164
PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK BLOK BIOMEDIK IV SEMESTER II PRODI KEDOKTERAN

Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK

BLOK BIOMEDIK IV

SEMESTER II

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Page 2: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

UNIVERSITAS BATAM

2014

PRAKTIKUM ANATOMI

TRACTUS DIGESTIVUS

Tractus digestivus terdiri dari :

Organ yang membentuk saluran digestivus

Organ asesoris yang membantu pencernaan

Organ yang membentuk saluran digestivus terdiri atas :

Cavum oris

Oesophagus

Gaster

Intestinum tenue

Intestinum erassum

Organ asesoris yang membantu pencernaan adalah :

Hepar

Vesica felea

Pancreas

CAVUM ORIS

Cavum oris dapat dibagi atas :

Vestibulum oris

Cari dan pelajarilah :

Rima oris

M. Buccinator

Cavitas oris propria

Cari dan pelajarilah :

Palatum durum

Palatum molle

Alat-alat disekitar palatum molle dicari yaitu :

Plica palatoglossus

Plica palate pharyngeal

Uvula

Otot-otot palatum

M. tensor veli palatini

M. levator veli palatini

M. palate pharyngeus

M. palate glossus

M. uvula

Isi cavum oris

Page 3: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Lidah

Gigi

Lidah = lingua

Terdiri atas :

Dorsum lingua

Radix lingua

Dorsum lingua

Perhatikan bahwa dorsum lingua ditutupi oleh membrane mucosa yang ditaburi oleh papilla

Cari dan pelajarilah :

Papilla vallata

Papilla fungiformis

Papilla filiformis

Cari dan pelajarilah :

Sulcus terminalis

Yang membagi lidah atas pars anterior dan pars posterior

Foramen caecum

Pars inferior lingua

Perhatikan membrane mucosa yang licin

Cari dan pelajarilah :

Frenulum lingua

Plica fimbria

Cari dan pelajarilah :

Otot-otot lidah intrinsic

Terdiri atas :

Serabut longitudalis

Serabut transversalis

Serabut vertikalis

Otot-otot lidah extrinsic

Terdiri dari :

M. genioglossus

M. hyoglossus

M. styloglossus

M. palatoglossus

Cari dan pelajarilah glandula salivaris yang terdiri atas :

Glandula parotis

Glandula submandibularis

Glandula sublingualis

Beserta ductus excretoriusnya

Cari dan pelajarilah pembuluh darah lidah

A. Lingualis (cabang A. carotis externa)

Page 4: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

R. Tonsilalis (cabang A. Facialis)

V. Lingualis

Cari dan pelajarilah persyarafan lidah yang merupakan cabang :

N. Hypoglossus

N. Facialis

N. Glossopharyngeus

N. mandibularis

Gigi

Cari dan pelajarilah bagian dari gigi :

Corona dentis

Radix dentis

PHARYNX

Setelah pharynx dan oesophagus dibersihkan, maka pada oropharynx cari dan pelajari otot-otot

yang terdapat pada pharynx yaitu :

M. Constrictor pharyngis superior

M. Constrictor pharyngis media

M. Constrictor pharyngis inferior

Pelajari bagaimana kelanjutan otot itu di oesophagus

Pelajarilah bagian dari oropharynx yang berhubungan dengan cavum oris melalui isthmus

faucium (isthmus oropharyngeal) yaitu :

Arcus palato glossalis

Arcus palato pharyngealis

Fossa tonsilaris yang berisi tonsila paltina

A. Tonsisaris

Cari dan pelajarilah pembuluh darah pharynx

A. Pharyngeal ascendens cabang A coratis externa

Plexus pharyngeus yang mengalir ke V. Yugularis interna

Cari dan pelajarilah persyarafan pharynx

Cabang N. Glosso pharyngeus

OESOPHAGUS

Pelajarilah bentuk oesophagus yang tidak lurus, tetapi membengkok pada 3 kurva

Pelajari dan cari bagian oesophagus yaitu :

Pars cervicalis

Pars abdominalis

Pelajarilah struktur oesophagus dengan memotong dinding dorsal oesophagus. Struktur

terdiri dari :

Stratum fibrosa

Stratum muscularis

Page 5: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Stratum submucosa

Stratum mucosa

Cari dan pelajarilah arteri yang mendarahi oesophagus yaitu A oesophagus dan vena yang

mengembalikan darah yaitu V. oesopageal

Cari dan pelajarilah pembuluh syaraf oesophagus yaitu plexus oesophagus, N. vagus.

VENTRICULUS

a. Pelajarilah proyeksi ventriculus pada regio hypocondrica sinistra dan regio

epigastrica dinding depan abdomen

b. Bayangkan bagaimana perubahan proyeksi pada lambung yang penuh berisi makanan

atau lambung sedang kosong

c. Pelajarilah bentuk ventriculus dan hubungannya dengan alat-alat sekitarnya

d. Carilah alat-alat penggantung ventriculus dan hubungannya dengan alat-alat

sekitarnya :

Omentum minus

Omentum mayus

Lig. Gastro colicum

Mesogastricum dorsal

Lig. Gastro lienalis

e. Ikutilah ventriculus dari atas kebawah

f. Carilah bagian ventriculus :

Cardia

Curvature minor

Curvature mayor

Pylorus

Fundus

g. Ikat bagian ujung bawah oesophagus dan bagian distal pylorus

h. Potonglah ujung distal oesophagus dan bagian distal pylorus dan lepaskan ventriculus

dari alat-alat sekitarnya

i. Pelajarilah bagian-bagian permukaan ventriculus dan carilah :

Cardia, fundus dan corpus ventriculi

Incisura angularis

Antrum pyloricum

Canalis pyloricum

j. Carilah pembuluh-pembuluh darah ventriculus :

A. gastrica dextra

A. gastrica sinistra

A. gastrica brevis

A. gastro epiploica dextra

A. gastro epiploica sinistra

k. Ventriculus dibuka menurut garis bekas omentum minus

l. Pelajarilah permukaan dalam ventriculus :

M. Sphincter pylori

Plicae gastrica (magenstrase)

m. Pelajarilah lapisan dinding ventriculus

Page 6: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

INTESTINUM TENUE

a. Ikutilah jalannya intestinum tenue mulai dari batas distal pylorus sampai caecum

b. Pelajarilah bagian-bagian intestinum tenue dan carilah batas-batas bagian tersebut :

Duodenum

Jejunum

Ileum

DUODENUM DAN PANCREAS

a. Pelajarilah letak duodenum terhadap alat-alat sekitarnya dan hubungannya dengan

peritoneum

b. Pelajarilah dan carilah bagian-bagian serta batas-batas bagian duodenum :

Pars superior

Pars descendens

Pars inferior

Pars ascendens

c. Carilah ductus choledoctus sehingga saluran itu masuk kedalam duodenum

d. Pelajarilah letak dan hubungan hingga saluran itu masuk kedalam duodenum

e. Pelajarilah letak dan hubungan pancreas dengan alat-alat disekitarnya

f. Carilah bagian-bagian pancreas, dan pelajarilah bagian-bagian pancreas :

Caput pancreas

Colum pancreas

Corpus pancreas

Cauda pancreas

g. Carilah pembuluh darah untuk duodenum dan pancreas :

A. pancreatico duodenalis superior

A. pancreatico mayus dan caudalis

A. pancreatico duodalis inferior

h. Pelajarilah syaraf-syaraf ke pancreas, cabang-cabang plexus coeliacus

i. Lepaskan duodenum dan pancreas seluruhnya dari alat-alat yang terdapat dibawahnya

(dibelakangnya)

j. Potonglah duodenum menurut dataran mukanya dan carilah :

Papilla vateri

Papilla duodeni minor

Plica circularis kerekringi

Plica longitudinalis

Page 7: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

YEYENUM DAN ILEUM

a. Carilah :

Flexura duodeno jejunalis dengan plica duodeno yeyunalis dan plica

duodenocolia

Tempat muara ileum ke caecum dengan plica ileo caecalis

b. Pelajari dan carilah vascularisasi intestinum yang berasal dari :

A. coeliaca/ a. lienalis

A. mesenterica superior

A. mesenterica inferior

c. Ikatlah usus halus pada 2 tempat :

± 5 cm sesudah batas duodeno yeyunum

± 5 cm sesudah batas ileum – caecum

d. Intestinum tenue dilepaskan seterlah dipotong pada ujung cranial dan distal yang diikat

dari pelekatannya sepanjang mesentrium

e. Bukalah ujung intestinum tenue dan bersihkan isinya

f. Ukurlah panjang usus halus

g. Gunting usus halus sepanjang bekas tempat perlekatannya pada mesentrium

h. Pelajarilah selaput lendirnya dan carilah :

Vili intestinalis

Plicae circulares

Nn. Ll. Solitarii

INTESTINUM CRASSUM

a. Pelajarilah dan carilah bagian-bagian colon dan batas-batas bagian tersebut :

Caecum dengan appendix vermiformis

Colon ascendens

Colon descendens

Colon transversum

Colon sigmoideum

b. Pelajarilah dan carilah bagian-bagian colon terhadap peritoneum pariental dan cari serta

pelajari letak :

Mescolon transversum

Mescolon sigmoideum

Plica caecalis

Appendix vermiformis

c. Pelajarilah dan carilah lengkung-lengkung colon serta susunan permukaan luar dinding

colon :

Flexura coli dextra dan sinistra

Flexura intersigmoidea

Apendic epiploicae

Page 8: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Taenia coli libera, tenia omentalis dan traenia mesocolica

d. Pelajarilah kedudukan appendix vermiformis

e. Carilah cabang-cabang pembuluh darah yang membentuk anastomose a. margianalis

Drummond :

A. colica media

A. colica dextra

A. colica sinistra

A. ileo colica

A. sigmoidea

f. Keluarkan colon setelah dipotong dan dilepaskan dari rectum, mescolon (mesentrium)

dan jaringan sekitarnya

g. Bersihkan colon dari isinya

h. Ukurlah panjang colon

i. Guntinglah colon sepanjang bekas tempat perlekatannya kemesentrium

j. Pelajarilah susunan permukaan dalamnya :

Valvulae coli dengan labium superius dan labium inferius

Ostium dan valvula processus vermiformis

Plica transversalis coli

Plaque peyeri

RECTUM

a. Pelajarilah bentuk panggul dan posisi rectum didalam rongga panggul

b. Pelajarilah hubungan dengan alat-alat panggul disekitarnya, baik pada laki-laki dan pada

wanita

c. Pelajarilah hubungan rectum dengan peritoneum

d. Carilah secara palpasi :

Excavatio rectovesicalis pada laki-laki/excavatio recto uterine (cavum douglasi)

pada wanita

Plica rectovesicalis/plica recto uterina

e. Carilah bagian rectum :

Pars ampularis

Pars analis

Flexura sacralis

Flexura perinealis

Flexura ventralis

Flexura dorsalis

f. Pelajarilah hubungan rectum dengan m. levator ani dan dengan fossa ischiorectalis

g. Carilah cabang syaraf dan pembuluh darah yang mengurus rectum :

AV. Rectalis superior

AV. Rectalis media

AV. Rectalis inferior

h. Rectum dikeluarkan bersama-sama alat urogenitalis

i. Potonglah dinding rectum memanjang dari atas kebawah sampai anus

j. Pelajarilah dan carilah bagian pada permukaan dalam rectum :

Plica transversalis

Daerah pecten

Columna rectalis morgagni

Page 9: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Sinus rectalis

M.m. sphincter ani internus, externus

a. Pelajarilah letak dan proyeksi hepar terhadap diaphragma, iga-iga dan dinding depan

abdomen serta pinggir arcus costrum dextrum

b. Pelajarilah bentuk hepar dan hubungannya dengan alat-alat disekitarnya

c. Pelajarilah hubungan hepar dengan peritoneum dan carilah alat-alat penggantungnya

Lig. Falciforme

Lig. Coronarium hepatis

Lig. Teres hepatis

Lig. Triangulare sinistra dan dextra

Lig. Venosum

Lig. Hepato duodenale/omentum minus

V. cava inferior

V. porta

d. Pelajarilah lobus kiri dan kanan hepar

e. Carilah alat-alat penting yang berhubungan dengan hepar :

Vesica fellea

V. porta

A. hepatica

Ductus hepaticus, ductus systicus, ductus choledochus

f. Pelajarilah letak vesica fellea terhadap hepar dan alat-alat disekitar serta proyeksikan

kedinding depan abdomen

g. Lepaskan/keluarkan hepar setelah memotong alat-alat penggantungnya; v. postea, a.

hepatica, ductus choledochus dan v. cava inferior (tepat pada muara vv. Hepatica)

h. Timbang dan ukurlah hepar

i. Pelajarilah bagian-bagian lobusnya dan dataran permukaan serta fisura-fisuranya

j. Pelajarilah relief dan impressions bekas-bekas alat dipermukaan hepar/bawah

k. Pelajarilah porta hepatis tempat masuknya :

A. hepatica

Ductus hepaticus

V. portae

l. Pelajarilah percabangan pembuluh darah dan ductus hepaticus

m. Pelajarilah bagian-bagian dan letak vesica fellea

Page 10: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Penuntun Praktikum Anatomi

Blok Gastroenterohepatologi

Deskripsi :

Praktikum ini mempelajari struktur anatomi organ-organ visceral abdomen (gaster,

intestinum tenue dan crassum, hepar).

