusitas
Thouless (1995:34) membedakan faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam, yaitu
27
1) Pengaruh pendidikan dan berbagai tekanan sosial.
Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial dalam
perkembangan keagamaan itu, tekanan dari orang tua, tradisi-
tradisi sosial, tekanan dari lingkungan sosial untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang
disepakati oleh lingkungan itu.
2) Faktor pengalaman
Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang
membentuk sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai
keindahan, konflik moral dan pengalaman emosional
keagamaan. Faktor ini umumnya berupa pengalaman spiritual
yang secara cepat dapat mempengaruhi perilaku individu.
3) Faktor kehidupan
Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat
menjadi empat, yaitu: (a) kebutuhan akan keamanan atau
keselamatan, (b) kebutuhan akan cinta kasih, (c) kebutuhan
untuk memperoleh harga diri, dan (d) kebutuhan yang timbul
karena adanya ancaman kematian.
4) Faktor intelektual
Berkaitan dengan proses penalaran verbal atau
rasionalisasi.
28
Dapat disimpulkan bahwa religiusitas merupakan aspek
religi yang telah dihayati oleh individu dalam hati, religiusitas
diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh
keyakinan dan seberapa dalam penhayatan atas agama yan
dianutnya. Religiusitas merupakan sistem yang kompleks yang
terdiri dari kpercayaan dan keyakinan yang tercermin dalam sikap.
Dalam hal ini menunjuk pada bentuk kegiatan menabung.
Anggapan mereka bahwa menabung merupakan kegiatan
pengendalian diri terhadap sikap konsumtif dan sebagai wujud
syukur atas rezeki yang diberikan tuhan.
5. Kepercayaan
a. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan menurut Mayer et al. (2007) dalam
Suryawardana (2015: 259) merupakan kesediaan satu pihak untuk
menerima risiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan
bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak
yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi
dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya.
Menurut Sunarto (2003: 153) Kepercayaan merupakan
suatu hal yang penting bagi sebuah komitmen atau janji, dan
komitmen hanya dapat direliasisasikan jika suatu saat berarti.
Kepercayaan ada jika para pelanggan percaya bahwa penyedia
29
layanan jasa tersebut dapat dipercaya dan juga mempunyai derajat
integritas yang tinggi. Kepercayaan pelanggan adalah semua
pengetahuan yang dimiliki pelanggan dan semua kesimpulan yang
dibuat pelanggan tentang objek, atribut dan manfaatnya.
Menurut (Maharani, 2010) dalam Yohana (2014:2)
kepercayaan atau ekspektasi positif dari pelanggan merupakan
komponen fundamental dari strategi pemasaran yang ditujukan
untuk mengarah pada penciptaan hubungan nasabah sejati. Nasabah
harus mampu merasakan bahwa dia dapat mengandalkan
perusahaan, bahwa perusahaan dapat dipercaya. Kepercyaan akan
timbul dan berkembang setelah pertemuan yang berulang kali dan
seorang individu mengambil resiko dalam berhubungan dengan
mitranya.
Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merupakan
kesediaan pihak tertentu terhadap pihak lain dalam melakukan
hubungan suatu transakasi atau komitmen, bahwa pihak tersebut
akan memenuhi kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan
dan mau mengambil resiko yang akan diterimanya.
b. Dimensi Kepercayaan
Menurut McKnight, Kacmar, dan Choudry (Jeniffer, 2014)
kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang belum saling kenal
30
baik dalam berinteraksi maupun proses transakasi. Terdapat dua
dimensi kepercayaan konsumen, diantaranya sebagai berikut:
1) Trusting Belief
Trusting bilief adalah sejauh mana seseorang percaya
dan merasa yakin terhadap orang lain dalam suatu situasi.
Trusting belief dalah persepsi pihak yang dipercaya (penjual)
yang mana penjual memiliki karakateristik yang akan
menguntungkan konsumen. Terdapat tiga elemen pembentuk
trusting belief yaitu:
a) Benevelonce (niat baik)
Adalah seberapa besar seseorang percaya kepada
penjual untuk berperilaku baik kepada konsumen.