Objektif :

1. Identifikasilah struktur anatomi gaster !

a. Temukanlah bagian cardia, fundus, corpus, antrum, pilorus gaster, curvatura

mayor dan curvatura minor!

b. Identifikasilah struktur otot yang menyusun gaster (otot longitudinal, sirkuler dan

oblique)!

c. Identifikasilah struktur dinding gaster (mucosa, submucosa, tunica muscularis,

tunika serosa)!

d. Identifikasilah vascularisasi dan persarafan gaster!

2. Identifikasilah struktur anatomi intestinum !

a. Identifikasilah bagian duodenum : pars superior, pars descendes, pars horizontal,

pars ascendens, ampula vateri.

b. Identifikasilah struktur otot pembentuk jejunum

c. Identifikasilah struktur otot pembentuk ileum

d. Carilah perbedaan jejunum dan ileum

e. Identifikasilah vascularisasi dan innervasi intestinum tenue pada mesenterium

f. Identifikasilah bagian intestinum crassum!

g. Identifikasilah tinea libra, tinea omentalis, tinea mesocolica, haustra, apendiks

epiploica, apendiks vermiformis.

h. Identifikasilah vascularisasi dan innervasi intestinum crassum pada mesocolon.

3. Identifikasilah struktur anatomi hepar!

a. Identifikasilah lobus hepar, ligamentum (alat penggantung hepar), vena porta,

ductus choledochus, vena hepaticus!

b. Identifikasilah porta hepatis dan struktur yang ada pada porta hepatis.

Page 11: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

4. Identifikasilah selaput pembungkus organ viscera (peritonium visceralis dan parietalis

serta bursa omentalis yang dibentuknya).

Page 12: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Penuntun Praktikum Anatomi

Organ Reproduksi

Deskripsi :

Praktikum ini mempelajari struktur anatomi system reproduksi wanita dan pria.

Objektif :

System reproduksi wanita

1. Identifikasilah bagian-bagian tulang yang membentuk pelvis. Os sacrum, os coxae, os

coccygeus, pelvis mayor, pelvis minor, pintu atas panggul, pintu bawah panggul.

2. Identifikasilah alat-alat genitalia interna wanita dan bagian-bagiannya, Ovarium, tuba

fallopi, uterus, vagina.

3. Identifikasilah alat-alat fixasi uterus (Lig. ovari-propii,Lig. teres uteri,Lig. latum ,Lig.

suspensorium ovarii, Lig. Utero vesicalis , Lig. Utero sacralis .

4. Identifikasilah alat-alat genitalia externa wanita.

5. Identifikasilah persarafan organ genitalia wanita.

6. Identifikasilah vaskularisasi organ genitalia wanita.

System reproduksi Pria

1. Identifikasilah alat-alat genitalia interna pria dan bagian-bagiannya.

2. Identifikasilah lapisan testis dan funiculus spermaticus.

3. Identifikasilah alat-alat genitalia externa pria.

4. Identifikasilah persarafan organ genitalia pria.

5. Identifikasilah vaskularisasi organ genitalia pria.

Page 13: Penuntun Csl Blok Biomedik IV
Page 14: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

1

Page 15: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

1

2

3

Page 16: Penuntun Csl Blok Biomedik IV
Page 17: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

PRAKTIKUM ANATOMI

SENSES ORGANS

Terdiri atas :

Mata Telinga Hidung

MATA

1. Pembungkus dari bola mataCarilah :

Tunica fibrosaTerdiri atas :

o Corneao Sclera

Tunica vascularis (choroid)Carilah :

o Corpus ciliariso Processus ciliariso Iriso M. Sphincter pupilo M. Dilator pupil

Retina Carilah :

o Pars iridica retinao Pars ciliaris retinao Pars optica retinao Ora seratao Optic disco Fovea centraliso Macula lutiao A. centralis retina

2. Media refrasiCarilah :

Aqueous humor Lensa

Page 18: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

3. Mm. Extrinsic bola mataCari otot-otot extrinsic bola mata yaitu :

M. Rectus lateral M. Rectus medial M. Rectus superior M. Rectus inferior M. Obligus superior M. Obligus inferior

4. Kelopak mata (eyelids)Carilah :

M. Levator palpebra Fissura palpebra Canthus lateral & medial Plica epicantus Carancule lacrimalis Conjunctiva

5. Apparus lacrimalisCarilah :

Glandula lacrimalis Canaliculus lacrimalis Saccus lacrimalis Ductus nasolacrimalis

TELINGA

Telinga dapat dibagi atas :

Telinga luar Telinga tengah Telinga dalam

Telinga luar

Terdiri atas :

1. AuriculaCarilah :

Lobulus Helix Antihelix Concha Tragus Anti tragus

2. Meatus acusticus (auditorius) externusTelinga tengah :

Terdiri atas :

Cavum tympani Resessus epitympani

Page 19: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Carilah :

o Tulang pada telinga tengaho Maleuso Incuso Stapeso M. Tensor tympanio M. Stapediuso Chorda tympanio Tuba auditorius atau tuba pharyngo tympanio Foramen ovaleo Foramen rotundum

Diantara telinga luar dan telinga tengah terdapat membrane tympani

Carilah :

Umbo Pars faccida Pars tensa

Telinga dalam

Carilah :

Cochlea Vestibulum Canalis semisircularis N. Vestibularis N. cochlearis

HIDUNG

1. Carilah pada bagian luar hidung : Dorsum nasi Apex Nostril Septum nasalis

2. Carilah pada cavum nasi : Choanae Vestibulum Atrium Regio olfactorius Regio respiratorius

3. Carilah pada dinding lateral cavum nasi : Concha nasalis superior Concha nasalis media Concha nasalis inferior Meatus superior Meatus media Meatus inferior

4. Carilah sinus paranasalis : Sinus ethmoidalis Sinus frontalis Sinus maxillaries Sinus spenoidalis

Page 20: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

PRAKTIKUM HISTOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA

TUJUAN PRAKTIKUM: 1. Memberi penjelasan terhadap materi perkuliahan dan bekal ketrampilan 2. Mengamati struktur organ reproduksi wanita 3. Melatih mahasiswa dalam hal kerja dalam Tim4. Melatih mahasiswa dalam hal penulisan laporan ilmiah

N

o.

Materi Praktikum

1

. Ovarium

2

.

Tuba Uterina (Tuba Fallopii)

3

.

Uterus

4

.

Kelenjar Mammar

Page 21: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 1

Ovarium

4 x 10 10 x 10

Keterangan Gambar

1. _____________________________________2. _____________________________________3. _____________________________________4. _____________________________________5. _____________________________________

Deskripsi Gambar 1

N

o.

Perihal Deskripsi

1

.

Folikel

de Graaf

2

.

Corpus

luteum

3

. Corpus

albicans

Page 22: Penuntun Csl Blok Biomedik IV
Page 23: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 2

Tuba Uterina (Fallopii)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _______________________________ 4. ___________________________2. _______________________________ 5. ___________________________3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 2

N

o.

Perihal Deskripsi

1

.

Mukosa

2

.

Jenis sel

pada epitel

1.

2.

3

.

Muskularis

4

.

Serosa

Page 24: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 3

Uterus

4 x 10 10 x 10

Keterangan Gambar

1. _______________________________ 4. ___________________________2. _______________________________ 5. ___________________________3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 3

N

o.

Perihal Deskripsi

1

.

Endometrium Dilapisi simple columnar epithelium; di bawah epitel

terdapat loose connective tissue dengan vaskularisasi yang

banyak

2

.

Myometrium Smooth muscle

3

.

Serosa /

adventisia

Page 25: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 4

Kelenjar Mamma

10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar

1. _______________________________ 4. ___________________________2. _______________________________ 5. ___________________________3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 4

N

o.

Perihal Deskripsi

1

.

Jenis kelenjar

2

.

Jaringan ikat

di sekitar alveoli

3

.

Sinus laktiferus

4

.

Duktus

laktiferus

5

.

Duktus

interlobularis

Page 26: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

PRAKTIKUM HISTOLOGI

SISTEM REPRODUKSI PRIA

TUJUAN PRAKTIKUM: 1. Memberi penjelasan terhadap materi perkuliahan dan bekal ketrampilan 2. Mengamati struktur organ reproduksi pria 3. Melatih mahasiswa dalam hal kerja dalam Tim4. Melatih mahasiswa dalam hal penulisan laporan ilmiah

N

o. Materi Praktikum

1

.

Testis

2

.

Ductus epididymidis

3

.

Ductus deferens

4

.

Prostate gland

5

.

Penis

Page 27: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 1

Testis

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar

1. _______________________________ 4. ___________________________2. _______________________________ 5. ___________________________3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 1

N

o.

Perihal Deskripsi

1

.

Jenis epitel

tubulus seminiferus

2

.

Jenis sel pada epitel

tubulus seminiferus

1.

2.

3.

4.

3

.Jaringan interstisial

4

.

Sel Leydig

(sel interstisial)

Page 28: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 2

Ductus Epididymidis

10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar

1. _______________________________ 4. ___________________________2. _______________________________ 5. ___________________________3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 2

N

o.

Perihal Deskripsi

1

.

Mukosa

2

.

Stereosilia Ada / Tidak Ada

3

.

Ketebalan otot

polos

Tebal / Tipis

4

. Connective tissue

Page 29: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 3

Ductus Deferens

10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar

1. _______________________________ 4. ___________________________2. _______________________________ 5. ___________________________3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 3

N

o.

Perihal Deskripsi

1

.

Mukosa

2

.

Stereosilia Ada / Tidak Ada

3

.

Lamina propria

4

.

Ketebalan otot

polos

Tebal / Tipis

Page 30: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 4

Prostate Gland

10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar

1. _______________________________ 4. ___________________________2. _______________________________ 5. ___________________________3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 4

N

o.

Perihal Deskripsi

1

.

Jenis kelenjar

2

.

Jenis epitel

pada kelenjar

3

.

Stroma

4

.

Konkremen

prostat

Page 31: Penuntun Csl Blok Biomedik IV
Page 32: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 5

Penis

4 x 10 10 x 10

Keterangan Gambar

1. _______________________________ 4. ___________________________2. _______________________________ 5. ___________________________3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 4

N

o.

Perihal Deskripsi

1

.

Tunica albuginea

2

.

Corpus

cavernosum

3

.

Corpus

spongiosum

Page 33: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

KETERAMPILAN KLINIK

Pemeriksaan Fisik Abdomen

Pendahuluan

Modul ini dibuat untuk para mahasiswa untuk mencapai kemampuan tertentu

didalam pemeriksaan abdomen. Dengan mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan akan

mempunyai kemampuan sebagai berikut :

Tujuan Pembelajaran Umum

Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan abdomen:

1. Melakukan pemeriksaan fisik abdomen meliputi : inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi dan

pemeriksaan ascites .

Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mempersiapkan pasien tidur telentang

2. Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dari pemeriksaan

3. Menyuruh pasien membuka pakaiannya

4. Menyuruh pasien agar relak dengan jalan memfleksikan sendi lutut dan mengadakan

pembicaraan dengan pasien

5. Menyuruh pasien agar melakukan apa apa yang disuruh oleh pemeriksa

6. Berdiri atau jongkok disebelah kanan pasien

7. Melakukan inspeksi abdomen pada saat berdiri disamping kanan pasien

8. Inspeksi apakah ada gerakan peristaltik usus waktu duduk dan posisi fleksi sendi lutut

9. Melakukan perkusi untuk mendapatkan orientasi empat kwadran dari abdomen

10. Melakukan perkusi menentukan batas antara paru dan hepar

11. Melakukan palpasi superficial

12. Mencari apakah ada nyeri tekan abdomen dan nyeri lepas abdomen

13. Melakukan pemeriksaan adanya ascites

14. Melakukan palpasi menemukan /meraba hepar, ginjal, limpa, dan vesica urinaria .

Anatomi dan fisiologi dinding abdomen

Muskulus rektus abdominis dapat diidentifikasi bila seseorang disuruh mengangkat

kepala dan bahu dalam posisi tiduran seperti pada gambar berikut .

Untuk memudahkan keterangan abdomen umumnya dibagi dalam empat kwadrant

dengan jalan membuat garis khayal yang memotong umbilikus. Yaitu Kwadran kanan atas,

kanan bawah, kiri atas dan kiri bawah .

Cara lain dapat juga dengan membagi abdomen menjadi 9 seksi ( regio ).

Tiga istilah sering dipakai yaitu : Epigastric ,Umbilikal, dan hypogastric atau supra

pubik .

Gb.1. Dinding anterior abdomen

Page 34: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Identifikasi kwadrant abdomen dan proyeksi alat/ organ dalam abdomen.

Bila kita memeriksa abdomen, beberapa struktur organ normal dalam abdomen dapat

diidentifikasi. Kolon sigmoid dapat diraba seperti tabung di kwadrant kiri bawah sedangkan

caecum dan bahagian dari kolon asenden seperti tabung yang lunak dan lebih lebar pada

kwadrant kanan bawah. Kolon tranversum dan kolon desenden juga mungkin dapat diraba .

Gb.2 Kwadran dari Abdomen

Page 35: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Metode Kwadrant

Kwadran Kanan atas Kwadran Kiri atas

- Hepar

- vesica fellea

- Pylorus

- Duodenum

- Caput pancreas

- Fleksura hepatika colon

- Sebagian kolon asendens

- Kolon tranversum

- Lobus kiri dari hepar

- Lambung

- Corpus pancreas

- Fleksura lienalis kolon

- Sebagian dari kolon

tranversum

- Kolon desenden

Kwadran Kanan bawah Kwadran kiri bawah

- Cecum dan appendik

- Sebagian colon acenden

- Kolon sigmoid

- Sebagian kolon desenden

Gb 3. 9 regio Abdomen ( metode region )

9 Regio AbdomenHipochodrium

kanan

Epigasrika Hypochodrium kiri

- Lobus hepar kanan

- Vesica Fellea

- Pylorus dan gaster- Duodenum- Pancreas- Bagian dari hepar

- Gaster - Ekor pancreas- Fleksura lienalis

kolon

Lumbal kanan

- Bagian duodenum

- Jejunum

Umbilikal

- Omentum - Mesenterium- Bagian distal

duodenum

Lumbal kiri

- Kolon desenden- Bagian Distal

duodenum - Jejunum

Inguinal Kanan Suprapubik

/HypogastrikInguinal kiri

Page 36: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

- Cecum - Appendik- Bagian distal

ileum

- Ileum- Vesica Urinaria

- Colon sigmoid

Meskipun pinggir bawah hepar terletak dibawah pinggir arcus costarum kanan,

konsistensinya yang lunak sukar untuk diraba melalui dinding abdomen.

Pada level yang lebih bawah pada kwadran kanan atas, pool bawah ginjal kanan kadang-

kadang dapat diraba. Pulsasi dari aorta abdominalis sering terlihat dan dapat diraba pada

abdomen atas, sedangkan pulsasi arteri iliaca kadang kadang dapat diraba dikwadran bawah.

Vesica urinaria yang terisi penuh dan uterus hamil dapat diraba diatas simpisis pubis.

Cavum abdominal meluas ke atas dibawah iga- iga kearah dome dari diaphragma,

pada ruangan ini terletak sebahagian besar hepar dan gaster dan seluruh limpa normal yang

dapat dicapai pada palpasi dengan tangan. Perkusi akan membantu dalam menilai ketiga organ

ini. Vesica fellea, normal terletak dibawah hepar dan tidak dapat dibedakan dari jaringan hepar.

Duodenum dan pancreas juga terletak jauh didalam pada kwadran atas abdomen dan tidak

bisa diraba dalam keadaan normal.

Ginjal terletak pada regio posterior, dilindungi oleh iga. Sudut costovertebral adalah

regio dimana kita menilai nyeri tekan dan nyeri ketok pada ginjal.

Gb.4. Organ dalam rongga abdomen

Page 37: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gb.4 a. Posterior view dari Ginjal

Gb.4.b. Organ dalam abdomen

Teknik Pemeriksaan Abdomen

Keadaan yang penting diperhatikan sewaktu pemeriksaan

1. Cahaya ruangan cukup baik

2. Pasien harus relak

3. Pakaian harus terbuka dari processus xyphoideus sampai sympisis pubis.

Untuk mendapatkan relaksasi dari pasien adalah :

Page 38: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

1. Vesica urinaria harus dikosongkan lebih dahulu

2. Pasien dalam posisi tidur dengan bantal dibawah kepala dan lutut pada posisi fleksi

3. Kedua tangan disamping atau dilipat diatas dada. Bila tangan diatas kepala akan menarik

dan menegangkan otot perut

4. Telapak tangan pemeriksa harus cukup hangat, stetoskop juga cukup hangat, dan kuku harus

pendek. Dengan jalan menggesek gesekan tangan akan membuat telapak tangan jadi

hangat.

5. Suruh pasien menunjukkan tempat/area yang sakit , dan periksa area ini paling terakhir.

6. Lakukan pemeriksaan perlahan lahan, hindari gerakan yag cepat dan tak diinginkan

7. Jika perlu ajak pasien berbicara sehingga pasien akan lebih relak

8. Jika pasien sangat sensitif dan penggeli mulailah palpasi dengan tangan pasien sendiri

dibawah tangan pemeriksa kemudian secara perlahan lahan tangan pemeriksa

menggantikan tangan pasien

9. Perhatikan hasil pemeriksaan dengan memperhatikan rawut muka dan emosi pasien

I. INSPEKSI

Inspeksi abdomen dari posisi berdiri disebelah kanan pasien. Bila akan

melihat contour abdomen dan memperhatikan peristaltik, maka sebaiknya duduk atau jongkok

sehingga abdomen terlihat dari samping (tangensial)

Apa yang diinspeksi :

1. Kulit . Lihat apakah ada jaringan parut. Terangkan lokasinya , striae, dilatasi vena

2. Umbilikus : Lihat contour dan lokasinya, tanda tanda peradangan dan hernia umbilikalis.

3. Kontour dari abdomen. Apakah datar ( flat ), gembung ( protuberant), “rounded” Scaphoid, (

concave atau hollowed). Juga dilihat daerah inguinal dan femoral

4. Simetrisitas dari abdomen

5. Adanya organ yang membesar. Pada saat pasien bernafas perhatikan apakah hepar

membesar atau limpa membesar turun dibawah arcus costarum .

6. Apakah ada massa /tumor

7. Lihat Peristaltik usus. Peristaltik usus akan terlihat dalam keadaan normal pada orang sangat

kurus. Bila ada obstruksi usus perhatikan beberapa menit.

8. Pulsasi. Dalam keadaan normal pulsasi aorta sering terlihat di regio epigastrica .

II. AUSKULTASI

Auskultasi berguna dalam menilai pergerakan usus dan adanya stenosis arteri

atau adanya obstruksi vascular lainnya. Auskultasi paling baik dilakukan sebelum palpasi dan

perkusi karena palpasi dan perkusi akan mempengaruhi frekwensi dari bising usus. Letakan

stetoskop di abdomen secara baik .

Page 39: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Dengarlah bunyi usus dan catatlah frekwensi dan karakternya. Normal bunyi

usus terdiri dari “Clicks” dan “gurgles” dengan frekwensi 5 – 35 kali permenit. kadang-kadang

bisa didengar bunyi “Borborygmi” yaitu bunyi usus gurgles yang memanjang dan lebih keras

karena hyperperistaltik. Bunyi usus dapat berubah dalam keadaan seperti diare, obstruksi

intestinal, ileus paralitik, dan peritonitis.

Pada pasien dengan hypertensi dengarkan di epigastrium dan pada masing kwadran atas

bunyi “bruits vascular“ yang hampir sama dengan bunyi bising jantung (murmur).

Adanya bruits sistolik dan diastolik pada pasien hypertensi akibat dari stenosis arteri

renalis. Bruit sistolik di epigastrium dapat terdengar pada orang normal. Jika kita mencurigai

adanya insufisiensi arteri pada kaki maka dengarkanlah bruits sistolik diatas aorta, arteri iliaca,

dan arteri femoralis ( gambar 5 ) .

Gb.5 : Proyeksi arteri di dinding anterior abdomen

III. PERKUSI

Perkusi berguna untuk orientasi abdomen, guna mengukur besarnya hepar dan

kadang limpa, mengetahui adanya cairan ascites, massa padat, massa yang berisi cairan, dan

adanya udara dalam gaster dan usus.

Page 40: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

1. Orientasi perkusi

Lakukan perkusi yang benar diatas keempat kwadran untuk menilai distribusi

dari tympani dan pekak (dullness). Tympani biasanya menonjol bila adanya gas dalam traktus

digestivus, sedangkan cairan normal dan feces menyebabkan bunyi pekak (dullness). Catat

dimana tympani berubah menjadi pekak pada masing-masing sisi.

Cek area suprapubik, adakah pekak karena vesika urinaria yang penuh atau karena uterus

yang membesar .

2. Perkusi hepar

Lakukan perkusi pada linea midklavikularis kanan, mulailah setinggi bawah

umbilikus (area tympani) bergerak kearah atas ke hepar ( area pekak, pinggir bawah hepar).

Selanjutnya lakukan perkusi dari arah paru pada linea midklavikularis kanan kearah bawah ke

hepar ( pekak ) untuk menidentifikasi pinggir atas hepar. Sekarang ukurlah dalam centimeter

“vertical Span” / tingginya dari pekak hepar. Biasanya ukurannya lebih besar pada laki laki

daripada wanita, orang yang tinggi dari orang pendek. Hepar dinilai membesar, bila pinggir

atas hepar diatas dari ruang intercostalis V dan 1 cm diatas arcus costalis, atau panjang pekak

hepar lebih dari 6-12 cm, dan lobus kiri hepar 2 cm dibawah processus xyphoideus.

Gb.5 a.Perkusi hepar

Page 41: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 5 b Pekak hepar

3. Perkusi Limpa

Normal limpa terletak pada lengkung diafragma posterior dari linea mid aksilaris

kiri. Perkussi limpa penting bila limpa membesar ( Splenomegali ). Limpa dapat membesar

kearah anterior, ke bawah, dan ke medial yang menutupi daerah gaster dan kolon, yang

biasanya adalah timpani dengan pekak karena organ padat.

Bila kita mencurigai adanya splenomegali maka lakukanlah maneuver ini :

1. Lakukan perkusi pada ruang intercostalis terakhir pada linea aksilaris anterior kiri ( gambar

6 ). Ruangan ini biasanya timpani. Sekarang suruh pasien menarik nafas dalam dan perkusi

lagi. Bila limpa normal maka suaranya tetap timpani. Perobahan suara perkusi dari timpani

ke pekak pada saat inspirasi menyokong untuk pembesaran limpa. Kadang kadang mungkin

saja terdengar pekak dalam inspirasi tapi limpa masih normal. Hal ini memberikan tanda

positif palsu.

2. Lakukan perkusi dari beberapa arah dari timpani kearah area pekak dari limpa. ( gbr.7 ).

Cobalah utnuk membayangkan ukuran dari limpa. Jika area pekak besar maka menyokong

untuk splenomegali .

Perkusi dari limpa akan dipengaruhi oleh isi gaster dan kolon, tetapi

menyokong suatu splenomegali sebelum organ tersebut teraba.

Page 42: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar : 5 C Perkusi Limpa

Gambar 5 D Palpa

Gambar 5 D Palpasi limpa

Gambar : 6 Palpasi Superficial Abdomen

Page 43: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

IV. PALPASI

Palpasi superficial berguna untuk mengidentifikasi adanya tahanan otot (muscular

resistance), nyeri tekan dinding abdomen, dan beberapa organ dan masa yang superficial.

Dengan tangan dan lengan dalam posisi horizontal, mempergunakan ujung –ujung jari cobalah

gerakan yang enteng dan gentle.

Hindari gerakan yang tiba tiba dan tidak diharapkan. Secara pelan gerakkan dan rasakan

seluruh kwadran. Identifikasi setiap organ atau massa, area yang nyeri tekan, atau tahanan otot

yang meningkat (spasme). Gunakanlah kedua telapak tangan, satu diatas yang lain pada tempat

yang susah dipalpasi. ( contoh, pada orang gemuk).

Palpasi dalam dibutuhkan untuk mencari massa dalam abdomen. Dengan menggunakan

permukaan palmaris dari jari-jari anda, lakukanlah palpasi diseluruh kwadran untuk mengetahui

adanya massa, lokasi, ukuran, bentuk, mobilitas terhadap jaringan sekitarnya dan nyeri tekan.

Massa dalam abdomen dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara: fisiologis seperti uterus

yang hamil; inflamasi seperti divertikulitis kolon, pseudokista pancreas; vascular seperti

aneurysma aorta; neoplastik seperti mioma uteri, kanker kolon atau kanker ovarium atau karena

obstruksi seperti pembesaran vesika urinaria karena retensi urin.

1. Penilaian adanya iritasi peritoneum

Nyeri abdomen dan nyeri tekan abdomen, terutama bila disertai dengan spasme otot

dinding perut akan menyokong adanya inflamasi dari peritoneum parietal. Tentukan lokasinya

secara akurat dan tepat. Sebelum melakukan palpasi, suruh pasien batuk dan menunjukkan

dengan satu jari lokasi nyeri tersebut, kemudian palpasi tempat tersebut secara jentel. Dan carilah

adanya nyeri tekan lepas. Caranya dengan menekankan jari-jari secara lambat pada dinding

perut, kemudian tiba- tiba dilepaskan. Bila waktu jari tangan dilepaskan menyebabkan nyeri

yang tidak hanya nyeri tekan, maka disebut nyeri lepas positif.

2. Palpasi Hepar

Letakkan tangan kiri anda dibawah dan dorong setinggi iga 11 dan 12 pada posisi pasien

tidur telentang. Suruh pasien relak. Dengan cara menekan tangan kiri kearah depan maka hepar

akan mudah diraba dengan tangan kanan dianterior.

Letakkan tangan kanan pada perut sebelah kanan, lateral dari muskulus rektus dengan

ujung jari dibawah dari batas pekak hepar. Posisikan jari jari kearah cranial atau obliq, tekanlah

kebawah dan keatas.

Suruh pasien mengambil nafas dalam. Usahakan meraba hepar pada ujung jari karena hepar

akan bergerak kecaudal. Jika kamu telah merabanya, lepaskan tekanan palpasi sehingga hepar

dapat bergeser dibawah jari jari anda dan anda akan dapat meraba permukaan anterior dari

hepar( gambar 7). Pinggir hepar normal teraba lunak, tajam, dan rata.

Page 44: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Cara lain meraba hepar dengan metode “Teknik hooking” (gambar 7).

Caranya berdiri pada sebelah kanan pasien. Letakkan kedua tangan pada perut sebelah

kanan, dibawah dari pinggir pekak hepar. Tekankan dengan jari jari mengarah ke atas dan

pinggir costa. Suruh pasien bernafas abdomen dalam, akan teraba hati .

3. Palpasi limpa

Letakkan tangan kiri anda dibawah dari arkus kostarum kiri pasien, dorong dan tekan

kearah depan. Dengan tangan kanan dibawah pinggir costa, tekan kearah limpa. Mulailah palpasi

pada posisi limpa yang membesar. Suruh pasien nafas dalam kemudian usahakan meraba puncak

atau pinggir dari limpa karena limpa turun mengenai ujung jari. Catatlah adanya nyeri tekan,

nilai contour dari limpa dan ukur jarak antara titik terendah dari limpa dengan pinggir costa kiri.

Gambar 7 Palpasi Hepar teknik mengkait ( Hooking technic )

( Gambar Palpasi limpa )

Page 45: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar 8 Pemeriksaan Bimanual Ginjal

4. Palpasi Ginjal

a. Ginjal kanan

Letakkan tangan kanan dibawah dan paralel dengan iga 12 dengan ujung jari menyentuh sudut costovertebral. Angkat dan dorong ginjal kanan kearah anterior. Letakkan tangan kanan secara gentle di kwadrant kanan atas sebelah lateral dan paralel dengan muskulus rektus. Suruh pasien bernafas dalam. Saat pasien dipuncak inspirasi, tekan tangan kanan cepat dan dalam ke kwadrant kanan atas dibawah pinggir arcus costarum dan ginjal kanan akan teraba diantara- antara tangan. Suruh pasien menahan nafas. Lepaskan tekanan tangan kanan secara pelan-pelan dan rasakan bagaimana ginjal kanan kembali ke posisi semula dalam ekpirasi. Jika ginjal kanan teraba tentukan ukuran, contour, dan adanya nyeri tekan.

b. Ginjal kiri

Untuk meraba ginjal kiri, pindahlah ke sebelah kiri pasien. Gunakan tangan kanan untuk mendorong dan mengangkat dari bawah, kemudian gunakan tangan kiri menekan kwadrant kiri atas. Lakukan seperti sebelumnya. Pada keadaan normal ginjal kiri jarang teraba .

c. Nyeri tekan ginjal

Nyeri tekan ginjal mungkin ditemui saat palpasi abdomen, tetapi juga dapat dilakukan pada sudut costovertebrae. Kadang- kadang penekanan pada ujung jari pada tempat tersebut cukup membuat nyeri, dan dapat pula ditinju dengan permukaan ulnar kepalan tangan kanan dengan beralaskan volar tangan kiri ( fish percussion).Gambar 9.

Page 46: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar : 9 Nyeri ketok ginjal

5. Pemeriksaan Aorta

Tekanlah dengan tepat dan dalam pada abdomen atas sedikit ke kiri dari garis tengah dan identifikasi posisi aorta. Aorta orang dewasa normal tidak lebih dari 2 cm lebarnya (tidak termasuk ketebalan dinding abdomen ). Pada orang dewasa tua bila ditemui masa di abdomen atas dan berdenyut ( pulsasi) maka dicurigai adalah aneurisma aorta.

Gambar : 10 Palpasi Aorta

PEMERIKSAAN KHUSUS

A. PENILAIAN ADANYA ASCITES

Karena cairan ascites secara alamiah sesuai dengan gravitasi, sementara gas atau usus yang berisi udara terapung keatas, maka perkusi akan menghasilkan bunyi pekak di abdomen. Peta antara timpani dan pekak dapat dilihat pada gambar.

1. Tes untuk “ Shifting dullness ” (Gambar 11)

Setelah menandai batas timpani dan pekak, suruh pasien bergerak ke salah satu sisi

abdomen. Perkusi lagi diatas batas antara timpani dan pekak tadi. Pada pasien yang tidak ada

ascites, batasnya relative tetap.

Page 47: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

2. Tes untuk adanya gelombang cairan ( Gambar 12)

Suruh pasien atau asisten menekankan pinggir kedua tangannya kearah dalam perut digaris tengah abdomen. Ketoklah dinding abdomen dengan ujung jari dan rasakan adanya impuls yang dirambatkan melalui cairan pada bagian yang berlawanan /berseberangan

Gambar : 11 Test Undulasi

Gambar : 12 Test Shifting dulness

Page 48: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Gambar : 13 Peta bunyi perkusi dari ascites

B. MENGETAHUI NYERI ABDOMEN

1. Pertama tama tanyakan pasien untuk menentukan dimana nyeri dimulai dan

dimana nyeri sekarang. Suruh pasien batuk. Tentukan apakah ada nyeri dan dimana lokasi

nyeri tersebut. Nyeri perut pada appendicitis yang klasik dimulai sekitar umbilicus dan

kemudian beralih ke kwadran kanan bawah. Bila disuruh batuk, pasien akan merasakan

lebih sakit dikanan bawah.

2. Mencari tempat adanya nyeri tekan lokal. Nyeri tekan kanan bawah menunjukkan

adanya appendicitis akut.

3. Merasakan adanya rigiditas otot (tahanan otot perut).

4. Melakukan pemeriksaan rectum. Pemeriksaan ini hanya untuk membantu menegakkan

diagnosis appendicitis, terutama yang letak appendiknya pada rongga pelvic. Nyeri pada

bagian kanan pelvis juga disebabkan oleh inflamasi adnexa atau vesikula seminalis.

Pemeriksaan tambahan

1. Melakukan pemeriksaan nyeri lepas pada daerah yang nyeri. Adanya nyeri lepas

menunjukkan inflamasi pada peritoneum seperti Appendicitis.

2. Melakukan test Tanda Rovsing dan radiasi dari nyeri lepas .

Tekanlah kwadran kiri bawah perut dan kemudian lepaskan tiba tiba. Bila nyeri terasa pada

kwadran kanan bawah ketika perut sebelah kiri ditekan, menunjukkan pemeriksaan tanda

Rovsing positif. Nyeri yang dirasakan pada kwadran kanan bawah ketika tekanan dilepaskan

menyokong suatu radiasi nyeri lepas yang positif.

3. Mencari tanda Psoas ( Psoas Sign) .

Letakkan tangan kanan pada lutut kanan penderita dan perintahkan penderita untuk

mengangkat kaki dan paha melawan tangan anda. Atau perintahkan pasien untuk tidur

dengan sisi kiri dan ektensikan tungkai pada sendi coxae. Fleksi kaki pada sendi coxae akan

Page 49: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

mengkontraksikan M. psoas. Adanya nyeri perut dengan maneuver ini dikenal dengan Psoas

sign positif, yang menyokong adanya iritasi otot psoas oleh appendix yang sedang

inflamasi.

4. Menentukan adanya tanda Obturator ( Obturator Sign).

Fleksikan kaki pasien pada artikulatio coxae kanan dan sendi lutut . Kemudian rotasikan

kearah dalam (internal rotasi) pada sendi coxae. Nyeri pada hypogastrica kanan,

menandakan tanda obturator positif. Ini menyokong adanya iritasi pada otot obturator.

5. Mencari adanya hyperesthesia di daerah kanan bawah dengan cara memegang lipatan

kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk. Pada keadaa normal, maneuver ini tidak

menimbulkan nyeri

Gambar :14 Point test

Gambar : Test Iliopsoas (Iliopsoas sign)

C. PENILAIAN ADANYA KOLESISTITIS AKUT

Bila nyeri atau nyeri tekan pada perut kanan atas, dapat dicurigai adanya

kolesistitis akut. Maka lakukanlah test tanda Murphy (Murphy Sign). Tekan/kait dengan

empu jari atau jari jari lainnya dibawah arcus costrum kanan, pada perpotongan pinggir otot

muskulus rektus kanan dengan arcus costarum kanan. Perintahkan pasien untuk bernafas dalam.

Page 50: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Bila nyeri bertambah tajam sehingga pasien tiba-tiba menahan nafasnya, ini menunjukkan tanda

Murphy positif, yang menandakan adanya kolesistitis akut.

PETUNJUK UNTUK PRAKTEK PEMERIKSAAN FISIK

1. Bacalah instruksinya terlebih dahulu, ingatlah seluruh teknik dan anatomi dari abdomen

kalau perlu bukalah buku anatomi.

2. Suruhlah pasien membuka pakaian terutama abdomennya

3. Pasien dengan posisi telentang dengan bantal tipis.

4. Suruh pasien rilek, tangan bebas disamping. Jika perlu suruh pasien untuk fleksi pada lutut,

dan bernafas normal. Kalau perlu ajaklah pasien berbicara untuk membuat suasana rileks.

5. Gunakanlah waktu yang cukup untuk melakukan pemeriksaan abdomen ini. Setiap penemuan

adalah penting.

6. Berdirilah atau duduklah disebelah kanan pasien

7. Beritahu pasien setiap jenis pemeriksaan yang anda lakukan

8. Suruhlah pasien memberikan respon bila adanya nyeri atau sensasi lain saat pemeriksaan

9. Pemeriksaan rektum dilakukan bila ada indikasi .

INSPEKSI

Perhatikan :

1. Kontour dan keadaan umum

2. Keadaan dari permukaan perut

3. Apakah ada retraksi atau penonjolan dinding perut

4. Bentuk simetris atau asimetris dari perut .

Perhatikan dan catat pergerakan kulit selama pernafasan

Perhatikan apakah adanya pigmentasi kulit, jaringan parut, pelebaran vena – vena

(venaektasia)

Perhatikan umbilicus (penonjolan atau retraksi)

Lihat dan perhatikan area inguinal.