Benevelonce merupakan kesedian penjual untuk melayani
kepentingan konsumen.
b) Integrity (integritas)
Adalah seberapa besar keyakinan seseorang
terhadap kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi
kesepakatan yang telah dibuat konsumen.
31
c) Competence(kompetensi)
Adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan
yang di miliki penjual untuk membantu konsumen dalam
melakukan sesuatu sesuai dengan yang di butuhkan
konsumen tersebut. Esensi kompetensi merupakan
seberapa besar keberhasilan penjual untuk menghasilkan
hal yang diinginkan oleh konsumen. Inti dari kompetensi
adalah kemampuan penjual untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
2) Trusting Intention
Adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang siap
bergantung pada orang lain dalam situasi, ini terjadi secara
pribadi dan mengarah langsung kepada orang lain. Trusting
intention didasarkan pada kepercayaan kognitif seseorang
keada orang lain. Terdapat dua elemen pembentuk trusting
intention yaitu:
a) Willing to depend
Adalah kesedian konsumen untuk bergantung
kepada penjual berupa penerimaan resiko atau
konsekuensi negatif yang mungkin terjadi.
32
b) Subjective probability of depending
Adalah kesediaan konsumen secara subjektif
berupa pemberian informasi pribadi kepada penjual,
melakukan transaksi, serta bersedia untuk mengikuti
perasaan atau permintaan dari penjual.
6. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Mowen dan Minor dalam (Sunyoto, 2013: 53)
mendefinisikan pengetahuan sebagai the amount of experince with
and information abaout particular products or service a person
has. Atau pengetahuan adalah sejumlah pengalaman dengan
berbagai macam informasi tentang produk atau jasa tertentu yang
dimiliki. Sedangkan penegetahuan konsumen menurut Nitisusastro
(2013) adalah segala sesuatu yang diketahui dan dipahami oleh
konsumen tentang suatu produk yang dipasarkan yang melekat dan
dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli.
Pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta
penegetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut,
dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen (Sumarwan 2014:147). Sedangkan menurut Soekidjo
Notoatmodjo dalam (Syahriyal, 2018: 143) pengetahuan atau
33
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour). Karena itu dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan.
Mowen dan Minor dalam Sumarwan (2011: 148) membagi
pengetahuan konsumen menjadi 3 kategori:
1) Pengetahuan objektif (Objective knowledge)
Informasi yang benar mengenai kelas produk yang disimpan
melalui memori jangka panjang konsumen.
2) Pengetahuan subjektif(Subjective knowledge)
Persepsi konsumen mengenai apa dan berapa banyak yang dia
ketahui mengenai kelas produk.
3) Informasi mengenai pengetahuan lainnya
Engel, Blakwell, dan Miniard dalam Sumarwan (2011: 148)
membagi pengetahuan konsumen ke dalam 3 macam:
1) Pengetahuan produk
Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai informasi
mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk,
merek, terminology produk, atribut atau fitur produk, harga
produk dan kepercayaan mengenai produk.
34
2) Pengetahuan pembelian
Berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk
memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang dimana membeli produk dan kapan
membeli produk. Ketika konsumen memutuskan akan membeli
suatu produk, maka ia akan menentukan dimana ia membeli
produk tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan
konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat
ditentukan oleh pengetahuannya. Implikasi penting bagi
strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada
konsumen dimana konsumen bisa membeali produk tersebut.
3) Pengetahuan pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen
jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat
yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen,
maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi
produk tersebut dengan benar. Kesalah yang dilakukan
konsumen dalam menggunakan suatu produk akan
menyebabkan produk tidak dapat berfungsi dengan baik. Ini
akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalah
terletak pada diri konsumen. Produsen tidak menginginkan
konsumen menghadapi hal tersebut, karena itu produsen sangat
35
berkepentingan untuk meberitahu konsumen bagaimana cara
menggunakan produknya dengan benar.
7. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Mowen dalam (Andespa, 2017:44) minat beli
merupakan sesuatu yang diperoleh dari proses belajar dan proses
pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Dimana nantinya
minat beli menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam
benak nasabah dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang
pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi
kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam
benaknya itu.