AUSKULTASI

Letakkan stetoskop anda pada area seperti pada gambar. Lakukanlah auskultasi

secara simetris. Catatlah kalau ditemui bruits dan identifikasi bunyi usus normal .

PERKUSI

Lakukan perkusi untuk mendapatkan adanya daerah yang tympani dan pekak pada

seluruh kwadrant. Perkusi bagian bawah antara paru dan arcus aorta. Catatlah adanya daerah

pekak (dullness) pada sebelah kanan (daerah hepar) dan timpani pada sebelah kiri .

Page 51: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

PERKUSI HEPAR

Lakukan perkusi pada linea midklavikular kanan mulai dari bawah arcus costa

(suara timpani) kearah cranial sampai terdengar pekak dari pinggir bawah hepar.

Kemudian cobalah untuk menentukan pinggir atas dari hepar dengan cara perkusi seperti cara diatas, tapi dari cranial kekaudal. Cobalah mengukur area pekak hepar dengan cm dan juga coba perkusi lobus kiri dari umbilicus ke mid sternum.

PERKUSI LIEN

Perkusilah ruangan interkostal dibawah linea axillaries anterior kiri . Bagaimana

bunyinya ? Kemudian perintahkan pasien menarik nafas dalam dan lakukanlah seperti yang tadi.

Apakah ada perbedaan ?

PALPASI

Lakukan Palpasi abdomen superficial secara sistematik. Tentukanlah tonus dan inflamasi

dari otot abdomen, dan adanya penonjolan

Periksalah adanya nyeri tekan dan nyeri lepas

Periksalah adanya ascites

Lakukan palpasi hepar

Lakukan palpasi limpa

Lakukan palpasi ginjal, vesica urinaria, dan aorta

PEMERIKSAAN ASCITES

Lakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya ascites dengan cara :

Cara Shifting Dullness

Cara Undulasi

MENGETAHUI NYERI ABDOMEN

Lakukanlah pemeriksaan untuk mencari adanya nyeri abdomen

Nyeri lepas

Tanda Illio psoas

Tanda Obturator

Page 52: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

CHEK LIST

PEMERIKSAAN ABDOMEN:

No Point penilaian SKOR

0 1 2 3

1. Memberikan salam pembuka

saling memperkenalkan diri

2. Menginformasikan kepada pasien

tentang pemeriksaan yang akan

dilakukan

3. Berdiri di sisi kanan pasien

4. Meminta pasien untuk berbaring

dengan posisi telentang

5. Meminta pasien untuk membuka

pakaian

6. Membuat pasien dalam posisi

relaks dengan menekukkan lutut

7. Melakukan inspeksi pada posisi

berdiri

Inspeksi

8. Melakukan inspeksi terhadap

pergerakan peristaltik dengan

posisi jongkok

9. Melaporkan ke pengamat tentang

kontour permukaan abdomen,

beberapa penonjolan, bentuk

asimetris, tinggi thorax dan

dinding abdomen

10. Melaporkan ke pengamat tentang

kulit, apakah terdapat pigmentasi,

jaringan parut, hernia, venaektasi

Auskultasi

11. Menghangatkan diafragma

mikroskop dan menyapukan ke

telapak tangan

12. Menggunakan sisi diafragma

stetoskop dan menempatkan

stetoskop dengan penekanan

ringan

Page 53: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

13. Melakukan auskultasi di beberapa

lokasi

14. Melaporkan bunyi bising usus

(tidak ada, hipo aktif, normal,

borborygmi/ hiperperistaltik)

Perkusi

15. Meminta pasien untuk merespon

pemeriksaan (apakah terasa sakit,

atau tidak)

16. Melakukan perkusi dengan jari

untuk mendapatkan gambaran di 4

kuadran abdomen

Perkusi hepar

17. Melakukan perkusi untuk

mengetahui batas bawah hepar

(pada sisi kanan regio

medioklavikula dari kaudal kosta

dinding arcus abdomen ke atas)

dan menandakan batas tempat

perubahan bunyi timpani ke pekak

18. Melakukan perkusi untuk

mengetahui batas atas hepar (pada

linea medioklavikula kanan dari

atas ke bawah) dan mengukur

daerah pekak hepar pada linea

medioklavikula

19. Melakukan perkusi untuk

mengetahui batas lobus kanan dan

kiri hepar dari arah umbilical ke

atas dan menandakan batas tempat

perubahan bunyi timpani ke pekak

20. Menyimpulkan ukuran hepar

(normal atau hepatomagali)

Perkusi lien

21 Melakukan perkusi lien pada ruas

interkostal di linea axilaris

anterior sinistra dari interkostal 9-

12

22. Melihatkan resonansi pekak ke

timpani dan menetapkan daerah

pekak lien

23. Menyimpulkan ukuran lien

(normal atau splenomegali)

Page 54: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Palpasi

24. Persiapan sebelum melakukan

palpasi (mengesekkan kedua

telapak tangan untuk

menghangatkan)

25. Melakukan palpasi superfisial

umum

Melakukan palpasi dalam umum

Memeriksa nyeri tekan dan nyeri

lepas

Palpasi hepar

26. Melakukan palpasi hepar dengan

benar (tangan kiri menahan

dinding abdomen posterior,

tangan kanan melakukan palpasi

di bagian anterior pada sisi lateral

kanan abdomen dekat M. Rectus

abdominis)

27. Melaporkan hasil palpasi hepar

( teraba atau tidak)

Palpasi lien

28. Melakukan palpasi lien dengan

benar (tangan kiri menahan

dinding posterior abdomen,

tangan kanan melakukan palpasi

di anterior di bawah batas kostae

kiri

29. Melaporkan ukuran lien (teraba

atau tidak teraba)

Palpasi ginjal

30. Melakukan palpasi ginjal dengan

benar, dengan kedua tangan

(tangan kiri menahan di dinding

posterior, tangan kanan di dinding

anterior melakukan palpasi

dengan lembut di quadran kanan

atas lateral dan sejajar dengan M.

Rectus Abdominis)

31. Melakukan palpasi kedua ginjal

(kiri dan kanan)

32. Melaporkan hasil palpasi ginjal

(tidak teraba atau teraba)

Page 55: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

CHEK LIST

Pemeriksaan Abdomen khusus

No Point penilaian SKOR

0 1 2 3

1. Memberikan salam pembuka

2. Menginformasikan kepada pasien

tentang pemeriksaan yang akan

dilakukan

3. Berdiri di sisi kanan pasien

4. Meminta pasien untuk berbaring

dengan posisi telentang

5. Meminta pasien untuk membuka

pakaian

6. Membuat pasien dalam posisi

relaks dengan menekukkan lutut

7. Meminta pasien untuk merespon

pemeriksaan (apakah terasa sakit

atau tidak)

Test shifting dullnes

8. Melakukan perkusi dari arah

umbilikus ke lateral

9. Menentukan titik tempat

perubahan timpani ke pekak dan

menandai

10. Meminta pasien untuk berbaring

ke satu sisi

11. Perkusi pasien dari lateral titik

yang ditandai tadi

12. Melaporkan apakah terdapat

ascites atau tidak

Page 56: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Test Undulasi

13. Minta pasien untuk menekan

kedua tangan di atas garis tengah

abdomen

14. Ketok salah satu sisi abdomen

dengan ujung jari dan rasakan

penjalaran getaran pada sisi

abdomen berseberangan

15. Melaporkan hasilnya apakah

terdapat ascites atau tidak

Pemeriksaan nyeri lepas

16. Letakkan tangan pada titik Mc

Burney dan lakukan penekanan

pada titik Mc Burney

17. Lepaskan penekanan dengan cepat

18. Lakukan dengan lembut

19. Melaporkan hasil pemeriksaan

nyeri lepas

Iliopsoas sign

20. Meminta pasien untuk meluruskan

kedua tungkainya dan me

rentangkan tungkai kanan ke atas

21. Pemeriksa menahan lutut pasien

22. Mengulangi pemeriksaan serupa

pada tungkai kiri

23. Melaporkan hasil pemeriksaan

illiopsoas sign

Obturator sign

24 Posisikan pasien dengan tungkai

kanan fleksi 90’ pada panggul

dan lutut

25 Tahan tungkai pasien di atas lutut

pada persendian

26 Rotasikan tungkai ke latero

medial

27 Melaporkan hasil pemeriksaan

obturator sign

TOTAL SKOR

Page 57: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Tujuan umum :

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kehamilan.

Tujuan khusus :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan menjelaskan dan mendemonstrasikan anamnesis

kehamilan.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan menjelaskan dan mendemonstrasikan pemeriksaan fisik

dalam kehamilan.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membuat diagnosis kehamilan.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membuat prognosis kehamilan.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membuat rencana terapi kehamilan.

Pendahuluan

Tujuan pelayanan obstetrik adalah membawa ibu dan janin yang dikandungnya agar

selamat sentosa melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas, serta dapat merawat bayinya

sehingga dapar bertumbuh dan berkembang dengan baik. Perawatan dalam kehamilan , yang

disebut juga dengan Prenatal Care bertujuan untuk :

1. Memelihara kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya seoptimal mungkin,

2. Mendeteksi secara dini adanya kelainan dalam kehamilan, dan

3. Menata dengan segera kelainan tersebut.

Tujuan Prenatal Care tersebut hanya mungkin terlaksana melalui pemeriksaan kehamilan.

Page 58: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Seorang dokter harus punya kompetensi melakukan pemeriksaan kehamilan. Tugas

utama yang harus dilakukannya terhaadap seorang wanita yang datang memeriksakan diri karena

merasa dirinya hamil adalah menentukan apakah wanita itu betul-betul hamil. Pemastian

kehamilan ini tidak selalu mudah, terutama pada kehamilan mudah. Penerapan pengetahuan

tentang gejala dan tanda kehamilan dalam serangkaian pemeriksaan akan dapat membantu dalam

diagnosis kehamilan. Selain dari pada menentukan kehamilan, dengan pemeriksaan kita juga

harus mendapat kesan bagaimana keadaan kehamilan, keadaan jalan lahir dan keadaan ibu.

Dengan demikian dapat ditentukan tindakan yang diperlukan serta bagaimana prognosisnya

nanti. Keterampilan tersebut perlu anda dapatkan dalam kegiatan skills lab ini.

Pemeriksaan Kebidanan / Kehamilan

Pemeriksaan kebidanan terbagi dalam :

I. Anamnesa (Tanya jawab )

II. Pemeriksaan

III. Diagnosis atau ikhtisar pemeriksaan

IV. Prognosis (ramalan)

V. Terapi (pengobatan)

I. Anamnesa

Dari anamnesa dicari informasi tentang:

1. Identitas; yang meliputi nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama dan alamat. Maksud

pertanyaan ini ialah:

Untuk mengidentifikasi (mengenal) penderita dan menentukan status social

ekonominya yang harus kita ketahui; misalnya untuk menentukan anjuran apa atau

pengobatan apa yang akan diberikan.

Umur penting, karena ikut menentukan prognosa kehamilan. Kalau umur terlalu

lanjut atau terlalu muda maka persalinan lebih banyak resikonya.

2. Apa yang diderita (keluhan utama)

Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada keluhan-

keluhan penting lain yang dirasakan ibu hamil.

3. Tentang haid:

- Menarche

- Haid teratur dan tidak teratur

- Lamanya haid

- Banyaknya darah

- Sifat darah; cair atau berbeku-beku, warnanya, baunya

- Haid nyeri atau tidak

Page 59: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

- Haid yang terakhir

Anamnesa haid memberikan kesan pada kita tentang faal alat kandungan. Haid

terakhir, teratur tidaknya haid, siklusnya dipergunakan untuk memperhitungkn tanggal

persalinan. Yang dimaksud haid terakhir ialah hari pertama dari haid yang terakhir.

Rumus naegle sering digunakan untuk menentukan tanggal taksiran persalinan.

4. Tentang perkawinan

- Kawin atau tidak

- Berapa kali kawin

- Berapa lama kawin

Kalau orang hamil sesudah lama kawin, nilai anak itu besar sekali dan ini harus

diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal)

5. Kehamilan, dan nifas yang lalu

- Kehamilan ;

Adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat, toxanemia

gravidarum.