Pengertian minat (interest) menurut Kothler dalam
(Sahriyal, 2018:142) digambarkan sebagai situasi seseorang
sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk
memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung
diasumsikan sebagai minat beli merupakan perilaku yang muncul
sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan
pelanggan untuk melakukan pembelian. Menurut Ferdinand (2002)
minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai
berikut :
1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli produk.
36
2) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.
3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan
produk prefrensinya.
4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk
yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung
sifat
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya
minat, baik yang berasal dari individu itu sendiri, ataupun dari
lingkungan masyarakat, Crow & Crow dalam (Nisak,
2013:3)mengemukakan ada tiga faktor utama yang membentuk
minat, yaitu:
1) Faktor dorongan dari dalam, artinya mengarah pada
kebutuhan-kebutuhan yang muncul dari dalam individu,
merupakan faktor yang berhubungan dengan dorongan fisik,
motif, mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa takut, rasa
sakit, juga dorongan ingin tahu membangkitkan minat untuk
mengadakan penelitian dan sebagainya.
37
2) Faktor motif sosial, artinya mengarah pada penyesuaian diri
dengan lingkungan agar dapat diterima dan diakui oleh oleh
lingkungannya atau aktifitas untuk memenuhi kebutuhan
sosial, seperti bekerja, mendapatkan status, mendapatkan
perhatian dan penghargaan.
3) Faktor emosional atau perasaan, artinya minat yang erat
hubungannya dengan perasaan atau emosi, keberhasilan dalam
beraktivitas yang didorong oleh minat akan membawa rasa
senang dan memperkuat minat yang sudah ada, sebaliknya
kegagalan akan mengurangi minat individu tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa minat menabung nsabah adalah
keinginan yang timbul dari keingingan diri nasabah untuk
menggunakan produk/jasa bank atau menyimpan dana atau uang
yang merekan miliki di bank dengan masud dan tujuan tertentu.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu maka
dapat disusun model riset dalam penelitian ini, seperti yang disajikan
dalam gambar berikut:
38
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Kerangka pemikiran di atas menjelaskan bahwa Promosi (X1),
Religiusitas (X2) dan Kepercayaan (X3) berpengaruh terhadap Minat (Y)
dengan Pengetahaun (Z) sebagai variabel intervening.
D. Hipotesis
1. Pengaruh Promosi terhadap Minat Masyarakat Kota Salatiga
Menabung di Bank Syariah
Promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan sangat
diperlukan untuk menarik minat konsumen agar menggunkan
produk/jasa. Sesuai dengan haikatnya bahwa tujuan promosi adalah
memberitahu, membujuk, dan mengingat konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh Kristiyadi (2016) menunjukan
hasil bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Di Wonosobo.
Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Tri Astuti (2013)
39
menunjukan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menabung. Hal ini membuktikan bahwa dengan
promosi minat seseorang konsumen akan meningkat dalam
menggunakan produk. Semakin tinggi promosi yang dilakukan akan
meningkatkan minat seseorang. Dalam penelitian ini diajukan hpotesis
sebagai berikut;
H1: Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
masyarakat Kota Salatiga menabung di bank syariah
2. Pengaruh Religiusitas terhadap Minat Masyarakat Kota Salatiga
Menabung di Bank Syariah
Religiusitas merupakan aspek religi yang dihayati oleh
individu dalam hati, seberapa jauh pemahaman dan penegetahuan
agama yang dianutnya. Penelitian yang dilukan oleh Nadia (2016)
menunjukkan bahwa tingkat religiusitas berpengaruh postif dan
signifikan terhadap minat menabung mahasiswa di bank syariah
kantor kas UNISBA. Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan
oleh Asra (2017) menunjukan bahwa motif agama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat masyarakat Aceh Tenggara dalam
menabung. Semakin tinggi religiusitas sesesorang maka akan semakin
tinggi pula minat menabung mereka di bank syariah. Dalam penelitian
ini diajukan hipotesis sebagi berikut;
H2 : Religiusitas berpengaruh postif dan signifikan terhadap minat
masyarakat Kota Salatiga menabung di bank syariah.
40
3. Pengaruh Kepercayaan terhadap Minat Masyarkat Kota Salatiga
Menabung di Bank Syariah
Kepercayaan merupakan kesediaan pihak tertentu terhadap
pihak lain dalam melakukan hubungan suatu transakasi atau
komitmen, bahwa pihak tersebut akan memenuhi kewajibannya secara
baik sesuai yang diharapkan dan mau mengambil resiko yang akan
diterimanya. Penelitian yang dilukan oleh Yohana (2014)
menunjukkan hasil bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menabung di Bank Danamon di Surabya.
Selanjutnya dalam penelitian yang dilukan oleh Pertiwi (2012) dengan
judul “Analisis Minat Menabung Masyarakat Pada Bank Muamalat Di
Kota Kisaran”, menunjukkan hasil bahwa kepercayaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat menabung masyarakat kota
Kisaran. Semakin tinggi kepercayaan seseorang maka akan semakin
tinggi minat dalam menggunakan produk/jasa. Dalam penelitian ini
diajukan hipotesis sebagai berikut;
H3 : Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
masyarakat Kota Salatiga menabung di bank syariah.
4. Pengaruh Pengetahuan terhadap Minat Masyarakat Kota
Salatiga Menabung di Bank Syariah
Pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta penegetahuan
lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut, dan informasi
41
yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen (Sumarwan
2014:147). Pengetahuan akan menambah pemahaman seseorang
tentang suatu hal, semakin tinggi tingkat pemahaman yang dimiliki
seseorang akan suatu hal, maka akan semakin tinggi minat dalam
menggunakan produk. Hal ini didukung dalam penelitian yang
dilakukan oleh Syahriyal (2018) menunjukan hasil bahwa
pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat.
Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Nisak (2013)
menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menabung di perbankan syariah. Dalam penelitian ini
diajukan hipotesis sebagai berikut;
H4 : Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
masyarakat Kota Salatiga menabung di bank syariah.
5. Pengaruh Promosi terhadap Pengetahuan Masyarakat Kota
Salatiga Pada Perbankan Syariah.
Kegiatan promosi yang dilakukan bank menjadi sarana untuk
memperkenalkan produk yang dimiliki bank kepada nasabah sehingga
nasabah mengenal lebih jauh produk-produk yang ditawarkan bank.
Promosi menjadi peranan penting dalam meningkatkan pengetahuan
konsumen dalam menggunakan produk atau jasa. Hal ini didukung
penelitian yang dilakukan oleh Kurnia (2014) menunjukkan hasil
bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengetahuan. terhadap meningkatkan pengetahuan dan pemakian
42
produk. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2013)
menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan pengetahuan seseorang. Kemudian penelitian
yang dilakukan oleh Sujana (2007) menunjukkan hasil bahwa promosi
berpengaruh positif dan signifikan Dalam penelitian ini diajukan
hipotesis sebagai berikut:
H5: Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan
masyarakat Kota Salatiga pada bank syariah.
6. Pengaruh Religiusitas terhadap Pengetahuan Masyarakat Kota
Salatiga Pada Perbankan Syariah.
Pengetahuan individu tentang agamanya akan menentukan
sikap dan perilaku individu dalam melakukan interaksi sosial. Perilaku
seorang individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga sedikit
banyak dikendalikan oleh persepsi terhadap kehidupan yang
bersumber dari pengetahuan dan pengalaman beragama seseorang.
(Chairul Anam, 2016:83).
Semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang maka akan
mendorong seseorang untuk mendapat pengetahuan agar produk yang
digunakannya tidak dilarang oleh hukum agama yang dianutnya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Anam (2016) dengan judul
“Pengaruh Komitmen Beragama, Pengetahuan Agama, dan Orientasi
Agama terhadap Preferensi Masyarakat pada Bank Syariah di
Surabaya” menunjukkan bahwa komitmen beragama, pengetahuan
43
agama dan orientasi agama secara simultan berpengaruh terhadap
preferensi masyarakat pada Bank Syariah di Surabaya. Selanjutnya
dalam penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2018) menunjukkan
bahwa religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prilaku
nasabah memilih bank syariah di Kota Mataram.