- Persalinan;

Spontan atau buatan, a’terme atau premature, perdarahan, ditolong oleh siapa

(bidan, dokter)

- Nifas;

Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi

- Anak;

Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa dan sebabnya

meninggal, berat badan waktu lahir.

Pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosa persalinan dan pimpinan

persalinan, karena jalannya persalinan yang lampau adalah hasil ujian-ujian dari segala

faktor yang memperngaruhi persalinan, Istilah tentang gravid, para, abortus, parturien,

dan nifas perlu dikuasai.

Seorang wanita yang hamil ke-8 kalinya, melahirkan 5 orang anak dan mengalami

2x abortus dan anak yang hidup 4 orang diberi tanda G8P5A2H4 (gravid 8, para 5,

abortus 2, hidup 4).

6. Kehamilan sekarang

Kapan pergerakan anak mulai dirasakan.

Kalau kehamilan masih muda apakah ada mual, muntah, sakit kepala, perdarahan,

dan seberapa jauh keluhan tersebut mempengaruhi kesehtan sehari-hari.

Page 60: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Kalau hamil sudah tua adakah bengkak di kaki atau muka, sakit kepala,

perdarahan, sakit pinggang, dll.

Keluhan ini nanti harus dipertimbangkan dalam memberi pengobatan.

7. Anamnesis keluarga:

Adakah penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular

yang dapat mempengaruhi persalinan (tbc). Penyakit-penyakit ini perlu diperhatikan,

terutama yang ada kaitannya dengan kehamilan dan persalinan nantinya.

8. Kesehatan badan;

Pernahkah sakit keras atau dioperasi.

Bagaimana nafsu makan, miksi dan defikasi.

Dari anamnesa kita harus mendapat kesan tentang keadaan penderita dan kemudian akan

dicocokkan dengan temuan pada pemeriksaan badan.

II. Pemeriksaan

A. Pemeriksaan umum (status praesens generalis)

1. Bagaimana keadaan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk bentuk,

kesadaran, dan tanda vital lainnya.

2. Adakah anemia, sianosis, ikterus atau dyspnoe.

3. Keadaan jantung dan paru-paru.

4. Adanya oedema:

Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toksemia gravidarum,

tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul yang mengalirkan darah dari

kaki, kekurangan vitamin B1, hipoproteinemia dan penyakit jantung.

5. Refleks:

Terutama refleks lutut. Refleks lutut negative pada hypovitaminose B1 dan

penyakit urat saraf. Refleks ini meningkat pada toksemia gravidarum terutama

impending eklampsia.

6. Tensi:

Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistolis atau 90 diastolis.

Juga perubahan 30 sistolis dan 15 diastolis diatas tensi sebelum hamil menandakan

toxaemia gravidarum.

7. Berat badan :

Informasi tentang berat badan tidak hanya sebatas beratnya saja yang penting,

juga lebih penting lagi perubahan berat setiap kali ibu itu memeriksakan diri.

Berat badan pada trimulan ke-III tidak boleh tambah lebih dari 1 kg seminggu

atau 3 kg sebulan. Penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut diatas disebabkan

oleh penimbunan retensi air dan disebut pre-edema.

Page 61: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

8. Pemeriksaan laboratorium

- Air kencing

o Terutama diperiksa atas glukosa, protein, dan sedimen. Adanya glukosa dalam

urine orang hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes kecuali kalau

kita dapat membuktikan adanya hal-hal lain yang menyebabkannya.

o Pada akhir kehamilan dan dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh

adanya lactose dalam air kencing pada nefritis, toksemia gravidarum dan radang

dari saluran kencing.

- Darah

o Dari darah perlu ditentukan Hb sekali 3 bulan karena pada orang hamil sering

timbul anemia karena defisiensi Fe.

o Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis (WR) dan golongan darah, juga

pemeriksaan kadar gula darah. Reaksi Wasserman positif pada lues, tetapi juga

pada framboesia.

o Golongan darah ditentukan supaya kita cepat dapat mencarikan darah yang cocok

jika penderita memerlukannya. Kalau golongna darah O maka mungkin timbul

ABO antagonis.

- Feses:

Feses diperiksa ada/tidaknya telur-telur cacing.

B. Pemeriksaan kebidanan (status obstetrikus)

Dibagi dalam:

1. Inspeksi (periksa pandang)

2. Palpasi (periksa raba)

3. Auskultasi (periksa dengar)

1. Inspeksi

o Muka:

Adalah chloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah,

adakah edema pada muka, lidah, dan gigi.

o Leher:

Apakah vena di leher terbendung (misalnya pada penyakit jantung),

apakah kelenjar gondok (tiroid) membesar atau kelenjar limfe membengkak.

o Dada:

Page 62: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Bentuk buah dada, pigmentasi areola mammae dan papilla mammae,

keadaan papilla mammae, adakah kolostrum.

o Perut:

Perut membesar ke depan atau ke samping (pada asites misalnya

membesar ke samping); keadaan pusat, pigmentasi di linea alba, nampakkah

gerakan anak atau kontraksi uterus, adakah striae gravidarum atau bekas luka.

o Vulva:

Keadaan perineum, carilah varices, tanda Chadwick, condyloma, flour.

o Anggota bawah:

Cari varices, edema, luka, sikatrik pada lipat paha.

2. Palpasi

Maksudnya periksa ialah untuk menentukan :

a. Besarnya uterus dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan.

b. Menentukan letaknya anak dalam uterus. Selain dari pada itu selalu juga harus

diraba apakah ada tumor-tumor lain dalam rongga perut, kista, mioma, limpa yang

membesar.

Untuk mengikuti petumbuhan anak dengan cara mengikuti pertumbuhan

rahim, maka sekarang sering ukuran rahim ditentukan dalam cm. Yang diukur

ialah tingginya fundus uteri dan perimeter umbilical (lingkaran perut setinggi

pusat).

Hubungan tinggi fundus uteri dan tuanya kehamilan kira-kira sebagai

berikut:

Tinggi fundus uteri dalam cm = tuanya kehamilan dalam bulan

3,5 cm

Gambar: Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri

Tingginya fundus uteri dalam cm Umur kehamilan dalam bulan

20 5

23 6

Page 63: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

26 7

30 8

33 9

Disamping itu sering juga diikuti pertumbuhan berat badan ibu

Grafik :

Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang terdiri atas 4 bagian;

o Leopold I

- Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat paha.

- Pemeriksa berdiri di sebelah kanan penderita, dan melihat ke arah muka

penderita.

- Uterus di bawah ketengah.

- Tingginya fundus uteri ditentukan.

- Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus.

- Sifat kepala ialah keras, bundar, dan melenting. Sifat bokong lunak, kurang

bundar dan kurang melenting.

- Pada letak lintang fundus uteri kosong.

- Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tinggi fundus uteri adalah seperti pada

gambar berikut :

Page 64: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Sebelum bulan ke III fundus uteri belum dapat diraba dari luar

Akhir bulan III (12 mggu) FUT 1-2 jari atas simfisis

Akhir bulan IV (16 mggu) pertengahan antara simfisis-pusat

Akhir bulan V (20 mggu) 3 jari bawah pusat

Akhir bulan VI (24 mggu) setinggi pusat

Akhir bulan VII (28 mggu) 3 jari atas pusat

Akhir bulan VIII (32 mggu) pertengahan proc. xifoideus - pusat

Akhir bulan IX (36 mggu) sampai arkus kostarum atau 3 jari dibawah proc.

xifoiseus

Akhir bulan X (40 mggu) pertengahan antara proc.xifoideus -pusat

Jadi fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan ke IX. Setelah bulan ke IX fundus

uteri pada primigravida turun lagi karena kepala mulai turun ke dalam rongga

panggul. Pada seorang multigravida yang berbaring fundus uteri tetap setinggi

arkus kostarum dan malahan menonjol ke depan.

Jadi Leopold I untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa

tedapat dalam fundus.

o Leopold II

- Kedua tangan pindah ke samping

- Tentukan dimana punggung anak

Punggung anak terdapat di pihak yang memberikan rintangan yang

terbesar, carilah bagian-bagian kecil, yang biasaya terletak bertentangan

dengan pihak yang memberikan rintangan yang terbesar.

- Kadang-kadang disamping terdapat kepala atau bokong, yakni pada letak

lintang.

Leopold II terutama untuk menentukan dimana letaknya punggung anak

dan dimana letaknya bagian-bagian kecil

o Leopold III

Page 65: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Dipergunakan satu tangan saja.

Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lain.

Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyang.

Leopold III untuk menetukan apa yang terdapat di bagian bawah dan

apakah bagian bawah anak ini udah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.

o Leopold IV

Pemeriksaan berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si penderita

setinggi umbilikus.

Dengan dua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.

Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul

dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah

dari kepala yang masih teraba dari luar dan :

a. Kedua tangan itu konvergen, hanya sebagian kecil dari kepala turun ke

dalam rongga.

b. Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke dalam

rongga panggul.

c. Jika kedua tangan divergen, maka sebagian besar dari kepala telah masuk ke

dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati pintu

atas panggul.

Kalau pada kepala yang telah masuk dalam p.a.p (pintu atas panggul)

kita masukkan tangan ke dalam rongga panggul maka satu tangan akan lebih

jauh masuk, sedangkan tangan satunya tertahan oleh tonjolan kepala. Tonjolan

kepala fleksi disebabkan oleh daerah dahi, sedangkan pada letak defleksi oleh

belakang kepala. Kalau tonjolan kepala bertentangan dengan bagian kecil, maka

anak dalam letak defleksi. Kalau tonjolan kepala sepihak bagian kecil, maka

anak dalam letak fleksi.

Jadi Leopold IV untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan

berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

Leopold IV tidak dilakukan, kalau kepala masih tinggi. Palpasi secara Leopold

yang lengkap ini, baru dapat dilakukan kalau janin sudah cukup besar kira-kira

bulan VI ke atas.

-Sebelum bulan ke VI biasanya bagian-bagian anak belum jelas, jadi kepala

belum dapat ditentukan begitu pula punggung anak.

Page 66: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

-Sebelum bulan ke VI cukuplah untuk menentukan apakah ada benda (janin) yang

melenting keseluruhnya di dalam uterus (ballottement in toto). Ballotement di

dalam uterus boleh dianggap tanda kehamilan pasti.

-Sebelum bulan ke III uterus tak dapat diraba dari luar dan untuk mencari

perubahan dalam besarnya, bentuknya dan konsistensinya dilakukan touchier

atau pemeriksaan dalam.

-Perubahan yang dapat diketemukan pada kehamilan muda ialah:

Selaput lendir vulva dan vagina membiru (tanda Chadwick)

Portio lunak

Corpus uteri membesar dan lunak

Kalau 2 jari dari tangan dalam diletakkan dalam fornix posterior dan tangan

satunya pada dinding perut depan di atas simpisis, maka isthmus uteri

sedemikian lunaknya, seolah-olah korpus uteri tidak berhubungan dengan

cervix (tanda Hegar)

Pada waktu pemeriksaan maka kadang-kadang corpus uteri yang lunak itu

menjadi keras. Hal tersebut disebabkan karena timbulnya kontraksi (tanda

Braxton Hicks)

Kadang-kadang teraba bahwa fundus uteri tak rata karena uterus lebih cepat

tumbuhnya di daerah implantasi telur tanda Piscasek)

Ballottement dari janin seluruhnya dapat dirasakan pada bulan 5 ke atas.

Selain dari pada palpasi secara Leopold selalu harus diraba juga apakah

pada rahim atau di dalam rongga perut ada pembengkakan yang abnormal

(mioma, kista, lien yang membesar, dll)

Gambar: Pemeriksaan Leopold

Page 67: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

3. Auskultasi (periksa dengar)

Dilakukan dengan stetoskop.

Biasanya dipergunakan stetoskop mono aural tetapi dapat juga dipergunakan

stetoskop kepala atau dengan Doptone. Dengan stetoskop dapat didengar bermacam-

macam bunyi yang berasal :

a. Dari anak :

- Bunyi jantung anak

- Bising tali pusat

- Gerakan anak

b. Dari ibu :

- Bising rahim

- Bunyi aorta

- Bising usus

Bunyi jantung anak

Baru dapat didengar pada akhir bulan ke V, walaupun dengan ultrasound

(doptone) sudah dapat di dengar pada akhir bulan ke III

Frekwensinya lebih cepat dari B.J orang dewasa ialah antara 120-140/menit.

Karena badan anak dalam kyphose dan di depan dada terdapat lengan anak maka B.J

paling jelas terdengar di pihak punggung anak dekat pada kepala. Pada presentasi

biasa (letak kepala) tempat ini kiri atau kanan di bawah pusat. Jika bagian-bagian

Page 68: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

anak belum dapat ditentukan, maka B.J harus dicari pada garis tengah di atas

simpisis.

Apakah yang dapat kita ketahui dari bunyi jantung anak:

1. Dari adanya bunyi jantung anak:

a. Tanda pasti kehamilan

b. Anak hidup

2. Dari tempat bunyi jantung anak terdengar :

a. Presentasi anak

b. Position anak (kedudukan punggung)

c. Sikap anak (habitus)

d. Adanya anak kembar

Kalau bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di bawah pusat, maka

presentasi kepala, kalau terdengar kiri kanan setinggi atau diatas pusat, maka

presentasinya bokong (letak sungsang).

Kalau bunyi jantung terdengar sebelah kiri, maka punggung sebelah kiri,

kalau terdengar sebelah kanan maka punggung sebelah kanan.

Kalau terdengar pihak yang berlawan dengan bagian-bagian kecil, sikap

anak fleksi. Kalu terdengar sepihak dengan bagian-bagian kecil, sikap anak

defleksi. Pada anak kembar bunyi jantung terdengar 2 tempat dengan sama

jelasnya dan dengan frekwensi yang berbeda (perbedaan lebih dari 10/menit)

3. Dari sifat bunyi jantung anak

Dari sifat bunyi jantung anak kita mengetahui keadaan anak. Anak yang

dalam keadaan sehat bunyi jantungnya teratur dan frekwensinya antara 120-

140/menit.

Kalau bunyi jantung kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit atau

tidak teratur, maka anak dalam keadaan asphyxia (kekurangan O2)

- Cara menghitung bunyi jantung yang paling baik adalah menghitung dalam 1 menit

penuh. Cara lain ialah dengan mendengarkan dalam waktu 3x5 detik jumlah bunyi

jantung dalam 3x5 detik ini dikalikan dengan 4, misalnya:

5 detik I 5 detik II 5 detik III Kesimpulan

11 12 11 teratur, frekwensi 136/menit, anak baik

10 14 9 tak teratur, frekwensi 132/mnt,asfiksia

8 7 8 teratur, frekwensi 92/menit, asfiksia

- Bising tali pusat:

Page 69: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Sifatnya meniup karena tali pusat tertekan. Denganmengubah sikap ibu sering

bising ini hilang

- Gerak anak yang bersiat pukulan dalam rahim

- Bising rahim

Bersifat bising dan frekwensinya sama dengan denyut nadi ibu. Disebabkan

arteria uterin.

- Bunyi aorta

Frekwensinya sama dengan denyut nadi ibu, untuk membedakannya dengan

B.J anak maka nadi ibu harus dipegang.

- Bising usus

Sifatnya tak teratur, disebabkan udara dan cairan yang ada dalam usus.

Gambar : Pemeriksaan bunyi jantung dengan alat doppler

- Pemeriksaan dalam

Dokter biasanya melakukan pemeriksaan dalam pada pemeriksaan pertama

pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan lebih kurang 8 bulan untuk

menentukan keadaan panggul.

- Pemeriksaan panggul

Keadaan panggul terutama penting pada primigravida karena panggulnya

belum pernah teruji dalam persalinan, sebaiknya pada multigravida anamnesa

mengenai persalinan yang gampang dapat memberikan keterangan yang berharga

mengenai keadaan panggul.

Seorang multipara yang sudah beberapa kali melahirkan anak yang aterm

dengan spontan dan mudah, dapat dianggap mempunyai panggul yang cukup luas.

Walaupun begitu jalan lahir seorang multipara yang dulunya tak menimbulkan

kesukaran kadang-kadang dapat menjadi sempit, misalnya kalau timbul tumor tulang

(eksostose, osteoma, osteofibroma, dll) dari tulang panggul atau tumor dari bagian

lunak jalan lahir.

Page 70: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Tanda-tanda yang menimbulkan persangkaan panggul sempit ialah :

1. Pada primigravida kepala belum turun pada bulan terakhir.

2. Pada multipara jika dalam anamnesa, ternyata persalinan-persalinan yang dulu sukar

(riwayat obstetric yang jelek).

3. Jika terdapat kelainan letak pada hamil tua.

4. Jika badan penderita menunjukkan kelainan seperti kypose, scoliose, kaki sebelah atau

pincang, cebol.

5. Kalau ukuran-ukuran luar sempit.

Jika ada persangkaan panggul sempit baiknya dikonsulkan kepada seorang dokter ahli.

Kita biasanya memeriksa dan mengukur panggul sekali dalam kehamilan ialah dengan toucher

karena ukuran-ukuran dalamlah yang menentukan luasnya jalan lahir. Biasanya dilakukan pada

kehamilan 8 bulan.

Yang diperiksa ialah :

1. Conjugata diagonalis

2. Apakah linea inominata teraba seluruhnya atau sebagian

3. Keadaan sacrum apakah konkaf atau tidak

4. Keadaan dinding samping panggul apakah lurus atau konvergen

5. Apakah spina ischiadica menonjol

6. Keadaan os pubis; adakah exostose

7. Keadaan arcus pubis

Kalau perlu ditambah dengan pengukuran rontgenologis.

Pemeriksaan tambahan:

Pemeriksaan tambahan tidak dilakukan secara rutin pada tiap pasien tetapi hanya

kalau keadaan memintanya. Pemeriksaan tersebut antara lain : pemeriksaan

rontgen/ultrasound, pemeriksaan biologis, amnioskopi, amniosintesis, dan pemeriksaan

sitologi.

3. Diagnosis atau ikhtisar pemeriksaan

Setelah pemeriksaan selesai kita tentukan dignosa. Akan tetapi pada pemeriksaan

kehamilan tidak cukkup kita membuat diagnose kehamilan saja, tetapi kita harus dapat

menjawab pertanyaan sebagai berikut:

I. Hamil atau tidak

II. Primi atau multigravida

III. Tuanya kehamilan

Page 71: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

IV. Anak hidup atau mati

V. Anak tunggal atau kembar

VI. Letak anak

VII. Anak intrauterine atau ekstrauterin

VIII. Keadaan jalan lahir

IX. Keadaan umum penderita

Semua jawaban ini dikemukan sebagai ikhtisar pemeriksaan dan atas ikhtisar ini

kemudian dibuat prognosa persalinan (ramalan mengenai persalinan). (petunjuk dalam

menentukan terhadap 9 pertanyaan tersebut silahkan anda cari di buku pegangan).

4. Prognosis

Setelah pemeriksaan selesai maka atas dasar pemeriksaan harus kita buat prognosa

atau ramalan kehamilan dan persalinan nantinya, artinya kita berusaha meramalkan apakah

kehamilan dan atau persalinan kira-kira akan berjalan dengan biasa/baik atau sullit dan

berbahaya. Ramalan ini perlu untuk menentukan apakah menderita harus dirujuk/dirawat dan

atau bersalin di rumah sakit atau boleh di rumah; apakah harus dipimpin oleh dokteer ahli

atau oleh bidan, apa yang harus disediakan supaya persalinan dapat berlangsung dengan

selamat untuk ibu dan anak (misalnya darah).

5. Terapi (pengobatan)

Tujuan dari terapi pada wanita hamil ialah untuk mencapai taraf kesehatan yang

setinggi-tingginya dalam kehamilan dan menjelang persalinan. Selanjutnya ibu harus diberi

nasehat mengenai cara-cara kehidupan waktu hamil, berapa kali sebulan ia harus

memeriksakan diri, apa tanda-tanda bahaya, bila ia harus masuk rumah sakit apa yang

disediakan kalau akan bersalin di rumah.

Page 72: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Lampiran

CEK LIST PENILAIAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Mahasiswa :

NPM :

Tanggal :

N

oAspek yang dinilai

Skor

0 1 2 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

Anamnesis

Menanyakan identitas pasien

Menanyakan Keluhan utama

Menyanyakan riwayat kehamilan sekarang

Menanyakan riwayat haid

Menanyakan riwayat perkawinan

Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan

nifas yang lalu

Menanyakan riwayat pemakaian kontrasepsi

Menanyakan riwayat penyakit dahulu

Menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga

Pemeriksaan

Melakukan pemeriksaan tanda vital

Melakukan pemeriksaan status umum

Melakukan pemeriksaan tanda-tanda kehamilan

pada muka

Melakukan pemeriksaan tanda kehamilan pada

mammae

Melakukan pemeriksaan inspeksi pada abdomen

Melakukan pemeriksaan Leopold

Melakukan pemeriksaan bunyi jantung anak

Melakukan pemeriksaan pada tungkai (refleks dan

edema)

Diagnosis

Membuat diagnosis

Prognosis

Membuat prognosis

Terapi

Page 73: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

8

1

9

2

0

Membuat rencana terapi/rawatan selanjutnya

Jumlah

Keterangan:

0 : tidak dilakukan

1 : dilakukan dan perlu banyak perbaikan

2 : dilakukan dan perlu sedikit perbaikan

3 : dilakukan dengan sempurna

Page 74: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

PEMERIKSAAN FISIK KULIT

I. TUJUAN PEMBELAJARAN1.1. Tujuan pembelajaran Umum :Setelah melakukan pelatihan ketrampilan klinik Pemeriksaan Fisik Umum mahasiswa mampu :

2.1.1. Melakukan pemeriksaan kulit2.1.2. Melakukan pemeriksaan kuku2.1.3. Melakukan pemeriksaan rambut

1.2. Tujuan Pembelajaran Khusus2.2.1. Mampu melakukan pemeriksaan kulit normal2.2.2. Mampu melakukan pemeriksaan kuku normal2.2.3. Mampu melakukan pemeriksaan rambut normal.2.2.4. Memahami terminologi lesi kulit.

III. STRATEGI PEMBELAJARAN:3.1. Responsi3.2 Bekerja kelompok3.3 Bekerja dan belajar mandiri

IV. PRASYARAT:

4.1. Pengetahuan yang perlu dimiliki sebelum berlatih Biologi kelas XI SMU

4.2. Struktur, fungsi dan proses serta keterkaitan penyakit pada sistem peredaran darah.

4.3. Struktur, fungsi dan proses serta keterkaitan penyakit pada sistem pernafasan manusia.

4.4. Struktur, fungsi dan proses serta keterkaitan penyakit pada sistem ekskresi manusia.

4.5. Ketrampilan yang terkait:

- Ketrampilan komunikasi: perkenalan, interpersonal skills

- Higines/Asepsis: Mencuci tangan

Page 75: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

V. TEORI

ANATOMI KULIT

Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia yang terdiri atas:1. LAPISAN-LAPISAN KULIT :

A.Epidermis : Stratum korneum (lapisan tanduk): lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas

beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telahberubah mejadi keratin (zat tanduk).

Stratum lusidum: terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisansel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yangdisebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.

Stratum granulosum (lapisan keratohialin): 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengansitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir-butir kasar ini terdiriatas keratohialin.

Stratum spinosum (stratum malphigi): disebut pula prickle cell layer terdiri atasbeberapa lapis sel-sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-bedakarena adanya proses mitosis.

Stratum basalis: terdiri atas sel-sel yang berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusunvertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade)

B.Dermis: Stratum papilare: bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf

dan pembuluh darah. Stratum retikulare: bagian bawah menonjol ke arah subkutan, bagian ini terdiri atas

serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin, dan retikulin.

C. Subkutis: terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.o Adneksa kulit

Kuku: terdiri atas matriks kuku, dinding kuku (nail wall), dasar kuku(nail bed), alur kuku (nail groove), akar kuku (nail root), lempengkuku (nail plate), lunula, eponikium, hiponikium.

Rambut: terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit (akar rambut)dan bagian yang berada di luar kulit (batang rambut).

Kelenjar : kelenjar ekrin dan apokrin, kelenjar sebasea.