Dengan demikian diajukan hipotesis sebagi berikut:
H6: Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengetahuan masyarakat Kota Salatiga pada bank syariah.
7. Pengaruh kepercayaan terhadap Pengetahuan Masyarakat Kota
Salatiga Pada Perbankan Syariah
Menurut (Maharani, 2010) dalam Yohana (2014:2)
kepercayaan atau ekspektasi positif dari pelanggan merupakan
komponen fundamental dari strategi pemasaran yang ditujukan untuk
mengarah pada penciptaan hubungan nasabah sejati.nasabah. Nasabah
harus mampu merasakan bahwa dia dapat mengandalkan perusahaan,
bahwa perusahaan dapat dipercaya. Semakin tinggi tingkat
kepercayaan nasabah akan meningkatkan minat untuk menabung, hal
ini juga di perkuat dengan pengetahuan yang dimiliki akan
meningkatkan minat nasbah. Hal ini didukung penelitian yang
dilakukan oleh Ghufron (2013) menunjukkan bahwa kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Mudiyah (2016) menyatakan bahwa
44
kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan.
Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:
H7 : Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengetahuan masyarakat Kota Salatiga pada bank syariah.
8. Pengaruh Promosi terhadap Minat Masyarkat Menabung di
Bank Syariah dengan Penegetahuan sebagai Variabel Pemediasi
Menurut Kristiyadi (2016:46) promosi sangat diperlukan untuk
menarik minat konsumen. Sesuai dengan hakikatnya bahwa tujuan
promosi adalah memberitahu, membujuk dan mengikat konsumen.
Pengetahuan yang tinggi merupakan salah satu faktor yang mampu
mempengaruhi minat. Pengetahuan lebih mengarah kepada
pemahaman, dengan pemahaman yang baik akan mampu mengukur
besarnya manfaat yang diperoleh, sehingga akan lebih mudah dalam
memilih dan mempertimbangkan keputusan.
Penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2018) menyatakan
bahwa pengetahuan mampu memediasi sosialisasi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Dalam penelitian ini menggunakan
pengetahuan sebagai variabel mediasi untuk melihat apakah ada
pengaruh tidak langsung antara variabel religiusitas terhadap minat
masyarakat menabung di bank syaiah. Berikut hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini:
45
H8: Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
masyarkat Kota Salatiga menabung di bank syariah dengan
pengetahuan sebagai variabel pemediasi
9. Pengaruh Religiusitas terhadap Minat Masyarkat Kota Salatiga
Menabung di Bank Syariah dengan Pengetahuan sebagai
Variabel Pemediasi
Menurut Tri dalam Rohmatun (2017:27) pengetahuan penting
digunakan untuk mengetahui apakah konsumen paham menegenai
barang yang akan dibelinya, apakah barang tersebut benar-benar halal,
dan apakah konsumen paham dimana ia bisa memperoleh barang
tersebut. Dalam hal ini seseorang yang memiliki tingat religiusitas
yang tinggi akan mempertimbangkan untuk menabung dibank syariah
dibandingkan menanbung di bank konvensional.
Dalam penelitian yang dilakukuan oleh Asra (2017) dan Triana
(2016) menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menabung. Dalam penelitian ini
menggunakan pengetahuan sebagai variabel mediasi untuk melihat
apakah ada pengaruh tidak langsung antara variabel religiusitas
terhadap minat masyarakat menabung di bank syaiah. Berikut
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini:
H9: Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
masyarkat Kota Salatiga menabung di bank syariah dengan
pengetahuan sebagai variabel pemediasi.
46
10. Pengaruh Kepercayaan terhadap minat Masyarkat Menabung di
Bank Syariah dengan Penegetahuan Sebagai Variabel Pemediasi
Menurut Sunarto (2003: 153) Kepercayaan merupakan suatu
hal yang penting bagi sebuah komitmen atau janji, dan komitmen
hanya dapat direliasisasikan jika suatu saat berarti. Kepercayaan ada
jika para pelanggan percaya bahwa penyedia layanan jasa tersebut
dapat dipercaya dan juga mempunyai derajat integritas yang tinggi.
Kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah akan mempengaruhi
kuat lemahnya minat menabung di bank syariah. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Yunus (2016) dan Abdallah (2015) menunjukkan
bahwa kepercayan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat.
Dalam penelitian ini menggunakan pengetahuan sebagai
variabel mediasi untuk melihat apakah ada pengaruh tidak langsung
antara variabel kepercayaan terhadap minat masyarakat menabung di
bank syaiah. Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini:
H10: Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
masyarkat Kota Salatiga menabung di bank syariah dengan
pengetahuan sebagai variabel pemediasi.
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)
(Sujarweni, 2015:12). Peneliti ingin menjawab serta mengkonfirmasi
konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dengan fakta
dan data yang ditemukan dilapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel promosi,
religiusitas, kepercayaan, dan pengetahuan terhadap minat masyarakat
Kota salatiga menabung di bank syariah. Dalam penelitian ini terdapat 1
variabel dependen yaitu minat masyarakat menabung di bank syariah, 3
variabel independen yaitu promosi, religiusitas, dan kepercayaan.
Penelitian ini menambahkan variabel intervening yaitu pengetahuan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi untuk penelitian ini adalah Kota Salatiga, yang terdiri dari
empat kecamatan yaitu Kecamatan Argomulyo, kecamatan Tingkir,
Kecamatan Sidomukti, Kecamatan Sidorejo. Adapun penelitian ini
dilakukan pada bulan Oktober 2018.
48
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek /
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh penelitin untUk di pelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015:80). Karena peneliti tidak
mengetahui jumlah masyarakat Kota salatiga yang memiliki rekening
atau nasabah bank syariah maka, populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh masyarakat Kota Salatiga yang terdiri dari masyarakat di
wilayah Kecamatan Argomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kecamatan
Sidomukti, dan Kecamatan Tingkir, dengan jumlah penduduk tahun
2018 sebesar 186.420 orang (https://salatigakota.bps.go.id).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajri semua yang ada pada populasi, misalnya
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representative (mewakili) (Sugiyono, 2015: 81).
49
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel
Nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi unutk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling yang
digunakan dlam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68).
Responden yang dipilih sebagai smapel adalah memenuhi kriteria
sebagi berikut : (1) masyarakat Kota Salatiga, (2) beragama islam, (3)
berusia 17 tahun atau lebih, (4) sudah bekerja atau memiliki
penghasilan sendiri, dan (5) meiliki rekening atau nasabah di bank
syariah.
Untuk mendapatkan sempel yang dapat menggambarkan
populasi,maka dalam penentuan sempel penelitian ini digunakan
rumus Slovin dalam Muhammad (2008) dirumuskan bahwa :
Keterangan: n = sampel,
N = populasi,
e = eror sampel yaitu 1-15%
Dalam penelitian ini populasi yaitu penduduk atau masyarakat
Kota Salatiga berjumlah 186.420 orang. Sampel dihitung dengan eror
sebesar 10%, maka sampel di tentukan sebesar:
50
n =99.946 /100.
Sesuai perhitungan di atas, dari populasi yang berjumlah 186.420
orang, peneliti akan mengambil sampel 100 orang.
D. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data yang digunakan penelitian ini adalah data primer. Sumber
data primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung
oleh peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29). Data primer yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari
hasil kuesioner yang disebarkan pada responden yang telah
ditentukan.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian
arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat
diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statisitik mau pun dari
internet (Bawono, 2006: 30). Data sekunder dalam penelitian ini
adalah jurnal, buku, skripsi, data statistik dan internet.
51
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket / Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi pertayaan atau pernyataan tertulis kepada kepada
respomden unutk dijawanya (Sugiyono, 2015:142). Angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, karena alternatif
jawaban telah disediakan oleh peneliti.
2. Studi Kepusatakaan
Studi kepustakaan merupakan t