28

Page 76: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

2. TERMINOLOGI LESI KULIT- Lokasi : tempat dimana ada lesi- Distribusi :

o Bilateral : mengenai kedua belah badano Unilateral : mengenai sebelah badano Simetrik : mengenai kedua belah badan yang samao Terlokalisir : mengenai kurang dari 30 % was permukaan tubuho Regional : mengenai 30% - 70% was permukan tubuho Generalisata : mengenai 70 – 90% was permukaan tubuho Universal : seluruh atau hampir seluruh tubuh (90%-100%)

- Bentuk dan susunan :o Bentuk : khas (bentuk yang dapat dimisalkan, seperti : bulat lonjong, seperti

ginjal, dll), tidak khas (tidak dapat dimisalkan)o Susunan :

I . Khas Liniar : seperti garis lurus Sirsinar/anular : Seperti lingkaran Polisiklik : bentuk pinggir yang sambung menyambung

membentuk lingkaran. Korimbiformis : Susunan seperti induk ayam yang di kelilingi anak-

anaknya Soliter : hanya satu lesi Herpetiformis : vesikel berkelompok Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu Diskret : terpisah satu dengan yang lain

II. Tidak khas- Batas : tegas dan tidak tegas- Ukuran :

o Milier : sebesar kepala jarum pentulo Lentikuler : sebesar biji jagung

o Numular : sebesar uang logam dengan ø 3 cm – 5 cm

o Plakat : lebih besar dari numular

29

- Efloresensi :a. Primer :

i. Makula : bercak pada kulit berbatas tegas berupa perubahanwarna semata, tanpa penonjolan atau cekungan

ii. Papul : penonjolan di atas permukaan kulit, sikumskrip,

Page 77: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

ø kecil dari 0,5 cm , berisikan zat padat. Harus

dijelaskan warna, permukaan, bertangkai atau tidak

iii. Plak :papul datar, ø lebih dari 1 cm. Harus dijelaskan

warna, permukaan.iv. Urtika :edema eritem setempat yang timbul mendadak dan

hilang perlahan-lahanv. Nodus : tonjolan berupa massa padat yang sirkumskrip, terletak

di kutan atau subkutan, dapat menonjolvi. Nodulus : nodus yang kecil dari 1 cm

vii. Vesikel : gelembung berisi cairan, memiliki atap dan dasar,

ø kurang dari 0,5 cm

viii. Bula : Vesikel yang berukuran lebih besarix. Pustul : vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di

bagian bawah disebut vesikel hipopionx. Kista : ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa

sel. Dinding kista merupakan selaput yang terdiri atasjaringan ikat, dan biasanya dilapisi sel epitel danendotel. Kista terbentuk dari kelenjar yang melebardan tertutup, saluran kelenjar, pembuluh darah, salurangetah bening atau lapisan epidermis

b. Sekunder :i. Skuama : sisik merupakan lapisan stratum korneum yang

terlepas dari kulit.ii. Krusta : kerak, keropeng, cairan badan yang mengering.

iii. Erosi : lecet kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yangtidak melampaui stratum basal, ditandai dengankeluarnya serum.

iv. Ekskoriasi : lecet kulit yang disebabkan kehilangan jaringanmelewati stratum basal (sampai ke stratum papilare),ditandai dengan keluarnya darah dan serum.

v. Ulkus : tukak, borok disebabkan hilangnya jaringan lebihdalam dari ekskoriasi, memiliki tepi, dinding, dasar,dan isi.

vi. Likenifikasi : penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas.

30

Page 78: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

oPENILAIAN

SKOR

.Meminta izin dan menjelaskan tujuan pemeriksaan kepada pa

sien

.Dapat melakukan pemeriksaan lapisan kulit

.Dapat melakukan pemeriksaan bagian kuku

.Dapat melakukan pemeriksaan bagian rambut

.Dapat melakukan pemeriksaan lokasi lesi kulit

.Dapat melakukan pemeriksaan distribusi lesi kulit

.Dapat melakukan pemeriksaan bentuk lesi kulit

.Dapat melakukan pemeriksaan susunan lesi kulit

.Dapat melakukan pemeriksaan batasan lesi kulit

0.Dapat melakukan pemeriksaan ukuran lesi kulit

1.Dapat melakukan pemeriksaan efloresensi lesi kulit

PENILAIAN SKILL LABPEMERIKSAAN KULIT

Nama Mahasiswa :BP. :Kelompok :

Penilaian :Nomor 1: 1 = tidak dilakukan

2 = dilakukan

Nomor 2-11:1 = Tidak menyebutkan sama sekali2 = Disebutkan atau dilakukan dengan kesalahan3 = Disebutkan dengan lengkap

Keterangan   Skor   :

Nilai : TOTAL   SKOR   X   100 =.........................................32

Padang, .............................2011

Instruktur,

Page 79: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

(...............................)

Page 80: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Pemeriksaan tes kehamilan merupakan pemeriksaan laboratorium

sederhana. Pemeriksaan  ini telah sangat berkembang dan mudah dilakukan 

oleh

siapun pun, oleh karena itu diharapkan seorang dokter perlu memahami pr

insip

dasar pemeriksaan, cara dan bagaimana menginterpretasikan hasil  tes keha

milan

ini.

Ketrampilan ini sangat berkaitan dengan ketrampilan yang telah diberikan

pada blok sebelumnya seperti Handwashing  (Blok 1.1.), Komunikasi (Blok 

1

2. TUJUAN PEMBELAJARAN:

2.1 Tujuan Instruksional Umum

Setelah melakukan pelatihan seri ketrampilan Laboratorium Tes

Kehamilan mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan dengan benar

pemeriksaan tes kehamilan dengan KIT.

2.2 Tujuan Instruktional Khusus :

Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi pemeriksaan tes kehamilan

dengan KIT.

Mahasiswa mampu menjelaskan dasar teori pemeriksaan tes kehamilan

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan tes kehamilan dengan KIT

Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan

3. STRATEGI PEMBELAJARAN:

3.2 Supervisi

3.3 Mandiri

3.4 Diskusi

4. PRASYARAT:

4.1 Pengetahuan yang perlu dimiliki sebelum berlatih:

4.1.1 Perubahan hormonal wanita dalam kehamilan

4.1.2 Mekanisme kerja pemeriksaan tes kehamilan dengan KIT

4.1.3 Interpretsi hasil pemeriksaan Tes Kehamilan

Page 81: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

4.2 Praktikum yang harus diikuti sebelum berlatih

4.2.1 Seri keterampilan anamnesis dan pemeriksaan fisik luar obstetrik

4.3 Ketrampilan yang terkait:

4.3.1 Komunikasi (Blok 1.1 – Blok 1.4)

4.3.2 Auto dan allo anamnesis pada kasus obstetrik (Blok 2.3)

5.TEORI

5.1 Pendahuluan

Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon glikoprotein yang

disekresi oleh plasenta segera setelah pembuahan. Pada kehamilan normal, 

hCG

dapat dideteksi dalam serum setelah 7 hari pembuahan. Konsentrasi hCG. 

terus

meningkat pesat, dan memuncak pada 10-12 minggu dalam kehamilan de

ngan

kisaran 30-200,000 mIU / ml. Munculnya hCG segera setelah konseps

i dan

selama pertumbuhan awal kehamilan menjadikannya penanda yang sangat 

baik

untuk deteksi awal kehamilan.

4.2 Prinsip Kerja

Semua tes kehamilan bekerja dengan mendeteksi hormon human chorionic

gonadotropin (hCG) dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang 

wanita

sedang sehingga hormon ini disebut juga hormon kehamilan. hCG dibuat k

etika

sebuah implan telur dibuahi di dalam rahim. Hal ini biasanya terjadi sekitar 

enam

hari setelah telur dan sperma bergabung.

Ada dua jenis tes kehamilan. Pertama tes darah yang membutuhkan

pemeriksaan ke laboraturium . kedua memeriksa urine yang dapat 

dilakukan di

Page 82: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

tempat praktek ataudi rumah dengan tes kehamilan di rumah (HPT/Ho

me

Pregnancy Test/ test pack). Hcg Urine akan terdeteksi pada kadar di at

as 25

mIU/ml

4.3 Cara Pemeriksaan

Bentuk alat  tes kehamilan ada bermacam macam  tetapi yang umum di pakai

hanya dua yaitu strip dan compact. Bedanya, bentuk strip harus dicelupk

an ke

urine yang telah ditampung atau disentuhkan pada urine waktu buang air 

kecil.

Untuk compact sudah ada  tempat untuk menampung urine yang akan 

diteteskan.

Bila sudah menyentuhkan alat tes kehamilan dengan urine, maka akan muncul

hasil berupa garis merah. Kemunculan satu atau dua garis mengisyaratkan 

kalau

test pack dilakukan dengan benar, karena test pack mendapatkan urine 

yang

cukup. Sebaliknya, kalau tidak muncul garis merah bisa saja diakibatkan 

oleh

kelalaian pemakai.

Kalau garis pertama sudah muncul, kemunculan garis kedua menyatakan

seseorang dikatakan hamil.

Penggunaan :

1. Tes kehamilan dapat digunakan setiap waktu. Namun, lebih dianjurkan

agar tes ini digunakan di pagi hari stelah bangun tidur , karena kadar hcg

urine mencapai puncaknya pada saat itu

2. Tampung air seni pada wadah yang kering dan bersih. Wadah harus

selalu dibersihkan terlebih dahulu

3. Celupkan strip ke dalam wadah air seni sesuai dengan batas yang telah di

tentukan dan diamkan selama 30 detik

4. Angkat strip dari wadah air seni dan letakkan pada tabel komparasi.

Page 83: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Diamkan dan tunggu hasilnya kurang lebih 3 menit

5. Apabila result zone menunjukan garis walaupun samar menandakan tes

kehamilan positif .

Gambar 1: Pemeriksaan Tes Kehamilan dengan KIT

Kesalahan interpretasi

Beberapa penyebab terjadinya hasil negatif palsu adalah akibat kesalahan

teknik pemeriksaan, terlalu lama mencelupkan strip, atau apabila kadar 

hormon B-

hCG dalam urin belum mencukupi atau karena pemakaian obat obatan s

eperti

Page 84: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

Pemakaian b-hCG untuk terapi kesuburan dan diet.Obat diuretik dan obat 

anti

Parkinson, Bahan kimia atau sabun yang terkontaminasi pada urin, Vita

min C

dosis  tinggi juga dikatakan bisa mempengaruhi hasil tes, ataupun adanya t

umor

dalam tubuh yang menghasilkan b-hCG seperti tumor jaringan

plasenta

(trofoblastik), tumor indung telur yang menghasilkan b-hCG dll, atau keha

milan

anggur (mola) yang juga dapat menyebabkan hasil positif akibat hormon b- 

hCG

yang dihasilkan.

Dalam keadaan tersebut, ulang pemeriksaan 1 - 2 minggu kemudian, atau

langsung melakukan pemeriksaan kadar hormon B-hCG dalam darah untuk 

hasil

yang lebih akurat, jika memang masih belum menstruasi.

7. PROSEDUR KERJA

7.1 Tahap Persiapan:

Media dan Alat Pembelajaran :

a. Penuntun Belajar seri keterampilan laboratorium tes kehamilan

b. KIT pemeriksaan kehamilan, botol urin

c. Kertas, pensil, dan pena.

7.2 Tahap Pelaksanaan:

a. Ucapkan salam dengan sopan dan tanyakan identitas ibu

b. Terangkan mengenai prinsip pemeriksaan tes kehamilan kepada ibu

c. Terangkan indikasi dan kegunaan pemeriksaan tes kehamilan

d. Minta ibu untuk mengambil contoh urinnya dengan memasukan

kedalam botol urin

e. Buka KIT pemeriksaan tes kehamilan dan terangkan cara

penggunaannya.

f. Celupkan KIT pemeriksaan kedalam urin ibu sesuai dengan petunjuk

Page 85: Penuntun Csl Blok Biomedik IV

penggunaan KIT

g. Menginterpretasikan Hasil pemeriksaan KIT tes kehamilan.

URAIAN SKORA. ANAMNESIS

.Ucapkan salam dengan sopanTanyakan Identitas Ibu (nama, umur, alamat)Terangkan mengenai prinsip pemeriksaan teskehamilan kepada ibuTerangkan indikasi dan kegunaan pemeriksaantes kehamilanMinta ibu untuk mengambil contoh urinnyadengan memasukan kedalam botol urinBuka KIT pemeriksaan tes kehamilan danterangkan cara penggunaannya.Celupkan KIT pemeriksaan kedalam urin ibusesuai dengan petunjuk penggunaan KITMenginterpretasikan Hasil pemeriksaan KIT teskehamilan.

Total